Wednesday, May 31, 2023

Kemalangan Fatimah by Logod @semprot - unfinished

Cerita ini merupakan fiktif belaka. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat atau jalan cerita. Maka itu hanya kebetulan semata atau hanya untuk memudahkan kalian dalam memahami jalan cerita yang sudah di buat.

Cerita ini hanya hasil imajinasi semata tidak menjurus ke konten sensitif apalagi soal SARA.
Ingat ya NO SARA.!

Bagi yang suka silahkan lanjut baca, bagi yang ga suka ya jangan dibaca, beres kan.!

Di suatu perkampungan yang bernama kampung cigonde tinggalah seorang ibu rumah tangga, Fatimah namanya, ibu rumah tangga satu anak ini sering ditinggal kerja keluar kota oleh suaminya, suaminya adalah seorang yang bekerja serabutan terkadang kerja dikampung terkadang harus keluar kota.

Ia seorang ibu rumah tangga yang memiliki body sangat ideal, buah dada yang pas, badan berisi, dan yang menjonjol darinya ialah pantatnya ya semok aduhay, meskipun ia selalu memakai pakaian tertutup tapi tak bisa menutupi kemolekan tubuhnya, setiap orang dapat melihat keseksian tubuhnya dibalik pakaianya.

Fatimah memiliki karakter yang pendiam tapi murah senyum, ia juga rajin membantu ekonomi keluarga hingga ia membuka warung kecil depan rumahnya, ya itung itung bantu ekonomi suami yang penghasilanya ga menentu.

Suatu pagi suaminya yang bernama Rahmat akan berangkat ke jakarta katanya ada panggilan kerja disana, biasalah kerja borongan sebagai tukang, dan rencanya sekitar satu bulan ia kerja disana, otomatis sang istri yaitu fatimah akan ditinggal dikampung berdua sama anaknya, lagian anaknya masik duduk di sekolah dasar tak mungkin bila harus dibawa merantau.

"yang aku berangkat ya, do'ain semoga lancar rezekinya, jaga diri jaga si lutfi juga ya selama aku kerja disana". Ucap rahmat sambil mengelus pipi istrinya yang cantik jelita yang akan ia tinggalkan.

"Ia suamikuh pasti aku do'ain, dan aku pasti jaga diri jaga anak jaga semuanya pokoknya". Jawab fatimah sambil tersenyum pada Rahmat suaminya.

"assalamu'alaikum". Ucap rahmat sambil melangkah menuju jalan yang disana sudah ditunggu temanya.

"wa'alaikumussalam".

Begitulah pagi hari itu perpisahan fatimah dengan rahmat yang akan bekerja di jakarta, dan akan dimulai pula hari hari kemalangan fatimah selama ia ditinggal oleh suaminya.

Semua bermula karena Fatimah punya hutang pinjaman bank keliling tanpa sepengetahuan rahmat suaminya, sebab jika sampai rahmat tau maka pasti fatimah akan dimarahainya

suatu hari disaat menginjak tanggal jatuh tempo angsuran bank keliling Fatimah sama sekali tak memiliki uang sepeserpun untuk membayar, padahal jauh jauh hari pegawai bank sudah memberi tau fatimah bahwa tanggal ini hari ini adalah angsuran terakhir, yaitu angsuran pelunasan, jadi setiap nasabah harus melunasi sisa hutang dengan imbalan potongan hutang 40%, sebab pegawai bank ini akan dipindah tugaskan ke kota lain.

"assalamu'alaikum, permisi".
Pegawai bank pun datang.

"wa'alaikumussalam, eh si abang udah dateng". fatimah bangun dari tidurnya masih di dalam warung.

"iya teh saya mau ngomong masalah sisa angsuran teteh saya diminta sama perusahaan kalau setiap nasabah harus melunasi sisa angsuran sekaligus tapi dikasih potongan 40%, gimana menurut teteh?"

"aduhh ko gitu ya, saya kan gapunya kalo harus lunas sekarang"

"kalo masalah itu sih terserah teteh, soalnya kalo ga mau dilunasin sekarang nanti ada penagih baru sama perusahaan baru, dan bunga hutang teteh bisa berkali lipat lagi".

fatimah pun melamun memikirkan cara bagaimana ia bisa melunasi hutang hutangnya, sebab saat ini ia benar benar tak memilik uang sepeser pun.

"emang hutang saya tinggal berapa bang?". Wanita muslimah cantik ini pun keluar dari warung mendekati pegawai bank.

"hutang teteh hanya 1 juta 2 ratus ribu, berarti teteh hanya melunasi 500 ribu aja teh, kalo diterusin sama penagih hutang lain hutang teteh jadi 1 juta 8 ratus ribu, terus kalo setiap tanggal pembayaran teteh libur maka akan dikenakan denda 10 ribu perminggu".

"ohh.. gitu ya, duhh mending dilunasin berarti ya?".

"iyalah teh kalo lunas teteh gapunya utang terus bebas masalah".

"Duhh,, gimana ya ada cara lain ga bang bantuin teteh atuh, teteh asli bener2 gapunya uang bang, suami teteh juga baru berangkat kerja baru 3 hari".

Si abang pun termenung memikirkan jalan keluar agar fatimah bisa bebas hutang, sembari ia mengelus ngelus dagunya sendiri, ia pun mulai memikirkan ide mesum, terlebih si abang pun sudah lama menyukai Fatimah sejak awal bertemu ia sudah bermimpi berkhayal kesana kemari akan sosok Fatimah wanita muslimah nan cantik ini.

"hmmm..gimana ya teh, bisa teh hehe". Si abang tersenyum mesum

"pake cara apa bang?". fatimah semakin mendekat penasaran.

"kalo teteh bisa servis saya, saya bisa anggap lunas aja hutang teteh, hahahaa.".

"hiihh dasar si abang suka becanda aja, plakk..". fatimah menampar si abang sembari senyum, begitulah latah seorang wanita.

"becanda ko teh, hehe.., eh tapi saya beneran ko kalo teteh bisa isep punya saya aja saya anggap lunas deh asli, hahahaa."

"asli tuh cuman ngisep doang utang teteh 500k bisa lunas haha, emang suka becanda si abang mah".

"asli teh suer takewer kewer, hha", si abang sembari menghisap rokok nya.

Fatimah pun mulai berpikir keras, ia mempertimbangkan tawaran pegawai bank itu, Fatimah berfikir apa salahnya toh hanya mengulum saja mungkin itu hal yang sangat mudah dan singkat, enggak sampe diapa apain ko, diposisi ini fatimah bener2 buntu, ia malu jika harus sampai meminjam uang pada sodara atau tetangga, ia pikir malah akan jadi bahan gosipan saja.

"yaudah bang sini ngomong nya di dalem rumah aja ga enak kalo diluar".

Lalu fatimah mengajak pegawai bank itu kerumahnya yang berada tepat di belakang warungnya, setelah ia berdua di dalam rumah fatimah segera menutup gorden rumah dan mengunci pintu agar tak ada seorang pun yang bisa masuk dan bisa melihatnya sedang berduaan di rumah bersama pegawai bank itu.

"beneran bang cuman isep punya nya si abang hutang saya dianggap lunas?". Fatimah masih memastikan hal tersebut, ia takut pegawai bank meminta yang macam macam.

"jihh beneran teh saya mah ga boong, itu juga kalo teteh mau, hehee."

"yaudah saya mau deh bang, asal utang saya itu lunas, saya ga punya uang, tapi diisep doang kan bang".

"asli ni teh? Teteh mau?.

"asli bang saya mau asal hutang saya lunas". Suara fatimah yang lembut nan pelan.

"yaudah langsung aja buka celana saya teh, hehee, biar cepet". Suruh Si abang kepada fatimah sambil menunjuk melihat celanya sendiri.

Dengan perasaan berkecambuk, panik, gelisah, jantung berdegup kencang Fatimah membuka resleting pegawai bank itu secara perlahan lahan, lalu ia turunkan sekaligus celana dalam nya, terpampang lah kontol pegawai bank yang hitam panjang tak bersunat karena si abang pegawai bank ini memang nonis pria dari suku batak.

"aahh sshh... Ludahin dulu teh biar ga seret". Ucap si abang sembari merasakan kenikmatan sentuhan tangan wanita muslimah nan cantik ini.

"Cuhh,,,cuhh,, gini ya bang". Jawab fatimah sambil menatap mata si abang, kontak mata wanita muslimah nan cantik ini menambah kenikmatan bagi pegawai bank.

"Aahh shh,,, bener teh bener gitu tehh ahh,,". Si abang kewalahan akan kenikmatan yang diterima dikontolnya saat dikocok tangan lembut fatimah.

"Ayo teh isep buruan biar cepet teh, ahh..shhh..".

"Hmm,,aaa,,". Fatimah mencoba melahap kontol si abang yang berukuran cukup jumbo dibanding suaminya, terlebih fatimah tidak terlalu lihai dalam hal mengulum, maka tergigitlah kontol pegawai bang itu, gak tergigit gimana toh mulut kecil bertemu kontol besar.

"Aww,, jang kena gigi dong teh". Si abang kaget disaat kontolnya tergigit fatimah.

"Ehh,, maaf bag duhh, saya kurang bisa, lagian punya si abang gede banget mulut saya kecil".

fatimah meneruskan lagi mengulum kontol besar si abang, ia mulai menyesuaikan kontol itu dengan mulut mungilnya.

"Ahh,, nikmatt,, tehh,, shhh,,".

"Clokk,,srluupp,,srluuup,,". Bunyi hisapan mulut fatimah pada kontol pegawai bank itu.

Sebenarnya fatimah sangat berusaha memasukan semuanya, meskipun itu sangat sulit, hingga mata wanita muslimah ini memerah dikarenakan menahan nafas dan berusah menghisap kuat kuat kontol yang berukuran besar itu dimulutnya yang kecil.

"Aahh shhh,, bener tehh isepp yang kuatt,, ahhh,, terus tehhh,, ahhh,, shhh,,". Kenikmatan tiada tara dirasakan si abang disaat kontolnya dihisap hisap dengan kuat oleh wanita muslimah ini, yang sama sekali ia tak pernah bermimpi sebelumnya bisa merasakan kenikmatan mulut wanita muslimah yang cantik yang sejak dulu ia sukai ia kagumi.

Sungguh kejadian yang sangat erotis dimana wanita muslimah nan cantik yang menjadi primadona di kampungnya, saat ini ia sedang berjongkok dengan kontol di mulutnya, keberuntungan bagi pemilik kontol yang bersarang dimulut itu, karena ia bisa merasakan kenikmatan lembutnya mulut wanita muslimah idaman semua lelaki dikampung nya, bahkan lelaki2 bujangan pun banyak yang bermimpi berkhayal bisa menikmati mulut itu.</div>


============================

Di waktu yang sama datanglah pak rt, ia berniat membeli roko ke warung Fatimah, sebenarnya pak rt bukan orang kampung cigonde tapi ia rt dari kampung sebelah, karena memang sudah langganan dia selalu membeli rokok atau sekedar ngopi di warung Fatimah, sebenarnya bukan sekedar membeli roko atau ngopi saja tapi pak rt memang telah lama suka kepada Fatimah malah bisa dibilang nafsu kepada wanita alim bahenol ini, maka meskipun jarak yang cukup jauh pak rt tetap mengunjunginya.

Setiap ia Nongkrong diwarung teh fatimah pasti matanya tak pernah lepas dari setiap jengkal setiap lekuk tubuh fatimah, terutama ketika tak sengaja teh fatimah nungging atau jongkok ngambil sesuatu barang pasti mata pak rt seperti akan loncat keluar, terkadang jika sempat pak rt sembunyi2 mengambil video menggunakan hp nya merekam setiap gerak gerik Fatimah.

Dan bagian tubuh yang pak rt suka dari fatimah ialah pantat bahenol nya, pantat bulat nan sekal, selalu membuat pak rt menelan ludah melihat geolanya apalagi getaranya.

Ia begitu sangat terobsesi dengan pantat fatimah, pak rt selalu berkhayal, berimajinasi bisa meniduri, menikmati tubuh molek fatimah yang cantik, selalu terbayang dikhayalanya betapa nikmatnya jika bisa merasakan kehangatan memek sempitnya fatimah, apalagi jika ia juga bisa merasakan kenikmatan lubang pantat nya fatimah yang selama ini menjadi objek nafsunya, yang ia yakini pasti masih sangat sempit, bahkan mungkin belum tersentuh oleh suaminya sendiri.

Terlebih istri pak rt dirumah sudah tua sudah pada longgar lubang2 istrinya, pak rt sudah hilang gairah kepada istrinya sendiri dirumah, memang umur pak rt juga sudah mulai tua, tapi ibarat kata semakin tua semakin jadi, maka itulah pak rt yang sangat mesum, dan objek nafsu dia ialah fatimah.

"permisi,,, permisii,, belii,, mba beli". Pak rt memanggil manggil fatimah.

"Kemana ya, ko ini warung ditinggalin, kalo ada maling gimana ini, duhh si cantik emang teledor ya". Pak rt mulai ngedumel

"Permisii,,, mbaaa,,mbaa,, jih bener2 ga ada ni si mba cantik, tapi ini ko ada motor bank keliling ya, apa Fatimah lagi dirumah nya kali ya, harus disusul ini".

Lalu kang rt beranjak kebelakang berniat kerumah fatimah yang berada tepat di belakang warungnya, dengan pelan pak rt berjalan kerumah fatimah, sampailah di teras rumah teh fatimah pak rt heran melihat keadaan rumah yang tertutup gorden padahal siang hari, sebab biasanya gorden terbuka kalo siang hari, dengan mengendap endap pak rt pelan pelan ingin mengintip jendela rumah teh fatimah.

Alangkah terkejutnya ketika pak rt melihat sosok wanita berkerudung berjongkok dengan kontol dimulutnya, ia mengamati siapa orang itu, siapa kedua orang itu, apakah fatimah sama pegawai bank atau wanita lain.

"Waduhh... Apaan nih, itu bener fatimah bukan ya, hmm,,". Pak rt menyipitkan matanya.

"Busett,, tapi bener deh kayaknya, gamungkin salah itu fatimah sama pegawai bank keliling, wah harus buru buru direkam nih lumayan, hehe".

Dengan Cepat pak rt mengeluarkan hp nya dan langsung merekam adegan fatimah sedang mengulum kontol pegawai bank itu, meskipun hanya berdurasi 2 menit, memang karena pak rt juga rada takut ketahuan orang atau ketahuan fatimah sendiri.

"Pulang aja ah lumayan dapet video juga hehe".
Pak rt riang gembira berjalan pulang ia tak jadi membeli roko namun ia mendapat 2 menit video berharga yang mungkin bisa berguna dilain waktu.


Aksi penguluman terus berlanjut si abang semakin bernafsu mengoral mulut fatimah yang mungil nan lembut itu.

"Hekhh,,hekh,,hekhh,,". suara kontol pegawai bang yang semakin menekan nekan kedalam rongga mulut fatimah, kepala wanita muslimah itu pun ia tekan tekan agar lebih dalam kontolnya bersarang di mulut nikmatnya.

"Ahhh,, ahh,, ahh,, shhhh, tehh saya mau keluar,, ahh,, ahhh,,". Semakin menggila si abang mengoral rongga mulut fatimah yang teramat nikmat, menandakan takan bertahan lama pertahan kontolnya.

Fatimah kewalahan menerima gempuran kontol si abang di mulutnya hingga matanya memerah, nafasnya sesak tertahan, mungkin karena terlalu besar kontol si abang di mulutnya yang kecil.

"Ahh,, ahh,, ahh,, sayaa keluarr tehh,, ahhh,, croottt.. croottt,, srrrr,,srrrr...".
Akhirna ledakan kenikmatan kontol pagawai bank pun keluar di mulut fatimah.

"Aaaahhh ,,,huuhhhh,, shhh,,, mantaapp teehh". Si abang masih masih mendiamkan kontolnya di dalam rongga mulut fatimah agar lebih lama merasakan kenikmatan orgasmenya, berbeda dengan fatimah yang tersiksa kesulitan bernafas dan mual seakan ingin muntah karena lahar panas yang tertelan.

"Ukhukk,,ukhuukk,,,ahh". Fatimah melepaskan kontol si abang, ia pun langsung terbatuk batuk, karena sangat banyak pejuh yang ia telan.

"Si abang mah tega, teteh sampe sesak nafas bang,, ukhukk,,ukhukk,,".

"Hehee,, maaf ya tehh lagian enak banget mulut teteh tuhh lembutt, jadinya sayang cepet keluar deh, saking nikmatnya teh".

"Yaudah jadi sekarang lunas kan bang hutang saya?".

"Iya teh lunas saya bisa menepati janji ko tenang, ehh tapi makasih banget ya teh udah mau, soalnya jujur saya dari dulu suka sama teteh". Jawab si abang sembari memakai celana nya kembali.

"Suka ?, Dari dulu?, Emang suka dari apanya bang?". Ucap fatimah sembari membersihkan pejuh yang berceceran di lantai.

"Ya karena teteh itu baik, cantik, seksi juga, hehee".

"Huuh, dasar ngegombal nya bisa aja, udah buruan keluar bang, takut nanti ada yang ke warung bang".

Fatimah membukakan pintu lalu membuka semua gorden yang tadi ia tutup.

"Tehh saya lanjut ya, sekali lagi maksih banget ya, sampai bertemu lagi, saya pasti kesini lagi teh pasti".

"Jangan lah kan udah lunas hutang sayanya juga bang".

"Bukan mau nagih hutang tapi mau bertemu teteh aja, suatu saat pasti saya rindu teteh ,, dahh,, marii tehh". Si abang pun pergi melanjutkan keliling kampung untuk menagih hutang2 nasabah yang lain.

'Akhirnya selesai juga, yang penting hutang lunas, meskipun harus ditukar dengan mulutnya, toh hanya sebatas mengulum saja, dan itu tak akan terjadi lagi, cukup hari ini saja kejadian buruk tadi'. Itulah yang ada dibenak fatimah.</div>


========================


Berselang sehari setelah kejadian itu pak rt pun kembali datang mengunjungi warung Fatimah, mungkin bukan sekedar untuk minum kopi atau membeli roko saja, apalagi ia telah mengantongi rekaman video skandal Fatimah bersama pegawai bank, entah apa rencanaya dengan video skandal ibu rumah tangga cantik itu.

"assalamualaikum". Pak rt berucap salam didepan warung fatimah

"waalaikumussalam, eh pak rt pulang darimana pak?". Fatimah berjalan dari dalam warung.

"ga dari mana mana, emang sengaja saya pengen ngopi disini, soalnya kopi bikinan mba lain dari yang lain". Ucap pa rt sembari duduk di kursi depan warung fatimah.

"ohh gitu, ah pak rt bisa aja, sama aja kali pak kan namanya juga kopi kemasan". Balas fatimah dengan wajah merah karena gombalan pak rt, ya begitulah wanita kalo sudah dipuji pasti senang sekali pun pujian itu dari lelaki tua dan jelek.

"Dih,, Beneran deh mba saya ga bohong, kopi mba emang paling enak, makanya saya bela belain jauh kesini demi minum kopi yang dibikin mba hehe,". Pak rt sembari tersenyum.

"Iya deh saya percaya aja, mau kopi apa pak?". Tanya fatimah

"Biasa kopi hitam aja mba, sama roko jarum super sebungkus ya".

"oh iya siap pak" . fatimah mun kedalam warung menyeduh kopi pesanaan pak rt.

Tak lama kemudian fatimah keluar dengan membawakan segelas kopi hitam dan menghampiri pak rt yang sedang duduk dikursi panjang depang warung.

"Disini ya pa kopi nya". Ucap fatimah menyimpan kopi dimeja sembari membungkukan badan.

Mata pak rt seketika tak berkedip melihat Fatimah dari ujung kepala sampai ujung kaki, meskipun fatimah memaki baju tertutup dan berkerudung tapi sorot mata pak rt seakan menelanjangi tubuh wanita cantik nan bahenol itu.

"Oh iya mba bener disitu". Balas pak rt tanpa membuyarkan pandanganya.

Fatimah berbalik badan hendak kembali kedalam warung, saat itulah yang ditunggu tunggu pak rt, karena ia bisa melihat kemolekan pantat wanita muslimah itu, pantat bahenol yang berlenggok ke kanan dan ke kiri seakan matanya mau copot dibuatnya.

Sembari menelan ludah karena melihat bongkahan pantat bahenol fatimah pak rt pun menyalakan roko.

"Ngomong ngomong suami mba kemana ya, ko saya jarang lihat?". Pak rt membuka obrolan.

"Oh itu, iya A rahmat ke jakarta pa, udah 3 hari yang lalu, katanya bos nya itu nyuruh suami saya ngawasin tukang tukang bangunan yang baru, soalnya bos nya mau pulang kampung". Balas fatimah

"Oh pantesan kemaren kemaren kalo saya lewat ga keliatan, emang berapa lama mba dijakartanya?".

"Katanya sih sebulan pak, tapi ya kadang bisa lebih bisa kurang gimana beres proyeknya aja pak".


"ohh.. lama juga ya mba". Pak rt sembari menghisap rokok nya.

"Iya sih pak, tapi ya mau gimana lagi, dari pada dirumah ga kerja pak"

"Iya juga sih mba, tapi kasian si mba nya ga ada yang meluk kalok tidur, hehehe." Ucap pak rt sambil terkekeh.

"Ahh saya mah ga apa apa pak udah biasa ditinggalin sebulan 2 bulan, lagian kan bukan pengantin baru lagi pak". Balas fatimah.

"ahh masa mba biasa aja ditinggalin a rahmat selama itu, ada serepnya kali, hehehe". Pak rt mengira fatimah berselingkuh dengan pegawai bang kemarin itu.

"Serep apasih pak saya mah ga ngerti". Fatimah bingung apa yang dimaksud setep oleh pak rt.

"Hehe, iya serepnya A rahmat gitu mba".

"Ah pak rt ada ada aja, saya mah ga neko2 pak, gaada kepikiran sampe kesitu meskipun sering ditinggalin lama sama a rahmat, saya fokus ngurus si lutfi aja pa".

"Beneran nih ga ada, tapi kemaren saya liat mba punya serep itu, pegawai bank bukan mba? hehe". Ucap pak rt sembari mendelik fatimah.

Degg, Fatimah pun kaget mendengar apa yang dikatakan pa rt, ia sangat takut kejadian kemerin memang ada yang melihat.

"ohh itu ya, yang kemarin ya, mmm,,, dia itu pegawai bank pak, saya punya angsuran jadi setiap minggu dia pasti datang kesini pak". Fatimah sedikit gugup saat menjelaskan kemarin kedatangan si abang pegawai bank.

"pegawai bank aja apa pegawai lain lain juga mba, hehe". Pak rt terus mencoba mencari tau tentang apa yang terjadi kemarin.

"Apaan sih pak, jangan berpikiran yang aneh aneh deh, takut jadi fitnah". Nada tinggi fatimah kepada pa rt dan ia pun mulai panik.

"Iya saya tau mba, tapi masalahnya saya liat sendiri mba apa yang terjadi kemaren". Jelas pak rt.

"Liat apaan sih pak coba ngomong aja jangan ditutup tutupi ". fatimah berusaha tenang walau sebenarnya ia sangat panik ia takut pak rt benar benar melihat kejadian kemaren diman ia sedang mengulum kontol pegawai bank itu.

"Liat mba bersama pegawai bank itu". Suara pak rt mengecil.

"Emang bener kalo itu, kan saya pelunasan kemaren disini pasti pada ngeliat lah pak, orang pinggir jalan, ga ada macem macem lagi pak".

"Udah deh mba jangan bohong sama saya, soalnya saya punya buktinya mba, hehe". Pak rt tekekeh.

"Bukti untuk apa pak, emang saya lakuin apa pak"

"dokumentasi kisah cinta dong, hahaa".

"kisah cinta saya atau kisah cinta si andin aldebaran haha,". fatimah berusaha riang dan tenang memecah kepanikanya.

"Udah mba jangan membelokan pembicaraan deh, ya kisah cinta si mba sama pegawai bank itu lah".

"Jangan pitnah deh pak, gimana kalo orang2 beneran percaya". Protes fatimah dengan nada tinggi.

"Jihh,, ko jadi ngebentak saya mba, saya bicara apa adanya, sesuai fakta dan bukti mba". Pak rt mun sedikit kesal karena dibentak fatimah.

"bukti apa, buktinya mana coba, apakah foto atau video mana tunjukan kalo emng bener saya ada hubungan sama pegawai bank?".. fatimah nyerocos sambil sedikit menenggakan wajahnya.

"Mba pengen liat? Asli? jangan lah, ini buat koleksi saya aja, hehehe,,". Ucap Pak rt sambil terkekeh kekeh.

"Ayo mana tunjukin kalo emang bener jangan asal ngomong pak, ko bapak jadi gini, memfitnah saya, saya bisa laporin bapak tentang pencemaran nama baik lo". Fatimah sedikit membentak pak rt.

"Ko mba nyolot si, ayo kalo mau saling lapor, kalo mau berperang sama saya, saya ga takut, karena saya punya bukti". Sambil berdiri Pak rt membentak balik fatimah.

Bentakan pak rt pun membuat fatimah tertegun tertunduk, badanya gemetar wanita muslimah ini sangat ketakutan atas perkataan pak rt tadi, ia sangat menyesal kenapa hari ini bisa bisanya ia berdebat dengan lelaki tua ini.

"Malah bengong, jadi ga nih kita saling lapor?". Pak rt semakin menekan fatimah yang sedang tertunduk.

"duhh pak ma,,maafkan saya, bukan gi,,tu maksud saya pak, ta,,di saya keceplosan sampai saya bentak bapak, saya cuman panik pak, takutnya ada orang yang denger terus langsung percaya sama omongan bapak". Sambil terbata bata ia meminta maaf, Fatimah mengalah, ia berfikir jika diperpanjang akan semakin berabe masalah nya.

"ya bagi saya ga masalah sih kalo soal mba bentak2 saya tadi, cuman sekarang saya mau minta kejujuran mba saja". Balas pak rt dengan nada rendah teratur.

"Ke,,jujuran masalah apa pak?". Teh fatimah mengangkat wajahnya menatap pak rt

Pak rt berdiri mendekati fatimah seakan ia mau menyampaikan sesuatu dengan pelan ke telinga wanita muslimah itu.

"Yaa,, tentang hubungan mba sama pegawai bank itu yang kemaren kesini". Ucap pak rt sedikit berbisik

Fatimah pun termenung, ia berpikir keras antara jujur atau berbohong, fatimah yakin pak rt melihat kejadin kemarin ketika ia berduaan dirumahnya dengan pegawai bank itu.

"Nih liat mba, saya punya video mba kemarin". Pak rt memutar video rekaman kemarin dimana seorang wanita muslimah berkerudung sedang mengulum menghisap hisap kontol seorang lelaki di depan fatimah, ya wanita di dalm video itu memang dirinya.

Fatimah semakin panik tak karuan apa yang harus ia lakukan sekarang, ia sebisa mungkin harus bisa membujuk pak rt untuk menghapus video rakaman dirinya.

"Jujur pak kemarin saya dipaksa, kalo ga saya turutin kemaunya saya bisa celaka pak". fatimah berbohong, ia mencari alasan mencoba menjaga harkat martabat dirinya sendiri dan keluarga.

"Tuh kan mba bohong lagi, hadeeh hadeh,, ga masuk akal, masa dipaksa sampe bisa masuk kerumah dulu, tutup gorden dulu, kunci pintu segala macem hahaa,, kocak banget kamu mba, haha". Pak rt bicara seraya kembali duduk di kursi warung itu.

"astagfirulloh pak, beneran saya waktu itu sangat panik pak". Ucap fatimah sambil gugup tak bisa menutupi kebohonganya, memang ia wanita yang jujur ia tak lihai dalam berbohong.

"Oh jadi kemaren mba panik terus lari kerumah sambil gandeng tangan orang yang ngancem mba gitu? Enak banget ya haha, yaudah sekarang saya akan maksa mba juga ayo kerumah yo". Pak rt bicara sambil mengedip ngedipkan matanya.

"Astagfirulloh masa bapak mau jadi lelaki cabul juga". Balas fatimah dengan enteng.

"Aduh aduh,, jangan ngomong sembarangan mba, tadi mba bentak bentak saya, sekarang udah bilang saya cabul, bener bener kelewatan kamu mba, ya udah saya akan tunjukin video ini ke suami mba aja lah, kalo kepolisi saya masih baik pada mba, setidaknya suaminya tau kelakuan istrinya saat ditinggal bekerja gimana". Ancam pak rt kepada fatimah.

"Duhh pak saya minta maaf lagii, sumpah bukan gitu maksud saya pak maaf, hikss,, hikss". Mental fatimah mulai goyah ia berbicara sambil menangis kepada pak rt.

"Hikss,,hikss,, sekarang saya mohon sama bapak tolong hapus rekaman itu pak, saya akan bayar bapak asal rekaman itu bapak hapus, saya mohon pak hikss hikss,,". Fatimah berjongkok sambil menangis tanganya memegang lutut pak rt sembari memelas memohon kepada pak rt.

"hahaa.. dasar wanita, air mata dusta, udah lah jangan pake drama segala mba, saya gak butuh duit, lagian mba mau kasih saya berapa hah?". Tanya pak rt kepada fatimah.

"Hikss,, Saya akan kasih bapak dua ratus ribuz asal bapak hapus rekaman itu pak".

"Hah Dua ratus ribu?,, Ga salah mba?,, dikit amat masa saya dihargain dua ratus ribu, hahaa". Pak rt ketawa mendengar tawaran fatimah.

"Terus maunya bapak berapa?".

"Hmm...ck ck ck, berapa ya, yaudah kasih saya satu juta kes sekarang, langsung akan saya hapus rekamanya, gimana mau gak mba?".

Fatimah kembali termenung, dari mana ia uang sebesar itu, bahkan uang dua ratus ribu yang tadi ia tawarkan pun sebenarnya tak ada apalagi satu juta.

"duhh pak kalo untuk sekarang uang satu juta saya gak ada, tapi nanti pasti akan saya bayar ko pak, sumpah, yang penting hapus dulu rakamanya sekarang pak". Balas fatimah sembari memelas dihadapan pak rt.

"ya gak bisa gitu lah mba, masa dihapus nya sekarang duit nya nanti, gimana kalo udah saya hapus mba gak mau bayar?, saya bukan orang bodoh mba, hahaha". Pak rt kembali tertawa mendengar pertimtaan fatimah.

"sumpah akan saya bayar pak, tapi nanti setelah A rahmat pulang pak".

"Gak mau ah mba, pokonya duit ada rekaman langsung saya hapus titik". Tegas pak rahmat.

"Pliiss pak,, saya mohon ke bapak, uang nya nanti pak".

"Hmm,, ya udah gini aja, hehe, kalo ga ada setua sekarang, bisa dicicil deh sama mba hehehe".Pak rt bicara sambil terkekeh.

Ide di otaknya mulai mesum melihat posisi fatimah, matanya mulai mengamati tubuh wanita muslimah cantik nan bahenol itu, lekukan pinggul yang terlihat jelas didepan matanya, terlebih fatimah masih dalam posisi berjongkok memegangi lututnya, terbayang oleh pak rt posisi yang pas jika ia ingin dikulum oleh wanita muslimah ini.

"Nah saya setuju pak, pasti akan saya cicil deh, bapak minta dicicil berapa? Perminggunya atau perharinya berapa pak?". Fatimah antusias mendengarnya ia sedikit senang dengan saran pak rt ini.

"hmm,,,hehehe". Tawa mesum pak rt melihat fatimah.

"Ihh bapak malah ketawa sih, berapa dong pak?"

"Dicicilnyaa,, perharii...". Pak rt menatap mesum wajah fatimah yang cantik

"Perhari berapa pak?".

"Dicicilnya perhari bukan pake duit tapi pakee...". Senyuman cabul pak rt seakan melecehkan fatimah

"Perhari tapi bukan pake duit, terus pake apa pak?". Fatimah terheran.

Pak rt mendekati wajah fatimah seakan ingin berbisik, fatimah menyambut mendekatkan telinganya dengan mulut pak rt.

"Cicil perhari pake tubuh mba". Ucap pak rt pelan tapi menusuk jantung wanita cantik itu.

Deg fatimah kaget dan bergidik mendengar bisikan pak rt tadi, namun ia berusah mengendalikan diri, tetap tenang dalam bicara agar tak salah ucap seperti tadi.

"serius dong pa jangan bercanda aja, perhari dua puluh ribu ya pa, mau gak?". ucap fatimah riang menyembunyikan ketakutanya.

"Saya gak bercanda mba, justru mba yang dari tadi bercandain saya, emang saya gak tau hah?". Pak rt kembali menaikan nada bicaranya karena geram mendengar jawaban fatimah.

Fatimah ketakutan ia hanya tertunduk terpaku, ia semakin gemetar tubuhnya mulai berkeringat dingin menahan rasa takutnya.

"Denger ya mba, pokoknya hanya ada dua pilihan, kasih saya satu juta sekarang atau dibayar pake tubuh mba, titik hanya itu tawaran saya mba, kalo gak bisa keduanya saya akan tunjukan rekaman ini pada a rahmat suami mba".

"astagfirullohh pak, dosa pak, nyebut pak nyebut, saya percaya bapak orang baik, jadi jangan gitu lah pak".

"alahh kamu pake ceramahin saya, nih denger ya fatimah, kamu itu udah ngelakuin dosa kadi jangan so alik jangan so ceramahin saya, kamu udah berbuat dosa pada suami kamu sekarang mau bahas dosa kepada saya, mikir dikit lah".
Ucapan pak rt yang pelan tapi sangat menusuk fatimah.

"udah jangan bertele tele lah, sekarang pertanyaan saya mau ga terima tawaran saya, kalau gak mau ya tau sendiri resikonya". Ancam pak rt.

Fatimah sangat tertekan, ia berfikir keras menimbang nimbang pilihan mana yang tepat, mana yang memiliki resiko kecil atau resiko besar, jika video itu sampai terlihat oleh a rahmat maka hancurlah rumah tangga dan keluarga, disisi lain ia tak mau jika harus melayani lelaki tua ini, tak terbayangkan jika ia sampai ditiduri lelaki tua cabul ini, setelah beberapa lama ia berfikir telintas lah sebuah ide dibenaknya.

"Yaudah pak saya mau tawaran yang tadi". Fatimah berdiri dari jongkoknya.

"Wihh, yang mana tuh?". Pak rt sumringah

"Iya, saya akan lakukan seperti apa yang ada didalam rekaman itu kepada bapa".

"Nah,, gitu dong mba,, yo ah".
Pak rt pun berdiri dengan kegirangan.

"Ayo pak didalam warung aja". fatimah berjalan masuk kedalam warung diikuti pak rt dibelkangnya.

"siipp mba,, ahh, plaakkk...". Tamparan tangan pak rt di pantat bahenol fatimah

"Aww,, Ahhh.. pak". Jerit fatimah ketika pantat bahenolnya ditampar oleh pak rt.

'Hehe akhirnya kamu jadi miliku fatimah bahenol, setelah ini jangan harap kamu bisa bebas fatimah, aku harus menikati tubuhmu, kontol ku harus merasakan kenikmatan tubuhmu, lubang lubang yang ada ditubuhmu tak akan selamat dari kontol ku nanti fatimah, hehehe'. Begitulah ucap lelaki tua ini dalam hati.</div>


===================


Setelah keduanya berada di dalam warung fatimah pun menutup roling warung mengunci pintu dan menyalakan lampu warung karena memang tak ada jendela jadi sangat gelap jika lampu tak dinyalangan.

Dengan cepat fatimah membuka resleting celana pak rt karena ia ingin masalah ini cepat selesai, ia berfikir mungkin pak rt hanya ingin diperlakukan sama seperti abang pegawai bank kemarin, dan setelah itu masalah beres.

Begitulah wanita terkadang ia merasa cerdik padahal tidak, mungkin ia merasa pintar mengatasi masalah, tapi hanya akan memperpanjang masalah, begitu pun yang di alami oleh wanita muslimah cantik nan bahenol ini sekarang, ia harus menerima konsekwensi dari kelalaianya sendiri.

keputusanya kemarin dengan pegawai bank menjadi pintu munculnya masalah masalah yang lain, entah apa yang akan terjadi pada fatimah di dalam warung, entah apa yang akan terjadi pada wanita cantik yang bertubuh montok berisi, buah dada yang kencang dengan bongkahan pantat yang semok bahenol yang begitu menggoda setiap lelaki yang melihatnya.

Setelah celana pak rt diturunkan fatimah dengan cepat langsung melahap kontol lelaki tua itu, sekarang fatimah tak ingin bertele tele mungkin lebih cepat lebih baik.

Namun ketika kontol itu baru saja ia lahap fatimah sangat mual ia mau muntah, mungkin rasa daki dan keringat lelaki tua yang membuat fatimah ingin muntah.

"Uwokkh,,uwokhh,,uhukh,,". Suara fatimah seperti mau muntah merasakan rasa aneh kontol pak rt.

"Hehee, santai dong santai, buru buru amat mua kemana sih mba". Ucap pak rt terkekeh melihat fatimah yang mau muntah akibat melahap kontolnya yang bau itu.

Fatimah menenangkan diri menarik nafas dalam dalam, ia mulai melatih sugesti pada dirinya sendiri bahwa kontol ini adalah kontol suaminya sendiri, dengan memejamkan mata fatimah kembali mengulum kontol bau lelaki tua itu.

"Slruupp,,slruupp,,". Fatimah perlahan menghisap kontol pak rt.

"Ahh,, bener mba gitu ahhh,, isep mba ahh". Pak rt merem melek keenakan ketika kontolnya dihisap mulut lembut wanita muslimah idamanya.

"Slruupp,,slruupp,,clok,,clokk,". Fatimah menghisap dengan kuat dan mengocok dengan cepat konol pak rt, pak rt pun kewalahan menerima blowjob dahsyat ini.

"Stopp,, stopp,, udah udah mba, kalo begini caranya saya bisa keluar cepet nih". Pak rt mencabut kontol nya dari mulut fatimah.

"Kenapa pak, kan emang biar cepet keluar pakk, biar gak lama pak". Ucap fatimah sedikit menggerutu.

Ternyata pak rt tak ingin ini cepat selesai, ia ingin lebih, bukan hanya sekedar kuluman yang ingin ia nikmati dari wanita cantik ini.

"Udah sekarang mba berdiri". Pak rt membagunkan fatimah dari jongjoknya.

"Sekarang menghadap sana, saya ingin melihat pantat mba". Pak rt memutar tubuh fatimah menjadi membelakanginya.

"ehh pak ko gini, kesepakatanya kan saya hanya mengulum pakk, saya gak mau kalo gini". Fatimah merengek ketakuan sebentar lagi ia akan menangis.

"Diam, jangan ngelawan kamu mba, udah sekarang nurut aja". Bentak pak rt pada fatimah.

"Hikss,, hikkss,, jangan gini pakk,, saya mohon pakk hikss,, hikss,,". Akhirnya air mata fatimah pun tumpah ditengah ketakutanya.

"Ayo buruan mau nurut gak? Kalo mba gak nurut saya batalin nih, ayo singkapin bajunya sepinggang". Bentak pak rt dengan marah.

Sambil menangis perlahan fatimah mengangkat baju gamisnya seukuran pinggang, terpampanglah pantat bulatnya yang masih tertutup celana legging berwarna coklat, terlihat lah garis celana dalam yang mebungkus pantat bahenolnya.

"Uhhh,, bohay amat pantat mba plakkk,,". Suara tamparan pak rt di pantat fatimah hingga pantat bahenol itupun bergetar.

"Hikss,,hikss,, udah pak jangan gini, saya kasih aja satu juta ya pak sekarang hikss,, hikss,,". Fatimah sangat ketakutan, ia menyesal membuat keputusan dengan mengajak pak rt kedalam warung, ia ingin lepas sekarang, mending ia berbohong tentang memberi uang satu juta.

"Ga bisa lah, sekarang ga ada tawar menawar lagi mba, apalagi saya udah lihat pantat sebohay ini, hehe". Ucap pak rt sembari meremas pantat bahenol fatimah.

"Hikss,, hikss,, udah pak jangan gini, saya kulum lagi aja ya pak". Ucap fatimah gemetar sambil menengok kebelakang kearah pak rt.

"Uhh,, shh,, mantep bener ini pantat, bener bener ga jauh dari perkiraan". pak rt tak menggubris omongan fatimah ia tetap fokus meremas remas pantat bahenol wanita cantik ini.

"Ayo sekarang buka celananya cepat". Tekan pak rt.

Fatimah terus menangis, mau tidak mau ia perlahan menurunkan celana gamisnya, pak rt melihat perlahan bongkahan pantat bahenol itu terbuka sambil memegang kontol nya sendiri.

"Busett,, mulus banget ni kulit, ibaratnya kalo si odoy nemu barang kaya gini baru nempelin kontol langsung ngecrot, shh". Ucap pak rt sendiri, membahas si odoy lelaki tua cabul suruhanya.

"hikks,, hikkss,, udah pak segini aja ya". Tangis fatimah tak berhenti saat ia mencopot celana gamisnya.

"Diem jangan ngelawan kamu". Bentak pak rt kepada fatimah.

Dan terpampanglah pantat bahenol wanita muslimah ini yang hanya terhalang celana dalam yang berwarna putih, kulit pantat yang begitu mulus, pantat yang begitu kencang jauh dari pantat istri pak rt yang sudah kendor dan burik.

Pak rt menelan ludah ia sangat terangsang, otaknya mulai kalap melihat pantat sempurna fatimah, dengan sigap ia berjongkok menerkam pantat bahenol fatimah dan mulai mendengus dengusnya, terciumlah aroma khas pantat wanita muslimah ini, aroma keringat dari pantat fatimah membuat lelaki tua ini melayang layang.

"Ayo cepat sekarang buka celana dalamnya". Ucap pak rt tergesa gesa.

"Udah pak cukup, saya ga bisa lanjutin saya gak mau hikss,, hikss,, ". Balas fatimah menolak menbuka celan dalamnya.

"Jangan coba coba ngelawan ya, sekarang kamu harus nurut, kalo ga nurut nasib kamu akan lebih buruk". Bisik pak rt sembari mencekik leher wanita muslimah ini.

"Aaa ahh,, Hikss,, hikss,, hikss,,". Fatimah hanya menangis dengan nafas tertahan karena cekikan pak rt.

"Kalo ga mau buka sendiri biar saya yang buka". Pak rt berjongkok kembali, kedua tanganya memegang pipi pantat fatimah lalu menepuk nepuk pipi pantat fatimah hingga bergetar getar, perlah lahan lelaki tua ini membuka celana dalam yang menutupi gelembung pantat bahenol milik wanita muslimah ini.

Sedikit demi sedikit terlihatlah belahan pantat fatimah yang membuat kontol pak rt semakin tegang, pak rt terus menarik celana dalam itu kebawah, celana dalam yang sangat ketat, seakan celana dalam ini bukan ukuran yang pas untuk pantat sebesar ini, celana dalam ini dipaksa meregang untuk menutupi pantat besar wanita muslimah ini.

Pak rt cukup kesulitan menurutkan celana dalam dibagian pipi pantat fatimah, ia harus sangat meregangkan celana dalam itu, setelah usaha menurunkan celana dalam dari gelembung pantat fatimah berhasil kemudian pak rt membuang celana dalam itu jauh jauh.

"Uhh,, bisa bisanya kamu punya pantat semontok ini, sehat bener kamu ya". Ucap pak rt.

"Udah pak cukup, saya mohon hikss,,hikss,,". fatimanh terus saja menangis saat pantat bahenol nya sudah terpampang jelas dihadapan lelaki tua cabul yang kini sedang mengamati pantat montok nya, yang seharusnya hanya suaminya lah yang berhak melihat keindahan pantatnya.
Bukan hanya melihat namun lelaki tua ini juga meremas remas, menpuk nepuk bongkahan pantatnya.

"Uhh,, shh,, kamu makan apaan sih, sampe punya pantat sebagus ini shh,, bentar saya mau liat lubangnya". Pak rt mencoba membuka belahan pantat bahenol itu, ia ingin melihat lubang pantat dari seorang wanita muslimah yang ia sukai dari dulu.

"Pak udah jangan gini pak hikss,,hiks,, saya mohon paak jangan perkosa saya hikss,, hikss,,". Fatimah memohon dengan tangis saat merasakan belahan pantatnya sedang dibuka oleh lelaki tua ini.

"Coba tunggingin pantatnya dikit, ga kelihatan nih". Suruh pak rt yang kesulitan membuka bongkahan pantat fatimah.

"Udah pak saya ga mau hikss,, hikss,,". Fatimah mengiba.

"Jangan ngelawan kamu ya, hekh,, hekss,," bisik pak rt ditelinganya sembari jari tengah pak rt menekan lubang anus fatimah.

Fatimah hanya menangis dan tubuhnya pun bergetar, ia sangat ketakutan, ia takut lelaki tua ini akan memperkosanya saat ini juga, namun apa daya dia tak akan bisa berkutik atau pun melawan, apalagi posisi berdua di dalam warungnya yang membuat situasi semakin sulit, meskipun ia berteriak minta tolong maka warga warga pun akan menganggap ini perselingkuhan bukan pemerkosaan, penyesalan yang tiada arti, pelawanan yang tak berguna, mungkin saat ini ia hanya bisa pasrah menuruti kemauan lelaki tua cabul nan bejad ini.</div>


==========================


Fatimah hanya menangis tubuhnya gemetar, ia sangat ketakutan, ia takut lelaki tua ini akan memperkosanya, namun apa daya dia tak akan bisa berkutik atau pun melawan, apalagi posisi berdua di dalam warungnya yang membuat situasi semakin sulit, meskipun ia berteriak minta tolong maka warga warga pun akan menganggap ini perselingkuhan bukan pemerkosaan, penyesalan yang tiada arti, pelawanan yang tak berguna, mungkin saat ini ia hanya bisa pasrah menuruti kemauan lelaki tua cabul nan bejad ini.

"Sekarang kamu harus nurut, atau kamu akan menyesal seumur hidup, ngerti? ". Pak rt membentak fatimah sambil mengelus anus dan memek wanita muslimah itu dari belakang.

"Hikss,, hiks,, jangan perkosa saya pak, saya akan kasih bapak apa pun asal bapak lepaskan saya hikss,, hikss,,". Fatimah terus memohon dan mengiba.

Pak rt pun memeluk fatimah dari belakang dengan kontol yang menempel pada belahan pantat bahenol fatimah, buah dada nya yang kencang pun tak luput dari remasan kedua tangan lelaki tua itu.

"A,,ahh,, hikss,, hiks,," rontaan kecil yang tak berarti disaat tubuhnya dipeluk oleh lelaki tua itu dari belakang.

"Apa kamu bilang hah? Emangnya Kamu mau ngasih apa? saya hanya ingin tubuh kamu fatimah". Bisik pak rt ditelinga fatimah sembari kontolnya menekan pelahan pantat fatimah yang empuk serta tangan yang mecengkram buah dada wanita muslimah itu.

"A,,ahh,, jangan pak saya mohon, inget dosa pak, hikss,, hikss,,". Tangis fatimah tak berhenti.

"Alahh banyak bacot kamu ya, udah buruan nungging di bawah, plakk,," tamparan pak rt di pantat fatimah disertai dorongan dipunggungnya agar wanita muslimah ini segera menungging.

Sambil menangis fatimah turun ke bawah dilantai yang bertikar ia pun menunggingkan badanya dengan perlahan.

"jangan perkosa saya pak, saya percaya bapak orang baik, ini dosa besar pak hikss,,".

"Diam jangan banyak bacot, kamu mau saya bunuh hah?". Bentakan dan gertakan pak rt pada fatimah yang dari tadi terus merengek dan memohon.

"Hikss,, hikss,, hentikan pak, saya memohon ampun sama bapak hikss,,".

"Uhh,,, ni pantat emang bener bener sempurna, coba saya liat lubang anusnya, uhh,, shh,, lubang anus kamu bersih ya". Ucap pak rt sembari mengelus ngelus anus fatimah dengan jarinya.

Pak rt pun semakin kesetanan melihat lubang anus fatimah yang berwarna merah muda yang sangat bersih terawat, yang selama ini hanya ada di imajinasinya sekarang ia bisa menyentuh dan mengelus ngelusnya.

"Uhh,, memeknya udah dicukur nih, gimana bau nya ya,, shhh,,, aah,, gilaa baunya bikin saya ngaceng ahh,,". Pak rt mendengus memek fatimah yang mengintip dibawah lubang anus.

"Ahhh,, Jangan pakk saya mohonn,, jangan terusin pakk". Ucap fatimah ketika lubang senggamanya tersentuh hidung pak rt.

"Sss,,, Saya udah ga tahan nih mba, saya mau nyobain memek mba sekarang ya? cuhh,, cuhh,,?". Ucap pak rt tergesa gesa sembari meludahi kontolnya yang dari tadi sudah mengeras.

"Jangan pakk,, saya gakk mau, saya gakk mau hamil, pake mulut saya aja ya pakk pliiss, jangan kemaluan saya pakk". Fatimah menegakan badanya lalu menghadap ke pak rt.

"Kata saya apa tadi, jangan ngelawan, terserah saya dong mba, saya cuman pengen nyobain nyoblos memek mba sebentar, udahh udah ayo nungging lagi".
Balas pak rt sembari menggeser pantat fatimah dari samping agar wanita cantik itu menungging lagi.

"Saya mohon pada bapak,, pake mulut saya aja, pokoknya sepuasnya bapak pake mulut saya pliiss,, bapak". Fatimah memohon sambil menggenggam kontol pak rt.

"Sini saya mau cium bibir mba". Pak rt menarik bahu fatimah agar wanita cantik itu mendekatkan wajahnya.

"Srluupp,,ahh,slruup,,srluup," suara hisapan pak rt di bibir fatimah yang berwarna merah muda nan lembut.

"Mmmh,,mmhhh,," fatimah menutup mulutnya ditengah sapuan lidah pak rt di bibirnya.

"Srluupp,,ahh,, enak bibir kamu mba srluupp,, buka mulutnya atau gak saya gigit sampai sobek". Ancam pak rt di tengah sapuan lidah dibibir fatimah.

Dengan terpaksa karena takut akan ancaman pak rt, fatimah pun membuka mulut nya, dan langsung dilahap mulut wanita muslimah itu oleh pak rt, fatimah pasrah ketik lidah lelaki tua bergeliat di mulutnya.

"Ahh,, clokk,, clockk,, srluupp,,nikmatnya lidah kamu mba,, srlupp,, clockk,,". Pak rt menghisap lidah fatimah dengan kencang bahkan ia menelan ludah wanita muslimah itu seperti orang kehausan.

Lelaki tua yang sangat beruntung, ia bisa merasakan
Kenikmatan mulut dan bibir dari wanita muslimah nan cantik, lelaki bujang tampan pun belum tentu bisa merasakanya.

"Saya mau rasain ini nya mba!". Ucap pak rt sembari jari tanganya menyentuh memek fatimah.

"ssh,, Jangan pakk, jangan itu, mulut saya aja ya pak, biar saya hisap ya pak". Fatimah bersikukuh menolak memberikan lubang kenikmatanya

"Kalo gitu saya mau lubang ini". Balas pak rt sambil tangan kanan nya melingkari pantat fatimah dan mengelus lubang anusnya.

"ah,,ssh,, Apalagi itu jangan pakk, saya belum pernah pakk, mulut saya aja pak ya ,,". Fatimah memohon sambil memegang tangan pak rt yang sedang bermain di lubang pantatnya.

Mendengar bahwa fatimah belum pernah disodomi dipantatnya, pak rt semakin bernafsu ingin memerawani pantat wanita muslimah itu, terlebih ia sangat tergila gila dengan pantat fatimah dari dulu, ia berpikir sekarang saatnya ia harus merasakan kenikmatan pantat fatimah yang selama ini membuatnya gila.

"Ayo jangan ngelawan, cepet nungging kaya tadi cepet". Pak rt membalikan tubuh fatimah dan sedikit mendorongnya.

"Jangan pak,, saya mohon pak,,". Fatimah terus momohon.

"Hehh, jangan coba coba ngelawan ya, saya bisa bener bener bunuh kamu disini ya". Ancam pak rt yang sedikit membentak.

Lelaki tua ini memang cukup cerdik, ia selalu mencoba dulu meminta kesediaan fatimah dengan halus, tapi ketika ada penolakan maka ia akan memberikan ancaman.

"Diam kamu ya, karena kamu gak mau saya tusuk dimemek, sebagai gantinya maka lubang ini yang akan saya tusuk". Ucap pak rt sembari memutar mutar jari tengahnya di lubang pembuangan wanita muslimah itu.

"Aaa,,jangan pakk,,jangaan, hikss,,.hikss,,". Fatimah kembali menangis.

"Suutt jangan berisik, apa kamu mau ada orang yang denger dari luar hah?".

Pak rt mulai membuka bongkahan pantat bahenol fatimah dengan kedua tanganya dan terlihat lah lubang anus nya yang kecil dan mengekerut kemudian ia jilat jilat dengan rakus, terkadang ia berusaha menusuk lubang pantat fatimah dengan lidahnya namun tak pernah berhasil.

"Ahh,, srlupp,, srluup,, gurih bener lubang pantat kamu, pantat kamu gede tapi lobangnya kecil, kamu jarang berak ya hehe,," ucap lelaki tua ditengah jilatanya di lubang pembuangan wanita muslimah itu.

"Heh Ada minyak gak atau lotion?".

"Buat apa pak? hikss,, hiks,,".

"Buat lubang anus lah, kalo gak dikasih pelumas bisa robek nanti anus kamu, kamu gak mau kan lubang tai kamu sobek?". Balas pak rt sambil menengak nengok di dalam warung mencari minyak atau lotian untuk pelicin lubang pantat fatimah yang akan segera ia nikmati.

"gak mau pak hikss,, hikss,,".

"Yaudah dimana minyak nya?".

"Itu diatas lemari es ada minyak zaitun hikss,,".

pak rt pun mengambil minyak zaitun dari atas lemari es, kemudian ia menuangkanya di lubang anus fatimah, perlahan ia putar putar lubang kecil itu, ia berusaha memasukan jari tengahnya kedalam lubang yang sangat rapat itu, memang benar lubang pembuangan wanita muslimah ini masih perawan.

"Ahhh,, shh,, susah bener ni lubang dimasukin jari juga, apalagi kontol saya, ngomong2 suami mba pernah pake lubang ini gak?". Tanya pak rt ditengah usahanya menusukan jari di anus fatimah.

"A,,ahh, belum pakk, jadi jangan dimasukin disitu ya pakk" ringis fatimah saat pak rt memainkan jarinya lubang anusnya.

"Ohh suami mba belum pernah ya, tenang gak akan kenapa2 ko mba, kan udah pake minyak jadi aman mba, lagian saya juga ga mau nyakitin mba". Ucapan lembut Pak rt membujuk fatimah agar ia menjadi tenang ketika nanti ia sodomi.

"Justru dengan kelakuan bapak ini bapak menyakiti saya, padahal dari dulu saya menganggap bapak itu orang baik". Balas fatimah.

"Apa tadi kamu ngomong hah? Hekhh,,". Sekali tusukan jari tengah pak rt berhasil masuk kedalam lubang pantat fatimah.

"Aaa,,aahh,, sakitt pakk,,". Jerit fatimah.

"Kamu bilang saya orang ga baik2 hah? Pedas juga mulut kamu ya fatimah hekhh,,". Marah pak rt semakin menekankan jarinya di lubang pantat fatimah

"Aa,,ahhh,, sakitt pakk,, kalo emang bapak orang baik kenapa bapak lakuin ini ke saya". Balas fatimah sambil menjerit menahan sakit di anusnya.

"Kurang ajar kamu ya, saya entot juga pantat kamu sekarang, siap siap ya hekh,,hekhh,,". Pak rt mengeluar masuka jarinya di anus fatimah.

"Aahh,,ahh,,hentikan pak hentikan". Ringis fatimah menahan sakit dianusnya.

Pak rt pun bersiap memasang kuda kuda dilututnya, ia akan segera menyodomi lubang pembuangan wanita muslimah ini, kontolnya yang sedari tadi sudah menegang keras sudah siap untuk memerawani lubang anus fatimah.

"Bener bener ya bool kamu emang sangat menggoda, meskipun mulut kamu pedas tapi biarlah yang penting lubang pantat kamu saya sodomi". Ucap pak rt sambil menempelkan kepala kontolnya di lubang anus yang sudah licin oleh minyak yang sudah siap untuk di tusuk.

"Jangan pak,,hentikan pakk, maafin saya pakk". Fatimah memohon seraya mengempotkan otot anusnya agar tak bisa ditembus oleh kontol pak rt.

"Diam kamu jangan ngelawan plakk,," tamparan pak rt dipantat fatimah, "lemesin lubang nya lemesin, atau gak saya tusuk pake gagang sapu mau?". Bentak pak rt yang selalu mebuat mental fatimah lemah.

Akhirnya Fatimah pun pasrah, ia melemaskan otot cincin anusnya, ancaman lelaki tua itu memang selalu berhasil membuat fatimah menuruti kemauanya, perlahan lahan kepala kontol lelaki tua itu menembus lubang pembuanganya, lubang pantat milik fatimah memang sangat kecil berbanding terbalik dengan bongkahan pantat nya yang besar, terlebih ia belum pernah disodomi oleh suaminya, disentuh pun tak pernah ia izinkan.

"Aahhh,, bool kamu sempitt banget fatimahh shhh,, ahh,,". pak rt pun berhasil memasukan kepala kontolnya di lubang anus fatimah.

"Ahh,, sakitt pakk,, shh,, pelann pelann pakk". Ringis fatimah kesakitan.

"Sedikit lagi,, heekhh,, aahhh,,". dengan sekali hentakan akhirnya pak rt berhasil menanamkan seluruh batang kontolnya di lubang pembuang fatimah.

"Aaahh,, bapakk,, sakitt,, cabutt pakk,, sakiitt,, ". Jerit fatimah sangat kesakitan ketika lubang pantatnya ditembus sangat dalam oleh kontol pak rt.

"Ahhh,, nikmaatt gilaa,, aah,, akhirnya masuk juga semuanya shhh,,". Cengkraman kuat tangan pak rt yang menahan rontaan wanita muslimah itu.

Beberapa saat pak rt membiarkan kontol nya di dalam anus yang baru saja ia perawani, ia sedang meresapi nikmatnya pijatan lubang pembuangan dari wanita muslimah itu, terlebih ia memang belum bisa menggerakan kontolnya saking kuatnya cengkraman lubang pantat itu.

"Ahh,, pakk cabut pakk,, sakit pak,,". Fatimah yang terus rewel dari tadi.

"Uuhh,, shhh,, akhirnya saya bisa meraskan jepitan lubang pantat kamu fatimah, ahh,, apa bener suami kamu belum pernah nusuk lubang ini? ahhh,,". Tanya pak rt di tengah merem melek matanya meresapi kenikmatan.

"Shh,, belum pakk, lagian kan lubang itu haram pak, kotorr". Balas fatimah.

"Ahh,, Tapi suami pernah minta ga buat nyobain lubang tai kamu?". Tanya pak rt sembari mencoba menggerakan kontolnya di lubang sempit itu.

"A,aahh,, shh,, pelan pelan pakk,, pernah pak shh". Jawab fatimah pada pak rt.

"Ahh,, shh,, iya lahh pelan lagian ga bisa juga genjot cepet2, mau gerak aja susah, lubang tai kamu kekecilan ahh,, tapii nikmatt shh,,". Pak rt mulai menarik dan menusukan kontolnya dengan perlahan.

"Ohh suami pernah minta lubang ini, tapi kenapa ia belum pernah?". Tanya pak rt mengintrogasi fatimah, ia ingin mendapatkan kenikmatan yang lebih dari jawaban2 fatimah.

"Shh,, saya larang pak, ahh,,".

"Ahh,, kasian banget suami mba dilarang gitu, shhh,, emang udah berapa kali dia minta ngewe lubang tai mba?". Tanya lagi pak rt.

"Ahh shh,,hmm gak ke itung pak, pokoknya sering".

"ahh,, jadi suami mba sendiri ga pernah dikasih lubang ini sama mba?".

"Shh,, gak pernah pak".

"Ahh,, shh,, Berarti saya dong yang perawanin lubang tai mba?". Tanya lagi pak rt.

"Shh,, heem". Fatimah hanya menganggukan kepalanya.

Ia tak sanggup untuk menjawab kenyataan ini, ia teringat a rahmat suaminya yang selalu merengek meminta lubang itu kepadanya dan selalu mendapat penolakan darinya, dan malah lelaki tua yang pertama merasakan lubang itu sebelum suaminya merasakan.

Fatimah pun mulai menyalahkan dirinya sendiri, ia merasa bersalah pada suaminya, dan ia sangat benci pada lelaki tua yang sekarang sedang memejamkan mata menikmati lubang pembuanganya.

"Bapakk telah berdosa besar, bapak udak tua seharusnya bapak bertobat bukan malah berbuat dosa". Umpatan rasa benci fatimah pun ia ucapkan.

"Apa kamu bilang, hah? Hekh,, hekhh,,". Pak rt marah mendengar omongan fatimah yang pedas itu, ia pun mulai menghujamkan kontolnya dengan kasar.

"Aww,, ahh,,, ahh,,, ". Hanya rintihan yang terdengar.

"Coba ngomong sekali lagi hah? Hekhh,, hekhh,,".

"Aww,, ahh,, ahh,, ampun pak". Fatimah kesakitan saat lubang anusnya semakin dihujam.

"Kurang ajar kamu ya, ngomong ga disaring, kamu emang pantas dikasarin fatimah, saya entot lubang tai kamu, hekhh,, hekh,, hekhh,,". Pak rt mulai kasar menyodomi fatimah.

"Aww,, ahh,, ampunn pakk,, ampun,, pelan pelan pak,, saya muless pakk". Fatimah merasakan mules ketika hujaman kontol pak rt menjadi kasar di lubang pembuanganya.

"Emang saya pikirin hah? Kamu memang pantas dikasarin fatimah, ini hukuman dari ucapanmu, akan saya entot lubang tai kamu fatimah,, ahh,, hekhh,, hekhh,, plokk,, plokk,"

"Aww,, ahh,, aww,, ahh,, ahh,, ampuun pakk,, ampuni saya pakk,,". Fatimah semakin menjerit.

"Aahh,,, ahh,, lubang tai kamu emang nikmat fatimah, biarlah mulutmu bikin sakit hati, yang penting lubang taimu nikmat fatimahh,, hekhh,, hekhh,, prutt,, prutt,,". Suara kentut fatimah ditengah hujaman kontol pak rt.

"Aww,, ahh,, ampuun saya ga kuatt,, cukup pak,, ampunn pakk,,".

"Ahh,, nikmatt,, pantat siapa ini yang kentut hah? Pantat siapa? Hekh,, hekhh,,". Pak rt semakin bernafsu mendengar suara kentut dari anus fatimah, mungkin karena hujaman yang cepat menyebabkan angin yang terperangkap di lubang itu pun keluar.

"Aww,, ahh,, ahh,, cukup pakkk cukupp,,". Jerit Fatimah sembari memegang tangan pak rt yang sedang mencengkram pinggulnya.

"Ahh,, nikmat fatimahh ahh,, saya pejuhin pantat bahenol kamu fatimah ahh,, ahh,, ".

"Aww,, ahh,, jangan didalam pakk nanti jadi penyakit, saya gak mau pakk,, cabut pakk,, aah,, ".

"Ahh,, ahh,, gak akan saya cabut fatimah, lubang seenak ini gak mungkin saya cabut, kontol saya harus ngecrott di dalam lubang tai kamu fatimah ahh,,".

"Aww,, ahh,, jangan pakk,, janggan aah,, ".

"Pantat bahenol kamu harus jadi penampungan pejuh saya fatimah,, hekh,, hekh,, terima pejuh saya fatimah,, hekh,, hekh,, prutt,, prutt,, plok,, plok,,"

"Aww,, aww,, aah,, cabut pakk muless pak aah".

"Ahh,, nikmatt fatimahh,, ngentot lubang pantat kamu sampai kentut,, ahh,, plokk,, plokk,, prutt,, prutt,,". Pak rt merasakan pejuh nya sudah diujung kontol.

"Aww,, ahh,, ahh,, cukup pakk,,".
Jerit fatimah merasakan kontol pak rt semakin mengeras didalam lubang pembuanganya.

"saya pejuhin pantat kamu fatimah ahh,, terima ini fatimah,, pantat bahenol kamu emang pantes dipejuhin fatimahh,, hekh,, hekh,,".

"Ahh,, ahh,, bapak,, ahh,, bapakk,, bapakk,,".

"Plokk,, plokk,, Hekhh,, hekh,, prutt,, prutt,, aaahhhh.. fatimahh,,, croottt... Croott.. srrrrr.. srrr.. bryyy.. bryyy.. ". Akhirnya lelaki tua ini pun menembakan lahar panasnya di dalam lubang pantat wanita muslimah itu.

"Aahhh,,, huuuhhh,, gilaa nikmaatnyaahh,, shhh,, ". Pak rt bergidik merasakan kenikmatan kontolnya yang masih tertanam di lubang pembuang fatimah.

Fatimah hanya mengrenyitkan dahi sembari mencengkram tikar merasakan rongga anusnya tersiram lahar panas lelaki tua itu.

"Cplokk..." Suara anus fatimah saat kontol pak rt baru terlepass.

"Huuuhh,, mantap banget lubang pantat kamu fatimah". Ucap pak rt sembari memaki celananya kembali.

Fatimah pun mengelap pantatnya yang mengeluarkan sperma lelaki tua itu, yang baru saja memerawani lubang pembuanganya, lalu ia pun membuka pintu belakang warung, ia ingin memastikan tidak ada orang saat pak rt keluar.

"Pakk mana sini hp bapak?". Ucap fatimah.

"Hp apa, buat apa?". Pak rt pura2 bodoh.

"Ayo hapus dulu rekaman saya". Fatimah memegang tangan pak rt.

"Hehee,, gak mau". Tegas pak rt.

"Bapak harus menepati janji, saya udah berikan kemauan bapak, sekarang bapak harus lakukan kemauan saya, saya cuman ingin hapus rekaman itu pak". Pinta fatimah sedikit memaksa.

"Denger ya mba, saya ga akan pernah hapus rekaman ini, hehee". Pak rt terkekeh

"Dasar pembohong, dasar lelaki tua bejad, hikss,, hikss,,". Fatimah marah sambil menangis.

"Hehehe, denger baik baik ya mba, selama mba hidup dikampung ini, tinggal dirumah ini, saya akan selalu kesini untuk menengok mba, hehe".

"Hikss,, hikss,, pergi dari sini".

"Ohh iya roko sebungkus sama kopi tadi gak akan saya bayar ya, hehee".

"Bayar, warung ini punya anak saya si lutfi jadi harus bayar, kasian anak saya, hikss,,hikss,,".

"Masa bodoh bukan urusan saya, hehehe,
Ohh iya mba, setiap hari saya akan kesini catet ya, satu saya akan menjenguk mba tepatnya menjenguk tubuh mba untuk menyiram lubang lubang di tubuh mba, dua saya akan minta jatah roko sebungkus sama kopi segelas, hehee.."

"saya Tak sudii,, ". Fatimah teramat marah pada lelaki tua itu,

"Terserah mba sih, mba tau sendiri kan akibatnya, heheehe, saya pulang dulu yaa, jutek amat sih sini saya ciumm bibirnya,, mccuaaahh,". Ciuman pak rt di bibir fatimah yang sedang marah matanya menatap tajam lelaki tua itu yang telah menodai lubang pembuanganya.

Fatimah menangis mengingat pelecehan yang ia alami tadi, ia mengingat suami yang sedang susah payah bekerja jauh disana, sambil memegangi pantat nya ia pun menangis tersedu sedu mengingat suaminya yang selalu merengek meminta untuk merasakan lubang itu namun tak pernah ia berikan, dan sekarang lelaki tua bejad yang terlebih dahulu menikmatinya, apalagi mendengar ucapan terakhir lelaki tua tadi semakin membuat ia menjerit, membayangkan nasib buruk yang akan ia hadapi.

Entah seperti apa hari hari yang akan fatimah lewati kedepan.


==============================



Di hari rabu yang cerah sekitar pukul 10 siang Fatimah melakukan aktifitas seperti biasa yaitu menjaga warung sembari ia menjahit hitung hitung menambah nambah penghasil keluarga karena ia memang sejak gadis bisa menjahit, ia rajin menerima borongan bahan untuk di jahit dari kompeksi kompeksi, di dalam warung itu ada mesin jahit ada perlengkapan sol sepatu yang terkadang suaminya pun menerima orderan sol sepatu jika ia sedang mengaggur dirumah, ya begitulah Fatimah wanita muslimah yang cantik nan rajin.

Beberapa waktu kemudian datanglah tetangga dekat rumahnya yang memang sering nongkrong ngerumpi di warungnya.

ia bernama Ayu mutiara astuti, belum lama ia menikah dengan suaminya yang bernama Baden, bisa dibilang penganting baru karena baru 6 bulan usia pernikahanya dengan baden, ayu adalah seorang pelatih tarian daerah sejak ia gadis, baden pun terpesona ketika ayu tampil di pentas kebudayaan daerah. Karena memang ayu memiliki paras cantik tubuh ideal dan kulit putih seperti penari penari cantik pada umumnya yang sangat mempesona.

ayu juga bernasib sama dengan fatimah yaitu selalu ditinggal kerja oleh suaminya, baden adalah seorang kartap perusahaan diluar kota ia hanya bisa pulang sebulan sekali itupun hanya dua hari yaitu hari sabtu dan minggu atau pun ketika tanggal tanggal merah, ya begitulah namanya kerja dipabrik.

"Eh mba lagi jahit apa tuh?". Tanya ayu sembari duduk di kursi warung.

"Ini nih biasa kerudung2 anak, padahal barang datang dari hari minggu baru kesentuh sekarang, males banget kemaren kemaren". Balas fatimah dari dalam warung.

"Ehh mba kemaren pas hari senin jadwal si abang kan, katanya dia akan pindah kerja terus minta dilunasin semua utang, ya saya lunasin aja terus dikasih potongan 40%, kalo mba giman?" Tanya ayu.

"Oh itu mmm,, sama saya juga dilunasin yu"

"Oh iya mendadak banget ya mba, saya gak tau kalo harus dilunasin untung aja ada simpanan uang, kalo gak ada dibayar pake apa coba". Teh Ayu ngomong sambil ngemil jajanan warung.

Degg fatimah merasa tersindir atas ucapan ayu, karena iya membayar hutangnya dengan mulutnya kepada pegawai bank itu.

"bayar pake apem aja yu, hahaha". Ucap Bi aat yang baru saja datang ke warung dan ikut bergabung.

"ihh amit amitt bi, meskipun kemaren saya gak punya uang, mending saya lanjutin aja punya angsuran bi". Balas ayu pada bi aat.

Bi aat juga adalah tetangga Fatimah ia paling tua diantara mereka bertiga, bi aat memilik 2 anak, anak yang pertama yaitu gadis cantik yang sudah kelas 2 smk yang bernama Tania putri, dan yang kedua bayu sekelas dengan lutfi anak Fatimah yang duduk di kelas 2 SD.

Bi aat berperawakan montok perutnya sedikit buncit, kulitnya sawo matang, buah dada cukup besar dan tentu saja pantatnya pun besar, meskipun usianya tidak muda lagi tapi tubuhnya tetap kencang karena ia rajin mengikuti senam aerobik, bi Aat adalah seorang istri yang di madu oleh suaminya, suaminya menikah lagi dan sangat jarang sekali pulang kerumahnya, biaya anak anak hanya di transfer lewat sekening saja.

Kembali pada obrolan ketiga wanita tadi.




"Iya bercandanya yu, hehe, kan zaman sekarang banyak banget yang jualan apem, malah udah online katanya". Ucap bi aat.

"Iya bi saya mah ngeri, kadang heran wanita2 yang cantik seksi bohay pada berani jual diri, pada dimurah murahin gitu". Balas ayu.

"Tapi masih mending ada harganya yu walau pun 100/200 ribu, zaman sekarang kan banyak yang ngasih harga diri cuma cuma demi pacar itu anak anak muda sekarang katanya demi cinta".

"Iya bener zaman sekarang emang banyak yang kaya gitu ngeri ya bi". Ayu bergidik ngeri.




Di saat ketiga wanita ini sedang asik ngobrol di warung, pak rt yang memang sudah berniat dari rumah, ia ingin lagi menikmati pantat Fatimah yang baru saja kemarin Ia perawani, bahkan ia sudah membeli pelumas lubricant untuk lubang penampungan spermanya itu.

Sekarang ia tak memakai motor melaikan berjalan kaki melewati perkebunan yang tertuju ke belakang rumah dari Fatimah, memang belakang rumah Fatimah adalah perkebunan, rumah2 dikampung cigonde kebanyakan hanya dipinggir jalanya saja.

Setelah Sampai di belakang rumah Fatimah ia pun masuk lewat pintu dapur, dan ternyata dirumah ada si lutfi yang kelihatanya sedang bersiap2 untuk berangkat sekolah, memang sekolah di desa itu sedang di adakan 2 sif sekolah pagi dan sekolah siang.

Pak rt pun mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam rumah, ia pun kembali keluar.

'Si bohay lagi diwarung kali, samperin ah'. Guman pak rt sendiri.

Setelah berada di samping warung ia mendengar banyak suara wanita, ia tau berarti Fatimah gak sendirian, ia pun bejongkok di samping warung, posisinya terhimpit tembok warung dan tebing tanah, jadi tak akan ada yang bisa melihat pak rt kecuali ada orang dari halaman atas sengaja menengok ke celah itu, ia menyalakan rokok sambil menguping pembicaraan wanita wanita itu.

kembali pada perbincangan santai ketiga wanita tadi.




"ehh yu suka ditengok berapa kali sebulan ladang mu?". Tanya bi aat mulai membahas ranah ranjang.

"Dasar malah nanyain itu, privasi bibii, tapi jujur ya sebulan sekali si bi setiap dia pulang aja, hahaa". Balas ayu malu malu.

"hahaa, iya mau gimana lagi ya yu, senasib kita, malah saya pernah sampe 3 bulan gak ditengok, eh tapi suka minta yang macam2 gak A baden yu? ". Tanya bi aat kepada ayu.

"macam macam gimana bi?". Balas ayu.

"misalnya pengen di emut/minta yang belakang gitu?". Tanya lagi bi aat

"privasi bii privasii,, hahaa, kalo di karaoke sering, kalo lewat belakang emang pernah cuman satu kali itu juga sakit banget, gak mau lagi deh, kalo bibi pernah lewat belakang?". Curhatan teh ayu.

"Buka pernah lagi malah suami bibi sering minta yang belakang, kata suami sih lebih sempit,mungkin bagi dia yang depan udah hambar kali tapi gak tau." Balas bi aat.

"Udah disediain lubang yang bener, malah pengen lubang yang kotor ya bi dasar lelaki hmm". Ucap ayu.

"biasa kan yang dilarang lebih menantang, tapi yang penting depan belakang juga untuk suami kita ya yu". Balas bi aat

Deg Fatimah merasa tersindir kembali oleh pemibcaraan Ayu dan bi Aat, iya kembali teringat kejadian kemarin, dimana lubang belakangnya bukan suaminya yang memerawani, melainkan diperawani oleh lelaki tua kucel dan cabul.

"Iya saya juga yang penting dia udah merawanin dua2 nya, meskipun saya gak mau lagi ah sakit bi". Balas Ayu.

"Nah itu bener yu, heyy.. mba diem diem aja anteng amat kayak nya, kalo si mba gimana yang belakang masin perawan gak? Haha..". Tanya bi aat pada Fatimah yang sedang merapi rapikan kerudung yang sudah beres ia jahit.




Pak rt yang berada disamping mendengar hal itu, dan membuat ia terangsang.

'Asal kalian tau kontol ku ini lah yang telah memerawani pantat bahenol nya Fatimah,hehe'. Ucap pak rt dalam hati sambil memegang kontol dibalik celanaya yang mengeras karena teringat kemarin begitu nikmatnya lubang pantat Fatimah.




"Haha,, dasar si bibi, kalo yang itu jangan bi, kan gak boleh". Balas fatimah.

"Masa mba, emang suami gak pernah minta?". Bi aat penasaran sama wanita ter alim ini.

"Rahasia dong biii, hehe". Balas Fatimah

"Bukan gitu, saya gak percaya aja kalo A Rahmat belum pernah minta, orang dia punya bini bohay kaya mba, malah bisa dibilang pantat bininya yang terseksi dikampung, mustahil kalo gak pernah minta, hehe..". Ucap bi Aat.

"Iya iya bii, emang pernah minta sih dulu cuman saya larang". Balas Fatimah.

"Haha, aduh kasihan banget A rahmat ya, tapi ngambek gak pas gak dibolehin?". Tanya bi Aat.

"Ya ngambek kayak nya si bi, tapi ngambeknya gak lama, besoknya biasa lagi malah suami yang minta maaf ke saya". Balas fatimah.

"wihh hebat2 berarti sampai sekarang masih perawan dong, hehe,,". Tanya Bi aat.

"Iya dong masih bersegel". Balas fatimah

"Tuh dengerin yu mba fatimah aja yang pantat nya paling bohay masih di segel". Ucap bi aat kepada ayu

"Awas Ah masih disegel masih disegel tau nya pernah ada yang masuk, haha, becanda2 mba, ya.. kali aja yang masuk kan cuman jari atau apa gitu, hehe,, ". Balas Ayu.

"Hha iya bener yu, soalnya pantat mba Fatimah itu menggoda banget, mungkin banyak yang ngopi disini juga bisa jadi pada pengen liat yang nyeduh kopinya, bukan emang pengen minum kopi, hehe,,". ucap bi aat.

"Iya bener tuh, bisa jadi mba". Ucap ayu pada fatimah.

"Iya kali, mungkin ini anugrah ya Bi, Yu, hehe". Balas fatimah sambel senyum.

"Iya bener mba anugrah, makanya banyak bapak2 yang ngopi disini" Ucap ayu.

"Iya bener yu, yang paling sering pak rt dari kampung sebelah tuh". Ucap bi aat.




Deg pak rt mendengar namanya disebut oleh bi aat, ia pun penasaran apa yang akan mereka omongkan tentang dirinya.
'mau ngomong apa kalian hah'. Gumam pak rt dalam hatinya.



"Iya bener banget Bi, saya juga heran hampir setiap hari dia ngopi di warung mba fatimah, jangan jangan pak tua itu sudah jatuh cinta ama mba Fatimah, haha?". Ucap ayu sambil ketawa.

"Bisa jadi yu, haha,, eh, mba mau ga sama pak rt? Haha,, ". Tanya bi Aat pada fatimah

"hihh,, gak lah bi, Ayu kali tuh yang memendam rasa sama pak rt". Ucap fatimah.

"Hiihh amit amitt, deket deket juga ayu gak mau, apalagi bercinta hiiihh,," Ucap ayu bergidik ngeri.

"Kalo banyak duitnya gimana yu?". Tanya bi aat lagi.

"Sekalipun pak tua itu banyak duit ayu mah gak sudii bibiii,, amiitt amiittt". Balas ayu suara kencang.




'kurang ngajar si ayu, beraninya dia menghinaku'. Gumam pak rt dalam hati disertai marah.




"Haha.. iya si, bibi juga udah umur segini amit amitt apalagi kamu yang masih muda".
Ucap bi aat.

"Tapi istrinya pak tua itu gimana cantik apa gimana?". Tanya Ayu.

"Ya sama aja sih standar dia, cuman kurus banget istri pak tua itu, tekanan batin kali". Balas bi aat.

"Ko bisa bi, emang kenapa istrinya?". Tanya lagi ayu.

"Kalo gak salah istrinya dulu gak mau sama pak rt itu, tapi dijodohkan sama orang tua meraka, jadinya tekanan batin deh, mungkin karena itu". Jelas bi aat.




'berengsek juga kalian ya, awas aja ya kalian, ayu kamu penari ya, akan ku buat kau menari di pangkuanku, bi aat kau sudah tua tapi omonganmu gak dijaga, awas aja nanti'. Pak rt sangat marah kepada mereka.




"ohh gituu, kasian banget ya istrinya kalo sampe kurus gitu". Ucap ayu.

"Iya kasian kurus banget, beda jauh sama mba Fatimah". ucap bi aat pada ayu.

"Jauh bangett bii, mba fatimah itu cantikk, montok, bahenol, primadona kampung cigonde masa iya dibandingin sama istri pak rt yang kaya gitu, bener gak mba?". Tanya ayu. Pada fatimah.

"Iya dong, masa saya dibandingin sama yang udah tua, hehe". Balas fatimah.

Setelah kurang lebih 2 jam mereka menggosip di warung Fatimah, mereka pun pulang ke rumah masing2, karena memang sebentar lagi adzan dzuhur.
Begitu juga lutfi yang akan berangkat ke sekolah.

"Mahh, anterin aku dong". Ucap lutfi yang sudah rapi akan bersekolah.

"Udah sama temen2 kamu aja, kan udah pada gak di anter, si bayu juga udah ga di anter sama mamahnya". Balas Fatimah kepada anaknya yang meminta diantar ke sekolah.

"Hmmm, yaudah deh kalo gitu". Anak kelas 2 sd ini sediki cemberut.

"Nih bekalnya fii, jangan jajan yang aneh aneh, jajn nya makanan ya fii". Ucap fatimah pada anaknya.

Lutfi pun mencium tangan ibunya dan berangkat ke sekolah bersama teman teman nya.
Andai wanita muslimah ini tau apa yang akan terjadi pada dirinya, maka dia pasti lebih baik mengantar anaknya ke sekolah dari pada sendirian dirumah.



adzan dzuhur pun berkumandang Fatimah pun segera menutup warungnya berniat untuk mandi dan melaksanakan sholat dzuhur dirumah, ketika ia berjalan menuju rumah yang berada dibelakang warungnya ia tersentak saat melihat pak rt sedang duduk sambil meroko di teras rumahnya.

"Astagfirulloh, mau apa lagi pak kesini?". Fatimah sedikit mundur menjauh.

"Ngomongin apa tadi hah?". Tanya pak rt.

"ohh tadi, emang kedengeran?". Fatimah gugup dan ketakutan

"Emang saya budeg? Ya kedenger lah, jelas". Pak rt menatap tajam fatimah.

"Maaf pak, itu tadi si ayu sama bi aat saya gak ikutan". Fatimah tertunduk.

"Kamu sama aja, kan kamu juga ikut denger, ikut ngehina saya, kamu jijik juga kan sama saya?".

"Maafin saya pak, saya hanya nemenin mereka ngobrol, gak seperti yang bapak pikirkan". Fatimah menjelaskan.

"Udah jangan banyak bacot, ayo kedalam".

"Mau apa pak, kalo bapak tersinggung maafin saya pak, tapi jangan kedalam pak, saya kasih roko ya pak sebungkus". Fatimah terus memundurkan langkahnya.

"Ayo cepet sini tar keburu sore". Pak rt menarik paksa lengan Fatimah masuk kedalam rumah.

Ketika sudah didalam rumah pak rt segera mengunci pintu rumah dan menutup semua gorden rumah.

"Hikss,,hikss ,hikss..". Fatimah menangis sambil berdiri di tengah rumah.

"Jangan cengeng, sekarang kamu nurut aja sama saya, lelaki yang jelek dan buruk rupa, itukan yang tadi kamu omongkan sama si ayu si Aat?". Ucap pak rt

"Malah makin kenceng nangisnya, sini biar kamu diem,
Mcuuhhh ahhh,, ahhh,.. mcuahh."
Pak rt memeluk fatimah sembari menciumi bibirnya dalam keadaan berdiri tak lupa tanganya pun meremas remas bongkahan pantat bahenolnya.

"ahhh,, gurihhnya bibir mba ahh,, meski pun bibir mba tajem kalo ngomong, tapi nikmat buat di cium shh,,,". Ucap pak rt di tengah ciuman nya yang sangat rakus dibibir Fatimah yang masih menangis.

"hikss hikss,, ampunn pak, ampuun". Lirih Fatimah.

"ampun ampun kenapa mba, emang mba disiksa ama saya, malah saya mencumbu mba, paling pantat mba yang bakalan kena sika, kena siksa kontol saya hehe,,, mba harus dihukum akibat tadi ikut ngehina saya, dan pantat mba ini yang kena akibatnya hekh,, plakkk". Bisik pak rt sambil meremas dan menampar bongkahan pantat fatimah.

"Janga lagi pakk, ampuunn, sekarang saya mau sholat, mau ibadah," ucap fatimah ketakutan sambil menggelengkan kepala.

"Iya ayo entar sholatnya berjama'ah sama saya, tapi setelah saya ngecrot disini ya, hehee,". Ucap pak rt sambil menyelipkan jari tengahnya di belahan pantat fatimah.

"Jangan pak dosa, untuk apa sholat jika bapak mau zina". Balas fatimah.

"Diem jangan banyak ngelawan, sekarang harus nurut ke saya". Pak rt sedikit membentak.

fatimah pun langsung terdiam, ia selalu trauma jika dibentak oleh pak tua itu, mental nya sudah dikuasai oleh lelaki tua cabul itu.

Lalu pak rt menggandeng fatimah ke kamar utama nya, dikamar itu ada kasur busa yang busa tempat ia tidur bersama A rahmat suaminya, lalu pak rt membuka celana, dan bajunya dan semua yang dipakainya, dan sekarang ia telanjang bulat dengan kontol yang sudah tegak dan keras.

Perlu diketahui sejak kejadian kemarin pak rt rajin meminum kelapa muda dan makanan2 herbal yang bermanfaat untuk memperbanyak sperma, ia sudah mempersiap kontolnya, ia ingin puas menikmati fatimah, dan agar bisa berkali kali ngecrot di tubuh Fatimah yang bahenol itu.

"Ayo cepat buka semuanya, harus telanjang seperti saya". Perintah pak rt.

fatimah membuka bajunya sendiri hingga telanjang, terlihat tubuhnya yang montok putih, buah dada yang ranum, dan yang menonjol tentu bongkahan pantatnya yang bahenol.

"Nahh gitu dong, mantapp, ini nenen empukk, mccuahh,,".
Payudara fatimah langsung ia lahap.

"Ini pantat bahenol ahh,, shhh,, plakk,,,". Pantat fatimah diremas lalu ditampar, masih keadaan berdiri.

"Ayo rebahan ngangkang dibawah, ganjal nih pantat mba nya pake bantal". fatimah sudah mengangkang dengan bantal yang mengganjal di bawah pantatnya.

"Nih pake ini dulu lubang bool nya, biar enak, biar gak sakit mba hehe,,, ayo boolnya reganging pake dua tangan". Fatimah membuka bongkahan pantatnya dengan keduan tanganya.

"nah bener, pinterr,,". Pak rt membuka segel pelumas yang memang masih baru ia beli.

"tuh kan bool mba tetep sempit hehe,, beda jauh sama istri saya, udah longgar pantat peot lagi, tapi untung sekarang ada bool mba sebagai gantinya yang bisa dipake ama saya hehe,,". Anus fatimah pun diolesi pelumas oleh pak rt, dan seselaki menusuknya pelan.


"Ashh,, Jangan kenceng2 ya pak nusuk nya, lubang pantat saya suka perih". Ucap fatimah sambil matanya menatap plapon kamarnya, ia pasrah dengan apa pun yang akan dilakukan pak rt terhadapnya.

"tenang mba, pasti saya ngewe mba nya pelan pelan ko, hehee,, yang penting mba nurut ya, nah kalo udah licin gini tinggal ditusuk deh, hehee". Ucap pak rt terkekeh dengan jari tengahnya yang tertanam di lubang anus fatimah yang sudak licin.

Pak rt pun menekan kepala kontolnya di anus Fatimah, kedua tangan Fatimah yang sedari tadi sudah meregangkan pipi pantatnya, ia hanya menatap atap kamarnya dengan mulut menganga merasakan detik detik lubang sempitnya itu ditembus oleh kontol lelaki tua nan cabul.

"A..aah.. paak". Lirih fatimah saat kepala kontol pak rt berhasil masuk lubang anusnya.

"aahhh... Shhhh,, aaahh,,, nikmatt mba,, aaahh,, sini saya remas susu nya,, ahhh,, slruupp slruup slruupp.. ahh,, emang ini bool paling nikmat ahhh... ". Sekarang pak rt tak begitu kesulitan menusuk lubang pantat fatimah.

Pak rt mulai menyodomi lubang pantat Fatimah dengan pelan, sembari meremas buah dada dan menghisap putingnya yang coklat, Fatimah hanya mengangkang dengan pasrah disaat lubang pembuanganya kembali dinikmati oleh lelaki yang bukan suaminya, lebih parahnya lelaki tua buruk nan cabul.

"ahh.. shh,, ahh,, mmmmhh,, mhhh,,..". Desah fatimah ketika anusnya ditusuk dan bibirnya di cumbu oleh pak rt, ia menahan mules di perutnya karena tusukan kontol pak rt di lubang anusnya, ia juga menahan jijik di mulutnya karena nafas dan liur yang bau dari lelaki tua itu.

Pak rt sudah mendekati puncaknya, sabab dari tadi kontolnya sudah mengeras terlalu lama, apalagi yang ditusuk lubang anus yang teramat sempit, kontolnya seakan diremas, kenikmatan tiada tara dikontolnya.

"aahhh... Ahhh.. mba,, ahh,, bool nikmat aahh,, biarin gak kontol saya ngecrot di lubang bool mba? Kontol lelaki tua yang jelek ngecrot di bool mba yang cantik,, biarin gak cantik? Biarin gakk? aahh,, aahh,, mbaa... Crottt... croott... Srrrrr... srrrr... brebeyy..". Akhiryna tembakan kenikmatan kontol pak rt keluar untuk kedua kalinya di lubang kotoran Fatimah, fatimah pun merasakan cairan hangat yang sangat banyak di rongga dalam anusnya.

"haaah,, huuuhhh,, nikmaatt sayangkuu, mccuuaakkk". Cium pak rt di kening wanita muslimah itu dengan kontol yang masih tertanam di lubang anusnya.

Setelah beberapa saat Pak rt pun mencabut kontolnya dari lubang anus fatimah, dan ia pun langsung rebahan dan tertidur.

fatimah pun pergi ke kamar mandi untuk buang air besar dan membersihkan diri,
Ketika ia menyabuni bongkahan pantatnya ia pun menangis.

'A rahmat maafkan aku, aku telah gagal menjaga diri, pantat ini yang sangat kau sukai namun tak pernah aku berikan kini telah 2 kali dinodai oleh lelaki tua bejad itu, aku sangat tak berdaya, bahkan sekarang dia sedang tertidur pulas setelah puas menyodomi pantat istrimu ini, cepat pulang A'. Lirih fatimah dalam hati.

Setelah selesai mandi Fatimah pun bergegas ke kamar sholat, setelah ia membuka handuk dalam keadaan telanjang bulat ia pun langsung memakai mukena yang berwarna putih, kemudian ia melaksanakan sembahyang dzuhur.</div>


===========================


Bertepatan dengan Fatimah yang sedang melaksanakan sembahyang dzuhur pak rt pun terbangun dari tidurnya, dengan masih keadaan telanjang bulat ia merasakan kontolnya mengeras kembali, mungkin efek jamu dan kelapa muda yang telah ia minum dari kemarin dan tadi pagi.
'harus ngecrot sekali lagi nih sebelum pulang mungpung ada waktu'. ucap pak rt dalam hati.
Lalu Ia pun keluar dari kamar bertelanjang dan mencari Fatimah, tercium semerbak wangi sabun mandi Fatimah di seisi rumah.

"Kemana si bohay ya, wangi banget ni, pasti lagi mandi si cantik, hehe". Lalu lelaki tua ini pun mengecek ke kamar mandi ia berniat akan menyodomi fatimah yang sedang mandi kemudian mandi bersama.

"Crek,, (suara pintu kamar mandi dibuka), waduh ga ada, dimana ya dia". Pak rt celingukan di kamar mandi, ia bisa merasakan hangatnya kamar mandi dan menghirup sejenak harumnya sabun bekas wanita bahenol itu mandi.

Ia pun menyusuri dapur dan se isi rumah, ketika ia diruang keluarga sejenak ia melihat foto Fatimah dengan Rahmat suaminya.
'hehe beruntung banget ya lo punya bini secantik dan seaduhay Fatimah, tapi sekarang gue juga bisa nikmatin bini lo, malah pantat bahenol bini lo udah gue perawanin, dan bakal terus gue sodomi tuh lubang pantat bahenol bini lo, hehe'. Ucap pak rt dalam hati sambil menatap foto Rahmat dan istrinya yang saat ini ia kuasai.

Lalu ia pun ke satu kamar depan dimana ada Fatimah yang sedang melaksanakan ibadahnya, ketika ia membuka pintu terlihat Fatimah yang sedang sholat, lelaki tua ini pun menyaksikanya setiap gerakan, emang dasarnya lelaki tua ini sudah otak cabul ia malah menerka nerka apakah Fatimah memakai pakaian dalam atau langsung pakai mukena, ieu semakin terangsang membayangkan akan menyodomi lubang pantat bahenol dari seorang wanita muslimah saat masih memakai mukena.

Fatimah pun menyelesaikan sholatnya, ia sedang duduk terakhir di dalam sholatnya.

"Assalamu'alaikum... Assalamu'alaikum". Ucap Fatimah menyelesaikan ibadahnya, saat ia hendak berdo'a pak rt pun langsung memeluknya dan menciuminya dari belakang.

"ahh,, shhh,, mbaa wangi banget, dah mandi ya, shh,,,". Ucap pak rt sembari meremas buah dadan dan menciumi Pipi Fatimah.

"Mmmpp,, hmmpp,, pak cukupp,, hmpp,,". Fatimah mencoba menghindar sembari ia berusaha berdiri.

"Diem mba, mba wangi banget, shh,,". Ucap pak rt yang terus mendengus punggung da leher fatimah.

"Sudahh pak hentikan, cukup". Ucap Fatimah sembari ia berdiri, ketika fatimah berdiri pak rt enggan melepaskan cengkramanya.

"Shh ahh,,, mba ga pake daleman ya, soalnya pantat mba kerasa empuknya di kontol saya, hehe shh,,". Bisik pak rt ditengah pelukan dan tekanan kontolnya dibelahan pantat bahenol Fatimah yang masih terhalang kain mukena yang tipis.

"Sudahh pakk, sudahh hikss,, hikss,,". Fatimah menangis.

"Diam kamu jangan nangis." Bentak lelaki tua itu sembari iya melorotkan rok mukena wanita muslimah ini kebawah.

"Udah buruan nungging, posisi sujud sana plakk,,". Suara tamparan tangan pak rt di bongkahan pantat Fatimah. Fatimah pun menungging posisi bersujud di atas sejadah sembari menangis.

Tehidanglah bongkahan pantat bahenol Fatimah yang mulus dan putih di hadapan lelaki tua itu, tubuh yang sangat lembut dan wangi karena ia baru saja mandi, sekarang seperti hidangan sempurna untuk kepuasan kontol lelaki tua itu.

"Hikss,, hikss,, bapak mau ngapain kan tadi udah pak, hikss,,". Ucap fatimah sembari menengok, pipinya yang penuh air mata menempel di atas sejadah.

Pak rt pun langsung menjilati pantat bahenol fatimah, lubang anus yang berwarna merah muda yang sangat bersih dan wangi pun tak luput dari jilatan lidahnya, lelaki tua itu mengorek ngorek lubang pembuangan wanita muslimah itu dengan lidahnya, tanganya pun tak berhenti meremas pipi pantat yang putih itu hingga menjadi kemerahan.

"Diem, ahh shh,, srluupp,, srluupp,, ahh, aku mau ngecrot lagi disini sebelum pulang". Ucap pak rt ditengah jilatanya di lubang keriput itu.

Setelah itu pak rt pun melumasi lubang berwarna pink itu dengan lubricant, iya meratakan disekitar belahan pantat dan lubang keriputnya, sesekali ia menusukan jarinya dengan lembut, karena ia tak ingin lubang kenikmatanya itu terluka.

"Saya tusuk lagi ya bool nya, shhh,, hekkhh, ekhh,, shhh,, ahhhh... Nikmatnyaa". Racau kenikmatan yang dirasakan kontol pak rt ketika berhasil menancapkan seluruh batang kontolnya.

"Aaa..ahh, hmppph,, hikss". Tangis yang Fatimah coba tahan disaat lubang pembuangan kembali di sodomi oleh lelaki tua itu.

"Shh,, makin enak ya lubang boolnya, apa tadi udah berak ya mba?". Tanya pak rt merem melek sembari menikmati keluar masuk kontolnya.

"Hikss,, hmmpp". Fatimah tak menjawab ia hanya membekap mulutnya sendiri sambil menangis.

"Kalo ditanya jawab, tadi berak gak hekh,, hekh,, plok,, plok,,". Pak rt membentak sambil menekan kontolnya agak kasar.

"A.aah,, hmpp,, iya pak". Jawab fatimah.

"Bener kan mba abis berak, ahhh,, soalnya makin enak boolnya, bersih dan makin ngejepit shhh,, ahh,,".

Lelaki tua itu merasakan kenikmatan kelembutan lubang kecil berawarna pink itu, yang berada diantara dua bongkahan pantat yang bahenol yang selalu bergetar saat kontolnya ia hentakan semakin dalam.

"Ahh,, shh,, lubang ini tadi habis ngeluarin tai ya mba?". Tanya pak rt.

"Hiks,, iya pak, hmpph..".

"Tapi sekarang ko dimasukin kontol, tau gak kenapa? shh,,". Tanya pak rt lagi.

"Hmmpp empp,,". Fatimah hanya menggelengkan kepalanya.

"Tau gak kenapa lubang ini dimasukin kontol?". Bentak pak rt sembari meremas pipi pantat fatimah hingga memerah.

"Ahh,, Gak tau pak". Balas fatimah sambil meringis.

"Ahh,, Karena pantat mba bahenol, plaakk,, (tamparan gemas pak rt di pipi pantat fatimah hingga bergetar) shhh,, salah sendiri punya pantat se bahenol ini, akhirnya kena entot deh lubang tainya, shhh, hekhh,, hekhh,,". Ucap pak rt sembari menikmati lubang pembuangan Fatimah.

"Aww,, aww,, aah". Jerit kecil Fatimah saat pipi pantatnya ditampar.

"Pantat sebahenol mba ini rugi kalo ga di nikmatin, shh,, jadi sekarang terima aja mba punya pantat bahenol sama lubang boolnya yang kecil, nah kontol saya deh yang mejuhin,, ahhh,, shh".

Fatimah tak menjawab ucapan pak rt, ia seakan terdiam menatap kosong, mungkin ia sudah pasrah dengan apapun yang akan dilakukan lelaki tua itu.

"Tapi ingat lobang ini hanya buat saya ya, suami mba si rahmat itu jangan sampai masukin kontolnya dilobang ini ya, ngerti gak mba?". Tanya pak rt.

Fatimah enggan menjawab.

"Denger gak hah? Hekhh,, hekhh,,". Pak rt mempercepat genjotanya.

"Aww,, ahh,, ahh,, iya pakk iyaa, gak akan pak". Fatimah meringis ngilu.

"Gak akan apa gimana hah?, ahh,, plokk,, plok,,". Suara selangkangan pak rt bertemu bokong bahenol fatimah.

"Aww,, ahh,, iya A rahmat gak akan nyobain lubang pantat saya pakk,, ahh,,".

"Plokkk,, plokk,, jadi lubang pantat mba hanya buat siapa hah?".

"Ahh,, ahh,, hanya buat bapakk,,".

"Buat diapain pantat bahenol mba ini hah? Plokk,, plokk,,".

"Aww,, ahh,, buat disodomi bapakk,,".

"Jadi pantat bahenol mba buat disodomi saya hah?".

"Ahh,, iya pakk,,".

"Ahhh,,, nikmatt,, plokk,, plokk,, plokk,, awas ya, harus siap kalo saya sodomi tiap hari lubang boolnya,, ahh".

"Ahhh,, pakk,, shh,,". Rintihan fatimah yang semakin membuat nafsu pak rt membangkit.

"Siap gak boolnya di ewe tiap hari sama saya hah? Plokk,, plok,, plok,,".

"Ahh,, ahh,, iya pakk,, iya siapp,,".

"Aahh,, plokk,, plok,, Sini saya pejuhin lagi lobang tai mba,, plokk plokk,, mbaa saya mau ngecrot di lobang tai mbaa,, ahhh."

"Ahh,, aaah,, bapakk pelann,, bapakk".

"Plokk,, plokk,, plokk,, mbaa sayaa mau ngecrott mbaa,, entar empotin boolnya ya,".

"Iyaa pakk,, entar saya empotiinn, ahh,,".

" Plokk,, plokk,, bool bini siapa ini yang disodomi hah? Hekhh,, hekhh,,".

"A,aah,, aww,, bool bininya A Rahmat pakk,, ahh,, bapakk,, bapakk,,".

"Plokk,, plokk,, mbaa, mbaa, mbaa, ahh,, ahh,, gue penjuhin lagi bool bini lo rahmatt ahh,, crooottt.... Crott... Srrrrr.. srrrr... aaahhhh,, bangsaatt nikmaaatt,,, iya terus empotin boolnya,, teruus ,, nikmattt,,, ahhhhhhuuuhhh... Nikmat bangett lobang tainya Fatimahku,, mcuuaahh,,"

Akhirnya pak rt pun menembakan pejuhnya lagi di lubang pantat Fatimah, kenikamatan yang berulang kali ia dapatkan dari pantat bahenol wanita muslimah ini, sperma yang amat banyak berhamburan di rongga dubur Fatimah, fatimah pun bisa merasakan hangatnya pejuh lelaki tua itu di lubang pembuanganya itu.

Sesudah pak rt menyodomi Fatimah sebanyak 2 kali di siang itu ia pun langsung pulang dengan riang, begitu senang nya dia, bisa merengkuh kenikmatan yang sangat sangat dari pantat bahenol wanita muslimah yang selama ini menjadi impianya.

Lain hal nya dengan Fatimah ia merasa sangat terlecehkan, dimana ia seorang wanita yang tertutup dan selalu berpakaian muslimah, ibaratnya betis kakinya pun tak akan pernah dilihat orang, namun kini seluruh tubuh nya telah dilihat oleh lelaki tua cabul itu, bahkan lebih hina lagi ia sudah 3 kali di sodomi di lubang pantatnya, dimana lubang itu suaminya pun tak pernah menyentuhnya karena memang ia melarangnya karena itu dilarang oleh agama, tapi kemalangan tak bisa dihadang sekarang, nasib tak bisa ditepis dan sekarang Fatimah hanya akan menjadi menampungan pejuh lelaki tua itu.



Keesokan harinya yaitu hari kamis pukul 14:50 Suami fatimah yaitu Rahmat tiba tiba ia pulang dari jakarta, karena proyek disana diambil alih oleh pemborong yang lain, jadi ia pun langsung pulang tanpa sempat mengabari Fatimah istrinya dirumah, seolah kejutan bagi Fatimah dan anaknya, apalagi fatimah yang sudah sangat tersiksa hari harinya merasa bahagia suaminya telah pulang.

"Assalamu'alaikum..." A rahmat masuk kedalam warung Fatimah.

"Wa'alaikumusslamm,, ehh Aa, udah pulaangg,, yeee..". Sambut fatimah disertai pelukan terhadap suaminya itu.

"Kenapa aa udah pulang?". Tanya fatimah pada rahmat.

"Iya proyeknya diambil alih pemborong lain, soalnya bos Aa sudah kehabisan uang tak punya modal untuk nerusin, katanya gitu". Balas rahmat.

"Ohh gituu, iya dehh a, akhirnyaa aa pulangg,, hikss,, hikss,,". Tangis fatimah pecah

"Kenapa ko nangis sayang?" Tanya rahmat kaget melihat istri tercintanya menangis.

"Gak kenapa napa, aku cuman seneng aja Aa pulangg,, hikss,, hikss,,". Ucap fatimah, padahal ada beribu kata yang ia pendam, beribu pilu yang ia tahan selepas kemarin ia ditinggalkan oleh suaminya itu.

"Yaudahh,, jangan ah jang nangiss,, harus seneng dong masa nangiss sayangg". Ucap rahmat menenangkan istrinya itu.

"Iyaa a, hikss , hempp". Fatimah menghentikan tangisanya.

"Aa udah kangen sama istri aa yang cantik ini, mcuaahh,, ". Pelukan rahmat pada fatimah dan kecupanya pada bibir istrinya itu.

"Sama a, istrimu ini juga kangenn,, mcuaahh". Balas fatimah.

"Kangen sama ini nihh,, bohaykuuhh". Ucap rahmat sambil meremas pantat bahenol istrinya itu.

"Tuhh,, tuhh,, kan pasti yang pertama diremas itu,,". Ucap fatimah manja.

"Iyaa dongg,, kan aa nikahin kamu juga gara gara ini, hehe". Ucap rahmat.

"Masa gara gara itu, emang ada apa dengan pantat aku A?".

"Pantat kamu bohay sayangg,, nihh enak banget kalo diremas juga, apalagi kalo diii...". Tatapan genit rahmat yang memberi kode untuk kesekian kalinya bahwa ingin merasakan pantat istrinya itu.

"Di apa hayoo,, di apaa,, aku tau, udah ah jangan diterusin, yang ini aja nihh". Balas Fatimah sambil menuntun tangan suaminya ke memeknya.

"Iyaa sayangg,, iyaa,, udah gak tahan pengen nusuk istriku yang cantikk ini,, pasti udah rapet lagi nih ditinggal 4 hari juga, hehe, mcuaahh". Ucap rahmat.

"Iyaa nanti malam sayangg, pas malam jum'at, iya lah pasti A, pasti bakalan sempit. Balas fatimah.

"Ohh iya yaa benerr jugaa sayangg,, wihh mantapp dong sayangh,, asikk jadi gak sabar". Ucap rahmat kegirangan.



Fatimah merasa masih beruntung memeknya tak jadi diperkosa pak rt kemarin, karena lubang kenikmatanya itu hanya untuk suaminya seorang, meski lubang pantatnya akan menjadi langganan penampungan pejuh lelaki tua itu, namun fatimah sedikit tenang karena suaminya telah pulang, setidaknya pak rt akan kesulitan mencari waktu untuk menemuinya, fatimah pun terus memikirkan cara untuk lepas dari jerat lelaki tua bejad itu.





Di waktu yang sama saat rahmat berada di warung, pak rt yang baru saja pulang dari kecamatan bersama si odoy anak buahnya pun melwati warung Fatimah, pak rt yang diboceng si odoy melihat lihat ke arah warung, dan ia dapati rahmat ada di dalamnya, ia terheran heran kenapa suami fatimah itu sudah pulang, padahal kata fatimah 1 bulan ia dijakarta.


"Ehh, ko si rahmat udah pulang". Pak rt bicara sendiri melihat rahmat.

"Emang kenapa te?". Tanya odoy.

"Iya si rahmat ko udah pulang kan dia kerja dijakarta".

"Ya biarin lah te, emang kenapa te?". Balas odoy.

"Bukan gitu doy, si rahmat kan harus nya sebulan dijakarta, ini ko baru beberapa hari udah pulang aja". Pak rt terheran sediri.

"Ya kangen lah ama bini nya te, tau sendiri kan Fatimah bini si rahmat itu, udah cantik bahenol lagi, si rahmat ga tahan pengen ngewe kali te, hehe". Ucap odoy

"Mantep ya si fatimah doy, eh doy kalo lu jadi suami si fatimah apa yang bakal lu lakuin doy?". Tanya pak rt pada si odoy.

"Ya kalo saya jadi suaminya si fatimah, pasti saya entot tiap hari tuh lubang kencing nya, gak bakal berhenti te, apalagi kalo liat pantat bahenolnya berasa pengen ngewe aja tuh boolnya, enak banget kayak nya kalo di ewe lubang kentut nya, uhh,,shh,, gila tee". Ucap si odoy sambil geleng geleng kepala membayangkan fatimah.

"Ehh elu jangan2 ngaceng lu doy,, ehh bener lu ngacengg,, hahaa,, parah lu doy". Pak rt melihat kontol ngaceng si odoy di balik celana kolornya.

"Lagian sih Rt pake ngebahas si fatimah, kan saya jadi ngaceng te". Balas si odoy.

Pak rt pun memikirkan cara agar bisa tetap menikmati fatimah meskipun suaminya telah pulang, memang akal lelaki tua ini cukup cerdas, otaknya jalan kalo masalah per pejuhan.
'aku harus ngecrot di memeknya duluan sebelum si rahmat make tuh memek, duh nyesel juga tadi gak di entot memeknya, dari kemarin boolnya terus saking tergila gilanya aku sama pantatnya sampe lupa buat nikmatin memeknya, gimana ya...hmmm, oh iya aku punya ide, hehehe'. Ucap pak rt dalam hatinya.</div>


============================


KEMALANGAN MALAM JUM'AT




Adzan magrib pun berkumandang Di kampung cigonde, Rahmat suami Fatimah sudah rapi berpakaian koko akan pergi kemesjid bersama anak nya lutfi, setiap malam jum'at dikampung itu akan di adakan pengajian bersama dimesjid, jadi rahmat dan lutfi baru akan pulang setelah pengajian selesai yaitu sekitar pukul 8 malam selesai sholat isya.


Dan diwaktu yang sama pak rt pun sudah bersiap dari rumahnya, ia izin pada istrinya akan mengikuti yasinan di kampung tetangga, istrinya pun mengizinkan toh dia mau beribadah.


Lelaki tua ini pun langsung menancap gas motor na, ia berpakaian baju koko, lalu memakai peci hitam yang sudah buluk, memaki kolor dan sarung, ia tak mengenakan celan dalam karena agar lebih mudah nanti saat eksekusi, eksekusi apa, yupps benar eksekusi wanita muslimah cantik yang bahenol.


'Fatimah ku, aku tak mau suami mu duluan merasakan memekmu setelah tak di ewe lama, kemaren aku lupa sama memek mu, saking ngebet sama pantat bahenol mu, saking nikmatnya lubang tai mu yang sempit sampe lupa sama lubang kencingmu bidadariku'. Ucap pak rt sepanjang perjalanan yang diiringi lantunan adzan, ketika pak rt memasuki kampung cigonde ia berpapasan dengan rahmat dan lutfi yang berjalan hendak pergi ke mesjid, ia pun agak sedikit gerogi melihat suami fatimah itu.



Adzan pun selesai, bertepatan dengan pak rt yang sampai di depan warung Fatimah, ia pun sedikit memarkirkan motornya ke dalam semak semak di sebrang warung fatimah, agar tidak ada yang melihat motornya itu, ia langsung pergi ke rumah Fatimah dan sialnya Fatimah ia lupa mengunci pintu karena ia malah buru2 untuk menunanikan sembahyang magrib.


Pak rt pun masuk dan sandalnya ia bawa lalu ia simpan dibawah kursi tamu Fatimah, tak lupa ia langsung mengunci pintu rumah Fatimah lalu melihat lihat ke kamar, ketika ia melihat ke kamar terlihatlah fatimah yang sedang melaksanakan sembahyang magrib, ia pun menunggunya.


"A ?, lutfi ?, ko balik lagi, ga jadi pengajian nya ya?". Teriak fatimah dari kamar, ia mengira yang masuk itu A rahmat atau lutfi anaknya.

Ketika Fatimah keluar dari kamar ia tersentak dan sangat kaget saat melihat ternyata yang masuk ledalam rumahnya itu bukan suami atau anaknya melainkan lelaki tua bejad nan cabul.

"Astagfirulloh bapak, bapa ngapain disini, sekarang ada suami saya pak". Ucap Fatimah.

"Mana suami nya ko gak ada, bapak mau ngajak dia ngopi sih mba, hehe..". Balas pak rt tersenyum.

"Suami saya lagi ngaji dimesjid sebetar lagi pulang pak, bapak pulang aja nanti besok lagi ngopi nya ya pak". Uca fatimah segera menutup pintu kamarnya, namun pak rt pun tak kalah cepat ia langsung memegang hendel pintu dan mendorongnya, apa daya tenaga seorang wanita tak akan sekuat laki laki, pak rt berhasil masuk kedalam kamar itu.

"Haahh,, crek crek,, mau kabur ya dari saya". Ucap pak rt sambil mengunci pintu kamar dari dalam.

"Hikss,, hikss,, mau apa lagi pakk, apa ga cukup yang tadi siang pak? Hikss,, hikss,,". Fatimah sambil menangis dan memojokan diri di kamar menjauh dari lelaki tua itu.

"Hehee, ga akan pernah cukup mba, soalnya saya sekarang rutin minum jamu mba, katanya bisa sehari 4 sampai 6 kali ngecrot mba, hehe,,". Ucap pak rt mendekati fatimah.

"Saya gak mau pak, saya mohon jangan sekarang saya takut A rahmat pulang, hikss,, hikss,,". Permohonan fatimah diiringi tangis pada pak rt.

"Udah sini, ahh mcuahhh,, srluupp,, srluupp,,". Pak rt langsung menyambar bibi fatimah dan menciuminya.

"Hmmpp,, hmmmp,, saya takut a rahmat pulang pak". Ucap fatimah disaat terjangan bibir pak rt terus melumat bibirnya.

"Uhh,, shhh,, wangi banget badan mba, pasti udah disiapin buat malam jum'atan sama si rahmat ya mba, hehe". Ucap lelaki tua itu sembari mendengus leher dan buah dada wanita muslimah itu.

"Jangan terusin pak saya mohon, sebentar lagi A Rahmat pulang, hikss,,". Rintih fatimah sembari menangis pelan.

"Udah diem gak lama ko bohay, mana memeknya". Ucap pak rt sambil menyingkap mukena dan menerobos celana dalam wanita muslimah itu.

"Hikss,, hikss,, jangan pak pliss saya mohon". Rintih fatimah mencoba melawan terjangan tangan pak rt.

"Wihh, bulunya udah dicukur lagi ya, hehe mantap shh,,". Ucap pak rt sambil mengobel memek wanita muslimah itu dengan jari tengahnya.

"Ehkk,,, jangan pak hiks,, jangan,, saya mohon". Fatimah memelas.

Pak rt terus melakukan aksinya mengobel memek wanita muslimah itu hingga keluarlah pelumas alami dari memek wanita muslimah itu.

Kemudian pak rt mendorong Fatimah ke atas tikar dan melebarkan kedua kaki fatimah terlihat paha yang berisi putih dan mulus itu.

"Saya ewe memeknya sekarang ya bohay, hehe,,". Pak rt menuntun kontolnya yang sudah tegang sedari tadi menuju lubang kenikmatan wanita muslimah itu.

"Hikss,, jangan pakk,, saya mohon pakk,, hikss,, hikss,,". Fatimah menangis sambil melihat kearah kontol pak rt yang akan segera mengobrak ngabrik lubang kenikmatanya yang sejatinya hanya untuk suaminya yaitu A Rahmat namun saat ini lubang itu akan dinikmati oleh lelaki tua buruk dekil nan cabul.

"Ahhh,, shhh,, pelem banget mbaa memek nya, angett sempitt,, ahh". Ucap pak rt sambil memejamkan mata merasakan kenikmatan dikontolnya saat berhasil masuk perlahan kedalam rongga memek wanita muslimah yang bohay itu.

"Ekhh,, hikss,, ." Hanya itu yang keluar dari mulut fatimah sambil menggeleng gelengkan kepalanya, teringat akan suaminya, yang seharusnya ia bisa menjaga tubuhnya hanya untuknya tapi kini malah bisa dinikmati leluasa oleh lelaki tua itu.

Pak rt mengeluar masukan kontolnya secara perlahan karena memang memek fatimah yang sempit kembali setelah beberapa waktu tidak dijamah oleh suaminya rahmat, kenikmatan yang tiada tara dirasakan pak rt ketika kontolnya dijepit oleh lubang kenikmatan seorang wanita muslimah yang sekarang ada dibawah kendalinya.

"Mana lidahnya keluarin, srluupp,, srlupp,, ahhh,, ". Pak rt menghisap lidah fatimah dan menengguk ludahnya seperti yang sedang kehausan, tangan kananya menjadi bantal untuk leher fatimah, tak lupa tangan kirinya meremas buah dadanya yang ranum.

Fatimah hanya bisa menangis dan pasrah dengan keapesan dalam hidupnya kini, dibawah dekapan lelaki tua dengan kontol yang menancap pada lubang senggamanya, ia pun mengeluarkan cairan kenikmatanya yang sangat tidak ia kehendaki.

"Ahh,, shhh,, mba udah keluar ya, hehe, berarti mba menikmati kan saya ewe memeknya". Tanya pak rt sambil menancapkan kontolnya sedalam dalamnya, ia bisa merasakan bahwa wanita muslimah itu mencapai puncak orgasmenya.

"Ekhh,, shhh". Fatimah tak menjawab ia tak mau mengakui hal itu pada lelaki tua bejad ini.

"Saya bisa merasakanya mba, hehe, gausah malu memang wanita itu butuh kenikmatan ini, namanya nafkah batin mba, biarin saya bantu si rahmat buat napkahin batin mba ya, hehee,". Ucap pak rt penuh kemenangan telah menaklukan seorang wanita muslimah yang cantik dengan tubuhnya yang aduhay seperti tak ada kecacatan Disetiap inci tubuhnya.

"Ekhh,, udah pak cepetan nanti a rahmat keburu pulang, ekh,,". Ucap fatimah setelah melewati dimabuk orgasme tadi.

"Saya belum mau keluar mba hehe, ganti posisi ya, coba sekarang nungging". Ucap pak rt mencabut kontolnya dan membangunkan fatimah agar berganti posisi menjadi menungging.

"Plakkk,, emang bener bener bokong nomer satu kamu mba,, si idoy juga hampir gila saking nafsu sama pantat mba, hehe". Tamparan pak rt pada pantat putih bahenol fatimah hingga bergetar dan meninggalkan merah bekas tamparanya.

"Hah, apa pak?". Fatimah kaget sambil menoleh.

"Iya si idoy itu yang bogel item itu yang kerja disawah saya".

"Emang kenapa dia pak?". Tanya fatimah penasaran.

"Iya dia nafsu ama mba, katanya mba itu suka jadi bahan coli dia, hehe". Ucap pak rt.

"Masa sih pak, emang dia pernah ngomong gt?". Tanya lagi fatimah.

"Gak percaya?, Nih si idoy tegila gila sama pantat bahenol ini nihh,, shh,, plakkk". Pak meremas pipi pantat fatimah lalu menamparnya lagi.

"Aww,, ahh,, jangan kenceng kenceng pak, nanti merah pantat saya". Pinta fatimah pada pak rt.

"Emang udah merah mba, hehe, palingan entar si rahmat kaget liat pantat bini nya merah hehe, saya entot lagi ya memeknya?!".

"Ekhh,, Pelan pelan pak". Pinta fatimah seraya tangan nya memegang lutut pak rt.

"Udah diem, ahhh,,, shhh,, nikmat mbaa,, makin sempit ya kalo sambil nungging, pasti mba sering di ewe nungging sama si rahmat?".
Tanya pak rt pada fatimah.

Fatimah menggelengkan kepalanya, karena memang ia tak pernah mau di setubuhi dengan gaya seperti itu dengan alasan kurang sopan dan memang ia wanita muslimah yang sangat alim dan tidak tau beragam gaya sex.

"Hah,, yang bener mba haduuhh kasian juga sirahmat ya, gabisa bener2 nikmatin pantat bahenol bininya, apalagi ngersain jepitan lubang ini ya mba?". Ucap pak rt sambil jempol tanganya memutar mutar lubang pembuangan fatimah yang sudah beberapa kali ia nikmati.

"Ahh pak, shh,,". Lirih fatimah ketika mendapat sentuhan di lubang duburnya.

"Kenapa mba, enak ya saya mainin boolnya ampe mendesah gitu, hehe". Pak rt senang melihat fatimah seperti mulai menyukai sentuhan di duburnya.

Pak rt terus memompa kontolnya di memek fatimah stangan kirunya mencengkram pipi pantat fatimah dan jempol tangan kanan memutar mutar dubur fatimah sesekali menyapu lendir yang keluar dari memek fatimah.

"Saya colok boolnya pake jempol ya nih, ".
Pak rt memasukan jempolnya kedalam bool fatimah.

"Ahh,, shh,, pak". Lirih fatimah merasa geli dan memang sedikit mulai menikmatinya.

"Uhh,, shhh,, cengkraman boolmu mba selalu menggigit, jempol saya ampe susah gerak gini". Jempol pak rt ditelan oleh ketatnya lubang pembuangan fatimah.

"Saya mau keluar mba,, ahh,, plokk,, plokk,, plok,, plokk,, ". Pak rt merasakan akan segera mengeluarkan lahar panasnya, gerakanya kontolnya pun semakin cepat menggenjot memek fatimah.

"Ahhh,, pakk, pelan pelan pak,, jangan di dalam pak ahh,,". Lirih fatimah ditengah genjotan pak rt yang semakin kencang.

"Mbaa memeknya nikmat ahh,, saya memeknya ya, ahh,, plokk,, plokk,, plokk,,".

"Jangan pakk, saya mohon jangan didalam pak, cabut pak".

"Plokk,,, plok,, plok,, ahh saya pejuhin memeknya ya, ahh,, plokk,, plokk,, rahmat memek bini lo emang nikmat,, ahh,,.".

"Akhh,, cabutt pak,, cabutt".

"Diem Fatimah, hekhh,, hekhh,, plokk,, plok,, Fatimaahh memek lo gue pejuhinn,, plokk,, plokk,, ahhhh,,, crottt,,, crott,, srrr,,,srrrr".

Akhirnya pak rt memuntahkan lahar kenikmatanya di dalam memek fatimah, begitu banyak semprotan lahar panas yang bersarang di dalam memek wanita muslimah itu, begitu pun fatimah ia merasakan hangatnya sperma lelaki tua cabul itu di lubang kenikmatanya.

Setelah itu pak rt pun merapikan diri lagi, dan berniat untuk langsung pulang, ia terkekeh dan cengengesan sendiri karena ia merasa senang bisa menikmati memek fatimah sebelum suaminya menjamahnya.

"Saya pulang dulu ya bohay, makasih memeknya udah bikin puas kontol saya hehe, mcuahh..". Ucap pak rt sambil mencium bibir fatimah.

Pak rt pun segera pulang bertepatan dengan berkumandangnya adzan isya di mesjid.

Fatimah segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan kemaluanya karena takut ada jejak sisa2 bergumul dengan pak rt.