Friday, August 1, 2025

Dina dan Pak Joko




Alkisah, hidup sepasang suami-istri yang kehidupannya amat romantis pasca menikah di sebuah rumah yang terbilang cukup bagus di kota metropolitan. Sang suami menyayangi istri, begitu juga sebaliknya sang istri amat menyayangi suaminya. Si suami yang ganteng namanya Anton umur 30 tahun dan istrinya yang cantik ini namanya Dina umurnya 29 tahun. Mereka kebetulan belum dikaruniai seorang anak karena anton belum siap menjadi seorang ayah. Sementara dina, jauh-jauh hari dia sudah menantikan kehadiran seorang anak. Namun, karena sang suami, apa boleh buat wanita itu. Kehidupan keluarga kecil ini pada awalnya tampak bahagia, namun berubah semenjak hadirnya seseorang yang tak pernah mereka duga-duga.


Ya, saat itu dina baru saja pulang dari supermarket. Ia habis membeli kebutuhan-kebutuhan untuk dimasak di rumah. Namun, di tengah perjalanan pulang ia bertemu seorang penjaga pintu kereta yang merasa ia kenali. Penjaga pintu kereta yang merupakan seorang pria itu sedang tengok kanan-kiri, mengawasi kalau-kalau kereta datang. Pria tersebut tampak tua, kurus, kekar, dan kulitnya agak hitam. Mungkin, akibat terlalu lama terjemur di sinar matahari. Dina mencoba menyapa, mencari tahu, siapa tahu orang itu kenal dirinya. Dan, ternyata ketika baru ingin menyapa, dina langsung ingat bahwa itu wali kelasnya dulu ketika kelas 3 SMA, namanya pak joko.
Pak joko berumur 57 tahun. Ia mantan guru sekolah swasta tempat dina sekolah dulu. Namun, ia harus berhenti bekerja sejak sekolahnya tutup karena yayasan tidak menghendaki sekolah itu aktif lagi. Sejak saat itu pak joko menganggur. Dia ingin mencoba mengajar di sekolah negeri, namun ujian untuk guru negeri ia tidak pernah lulus. Sedangkan, untuk guru swasta, tidak ada yang mau menerimanya karena sekolah tempat ia mengajar akreditasinya rendah. Ia sebetulnya mau mengajar di sebuah tempat les atau bimbingan belajar, tetapi ia malu karena merasa usianya yang tidak muda lagi. Di sisi lain, kebanyakan di tempat les atau bimbel diisi oleh guru-guru yang relatif usianya masih muda. Penderitaan menganggurnya menjadi bertambah semenjak sang istri meninggal dunia karena sakit. Ia menjadi hidup seorang diri karena kebetulan sang istril mandul jadi ia tidak memiliki anak. Beruntung, pak joko tidak hidup sebatang kara. Selama menganggur, pak joko banyak bergentung dengan sanak keluarga dekatnya. Ya, paling-paling bantuan yang dapat diberikan adalah menghidupi pak joko makan dan minum. Akan tetapi, suatu ketika, akhirnya rezeki datang juga. Kali ini ia mendapat tawaran menjaga palang pintu kereta di dekat daerah rumahnya. Tawaran itu datang dari salah seorang temannya yang bekerja di perusahaan jasa perkeretaapian. Karena mencari pekerjaan susah, pak joko tidak pikir-pikir lagi. Langsung saja pekerjaan itu diterimanya. Tugas pak joko ialah memandu kendaraan yang akan melintasi rel, termasuk juga memandu orang-orang yang akan menyeberang rel. Bayarannya ya cukup lumayan untuk melepaskan ketergantungannya kepada sanak keluarga. Ia merasa lega karena sekarang dia memiliki pekerjaan walau pekerjaan itu sedikit merepotkannya.


Dina ketemu lagi dengan Wali Kelasnya, Pak Joko​

Pada awalnya, dina menyapa dengan langsung menerka-nerka bahwa penjaga pintu kereta itu merupakan mantan wali kelasnya. Pak Joko meski tahu, tapi dia tidak ingat kalau dina pernah menjadi menjadi muridnya, termasuk siswi di kelas yang dia pimpin. Dina mencoba membantu pak joko mengingat-ngingat. Namun, sekeras apapun usaha dina, lelaki paruh baya itu tetap tidak ingat juga.



"bapak, pak joko kan? wali kelas saya dulu di SMA Semprot?" tanya dina penuh rasa ingin tahu menatap pak joko

"Iya, betul saya pernah mengajar di SMA Semprot. Tapi, saya tidak ingat kalau kamu pernah jadi murid saya" ucap pak joko pikun akibat terlalu lama menganggur

"Masa sih bapak gak inget. Saya dina loh pak, siswi yang paling cantik di kelas bapak. Inget kan?" dina berusaha mengingatkan.

"Maaf, tapi saya bener gak inget sama sekali siapa kamu. Yang saya kenal itu si Yudi, dia ketua kelasnya" pak joko masih tak ingat sambil menggaruk kepala

"Iya pak, si yudi itu ketua kelas kita. Saya kan sekretarisnya. Masa bapak lupa sih? Padahal, saya kan selalu lapor absen kelas ke bapak" Lagi-lagi dina berusaha keras mengingatkan

"Aduhh maaf yaa. Saya bener-bener gak inget" balas pak joko meminta maaf

Pada akhirnya dina pasrah juga. Ia tak bisa berbuat apa-apa ketika si penjaga kereta yang dikenalinya sebagai wali kelasnya dulu betul-betul tidak ingat siapa dirinya. Namun, dia tidak begitu saja kecewa. Ia malah ingin berbuat baik kepada gurunya itu. Dia juga penasaran dan bertanya-tanya bagaimana bisa pak joko, gurunya yang dulu mengajar matematika, nasibnya berubah menjadi penjaga pintu kereta. Tentu, ia ingin dengar banyak cerita dari pak joko, termasuk tentang perkembangan sekolahnya sekarang. Untuk itu, dina mengajak pak joko ke rumahnya. Dina tidak pikir-pikir kalau profesi pak joko jika ditinggalkan begitu saja akan mengakibatkan banyak nyawa melayang. Ia cuek saja. Ia tetap menawarkan pak joko main ke rumahnya yang kebetulan sang suami sedang bekerja. Di lain hal, pak joko juga tidak menolak ajakan wanita yang mengaku pernah menjadi muridnya. Ia menerima tawaran itu dengan senang hati. Masalah siapa yang menjaga pintu kereta kalau dia pergi, ternyata dia mempunyai seorang kawan yang rela dibayar untuk mengganti posisinya.
Berjalanlah pak joko dan dina bersamaan. Dina duluan, pak joko mengikuti dari belakang. Tidak ada obrolan di antara keduanya sembari berjalan.Di dalam benak pak joko, ia khawatir rumah dina bakal jauh karena Itu berarti dia akan kembali berjalan jauh lagi ke tempat ia bekerja. Namun, itu tidak benar. Baru berpikiran begitu, pak joko sudah sampai di rumah dina. Kemudian sesampai di rumahnya, Dina tak sungkan-sungkan mempersilahkan pak joko masuk. Gurunya itu ia bimbing ke ruang tamu yang terdapat dua buah kursi, yang satu kursi panjang dan satunya lagi kursi untuk satu orang. Ada pula meja di sana.

"Pak joko, duduk dulu pak. Saya mau ambilkan minuman untuk bapak" tersenyum dina mempersilahkan gurunya

"Aduh dina, kamu gak usah repot-repot. Bapak jadi gak enak nih kalau udah tahu begini" timpal pak joko

"Udah biarin pak, bapak juga kan kelihatannya daritadi kejemur terus tuh di bawah sinar matahari, pastinya haus. Apa salahnya juga sih seorang murid berbuat baik kepada gurunya" ujar dina kepada pak joko.

Pak Joko duduk di ruang tamu. Ia menyandarkan tubuhnya sejenak. Ia mengambil nafas dalam-dalam karena kebetulan rumah dina memakai AC. Bajunya yang berkeringat ia kibas-kibas supaya kering selagi ada di rumah dina yang sejuk. Tak hanya itu, kedua matanya memandang ke seluruh isi ruangan yang ada di ruang tamu.

"Bagus juga yaa rumahnya....." ucap pak joko

Sementara dina pergi ke dapur sembari membawa belanjaan yang ia beli dari supermarket. Belanjaan tersebut ia letakkan begitu saja di meja dapurnya yang teramat bersih karena tadi pagi ia bersihkan. Setelah itu, dina segera membuatkan minuman dingin untuk pak joko yang kepanasan. Ia masukkan sirup jeruk secukupnya ke dua buah gelas. Lalu dia mengambil air dingin di dispenser mliknya dan menuangkannya ke dua buah gelas tadi. Ia aduk-aduk perlahan air jeruk dingin tersebut. Lalu setelah merasa cukup. Ia mengambil nampan, Lekas ia menaruh dua buah gelas air jeruk di atasnya. Kemudian Ia bawa ke ruang tamu untuk dihidangkan buat dirinya sendiri dan pak joko.



"ini pak ada air jeruk buat bapak, ayo diminum. Pasti bapak haus kan?" dia menaruh segelas air jeruk buatannya di atas meja dekat pak joko

"Adduhh ngerepotin kan nih.... terima kasih yaa dina" pak joko tersenyum

"Ah enggak kok pak" sahut dina sembari menaruh segelas air jeruk untuk dirinya.

Kemudian pak joko yang tenggorokannya kering lekas meminum air jeruk buatan dina. Segarnya lelaki itu setelah meminum minuman dingin. Di lain hal, Dina sedang menanti pak joko memulai pembicaraan terlebih dahulu. Ia tak berani terlalu banyak bicara di depan gurunya, takut terkesan cerewet. Setelah meminum seteguk demi seteguk, barulah pak joko memulai pembicaraan.

"Aduh makasih yaa dina, bingung nih bapak balesnya" ucap pak joko ramah

"Iya sama-sama pak. Eh iya, kok bapak sekarang jadi penjaga pintu kereta?" tanya dina penasaran

"Oh itu, ceritanya panjang dina. Bapak sendiri bingung mau mulai dari mana" ucap pak joko menundukkan wajahnya

"Gitu yaa pak" dina terdiam

"Jadi, sekolahan kita itu udah tutup. Pemilik yayasan enggan melanjutkan perkembangan sekolah kita. Alesanya sih katanya yayasan merugi.

Bapak juga kurang tahu kenapa. Nah, Karena sekolah ditutup itulah ujungnya bapak jadi penjaga pintu kereta. Yaahh sebenernya bapak mau ngelamar di sekolahin, tapi hasilnya bapak belum juga diterima. Mau gimana lagi yaa...istri bapakkan udah gak ada. Terlebih bapak gak punya anak. Jadinya bapak butuh banget pekerjaan secepat mungkin. Diambillah pekerjaan ini" terang pak joko kepada dina

"Heem gitu yaa pak" dina mengangguk sembari meminum air jeruknya

"Kamu sendiri di sini dina?" tanya pak joko serius sekali memperhatikan dina dari ujung rambut hingga ujung kaki wanita itu

"Enggak kok pak. Aku udah nikah. Suamiku sekarang lagi ngantor. Pulangnya malam nanti" balas dina memandangi pak joko

"Ohh"

Saat mengobrol dengan dina, pak joko mencuri-curi kesempatan memandangi wanita itu. Dia yang merupakan lelaki normal yang sudah tak memiliki istri terbangun hawa nafsunya ketika melihat dina. Bagaimana tidak, lengan dina yang padat, pahanya yang putih mulus, dan sudah lama ia tidak berhubungan badan dengan wanita, membuat 'adik kecil' pak joko terbangun. Gelisahlah pak joko memandangi dina. Sudah berapa kali lelaki berumur itu menggeser-geser posisinya karena si adik di bawah sana memberontak terus. Sedangkan dina tidak tahu apa-apa. Ia malah sungguh kasihan dengan gurunya itu. Hidupnya bergantung pada penghasilan menjaga pintu kereta. Dina jadi merasa banyak berutang budi karena pak joko telah mengajarnya dahulu.

"Dina, bapak balik kerja lagi yaa..***k enak sama temen bapak yang jaga di sana" pamit pak joko

"Ohh yaudah kalo gitu pak.." timpal dina memaklumi

"Terima kasih banyak yaa dina,,, salam buat suamimu" ucap pak joko beranjak berdiri

"Iya pak sama-sama. Nanti aku sampaiin kok"



Pak joko kembali ke tempat kerjanya. Sepanjang perjalanan ia tidak bisa tidak memikirkan dina, muridnya. Gara-gara dina naluri lelakinya yang terkubur semenjak ditinggal sang istri kini bangkit kembali. Dalam pekerjaannya pula ia juga tidak fokus. Beberapa kali temannya mengingatkan supaya fokus dalam bekerja. Apalagi pekerjaan pak joko bukan pekerjaan sembarangan.

"Joko, lu kenape sih? Tadi gak kayak gini. Jadi kelihatan banyak pikiran lu sekarang" ucap teman pak joko melihat pak joko linglung.

Ketika pekerjaannya usai, pak joko kembali ke rumahnya yang dekat daerah ia bekerja juga. Rumah itu tidak terurus, tripleknya banyak yang bolong. Cat temboknya banyak yang terkelupas dan juga sudah ada retakan di temboknya. Wajar saja, penghasilannya sebagai penjaga kereta tidak sebanding ketika ia menjadi guru. Ketika menjadi guru ia mendapat uang lebih yang bisa untuk keperluan mendadak, sedangkan ketika menjadi penjaga kereta buat makan saja dia sudah sangat bersyukur. Malangnya nasib mantan guru itu.

Malam hari di rumahnya, di atas kasur menjelang tidur ia terbayang terus oleh bayangan dina. Setiap mengingat muridnya tersebut, penisnya makin mengeras saja. Ia elus-elus penis yang tak pernah masuk ke lubang vagina wanita itu semenjak istrinya tiada. Semalaman ia terus membayangkan dina dan dina....

"Ohh dinaa.... maukah kamu temenin bapak tidur sayang... bapak pengen mencicipi tubuhmu yang sintal itu sayang. Kamu pasti mau kan? Pasti juga nanti kamu seneng sama kontol bapak yang udah lama gak nyembur peju ini uhhhhh" pak joko ngomong sendirian

Update

Esok paginya, seperti sediakala selalu sama hari-hari pak joko sebagai penjaga pintu kereta. Tidak musti rapi serapi ketika ia menjadi guru. Kerjanya saja di bawah terik matahari, sudah hampir pasti mengeluarkan keringat terus. Namun, ada yang berbeda dengan hari ini. Pak joko tampak begitu bersemangat. Ia mandi sabunan hingga benar-benar bersih, biasanya ia hanya cuci muka.
Tak lupa ia memakai parfum yang sebenarnya sudah habis dan cuma diisi air keran. Ia sarapan juga tampaknya lahap sekali. Biasanya enggan sarapan, kini ia sarapan. Entah ada apa dengan pak joko hari ini.

Sementara dina hari ini ia seperti biasanya. Pada pagi hari ia menyiapkan sarapan sekaligus sarapan bersama sang suami. Setelah itu pamitanlah sang suami kepadanya,

"ma, aku berangkat kerja dulu yaa...jaga dirimu baik-baik di rumah" pamit anton seraya memberikan telapak tangannya untuk dicium oleh sang istri.

"papa juga, hati-hati di jalan yaa ...mmuaccchhhhhh" setelah mencium tangan suaminya, dina mencium pipi sang suami.

Anton pun pergi meninggalkan rumahnya dan berangkat menuju kantornya menggunakan mobil pribadi. DI rumah, dina tidak lagi ada niat untuk belanja di supermarket. Semua barang yang dia butuhkan sudah dia beli kemarin. Hari ini kegiatan wanita itu hanya membersihkan rumah dan memasak.

Siang harinya, Pak joko tampak bosan dengan pekerjaannya. Tak biasanya lelaki itu begitu. Daritadi ia tampak lesu sekali, padahal dia sudah sarapan dan juga makan siang. Sementara biasanya ia tidak pernah sama sekali sarapan.Dari pagi hingga siang Ia lebih banyak mondar-mandir ketimbang duduk santai. Sang teman pun memperhatikan kawannya tersebut.

"eh joko, lu daritadi mondar-mandir mulu.. ada apa sih? Gelisah banget. Gak biasanya lu begini" ucap kawan pak joko

"Ah mau tahu aja lu... bukan urusan lu juga kali..... lagipula suka-suka gua juga dong mau mondar-mandir mau duduk.. emang ada untung ruginya buat lu?" kesal pak joko

"Terserah lu deh....."

Di balik itu semua, ternyata daritadi penis joko tegang terus. Oh ternyata ia kebayang dina lagi. Ia benar-benar sudah di puncak birahi. Ia amat ingin menyetubuhi murid yang baru menemuinya itu. Dia mondar-mondir itulah bahwa ia sedang memikirkan cara bagaimana bisa bersetubuh dengan dina. Tak lama,

"Eh lu jaga yaa di sini... gue mau keluar bentar.." izin pak joko kepada sang kawan

"Mau kemana lu?? Awas jangan lama-lama...." sang teman mengingatkan.

Lelaki yang dulu berprofesi sebagai guru tersebut tampak sedang mengingat-ngingat jalan. Entah kemana tujuannya. Terkadang ia bingung dan mengeluh sendiri. Wajahnya tampak gusarm tetapi perlahan-lahan ia mulai ceria, tidak seperti sebelumnya.

"Nahhh inii nihh bener nih jalannya hehe" pak joko bicara sendiri sambil mencari alamat seseorang

Sementara siang itu dina sedang sibuk membersihkan rumahnya dengan vacum cleaner. Kebetulan wanita itu baru saja selesai makan siang. Karena tidak ada kesibukan lain lagi, ia lebih memilih membersihkan lantai rumah yang padahal sudah ia bersihkan pagi hari. Namun, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu rumahnya,

"tok...tok...tokkk...."

Dina penasaran siapa yang bertamu ke rumahnya padahal ia tidak memiliki janji hari ini dengan orang. Daripada penasaran ia buka pintunya "greeeeekkkk" dan betapa kagetnya dia ternyata yang datang pak joko gurunya. Ada urusan apa pak joko ke rumahnya kembali begitu pikir dina dalam hatinya.



Entah mengapa pak joko tidak berbicara sama sekali ketika dibukakan pintu oleh dina. Ia malah nyelonong masuk seenaknya ke rumah dina. Lelaki itu berjalan terburu-buru menuju ruang tamu. Di sana ia langsung duduk sama halnya seperti kemarin. Dina lansung menyusul kemana pak joko pergi usai menutup pintu rumahnya. Ia berjalan ke arah ruang tamu. Keduanya pun duduk di ruang tamu bersama-sama.

"Ada apa ya pak ke sini?" tanya dina heran

"Yaa bapak lagi gak ada kerjaan nih, pengen ke sini aja. Kebetulan deket sama rumah kamu" jawab pak joko santai

"Oh gitu yaa pak. Mau dina bikinin minum gak?" dina menawarkan

"Gak usah dina, bapak gak mau ngerepotin kamu. Bapak juga di sini Cuma numpang ngadem" timpal pak joko

"Emm gitu yaa pakk"

Namun, entah mengapa dina lama-lama dina merasa aneh. Pak joko menatap dirinya berbeda dari sebelumnya. Lelaki itu seperti ingin menerkamnya. Dina menjadi agak takut.

"Pak, kok ngelihatin dina gitu sih? Ada apa ya?" tanya dina agak takut

"Emmm, kamu cantik yaa dina. Suami kamu beruntung sekali memilikimu" puji pak joko

"Iya, makasih pak pujiannya..." dina tiba-tiba menunduk dihadapan pak joko

Dikira bakal berhenti di situ, pak joko mulai bergeser makin dekat dengan dina. Lelaki itu mulai berani menyentuh tangan wanita yang pernah menjadi muridnya. Tampaknya pak joko mulai dikuasai hawa nafsunya.



"Gini dina, kamu tahu sendiri kan istri bapak udah meninggal dunia. Sejak saat itu bapak kesepian mulu nih dina... kamu kasian gak sama bapak?" pak joko mulai merayu dina

"maksud bapak?" dina tak paham

"Iya. Sejak bapak sendirian gak ada deh yang nemenin bapak malam-malam kalo kesepian din. Bapak udah coba cari istri dan pacar, tapi pada gak ada yang mau sama bapak yang tua dan jelek ini din" terang pak joko

"Terus?"

"karena kamu kan murid wanita bapak yang paling baik nih din, dan ketimbang bapak jajan di luar kena penyakit yang enggak enggak, kamu mau kan berhubungan badan sama bapak?" ucap pak joko dengan beraninya
Dina sangat terkaget ketika guru smanya dulu berkata demikian. Pikiran wanita itu mengawang-ngawang tak jelas. Mimpi apa dia di siang bolong ini. Dihadapannya pak joko sedang memohon untuk bisa menyetubuhi dirinya.

"Ya dina? Kamu mau ya? bapak mohon dina.... sekali crott aja kok ya?" ucap pak joko

"Tapi pak? aku kan udah bersuami pak...." balas dina mencoba menolak

"Yaa gapapa dong, suami kamu juga gak tahu kan? dia lagi kerja kan? yaa tapi jangan dikasih tahu juga dong dina" makin maut ajakan pak joko

"tapi pak....tapi..." dina terus berusaha menolak

"ayo dina sayangg..." pak joko mulai memeluk dina dan menggiringya ke kursi panjangnya
Dina tak bisa berbuat apa-apa. Tenaganya tak kuasa melawan tenaga pak joko yang begitu kuat. Dia mencoba melawan sekuat tenaganya melawan pak joko yang sudah dikuasai hawa nafsu untuk menyetubuhinya. Tapi, pak joko terus meremas kedua payudaranya yang merupakan titik sensitifnya. Wanita itu masih terus mencoba melawan.

[​

Di sisi lain, pak joko sudah kesetanan. Ia memeluk erat dina seolah ia tak mau melewatkan kesempatan tersebut. Dia peluk sangat erat. Kedua tangannya juga tidak tinggal diam. Ia berusaha meremas kedua payudara dina yang masih terbungkus pakaiannya.

"Ayooo dinaaa sayang..... layaninn bapak gurumu ini.... apa kamu gak tahu kamu sudah banyak berhutang budi dengan ilmu yang bapak ajarkan uorrhhhh" bisik pak joko sambil mencumbu tengkuk belakang dina

"Paakkk lepasssinn pakk... aku kan sudah bersuamiii pakk aghh" dina meronta

"orghhh diamm kamuu, nikmati saja perlakuan bapak padamu sayang.."

Kesal karena dina masih terus meronta, pak joko berusaha menelanjangi tubuh dina lebih dulu. Pertama bagian atasnya. Ia buang celemek memasaknya, pakaian, termasuk bhnya jauh-jauh. Kemudian giliran bagian bawah dina yang begitu mudah pak joko memeloroti rok serta celana dalam wanita itu. Tangan pak joko begitu kasar ketika melucuti semua pakaian yang menutupi tubuh dina. Dia sudah tak tahan ingin mencicipi kemaluan dina. Sekarang dihadapannya dina sudah terpampang bugil, tepat di kursi panjang rumah dina.



"Woooaaaahhhhh bakal puasss kontol bapak siang iniii hahaha" tawa pak joko penuh kemenangan melihat dina bugil

"udahh pakk cukup sampai di sini ajaa....dina mohon" ucap dina memohon sambil bersandar di kursi panjang

Lalu tiba-tiba pak joko membuka paksa kedua paha dina yang putih mulus. Tangan kasar laki-laki tua itu menjamah kedua lutut dina yang masih mencoba melawan, lalu ia paksa sekuat tenaga agar tebuka. Terpampanglah vagina dina yang berambut halus dan tampak terawat. Pak joko pelan-pelan memandangi kemaluan dina yang sudah ada dihadapannya. Ia benar-benar ingin menikmati pemandangan itu.

"rajin kamu bersihin yaa dinaa sayang? Orhh sebentar lagi memekmu ini akan menerima kontol yang udah lama gak nyembur peju hehe" girang pak joko

Dina tak mampu berkata-kata. Ia hanya bisa menggigit jari telunjuk tangan kanannya dengan bibirnya yang tampak masih memohon agar pak joko tidak menyetubuhinya. Sekarang vaginanya sedang dipelototi oleh sorotan tajam mata pak joko.
Puas memandanginya, pak joko mulai berani mendekatkan bibirnya yang hitam akibat merokok di bibir kemaluan dina yang tampak masih rapat. Laki-laki itu berniat mengoral dina. Pertama-tama ia ciumi dulu harumnya aroma kemaluan wanita itu. Benar-benar beruntung pak joko sebentar lagi adik kecilnya yang masih terbungkus di dalam celananya dapat menikmati kemaluan dina yang harum ini. Setelah puas mencium aromanya, pak mulai menjilati vagina dina. Pelan-pelan ia menjilatinya. Ia sapu belahan kemaluan wanita itu. Kemudian tak lama lidahnya menyelinap masuk ke lubang vagina dina.

"Slerrrppppp hhhmmmm slerrrpppppp hhhhhmmm"

Dina kegelian ketika lidah pak joko masuk ke vaginanya. Suaminya saja tidak pernah melakukan itu. Ia tutup kedua matanya serta ia gigit kuat bibirnya yang basah karena tak kuasa dengan jilatan pak joko.

"Emmmmmhhhhhh emmhhhhhhhhhhhhh:" dina menahan rasa geli

Terus menjilati vagina dina, lidah pak joko mencari-cari itil dina. Lidahnya menyeruak dan menjelajahi isi ruang vagina wanita itu. Dan,

"ini diaaa itil kamuu dinaa emmpppppppphhhhhhhh sleerrrrrrrrrrrrrrpppppppppp" pak joko menghisap kuat
Sambil menggigit bibirnya, Dinaa menutup mulutnya dengan tangannya, ia tak mau mendesah.

"Emmmmmmmmmmmhhhhhhhhhhh"

Pak joko terus dan terus menghisap vagina dina. Dia tak mau berhenti, kecuali dina orgasme. Lidahnya makin dalam saja menjelajah kemaluan wanita itu. Selain itu mulut pak joko yang menempel di bibir kemaluan dina perlahan-lahan mulai merasakan beceknya.

Slerrpppp slerrrpppp heeemmmppppppphhh hemmpphhhhhhhhh"

"Ahhhhhhhhhhh srrerrrrrrrrrrr srreeeeerrrrrrrrr" dina muncrat sambil meremas kuat-kuat kursi tempat ia sedang dioral..Tak hanya itu ia juga akhirnya mendesah walau tak keras.

"ueeeheeeeeheh gitu dong dina sayang, itu baru namanya murid bapak yang pintar...slerrrppppp slerrppppp" tawa pak joko sambil membersihkan seluruh sisa cairan dina di seluruh ruang vagina wanita itu.

Cukup lama pak joko bermain di area kemaluan dina. Setelah merasa sudah membersihkan cairan kemaluan dina, lidah pak joko perlahan merambat ke atas,

"slerrrppppp slerrrrppp slerrpppppp" lidah pak joko merambat menjilati perut dina menuju payudaranya yang bulat.

"ohhhhhhh udahh dong pak joko hentikann.." dina merengek

"slerrppppp belum sayangg, bapak aja belum nenen sama kamu" lidah pak joko dalam perjalanan menuju payudara dina.

Mata dina mencoba melihat kepala pak joko yang sedang berjalan dari bawah ke atas. Ya, dina melihat mulut dan lidah pak joko sedang menuju payudaranya. Dina terengah-engah. Jantungnya berdegup kencang menunggu kedua susunya dihisap pak joko.



"emmmmmmmmmhhhpppp srrruppptt nenen nenen....." sruput pak joko menetek

"uhmmmmm hummmmmmm ohhhhhh"

Dina sedang meneteki pak joko. Ia mencoba mendorong bahu lelaki itu. Namun, pak joko sperti bayi yang sedang kehausan. Mulutnya malah makin buas saja menghisap payudara dina. Sebentar-sebentar jilati sebentar-sebentar hisap. Terkadang ia juga meremasnya terlebih dahulu baru menghisapnya kuat-kuat. Lelaki itu terasa ingin minum air susu dina, sedangkan dina tidak sedang dalam masa menyusui. Tapi pak joko tidak peduli. Yang terpenting kini ia bisa netek.

"Emmmmm sruputt.. cupp cuppp slerrrppp" ia jilati puting dina yang makin mengeras.

Dina hanya memperhatikan pak joko yang menetek di payudaranya. Ia cukup menikmati mulut lelaki itu di buah dadanya. Nafasnya terengah-engah ketika pak joko menghisap dan sesekali menggigit kuat. Ia merasa seluruh putingnya ingin disedot oleh mulut pak joko.

Pada akhirnya pak joko puas menikmati tubuh dina. Ia lalu berdiri melucuti seluruh pakaiannya satu per satu. Buru-buru sekali tampak pak joko menelanjangi dirinya.Tampak dia benar-benar tak sabar ingin menyetubuhi mantan muridnya itu. Itu terlihat dari penis hitamnya yang mengacung ke atas. Tampak mengeras sekali penis itu.

Dina yang sedang menunggu pak joko bugil sempat melirik ke arah penis lelaki itu, ia cukup terkaget dengan ukurannya yang besar. Dia khawatir bisa-bisa vaginanya sobek jika dimasukki penis pak joko.



"huhhhh gede bangettt kontolnyaaa...."

Setelah memastikan dirinya benar-benar telanjang, pak joko menghampiri dina yang daritadi sedang menunggunya. Kemudian lelaki itu meminta dina berlutut di hadapan penisnya. Ia arahkan batang penisnya bersentuhan dengan wajah dina. Di depan muka dina sekarang terpampang batang penis panjang yang berwarna coklat kehitaman dengan kepalanya yang agak berwarna pink kemerahan.

"Ayooo hisapp sayanggg" pak joko membimbing penisnya masuk ke mulut dina.

"eeemmmmmmm emmmmmm glekk glekkk" dina menghisap penis pak joko. Kedua tangannya bertopang kepada paha lelaki tersebut.

Penis itu benar-benar penuh di mulut dina hingga pak joko membantu memaju-mundurkan penisnya dan membimbing kepala dina.

Air liur dina pun menetes. Penis itu makin keras saja. Urat-uratnya tampak kelihatan. Perlahan sepongan dina makin cepat. "heemmmm hemmmm croppp croppppp..cropppp"



Pak joko juga tak mau kalah. Ia mempercepat laju penisnya di mulut dina. Laki-laki itu tampak sedang di penghujung puncak kenikmatan. Mulutnya terus meracau nikmat. Tak pernah ia menikmati oral seks seperti itu sebelumnya.



"ooohhhh lonteeee manteeeppp mulutmu"

"cropppp cropppp hhhhmmhhh" dina terus mengulum dengan tempo cepat

Pada akhirnya tak kuasa juga pak joko. Ia memuntahkan lahar panasnya dalam mulut dina. Ia tekan dalam-dalam penis itu agar dina menelan seluruh air maninya. Sementara dina tidak bisa apa-apa dia hanya tersedak ketika menelan sperma pak joko.

"orrrgggghhhhhhhh mulutmu luar biasaaa dinaaa sayanggg terimaa pejuuu bapakk croottt crott" lenguh pak joko

"Eeeeehhhhhhmhhhhhhhhhhhhh glekkkkk glekkkkk" dina menelan sperma pak joko

Tak lama setelah itu, pak joko mencabut kemaluannya. Dina benar-benar dibuat sesak dan megap-megap oleh penis itu.
"Hah..hah....hah....... hah" dina terengah-engah


---

Update

"Busssyet.... si Joko lama banget, kemana perginya tuh orang. Sialan.. gue ditinggal sendiri lagi" keluh teman Pak joko sendirian menunggu palang pintu kereta

Di bawah terik sinar matahari siang teman pak joko sudah cukup lama berdiri seorang diri di pos tunggu palang pintu kereta. Ia heran kemana Pak Joko yang sudah izin namun tak kembali lagi tanpa ada kabar. Apakah orang itu sudah lupa kewajibannya atau memang dia sudah bosan dengan pekerjaannya tersebut.

Di lain hal, Pak Joko malah sedang berdiri megap-megap di rumah mantan muridnya, dina. Pria paruh baya itu baru saja orgasme di mulut Dina. Terlihat penisnya yang masih tegak berdiri meneteskan sperma yang masih tersisa. Ia yang sedang bugil tersebut masih sibuk mengurusi penisnya hingga benar-benar mantap untuk bisa tempur kembali. Ia juga mengambil nafas dalam-dalam agar staminanya kembali plong. Sementara dina, sambil berjongkok, sedang membersihkan bekas sperma pak joko yang menempel di mulut dan sela-sela bibirnya yang seksi dengan menggunakan telapak tangannya. Ia terengah-engah karena baru saja menelan air mani laki-laki, sesuatu hal yang belum pernah ia lakukan dengan sang suami. Selain itu, ia merasa di sekujur tubuhnya terasa lengket, terutama bagian payudara. Bagaimana tidak, pak joko sebelumnya melumat dan menjilati payudara wanita itu. Kini, dina sedikit bingung. Dia menatap pak joko yang tampaknya belum menyudahi aksinya. Itu terlihat dari penisnya yang masih tegak berdiri keras. Ia juga belum mengambil pakaiannya untuk lekas pergi dari rumahnya. Akan tetapi, di sisi lain, dina ingin segera membersihkan tubuhnya yang baru saja sejenak dinikmati pak joko.

Pak joko tampaknya sudah fit kembali. Dengan penisnya yang masih tegang, ia berjalan ke arah dina yang masih berjongkok. Kemudian pria paruh baya itu memegang lengan dina yang padat lalu membangunkan wanita itu agar lekas berdiri.



"hah..hah...hah...mau ngapain lagi pak?" tanya dina takut

"kamuu kan belum bapak entot sayaaanggg.... eeemmmmmm muachhhh" tiba-tiba pak joko mencium bibir dina.

"emmmmmm emmmmmm mmuaaachhhhh" dina menerima ciuman pak joko

Dina tak bisa apa-apa ketika bibir pak joko melumat bibirnya. Ia memaksa dina berciuman dengannya. Pak joko juga merangkul leher dina agar ia tak melepaskan ciumannya. Keduanya pun saling berciuman satu sama lain. Pak joko juga memainkan lidahnya di dalam mulut wanita itu. Dina menyambut lidah pak joko dengan lidahnya. Keduanya pun saling mengulum dan melumat bibir. Dina juga tampaknya mulai menikmati berciuman dengan pak joko.



"emmmmmmmm muuaaachhhhhhhmmmmmmmmmm srrruuuupppppppppp slourrrpppp" pak joko mengulum bibir dina

"Ummmmmmmmmm aahhmmm mmmmmmmhhhhmuuaaachhhhmm slourrrrpp" dina saling mengulum bibir dengan pak joko. Kedua Tangannya pun memegang pundak laki-laki itu

Cukup lama mereka saling berpagutan dan mengulum bibir satu sama lain. Hingga akhirnya pak joko dulu yang melepas pagutannya di bibir dina. Lelaki itu benar-benar beruntung sebentar lagi ia akan menyetubuhi dina.

Setelah pak joko melepaskan pagutannya, Dina pun buru-buru mengambil nafas. Ia merasa mulut pak joko ingin melahap mulutnya. Lidahnya yang di dalam mulut dina pun berkali-kali menundukkan lidah dina yang tak berdaya. Sesekali pula lidah dina digigit pak joko.

"hahhhh....hahhh.... hahh....." dina menghela nafasnya usai mengulum bibir pak joko

Setelah mencium dina, pak joko lalu mendorong dina ke kursi panjang. Wanita itu diperintahnya agar menungging memperlihatkan bokongnya yang putih. Pak joko berencana akan menyodok penisnya dari belakang pinggul dina. Dina tak bisa apa-apa sekarang. Dia melihat penis lelaki itu sudah mengeras sekali. Urat-urat pun terbentuk dari batang kemaluan pak joko dan terasa ingin segera menikam liang kemaluan dina yang sudah basah.

"Ouuuhhhhh tak sabar kontolku ini lontee...." pak joko mengarahkan penisnya ke vagina dina

"Ahhhhhhh...." dina merasakan vaginanya bergesekan dengan penis pak Joko

"OOoooohhhhhhhhhh iniii rasakan kontol gurumu sayang aaarghhhhhh bleeeeessshhhhhhhh"

"hiyaaaaahhhh ahhhhhhhh" dina mendongak ke atas ketika penis pak joko menyeruak masuk ke vaginanya

Pak Joko berhasil memasukkan penisnya ke dalam liang cinta dina. Ketika di dalam, penisnya terasa dipijit. Ia juga dapat merasakan kemaluan dina begitu hangat dan sedikit becek. Kemudian mulailah pria tua itu menyodok penisnya pelan-pelan. sambil kedua tangannya memegang pinggul wanita itu. Sementara dina, mulutnya terus meracau. Tangan terluntai kebawah. Buah dadanya bergoyang tak beraturan. Pertama kali liang kemaluannya menerima penis yang ukurannya cukup besar. Selain itu, dia juga merasakan betapa penis pak joko yang sangat keras sedang mengaduk vaginanya maju mundur

"Ouhhh ouhhhh enakkk enaakkk...." bisik pak joko di telinga dina

"aaahh ahhhh pelann-pelann paakkk" desah dina

Tiba-tiba pak joko sedikit mempercepat sodokannya di liang kemaluan dina. Ia juga meremas buah dada ranum dina yang daritadi bergoyang. Tak karuan saja dina langsung mendesah agak keras.



"Mending kamu jadi istri bapak sayanggg ohhh ohhhh" lenguh pak joko menyodok maju mundur dina

"aahhhh ahhh gak mungkin pakk ahhh" dina mendesah agak keras

"Memek kamu enakkk banget sayang, kontol bapak dijamin bapak ketagihan kalo begini ouhhhh ouhhhhh"

"Aaahhhh gakkk bolehhh pakkk aahhh" balas dina wajahnya memerah

Pak joko tak lama mengendurkan sodokannya. Ia lalu melepaskan penisnya dari kemaluan dina. Lelaki itu kemudian melihat batang penisnya basah karena terlumuri cairan cinta dina.

"oalahhhhh lihat kontol bapak, banjir cairan memekmu dina sayang hehe" pak joko melihatnya sambil terduduk di kursi.

Dina berdiri sejenak melihat pak joko yang sedang duduk dikursi. Ia cukup kelelahan menerima sodokan penis itu. Sekarang ia sedang menanti apa yang akan dilakukan pak joko berikutnya.

"Dina sayang, ayo sini masukkan kontol bapak ke memekmu....." perintah pak joko

"Tapi pak, dina udah cape" ucap dina agak lelah

"Ayoo sini, kamu gak perlu cape sayang. Justru kamu bakal main kuda-kudaan sama bapak hehe" tawa pak joko girang

Dina lalu melihat penis pak joko sedang mengacung ke atas. Ia tak mengira stamina pak joko begitu kuat ketika bersetubuh dengannya. Berbeda dengan suaminya yang sekali posisi langsung klimaks. Dina kemudian bersiap mengarahkan vaginanya masuk ke penis lelaki itu. Hanya saja, tampaknya kini ia yang akan memegang kendali. Dina akan berada di atas kemaluan laki-laki itu.

"Ayoo buruan dimasukkin sayang" pak joko sedang memangku dina

"Ahhhh iyaa sabar sedikit pakk, kontol bapak terlalu besar untuk memek dina huhhh" dina memegang penis pak joko



"Udah masukkin aja dulu sayang, nanti juga dia amblas di vaginamu. Ayoo cepeettttt ouhhh gak tahan kontol bapak nih.."

"Iyaaaaaa, ini sebentar.... uhh aaaaaaaaahhhhhhhhh masuuukkk pakkkkkkkkkkkkk" dina meracau ketika penis pak joko berhasil amblas di vaginanya

Pak joko tersenyum penuh kemenangan ketika dina sekarang berada di pangkuannya. Ia lalu sedikit menggenjot penisnya agar memancing dina mau menggoyangkan pinggulnya. Raut wajah begitu kini begitu bersemangat memacu penisnya yang berada di dalam vagina dina. Sambil memacu, Ia mendongakkan wajahnya ke atas karena begitu nikmat sekali penisnya dalam kemaluan dina



"ayoo goyangg dongg memek kamu... ouh ouhhhh"

"aaahhhhhhh ahhhh iyaaaaaaa pakkkkkkkk" dina menggoyang pinggulnya.

"Wwwwwowoooooooooooooohhhhhhhhh mantaaaaaaappppp lonteeeeeeeeeeee ooohhhhh" pak joko lenguh keenakan

"Aaahhhhh pak jokooooo aaaaahhhhhhhh" dina mendesah

"Terus dinaa sayaaanggg ooouhhhhhggg enaaaaakkkkkk" pak joko terus memacu penisnya

Dina benar-benar tak menyangka kalau sekarang ia sedang menggoyang pinggulnya demi kepuasannya semata. Ia merasakan penis pak joko terus memintanya bergoyang. Dia pasrah dengan hawa nafsu dirinya yang tampaknya mulai bangkit. Kedua tangannya pun memegang kedua tangan pak joko, sebagai simbol mari kita bergoyang dan menggenjot bersama. Keduanya pun sama-sama meracau.
Namun, pak joko tidak tahan. Ia merasa penisnya sudah berkedut ingin memuntahkan lahar panasnya. Ia lantas menghentikan genjotan penisnya. Kemudian ia lebih memilih meremas kembali buah dada dina. Sambil mencium punggung indah wanita itu



"huuuummmm......Ohhhhh susu iniiii, kalo kamu jadi istri bapak, bisa nyusu tiap hari aaakuuuuu ohhhh" remas pak joko

"Aaahh udah dongg pakk" dina kegelian dengan remasan tangan kasar laki-laki tersebut.

Tak lama, pak joko merebahkan dina di kursi tersebut. Ia menghela nafas sejenak. Cukup lelah ia memangku dina yang lumayan berat baginya. Namun, ia tak peduli. Baginya, kepuasan batiniah yang sudah lama tak tersalurkan ini lebih penting ketimbang beratnya dina. Setelah itu, Pak Joko tampaknya akan segera mengambil posisi missionaris dengan dina. Sementara dina sambil berbaring di atas kursi, ia mengatur nafasnya yang terengah-engah usai menggoyang pinggulnya berkali-kali. Keringat pun sudah mengucur membasahi tubuhnya yang putih dan sintal itu.

Pak joko kemudian mendekati dina, dengan lembut ia membuka kedua paha wanita itu. Dina yang sudah terkulai lelah begitu pasrah ketika pak joko membuka kedua pahanya. Ia dan vaginanya kini bersiap menerima batang penis pak joko untuk kesekian kali.

"Dina,,,, ini yang terakhir kok... kamu pasti cape yaa ouhhhh" pak joko menggesek-gesek penis di liang kemaluan dina

"Ahhhh hah..hah.. pak udahan dong pak,,, dina cape banget..." merengek dina

"Iya bapak ngerti, ini beneran terakhir kok sayang... " mohon pak joko

"Yaudahh buruan cepetannn masukkinnn"

"oughhh iyaaa bapak masukkin yaa sayangggg oughhhhhhhhhhhh arghhhh lonteeeeeeeeeee blessshhhh" pak joko memasukkan penisnya kembali



"aaaaaahhhhhhhhh " desah dina panjang ketika penis lelaki itu kembali masuk ke vaginanya

Pak joko lalu menahan kedua paha dina dengan kedua tangannya yang bertopang pada kursi. Ia lakukan itu supaya lebih mudah mengaduk-aduk penisnya dalam vagina wanita. Kemudian barulah ia mulai kembali memacu penisnya.
Dina tak kuasa lagi ketika pak joko lagi-lagi mengacak-acak kemaluannya. Vaginanya juga mulai merasakan penis laki-laki itu berkedut-kedut. Ia hanya bisa mendesah dan terus mendesah ketika pak joko menyodokkan penisnya.

"Orughhh ini baru namanya ngentott sayangg ouhhh ouhh" girang pak joko menatap dina yang sedang mendesah

"Aahhh ahhhhh aahh"



Tak tahan melihat dina mendesah, pak joko lantas mencium bibir wanita itu sambil terus memacu penisnya. Dina pasrah ketika bibir pak joko kembali menciumnya. Ia hanya bisa memegang pundak pak joko yang menempel dengan tubuhnya. Keduanya pun kini menyatu dalam balutan lengketnya keringat bersama sambil terus saling memuaskan satu sama lain.

"Emmmmm emmmmm urghhh urghhh urghhhh" pak joko terus menyodok penisnya meski sambil berciuman dengan dina

"Emmmmmm emmmmm ahhh ahhhh"

Cukup lama ciuman keduanya lakukan hingga pak joko menuju puncak klimaksnya. Ia lalu melepaskan ciumannya dari bibir dina dan mulai memaju mundurkan penisnya lebih cepat.



"orgghhhh orggghhh bentar lagi bapak keluar sayangg di dalam ya sayangggg" dengus pak joko

"Ahhhh jangann pakkk jangggann ahhhhhhh" nia mempercepat goyangan pinggulnya ketika merasakan sodokan pak joko semakin cepat

"Ouuuhgghh orgghh dina bapak mau keluarrr sayaannngggggg ougghhh"

"Ahhhhh dinaa jugaa pakkk..... pakkk keluarrin di luar dinaaa mohoonn ahhhhhh" dina merengek

"orrghhhhhh aarrrrgghhhhhh iyaaaaa sayaaanggg terima sperma bapak crottt crotttttt" lenguh pak joko

"Aaaaaahhhhhhhhhh srerrrrrrr sreeeerrrrrr" desah dina mencapai orgasmenya"

Pak joko berhasil mencapai klimaksnya bersama dina. Ia lalu memuntahkan spermanya di pipi dan dagu wanita itu. Dina tak bisa berbuat apa-apa yang jelas pak joko tidak memuntahkan sperma di liang peranakannya. Cukup lega wanita itu. Tulang belulangnya terasa copot ketika melepas orgasme dengan pak joko. Ia berbaring lelah sambil menatap pak joko, gurunya, yang langsung memakai pakaian dan lekas meninggalkannya dalam keadaan bugil.


***​


Dalam perjalanan kembali ke pos palang pintu kereta, pak joko berucap,

"Lain kali aku harus lebih hebat dari ini dan musti berhasil memuntah sperma di vagina dina hehehehe sampe dia bunting" tersenyum pak joko sambil membetulkan celananya

----

Dina terlihat bugil dan berkeringat di kursi panjang tempat biasanya ia dengan suami bercengkerama. Ia baru saja disetubuhi pak joko, guru sekolahnya dulu. Pipi dan dagunya basah terkena air mani pak joko yang begitu lengket. Kakinya yang indah memanjang lurus karena daritadi ia mengangkang, memberi jalan bagi penis pak joko mengaduk-ngaduk vaginanya. Tulang pinggulnya terasa lolos karena sudah beberapa kali ia menggoyangnya agar penis pak joko segera klimaks. Meski begitu, dalam hatinya, dina juga merasa puas karena baru kali ini ia merasakan nikmatnya bersetubuh oleh lelaki bukan suaminya. Dia juga tak menyangka pak joko tahu banyak tentang gaya bercinta. Berbeda dengan suaminya yang monoton dengan gaya missionaris.

Dina belum sempat membersihkan dirinya karena masih tampak lelah. Ia tidak menyangka pak joko punya stamina yang kuat dalam bercinta. Vaginanya digenjot berulang-ulang dengan berbagai gaya oleh laki-laki itu. Ia juga merasakan betapa batang penis pak joko seperti merobek liang vaginanya yang masih rapat. Tak hanya itu, payudara bulat dan kenyal kebanggaan dina pun dilumatnya. Pak joko menetek seperti bayi yang sedang kehausan. Mulutnya terasa tidak mau lepas dari puting dina. Ia hanya tidak habis pikir bagaimana jadinya kalau ia menjadi istri pak joko. Bisa-bisa hari-harinya penuh dengan persetubuhan panas dan liar.
Setelah merasa punya cukup tenaga, dina duduk sembari bangun dari kursi panjang tempat dirinya disetubuhi. Telapak tangan kanannya mengusap sperma pak joko yang mulai pekat di pipi dan dagunya. Setelah itu ia melihat keadaan ruang tamunya sejenak. Ruang tamunya masih utuh, kecuali di lantai. Dia lihat pakaiannya, termasuk bh dan celana dalam tergeletak tak karuan. Ia lalu mengambilnya sembari melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sebelum masuk ke kamar mandi, ia masukkan seluruh pakaian yang digunakannya sebelum bersetubuh ke mesin cuci. Kemudian ia masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, dina menyirami seluruh tubuhnya dari sisa persetubuhan mulai dari kepala hingga ujungnya kakinya, tak terkecuali payudara dan vaginanya yang baru saja menjadi santapan utama pak joko. Ia juga sabuni hingga benar-benar bersih dan harum sehingga sang suami tidak tahu kalau hari ini ia baru saja dikhianati.
Setelah benar-benar bersih, dina kembali ke kamarnya menggunakan handuk berwarna putih yang tergantung di dalam kamar mandi. Begitu di dalam kamarnya, seusai berpakaian, ia banyak berdiam diri memikirkan kejadian yang baru saja terjadi menimpa dirinya.
Di lain hal, pak joko sedang berjalan menuju tempat bekerjanya kembali. Hatinya begitu ceria, tidak seperti sebelumnya yang cenderung seperti orang banyak pikiran. Barangkali, cita-citanya untuk menyetubuhi dina yang sudah terwujud menjadi salah satu faktor laki-laki ini tampak begitu bergembira.

"uhuuyyy, ginii baru enaaakk ...iyaa gak tong... lu udah puaskan? hehe" tanya pak joko pada kemaluannya yang seolah bisa diajak bicara.

Sepanjang perjalanan dari rumah dina, pak joko senyum-senyum tak karuan dan juga bicara seorang sendiri. Banyak orang di sekitarnya mengira ia tidak waras. Namun, pak joko yang sedang bahagia itu tidak menggubrisnya. Ia asyik sendiri.

"wooii joko, lu dari mane?! Keluyuran aje lu daritadi. orang Gue dari tadi jaga di sini sendirian tahu nggak lu?" teriak teman pak joko dengan kesalnya melihat pak joko tiba

"eh iya maaf, saya ada persoalan penting sedikit barusan. Maaf banget yak" sahut pak joko dengan penuh sesalnya.

"Ohh gitu. Gampang banget ngomongnya lu...yaudah sini deh, sekarang gantian lu yang jaga yak. Giliran gue nih yang ada urusan penting" sahut teman pak joko meninggalkan pak joko sendirian.

"Urusan penting apaan?" tanya pak joko heran

Belum dijawab pertanyaan pak joko, teman pak joko nyelonong pergi begitu saja. Terlihat raut wajah kesal dari sang kawan yang menunggunya lama sejak tadi. Pak joko cuek saja seolah tidak punya rasa bersalah sama sekali. Ia malah bersiul-siul menirukan suara burung. Padahal, ia baru saja meninggalkan sang kawan untuk urusan yang sebenarnya tidak begitu penting sekali, bukan urusan dia pribadi tapi urusan bawah perutnya

Pak joko ditinggalkan kawannya begitu lama hingga pergantian jaga pun temannya tak muncul juga. Pak joko tak marah karena sepeninggal kawannya ia malah membayangkan persetubuhannya dengan dina yang baru saja ia lakukan. Untungya saja itu tidak terbawa dalam pekerjaannya. Tak bisa dibayangkan betapa bahayanya jika pak joko lalai dalam bertugas sebagai penjaga palang pintu kereta. Apa jadinya bila nyawa pengendara dan pejalan kaki melayang karena penjaga pintu kereta terhanyut dalam pengalaman seks yang baru dialami.

Keesokan harinya, pak joko kembali bekerja seperti biasanya. Ia berada di pos jaga lebih awal ketimbang sang kawan yang belum terlihat batang hidungnya. Barulah ketika sang kawan tiba, Ia mulai bekerja. Tugas lelaki paruh baya itu ialah mengatur lalu lintas kendaraan yang melewati palang pintu kereta. Ia terkadang bertugas sambil bersiul-siul sebagai pengusir kebosanan atau main catur dengan kawannya. Namun, pasca menyetubuhi dina kemarin. Hal semacam itu tidak bisa mengusir kebosanannya. Malahan ia gelisah terus karena si otong di bawahnya memberontak terus pengen ketemu dina. Tampaknya penis lelaki itu ketagihan dengan kemaluan dina.

Di sisi lain, dina juga samahalnya dengan kemarin. Ia membersihkan rumahnya seusai melepas sang suami pergi bekerja. Hanya saja, ia terpikirkan dengan kejadian terkutuk yang dialaminya kemarin ketika pak joko berhasil menyetubuhinya. Gara-gara itu pula, dina jadi lebih banyak diam semalaman dengan sang suami. Ia tidak banyak bicara lebih banyak melamun. Wanita itu terus dihantui rasa bersalah karena telah mengkhianati suaminya. Ia membiarkan saja pak joko menyetubuhi dan menikmati tubuhnya sesuka hati laki-laki itu tanpa perlawanan cukup berarti walaupun ia sudah mencoba melawan sejak awal. Meskipun begitu, hari ini ia cukup tenang karena pak joko sudah berjanji kepadanya bahwa persetubuhan yang kemarin itu untuk yang pertama dan terakhir.

Akan tetapi, saat siang harinya, ketika sedang menonton tv, ia menerima tamu tidak sesuai janji lagi. Ada seseorang yang terus mengetuk pintu berkali-kali meski ia sudah diamkan. Ia khawatir jangan-jangan itu pak joko. Namun, dia lebih khawatir lagi kalau-kalau itu orang lain yang mempunyai atau membawa kepentingan penting untuk suami atau dirinya. Maka, ia tetap memaksakan dirinya untuk membukakan pintu.



Dina pun terkaget. Ternyata pak joko lagi. Ketika tahu yang membukakan pintu dina, pak joko langsung menatap tubuh dina penuh nafsu dan gairah seksual yang menggelora. Ia tidak tahan iingin menyergap tubuh wanita itu dan menyetubuhinya kembali.

"Bapak mau apa lagi kesini pak?" tanya dina ketakutan

"Bapak kangen sama tubuhmu sayang, bapak kepengen ngentot kamu lagii dina sayang ohh" tatap pak joko penuh nafsu

"Gak boleh pak! bapak kan udah janji kalau yang kemarin itu yang terakhir pakkk..." larang dina

"Tapi, kontol bapak kepengen lagi sayang... ayo sayang kita ngentot lagi yukk.. kamu juga keenakan kan? balas pak joko ingin menerkam dina.

"braaaaaaaaaaak......." pak joko menubruk dina hingga wanita itu bersandar di tembok.



Pak joko berhasil memepet dina hingga menyandar ke tembok. Kemudian Ia mencoba mencumbu leher wanita itu karena semakin tak tahannya. Ia menggunakan tangannya untuk mengusap rambut dina yang menghalangi leher indah wanita itu untuk pak joko cumbu. Tak lama, mulutnya menghampiri telinga dina. Ia ciumi telinga tersebut kemudian tak beberapa ia berbisik.

"Dina sayang, yuk kita ngentot lagi yuk... nih kamu pegang deh kontol bapak. Biar kamu tahu kalau kontol bapak kepengen lagi ngentot sama kamu sayang..." pak joko membimbing tangan dina untuk meraba celananya yang kelihatan batang kemaluannya sedang ereksi.

"aahhh gakk mau paakkk ahhh" dina mencoba menolak

"Nihhh... ayooo peganggg sayangg.....supaya kamu tahu kalau bapak memang kepengen lagi...." pak joko tetap memaksa dina untuk meraba celananya.

"aaahhhh pakkk....lepassiinnn" dina merengek memohon agar pak joko menghentikan aksinya

"ohh Aayyooo pegangg sayaangg.....ohhh" bujuk paksa pak joko

Pak joko semakin bernafsu karena dina terus merengek mendesah. Ia ingin segera menuntaskan hasratnya dengan wanita itu. Tak lama ia mencium bibir dina yang terus meracau dengan menahan dagu wanita itu agar mau berciuman dengannya.

"Udddaahh dieem kamuuu eeeeeemmm ummmm muaccccchhhhh" cium pak joko

"Aaaaahhhh emmmm ummm muacchhhhh" dina berciuman dengan pak joko

Sambil berciuman pak joko membimbing tangan dina agar meraba celananya. Ia ingin dina merasakan betapa besar batang kemaluan yang pernah menembus liang kemaluan wanita itu. Tangan dina pun naik turun meraba celana pak joko sambil di bimbing oleh lelaki itu. Akan tetapi, tak lama pak joko tak tahan juga. Ia ingin dina memegang langsung batang penisnya. Maka, ia pelorotkan celananya sendiri tanpa melepaskan ciumannya dengan dina. Batang penisnya kini terlihat sedang ereksi dan menggantung. Langsung saja pak joko mengarahkan kedua tangan dina agar mengocok penisnya. Telapak tangan dina naik turun mengocok penis laki-laki itu. Dina benar-benar merasakan bahwa batang kemaluan pak joko sungguh besar. Tak mau kalah dengan dina, pak joko pun memasukkan tangannya ke kemaluan dina. Jari-jarinya lalu mengacak-ngacak vagina wanita itu. Keduanya kini, pak joko dan dina sedang berciuman amat panas. Kedua tangan mereka pun tak mau diam. Pak joko mengacak kemaluan dina, dina mengocok penis pak joko.



Namun itu Cuma sebentar karena pak joko tak puas. Lalu ia menyuruh dina untuk bersimpuh dihadapannya. Dina mau tak mau terpaksa bersimpuh. Lalu pak joko mengarahkan penisnya ke mulut dina.

"Ayo dina sayang ... kamu jongkok..." perintah pak joko sambil memegang lengan dina agar mau jongkok

"ohhh mau ngapain lagii pak ke sini.....?" gerutu dina

"ayooo kulum kontol bapak sayangg... nia mau ngrasain ngentot mulut kamu" pak joko membimbing penisnya masuk ke mulut dina

"Aaahhh bapaak emmmm emmmmm hemmmm" dina mengulum pelan kontol pak joko

"Ohh enaaakkk, mulut kamu benar-benar enak lonteee....." racau nikmat pak joko

"Eemmmm emmm hhheemmm gleekk glekk"

Dina terus mengulum dan melahap batang penis laki-laki itu. Mulutnya maju mundur. Cukup besar penis pak joko di mulutnya hingga ia cukup kewalahan dan air liurnya pun menetes. Namun, pak joko tiba-tiba mencabut penisnya. Ia kemudian memeloroti pakaian dina hingga payudara wanita itu terlihat. Tak hanya itu ia mengangkat rok dina hingga pantatnya yang bulat terlihat. Pak joko kemudian baru memasukkan penisnya kembali ke mulut dina. Ia maju mundurkan penisnya tersebut mengikuti irama maju mundur mulut dina. Sesekali ia meremas payudara dina yang kenyal dan pantat dina yang padat. Mulut pak joko juga tak berhenti meracau merasakan nikmatnya kuluman mulut dina.



"ohhh ohhh baguss dina sayang terusssss ohh" racau pak joko

"Eeeemmmm heemmm glekk gleekk" dina terus mengulum penis pak joko

Dina sangat bingung selagi mengulum penis pak joko. Ia bertanya-tanya mengapa laki-laki itu mulum juga orgasme, padahal dia sudah cukup lama mengulum penis pak joko. Ia tak menyangka stamina pak joko kuat sekali. Barusaja dina berpikir demikian, pak joko langsung mencabut penisnya dari mulut dina. Dina terengah-engah.

"hah...hah...hah...." dina menghirup nafas dalam-dalam karena semenjak penis pak joko dalam mulutnya ia begitu sesak.

Pak joko lalu menelanjangi dirinya sendiri hingga benar-benar tak tertutupi sehelai benang pun. Dina yang sedang terenga-engah pun ia telanjangi juga. Dalam keadaan sama-sama bugil, pak joko menggiring dina ke sebuah ruangan.

"ahhh mau kemana pak ??" tanya dina dalam keadaan bugil

"Kita ke kamar kamu sayangg...." sahut pak joko

"Mau ngapain?" dina berhenti sejenak

"kita ngentot sayang. Ayo sayang kontol bapak udah gak tahan nih.....lihat kamu bugil begini..." pak joko menggiring dina kembali

"gak mau pakk.... jangan di kamar dina" larang dina

"terus dimana?" kesal pak joko

"Di tempat kemarin aja"

"gak mau, bapak gak mau di sana, boseenn... ayo di kamar aja" pak joko kembali menggiring dina dengan paksa

"Jangan..., yaudah di kamar mandi aja...." ajak dina

"Uhh boleh juga.. kita ngentot di kamar mandi yaa sayang..." ucap pak joko dengan muka mesum

"tapi, ini bener yang terakhir ya pakk?" dina memberi syarat

"Okee deh, tapi bapak punya syarat" ucap pak joko

"Apa?" tanya dina penasaran

"Ngentotnya yang hot ya di kamar mandi sayang..." senyum pak joko

Dina berpikir sejenak, tak lama ia menjawab "hhhheemmm iya deh pak..."

Tak perlu waktu lama pak joko yang sudah tak tahan dengan nafsunya langsung menggiring dina ke kamar mandi. Dina yang diseret oleh laki-laki itu pasrah saja. Ia sekarang lagi memikirkan bagaimana caranya hot dalam bercinta dengan pak joko, agar lelaki itu tak menyetubuhinya lagi. Sesampai di dalam kamar mandi, pak joko langsung memeluk pinggang dina. Dina pun tak mau kalah ia memegang lengan pak joko. Kedua tubuh mereka Sali bersentuhan. Tubuh sintal dina menyentuh tubuh kurus kekar pak joko. Tak hanya itu, Payudara juga dina menyentuh dada pak joko. Penis pak joko pun menyentuh selangkangan dina.

"Huh dina sayang.. kamu seksi banget di kamar mandi ini" pak joko menatap dina yang sudah siap disetubuhi

"pak joko juga, kontolnya di bawah udah gak tahan yaa pak... pengen ngentot memek dina. Soalnya dari tadi nyentuh selangkangan dina mulu.." dina menatap mesra pak joko

"Iyaa sayangg... eeemmmmmm muaaacccchhh huummm slerrrrppppp" pak joko terangsang ia langsung melumat bibir dina

"eeemmmmm muaaccchhh hummmmm slerrrrrp" dina juga tak mau kalah ia pun menyambut lidah pak joko dengan lidahnya. Keduanya sekarang saling bermain lidah dan berpagutan sambil saling memeluk satu sama lain.



"heeeemmm ummm slerrrrrpppp slerpppppp slerrrppppp" dina memanjakan lidahnya ke lidah pak joko
"ummmm slerrrrp slerrrrrrpp slerrrpppp" pak joko menjilati lidah dina yang menari-nari

Pagutan dan permainan lidah pak joko dan dina membuat orang yang melihatnya tentu iri dan terangsang. Dalam pikiran dina sekarang ialah bagaimana bisa membuat pak joko senang agar ia tak menyetubuhinya lagi. Sementara di otak pak joko, hal itulah yang dimaunya dari dina.



Kemudian setelah puas, keduanya melepas ciuman dan pagutan bibir mereka.

"Gitu dong dina sayanggg... kamu bener-bener bikin kontol bapak pengen buruan nyodok memek kamu sayangg uhhh" ucap pak joko dengan penis amat sudah mengeras

"Iyaa pak... ahh buruan dong entot dina... memek dina mau dientot pakai kontol pak joko ohhh" pinta dina manja

Kemudian dina disandarkan pak joko di dinding kamar mandi. Kaki kanan wanita itu lalu diangkat dan ditahan tangan kiri pak joko. Tangan kanan dina berpegangan dengan dinding kamar mandi. Kemudian dengan posisi selangkangan dina terbuka dan sambil menahan pinggul dina, pak joko membimbing batang penisnya masuk ke vagina dina. Dina mendesah ketika penis lelaki itu masuk kembali ke vaginanya. Ia bisa merasakan betapa kerasnya penis pak joko di liang kemaluannya. Ia pun jadu mendengus-dengus ketika penis itu sudah di dalam.

"ahh ahhh kerasss kontol bapakk....." desah dina siap digenjot

"Ohhh enaakkk ngentot sama kamu dina sayang...." lenguh keenakan pak joko

"bapak entot sekarang yaaa.... uhh uhh uhhh uhhh"

"aahhh ahhh ahhh" desah dina dengan kepala menggeleng-geleng karena tak kuasa menahan nikmat digenjot pak joko

"urghhhh enaakk bangettt memek kamu sayang, kontol bapak hangat di dalam" ucap pak joko menatap dina mendesah tak karuan

"kontol bapak keraaass pakkk...ahh ahhh"



Setelah puas dengan posisi itu, pak joko mengajak dina naik ke bathup dan meminta dina supaya menungging. Ia meminta dina menungging karena penisnya tiba-tiba berkedut kencang. Ia benar-benar merasakan kenikmatan yang sunggug luar bisa ketika bersetubuh dengan dina. Sekarang ia ingin dina merasakan lahar panas miliknya. Sedangkan dina, ia begitu merasakan kenikmatan ketika pak joko menyodokkan penis ke kemaluannya. Vagina dina merasakan kedutan yang luar biasa dari batang penis pak joko. Sekarang ia bersiap kembali untuk digenjot pak joko.

"Ayuuk pak buruan entottt memek dinaa lagiii" manja dina

"Sebentar dina lonteku sayang,, kontol bapak lagi ngambil tenaga dulu supaya bisa ngecrot banyak dalam memek kamu.. ohhhh" ucap pak joko

"hayuuukk pakkk entotttt... memek mau dientot lagi paaakk"

"uuhhh ini sayangggg kontol bentar lagiii masukkkk......urghhh orghhhhhhh bleesssshhhhhh masukkkk lonteeeeee" racau nikmat sekali pak joko

"Hiyaaaahhh kontolnya gedeeeeee bangettttt, memek dina sesak pakkk ahhhhh" dina mendesah



Setelah penisnya berada di vagina dina, pak joko lalu memaju mundurkan penisnya perlahan. Ia juga meremas kedua payudara dina yang bergantung dan bergoyang ketika ia menggenjot dina. Dina hanya bisa mendesah memohon agar pak joko menyudahi aksinya.



"Aahhh pak jokooo buruan kontolnya genjott memek dina... ahh"

"iyaa dinaa sayangg urghh urghhh urghhh" pak joko mempercepat sodokannya

"Aaahh pak jokooo...." desah dina makin tak karuan...

"urghhh urghh kamu seharusnya jadi istri bapak aja sayanggg..." ucap pak joko makin mempercepat sodokannya

"aahh ahahhh Kenapa pakk joko sayang?" dina merasakan penis pak joko berkedut sangat kencang

"Biar bisa temenin bapak ngentot setiap hari sayangg urghhh, urghh dina bapak mau ngecrott nihh..." ucap pak joko di ujung puncak klimaks

"Iyaaa pakk aahhh ayooo crottt di dalem aja biar kontol bapak puass sama memek dinaa... ahhh ahh ayoo crottin memek dinaaaaa pakk ahhhhh" desah dina yang juga dipenghujung puncak klimaksnya

"iyaaaaa uurghhhh urghhh iniii terimaaa pejuuu bapak di memekmu dina sayangg aaaaarggggghhhh crottt crotttttt" pak joko melenguh hebat

"Aaaaaaaaaahhhh iyaaaaaa mana pejuu pak joko, memek mau ngerasaiin aaaahh crettt creetttt sreerrrrr" dina mendesah hebat di kamar mandi



Dina mengejang hebat. Pinggulnya baru saja bergoyang dengan tempo amat cepat mengikuti irama penis pak joko yang mengaduk-aduk vaginanya. Dalam benak wanita itu, ia ingin pak joko buru-buru pergi dari hidupnya. Sementara pak joko, usai persetubuhan ini makin ketagihan saja menyetubuhi dina.

------

Dina terkulai lemas di kamar mandi ketika pak joko sudah meninggalkanya seorang diri. Wai mnita itu sedang berusaha membersihkan vaginanya yang dipenuhi sperma pak joko. Ia sentuh dengan jarinya sperma lelaki itu, terlihat kental sekali. Dina berupaya menggunakan shower air untuk membersihkan sisa-sisa sperma pak joko yang mengendap di kemaluannya. Wajah dina terlihat begitu kesal.

"aaduh... kalo spermanya banyak begini di dalam rahim, dina bakal hamil anak pak joko nanti...huh..." sesal dina.

Di tempat berbeda, pak joko sudah kembali pos jaganya. Wajahnya lagi-lagi begitu ceria tak seperti biasanya. Hatinya begitu lega tanpa ada yang mengganjal. Begitu pula si otong di bawah sana yang tak lagi memberontak. Di lain hal, kawannya penasaran kemana pak joko keluyuran selama jam kerja. Ini sudah kedua kalinya kawan pak joko ditinggal pak joko keluyuran tak jelas.

"Eh joko lu kemana sih, kemarin keluyuran, sekarang juga. Ada urusan apaan sih sebenenya?" kawan pak joko penasaram

"Mau tahu aja. Yang jelas mulai hari ini gue mau ngundurin diri dari nih pekerjaan." pak joko menatap kawannya

"Hah?! serius?!"

"Iyaa seriuss. Cape kerjaan begini terus, gajinya juga udah gak seberapa, gak sebanding pula sama capenya kita,kan? gue mending cari kerjaan lain aja kalau memang ada rezekinya di luar sana" ucap pak joko mengeluh

"Terserah lu aja joko. Kehidupan lu ini, gue gak ngurus" cuek kawan pak joko.

Setelah berucap demikian, tanpa pikir panjang pak joko lekas meninggalkan kawannya sendirian. Ia sudah niat dalam-dalam untuk keluar dari pekerjaan yang selama ini digelutinya. Entah hal apa yang menjadi dasar pertimbangannya hingga begitu mendadak ia ingin keluar. Pak joko langsung menuju rumahnya sendiri yang terletak tidak begitu jauh dari tempat kerjanya. Sembari berjalan, tak ada kebingungan di wajah pak joko. Padahal, ia harus mulai kembali memikirkan pekerjaan apa yang akan digelutinya kemudian. Ia malah asyik bersiul-siul dalam perjalanan menuju rumahnya.

Sesampai di rumah, ia lekas berbaring di kasurnya yang tergeletak begitu saja di lantai kamarnya. Kasurnya tampak begitu awut-awutan karena seusai bangyb pagi tadi ia tidak sempat merapikannya. Pandangan kedua mata pak jokomenghadap langit-langit rumah yang beratap kayu. Berulang kali tangan kirinya menggaruk penis yang berada di balik celananya. Tentu, penis tersebut belum ia bersihkan usai bersetubuh dengan dina, sehingga terasa begitu gatal. Ia malah berencana beristirahat karena lelah menjalani pekerjaan yang belum selesai ia jalani. Padahal, persetubuhanlah yang membuat laki-laki itu lemas letih dan mulai mengantuk.

o=O=o​

Malam harinya, usai makan malam dengan menu sate kambing di luar dengan uang saku yang masih tersisa, pak joko tampak sedang meminum sesuatu yang terlihat seperti jamu di rumahnya. Rasanya begitu pahit kalau dilihat dari ekspresi wajahnya yang masam ketika meminum.

"gleekk gleekk aahhhhhh.... pahitt bangett rasanya... Tapi gak apalah, demi besok hari, aku harus lebih tahan lama ngentot sama dina. Harus sampain berkeringat tentunya aku main sama dia. Biar dina ketagihan main sama kontolku ini hehehe" tawa licik pak joko

Kemudian pak joko lekas pergi tidur sembari mengistrihatkan seluruh tubuhnya. Ia tak sabar menunggu hari esok yang teramat ditunggu. Di sisi lain, besok dia sudah tak bekerja lagi. Entah apa yang akan dilakukan pak joko dengan status sebagai pengangguran tua, kecuali menyenang hati sendiri.

Di rumahnya dina tampak sedang dipijat suaminya. Wanita itu begitu lelah hari ini.Karena selain membersihkan rumah yang kotor, ia juga harus melayani nafsu bejad pak joko yang tiada habisnya. Dalam hatinya, dina ingin suaminya esok hari agar di rumah saja. Ia khawatir pak joko akan menyetubuhinya lagi. Apalagi besok ia harus belanja kebutuhan rumah yang sudah habis.

"Kamu kayaknya cape banget maa hari ini, gak kayak biasanya.." ucap suami dina sambil memijat


"Iyaa nih pak, rumah kemarin kotor banget. Aku juga terpaksa harus cuci pakaian" sahut dina

"Kasian banget kamu. Maafin aku yaa gak bisa bantu" ucap suami dina

"Gak papa kok mas. Kamu kan lagi cari nafkah untuk aku" senyum dina



Dina begitu bingung. Ia ingin bercerita kalau selama ini dia telah disetubuhi lelaki lain. Tapi, wanita itu takut. Dina tak berani bicara jujur kepada sang suami. Apa jadinya jika suaminya tahu jika dua hari belakangan ini dina telah disetubuhi oleh guru sma-nya dulu. Pasti hati suaminya akan remuk mengetahui istrinya sudah disetubuhi oleh lelaki laki selain dirinya. Demi keutuhan rumah tangganya dina lebih menyimpan dalam-dalam tentang persetubuhan diirinya dengan pak joko.

o=O=o​

Keesokan paginya, dina sedang sarapan dengan suaminya yang akan lekas berangkat ke kantor. Keduanya sarapan bersama memakan roti isi selai strawberry dengan susu hangat. Saat sarapan, suaminya mengatakan sesuatu yang dina tak begitu harapkan untuk mendengar. Wanita itu jadi khawatir nasibnya pada hari berikutnya ketika suami tiada di rumah.

"Ma, aku lupa ngabarin ke kamu semalam, kalau besok aku sama orang-orang kantor bakal ada persiapan pameran selama dua hari. Nah, jadinya aku bakal nginep sehari semalam" ucap suami dina

"Hari ini mas?" tanya dina kaget

"Enggak, besok kok sayang..." senyum suami dina
"Ohhh"

Kemudian dina dan suami pun mengakhiri sarapan mereka. Suami dina pun lekas berpamitan untuk pergi ke kantor. Dina menyambut manis pamit sang suami. Keduanya pun saling berkecup mesra sebagai tanda perpisahan sejenak. Setelah sang suami berangkat, dina lekas bersiap untuk pergi pagi-pagi ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan yang diperlukan. Dalam hatinya, ia takkan mau melewati pos palang pintu kereta karena ia takut bertemu pak joko. Ia khawatir kalau lelaki itu akan berniat menyetubuhinya lagi jika bertemu.

Di lain hal, pak joko tampak bersih dan sudah mandi. Penampilannya pula sama ketika ia masih bekerja sebagai petugas palang pintu kereta, meski hanya memakai kaos putih. Ia juga memakai sedikit parfum lama yang ia isi dengan air di baju kaosnya. Sesudah itu, ia menegak tiga butir telur bebek mentah dengan segelas susu hangat. Tak biasanya pak joko sarapan. Kemudian sesudah sarapan ia berencana pergi ke suatu tempat.

"Giliran tugas lo ya tong hehe" tawa pak joko sendiri

o=O=o​

"Syukur deh gak ketemu pak joko, untung juga lewat jalan yang beda" ucap syukur dina pulang dari pasar"

Dina melewati jalan yang berbeda dari biasanya ketika ia pergi ke pasar. Memang jalannya membuat perjalanan begitu lama ke pasar dengan memutar. Namun, demi tidak bertemu pak joko, dina membela-belakan melalui jalan tersebut meskipun jauh. Ia pun tampak begitu ceria dalam perjalanan sembari melihat sekelilingnya. Namun, entah mengapa bisa ada pak joko mencegat di depannya tiba-tiba. Dalam pikiran dina, bagaimana mungkin pak joko bisa tahu dina melewati jalan ini

Dina jadi takut dan bingung melihat pak joko. Dia khawatir pak joko berniat menidurinya kembali. Wanita itu kemudian mencoba berjalan cepat melintasi pak joko. Tapi, pak joko yang sudah bangun kembali nafsunya langsung mengejar dina.



"Mau kemana kamu dina sayang hehe... bapak itu udah ngikutin kamu pas kamu keluar dari rumah. Dikira bapak bakal bodoh apa" ucap pak joko dalam hati

Pak joko mengikuti jalan cepat dina. Ia tak mau dina lepas begitu saja. Di lain hal, sesampai depan pintu rumahnya, Dina mencoba membuka pintu dan lekas menutupnya. Sayangnya, pak joko buru-buru menahan. Adu tenaga tidak terhindarkan antara dina dengan pak joko.

"Pak joko, mau ngapain lagi di sini... kemarin kan udah janji gak kesini lagi pak...ergghhh" dina menahan pintu yang didorong pak joko

"Dina sayang, kontol bapak gak bisa nihhh. Dia bawaannya kangen sama memek kamu terus..emrgghhh" pak joko berusaha terus mendorong pintu.

"braaaaakkkkk" tenaga dina pun kalah

Dina pun terjatuh. Ia benar-benar tak kuasa menahan pintu itu dengan tenaganya yang tidak sebanding dengan tenaga pak joko. Kini di hadapannya pak joko sedang menatap dirinya.

"aduhh dina sayang,... kontol pak joko kepengen maen di kamar sayang sama memek kamu..." pak joko menatap penuh nafsu dina yang terjatuh.

"tapi kemarin bapakkan udah janji gak mau ngulangin pakk!" hardik dina menoleh ke pak joko

"kemarin-kemarin itu bapak kurang puas sayang, karena bukan di kamar juga maennya. Lagipula kalo kemarin kan kita mainnya cepet.. ayukk dong dina sayanggg" pinta pak joko makin bernafsu

Dina mencoba bangkit berdiri. Dia pun menampar pipi pak joko karena terlalu kesalnya.

"Plaakk...." tampar dina keras

"Ayoo tampar lagii gapapa kok dinaa kalo itu bikin kamu puas...." tantang pak joko

"plakk plak plak plak" dina menampar pipi kanan dan kiri pak joko berulang-ulang"

"udahh puass sayangg? Sekarang giliran bapak yaaaa heppppp" pak joko menerkam dina yang letih usai menampar pak joko

Tanpa buang waktu pak joko menyeret dina ke kamar dina dan suaminya. Dina pun merengek minta dilepaskan.

"Lepasssinn pakk lepassssiinn ahhhh" berontak dina

"udahhh dieeem!.... udah tahu bapak kepengen bikin kamu binal kali ini sayang hehe" tawa pak joko dengan rencana busuknya"

"dinaa mau dibawa kemana pakk ahhh lepassin!" ucap dina terus memberontak

"ke kamar kamu sayang... bapak pengen nikmatin tubuh dan memek kamu sepuasnya kali ini karena bapak sudah mempersiapkan segala sesuatunya hehe"

"Brukkkkkkk" pak joko membanting dina di kasurnya

Menatap dina yang sudah ia lempar ke kasur, buru-buru pak joko melucuti pakaian dina. Ia memandang dina penuh gairah seksual yang amat tinggi diri dari biasanya. Kini, dina bakal menjadi santapan lezatnya untuk kesekian kali.



"wooooooowwwwwwww iniii baruuu mantaaappp... kamuu seksii sekalii dinaaa" tatap nafsu pak joko melihat dina yang pakaiannya ia lucuti.

"mana nenen kesukaann bapakkk sayang.. bapak haus nihh mau nenen susu kamu sayang eeemmmmmphhhh cyeppp sssruppppttt srupppt" mulut pak joko yang kehausan menghampiri payudara dina

"Ahhhhhh pakk joko" lenguh dina tak berdaya.

Dina cukup terkaget. Pak joko berbeda dengan sebelumnya. Tampaknya lelaki ini sedang bernafsu sangat tinggi sekali kepada dina. Lihat cara ia menghisap puting dina. Bayi saja kalah. Rakus sekali pak joko melumat puting wanita itu. Tangan pak joko pun tak diam. Ia mencopoti celana dalam dina. Kemudian jari-jari tangan kiri laki-laki itu mengacak kemaluan dina. Dina tak bisa apa-apa kecuali mendesah dan membuka kedua pahanya. Ia diserang dari segala arah oleh pak joko.



"emmppphhhh cyeepppp sruppppttttt" mulut pak joko masih menetek dan jari tangannya pun tak diam

"Ahhhhhh ahhh pak jokoo udahhhhhh..."

"enaakkk sayaaangg nenen sama kamuuuuu srruppppptttt" balas pak joko masih menyusu

"Aaahhhh ahhh pak joko dina keluarrr srerrrrtttt crettt" dina meraih orgasme pertamanya di tangan pak joko

Tak lama pak joko menyudahi aksinya setelah tahu dina mencapaik klimaks. Ia membiarkan dina mengambil nafas sejenak, termasuk juga dirinya. Dalam hatinya ia benar-benar tak sabar ingin segera menyetubuhi wanita itu. Tapi, ia perlu sabar agar dina juga menikmatinya. Kemudian Pak joko menghampiri dina yang tampak sudah bertenaga kembali. Mulut pak joko sejenak mencium tengkuk dina dan menghela nafasnya. Setelah itu, pak joko dan dina pun berciuman dengan sangat panas.

"enak dina sayangg tubuh kamu hhhh" bisik pak joko

"muachhhh slerppppp emmm" bibir dina menerima ciuman dari pak joko

"emmmmm muacccchhh emmm sleerrrppppp" pak joko mengulum bibir dina

Tak berhenti sampai di situ pak joko pun bergerak menelusuri tubuh dina. Mulutnya menjilati seluruh tubuh wanita itu, dari lengan, leher, payudara, perut, hingga vagina dina. Sesampai di kemaluan wanita itu. Mulut pak joko langsung melumat liang peranakan dina. Lidahnya menyelusuri setiap ruang dalam liang tersebut. Ia sapu persih. Sesekali mulutnya menyedot seluruh isi yang ada di dalam vagina dina.



"slerrrpppp srupppptttt slurrrrppppp hhmmmmm" pak joko menjilati dengan buas liang kemaluan dina

"Aaahhhhh pakkkk ahhhh dinaaaa mau keluarr lagiii ahhhh srerrrttttt creeettt" orgasme dina hingga tangan kanannya mengenggam tangan kiri pak joko

Lelaki itu berhasil menyentuh itil dina. Pada akhirnya dina berhasil meraih orgasme keduanya. Tampak di depan wajah pak joko kemaluan dina yang sudah basah sekali. Puas dengan itu semua pak joko lekas menelanjangi dirinya. Tampak penisnya sudah amat mengeras sekali. Penis tersebut terlihat tidak sabar ingin menyetubuhi vagina dina yang sudah sangat basah.

Dina sedang mengambil nafas untuk kesekian kalinya. Dina kini sadar pak joko sedang akan mengarahkan penisnya ke kemaluan dina. Ia bersiap-siap menunggu penis pak joko menembus liang kemaluannya. Pak joko lalu mendekatinya dengan penis sudah amat keras. Dia memerintahkan dina untuk membuka pahanya. Sekarang dihadapan kemaluan dina, penis pak joko sudah siap masuk. Dina pun menoleh ke arah penis pak joko. Dia tak sangka penis yang sudah menyetubuhinya beberapa kali itu masih tetap kokoh dan perkasa. Dia heran apa yang diinginkan penis pak joko hingga tiada puasnya menyetubuhi dina.



"Ohhhhhh kontolnyaaaa pak joko gedeeeeee bangettt......dia mau ngentot memek dina ohh" tatap dina memperhatikan penis pak joko

Pak joko sedang menggesek kemaluannya di sela bibir kemaluan dina. Ia benar-benar tak tahan ingin menyetubuhi dina kembali. Tak perlu waktu lama "bleeeeessshhhhh" terbenamlah penis pak joko di dalam vagina dina. Untuk kesekian kalinya pak joko merasakan kenikmatan luar biasa ketika penisnya masuk dalam kemaluan dina. Dina mendesah merasakan keras dan besarnya ukuran penis pak joko dalam vaginanya.

"ohhhhhhhhh memekmuuu perettttt sekkkaliiii dinaaaa sayang ohhhhhh" lenguh nikmat pak joko

"hiyyyyaaaahhhhhh kerass pakkk kontolnya bapak ahhhh" balas dina

Usai penisnya berada di dalam pak joko lalu mencoba mengaduk perlahan. Benar-benar nikmat pikir pak joko. Dalam hatinya pula, ia tak mau dina berpisah dengan dina karena tampaknya pak joko sudah ketagihan dengan kemaluan wanita itu. sementara dina terus melototi mata pak joko yang sedang asyik menyetubuhinya. Akan tetapi, penis pak joko yang terus berayun di dalam kemaluannya membuat dina terpaksa menikmati penis itu.

"ahhhh ahhhh ahhhh pakk jokooo" desah dina menikmati vaginanya disodok penis pak joko

Melihat mulut dina yang meracau, pak joko semakin bersemangat memompa penisnya dalam kelamin dina. Ia merasa sudah menang sekarang. Niatnya kini ingin dina segera menjadi istrinya.

"urghhh urghhh enakkann dina sayanggg urghhhh urghhhh" ucap pak joko

Dina tidak mau membalas. Ia hanya mau mendesah saja. Dalam dirinya ia tak percaya kini ia benar-benar menikmati disetubuhi pak joko.



"pakk jokoo ahhhh ahhhhh"

"ohhhh urghhh dina sayang...memek kamu enak sekalii...urghhh" pak joko melototi dina yang sedang mendesah

"paaakkk siniii kitaa ciumann lagiii ahhh ahh" pinta dina

"iyaaa sayangg eemmmm eemmm muachhhh" pak joko mencium bibir dina penuh nafsu

"emmmmm pak joko sayangg muuuachhhh" dina berpagutan dengan pak joko

Pak joko mencium bibir dina sambil terus menggenjotnya. Ia amat senang dina sudah jatuh ke pelukannya.Kini ia hanya perlu mengaduk-ngaduk kemaluan dina hingga ia benar-benar puas. Sementara dina, ia tidak tahu apa yang sedang dirasakannya sekarang. Ia hanya ingin penis terus menyodok kemaluannya.

"ohhhh enaakk pakkkk ahhhh ahhh" desah nikmat dina

"kamu juga sayang...uhh uhhh" sahut pak joko

Tiba-tiba dina dengan pakaian masih setengah melekat ditubuhnya, diubah posisinya oleh pak joko menjadi duduk berhadapan dengannya. Namun penis lelaki itu tetap diposisikan menancap di vagina dina. Setelah sudah berubah posisi, pak joko dan dina saling bertatapan.

"uhhhh ayoo dinaaa mauu dongg kamu jadii istri bapakk sayangg uhh uhh" pak joko menatap mata dina

"gak bisaa paakkk dinaaa udahh jadii istrii orangg ahhh ahhh" balas dina sambil terus mendesah

"emmmmmm muuuaccchhh" pak joko mencium dina kembalii

"emmmm muachhhhh" dina membalas ciuman pak joko

Mereka berdua kembali berciuman. Keduanya saling mendekap ketika berciuman. Hanya saja tak hal itu tak berlangsung lama. Pak joko yang melihat dina masih setengah berpakaian, langsung melucuti pakaian dina yang tersisa.

"uhhh nihh kaosss ganggu bangettt sihhh, udah tahu pak joko sama dina mau ngentot dengan keadaan telanjang uh uhh, iya kan dina sayang?" tanya pak joko

"ahhh iyyaaa pakkk... kitaaa ngentott telanjang ahh ahh"

Ketika melucuti pakaian dina yang tersisa, pak joko memandang bebas payudara dina di hadapan mukanya. Tanpa pikir lama, ia lumat puting wanita itu kembali.



"uhhhh mau nenennnn lagii emmm emmm sruptttttt cyeepppp" pak joko menetek lagi sambil menggenjot dina

"ahhhhh ahhhh pakk jokooo.... iniii nenen dinaaa ayooo neteee sinii ahhhh" dina merasakan kenikmatan luar biasa ketika pak joko menghisap putingnya

"emmm cyeeppp sruppptt enakk banget kalo kamu jadi istri bapak sayang..., bisa nete setiap harii emmm srruppppt"

Pak joko sungguh sudah menaklukan dina. Dina kini hanya menikmati apa yang akan dilakukan pak joko berikutnya terhadap dia. Tubuhnya tampak sudah sangat berkeringat bersama pak joko. Keduanya sedang saling memacu alat kelamin mereka.

"ayooo teruuusss pakkk sodokk memek dinaaaa ahhhh" pinta dina menopang kedua tangannya di kasur

"iyaaa sayangggg uhhh uhhh inii kontoll bapakk lagi ngentot memek kamu uhhh"



Ketika sedang menikmati sodokan pak joko, dina bingung. Lelaki itu malah berhenti. Ia malah berbaring dan ternyata menginginkan dina dalam posisi woman on top.

"Dina sayangg sekarang kamu dongg yangg goyangg kontol bapakk uhhh bapak dari tadi genjot kamu mulu" pak joko memelas

"gak mau pak,... dina gakk mauu" dina menolak

"Ayoo dong sayang... sini bapak ajarin main kuda-kudaan" ucap pak joko

Tangan dina pun memegang kedua tangan pak joko. Pak joko mencoba memegang kedua tangan wanita itu kuat-kuat karena ia akan menyodokkan penisnya dari bawah.



"sinii tangan kamu dua-duannya....." perintah pak joko

"Mau ngapain pak...." dina mengenggam tangan pak joko

"bapak ajarin kamu main kuda-kudaaan... ayoooo uhhh uhhhhh ayoo dina sayang" pak joko menyodok dina dari bawah

"Aaahhhh bapakkk ahhhhh" dina naik turun disodok dari bawah

'Ohhh mantapp memek kamu sayangg ohhhh" pak joko bersemangat

"aaahhhhh pakkk dinaaaa keluar lagiii creetttt srerrrr" dina mencapai klimaks hingga jatuh dalam pelukan pak joko.

Dalam pelukan pak joko, dina terengah-engah. Vaginanya kembali banjir untuk ketiga kalinya. Ia tak menyangka pak joko sangat tangguh. Ia heran mengapa pak joko berbeda dari sebelumnya. Lelaki itu biasanya cepat klimaks. Namun kenapa sekarang tidak. Di dalam pelukannya, pak joko memeluk erat dina yang berada di atasnya sambil tetap menyodok pelan. Ia merangkul leher wanita itu. Dan meminta dina mengeluarkan lidah seksinya.

"ayoo sinii lidahh kamuu dinaa sayangg" pinta joko sedikit memaksa

"ahhh pakk suruhh kontolnya berhenti nyodokk" dina memelas

"gak mau lidah kamu dulu sini, baru berhenti"

"ohhh Iyyaa iniii lidah dina...." dina menjulurkan lidahnya



Ketika dina sudah menjulurkan lidahnya, pak joko tidak berhenti menyodokkan penisnya. Ia malah memagut bibir dina dan memainkan lidah dengan wanita itu. Tampaknya pak joko benar-benar ingin memiliki dina sebagai istrinya. Sementara dina tak kuasa menahan nikmat yang diberikan pak joko.

'Emmmm slerppppp slerrppppp" pak joko bermain lidah dengan dina"

"aahh slerrrpppp slerrpppp emmmm" lidah dina menari berhadapan dengan lidah pak joko

"enakk mainn lidahh sama kamu dina sayang...hayuuk dong kamu mau yaa jadi istri bapak" pinta melas pak joko

"gakk mau pak joko, dina gak mau slerrpppp" dina menolak



Kemudian keduanya menyudahi permainan lidah mereka. Hanya saja, pak joko tidak mau melepas dina yang berada dalam dekapannya. Ia memeluk tubuh dina yang berada di atasnya sambil terus penisnya menyodok agak cepat.

"Urghhh kontoll enakkk bangett memek dina urghh urghhh" pak joko menyodok dina dari bawah

"ahhh lepassin dongg pakk ahhhh" dina dalam pelukan pak joko yang terus memompanya dari bawah

"urggggghh gakk mauuu, kecuali kamuu mau kawinnn sama bapak" ucap pak joko dengan nafas mendengus

"ahhh ahhh pak jokoo kontolnyaaa nyodok memek dina mulu ahhh" dina meracau

"iyaaa sayaangg urghhhh dia mau kawinn sama memek kamu urghhhh" balas pak joko

Melihat dina bergumul dengan pak joko, membuat orang pada iri melihatnya bahwa betapa beruntung pak joko. Bagaimana tidak, tubuh dina yang putih terawat dan mulus sedang menyatu dan disetubuhi oleh tubuh hitam bau dan kasar pak joko. Entah bagaimana anak mereka nanti kalau dina bakal hamil.



"uhh bagaimana dina sayangg? Uhh uhh" ucap pak joko terus memompa dina

"aahhh ahh iyyaaa dina mauu kawinn sama pak joko ahhhhh" sahut dina

"urrrrgghhh baguusss saayangggg urgghh sini bapak kawinin kamu urgghh"

Mendengar jawaban dina kalau dina mau kawin dengannya, pak joko bukannya berhenti malah bersemangar menyodokkan penisnya. Pelukkan pak joko menjadi makin erat saja hingga dina dibuat tidak berdaya sama sekali dan hanya meremas sprei kasurnya yang sudah kusut.

Namun, entah mengapa perlahan dina mulai mau mengoyangkan pinggulnya. Tampaknya, dia sangat menikmati apa yang baru saja dilakukan pak joko. Pak joko sekarang membiarkan dina menggoyang penisnya.

"ohhh ayoo pakk jokoo genjott dong ahhhh" dina menggoyang penis pak joko

"uhhh penis bapak menikmatinya dina sayang"

"ahh iyaaa dina jugaa.... aahhh pak, kalo begini dina mau jadi istri bapak..." ucap dina nikmat

"ohh kenapa sayang?" tanya pak joko dengan wajah penuh kemenangan

"biar kontol pak joko bisa ngentott memek dina terus ahhh" dina mulai binal



Ketika dina sedang tengah menikmati lagi-lagi pak joko mencabut batang penisnya. Entah apa maksud lelaki itu. Ia berdiri beristirahat sejenak mengatur nafasnya kembali. Sementara dina terduduk di ata kasur memandangi penis pak joko yang masih saja tegak berdiri.

"ohhh kontolnya kuaat bangett ngentot dina. Kalau begitu bener, mending dina nikah sama pak joko aja, biar memek dina bisa dientot kontol itu terus" ucap dina binal dalam hatinya

Ketika dina berbicara demikian dalam hatinya. Pak joko dengan penis yang masih mengeras menghampiri wanita itu kembali.

"ayooo nungging dina sayangg... kontol bapak mau ngentot dari belakang nihh" ucap pak joko dengan manjaa

"hhh iyaaa inii,,, ayooo memek dinaa udahhh siapp dientott lagii pakkk" dina menungging

Melihat dina sudah menungging, pak joko lantas mengarahkannya ke vagina dina. Begitu mudah batang penis pak joko masuk karena liang kemaluan dina sudah sangat basah sekali. Pak joko kemudian memegang pinggang dina agar memudahkannya menyodok wanita itu berulang-ulang



"ohhhh kontolnyaaa masukkk lagii dalemm memekk pakk...."

"uhh kamuu sukaaa sayangg?" tanya pak joko

"sukaaaa...... ayooo dong pakkk... kita ngentotan lagii ahh" pinta dina manja

"uhh iyaa sayangg, ayoo kitaa ngentot lagiii...." balas pak joko

Lalu pak joko mulai memaju mundurkan penisnya. Terlihat keringat mengucur dari kepala hingga dadanya. Ia merasa bersyukur meminum jamu kuat karena dengan itu bisa menaklukan dina sekarang.



"uhhh enakk bangett kontoll jadinyyaaa, hayukk teruuss goyangg" wajah pak joko keenakan nyodok dina dari belakang

"ahhh ahhh pak jokoo... kontolnyyaaa enakkk...." dina merintih

"kamuu mauu kan jadii istri bapakkk?

"ahh iyyyaaa mauuuu.... biar memek dina gak pisah sama kontol bapak ahhhh" ucap dina jalang

"oohhh bagusss sayang,,,, sekarang bilang sama suami kamu kalau kamu sekarang mau jadi istri pak joko" pak joko terus memompa dengan semangat

"Aahhh ahhh mass maafin dina mass..... dina bakal jadi istri pak joko.... soalnya memek dina udah dikawinin sama kontol pak joko mass ahhhhhh dinaa keluarrr pakkk cretttt sreeerrtt" dina klimaks, kepalanya menggeleng kesana kemari, tubuhnya pun roboh.

Meski dina sudah klimaks, pak joko belum juga mencapai klimaksnya. Dina begitu bingung mengapa lelaki itu belum juga orgasme. Dengan penis pak joko masih tertancap di kemaluannya dina bertanya,

"pak.... kok bapakk belum klimaks jugaa sihh?" tanya dina heran

"belum sayang, dulu istri bapak aja sampai kewalahan gak kuat, kalo kamu?" balas pak joko

"Kalo dina, suami dina malah yang kewalahan. Dina masih kuat kok pakkk ayoo lagiii"

"baguss kalo begitu, itu berarti kontol bapak cocok sama memek kamu sayang" puji pak joko

Pak joko kembali memompa dina. Ia betul-betul bahagia sekarang. Dalam hatinya, sekarang ia bisa menyetubuhi dina setiap hari. Tak ada lagi batasan di antara mereka. Dina yang dalam keadaan roboh dengan penis pak joko masih tertancap, tiba-tiba diubah menyamping posisinya. Pak joko hendak menyetubuhi dina menyamping. Paha dina pun terbuka karena tertahan paha pak joko dengan penisnya yang terus menggenjot kemaluan dina. Dina pun melihat ke bawah. Ia melihat kontol pak joko terus mengaduk liang peranakannya.



"aahhh ahh pak joko ennnakkk banggett pakk terrusss ahhh"

"iyaaa enaakk sayangg ohhh uhhh uhhh" pak joko tak mau kalah

"aahhhh pakkkk, kontol bapakk kapan keluarr sihhh memek dina mau keluar lagi nihhh" ucap dina

"ayooo keluaaarinnn cairan memek kamu uhhh uhhhhh" pak joko menggenggam tangan dina

"aaahhhhh pakkkkkk dinaaa keluaaarrr muluu nihhhh aaahhh creetttt sreerrrr" dina klimaks lagi

"ohhhh banyaak cairan kamu kali ini hehehe" senang pak joko

Dina benar-benar kewalahan kali menghadapi serangan pak joko yang belum juga usai. Ia sudah berkeringat dan tampak lelah sekali. Dina yang lelah, pak joko ciumi dan jilati lengannya yang sintal dan padat tersebut.

"Aayooo dongg pakk joko buruan keluarrinnn... dina udah cape dan keringetan nihh" gerutu dina

"ohh iyaaa sayangg kali ini keluarrr dehhhh"

"hahh hahh iyaaa aayooo dina ngangkang pakk nihh" dina membuka kedua pahanya menginginkan posisi missionaris dengan pak joko.

Pak joko yang sudah hampir mencapai klimaksnya lantas langsung saja memasukkan penisnya dalam lubang vagina dina yang sudah basah sekali. Wajah dia dan dina pun sudah terlihat lelah. Rambut mereka pun sudah acak-acakkan. Beruntung pak joko sudah tidak bekerja dan suami dina belum pulang.



"ohhhh kalii inii kontoll bakaall keluarr sayanggg" ucap pak joko meremas payudara dina

"ahhh ahhh iyaaaa... memek dina juga mau keluar lagi nihhh" dina melihat penis pak joko berayun-ayun di vaginanya

"Ohhh uhhhhh kontooll... lu benerr-benerr puas bangett kalii inii"

"ahhh ayoo dong pakk, kontolnya suruh entot cepet... dina cape nihh ahhh" wajah dina letih

"ohhhh dina sayangg... bikinn anakkk yuukkk... uhhh"

"aahhh jangann dulu pakk kita kan baru kawinnn ahh" ucap dina tidak mau

Menjelang mencapai puncak klimaks bersama, pak joko menatap tajam wajah dina dengan penuh kemenangan. Ia melototi perempuan itu dengan mendengus sebagai tanda ia akan segera klimaks sebentar lagi. Membaca tanda itu, dina merangkul leher pak joko.



"ayooo dong pakk ahhhh dinaa mau keluarr lagi nihhh" wajah dina memerah menjelang klimaksnya

"Iyaaaa... di dalam yaa sayanggg" pinta pak joko

"Jangannn pakkk.... kalo begitu nantiii dinaa hamilll....keluarin di luar..ahhhhh" dina merengek

"urggghhhh biiiarrrinnnnnn, kita kan udah kawinnn sayangg, saatnya kita juga punya anaakkk ohh"

"jangaannn paakkk aahhhh dinaaa bilanggg janggaaaannnn aahhhh"

"ohhh urgghhhhhh bapakk mau keluarr sayaaaanggg ohhhhh" pak joko hampir klimaks

"aaahhh yaudaaahhhhh buruuuannn ayooo keluaarriiinnn" dina merasakan pak joko berdenyut kencang

"tapiii kamuuu gakk mauu hamilll katanya....ohhhhh urfggggghhh" ucap pak joko

"aaahhhhh yaudaaaahhh keluaarrriiinnn pejjunyyyyaaaa sinii.... memek dina mau hamill sama pakk jokoo aaaaaaaaaaaaahhhhh crreeeeeetttt sreeeerrrrrrr"

"urrgghhhhhhh gitu donggggg dina sayangg urghhhh aarrrrgghhhhh iniii peejuuuu buatt jadii anaakk kitaaa aarrrghhhhh crooottttttt"



Pak joko dan dina akhirnya klimaks bersama. Tubuh mereka berlumur keringat persetubuhan yang cukup lama itu. Dina pun amat lunglai ketika menerima benih panas pak joko. Dalam pikirannya, ia musti bersiap jika suatu hari nanti ia akan hamil anak pak joko. Sedangkan pak joko begitu senang sekali. Akhirnya dina yang diidamkannya selama ini jatuh kepelukannya juga. Ia berharap persetubuhan kali ini dengannya bukan untuk terakhir kalinya.

"Huhh huhh huhh..... hebat juga tuh jamu,,, peju gue banyak banget di memek dina hehee" tawa senang pak joko
Hehh heeh heh.... banyak bangettt pejuu pak jokoo adduuhhhhh.... dinaa kalo gini udah dipastiin bakal hamiiilll" lelah dina dalam hatinya

0 comments:

Post a Comment