Tuesday, March 31, 2020

Bedahh Rumahh

Keberuntungan memang selalu tak terduga. Ia datang darimana saja mengenai siapapun yang dikehendakinya. Entah tua maupun muda. Semua akan beruntung pada waktunya. Di sebuah desa di pinggiran sungai hiduplah seorang kakek tua yang disebut sa'ad. Atau warga kampung dukuh disebut pak sa'ad atau mbah sa'ad. Pagi itu saat dia sedang mengangkut batu, ada orang yang lari tergopoh- gopoh menuju ke arahnya. Sambil menggeleng geleng dengan matanya yang juling, ia memandang orang di depannya tersebut.

"Pak sa'ad punten, " kata orang tersebut
" onok opo to den raden " balas pak sa'ad

Ya orang yang berlari tersebut adalah pak raden seorang kades pada kampung tersebut. Bertumbuh pendek, berkumis dan bertampang seperti tokoh pak raden

"Anu mbah ada orang dari stasiun Tv mau ketemu mbah"
"Weleh weleh koyok aku artis saja mau ketemu sama orang tv, ojok guyon(bercanda) kamu"
"Beneran mbah, jadi gini " kata pak raden sambil membisiki pelan ke telinga pak saad
"Ah yang benar kamu den" kata mbah sa'ad setengah berteriak
"Nggeh pak, ayoo ditunggu sama orangnya disana"
" yowes aku pakai baju agak bagus dulu"

Setelah berpakaian batik dan sarung yang agak bagus. Pak raden dan mbah saad pergi ke balai desa. Tempat yang dimaksud pak raden memang agak jauh dari rumah mbah saad. Mereka harus melalui setidaknya dua tanjakan dan dua turunan yang merupakan peta geografis dari desa tersebut. Namun meskipun capek akan terasa segar karena di setiap perjalanan banyak pohon kapuk randu yang tinggi yang mengahalangi cahaya matahari.

Sesampainya disana orang orang desa sudah pada berkumpul. Heboh memang, karena mereka jarang dapat hiburan. Apalagi yang datang adalah kru kru tv swasta nasional yang sinetronnya menjadi konsumsi sehari hari mereka di kala maghrib. Warga desa memang sangat senang dengan kedatangan kru tv tersebut.

Bagai pahlawan, orang orang melihat mbah sa'ad yang datang dengan penuh rasa gembira dan decak kagum. Pasalnya di usianya yang menginjak 60 tahun dan sendirian, ia masih dapat keberuntungan yaitu diundang oleh kru televisi

Pak raden mempersilahkan mbah sa'ad dan beberapa kru televisi untuk duduk. Setelah memberi sambutan dan salam kepada warga kampung, pak raden memberi kesempatan kepada kru tv untuk menyampaikan maksud kedatanganya

Kru tv yang berbicara terdiri dari satu pria dan dua wanita. Sang pria pun lantas berdiri dan mulai berbicara

"Jadi kami dari glob^l TV, ingin meminta kesediaan warga kampung sini untuk tugas dokumenter kami pak"
" kalau boleh tahu acara apa ya le namanya"
"Namanya bedah rumah pak dan selamat pak saad akan kami bedah rumahnya dan akan kami perbagus pak"

FRISKA OFF STAGE

Entah kepada siapa mas mas itu menjelaskan namun nampaknya fokus mbah sa'ad bukan kesana. Jiwa raganya bagai lepas dari tubuhnya dan terbang terbang bersama imajinasi. Mbah sa'ad tertegun dengan dua wanita wanita cantik yang jauh jauh lebih cantik dari mendiang istrinya.

"Bla..bla.. bla.. gimana setuju pak" kata pria tersebut
"Setubuhhh eh setujuu" kata mbah saad yang sudah ngaceng berat


Briefing sore hari itu berakhir ketika adzan maghrib berkumandang. Dengan langkah senang pak sa'ad menerima semua ucapan selamat dari warga sekampung karena rumahnya yang reot bisa diperbaiki dengan layak tidak hanya itu masuk Tv pula. Memang yang merekomendasikan orang yang pantas untuk rumah dibedah adalah pak raden karena begitu tawadlunya ia kepada orang yang disegani di kampung tersebut.

Dengan langkah penuh wibawa mbah sa'ad kembali ke rumahnya lalu segera tertidur agar ia bisa bermimpi ditemani bidadari-bidadari yang akan dititipkan kepadanya

---
Tut
Tut
Tut
Suara whatsapp ditolak

Dengan langkah anggun ditambah pantat yang seakan akan bergerak ke kanan dan ke kiri secara indah. Dara tersebut gundah, sambil mengelus elus tangannya yang putih bersih, ia mencoba menepis kekhawatirannya.

"Belum diangkat juga fris" kata wanita 1
"Iyaa mbak adee, ardi belum jawab" kata wanita 2

Iya wanita 1 adalah ade herlina seorang host kondang pada acara tersebut. Cantik muda dan berbakat adalah hal yang melekat pada dirinya. Rambut panjang sebahu dan juga ditambah leher jenjang menambah daya tariknya.

"Ditunggu aja kali fris, siapa tahu ardi sibuk" kata ade sambil memainkan laptopnya

" haduh dia selalu begini sih mbak"
"Udah kangen banget ya hihihi" kata ade sambil menowel hidung wanita 2
"Iya mbak hihihi"

Ade tahu bahwa pasangan yang baru menikah gairah seksnya pasti sedang menggebu gebu. Gampang kangen dan gelisah merupakan hal yang wajar di umur 1 dan 2 bulan pernikahan. Tak terkecuali pada sahabatnya ini, ia tahu bahwa sahabatnya ini dan suaminya suka melakukan phone sex agar nafsu dan kangen bisa terobati secara bersamaan.

Suatu solusi yang tabu dimana mereka bertempat di negara fanatis agama dan budaya ketimuran yang kuat.

Wanita tersebut mendesah menyerah dan sedikit membanting handphonenya dan membuat ade sedikit kaget

"Sorri ya mbak ade, aku hari ini lagi stress"
"Gapapa lah kamu kan rekan kerja mbak yang paling baik" kata ade sambil menyibak rambut panjang indah sahabatnya tersebut

"Aku bener bener stress mbak soal pekerjaan ini udah milih tempatnya mendadak, konsep baru matang kemarin apalagi tuh mbak sebel aku sama aki aki itu"
"Maksudmu pak sa'ad"
"Bukan mbakk kadesnya namanya siapa itu pak raden ya, masak ya ia suka senyum senyum sendiri mandangin kita atas bawah, udah gitu pakai jilat jilat bibir lagi"
" oh ya masak sih" kata ade heran
"Sikapnya tambah kurang ajar deh, saya kan nanya nanya keadaan desanya sama rumah pak sa'ad buat konsep acara kan secara gue emang anak kreatif, eh malah diajak tidur mbak bayangin" kata wanita tersebut sambil menunjukkan isi chatnya

"Sama kok dek, mbak kan pj desa kan masak bapaknya suka nggombal nggombal gitu balas ade

"Pokoknya kita harus hati hati mbak sama setan bejat itu jangan sampai kena perangkapnya"
"Huss ga boleh ngomong gitu"
"Yaudah deh mbak aku mau mandi"

Ade memang memahami kekesalan sahabatnya tersebut. Maklum hampir semua laki laki ingin meniduri dia dan sahabatnya tersebut karena sama sama muda, cantik dan berisi cuman bedanya ukuran Bh dari sahabatnya tersebut yang jadi unggulan. Godaan bekerja di broadcasting yang harus tampil menarik pastinya harus mereka antisipasi

---


FRISKA ON STAGE

Wanita tersebut mulai membahasi tubuhnya dengan air. Dengan langkah gemulai ia mulai menuangkan sabun cair ke sekujur tubuhnya. Bahan sabun cair membuat tubuh wanita tersebut semakin mengkilat karena cahaya kuning lampu khas pedesaan. Ia mulai menyabuni ketiaknya yang sedikit berambut sambil bersamaan membersihkan pinggang langsingnya.

Dinginnya air membuat ia menggiggil sensitif ia terus menyiram nyiram tubuhnya dengan air agar dingin tersebut hilang, saat ia mulai menyabuni payudaranya yang sudah padat menegang ia mendesah lirih

" auhhh ohhh" desahnya
"Uhh ohh " desahnya lagi
Ia remas remas pelan payudaranya sendiri agar mendapatkan sensasi luar biasa pereda kangen yang hilang. Yang belum diberi suaminya. Ia makin bergerak liar saat air air mandi masuk melalui sela sela vaginanya., dengan mencondongkan jari telunjuk. Ia tusuk tusuk kecil vaginanya yang rapat dan tercukur, gerakan tusukan tersebut membuatnya semakin mendesah desah semakin kangen semakin rindu akan belaian suaminya

Ia mengejang ngejang karena tusukan kecilnya makin intens. Tangan kirinya pun juga masih tidak berhenti meremas remas payudara yang semua orang pasti gemas ingin menyentuhnya

"Uohhh mas ardi, kangenn"

Saat puncak pun tiba dengan sedikit mengejang ke depan, wanita tersebut mengeluarkan cairan cintanya. Selalu ada yang kurang dibalik kepalsuan dan rekayasa. Ia lalu menangis karena masturbasinya tersebut tidak benar benar memuaskannya lalu agar tangisnya tersamarkan ia membasuh dirinya lagi dengan air.

Selesai mandi ia pun berhanduk, cicak cicak didalam pasti kagum akan keindahan tubuh yang setengah telanjang tersebut ia memasukkan semua pakaian dalam dan pakaian luarnya. Ketika ia ingin keluar ia lupa name tagnya. Sebuah plat bertuliskan

FRISKA HARUN

Kemiskinan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Saat ini kemiskinan bukan merupakan sebuah kata sifat melainkan objek wisata dimana dunia pertelevisian zaman sekarang mengkomodifikasikan rasa kasihan/ belas kasih dari orang orang agar ditukar dengan rating dan masuknya iklan.

Rasa kasihan orang adalah objek utama yang dijual. Selaiknya orang berbisnis tentu barang dagangan tanpa bumbu pasti terasa kurang menyenangkan itulah sebabnya kebanyakan presenter dari acara reality show sejenis menggunakan wanita wanita cantik untuk tidak hanya menaikkan rating tetapi agar menggunggah komoditas lain yaitu pertemuan kontras antara si kaya dan si miskin. Sebuah pertemuan yang bisa diimajinasikan beauty and the beast.
---
POV Ade

Desa kapukrandu merupakan desa yang indah. Ditumbuhi oleh berbagai jenis flora berdahan banyak dan tinggi. Kru TV pun harus melewati jalan berkelok kelok untuk bisa mencapai lokasi syuting atau rumah mbah sa'ad

Terletak di selatan jawa timur menyuguhkan keindahan eksotis desa yang terbelah oleh sungai tempat dimana batu mandraguno berada.

Proses syuting hari pertama pun dimulai. Kru kami dan langsung tancap gas membriefing mbah sa'ad, friska dan elemen pendukung lain seperti lighting dan sound. Karena lokasinya benar benar rindang. Aku benar benar memperingatkan semua agar sempurna tanpa adanya blocking atau hal lain yang mengganggu.
And
Three
Two
One
Action

"Pemirsa saya sedang berada di desa kapukrandu untuk memberikan berkah. Berkah dari tim bedah rumah diberikan kepada orang yang selalu ikhlas dan sabar dalam menjalani kehidupan ini. Saya Ade dan saya tidak sendirian tentu saja, saya ditemani oleh seorang mahasiswi yang bernama friska, halo friska"

"Halooo" suara friska indah
"Sehari hari selain mahasiswi lagi sibuk apa?"
"Aku disc jokey kak"
"Oo ke friska tugas kamu hari ini berat, yaitu menemani mbah sa'ad untuk kehidupan sehari harinya"
"Siap kak"


FRISKA ON STAGE

---
Third POV


FRISKA DAN MBAH SAAD

Friska berjalan ke bawah untuk menuju sungai tempat dimana shoot friska dan mbah saad melakukan kegiatan pertama. Jalanan menuju sungai sebetulnya tidaklah berat namun karena banyaknya lumut sehingga harus berhati hati. Karena menjaga keseimbangan sehingga seolah olah badannya membusung dan menampakkan payudara besarnya. Hal itu sontak membuat tidak hanya kru yang kamera yang meneguk ludah namun mbah saad yang dibawah pun juga demikian. Padahal pakaian friska sebenarnya cukup sopan yaitu baju ketat lengan panjang warna kuning dipadu dengan jeans pensil yang memperlihatkan lekukan tubuhnya yang pada dasarnya sudah seksi.

Saat bertemu mbah saad friska langsung melakukan tugasnya yaitu membantu mbah saad mengangkut batu di gerobak. Sesuai briefing tadi pagi.

Emang pada dasarnya hiburan dari reality show semacam ini adalah " ketidak mampuan atau ketidak ahlian" dari bintang tamu yang cantik dalam membantu sang narasumber. Bintang tamu dipilih semenarik mungkin karena ekspresi bintang tamu secantik dan seseksi friska dapat menyihir para pemirsa di TV

Gerakan gerakan friska memang bukan gerakan orang yang sering bekerja kuli batu sungai pada umumnya namun karena gerakan tersebut dilakukan oleh bidadari maka daya tarik friska semakin terlihat seperti saat mengambil batu celana jinsnya sedikit mlorot dan memperlihatkan lembah pantatnyaa. Atau ketika air membasahi tubuhnya terlihat jelas cetakan bh hitam yang dipakainya

Semua gerakan gerakan tersebut membuat mbah saad onani di tempat onstage,ia sengaja menjauh dari sudut pandang kamera yang shoot friska untuk menuntaskan birahi sementaranya

"Aduhh lontee lontee, kok gak selesai selesai acarane"

Lamunan jorok mbah saad terhenti karena friska berteriak memanggil bantuan untuk mengambil batu.
"Pak sini bantuin friska beratt"
"Iyaa ndukk"

Dengan nafsu setengah ditahan mbah saad menuju friska namun
Byurrrrrr

Cut
Cut
Cut...

Teriak seorang manajer

---
POV Friska
Namaku friska harun umur 25 tahun mahasiswi ilmu komunikasi di ibu kota. Selain mahasiswi aku juga sering ikut casting berbagai acara karena memang tuntutan kuliah

Banyak yang bilang aku cantik dan seksi. Banyak juga yang bilang aku bacol favorit karena ig ku selalu dichat lelaki yang bilang demikian . Namun tidak kuhiraukan karena memang aku hanya mencintai mas ardi ku seorang. Banyak yang sotoy bahwa pekerjaanku sebagai broadcaster atau disk jockey adalah pekerjaan murahan bagi wanita namun aku tetap bersikeras untuk mempertahankan keperawanku untuk suamiku tercinta.

Masih perawan?? Tapi sudah menikah??

Yaa aku tidak peduli pada sekecil apapun kontol suamiku. Aku tahu ia tidak bisa mengimbangi nafsu seksku yang menggebu namun aku tetap mencintainya dan aku tetap setia

Travelling adalah hobiku aku mengikuti acara casting semacam ini agar aku bisa jalan jalan juga. Seingatku aku sedang berada di kapuk randu. Dengan orang yang bernama mbah saad,

Bagiku bertemu mbah saad seperti mengingatkanku ke kejadian kelamku yaitu saat aku hampir diperkosa oleh bosku tempat aku bekerja butik dulu. Awalnya bosku begitu setelah tahu aku DJ ia awalnya menawariku kencan dengan tarif 50 juta namun aku tolak. Karena mungkin nafsu menggebu maka ia berusaha memperkosaku di butik beruntung ada karyawati yang berteriak dan menolongku. Wajahnya ya seperti mbah saad itu rambut beruban, sedikit tambun, bau tidak sedap dan muka konyol

Namun setelah melihat mbah saad ternyata ia adalah orang yang 180 derajat berbeda. Berwibawa, tegap dan murah senyum.

Apa aku kena pelet ya?

Ah aku tidak boleh prasangka buruk.

Mbah saad adalah orang baik

--'
Third POV


FRISKA SAAT SIUMAN

Friska lalu membuka matanya dengan bantuan minyak kayu putih dari salah satu kru, friska akhirnya bangkit walau kepala terasa pusing. Ia bingung kenapa ia bisa tertidur di pinggiran sungai dengan kondisi bajuh basah menerawang di seluruh bagian tubuh

"Apa yang terjadi padaku"
"Kamu terpleset fris di tengah sungai, dan nampaknya karena tidak bisa berenang kamu akhirnya pingsan"
"Ouhh terus gimana syutingnya?"
"Nampaknya syuting ini harus pending dulu fris sampai kamu pulih lagi pula tinggal penyempurnaan saja kok"
Friska yang telah bangkit hanya mengangguk lemah sambil minum air hangat yang diberikan salah satu kru

"Oya bilang terimakasih juga ke mbah saad fris saat kamu pingsan tadi mbah saad lah yang memberimu nafas buatan dan mengeluarkan air dari tubuhmu"

Friska hanya mengangguk

Proses syuting pun dihentikan sementara karena hari memang akan gelap.

---
POV friska
Entah kenapa hatiku berdebar debar dan selalu gelisah. Bukan gelisah pada umumnya karena gelisahku memikirkan peristiwa tadi saat aku tenggelam.

Bibir bertemu bibir??

Bukannya nafas buatan memang demikian. Tapi kenapa aku merasa seperti mengkhianati cinta ardi. Apa karena tadi setengah sadar aku mendesah karena dicium mbah saad dan disaat yang bersamaan ada yang mendorong dadaku.ah pokoknya aku tetap berterimakasih pada mbah saad. Tapi mengapa aku jadi linglung dan salting bertemu mbah saad.

Aku pun memberanikan diri menemuinya yang sedang merokok kretek dan memandangi indahnya desa kapukrandu di malam hari. Aku telah berganti baju dengan rok span abu abu ketat 3/4 dan tshirt lengan pendek berwarna pink.

"Mbah saadd"
"Iyaa nduk friska"
"Saya mau ng-ngomong" jawabku terbata bata
"Ngomong aja toh nduk" kata mbah saad cool sambil merokok
"Saya mau ucapin terimakasih mbah sudah nyelamatin saya tadi"

Dia pun menoleh kepadaku dan tersenyum. Entah kenapa hatiku seperti meleleh saat ia tersenyum. Aku bagaikan anak smp yang sedang jatuh cinta. Mbah saad pun mendekat dengan tangannya yang panjang ia menarikku dan mendekatkan tubuhku agar menempel di tubuhnya.
"Gapapa nduk memang sudah tugas bapak,kamu lihat bulan itu nduk?"
"Hmmm ihmm hmm iya mbah" jawabku terbata bata karena bingung apa yang sedang terjadi

"Bulan itu indah nduk sperti kamu"
"Ahh masak mbahh" jawabku dengan sedikit desahan

" ia nduk coba tatap mata mbah"

Bagai kerbau dicucuk hidungnya aku mau saja menatap matanya. Tinggi mbah saad memang hampir sama denganku jadi mataku benar benar pas di matanya. Tanpa aba aba langsung dia mencium bibirku.

Aku tidak kuasa menolak toh semenjak kemaren aku menginginkannya. Belaian laki laki sungguhan yang bahkan suami impotenku tak mampu memuaskannya tapi malah mbah mbah buruk rupa.

Desiran desiran di tubuhku makin meningkat seiring dengan tangan mbah saad yang mulai merangsek ke dalam pakaianku lalu meremas payudaraku tegas namun lembut

"Auhhh oghh" desahku tertahan bibir

Harga diri,pendidikan,status sosial dan norma hilang sudah saat itu. Entah kenapa aku hanyut pada nafsuku sendiri. Membayangkan bahwa aku adalah gadis molek yang highclass dan akan ditiduri oleh kakek berkeriput dan beruban.

"Tidak boleh begini" batinku

Sebisa mungkin aku menepis tangan yang sedari tadi meremas dan ingin melucuti pakaianku. Namun apa daya aku sudah dikuasai nafsu birahi akhirnya mbah saad berhasil memelorotkan rok ku

" Ya ampun nduk kamu sudah basah?"
"Hmm iya pak"

Ia lalu menidurkanku di balkon lalu menahanku sedikit dengan badannya. Ia pun dengan gemas menampar nampar payudaraku yang setengah terlihat.

"Auww oww sakit pakk"
"Bentar lagi juga enak nduk"

Saat akan membuka celdamku,tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah seketika juga aku punya kekuatan dan mendorong mbah saad sampai tersungkur lalu membetulkan bajuku.

"Heheheh akan ada saatnya nduk"

Aku pun langsung membuka pintu dalan keadaan kecewa.

POV Ade
Aku bertempat tinggal sementara di sebuah rumah yang memang disewakan oleh warga kampung. Rumahnya cukup besar dan cukup untuk menampung semua kru bahkan bintang kamu. Malam itu aku ingin buang air kecil. Kubuka pintu kamarku dan keluar menuju kamar mandi yang terletak di belakang rumah. Saat sedang melewati pintu balkon. Aku mendengar suara aneh, suara yang sangat kukenali yaitu suara desahan wanita. Setahuku tidak ada kru yang membawa istrinya, walaupun begitu pasti akan dimarahi pak manajer karena bersetubuh tidak tahu waktu dan tempat

Karena penasaran aku buka sedikit celah pintu untuk mengintip. Betapa terkejutnya aku ternyata suara itu berasal dari friska dan mbah saad. Aku melihat mulut friska sudah menjadi bulan-bulanan bibir hitam mbah saad.

Tangan mbah saad lalu bergerak mengelus perut datar yang sedikit berlemak tersebut lalu dengan sedikit tenaga tangan yang satunya lagi membuka kancing atas baju friska dan langsung menunjukkan payudara sentosa miliknya. Mbah saad yang terlihat gemas langsung meremas remas benda bulat indah yang terbungkus BH hitam tersebut. Gerakan remasan yang lembut dan tidak kasar membuat friska lupa diri. Tidak kulihat sedikitpun friska menganggap perbuatan mbah saad sebagai bentuk tindakan pencabulan.

Gerilya tangan mbah saad di tubuh tubuh langsing friska juga tidak berhenti. Tangam tersebut lalu sampai ke pantat bulat sang bidadari tidak membuang kesempatan mbah sange tersebut memegang pantat tersebut lembut dan mencubit cubit kecil sehingga menimbulkan kegelian

"Hmm geli pakk"
"Nikmati saja ndukk"

Karena nampaknya mbah saad ingin hidangan utama. Rok 3/4 yang menganggu tersebut segera ia ingin lucuti, ia buka kancing pengait rok tersebut sambil tangan yang satunya lagi masih memegang payudara friska sebagai sandaran.

Mbah saad yang terlihat kesulitan lalu kesal, ia loloskan rok tersebut dan nampaklah celdam friska yang sudah basah. Ditidurkannya friska, dan entah kontol besar berurat tersebut sudah keluar dari celana kusam mbah saad.

Aku pun ikut berdebar debar melihat benda tersebut. Begitu kokoh dan seperti bor yang mampu menembus apa saja. Melihat mbah saad dan friska yang berbeda umur, kualitas wajah dan warna kulit saja bisa membuatku berdebar debar.

Namun nampaknya keberuntungan masih belum berpihak pada mbah saad. Suara ketukan pintu di depan rumah, menghentikan adegan puncak yang kutunggu sedari tadi. Friska lalu mendorong mbah saad dan memakai pakaiannya. Ia lalu berjalan menuju pintu balkon. Aku yang panik karena akan ketahuan mengintip langsung sedikit berlari ke kamar mandi dan mencoba melupakan kejadian tersebut.

"Maafkan aku friska" kataku dalam hati

"Sebenarnya kangenmu terhadap suamimu bukanlah salahmu. Namun salahku yang telah menjadi selingkuhan suamimu"

"Dari kemaren suamimu terus menanyai keberadaanku bukan keberadaanmu, ia malas mengangkat telpon wa mu karena aku berada di dekatmu. Ia takut aku cemburu"

"Toh sampai saat ini aku bingung kapan mas ardi akan menceraikanmu, kehidupan itu adil aku akan mendapat suami tampan dan kaya raya tapi impoten sedangkan kau mendapat kakek mesum miskin namun mampu memuaskanmu"

"Sekali lagi maafkan aku friska"

---
Hari kedua syuting

PAK BAKRI

POV Third

Hari kedua syuting sebenarnya adalah lanjutan cerita hari sebelumnya. Biasanya pemirsa TV akan diajak bagaimana orang terpinggirkan ini menjual barang dagangannya atau jasanya lalu akan diperlihatkan narasumber akan diberi upah sedikit sehingga orang akan semakin iba dan menonton acara tersebut.

Friska dengan ditemani mbah saad melakukan proses syuting. Pakaian friska saat itu adalah kaos lengan pendek tipis yang sedikit transparan dipadu dengan celana jins ketat.

Friska hari ini bertekat untuk bisa bersikap profesional agar tidak terjatuh lagi dan melakukan kejadian di balkon tersebut bersama mbah saad

"Jadi pemirsa saya disini bersama mbah saad,lagi menjual batu ya pak ya, biasanya ini dijual dimana pak"

"Ini dijual ke pasar nduk, ke pengepul namanya pak bakri"

"Oo gitu ya pak, emang biasanya berat gini pak gerobaknya"

"Yaiya nduk kalau batunya gak banyak, mana bisa dapat uang makan"

Mbah saad dan friska lalu sampai ke pengepul yang bernama pak bakri tersebut. Orangngya kurus ceking dengan rambut gigi tak tertata. Untuk muka sama sama tidak ada tampan tampannya seperti mbah saad

"Permisi assalamualaikum pak, ini saya mau setor batu"
" o iya mbak, taruh disitu saja biar ditimbang"

Mbah saad dan friska lalu mengangkut karung berisi batu tersebut. Kadang kadang dengan nakalnya mbah saad menyenggolkan karung goni tersebut ke payudara friska atau bila sudah tidak tertangkap sudut pandang kamera dengan berani mbah saad mencolek dan menampar pantat friska. Friska merasa dijaili mencoba mengingatkan mbah saad agar mengehentikan hal tersrbut karena ini masih proses syuting. Mbah saad hanya cengengesan saja melihat gundik tidak resminya tersebut menahan geli karena dijaili.


Setelah semua selesai ditimbang friska menannyakan harga batu tersebut dan menuju ke pak bakri. Sesuai briefing awal, bahwa agar menarik, yang tertangkap layar hanya friska dan pak bakri saja saat proses tawar menawar

"Kira kira harganya batunya berapa pak"
" ini semua 17 ribu mbak"
"Cuman 17 ribu pakhh?" Kata friska dengan mata sedikit mendelik.

Ternyata di belakang saat friska sedang mengobrol , mbah saad mencondongkan jari tengahnya dan mengobok ngobok pantat friska yang tertutup jins

Friska mencoba marah namun ketika ia melihat wajah mbah saad ia seperti tidak berdaya kembali dengan kewibawaan dan kegagahan usia tuanya. Mungkin saja hanya iseng belaka kan?

Sambil menahan rangsangan friska berbicara

"Massakkh hanya 17 ribu pak apa tidak bisa lebihhh" kata friska sambil melipat bibirnya
" ya gak bisa mbak harganya emang segitu disini"
"Mahalaannh dikitth dong pakk"

Merasa diatas angin, tangan mbah saad menerobos ke dalam dan mengobrak abrik celdam friska

Pada proses syuting bagian ini, friska dituntut juga untuk bisa memberikan "penawaran lebih" ke pengepul agar terkesan heroik dan layak ditampilkan di TV. Namun ya itu kondisi normal ketika friska sanggup berfikir jernih bukan ketika saat monster tua sedang menikmati pantatnya.

Karena kasihan dengan friska, mbah saad lalu membisikkan sebuah ide pada friska, ia lagi lagi melotot mendengar ide gila tersebut namun karena sudah sangat penurut dan friska ingin segera mengakhiri scene ini,friska pasrah saja lalu membisikkan ide tersebut ke pak bakri

Pak bakri tersenyum sumringah penuh arti ke mbah saad lalu berkata

"Yaudah mbak semuanya saya kasih 150 rb"
"Alhamdulillah terimakasih pak bakri" akting friska

Dengan berakhrinya scene tersebut berakhirlah sudah syuting hari kedua.

---
POV friska


friska basah basahan

Aku belum pernah sekesal ini sebelumnya. Belum pernah juga di dalam hidupku aku melakukan hal segila ini. Saat melihat hasil rekaman syuting tadi aku benar benar tidak melihat mbah saad sedang mengobok ngobok pantatku. Benar benar rapi ia dalam menyembunyikan keberadaanya.

Apalagi tadi ia membisikkan sesuatu yang sangat menjengkelkan yang terpaksa aku lakukan karena tuntutan pekerjaan.

"Nduk kalau kamu pak bakri belu batu mahal, coba kamu tawarkan susumu sama bibirmu untuk dinikmati pak bakri selama 5 menit"

Itulah kata katanya. Aku benar benar tidak bisa melawan karena seperti ada dorongan dalam diriku untuk menuruti perintahnya tanpa marah. Entah mengapa semua kenyamanan yang ia berikan kemarin menghapus semua batas logika dan normaku

Aku ingin sekali melabraknya namun sepertinya tidak bisa. Saat ia datang dan mengahampiriku, aku tidak sempat berkata kata. Ia lalu menarikku saja.

Untung waktu itu istirahat makan siang. Sehingga tidak ada kru yang memperhatikan kami. Mbah saad menarikku ke lingkungan semak dekat sungai yang dipakai sungai kemaren. Disana sudah ada pak bakri dengan jumawa berdiri melihat kedatanganku

"Woh wohh ini toh lonte kelas atasnya"
"Benar benar beruntung kamu ad, bisa dititipi lonte cantik"

Aku geram dengan hinaan hinaan itu ternyata cover luarnya saja alim memakai kopiah namun bejat. Tapi mbah saad menahanku agar tidak menamparnya. Dengan tatapan khas yang selalu membuatku linglung. Ia mulai berkata

"Nduk sikapmu tadi kurang baik, perbaiki sikapmu"
"Tapi pak ia sudah menghinaku"

Tiba tiba saja ia memelukku dan menyibak rambut panjanh indahku
"Sudah sudah ada mbah disini, gapapa"
Aku yang sedikit tenang pun mengungkapkan kekecewaanku karena tadi mbah saad menjahiliku

"Mbah tadi pas syuting jangan gitu toh, friska kan malu"
"Habis kamu indah sekali nduk, begitu sempurna"
"Ah gombal pak"

Semua kekesalanku kepada pak bakri dan mbah saad sirna dan aku sekarang menggelayut nggelayut manja di dada orang yang pantas menjadi ayahku ini atau bahkan jadi kakekku

"Sekarang nduk cantik, bapak minta bantuan ya ke kamu"
"Bantuan apa pak"
"Tolong kamu main seperti bapak yang perintahkan tadi sama pak bakri yaa"
"Ahh gak mau pak maunya sama mbah saad aja" desah manjaku
"Yaudah kamu berarti ga suka sama bapak" kata mbah saad sambil melepas pelukannya dariku
"Bukan begitu pak, tapi...
"Yaudah bapak gak mau syuting lagi"

Aku pun begitu bingung apa aku harus menuruti keinginan gilanya atau tetap berprinsip sebagai wanita setia saja. Ada dorongan dari dalam diriku untuk menuruti perintahnya karena selama di desa ini aku telah diberikan kenyamanan dan keamanan yang belum kurasakan sebelumnya.

Di satu sisi aku tidak mau melayani orang yang jelas jelas mesum dan mupengan seperti pak bakri. Terlebih lagi bisa gawat kalau mbah saad ngambek dan gak mau syuting lagi gara gara aku.

Dengan segenap kekuatan akhirnya aku mengiyakan

"Iya pak cuman sekali saja yaa"

Wajah mbah saad dan pak bakri sumringah karena sang bidadari telah takluk pada mereka.

---
Aku mendekat ke arah pak bakri yang sedari tadi berdiri penuh percaya diri. Kubuka kancing atasku pelan pelan bagai penari striptease yang melayani tamunya entah ide dari mana itu.

Semua kulakukan dengan segemulai mungkin . Kaosku lalu kunaikkan ke atas, saat itu dadaku membusung agar kaos mudah terlepas. Aku pun bisa melihat jelas wajah pengen dari pak bakri. Dalam keadaaan setengah telanjang seperti ini di alam bebas membuatku adrenalinku terpacu.

Apalagi di depanku ada dua monster yang sepertinya haus seks. Kutaruh tanganku ke belakang lalu kucopot pengait BHku, aku tahan Bhku agar tidak segera jatuh karena aku masih memiliki malu. Pak bakri yang tidak sabaran lalu menarik bhku dan melemparnya ke tanah.

Dengan segenap keberanian, aku meremas kecil susuku dan mencondongkannya ke depan lalu berkata

"Ini susu saya silahkan dinikmati"

Pak bakri yang kesetanan langsung memelukku dan nyosor ke payudaraku, ia menjilat jilat payudaraku yang bulat sempurnan secara melingkar. 5 menit kan ya sudah semoga perilaku memalukan ini cepat berakhir

Pak bakri lalu dengan gemas menggigit kecil payudaraku yang sudah tegang. Terkadang gigitannya sedikit menyakitkan sehingga aku mengaduh.

"Aduhh pelan pelan toh pak"
"Maaf mbak habisnya gemesin, sejak mbak datang ke kampung ini saya selalu gak bisa tidur mbak kepengin ngenthu mbak"

Aku jelas tidak peduli dengan curhatan kurang berbobot tersebut yang aku pedulikan agar ini cepat berakhir

Setelah puas dengan payudaraku ia lalu menciumku. Ia berusaha menembus bibirku dengan lidahnya. Lidah kami langsung berpautan dan menari nari seperti bertukar liur. Pak bakri kemudian memonyongkan bibirnya untuk menyedot lidahku

Slurpp slurpp slurpp begitulah bunyinya.

Setelah tua bangka ini puas ia kemudian mendudukanku lalu membuka celananya lalu mengeluarkan kontolnya

"Ndukk kamu bisa lakukan ini?" Tanyanya sambil mengeluarkan hp yang memperlihatkan wanita asia melakukan paizuri

Aku menurut saja lalu mengempitkan payudaraku dengan kontol yang terjepit di tengahnya. Aku lalu memaju mundurkan pelan jepitan payudaraku. Pak bakri merem melek keenakan dan meracau tidak jelas

"Auhh ahhh enak sekali susunya mbak friska ini"

Aku ingin menyelesaikan ini dengan cepat maka kupercepat kocokan susuku. Atas bawah atas bawah. Karena memang dasarnya pak bakri orang tua ia hampir mencapai klimaksnya

Aku yang tak ingin kena cipratan pejunya sudah pasti ingin menghindar tapi dengan sigap ia menahan kepalaku dan

Crott
Crott
Crott
Semprot

Sperma tersebut sudah membasahi wajahku aku tiba tiba shock dan menangis karena aku bisa sekotor itu. Tapi selalu dengan wibawa dan kasih sayang mbah saad aku selalu tenang dan bisa melupakan kejadian itu.

PERPISAHAN

Hari ketiga dalam suatu acara seperti bedah rumah. Sang narasumber pasti akan diajak jalan jalan dan rumahnya akan diperbagus sebagai bentuk CSR (Corporate Social Responsbility) dari perusahaan tersebut. Hari dimana juga sang presenter akan berpisah dengan narasumber.

Semenjak kejadian di sungai. Friska dan mbah saad selalu curi curi waktu untuk saling melepas birahi mereka. Perpaduan kontras antara mahasiswi cantik dan semok dengan seorang tua bangka yang tua dekil tersebut.

Pov friska

Aku membaca scene terakhirku dengan penuh kesedihan. Aneh, aku tidak tahu apa yang aku sedihkan. Bukannya aku harusnya senang karena bisa terbebas dari nafsu yang salah kepada lelaki tak pantas. Selama disini mbah saad selalu meminta jatah baik untuk nyusu ataupun sekedar menyepong kontolnya yang bau.

Tidak siang, sore malam. Tubuhku selalu digerayangi habis habisan oleh manusia yang sudah seharusnya ingat ibadah tersebut. Aku tak kuasa menolak.

Saat menatap matanya, aku seperti jatuh ke dalam sungai dalam tempat dimana kerinduan terhadap pacarku dapat terpenuhi. Aku selalu larut dalam kata kata manisnya yang sederhana tetapi menggetarkan hatiku.

Slurpp
Slurrpppp
Slurpppp

"Pakk udah yaa keburu ketahuan" kataku
"Ahhh nanggung ndukk belum keluar" kata mbah saad

Sampai saat ini aku sedang nyepong kontolnya. Pagi-pagi dia ke kamarku dan membangunkanku, aku pun seperti kerbau di cucuk hidungnya. Aku nurut saja. Setelah kulepas celana kumuhnya, bau tidak sedap menyergap hidungku. Aku ingin segera menyelesaikannya. Segera melepas syahwat, orang yang kuhormati saat ini.

Slurpp
Slurpp
Slurpp

"Ndukk mainkan kantong bapak"

Aku meremas kantong pelernya lembut dengan jari lentikku lalu kuremas pelan. Wajah mupengnya ingin kutampar saja. Tapi selalu aku tak sanggup.

"Ayoo ndukk yang niat, bapak gak bertemu kamu sebentar lagi bapak rindu"

Aku makin meremas kantongnya. Ku naik turunkan. Kata rindu yang ia keluarkan menambah semangat dalam sukmaku. Seperti semangat agar aku memberikan sepongan terbaik khusus untuk suamiku kelak. Aku urut urut kemaluan rasa asam tersebut agar segera mengeluarkan laharnya.

"Ahhhh ndukk lonte ibu kota memang nikmat"

Aku sedikit tersinggung dengan kata kata tersebut. Tapi kepalaku ditahannya, dia memaju mundurkan kepalaku.

"Hmmmm ahhmmm hmpp" suara jejal mulutku
"Ahhh uahh ndukk enakk"
Sluprrp
Sluropp

Ohhhj

"Arghhhhhh, bapak keluar nduk"

Crott. Cairan hangat tersebut memenuhi mulutku. Hangat dan amis menyerbak di mulutku. Kenapa aku telan semua?

Dengan sombongnya kakek tua tersebut membetulkan celananya. Dan keluar sambil berucap

"Makasih nduk, sedikit lagi aku akan menerobos memekkmu. Di hotel saja"

Tentu saja hotel yang dipersembahkan stasiun Tv untuknya. Akan menjadi saksi jebolnya memekku

Cangkruk/bercengkrama adalah budaya bangsa. Sebuah bentuk kearifan sosial dimana antar tetangga saling bertemu dan bercerita. Berbeda dengan di kota, budaya cangkruk di pos ronda adalah kegiatan yang mengasyikkan.

Malam telah larut dan desa telah sepi. Di suatu pendopo atau lebih tepatnya siskamling terdengar suara orang tertawa. Pendopo tersebut sederhana terdiri dari 4 buah bambu sebagai tiang dan terdiri atas atap yang terbuat dari daun pohon kelapa. Pos kamling tersebut sudah lama tidak digunakan karena pihak desa sudah diberikan bantuan dari pemerintah setempat.

Di tempat tersebut, mbah saad selalu bercengkrama bersama kawan dekatnya yaitu kirno, parjo dan pak kades. Baru diketahui juga bahwa mbah saad dan teman-temannya memiliki kebiasaan buruk yaitu minum-minuman keras khas desa dan juga berjudi

"Bangsaat aku kalah lagi" cetus pak kades
"Hahaha kamu masih enom/muda den, jadi terbiasalah kalah" ejek mbah saad
"Mbah saad ini pinter yaa udah pandai jaga wibawa, pinter main lagi" kata parjo

Di tengah canda tawa mereka. Kirno sedang termenung melihat hp nya. Sesekali terlihat dalam celana kumuhnya tangannya bergerak bergerak. Tidak salah lagi, kirno sedang coli. Parjo yang sedang iseng langsung menepuk kontol kirno dengan keras sampai kirno kesakitan.

"Aduhhh lontee apa apaan sih jo"
"Lah kamu sih kita asik asik ngumpul, kamu malah coli. Mangkanya punya istrii" kata parjo
"Asuu bawel tenan, ini loh aku nemu fotonya friska seksi banget"

Hahahahhahh seketika gerombolan tersebut tertawa keras. Ya memang paling enak kalau lagi mabuk air beras kencur adalah ngomongin soal cewek seksi. Semenjak friska datang, ia seketika menjadi primadona baru di kampung tersebut banyak pemuda dan orang tua ingin sekedar dekat atau mengobrol namun friska selalu menolak karena sibuk syuting. Ketiga orang tersebut akan sangat terkejut dengan apa yang dikatakan mbah saad selanjutnya.

"Halah baru lihat foto bangga, aku loh pernah ngenthu"

Ketiga orang tersebut terperanjat. Kok bisa mbah bejat ini begitu beruntung meniduri sang bidadari.

"Walahh mbah, kok bisa gimana enak?? Apa dia sudah gak perawan? Apa dia sudah punya pacar atau suami" kata pak kades antusias
"Mbahh edann, yo bagi bagi lah mbah masak punya gundik semok gak dibagi" kata parjo.
"Pelet-e mbah saad manjur tenan kok, piye seh mbah aku loh melet surti gak bisa bisa" balas kirno

Mbah saad dengan sikap pamer mengambil sesuatu dari tasnya. Benda tersebut ternyata adalah cincin berwarna kuning.

"Mangkanya kalian punya ini, wehehe. Gundik model apapun pasti akan takluk" balas mbah saad

"Wis kalau mau dibagi-bagi urusan gampang, cuman pak kades berarti utangku lunas yaa"

"Weleh bisa bisae mbah iki, yowes lunas nanti tak tambahi hasil sawahku"

"O iyo satu maneh, dulurmu yang cantik yang dari jakarta itu siapa parjo. Yang berhasil kamu tiduri itu loh,pokoknya oper ke mbah juga ya"
"Ooo BELLA ALMIRA mbah. Oke siapp"

Setelah kesepakatan telah dibuat. Mbah saad kembali ke rumah singgah para artis dan presenter. Nasib buruk akan segera menimpa friska menjelang hari terakhirnya. Sebentar lagi dia akan menjadi santapan segar bagi mbah saad dan kawan-kawannya. Orang-orang jelek dengan moral bejat.

Mbah saad pergi ke rumah singgah artis tim bedah rumah. Dia mencari-cari gundiknya yang seksi. Friska memang sedang tidak beruntung saat itu karena mbah saad menemukannya. Langsung saja mbah saad memeluknya dan mencium tengkuknya juga sesekali meremas payudaranya yang ranum.

"Ahhh mbahh jangan dongg masih banyak orang" kata friska menolak
"Nduk bapak boleh minta bantuan"
"Bantuan apa pak" kata friska dengan perasaan tidak enak.
"Jadi gini nduk bapak kalah judi dan bapak ingin uang bapak kembali"
"Maaf pak friska gak bisa main judi"
"Bukan bukan nduk,maksud aku kamu kesana dan mengganggu konsentrasi mereka dengan tubuh seksimu saja"

Friska tercengang ternyata mbah saar sangat menjijikan
"Tidak mau pak friska bukan pelacur"

Merasa buntu mbah saad akhirnya menggunakan kekuatan akik kuningnya. Sebuah alasan kenapa friska bisa mau saja mencium atau bahkan melayani nyepog tetangga mesum. Cahaya mengkilat itu membuat tatapan friska kosong.

Mbah saad membaca mantra pada batu akik tersebut dan membisikkan pikiran keinginannya. Seketika cahayanya hilang. Dan friska kembali sadar

"Ayolahh nduk turuti kemauan mbah"
"O oke pak saya mau nanti kan"
"Nduk mbah boleh rekues"
"Apa mbah?"
"Kamu pakai bajumu yang ini ya nduk seksi sekali"

Friska melotot pada mbah saad
"Jangan pak saya tidak mau memakai pakaian itu, tidak sopan"
"Ayolah nduk"

Friska luluh dengan senyuman mbah saad walau risih juga memakai pakaian seksi yang khusus ia pakai buat dj di kampung seperti ini. Orang highclass saja ngaceng lihat friska apalagi orang di kampung ini. Membayangkan apa yang terjadi membuat friska menggigil

---
Malam pun tiba saatnya pembantaian friska. Kirno parjo dan pak kades bermain kartu seperti biasa seketika mereka berhenti dan tertegun karena melihat mbah saad membawa bidadari yang cantik dan seksi.

"Perkenalkan bapak-bapak ini friska, lonte dari jakarta kata mbah saad melecehkan
Friska kesal sekali dipanggil seperti itu ke mbah saad tapi mengapa pikirannya mengatakan untuk tak lari dan malah harus melayani bapak bapak ini dan mengapa friska tiba tiba horny sekali

"Sini sini mbak duduk di pangkuan saya" kata kirno

Dengan jijik friska masuk dan duduk di pangkuan kirno. Terasa ada yang menonjol di balik saat friska mendudukinya.

Kirno memeluk friska dan menuntun tangannya untuk bermain kartu. Bau tak sedap langsung menyerang hidung friska.

"Ayoo main mbak"

Saat main friska berharap mbah saad menang kalau tidak teman temannya berhak mencabuli tubuhnya. Dan ahh ronde pertama kalah.

Parjo dengan seenaknya mencium bibir friska. Hmmm hmmm. Lidah parjo benar benar berputar putar pada mulut friska

Kirno juga dengan telaten memberi rangsang pada bokong friska yang menggiurkan sedangkan pak rt jilat jilat leher friska

Yang ada di pikiran friska adalah sange luar biasa mengapa ia senang diperlakukan seperti ini tanpa rasa ia mendesah

"Ahhh ahh 3nakk"

Setelah itu selesai. Ronde kedua ahh mbah saad kalah lagi kali ini parjo meremas dada kiri friska dan pak rt menjepitkan kontolnya diantara belahan dada friska.

Mereka nafsu sekali pada presenter tv tersebut baru pertama kali mereka sepuas ini. Yang tidak diketahui friska sebenarnya friska masuk ke jebakan empat sekawan desa yang menjebak anak muda dan ibu ibu lugu agar mau ngentot dengan mereka.

Mbah saad yang gak tahan lalu melepaskan celananya lalu memasukkan ke celah payudara friska

"Ayoo kocok pakai susumu nduk"

Friska mengempit payudaranya lalu mengocok lembut jepitan susu friska memang sempit mbah saad tidak pernah merasakan seenak ini yang lain juga menggunakan seluruh tubuh friska buat ejakulasi

Dan mereka sampai
Crot
Crott
Crot

Seluruh tubu friska yang harum jadi bau peju.

Mereka melakukannya sampai pagi dan friska mau saja

0 comments:

Post a Comment