Sebagai seorang istri, semua pencapaian telah kuraih. Suamiku bernama Asep. Tubuhnya gagah perkasa dan merupakan orang terkemuka. Kemaluannya pun besar dan tahan lama. Anakku berumur 15 tahun. Dia bernama Aryo dan berfikiran sedikit mesum. Semua hidupku sangat berkecukupan. Dari mobil hingga rumah kami dipenuhi dengan kemewahan. Dengan 2 satpam pribadi, pembantu, dan supir. Aku benar-benar bahagia dengan keluargaku saat ini
Karena suamiku menuntut aku untuk selalu cantik dan menggoda, aku selalu berusaha menjaga penampilan. Aku adalah seorang yang sangat memperhatikan tubuhku. Aku merawatnya dengan Manicure, Pedicure, dll. Itu semua sungguh mempercantik diriku ini. Semuanya diberi perawatan khususnya Payudaraku ini. Dada yang kencang mulus dan besar sungguh idaman pria. Akumemiliki kulit yang Halus dan Mulus. Tangan yang lentik dan halus sekali yang kerap kali membuat suamiku ketagihan dan cepat keluar saat kukocok. Pakaian juga selalu aku perhatikan. Aku kerap kali memakai pakaian sexy. Karena jujur saja bangga jika diperhatikan.
Dalam Kehidupan Ranjang, kuakui Suamiku cukup kuat. Hal ini membuatku semakin nyaman. Walaupun aku sendiri mudah sekali orgasme. Namun, suamiku tidak mengeluh dia bahkan senang melihatku yang semakin seksi ini. Gampang sekali bagiku mengajak berhubungan dengan suamiku. Cukup dengan memakai daster tipis tanpa bh suamiku langsung nafsu dan ngentot denganku sepanjang malam. Sungguh hidupku sudah sangat membahagiakan saat ini.
Bagiku godaan sudah makanan sehari-hari. Aku memakluminya karena tubuhku memang sangat menggoda tapi aku tidak suka jika terganggu dengan sikap mereka. Hingga Godaan ini terjadi....
###########################
Rencananya, Aku akan berbelanja ke salah satu Pusat Perbelanjaan di kota. Aku minta supirku mengantar ke tempat tersebut. Saat itu suamiku sedang pergi ke luar kota. Anakku juga sedang sekolah. Aku segera mandi dan bersiap untuk tampil cantik. Pilihan pakaianku jatuh pada Dress tipis berwarna putih belahan rendah yang agak transparan. Tali BH tercetak jelas. Aku menghampiri supirku untuk minta diantar. Sampai di garasi, supir dan satpamku kaget dan bengong dengan penampilanku.
"Pak, anterin belanja ya" kataku
"Iya nyonya, cantik banget nyonya" katanya
"Gede lagi" sambung satpam
"Yaudah saya tunggu siap2 dulu sana" kataku
Perjalanan berjalan lancar. Aku sampai di tempat perbelanjaan. Awalnya, aku cuek berbelanja walau pakaian ini sangat sexy. Aku berbelanja seperti biasa. Aku memang senang diperhatikan. Kulihat mata kaum pria menuju ke arahku. Benar saja pilihan pakaianku
"Wow, senang sekali dijadikan pusat perhatian" kataku dalam hati bangga dijadikan pusat perhatian. Bahkan siapa tau aku dijadikan bahan onani mereka kan.
Aku menyadari tatapan mereka yang seolah ingin menelanjangi. Setelah selesai, aku membayarnya ke kasir. Kasirnya laki2 dan dia juga memandang ke payudara indahku ini. Setelah kuperhatikan, bagian selangkangannya agak menonjol. Haha baru seperti itu udah ngaceng duluan. Gimana kamu mau jadi suamiku mas.
Akhirnya aku selesai belanja dan menuju parkiran tempat supirku parkir. Disana aku kembali dipelototi oleh mata para supir dab satuan keamanan. Tampilan kucel dan kulit hitam memandangku. Aku menuju mobil mengajak supirku.
Aku memasuki mobilku dengan kepala duluan. Sehingga membuat mereka dapat melihat belahan dan bongkahan dadaku. Spontan mereka memegang kemaluan mereka masing2. Aku lalu menggoda mereka dengan melempar senyum nakal yang tentu membuat mereka tidak tahan.
Awal perjalanan sangat menyenangkan. Supirku menyetel radio sementara aku bermain HP. Tapi tiba-tiba supirku menegurku..
"Nyonya, pasti banyak yang liatin yah tadi di supermarket?" Katanya nyengir sambil sedikit menggoda
"Kok tau pak?" Aku menjawab dengan bingung
"Nyonya pake bajunya kayak gitu bikin adek berdiri nyonya" katanya mulai kurang ajar
"Yakin pak? Bapak juga dong?" Kataku menggodanya. Aku sedikit bangga.
"Dari tadi Nyonya." Katanya tambah kurang ajar
"Jangan kurang ajar ya pak," aku marah sedikit membentaknya walau aku juga merasa senang
"Kita lagi di tempat sepi nih Nyonya, buka bajunya dong udah tegang nih" tambahnya
"Berhenti atau saya laporkan ke suami saya" aku semakin menjadi-jadi membentaknya
"Silahkan lapor saja nyonya tidak akan ada yang dengar dan saya akan membunuh nyonya di tempat ini." Katanya dengan nada mesum
Aku bingung didesak seperti ini. Astaga haruskah aku menuruti perkataannya? Tapi bagaimana suamiku aku merasa tidaj enak. Akhirnya, aku menemukan jalan keluar yang terbaik. Kami membuat persetujuan. Aku akan membuka bajuku sebatas payudara sementara dia coli di depanku. Akhirnya kami sepakat walau itu juga merugikan aku sedikit.
Aku perlahan-lahan melepaskan dasterku. Seketika toketku melompat keluar dan menantang. Supirku langsung terbelalak dan memegang kemaluannya sembari mengocoknya dari luar.
"Wow.. Nyonya toket nyonya kencang dan mulus sekali saya langsung keras nih nyonya" ucapnya kagum.
"Enak sekali Tuan Asep menjadi suami nyonya. Tubuh nyonya terawat dan bersih. Aromanya saja sudah membuat nafsu. Aghh." Sambil mendesah
Dia nengeluarkan penisnya yang kutebak panjanya 19 cm berwarma hitam.Sungguh menjijikan melihat laki-laki lain mengocok penisnya membayangkan aku di depan mataku sendiri.
Mulailah ia mengocok perlahan-lahan hinga semakin cepat. Sekitar 10 menit dia tidak keluar juga. Bosen juga pikirku. Tapi apa yang bisa kuperbuat? Aha! Aku tau
"Pak, lama banget keluarnya sih" kataku manja
" bentar nyonya lagi nikmatin tubuh nyonya enak banget nih akhh" katanya mendesah
"Pak sini deh saya jepitin pake ini deh biar cepet" dengan jutek sambil menunjuk dadaku
"Aughhh! Nyonya. Betulan nih !? Membayangkannya saja sudah berkedut-kedut aghhhh" Katanya menerima dengan mendesah panjang
Aku pun menjepitnya dan ahh apa yang terjadi. Crott... Crot.. Crott.... Baru sekali aku mengocoknya pejunya sudah menyemprot ke payudaraku yang halus ini hingga ke daster dan seluruh tubuh. Wajah manisku tersemprot sperma supir kucel ini. Ahh... rasanya asin. Spermanya menyemprot ke daster dan wajahku. Bagian2 mobil juga ada yang terkena sedikit
"Ahhhh nyonya nikmat sekali toket nyonya baru jepit langsung crot gini makan pejuku nyonya aughh" mendesah keenakan
Uhhh.. Pejunya banyak sekali dan lengket. Cairan sperma yang putih menghiasi wajah cantikku. Tubuhku yang mulus ini dipenuhi air mani orang selain suamiku. Akhirnya aku pulang dengan seluruh tubuh penuh dengan cairan putih ini.
Sesampainya di rumah, aku langsung mengganti daster tipisku yang penuh dengan muncratan peju. Aku langsung menyuruh suamiku memecatnya dengan alasan bosan dengannya.
:::
Hari ini, aku pulang dari shopping dan makan di mall. Tubuhku sangat cape dan pegal-pegal. Aku langsung membuka blus tipis dan celan jeans ketatku dan menuju ke kamar mandi yang ada di kamarku.
Saat aku mandi, aku menyabuni payudara indahku dan vagina yang sudah lama tidak dimasuki. Sungguh sensasi yang luar biasa sekali kunikmati setiap gesekan sabun dan badanku. Aku ingin sekali ML dengan suamiku yang sedang pergi ke luar kota. Tapi apa boleh buat aku harus menahan birahiku.
Aku keluar dari kamar mandi dan memakai daster tipis seperti yang kupakai sehari-hari. Aku memang lebih suka memakai baju seperti itu karena rasanya adem. Tetapi kadang2 menjadi kesempatan anakku untuk mencuri-curi pandan ke payudaraku.
Malam itu, aku terlelap dan tidur tanpa suamiku. Sedangkan anakku beda kamar denganku.
Pada pagi hari, kudengar ramai-ramai di ruang keluarga dan ruang makan. Oh Rupanya anakku mengajak temannya bermain. Tapi kenapa dia tidak bilang dulu denganku. Aku bergegas mandi dan berpakaian untuk menyapa mereka.
Entah dari mana ini datang, aku berpikir untuk menggoda mereka dengan tubuhku ini. Pasti mereka tergoda pikirku. Ah nakal sekali pikiranku padahal suamiku tidak ada. Tapi, sesekali bolehlah kan nggak ketauan ini. Akhirnya aku memilih pakaian yang seksi dan ketat. Pilihanku jatuh ke Tanktop pink belahan rendah dan hotpants ketat. Nampaklah buah dada yang putih kencang dan kaki yang jenjang dan mulus. Aku terlihat sangat seksi. Aku yakin banyak pria yang nafsu jika aku seperti ini. Saatnya memulai aksiku.
"Hai sayang" aku menyapa anakku
Kulihat mereka semua bengong termasuk anakku yang tidak membalas sapaanku. Mereka meneguk ludah sambil menatapi seolah ingin menelanjangiku. Rencanaku berjalan lancar. Mereka semua tergoda dengan tubuhku yang indah ini. Aku bangga sekali. Aku melanjutkan aksiku
"Sayang kenapa bengong?" Lanjutku menggodanya
"Ehmm.. Enggak mah" katanya tergagap
"Oh.. Oke deh sayang. Boleh kenalan gak sama temanmu ini?" Aku bertanya dengan nada centil
"Boleh mah silahkan" katanya
"Kenalin ya nama tante Nidya, ibu kesayangannya Aryo" sambil menyodorkan tangan
"Hmm.. Iya tante." Kata mereka
Mereka menyambut tanganku dan serasa nikmat karena memang tanganku ini mulus. Sambil mencium aroma tubuhku dengan parfum yang menggoda yang memang kusengaja.
"Hehe kalian kenapa?" Tanyaku menggoda
"Eng..enggak tante tangannya licin banget halus enak" kata salah satu dari mereka
"Wangi lagi tan" lanjut yang lain
"Oh tante kira apa" kataku
Setelah berkenalan aku tahu bahwa mereka bernama Adi, Bayu, Fajar, dan Sony. Mereka ini anaknya tidak putih. Seperti sawo matang. Tapi mereka mempunyai tampang yang lumayan juga dan badannya kekar. Aku tidak bisa membayangkan teman anakku ML denganku. Nikmat sekali. Tubuh kekar dan tampang tampan menusuk vaginaku. Ahh..
"Kalian ngapain nih main ke sini?" Tanyaku
"Kita mau kerja kelompok tante" kata Adi
"Yaudah kerjain di kamar Aryo aja ya" kubilang
"Iya tante ini baru dateng santai dulu" balas yang lain
"yaudah tante ke kamar dulu ya" sahutku
Emang dasar remaja labil ngomongnya sambil matanya jelalatan ke tubuhku.
Rencana pertamaku selesai sudah. Mereka benar-benar tidak tahan karena godaanku. Kulihat mereka sudah masuk ke kamar anakku. Sekarang aku mengganti bajuku menjadi lebih santai dan transparan. Aku memakai daster tipis tanpa bh sehari-hai yang dapat diterawang.
Aku berjalan ke kamar anakku. Aku berencana berpura2 menanyakan makanan siang ini dengan menggoda mereka.
"Sayang" aku panggil anakku dengan centil
Mereka terbelalak melihatku dengan daster setipis ini. Seperti yang kupakai saat disemprot sperma oleh supirku. Kulihat ada yang memegang kemaluannya. Hihi..
"Mau makan apa nihh sayanggh" aku bertanya sedikit mendesah
Aku sengaja bertanya dengan telunjuk di bawah mulut dan lengan di atas payudara.
Semakin terbelalaklah mereka melihat tingkahku.
"Mmhh.. Susu.. Eh salah delivery aja mah" kata anakku salah menyebut
"Susu? Ada di kulkas sayang. Delivery M*D aja ya."
"I..iya mah. Enak." Anakku mulai ngaco
"Iya deh sayang" aku meninggalkan kamar anakku
Pasti setelah ini aku dijadikan bahan coli remaja labil itu. Melihat reaksi mereka yang mupeng. Makan tuh mupeng! Haha
Saat aku berjalan ke kamarku ada yang bertanya. Ternyata Fajar.
"Tante kamar mandi sebelah mana ya?" Tanyanya agak terbirit.
"Itu tuh disana" kataku
"Jangan macem-macem yah" aku menggoda dengan senyum
"Ughh... Tantee i..iya tan" katanya tidak tahan
Aku jadi penasaran bentuk kemaluannya. Pasti besar dan keras. Aku bingung harus bagaimana. Kenapa jadi begini. Mas Asep, pulang dong. Akhirnya aku memutuskan mengintip dia lewat lubang kecil di kamarku yang nyambung dengan toilet tamu. Kulihat dia memegang penisnya sambil mengurutnya. Seperti yang kuduga penisnya memang besar kira-kira 18 cm. Melihat pemandangan itu aku horny. Perlahan kupegang pentilku dari luar daster. Mulai kumainkan pentilku sambil mengusap-usap halus payudaraku. Kumainkan dan meremas lembut payudaraku ini. Kuplintir pentilku sambil mendesah pelan-pelan.
Sensasi luar biasa melihat lawan jenis menunjukan kemaluan yang hanya berjarak pintu. Kumainkan vaginaku memasukan jari ke dalamnya. Aku mengaduk-aduk vaginaku membayangkan jika kemaluannya dimasukkan ke dalam. Ohhh...
Namun apa yang kulihat ia mengocoknya perlahan. Tangannya yang kekar menyentuh kemaluannya yang besar. Apakah ini yang disebut onani/coli. Pasti ini karena ulahku yang menggoda mereka dengan tingkahku. Karena tubuh indah ini dia onani. Aku merasa bangga bukannya marah. Dia mengocoknya dari pelan sekali hingga semakin cepat. Aku menguping sedikit dan ya ternyata benar dia menyebut-nyebut namaku
"Tante Nidya akhh... Tubuhmu indah dan mulus pengen crott ugghhh akhh... Toketmu kencang dan besar agh.. Paha putih mulus bikin nafsu ooohhh..." Katanya membayangkanku sambil mendesah
Setelah 10 menit kulihat dia sudah tidak tahan. Badannya mengejang dan berteriak pelan.
"Ahh... Tante Nidya aku crot nihh ohh.. Andai tante tau uughh penisku besar tan. Nih tan tante pasti puas deh akhh." teriaknya
Crotttt...croottt.....
Kulihat penisnya berkedut. Setelah itu keluarlah sperma kental anak muda yang tampan itu. Lahar panasnya keluar juga ternyata. Putih sekali kulihat tercecer di WC. Aku yakin jika masuk ke vaginaku pasti aku akan hamil. Aku jadi pengen hamil lagi nih
Ah dia sudah selesai. Aku bergegas membetulkan pakaianku dan pura2 ke dapur di sorong kamar mandi. Aku terburu-buru karena takut dia melihatku mengintip. Bisa gawat kalau terjadi.
"Eh.. Fajar kok pipisnya lama ya?" Aku pura2 bertanya
"I..ini tan sambil main hp tan" jawabnya
"Hihi lucu kamu adekmu berdiri tuh" rayuku
"Hmm... I... Iya tann i..ini aku kalo deket tante gatau pasti adikku berdiri" jawabnya sekenanya. Kata-kata ini cukup kurang ajar. Tapi biarlah kan aku yang menggodanya.
"Lucu kamu masa deket tante bisa berdiri gitu. Yaudah tunggu di kamar ya tante nelpon M*D." Bukannya marah aku malah memakluminya. Ini membuat mereka semakin leluasa berbuat mesum padaku. Memang godaan makananku sehari-hari.
"Yaudah tan aku balik ya." Jawabnya
Aku kembali ke kamar dan memesan M*D untuk anakku dan temannya.
:::
Setelah menggoda Fajar, aku pergi ke kamar menelepon delivery. Aku berniat menggoda si pelayan.
"Mas pesen paket 1 ya ayamnya dada semua" kataku halus
"Iya bu ada lagi?" balasnya
"Dadanya yang gede ya pak soalnya punya saya juga gede nih." Kataku menggoda
"Iya bu tenang aja" balasnya
"Punya bapak gede gak?" Kataku
"Gede bu, mau nyobain?" mulai ngasal ngomongnya
"Gak deh pak, udah ya pak anter ke jalan xxx" kataku
Setelah menelepon, aku pergi ke lemari pakaianku yang penuh baju seksi. Aku harus tampil menonjol dihadapannya. Aku mengganti bajuku dengan yang agak santai namun terlihat semok di depan sang delivery. Rencananya aku ingin menggodanya hingga di-exe oleh si delivery. Karena anakku dan temannya tidak mungkin melayaniku. Aku memilih kaos pink belahan rendah polos dan celana hotpants yang ketat sekali. Dengan warna terang yang menyegarkan dipadu dengan yang menonjol aku terlihat segar dan muda.
Bel berbunyi.. Ting tung.. Datang juga dia pikirku. Siapapun yang datang dia adalah orang yang beruntung.
Aku menghampirinya dan berusaha memutar otak agar dia masuk dan ngentot denganku. Dengan nyengir-nyengir dan senyum cantik aku berpikiran licik. Sungguh liar pikiranku padahal suamiku sedang tidak ada.
Aku membuka pintu dengan pelan supaya terlihat manis. Kulihat saat itu delivery terbelalak dan tidak fokus dengan apa yang ia lihat.
"Ehmm... Ini bu... Ibu Delivery M*D ya bu" katanya sambil melihat belahanku
"Oh si mas delivery iya nih saya pesan tadi" kubalas dengan senyuman manisku sambil mengebelakangi rambutku sehingga belahanku terpampang. Dia semakin malu dan tak bisa berkata-kata
"Mm.. Bu... tot...total xxx ru..rupiah ibu caa..cantik" katanya dengan sedikit terhambat dan memujiki
"xxx rupiah ya pak? Bentar ya pak ambil uang dulu. Aku lupa bawa uang nih. Masuk dulu ya pak" aku pura2 membetulkan baju sehingga belahanku mengintip
"Ba..baik bu saya masuk ya" dia berbicara mulai terbata-bata sambil bengong
Delivery kali ini jelek, hitam dan kumal. Namun keramahannya menjadi daya tarik tersendiri. Aku tertarik untuk menggaulinya. Pasti sangat seksi jika aku memberi tubuhku yang indah ini. Aku mengambil uang di kamarku dengan melenggangkan pantatku yang bergoyang dengan montoknya. Kuyakin si delivery sedang melihat pantatku.
"Mas saya bikinin kopi yah.. Pasti capek kan kerja seharian. Santai aja mas kan liat yang seger-seger jadi fresh lagi" kataku dengan nada centil sebelum masuk kamar.
"Iya bu, ibu seger nih diliatnya" kata mas delivery ngaco
Aku membawa uang namun tidak langsung menghampirinya. Kan aku ingin membuatkan kopi hehe. Aku mengambil gelas dan kopi mengaduk perlahan sambil senyum2 ke masnya. Semakin keraslah kemaluannya kuyakin saat itu.
Lalu aku mengantarkan kopi ini ke depannya di ruang tamu. Saat menaruh kopi jleb... bongkahan ku terlihat. Belahan mulusku terlihat jelas dan ahh.. Indah sekali pasti dia melihatku. Dia langsung kaget namun terlihat nafsu birahinya meninggi. Kesempatan ini tidak kusia-siakan untuk mendapatkannya. Kali ini aku bukan menutupinya. Aku malah memegang toketku ke dalam dengan tanganku dan meremasnya sedikit pura2 benerin baju. Sehingga terlihat jelaslah bawa toketku kenyal. Mas delivery langsung terdiam saat itu. Kulihat batang penisnya dari luar berdiri tegak. Ukuran penis si mas termasuk besar lebih besar dari suamiku.
Aku ngobrol dengannya di ruang tamu. Ternyata dia masih muda berumur 21 tahun. Pasti yang di balik celananya ini besar dan tahan lama. Namanya juga brondong... Hehe. Aku semakin tak sabar mencicipi brondong ini.
"Mas, udah puas belom liat yang seger-seger?" Kataku merayu
"Hmm..... Eh.. Anu bu seger-seger gimana sih?" Katanya
"Yang kamu liat apa mas? Kan seger tadi udah dikasih tunjuk" balasku
"Hmm... yang mana sih bu?" Katanya pura2 tidak tahu
"Ini loh mas yang kenyal dan putih mulus ini. Udah seger kan?" Kataku menarik kaosku ke bawah sedikit menunjukkan belahanku
Spontan tangannya ditaruh di kontolnya. Kurasa dia sudah tak peduli apa yang terjadi.
"I..itu ya bu? E..ehm kalo itu sih udah bu. Tapi ada yang kurang bu." Katanya
"Heh mas kok malah megang tititnya sih? Apanya hayo yang kurang?" Kataku memancingnya sambil mendekatinya
Mas delivery menghirup aroma tubuhku dan ya kali ini dia terpesona dengan aromaku yang memancing seperti orang lain ketika di dekatku.
"Bu.. I.ini buu tubuh ibu wangi bener ya" katanya
"Eh.. Ini anu bu.. Ku.. Kurang enak-enaknya bu saya mau lagi." dia lanjut
"Mau apa sih mas? Orang udah tegang gitu keliatan tititnya" kurayu
"Ma.. Mau tubuh i..bu. Eh salah yaudah saya pamit dulu ya bu" katanya pura2 cuek
Aku menarik tangannya melarang ia pergi.
"Eh mau kemana kamu? Udah kayak gini mau ditinggalin aja?" Kataku
"Aghh.. Tangannya mulus banget bu.." Balasnya meracau
"Kalau saya taruh begini gimana mas?" Kataku menaruh tanganku di celananya bagian kontol.
"Ughh... Bu.. Mau banget apalagi dari dalem." Katanya mulai tak tahan
"Yaudah aku lakukan kalo begitu" kataku membuka celananya lalu menaruh di tititnya
Spontan dia keenakan
"Ahh... Yess... Benar bu seperti ituu eenakkk bangett ahhh mulus bener tangannya bu.. Apalagi dikocok bu nikmatt sekalii paassstinyaa ahh" Katanya keenakan
Kukocok-kocok perlahan. Dia membuka bajunya dan seluruh pakaian. Kini dia sudah telanjang. Kontolnya yang berukuran kira-kira 17 cm dengan indahnya menjulang dan menunjuk-nunjuk aku yang sexy ini. Seperti orang lain, pasti ketika kugoda mereka tidak tahan. Semua pria bertekuk lutut jika kugoda di depan tubuhku yang mulus terawat ini.
"Mas aku hisap ya" kataku walau aku tau ia pasti mau
"Silahkan bu.. Saya gak bisa membayangkan mulut ibu, tangannya aja udah kayak gini" balasnya
Kumasukan penis itu ke dalam mulutku dan owh ternyata tidak muat hingga ke dalam. Sementara dia menjerit keenakan
"Akhh bu tubuh ibu bener-bener sempurna cantik mulus semua lagi akhh yeesss" katanya
Aku membuka seluruh pakaianku dari atas hingga hotpantsku. Aku benar2 telanjang di depan orang selain suamiku. Untung saja anakku sedang main diatas.
"Aduhh bu mimpi apa saya semalem tubuh ibu gada bulu sama sekali bersih putih banget kenyal kulitnya ohh... " dia bilang
"Toket ibu besar dan kencang memeknya pun sempit dan tembem owhh bu nikmat sekali bu" lanjutnya.
Aku menunduk lalu bertekuk lutut
"Lucu mas kontolnya nunjuk2 tuh udah tegang bangettt.." Kataku malah merayu
"Ahhh... Ibu jangann godain akuu teruss dongg ahh" lanjutnya
Aku menaruh kontolnya yang super keras itu di tengah payudaraku. Dan... Slepp.. kurasakan kontol itu berkedut tapi tidak crot. Kontolnya tidak muat di sela2 toketku. Sungguh kontol yang besar menggairahkan. Mas delivery seketika itu langsung teriak2 nikmat
"Ahhh... Ohhh... Yes... Kenyall sekaalii ibuu crrrottt cepeet nih bisa-bisa" katanya teriak2
"Iya bu begitu teruss ahh bisa crot cepet saya buu ohh yess.. toket ibu mulus kenyel2 saya kaya terbang bu dijepit gitu akhh" ia lanjutkan sambil meracau
Setelah sekitar 10 menit dijepit, aku bangun
"Gantian ya sekarang kamu puasin aku" kubilang
"Dengan senang hati bu" jawabnya
"Masukin sayanggghh itu yangg buaat ibu puasss" kataku menyodorkan memekku
"Baaik buu sayaa tusuk dengaan senangg hati ya buu."
Dan ah...Blessss kontolnya masuk ke vaginaku. Ini kontol kedua yang masuk vaginaku dan rasanya lebih nikmat dari suamiku. Plok...plokk begitulah bunyi ketika kontolnya keluar masuk di memekku. Terasa sangat penuh di perut seperti kenyang. Gede sekali kontolnya.
"Ya mass terus mass begitu.. Akhhh... Mass.. tititmu gede banget masss... Akhh... aku.. suka akhh lagi mass teruss sampe jebol ughh akhh.. Masssss ahhh yesss ohh" Sekarang aku keenakan dan mendapat orgasme pertama padahal baru sekali masuk
"Akhh yess.. Bu.... Memek ibu kok seret banget sih.. Basah-basah lengket gimaanannaa gitu... Ohhh... Keluar masuknya jadi licina. Tembem lagi ohhh... Titit aku kaya diurut yesss ahhh.. Ukkhhh..." Katanya juga enak
"Terusss sayaangg en..entotin aku kayak akhh kamu mau nghamilin akuu ahhh..." Kataku lambat karena irama sodokan penisnya
"Ba...baiklah bu saya sebagai pelayan baik melayani ibu.. akan aku entot ibu sampe kering bijiku uhhh akkhhh ahhh..." Katanya mendesah
Setelah 10 menit. Kami berganti posisi jadi anal. Kusodorkan pantat sekalku ke mukanya
"Mas ganti possiiisi yahh.. Tusuk pantatku mass ahh tolong puasskann aku mas.." Kataku memohon
Langsung ia memasukkan batangnya ke dalam pantatku. Dan blesss.... Plok.. Plok... Ckiplak... Ckeplokk... Bunyi pantatku bertemu dengan pahanya.
"Aahhh... Ibuu.... Pantatnya semokk beneer... Bu punya siapaa sih ibu... Ughh" dia bilang sekenanya
"Aahhhh.... Ohh... Sshhh..." Begitulah suara kami saat bercinta
Sungguh nikmat setelah lama tak ditusuk
Setelah 20 menit kami bercinta, kami sudah mau keluar
"Mass... Ohh.. Aku maaauuu keluarr nih ahh..." Kataku
"Iya... Sayangg akuuu jugaa siiapaa sih yang tahan memek seret gini" jawabnya
Dia melanjutkan sambil mempercepat plak... Plokk semakin cepat iramanya dan ohhh....
"Ahhh masss akuu keluaarrr yeesss ohhh ahhh yess.. Keluarin di dalem aja ya sayangg ahhh... Hamilinn akuu ohhh.. Shhh" kubilang
Memekku orgasme kembali dan dibarengi dengan si mas
"Akuu.. Juga keeluaarr sayangg ahhh... Sayangg... Akuu cintaa kamu ssshhh... Yesshhh.... ini ya aku tanam benih spermaku di kamu sayangg ahhh..." Katanya teriak
Crrrrotttt....Crottt.....Crotttt.... Crottt....8 kali penis itu berkedut dalam memekku. Kami terbaring lemas sekitar 20 menit
Setelah energi sedikit terkumpul, aku segera memakai pakaianku. Dia ngaceng lagi saat berpisah tapi ya sudahlah aku harus cepat nanti ketahuan. Aku berterima kasih pada mas delivery yang melayaniku.
"Makasih ya sayang birahiku terpenuhi gara-gara kamu." Kubilang
"Iya bu.. Sayang tubuh muluss kayak ibu gak dientotin. Aku juga seneng kok." Dia jawab
"Iya sayangh.. Byee..." Kataku berpisah dengannya. Itulah kisahku dengan delivery. Untung aku minum pil kb sehingga tidak hamil. Sekarang aku sudah cukup puas walaupun baru sekali ditusuk. Anakku masih bermain di atas
:::
introduction Aryo
Namaku Aryo, aku berusia 15 tahun. Aku duduk di bangku kelas 1 sma baru naik. Aku termasuk orang yang ganteng di usia sebayaku. Postur tubuhku tinggi tegap dengan tinggi 175 cm. Aku memiliki tubuh gempal dengan berat 80 kg. Meski begitu aku memiliki otot yang besar dan perut rata. Aku memiliki kulit putih seperti ibuku. Aku adalah orang yang cukup nakal dalam pergaulan. Namun, aku tidak merokok atau mengisap ganja.
Hari ini, aku mengajak temanku bermain kami sedang main di atas sementara ibu memesan M*D untuk makan siang kami. Hari itu aku kembali melihat ibuku memakai baju terbuka bahkan di depan temanku. Ughh... Apa dia tidak tahu tanpa menggunakan seperti itu saja sudah seksi. Belahan toketnya yang seksi seolah-olah ditunjukkan. Gimana aku gak tergila-gila. Mamaku ini kan cantik kalo pake baju gitu tambah sexy. Bisa-bisa dia jadi bahan onani temanku. Mama nakal sekali menggodaku
"Bro..bro.. Ibu lu cantik banget bro." tiba-tiba Adi menegurku
"Yee.. Elu bro. Emang iyaa. Gua aja suka banget. Apalagi tiap hari bajunya gak bener."
"wah hoki lu bro jadi anaknya"
"Bro gw digodain tadi sama ibu lu gua gak tahan bro" selak Fajar
"Goda gimana???"
"Senyumnya itu loh bro manis banget aduh.. Trus bro dia suka desah gitu bro jadi tambah cantik" katanya
"Gua juga suka ibu lu, pantatnya itu loh behh lenggang2 kalo lagi jalan" kata Sony
"Kalo gua sukanya kulitnya sama wanginya bro.. Aduh tuh kulit licin bener kalo ke titit gimana ya mana aromanya mancing" lanjut Bayu cekikikan
"Emak gua bro sadar lu"
Melihat teman2ku bercerita, ternyata benar kan apa yang kupikirkan selama ini. Ternyata temanku juga nafsu dengan mamaku. Aku semakin nafsu dengannya mendengat perkataan itu. Mamaku itu sangat cantik tubuhnya juga indah. Jadi tidak salah jika kujadikan bahan onani. Salah ibu sendiri menggoda anaknya yang sedang bertumbuh. Membayangkan senyumnya saja ahh... Manis banget. Kuyakin banyak orang diluar telah menggodanya. Habis ini aku akan menjadikan dia bahan coli lagi.
Jklek... Pintuku terbuka. Ternyata ibu..
Kini ia memakai dress rumah terusan transparan dengan rambut dicepol uhh... mama cantik sekali seperti ini. Wajah cantiknya dengan rambut indah menambah pesonanya. Gak tahan ma pengen ngecrot di tengah toketmu. Ahh..
"Sayang, makanannya udah dateng" lagi-lagi suara halusnya itu duh gak tahan aku
"I...iya ma. Sabar ya"
"Eh ta...tante makasih tante udah dipesenin" temanku salah tingkah
"Iya gapapa"
Lalu, ibuku menutup kembali pintuku dan turun ke bawah. Momen deg-degan serr itu telah kami lewatkan. Indahnya pemandangan wanita dewasa di depan kami. Tadi kami terdiam untuk sejenak karena tubuh mama.
"Wah dicepol rambutnya pake belahan rendah lagi. Bayangin kalo semprot disitu" kata Sony
Kami turun lalu duduk di meja makan sambil mengambil makanan masing-masing. Ibuku ada di kamar biasanya sedang santai. Kami makan sambil ngobrol. Kembali ibuku menjadi topik
"Boleh gak mama lu gua godain?"
"Gua sih bolehin aja tapi asalkan dia ngasih ya mau gimana lagi"
Temanku cekikikan mesum seolah mendapat lampu hijau. Tapi tak semudah itu mendapatkannya.
"Oke deh bro nanti gua godain. Jangan cemburu loh" kata Bayu
"Iye.. Ah" jawabku sewot
Selesai makan kulihat Bayu menghilang. Tidak ada di kamarku ataupun di kamar mandi. Apa dia benar-benar menggoda mamaku pikirku. Ah sial tapi aku kan sudah memberi ijin ya sudahlah. Kami kembali naik tanpa Bayu untuk main sebentar sebelum mereka pulang.
"Bro ada yang liat Bayu gak?" Tanyaku
"Gak tuh.. Kenapa?"
"Beneran kali yak dia godain mama gua"
"Bisa jadi, enak banget dia"
"Bentar lagi gua pulang ya yo!" Kata adi
"Yah bentaran lagi lah di" kata Fajar
"Gabisa jar" katanya
"Yaudah kita juga balik ya yo kalo Adi balik" tanya Sony kepadaku
Akhirnya setelah 1/2 jam an mereka main, mereka pamitan. Bayu tiba-tiba datang dari bawah. Kulihat burungnya tegang berat dari sela-sela celananya. Apa yang telah ia lakukan dengan mamaku. Pasti mamaku menggodanya habis-habisan tapi tidak memberinya kesempatan untuk crot. Kasian aku dengannya.
"Gua balik juga yah" katanya
"Yaudah bro hati-hati" kujawab
Inilah kesempatan untuk mendekati mama. Aku ingin sekali crot didepannya. Kupakai kesempatan menanyakan tentang Bayu tadi untuk mendapatkannya.
"Teman kamu sudah pulang sayang?" Kata mama keluar kamar
"Udah ma." Jawabku singkat
"Ma... Mama ngapain sih sama Bayu tadi di kamar?" Tanyaku sewot
Pertanyaanku dibalas senyuman yang membuatku adem.
"Kenapa sih sayang? Gak ngapa-ngapain kok dia aja basa-basi doang" jawabnya mendekatiku memgang lenganku
Uhh... Mah mulus banget bodymu tanpa cela. Seketika penisku berdiri. Ditambah aromanya menempel denganku. Ingin rasanya kutembakan wajahnya dengan pejuhku.
"Iya deh mah jangan macem-macem tapi ya"
Aku sudah tidak tahan lagi. Nanti malam saat mama tidur aku akan crot di wajahnya yang indah itu. Aku masuk dan meninggalkan mama.
Hari sudah malam, mama kulihat sedang nonton tv di ruang tengah dengan daster tipis tanpa bh sehari-hari yang ia suka. Dari belakang kulihat sangat seksi sekali punggungnya. Aku kembali ke atas dan mengurungkan niatku menunggu saat yang tepat.
Setelah bermain hingga larut malam, kulihat mama ketiduran. Yess inilah saatku menyemprot sperma di mukanya. Ah dia tidak mematikan tv. Aku datang dan apa yang kulihat. Wow.... Aku terbelalak dengan pemandangan di depanku. Pahanya tersingkap sehingga menunjukan pantat sekalnya. Uhh, pada waktu itu penisku langsung tegangan tinggi. Kulihat payudaranya montoknya juga tumpah karena posisi tidurnya. Rambut indahnya tersisir rapih ke belakang sehingga tidak menghalangi toket bulat itu pamer. Wajahnya juga sedang pulas tidur sehingga menampakkan kecantikannya. Sungguh mama merupakan anugerah Tuhan yang sungguh indah
Langsung kuraba penisku yang menegang berukuran 18 cm dan mengeluarkannya. Aku seolah-olah menyodorkan penis tegangku ini di depannya. Tapi dia sedang tidur dan tidak sadar. Aku mengocoknya pelan-pelan awalnya. Kunikmati pemandangan terindah dalam hidupku ini. Coli di depan mama sungguh nikmat sangat berbeda dengan coli sendiri. Mama.. Wajah cantik toket bulat paha mulus kulit licin putih wangi ohh... mamaku yang cantik kini telah berada di depanku seperti menunggu peju keluar. Seiring waktu kocokanku semakin kencang dan dadaku berdebar kencang. Kunikmati setiap detik ngocok di depan mukanya. Akhirnya ahh aku mau keluarr. Aku mengarahkan penisku ke depan mukanya dan bersiap.
"Ahh ma.. Ahh tubuhmu indah banget mah" aku meracau pelan sendirian
Setelah itu, langsung Crrrrrroooootttt....crrrottt...crotttt penisku memuntahkan lahar panas di mukanya selama 8 kali. Terima facial dariku mah gratis kulit mama jadi tambah mulus. Astaga aku menyemprot wajah mamaku sendiri yang cantik. Sungguh nikmat sekali seperti terbang. Wajahnya yang cantik semakin cantik dan bersinar karena cairan pejuhku. Indahnya wajah mama. Tembakan terbanyak dalam hidupku dan onani terindah. Kulihat mama tidak terbangun. Yess aku tidak ketahuan. Aku langsung kabur ke kamar.
Pagi harinya, mama terbangun dengan sedikit kaget dan berteriak kudengar
"Mmhh.. Bau.." Katanya
Dia memegang mukanya dan berteriak
"Astaga pejuh siapa ini?" Katanya panik
Pejuku mah aku ingin menjawab seperti itu. Mama semakin cantik aja seperti itu.
Pagi hari, aku bergegas mandi. Di depan kamar mandi, aku bertemu mama
"Pagi mah"
"Pagi sayang"
Senyumnya kembali membuatku terbayang2. Aku melihat belahan dan pantat semoknya saat berjalan. Kenapa sih aku harus punya mama sperti ini? Menggoda sekali bikin pengen. Di dalam kamar mandi aku onani membayangkan tubuh mama
"Dek... Lama banget sih kamu ngapain?.. Onani yah?" Astaga tebakannya tepat aku menjawab sekenanya
"Namanya juga laki-laki normal mah ngeliat mama kayak gitu aku tegang"
"Dasar kamu tuh ya sayang masa mama sendiri nafsu ih kesell" dengan nada manja membuatku gemas kudengar dari dalam kamar mandi
Ketika aku keluar, mama mencubitku manja
"Kamu udah gede ya sayang liat mama udah bisa tegang" katanya yang semakin membuat deg2an
Dia masuk kamar mandi langsung meninggalkanku. Dia tidak marah sama sekali justru memaklumiku haha tanda bagus untuk melanjutkan aksi.
Keluar kamar mandi aku lihat mama memakai crop top yang ketat dengan hotpants super ketat. Wow... ngaceng lagi aku. Uhh mama kenapa mama selalu bikin aku ngaceng. Dia masuk kamar dan memanggilku
"Sayang sini bentar deh"
Aku datang ke kamar mamaku. Ngaceng lagi aku melihat pemandangan ini.
"Sini sayang berdiri depan mamah"
Aku menghampirinya dan ohh.... Toketnya mengintip hampir keliatan pentil indahnya yang berwarna merah. Aku ngaceng berat dan terlihat jendolan di celanaku.
"Buka celana kamu deh sayang" kata mamaku
Eh... Apa dia bilang barusan?? Buka celana? Aku seperti dalam mimpi. Diberi pemandangan indah dan dipersilahkan menyodorkan kemaluanku. Tapi aku menolak dan jual mahal
"Eh ma.. Mau ngapain mah?"
"Udah buka aja dulu" mama langsung menurunkan celanaku dan kaget sekaget-kagetnya. Dia melotot melihat ukuran penisku. Terlihat mama nafsu dengan kontol sepanjang 18 cm ini. Kontolku udah mulai berurat tanda aku ngaceng berat sekali. Memang besar punyaku. Mama tidak fokus saat melihatnya. Melihat kelamin besar menunjuk-nunjuk wanita yang diinginkannya untuk mengocok.
Kukira penisku akan dikocok. Tetapi ia mengeluarkan penggaris besar dan malah mengukur penisku. Ugghh.. Tangannya mulus sekali ketika bergesekan dengan kontolku. Srek... Srek... Begitulah bunyi gesekan tangan halus itu di kemaluan beruratku. Aku seperti ingin muncrat padahal baru disentuh saja. Apalagi pemandangan toketnya yang kulihat dari atas. Wajah cantiknya yang sedang asyik mengukur penisku. Aku tidak tahan lagi uhh... Ma hentikan dong. Aku takut dibilang cemen ukuran 18 cm besar tapi cepat keluar. "Sayang kok berdiri punyamu?" Tanya mamaku
"Ada pemandangan mah dibawah tangan mama juga duh licin pengen keluar."
"Hihi... Mau sayang?" Tanya mama
"Mau mah mau banget" kujawab
"Enak aja" jawab mama dengan senyuman manisnya yang membuat semakin tidak tahan
Uhh dasar mama setelah menggoda dibiarkan saja seperti ini.
"Udah nih sayang makasih ya penis kamu termasuk besar" mama mengatakannya sambil membenarkan baju.. Ahh toketnya itu mengintip lagi aku sudah tidak tahan lagi.
Aku benar-benar khilaf. Karena sudah tanggung pikirku, Aku mengocok kontolku di depan muka mama.
"Apa-apaan kamu sayannggg?? Berhenti ngocok depan mamahh" mama teriak pelan
Apa boleh buat, cairan spermaku sudah diujung kontolku. Aku sudah tidak tahan lagi digoda seperti ini. Sudah terlanjur kukocok baru sekitar 30 detik aku sudah ingin keluar. Aku semakin cepat dan mamaku terlihat panik tapi tetap tergerak nafsu menungguku.
Dan ahhh....................
Crrrotttt....crotttt......crrrroottttt.... Penisku menyemprot mukanya untuk kedua kalinya. Kali ini lebih banyak cairan yang kukeluarkan. Nikmatnya tidak bisa terbayangkan. Coli yang lebih nikmat dari yang sebelumnya. Ahhh... Makasih mama. Dari mukanya hingga bajunya yang baru mandi seluruhnya kena spermaku. Seluruh tubuhnya bermandikan sperma. Dia terpaksa mandi lagi nanti.
"Saaayyangggg..... Apaan sih kamu? Jorok nih kena peju kamu semua baju mama.. Banyak banget lagi lengket jorok ih kamu.." Katanya mengeluh membuat ia semakin menggemaskan.
"Maafin aku mah aku udah khilaf banget mah.. Aku gak tahan dari tadi tangan mulus mama gesek-gesek titit aku pingin muncrat di muka mama"
"Mama goda aku terus sihh.. Aku kan laki2 normal mah"
"Ih kamunya sih.. Masa mama sendiri disemprot peju. cuci baju mama sampe bersih dan wangi sperti semula" perintahnya cantik
Dia tidak marah. Sekali lagi lampu hijau buatku.
:::
Setelah kejadian itu, aku jadi semakin berani. Setiap hari aku onani sambil membayangkan tubuh mulusnya di depanku. Kadang aku minta dikocokin. Tapi aku belum mendapatkan payudara atau melihatnya. Hanya sebatas dikocokin dan disepong saja. Mamaku juga bermiat memakai baju sexy mengambil rapot di sekolahku. Hingga kejadian ini terjadi...
###############
Pagi itu, aku ada jadwal mengambil rapot. Dan mamakulah yang saat itu mengambil rapot. Mamaku membangunkan aku ke kamar. Dan pagi itu aku terkejut karena membangunkanku dengan kocokan halusnya. Apalagi saat itu ia memakai dress tipis tidurnya.
"Eh mama, pagi ma. Ah... Ma masih pagi sshh.. Enak mah" kataku kaget dan langsung keenakan
"Ini hukuman buat kamu karena gak mau dibangunin dari tadi" hukuman saja sudah seenak ini.
"Ah... Mama nakal. Tanganmu mahh... Uhh... Halus banget.. Masukin ke mulut mamah... Ohh..." Kataku melenguh karena kocokannya.
Dan jleb.... Penisku dilahap setengahnya oleh mama karena gak muat. rasanya hangat dan seperti memek.
"Penismu besar banget sayang hkghh gapernah masuk ke mulut mungil mama" katanya menggoda
"Mama.... Ohh.... Mulut mama kayak memek perawan.. Hanget... Aku mau keluar mahh" kataku tidak tahan ingin crot
"Sabar sayng haggkhh" katanya tersedak
Aku tak kuasa menahan pejuku dan tak sempat kucabut dari mulut mama. Dan akhirnya keluar di mulutnya
Crotttt....crotttt.....crotttt penisku berkedut 5 kali. Ejakulasi pertamaku diawali di pagi hari. Sungguh nikmat sekali. Pagi hari sudah dikasih layanan blowjob oleh mama.
"Hkgghh sayang banyak banget sampe tenggorokan mamah nih" katanya menunjukan sperma ku di mulutnya. Uhh... Menggoda banget jadi pengen entotin mulutnya lagi
"Telen mah enak."kataku menawar dan tak bisa membayangkan.
Glek! Benar-benar semua spermaku ditelan olehnya. Ah sungguh binal mamaku ini.
"Udah kan sayang? Puas ya." Katanya tersenyum
Kami bangun agak telat karena kejadian tadi sehingga harus cepat bergegas. Sehabis bangun dan makan, aku bergegas mandi. Di depan kamar mandi aku dicegat oleh mamaku. Aku ditahan dan mamaku bilang
"sayang mama duluan ya yang mandi"
"Aku aja mah mama lama"
"Yaudah kita mandi bareng aja." Duar! Akhirnya kesampaian juga melihat tubuh telanjangnya. Aku senang bukan main.
"Iya ma." Kataku menuruti permainannya.
Di kamar mandi aku dan mama membuka baju dan saling membelakangi. Awalnya aku pura2 jual mahal tak menegur mama ingin melihat tubuhnya yang indah. Karena jujur saja aku sudah ngaceng mencium aromanya. Tapi aku sudah tak kuasa dan spontan mengocok kontolku. Tiba2 mama menegurku.
"Sayang cepat dong jangan ngocok mulu" tebakannya benar dan membuatku tak tahan.
"Nih deh mama kasih bonus. Balik badan kamu." Dia sudah menungguku berhadapan denganku.
Dan karena sudah tak kuasa lagi, aku kembali ngaceng melihat tubuh bugil mama. Toketnya yang kencang namun kenyal. Pentil berwarna coklat muda. Wangi toketnya membuatku ingin crot. Dibawahnya lagi perut langsing indah dan pinggang lebar. Di sela2 selangkangannya ada vaginanya yang masih rapat. Vagina nya masih tembem dan keliatan empuk. Berwarna pink. Ingin kumasukan penisku ke dalam situ. Sontak aku semakin mengocok-ngocok.
"Mah body mamah bagus banget. Boleh pegang toketnya yah" kataku tidak terkendali.
"Jangankan pegang sayang sini mamah jepit biar cepet." Katanya sambil menunjuk penisku yang tegang.
Aku langsung menghampiri tubuh mama dan mencoba memegang toketnya. Astaga empuknya bukan main. Namun, selain empuk toket mama masih kencang dan belum turun sehingga nikmat sekali diremas-remas. Aku semakin tidak tahan. Penisku sudah turun naik ngangguk ngangguk.
Setelah itu, ini pemandangan yang saat indah. Mamaku bersimpuh di depanku dengan toket telanjang dan vaginanya juga. Pemandangan pertama kulihat mama bugil berlutut. Dan apa yang dia lakukan. Dia menjepit kontolku di antara toket kencang putih mulus halus kenyalnya. Rasanya seperti terbang ke langit. Daging halus itu menjepit batangku. Lalu mengocoknya. Aku bengong dan terdiam mengikutinya. Baru beberapa detik dikocok aku mendapatkan orgasmeku.
Crottttt......crotttt.....crotttt penisku berkedut 7 kali. Ejakulasi terdahsyat dan menyembur telak toket dan mukanya. Birahiku tertuntaskan. Crot di toket mulusnya dan mukanya. Mama terkaget2 menunggu ejakulasiku selesai dan protes padaku yang masih bengong.
"Aryo, pejuh kamu banyak banget sihh.... Bersihin.. Baru pertama kali dijepit ya." Katanya menanyakanku protes
"Hmm...hmnm" kataku karena masih terpana
"Maa...maaf ma. Kan mama yang jepitin. Toketnya mulus bener mah. Aromanya aja aku udah ngaceng. Wajar sebanyak ini." Kataku mendesah dan terbata2 karena keenakan.
"Baru pertama kali ya mencicipi toket semulus dan sekenyal ini? Hihihi" kata mama merayu
"Iya ma enak banget sering perawatan sih moncrot terus penis orang di situ." Kataku
"Ihh... Nakal... Iya dong kan biar cantik di hadapan kamu sama papa kamu. Biar banyak yang nafsu" jawabnya nakal sambil kembali mengocokan penisku di toketnya
"Udah cepetan mandi siap-siap"
Mimpi apa aku semalam, di pagi hari aku sudah n****** 2 kali. Dan itu ejakulasi terdahsyatku. Ini karena mamaku yang cantik sedang binal-binalnya. Aku bergegas mandi dan siap2. Mamaku memanggilku dari kamarnya.
"Aryo... Sinideh cepetan" katanya melengking dengan halus
"I... Iya mah."
Sampai di kamar, mama telanjang. Dan penisku kembali bangun. Ingin kusikat langsung ke tempat tidurnya. Tapi aku sedang bergegas. Ia bilang
"Kita kan mau ngambil rapot di sekolah kamu. Kamu pilihin baju deh buat mama" apa dia bilang? Mamaku menyuruhku memilih bajunya. Binal sekali mamaku. Mah.. Aku ini anakmu kenapa kau menggodaku terus. Apa dia senang dilihatin bodynya? Dia ingin pamer ke teman dan guruku gimana kalu diperkosa nanti?
"Beneran nih ma?"
"Iya"
Aku berantakin lemari pakaiannya mencari baju terseksinya. Dan kulihat ada baju tipis yang sangat menerawang hingga keliatan bh. Serta rok mini berwarna ungu yang kupilihkan. Aku tidak kuat melihat mama seperti ini nanti. Aku menyodorkan bajunya dan mama bilang
"Yakin mamah mau disuruh pake ini? Kalo diperkosa gimana mamamu yang cantik ini?" Katanya menggodaku
"Ya mamah yang minta. Aku kan laki2 normal. Sukanya ngelihat mamah kayak gitu" kataku menjawabnya
"Iya deh sayang. Mama coba ya."
Dia langsung memakainya di depanku. Amboi.. Cantiknya seperti kekurangan bahan bajunya. Di tambahkan syal ungu yang menambah keanggunannya. Aku tegang berat seketika itu. Aku memegang-megang selangkanganku. Tiba2 mama menegurku
"Gimana sayang"
"Cantik banget mah nafsuin"
Aku gak bisa membayangkan dia seperti ini didepan guru dan temanku.
"Udah gak tahan yah sayang? Tuh ada bh dan dress seksi mama cium2in terus coli sendiri yah mama buru2 nih" katanya semakin menggodaku
Aku terdiam dan langsung menciumi bh dan dress seksi nya lalu mengocok penisku di depannya. Dan sekitar 10 menit...
Crott..... Crottt.... Crotttt ejakulasi ketigaku hadir pagi ini. Kumuntahkan seluruh lahar panas di dress seksi nya di depan mata mamaku. Dasternya basah dan bhnya juga. Terpaksa dicuci walaupun baru.
"Ihz.. Kamu crotnya disitu lagi di tempat lain kek. Kan baru dicuci. Jadi lengket nih" kata mama mengeluh semakin cantik
"Maaf mah gatahan."
"Yaudah balik sana siap2" katanya tidak marah
Aku balik ke kamarku dan melanjutkan mengganti pakaianku. Hari ini baru pagi hari penisku sudah crot tiga kali. Ditambah nanti di sekolah. Mamaku ingin exhib di depan teman dan guruku. Apa aku akan mendapatkan ejakulasi keempat di sekolah?
:::
"Aryo.... Ayo berangkat. Lama banget sih."
"Iya ma ini udah selesai"
"Wow cantik sekali mama bisa digodain ntar"
"Ah kamu bisa aja ini kan pilihan kamu"
Saat menuruni tangga aku melihat mama lagi memakai baju tadi. Cantiknya... Aku berpikir dua kali apakah mama akan tetap memakai ini atau tidak. Aku takutnya mama digodain sama temanku lagi. Tapi, mamaku sendiri yang menyuruhku memilih. Biarlah biar fantasiku terpenuhi lagi. Akhirnya mamaku dinikmati oleh kenalanku sendiri. Apalagi wali kelasku juga laki-laki. Soalnya dengan memakai baju mini ini tubuh mulus mama hampir terekspos semua. Dari syal yang hanya menutupi hingga rok mininya.
"Ayo sayang ke garasi panggil pak supir"
"Iya ma ayo"
Aku dan mama bergegas menuju garasi. Kami ingin memanggil pak supir. Pak supir kami juga kulihat memperhatikan mamaku dengan mesum. Tapi karena diburu oleh mama dia langsung menuju ke mobilnya.
"Pak ayo cepetan masuk mobil dong jangan liatin saya mulu. Saya ada tiap hari kok pak" kata mama entah maksudnya apa tapi dia merayu supirku
"Iya nyonya" kata supirku membuka garasi dan mobil ceper mempersilahkan aku masuk
Di tengah perjalanan, mama terlihat cantik sibuk melihat hpnya. Terkadang ia melihat pemandangan di luar. Tatapannya dingin sekali seperti sedang santai walaupun diburu waktu. Aku iseng mengganggu keasyikannya. Aku ambil hpnya dan kusembunyikan saat ia tak melihat. Ketika mama tahu hpnya hilang, mama langsung tahu bahwa aku yang menyembunyikan. Mama mengusik aku dan mencari2 sambil mencoba meraih tangan yang kusembunyikan. Tubuh mama tertekan ke dadaku. Nikmatnya rencanaku berhasil. Tapi itu hanya sekedar iseng. Aku mengembalikan hpnya tak lama kemudian. Karena perjalanan sudah dekat.
Ketika sampai di sekolah, aku dan mama turun. Supirku pulang ke rumah. Memasuki gerbang sekolah, mamaku dilihat oleh semua orang. Wajarlah orang mamaku pakaiannya terbuka sekali padahal sedang di sekolah anaknya yang masih smp. Apalagi wajahnya cantik. Mata lelaki semua tertuju kepadanya mencari celah tubuhnya yang terbuka. Bangga aku memamerkan tubuh mamaku.
"Aryo liat tuh ngeliatin semua ih kamu mah milihinnya" kata mama protes
"Gapapa ma itu berarti mama cantik"
"Ih gombal kamu. Mana nih kelas kamu sayang?" Katanya
"Di atas mah"
Aku dan mama naik lewat tangga. Masih mamaku dilihat saat menaiki tangga. Banyak guru-guru yang sedang mempelototi mama. Terutama yang laki-laki sudah tersenyum mesum. Mamaku seolah menjadi primadona.
Sampai di kelas, kelasku penuh dengan siswa dan para orang tua murid. Ada sekitar 20 siswa dan orang tuanya yang datang. Dengan wali kelas di depan kelas. Pak Ahmad, wali kelasku bengong saja memperhatikan kedatangan mamaku. Seperti sebuah hipnotis saja ibuku. Mamaku memberi salam dan menyalam tangannya. Saat menyalam mata pak Ahmad melihat-lihat yang di bawahnya bukan muka mamaku. Sambil menghirup aroma tubuh ibuku, pak Ahmad selesai berjabat tangan langsung meraba penisnya di balik meja. Rasakan tuh halusnya tangan mamaku pak. Aromanya juga pak. Bapak pasti terangsang kan.
Mamaku duduk di tempat yang disesuaikan. Acara dimulai. Mata orang tua murid yang laki-laki masih saja melihat mamaku. Apalagi anaknya. Setelah menjelaskan, pak Ahmad memberi waktu untuk bertanya. Ibuku bertanya dan mengangkat tangan. Seketika pak Ahmad dan yang lain memperhatikan.
"Pak, acara perpisahannya jadi gak" kata mamaku mengangkat tangan kelihatan lengan dan ketiaknya yang mulus
"Woah mulusnya" kudengar ada beberapa yang bilang seperti itu.
Pak Ahmad masih terdiam dalam lamunannya. Ibuku menegur kembali
"Pak kok bengong sih?" Kata mamaku bertanya. Jelas lagi ngeliatin mama lah mamaku gimana sih
"Anu ibu jadi kok" katanya terbata2
"anu anu emang anunya siapa pak?" Ibuku sepertinya mulai terangsang dan memancing.
"Anu saya tegang. Eh salah bu" kata pak Ahmad
"Oh kirain yang lain juga, punya bapak mah udah tua" kata mamaku. Dia sepertinya ingin diexe sekelas deh.
"Eh anu bu saya juga tegang" kata salah seorang orang tua murid.
Sepeti sebuah permainan, kami sudah masuk di permainan utama. Mamaku sepertinya jadi pemicu. Lagian dia pake mancing segala udah habis diexe ini.
"Apa sih udah ah lanjutin pak" kata mamaku malah bernada manja. Menambah keimutannya
"Jadi begitu bapak ibu sekalian dan anak murid saya. Sampai jumpa lagi." Kata pak Ahmad
Mama membisikiku,
"Yo, kita sini dulu mama mau legain pak Ahmad gak enak dia udah tegang." Apa? Apa mama sudah gila? Kontol peyot milik pak Ahmad ingin dilegakan juga.
Setelah perkataan wali kelas tadi, semua orang di kelas keluar. Mamaku dan aku bersama pak Ahmad tinggal. Benar-benar mamaku sudah bulat ingin melegakan pak Ahmad. Pak Ahmad bertanya,
"Bu, gak pulang?"
"Ini pak ngadem dulu panas habisnya diluar sshh.." Katanya mengibas bajunya dan membuka syal. Sontak punyaku tegang. Toketnya kini terpampang bebas. Ia menunjukan belahannya di depan si peot.
"Anu bu.. Ibu cantik banget sih. Aryo mama kamu cantik banget" kata pak Ahmad kepadaku
"Apanya yang cantik pak?" Kataku merayunya
"Dari dateng tadi tangannya aja udah halus bener. Sekarang belahannya bener2 kenyal keliatannya" katanya di depanku dan mamaku
"Nakal ya pak Ahmad. Sini saya kocokin deh biar lega" kata mamaku benar2 kali ini.
"Beneran bu punya saya ukuran ekstra loh"
"Emang semana sih pak penasaran saya" kata mama memasang muka centil.
"Ih ibu malah ngerayu saya lagi nih buat ibu" tuing... Lompat keluar penis pak Ahmad. Ukurannya memang luar biasa. Perkiraanku sekitar 20 cm diameter 6 cm. Woah luar biasa punya dia. Bisa robek memek mamaku. Rasain tuh ma akibatnya godain lelaki.
Melihat itu mama terkejut dan takut. Penisnya menunjuk tubuh mama meminta dipuaskan.
"Gimana bu, ekstra besar kan" katanya terkekeh
"Ya ampun pak. Besar sekali... Ini siapa yang bikin berdiri gini?" Kata mama
"tubuh ibu lah boleh pegang gak saya belahannya?" Pak Ahmad ingin menyentuh payudara mamaku. Tapi mamaku menolak dan bilang,
"Tunggu pak, pelan-pelan. Rasain dulu kocokan saya" kata mama memegang tangan pak Ahmad
"Hmmh... Bu saya mau cium tangan ibu boleh?"
"Boleh pak, nih"
"Mulus banget bu tangan saya hampir kepleset. Harumnya. Pasti enak pas dikocok nih"
"Sini pak deketan saya kocokin"
Aku hanya duduk di pojok kelas melihat aksi mereka sambil onani. Sambil melihat jendela jika ada orang.
"Sini ya pak, dedek kecil tuh harus dimanja dibelai dulu" kata mama halus sambil membelai penis pak Ahmad
"Ah bu halusnya bu di penis saya. Ahh sshh.. Kayak memek perawan belum mulut sama vaginanya. Bener paling top tangan ibu." Katanya badannya menggelinjang dan keenakan.
"Ini belum saya kocok atau masukin mulut loh pak.. Nih mau rasain kocokan saya?" Kata mama langsung mengocoknya halus
"Uhh.... Bu saya masih pengen entotin vagina ibu gamau cepet keluar" kata pak Ahmad mengeluh.
"Bu mulutnya dong sekarang" kata pak ahmad
"Pasti halus banget deh mulut ibu" sambungnya
"Nih mulut saya ya pak" slep.... mama memasukkan penis pak Ahmad sebagian dan mengocoknya. Pak Ahmad jerit jerit
"Ibu ahsss... Mulutnya mungil banget lucu pengen tak makan. Ahh... Urutannya kayak dipijet memek.. Enak bu astaga." Kata pak Ahmad keenakan.
Pak Ahmad akhirnya merasakan juga mulut mamaku. Aku tahu benar mungilnya dan hangatnya di dalam mulut mamah. Aku aja sempat langsung crot di mulutnya. Tapi dia dewasa dan ekstra ukurannya jadi tidak keluar. Mungkin ia sampai di tahap jepit2 kali. Hihihi.... Gak sampe memeknya.
"Ahh ibu stop bu enak banget aku mau ngentotin vagina ibu" kata pak Ahmad
"Kalo kuat ya pak hihihi saya masih pengen nyepongin si dedek nih"
Mama terus menyepong kontolnya. Sepertinya mama gak mau ngasih memeknya makanya ingin cepat pak Ahmad keluar. Iyalah aku aja belum pernah.
"Kalo memek punya suami saya pak. Gaada yang boleh." Kata mama senyum manis.
Pak Ahmad langsung menatap ke langit tak kuasa melihat manisnya senyuman mama.
Saat dia puas menyepong, kontol pak Ahmad belum juga keluar. Akhirnya mama memakai payudaranya. Yang baru sampai saat ini tahap aku ejakulasi. Pasti pak Ahmad berhenti disini.
"Nih ya pak, buat ukuran ekstra bapak saya kasih layanan spesial buat bapak" kata mamaku membuka tali bhnya dan
Tuing.. Payudara sempurnanya menunjukkan diri. Payudara harum, kencang, kenyal, putih, mulus, halus idaman para pria menantang di depan pak Ahmad. Inilah payudara paling sempurna yang pernah kulihat. Sampai terlihat urat2nya saking mulusnya. Aku semakin cepat mengocok penisku. Pak Ahmad kulihat bengong. Mungkin ini wanita terseksi yang pernah ia lihat. Ia langsung memegang dan meremas payudara mamaku
"Ahhh slurppp slurpp enak banget toket ibu. Kayaknya lalat kepleset disini nih" kata pak Ahmad memuji kehalusannya
"Iyalah pak aku tuh harus tampil cantik" kata mama menggoda
Pak Ahmad langsung mengangkat tubuh mama ke atas meja murid dan menjilat-jilat puting pinknya. Sambil memeluk dan menciumi wajahnya yang cantik natural.
"sini pak dedeknya di terapi pijit daging halus ya pak" kata mama mendekati toketnya dan mengenai kontol pak Ahmad ke toketnya
"Aahhh ibu gak tahan aku bu aduh ibu" kata pak Ahmad menjerit jerit enak
"Hehe pak biar sehat ini dedeknya" katanya senyum
"Udah bu senyumnya ahh manis banget kaya gula bentar lagi aku keluar bu." Kata pak Ahmad yang kulihat sedang keenakan.
Tahan lama juga dia. Tapi bentar lagi keluar. Kita lihat saja dimana dia akan keluar.
"Bu sekarang jepit yah bantu adek saya" kata pak ahmad meremas toket mama
"Iya pak sini dedek kita jepit-jepit dulu ya. Biar sehat dek" kata mama menggemaskan sekali.
Mama membimbing kontol pak Ahmad dan membuka lebar toketnya dan
Slepp..... Toketnya menjepit kontol pak wali kelas.
"Ahhh bu enak bu sambil disepong juga dong bu" katanya
"Slurp....slurp..." Sepongan pertama mama berikan sambil menjepit kontolnya. Baru sekali pak Ahmad tak kuasa menahan ejakulasinya.
"Bu... Saya mau keluar bu ahh yesss lepasin dari toket ibu." Kata pak ahmad mendesah
"Gamau... Uu... Bapak dedek masih mau dijepit nih" kata mama. Mama menahan kontol pak Ahmad di toketnya tetap memijat. Sekali lagi dengan ekspresi mengeluhnya yang manis. Aduh ekspresinya menggemaskan sekali aku ingin menyelesaikan birahiku juga. Mama menggemaskan sekali. Mama mendongak ke atas menampung semprotan pak Ahmad seolah tak mau kelewatan satupun. Ah... Mama aku tak tahan lagi. Aku dan pak Ahmad berteriak dan...
Crotttt.....crotttt.... Crotttt.... Aku keluar dan menyemprot ke lantai. Sementara pak Ahmad menyemprot ke mamaku. Enak sekali dia. Mamaku tak kuasa membendung semprotannya yang tak berhenti-henti. Padahal semprotanku sudah berhenti. Luar biasa birahi pak Ahmad ini. Kulihat akhirnya selesai juga. Leher mama penuh dengan peju. Muka cantiknya belepotan di matanya juga terkena semprotan. Sementara di toketnya paling banyak kulihat. Penuh dengan cairan putih. Entah berapa kali pak Ahmad menyemprot. Ada mungkin 10 kali semprotannya. Mama terlihat cantik terhiasi peju. Dadanya mengkilat akibat pejuh yang ditampung. Mama mengelap mulutnya dan berbicara,
"Aduh pak Ahmad ini ampun ya semprotannya. Ampe ke leher sama dada saya. Pernah punya fantasi ga pak sperma bapak saya telan?" Kata mama protes lalu menggodanya
Glek! Semua spermanya ditelan mama. Kecuali yang di payudara. Gila binalnya mamaku ini.
"Aryo ambilin tisu dong, kamu juga crot ya tadi" kata mamaku
"Hehe gamau mah rasain tuh pejuh pak Ahmad. Nakal sih lagian" kataku meledek
"Bandel ya kamu... Udah ambil ntar sampe rumah mama kasih nusuk vagina mama" kata mama. Yess... Dia akhirnya memberikan izin. Aku tak sabar. Langsung kuambil tisunya
"Itupun kalo kuat ya yo" katanya berkedip. Cantiknya mamaku
"Mulus bener ya bu kalo diliat lagi tubuh ibu" kata pak Ahmad
"Hehe iyalah pak saya rawat terus. Udah puas ya dek mainnya" mamaku menghampiri penis pak Ahmad dan menciumnya
Senangnya muka pak Ahmad saat itu.
Aku meninggalkan sekolah dan menuju rumah. Sudah tak sabar crot di vagina mama.
:::
Setelah mereka selesai, aku dan mama memakai baju dan celana lagi. Mama yang masih memakai baju super menerawangnya masih tampak seksi. Aku sudah tak sabar menusuk vaginanya. Melihatnya saja belum. Mama berbincang-bincang dengan pak Ahmad.
"Enak ya Aryo bisa serumah sama mama secantik ini." Kata pak Ahmad gombal sambil mengelus lengan atas mama yg putih mulus dengan 2 jari.
"Gombal aja nih pak Ahmad. Tambah2in nilai anak saya ya pak" kata mamaku memegang penisnya.
"Iya bu sip. Sampai jumpa mama cantik." Balas pak Ahmad
Aku dan mama kemudian melangkah keluar kelas. Menuruni tangga bapak guruku menatap mesum mamaku. Mama malah membalas mereka dengan senyum. aduh mama ini cantik sekali. Bapak-bapak itupun bengong dan hanya bisa terdiam. Kami menuju ke mobil yang ada di belakang sekolah. Supirku sedang tidur di bawah pohon menunggu kami.
"Pak, ayo pak jalan"
"Nyonya toh. Udahan ya. Ayo masuk."
Aku dan mama masuk ke dalam mobil. Kemudian supirku masuk dan menyalakan mobil. Mobil pun mulai berjalan
Aku bingung harus berkata apa di momen seperti ini. Kami berdua hanya diam. Mama dan aku memainkan hp masing-masing. Akupun mulai memberanikan diri dan berbisik
"Ma, nanti jadikan nusuk vagina mama?" Aku nekat bertanya terang2an
"Jadi yo, kalau kamu kuat ya" mama tersenyum dingin dan memegang penisku. Ah.. Mama manisnya. Penisku nanti tegang lagi.
"Ma, udah di rumah aja nanti crot disini repot" aku mencoba ngeles
Mama kemudian memberhentikan aksinya. Aku dan mama terdiam lagi setelah itu. Kami tak berbicara sepatah katapun sampai di rumah.
Sesampainya, aku dan mama memasuki kamar sendiri. Aku masuk kamar dan menelanjangi diriku. Kupegang penisku. Bisakah ini memuaskan mama? Tubuh mama saja sudah bikin crot. Akupun masuk ke kamar mandi. Membersihkan diriku dan menyabuni penisku berkali-kali hingga tegang. Aku harus memiliki kontol yang bersih untuk menusuk memek mama. Kupotong bulu-bulu halus di sekitarnya. Kuberi bedak supaya halus. Kemudian dilanjutkan dengan keramas dan menggosok badan sendiri. Selesai itu aku keluar dengan tetap memakai handuk. Mungkin ngentot dengan mama tidak hari ini. Karena sudah malam jadi esok atau esoknya lagi. Tapi aku harus menyimpan pejuku untuk kusemprot habis di memeknya. Baju sudah terpakai, sekarang saatnya santai sambil nonton.
Malam hari, mama pasti sudah tertidur. Aku masuk ke kamarnya. Mama... mamaku tidur dengan dress tipis biasanya namun tidak memakai cd dan sedikit tersingkap selangkangannya. Oh... Mulusnya selangkangan itu. Tanpa bulu dan putih sekali. Kontolku tegang melihatnya. Spontan kontolku kukocok pelan. Ah tidak aku harus menyimpan untuk hari esok. Kubatalkan onani dan menyemprot peju di mukanya. Aku ke kamar dan langsung tidur.
---------------------------
POV Nidya
Pagi yang cerah, aku bangun memakai dress tipis tanpa bh dan cd. Kulihat pintuku terbuka. Pasti si Aryo. Tapi dia tidak onani baguslah. Aku bangun dari tempat tidurku. Menuju ke kamar Aryo. Dia masih tidur. Aku membangunkannya
"Yo, bangun udah pagi nih"
"Ehmm... Iya.. Mama yah?"
"Iya yo"
Dia mengucek mata dan kaget. Aku melihat penisnya tegang.
"Kenapa bengong?"
"Mama cantik banget pagi ini harum"
Aku membalas dengan senyum. Seperti semua lelaki, mereka terdiam setelah aku tersenyum.
Aku kemudian keluar kamar dan memasak. Oh iya, aku punya janji dengan Aryo. Mengijinkan ia menusuk vaginaku. Tapi apakah akan kuberikan pada anakku? Nakal sekali aku. Suami tidak ada memberikan vagina ke anak sendiri. Tapi aku sudah janji. Bagaimanapun aku harus tepati.
Aku harus menepati janjiku. Sore ini, setelah mandi kuputuskan memakai hotpants ketat dan tanktop pink. Aku akan memakai parfum vanila tersexyku. Aku yakin ini akan membuatnya membekapku. Kemudian menusuk vaginaku. Sudah lama aku menantikan kontol di vaginaku.
--------------------
POV Aryo
Inilah saatnya, sudah sehari penuh kutampung spermaku. Kubersihkan lagi semua bagian kontolku dan badanku. Aku keluar kamar dan.. Astaga kulihat mamaku melenggak-lenggok di depan mataku memakai tanktop pink dan hotpants ketat. Mataku mau melotot melihat itu.
Kemudian ia duduk di sofa ruang keluarga. Dari kamar kuperhatikan saja. Pemandangan di depanku benar-benar membuat tegang. Aku mendatanginya dan pura2 ingin nonton tv. Hmphh... Saat duduk wanginya sexy sekali. Aku sudah tak tahan. Aku melihat ia asik memainkan hp sambil sesekali menonton tv. Tanpa basa-basi kudekap mamaku. Kutahan mulutnya dan memeluknya rapat.
"Aryo, ampun Aryo pelan-pelan saja mama gakuat" kata mama memohon dari dalam
"Mama yang menggodaku. Aku sudah tak tahan"
Celanaku kubuka dan kukeluarkan penis yang sudah tegang. Ku masukan langsung ke mulut mama menahan apapun yang dikatakan mama. Oh... Rasanya hangat sekali. Bibir mama yang mungil itu dimasukan batang kontolku yang besar. Dia tak bisa berkata-kata dan tersedak. Makan nih ma kontolku. Enak kan.
"Ah aryo.. Pelan-pelan"
"Mama cantik sekali. Aryo pengen ngentotin mama."
"Boleh gak Aryo hamilin mama?"
"Boleh sayangg ayo tusuk vagina mama dan crot di dalam"
Kontolku masih di sepongnya dan dikocok-kocok. Tangan yang lentik itu. Oh.. Halus sekali. Seperti memasukan kontolku di sebuah lubang licin. Seperti terpeleset kontolku di jarinya.
"Rasain nih ma kontol Aryo, gede banget kan"
"Ah iya Aryo ampuni mama. Kontol kamu keras banget. Masukin ke vagina mama" katanya memohon
Aku tidak mau langsung menusuk vaginanya, masih disepong kontolku. Masih enak rasanya aku tak mau buru-buru. Baju mama masih lengkap tapi sudah basah semua karena air liur. Kusumbat mulutnya dan sodok tenggorokannya hingga dalam sekali. Mama tersedak. Ah.. Enaknya sampai ke dalam. Hangat sekali. Apalagi memeknya. Permainan pertama aku belum crot. Aku memasuki tahap kedua.
"Buka bajunya ya mah"
"Buka sayang, ayo puaskan mama"
"Dengan senang hati ma"
Kubuka bajunya, ternyata mama tidak memakai bh. Terpampang toket bulat kenyalnya melompat. Astaga birahiku naik lagi melihat bentuk sempurna toket mama. Kupegang dan kuraba toket mama. Kumainkan remas-remas sekencangnya. Mama berteriak.
"Ah Aryo pelan-pelan. Enak ssshh"
Slurp slurp pentilnya kulumat dan gigit yang membuat mama kembali berteriak.
"Ma, berlutut dong aku pengen entotin toket mama"
"Ssshh... Iya sayang nih rasain toket mama"
Aku berdiri dan menyuruh mama bersimpuh di depanku. Kukocok pelan penisku lalu kujepit di antarnya. Uhh... Penisku tertelan habis. Toketnya kenyal sekali. Aku semakin tak tahan. Tubuhku menggelinjang. Rasanya sungguh nikmat tak tertahankan. Toketnya naik turun mengocok kontolku. Aku berteriak. Kini mamaku yang sedang di atas. Mamaku sedang senyum-senyum manis padaku. Membuatku semakin bergairah. Santai saja dia mengocok penisku. Sementara aku menggelinjang karena kocokannya.
"Ah.. Mamah... Ohh sshhh... Enak sekali mah... Toket kenyal ini selalu bikin Aryo gatahan"
"Mhm... Saatnya mama memuaskan kamu sayang. Enak kan?"
"Udahan ma nanti crot gabisa nusuk vagina mama"
Aku mencabut kontolku dari sela toketnya. Untung saja tidak crot. Aku masih kuat menusuk mamaku. Kubuka celana dalamnya dan..
Yeah... Astaga indahnya memek mama. Pink tembem dan tanpa bulu sama sekali. Ditambah kulitnya yang putih bersih. Aku bengong di depannya. Apakah memek ini milikku? Entah berapa lama aku tahan di dalamnya.
"Aryo ayo tusuk kok malah diem"
"Memek mama indah banget. Ini buat Aryo mah?" Aku terbata-bata
"Malam ini mama milik kamu"
Ia kembali tersenyum dingin dan membuat birahiku memuncak. Kuangkat tubuh mama dan kubaringkan di tempat tidur. Lalu aku melakukan pemanasan pada kontolku. Kukocok pelan. Apakah kontol ini bisa masuk. Lubangnya saja sempit sekali.
Akhirnya... Blesss... Nikmatnya penisku baru setengah masuk rasanya sudah sangat nikmat. Penisku seperti diurut bagian depannya. Ngilu-ngilu enak. Sempitnya memek mama. Aku harus menekannya supaya masuk sepenuhnya.
"Ah Aryo... Gede banget gabisa masuk itu. Perut mama serasa penuh.. Ahh sshhh.. Puaskan mama yo"
"Iya mah uh... Sssh.. Yeah memek mama sempitnya luar bisa kayak dijepit saja ini kontol Aryo" kami berdua mendesah nikmat.
Bless... Penisku masuk seluruhnya di memek mama. Hangat sekali. Lembek dan licin vagina mama. Seperti dikocok-kocok dengan halus. Aku tak tahan. Kumaju mundurkan pelan-pelan
"ah aryo enak shsshh kontol kamu emang yang paling besar. Ayo genjot sayang... Enak ahh" mama menggelinjang
"Mama... Memek mama enak sekali. Sempurna dari atas hingga bawah. Aku sebentar lagi ingin crot mah"
Aku menggenjot memek mama semakin kencang dan berteriak
"Ohh... Sempit sekali enak sshh"
Berteriak dan kuaduk memek mama. Ini perasaan terenak ku selama hidup. Mama merespon dengan membantu genjotanku. Nikmatnya. Oh... Mama..
Setelah 10 menit, aku sudah tidak tahan. Pejuku yang sudah kutampung sehari penuh sudah ingin keluar. Aku memperingati mama
"Mahh... Ssshhh ohh mama aku pingin crott.."
"Yah sayang baru bentar sshh...."
"Memek mama sssh sempit sekali hsssh... Aku crot di dalem ya mah uhh"
"Iya sayang. Ayo hamili mama sshh ohh..."
Aku menggenjot tambah cepat dan spermaku sudah di ujung tanduk
Crott....crottt....crottt..... Kontolku berkedut 10 kali. Ejakulasi terdahsyat. Kudapatkan bersama mama. Spermaku dengan deras mengguyur segar vagina mama. Ah.... Mama menunggu dengan dingin sekali santai seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara aku berteriak-teriak kenikmatan kontolu berkedut-kedut dalam vaginanya. Akhirnya selesai juga semprotan penisku. Cairan pejuhku tersemprot balik saking penuhnya. Kulihat cairannya membasahi kasur. Aku berdiri dan mencium mama
"Makasih ya mah aku puas banget"
"Sama-sama sayang. Lain kali lebih lama ya" kata mama tersenyum.
-----------------
POV Tante Nidya
Akhirnya aku menepati janjiku. Memekku diguyur pejuh oleh anakku. Rasanya nikmat tak tertahankan. Tapi dia kurang tahan lama. Andai saja sedikit lagi, aku pasti lebih puas. Untung saja aku meminum pil kb sehingga tak akan hamil. Memang tak ada yang tahan bermain lama denganku. Paling lama 20 menit dan itu milik suamiku. Kita lihat saja siapa yang akan terlama menggenjot vaginaku
:::
Ah.. Aku terbujur lemas di samping mama. Permainan yang luar biasa. Nikmatnya membuatku crot dalam 10 menit. Mama masih cantik sekali walaupun sudah dientot. Wajahnya yang mulus masih tersenyum manis. Kulihat raut wajahnya merasa lega.
"Gimana Aryo? Enak gak?" Mama mengocok pelan penisku. Ouhh.. Tangannya halus sekali membuat aku keenakan.
"Enak ma body mama masih mulus banget. Wanginya minta ampun lagi. Mancing dientot." Aku menjawab mama nakal sambil mengerang keenakan.
"Hihi.. Aryo.. kamu nih saking nafsunya crot di dalem. Kalo mama hamil gimana?" Katanya sambil tertawa kecil. Menggoda sekali suaranya.
"Biarin aja. Nakal sih. Udah tau badannya bagus. Coba mama bikin di luar, udah diperkosa" kataku kesal digoda.
"Biarin aja" katanya dasar mama nakal sekali. Bisa2nya bilang biarin aja diperkosa orang.
Selesai itu, aku dan mama memakai baju. Kami kembali ke kamar tidur masing-masing. Wow tak kusangka hari ini akhirnya aku mendapatkan memek indah mama. Ternyata sperma yang kutahan tanpa coli dan pil yang kumakan tak cukup. Tetap saja aku crot dalam waktu singkat. Memang yah tubuhnya itu nafsuin banget. Aku jadi gemas mengingatnya. Kita tunggu saja permainan berikutnya. Pasti dia lebih nakal lagi. Saatnya tidur.... Hari yang melelahkan.
Besok paginya aku sudah ambil rapot dan sedang libur sekolah. Seperti biasa, mamaku di rumah karena tidak kerja. Aku masih terbaring di kasur baru saja terbangun dari tidur panjang. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 13.00. Lama sekali aku tidur. Selimut kutarik dan aku melompat keluar dari tempat tidur. Aku keluar dan mendapati sinar matahari yang masuk ke rumahku silau. Tak kulihat mama. Lalu aku mencarinya di kamar. Tidak ada juga. Akupun pergi ke dapur dan ternyata ada disini mama. Baru saja bangun aku sudah disuguhi pemandangan. Mama memakai kaos putih transparan ketat dan celana pendek yang memperlihatkan belahan pantatnya.
"Pagi mah"
"Pagi yo"
"Gimana tidurnya? Lama banget sih.. Capek ya pasti hihi" mama cengegesan saja dengan centil menggoda
"Nakal ih mama.... Capek banget ma.. Habis terkuras kemarin." Kujawab
"Kasian anak mama.. Sini.. Sini.. Peluk." Katanya menghadapku melebarkan tangan. Payudaranya terpampang jelas.
Aku mendatangi tawaran tangannya dan memeluknya. Toketnya pas mengenai wajahku. Wajahku terpeleset karena licinnya toket itu. Kenyalnya seperti bantal aduh enaknya. Mama membebaskanku lagi setelah berpelukan agak lama. Tak kusadari kontolku terbangun. Pasti ini gara-gara pelukan tadi. Di luar dugaanku kontolku ngaceng padahal masih pagi. Mama menyadarinya dan melihat kontolku yang kelihatan menonjol sekali panjang. Mama cengar-cengir saja. Ketahuan deh aku ngaceng. Aku menutupi dengan tanganku. Tapi mama malah berkata
"Ngaceng ya sayang? Gara-gara pelukan tadi? Ih kamu tuh manja banget nempel toket mama udah berdiri" mama memanfaatkan situasi mupengku.
"Habis baru bangun Aryo udah disuguhi seperti ini." Aku jawab jujur.
"Kamu tuh ya.. Genit banget sama mama sendiri. Mama kasih kocokan pagi deh sini.. Sini.." Yeyy! Mama menawarkanku dikocokin tangannya.
Aku menghampiri mama dan membuka retsletingku. Tanpa disuruh mama berlutu di depanku. Mukanya itu sungguh bikin nafsu sekali. Di bawahnya juga terlihat toket kencangnya menunggu. Ah... Mama cantik sekali. Kubuka celana dalamku dan.. Tuing.. kontolku melompat lalu mengagetkan mukanya. Ekspresi mama saat kaget sungguh menggemaskan. Sekarang dilihatnya lah kontol besarku dengan tatapannya. Menggemaskan sekali ingin kumakan ia. Mama bilang
"Wih.. Ini si junior yang kemarin main sama mama..? Belum puas ya dek muncratin peju?" Aduh ekspresinya seolah berbicara dengan kontolku manis sekali. Menenangkan suasana.
"Kocok yah dek kecil.. Jangan cepat muncrat yah.. Hihihi..." Tambahnya semakin merayu-rayu membuatku ingin crot.
Tangannya mengocok kontolku. Uhh.... Lembutnya... Rasanya tak tergambarkan. Kocokannya yang lembut ditambah tangan halus membuatku kelojotan. Aku menggelinjang hebat
"Ah... Uh.. Mama enak sekali... Mulutnya dong ma" kataku meminta
Slep.... Mulutnya langsung melahap kontolku
Ohh... Hangatnya mulut itu. Belum lagi kemungilannya yang membuat kontolku tak muat seluruhnya. Aku memaksa mulut mama melahap semuanya. Kutekan kepalanya hingga ke dalam-dalam tenggoroknya. Mama tersedak. Namun aku keenakan karena semua kontolku mendapatkan kehangatan. Dikulumnya kontolku lembut. Aku semakin tidak tahan.
Melihatku masih belum crot, mama mencoba hal yang baru. Dia membuka kaosnya. Dan tuing toket kenyal dan empuknya keluar. Kemudian ia menaruh penisku di sela-selanya
"eh mah... Jangan aku gak tahan kalo itu.. Ah sshh... Oh... Mama enak banget ahh.." Kataku belum sempat mengeluh sudah dijepit. Uhh.. Toketnya kenyal sekali. Sesekali ia mengulum lembut membuatku serasa ingin terbang. Cplak..cplok.. Bunyi kocokan toketnya di kontolku berusaha membuat batangku cepat crot.
5 menit kemudian, aku tahan lagi.. Ahh... Mama sempurna sekali...
"Maaaa... Aku pengen crot oughh... Nikmatnya.." Kataku mengeluh dan
Crotttttt.......crrrrottt....crottttt.... Kontolku memuntahkan cairan putih telak di muka dan toketnya. Mama sepertinya tak menghindar sehingga semua badannya kena. Mulut, wajah dan toketnya kena semua. Mama benar-benar belepotan. Dia malah tersenyum. Oh... Manisnya dia bukan marah malah senyum nakal sekali. Ingin lebih banyak kusemprot lagi biar tau rasa.
"Hihihi... Banyak banget sayang. Adek kamu nakal yah... " bodo amat mama malah berkata seperti itu. Ekspresinya santai. Glek! Semua spermaku ditelan setelah dijilatnya. Hina sekali kubuat mamaku. Toketnya mengkilat semakin nafsuin karena cairan pejuku. Puas akhirnya aku kembali ke kamar. Mandi dan main di kamar.
Hari-hari kulewati. Semakin nakal aku kepada mama. Bahkan sudah beberapa kali aku ngentot vaginanya. Sekarang, hari ini aku akan ada perpisahan kelas dan mamaku ikut acara itu. Aku ingin memamerkan mamaku lagi. Melihat reaksi pertama orang tua murid dan nafsu guru, aku tertarik memamerkan mama.
Pagi itu, aku mandi dan memakai baju. Aku sudah rapih dan pergi ke kamar mama. Mama sedang mandi. Mmh.. Kamarnya wangi parfum vanilla nya yang sangat khas. Nafsuin sekali. Aku menunggu di tempat tidurnya. Karena bosan akhirnya aku mengecek lemari mencari baju tepat untuk mama. Membuka lemari langsung terlihat semuanya yang ada disini mini-mini dan ketat. Mama memang bitchy. Ah ini dia cocok buat mama. Kemeja hitam terbuka dengan dalaman putih transparan. Aku tak sabar melihatnya seperti ini. Seksi sekali. Kemeja yang terbuka memperlihatkan dalaman transparan bagian tengahnya. Tepat di belahan dadanya. Saat memakai ini kupastikan belahannya terlihat karena ukuran besarnya. Ditambah jika tidak memakai bh. Bawahannya, aku tidak mengerti jadi kupilihkan hotpants saja. Yang terlihat hingga belahan pantat.
Selesai mama mandi, aku menyuruhnya memakai ini.
"Kamu yakin? Ini kebuka banget loh yo. Ntar diperkosa mama."
"Engga ma aku pengen mamaku keliatan cantik. Ayolah"
Mamapun menurut dan mencobanya. Wow mama cantik sekali. Belahannya terlihat. Dengan kemeja dibuka dia terlihat rapih namun seksi. Anggun sekali.
"Wow mama cantik banget."
"Bisa aja yo. Kalo gini mah dibuka aja kemejanya"
Grep! Aku menangkap kemeja yang dilempar dan mama hanya memakai dalamannya saja. Seperti abg. Manisnya... Dadanya terlihat dengan jelas putih halus. Ditambah lengan yang mulus membuat pria yang melihatnya ingin menerkam. Jelas ini lebih sexy. Langsung saja aku setuju.
"Cantik mah udah gini aja."
Waktu sudah tak cukup, mama dan aku menaruh barang di mobil dan bersiap-siap. Jadi mama sudah fix memakai baju tadi. Aku tak peduli mama diapain nanti. Kami langsung masuk dan tancap gas saja ke lokasi. Dari depan kulihat supir lirik2 kaca spion tengah melihat ke mamaku. Ini adalah penampilan tercantik mama menurutku. Di jalan dia seperti biasa saja. Main hp tak peduli dengan sekitar membuat mama menggemaskan sekali. Sekitar 4 jam perjalanan kami sampai di tempat tujuan.
Di sana, semuanya masih sangat hijau. Sopir memarkirkan mobil di tempat kami kumpul. Sudah banyak yang sampai tinggal menikmati saja. Temanku ada yang membawa koper. Orang tua yang mereka bawa rata2 lelaki. Hehe.. Pikiran mesumku berjalan kembali. Semuanya lancar hanya sedikit ibu2 dan guru kami saja. Aku dan mama lalu keluar ingin melihat2. Jklek... Pintu mobil terbuka, mama keluar dengan tubuh indahnya menggontai dan pakaian minimnya. Para orang tua murid terbelalak. Yang bapak-bapak melek sedangkan ibu-ibu kagum dengan kemolekan mamaku. Baru saja turun sudah jadi perhatian, mama seperti sudah jadi primadona di kelasku saja.
:::
"Pagi bapak ibu dan guru, ini tempat perpisahannya"
"Iya bu"
"Oh bagus tempatnya. Tunjukin kamarnya dong."
Mamaku bertanya dengan santainya ke bapak ibu dan pak ahmad. Meski sedang berbicara, tapi aku bisa melihat bahwa yang laki-laki banyak tidak fokus. Teman-temanku juga. Aku benar-benar meng-eksib mamaku di depan temanku sendiri. Tapi fantasiku jadi semakin liar.
"Itu gunung apa ya pak?" Mama menunjuk dataran tinggi hijau menunjukan ketiaknya. Aw... Mulusnya tanpa bulu dan kerutan. Bapak2 tidak memperhatikan gunung malah melihat ketiak mama.
"Muluss" kata mereka serentak.
"Hehe sorry bapak2 saya pake baju terbuka. Jadi tontonan bapak2 nih" mama menggoda sembari membenarkan tali tanktopnya. Mereka tersadar dan menjawab
"Iya bu Nindya, kayaknya kulitnya halus banget. Jadi pengen nindih." Jawab salah satu bapak mulai ngaco.
"Wangi vanilla lagi jadi pengen makan ibu" timpal yang lain
"Si bapak kasar amat masa saya mau ditindih" mama menjawab dengan sexy. Dia memang tahu betul menaikan birahi pria.
"Tunjukin kamarnya yok pak Ahmad" sambungnya memegang tangan pak Ahmad. Yang lain hanya diam dan berkata
"Kenapa gak saya bu" tapi tidak dijawab.
Aku hanya ikut saja permainan mama. Kuikuti dengan pak Ahmad. Jalannya dekat dengan parkiran dan ruangan kami privasi. Jadi semua fasilitas bukan untuk dibagi tapi untuk kami sendiri. Kolam berenang, barbeque, bungalow, taman kecil semua buat privasi. Kamarnya besar sekali. Hanya 3 kamar tidur yang dipesan. 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, dan satu untuk anak. Karena memang tempat tidurnya banyak dan mewah. Jadi satu kamar berkumpul kira2 12 orang. Wah bisa untuk pamerin mama nih di kamar bapak2 pikirku. Show must go on . Sambil jalan mata pak Ahmad juga jelalatan. Yang paling ia suka adalah toket mama. Aku tahu betul karena ia crot disitu dan dari tadi memperhatikan itu terus.
Hari sudah siang, kami meletakan barang bawaan di kamar. Dilanjutkan makan siang dan main game console yang kami bawa dari rumah. Makanannya cukup enak. Kuperhatikan mama sudah mulai akrab dengan ibu-ibu ortu murid. Mama yang paling cantik menurutku. Bajunya itu menambah juga keseksiannya. Menjelang sore, kami berenang. Aku mendatangi mama dan mengecek keadaan. Ternyata mama berenang yess.. Dia memakai lingerie. Astaga tak sabar aku melihatnya. Mama ganti baju dan keluar. Aku bengong melihat penampilannya. Dia hampir bugil seperti ini. Juniorku mulai tegang. Kupeluk mama. Kucium tubuhnya yang masih terjaga wanginya. Dia dapat merasakan penisku di selangkangannya.
"Aryo udah kita mau berenang. Nanti dicurigain" mama menghentikanku
"Mama seksi banget ma aku gak tahan"
"Siapa dulu mama kamu ini kan"
Mama meninggalkanku dan menuju ke kolam. Kolamnya disatukan untuk kelas kami. Saatnya berganti baju. Kupilih boxer dan telanjang dada. Perut sixpack dan ototku terlihat. Aku dan mama menuju ke sana bersama. Sampai di sana, semua bengong saja melihat mamaku. Curi-curi pandang melihat toketnya. Mas2 yang jaga kolam juga mupeng. Mamaku bergabung dengan ibu-ibu. Masih dipandang oleh kaum lelaki. Ada sedikit sekat antara lelaki dan kaum ibu. Tetapi tetap saja bapak-bapak mendekati mama.
Aku asik berenang dengan temanku. Sony Fajar Adi ada pada saat itu. Mereka berenang. Kami melompat dan naik perosotan. Tetapi saat aku mengapung ada yang aneh. Kulihat ada cairan lengket. Ada yang coli karena mamaku. Astaga benar ternyata. Saat aku menyelam bapak2 sedang onani dalam air. Bahkan ada yang di dekat mama menyodorkan penis tegangnya dalam air. Dia asik mengocok sedangkan mama sedang ngobrol saja. Mama tak tahu dijadikan objek. Wajar sih orang dia pake lingerie. Sexy sekali. Bahkan meski memakai lingerie, toketnya tetap terlihat kencang.
Setelah agak lama mengocok spermanya keluar di dalam kolam. Jorok sekali dia. Apa mama tak sadar? Mama masih asik ngobrol. Masih cantik dan tak ternoda sedikitpun. Aku tak tahu apa yang terjadi nanti. Tapi melihat kelakuan orang tua murid yang mesum seperti ini, jangan kaget jika mama diperkosa.
Menjelang malam, kami naik dan kembali ke kamar masing-masing. Mandi dan berganti baju untuk makan malam. Setelah itu kami barbeque-an. Di situ momen kami sangat dapet perpisahan. Setelah itu balik kamar lagi. Masih ada waktu sebelum tidur untuk main. Waktunya exe mama
----------------------
POV tante Nidya
Hari yang seru, perpisahan anakku akhirnya selesai. Walaupun bapak-bapak disini mesum sekali. Tadi baru datang sudah diliatin. Pas renang ada yang onani menyodorkan kontolnya. Aku hanya pura2 tak sadar saja supaya dianggap seksi. Ada yang anakku tak tahu. Pada saat pak Ahmad menunjukan kamar dia sempat muncrat dimukaku. Habis aku digodain olehnya lalu berakhir aku duduk bersimpuh menunggu dia selesai ngocok. Lalu keluarlah pejunya di mukaku.
Malam ini, anakku datang. Tepatnya setelah bbq. Dia mengajakku ngentot.
"Ma, hari ini mama mau dientot kan? Pisang bapak2 ini besar loh ma"
"Apa sih kamu yo? Iya sih mama mau" aku pasrah karena memang jika ditusuk sebesar itu enak.
"Dasar mama nakal ugh.." Aryo memelukku erat dan meraba-raba tubuhku dari luar.
"Udah yo langsung aja ke bapak-bapaknya"
"Iya ma. Tapi biarin bapaknya godain jangan mama yang mulai."
"Yaudah berhenti nih jangan meluk lagi"
"Udah ngaceng nih. Aku yang pilih bajunya ya. Kita ke ruang ngumpul, pasti banyak bapak-bapak."
Aku duduk dan menunggu pilihannya. Dia memilih daster tipis rumahku. Daster putih transparan yang berbelahan rendah. Aku langsung mengambil darinya dan memakainya. Berbeda dengan di rumah, aku memakai bra di dalamnya sekarang. Anakku senang melihatku seperti ini. Saatnya beraksi.
Pertama, ruang makan. Aku dan Aryo pergi ke sana bersama. Benar katanya banyak bapak2 disini. Semuanya bapak-bapak yang sedang ngopi bergadang nonton bola. Aku mulai menggoda mereka agar mereka sedikit terangsang dan balik menggodaku.
Ada kacang dan kopi. Dimulai dengan aku mengambil kacang di depan mereka. Tak sulit mendapat tatapan mereka. Dengan sedikit menunduk, keliatanlah belahan toketku. Mereka langsung respon dan kuperhatikan sudah masuk permainan. Kira-kira ada 10 bapak2 di tempat ini. Dengan tongkol di atas rata-rata. Melihat belahan yang diperlihatkan gratis mereka respon
"Ckck... Bolanya jadi 3 euy. Yang 2 lagi kenyel-kenyel" salah satu berkata
"Gede ya pak" kata Yang lain
"Iya nih jadi auto focus"
"Hahaha" mereka tertawa bareng.
"Sini bu duduk di tengah kita. Mau nonton bola kan."
"Iya pak saya mau ikut juga" ekspresi mama malu-malu menggemaskan. Ohhh.... Manis sekali.
"Gak usah malu-malu bu. Tapi hati-hati dapet bola. Ha ha ha." Aryo mengikuti saja permainan ini sambil nonton bola.
Akhirnya aku duduk di tengah mereka di sofa. Aku makan kacang sambil ngopi. Mereka jadi gak fokus ke sepakbolanya malah curi-curi pandang ke arahku. Tapi aku cuek dan pura-pura nonton supaya mereka yang menggodaku jangan aku terus.
Salah satu dari mereka ngajak ngobrol
"Ibu cantik banget. Sering perawatan ya bu?"
"Kan supaya cantik di mata bapak sekalian"
"Udah cantik banget kok bu. deket2 ibu aja kontol saya udah tegang."
"Kok tegang kenapa?"
"Toket ibu gede, pantat juga gede, muka cantik. Ditambah parfum yang ibu pake bikin kontol gatel" aww dalam hatiku aku senang dipuji
"Makasih ya pak" aku menjawab.
"Buka aja yah ibu, biar lebih enak dilihat" bapak di sebelahku cengar-cengir sambil memegang dasterku. Dia memaksaku membuka baju.
Aku menolak tangannya dan berusaha melindungu supaya tidak dibuka. Tapi bapak2 itu memaksa. Akhirnya terbukalah toketku di depan mereka semua. Mereka semua langsung bengong.
"Astaga, kencang banget bu. belum turun terus mulusnya bukan main"
"Ahh... Ibu gedenya."
Begitu reaksi mereka saat melihat toketku. Di sebelahku sudah memegang-megang toketku sambil mengulum pentilnya. Pentilku yang masih merah dihisap sebelah-sebelahku.
"Toketnya pas sama mukanya"
"Cantik natural banget bikin ngaceng semua kontol"
Melihat itu mereka yang masih duduk mengeluarkan kontol tegangnya. Tuing semuanya keluar dalam sekejap. Aryo hanya diam menonton bola. Mereka mengocok kontolnya yang sudah sangat tegang. Baru seperti ini udah berat banget ngacengnya. Semuanya berurat. Ukuran di atas rata-rata.
"Hei nak gak ikutan ngocok ibumu nih. Jadiin bacol aja cantiknya bukan main"
Mereka meledek Aryo. Dia diam saja. Bapak di sebelahku sudah mengeluarkan kontolnya. Lebih tegang lagi dari yang lain.
Aku hanya diam menunggu aksi mereka.
"Bu kocokin dong masa diliatin aja. Udah tegang berat nih"
"Tau nih dianggurin aja"
Kedua bapak di sebelahku memegang tanganku.
"Aduh mulus ee gak kebayang dikocokin."
Mereka mencium-cium tanganku
"Hmphh... Wangi sekali"
Tanganku dicium dan diraba. Kini seperti hanya mereka berdua. Yang lain ngocok karena berjarak agak jauh. Tak habis2nya tanganku dipegang-pegang. Setelah itu, mereka menuntun tanganku ke kontol tegang mereka
"Ih pak jijik titit bapak gede banget najis saya" aku pura2 menolak dan menggoyangkan tubuhku untuk merayu mereka lagi.
"Ahh... Ibu cantik mulus junior saya udah tegang banget nih"
"Ini namanya kontol ibu lebih gede ukurannya"
"Manisnya aduh gak tahan aku, sepongin bu"
Mereka memaksa dan akhirnya sampai juga kedua tanganku di kontol mereka. Mereka berdua mengeluh nikmat dan teriak-teriak. Semua pria memang pertamanya tidak tahan elusan tanganku.
"Oughhh.... Ibu haluss ahh kocokin yah"
"Sshh... Lentiknya..."
"Harus halus dong enak kan hihi" kulempar senyum manis
Melihat kenikmatan mereka, aku mengocok kontol mereka. Tambah jadi-jadinya mereka berteriak nikmat. Kukocok dari bawah ke atas sambil kuperhatikan panjangnya kontol ini.
"Ahh.... Oh yeah... Ibu aku mau keluar"
"Aku juga... Shhh... Mana ada yang tahan kayak gini"
Payah sekali mereka masa sudah mau keluar. Senikmat itukah kocokanku? Aryo juga keluar cepet kalo kukocok-kocok
"Payah ih bapak" belum selesai aku mengeluh mereka sudah...
Crrrrroootttt.......crrrrrooooottttt.....crrrroooooottttttt....... Pejunya keluar menyemprot hampir kena plafon. Dahsyatnya semprotan mereka. Dilanjutkan cairan yang sekitar 10 kali keluar setelahnya. Kekuatan mereka hampir sama. Semprotannya pun sama. Sperma mereka putih sekali kental mengenai tanganku. Telak mengenai tanganku. Bahkan hampir kena muka. Sedikit jijik memang. Tak kusangka sebesar ini pun masih takluk dengan kocokanku. Ini semua karena perawatan yang kulakukan demi mempercantik diri. Tapi bukan mempercantik malah diperkosa.
"Cemen kali kau udah crot.. Ini aku aja coli sambil nyium bhnya belom crot."
"Tau, gimana sih? Emang senikmat itu kocokan ibu ini"
Astaga bh-ku sudah jadi mainan mereka. Talinya mengikat kontol mereka lalu pelan-pelan dikocoknya.
"Harumnya ini bh. Pentilnya merah-merah gemesin"
"Tau nih aku nyampe ke ronde ngentot ibu ini gak ya kira-kira"
"Adanya cepet keluar peju aku"
Memang semua bh kusemprotkan parfumku yang biasa untuk eksib. Wangi Vanilla mengundang gitu. Bagi pria itu wangi yang menggemaskan.
2 orang tadi terkapar keenakan dan keluar permainan memakai baju. Sekarang di hadapanku berdiri 4 orang bapak menyodorkan kontol sambil dikocok. Tampaknya mereka lebih tangguh.
"Bu, kontol ini buat ibu"
"Saya rela muasin ibu dengan senjata saya"
"Kaya tahan aja hihihi" jawabku
Mereka lalu mencium tanganku seperti yang tadi. Ada yang mengajak ciuman tapi kutolak. Ada 1 kontol yang besarnya bukan main di antara mereka. 20 cm diameter seperti pisang. Wow... Besar sekali muat tidak ya di memek aku. Dicium tanganku dan dipeluk. Tanganku dimainkan ke seluruh tubuh mereka sebelum ke kontol. Mereka tampak sangat menikmati. Lalu akhirnya diletakkan di kontol mereka bergantian. Tanpa dikocok sekali lagi mereka berempat teriak.
"Oh.... Licin banget yesshh"
"Pantes yang lain gak tahan sshhh"
"Ini tangan ohhh sssh dikasih bedak ya mulus banget"
"Uhh... Halus... Mukanya juga bikin sange pengen nyodok cepet-cepet"
Kukocok pelan-pelan. Satu persatu bergantian supaya seimbang. Dari pelan hingga semakin kencang mereka berteriak keras. Kontol yang 20 cm besarnya sudah tidak tergenggam lagi. Pasti ini yang bertahan di antara mereka berempat pikirku. Sudah ganteng putih kuat besar lagi kontolnya. Sekitar 5 menit, ada yang sudah mau keluar,
"Ibuu..... Ahhh.... Sshh.... Buka tangan ibu lebar-lebar"
Dia membuka tanganku dan Crrrroootttt spermanya tumpah di tanganku semua. Lebih sedikit dari yang tadi tapi lebih putih. Tanganku yang satu akhirnya sepenuhnya basah. Kujilat saja spermanya depan mereka semua. Mereka bengong saja melihat tingkahku.
Lanjut permainan masih dikocok. Masih ada 3 dan di belakang ada 4 tambah 1 Aryo. Pisang 20 cm masih bertahan. Sekarang aku duduk berlutut di depan mereka. Benar-benar seperti pelacur ingin disodok.
"Adeknya butuh kehangatan nih hihihi.... Mau masuk mulut mungil ini gak?"
Mereka diam bengong dan mengangguk pelan.
"Satu-satu ya pak. Gak cukup nih mulutnya hihi"
Aku memasukkan kontol salah satu dari mereka dan tidak muat. Slepp... Batangnya masuk tidak sepenuhnya saking panjangnya. Kukulum maju mundur
"Enak tenan ini pak.... Ohh... Mulutnya hangat bukan main ini"
"Gantian ya pak giliran ini nih si ganteng pisang 20cm hihi" kulempar senyum manis yang membekukannya.
"Ahh... Ibu nakalnya oohhh... Hangat bu... Jadi ibu suka kontol pisang saya...?? Ahh"
"Iya dong enak buat ngentot bisa robek memek aku"
Mendengar godaanku dia langsung memasukkan dalam-dalam kontolnya sampai aku tersedak.
"Hihi curang ya bapak disodok mulut saya hangat gak nih? Gantian nih si bapak ini"
"Hangat banget bu kaya memek perawan"
Slepp... Kontol ketiga masuk kemulutku. Kukulum lebih halus supaya dia kelojotan dan malu.
"Ahshh..... Hangatnya... Bisa crot saya nih... Ohh... "
Slurp...slurp.... Satu-satu kuhisap dan kulum. 10 menit sudah belum ada yang keluar. Capek juga kontol sebesar ini. Lulus permainan kedua lanjut ketiga. Bagian toket, mungkin ada yang tersingkir. Hehe.... Kebanyakan sih.
"Adek kecil mau dijepit gak di sini?" Aku menggoda mereka satu persatu.
Slep... Satu kontol telah kujepit, kukocok-kocok di toketku dan kumainka dengan lidah. Slurp... Slurp begitu bunyinya. Sedangkan bapak yang kukocok berteriak nikmat
"Ah... Istri siapa sih ini? Enak banget toketnya ahh... Ibu saya crot bu gak tahan ampun" kata bapak yang sedang kukocok-kocok. Kontolnya besar sekali tapi masih tetap muat. Karena toketku besar dan kencang. Sudah crot saja dia ini.. Tetap kumainkan di toket sengaja supaya ia puas sebelum crot.. Dan...
Crrrrottt...... Lebih banyak dari yang selama ini spermanya muncrat. Ke mukaku dan toket. Mukaku telak terkena muncratannya. Aku menunggu sambil tetap mengocok sampai pejunya selesai menyemprot mukaku. Tanpa melihat karena mataku tertutup peju. Banyak sekali bapak ini keluar. Menjijikan...
"Ohh.. Ibu.. Sumpah ini muncratan ternikmat saya. Ibu enak banget. Lemas saya ah.." Katanya
"Oh begitu ya... Kalau begini gimana? Hihihi" slurp...slurp kusepong kontolnya.
"Oughhh.... Udah bu enak banget sumpah"
Teriaknya keras. Lalu tertunduk lemas tak berdaya. Sisa 2 lagi. Dan 5 di belakang termasuk Aryo. Kujepit lagi keduanya. Tidak ada yamg muncrat. Berarti masih 7 lagi yang harus kubuat keluar.
"Sekarang gantian kalian yang puasin aku ya." Aku membuka celana perlahan. Hingga celana dalam. Jreng..terlihatlah memekku di depan mereka. Mereka bengong dan menelan ludah.
"Kenapa pak? Ayo tusuk." Aku melambai menyadarkan mereka dan menunjuk memekku.
"Anu bu, muat gak kira2 disitu? Indahnya masih sempit tanpa bulu. Mulusss sekali" Kata mereka
"Coba aja dulu" aku menarik sang bapak dan mengangkang
Slep.. Setengah kontolnya masuk. Hanya setengah yang bisa masuk
"Mphh... Pak nikmat.. Tusuk lagi ah.. Lebih dalem."
"Oh... Ibu sempit sekali... Nikmat.. Shhh... Seperti dipijat ahshsshh..." Keluhnya tak beraturan.
Batangnya masuk maju-mundur dengan irama. Sungguh luar biasa besarnya. Perut aku terasa penuh sekali. Inilah kontol idamanku.. Semoga dia tahan karena aku baru merasakan nikmatnya. 10 menit sudah aku dientot. Rasanya seperti terbang ke langit. Sesak sekali memekku.
"Gantian dong pak. Aku juga mau" kata yang lain" dia menarik bapak itu dan menggantikannya.
"Oh...weleh enaknya bu rapet sekali.. Ah..."
"Ahh.... Punya kamu lebih besar.. Tusuk aku sayang... Ahhh... Sshhh..."
"Tenang sayang... Ini aku tusuk... Kamu cantik banget lagi ditusuk..... Ohh... Shhh"
Yang menusukku ternyata pisang 20cm. Aku mendapatkan orgasme ku yang pertama
"Aku keluar sayang .... Aku orgasme oh yess" kataku mengeluh
"Enak ya sayang? Tenang aku disini supaya kamu puas"
Seperti yang kukira pisang ini membengkok sehingga menusuk bagian terdalam memekku. Dan rasanya geli nikmat. Lebih enak dari tusukan suamiku. 15 menit kami bermain. Aku minta bergantian dan menyuruh yang lain. Ia menurut dan duduk sambil mengocok penisnya.
Keempat bapak di belakang sudah siap. Mereka membuka celana dan mengocok kontol masing-masing. 3 kecil dan 1 luar biasa. Ukurannya 25 cm lebih panjang dari pisang. Diameter juga lebih besar. Tapi lurus. Langsung disergap tubuhku oleh mereka. Ada yang menyumbat mulutku. Ada yang meraih tanganku dan meletakan di kontolnya. Ada yang dijepit toketku. Dan yang terbesar tadi menusuk memekku. Menimbulkan guncangan nikmat. Astaga.. Baru mulai sudah ditusuk sebesar ini.
"Aih mulutnya kayak memek perawan dasar pecun"
"Tangannya lentik nih boy ahh ssh"
"Toketnya apalagi kenyel banget yesh.. Dikocokin lagi dasar pecun"
"Memeknya dong uhhh hanget terus kaya refleksi"
"Benar-benar aset bagus nih si ibu cantik bikin otong tegap hormat"
"Natural lagi gak pake make up udah secantik ini"
Mereka memuji dan merendahkan aku bermacam-macam. Aku masih meronta-ronta karena tusukannya yang masih setengah.
"Ahh... Pak plis lebih dalem tusuk aku"
"Iya pecun nih gua tusuk sshh"
Kontolnya masuk sepenuhnya. Menggenjot dengan irama memekku. Nikmatnya... Mengganjal perutku. Tak peduli diledek seperti apa yang penting nikmat.
"Eh.. Ibu kocokin dong kontol saya mau ditusuk gak?"
"Hmphh...hmph... Iya pak mohon tusuk saya"
Aku mengocok kontol mereka dengan tangan, mulut, dan toket. 20 menit mereka berempat menikmati tubuhku. Si bapak yang terbesar tadi diminta gantian. Sekarang kontol yang menusukku cemen.
"Ah payah nih bapak cuma segede gini?" Kataku meledek. Karena memang tak terasa
"Ahh.. Nakal ya ibu.. Ohhhh.... Crott nih bu terima ya"
Udah payah cepat keluar lagi. Baru 5 menit di liang senggamaku. Crrrottt... Astaga tak kukira sekecil itu muncratnya banyak sekali.. Memekku penuh dengan cairannya. Telak sekali dibasahi. Spermanya keluar karena memekku tak mampu menampungnya
"Banyak sekali pak aku kocokin deh bonus karena udah guyur memekku"
Kusepong sedikit lagi hingga ia terbujur lemas dan tersingkir. Sisa 3 dan 2 lagi lalu Aryo. 3 sedang mengocok di pinggir dan 2 meminta jatah yang belum
"Sini bapak sayang mau masuk gak ke memek aku?"
Langsung mereka datang dan menusuk memekku. Yang satu ini mainnya kasar banget. Cepat-cepat genjotnya. Tapi lumayan enak sih.
"Ahhh... Ibu yesshh ohh sempitnyaa... Anget buu.... Perawan ya.. Kok sempit sihhh oh.." Katanya menggenjot memekku."
"Sering dirawat pak... Ahh... Kasarin aja memek aku nikmat sssahh..."
Permainan kasarnya justru membuatku nyaman. Tidak banyak omong langsung tusuk cepat-cepat. Tusukan cepat ini yang membuat memek enak.
10 menit ganti ke yang satu lagi. Sekarang kontolnya pendek tapi diameter paling besar kurasa. Langsung dimasukkan lagi ke memekku. Nikmat sekali... Nafsunya menggelegar seperti ingin mencabik memekku.
"Ohh... Yess... Pak... Robek memek aku pak... Kontol bapak gedenya super yesshh..."
"Makan nih senjata gua dasar pecun ohhss hhhsss."
10 menit dikobel memekku diaduk-aduk, akhirnya semua sudah kedapetan semua. Mereka semua juga sudah di ambang crot. Sebentar lagi keluar semua. 5 kontol akan crot bersamaan di memekku.
"Nah bapak sudah ngerasain semua body aku kan? Sekarang kocok sampai bapak sudah ingin keluar. Nanti saya tuntaskan"
Mereka berlima mengocok-ngocok sambil memegang toketku tangan dan menciumi tubuhku. Seperti gula dikerubungi semut. Ada yang kepalanya kujepit di toket. Dia mimisan keenakan
"Lembutnya... Lebih empuk dari bantal. Hampir pala saya kepleset"
Dia tiduran sambil mengocok penisnya. Kutambahkan saja jepitanku. Kepalanya benar-benar masuk dan darahnya mengenai toketku. Dia keenakan dan kontolnya berdenyut-denyut.
"Bu udah pengen keluar"
"Aku juga bu"
"Saya juga"
"Gua juga"
"Ahh toketnya empuk"
Mereka berlima sudah mau keluar. Aku langsung merespon dan mengulum satu-satu hingga basah. Sebelum crot. Aku menyodorkan memekku sebagai akhir. Yang pertama
Crrottt.... 7 kali berkedut di dalam. Pejuhnya hangat dan lumayan banyak.
"Ahh... Ini ejakulasi terenak saya. Makasih ya bu" dia mencium tanganku dan pipiku lalu ke kamar mandi. Yang kedua adalah pisang 20 cm.
Crrottt.... 11 kali berkedut. Lebih banyak dari yang pertama. Masih terasa sempit di dalam memekku. Tapi spermanya kalah hangat
"Muah... Makasih ya sayang" dia satu-satunya yang kuperbolehkan cium bibir karena ganteng. Yang ketiga yang bermain kasar.
Crrrottt.... 8 kali. Tusukannya masih saja kasar dan cepat
"Makasih atas hari ini. Ini termasuk memek yang mau melayani kontol kasar saya" katanya sambil ke kamar mandi. Yang keempat yang suka meledekku.
Crrrootttt... 9 kali kontolnya memompa. Luar biasa hangatnya.
"Makasih bu... Maaf saya suka ngeledek ibu muah" dicium pipiku langsung pergi ke kamar mandi. Yang kelima yang terdahsyat dan terbesar
"Hmmpph.... Gede sekali. Masih sempet aja mompa"
Dia berbohong sudah ingin keluar. Tetapi malah menggenjot memekku sehingga aku tak mampu berbicara. Digenjotnya lebih cepat dan kasar sekali. 15 menit menusuk akhirnya dia ada di puncak kenikmatan.
Crrrroottttt.... 15 kali. Luar biasa kedutan terbanyak selama aku ngentot selama ini. Kontolnya masih saja mengganjal perutku. Terasa penuh.
"Kulitmu kenyal sekali bu makasih yah" dia lalu meremas kencang-kencang toketku.
"Ahhh... Kalian ini nakal-nakal sekali. Makasih udah muasin aku." Kataku sambil menggenggam sedikit mengocok penis mereka semua.
Entahlah bagaimana nasibku. Anakku menontonku digangbang dan disemprot di dalam oleh orang lain. Tapi dia hanya diam. Semoga dia tidak ngadu pada papanya. Oh iya astaga... Aku lupa minum pil kb. Aku bisa hamil nih. Tapi anak siapa? Ada 6 kontol yang keluar di dalam tadi. Nakal sekali aku jika hamil oleh orang lain dan tak jelas oleh siapa. Ini semua karena tubuhku yang indah.
:::
Selesai mamanya bersetubuh, Aryo hanya bisa terpaku dan menahan nafsunya. Mamanya disiram peju oleh bapak-bapak ortu murid sampai becek. Aryo sebenarnya ingin ikut menyetubuhi mamanya juga tapi malu dengan bapak-bapak yang lain. Dia hanya bisa memegang kontolnya yang tegang maksimal.
Sementara itu mamanya masih berlutut di depan mereka. Peju melumuri seluruh tubuh indah wanita cantik itu. Toketnya yang mulus sudah terkena semprot air mani yang sangat banyak. Wajahnya yg cantik penuh dengan semprotan air mani. Bahkan mata dan mulutnya juga kena. Tetapi Nindya masih terlihat cantik dan menggairahkan. Mamanya dapat membuat nafsu lelaki turun naik
Namun, kelihatannya bapak-bapak itu belum puas. Memang berkali-kali pun dientot, tetap saja masih membuat horny. Tetapi Nindya merasa sudah sangat lelah sehingga berpamitan.
"Udah malam nih pak, saya pamit dulu ya." Ucapnya
"Baiklah, bu. Terima kasih udah mau nemenin kita-kita." Jawab beberapa dari mereka.
Lalu Aryo dan mamanya meninggalkan mereka dan kembali ke kamarnya. Aryo merasa masih tanggung karena belom diberi jatah oleh mamanya. Dia kecewa mamanya tak mau melayaninya sedangkan orang tua temannya dilayani. Dia hanya bisa menatapi tubuh ibunya sambil menahan nafsunya.
Malam sudah semakin dingin, daratan semakin gelap menandakan hari yang hampir terganti. Aryo dan mamanya berjalan ke kamar dengan kantuk. Tap.. Tap.. Akhirnya mereka sampai dan langsung membaringkan badan dengan lontai. Tanpa menegur Aryo langsung menghadap ke arah yang berlawanan dari Nindya menunjukan kekesalannya. Nindya merasa cuek karena ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi Nindya akhirnya merasa risih. Ia mulai menggerak-gerakan badannya menunjukan kepedulian. Tetapi Aryo tetap tidak bereaksi. Lama-lama mulut mulai beraksi.
"Kamu kenapa marah?" Tanyanya. Tak ada jawaban yang terlontar
"Yo kamu kenapa sih?" Katanya dengan nada lebih tinggi yang dijawab oleh Aryo. Aryo berbalik dengan sedikit kesal
"Mama tuh nakal banget. Masa orang tua temen anak sendiri dilayanin" jawabnya
"Ya kan mereka yang godain mama terus sayang. Terus kenapa kamu yang marah? Apa kamu juga pengen?"
"Ya... Eng.. ngak lah ma" kata Aryo terbata-bata karena sebenarnya ia ingin.
"Hihi kamu marahin mama main sama suami orang tapi kalo mama ngelayanin kamu, kamu gak marah" Nindya menjawab sambil nyengir mengajak bercanda.
"Ya habis aku iri mama ngelayanin mereka." Balasnya. Tak terasa jarak mereka semakin dekat.
"Oo... Cup... Cup... Emang kamu maunya mama buat siapa sih?" Goda Nindya
"Ya buat aku sama papa doang"
"Mmh... gemesin banget deh" katanya sambil mencubit kemaluanku.
"Tuh kan mama godain lagi" balas Aryo
"Iya deh gak godain lagi. Yuk tidur besok mama kasih yang enak-enak deh"
"Yah ma kok besok?" Rengeknya
"Besok kita harus bangun cepet jadi tidur cepat juga"
"Yaudah deh" kata Aryo cemberut
Tak lama kemudian mereka memejamkan mata dan tertidur. Malam yang sangat melelahkan. Mereka tertidur pulas. Esok hari harus bangun cepat agar tidak terlambat.
"Tok... Tok..." Bunyi ketukan pintu yang semakin cepat dan kencang.
"Mmphh.... Iya sabar-sabar" jawab Nindya terbangun mengucek matanya.
"Cklek..." Nindya membukakan pintu masih menggunakan baju tidur yang terbuka.
"Eh ibu.. Udah ditungguin sama rombongan tuh bu" seorang pelayan mengingatkan
"Serius mas? Emang jam berapa sekarang?" Tanyanya kaget dan melepaskan kucekan matanya
"Udah jam 9.00 bu. Udah pada mau berangkat" jawab mas itu.
"Astaga aku telat. Yaudah aku mandi dulu mas" jawab Nindya seraya menutupkan pintu. Pelayan tersebut dalam hatinya sangat menyukai tubuh Nindya. Hanya sekali lihat ia langsung terpesona. Dalam pikirannya Nindya akan dijadikan bahan coli malam harinya.
Nindya berlari masuk dan berniat membangunkan anaknya. Tetapi sampai di tempat tidur, anaknya sudah tiada. Nindya beranjak ke kamar mandi dan mendapati anaknya berada di dalam sedang mandi. Rupanya saat Nindya membuka pintu tadi Aryo sudah menyadari ketelatan mereka dan langsung mandi. Diketuknya pintu kamar mandi. Dengan sedikit panik ia meneriaki Aryo.
"Yo, cepetan mandinya udah ditungguin nih nanti ketinggalan." Teriaknya
"Sabar kek ma aku udah tau makanya aku langsung lari." Jawabnya
"Yaudah cepetan ya" katanya
Nindya menunggu Aryo di tempat tidur. Aryo lama sekali mandi pikirnya. Dia tak mau ditinggal rombongan karena hari ini rencananya mereka mau jalan-jalan. 5 menit kemudian Aryo keluar dan langsung memakai bajunya terburu-buru. Nindya langsung berlari dan mulai mandi. Saat di kamar mandi Aryo berpamitan pada mamanya namun ia tak mendengar. Selesai Nindya mandi ia keluar dan meratapi anaknya yang sudah pergi. Tetapi ia langsung memakai bajunya siapa tahu masih ada harapan.
Lalu ia berlari ke parkiran. Ia harus melewati jalan panjang melalui restoran dan resepsionis. Sepanjang perjalanan ke parkiran pelayan menontoni keindahan tubuhnya. Toketnya yang kencang berguncang-guncang di balik kaos ketat seketek berbelahan tinggi. Pahanya yang putih mulus semok hanya ditutupi rok mini yang diterbangkan angin. Mereka hanya bisa menelan ludah melihat itu semua. Sementara Nindya tak tahu ia diperhatikan oleh mereka. Ia tetap cuek karena terburu-buru.
5 menit ia berjalan, sampailah di parkiran bis. Tetapi apa yang ia lihat membuatnya merasa sedih. Rombongan bis telah berangkat. Dia hanya meratapi nasib. Sudah dandan dan berpakaian secantik ini akhirnya harus ditinggal karena keterlambatan. Wanita cantik itu duduk di kursi hanya bisa menunggu kebalikan mereka. Pantatnya melenggak-lenggok saat ia berjalan. Di sudut jauh, terdapat 2 satpam sedang berjaga. Mereka tertawa-tawa sendiri melihat Nindya. Rupanya mereka sedang membicarakannya.
"Rif, kayaknya di sebelah sana ada mama muda cantik tuh haha" kata seorang satpam
"Iya tuh mat, godain yuk hehe" kata Arief.
Mereka adalah Arief dan Rahmat satpam villa yang sangat mesum. Memiliki postur tinggi tegap dan kekar namun hitam dan memiliki wajah jelek.
"Gua kalo punya istri kayak gitu punya anak berapa ya? Wong tiap hari gua entotin di kamar kalo kayak gitu." Kata Arief
"Iya rif, dari jauh udah cantik gitu. Pahanya mulus banget rif. Kalo gua gak gua kasih keluar kamar haha" jawab Rahmat diakhiri mereka berdua cekikikan.
"Yaudah yuk samperin"
"Yuk"
Mereka berdua melangkah dari pos yang kira-kira 200 meter dari parkiran. Mereka membawa kopi dan tongkat satpam. Tak lama sampailah mereka di tempat Nindya duduk. Betapa kaget mereka ternyata sosok wanita tersebut jauh lebih cantik ketika didekati. Membuat mereka semakin bernafsu. Arief memberanikan diri membuka pembicaraan sambil tetap berdiri berdua dengan Rahmat di depan Nindya.
"Pagi bu, cari siapa ya bu?" Katanya pura-pura ramah.
"Saya ditinggal rombomgan saya pak" rengeknya menambah keimutannya. Dia tak tahu bahwa mereka sedang nafsu dengan dirinya.
"Uhhh.... Manisnya" dalam pikiran mereka berkata. Melihat reaksi itu mereka kemudian duduk di samping Nindya. Arief kiri. Rahmat kanan.
"Yaudah ibu gausah sedih kita temenin deh" kata Rahmat membujuknya pelan.
"Tapi kan jadi gak jalan-jalan" jawab Nindya
Kata-kata Nindya tidak dijawab oleh mereka. Mereka mengalihkan pandangan ke depan ke arah parkiran. Namun mata mereka masih mempelototi wanita cantik itu dari samping. Tubuhnya yang bohay membuat khayalannya terbang tinggi. Mereka tetap mempelototi tubuh indah itu juga menghirup wangi tubuhnya.
Tiba-tiba, Nindya menyadari tubuhnya dipelototi. Dengan bawaan kecewanya ia marah terhadap mereka.
"Apaan sih pak liat-liat mulu?" Katanya
Mereka kaget dan mengalihkan pandangan.
"Enggak kok bu ibu gausah marah" jawab Arief
"Emang saya gatau hah! Kalian ngeliatin tubuh saya dari atas sampe bawah mulu" jawabnya lebih galak.
"Iya.. Deh bu kami ngaku" jawab Rahmat
"Ibu cantik banget soalnya sih." Lanjut Arief. Ia bergeser semakin dekat ke Nindya.
"Ngapain kamu deket-deket!" Bentaknya. Kebetulan suasan di tempat itu sepi dan hanya sedikit orang yang lewat
"Eits jangan marah dulu bu aku gak ngapa-ngapain kok" jawab Arief.
Namun mata mereka tetap tak terlepas dari sejenjang kulit pun. Kulit mulus itu membuat mereka terpaku.
"Bu kulit ibu kok putih banget deh?" Tanya Rahmat
"Ho oh sampe keliatan urat dalamnya" lanjut Arief. Nindya kemudian menatap mereka
"Iyalah pak tiap hari saya lulurin terus saya kasih lotion" jawabnya. Kali ini ia menjawab tidak terlalu judes seperti tadi.
"Oohh sering perawatan ya bu? Berarti halus dong?" Tanya Rahmat memancingnya dengan memujinya.
"Iya dong pastinya" jawab Nindya senang mulai terpancing.
"Boleh coba pegang ga?" Lanjut Arief terang-terangan.
"Oh boleh dong kalo pegang doang" kata Nindya yang membuat mereka bahagia. Mereka lalu bertanya
"Eh si ibu baik banget. Saya pegang pahanya ya?" Tanyanya sebelum memegang. Ia kembali memuji agar di-iyakan.
"Boleh kok" jawab Nindya singkat.
Srek... Srek... Bunyi tangan Arief mengelus paha Nindya. Ekspresi mukanya sudah tak tahan lagi. Kemulusan pahanya semakin membuat nafsunya menjadi-jadi. Paha itu terasa sangat licin.
"Astaga ibu halus banget" katanya. Dari awalnya ingin pegang jadi elus-elus. Kontolnya kembali tegak sambil menghirup aroma Nindya.
"Ya iyalah saya sering ngerawat." Jawab Nindya semakin memberi lampu hijau tanpa menolak elusan tangan Arief. Sementara temannya hanya bisa melihat aksinya.
Namun tak lama kemudian, ia meminta pada Nindya
"Aku pegang jari ibu aja deh boleh gak?" Tanya Rahmat. Ia semakin salah tingkah melihat situasi memanas.
"Boleh aja" jawab Nindya.
Kemudian ia langsung memegang tangannya. Warna kulitnya sangat kontras. Ia membelai jarinya. Lalu merasakan jari-jari lentik tersebut. Sama seperti Arief, Rahmat pun semakin nafsu tak karuan. Memegang jarinya yang bersih tanpa noda. Ia mengelus jari tersebut.
Mendapatkan izin mengelus membuat mereka semakin kelepasan. Mereka mencium rambut bergelombang Nindya. Dicium dan dijambak-jambak.
"Wangi banget rambutnya indah lagi bu mmph..." Kata mereka
"Awww sakit jangan ditarik" eluh Nindya
Semakin lama mereka semakin tidak puas. Mereka akhirnya bosan. Akhirnya mereka mulai kurang ajar.
"Bu saya boleh minta foto ibu gak?" Kata Rahmat
"Buat apa? Boleh aja sih" jawab Nindya.
Rahmat sangat bahagia mendengarnya lalu mengeluarkan HPnya yang butut.
"Awas dulu toh Rif aku mau foto ini" katanya pada Arief yang sedang asik mengelus paha ibu muda jelita itu.
Ckrik... Rahmat mengabadikan foto seksi Nindya dengan kaos ketiak ketat dan rok mini. Untuk dijadikan bahan coli olehnya.
Namun, hal itu masih membuat mereka kurang puas. Mereka tambah kurang ajar. Kali ini Arief yang meminta. Ia mulai mengeluarkan pikiran liciknya untuk membuat Nindya nafsu juga.
"Bu boleh saya jilat gak paha ibu. Rahmat juga jilat tangan ibu. Boleh gak bu?"
"Hmm... Gimana ya... Boleh aja deh" jawab Nindya. Rencana Arief berjalan lancar. Nindya masuk kedalam perangkap.
Mereka berdua mulai menjilati tubuh Nindya. Paha mulus itu dijilat-jilat pelan agar membangkitkan nafsunya. Jari lentiknya juga dicium-ciumi. Tak lama kemudian Nindya mulai terangsang. Memeknya mulai lembab.
"Ssshh....." Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulutnya. Sensasi ditinggikan itu membuat ia terpancing. Ia merasa seperti dijilat oleh orang-orang hina dan ditinggikan oleh mereka.
Rahmat dan Arief kemudian tersenyum sendiri melihat reaksinya. Maka mereka mulai semakin berani. Kali ini mereka menuju ke arah yang vital. Yaitu toket sempurna Nindya
"Bu boleh kami pegang toket ibu gak?" Tanyanya yang kurang ajar.
"Mmphh.... Boleh deh" jawabnya semakin tak karuan. Memeknya semakin gatal merasakan sensasi tersebut. Mendengar lampu hijau darinya mereka mulai menjadi-jadi. Dipegangnya toket sekal itu. Toket yang sangat montok dan kencang. Yang membuat lelaki manapun nafsu melihatnya. Mereka pun tak dapat menahan tegangan kontol mereka. Saat memegang serentak langsung tegak total ke titik puncak. Toket semok itu membuat mereka semakin ingin crot. Tinggal sedikit saja mereka mengocok pasti sudah keluar air maninya.
"Ohhh.... Tante, toketnya kenyal banget" kata Arief. Sekarang mereka mulai memanggil tante
"Iya tante cocok sama mukanya ahhh.... Cantik banget natural gitu" lanjut Rahmat.
Mereka sudah tak kuat. Akhirnya mereka bertekad mengakui bahwa mereka sudah ngaceng.
"Tante maaf nih aku ngaceng total megang toket tante sama ngeliat muka tante" kata Arief
"Aku juga tante kemulusan tubuh tante bikin adek aku bangun total" lanjut Rahmat. Walaupun masih memakai baju, tetap saja toketnya masih menggairahkan. Keindahan tubuh Nindya memang membuat semua pria terpikat dan bertekuk lutut. Hanya dipegang dari luar saja 2 orang satpam tegak total.
"Sorry nih tan, aku boleh ngocok gak?" Tanya Arief. Dia semakin kurang ajar.
"Tentu saja boleh sayang" jawab Nindya.
"Tapi jangan dikenain ke tubuh tante ya kontolnya" Lanjutnya. Kata-kata kontol membuat Arief terpancing
Tuing... Kontolnya langsung dikeluarkan. Kontol itu sudah tegak berdiri dan mengeluarkan urat. Kontol berukuran 20 cm dan diameter 7 cm. Sungguh kontol yang luar biasa.
"Astaga sayang gede banget!" Kata Nindya sangat kaget. Ia mengukur kontol itu dengan lengan bawahnya hampir sama.
Gesekan tersebut membuat Arief kenikmatan
"Aahh... Tangannya tan sshh."
"Udah mulai ngocok sana diem-diem" kata Nindya tersenyum agar Arief semakin nafsu.
"Ah senyumannya makan nih kontol aku tan" kata Arief mendesah
"Aku juga mau ngocok deh tan" kata Rahmat
Tuing.... Kontol Rahmat menjulang bebas. Kontol yang jauh lebih besar dari kontol Arief yang superior. Panjang 30 cm diameter hampir 10 cm. Nindya kemudian mengukurnya dengan lengannya dan ternyata memiliki panjang yang sama
"Oh my god! Gede banget astaga memek tante robek kali ditusuk!" Teriak Nindya
"Hehe iya dong tan. Ini berdiri karena tante jadi tante pantas bangga" kata Rahmat
Mereka lalu mengocok pelan-pelan sambil memegangi tubuh Nindya. Sambil menciumi leher halus jenjang itu yang sangat wangi. Toket yang montok dipegang mereka. Paha yang juga halus sekali sambil dielus sambil mengocok kontol. Sungguh membuat mereka merasakan sensasi yang tak pernah mereka dapatkan dalam hidup.
"Ahhh tan.... Kok tubuh tante sempurna banget sih... Uhh...." Kata Arief sambil mengocok memegang toket 36c itu
"Pahanya halus wangi lagi padahal paha ohhh.... Tan" kata Rahmat lagi.
"Bayangin tante senakal-nakal kalian deh" jawabnya singkat.
Sekitar 10 menit mereka mengocok, belum juga datang puncak kenikmatan tersebut. Nindya merasa bosan dan menawarkan sesuatu yang di luar akal mereka.
"Lama banget sih kalian. Tante kocokin pake tangan deh ya kalian pegang toket tante" apa? Nindya mulai di luar kepala. Enak sekali 2 satpam itu.
"Ohh.... Tan aku gak bisa bayangin langsung aja deh" jawab rahmat.
Langsung Nindya membelai kontol super mereka dengan jari lentiknya. Sekali sentuh mereka mulai berteriak.
"Ohhh.... Ahh.... Jarinyaa...." Kata mereka berdua. Mereka memainkan toket Nindya.
Tak sampai 5 menit, akhirnya mereka merasakan sudah di ambang puncak. Mereka tak dapat menahan lagi. Nindya melanjutkan kocokan itu
"Crotin aja deh di muka tante kasih" duar! Sebuah penawaran yang sangat membuat kepala mereka meledak. Sudah ingin keluar tambah dipancing lagi.
"Ohhh..... Oke tante" desah mereka kemudian bangun dari tempat duduk.
Crrrrrrotttttt........ Crrrrrrrooooottttttt...... Kontol mereka kemudian meledak sangat dahsyat. Mereka seperti terbang ke atas langit. Kontol tersebut mengeluarkan peju dengan cepat dan sangat banyak. Kontol Arief 10 kedutan. Sedangkan kontol Rahmat 15 kedutan. Peju itu kemudian diterima oleh wajah seorang wanita cantik. Peju mereka menyemprot deras ke tubuh Nindya yang masih menggunakan pakaian. Peju itu mengenai leher dan wajah cantik Nindya dengan telak. Rambutnya yang indah juga terkena peju. Peju itu berwarna sangat putih membuat tubuhnya mengkilat menambah jelas mulusnya kulit Nindya. Sperma yang lain mengucur ke bajunya. Sedikit ternodai cairan putih.
"Ugghh.... Uhuk..... Banyak banget uhuk..." Kata Nindya batuk-batuk membendung sperma mereka. Wajahnya yang penuh sperma membuat ia tampak lebih cantik. Bibirnya yang mungil penuh dengan cairan lengket tersebut.
"Makasih ya tan. Itu ejakulasi ternikmat saya" ucap Arief. Ia masih sedikit mendesah setelah melalui peristiwa nikmat itu. Bagaimana tidak? Dikocokin oleh wanita cantik, mulus, semok, toketnya gede lagi. Apalagi diberi kesempatan memainkan toketnya walaupun dari luar.
"Aku juga" lanjut temannya. Untuk kontol Rahmat, Nindya mengocoknya untuk terakhir kali karena kontol itu kontol terbesar yang telah berkedut di hadapannya.
"Yaudah gapapa deh... Tante bagi tisu dong berantakan nih muka tante. Kalian juga pake baju cepetan." Balas Nindya dengan sperma belepotan.
"Hehe tante makin cantik kayak gitu. Nih tan tisunya." Kata Arief senang melihat Nindya seperti itu. Mereka lalu memakai bajunya. Setelah itu mereka masih tetap bernafsu dengan tubuh Nindya. Akhirnya Nindya hanya memberi mereka memegang tubuhnya dari luar saja karena rombongan sudah mau datang.
Mereka lalu bersama menunggu rombongan bertiga setelah selesai beres-beres.
:::
Memiliki tubuh yang indah memang sangat senang dan bangga. Membuat setiap orang dapat memamerkannya. Berkat tubuh yang indah itu juga kehidupan seseorang berubah. Namun ada yang tak kusukai dari tubuhku yang indah. Yaitu godaan bertubi-tubi kapanpun dan dimanapun aku berada. Pakaian yang seksi kerap membuatku berada di situasi tersebut. Aku memang sangat suka berpakaian seksi karena enak dilihat. Tapi jika disalahgunakan dapat merugikan. Aku adalah salah satu wanita yang tidak suka memiliki tubuh indah karena tak lepas dari godaan lelaki tersebut. Bahkan kadang merugikan seperti contohnya....
###############################
Setelah perpisahan kelas Aryo, aku terlelap hampir seharian dari pagi hingga malam hari. Karena tubuhku juga sangat capek. Melaksanakan hari yang panjang dan sulit. Aku baru terbangun pada malam hari saat jam menunjukan pukul 7 malam. Sekitar 15 jam aku tertidur. Wow sangat lama sekali. Aku kemudian bangun dan mencari Aryo. Ternyata dia di kamarnya sedang bermain game online. Baiklah aman saja yang penting dia sudah di rumah. Aku kembali ke kamar.
Saat ingin kembali ia menyapaku
"Halo ma, lama banget tidurnya" ledek Aryo
"Iyalah yo capek nih" jawabku
"Halah capek kenapa? Dientotin yah?" Candanya
"Heh nakal kamu ya ngomongnya... iya sih gara2 itu" jawabku memarahi sambil mengaku.
"Tuh kan bener. Oh ya ma besok temen Aryo mau main ke sini" kata Aryo. Temannya mau kesini? Aku harus dandan cantik lagi nih pikirku.
"Ma kok bengong?" Kagetnya
"Enggak kok" balasku.
"Mama pasti pengen godain temen Aryo kan? Ngaku deh" tebakannya tepat.
"Hmm ngga kok" jawabku lagi.
"Temen Aryo udah nafsu banget sama mama kemaren" kata2nya membuatku terhipnotis. Tentu aku sangat senang karena merasa sukses.
"Mama harus keliatan cantik ya besok hehe" pintanya padaku. Tidak usah dibilang aku juga sudah niat.
"Iya iya tapi temen kamu ganteng-ganteng banget deh yo" pujiku untuk teman Aryo.
"Ganteng ya mah? Diewein mau ga mah?" Aryo bertanya dengan kurang ajarnya.
"Iiihh nakal ah kamu" aku sedikit berteriak sambil mencubit anakku yang nakal ini. Namun dalam hatiku aku ingin merasakan penis besar teman-teman tampan Aryo. Tapi aku akan berusaha tidak murahan.
Setelah selesai ngobrol, kami tidur ke kamar masing-masing. Hari sudah kembali pekat. Waktunya tidur, pekerjaan berat menanti esok.
Cuit....cuit.... bunyi burung terdengar menandakan hari sudah pagi. Aku mengangkat selimut dan duduk. Kulihat masih pukul 7 pagi dan dari kaca masih kelihatan langit tidak terlalu terang. Hoam... Aku masih mengantuk tapi apa boleh buat aku harus bangun dan bersiap-siap untuk menyambut teman Aryo. Aku mengambil hp yang tergeletak di meja samping tempat tidur dan membaca notifikasi. Hanya ada pesan dari teman arisanku yang seumuran. Saat aku melihat notif, ada suara anak muda ramai yang ngobrol dari luar. Apa itu temannya Aryo? Aku langsung mengecek ke jendela. Ya itu teman Aryo. Mereka datang sekitar 5 orang. 4 orang yang sama seperti kemarin ditambah 1 orang yang belum pernah bertemu denganku. Mereka menggunakan baju bebas. Ketampanan anak muda itu sangat terlihat. Baju yang ketat hingga terlihat lengan berotot dan perut yang rata. Aduh aku jadi ingin digilir mereka.
"Tidak, aku harus jual mahal. Aku tak boleh terlihat murahan" batinku dalam hati.
Mereka lalu menghampiri rumahku dan membunyikan bel di pagar. Percakapannya terdengar jelas dari kamarku. Mereka berbicara seperti ini
"Eh ndi, lu udah siap belom ngeliat mamanya Aryo?" Tanya mereka. Dari percakapannya aku tahu bahwa nama anak yang 1 itu adalah Andi.
"Emang kenapa sih bro? Emang emaknya wow banget apa?" Tanya si Andi
"Wah lu belum tau ndi" kata salah satu
"Bisa coli di tempat lu" lanjut salah satu dari mereka. Ternyata aku secantik itu di mata mereka.
"Demi apa son? Emang sebegitu cantiknya ya?" Tanya Andi lagi
"Seriusan ndi namanya juga orang kaya pasti cantik" jawab mereka
"Yaudah bagus deh" lanjut Andi.
Tiba-tiba satpam rumahku muncul dan membukakan mereka pagar. Tapi dia sempat berbicara
"Heh pagi-pagi udah ngomongin nyonya besar ya.. Kalian teman Aryo kan" tanyanya
"Iya nih tante Nindya nya ada kan pak?" Tanya mereka
"Ada. Emang kenapa sih?" Tanya satpamku lagi.
"Ya ga kenapa-napa pak." Jawab salah satu dari mereka.
"Kalian suka ya sama nyonya? Haha" satpamku bertanya sambil tertawa
"Siap sih yang gasuka ngeliatin tante Nindya? Bapak juga suka kan" celetuk mereka.
"Iya sih malah bapak jadiin bahan coli" satpamku mengaku dengan terang-terangan. Astaga selama ini aku telah dijadikan bahan onani banyak orang.
"Hahaha... Kan bener. Cantik kan pak tante Nindya?" Tanya mereka
"Kasitau nih pak temen saya Andi" sambungnya lagi
"Beuh anak muda... Nyonya besar tuh cantik banget montok lagi. Kalo gakuat nahan coli gausah masuk mendingan" satpamku memberitahu.
"Yaudah yuk kita masuk" ajak Andi.
Mereka kemudian masuk. Aku harus bergegas siap menyambut mereka. Harus tampil cantik. Meski sudah dijadikan bahan onani, aku masih tetap ingin memakai baju yang menggoda. Aku menuju ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Rambut kuberi shampoo dan conditioner. Sabun perawatan kupakai untuk seluruh tubuh. Aku harus tampil maksimal. Selesai mandi aku memilih baju. Aku memakaikan bh di toketku. Astaga tidak muat... Masa aku harus ganti bh? Toket ini semakin besar saja. Untung ada pushup bra 36d yang muat tapi sangat ketat. Ya sudahlah daripada tidak pakai bh. Lalu aku memilih baju yaitu tanktop putih super ketat belahan rendah. Untuk bawahan aku pilih celana gemes berwarna putih. Penampilanku simpel tapi sangat menggoda. Toket yang sangat padat dan kencang serta paha yang mulus dan ideal. Rambutku kubiarkan tergerai dengan indah. Cprot.. Cprot... 3 semprot parfum kupakai. Parfum yang biasa untuk menggoda lelaki. Ya sekarang aku sudah siap.
Pertama aku melirik keadaan terlebih dahulu. Aku melihat para pemuda itu sedang di meja makan. Sepertinya mereka ingin makan tapi tidak ada makanan. Aku pun menghampiri mereka. Perlahan aku melangkah mendekati mereka. Mereka belum sadar sepertinya kehadiranku. Setelah berjarak semakin dekat ada yang mencium bauku. Aku menghentikan langkah sejenak untung nguping.
"Bro kaya ada bau emak lu" kata Sony
"Hmpphh... Iya nih bro. Enak banget" lanjut fajar
"Wangi yang bikin kita selalu tergoda"
"Yang bikin kita nafsu terus" lanjut mereka satu persatu.
"Ya ampun baunya aja udah kaya gini. Ga sabar gua ngeliat emak lu" kata Andi
"Iya deh berarti mak gua udah bangun" kata Aryo
Setelah nguping, kuberanikan untuk mendekati mereka. Aku datang dan salah satu dari mereka akhirnya melihatku. Akhirnya semua pemuda itu melihatku yang masih 5 langkah dari mereka. Kuperhatikan batang kontolnya dari jauh nyeplak di celana. Semakin lama semakin membesar. Besarnya sangat luar biasa hingga terlihat dari luar. Kemaluan mereka semua tegak.
"Hai Aryo. Ini teman kamu yang kemarin ya?" Tanyaku dengan nada sok imut membuat mereka makin panas dingin.
"Ee..eh mama udah bangun" kata Aryo yang sedang duduk.
"Ini Adi, Bayu, Sony, sama Fajar ya? Kalo yang ini siapa tante belum pernah liat?" Tanyaku lagi mendekati Andi.
"Emm... Mm nama aku Andi tante" katanya gelagapan.
"Oh... Andi namanya. Salam kenal ini tante Nindya mamanya Aryo" kataku menyodorkan tangan untuk bersalaman. Temannya yang lain hanya memperhatikanku terus dari atas sampai bawah.
Andi lalu membalas tanganku dengan muka menahan nikmat. Entah kenapa seperti keenakan.
"Hmm...mm... Mamanya Aryo cantik banget ya.." Kata Andi.
"Iya dong anaknya juga ganteng"
"Kaya gini ganteng, masih gantengan kita kali tan" celetuk Bayu.
"Bisa aja kamu" aku mencolek pipi Bayu. Mereka masih terpaku melihat tubuhku seakan ingin menerkam.
"Oh iya.. Tante gak masak nih.. Kalian mau dipesenin apa?" Aku menawarkan makanan
"Gaa.. Gausah tante ngerepotin nanti" kata mereka
"Gapapa kok. Tante pesenin Ayam aja ya. Mau paha atau dada?"
"Dada aja deh tan gede soalnya" kata Adi
"Aku paha aja deh tan.. Soalnya putih mulus eee ehh maksudnya enak digigit" kata Andi mulai ngelantur.
"Emang paha ayam putih mulus?" Tanyaku pura2.
"Maksud aku paha tante.. Ehh maaf tan. Pokoknya aku paha aja deh" balasnya keceplosan.
"Kita dada aja deh bertiga"
"Ok berarti paha 1 dada 4 ya.." Kataku
"Kalian tunggu sini ya tante telpon dulu yang sabar ya hihi" aku meninggalkan mereka. Dari belakang mereka melihat pantat semokku bergoyang-goyang. Masih saja diperhatikan hingga aku sampai di kamar.
-----------------
Selepas itu, Nindya menelepon delivery ayam. Sementara mereka membicarakan tante itu.
"Gilee bro emak lu cantik banget" seru Andi
"Bener kan kata gua ndi" kata Sony
"Super deh pokoknya" jawab Andi lagi
"Nih liat kontol gua tegang gini" Lanjut Adi menunjukkan penisnya dari luar yang sudah tegang.
"Tangannya mulus ya bro. Hhmm.. Masih kecium bau tangannya" kata Andi mencium tangannya.
"Emang kan gua bilang" kata Fajar.
"Mana pake tanktop lagi. Toketnya gede banget. Belahannya keliatan tadi pas salaman sama gua. Mulus banget" jelas Andi.
"Ya begitulah emak gua. Gua aja nafsu sama dia" kata Aryo
"Pake celana super pendek terus ketat lagi. Duh tuh paha kalo nempel sama gua crot kali ya" lanjut Andi yang seru sendiri karena baru melihat Nindya
"Gaada lecetnya lagi ya bro?" Tanya Bayu
"Heeh.. Bener-bener mulus. Yo sorry ya kalau gua nafsu sama emak lu" kata Andi menepuk pundak Aryo.
"Gapapa bro... Asalkan jangan lu embat" balas Aryo
20 menit mereka ngobrol, Nindya kemudian menyuruh salah satu dari mereka mengambil pesanan di pintu lewat telefon ke Aryo. Mereka pun keluar bareng dan mengambil pesanan. Aryo mendatangi kamar Nindya untuk meminta uang. Setelah itu mereka makan di depan tv tengah. Saat mereka makan, Tante cantik jelita itu menghampiri mereka.
----------
Aku menghampiri mereka dan ingin duduk di sofa di tengah-tengah mereka. Dengan langkah pasti aku mencapai mereka. Mereka merespon dengan mempelototiku ketika aku ingin duduk. Akhirnya aku duduk di tengah mereka dan pura-pura mengganti channel tv. Mata mereka masih melihatku. Terkadang ada yang mengalihkan pandangan tetapi balik lagi ke tubuhku. Sepertinya tubuhku membuat mereka salah fokus. Tetapi aku melanjutkan aksiku tanpa mempedulikan mereka. Tak lama mereka selesai makan dan menaruh piring di wastafel. Lalu mereka kembali lagi ke ruang tengah dekat tv.
Sekarang Andi mendekatiku. Dia duduk di sampingku. Tetapi dia sesekali curi pandang ke toketku. Sekilas dia hanya menonton tv ternyata dia memperhatikanku. Posisinya semakin dekat denganku. Sepertinya dia sudah mulai khilaf dan ingin memulai aksinya. Aku masih pura-pura asik menonton tv menunggu aksinya. Akhirnya dia bertanya kepadaku.
"Tante suka nonton apa?" Tanyanya. Anak yang lain menengok ke arahku menunggu jawaban
"Tante suka yang romantis" jawabku memancing.
"Oh suka yang romantis" gumam Andi
Setelah itu kembali lagi ke suasana hening tadi. Belum ada tindakan yang berani padaku.
"Tante kok cantik banget sih?" Tanya Adi
"Ya iya lah kalian suka kan kalo tante cantik?" Godaku
"Heemm tante suka banget" jawab Adi.
Kemudian Fajar naik ke sofa dan duduk di sampingku. Posisi mereka semua semakin rapat. Sepertinya mereka sudah menyusun rencana. Fajar dari samping mulai menyentuh bagian punggung samping lewat belakang. Kemudian mengelus punggungku dari luar. Tanktop yang tipis memang membuat kekenyalan kulitku terasa jika dipegang dari luar. Mereka kelihatan tidak bisa menahan nafsu lagi. Tapi aku hanya mendiamkan dan asik nonton tv. Aksi Fajar ini terus ia lanjutkan.
Semakin lama tangan Adi juga ikut-ikutan. Ia memegang ketiakku yang tanpa bulu. Aku masih dalam posisi menonton dan tangan ke bawah. Dielusnya ketiakku. Sedangkan yang lain pura2 asik nonton tv. Kuperhatikan batang kontol mereka sudah berdiri semua. Sakit juga kalo diewe 6 orang sekaligus pikirku. Tapi mereka udah terlanjur naik semua.
"Ahh... Geli Adi" desahku. Mereka malah senang mendengarnya. Yang lain pun ikut menengok.
"Tante... Ssssh" desah Fajar.
Agar terlihat tidak murahan, aku menepis tangan mereka. Mereka semakin berani malahan. Aku pun pergi dari sofa itu dan beranjak ke kamar. Aku meninggalkan mereka.
"Eh tante mau kemana?" Tanya mereka
"Ke kamar. Tante mau istirahat dulu" jawabku
"Sini aja tante... Tante sini aja" panggil mereka saat aku melangkah ke kamar.
"Yah tante kok istirahat" keluhnya.
Aku ingin mereka sedikit lebih berani menggodaku. Aku tak ingin terlihat murahan. Kita lihat saja apa mereka akan berusaha keras untuk mendapatkanku? Godaan apa yang mereka lancarkan padaku? Tunggu di episode berikutnya hihi.
:::
POV orang ketiga
"Astaga HPku ketinggalan" keluh Nindya panik.
"Gimana aku ngambilnya ya? Nanti aku digodain lagi kalau ke sana" pikirnya dalam hati
"Ya sudahlah nggak akan diapa2in ini. Cuma ada foto-foto narsis doang hehe" katanya santai
Di kursi tamu, Aryo dan temannya masih membicarakan tante cantik itu. Mereka kecewa ditinggalkan oleh Nindya.
"Yah kentang banget nih ditinggalinnya" Fajar kesal
"Dikit lagi telanjang tuh" Sony mengekspresikan kecewanya pada temannya
"Iya coy udah enak tadi padahal" Bayu menggerutu ke Sony
"Udah dapet pegang-pegang juga" Adi bercerita
Saat mereka bercerita, mereka melihat bahwa handphone Nindya ketinggalan. Aryo dan teman-temannya senang kegirangan mengetahui bahwa hp itu adalah milik tante Nindya.
"Eh bro itu hp siapa tuh?" Kata Adi menunjuk ke hp yang ada di meja makan dengan nada sedikit lantang.
"Oh Hp emak gua tuh" jawab Aryo. Jelas mereka menjadi deg-degan. Karena saking senangnya
"Hah? Demi apa? Yes!" Sorak temannya dan langsung mengambil hp tersebut.
"Iya bro bener hp mama gua iP**ne 6+ kan?" Katanya waktu temannya mengambil hp tersebut.
"Iya nih. Hpnya sama gedenya sama toketnya" ujar Fajar.
Bak semut mengerubuti gula, mereka mengerubuti hp Nindya. Tak sabar melihat apa yang ada di dalamnya. Saat dibuka, lock screen-nya saja sudah ada fotonya. Di lock screen itu dia terlihat sangat cantik lebih dari biasanya. Dengan baju yang seperti biasa ketat dan mini.
"Wah lock screen-nya aja udah gini" kata Bayu
"Iya ya bay cantik banget" jawab Adi
"Sumpah yo mama lo ternyata cantik parah" Andi memuji Nindya ke Aryo.
Kemudian karena pikiran yang jorok, Fajar mengendus hpnya. Memang tingkahnya ini tak masuk akal. Tetapi cukup cerdas karena ada bau-bau parfumnya dan ada lengket-lengket dari pahanya sepertinya.
"Hmmphh.... Wanginya enak banget" hisap Fajar
"Ada lengket-lengketnya nih bekas paha kayaknya" lanjutnya.
"Eh iya bener wangi bener sampe ke hpnya" kata Aryo kaget. Karena selama ini ia tak tahu bahwa bau parfumnya tertular hingga hp mamanya.
"Udah bro jangan banyak omong langsung buka aja" kata Andi tak sabar
"Ok.. Yess ga dikunci" kata Fajar yang saat itu memegang hp itu. Hpnya tidak dikunci dengan pass.
Mereka langsung berkumpul dengan posisi Fajar memegang hp. Pikiran mereka langsung membawa mereka ke galeri-nya. Saat dibuka, foto tante itu terpampang sangat banyak. Ada sekitar 1000 foto yang isinya adalah dia. Mereka sangat bahagia sekali melihatnya. Dibukanya satu persatu.
"Woah ini lagi di luar negeri" kata Fajar membuka foto Nindya dengan baju musim dingin yang tertutup.
"Ketutup aja udah cantik ye" ujar Sony.
"Itu tuh bro coba dibuka bajunya" celetuk Adi.
"Ini siapa sih item jelek foto sama tante" tanya Fajar
"Eh itu kan supir lama gua" jawab Aryo
"Aduh lagi mau tidur bajunya" mereka heboh melihat foto Nindya yang kebanyakan foto seksi-nya.
"Uhh yo lu ga pusing tante Nindya pake baju gitu kalo mau tidur?" Tanya mereka
"Ya pusing atas bawah sih" kata Aryo
"Ini nih pake dress uhh cantik banget" Foto dengan dress belahan rendah yang menunjukkan kemulusan lengannya dan pahanya.
"Ini papa lu yo? Buset ganteng amat, keren lagi" puji mereka
"Iyalah sama kayak anaknya" Aryo membalas mereka
"Emang lu ganteng? Haha. Pantes mama lu suka sama papa lu" kata mereka lagi
"Itu toket putih banget sih"
"Kenyel lagi ahh"
"Pahanya mulus banget ohh" pujian dikeluarkan satu-persatu. Pujian penuh birahi.
"Kalo gini caranya gua ga tahan nih" kata Fajar
"Gua mau coli dulu deh di toilet" lanjutnya membuat terkejut.
"Eh mau juga dong gantian ya" semuanya berkata pada Fajar.
Tubuh tante itu memang membuat pria bertekuk lutut. Tubuh yang sangat indah. Membuat para pria rela lemas untuk menikmatinya. Tak ada yang kuat lebih dari 30 menit menikmatinya. Toket yang kenyal besar dan putih kerap dimainkan merupakan penyebab utama para kontol berteriak dan memuncratkan peju. Bahkan belum tentu semua orang melewati tahap dijepit tanpa crot. Perutnya pun rata, agak membingungkan melihat perutnya. Karena denan perut rata namun memiliki aset depan belakang yang luar biasa. Pantat yang semok bergoyang saat ia berjalan, pantat sempurna yang dapat menyalakan api birahi. Pahanya juga sangat ideal jadi sangat seksi dilihat. Di mata pria tubuhnya adalah pencapaian. Your Body is Wonderland pokoknya bagi mereka.
Fajar melangkah ke kamar mandi membawa hp tersebut. Kontolnya yang sudah ngaceng total membuat jalannya sedikit terganjal karena ukuran yang besar. Dengan langkah pasti akhirnya ia sampai di kamar mandi. Ia membuka celananya dan mulai mengocok kontolnya yang besar. Di hp tante Nindya terlihat ada foto dirinya yang sedang bersama supirnya. Baju yang dikenakan oleh tante itu sangat memancing birahi. Apalagi yang di sampingnya orang yang hina. Senyum manisnya membuat kontol tegang. Foto ini sesuai dengan fantasi Fajar.
"Ahh... Tante ohh cantik bangeett ssh" desahnya liar
"Tante nakal mau foto sama dia" desahannya terdengar sampai luar.
Tak sampai 10 menit, kontolnya berkedut-kedut dan ingin mengeluarkan bank sperma Fajar. Fajar berteriak melepaskan nikmatnya
Crrrrooottt.....crrrrottt......crrott.... 5 kali kontol itu berkedut. Meski cuma sedikit tapi 1 kali kedutan banyak peju yang ia keluarkan.
"Aaah... Ahhh... Tante aku udah jadiin tante bacol. Enak banget tan" gumamnya
Temannya yang dari tadi di luar menguping sudah menunggu di luar. Fajar tentunya kaget melihat mereka di depan pintu. Tetapi ia merasa sudah bilang jadi tak usah malu. Mereka pun bertanya padanya
"Udah selesai, jar?" Tanya Bayu
"Udah nih bay" balasnya sambil memberikan hp itu
"Enak ga nih bay ngebayangin tante Nindya?" Tanya Andi
"Ough... Jangan ditanya ndi, coli ternikmat gua ini" katanya lagi
"Lu pada mau coli ga?" Tanya Fajar sekarang
"Engga usah yuk. Mending cerita2 tentang tante Nindya aja. Mau ga?" Ajak Sony membuat ide baru.
"Yo, lu mau ceritain tante Nindya?" Tanya Adi memperjelas ajakan Sony
"Kalo gua sih mau-mau aja." Jawab Aryo.
"Yesh.. Ayo duduk teman" kata Bayu
5 sekawan itu pun senang dan memulai perbincangan mereka. Mereka duduk di sofa mengatur posisi dengan Aryo di tengah sebagai narasumber. Awalnya hanya perbincangan biasa namun lama kelamaan menjadi penuh birahi. Tampaknya memang mereka semua sangat suka dengan tante tersebut. Sebagai awal perbincangan birahi mereka mulai bertanya seperti ini
"Yo, tante Nindya kalo di rumah kayak gimana sih?" Tanya mereka
"Kayak gimananya apa dulu nih?" Jawab Aryo
"Kalo di rumah pake baju apa?" Tanya mereka lagi cengengesan.
"Oohh... Di rumah.. Kalo di rumah jangan ditanya bro.." Balas Aryo
"Emang dia pake apa yo?" Mereka makin penasaran
"Bajunya gak pernah bener bro" jawab Aryo
"Bajunya emang gimana yo?" Semakin penasaran
"Yah kayak yang kalian lihat tadi. Atasan Tanktop yang terang terus ketat. Bawahan hotpants mini super ketat. Pokoknya bikin pusing gua bro" Aryo memberi tahu mereka
"Woah enak banget lu yo jadi anaknya dia" iri mereka mendengar cerita Aryo
"Emang bro, enak banget deh pokoknya" jawabnya
"Eh iya kok kontol lo pada ngaceng?" Lanjutnya bertanya
"Hehe.. Biasalah... membayangkan tante Nindya hehe" kata mereka senyum-senyum malu kucing.
"Dasar lu pada" Aryo kesal.
"Trus trus yo kalo di rumah dia ngapain aja sih?" Lanjut perbincangan mereka
"Di rumah dia di kamar gitu bro tiduran. Kadang ke kamar gua. Suka godain supir. Nih asal kalian tahu, mama gua jarang mandi" jelas Aryo
"Hah? Jarang mandi?" Tanya mereka
"Iya bro." Aryo memastikan ucapannya
"Jarang mandi kulitnya udah seputih dan sekenyal itu apalagi sering mandi" kagum mereka semakin tak tahan. Mereka memegang kontol masing-masing.
"Terus lo digodain bisa tahan tuh yo?" Lanjut mereka.
"Yah gua sebagai lelaki normal gua jadiin bacol. Waktu itu gua dapet BHnya. Ukurannya 36D boy. Gua cium terus gosok ke kontol sampai muncrat." Cerita Aryo. Cerita tersebut membuat temannya makin panas dingin. Membayangkan berada di posisi Aryo.
"Demi apa 36D? Wow gede banget. Duh gua gatahan sumpah yo punya mama kayak tante Nindya. Lu pernah dapet bodynya gak?" Tanya mereka
"Sumpah bro beneran. Gua pernah dikocokin kok pake tangannya doang tapi" ujar Aryo bohong. Sebenarnya ia sudah dititjob oleh mamanya. Tetapi cerita ini juga sudah cukup membuat mereka ketar-ketir menahan nafsu.
"Anj**r dikocokin pake tangan halus itu? Ahhh... Gua makin gak kuat nih yo denger cerita lu." Balas mereka.
"Kalo di rumah pake bh gak sih yo? Ssh" mulai ada desahan birahi dari mulut temannya.
"Gak pernah pakai bh bro dia. Tembus pandang makanya" cerita Aryo. Akhirnya tak kuat lagi temannya menahan nafsu. Mereka ingin segera coli mendengarnya.
"Aahh.. Nakalnya tante.. Yo kita pengen coli nih gak tahan.." Kata mereka
"Yaudah coli aja di kamar mandi. Eh iya sini deh Hp mama gua" kata Aryo meminta hp tante Nindya
"Mau ngapain yo?"
"Bentar gua cariin fotonya yang mantep"
Akhirnya, ada sebuah foto yang ditunjukan Aryo. Foto fullbody Tante Nindya dengan setelan dress dan rok mini. Dressnya berwarna putih transparan dan ketat terlihat bhnya berwarna merah. Serta bawahan rok mini yang berwarna hitam hampir terlihat celana dalam. Foto ini benar-benar menunjukkan tubuh indah tante Nindya. Payudara besarnya terekspos. Paha mulusnya juga terlihat. Membuat pria memburu foto ini.
"Nih bro. Waktu itu gua share di internet. Liat commentnya deh" kata Aryo membuka sebuah website dan menunjukan commentnya. Kolom komentar tersebut berisi kata fantasi kotor lelaki semua terhadap Nindya. Bahkan ada yang rela membayar 100 juta menyewa Nindya.
"Wow yo cantik banget. Sini gua bacolin. Yang lain ngantri" kata Sony.
"Aish ngeri jadi pengen coli lagi" ujar Fajar.
"Putihnya tuh paha" kata Adi.
"Duh tete mengkel parah" kara Andi
Satu persatu perkataan liar diucapkan. Berjuta sel sperma dibuang atas nama seorang tante yang bertubuh indah.
Kemudian Fajar masuk kamar mandi. Diikuti oleh temannya bergantian. Satu persatu menjadikan tante Nindya sebagai bahan colinya. Hari ini meskipun sosok tante cantik tersebut tak ada. Namun mereka sangat beruntung karena hpnya tertinggal. Hari ini tante itu dijadikan bahan coli oleh teman anaknya. Kecantikan tante tersebut masih akan didambakan. Kisah selanjutnya pun akan datang mengganti yang telah hilang.
:::
POV Nidya
"Hmm aku penasaran apa yang mereka lakukan" gumamku di kamar. Karena hp ku ketinggalan aku jadi curiga mereka berbuat aneh dengan hp ku.
"Ah penasaran ngintip aja deh" aku memutuskan untuk mengintip dari sela pintu yang kubuka sedikit. Kulihat mereka bergantian masuk kamar mandi membawa hp ku. Aku bingung melihat tingkah mereka dan tak mengerti maksudnya. Ruang kamarku jauh dari mereka jadi aku tidak bisa mendengar suara mereka.
"Pura2 ambil minum dulu deh biar diliatin hihi" pikirku dalam hati. Aku membenarkan pakaianku agar lebih menggoda. Aku mengganti tanktop putih menjadi warna pink. Celana gemes ku ganti jadi hotpants jeans yang super ketat. Parfumku sepertinya kurang. Ceprot.. Ceprot.. Ceprot aku semprot parfum 3 kali di toketku pahaku dan leher. Aku tadi tidak pakai lipstick sekarang aku akan coba pakai. Kupilih yang warna merah mengkilap. Wow sangat sensual.
"Hihihi lihat saja kalian apakah akan tergoda lagi.." Pekikku dalam hati.
Setelah selesai aku membuka pintu. Ketika membuka pintu memang orang yang ada di ruang tamu pasti tak menyadarinya. Jadi aku melewati mereka menuju dapur. Aku pun melangkah ke dapur. Mereka kaget melihatku seperti orang panik. Tapi masih tak berhenti menelanjangi tubuhku dengan mata mereka.
"Eh,, tante cantik mau kemana?" Tanya 3 orang dari mereka mendekati aku
"Mau ngambil minum nih sayang hihihi" aku tersenyum manis memegang tangan salah satu dari mereka sengaja untuk menggoda.
"Ohh gitu ya tan yaudah" katanya pura-pura tak terpancing.
Aku sengaja tak sadar bahwa hp ku ketinggalan. Supaya mereka tidak panik. Setelah selesai bicara aku ke dapur. Aku sengaja mengambil minum dengan gaya nungging. Dari depan aku lirik mereka di belakang. Mereka melongo semua melihat pantatku. Kaki mereka terbuka lebar dan terlihat senjata mereka semua telah menonjol. Waktu mereka bengong aku meminum minumanku. Aku angkat gelasnya hingga ketiakku keliatan. Ketiak yang tanpa bulu. Mereka semakin melongo melihatnya. Mulai memegang penis mereka masing-masing.
"Hihihi kok pada bengong sih?" Aku bertanya sambil berjalan dari dapur ke mereka di ruang tamu. Sampai dekat mereka aku memegang dada mereka semua. Aku dikelilingi pria yang telah berdiri semua senjatanya.
"Tante ke kamar dulu ya hati2 kalau kocok jangan sampai lecet" aku berkata pada mereka sambil melenggak-lenggok seperti bos melambaikan pantat semokku yang keliatan belahannya. Mereka terpana melihat aksiku memegang dada mereka.
"Oh ya kalian liat hp tante ga?" Tanyaku kembali berjalan ke ruang tamu. Toketku bergoyang-goyang dengan indahnya. Menampakkan belahan toket yang putih mulus. Rambut yang bergelombang di bawah tergerai halus.
"Ehmm...mmm....mmm.. Enggak tante" jawab Andi sangat terbata-bata.
"Ohh tadi tante taruh disini" kataku menundukkan badan menunjukkan kesekalan toketku.
"Oohh tante" bisik salah satu mereka pelan kudengar.
"Yaudah tante balik ke kamar ya.. Bye sayangku hihihi" aku tertawa genit lagi sambil memegang penis Andi dari luar.
POV Orang Ketiga
"Ahh bro banjir nih" kata Andi menunjukkan celana nya yang basah
"Ke.. Kenapa bro?" Tanya mereka masih terbawa suasana.
"Muncrat semen gua bro dipegang tante Nidya dari luar" jawab Andi memegang penisnya.
"Wow dahsyat ya dipegang dia?" Tanya Adi
"Aduh luar biasa banget sampe muncrat gini bro ahh" desah Andi masih kegirangan.
Mereka sepertinya telah terbawa nafsu mereka. Tak terelakan mereka semua memikirkan ide jorok untuk mendapatkan tubuh ibu temannya.
"Bro kalo gini caranya gua ga tahan bro. Gua pengen ngentotin tante Nidya sampe lemes" kata Andi sambil berjalan ke kamar mandi membersihkan semennya yang muncrat
"Iya bro gua juga" jawab teman Aryo yang lain
"Aduh gimana bro itu emak gua" Aryo masih berpikir untuk mengiyakan pikiran mereka.
"Yaudah boleh dah" jawab Aryo lagi pasrah atas dasar nafsunya yang juga telah meluap karena ibunya.
"Yeyy... Makasih bro makasih" teman Aryo kegirangan dan memeluk Aryo
"Udah ah udah. Sekarang pikirin caranya aja dulu bro" balas Aryo kepada temannya.
"Ohh iya caranya gimana?" Kata Andi
"Gimana ya? Gua juga bingung." Jawab Fajar mengusap telinganya berpikir keras
"Gua punya ide nih. Gimana kalo obat tidur?" Usul Adi pada temannya dengan muka berseri.
"Obat tidur ya di? Enggak deh, gak berasa enaknya kalo tantenya tidur" jawab Andi pada Adi
"Iya bener kita gabisa ngerasain" jawab Aryo yang juga nafsu bersama teman yang lain
"Yah gimana ya?" Kata Adi mendengar usulnya ditolak
"Oh gini aja nih... Gimana kalo kita ajak tante liburan? Kita kan pada banyak duit nih.." Usul Sony pada temannya
"Nah iya bener tuh Son. Ide lu emang brilian dah. Gimana yang lain?" Bayu pun setuju pada Sony
"Mantap son ide lu sekalian kita ajak aja supirnya si tante Nidya biar bagi bareng2 hehe" kekeh Adi yang sudah dipenuhi nafsu.
"Boleh juga bro. Kita kemana ya tapi?" Tanya Aryo
"Bali?" Jawab Sony singkat
"Nah bener banget son ide lu emang cemerlang banget dah" puji Adi
"Boleh tuh Bali" tambah Bayu
"Iya udah Bali aja sip" tambah Bayu
"Tapi kita harus tanya dulu tante Nidya nya mau ga." Kata Andi
"Iya bener sih ndi. Yo, panggil mama lu kesini dong buat diskusi." Ucap Sony pada Aryo sambil menepuk punggung Aryo
"Panggil yo gua pengen liat nyokap lu lagi seger banget ngeliatnya hehe" Ujar Andi pada Aryo ditambah temannya yang lain. Anak yang satu ini memang terlihat paling nafsu dengan Nidya
"Bisa aja lu semua. Tunggu sini gua panggilin jangan bengong lagi" Aryo berjalan ke kamar mama nya dan mengetuk pintu
"Ma mama bukain dong" ketuk Andi
"Sebentar yo" kata Nidya dari dalam. Ceklek bunyi pintu terdengar.
"Kenapa yo?" Kata Nidya setelah menbuka pintu. Teman Aryo melihat tante cantik itu dari ruang tamu menahan nafsu. Nidya masih menggunakan pakaian yang tadi.
"Ini mah. Kita mau diskusi mau liburan ke Bali sama mama" Aryo membocorkan rencana mereka
"Hah? Bali? Yess boleh boleh say ayo ayo mama harus ikut" Nidya girang tak karuan tak memperhatikan lagi tubuhnya yang sudah terpampang indah saat ia kegirangan.
Nidya berjalan dituntun Aryo menuju ruang tamu. Temannya melihat kecantikan tante itu dengan tatapan iri. Tangan tante cantik yang lembut itu membuat mereka ingin merasakannya di kemaluan mereka. Dari jauh teman Aryo bisa melihat bahwa celana Aryo sudah menggembung. Kontolnya sudah bangun mencium aroma Nidya.
"Halo gimana nih rencananya?" Sapa Nidya menuju sofa untuk duduk di tengah mereka.
Bak gula diantara semut. Dengan posisi duduk yang santai toketnya yang montok terlihat jelas sangat kenyal bergoyang. Pahanya yang putih mulus sangat dekat dengan mata mereka membuat mereka ingin menjilat pahanya.
"Hehe iya nih tante kita pengen ajak tante liburan ke Bali. Rencananya mau bawa supir boleh ga tan?" Tanya Sony
"Hmm gimana ya? Gausah deh. Kita naik pesawat aja nyewa mobil sama supir disana tante bayarin" suaranya yang sangat lembut membuat pria nafsu.
"Ehm oh gitu ya tan oke deh tan kita berangkat minggu depan ya tan" Andi memberitahu tanggal berangkat mereka.
"Boleh minggu depan yaudah kalian cari tiket sama informasi sewa mobil supir"
Jawab Nidya sambil menyuruh mereka. Mereka masih menatapi keindahan tubuh tante itu dengan nafsu. Rambutnya sangat indah dan wangi. Toketnya besar ingin rasanya mereka memegang.
"Ehmm oke deh tan uh gede ya" kata Andi sudah ngawur menahan nafsu sambil memegang penis dari luar.
"Apanya yang gede hayo?" Goda Nidya memancing nafsu mereka.
"Ehh enggak kok tan" kata Bayu menghentikan alur yang menuju ke arah yang salah
"Itu kok burung kalian tegang semua?" Duar... Bagaikan bom yang memecahkan suasana hening. Nidya bertanya sambil memegang toketny. Mereka merespon menahan air liur mulai mengocok kontol mereka dari luar. Mereka mendengar ini jadi salah tingkah. Karena sudah tak bisa menahan lagi Andi kelepasan
"Ehmm... Gara2 tante nih" ucap Andi nakal. Temannya kaget dengan ucapannya. Seperti tak setuju namun senang.
"Oh.. Gara2 tante... Emang tante kenapa?" Tanya Nidya. Syurr... Bagaikan angin segar Nidya bukannya marah tapi santai dan bertanya.
"Tante cantik banget ahh" desahan mulai terdengar dari Andi
"Kulit tante mulus banget sshh" tambah Bayu yang tak kuat sambil berdesah
"Toketnya sempurnaaa" tambah Sony lagi
Mereka semua memuji kecantikan Nidya satu persatu. Mereka menikmati pemandangan wanita cantik di depan mereka.
"Kasian ya kalian. Sini deh deket tante. Buka celana kalian kocok aja tapi jangan sentuhan sama tante ya" lagi-lagi Nidya melakukan hal gila yang tentunya membuat mereka sangat senang. Mereka bengong mendengarnya tak kuat membayangkannya. Tentunya tanpa basa basi mereka membuka celana dan mengeluarkan kontol mereka yang sudah ngaceng total.
"Ahhh tante nakal bangett sshh oohh" desah mereka mengocok kontol mereka.
"Inget ya jangan sentuh tante kalo keluar jangan dikenain ke tante." Kata Nidya mengingatkan. Mereka tak fokus lagi dengan ucapan Nidya. Lalu melanjutkan kocokan mereka.
"Ahhh tante boleh kami minta sesuatu ga?" Tanya Sony mengocok kontolnya
POV Nidya
"Minta apa sony?" Tanyaku pada Sony. Kontolnya yang kutebak paling panjang di antara mereka sekitar 20cm namun diameter kecil. Dari semua kontol mereka paling enak sepertinya kontol Bayu. Menurut perkiraanku panjangnya 18cm tapi diameternya besar dan berurat tanpa bulu. Kalo begini terus aku bisa ikutan nafsu nih.
"Ini tante angkat tangan dong" minta Sony
"Begini?" Tanyaku yang tak mengerti. Akhirnya aku mengerti dia ingin melihat ketiakku. Ketiak halus yang wangi tanpa bulu.
"Ahh iya bener tante terus begitu ketek tante mulus banget ssshh" kata Sony meneruskan coli nya.
"Aku juga mau minta dong" ujar Adi. Wah bisa diminta satu-satu nih
"Boleh mau gaya apa di?" Tanyaku
"Coba tante berlutut terus pegang paha sambil monyong" pintanya
"Okeeyy" aku mengikuti permintaannya. Sret... Selesai.
"Ahhh iyaa tante bener bangett sshhh isep kontol aku nih sshhh"
"Tantee kontol aku udah mau muncrat nih aahhhh" Andi berteriak nikmat memegang kemaluannya yang sudah merah dan berkedut
"Aku jugaaa nih tan ohhh enak bangett" ikut teman yang lain seperti itu
"Inget loh sayang jangan dimuncratin ke tubuh tante nanti tambah mulus hihihi" keadaan yang panas semakin kupanaskan dengan godaanku. Mereka semakin tidak kuat.
"Ahhh muncrat nihh sshhh" kata mereka hampir bersamaan
Crrrootttt.... crrroootttt.... Entah berapa kedutan total mereka semua. Mereka mengeluarkan spermanya di satu tempat yang sama. Di lantai di depan aku berlutut. Banyaknya sangat luar biasa. Mungkin gelas bisa penuh diiisi sperma mereka. Spermanya juga sangat kental dan putih. Sepertinya mereka sudah nafsu membuatku hamil dari kekentalan cairan mereka.
Hari ini tubuhku kembali jadi bahan onani pria. Mungkin esok aku akan bermain bersama teman anakku. Tapi aku tetap mencoba tidak terlihat murahan.
0 comments:
Post a Comment