Wednesday, September 27, 2023

Ibuku dan Ayahnya by tiger3554 @semprot

 Ibuku dan Ayahnya
(Season 1)

Part 1



“Arisan”

Di rumah kontrakan



Perkenalkan namaku jaka, umur 16 tahun, postur tubuh kurus kecil, tak jarang teman teman di sekolah memanggilku dengan sebutan cungkring.

Tahun lalu Ibu dan ayah bercerai, aku tinggal berdua di sebuah kontrakan kecil bersama ibu. Minggu depan umurnya genap 40 tahun, tapi tubuh ibu masih terlihat kencang dan mulus, bodinya montok dengan payudara besar menggantung di dadanya. Tapi meskipun demikian ia adalah seorang ibu yang baik hati dan penyayang, terkadang aku suka horni melihat ibu di rumah dengan pakaian yang seadanya, tetapi ketika mengingat ia adalah ibuku, selalu muncul rasa bersalah ketika aku memikirkan hal tersebut.

Pernah suatu hari paha ku sakit karena jatuh saat main futsal, ibu sangat cemas dan mengkhawatirkan anaknya satu2nya ini, ia menawarkan ku untuk dipijatnya. Awalnya ku tolak tapi beliau bersikeras untuk memijat pahaku.



“Kamu harus nurut sama ibu nak, ibu gamau kamu kenapa2” ucap ibu



sambil tangannya mengurut pahaku, dengan posisi berhadapan dan tubuh ibu sedikit membungkuk, aku bisa melihat bongkahan payudaranya yang masih kencang dari celah kerah bajunya.



“Iyah bu”



Seketika tanpa sadar aku menelan ludah melihat bongkahan lembut yang menggantung dan terlihat urat2 halus di sekelilingnya, namun sayang pentilnya tidak bisa terlihat. ibu menatapku aku langsung buang muka karena takut ketauan sedang menatap ke arah dadanya.

20 menit berselang ibu telah selesai memijat pahaku. Hp nya berdering dia mengangkat telepon tersebut rupanya nenek menelepon untuk menyuruh ibu datang ke rumah untuk membantunya mempersiapkan acara arisan di rumahnya. Oh iya kontrakan ini dan rumah nenek jaraknya tidak begitu jauh, ibu sengaja mencari kontrakan dekat orangtuanya agar gampang sewaktu-waktu bila ada perlu. Nenek dan kakek sudah menawarkan untuk tinggal bersana mereka pasca ibu berpisah dengan ayah, tetapi ibu tidak enak hati dan ingin mencoba hidup mandiri ditambah malas dengan gunjingan tetangga disana.



“Nak, besok ibu ke rumah nenek ya untuk bantu bantu mau arisan, nanti pulang sekolah jangan main sampe malam, ibu sudah siapkan makanan”



“Baik bu”



Ibu memutar badannya dan berjalan. Ke arah dapur. Terlihat dari belakang bongkahan pantatnya berayun ketika berjalan dibalik daster. Aku yang sudah tidak kuat langsung pergi ke kamar dan mengocok kontolku sambil membayangkan ibu. Dan mencium bantal yang sudah ku semprot dengan parfum yg biasa ibu gunakan. Wanginya seperti aku sedang berada didekatnya.



Di rumah nenek



Nenek Ida adalah nenek yang baik dan penyabar sama seperti anaknya ibuku. Dia mempunyai 2 anak yang pertama anak laki yakni pamanku yang tinggal di luar kota dan kedua adalah ibuku. Dirumahnya tak jarang dijadikan untuk tempat berkumpul/acara seperti hari ini ada acara arisan. Tampak ia sedang menyiapkan cemilan2 di piring sambil menunggu anaknya Nisa (ibuku) mengambil piring yang kurang di dapur.

Tapi 15 menit berselang tak nampk anaknya kembali, padahal jarak dapur tak begitu jauh dari ruang tamu, akhirnya nenek mencoba mencari anaknya di dapur, beberapa langkah sampai ke dapur ia mendengar suara lenguhan dan suara seperti dua bibir bergumul “cpokk cpokk cpookk”

Karena penasaran ia langsung menuju dapur, tapi tak sengaja ia menendang kardus yang ada di bawah berisi air minum kemasan sampai salah satu kemasan gelas air minum itu menggelinding dan di ambil oleh Ibu Nisa.



“Kamu dari mana aja sih kok ambil piting lama banget” hardik nenek



“Ini tadi bapak minta tolong untuk dibuatkan kopi ma” ucap ibu sambil membetulkan rok nya yg sedikit tersingkap.

Ibu menggunakan dress selutut pada hari itu. Tak berselang kakek keluar dari dapur sambil memegang secangkir kopi, ia menggunakan kaos oblong dan sarung.



“Kenapa sih ribut ribut, tadi aku suruh nisa buat kopi” sambil berlalu jalan ke arah teras depan.


Bersambung…

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


Part 2

“Hubungan Terlarang”

Di rumah kontrakan



Sepulang sekolah aku langsung bergegas ke dapur untuk makan karena merasa lapar sekali. Setelah makan aku kebelet pipis dan seketika mata tertuju pada celana dalam ibu yg tergantung di gantungan belakang pintu. Tumben, pikirku. Ibu biasanya sangat teliti ketika merapikan sesuatu, ah mungkin karena terburu2. Setelah pipis aku dekati celana dalam itu rupanya belum dicuci dan bekas dipakai semalam. Tanganku memegangnya dan karena tak kuat aku bawa ke kamar untuk aku coli. Sungguh baru pertama kali aku coli menggunakan celana dalam ibu, adrenalin sangat terpacu di setiap ayunan tangan ketika cd itu menyentuh kontolku. Croot croott croot … karena sangat tak kuat ga berselang lama sperma ku keluar. Karena takut ketauan aku langsung menyeka sperma ku di cd bekas ibu dan menaruh cd nya lagi di kamar mandi. Setelah lemas tubuhku aku ingin kembali ke kamar untuk tidur, melewati kamar ibu aku menoleh rupanya pintu kamar tidak tertutup rapat, aku berniat menutupnya tapi karena rasa penasaranku aku masuk ke kamar ibu, membuka lemari dan melihat lihat cd dan BH nya. Terasa nyaman sekali ada di kamar ini, bersih wangi khas parfum ibu.



Setelah melihat lihat aku berniat untuk kembali ke kamarku terdengar suara getar hp berbunyi di atas meja kecil samping kasur. Oh ternyata ibu lupa membawa hp. Saat ku lihat ternyata hanya pesan spam sms dari operator. Karena penasaran aku buka hp nya pakai sidik jari, karena waktu pertama kali beli hp ini aku yg setting kunci keamannannya. Aku lihat2 galeri tidak ada yg aneh hanya foto2ku dan foto selfie ibuku, sungguh manis senyumnya.

Ketika aku buka whattsap ternyata ada panggilan tak terjawab dari kakekku sebanyak 7x. Dan ketika membuka chat nya :



“Nis, sini bapak kangen”

“Bapak tunggu di dapur”



Hanya ada 2 chat tsb, dan aku merasa janggal karena kakek tidak biasa berkata seperti itu. Disaat kebingungan aku mendapatkan ide untuk memulihkan backup chat di wa ibu dan melihat chat2 sebelumnya dari kakek.



Setengah jam berlalu, proses pemulihan selesai, aku buka kembali chat ibu bersama kakek. Betapa kagetnya ketika melihat kakek mengirim foto dirinya memakai sarung dan kaos oblong sedang memegang kontolnya dengan pesan “Nis, ada yang kangen nih” ibu cuma menjawab “ih bapak jangan kirim foto2 begitu nnt bagaimana hp ku diliat jaka dan tak sengaja dibuka chatnya?” Sepertinya ibu lsg menghapus foto tsb. Tanganku gemetar dingin dan masih syok tapi penasaran untuk scroll keatas.

“Nisa sayang bapak, kirim foto kamu yang cantik dong”

*ibu mengirim foto selfie*

“Yang ga pake baju dong” tambah kakek



Gilaaa, aku ga nyangka ternyata ibu dan kakek punya hubungan seperti ini.

Tapi sepertinya ibu tidak menuruti keinginan kakek untuk mengirim foto.



Di rumah nenek..



Ceplok..ceplok..ceplok suara hentakan pinggul kakek menyutubuhi ibu dengan gaya doggy di kamar belakang, acara arisan sudah di mulai dan nenek sedang bersama teman2 arisannya di teras depan. Tanpa mengetahui suaminya sedang menikmati tubuh anaknya sendiri.

“Akh..aach acch.. cepat keluarin pak nanti mama masuk bahaya” gumam ibu sambil merasakan geli di lubang memeknya..

Dengan hanya menggunakan dress selutut ibu hanya perlu menyingkap sedikit rok nya ke atas dan menurunkan cdnya ke paha, sebaliknya kakek setengah telanjang dengan sarung tergeletak. Tangan kakek meraih buah payudara kanan ibu sambil memacu pinggulnya merasakan jepitan memek anaknya yg begitu sempit karena sudah lama tak dijamah pria.

“Rapet dan hangat sekali memekmu nisa, makasih yaa sudah memenuhi kebutuhan biologis bapak, mamamu sudah tak bisa memenuhinya”



“Akkhhh… akkh… sebentar kagi keluar sayang”

“Achh..acchh ayo pak cepet..”



“Nisa! Nisaaa! “

Teriak nenek dari teras..

Sontak mereka menghentikan persetubuhan sore itu..

Ibu menghampiri nenek dengan baju yg sudah sedikit berantakan dan lutut yg sedikit lecet karena bertumpu di lantai.



“Iya ma..”



“Ambilkan air kemasan gelas nak yg di kardus kurang nih”



Ibu kembali kedalam mengambil kardus minuman dan dibawanya kedepan, setelah masuk rumah rupanya kakek sudah menunggunya dibalik pintu depan dan memberi sinyal untuk melanjutkan persetubuhan tadi, tapi ibu juga memberi isyarat bahwa itu bahaya bisa di dengar org2 di teras depan. Mereka terlihat berdebat tanpa suara. Sampai akhirnya ibu menawarkan untuk menyepong kontol kakek dibalik pintu dimana diluar sedang banyak org. Dijilat nya batang itu dari samping kanan dan kiri, biji nya di elus lembut oleh tangan ibu. Sampai akhirnya dilumat habis sampai mentok tenggorokan begitu terus sampai kakek orgasme dan cairan sperma keluar di mulut ibu, karena merasa tak nyaman ibu berlari kecil menuju kamar mandi untuk memuntahkan sperma itu. Setelah ibu pergi kakek mengendap endap untuk mengambil hp nya yg sedari tadi menyala dengan mode rekam di atas meja tv.

*click* kakek menyetop mode rekam. Membuka galeri dan ternyata kakek juga merekam saat dia mendoggy ibu di kamar tadi. Senyum penuh kemenangan tersirat di bibirnya.

Gambar hanya ilustrasi

<a href="https://www.imagebam.com/view/MEBP8IM" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener"><img src="https://thumbs4.imagebam.com/43/b5/68/MEBP8IM_t.jpeg" data-url="https://thumbs4.imagebam.com/43/b5/68/MEBP8IM_t.jpeg" class="bbImage " loading="lazy" style width height /></a>



Di rumah kontrakan



Jantungku berdegup kencang membayangkan semua ini, perasaan marah dan horni bercampur aduk didalam kepala, sialnya kontolku menjadi begitu keras membayangkan kakek menyetubuhi tubuh molek ibuku. Sampai tak terasa malam telah tiba, suara motor kakek terdengar sampai depan kontrakan, mengantar ibu pulang. Aku buka pintu dan cium tangan kakek ku, tercium wangi parfum ibu ditangannya, ibu pun ikut cium tangan kemudian kakek berpamitan.
Yang ada di benaku sekarang adalah kapan awal mula mereka melakukan perbuatan ini? Dan kenapa ibu mau melakukannya?

Bersambung…

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


Part 3

“Awal Dari Segalanya…”
Flashback…
2 tahun yang lalu ibu, ayah dan aku berkunjung ke rumah nenek. Suatu sore aku asyik bermain bola dengan anak tetangga neneku, kakek pulang dari bengkel dan memasuki rumah mencari nenek untuk minta dibuatkan kopi, tapi tidak nampak terlihat istrinya disana. Akhirnya kakek inisiatif ingin membuat kopi sendiri ia berjalan ke dapur melewati kamar tamu yg dipakai ibu dan ayah tidur, kakek mendengar desahan dan lenguhan seseorang, ketika mendekat pintu kamar tidak tertutup rapat kakek melongo ternyata itu desahan anaknya sendiri yg sedang disetubuhi suaminya dengan gaya woman on top dengan posisi duduk di kursi dan ibu memeluk erat ayah, terlihat menantunya membelakangi dan anaknya menghadap pintu sehingga kakek bisa melihat ekspresi anaknya sedang meracau keenakan di entot suaminya.

“Ah ah ah…”

“Terus sayang, goyang lagi pinggulnya” ujar ayah

“Uh uh uh..”

“Ceplok ceplok ceplok..” terdengar suara kulit beradu satu sama lain

Tak lama kemudian suaminya tak kuat menahan orgasme

“Akhhh….”

Nampak ekspresi kekecewaan dari ibu, tapi berusaha ditutupinya dengan tersenyum manis menatap ayah, dan ibu baru sadar bahwa ia merasa sedang ada yg memperhatikan di sela sela pintu yang terbuka, bergegas ia memakai pakaian lalu beranjak ke kamar mandi meninggalkan ayah yang lemas lunglai mendapatkan puncak kenikmatannya. Ketika membuka pintu ia melihat dibawah dekat pintu masuk kamar terdapat nota pembelian / struk bengkel punya kakek. Ketika ia sampai di kamar mandi rupanya ayahnya baru selesai buang air mereka saling tatap canggung, hingga ibu duluan bertanya kepada kakek

“Sudah pulang pak?”

“Iya nis, bengkel udh sepi jadi bapak pulang lebih awal”

“Oh gitu baiklah, permisi pak aku mau mandi” nisa berlalu masuk. Kakek mencium aroma tubuh nisa tidak seperti biasanya, ia melihat anaknya itu seperti seorang wanita yang bukan anaknya, ada perasaan merinding sekaligus horni, mengingat apa yg sudah ia saksian tadi. Kakek berniat pergi ke depan tapi entah setan apa yg merasukinya ia malah mendapatkan ide untuk mengintip, rasa penasaran dan horni membuatnya gelap mata. Karena ia paling mengetahui seluk beluk rumah ini jadi ia tahu bahwa ada celah lubang kecil di jendela yg bisa ia gunakan untuk mengintip anaknya itu. Sampai di lubang intip itu dia terperanga melotot melihat keindahan tubuh anaknya yang putih mulus montok, posisi ibu waktu itu sedang mengambil sesuatu dibawah sehingga ia terlihat nungging dengan pantat naik keatas, terlihat gundukan memeknya dari belakang tanpa bulu jembut sehelaipun, membuat kakek mengeluarkan batangnya dan langsung mengocok saat itu juga.



Malam hari, kakek membuat rencana agar ia bisa menyetubuhi anaknya sendiri. Ia menengok ke samping istrinya sedang tertidur pulas sudah tidak bisa memenuhi hasrat biologisnya lagi, dia benar2 tergila gila dengan anaknya sendiri, Nisa.



Keesokan hari kakek mengajak ibu berbicara empat mata

“Nis, ada yang mau kakek sampaikan”

Deg! Jantung ibu berdetak hebat, pasti kakek akan membahas kejadian kemarin, perasaan canggung dan malu kini ia rasakan.

“Iya pak ada apa?”

“Sepertinya kakek ingin menikah lagi nis”

“Hah?! Kenapa pak? Bapak ada masalah sama mama?”

“Ngga nis, bapak anu..”

“Anu apa pak?!…”

“Ibumu sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis bapak, maaf bapak tidak sengaja melihat kamu dan suami kemarin, melihat itu bapa jadi sedih dan merasa hampa nis, bapa butuh sentuhan wanita”

“Tapi apakah harus menikah lagi pak?”

“Terus gimana nis? Kamu punya solusi untuk bapak?”

“Aku bingung pak” nisa menangis ia merasa kasian terhadap ibunya. Ia pergi meninggalkan bapaknya di ruang tengah.



Malam hari ayah izin pamit dinas keluar kota, nenek sudah tidur. Kakek memanggil ibu yang sedang di kamar ke ruang tv.

“Nis..”

“Iya pak”

“Kesini temenin bapak”

Ibu beranjak dari kasur menuju ruang tv

“Ada apa pak?”

“Nis, bapa tau ini salah, tapi bapa minta tolong sama kamu”

“Apa pak?”

“Tolong bantu bapak menyalurkan hasrat libido bapak”

“Ya tuhan bapak, dosa pak! Apa yg bisa nisa perbuat? Nisa ini anak bapak?”

Ibu pergi ke kamar, beberapa lama berselang ibu merasa haus, ia keluar kamar menuju dapur, ibu melihat kakek masih di ruang tv, kakek terlihat sedang mengelus elus kontolnya sambil menangis. Itu pertama kalinya ibu melihat kakek menangis, ia merasa iba melihat ayahnya seperti itu. Disisi lain ibu kaget melihat ukuran kontol kakek yang begitu besar dan panjang, 2 kali lebih besar dari punya ayah. Setelah mengambil minum ibu berniat mendekati kakek.

“Pa udah hentikan, nanti mama bangun keliatan malu”

“Gapapa nis ini bapak kocok sendiri aja sambil bayangin kamu”

“Aduh bapakk”

“Bapak mohon nis..”

“Apa yg bisa nisa lakukan? Nisa gamau melakukan hubungan suami istri dengan bapak”

“Bapak minta izin coli sambil liatin kamu saja boleh ga?”

“Sekali ini aja ya pak?”

“Sini duduk samping bapak”

Ibu duduk disamping kiri kakek, ia memalingkan muka, kakek mengocok kontolnya dengan tangan kanan sambil menatap anaknya yg sedang berpaling ke arah lain.

Crott crott croott… sperma kakek memuncrat tinggi hingga mengenai lengan ibu.

“Udah ya pak, udah keluar. Nisa mau masuk kamar takut jaka atau mama bangun”

“Makasih nisa anak bapak”

Kakek merasa lemas sekaligus lega, ia melihat liukan tubuh anaknya dari belakang ketika berjalan ke arah kamar membuatnya merasa bersemangat untuk dapat mencicipi lubang kenikmatan anaknya itu.

Hari itu adalah awal dari segalanya, ibu hanya melihat sekilas tapi ia merinding melihat kontol kakek, membuat bergidik sekaligus penasaran untuk menyentuhnya, tapi sekilas dia langsung membuyarkan pikiran itu, karena ia sudah bertekad bahwa itu adalah yang pertama dan terakhir. Namun, ternyata dugaan ibu salah, keesokan hari kakek melanjutkan aksinya lagi, ia kembali memohon sama ibu untuk melakukan coli sambil melihat anaknya itu, begitu terus selama beberapa hari bahkan ketika ibu sedang video call sama ayah yang sedang tugas diluar kota. Ibu merasa bersalah namun apa daya, ia merasa kasihan sekaligus iba terhadap ayahnya sendiri ditambah ia merasa belum bisa berbakti kepada orang tua karena dulu ia sempat akan dijodohkan dengan orang lain yg bukan ayahku.

“Mas imran ini baik orangnya nis, ditambah dia sudah mapan”

“Tapi ma..”

“Mama dan bapak berharap suatu saat ketika usaha kami sepi, mas imran ini bisa membantu kita nis”

Tapi karena tekad mama waktu itu ia malah bersikeras menikah dengan pacarnya yang tidak lain adalah ayahku yang sekarang secara karir biasa saja, malah bisa dibilang ngepas. Makanya ayah ikut temannya dinas keluar kota agar dapat penghasilan lebih.

Sore itu, kakek kembali meminta ibu menemaninya untuk ngocok, kali ini kakek memberanikan diri meminta ibu untuk memegang tangan kirinya sambil tangan kanannya mengocok kontol besarnya itu. Setiap kenikmatan yang dirasakan ia spontan merejang tangan ibu membuat ibu kaget dan menoleh ke arah batang besar ayahnya. Selama beberapa hari melakukan apa yg diminta kakek ibu selalu menoleh ke arah lain, ia tidak mau menatap kakek atau barangnya, hingga kakek bertanya.

“Nis, kenapa setiap bapak ngocok kamu memalingkan wajah?”

“Aku canggung pak”

“Lihat sini nis, bapak pengen lihat wajah kamu yg cantik”

“Udah gini aja pak, aku gamau”

Pergolakan batin ibu membuat ia bersikeras untuk tidak melihat batang atau wajah kakek, ia takut khilaf, sebagai seorang perempuan yg sering ditinggal suami ia tak ingin menjadi tak terkendali. Tapi hari itu berbeda, kakek sedikit memaksa.

“Nis, tangan bapak pegal hari ini, kamu yang kocokin yah sayang”

“Aduh bapak, nanti mama sama jaka pulang gimana”

“Makanya cepat kocokin sekarang yah, ini lama daritadi ga keluar”

“Yaudah sini, cepat keluarin ya tapi, aku takut mama sama jaka pulang”

Dengan terampil ibu mengayunkan tangan putih dan lembutnya, kakek menggelinjang hebat sambil merangkul bahu ibu dan merejangnya.

“Nis sambil cium ya..”

“tadi katanya cuma kocokin”

“Bapak gakuat liat kamu nis”

“Ngga pak ah…”

“Sebentar aja sayang”

“Pak..”

“Dipipi aja sini”

Tangan kakek langsung menarik dagu, ia menempelkan bibirnya tepat dipipi kanan ibu, menghirupnya dalam dalam.

“Sungguh wangi sekali anakku”

“Cepat keluarin pak”

“Nis..”

“Iyaa..”

“Kayanya kontol bapa kurang basah”

“Nisa gamau sepong!!”

“Diludahin aja nis, biar basah terus kocok lagi”

Mendengar itu ibu langsung meludahi batang kakek dan lanjut mengocoknya, kali ini dengan tempo yg lebih cepat agar cepat mendapatkan orgasme, ciuman kakek di pipi kini turun ke leher, karena sedikit terbawa suasana ibu tidak menyadarinya malah sedikit menikmati sampai akhirnya kedua bibir itu bertemu dan berpagutan, dagu ibu ditarik langsung dilumatnya bibir indah itu oleh kakek.

“Akhh terus sayang”

“Clok clok clok”

“Kocok lebih cepat ah ah”

Akhirnya sperma keluar begitu deras membasahi tangan ibu, entah apa yg ibu rasakan tapi setelah kakek orgasme ia malah tanpa sadar kembali mencium kakek yg tergolek lemas, mendapat perlakuan seperti itu kakek seperti dapat durian runtuh. Rupanya putrinya sedang horni, ah bukannya dari tadi gumam kakek dalam hati. Karena pada kondisi itu dikarenakan umur, kontolnya hanya bisa ngaceng sekali. Ia membalas ciuman ibu, dilumatnya bibir itu, turun ke leher, terdpat lenguhan kecil dari ibu.

“Ah ah..”

Tangan kakek hendak menjamah dua bukit kembar anaknya.

Namun tak lama suara motor datang, jaka pulang dari pasar mengantar nenek. Meraka menghentikan kegiatan itu.



Semenjak hari itu, ibu merasa bersalah karena tidak bisa mengontrol dirinya, disisi lain ia baru memperhatikan perawakan ayahnya yg begitu gagah meskipun bedada di usia tua, tapi ada yg aneh, setelah hari itu kakek tidak meminta ibu lagi untuk membantunya menyalurkan hasrat seksualnya, ibu jadi khawatir apa yang terjadi dengan ayahnya itu, tumben ketika situasi hanya berdua di rumah pun kakek tidak meminta ibu untuk ngocok kontolnya.

Pagi itu, seperti biasa jaka sedang mengantar nenek ke pasar.

“Jaka sudah berangkat nis?”

“Iya sudah pak”

“Nis”

“Iyaa..?”

“Buatkan bapak kopi”

“Baik pak”

Hari itu tampak tak seperti biasanya, kemarin ketika nenek dan jaka baru pergi kakek lngsung melakukan perbuatan itu terhadap ibu, tapi hari itu berbeda, perbincanganpun terlihat sewajarnya seperti anak dan ayah pada umumnya.

Keseharian ibu adalah membantu nenek membersihkan rumah dan menyiapkan bahan makanan karena nenek berjualan lauk pauk yang buka siang sampe malam.

“Pak.. ini kopinya”

“Terima kasih”

Ibu duduk diseberang bapa.

“Bapak udah ga minta nisa kocokin lagi, udah ga ngerasa horni lagi ya, atau bapa udh ketemu wanita lain?”

Ibu secara langsung bertanya kepada kakek karena merasa bingung.

Kakek hanya senyum simpul

“Bukan begitu nis”

“Terus kenapa pak?”

“Bapak ngocok kadang bukan ketika sama kamu saja, bapak dikamar sendiri suka ngocok bayangin kamu, tapi entah kenapa rasanya kontol bapa makin lama mencapai orgasme nis”

“Kenapa pak”

“Bapak gatau, mungkin bapak ingin merasakan tubuh kamu seutuhnya, bapak bosan dengan tangan bapak atau tangan kamu nis”

“Tapi pak, bapak udah janji ga minta lebih”

“Iya bapak tau nak, tapi melihat kamu setiap hari menyiksa bapa nak, ingin rasanya bapak perkosa kamu, tapi bapak ga bisa melakukannya, bapak gamau memaksa, bapak mau kamu juga menginginkan bapak”

Ibu menghela nafas panjang

“Gimana nis? Mau kah melakukannya sama bapak? Bapak tau kamu juga butuh nis”

“Aku gamau pak, aku takut, aku merasa bersalah sama mas ari, sama mama sama jaka”

Melihat ibu meneteskan air mata kakek mengambil tissue dan memberikan kepada ibu, pagi itu ia perhatikan lagi anaknya semakin dilihat semakin bikin horni, duduk disampingnya sambil memupuk pundak anaknya, kakek menarik bahu ibu dan memeluknya, dilepas dan dicium pipi anaknya itu, turun ke leher, ibu sedikit menolah halus tapi kakek menariknya lagi.

“Nis bila kamu belum siap memberikan lubang memek mu, bapak mohon kamu mau menyepong bapak ya, bapak ingin merasakan kehangatan bibirmu”

“Tapi pak..”

Sebelum melanjutkan ucapannya bibir ibu langsung dilumat kakek, mereka berpagutan bertukar air liur, tangan ibu membelai wajah kakek, tangan kakek berada di pinggul ibu, lama mereka melakukan itu.

“Hmhmm…hmhm ah”

“Nis, mau yah”

Ibu mengangguk lembut, kakek merebahkan dirinya bersandar di sofa ruang tengah sambil menyingkap sarung yg ia kenakan ke atas, ibu mencoba menyingkap rambutnya dikedua daun telinga agar mudah ia mengulum kontol besar itu. Dipegangnya batang kemaluan kakek, panas berurat dan sudah menjulang tinggi, ada rasa ngeri sekaligus merinding yg jbu rasakan, ia tak bisa membayangkan bila kontol itu memasuki liang memeknya. Pertama tama ibu menjilat buah pelir kakek sambil batangnya dikocok kocok terus dijilat sampai batangnya, kakek menggelinjang hebat tak karuan.

“Ahhhhhh..enak banget jilatan kamu sayang”

“Hmhmmppp”

Tiba saatnya ibu menghisap seluruh batang itu, ia tak yakin mulutnya muat tapi ia tetap mencoba, benar saja tidak muat seluruhnya hingga sisa batang yg tidak terhisap ia bantu dengan mengocoknya. Posisi kakek duduk di sofa dan ibu disamping kiri membungkuk memberikan kepalanya membuat tangan kakek bebas mengelus rambut ibu yg halus dan wangi, turun ke punggung, kemudian ke pantat. Lama ia mengusap2 pantat ibu dan menarik rok dasternya ke atas, ibu tidak menyadari nya, tangan kakek lanjut mencari lubang memek ibu, mengelusnya dengan lembut, sudah becek dan basah, ibu menepis tangan kakek, tapi kakek semakin berani dengan lembut mengusap memeknya lagi dibalik cd yg ibu kenakan, pemandangan tak lazim yang sungguh membuat ruangan terasa panas, lama mengulum kontol kakek terdengar suara hp berbunyi, rupanya ayah menelepon ibu dengan mode video call.

“Duh mas ari menelepon, bapak cepat keluarin”

Ibu menghiraukan telepon dan mempercepat kulumannya, kakek melenguh “ahhhhh” tapi tidak kunjung mencapai puncak.

“Angkat aja dulu nis, bapak belom mau keluar ni, kasian ari kangen kamu”

“Yaudah aku angkat dulu..”

“Sambil kocokin ya nis”

“Nanti keliatan pak”

“Kameranya ke wajah kamu aja”

Diangkatlah video call tersebut

“Halo sayang”

“Halo ayah, tumben pagi pagi nelepon”

“Hehe iya ayah kangen nih”

Sambil mengocok kontol kakek ibu mengobrol lewat vc dengan ayah. Tiba tiba di seberang telepon ayah bicara yg membuat kakek sedikit kaget.

“Sayang turunin kameranya sedikit aku mau liat nenen kamu dong, sambil mainin ya”

Mendengar itu ibu dan kakek saling emnatap

“Tapi yah, dirumah ada ayah”

“Lagi dimana dia?” Ayahku bertanya

Kakek memberi sinyal di dapur

“Di dapur” jawab ibu

“Yaudah bentar aja, mainin pentilnya aku mau ngocok nih udh sange”

Seperti dikomando ibu membuka bh nya dan menurunkan sedikit kamera depan ke arah dadanya, diangkat daster itu, otomatis tubuh bagian bawah ibu terlihat jelas hanya dibalut cd saja.

“Kamu cantik banget sayang”

Ibu hanya senyum sambil memelintir putingnya dan sedikit meremas buah dadanya.

Melihat pemandangan itu kakek seperti mendapatkan angin segar, tangannya meraih paha anaknya itu mengelus2 lembut sampai ke pangkal paha, karena kamera hanya menyorot hanya sampai bagian dada, otomastis ekspresi ibu berubah kenikmatan ketika kakek mengelus pangkal pahanya dan kadang mencuri2 mengusap belahan memeknya, karena tangan ibu sudah tidak mengocok kontol (tangan kanan pegang nenen tangan kiri pegang hp) kakek turun kebawah sofa, ia menciumi paha putih mulus ibu, menghirup memeknya dibalik cd yg ibu kenakan. Sontak ibu merasa sangat horni dan ekspresi itu sekaligus disaksian oleh suaminya lewat video call.

“Sayang ekspresi kamu binal banget, sama kaya lagi aku entotin”

“Hehe iyah itu karena aku kangen kamu mas”

Tanpa ayah ketahui dibawah sana, dipangkal paha dalam ibu ada kepala kakek sedang mengendus menciumi memek ibu, kakek berniat membuka cd, ibu memberi syarat jangan, tapi kakek bersikeras untuk membukanya perlahan dengan bahasa isyarat ia berjanji hanya ingin menciumi memeknya, ibu pasrah ketika ternyata kakek langsung menjilati memeknya, mempermainkan itilnya dengan lidah liarnya, ibu menggelinjang hebat dan melenguh keras

“Ahhhhhhhh….”

“Sayang kamu horni juga ya?” Tanya ayah di ujung telepon

“Iyah ni mas, kapan pulangnya sih aku gakuat pengen dientotin”

Mendengar itu kakek semakin liar menasukan lidahnya ke lubang memek ibu membuat ibu menggelinjang hebat kembali sampai ibu dan kakek panik ketika ayah meminta ibu menurunkan kameranya dan menyuruh ibu colmek.

“Syang aku mau liat memek kamu dong sambil dielus ya”

Karena tau itu ga mungkin ibu hanya menjawab

“Ga bisa sayang, aku lagi haid, nanti jijik”

“Yahhh…yaudah aku kocok lagi nih”

Akhirnya ayah diujung telepon mencapai orgasmenya

“Udah keluar ya sayang?”

“Udahan ya aku takut bapak liat”

“Oke sayang makasih ya, tunggu aku pulang”

Ibu menutup hpnnya, dan menjambak menekan kepala kakek agar lebih dalam ke arah memeknya, pupil mata ibu menghilang ia merasakan nikmat yang sungguh dahsyat.

“Nis masukin yah”

“Jangan pak”

“Bapak udah gakuat, bapak juga tau kamu udh ga tahan”

“Jangan pak aku belum siap ahhhh..”

“Yaudah lanjut sepong bapak ya, bapak juga akan jilmek kamu sampai keluar”

Akhirnya mereka melanjutkan dengan posisi 69, sunggung pemandangan yg luar biasa, rasa ngilu antara keduanya menciptakan lenguhan lenguhan kecil nikmat

“Ahhh terus pak..”

“Ahh ahh ahh nisa sedoot sampe dalam”
Kepala ibu naik turun dengan lincahnya ia menghisap dan menjilati kontol kakek, begitu juga kakek menjilati memek ibu sambil sesekali menancapkan jari tengahnya ke lubang memek ibu.

Gambar hanya ilustrasi

 


Akhirnya mereka mencapai puncak kenikmatan bersama. Tergolek lemas di sofa ruang tengah, jam sudah menunjukan pukul 09.00 WIB. Sebentar lagi nenek dan jaka pulang.


Bersambung…


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


Part 4

“Pengakuan”

Di rumah kontrakan



Setelah mengetahui hubungan kakek dan ibu aku jadi sering meminjam hp ibu untuk sekedar mengecek isinya, tapi tak pernah menemukan apapun hingga suatu malam hp ibu berbunyi dan aku lihat kakek video call ibu. Hah! Ngapain malam2 kakek video call ibu?

“Bu hp nya bunyi tuh!” Ucap ku

“Siapa yg telpon nak?” Ibu sambil mengambil hp nya

“Kakek video call, ngapain ya malam2 gini”

Dengan gelagapan ibu menjawab

“Eh anu mungkin kakek mau menanyakan soal tanaman yg ia beli kemarin”

“Malam2 gini?”

“Iya yaudah ibu angkat dulu ya di kamar”

“Disini aja bu kenapa harus dikamar”

“Gpp ibu mau sekalian tidur sudah ngantuk soalnya” sambil berjalan ke kamar

“Kamu jangan tidur malam2 nak”

Sungguh buatku penasaran kenapa mereka video call malam2, ingin rasanya mengintip tapi kamar ibu tidak ada celah sama sekali untukku bisa mengintip. Akhirnya dengan hati2 aku tempelkan telingaku ke pintu kamar ibu, tapi sial aku tidak bisa mendengar apa2.



Tok! tok! tok…

Pagi hari pintu kamarku berbunyi, rupanya ibu memanggil dibalik pintu, dengan badan yang masih lemas aku bangun dan membuka pintu.

“Selamat ulang tahun sayang anak ibu”

Sambil memegang kue dengan satu tangan menjaga agar lilin nya tidak mati, ibu dengan cantik tersenyum membawakan kue ulang tahun untuku. Sebagai informasi tanggal lahir aku dan ibu hanya beda sehari di bulan yang sama, jadi dari dulu kita sudah sepakat untuk merayakan ultah bersama, ibu genap 40 tahun dan aku 17 tahun.

“Makasih ya bu, mudah2an ibu diberi kesehatan dan selalu cantik awet muda”

“Hehe bisa aja kamu gombalnya mentang2 sudah 17 tahun sini cepet tiup lilinnya ibu berat pegang kue”

“Iya bu” kutiup lilin di kue ibu menaruh kue tsb dan memelukku, rasanya hangat sekali tubuh ibu dibalik daster yang ia kenakan pagi ini, tidak lupa wangi parfumnya menyeruak membuat mood ku menjadi bahagia sekali sekaligus horni. Setelah itu diciumnya kening dan pipiku. Semakin menjadi jadi lah kontolku menegang mendapatkan bibirnya mendarat di pipi. Sambil tanganku melingkar di pinggulnya yang montok aku mengajak ibu memotong kue dan memakannya bersama di ruang tengah. Sebagai informasi juga kontrakan kami ini hanya memiliki 2 kamar dan satu ruang tamu, serta dapur kecil di belakang. Pintu kamar ibu dan kamarku berhadapan. Kadang aku suka melihat ibu sehabis mandi tubuhnya dililit handuk berjalan menuju kamar.

Malam ini dia begitu anggun, tawa kecilnya membuatku jatuh cinta, belum pernah ku menemukan wanita secantik ibu, manis dengan kulit putih mulus, pantat bahenol tp paha dan kakinya tidak terlalu besar. Ada satu hal yang membuatku selalu langsung horni ketika melihat ibu pakai daster, yaitu tahi lalat di dada kiri yang berwarna kecoklatan. Ketika memperhatikannya menyantap kue tiba tiba krim putih yg ada di kue jatuh dari mulut ibu tepat di dada bagian atas.



“Aduhh jatuh ni krimnya”



Dengan cekatan ku ambilkan tissue, dan entah setan dari mana spontan tissue itu aku langsung seka ke dadanya sehingga sekilas aku bisa merasakan gundukan empuk itu tanpa sengaja saat membersihkannya. Untung ibu tidak merasa janggal dengan apa yg ku perbuat.



“Nak, ada yg mau ibu sampaikan”

“Apa itu bu?”

“Jujur ibu sudah tidak mampu untuk membayar kontrakan ini nak, kakek mu kemarin menawarkan untuk tinggal disana bersama nenek, karena kebetulan disana kan ada kamar kosong meskipun cuma 1”

Mendengar hal itu aku hanya bisa mengiyakan karena aku sadar akupun tidak bisa membantu ibu untuk membayar kontrakan.

“Kapan pindahnya bu?”

“Besok lusa nak”



Hari H pindahan tiba,

Kakek meminta tolong temannya yg punya mobil bak untuk membantu membawakan barang2 milik kami dari kontrakan, pak saiful namanya. Sedari tiba di kontrakan kami, aku perhatikan matanya tak pernah lepas mencuri pandang terhadap ibuku, hari itu ibu mengenakan daster tanpa lengan yg sedikit ketat sehingga bentuk bodinya yg aduhai tercetak sempurna begitupun ketika ibu berjalan gundukan payudara maupun pantatnya berayun indah membuat semua yg menatapnya pasti horni. Ibu merapikan perintilan bumbu dapur ia jinjit untuk mengambil sesuatu dibagian atas dapur, aku hendak membantunya tapi pak saiful tiba2 datang membantu ibu mengambil barang tersebut dengan posisi tubuhnya menempel di tubuh ibu bagian belakang, entah sengaja atau tidak pak saiful seperti sedang menekan bagian pinggul nye ke arah pantat ibu, tapi hanya sebentar saja. Aku yg melihat kejadian itu menjadi kesal tapi tak bisa berbuat banyak. Setelah selesai mengangkat barang2 ke mobil bak, ibu minta izin untuk mandi dulu karena ia merasa gerah. Pak saiful dan aku selesai merapikan barang di depan kontrakan ketika aku masuk aku melihat kakek seperti sedang memfoto ibu yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya dililit handuk. Deg! Aku tersentak kaget sekaligus bingung campur aduk, aku jadi penasaran akan isi galeri hp kakekku, jangan2 banyak foto atau video ibu??? Membayangkannya membuat kontolku tiba2 mengeras.

Rumah nenek 2 lantai, mempunyai 3 kamar, dibawah ada 2 dan di atas ada 1. Kamar yg dibawah diisi oleh nenek dan kake satu, akan tetapi satu lg digunakan sebagai gudang karena barang2 merka banyak. Maka ibu menempati kamar di lantai 2, awanya aku tidak masalah untuk tidur diluar kamar tetapi ibu menolaknya dan meminta aku untuk satu kamar dengannya karena ia merasa takut dengan suasana lantai 2 rumah ini yg jendela nya menghadap kebun orang. Hatiku senang campur aduk ketika tahu akan satu kamar dengan ibu, dengan begitu aku jadi lebih sering melihatnya dan kalo beruntung aku bisa melihat tubuh ibu dengan pakaian seksi. Ibu diberi tugas okeh nenek untuk mengantarkan bekal makan siang untuk kakek ke bengkelnya, sedangkan aku diberi tugas untuk mengantarkan nenek kemanapun ia mau pergi kalau sedang libur sekolah.

Siang itu seperti biasa ibu membawa rantang makanan ke bengkel untuk untuk kakekku, 15 menit berselang nenek memanggilku memberi tahu bahwa ibu lupa membawa satu rantang lagi, akhirnya aku disuruh nenek untuk membawakannya ke bengkel. Jarak rumah nenek ke bengkel tidak begitu jauh, bisa dengan jalan kaki. Sesampinya di bengkel aku sedikit heran karena tidak ada siapa2 dan pintu bengkel setengah tertutup, akhirnya aku memutuskan masuk ke dalam namun sesampainya depan pintu terdengar suara cekikian wanita seperti sedang bercengkrama dan aku tau itu suara ibu, dengan hati2 ku taruh rantang yg kubawa di atas etalase dan berjalan pelan ke arah ruangan yg hanya di sekat gorden bau oli, aku sibak perlahan gorden tsb, dan menerawang kedalam karena sedikit gelap aku samar samar melihat kakek sedang memangku ibu. Deg! Jantungku berdegup kencang melihat pemandangan itu, rasa marah campur kaget menyelimutiku ditambah rasa cemburu karena melihat ibu begitu bahagia bersama kakek. Ibu hanya menggunakan tangtop hitam dan rok selutut sedangkan kakek hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada. Mereka tertawa karena menonton tayangan di tv sambil sesekali kakek melayangkan ciuman ke leher, ibu menggelinjang.. ia memalingkan wajahnya ke arah kakek dan bibir mereka saling beradu. Suasana kini menjadi hening tangan kakek bergeriliya dari pinggul ke arah dada ibu. Kontolku mendadak sangat keras, lebih keras dari biasanya. “Hmhpppmhh…” lidah ibu disedot kakek seluruhnya, tangtop ibu dibuka dan memperlihatkan buah dadanya yg dibalut bh. Dengan beringas kakek menciumi dan mencupang dada ibu bagian atas, sampai ia melepas bh itu dan melahap puting ibu yg ranum kecoklatan.

“Indah sekali tubuhmu ini nisa, wangi nya ga bisa bapak lupakan” mereka melakukan percumbuan itu selama 30 menit sampai kakek berdiri dan memelorotkan celananya. Terpampanglah kontol besar itu, aku kaget dan merasa insecure dengan ukuran penis ku yg tidak ada setengahnya dari milik kakek, posisi kakek berdiri dan ibu duduk di sofa hanya memakai cd bersiap untuk melumat kontol kakek. Disibaknya rambut ibu oleh tangan tua itu, kemudian ia tarik kepalanya mendekati batang berurat panjang. Sungguh hangat rasanya ketika mulut yg indah itu bisa menyelimuti kontol. Dengan terpejam kakek menikmati setiap inci dari jilatan dan hisapan yg dilakukan ibu, tak jarang ibu tersedak karena saking panjangnya kontol kakek, tak lama berselang ibu dituntun untuk nungging di sofa, karena gemas kakek menggigit bongkahan pantat yg mulus putih nan kenyal itu, ia menjilati memek ibu dengan lahap, dan dalam sekejap kakek memasukan kontolnya ke lubang kenikmatan itu.

“Ahhh..pelan pak..”

“Plok plok plok”

Kakek menghujamkan pinggulnya sejurus dengan tangan yg tak lupa menepuk pantatnya, melihat pemandangan tersebut aku sudah tidak kuat, dibalik celah gorden ku keluarkan kontol ku dan langsung ku kocok disana, karena itu pertama kali aku melihat langsung ibu digagahi, belum sampai satu menit kontolku memuntahkan sperma membasahi gorden bengkel. Rasanya beda sekali dengan hanya membayangkan, ketika melihat langsung debaran jantungku semakin kencang terpacu.

“Plok.. plok..plokk..”

“Ah ah ah bapak enak banget..”

“Hangat sekali memek kamu nis..”

“Pak aku sudah tak kuat, keluarin pak..”

“Bapak belum mau keluar nis, duh becek sekali ini punyamu”

“Ah ah ah…”

“Pak aku takut mama nyariin nih, kelamaan ahh ahh..”

“Udah tenang saja..”

“Aduhh linu sekai pak.. nikmattnyaa..”

“Coba gaya miring nis, udah lama nih..”

Aku menelan ludah melihat bodi ibu yg sama sekali tak terlihat seperti ibu ibu kebanyakan, payudaranya yg indah, pinggulnya yg meliuk ketika merubah posisi, kapan aku bisa menikmati tubuh itu, kakek saja boleh kenapa aku tidak?

“Croottt croot crott…”

Kakek memuntahkan spermanya didalam rahim ibu, melihat itu aku bingung, apakah ibu pakai pil kb? Karena kakek tidak memakai kondom. Takut ketauan aku pulang dengan mengendap pelan pelan, aku tunggu ibu di belokan gang yg biasa ia lewati sepulang dari bengkel dengan sebelumnya aku kirim pesan ke dia lewat whatssap.

“Bu tadi nenek nitip rantang yg ketinggalan, aku sudah menaruhnya di atas etalase bengkel, dan ada yg mau aku omongin, aku tunggu di belokan gang”

Deg! ibu seperti di sambar petir

Anaknya baru saja menaruh rantang makanan, disaat ia sedang bersetubuh dengan kakek.

Sesampainya di belokan gang ibu langsung menghampiriku

“Nak apa kamu melihat semuanya?”

“Iyah bu..”

“Nak biarkan ibu menjelaskan..tapi tidak disini, mari kita pulang”

Dengan lemas ia memegang lenganku, aku melihat sorot matanya kosong seperti seseorang yg ingin membuat pengakuan dosa.

Sampai di rumah nenek kita masuk kamar.

“Sudah sejak kapan bu?” Aku bertanya..

“Setahun..”

“Kenapa ibu melakukannya? Apakah ini yg membuat ibu bercerai? Terlebih ibu melakukan ini dengan kakek yg tidak lain adalah ayah kandungmu?”

“Ibu bingung menjelaskan dari mana nak..yang jelas bukan ini yg membuat ibu dan ayah mu bercerai, ayah punya simpanan lagi nak..” sambil terisak ia meneteskan air mata

“Trus apa hubungannya dengan kakek?”

“Awalnya kakek hanya meminta ibu menyalurkan hasrat birahinya nak karena nenek sudah tidak bisa melayani kakekmu, karena ibu merasa iba ibu lakukan apa yg ia minta, akan tetapi ibu terlena nak dengan kegagahan kakekmu”

“Bu..”

“Kenapa tidak laki2 lain bu? Kan banyak laki2 didunia ini?”

Ibu kembali terisak, kali ini lebih kencang

“Maafkan ibu nak, maafkan kakekmu, ia sekarang sedang sakit sakitan, ibu harap kamu tidak memberi tahu siapa2 dan ibu harap kamu bisa menerima kenyataan ini”

Tangannya merejang bahuku, kemudian bersimbah memeluk kakiku, aku angkat ia dan memeluknya, entah setan dari mana ketika memeluknya tanpa sadar aku mencium leher ibu karena tidak kuat dengan aroma wanginya.

“Nak..”

Aku terus mengendus lehernya, ibu terlihat risih

“Hentikan nak, sadarlah ini ibumu..”

“Kakek saja boleh bu, kenapa aku tidak?”

“Ibu tidak mau nak, kamu masih dibawah umur”

“Aku sudah 17 tahun bu”

Ibu gelagapan

“Entahlah nak, yang jelas ibu merasa canggung bila harus melakukan itu juga dengan kamu maafkan ibu nak”

“Ibu tidak menyayangiku”

“Bukan seperti itu nak”

“Aku juga menyukaimu bu, aku ingin menikmati tubuh ibu yg cantik ini”

“Nak..”

“Maafkan ibu..untuk sekarang ibu tidak bisa”

Mendengar itu aku langsung berbalik dan meninggalkannya di kamar

“Nak, mau kemana?”

Brukk!! Aku menutup pintu dengan keras, aku kesal cemburu sekaligus marah pada ibuku, kenapa kakek boleh melakukannya sedangkan aku tidak?

Malam itu aku tidak pulang ke rumah, sebelum meninggalkan rumah aku sudah memberi tahu nenek ingin menginap dirumah teman, ibu khawatir dan mengirim pesan

“Nak kamu dimana? Pulang nak sudah

malam, kamu belum makan sayang”

Aku tidak membalasnya, ibu menelepon aku tidak mengangkatnya.

Waktu menunjukan pukul 01.00 pagi ibu kembali mengirim pesan

“Pulanglah, ada yg ingin ibu bicarakan, ibu akan mengikuti maumu tapi tidak sekarang belum tahu kapan yg penting kamu pulang dulu “

Membaca pesan itu seperti nendapatkan angin.

“Ibu mau ngentot denganku malam ini?”

“Kamu masih dibawah umur sayang, pulang dulu ibu kangen”

“Aku gamau pulang kali ibu gamau melakukannya denganku” seperti anak kecil merengek minta dibelikan mainan

Tapi ibu tidak membalasnya, tidak pula membaca pesan itu. Aku jadi curiga ia sedang kembali bercinta dengan kakek, tapi ketika aku pulang kakek sedang duduk merokok di teras.

“Katanya nginep kamu jaka”

“Tidak jadi kek”

“Baiklah, suruh ibumu buatkan kopi untuk kakek ya”

ibu sedang membuat kopi didapur, aku naik ke kamar, tak lama berselang ibu datang, aku tak melihatnya karena masih kesal.

“Kamu masih marah sama ibu?”

“Apa yg ibu maksud dengan mengikuti keinginanku di pesan tadi?”

“Apa benar kamu menyukai ibu?”

“Iya aku sangat menyukaimu”

“Kok bisa? Aku kan ibumu?”

“Kakek saja bisa” dengan nada kesal

Ibu sedikit tersenyum mendengar itu, sambil mengelus rambutku ia berkata

“Baiklah nak, ibu akan membiarkan kamu menikmati tubuh ini, tapi tidak sekarang ya”

“Kapan bu?”

“Nanti ibu kasih tau, pokoknya belum saatnya”

“Baiklah bu..aku akan menunggunya”

“Tapi ibu ingin kamu berjanji”

“Apa bu”

“Jangan kasih tau siapapun tentang hubungan ibu sama kakek ya, kamu harus pura pura tidak tahu juga, ibu takut kao sampai kakek tau, ia akan memisahkan kita dan mendaftarkanmu di pesantrem yg jauh”

Kami berbaring miring saling berhadapan di kasur ia mengusap usap rambutku, aku menatapnya tak henti mengagumi kecantikan ibu, bongkahan payudara menyembul terlihat jelas dengan posisi itu.

Cklek!

Pintu kamar dibuka, ibu memberi isyarat untukku memejamkan mata, ia beranjak dari kasur rupanya itu kakek. Samar samar aku mendengar obrolan mereka karena saling berbisik

“Tadi di bengkel udah pak”

“Aku takut jaka bangun”

“Nanti mama nyariin bapak”

Itulah kalimat yg samar aku dengar dari percakapan mereka

“Bapak cuma ingin tidur sambil memelukmu”

“Ada jaka pak”

“Bapak peluk dari belakang”

Ibu menyerah dengan desakan bapak, karena ia pikir anaknya sudah tahu, dan kakek hanya minta peluk ia kemudian mengiyakan. Ibu berbaring menghadapku sedangkan kakek memeluknya dari belakang. Ternyata tak hanya memeluk, kakek dengan lembut mencium tengkuk leher ibu, mengusap usap pinggul naik ke atas dada, karena berhadapan aku sedikit membuka mata, ibu memberi isyarat untukku jangan bergerak. Ia menepis tangan kakek di dadanya tapi kakek tidak menggubris. Dengan posisi seperti ini ditambah lampu sudah remang aku tidak bisa melihat wajah kakek karena tertutup ibuku begitupun sebaliknya.

“Ahh..ah”

Ibu mendesah, tanpa ku ketahui ternyata tangan kakek yg tadi ya di dada sekarang sudah dibawah meyibak rok ibu dan menggesek gesek memeknya, tak lama ku lihat cd ibu becek, masih dengan mata sedikit terbuka aku melihat pemandangan itu. Detak jantung terpacu begitu kencang, andai saja aku yg ada di posisi kakek, karena sudah tak kuat aku menurunkan tangan dan mengeluarkan kontol dari resleting, mengusapnya perlahan sambil menatap ibu, ia melihatnya sekaligus menggelengkan kepala dengan isyarat “jangan”

Tapi aku tak menghiraukan ibu, aku sudah tidak kuat, ibu menarik tanganku, ia menggenggamnya erat, aku tarik lagi aku kocok kontolku sendiri, ibu meneteskan air mata sambil kembali menggelengkan kepala untuku jangan melakukannya, tapi aku tak peduli. Ibu menangis, aku memejamkan mata sambil mengocok kontolku, tak lama berselang aku merasakan ada tangan yg mengusap kepala kontolku perlahan. Ketika membuka mata aku melihat itu tangan ibu, sambil menangis ia mengusap kontolku, mengocok nya perlahan. Sungguh nikmat sekali, tak lama kakek beranjak dari posisinya, ibu langsung melepaskan tangannya dari kontolku.

“Mau apa pak”

“Masukin. Bapak sudah tak kuat”

“Nanti jaka bangun”

“Dia sudah terlelap itu lihat saja”

“Tapi pak…”

“Ayo bapak lakukan pelan pelan supaya tidak bangun”

Sial pikirku! Baru sebentar tangan ibu yg halus mengocok kontolku ada saja yg mengganggu!

“Tunggu pak, aku selimutin jaka dulu… ibu berbisik”



Dengan posisi masih miring kakek membuka celana ibu dan langsung memasukan kontolnya, ia langsung memompa tanpa henti.

“Ahhh..” ibu melenguh kecil

Didalam kondisi itu aku merasakan ada tangan masuk keselimut dan langsung memegang kontolku, itu tangan kanan ibu, sambil tangan kiri iya menaikan bajunya agar payudaranya terlihat, ia mengocok kontolku dengan lembut sambil menatapku dengan ekspresi keenakan digenjot kakek, ibu menggigit bibir bawahnya, melihat itu sambil tangan lembutnya menjamah kontolku, aku langsung orgasme. Aduh cepat sekali keluarnya pikirku, ia hanya tersenyum kecil melihatku, aku malu sekali sama ibu. Ia menarik tangannya dan melanjutkan persetubuhan dengan kakek sedangkan aku merasa lemas, dan puas sekali meskipun hanya dikocokin tapi rasanya sangat nikmat melebihi ketika mengocok sendiri. Lenguhan ibu menjadi sedkiit kencang, entah sengaja atau tidak tapi aku jadi mendengar jelas rintihannya

“Ahhh enak pak.. masukin yg dalam pak..”

“Jangan keluar dulu pak, aku belum sampe ahhh ahhh…”


Gambar hanya ilustrasi


Bersambung….

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


Part 4

Teganya Kakek

“Ayolah bu..”
“Ibu gamau sayang..”
“Kemarin malam ibu mau kocokin kontol aku waktu kakek ngentot ibu dikamar kok sekarang aku minta kocokin lagi ibu menolak sih?” Rengekku sambil mengelus kontol dibalik celana
“Yaaa kemarin kan memek ibu ada yg masukin sayang jadi ibu sadar ga sadar mau kocokin punya kamu hehe..”
“Yaudah aku masukin kontolku ke memek ibu sekalian sini..”
“Hehe ngga ah, punya kamu kecil ga sebesar punya kakek, lagian nanti kalo udah masuk pasti langsung keluar hihi…”
“Ahh ibu…” aku merengek sekaligus sakit hati sebenarnya mendengar ibu bilang seperti itu, aku jadi semakin tidak pede dengan ukuran kontol ku, ditambah durasi orgasme yg begitu cepat. Sambil masih mengelus ngelus dibalik celana aku menundukan kepala, ibu melihatku iba.
“Sayang…”
“Iya bu?”
“Ibu mau kasih kamu penawaran menarik”
“Apa tuh bu?”
“Gimana kalo kamu kocok sendiri aja, sambil liatin ibu..”
“Yah tanggung amat bu..kan ibu ada disamping aku nih”
“Yaudah kalo kamu gamau hihi..”
Aku kesal mendengarnya, tapi sekaligus horni karena melihat sikap ibu yg tak biasa. Sangat ceria sekali dan terlihat lebih genit dari biasanya, tidak seperti ibu yg ku kenal, anggun dan tak banyak berbicara.
“Hmhm yaudah aku mau bu, tapi ibu buka baju ya, telanjang..”
“Hihi gamau ah enak aja, ayo cepetan nanti kakek datang loh”
“Yaudah deh..” aku mengeluarkan kontol ku dari balik celana, posisi kami berhadapan, ibu tersenyum melihatku, aku tau dalam benaknya ukuran kontolku tak ada apa2nya dibanding punya kakek.
“Ayo sayang kocok..ibu mau lihat seberapa lama kamu keluar tanpa melihat ibu telanjang, anggap saja ini latihan buat kamu”
“Kalo aku berhasil lama keluar ibu mau bantu aku?
“Belum tentu hehe..”
Tanganku mulai mengurut dan mengusap usap perlahan, aneh sekali aku pikir aku bisa kuat menahan rasa geli dan nikmat karena tidak melihat ibu telanjang, tapi ternyata aku salah, sensasi ngocok sambil dilihat ibu langsung membuatku sangat menikmatinya, benar benar memacu adrenalin, melebihi ketika mengintip ibu di kamar mandi.
“Croott croot…” aduh cepat sekali keluarnya
“Hahaha… udah keluar tuh sayang…”
“Duh iya ni bu, gimana dong?”
“Ya ga gimana gimana, bersihin tuh peju kamu berceceran di sofa, nanti nenek marah”
kecewa sekaligus malu terhadap ibu aku hanya langsung mengiyakan sambil mengambil tissue dan mengelapnya.
“Udah ya sayang, ibu mau ke bengkel bareng sama kakek kamu, tumben nih dia minta ditemenin dari pagi hihi..”
Mendengar ibu berkata seperti itu hatiku cemburu sekali pada kakek, aku berniat menyusul mereka diam2 ke bengkel, dan merekam ketika mereka bercinta, untuk bahan coliku dirumah. Sesampainya di bengkel seperti waktu itu pintu bengkel belum terbuka semua hanya setengah, aku masuk dengan hati2, tapi tidak terdengar suara apapun hingga di pintu gorden dengan hati2 aku tengok kedalam tidak ada siapa2 disana, sepertinya ibu dan kakek tidak ke bengkel pikirku, tapi kenapa pintunya sudah terbuka setengah?
Aku memutuskan untuk pulang, tapi kerika membalikan badan aku kaget kakek sudah ada dibelakangku.
“Ngapain kamu disini jaka?”
“Anu ini kek aku mencari ibu, tadi katanya ia ke bengkel sama kakek”
“Iya tadi ibumu aku suruh ikut kesini pagi2 untuk mengambil rantang kemarin ketinggalan”
“Oh gitu, yaudah aku pamit pulang ya kek”
“Iya hati2 kamu..”
Dimana ibu berada? Aku kira ia akan bercinta dengan kakek pagi ini. Karena haus aku membeli pop ice di sebrang bengkel kakek, sambil menunggu aku melihat ke sebrang kakek menutup bengkelnya dan pergi menggunakan motor, mau kemana ya pikirku. Setelah membayar pop ice aku bersiap pulang ke rumah, tapi langkahku terhenti ketika melihat mobil bak pak saiful berhenti di depan bengkel, ia turun dan membuka pintu bengkel kemudian memasukan mobilnya dengan posisi mundur, ketika melihat di kursi penumpang, aku samar mengenali orang itu, ia ibuku. Mereka masuk kedalam, deg! Sedang apa ibu dengan pak saiful di bengkel berdua??
Tidak jadi pulang aku memutuskan untuk mengintip mereka, dengan hati2 aku masuk dan berdiri di samping pintu gorden bengkel.
“Pak kan tadi udah di hotel”
“Aku masih sange nisa, kamu sih cantik banget”
Hahh!! Mereka baru saja pulang dari hotel dan ngentot disana! Ada apa ini ? Apakah kakek tau apa yg ibu lakukan?
“Ayolah nis, disepong dulu aja aku sudah tak tahan”
“Baiklah, tapi ini yg terakhir ya, pokoknya utang bapakku sudah dianggap lunas!” Ujar ibuku kesal. Hah? Utang kakek? Kakek punya hutang ke pak saiful?
Sambil memelorotkan celananya pak saiful kulihat toket ibu sudah diremas remas, posisi pak saiful duduk di sofa dan ibu bersimbah duduk dibawah sofa bersiap melahap kontol dekil yg ukurannya tidak jauh beda dengan punya ku. Karena terbiasa dengan batang kakek, itu tidak kesusahan mengulumnya, dikulim sampe mentokpun ibu masih terlihat sanggup. Tangan pak saiful masuk kedalam baju ibu, ia meremas remas kasar. Kontolku langsung tegak berdiri, tanpa pikir panjang aku langsung mengeluarkannya dan langsung coli. Seperti biasa tak sampai semenit langsung crott, tak kehabisan ide, aku langsung menyalakan hp dan merekam kegiatan mereka. Tinggi pak saiful lebih pendek dari ibu tidak seperti kakek yg mempunyai perawakan tinggi gagah dengan kontol besar, aku heran kenapa gen yg menurun kepadaku adalah gen ayah yg badannya kurus bukan kakek. Kini posisi ibu menindih pak saiful yg sedang duduk di sofa, mereka berciuman mesra sekali bertukar ludah saling menjilat, ibu mengenakan rok yg ternyata sudah diangkat ke atas, ia bersiap memasukan batang kecil itu ke memek indahnya. Tanpa kesusahan batang itu dimasukan, ibu mulai naik turun memompa pak saiful yg kesusahan menggapai mulut ibu karena perbedaan postur mereka, pak saifuk melumat habis toket ibu dengan sangat ganas.
“Ahhh…ahh..”
“Ceplok ceplok ceplok”
“Enak sekali memek anak temanku ini ya tuhan”
“Pak ganti posisi yuk, aku kurang berasa”
“Iya sayang, mau posisi apa”
“Aku yg nungging pak”
“Hehehe itu juga posisi kesukaanku”
Blesss… titit kecil itu memasuki liang kenikmatan ibu, ibu tak pernah tidak seksi dengan posisi nungging, pantatnya bersisi, pinggulnya melengkung bak gitar spanyol. Pokoknya setelah ini aku harus mendapatkan tubuh ibu bagaimanapun caranya.
“Ahhh sayang, rapet sekali memek ini”
“Dorong yg kencang pak”
“Siap tuan putri ahh ahhh”
“Ahh pak saiful geli…”


Gambar hanya ilustrasi

Sedang asyik merekam ada tangan yg memegang pundaku pelan, aku kaget bukan main ternyata itu kakek, ia memberi isyarat untuk tidak bersuara. Ia mengajaku keluar dan menjelaskan semuanya.
“Jaka, aku terpaksa menjual ibumu karena punya hutang sama pak saiful, nenek dan kakek menggadaikan surat rumah yg kita tinggali sekarang”
“Kakek jahat! Selain menjaul kakek juga meniduri ibu!”
“Hahaha rupanya kau sudah tau”
“Tega sekali kakek..”
“Hehe aku tau kamu juga ingin menikmati tubuh ibumu kan? Aku sering liat kau mengintik ketika ibumu mandi hahaha”
“Iya aku memang mengukainya tapi tidak akan tega menjualnya sepertimu”
Plakkk! Ia menamparku…
Aku berusaha mendorongnya
Plakkk!! Ia menamparku untuk yg kedua kalinya, sampai kerika ia mau menamparku lagi ibu dari belakang menahan kakek.
“Sudah sudah, ada apa ini?” Ujar ibu
“Dia harus diberi pelajaran”
“Sudah nak ayo kita pulang” ibu mengajaku.
Dari luar aku melihat pak saiful keluar bengkel dengan membenarkan posisi celananya. Sial mereka sudah selesai bercinta. Diperjalanan pulang aku mencerca ibu dengan berbagai pertanyaan
“Kenapa ibu mau melakukannya?”
“Ibu terpaksa nak, kakek dan nenek punya hutang sama pak saiful dan ketika kakek menawarkan ibu rasa ini salah satu jawabannya”
“Aku cemburu bu”
“Aku juga ingin menikmati tubuh ibu”
“Ssst jangan kencang2 ngomongnya sayang nanti ada yg dengar”
“Aku gamau ngocok sambil melihat ibu, aku mau ngentot dengan ibu”
“Sayangg…”
“Iya bu…”
“Sebenarnya kakek sudah tau apa yg kamu lakukan”
“Trus?”
“Dia tidak mau ada orang yg menyentuh ibu selain dirinya?”
“Tapi pak saiful?”
“Pak saiful pengecualian sayang, untuk bayar utang”
“Kita bisa melakukannya diam2 bu”
“Hehehe kamu gigih banget sih sayang, nanti ibu kasih hadiah deh”
“Apa itu bu”
“Nanti dirumah, yuk kita pulang”


Bersambung….

;;;;;;;;;;;;;;;;


Part 5
“Hadiah”

Sesampainya dirumah ibu mengajaku ke kamar, ia menutup pintu dengan perlahan, membalikan badan dan tersenyum manis.

“Duduk disana sayang” ibu menyuruhku duduk di tepi ranjang.

“Iya bu..”

“Tunggu ya, ibu mau ganti baju”

15 menit berselang ia datang dengan menggunakan dress yg sangat sexy, entah darimana ia punya baju itu, aku tidak pernah melihatnya. Dress yg terlihat seperti pecuma menutup kemolekan tubuh ibu, ia menghampiriku yg duduk di tepi ranjang, kemudian memegang pipiku sambil berdiri, dikecupnya keningku, deg! Jantungku berpacu kencang, ciumannya turun ke pipi, kanan….kiri…. Dan…. Bibir…

Ibu menyuruhku rebahan, dan ia ikut rebah diampingku. Dibalik celana kontolku sudah mengeras, tangan lembut ibu mengusap usapnya dari luar celana, dari pangkal sampai kepala kontolnya. Duh… aku sudah tidak kuat, kami berciuman mesra lama sekali.


Gambar hanya ilustrasi

“Bu aku boleh ngentotin ibu sekarang?

“Bukan itu sayang hadiah yg ibu maksud”

“Terus apa?”

“Ibu akan sepongin titit kamu kali ini, rasanya tak kalah enak kok sama memek ibu”

“Kenapa sih bu?”

“Maaf ya nak sepertinya titit kamu tidak bisa memuaskan ibu, hanya akan membuat nanggung. Ibu ga suka”

Aku kecewa mendengarnya sekaligus malu terhadap ibu.

“Gapapa kan sayang ibu isepin aja ya?”

Dikeluarkanlah batang kecilku itu sambil ibu kocok perlahan, sungguh pemandangan yg indah sambil dikocok aku bisa melihat pemandangan gunung kembar yg menggemaskan.

“Cklekk!!” Pintu dibuka dari luar

“Apa yg kalian lakukan?”

Kakek masuk dan melihat kami. Ibu beranjak dan menjelaskan semuanya

“Aku mau memberi sedikit hadiah pak untuk jaka”

“Jangan, bapak gamau berbagi tubuh kamu”

“Tapi pak, tidak sampai main, kalo bapak tidak mengizinkan aku akan bilang nenek jaka tentang hubungan kita”

“Baiklah, tapi bapak tidak percaya, bapak mau lihat apa yg kalian lakukan”

“Tunggu diluar aja pak, aku malu”

“Nggak, bapak mau disini”

Ibu menyerah, ia kembali ke ranjang dimana aku sudah memasukan kontolku lagi, karena kedatangan kakek kontolku sudah tidak tegang. Ibu mengeluarkannnya dan bersiap menghisap. Kakek tertawa melihat batang mungilku ini.

“Hahaha kontol segede itu mana bisa memuaskan ibumu jaka”

Aku tertunduk malu. Ibu mulai menjilati, oh sungguh nikmat sekali, hangat rasanya mulut ibu, tidak kesusahan ia melahap seliruh batang kontolku, dimainkannya lidah ibu di dlm, aku terperanjat menahan rasa nikmat yg teramat sangat.

“Ahhhh…”

Ibu berbisik “tahan sayang jangan cepat cepat keluar”

Baru ia berkata seperti itu kontolku spontan memuncratkan sperma di dalam mulutnya.

“Ahh ibu aku gakuat lagi..”

Lagi lagi cepat sekai aku orgasme, kakek tersenyum simpul melihat ku, ia mendekati kami.

“Kakek jadi kasian melihatmu nak, tapi jujur batang itu ga bisa memuaskan ibumu” kalo gitu kakek akan kasih kamu hadiah, kami bisa melihat kita bersenggama

“Jangan ah malu” ibu membalasnya

“Tidak apa2 biar dia belajar dari bapak”

“Kamu tunggu diluar aja ya jaka”

“Ngga bu aku disini aja aku mau lihat”

“Maafin ibu ya sayang, sungguh”

Kakek naik ke ranjang, ia langsung menindih ibu, melumat bibirnya, mencoum lehernya, meremas toketnya. Aku yg duduk disamping mereka hanya bisa melongo, ibu tidak berani menatapku, seolah merasa bersalah karena ia tidak bisa memenuhi keinginanku. Dengan cekatan kakek melorotkan cd ibu, terpampang jelas memeknya yg tembem dan mulus, kakek melihatku menelan ludah.

“Sini jaka…”

“Iya kek..”

“Kamu mau ga jilatin memek ibumu sampai becek, kakek lg sariawan”

“Jangaan..” ibu memohon

“Jangan mau nak”

“Yaudah kalo gamau kakek langsung tancapkan kontol ini” balas kakek sambil memegang kontolnya

Aku bingung, sekaligus kaget mendapat tawaran itu.

“Aku mau..”

“Jaka sayangg jangan nak…”

“Gpp bu jaka mau belajar memuaskan ibu, mungkin bukan dengan kontolku, tapi semoga ibu suka aku jilmekin”

Aku membuka kaki ibu, kudekatkan mulutku dan dengan cepat aku menempelkan lidah ku, menjilatinya naik turun, ibu menggelinjang keenakan.

“Jaka sayang ahhh…”

Tangannya menjambak rambutku kemudian ia menekan kepala ku lebih kencang ke arah memeknya, sedangkan kakek bersiap di atas mendekatkan batang besarya ke mulut ibu, ia langsung melahapnya, kontolku yg sudah menciut tadi kembali mengeras, kakek sudah mewanti wantiku agar tidak memasukannya ke memek ibu. Sial!

“Jaka sudah sayang ibu udah ga kuat, bapak ayo cepetan masukin”

“Baiklah nisa klo itu mau kamu”

Aku minggir, kakek bersiap menancapkan kontolnya, aku hanya bisa melihat adegan itu dari samping, ibu meminta ku memegang erat tangannya. Lalu kakek tanpa ampun memompa pinggangnya.

“Aahh ahh ahh..oh my god enak banget” ibu melenguh menikmati setiap hentakan dari pinggul kakek.


Gambar hanya ilustrasi

“Maafin ibu ya jaka, kakek kamu jauh lebih perkasa dan kontolnya bikin ibu ketagihan”

Tangan ibu yg ku genggam aku tarik mendekati kontolku, berharap ia bisa mengelusnya, lagi dan lagi aku hanya mendapatkan kocokan dari tangan ibu.

Awalnya tangan ibu mengusap lembut kontolku dibalik celana namun karena ia tak bisa menahan nikmatnya dientot kakek, kadang tangannya ia lingkarkan di pinggang kakek. Ibu seakan tidak menghiraukan adanya aku disampingnya. Tak berapa lama ditengah persetubuhan hp kakek berbunyi, nenek menelepon! Kakek menyuruhku mengangkatnya, dan bilang kalau ia masih di bengkel. Aku menjawab telepon dari nenek diluar kamar dan mengatakan sesuai yg kakek perintahkan. Begitu selesai menelepon, ketika hendak mengembalikan hp nya aku tersadar akan kebiasaan kakek yg suka merekam ibu, akhirnya kubuka galleri dan benar saja banyak video mesum mereka, aku tengok ke kamar mereka masih ngentot, masih ada waktu pikirku, aku kirim semua video itu ke hp miliku.


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


Part 6
“Penantian Berharga”

Setelah kejadian hari itu, aku masih ingat bagaimana lembutnya dinding kemaluan ibu yg begitu lembut menbasahi mulut dan pipiku, sensasi yg luar biasa ketika tubuh ibu reflek merejang kenikmatan setiap juluran lidahku mengenai klitorisnya. Ekspresi ibu keenakan yg takkan pernah kulupa. Tapi entah kenapa pula sejak hari itu aku tak pernah mendapatkan kesempatan lagi untuk melakukannya.

“Kamu tunggu diluar aja ya jaka, jagain kita, kasih kode kalo ada nenek hehe” perintah ibu, dengan muka berseri seri..
“Ceklek…” pintu ditutup..bahkan untuk mengintipun aku tidak mendapatkan lampu hijau.
Setiap hari aku coli pakai video yg kudapatkan dari hp kakek. Setiap hari, sehari bisa 5 kali. Ada satu video yg menjadi favoritku. Yaitu ketika ibu masuk ke kamar kakek dan disana ada nenek yg tertidur, mereka melakukannya disamping nenek yg sedang terlelap. Dibawah sinar lampu tidur yg remang, ibu berjalan jinjit mendekati ranjang, dengan hati2 menengok ke arah nenek memastikan sudah terlelap. Ibu duduk di samping ranjang, ia menyibakan selimut yg dipakai kakek, dan mengeluarkan batang kontol kakek yg gagah itu, dikocoknya perlahan, ibu meludahi batang kakek, kemudian dikocok lagi, sungguh binalnya ibuku, aku tak menyangka ia seliar ini. Menggunakan daster tipis dengan dada terbuka kakek dengan mudahnya mengeluarkan 2 buah payudara putih nan indah itu, diremasnya perlahan, tak lama kakek memberi isyarat untuk ibu mengulum batangnya. Ibu memulai dari buah zakar, ia menjilatinya dengan telaten sambil batangnya dikocok perlahan…kakek terlihat menahan lenguhannya, naik ke atas batangnya tak luput dari sapuan lidah ibu yg seperti ahli dalam mengulum kontol. Sekarang batang itu memenuhi mulut ibu, ia mengulumnya naik turun, tangan kakek berada di kepala ibu satu dan satu lagi ada di payudaranya..
Karena sudah tak kuat menahan kakek menarik ibu dengan hati hati ke atas ranjang, ia menindihnya, dengan tanpa basa basi memasukan batang besarnya ke liang kenikmatan yg setiap hari dia cicipi. Ibu menutup mulutnya khawatir mengeluarkan suara yg dapat membanvunkan nenek, mereka melakukan dengan posisi missionary, saling berpandang dan sesekali mendaratkan ciuman, sungguh gila aku merasakan keduanya seperti memiliki hubungan yg spesial, seperti ada perasaan saling mencintai…
Kakek dan nenek ada undangan dari keluarga besar di luar kota, tadinya kami diajak tetapi karena nenek ingin temoat jualan nasinya tetap buka dan nenek juga menitipkan bengkel kepadaku jadinya kami tidak jadi ikut, waaah kesempatan pikirkuu.. inilah saatnya aku berduaan dengan ibu..
“Bu, jaka kangen..” aku raih pinggang ibu dari belakang sambil mencium tengkuk lehernya, tapi ibu menepis tanganku dan sedikit menghindar
“Hehe sayang ahh jangan macem2 kakek udah pesen ibu harus setia…”
“Yaaah ibuu… diam diam ajaa”
“Ngga ah sayang lagian badan ibu lagi ga enak..” ia berlalu dari dapur
Gondok sekali hatiku hanya bisa memandang tubuh indahnya dari belakang tanpa bisa mencicipinya, dikamar aku berpikir keras bagaimana caranya agar bisa ngentot dengan ibu, terpikir untuk memperkosanya saja, tapi aku paling tidak bisa memaksa jika orang itu gamau. Dan muncullah ide untuk membeli obat tidur… aku pesan online dan mengirimnya ke bengkel…
Esoknya di pagi hari obat tidur sampai, kakek nenek pulang sore ini. Masih ada waktu pikirku…sebelum ke bengkel aku buatkan teh untuk ibu, dan tentu saja tidak lupa aku teteskan obat tidurnya. Ketika sedang fokus mengaduk teh, aku dikagetkan dengan tepukan di pundak.
“Hehhh lagi apa kamu tumben tumbenan bikin teh pagi hari”
“Eh ibu iya nih, aku lagi pengen teh… ee kalo ibu mau nanti minum aja ya”
“Wuiih siapp sayangku, yaudah sana katanya mau berangkat ke bengkel” balas ibu
“Iyaaa sabar dong aku mau minum teh dulu nih” aku tenggak segelas teh yang tentunya belum ditetesin obat.
“Aku berangkat ya bu”
“Iyaaa hati hati sayang” ibu menjawab dengan nada yang senang sekali, ia merasa senang dibuatkan teh, padahal ia tak tahu bahwa didalamnya sudah aku kasih obat tidur.
Sampai bengkel aku harap2 cemas, ibu minum ga ya tehnya pikirku, sudah setengah jam berlalu. Di keterangan obat berfungsi selama 4 jam tidur. Aku mengetes dengan menelepon ibu, kalo ia tidak menjawabnya 3x aku akan pulang ke rumah dan benar saja ibu tidak menjawab teleponku. Deg deg deg… hatiku bergetar sekaligus sangat tidak sabar sampai rumah, kupacu motorku dikecepatan yg tidak biasa, sesampainya dirumah aku masuk perlahan…
“Bu..ibuuuu….”
Aku memenggil memastikan ibu menjawab apa tidak…
Di ruang tv tidak ada, aku ke dapur tidak ada juga…ahh mungkin di kamar..
Dan sepertinya benar ketika aku naik ke lantai 2 pintu kamar ibu sedikit terbuka…
“Buu ibuuu…” tidak ada jawaban
Ah berarti obat sudah bekerja…aku melihat kamar benar saja ibu sedang tertidur, tapi ia tidak sendiri!!!!

Ada pak saiful yg juga tertidur!!!

Mereka tidur berhadapan dengan posisi baju ibu sudah terbuka! Sial! Pantesan ibu menyuruhku buru2 ke bengkel! Rupanya ia sudah punya janji dengan pak saiful! Sepertinya mereka meminum teh yg kubuat, aku coba menggoyang tubuh mereka berdua tidak ada reaksi!

Karena sudah tidak kuat aku langsung mendekati ibu, meraba lengannya, terus naik ke leher terus ke bibir… ah sungguh cantik, kulumat bibir hangatnya, masih terasa basah mungkin tidak lama sebelumnya mereka berciuman. Tanganku turun ke arah dada, meraba 2 buah gundukan empuk milik ibu, kucium dan kuhisap perlahan pentil indah itu ahhh sungguh nikmat…ini yang aku tunggu… kemudian tiba saatnya ku pelorotkan celana ibu…ku telentangkan badannya,



kubuka celanaku yg didalamnya ada batang yg sudah tidak kuat untuk memberontak keluar…aku sudah lama menunggu momen ini, memang ukurannya tidak sebesar milik kakek tapi selama beberapa hari aku sudah melatihnya agar tidak cepat keluar….kunaikan kedua kaki ibu…dengan menggenggam kedua lututnya, hati hati ku mengarahkan kontol ini ke memeknya…kuketan tekan…hangat sekali ketika ujung kepala kontolku masuk…”ahhhh….” Tapi sedikit susah jadi yg kulakukan seperti sedang menggesek gesekan ke dinding liang kenikmatan itu…karena belum basah kuludahi ujung batang kontolku…pinggang maju mundur perlahan sampai akhirnyaaaa… “blesssss…..ah ibu jaka masuk nih” akhirnya batangku masuk sepenuhnya…hangat dan nikmat sekali jepitannya….”ah..ah…ahh…” kupacu perlahan sambil bibirku melumat bibir cantiknya….turun ke leher…ahh nikmatnyaa….”clok clok clok….”
Jepitan memek ibu semakin membuat batangku tidak kuat, tapi aku tahan…ku keluarkan dan merubah posisi ibu menjadi miring menghadap oak saiful, kemudian kumasukan lagi batangku dengan posisi pantat ibu miring ahhh…dengan posisi ini kontolku lebih terjepit lagii….”clokk…clokkk..clokkk…” memek ibu basah banget aku sudah tidak kuat, hangat sekali kurasakannn…sampai akhirnya aku keluar di dalam…”ahhh..ahhh enak sekali memek ibu…” terkulai lemas di pinggir ranjang.
Aku melihat jam sebentar lagi kakek dan nenek pulang, aku bersiap…memakai baju…dan tak lupa mematikan hp yg dari awal sudah ku posisikan merekam di samping kasur….

Aku bersiap pergi ke bengkel lagi…
Sesampainya di bengkel nenek menelepon, ia menyuruhku pulang…dan ketika sampai aku kaget ketika melihat rumah nenek ramai orang orang…ternyata istri pak saiful datang menggerebek rumah nenek…ibu dan pak saiful ketauan …untung pak RT menenangkan warga yg emosi, kulihat wajah kakek memerah menahan emosi…

Beberapa bulan kemudian ibu hamil…
Karena malu akhirnya kami memutuskan untuk pindah rumah…semua orang mengira anak yg dikandung ibu adalah anak pak saiful…tapi ibupun tidak tau, bisa saja itu anak kakek…atau mungkin….anakku….??

Akibat males ronda by Vianz_28 @semprot

 

 

YANG MALES RONDA

Prolog

“Pak Adi kemana?”

“gak ada dia gak pernah ikut ronda, dia kan kerja di luar kota, balik seminggu sekali”

“Lalu Pak Tomi?”

“dia pelaut, pulang 3 bulan sekali”

“Si Ujang?”

“kerja shift malam, gak bisa katanya”

“halah, kalo pas kerja pagi dia alesan terlalu kecapean tetap aja gak ikut ronda”

“Pak Amir?”

“beliau sudah meninggal seminggu yang lalu pak”

“eeeeh,.. lupa saya”

“Kalo Pak Aldi ini?”

“dia alergi angin malam pak, dulu pernah sekali ikut langsung bentol bentol besar, semenjak itu gak pernah ikut lagi”

“waduh jadi 5 orang ini gak pernah ikut ronda ya!? Gimana nih gak bener ini”

“sebenarnya bukan cuma mereka pak, ada beberapa lagi yang sering mangkir, misal pak Jono, Bang Herman, Mas Miun dan ada beberapa lagi, banyak kalo di sebutin pak”





Sekilas percakapan bapak bapak yang sedang meronda malam di salah satu komplek perumahan di pinggiran kota bandung, kebetulan saat itu ada pak RT yang ikut menemani ronda bersama 3 orang yang hadir, yang seharusnya adalah 8 orang/ malam. Walaupun pada prakteknya sedari awal jadwal di buat tidak pernah sampe 5 orang untuk setiap malam nya. Berbagai hal dan alasan selalu di jadikan alat buat mangkir, walaupun mereka yang mangkir tetap mematuhi kewajiban mereka dengan cara menggantinnya dengan uang kopi sebesar 30rb/orang. Karena kondisi itu pula lah yang membuat Pak Rt harus selalu ikut ronda tiap malam walaupun tidak sampe tuntas, tapi sudah cukup untuk sekedar menambah personel.



Komplek perumahan tersebut memang belum lama di bangun dan baru tersedia 3 blok saja, lokasinya yang juga cukup jauh dari pemukiman sekitar memaksa mereka untuk membuat tim ronda sendiri. Akan tetapi kondisi warga nya yang ogah ogahan buat ronda memaksa mereka yang masih rajin untuk kerja ekstra. Kegiatan ronda ini sendiri awalnya di lakukan karena sebelumnya sering terjadi insiden kehilangan barang atau pencurian di komplek tersebut. Pak Rt pun mengeluhkan terkait kondisi warganya yang malas. Dia bahkan sampe harus cekcok sama istrinya hanya karena kurang pelukan di malam hari karena Pak Rt selalu terpaksa ikut meronda.



“Kalo terus di biarkan seperti ini, kita yang repot pak, mereka enak enakan tidur di rumah kita yang gempor disini” ujar pak Bambang salah satu peronda yang hadir malam itu. “Nah bener itu, hanya karena mereka udah bayar 30rb mereka udah merasa ikut berpartisipasi, bilang nya udah ada uang kopi lah, uang rokok lah. Lama lama kita yang diabetes kebanyakan ngopi” timpal Mas Mul yang juga salah satu peronda yang hadir. “beuh, lagi lagi mereka cuma kasih duit duit duit, di kira kita gak punya duit apa, padahal ini kan buat keamanan mereka sendiri, sekali sekali boleh lah kalo seperti ini sama aja seperti mereka membayar kita buat ronda jagain mereka yang lagi bobo nenen sama istri istrinya, sedangkan kita kedinginan disini, tau sendiri lah kota bandung ini udaranya” ujar bang Robert kesal. Mereka berempat terus saja mengeluhkan masalah ronda tersebut sampe pada akhirnya tercetus lah ideu ideu liar.



“kalo terus di biarkan seperti ini mereka akan makin ke enakan, ada yang punya solusi?” ujar Pak Rt, semua yang ada di sana tampak merenung, dan tiba tiba lampu menyala di atas kepala bang Robet. “saya ada ide nih” ujar bang robet memecah keheningan dengan gaya bicara khas orang medan. “wah ideu apa pak coba di utarakan siapa bisa kita terapain” ujar pak Rt. “jadi gini pak gimana kalo ada yang berhalangan hadir buat ronda, atau gak bisa datang, biar istri/anak mereka yang gantiin!?” ujar bang robert antusias. “waduuuuh” serentak bapak bapak yang lain kaget dengan ideu bang robert. “wah kalo anak sih mungkin aja bisa pak, tapi kalo istri apa mereka mau?” ujar bambang ragu. “dan lagi di komplek kita ini yang punya anak laki cukup dewasa buat ronda, cuma pak Dedi galon. Yang lainya masih pada kecil kecil, tau sendiri kebanyakan yang tinggal disini sama kaya bang robert pengantin baru yang baru punya anak 3-5 taunan. Ada juga kang Bahri anak nya udah remaja tapi anak gadis, mana mau dia” ujar mas Mul. “iyah pak ideu itu terlalu absurd, saya gak yakin mereka setuju” timpal Pak Rt. “tenang dulu bapak bapak, ide ini justru adalah sebagai bentuk ancaman halus, gamblang nya kalo kalian gak mau ronda yang serahin istri istri kalian, dengan keadaan sepeti itu mereka akan di hadapkan sama pilihan sulit, anatara memaksakan diri ikut meronda, atau merelakan istri istri mereka ikut ronda” ujar bang robet menjelaskan.



“okelah katakan kan kalo ternyata mereka benar benar tidak bisa hadir, karena sedang kerja atau berada diluar kota, itu berarti istri istri mereka mau tidak mau yang mesti gantiin, masalahnya buat apa juga pak, para ibu ibu itu ikut ronda, kalo ada malingpun emangnya mereka bisa ikut ngejar?” ujar pak Rt. “waduh pak Rt ini jangan naif lah, justru kalo memang situasinya seperti itu, itu akan jadi ke untungan buat kita pak” ujar bang robert dengan senyum aneh nya. “keuntungan?” ujar mereka bertiga pak Rt, mas mul dan pak bambang kebingungan. “jadi gini bapak bapak.......................”. bang robert pun menjelaskan dengan nada sedikit berbisik maksud terselubung dari ideu nya itu, setelah mendengar penjelasan bang robet para bapak bapak tersebut serempak menjawab. “SETUJU” mas Mul, Pak Rt, dan Pak Bambang menjawab dengan kompak.



Singkat cerita rapat warga pun di adakan di rumah pak Rt, ideu gila bang robert pun di utarakan dengan penyampaian yang baik dari Pak Rt sehingga dapat menutupi maksud terselubung dari ideu gila tersebut. Akan tetapi wlaupun di sampaikan dengan bahasa sebaik mungkin, penolakan keras justru di datang dari para warga yang ironisnya justru dari mereka mereka yang malas ronda. Terutama dari pak ujang yang paling vokal menolak dengan tegas ideu tersebut, jelas saja dia rela kalo istrinya harus ikut ronda, istri pak ujang ini memang terbilang wanita yang lumayan cantik, asli mojang bandung. Mendengar hal itu Pak robert pun ikut angkat bicara “kalo emang kalean tidak setuju ya udah kita bubarin aja kegiatan ronda ini, jangan mau enaknya doang kita yang babak belur, jangan karena sudah ngasih uang kalian sudah bisa bebas dari tanggung jawab. Sudah bubarin aja kegiatan rondanya, biar maling kembali kliaran disini, yang dulu kehilangan motor siapa sampe minta di buatkan jadwal ronda” ujar bang Robert dengan nada tinggi khas orang medan yang juga secara tidak langsung menyindir pak ujang dan dulu pernah kehilangan sepeda motor di rumahnya. Hal itu pula lah yang kemudian mencetuskan ideu di buatkannya jadwal ronda.



Pak Ujang yang mendengar itu hanya bisa terdiam, jelas dia sadar betul kalo sampe kegiatan ronda ini di bubarkan, motor yang baru dia beli kemarin akan kembali was was takut di gondol maling. Penolakan lain pun datang dari para istri yang suaminya kerja di luar kota, “bagai mana dengan kami pak yang suaminya kerja di luar kota, itu berarti kita harus selalu ikut ronda menggantikan suami suami kita. Masalahnya, apa yang bisa kita lakukan kalo memang kita harus ikut meronda, mau lari ngejar maling pun gak seberapa kencang” ujar salah seorang wanita yang suaminya memang kerja diluar kota dan jarang pulang di ikuti riuh para ibu ibu lain yang merasa dalam kondisi yang sama. “tenang ibu ibu jadi gini, khusus untuk ibu ibu yang berpartisipasi dalam meronda, kita beri kebijakan, itu maksimal hanya sampe jang 12 malam saja. Ada pun yang perlu ibu lakukan, ya hanya sebatas ikut saja, kumpul di pos ronda, kalaupun nanti nya ada maling atau apa pun itu, ibu ibu tidak perlu ikut lari, biar untuk bagian itu tetap urusan laki laki. Jadi yang saya harapkan disini ya ibu ibu ini minimalnya berperan ikut membantu mengawasi sekitar, berparti sipasi mewakili kehadiran suaminya, menyiapkan snack / kopi, ya seperti itu aja bu, biar yang ronda makin ramai sehingga maling pun akan berpikir 2 kali kalo mau beraksi, coba bayangin kalo yang jaga cuma 2 orang. 3 orang, maling juga pasti akan lebih berani melancarkan aksinya disini. Mohon pengertianya aja” ujar Pak Rt cukup panjang menjelaskan.



Setelah debat yang cukup alot, kesepakatan pun akhirnya tercapai, para warga setuju dan aturan baru ini akan mulai di laksanakan malam ini juga. Apa yang akan terjadi dengan para istri saat ronda nanti?? apa maksud terselubung dari ide Pak Robert??

;;;;;;;;;;;;;;;;


PECAH TELUR'



Aturan baru pun mulai di terapkan, selain itu juga ada perubahan formasi dari yang sebelunya 8 orang per hari menjadi hanya 5 – 6 orang per hari, dengan formasi baru ini memungkin kan satu orang hanya dapat sekali giliran per minggu. Beberapa hari pun telah berlalu, tidak seperti saat rapat kemarin dimana banyak bapak bapak yang protes, nyatanya mereka yang emang udah malas ronda lebih melilih membiarkan istri istrinya ikut ronda. Satu waktu malah terdapat kondisi dimana jumlah peronda wanita justru lebih banyak ya itu 4 banding 2. tidak ada hal aneh yang terjadi dalam kurun waktu seminggu sejak aturan baru di terapkan. Walaupun ada satu pergerakan mencurigakan tanpa sepengetahuan pak Rt.



Seminggu telah berlalu, malam ini kembali giliran kelompok bang Robert. Sore hari di rumah pak Rt, Pak Robert Cs mulai briefing rencana untuk nanti malam. “Gimana bert dapet barangnya?” tanya Pak Rt, “tenang aja, saya sudah siapin barangnya” ujar Robert sanati sebari menunjukan 2 buah benda, yang satu berupa botol kecil berisi cairan bening, satu lagi terlihat seperti balsem dengan gambar ulat bulu di bagian merk nya. “wah apaan nih bert, ampuh kagak” tanya mas Mul.

“dijamin ampuh mas, tenang aja, saya dapet dari kenalan saya namanya asep (red: anggota leasing apem), dia udah lama bermain sama beginian” terang robert, “efeknya instan?” tanya pak Rt, “kalo kata si asep, temen saya itu. Yang cairan ini efeknya instan, nah kalo yang krim ini efeknya berangsung asur, makin lama makin gatel dan gerah” ujar robert, “ya udah langsung aja pake yang cairan, biar joss gak pake lama langsung colok” ujar bambang sangat antusias. “tunggu dulu bambang, jangan asal colok aja, kita mesti maen cantik” sanggah robert. “maksudnya bert?” tanya pak Rt di ikuti kebingungan yang lain nya. “jadi gini Pak Rt, mereka pasti akan sangat hati hati dan waspada menerima sembarangan makanan dan minuman dari kita, kalo kita lansgung aja kasih mereka minuman yang di campur ini, saya ragu mereka bakalan langsung minum, kita buat pikiran merka gak fokus dulu, baru kita kasih obat ini” jelas robert pada pak rt dan rekan rekannya di susul anggukan ketiganya tanda paham.



Malam hari pun tiba, sekitar jam 9 malam para peronda sudah berkumpul di pos ronda yang ada di pojokan komplek, lokasinya yang berada di pojokan membuatnya benar benar tidak terlihat oleh warga komplek, adapun beberapa rumah yang punya view langsung ke arah pos adalah rumah kosong yang belum ada penghuninya. Malam itu yang hadir sesuai jadwal, Mas Mul (30th / asli jawa tengah / penampilan seadanya saja / menikah punya anak 1), Pak Bambang (28th orang jakarta yang merantau di bandung / menikah belum punya anak), Bang Robert ( 28th asli medan / menikah punya anak 1), dan dua orang lagi yang harusnya di isi Pak Tomi dan Pak Ujang yang keduanya di wakili istri istri mereka. Pak tomi jelas tidak bisa ikut karena dia ada di laut dan terpaksa harus diwakilkan istrinya Jeny (22th / pengantin baru sebulan yang lalu), sedangkan pak ujang, dia tadi siang kerja pagi dan baru pulang sampe rumah jam setengah 9 malam, karena terlalu kelelahan akhirnya ditugaskan lah istrinya Teh Sinta (27th / asli bandung / belum punya anak di pernikahanya yang sudah 5 tahun berjalan) . Tidak ketinggalan turut hadir pula Pak Rt (35 th / nama asli Sopyan / asli bandung / sudah menikah anak 2).



Malam itu Jeny yang memang belum lama tinggal di perum ini masih sangat canggung, dia terus saja menempel dengan teh Sinta, sementara teh siskan sendiri terkenal cukup supel dan mudah bergaul, jelas saja dia sama sekali tidak risih saat berkumpul dengan bapa bapak peserta ronda lainya, malam itu mas mul membawa sekantong jeruk, untuk di nimlati bersama peserta ronda lainya, “hayu teh sinta, ini jeruknya, agak asem emang tapi justru bagus biar gak ngantuk, Mba Jeny juga silahkan” ujar mas mul menawarkan jeruknya, awalnya jeny dan sinta sepakat untuk tidak ikut makan, dalam hati mereka jelas ada rasa hawatir kalau kalau makanan atau minuman tersebut sudah di campuri obat obat tertent mengerjai mereka, tapi setelah di pikirkan karena disana hanya ada jeruk dan botol mineral yang masih segelan, rasa hawatir itu pun perlahan hilang, jeny dan sinta sangat lahap menikmati jeruk yang dibawa mas mul karena memang rasanya cukup manis dan segar, karena terlalu kebanyakan makan jeruk ditambah udara bandung yang dingin, membuat jeny dan sinta merasa kebelet, di tambah lagi melihat bapa bapa yang juga bulak balik ke semak semak untuk kencing makin menggoda mereka untuk ikut pipis. Jeny dan sinta akhirnya pamit sebentar untuk pipis, mereka berencana pipis di wc milik jeny yang memang rumahnya tidak terlalu jauh dari sana. Beberapa jam sebelumnya saat briefing di rumah pak Rt, “gila mesti di olesin ke memek mereka, gimana caranya? Sama aja bohong kalo kita mesti paksa olesin obat ini ke memek mereka” ujar Bambang agak kesal, “jangan gila dulu bang, kita buat mereka sendiri yang olesin obat ini ke memek mereka” ujar robert agak serius. “hah!? Caranya??” tanya mas mul heran. “cara gini nih......” robert pun membisikan cara yang sudah dia pikirkan ke 3 orang rekannya itu.



Kembali ke waktu saat ini, “gila bert mereka beneran mau kencing, tapi apa obatnya masih pengaruh bert, kita tadi cuma olesin ke senter sama tutup botol mineral tadi, apa itu sudah cukup, apa obatnya gak luntur kena air” ujar bambang lagi, “cukup ko, santai aja kata temen ku itu, ini obat bahan dasarnya oil, jadi gak mudah luntur apa lagi kalo cuma pake air, kamu tau pomade oil based, tau seberapa susahnya nyuci rambut kalo udah pake pomade kek gitu, nah ini juga sama kaya gitu tenang dan perhatiin aja gerak gerik mereka” ujar robert santai, “oh pomade oil ya, emang susah sih itu di bersihinya, gak cukup pake air doang” ujar pak Rt membenarkan penjelasan robert. Di saat mereka menunggu sinta dan jeny, di luar perhitungan mereka datang pula kang aceng dan boim, mereka adalah kang sayur dan kang antar galon yang biasa lalu lalang di perum ini. Mereka sesekali emang biasa ikut ronda di perum ini, “bert, gimana nih tiba tiba mereka datang” bisik mas mul pada robert saat melihat kehadiran kang aceng dan boim. “sial, ini sih di luar prediksi, kenapa sih mereka pake datang segala” ujar robert sebari memberi kode kode pada pak rt. Pak rt pun menghampiri robert, “kita sudah setengah jalan, biar kita ajak aja mereka skalian, saya jamin mereka bisa tutup mulut, akan mencurigakan kalo tiba tiba kita minta mereka pergi” bisik pak rt. “ya udah tapi pak rt yang atur ya” ujar robert.





Sementara di tempat lain jeny dan sinta yang baru saja selesai pipis, “tenang aja jen, teteh udah pengalaman yang gituan mah, pokonya kalo kita di kasih minuman sama laki laki, walaupun masih ada segel nya, kita remes aja botol itu, kalo ada yang bocor atau netes artinya minuman itu udah di suntik obat, kalo yang tadi kan kita remes juga gak ada yang keluar, bearti bisa di pastikan itu aman” ujar sinta menjelaskan cara mendeteksi minuman yang sudah di beri obat perangsang. “saya baru tau teh ternyata gitu ya, makasih ya infonya” ujar jeny, “ya udah ayo balik ke pos lagi” ajak sinta, tanpa sadar cairan lengket yang mereka pegang sebelumnya sudah mereka usapkan ke memek mereka sendiri.



Di dalam pos setelah pak rt menjelaskan pada kang aceng dan boim, mereka sangat antusias, terlebih mereka sudah sering bertemu dengan jeny dan sonta, tanpa sadar kontol mereka pun langsung tegang hanya dengan membayangkannya saja. Malam itu sepakat para bapak bapak hanya mengenakan kaos dan kolor tanpa celanda dalam, cang dan boim yang baru datang pun ikut ikutan melepas celana dalam mereka. Jeny dan sinta pun kembali ke pos mereka tampak kaget karena sekarang ada kang aceng dan boim juga disana “kang aceng, boim, ko ikut ronda juga” tanya sinta, “eh iyah teh, saya sama boim emang sesekali sering ikut ronda disini” jawab aceng. Sinta dan jeny pun kembali duduk di dtempat mereka semula, belum lama mereka sampai, jeny mulai merasa keanehan pada memeknya, tiba tiba memeknya terasa gatal, malam itu dia hanya mengenakan setelan piyama panjang, semakin lama duduk nya pun mulai makin terlihat gelisah, sesekali kakinya terlihat seperti sengaja di gesekan, sementara sinta yang sedari awal hanya mengenakan rok panjang dan kaos yang cukup ketat, dibalut jilbab sederhana juga mulai merasa aneh. Tangan nya tanpa sadar turun dan menekan bagian tengan memeknya dengan jari telunjuk, para bapa bapa yang menyaksikan itu mulai tegang, sinta mulai merasa gerah dan gatal yang yang makin hebat di memeknya, “aduh saya pengen pipis lagi nih jen” ujar sinta, “yah kita kan baru aja sampe teh masa mau balik lagi” ujar jeny, “duh gimana ya mau balik dulu males jauh mana udah malam” bisik sinta, “kenapa teh ko gelisah gitu?” tanya pak rt, “eh ini pak rt anu, saya kebelet” ujar sinta yang tangannya tidak ragu ragu lagi untuk meremas memek nya di balik rok yang dia kenakan, yang sebenarnya sinta bukan ingin pipis melainkan ingin segera menggaruk memeknya. “ya udah teh kalo kebelet mah di belakang aja, kebetulan disana ada kakus (wc alam terbuka) yang biasa di pake warga buang air” tapi tempatnya agak gelap. “jeny anter teteh hayu” ujar sinta mengajak jeny, “hayu teh jeny anter” dengan semangat jeny mngiyakan ajakan sinta, karena saat ini dia sendiri pun sedang merasakan gatal hebat pada memeknya, sinta dan jeny lalu bergegas pergi kebelakang pos ronda menuju selokan yang tidak jauh dari pos ronda hanya saja lokasinya sedikit menurun, benar saja disana ada kakus kecil yang biasa di pake warga desa, segera sinta masuk kedalam kakus dan jeny menunggu di atas, tanpa buang buang waktu selepas roknya dia singkap dan celana dalamnya dia lepas, sinta segera menggaruk memeknya, rasa gatal yang kuat membuatnya lepas kontrol, dia gesek memeknya dengan jari jari lentuknya itu, yang tanpa sadar dia justru merangsang dirinya sendiri, itulah prinsip kerja obat oles ini, korban sendiri lah yang akan membuat dirinya dalam kondisi terangsang, “ach ach..... aduh cuma di garuk aja kenapa bisa nikmat banget” ujar sinta yang sekarang justru menikmati sensasi gatal di memeknya, tidak hanya menggaruk tapi sekarang jari jemarinya sudah mulai keluar masuk memek nya, hal yang sama juga terjadi pada jeny, di atas sana selagi menunggu sinta, jeny mulai menggesek gesekan jarinya pada lubang kenikmatan miliknya, bedanya dia hanya menahan diri untuk tidak menusukan jarinya kedalam sana, jeny bahkan tidak sadar kalo yang dia lakukan ini hanya akan membuatnya makin terangsang. Kondisi ini membuat mereka sangat kehausan, dan tanpa pikir panjang lagi mereka langsung meneguk sisa air yang ada pada botol mineral mereka masing masing, yang tanpa mereka sadari botol tersebut sudah di campurkan obat cair yang sudah robert persiapka sebelumnya.



Tidak butuh waktu lama memek mereka sudah semakin becek, target pak rt dan yang lainya pada dasarnya adalah sinta istri kang ujang, dia memang memiliki seks apeal yang cukup kuat, sehingga urusan jeny di serahkan ke kang aceng dan boim. Boim segera turun kebawah dan menghampiri jeny. Jeny tampak terkejut saat tibak tiba di hadapanya berdiri boim, segera dia menarik tangannya keluar dari celananya, “apa yang mau kamu lakuin disini boim?” tanya jeny yang panik dan salting, boim tidak menjawab dan langsung aja menyudutkan jeny ke arah pohon yang berada tepat di belakangnya, “jangan mac.... mmmch mmch” belum sepmat jeny berteriak boim langsung melumat bibir jeny, tangannya mulai meremasi toked jeny, karena dalam pengaruh rangsangan kuat, jeny tidak berkutik sedikit pun, dia justru membiarkan boim menjamah tubuhnya, setelah dirasa mangsanya benar benar takluk jeny lalu di paksa berbaring di tanah dan tidak lama langsung di tindih boim, setelah itu, datang lah kang aceng ikut bergabung.



Sementara sinta, karena dirasa posisinya tidak nyaman dia sudah keluar dari kakus, dia justru melanjutkan kembali aksi colmeknya, karena merasa area sekitar cukup gelap, dia lepas rok yang dia kenakan, dia gunakan rok itu sebagai alas, kini dengan leluasa dia kangkangkan kakinya lebar lebar, dia mulai lagi mengocok memeknya, “kalo ada kontol asli kenapa pake jari teh” ujar robert yang tiba tiba berdiri tepat di hadapanya dengan kontol yang sudah keluar, berdiri tegak mengacung menghadap sinta, sinta yang kaget refek menghentikan akasinya, segera dia apitkan kakinya kembali “bang robert sejak kapan?” tanya sinta gelapagapan, robert dengan tenang menghampiri sinta yang terduduk di tanah, “gak usah di pikirin soal itu teh, sekarang fokus aja mikirin gimana muasin memek kamu ini, robert yang sudah berada di samping sinta langsung aja melumat bibir sinta, tangannya mulai mengarah ke paha sinta, dia lebarkan kembali paha mulus itu dan mengambil alih tugas mengocok memek nya. Sinta yang dalam kondisi terangsang hebat juga hanya pasrah mengikuti dorongan gairahnya, dia balas cumbuan robert, kini mereka berdua saling beradu lidah, jari jemari robert yang besar dan kasar makin membuat sinta kelabakan, seakan tidak mau kalah, sinta mulai menggapai kontol robert, dia remas dan kocok batang kekar itu, sinta tampak kaget ini sangat berbeda dengan milik suaminya, baik dari bentuk dan ukuran, robert pun mulai mencoba melepaskan kaos yang di pakai sinta, tidak lupa bra yang sinta kenakan juga ia tanggalkan, dia baringkan sinta ke tanah, kembali robert melumat bibir sinta, perlahan cumbunaya mulai turun ke leher, sinta makin tidak berdaya dibuatnya, robert terus turun dan kini mulutnya mulai melumat puting milik sinta, bergantian sambil di remas manja, robert mengecup dan menghisap kedua puting sinta, “bang tolong segera masukin bang, aku gak tahan” ujar sinta lirih, mendengar itu robert jusrtu bangkit dan berdiri, dia lalu naik ke atas “kalo mau lebih datang kesini, cepat, gak usah pakaian kau itu di pakai lagi, naik sini dalam kondisi bugil, nanti aku kasih kamu kontol aku yang besar ini.



Robert kembali ke pos ronda dimana disana sudah ada pak rt dan yang lainya bersiap menikmati sinta, “mana apem kita bert, jangan kamu nikmati sendiri ya!?” ujar bambang, “tenang dia sudah ada disini” ujar robert, tidak lama setelahnya, datanglah sinta yang hanya mengenakan jilbab saja, “malam ini kita nikmatin apem ini sampe puas kawan hahaha” ujar robert sebari meremas memek sinta. Sinta hanya mendesarh lirih dengan mata yang sayu, dalam hatinya dia sempat hawatir karena akan di gilir 4 orang sekaligus disini, tapi membayangkan bagai mana itu terjadi justru membuat sinta makin terangsang, Sinta pun di suruh naik ketas pos ronda, “ayo nungging, tunjukin memek mu itu, ntar aku kontolin dia” uajr robert, dan perlahan dalam posisi dogy robert segera mengarahkan kontolnya ke memek sinta, karena dirasa sudah sangat becek robert langsung saja menghentakan kontolnnya masuk kedalam memek sinta, kedua nya nampak kaget dengan apa yang mereka rasakan masing masing, robert merasa walau dalam kondisi becek memek sinta sanggat kencang dan masih seret, sementara sinta merasa seperti diperawani kedua kalinya, kontol robert terasa sesak di memeknya, sehingga tanpa sadar dia mengencangkan otot otot di memeknya meremas kontol robert, “astaga besar banget baaaang, aduh ngilu” ujar sinta, robert yang sudah sangat bersemangat mulai memompa sinta, “aargh dapet juga aku ngerasain memek istri si ujang ini, ngegrip banget ni memek” uajr robert sebari terus menggenjit sinta, “ach ach ammmrh ngght, terus bang enak” ujar sinta sambil matanya terpejam meresapi setiap inci kontol robert yang keluar masuk memeknya. Pak rt yang menyaksikan hal itu segera ikut bergabung bersama robert, kini wajanya tepat di depan wajah sinta, dia elus pipi sinta, dan dengan agresip segera melumat bibir sinta, tangan pak rt mulai meremasi toked sinta yang indah teguncang karena hentakan robert. Pas meremasi toked sinta, kini pak rt mulai mengarahkan kontolnya ke mulut sinta, se akan mengerti sinta segera melahap kontol yang ada di dekat bibirnya itu, kini kedua lubang sinta sudah di jejali kontol, sinta yang mereka tau wanita anggun yang supel, kini terlihat seperti wanita binal haus kontol, tidak ketinggalan mas mul dan bambang pun ikut menjamah tubuh sinta, “bert ganti posisi, suruh dia di atas” ujar bambang yang merasa tidak puas karena hanya kebagian meremas remas toked sinta. “waduh lagi enak nih” ujar robert yang makin mengencangkan genjotanya. “argh sial, enak banget ini memek, jauh kali sama milik mamaknya reno (anak robrt)” racau robert. “mmmgh.. mmmgh mmght,” sinta hanya bisa bergumam karena mulutnya kini sedang di jejali kontol pak rt, 15 menitan robert mnggenjot sinta, kini sinta mulai merasa hendak pipis, mulutnya kini berganti di jejali kontol mas mul, tanpa bisa dia tahan, bokong sintan mulai bergetar, “mmmmmght....” sinta mengerang, matanya terpejam dan bokongnya mulai tersentak sentak, dia merasakan orgasme untuk pertama kalinya, robert membiarkan sinta meresapi momen momen nikmatnya, begitu juga mas mul, yang mencabut kontolnya dari mulut sinta, “hah ... hah... hargh, aku kenapa ini bang, kanap ini enak banget ah hah hah” ujar sinta sambil nafasnya terengah engah, badanya masih bergetar, karena dirasa sudah cukup robert lalu membalik tubuh sinta, kini dia mulai lagi dengan posisi misionari, memek sinta kembali di genjot robert, “argh ach ach ach sssh pelan bang ngiluuu ach” ujar sinta. “tahan dikit sayang bentar lagu aku sampe...... arg ... arrgh aaaaaaarg” robert menghentakan kontolnya dalam dalam pada memek sinta, robert orgsme dan menumpakhan semua spermanya kedalam memek sinta, setelah puas robert pun mundur dan mempersilahkan pak rt untuk mecicipi apem sinta.



Sementara di tempat lain, boim dapet giliran menggenjot jeny duluan, saat boim menusukan kontolnya ke memek jeny yang masih sangat seret, jeny tampak meringis kesakitan, “argt seret banget kang, padahal tadi memeknya udah becek banget” ujar boim. Dan dengan sekali hentakan “aaaargh” “aaaaach” boim dan jeny mendesah bersamaan saat kontol boim dengan paksa menjebol memek jeny, boim sangat kaget karena merasa kontolnya merobek sesuatu, dan jeny pun tampak meringis kesakitan, “a a aaku... masih perawan, cabut... periiih... hiks... hiks.....” tangis jeny pecah.


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


SALING SIKAT APEM




Teh Sinta


 

Jeny



Boim (19 tahun / kang antar galon) sempat kaget mendengar ucapan Jeny, yang boim tau Jeny sudah menikah dengan Pak Tomy sebulan yang lalu, “waduh serius neng masih perawan? Im bener gak tuh?” ucap kang aceng kaget, “gak tau mang, tapi yang jelas ini seret,jepit banget njir” jawab boim yang masih merasakan detik detik pecah perawan Jeny, mendengar pengakuan jeny dan jepitan mantap yang boim rasakan justru membuatnya makin bersemangat, “gak yangka teh Jeny masih prawan, hahaha rsain nih teh kontol boim” ujar boim sebari mulai menggenjot pinggulnya, “aaaarch aach.... sakiit pelan ach” Jeny yang baru pertama kali merasakan kontol di dalam memeknya masih merasa perih, padahal ukuran batang boim tidak terlalu besar cenderung kecil tapi cukup keras dan panjang. “aargh enak banget teh memeknya, boim suka...” ucap boim yang masih setengah tidak percaya kalo dia bisa dapat jackpot perawan gratisan. Dalam posisi misionaris boim mulai menikmati setiap bagian tubuh jeny, tanganya mulai meremasi kedua payudara jeny, dimainkannya kedua puting jeny, diremas dan dipilin terus menerus. Sementar jeny yang masih menangis wajahnya dia tutupi dengan kedua tanganya, dia sangat menyesal kenapa tidak bisa melawan sama sekali, apem segar yang masih segelan yang harusnya dihidangkan ke suaminya tomi sipelaut justru kini malah di jebol dan di obok obok oleh kang galon langganan dia.



Boim yang merasa penetrasinya kurang cukup dalam kini membentangkan kedua paha jeny, kontolnya terus saja menghujam dengan kasar, sementara kang aceng yang juga berada disana hanya memperhatikan sambil mulai mengocok kontolnya sendiri, melihat boim yang kelihatan sudah lihai kang aceng pun mulai terpikir sesuatu “kamu pernah ngewe sebelumnya im? Ko kaya udah lihai gitu” tanya kang aceng. “aarght argh... udah mang, sama istri bos Dedi aaargh” boim yang fikiranya terlalu fokus menikmati Jeny secara tidak sadar keceplosan sudah pernah ekse isrti bos nya sendiri, “waduuuh, bu Syalwa kamu ewe im?? serius?” kang aceng sedikit terperanjat dan sontak berhenti ngocok, dia tidak percaya boim sudah pernah meniduri bu Syalwa. Ternyata bukan cuma kang aceng Jeny yang mendengar pengakuan boim pun ikut kaget, selama sebulan ini dia sering berbelanja ke warung bu Syalwa, dan apa yang dia lihat adalah wanita anggun yang sopan dan baik, berhijab lebar, dan memiliki wajah yang cantik, “bagaimana bu Syalwa bisa mau disetubuhi laki laki brengsek ini” fikir Jeny sebari mulai merasakan sesuatu yang lain di memeknya.



Melihat reaksi kang aceng sekarang giliran boim yang kaget “waduh mang, bohong mang tadi mah bohong” ujar boim yang reflek berhenti menggenjot jeny. “halah jangan pura pura kamu im, orang kamu kaya udah lihai gitu, ngaku kamu” ujar kang aceng. “aduuh, iyah deh iya mang, boim ngaku sering ngewe bu syalwa” ujar boim yang ke gep gak bisa mengelak lagi. “waduuuh sering!?” lagi lagi kang aceng kaget. “eh, hehe jangan bilang siapa siapa ya mang?” ujar boim sambil cengengesan. Saat boim dan kang aceng sibuk ngobrol yang dibawah sana rupanya sudah gelisan, Jeny mulai memainkan pinggulnya, “terusiin aach... enak” ujar jeny yang sekarang sudah mulai merasakan kenikmatan duniawi, memeknya mulai merasa geli geli nikmat. boim yang mendenger itu langsung saja bersemangat girang, dia lepas kedua kaki jeny, kini tangannya mulai meraih tangan jeny yang sedar tadi menutupi wajahnya, dibukanya tangan jeny dan boim langsung saja menyambar mulut Jeny, “anjir nikmat, pamajikan urang ieu mang, mantap pisan memeknya” ujar boim yang mulai lupa diri genjotanya teus saja di hujamkan, bisa menggenjot jeny, sekaligus jadi orang yang merobek selaput daranya seakan coli yang jadi nyata bagi boim, jelas saja saat pertama bertemu Jeny, boim sudah menjadikan jeny bahan bacolnya, dan kegiatan colinya itu juga lah yang akhinya mengantarkan dia menikmati apem legit bu Syalwa, majikanya.



Karena terlalu bernafsu boim sudah gak kepikiran ganti posisi dia terus saja menggenjot jeny dalam posisi itu, bagi boim merasakan memenya sekaligus menikmati ke indahan wajanya yang mengerang ke enakan adalah kenikmatan yang berlipat. Jeny mulai merasakan sesuatu hendak keluar dari memeknya, seperti mau pipis, awalnya jeny berusaha menahannya tapi karena hujaman kontol boim yang terus menerus menggempur memeknya membuat dia tak sanggup lagi menahan, “aaaarch.....mmmmch” tubuh jeny akhinya bergetar hebat, kakinya beberapa kali mengejang, tubuhnya sedikit terangkat dengan mata yang sedikit terbelalak keatas. Boim yang sadar mangsanya baru saja orgasme kini kembali menghentikan genjotanya, membiarkan jeny meresapi sisa sisa kenikmatanya yang baru pertama kali dia rasakan. “wah mang, sampe nyiram banyak banget nih keluarnya, emang mantap ini teh Jeny” ujar boim yang merasakan kontolnya seperti tersiram cairan kenikmatan Jeny. Tubuh Jeny kini terasa sangat lemas, sendi sendi nya terasa lolos, kini dia hanya bisa pasrah saat boim mulai kembali menggenjot memeknya, “im cepetan keluarin dong, amang juga mau nyoba” ujar kang aceng yang mulai tidak sabar dan sudah sangat bernafsu. “kalem mang bentar ini mau keluar” ujar boim yang makin mengencangkan genjotanya, rintihan kenikmatan Jeny seakan jadi pemicu boim menjadi lebih bersemangat, “aargh teh Jeny rasain nih peju boim” cret cret cret.... boim menyemburkan pejunya langsung kedalam rahim Jeny, bisa jeny rasakan begitu banyaknya cairan yang boim keluarkan. Karena masih terbuai sisa sisa kenikmatan persetubuhanya dengan boim ditambah efek obat yang dia minum membuat jeny belum sadar apa yang akan dia hasilkan dari persetubuhanya bersama boim.



Boim lalu mencabut kontolnya, terlihat sebagian sperma boim mengalir keluar dari lubang kenikmatan jeny, tidak ketinggalan bercak darah segar juga msih ada di sekitar lubang kenikmatan jeny. Boim lalu mundur dan mempersilahkan kang aceng maju menggenjot jeny, kang aceng yang udah keburu nafsu pun langsung saja menghujamkan kontolnya ke memek jeny, dalam hati boim ada rasa tidak rela membiarkan Jeny di genjot mang aceng tapi apalah daya dia tidak kuasa kalau harus menahan mang aceng atau mungkin bapa bapa ronda yang lainya yang mau ikut menikmati jeny. Apakah ini cinta? bukan, ini cuma nafsu. Hahaha.



Karena tidak kuasa melihat Jeny di gempur kontol besar mang aceng boim pun memilih pergi ke pos ronda buat ngcek suasana disana, saat boim mulai beranjak pergi, masih terdengar dengan jelas erangan kenikmatan Jeny (di telingan boim terdengar seperti erangan kesakitan) “sialan mang aceng, kontolnya yang segede pentungan pos ronda itu bisa bisa doer memek teh Jeny, mana maen kasar lagi sampe teh jeny mengerang kesakitan gitu” umpat boim sebari berlalu meninggalkan teh jeny kesayangannya bersama kang aceng (dasar bujang, kagak nyadar dia sekasar apa tadi pas genjot Jeny). Saat boim sampai di pos ronda, dia sangat terkejut pdahal dari awal dia tau apa yang akan dia lihat di pos ronda, tapi tetap saja ini masih membuat dia terkejut, saat itu teh Sinta sedang Wot bersama pak bambang, sinta yang terus di cekoki obat perangsang secara bertahap kini membuatnya benar benar hilang kendali, sisi liar sinta yang terpendam seakan bangkit, dia terus menggoyangkan pinggulnya, tanganya naik keatas meraih kerudungnya, sinta remas kerudungnya itu karena merasa sangat panas sinta pun melepas kerudungnya, sambil terus bergoyang menikmati kontol bambang, kini sinta sudah benar benar bugil, tanganya perlahan turun menggapai kedua payudaranya, dengan ukuran yang cukup besar sinta dengan lihainya meremas dan memainkan putingnya sendiri. Sementara itu bapak bapak yang lain terlihat tepat di samping dan hanya menyaksikan sinta memperkosa bambang, terkecuali robert yang justru sibuk mengabadikan momen sinta dengan bambang menggunakan kamera ponselnnya. “binor kita ini, liar banget coeg, lihat mereka yang di samping, mereka adalah para korban keganasan jepitan nikmat memek binor kita ini” ujar robert berkomentar sambil terus merekam aksi sinta.



Boim yang menyaksikan aksi liar sinta jelas saja membuat kontolnya kembali berdiri. “wah mantab bener nih teh Sinta” ujar boim berkomentar, “im mana si Jeny ko gak dibawa kesini” tanya pak Rt, “tuh lagi di genjot mang aceng pak rt” ujar boim yang terlihat agak kesal, “kenapa kamu im, ko kaya lagi kesel gitu” tanya mas mul. “gak papa ko mas” ujar boim singkat. Kembali ke Jeny dan bambang, kini bambang mulai mengerang tanda akan orgasme, dan tidak lama setelahnya bambang mulai menahan pinggil sinta, “aargh saya keluaaar teh” cret cret... sperma bambang menyembur deras di dalam memek sinta.



 


Sinta



Sinta yang merasa belum puas kembali menggenjot bambang, “argh udah teh udah, ngiluu” bambang pun membalikan tubuhnya, mencabut kontolnya dari memek sinta, “aduh a nanggung dikit lagi neng sampe” ujar sinta mengeluh karena bambang KO duluan, “tenang teh biar aku yang lanjutkan” ujar boim yang tanpa permisi langsung ambil posisi di depan memek sinta yang terpampang jelas. “BLESS,, kontol aceng tanpaa hambatan menembus memek sinta, “aduuh, padahal ini memek becek banget tapi masih ng’grip.. mirip punya bu Syalwa” ujar boim dalam hati. Kini boim mulai menggenjot sinta dari atas. “aach boim kecil kecil udah pinter ngewe ya” ujar sinta yang mulai meresapi kenikmatan sodokan kontol boim. Karena sinta yang sudah di gempur begilir sedari tadi, tidak butuh waktu lama untuk boim membuat sinta kembali orgasme. “im teteh nyampe im, aaaach mmmch” tubuh sinta kembali mlengking, kakinya erat mengapit boim matanya sayu meresapi kenikmatan orgasme yang entah keberapa kalinnya. Malam ini adalah malam pertama sinta benar benar merasakan kenikmatan senggama yang sebenarnya. Karena selama ini kang ujang suami teh sinta, selalu KO duluar di tengah pertempuran, sehingga sinta sama sekali tidak pernah tau namanya orgasme perempuan sampe akhirnya jebol oleh robert dan bapa bapa yang lain. Tidak lama setelah itu kang aceng datang, “lah mang Jeny nya mana?” tanya boim, “tuh tepar disana, katanya memeknya ngilu abis orgsme 2 kali, karena tadi kamu yang jebol perawan memeknya, mamang juga gak mau kalah, mamang jebol aja tuh lubang anusnya, mantaaap hehe” ujar kang aceng girang. Boim yaang kontolnya masih menancap di memek sinta seketika bangkit dan langsung berlari kebelakang pos pergi ke tempat Jeny. Mang aceng yang belum puas lalu melihat mangsa baru, teh jeny si montok berjilbab kini tengah terbaring lemas di tengah pos ronda kontolnya seketika kembali berdiri. “waduh bapa bapa boleh gak saya nyicip yang ini juga?” ujar kang aceng minta ijin. “boleh kang silahkan hajar aja selagi mampu haha” ujar bang robert memberi ijin. Tidak lama setelahnya boim datang sambil menggandeng jeny yang masih lemas. Melihat kondisi jeny yang lunglai, dam karena sebentar lagi sudah hampir jam 12 malam, pak Rt pun meminta boim untuk mengantarnya pulang saja, terang saja boim sangat bersemangat. Malam itu boim tidak hanya mengantarkan jeny pulang, tapi dia ikut tidur di kasur Jeny, malam itu jeny terus di genjot boim berkali kali sampai pagi. Sementara sinta selepas kang aceng menyemburkan spermanya di dalam mulut sinta, sinta pun di antar pulang oleh pak rt. Untung saja saat sinta pulang suaminya sudah benar benar tepar, kalau tidak dia pasti bakal kaget melihat istrinya yang cantik datang dengan berantakan dan sekujur tubuh berlumuran sperma.





Keesokan paginya, Jeny mulai tersadar dia sangat kaget saat bangun mendapati dirinya sedang telanjang bulat dan di sampinya ada boim yang juga dalam kondisi bugil dengan kontolnya yang sedang merasakan morning wood. Jeny sangat kaget dan hampir berteriak, dia lalu bergegas menutupi tubuhnya dengan selimut, boim yang mendengar kegaduhan jeny juga ikut terbangun, “pergi kamu pergiiii” ujar jeny yang mulai menangis, boim yang kaget seketia bangun dan mengambil pakaian nya, setelah fikiranya mulai fokus dia lalu menghampiri Jeny, “semalam enak banget teh, memek kamu legit banget” ujar boim yang seketika membuat jeny marah dan hendak menampar boim, tapi buru buru tanganya di tahan boim, sambil menahan tangan Jeny boim berkata “kita maen lagi nantinya teteh” boim pun lalu pergi keluar dari kamar Jeny, dengan hati hati boim pergi keluar dari rumah Jeny dan bergegas pulang. Jeny hanya bisa menangis di kamarnya menyesali apa yang sudah dia lakukan semalam. Jeny memutuskan ini adalah yang terakhir dia tidak akan pernah ikut acara ronda laknat itu lagi, tapi sayang nya ini adalah awal, ini baru permulaan.



Diwaktu yang sama ibu ibu komplek kini telah berkumpul di gerobak sayurnya kang aceng, Sinta yang kebetulan juga datang kesana merasa sangat canggung bertemu kang aceng, bagai mana tidak, semalam dia sangat liar saat bermain dengan kang aceng, kontol besar kang aceng benar benar membuat sinta gila, tidak hanya memeknya, sinta juga dengan nakalnya meminta kang aceng meremas dan meainkan bukit kembarnya, bahkan saat kang aceng duduk mengangkang di pinggiran pos, sinta dengan minal mau mau menuruti kang aceng yang menyuruhnya merangkak menghampiri kontolnya, meminta sinta menjilat dari lubang anus sampe ujung palkon kang aceng, sinta lakukan itu dengan senang hati. Tapi saat ini situasinya berbeda pengaruh obat itu sudah hilang sinta sudah kembali sepeti semula, “ah kalo ada pejual sayur lain mah mendiang beli disana aja deh, kalo gak kepaksa mah malu banget ketempu kang aceng disini” fikir sinta, “teh sinta mau ini?” ujar aceng yang menyodorkan terong ungu besar ke sinta. “eh gede banget, ah nggak mang saya gak lagi nyari terong” ujar sinta gugup. “kalo terong nya amang gimana mau gak?” ujar aceng sedikit berbisik pada sinta dan perlahan tangannya menyentuh area memek sinta, kebetulan saat itu sinta sedang mengenakan celana legging yang agak ketat sehiingga area memeknya cukup terlihat menyembul. “ach mang, jangan macem macem ya” ujar sinta pelan sambil menepis tangan mang aceng. “ah teteh suka pura pura, semalam bool amang aja sampe dijilatin sama teteh skarang blagak nolak” ujar aceng yang menyindir sinta, sinta yang mendengar itu seketika langsung pergi meninggalkan gerobak mang aceng. Di benar benar merasa sudah di rendahkan. Baru beberapa langkah sinta berjalan “teh itu sayurnya belum di bayar” ujar aceng yang melihat sinta masih memegangi sayuran yang dia pilih tadi. Sinta yang terlanjur kesal kangsung berbalik dan segera menaruh kembali sayuran yang dia bawa ke gerobak kang aceng “GAK JADI” ketus sinta yang kembali berlalu pergi. Ibu ibu yang menyaksikan itu hanya terbengong heran “kenapa itu teh sinta mang?” tanya salah seorang ibu ibu disana, “eh anu uang nya ketinggalnya katanya bu, jadi gak jadi beli” ujar aceng ngles.



“teh Shifa, kemarin kenapa pengajian anak anak libur?” tanya bu Syalwa yang juga sedang berbelanja sayur di mang aceng. “aduh bu iyah, kemarin kepaksa diliburin dulu, perut saya lagi bermasalah bu, udah 2 hari usah Bab, hari ini juga kemungkinan masih libur dulu” jawab Teh Shifa. Teh shifa (24th / berhijab lebar dan mengenakan cadar) sendiri merupakan istri dari pak Aldi (27 th karyawan swasta biasa yang alergi angin malam) karena mereka belum di karuniai anak akhirnya teh shifa mengadakan pengajian anak setiap sore untuk mengisi waktu luangnya.

“waduh harus segera dikeluarin itu teh mntar lama lama makin susah loh” ujar Bu syalwa

“itu dia masalahnya teh, susah....” jawab teh shifa sambil menghela nafas

“udah pake obat microloc belum?”

“yang dimasukin ke belakang itu? Kemarin mau pake tapi susah masukin nya teh” jawab shifa. “iyah sih dulu saya juga minta bantuan suami buat masukin ke belakang, baru lancar” jawab bu syalwa.

“eeh punya pak dedi dimasukin ke belakang?” tanya shifa kaget yang langsung saja mengundang perhatian ibu ibu yang juga sedang berbelanja disana

“obatnya teh obatnnya aduuuh” jawab bu syalwa

“eeeh kirain anu nya” ujar shifa yang sedikit malu karena salah sangka

“apa sih ibu ibu ko dari tadi kedengaranya ngomongin masukin masukin terus nih. Apa sih yang di masukin?” tanya salah seorang ibu ibu yang lagi berbelanja sayur

“bukan apa apa ko bu, ini lagi bahas obat sakit perut” jawab shifa.






Bu Syalwa



Karena obrolan ibu ibu tadi kang aceng pun ikut terfokus ke teh shifa dan bu syalwa, dia teringat omongan boim yang ngaku ngaku udah pernah ngewe bu syalwa, “masa sih secantik dan s’anggun ini mau di ewe sama boim, jangan jangan maen paksa tu si boim” ujar mang aceng dalam hati sebari memperhatikan lekuk tubuh bu syalwa, “sial kalo emang bener saya juga pengen ngerasain im” lamunan kang aceng tiba tiba buyar karena dikagetkan oleh pembeli yang mau tanya tanya harga. “malam ini jadwalnya teh shifa ikut ronda lagi ya? Suaminya emang beneran gak bisa bu?” tanya bu rt yang kebetulan juga ada disana. “iyah bu, malam ini kemungkinan ikut ronda lagi. Itu juga awalnya suami mau maksain buat ronda, tapi aku cegah aja, dari pada alerginya kambuh ntar malah repot” jawab shifa, “gimana tuh teh rasanya ikut ronda bareng bapa bapak, teh shifa yang kebagian pertama kali ibu ibu ikut ronda ya bareng mbak Yuni” tanya bu rt penasaran. “ya gitu aja bu, jenuh sih, sempet risih juga, tapi ya alhmdllah lancar lancar aja, mau gimana lagi udah aturanya kaya gitu, dari pada ronda nya di bubarin malah kita sendiri yang was was ntar” jawab teh shifa. “sama mbak Yuni gimana tuh teh, ngobrol gak hehe” tanya salah seorang ibu ibu lagi dsana yang penasaran karena pada dasarnya teh shifa dan mbak Yuni itu bagai sisi mata koin yang berlawanan, di satu sisi wanita lugu yang sholeha, disisi lainnya wanita judes yang gemar gosip dan nyir nyir. “hehe ngobrol basa basi aja bu, saya kurang nyambung kalo ngobrol sama mbak Yuni” ujar shifa yang memang benar saat ronda sebelumnya dia hanya bertegur sapa sekali saja dan tidak tidak ada obrolan lain lagi antara mbak Yuni dan teh shifa. Karena saat itu mbak Yuni justru asik bercengkrama dengan bapak bapak ronda, malah sesekali shifa mendengar obrolan mereka menjurus ke arah seks.



Kita tinggalkan dulu ibu ibu yang sibuk berbelanja sayur, kini beralih ke tempat lain dimana sekelompok bapak bapak sedang berdiskusi, mereka adalah Rohmat ( 25th / kang koleksi bokep jilbab), Jono ( 30th / yang punya obsesi pada wanita bercadar), ucup ( 28th / kang ssi mbak Yuni), dan obos jamal ( Jamal anggota leasing apem? Iya). Mereka berempat adalah yang kebagian jadwal ronda malam ini, saat ini mereka sedang mendiskusikan rencana yang akan mereka lakukan nanti malam. Tanpa sepengetahuan pak Rt, saat pak Rt Cs sedang asik membuat kelompok mafia ronda bersama robert dan kawan kawan, ternyata ada juga kelompok lain yang juga terbentuk karena ingin ikut menikmati aturan baru ronda ini. Sebut saja mereka bangs@t ronda, berbeda dengan robert yang main aman dan cantik membuat korbannya jatuh dengan sendirinya, kelompok ini justru lebih bar bar, mereka berencana main kasar dan ruda paksa. Dengan targetnya yang sudah jelas, wanita cantik bercadar yang akan ikut ronda bersama mereka nanti malam.



“gimana nih bos malam ini jadi kan? Saya udah kebelet nih bos” tanya Jono pada jamal, “iyah bos gak sabar nih oengen videoin tuh cewek, lumayan buat koleksi bacol” ujar Rohmat menambahkan. “lah konyol, kalo udah dapet orang nya mah ngapain lagi kamu coli, langsung sikat aja tuh memek nya puas puasin” timpal ucup. “hahaha sabar bapak bapak, malam ini kita mulai operasinya, sesuai kesepakatan kita gak maen obat atau alat bantu, kita maen alami alami aja” jawab jamal santai, “padahal kalo pake obat perangsang lebih seru bos, liat wanita bercadar kegatelan memeknya pasti asik tuh” ujar jono. “ah bosen saya pake gituan, kamu tenang aja tuh cewek sekali kita jilat juga pasti bakal sange juga pastinya. Justru yang alami lebih asik” jawab jamal, jelas saja dia bosan karena memang penggunaan obat oles sudah sangat lumrah dia temui di setiap operasi leasing apem. “masalahnya mbak Yuni gimana mal, mau sekalian kita ekse juga?” tanya rohmat. “tenang kalo urusan si Yuli biar saya yang atur, ntar kalian tinggal terima coblos aja kalo emang pengen nyobain juga” ujar ucup yang pede karena di malam ronda sebelumnya sudah berhasil paling tidak meraba dan menghisap payudara yuli. “yang jadi masalah itu justru sekarang si aceng sama si boim, mereka suka tiba tiba ikut ngeronda bareng kita kan?, makanya nanati malam saya rencana ajak mereka juga dari pada entar bikin repot, gimana kalian pada keberatan gak?” ujar jamal. “boleh boleh aja sih mal, tapi mereka suruh bagian nyicip terakhir aja mal, kita puas puasin dulu berempat” ujar Jono, “itu bisa di atur santai” ujar jamal enteng.



 


Teh Shifa



 

Mbak Yuni



Malam hari sekita jam 9, semua peronda sudah ada di pos, jamal, rohmat, jono, ucup, teh shifa dan mbak yuni. Teh shifa saat itu mengenakan setelan yang biasa dia pakai, gamis polos dengan kerudung berwarna krem muda bermotif bunga dan kain cadar berwarna ungu. Tidak lupa dia juga mengenakan mangset dan kaos kaki panjang selutut, yang lupa dia kenakan justru adalah celana dalam dan celana panjang bahan yang biasa dia kenakan di balik ganis nya, karena ulah usil suaminya tadi sore yang main plorotin aja, tapi shifa tidak terlalu khawatir soal itu, karena dia pikir saai ini juga sudah mengenakan kaos kaki panjang selutut, itu sudah cukup untuk menutupi area kakinya fikir shifa. Sementara yuli, hanya mengenakan kaos ketat dan celana legging ketat yang memang sudah direquest oleh ucup sebelumnya, tidak ketinggalan juga suudah ada kang aceng dan boim, sore hari mang aceng dan boim sudah di beri intruksi langsung oleh jamal, sehingga mereka sudah tau harus bagaimana nanti.

“mbak, sayang kebelet nih pengen pipis, anter ke belakang yu, ke kasu yang ada di kali sana” ajak ucup pada yuni, yuni yang paham kode kode ucup langsung mengiyakan dan mereka pun segera beranjak pergi ke belakang pos.





Shifa awalnya sempat heran kenapa mau maunya mbak yuni nganter a ucup buang air di kali, dan kenapa pula a ucup juga malah meminta mbak yuni yang anter dia, kenapa tidak ke bapak bapak yang lain aja, begitulah pikiran shifa terus menerka nerka, saat ini shifa duduk di pinggir pos ronda dengan kaki menjuntai kebawah, sedari tadi dia hanya duduk manis saja dan sesekali berucpa menolak tawaran makan dan minum dari bapak bapak, shifa sendiri memang tergolong wanita yang kurang bisa berinteraksi dengan lawan jenis, sehingga cukup sulit bagi dia untuk sekedar berbasa basi apalagi mengobrol dengan bapak bapak disana. Yang dia pikirkan saat ini hanya ingin segera jam 12 malam agar bisa segera pulang dan melanjutkan kegiatanya bersama suaminya tadi sore yang belum sempat di tuntas kan. “aduh dingin ya malam ini, butuh yang anget anget nih” ujar jono, “apaan yang anget anget jon, apem nih anget mau gak?” jawab jamal, “wah kalo apem sih pengen banget bos coba mana sini?” timpa Rohmat, sementara boim sudah dan kang aceng sedari tadi kontol mereka sudah sangat tegang hanya karena terus terusan kebayang apa yang akan terjadi disini sebentar lagi.



Di saat shifa sedang asik mendangi langit langit malam, tiba tiba dari arah belakang Rohmat membekap mulut shifa. “mmmmpht.... mmmpht” gumam shifa yang tertahan karena mulutnya sedang dibekap. Shifa terus meronta ronta tapi dengan sigap rohmat langsung melingkarkang tanganya ketubuh shifa sebari meremas payudaranya. Di tariknya tubuh shifa ke tengah pos ronda, kedua kali shifa lalu di pegangi oleh jono dan aceng, “jon lebarin jon, langsung buka aja” ujar jamal, aceng dan jono pun lalu merentangkan kaki shifa ke arah berlawanan sebari menyingkap gamisnya ke atas , saat memek shifa mulai mengintip jamal cukup kaget, “waduh gak pake daleman cuy, wah udah siap siap duluan sih ini mah hahaha” ujar jamal, “lah masa mal coba lihat” jono yang tidak sabar langsung menarik gamis shifa sampe ke perutnya, terpampang lah di hadapan mereka memek shifa yang mulus tak berbulu, “memek nya mulus cuy, sesuai hharapan mu mat” ujar jamal yang terpesona melihat memek shifa, padahal ini bukan kali pertama jamal melihat memek, tapi pesona memek wanita bercadar memang beda, “mmmhp ... mmhp” shifa terus meronta namun sia sia saja, di pegangi 3 orang laki laki dewasa jelas membuat shifa tidak berdaya, shifa mulai terlihat menangis, air matanya mulai deras keluar. Jamal yang tidak mau buang buang waktu segera melancarkan aksinya.



Di endusnya memek shifa, “aaah wangi keniknmatan duniawi tuh seperti ini, wangi bener nih memek” kometar jamal yang asik mengendus memek shifa yang saat ini sedang merekah indah karena kedua kakinya di bentang oleh jono dan aceng, setelah itu aceng mulai mengecup lubang kenikmatan milik shifa itu, seperti hendak berciuman bibir jamal secara perlahan menelusuri memek shifa, mendapat perlakuakn seperti itu saja sudah membuat shifa bergidig merinding, ini kali pertama memeknya di perlakukan seperti itu, shifa teringat dulu suaminya memang sering minta untuk menjilati memeknya itu tapi sealu dia tolak karena merasa jijik dan dia tidak mau kalau suaminya melihat bagian yang dia anggap paling kotor ditubuhnya, apalagi sampe di jilati. Selama ini permaianan seks shifa dan aldi memang datar datar aja. Saat sedang teringat suaminya shifa tiba tiba di kejutkan dengan sapuan lidah jamal yang seketika se akan menyengat tubuhnya, mata shifa mulai terpenjam, lidah jamal terus saja bermain di memek shifa, mulai dari menjilati lubang kenikmatanya sampe ke bagian paling sensitif nya, klentit shifa di jilat dan emut secara bergantian, tubuh sinta yang awalnya menggeliat berontak, kini justru menggeliat keenakan. Hal itu terus jamal lakukan sampai akhirnya tubuh shifa mengejang dan muncratlah cairan kenikmatan shifa. “njir, bisa squirt juga nih cewek, gila bener pamajikannya si aldi ini” ujar jamal yang wajahnya kini belepotan berlumuran cairan kenikmatan shifa.



Shifa sendiri tidak menyangka bisa orgasme hanya karena dijilati saja, padahal suaminya harus kerja keras bagai kuda, makan 10 butir telur bebek mentah di tambah minum kopi cleng, dan di akhiri ngemut permen coklat yang harganya 18rb/butir hanya untuk sekedar bisa membuat shifa sampe mencapai orgasme nya saat senggama, dan itu hanya terjadi sekali sepanjang rumah tangganya bersama aldi. Tapi sekarang justru hanya dengan sapuan lidah jamal yang kasar di memeknya sudah bisa membuat dia orgasme hebat sampe squirt, dalam keadaan lemas fikiran shifa mulai kalut, kini bekapan mulutnya sudah rrohmat lepaskan, membiarkan shifas mengambil nafas dulu. Sementara jono dan aceng kini sibuk meloloskan gamis dan Bh yang shifa kenakan, kini di tubuhnya hanya adal jilbab yang masih lengkap dengan cadar, mangset dan kaos kaki panjang yang senada, slebihnya tubuh shifa mulai benar benar terekspose, di saat shifa masih merasakan sisa sisa kenikmatan di lubang pipisnya, jamal sudah siap di posisi menindih shifa, kontolnya yang besar sudah berada tepat di pintu masuk lubang kenikmatan shifa, dan tanpa permisi lagi langsung saja “BLESS,, kontol jamal yang lumayan besar itu seketika dihentakan masuk menerobos memek shifa, “AAAACH..... Ssssssh” mata shifa seketika terbelalak saat merasakan benda tumpul menerobos masuk kedalam memek nya, kepalanya menggeleng tanda dia tidak rela di setubuhu jamal, air matanya kembali mengalir, “jangaan aa, jangaan saya sudah bersuami hiks hiks” ujar shifa yang kembali tersadar selepas orgasme nya. “ya justru karena kebetulan kamu udah bersuami sekalian aja ngita nyobain, kalo kamu masih perawan mah saya juga gak bakal berani nusuk memek kamu” jawab jamal, shifa kembali hanya menggelengkan kepalanya, karena dirasa sudah pas, jamal mulai menggenjot shifa “kamu nikmatin aja ya, tadi aja kamu sampe squirt gitu, gak usah muna deh” ujar jamal yang mulai menggenjit shifa secara insten, “mmmhp... mmps. Ssssssh” shifa mencoba menahan eranganya saat kontol jamal secara kasar terus menyodok memeknya. “gak usah di tahan bu ustazah” ujar jamal sebari memlintir puting susu milik shifa, “AAAACH.... ach ach ach ssssh” desah shifa yang saat ini merasakan sakit dan nikmat secara bersamaan.



Sementara yang lain hanya menunggu di pinnggir pos, mempersilahkan jamal bermain sendirian dulu, boim pun terus saja sibuk merekam adegan demi adegan, sesuai intruksi rohmat, “dirasa mulai bosan jamal lalu membalikan tubuh shifa, dia sodok kembali memek shifa dari belakang, shifa sudah tidak lagi berontak atupun melawan, seperti wanita pada umumnya sekarang shifa justru mulai menikmati permainan jamal, bahkan pinggulnya kini ikut dia goyangkan untuk semakin merasakan kenikmatan sodokan kontol jamal, jamal yang sadar akan hal itu kini tiba tiba menghentikan genjotanya, shifa yang sudah terlanjur menikmati kontol jamal kini dia sendiri yang terus saja memaju mundurkan bokongnya, agar kontol jamal bisa terus menghujam memeknya. Mata shifa terpejam dan mulutnya sedikit terbuka, “hahaha liaht kan mau di tutup gamis mau pakean seksi ke, kalo memek udah kena kontol mah sama aja, sama sama jalang” ledek jamal, shifa yang mendengar hal itu merasa sangat panas, tapi dorongan kenikmatan kontol jamal yang besar dan panjang itu tidak kuasa dia tahan, jamal lalu menghentikan pinggul shifa, dia tarik bokong shifa bersamnya untuk duduk di pos ronda, kini posisi jamal terlentang di pos ronda dengan shifa berada di atasnya masih membelakangi jamal dengan kontol jamal yang masih menancap di memek shifa, “ayo goyang lagi cepet” FLAK perintah jamal sebari menepuk pantat shifa, seperti sudah tunduk shifa pun menuruti perintaha jamal, dia genjot kembali kontol jamal, dia goyangkan pinggulnya naik turun menghujam kontol jamal yang mengacung tegak.



Jamal lalu mengambil posisi duduk dia tarik tubuh shifa ke belakang, dan mulai memainkan payudara shifa, dia remas kedua payudara itu tidak ada yang menyangka kalau payudara shifa ternyata cuku besar, bahkan dirasa lebih besar dari punya mbak yuni, kedua puting shifa di plintir plintir halus seakan jamal sedang mencari siaran radio, dan dari hasil pelintiranya itu keluarlah suara desahan desahan yang mulai tidak terkontrol oleh shifa, baru sekedar 5 menitan shifa mulai kelelahan, tubuhnya lemas bersender pada jamal, dengan nafas yang terengah engah membuat dada nya yang membusung naik turun, “ah cewek gini, pengen enaknya doang, giliran suruh goyang belum 5 menitan udah tepar” sana minggir kamu, rebahan disana cepat lebarin kaki kamu, shifa yang seakan sudah lupa diri kini terus saja menuruti perintah jamal, dia berbariang tepat mnghadap jamal, dan melebarkan kakinya, jamal lalu kembali ambil posisi, di angkatnya satu kaki shifa dan kembali dia tancap kan kontol besarnya kedalam memek shifa, “ach.... mmhp” desah shifa sebari menggigit bibir bawahnya meresapi kenikmatan di memeknya. Jamal lalu dengan kasar kembali menggenjot shifa. “ach .. ach, aach aach sssh, mmmmph, aa samp...........eee ach ach” tiba tiba tubuh shifa kembali mengejang, badannya sedekit mlengking, jepitan pada memeknya semakin menguat, membuat jamal yang sedari tadi terus saja menggenjot shifa ikut merasakan hendak orgasme, tanpa membirakan shifa meresapi kenikmatan orgasme nya, jamal terus saja menggenjot shifa. “aaaarg aink kalaur bu ustazah” CREET cret cret, sperma jamal menyembur deras kedalam rahim shifa.



Setelah puas menyemportkan sperma kedalam memek shifa, dia cabut kontolnya dari memek shifa, tanpa rasa kasihan pada shifa yang masih tampak kelelahan jamal lalu menarik kepala shifa mendekati kontolnya, dia minta shifta membersihkan kontol jamal, dengan mulutnya, sifa yang awalnya menolak akhinya kalah juga, jamal membuka pasksa mulut shifa dengan cara memencet hidungnya, langsung saja jamal menjejalkan kontolnya kedalam mulut shifa, shifa pun akhirnya tidak kuasa menolak dan dengan terpaksa mengulum kontol jamal bekas memeknya. Sementara itu di saat memek shifa nganggur, jono langsung aja ambil posisi, dia posisikan shifa untuk menungging kearahnya, sambil mulutnya terus di paksa mengulum kontol jamal, karena sudah sangat becek jono pun lansgung saja mnghujamkan kontolnya kedalam memek shifa. Memek shifa terus saja di gilir oleh jamal rohmat dan jono. Saat mereka sudah puas dan semua dari mereka sama sama menumpakan pejunya kedalam memek shifa, jamal akhirnya memberi ijin pada aceng dan boim untuk ikut menikmati shifa. Aceng pun mengmbil giliran pertama, dia lihat memek shifa sudah sangat beck dan penuh dengan peju para bapak bapak, akhirnya dia putuskan untuk menikmati lubang shifa yang belum terjamah oleh mereka, aceng lihat anus shifa masih sangat sempit dan menggoda, dia pikir masih ada lain waktu menikmati memek neng shifa yang dalam kondisi bersih, aceng mula mula memasukan kontolnya ke memek shifa untuk memberikan pelumas tambahan pada kontolnya, lalu secara perlahan acengn mulai menusukan kontolnya kedalam anus shifa yang dia posisilakan menungging, shifta terlihat meringis dan menggelengkan kepala, rasa perih mulai ia rasakan, kontol aceng jadi benda satu satunya yang pertama kali masuk kedalam lubang anusnya, kelapa kontol aceng sudah terbenam kedalam anus shifa. Shifa kini mulai menangis kembali, merasakan pedih pada lubang anusnya, tapi kaerna sudah sangat lemas dia tidak mampu melawan lagi.



Sementara boim yang melihat aksi sodomi aceng malah terbayang sepeti itulah kemarin saat jeny di jebol pintu belakang nya oleh aceng, dengan susah payah, aceng akhirnya berhasil masuk sepenuhnya kedalam anus shifa, awalnya shifa terus menngis menahan perih di anusnnya, bulir bulir air matanya terus mengalir sebari sesenggukan menagis, tapi itu hanya sementara, 5 menit kemudian, shifa mulai merasakan geli geli nikmat dia anusnya, desahanya pun sayup sayup kembali terdengar, “pedih tapi enak ach terus” pikir shifa, karena waktu sudah sangat mepet aceng tidak mau banyak gaya, dia genjot anus shifa terus semakin kasar agar bisa segera mencapai orgasme nya. Sementara desahan shifa kini muali kembali teredengar nyaring seperti saat di hujam kontol jamal tadi. Sekiat 10 menita aceng menyodomi shifa dia pun kahirnya menumpakhan sepermanya di punggung shifa setelah itu tidak lupa dia meminta shifa membersihkan kontolnya sekalian, dengan mulunya, shifa yang hanya bisa pasrah akhirnya harus mengukum kontol sisa lubang anusnya sendiri.



Nasib naas justru di alami boim, saat aceng sudah selesai menganal shifa dan sekarang sedang menikmati kuluman shifa, boim lalu mengambil posisi kembali di belakang shifa, dia sodokan kontolnya kedalam memek shifa, memek shifa dirasa tidak sesempit memek jeny pikirnya, saat boim mulai menikmati menggenjot shifa hal itu pun terjadi, “BROOOT,, terdengar suara shifa kentut begitu nyaring beberapa kali, jamal dan lainya sempat terkaget kaget dan terperanjat, dan ternyata yang keluar disana bukan cuma angin tapi juga beserta isinya, boim yang mendapati tubuhnya terkena kotoran ee, seketika kaget dan loncat kebelakang, mencabut kontolnya yang sedari tadi tertancap di memek shifa, rupa nya efek dari sodomi yang di lakukan aceng tadi seakan membukan jalan lebar, untuk shifa membuang kotoran ee yang sudah 3 hari ini dia pendam. Karena tidak kuas menahan dan lubang anusnya yang sudah mlebar shifa tidak kuas menahan beraknya dan terus melanjutkan beraknya di tengah pos dalam posisi nungging, jamal dan yang seakan mau muntah karena merasa jijik, dan kejadian itu direkam jelas oleh kamera milik rohamt tadi. Harga diri shifa sudah benar benar runtuh sekarang, tidak hanya tubuhnya yang dinikmati secara gratisan, mereka juga harus melihat hal menjijikan dari dirinya. Shifa benar benar merasa hancur.



Selepas itu, untung saja pos ronda tersebut di alasi karpet sehingga tidak langsung mengotori pos ronda. setelah itu, shifa pun di suruh untuk membershikan karpet dari sisa sisa kotoranya di kali sambil masih bertelanjang. Ucup dan mbak Yuni yang baru datang lansgung saja tertawa terbahak bahak mendengar kejadian tadi. Terutama mbak yuni yang seperti merasa sangat puas dengan apa yang menimpa shifa barusan. “sialan bayangan ustazah guru ngaji, si cewek bercadar yang cantik dan anggun seketika buyar gara gara tai” ujar rohmat yang memang orangnya sangat tidak tahan dengan hal hal yang menjijikan.





Satu persatu korbanpun berjatuhan, bagai mana nasih ibu ibu yang lainya? Apakah kelompok barbar ini akan berhenti cukup di shifa aja, atau terus mencari korban baru.?

Tetapi yang tidak mereka sadari di balik semak semak ternyata ada sepasang mata yang terus mengamanti mereka sedari awal saat teh shifa di eksekusi, siapa dia?</div>


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


DIBALIK SEMUA KESENANGAN (BAPAK-BAPAK)


 




Kita kesampingkan dulu urusan ronda meronda nikmat pak Rt dan kawan kawan, kembali ke waktu setelah rapat warga selsesai, banyak keresahan dikalangan warga terutama ibu ibu yang suaminya sudah terindikasi malas ronda ataupun yang benar benar tidak bisa ikut ronda, bagaimana bisa mereka harus ikut ngeronda, walaupun sebelumnya sudah dijelaskan denganbaik oleh pak rt tapi masih saja para ibu ibu tetap merasa khawatir, berbagai pertanyaan dan keluhan pun mereka sampaikan ke bu rt yang saat ini mendampingi mereka, untung saja bu rt cukup sigap dan mampu menjelaskan dengan baik kepada ibu ibu tersebut, walaupun masih ada di antaranya yang masih kurang puas dengan penjelasan Bu rt, tapi mayoritas yang lainya sudah mulai paham dan mengerti sehingga tidak protes lagi.



Bu rt jelas sangat mendukung aturan baru tersebut dengan harapan suaminya gak harus selalu ikut ronda tiap malam dan bisa lebih memanjakan apemnya yang kering karena jarang terjamah. ibu ibu pun pamit pulang, diperjalanan pulang mereka masih saja membahas aturan baru tersebut, “bu rt tuh gimana sih ya, malah bela suaminya, bukanya belain kita perempuan, dia sih enak suaminya ngeronda terus, lah saya kan suami pulang gak tetntu, sekarng suruh ikut ronda juga. Padahal iuran 30rb sering ko saya ngasih kalo pas suami jadwal ronda, dasar kesel saya” ujar Mbak Yuni, yang sedari tadi ngedumel terus karena merasa jengkel dengan ulah bu rt. “ya mau gimana lagi bu, dari pada kegiatan ronda nya di bubarin, kita sendiri ntar yang repot” ujar teh Syifa berusaha menenangkan Mbak Yuni, “halah, kamu mah sama aja syifa kaya bu rt, senang ya kamu ada aturan baru ini, dasar” ujar mbak Yuni makin ngerasa jengkel dan jalan lebih cepat meninggalkan rombongan ibu ibu. “jadi malam ini ada gak ibu ibu yang ronda?” tanya bu syalwa, “saya bu” ujar teh Yasmin yang sebenarnya masih kurang sreg dengan aturan baru ini. “wah mudah di tunggu testi nya, kalo asik ntar saya ikutan, kbetulan jadwal suami kita barengan teh” ujar bu syalwa. “lah kenapa nunggu testi dulu, udah sekarang bu syalwa ikut aja malam ini, temenin saya bu” ujar teh Yasmin yang berusaha membujuk bu syalwa buat ikut ronda, “hehe gak bisa Yas, suamiku masih getol ronda nya” jawab bu syalwa. “yaaaaaah” seru yasmin lesu, ibu ibu pun satu persatu undur diri. Pulang kerumahnya masing masing.



Seminggu telah berlalu sejak mulai di berlalukannya aturan baru tersebut, dan malam tadi adalah puncak dari rencana pak rt dan bang robert, mereka berhasil menaklukan sinta, bang robert dan yang lainya memang sengaja mengincar sinta karena memang ingin menjaili kang ujang, mereka kesal karena sebagai orang pencetus kegiatan ronda, justru dia sendiri malah jarang hadir, semua kekesalan itu mereka lampiaskan pada memek sinta, mereka ini rahim sinta dengan sperma mereka sampe luber, tidak hanya itu di pengujung acara kang aceng bahkan berhasil menjebol pintu belakang teh sinta, kali pertama anal membuat sinta kewalah, rasa perih bercampur nikmat bergantian sinta rasakan saat di anal kang aceng. dan lebih dari itu mereka pun akhirnya melihat sisi lain dari teh sinta yang selama ini biasa mereka kenal sebagai wanita berjilbab yang selalu sopan santun dan ramah kepada setiap orang, sekarang sudah seperti wanita yang hyper dan tidak gampang puas, gak cukup satu batang untuk dapat menjinakan memek sinta, perlu setidaknya, 5 batang bergiliran untuk membuat sinta tepar.



'POV Sinta'







malah ini terasa sangat lelah sekali, setelah kejadian naas itu pak rt mengantarku pulang, sebelum aku masuk rumah, pak er sempat sempatnya mengangkat baju yang ku kenakan dan langsung mencaplok payudaraku, dihisap dan di pilinnya kedua puting ku, membuatku kembali terangsang, karena terdengar suara dari dalam rumah, pak rt pun melepaskan payudaraku, “sampai ketemu lain kali ya teh” ujar pak rt dengan nada mesum, sesampainya di dalam rumah aku lihat suamiku masih terlelap, aku pun terduduk di ruang tamu, pikiranku mulai fokus dan kini aku tak bisa lagi membendung air mataku, tidak kusangka mereka akan berbuat seperti itu, tidak hanya yang ronda, bahkan kang aceng dan boim pun ikut menikmati memekku. Dan parahnya lagi aku justru menikmati itu semua. Aku jilati kontol dan anus mereka yang bahkan belum pernah aku lakukan pada suamiku, aku selalu menolak kalo dia minta di kulum kontolnya, tapi kenapa saat itu aku mau maunya di suruh seperti itu!?, Karena pusing memikirkan apa yang sudah terjadi tadi di pos ronda, akhirnya kuputuskan pergi mandi mandi untuk menenangkan fikiran sekaligus membersihkan badanku yang memang sudah sangat lengket, dan lalu bergegas tidur disamping suamiku.



Pagi hari, menjelang subuh, aku merasa ada yang melepas cd ku, daster yang ku kenakan sudah tersingkap ke atas, rupanya suamiku hendak meminta jatah, karena sudah terlalu lelah aku pun hanya pasrah dan membiarkannya berbuat sesuka hati, kembali ku pejamkan mataku, sesaat kemudian aku merasa geli nikmat disekitar memek ku, lumayan terasa enak, baru mulai aku menikmati permainan itu tiba tiba saja suamiku mengerang dan menghujamkan kontolnya dalam dalam, dia orgasme banyak sekali, setelah itu dia lalu mencabut kontolnya dan kembali berbaring di sampingku, tidak lama terdengar dengkurannya dia pun kembali terlelap. “aah belum puas” batin ku, memek ku udah terlanjur basah karena sudah dia obok obok suami tadi. Sesaat teringat betapa besar dan panjang nya kontol pak rt dan kawan kawan, belum lagi daya tahan mereka cukup untuk membuat lutut ku leas ke enakan, “pengen lagi” ucapku pelan sebari jemari ku asik menggesek lubang kenikmatan ku. “dasar papah payah mmmmmch” sebari menahan erangan, tanpa sengaja aku mengumpat suami ku sendiri. “mamah butuh pisang ambon, bukan cau muli paah” racauku pelan sebari mulai kembali terlelap karena sudah terlalu letih.



Pagi hari aku dibangunkan suamiku yang hendak berangkat kerja, dia tampak girang pagi itu, dia bilang “wah mamah kecapean ya abis di gempur semalam sama papah, ampe lupa gak pake baju lagi gitu, mana sampeh basah tuh sprei nya pasti mamah menikmatin banget ya, ya udah papah brangkat krja dulu, mamah istirahat aja, ntar malam kita maen lagi, siapa tau bisa jadi dedek bayi”.

Dalam hati aku berkata “emang ngerasa ya bikin aku keluar tadi malam? Yang ada udah keluar duluan langsung tepar” tapi aku gak berani mengatakan nya langsung aku takut dia kesinggung dan mrasa insecure, aku hanya mengganguk dan tersenyum manis menjawab ucapanya. Dia pun berlalu pergi, aku masih rebahan dikasur dengan kondisi masih telanjang bukat. Kembali teringat kejadian tadi malam, kini pikiran ku sudah benar benar sehat dan jernih, “astaga apa yang sudah terjdi tadi malam” ucap ku yang kembali tidak percaya dengan apa yang sudah berlalu tadi malam, entah bagaimana jika aku kembali bertemu dengan mereka, itu pasti bakal canggung sekali, mereka sudah melihat sisi liar aku yang bahkan suamiku pun tak tahu, sudah pasti imej wanita berjilbab yang lugu dan supel sudah berganti menjadi wanita liar yang doyan kontol dimata mereka. Rasanya aku gak ingin bertemu mereka lagi.



Saat masih merenung meratapi nasib ku, tiba tiba ada notif wa masuk di hp ku, terlihat itu pesan dari jeny, “astaga Jeny, aku sampe lupa dengannya, bagaimana kondisi sekarang, semalam samar samar aku ingat tentang pecah perawan, apa mungkin jeny masih perawan!?” akupun bergegas mengambil hape ku dan membuka pesan dari jeny. Kami pul lalu berbalas pesan.



Jeny: “Teh?”

Sinta: “iyah Jeny, kamu gimana kondisinya sekarang? Semalam teteh liat kamu diantar pulang sama boim”

Jeny: “iyah teh, aku hancur teh, teteh bisa kesini gak aku butuh seseorang buat bercerita”

Sinta: “ya udah Jeny sebentar ya, teteh siap siap dulu, nanti teteh ke rumah kamu”

Jeny: “iyah teh, jeny tunggu di rumah, makasih ya teh”



Sepertinya Jeny juga mengalami hal buruk sama sepertiku dan tidak lain pelakunya adalah mang aceng dan boim yang memang saai itu menghilang bersama jeny. Aku pun bergegas bangun dari tepat tidur dan langsung pergi mandi, anus ku masih terasa sedikit perih akibat dari ulang mang aceng yang nyasar malah nyodok lubang belakang. “dasar mang aceng, kenapa juga harus lubang ini yang dia tusuk” umpat ku sebari mandi. Saat sudah rapih dan hendak pergi ke tempat Jeny, aku teringat kalo persediaan bahan mkanan sudah habis, “ah kalo aku beli sayur di mang aceng, aku bakal ketemu dia, astaga malu banget rasanya” yang terus terngiang dikepalaku adalah saat aku merangkak berjalan menghampirinya, lalu menjilati anus dan terus sampe ke ujung kontolnya, bisa bisanya aku mau di suruh seperti itu tadi malam. Tidak banyak kang sayur yang berjualan disini, satu satunya tempat terdekat selain mang aceng ada di kampung sebelah, Karena tidak ada pilihan lagi akupun memberanikan diri berbelanja ke mang aceng.



Setibanya di tempat mangkal mang aceng sudah banyak ibu ibu yang asik memilah milah sayur, mang aceng sendiri sibuk meladeni ibu ibu yang mau membayar, aku sendiri berusaha bersikap senormal mungkin dan berharap mang aceng tidak mengungkit ungkit masalah semalam. Aku sendiri sudah bisa kembali fokus, aku pilih pilih sayur yang hendak ku beli, sedang asik memilah milih tiba tiba kurasakan sesorang meremas pantatku “aaach” jerit ku kaget, ternyata itu mang aceng, dia menatap kearahku dengan senyum mesumnya, tidak kusangka dia akan senekat ini, tanpa pikir panjang aku segera pergi dari sana, saking kesal nya aku sampe lupa masih memegangi sayuran yang aku pilih tadi, mang aceng sempat menegorku dan bilang kalo aku belum bayar, karena kesal kutaruh kemabli sayuran tadi ke atas gerobaknya dan tidak jadi berbelanja disana. Aku tidak mau kalo dia sampe berbuat tak senonoh ditempat umum, apa lagi disana ada mbak yuni si biang gosip, bisa bisa yang dia lihat A sampe ke telinga warga bisa jadi Z.



Aku kembali teringat Jeny, ku urungkan langkahku untuk pulang dan putar arah pergi ke rumah Jeny, setibanya di tempat Jeny aku lihat matanya sebab, sepertinya dia baru saja habis menangis. Kucoba peluk dia dan berusaha menenangkannya, dia kembali menangis, ku coba kembali menenangkannya, ku ajak dia duduk dan ku coba tanyakan apa yang tejadi, Jeny awalnya hanya diam lalu dia berkata sambil sesenggukan “aku udah diperawani boim teh hiks hiks”. “hah ko bisa sih kamu diperawani boim, kamu kan udah nikah jen, emang kamu belum di apa apain sama suami kamu?” tanya ku heran. Dengan susah payah dan menahan tangis Jeny berusaha meneritakan semuanya padaku, dan terungkaplah fakta yang membuatku kaget, rupanya benar Jeny sama sekali belum di sentuh oleh suaminya, dan pada akhirnya dia harus diperawani oleh kang antar galon dekil jelek kumel ada tatoan bernama boim. Dan pintu belakangnya lagi lagi di jebol oleh si aceng, doyan banget dia lubang belakang cewek umpatku dalam hati pada si perjaka tua kang sayur bernama aceng itu.





'POV Jeny'






Kembali beberapa bulan sebelum aku pindah ke komplek ini, saat itu aku sedang ngaggur karena baru saja habis kontrak, saat itu sama sekali aku tidak kepikiran untuk menikah ataupun berumah tangga, jangankan nikah pacar pun aku belum ada, entah kenapa tidak ada satupun dari mereka yang mendekatiku yang bisa membuat ku tertarik, sampai akhirnya tiba tiba saja ada keluarga pak Rojak datang ke rumah bersama berserta istri dan seorang pemuda yang belakangan ku ketahui nama nya tomi, rupanya dia adalah anak pak rojak yang baru saja pulang dari pelayaranya, aku sendiri tidak tau persis bagaimana pekerjaannya yang ku tahu dia jarang pulang, malah aku sendiri lupa kalo ada dia di kampung ini, rupanya kedatangan pak rojak kesini adalah hendak melamarkan anaknya untuk ku. Aku sempat kaget dan bingung tiba tiba saja ada pemuda datang hendak melamar, ku coba perhatikan wajahnya, ternyata kalo diperhatikan wajahnya cukup manis dengan kulit yang sedikit eksotik, dan dia sendiri sepertinya menaruh rasa suka padaku.



Singkat cerita aku menerima lamaranya, selama tiga minggu ini dia sering main ke rumah, akupun mulai nyaman dengannya, sampai tiba lah saat kami mulai membicarakan mahar untuk pernikahan ku nanti, ternyata bapak meminta mahar yang cukup besar pada keluarga a tomi, dengan alasan ibu ku dulu juga di beri mahar dengan nilai segitu, maka akupun sebisa mungkin paling tidak menyamai ibu ku, aku sempat khawatir a tomi bakal keberatan dengan permintaan bapak tersebut, tapi rupanya a tomi menyanggupi permintaan bapak, tapi sebelum itu saat kamu mengobrol berdua, dia sempat menanyakan keperawananku, “maaf nih dek bukanya aa gak sopan atau gak pecaya, sebelum aa menyanggupi permintaan bapak adek, aa mau tanya dulu apa adek masih perawan?” tanya a tomi padaku, “kenapa aa bertanya seperti itu, apa hak aa bertanya seperti itu? Kalo aa gak sanggup aa boleh mundur, dan tidak perlu sampe menanyakan hal semacam itu” jawab ku sedikit emosi, a tomi hanya terdiam dan meminta maaf, aku paham dia tidak ingin seakan membeli kuciang dalam karung, apalagi mengingat mahar yang bapak minta memang cukup tinggi, diatas standar orang sini pada umumnya. “adek masih perawan ko, aa gak perlu hawatir adek jamin dengan mahar sebesar itu aa bakal mendapat yang sebanding dengannya. Tapi adek gak membuktikanya sekarang, nanti kalo sah aa juga bakal buktiin sendiri, tapi kembali lagi terserah aa kalo aa ragu silahkan mundur” aku pun belalu pergi meninggalkan a tomi, tapi belum jauh aku pergi dia pun kembali berucap “aa siap, aa yakin kamu masih segelan, masih terbungkus dengan baik, aa bakal sanggupi permintaan bapak adek” ucap a tomi. Konyol sekali pikirku mendengar dia berucap sepeti itu, tapi aku juga senang itu artinya kita benar benar akan melangkah ke pelaminan.



Singat cerita aa tomi pun kembali berlayar dan baru akan pulang enam bulan lagi, saat itulah pernikaha kamu akan dilaksanakan. Enam bulan pun berlalu begitu cepat, sepeti biasa a tomi hanya di beri jatah cuti 3 minggu sebelum akhirnya harus kembali melaut, 2 minggu kami habiskn untuk mempersiapkan segala keperluan acarra resepsi pernikahan, dan di minggu ke 3 aku dan a tomi pun akhirnya resmi menjadi suami istri, tersisa 5 hari sebelum waktu keberangkatan kembali a tomi, sial bagi suamiku disisa waktu yang mepet ini aku justru malah menstruasi tepat sehari setelah acara resepsi pernikahan, sehingga aku dan a tomi pun belum sempat belah duren nikmat. Aku pun lalu di ajak tinggal di sebuah koplek perumahan yang memang sudah lama di beli oleh a tomi hanya saja belum sempat di tinggali. Tiba lah hari dimana dia harus kembali berangkat berlayar, sampai saat itu pun aku masih dalam masa menstruasi, sehingga suamiku sama sekali belum melihat apem legit yang udah dia miliki sekarang. “sabar ya suamiku, nanti kamu puas puasin deh kalo udah pulang lagi” ucapku manja. “iyah sayang, bakal gak sabar nih pengen cepetan balik lagi, kamu hati hati ya, jaga rumah baik baik” ucapnya sebari berlalu pergi.



Seminggu berlalu sejak aku tinggal di komplek ini, penghuninya cukup ramah dan baik, rata rata masih pada muda, para orang tua baru ataupun pengantin baru sepertiku, walaupun kadang kesepian karena tinggal sendirian, aku cukup bahagia tinggal disini, tapi semua berubah saat benda itu menyerang, benda besar panjang dan keras yang menerobos masuk kedalam memekku, rasanya sangat perih, kontol itu merobek keperawan ku. Namun aneh nya saat itu aku sama sekali tidak bisa melawan, alih alih berotak, aku justru seperti memberi jalan lebih pada si pemilik kontol durjana itu untuk lebih leluasa menghujam keluar masuk memek ku, semalaman memek ku terus di jejali kontol besar itu, aku terus di genjot olehnya di rumahku ,tempat tidurku, di ranjang yang harusnya jaadi tempat suamiku mendapatkan kenikmatan duniawi nya. Justru sekarang malah di nodai oleh si jelek mesum kang antar galon. Apa yang harus ku katakan pada suamiku nanti kao dia tau apem miliknya sudah di koyak orang. Apem yang bahkan dia sendiri belum pernah lihat. Apa aku harus jujur saja?





'POV Narator'



Jeny pun akhirnya menceritakan semau yang terjadi pada sinta sekaligus alasan yang membuatnya sangat sedih dan stress, bagai mana tidak apem segar yang dia janjikan pada suaminya kini justru menjadi santapan gratisan warga 2 orang bejat. “apa kita laporin aja masalah ini ke polisi teh?” tanya jeny, “jangan Jen, kalo kaya gitu yang ada kita bakal menanggung malu yang besar nanti, ya memang para pria bejat itu pasti akan di hukum tapi yang tersisa adalah berita kalo kita pernah di setubuhi oleh mereka, itu pasti bakal jadi bahan gunjingan warga” ujar sinta berusaha mencegah jeny membawa masalah ini ke jalur hukum. “lalu aku mesti bagaimana teh, apa yang harus aku katakan pada suamiku nanti kalo dia tau aku sudha tidak perawan?” ujar Jeny sedih dan kalut, “kita pikirkan itu nanti, sekarang kamu tenangin pikiran kamu aja dulu, dan perlu kamu tau juga jeny, bukan cuma kamu yang semalam di setubuhi jeny, teteh juga sama, teteh di gilir oleh pak rt dan lainya, bahkan bukan cuma disetubuhi, tapi teteh juga disodomi oleh mereka” ujar sinta yang mulai ikut sedih karena kembali mengingat apa yang sudah menimpa dirinya. “eh teteh juga jadi korban?” tanya Jeny kaget, rupanya semalam saat Jeny dipapah dan di antar pulang oleh boim, dia tidak sempat memperhatikan sinta yang sedang asik menjilati kontol mang aceng. “jadi kita berdua ini korban teh?” tanya Jeny, “iyah Jen, makanya teteh juga bingung harus bagai mana, terlalu banyak yang di korbankan kalo kita mau coba coba lapor, termasuk pernikahan kita” ujar sinta, jeny pun akhirya mengundurkan niatnya untuk melapor setelah mendengar penjelsan sinta.



Disaat sinta dan Jeny masih merenungi nasib mereka yang malang, tiba tiba pintu rumah Jeny ada yang mengetuk, “siapa Jen? Kamu ada janji sama ssorang?” tanya sinta kaget. “nggak teh, gak tau juga siapa, coba bntar aku lihat dulu” ucap Jeny sebari pergi membuka pintu rumahnya. Jeny tampak kaget ternyata yang datang itu adalah mang aceng, “mau apa kamu, pergi!!” ucap Jeny sedikit membentak, “sabar neng, amang kesini bukan mau ada urusan sama neng, tapi mau ke teh sinta ini pisang ambon nya ketinggalan” ucap mang aceng. Tiba tiba sinta datang dari dalam, wajahnya terlihat pucat dan seperti ketakutan, Jeny pun sedikit heran melihat teh sinta yang seperti takut dengan mang aceng, “teh ini...” belum smepat jeny menyelesikan perkataanya, tiba tiba mang aceng menyela “ini saya bawain pisang ambon kesukaan teh sinta, tadi kelupaan, ayo sini ambil sendiri aja teh”. Sinta sedikit mundur dan menggelengkan kepala, sinta sepeti hendak menangis, tapi dari kode kode mang aceng sinta pun akhirnya maju dan berlutut di hadapan mang aceng, “teteh mau ngapain?” tanya jeny heran, sinta tidak menghiraukan pertanyaan Jeny, dia lalu tanpa ragu menarik turun kolor mang aceng sekaligus dengan cempaknya, terlihatlah kontol mang aceng yang mengacung tegak “teh sinta apa yang kamu lakuin teh?” tanya Jeny semakin panik setelah melihat besarnya batang kontol mang aceng. semalam dia dieksekusi di semak semak sehingga tidak memperhatikan batang boim dan mang aceng, Jeny baru sadar kalo kontol mang aceng cukup besar, tidak sakah emang kalo dia barusan bilang pisang ambon, memang seperti ittulah kontol mang aceng.



Tidak lama setelah itu sinta segera mengecup kontol mang aceng, di ciuminya batang kontol itu dan kemudian sinta mulai memasukan kontol tersebut kedalam mulutnya, sinta mulai mengoral kang aceng, semua yang dia bisa dia praktekan disana. Sementara Jeny terduduk lemas menyaksikan teman nya yang sekian detik lalu mengatakan dirinya sebagai korban, justru sekarang tanpa ragu mengulum kontol kang sayur itu, dengan lihainya sinta mengoral kontol mang aceng, karena sudah sangat bernafsu mang aceng pun mulai memegangi kepala sinta, dia paju mundurkan kepala sinta. “berhenti!! cukup pergi kalian semua, dasar manusia manusia bejat” bentak Jeny yang mengira sinta juga sama aja dengan mereka. “eiist tunggu dulu neng, nih mamang kirim saksiin bener bener ya” ucap aceng sebari mengirimkan pesan wa pada Jeny. Jeny tampak pucat pasi setelah melihat isi dari pesan mang aceng, pesan itu berisi video pendek sekitar 2 menitan yang memperlihatkan Jeny sedang bercumbu mesra dengan boim, terlihat jelas dalam video itu Jeny sedang menggenjot boim dari atas, terlihat seakan Jeny yang mengendalikan situasi, dan yang membuat Jeny makin kaget itu adalah kejadian tadi malam di kamar nya bersama boim, tanpa Jeny tau ternyata boim merekam semua kejadian itu. “paham kan sekarang? Kalo udah paham diem aja. Atau kamu mau saya kirim itu video ke grup wa komplek?” bentak mang aceng.



Jeny pun makin terududuk lemas, dia sangat takut dengan ancaman mang aceng, kalo video itu sampe tersebar itu akan jadi skandal yang besar fikir Jeny. “heh sinta, sekarang lucutin baju kamu semua tanpa terkecuali ayo cepat!! sambil tetep kamu isep kontol saya” bentak aceng, sinta sempat menggelengkan kepala, tapi lagi lagi aceng terus mengintimidasinya membuat sinta makin ketakutan, perlahan sinta melepas semua bajunya, di mulai dari celana dan kaos yang dia kenakan, lalu dengan sedikit ragu ragu dia lepas celana dalam dan Beha miliknya, kini sinta sudah dalam kondisi bugil dengan hanya tersisa jilbab di kepalanya, terlihat dengan jelas lekuk tubuh sinta yang memang agak montok, pahanya yang gemol dengan apem tebal berselimut bulu tipis terawat toked yang masih membusung karena belum pernah menyusui, benar benar membuat aceng birahi tinggi, di malam hari sebelumnya aceng tidak begitu tertarik saat melihat desi karena saat itu tubuh desi sudah sangat lusuh dan memek yang luber oleh sperma, tapi kali ini beda, sinta masih terlihat sangat segar dengan makeup tipisnya. Bibir yang terlihat menggoda membuat aceng makin belingsatan, karena sudah tidak sabar aceng segera memeluk sinta, menarik dan mengajaknya untuk bergumul di sofa ruang tamu Jeny. Kali ini sinta tidak berada dalam pengaruh obat apapun sehingga dengan kesadaranya dia sempat menggeliat dan berontak, tapi lain di hati lain di bibir, khususnya bibir memek, sinta yang sedari tadi memegang menjilat mengulum kontol mang aceng tanpa sadar sudah membuatnya bernafsu, memeknya sduah mulai rembes dan basah, “halah, kamu pura pura nolak aja kan!? Buktinya ini memek kamu sudah becek gini?” ujar aceng yang mulai merogoh memek sinta.



Dimainkanya memek sinta oleh aceng, diusap di raba, di gesek sesekali ditusukan jarinya kedalam memek sinta, mulai dari satu jari perlahan sampe masuk 3 jari, memek sinta semakin becek, kini dia sudah di landa birahi hebat, tidak luput dada sinta yang membusung langsung saja di lumat oleh aceng, hisap nya puting sinta begantian. Kini aceng mulai ambil posisi, kaki sinta dia buka lebar lebar memperlihatkan memek nya yang merekah, aceng pun perlahan memasukan kontolnya kedalam memek sinta, dengan sengaja aceng memasukan nya sangat perlahan, baru masuk kepalanya, ditarik lagi, di masukin lagi semakin dalam, terus berulang kali membuat sinta makin gelisah, tanpa memperdulikan Jany yang saat ini sedang menyaksikanya sinta mulai memegangi pinggul aceng, di tariknya pinggulk aceng sehingga membuat kontolnya masuk sepenuhnya ke dalam memek sinta, “oooouch gede banget” desah sinta sebari matanya terpejam. “hahaha baru diginiin aja udah ke enakan” tawa aceng yang merasa bangga karena buruanya sudah takluk, aceng pun mulai menggenjot sinta “oouch ooouch mang pelan mang, pelaaaa....n, gede banget aduh ooouch oouch enak” desah sinta saat di genjot oleh aceng, berbeda sekali dengan sat dia main bersama suaminya, yang sinta rasakan lebih seperti gelitikan nikmat di memeknnya sedangkan ini sinta benar benar merasakan benda besar padat mengobok obok memeknya, “ouuch mang nikmat mang.....” tanpa sadar sinta terus saja terbawa nafsu birahinya yang memang tadi subuh belum tertuntaskan. Aceng merasa sangat gemas saat melihat sinta dalam kondisi bugil sepeti itu, di tariknya kini jilbab sinta membuat sinta benar benar sudah telanjang bulat. Sebari terus menggenjot sinta, aceng mulai melumat bibir sinta, di ciuminya seluruh wajah sinta, kedua payudaranya diremas kuat membuat sinta makin blingsatan dalam kenikmatan. “heh neng Jeny dari pada bengong mending kamu telanjangin tubuh kamu sekarang dan mainkan tuh memek pake jari kamu” perintah aceng pad Jeny.



Jeny yang ketakutan akhinya hanya bisa menurut dan mulai menanggalkan satu persatu pakaianya. Aceng lalu berganti posisi, kini dia duduk di sofa dengan sinta berada diatas pangkuanya, saling berhadapan, aceng kembali melumat bibir sinta, “gimana kontol aa kamu suka kan?” tanya aceng. Sinta hanya menggangguk lalu berkata “ kontol aa gede banget aku gak kuaat.... gak kuat nahan nikmatnya” tanpa di perintah sinta mulai menggenjot aceng. Sinta sangat bersemangat karena ingin menuntaskan hasratnya yang tertunda tadi pagi, sinta sudah tidak peduli lagi dengan siapa dia bercinta sekarang, yang ada di pikiranya hanya ingin kontol beras terus menghujam memeknya. Sepertinya kejadian tadi malam sedikit banyakanya sudah memperngaruhi fikiran sinta, kini dia sudah tau kenikmatan senggama yang sebenanrnya dan bagai mana mencapainya. Jney yang melihat itu semakin bingung, sinta yang tadi sempat menolak kini justru sedang semangat menggenjot kontol yang menusuk memeknya. Tanpa sadar seperti naluri melihat adegan panas sepeti itu membuat Jeny ikut birahi, tangannya mulia menyentuh payudara dan memeknya sendiri, dimainkanya kedua putingnya dengan jari jari lentik miliknya. Begitu juga dengan kacang kecil di sela sela memeknya, dia gesek dan usap. Saat meraskan kenikmatan colmek seperti itu Jeny justru tuba tuba teringat bagai mana nikmatnya tadi malam berasama boim. Jeny berusaha mengelak dan mencoba mengalihkan pikiranya, tapi bayang bayang kontol boim saat menghujam memeknya makin membuatnya lembab dan basah, tanpa bisa dia kenadalikan Jeny mulai memasukan jari jemari lentiknya itu, mengaduk aduk memeknya sendiri dan membayangkan itu adalah kontol boim yang dengan kasar menghujami memeknya, sinta kembali menunjukan sisi liarnya, goyaanganya makin agresip dan makin keras seakan akan dia ingin kontol itu menghujam keras memeknya. Sinta pun mulai merasakan dennyutan pada memeknya, ia merasa akan mecapai puncak kenikmatanya kembali seperti tadi malam, begitu juga jeny yang sudah tidak lagi memperhatikan aceng dan sinta, melainkan sibuk mengejar kenikmatanya sendiri. Disaat mereka hendak sampai..... tiba tiba. “GUBRAK,, suara pintu di dorong paksa Aceng Sinta dan Jeny tampak kaget. “SEDANG APA KALIAN?”


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

DIBALIK SEMUA KESENANGAN (BAPAK-BAPAK) Bag. 2'



Sebelumnya, mang aceng nulai berani memanfaatkan senjata yang dia miliki berupa video dan gambar persenggamaan Sinta dan Jeny tempo malam hari ketika mereka di eksekusi di pos ronda, sinta sangat kaget ketika tahu kalau kejadian itu sampe di rekam dan di foto, terlihat dalam video saat ketika Sinta sedang asik menggoyangkan pinggulnya dalam posisi WoT, terlihat sinta benar benar menikmatinya saat itu, begitu pun dengan Jeny dia tidak menyangka kalau saat itu Boim merekam semua adegan yang mereka berdua lakukan di atas ranjang di dalam kamar Jeny dan tomi, bahkan saat kondisi tertidur Boim merekam semua bagian tubuh Jeny dalam kondisi bugil, semua lekuk tubuh Jeny direkam baik oleh Boim, bahkan sampai bagian detail kecil seperti bentuk memek beserta bagian rekahan memeknya di rekam sempurna oleh Boim. mang aceng mengancam akan membagikan video dan foto tersebut ke grup WA komplek, yang jelas saja membuat Sinta dan Jeny berada dalam pilihan yang sulit antara melayani nafsu bejat mang aceng, atau membiarkan video dan foto tersebut tersebar dan menjadi konsumsi publik.


Disaat Sinta sudah pasrah dan lebih memilih menikmati batang besar yang sekarang sedang menghujam memeknya dalam dalam, kini Sinta dalam posisi Wot dimana mang aceng duduk santai di atas sofa sebari memainkan toked sinta, dan di atas nya ada Sinta yang sedang asik menggoyangkan bokongnya saling berhadapan, lalu tiba tiba dari arah pintu “APA APAAN KALIAN!?” terdengar suara seseorang sedikit berteriak sebari menggebrak pintu rumah Jeny. Mang Aceng, Sinta dan jeny pun sangat kaget melihat ada seseorang yang memergoki mereka yang sedang asik berbuat mesum, Karena kaget Sinta justru malah menghujamkan kontol mang aceng dalam dalam sebari memeluk erat mang aceng, dan Jeny yang sebelumnya sedang asik colmek malah reflek menutupi memek dan tokednya dengan tangan tanpa kepikiran untuk berpakaian kembali. “Waduuuuh, beuuuuh ternyata.... si montok isrti nya si ujang lagi asik menggenjot kang sayur langganan ibu ibu komplek, dan apa lagi ini? Istri tomi si pelaut... malah lagi asik colmek... kesepian yah De’ butuh kontol ya?” Ujar pria yang tadi yang ternyata adalah Jamal dan Ucup yang merasa curiga karena melihat ada gerobak sayur mang aceng terparkir di depan rumah Jeny tapi tidak ada pemiliknya. Dan kebetulan juga Rumah Ucup memang berada tepat disamping Jeny, sehingga dia pun sempat melihat mang Aceng memasuki pekarangan Jeny.


“Gimana nih Cup, kita apakan para pelaku mesum ini, mau kita arak sambil telanjang aja ke rumah Rt?” ujar Jamal, “jangan kang tolong jangan....” ujar Jeny memelas sebari mulai menangis karena ketakutan, “saya.... saya bisa jelasin kang” ujar mang aceng yang juga ikut ketakutan, sementara sinta sama sekali tidak berkomentar apa apa, dia sangat ketakutan dan justru malah makin erat memeluk mang Aceng. “apa yang perlu dijelasin, ini semua udah jelas kan” ujar Jamal dengan nada lebih tenang tapi masih tetap mengintimidasi. Jamal pun terlihat berbisik dengan Ucup. Lalu kemudia Jamal menghampiri Sinta yang masih berada diatas mang Aceng, ditepaknya bokong Sinta yang montok, “angkat cepat, udah kepergok juga masih aja itu kontol di tancepin... doyan ya!?” ujar jamal. “ampun kaang saya tidak bermaksu...” PLAAAK belum sempat Sinta menyelesaiakn ucapannya jamal sudah kembali menepuk bokong Sinta, “udah angkat... jangan ngeyel kamu, udah ketangkep basah juga” ujar Jamal sebari sedikit meninggikan suaranya. Masih dalam posisi yang sama Sinta lalu mengangkat bokong nya, kontol mang aceng pun terlepas, kini Sinta dalam posisi sedikit menungging di atas sofa dengan tangan masih memegangi pundak mang Aceng, terlihat kontol mang Aceng yang tadi berdiri tegak sekarang mulai lempes karena ketakutan sudah tertangkap basah sedang mesum di rumah warga.



PLAAAK, Jamal kembali penampar pantat Sinta, kini sedikit lebih keras. “Aaaach...” lirih Sinta saat bokongnya di tampar Jamal. “Sudah keluar belum kamu Ceng?” tanya Jamal. “belum kang belum, ini baru mulai belum sampe Crot ko, neng Jeny juga belum sempat saya apa apain” ujar aceng dengan nada masih ketakutan, bagaimanapun mang Aceng tau kalau Jamal cukup punya power di komplek ini. “waduuuuh, jadi istri si pelaut juga mau digarap, luar biasa kamu ceng” ujar Jamal. “Coba kita lihat dulu si montok Sinta ini” kata jamal melanjutkan sebari tanganya mulai merabai bokong sinta, terus mengarah tengah menelusuri bokong sinta sampe kebawah tepat ke memek sinta, diraba nya apem sinta yang tembem berbulu tipis itu. Terasa memek sinta sudah sangat becek dan sejurus kemudia kedua jari jamal sudah menerobos masuk kedalam belahan memek Sinta. “eeungh.. mmmph...” pekik sinta sebari menutup mata merasakan 2 jari Jamal sudah masuk kedalam memeknya. Memek Sinta saat ini sedang sangat sensitif karena nafsunya yang mulai bangkit tadi. Sehingga baru 2 jari saja sudah membuatnya merasa nikmat. Jeny yang melihat itu hanya bisa menyaksikan tanpa bisa berbuat apa apa, sementara Ucup yang tadi menghampiri Jeny sedikit teralihkan fokusnya pada Sinta.


Jamal lalu mulai sedikit menggerakan jari nya di dalam memek sinta, seperti sedang mencari seuatu jamal mengaduk aduk jarinya didalam memek sinta. Sinta yang tidak tahan mulai sedikit mengoyangkan pinggulnya. “binal juga rupanya istri si ujang ini, baru di giniin aja udah gak nahan... coba liat cup udah becek banget ini hahaha” ujar Jamal sebari mulai mengeluarkan jari jarinya dari memek sinta, kini dengan kedua tanganya jamal merekahkan bibir memek sinta, memperliahtkan bagian dalam memeknya yang sudah sangat becek, dari Posisi jeny dan Ucup mereka bisa lihat dengan jelas lubang kenikmatan milik sinta, hanya saja reaksi berbeda diraskan keduanya, Ucup yang menyaksikan itu jelas tidak bisa melepaskan pandangannya dari memek sinta, kontolnya pun mulai bereaksi dibalik kolornya. Sementara Jeny yang menyaksikan itu merasa kasihan tapi juga bingung, Jeny belum tau bagai mana Sinta tadi bisa langsung saja melumat kontol mang aceng, apakah teh sinta di ancam atau tidak dan kalo memang itu terpaksa, kenapa memeknya bisa sebasah itu dan bahkan di akhir tadi sinta sempat menggoyang mang aceng di atas sofa seperti sangat menaikmatinya, begitulah yang terlintas di pikiran jeny.



“wah parah sih ini si ujang, punya bini memeknya montok gitu malah di biarin keliaran gitu aja, sampe sampe bisa di jebol kang sayur komplek, rugi.. rugi...” ujar Ucup yang mulai meremas kontolnya sendiri dibalik celananya, “bukan rugi lagi ini mah, bloon aja itu mah cup” timpal jamal yang lalu mulai kembali menyodokan kedua jarinya kedalam memek sinta, kali ini dengan sedikit lebih kasar Jamal mengocok memek Sinta dengan kedua jarinya. Sinta pun kembali mendesah dan mulai memnggoyangkan pantatnya lagi berusaha mengimbangi kocokan jamal, “kalo masih pengen kenapa gak bilang cantik” ujar Jamal yang terus saja mengocok memek sinta. Sementara itu Ucup yang tadi fokusnya terlaihkan kini mulai kembali melirik Jeny, Jika diperhatiakn Tubuh Jeny juga sebetulnya tidak kalah montok dan cantik dengan sinta hanya usia saja yang jadi pembeda mereka. “heh sekarang kamu istri si pelaut, sini saya mau cek juga, turunin tangan kamu cepat” ujar Ucup sedikit membentak Jeny untuk mengintimidasi dan kini posisinya berjongkok di depan Jeny. “jangan kang jangaan... saya belum di apa apain ko sama mang aceng, ampun kang jangaan” ujar Jeny memelas, “udah berisik... jangan melawan kamu, mau saya arak kamu keliling komplek sambil telanjang gini... mau kamu!?” bentak ucup yang mulai berusaha menyingkirkan tangan Jeny yang sedari tadi menutupi memeknya, “nggak kang, jangaaan... ampuun kang” ujar Jeny yang mulai melemah, tanganya kini berhasil diturunkan oleh ucup, terpampanglah dengan jelas memek sinta yang masih imut imut ala penganten baru, memek Jeny memang masih terlihat sangat rapet dengan bulu2 yang tercukur habis, “wah udah mah penganten baru, jarang dipake juga kayanya nih memek, masih sempit banget nih kliatanya, rugi banget kamu tomi, punya barang bagus gini malah di tinggal tinggal” ujar ucup mengomentari memek jeny. “halaaaah mana ada rugi, barang gituan mah banyak di atas kapal juga” timpal jamal yang tiba tiba ikut berkomentar, “masa sih mal!? Di atas kapal ada ceweknya juga emang?” ujar Ucup penasaran sebari tanganya mulai merabai memeknya Jeny, menelusuri garis lurus pada memeknya Jeny, dan secara perlahan salah satu jarinya mulai menerobos masuk kedalam memek Jeny, “aaach, aduuh” desah Jeny saat jari Ucup mulai masuk kedalam memeknya, “wah disini juga sama mal, udah basah banget” ujar ucup sebari jari nya terus dia keluar masukan kedalam memek Jeny. Desahan makin intens keluar dari bibir Jeny, colmeknya yang tadi sempat terganggu kini serasa dilanjut lagi.



Sinta pun lalu di turunkan dari pangkuan Aceng, saat sinta berdiri jamal sekilas melihat tubuh sinta yang montok dengan jelas dari arah depan, lekukan tubuh sinta benar benar membuat jamal tegang. Jamal pun lalu menghampiri sinta yang masih berdiri ketakukan tapi sama sekali tidak berusaha menutupi ketelanjangannya, sebentar dia perhatikan tubuh sinta dari depan, lalu tangan jamal mulai melingkar kearah pinggul sinta, diremasnya kedua bongkahan pantat sinta yang mulus dan besar, dengan perlahan mulai mengecup leher sinta, sebari terus meremasi pantat sinta, jamal sangat tertarik dengan tubuh sinta, terutama bokongnya yang seksi, kedua bongkahan bulat itu terus dia mainkan di remas dan sesekali di cubit manja, sementara diatas, mulut jamal mulai menelusuri telingan sinta, jamal kecup dan gigit gigit manja daun telingan sinta, sementara sinta sendiri karena memang sudah mulai horny sebelumnya kini menjadi semakin panas akibat ulah jamal, “mmmmch, ssch.. mmch” desisan penuh nafsu mulai keluar dari bibir sinta, sebari memejamkan mata, meresapi setiap kecupan di lehernya terus secara bertahap naik ketelinga, lalu secara perlahan bibir jamal mulai mendekati bibir sinta, dikecupnya bibir sinta perlahan, tanpa jamal duga justru sinta cukup agresip disini, sinta mulia melumat bibir jamal, diajulurkan lidahnya memancing lidah jamal, kini mereka benar benar saling berpagutan, saling melumat, beradu lidah.

Disaat itu Aceng masih terduduk diam di sofa, menyaksikan kedua wanita cantik sedang di cumbu bapak bapak komplek, kedua apem tembem dengan bongkaha payudara yang bulat dan besar yang harusnya dia nikmati sepuasnya hari ini kini harus dia relakan kepada Jamal dan Ucup, dia lihat sinta kini sedang dipeluk jamal sebari berciuman saling melumat sebari tangan jamal terus saja meremas bokong sinta, sedangkan Jeny kini sudah di dudukan di sofa 1 orang, kakinya di angkat dan di buka lebar memperlihatkan bibir memek yang masih berwarna pink cerah, yang sebentar lagi akan di sapu lidah ucup yang mulai bersiap menjilati memek jeny. “aaaach jangan digituiiin... geli aaaach, ach udaa...ah” desah Jeny sebari terus menggeliat merasakan sapuan lidah ucup, tidak bisa Jeny pungkiri apa yang ucup lakukan benar benar terasa geli tapi ada nikmat nikmatnya gitu. Tangan ucup mulai meremasi payudara Jeny yang lumayan cukup montok, diremasnya kedua payudara Jeny, tidak luput dimainkan juga puting Jeny, dia plintir plintir dan cubit keras puting Jeny. Kembali ke jamal, kini dia selesai berciuman, jamal kini duduk di sofa di sebelah aceng, celananya sudah dia turunkan memperlihatkan kontolnya yang berdiri tegak, dengan sinta yang berlutut tepat di antara paha Jamal, dengan sedikit kode kode jamal meminta sinta untuk memegang dan mulai mnejlati kontolnya.

“astaga besar banget, ini bahkan lebih besar dari punya mang aceng, apa benda ini bisa muat ke memek aku” pikir sinta dalam hati saat pertama kali menyaksikan kontol jamal, benda panjang dan besar itu mulai sinta remas, sinta kocok sebentar kontol Jamal, dan lalu mulai memasukan kontol jamal kedalam mulutnya, pertama sinta kecup lubang kencing jamal, di telusurinya kontol terebut oleh bibir sinta, dia kecup perlahan, meresapi aroma kontol jamal yang jusrtu malah membuatnya semakin horny. Biar gak nganggur jamal pun lalu memberikan hape nya pada aceng dan mulai menyuruhnya merekam setiap adegan yang dia lihat saat ini. Kini sinta benar benar sudah pasrah dan lebih ingin mencicipi batang besar menerobos masuk kedalam memeknya. Puas mengoral jamal, sinta kini mulai naik keatas pangkuan jamal sama seperti posisinya dengan mang aceng tadi, setelah dirasa palkon jamal sudah dalam posisi yang pas di anatar celah memeknya, sinta mulai menurunkan bokongnya, kontol jamal pun mulai menembus memek sinta, “eeeughhhh.. besar banget a kontoolnyaaaa ach” ucap sinta yang baru menerima batang besar masuk menjebol memeknya, karena dirasa masih ngilu, sinta tidak langsung menaik turunkan bokongnya, di resapinya telebih dulu batang kontol itu, setelah dirasa cukup sinta mulai menggenjot kontol jamal, perlahan naik turun dari yang awalnya perlahan kini mulai semakain kencang, sinta mulai menikmati kontol jamal, kedua payudara sinta pun mulai dimainkan oleh jamal, sebari terus menggenjot diatas, payudara sinta terus berguncang hebat menggoda jamal untuk mulai menjamahnya. Kedua tangan jamal meremas payudara sinta, kedua jempol jamal memainkan puting milik sinta, seperti sedang meainkan analog stick. Sinta benar benar sudah dibuat lupa daratan dia bahkan lupa kalau awalnya dia sangat terpaksa karena takut akan ancaman aceng, tapi sekarang!? Dia sendiri yang ingin merasakan sensasi lebih dari pisang ambon yang dia selalu dambakan.



Sementara itu Jeny, masih di posisi yang sama dari sebelumnya, bedanya kini ucup sudah memposisikan kontolnya tepat di belahan memek Jeny, hanya perlu sedikit dorongan kecil, benda panjang keras itu akan masuk kedalam memek Jeny, aceng yang sedar tadi hanya menyaksikan sebari terus merekam mulai kembali bernafsu, bedanya kini dia lebih ingin menyentuh Jeny, melihat sinta yang pasrah dan justru menikmati malah membuat aceng tidak begitu membuat aceng bernafsu lagi, tapi melihat Jeny yang sedari tadi meronta, berusaha menolak dan seakan tidak sudi akan disetubuhi malah membuat aceng makin bernafsu, terpintas dipikiranya ingin sekali dia tukar posisi dengan ucup, menyetunuhi Jeny dengan paksa, membuatnya menjerit sakit nikmat, saat aceng terbawa lamunannya, saat bersamaan itu benar benar terjadi pada Jeny, ucup mulai menggenjot jeny, seperti orang lapar, ucup terus saja menghujamkan kontolnya dengan kasar, Jeny yang kembali merasakan benda tumpul besar masuk kedalam memeknya, masih belum terbiasa, masih ada rasa perih di memeknya, walaupun sensasi nikmatnya mulai dia rasakan pelahan seperti dia colmek tadi. Ucup memang suka bermain kasar dan itu pula lah yang membuat mbak Yuni ketagihan di jamah oleh ucup. Karena dirasa posisi yang kurang nyaman, ucup pun menangku Jeny dengan kontol masih menancap di memek Jeny, dia bawa Jeny kedalam kamar nya, tempat yang harusnya untuk tomi menjamah istrinya. Jeny pun lalu di baringkan telentang di kasur, air mata mulai mengalir membasahi pipi Jeny, dia tidak sangka akan kembali di setubuhi di ranjang milik tomi suaminya.



Ucup mulai naik keatas tubuh Jeny, melihat Jeny yang menangis ucup seakan tidak peduli, yang ada dia semakin bernafsu, di lumatnya bibir mungil Jeny, dia paksa lidahnya masuk kedalam mulut Jeny, rontaan dan penolakan Jeny seakan malah menjadi bahan bakar untuk ucup menjadi semakin semakin bernafsu, kedua tangan jeny kini di pegang erat oleh ucup dia tahan kedua tangan itu di atas kepala Jeny, sebari mulutnya terus menelusuri wajah jeny, terus turun sampe ke leher, tanda merah pun mulai bermunculan di leher Jeny, dan secara perlahan terus menyebar ke payudara Jeny, di mulai dari payudara kanan sampe kekiri, tanda tanda itu terus di buat oleh ucup sampe pada puncaknya bibir ucup sampa di puncak payudara jeny, dengan puting yang masih merah muda, ucup hisap puting itu kuat kuat, lidahnya mulai bermain memutar puting Jeny, secara bergantian kiri dan kanan di lumat habis oleh ucup, dan kembali kehidangan utama apem tembem milik Jeny, kaki Jeny kembali dibuka lebar, memperlihatkan bibir merah muda memek Jeny, terlihat sangat basah disana, walaupun Jeny terus meronta, tubuhnya tidak bisa berbohong, dia menikmati setiap perlakukan ucup, bahkan tanpa dia sadari sendiri tubuhnya mulai menantikan kembali digenjot oleh ucup. Ucup pun kembali menyetubuhi Jeny, dengan posisi yang lebih nyaman ucup semakin kasar menggenjit Jeny, perlawanan jeny pun mulai melemah, kini dia hanya bisa menggeleng gelengka kepalanya seperti ingin menolak, tapi bibir manisnya jusrtu malah mengeluarkan desahan desahan nikmat setiap kali kontol ucup menghujam memeknya dengan keras.

Sementara di ruang tamu, sinta kini ditelentangkan diatas sofa, jamal lalu sedikit memiringkan tubuh sinta, mengangkat salah satu kakinya, dan kembali jamal menghujamkan kontolya kedalam memek sinta. Ini adalah salah satu posisi kesukaan Jamal, dengan posisi ini dia bisa menikmati semuanya, menikmati bongkahan bokong sinta yang semok, sekaligus dapat melihat ekspresi wajah sinta yang sedang menikmati setiap sodokan kontol jamal di memeknya. Terus menerus di genjot oleh jamal, sinta pun mulai merasakan sesuatu di memeknya, sensai yang belum pernah ia rasakan selama berhubungan badan bersama suaminya, iya... sensai saat memeknya mulai merasa seperti ingin pipis, sensasi nikmat yang kembali dia rasakan, dirasakan oleh jamal cengkraman memek sinta mulai semakin mengencang, “keluarin aja teh, nikmati aja, gak usah di tahan tahan” ucap jamal yang mulia meningkatkan genjotanya, “aa teruss a, aku pengen pip... piiii..... aaaaaach” tubuh sinta sedikit mengejang, dirasakan oleh jamal kontolnya seperti di siram di dalam memek sinta, jamal memberi waktu untuk sinta mengatur nafas. Tubuh sinta pun kembali di telentangkan dengan salah satu kakinya masih jamal tahan sementar kali yang lain menjuntai kebawah. Dengan kontol jamal yang masih bersarang di memek sinta, jamal kecup bibir manis sinta yang masih tersengal sengal, “sekarang gantian ya teh” ujar jamal sebari kembali mulai menyetubuhi sinta, berselang beberapa menit dari orgasme sinta, jamal mulai merasakan hendak orgasme, sudah sampe ujung tanpa di tahan tahan lagi, diakeluarkan semua cairan kentalnya langsung menyembur kedalam rahim sinta. Sinta yang lemas sama sekali tidak berontak ataupun melawan saat jamal menanamkan benih bayi didalam rahimnya.


“aaach kaaaang tahaaa....n aku mau pip... piiiiiis. Aaaach” jerit Jeny yang mendapat orgasmenya tetapi ucup sama sekali tidak membiarkan Jeny beristirahat, ucup terus mengenjot tubuh Jeny, seakan dia ingin segera menyusul Jeny, dan benar saja hanya berselang 2 3 menit, ucup menghujamkan kontolnya dalam dalam dan melepaskan ribuan benih calon penerusnya didalam memek Jeny. Sinta dan Jeny kini terbaring lemas di tempatnya masing masing, mereka berpikir mungkin ini sudha berakhir, tapi jusrtu salah, 2 batang kontol lagi menanti untuk ikut menikmati lubang kenikmatan mereka, dan sekarang mereka sudah ada tepat di depan pintu rumah Jeny. Ya benar... itu adalah rohmat dan Jono yang sebelumnya sudah di kabarin oleh jamal untuk ikut bergabung bersama mereka menikmati apem segar milik jeny dan si bohay sinta. Rohmat dan Jono pun dipersilahkan masuk oleh jamal, mereka langsung kaget saat melihat si jilbab bohay sinta yang selalu jadi perbincangan bapa bapak saat ini sedang terlantang lemah diatas sofa dalam kondisi telanjang bulat, di hiasi lelehan sperma di sela sela memeknya. “kalian nikmati aja dulu si jilbab bohay ini, saya mau ikut yang di dalem dulu, gak usah sungkan sungkan nikmati aja sepuasnya, dia milik kita sekarang” ujar jamal mempersilahkan jono dan rohmat menikmati sinta.


 




Bu RT



Sementar di luar rumah Jeny. “itu Mas Jono sama kang rohmat mau apa ya ko masuk rumahnya Teh Jeny, mana jendelanya tertutup semau, lalu ini mang aceng kemana lagi ko cuma ada gerobaknya aja” ujar bu Rt yang memang sengaja mencari mang aceng karena ada yang mau dia beli, sampe tanpa sengaja dia melihat Jono dan rohmat masik kedalam rumah Jeny. Karena curiga dan penasaran Bu Rt pun mencoba mendekati Jendela Jeny dan hendak mengintip apa yang akan dilakukan rohmat dan jono didalam rumah teh Jeny. Sementara jamal mulai mengintrogasi Aceng, dia penasaran bagai nana kang sayur si bujang lapuk jelek bisa ngewe si jilbab bohay sinta, dan nelanjangin istri si pelaut Jeny dalam waktu bersamaan, karena terdesak aceng pun menceritakan semua yang terjadi pada Jeny dan sinta saat kemarin malam meronda bersama kelompok Pak RT, diperlihatkan pula foto foto yang tadi sempat dipakai aceng untuk memeras sinta dan Jeny. Dari pengakuan aceng ini lah yang akhirnya memberi inspirasi pada jamal dan kawan kawan untuk melakukan hal yang sama dengan apk RT CS, sampe terjadinya kejadian cepirit di pos ronda.



Kita tinggalkan dulu mereka dan Bu RT yang tiba tiba lututnya lemas setelah melihat apa yang terjadi didalam rumah Jeny melalui sela jendela yang tidak tertutup gorden. Kembali kewaktu saat ini, beberapa hari pasca kejadian cepirit di pos ronda. Pak RT dan bang Robert menyambangi salah satu rumah warga, TOK TOK TOK pakee.... bukan bukan yang itu, Tok tok tok “permisi teh... ada oang di rumah?” ujar pak rt mengetuk pintu, “iya sebentar” terdengar suara lirih wanita dari dalam, pintu rumah pun terbuka, terlihatlah wanita cantik bercadar dibalik pintu tersebut, “eh pak Rt, bang robert, ada apa ya pak tumben kesini?” tanya wanita tersebut yang tidak lain adalah shifa, beberapa hari setelah kejadian dirinya di kerjain jamal dan kawan kawan sampe terjadi kejadian cepirit di pos ronda shifa benar benar masih trauma dan takut, dia terus saja mengurung diri di rumah dan belum berani kelur, suaminya sempat bertanya kenapa, tapi jelas shifa tidak mungkin menceritakan kejadian tersebut di pad suaminya. “maaf teh ganggu, ada hal penting yang harus saya bicarakan, boleh saya masuk dulu teh?” ujar pak rt berusaha seramah mungkin tapi tetap dengan nada yang dibuat serius. “duh maaf pak, suami saya sedang tidak ada di rumah, jadi saya gak bisa mempersilahkan pak Rt dan bang robrt masuk, takut jadi fitnah, mungkin pak rt bisa kesini lagi sore kalo suami saya udah pulang” ujar shifa berusaha menolak, “oh saya paham teh, tapi kami kesini kebetulan bukan mau bertemu suami teteh, melainkan memang sengaja mau bertemu teh shifa” ujar pak rt. DEG shifa sedikit kaget dengan maksud kedatangan pak rt, “mau bicara sama saya? Ada apa ya pak, mungkin bisa di bicarakan disini aja pak, di luar, silahkan duduk dulu aja pak” ujar shifa yang mulai merasa hawatir dengan apa yang mau pak rt sampaikan. “wah saya rasa teh shifa, gak bakalan suka kalo saya bahas ini du luar, tapi okelah” pak rt pun mulai duduk di teras rumah shifa yang memang ada tersedia bangku tamu disana, di ikuti bang robert yang ikut duduk, “ gini aja teh biar gak bertele tele langsung aja” ujar pak rt sebari menyodorkan hp nya yang sedang memutar video. Shifa benar benar panik dengan agak ragu dia raih hp pak rt. “BROOOOOT, pret preeet... BROOT” suara tersebut tiba tiba terdengar dari hp pak rt yang sedang memutar video, yang tidak lain adalah kejadian saat shifa cepirit di pos ronda. Shifa tiba tiba terduduk lemas setelah menyaksikan video tersebut ada di hp pak RT. “bagaimana pak rt punya rekaman tersebut, apa itu dari kang jamal, apa mereka menyebarkan videonya” ucap shifa dalam hati, pikiranya mulai kalut dia takut kalo video itu sampe keyahuan suaminya. “masih untung suami ibu tidak ada saat ini, kalo dia ada dan melihat itu, entah apa yang akan terjadi” ujar pak RT, “tolong jangan pak, jangan sampai suami saya tau” ujar shifa memohon pada pak RT, “masih mau bicarain ini disini? Atau kita pindah ke dalam” tanya pak RT singkat. “oke pak oke, kita bahas ini di dalam, tapi tolong sebelum masuk perhatikan dulu sekitar jangan sampai ada orang lihat” ucap shifa, pikiranya mulai kalut dan tidak bisa fokus.



Apa yang akan terjadi dengan Bu RT setelah mengintip di rumah Jeny, dan apa yang akan dilakukan Pak RT pada shifa? Tunggu update selanjutnya.</div>


;;;;;;;;;;;;;;;;

Dibalik kesenangan bapak – bapak (bag. 3)





Teh Shifa'



Diwaktu saat ini, ketika pak rt menyambangi rumah teh Shifa, kini mereka bertiga ada sudah ada di ruang tamu teh shifa, dengan gemetar teh shifa memohon agar video itu bisa segera di hapus,

“pak rt tolong hapus video nya, tolong jangan sampe video itu ketahuan suami saya, saya mohon pak” ujar teh shifa memelas.

“maaf teh gak bisa segamoang itu, teteh sadar gak apa yang sudah teteh lakuin, bisa bisanya teteh yang notabene seorang guru mengaji justru malah berjina saat tugas ronda, tidak hanya satu, saya lihat teteh berjina dengan 5 orang sekaligus, jelas saya gak bisa biarkan itu, ini harus saya sampaikan ke suami teteh” uajr pak rt dengan nada serius, mendengar itu teh shifa makin gemetar, dia masih tak habis pikir bagaimana pak rt bisa dapet video itu.



Rupanya yang menjadi jawaban atas pertanyaan shifa, pada malam itu, pak rt sedang bad mood karena istrinya belakangan ini selalu menolak saat hendak di ajak berhubungan, istrinya nya selalu mengeluh lelah dan letih, sampe akhirnya pak rt memutuskan untuk ikut ronda bersama petugas ronda malam itu yang sudah pasti adalah kelompok jamal Cs. Sahat hendak sampai ke pos ronda, dari kejauhan pak rt mulai mendengar sayup sayup erangan wanita, pak rt pun bergeas bersembunyi ke semak semak dan perlahan mulai mendekati pos ronda. Setelah dirasa cukup dekat dan dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalam pos, pak rt sangat kaget, terlihat disana seorang wanita dengan jilbab lebar sedang di doggy oleh rohmat, sementara jamal dan lainya hanya menyaksikan di pinggiran pos, awalnya pak rt hendak melabrak mereka, tapi niat itu dia urungkan, alih alih melabrak, pak rt justru malah mengambil kesempatan dalam kesempitan, dia keluarkan hape nya dan mulai mereka kejadian persenggamaan itu sampe akhirnya dia tau kalo yang sedang digilir itu adalah teh shifa si guru ngaji anak, pak rt pun ikut bernafsu, tapi dia tetap sabnar dan berpikir akan mengambil jatahnya sendiri nanti, pak rt terus merekam mereka sampe akhirnya terjadilha insiden cepirit teh shifa.



“pak tolong pak jangan kasih tau suami saya soal video itu, tolong pak” teh shifa kembali memohon, dan kini dia bangkit dari kursinya dan berlutut di dekat pak rt sebari terus memohon.

“itu... ituu... itu saya dipaksa pak, sunggu, saya tidak ada niat berjina paak, tolong”.

“gini ya teh, yang namanya di paksa itu menjerit menolah, meronta, tapi nyatanya apa, teteh malah mendesah desah ke enakan, apanya yang dipaksa kaya gitu” ujar pak rt

“sampe sampe cepirit pas lagi di sodok, pasti saking enaknya tu dimana unsur paksaannya itu” ujar robert mulai ikut bicara

“nggak pak nggak, nggak seperti itu... saya bakal bayar bapak, berpapun untuk video itu pak, tolong pak” ujar teh shifa yang mulai panik.

“apaan bayar? Mau bayar pake apa, kalo cuma duit kami sudah punya, bener gak bert?” ujar pak rt.

“yo..i pak, kalo duit kita udah cukup, tapi mungkin kalo yang lain bisa kita pertimbangkan” ujar bang robert

“yang lain? Yang lain apa pak, coba sebutin aja, pasti saya usahakan asal video itu di hapus pak” ujar shifa yang sudah sangat panik dan kalut. Pak rt dan bang robert pun saling tatap dan mulai ternsenyum licik.

“oke teh, berhubung saya gak tegaan, gini aja... ini saya gak maksa terserah teteh aja, walaupun kemarin saya udah liat langsung, tapi rasanya belum jelas, jadi sekarang saya ingin lihat lebih jelas teh, bisa?” tanya pak rt, teh shifa sedikit bingung maksud pak rt

“maksudnya gimana pak” tanya teh shifa terbata bata

“langsung aja, kami disni ingin lihat teteh telanjang, gak sepenuhnya telanjang, hanya pakaiannya aja, kerudung dan cadarnya gak usah di lepas, gimana bisa?” ujar bang robert blak blakan. Teh shifa yang medengar itu seketikan tersulut emosi.

“kurang ajar kalian, keluar kalian dari sini, aku gak sudi ikutin nafsu bejat kalian, KELUAR” bentak teh shifa pada robert dan pak rt.

“oke... kalo teh shifa gak mau, kita bakal pulang, saya udah bilang saya gak maksa, ayo bert” ujar pak rt mulai beranjak dari duduknya, saat hendak membuka pintu, robert pun bertnya ke pak rt

“jadi kita kemana sekarang pak?”

“kemana lagi, kita ke kantornya si Rio (saya lupa nama suami teh shifa yang sebelumnya sudah saya tulis, udah anggap aja namanya Rio) kita harus laporin soal kejadian semalam kedia, dia harus tau kalo istrinya yang.....”

“TUNGGU” ucap teh shifa memotong yang memotong ucapan pak rt. Pak rt dan robert pun menoleh ke arah teh shifa.



Dan tanpa berucap sepatah kata pun teh shifa segera menyibakan kerudung nya kebelakang, meraih resleting roknya dan mulai mebukannya, secara perlahan rok itu mulai turun kelantai, memperlihatkan betis dan paha teh shifa yang mulus, lalu diatasnya samar samar terlihat ujung celana dalamnya, lalu teh shifa pun lanjut membuka kaos lengan panjang yang ia kenakan, kini terpampang sudah dengan jelas lekuk tubuh teh shifa, yang hanya tinggal terbungkus bra dan celana dalam, tampak perut teh shifa yang masih langsing karena belum punya anak, dan yang lebih bikin pak rt dan bang robert kaget adalah, dibalik pakaianya tang selalu tertutup itu ternyata ada buah dada bulat besar yang menggantung indah yng masih terbungkus bra. Teh shifa lalu hendak membuka branya tapi dia mulai sedikit ragu.



“tunggu, yang 2 itu sisanya harus dibuka sambil jogang” ujar pak rt.

“apa!!? tapi sebelumnya tidak seperti itu, saya gak bisa” ujar teh shifa kaget

“ya ada sedikit perubahan rencana, kalo gak mau ya udah, kita pergi” ujar pak rt,



sekali lagi tanpa bicarap apapun shifa mengambil jepitan rambut yang kebetulan ada di atas meja, dia jepit kerudung dan cadar yang dia sibakan kebelakang tadi, teh shifa tau apa yang pak rt dan rober ingin kan, dia lalu mulai mengangkat tanganya dan mulai bergoyang, perlahannya tangangnya turun, meraih kedua bukit kembarnya, dia remas payudaranya, dengan mata terpejam, dia remas remas kedua payudaranya yang terbilang cukup besar, badanya masih terus bergoyang. Satu persatu tali bh yang ada dipundaknya di turunkan, setelah itu, salah satu tanganya menahan bh, yang satunya lagi meraikh pengait di bekakang punggungnya. Tangan yang tadi menahan bh nya pun mulai menarik bh tersebut, dia angkat kembali kedua tanganya sambil terus bergoyang meliku liuk naik turun, robert dan pak rt yang melihat itu jelas sudah tegang sedari tadi, keduannya tanpa sadar mulai meremasi kontolnya masing masing dibalik celana mereka. Mereka sama sekali tidak menyaka kalo si cantik anggun nan sholeha ini bakal seliar itu menari striptease.



Rupanya ini bukan kali pertama shifa menari striptis, suaminya si rio sering meminta nya melakukan hal itu, awalnya shifa merasa ragu dan malu kalo harus bertingkah liar seperti itu, tapi karena kepatuhanya terhadap suami, shifa pun mulai menuruti apa kemauan suaminya, dia berpikir, suaminya berhak mendapat kan fantasi yang dia inginkan terlebih terhadap istrinya sendiri. Karena sudah terbiasa itu lah yang membuat shifa jadi luwes benar benar erotis saat menari striptis.



Kembali ke shifa saat ini, kedua payudaranya sudah menggantung bebas, besar dan bentunya masih sangat bulat sempurna, kembali dia remas kedua payudaranya, sepertinya dia sedikit terbawa suasana dan lupa kalo yang sedang menyaksikannya saat ini adalah orang lain, dengan mata yang masih terpejam, dia remas remas kedua payudara itu, dia mainkan kedua punting susunya yang mulai mengeras, diplintir dan dijepit kuat puting susu tersebut, bibirnya mulai mendesah hanya saja karena masih menegnakan cadar pak rt dan bang robert tidak menyadari akan hal itu.



Puas memainkan payudaranya sendiri, tangan shifa perlahan turun meraih pinggiran celana dalamnya, dengan manja tubuhnya terus bergoyang naik turun kedua jempolnya mula diselipkan kedalam pinggiran celana dalamnya, dengan gerakan seperti hendak menurunkan celana dalam nya shifa terus bergoyang sangat erotis, dia pun memutar tubuhnya membelakangi pak rt dan bang robert, lalu perlahan celana dalam itu mulai turun, memperlihatkan bongkahan pantatnya yang mulus dan montok, shifa berhenti bergoyang, kini dalam posisi menungging dia mulai menurunkan celana dalamnya itu memperlihatkan seutuhnya pantat montoknya dan memek yang sedikit mengintip, masih diposisi yang sama kedua tangan merah pantat dia tarik kedua bongkahan semok itu, memperliahtkan sun hole dan lubang memeknya sangat jelas seakan sudah siap di jejali benda tumpul besar.



Celaka, karena terpengaruh nafsu dan matanya yang sedari tadi terus terpejam, shifa benar benar lupa kalo saat ini dia sedang tidak menari untuk suaminya, saat shifa menyadari hal itu, sudah sangat terlambat, tangan pak rt sudah meraih pinggul, palkonnya sudah berada tepat menyentuh bibir memek shifa yang terbuka lebar, dan dengan sekali sentak “aaaaaaach”. Shifa mendesah panjang, rupanya sedari tadi pak rt dan robrt sudah meloloskan celana mereka masing masing, dan begitu shifa membalik badan mereka segera mengahmpiri shifa. Dan pak rt lah yang ternyata ambil jatah duluan



“lepasin pak, aaach lepasin, tadi bilangnya tidak seperti ini” protes shifa,

“awalnya saya juga gak maksud kaya gini teh, tapi siapa suruh teteh goyang erotis banget kaya gitu, mana ada laki laki normal yang tahan melihat tarian erotis kaya gitu, teteh emang punya bakat.... jadi lonte syar.i” ujar pak rt yang mulai menggenjot shifa dari belakang.

“aaach... ach.... ssh, cabut pak... jangaaaa.... Ach” racau shifa yang sedari tadi memang sudah mulai bernafsu

dengan masih digenjot dari belakang, pak rt meraih tangan shifa, di tariknya kedua tangan itu kebelakang, memberikan sensai tusukan yang serasa makin dalam dan memek yang lebih ng’grip dirasakan oleh pak rt. Posisi itu membuat tubuh sinta kembali terangkat memperlihatkan payudaranya yang membusung indah. Robert pun beranjak ke hadapan shifa, dengan penuh nafgsu dan gemas dia raih kedua payudara shifa di remas remas dengan gemas. Melihat bibir shifa yang sedikit terbuka dan mendesah desah kecil, membuat robert tidak tahan untuk menlumat bibir shifa, mereka berciuman dengan penuh nafsu, kedua tangan robert masih mereas kencang payudara shifa, jempol robert pun mulia beraksi, dia plintir kedua puting pink milik shifa.



“bert ganti posisi...” pak rt mencabut kontolnya dari memek shifa, “PLOOP,, terdengar bunyi saat kontol pak rt di cabut, pertanda memek shifa sudah sangat basah, kini shifa di telentangkan di lantai, kedua kakinya di rentangkang memperlihatkan rekahan indah memek nya.

“walaupun abis digilir semalam memeknya masih aja ng’grip dan ngempot, nyedoy banget nih memek, memek lonte syar.i emang beda” ucap pak rt, yang kini mulai kembali menggenjit shifa kali ini dari depan, shifa sendiri terlihat mulai menangis, kepalanga terus menggeleng geleng seolah menolak, belum sempat memeknya sembuh dari ngilu semalam, kini harus di hajar lagi dengan kontol yang sangat keras dan besar.



“Keras banget ya ampun... ini udah seperti kayu, beda banget dengan punya A Rio yang terasa agak lembek dan empuk” batin shifa. Kini shifa benar benar berada dalam dilema batin yang hebat, dia berusaha terus menolak dan penggeleng gelengkan kepala sebari menangis, tapi di saat yang sama memeknya malah semakin menikmati batang kayu yang ada di memeknya itu, mulutnya terus mendesah. Oak rt dengan penuh nafsu terus menggenjot shifa, karena sudah ada robert yang antri giliran, pak rt tidka mau menahanya lama lama, sudah sekitar 15 menitan dari saat dia mulai menggenjot shifa, kini dia rasakan kontolnya mulai bereaksi, pak rt sudah hampir sampai, dia pun lalu meningkatkan ritme genjotanaya, shifa yang menyadari itu pun makin kewalahan karena sensasi kontol keras didalam memeknya benar benar membuat dia tidak berdaya.

“hentikan pak udaaa aaach, ach, udaaa....aaaa” tubuh shifa bergetar hebat,matanya terpejam dirasakan pleh pak rt kontolnya tersiram cairam kenikmatan shifa, karena sudah kepalang tanggung, pak rt tidak memberi waktu shifa beristirahat dulu, dia terus saja menggenjot kontolnya dengan ritem cepat dan agak kasar, mulai terdengar bunyi cipratan air di memek shifa, dan dengan sekali hentak “crooot crot crrt” pak rt menumpahkan semua pejunya kedalam memek shifa.



“enak banget bert, kamu mesti coba, sensasi gurih nikmat nya mantap” ujar pak rt yang mulai mencabut kontolnya dari memek shifa, terlihat disana lelehan peju pak rt mengalir dari rekahan nikmat memek shifa. Robert pun ambil giliran, karena dapat jatah belakangan, dia tidak mau buru buru, dengan santai dia bantu shifa untuk duduk, robert pun lalu memberikan segelas air putih yang sudah dia siapkan tadi, pak rt yang melihat itu sudah tau kalo itu pasti bukan air putih biasa, lalu dengan tanpa perlawanan robert mulai mengoles oleskan cream andalannya, ke bagian bagin sensitif shifa, tidak berselang lama efek iar putih tadi mulai bereaksi, seperti biasanya robert memberikan masngsanya obat perangsa cair dan di tambah cream gatal. Dia tidak ingin ini menjadi paksaan, dia ingin mangsanya lah yang memohon meminta di kontolin.



Tubuh shifa nulai terasa gerah, nafasnya mulai terdengan berat, bagian bagian sensitifnya menjadi semakin sensitif, puting susu dan klentitnya terasa sangat geli dan ingin sekali ia garuk. Tanpa sadar jari jemari lentik shifa mulia meraih lubang memeknya, neggesekan jarinya itu di tengah tengah rekahan nikmatnya, sedangkan tangansatunya mulai meraih puting susunya sendiri dan memijit mijit keras putingnya itu. Cadar shifa yang sebelumnya sudah dilepas oleh robert memperlihatkan wajah cantiknya. Bibirnya yang menggoda benar benar terlihat sangat erotis,



masih dalam posisi terduduk, robert pun ikut duduk tepat di belakang shifa,

“butuh bantuan teh?” tanpa menunggu jawaban shifa, dari belakang robert mulai meraih memek shifa, jari jemari nya bersamanya ikut memainkan memek shifa, sementara jari shifa sibuk menggesek itilnya, sedangkan robert memasukan kedua jarinya dan mengocok memek shifa. Begitupun tangan satunya lagi yanmg ikut membatu merangsang puting susu shifa yang sedari tadi semakin mengeras, shifa merasa bingung bagaimana tubuhnya bisa kembali bertenaga dan bernafsu setelah orgasme hebatnya yang dia rasakan tadi.



Dalam kebingungan tiba tiba robert berbisik,

“udah pernah nyoba kontol yang tidak di sunat?” tanya robert. Shifa hanya menggeleng pelan

“mau coba??” tanya robert lagi, kali ini shifa ahanya terdiam, robert lalu menghentikan aksi mengocoknya, shifa tampak kecewa karena sepertinya dia kembali hendak mencapai orgasmenya.

“ayo sini cobain dulu, kamu pasti suka” ajak robert, robert pun lalu duduk diatas sofa, dengan posisi shifa yang berlutut dihadapanya,

“ayo gak usah sungkan, hisep aja” ujart robert sebari memainkan kontolnya tepat dihadapan wajah shifa. Dan tanpa ragu dan penuh nafsu shifa seketika mencaplok kontol robert yang tidak disunat itu, dengan sangat rakus dan lahap shifa terus saja mengulum kontol robert, robert pun mengelus elus kepala shifa seolah seperti mengelus hewan peliharaan. Diluar perkiraan robert shifa ternyata punya tehnik oral yang bagus, hisapan dan ritme nya benar bernar enak, bahkan harus dia akui, istrinya yang udah biasa nyepong kontolnya sedari bangku kuliah tidak pernah terasa senikmat ini.

“aaargh udah, bisa bisa jebaol ini” robert menarik kepala shifa untuk mengeluarkan kontolnya,

“mau coba dimasukan kesini” tanya robert sebari jempol kakinya dia masukan ke memek shifa yang sedang berlutut di depannya

“aaach.... ach” shifa tidak menjawab, tapi dia sedikit mengangguk. Robert lalu menyenderkan tubuhnya ke sofa, tanganya diangkat dan dijadikan bantalan.

“ayo masukin sendiri” ucap robet santy, shifa yang melihat kontol besar tegak mengacung di depan wajahnya langsung saja bangkit dan mulai menaiki tubuh robert, diraihnya kontol robert dan dia masukan arahkan kedalam memeknya, “BLESS,, ini jadi kali pertama memek shifa dimasuki kontol yang tidak disunat, karena dorongan hasrat yang kuat shifa sudah benar benar tidak bisa berpikir jernih, yang dia inginkan saat ini hanya kepuasan memeknya.





Shifa pun mulia menggenjot robert, menaikan turunkan tubuhnya, kontol robert yang lebih besar dari pak rt membuat shifa benar benar merasakan sensasi yang berbeda, hanya dalam sehari semalam, dia sudah merasakan beberapa kontol dan kesemua nya benar benar jauh lebih nikmat dari apa yang selama ini dia anggap nikmat, termasuk kontol robert yang tidak bersunat ini, sensai lain yang shifa rasakan membuat memeknya semakin kuat mencengkrang, dapat dirasakan oleh robert jepitan memek shifa menjadi semakin kencang.



“bert, lepas dulu angkat pantatnya dikit” ujar pak rt, robert yang paham pun segera melepaskan kontolnya dan mengangkat pantat shifa, kini posisi shifa persin menungging kearah pak rt, dan “ckrek,, pak rt memfoto shifa beberapa kali dalam posisi itu. Lalu tanpa shifa pedulikan dia kmeblai menggenjot kontol robert sesaat setelah pantatnya kembali di lepas oleh robert, tak lebih dari sepuluh menit, shifa mulai merasakan sensasi nikmat di memeknya, “aaaaaach” shifa memeluk robert merasakan sensasi orgasme nya, memeknya dia hentak kuat kuat membuat kontol robert yang cukup besar dan panjang terbenam sepenuhnya. Tubuh shifa kini lemas diatas pangkuan robert, melihat kawannya yang mulai kembali On, robert pun kembali menawarkan lubang kenikmatan shifa ke pak rt

“yang ini mau di cobain gak pak?” ucap robert sebari menunjukan lubang anus shifa, pak rt yang udah kepalang kembali sange langsung bergegas menghampiri shifa dan robert saat kontol robert masih menancap di memek shifa, dari belakang pak rt mulai mempenetrasi kontolnya ke laubang anus shifa, hal yang belum sempat jamal cs lakukan, kini shifa benar benar akan merasakan sensasi lain yang belum pernah ia rasakan, double penetrasi.



“aaargh, sakiit, pak udaaaah, lemas pak” ujar shifa lemah, tanpak peduli dengan ucapan shifa pak rt segera menggenjot kontolnya menghujami anus shifa, robert pun dibawah tidak mau kalah dia pun mulia aktif bergerak,



beberapa jam telah berlalu, shifa sudah dimandikan keringat hebat, pak rt dan robert pun mencoba bermain bersih, dimana semua sperma mreka dikeluarkan semua didalam memek shifa. Shifa terbaring lemas diatas meja tamu. Tidak ketinggalan pak rt segera menghubungi rekan nya yang lain, yg tidak lain adalah, mas mul dan pak bambang.



Dalam pesan WA



pak rt: mul mau ikut gak sini nikmatin apem berhijab

mas mul: waduh lagi sibuk nih pak rt, ntar aja deh, lagian apemnya sinta udah cukup kenya kemaren hehe

pak rt: siapa bilang ini apemnya sinta

mas mul: lah lalu siapa doang? Bu rt?

Pak rt: sembarangan kamu, nih lihat yang kamu idam2akn. (pak rt mengirim foto shifa yang dia mabil tadi termasuk foto shifa yang sedang terbaring lemas)





“Boss cutiiii, si Jony tiba tiba sakit, maf dadakan” ujar mas mul yang langsung saja ijin cuti setelah meneriman beberapa foto dari pak rt.







Berikutnya kembali ke jamal Cs di rumah jeny plus Bu RT.

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


DUNIA KEBALIK



Kesampingkan dulu urusan kesenangan bapak bapak, sekarang sudah waktunya ronda lagi.



Kembali ke waktu 2 minggu setelah kebijakan baru diterapkan, diluar dugaan ternyata dalam satu minggu putara jadwal ronda, ada 1 malam dimana jumlah ibu ibunya justru lebih banyak dari bapak bapaknya tepatnya pada malam kamis, dengan perbandingan 4:2, sebagai mana jadwal yang sudah di atur pak RT seharusnya pada malam tersebut hanya ada 2 orang bapak bapak yang selalu absen ronda, yang 1 Pak Amir (30 alm) karena belum lama ini meninggal dunia, sedangkan satu lagi Sapri (29) saat ini dia mendekam di sel karena tertangkap basah dalam upayanya meruda paksa Bu RT, mungkin akan diceritakan lain waktu. otomatis jatah ronda mereka digantikan oleh si istri istri mereka.



kedua ibu ibu itu adalah Ainun (29) istri pak Amir, dan Rahma (27) istri nya sapri, kebetulan rumah keduanya bersebelahan sehingga mereka cukup akrab, sedangkan 4 orang sisanya nya adalah yang biasa rutin ronda adalah Pak Jeje (30), Dedi (28, suaminya bu syalwa), Riki (22 Bujang), Saef (35), Ainun dan Rahma ini memang cukup akrab bahkan mereka punya geng rumpi sendiri bersama 2 orang lagi yang tidak lain adalah Ratna (25, istrinya Jeje), dan Risma (29, istrinya Saef). Karena bujukan Ainun dan Rahma, Ratna dan Risma pun mulai meminta ke suami suami mereka untuk ambil bagian jatah ronda nya biar bisa kumpul bareng bersama geng rumpi nya karena dasarnya Pak Jeje dan Saef sendiri memang agak memaksakan diri kalo ronda mendapati permintaan istri istri mereka yang mau ronda jelas membuat mereka senang, dan ijin pun diberikan, sehingga pria yang tersisa hanya Pak Dedi dan Riki.



Minggu pertama ratna dan risma belum ikut ronda sehingga formasinya masih 4:2 untuk pria lebih banyak, tidak ada hal aneh yang terjadi pada malam tersebut hanya saja saat itu bapak bapak sedikit membicarakan urusan ranjang, bermula dari pak Dedi yang bercerita kalo istrinya (syalwa) akhir akhir ini mulai gak bisa ngimbangin nafsunya, setiap kali di ajak selalu mengeluh capek dan letih, bahkan sesekali pak Dedi harus sedikit memaksa saat benar benar sedang ingin bercinta, padahal kalo udah maen klaim pak dedi dia bisa bikin bu Syalwa sampe mucrat keluar 3 kali, sedangkan Pak Jeje bercerita kalo ratna instrinya terlalu monoton dan gak suka banyak gaya, pak jeje bilang tiap kali main istriya hanya mengangkang lebar menunggu di genjot sehingga pak jeje harus susah payah mengejar kenikmatanya sendiri, bapak bapak ini memang cukup saling terbuka untuk urusan ranjang, sementara riki si bujang hanya bisa mendengarkan saja karena dari pengakuanya dia sama sekali belum pernah berhubungan seks alias masih perjaka tinting, sementara itu ainun dan risma yang mendengarkan obrolan bapak bapak sedikit di buat gelisah, selangkangan mereka sudah cukup lama tidak terjamah sehingga hanya mendengar obrolan bapak bapak saja sudah bisa membuat celana dalam mereka basah. Dan akhirnya hanya bisa mereka lampiaskan setelah di rumah, colmek sendiri sendiri.



Barulah di minggu kedua, Ratna dan Risma sudah ikut gabung. Karena ada keberatan dari pak dedi dan riki, untuk ratna dan risma setelah pulang jam 12 malam harus langsung di lanjut oleh suami suami mereka, dan itu pun di setujui oleh Jeje dan Saef. Di minggu kedua ini yang lebih ramai sekarang adalah ibu ibu, mereka saling cekikikan tertawa dan bercanda, sedangkan pak Dedi dan Riki hanya ngobrol santai dan sesekai ikut ngobrol bareng ibu ibu. Semua berjalan lancar, jam 12 malam ibu ibu pun bubar, ganti Pak Jeje dan Saef yang datang, semuanya masih berjalan normal.



 




Ainun



Pagi harinya setelah selesai beres beres rumah seperti biasa Rahma mendatangi rumah Ainun sekedar untuk mengobrol dan nonton gosip bareng, “Teeh??” saut Rahma sudah berada di depan rumah Ainun, tidak ada ada jawaban dari Ainun, padahal rahma yakin ainun ada di rumah, karena tadi pagi mereka berbelanja bersama di lapak mang aceng dan motor ainun pun terlihat masih ada di halamanya, karena memang sudah biasa, rahma pun nyelonong aja masuk kedalam rumah ainun.



“Aaaach... ach.... mmmph...akh”



Rahma mendengar desahan cukup jelas dari dalam kamar Ainun, rahma cukup kaget awalnya dia berpikir kalo teh Ainun sedang berbuat mesum dengan seseorang, karena penasaran diapun mencoba menengok kedalam kamar Ainun yang kebetulan pintunya tidak ditutup.



VOP RAHMA





Rahma



“aaach... ach aaach...sshhh... aduuu”



Suara desahan itu makin terdengar nyaring, tidak ku sangka teh Ainun bakal berbuat mesum di rumah nya sendiri, tapi dengan siapa? Fikir ku. Perlahan aku mulai menengok ke dalam kamar teh ainun melalui celah pintu yang terbuka. “ASTAGA TETEH” ucapku kaget saat melihat dengan jelas kedalam kamar teh ainun, “maaf teh maaf, aku gak sengaja” ucapku sebari berlari keluar. “rahma tunggu, rahma ach, tunggu” terdengar suara teh ainun memanggilku, saat hendak keluar pintu, tanganku ditahan oleh teh Ainun, “tunggu dulu teteh bisa jelasin” ujar teh ainun, kulihat teh ainun hanya mengenakan kain untuk menutupi bgaian bawahnya dengan nafas yang tersengal sengal. Teh ainun pun mengajaku duduk di sofa.



“maaf teh, aku gak sengaja, kirain teteh gak lagi gitu”

“iya rahma gk papa... hmmm karena kamu udah liat ya teteh juga gak bisa nutup nutupi lagi, mau bagaimanapun teteh masih normal rahma, teteh masih butuh nafkah batin, sepeninggal almarhum, hanya ini yang bisa teteh lakuin disaat lagi pengen, kamu ngerti kan”



aku sedikitnya bisa mengerti apa yang teh Ainun rasakan, sudah 6 bulan suamiku mendekam di penjara, dan selama itu juga aku tidak mendafatkan nafkah batin.



“aku paham teh, apa yang teteh rasain,... mmmmh kalo boleh jujur,.. rahma juga sering kaya gitu”

“Eeeeeeeh!!!??” ekspresi teh Ainun kaget, seakan tidak percaya apa yang ku katakan.

“teteh jangan kaget gitu dong, tau sendirikan semenjak A safri di bui, aku juga udah gak pernah bersenggama lagi. Jalan satu satunya ya seperti teteh tadi” ucapku.

“hihi maaf rahma, teteh kaget gak nyangka kamu kaya gitu”

“lah, aku yang lebih kaget teh, gak nyangka tetehku yang alim, cantik mempesona ini lagi nungging dikasur sambil masukin apa tadi tuh, teteh pake apaan tadi?” tanya ku yang penasaran pake apa teh ainun tadi.

“ah kamu, mau alim mau binal juga, kebutuhan ini mah sama aja. Sama sama suka di tusuk tusuk hihihi” ujar teh ainun sebari tanganya menepuk nepuk area kemaluannya.

“haha iyah benar teh bener, teteh pake apaan tadi, ko sampe desahannya kenceng banget tadi, nikmat banget kayanya tuh” tanya ku maish penasaran.

“ah kamu kepo”

“yeh serius teh, siapa tau entar aku juga bisa pake yang kaya gitu hehe”

“eh iya ya, ya udah, teteh pake ini nih” ucap teh ainun sebari tangannya menyelinap masuk kebalik kainnya, dah “aach” teh ainun sedikit mendesah, ternyata dia mencabut benda yang sedari tadi menancap di kemaluanya, dan.

“astaga teteh gede banget, tadi pake itu,....eh sedari tadi itu ada disana?” ucapku kaget saat melihat terong ungu besar yang barusan dikeluarkan dari dalam kemaluanya.



<a href="https://www.imagebam.com/view/ME686AQ" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener"><img src="https://thumbs4.imagebam.com/ee/a3/04/ME686AQ_t.jpg" data-url="https://thumbs4.imagebam.com/ee/a3/04/ME686AQ_t.jpg" class="bbImage " loading="lazy" style width height /></a>



“hihi tadi kaget denger kamu teriak, jadi gak sempet nyabut, iyah teteh biasa pake ini, kalo gak pake timun, yang aman aman aja” ujar teh ainun.



Aku jadi teringat tadi pagi, pantas saja teh ainun begitu antusias saat membeli terong tadi, dia pilih pilih yang paling besar, ternyata buat di pake gini.

“kalo kamu pake apa biasnya rahma?”

“aku mah biasa pake jari aja teh, hehe”

“lah emangnya puas?”

“puas gak puas sih teh, kebiasaan dulu sama a safri sering di colmekin dulu pake jarinya buat pemanasan, teteh pake kaya gitu emang gak sakit?”

“kalo udah basah mang nggak rahma, malah enak banget, walaupun sensasinya teteh gak sama seperti sama barang aslinya”

“duh jadi keganggu dong tadi yah, pas lagi enak enaknya tuh kayanya tadi”

“eh kamu bisa aja, iyah sih, tadi dikit lagi padahal, kamu sih maen nylonong aja”

“lah masih bagus aku yang nyelonong teh, coba kalo si boim yang masih, udah langsung di seruduk pasti teteh, mana nungging nya pas banget kearah pintu” ujar ku ngeles

“hihihi, iyah yah, kalo yang tadi masuk laki laki, bisa berabe tuh, tapi dari tadi teteh perhatiin kamu ko kaya gelisah gitu, lagi pengen juga ya”

“ach nggak, so tau nih, eh teh serius mau dibantuin gak?”

“bantuin apaan, kamu ada ada aja”

“hehe ya bantuin ngocok nya, dari pada sendiri” aku sebetulnya dari rumah sudah mulai basah, niat kesini buat tenangin pikiran, eh malah liat teh ainun lagi gitu, makin parah nih basahnya.

“ah malu ah rahma”

“malu kenapa, orang sama sama perempuan ini, sini rahma bantu”



akupun menghampiri teh ainun yang duduk di sofa panjang, kuraih terongnya yang sedari tadi teh ainun pegang, “biar rahma bantu” aku pun memasukan tangan ku kedalam kain teh ainun,

“rahma jangan, biar teteh sendiri aja” ujar teh ainun sebari menahan hendak menahan tanganku.

“udah teh gak papa, rilek aja” ujar ku,



dirasa memek teh ainun sudah sangat basah, akupun dengan mudah memasukan terong ungu yang besar itu kedalam memek teh ainun “ah rahma, jangan” ujar teh ainun yang sedari tadi terus menolak manja, padahal aku tau dia pasti pengen banget, orang ini sudah sangat basah banget gini.

Aku pun mulai memainkan terong itu dimemek teh ainun, “ach...mmmph” desah teh ainun, saat ku kocok memeknya dengan terong, gak sangka wanita yang selalu di puji puji a safri ini ternyata ada sisi binalnya juga.

“enak teh??” tanya ku, “mmmch, ach....sssssh... mmmh” teh ainun tidak menjawab, hanya desahan desahan manja yang keluar dari mulutnya, sebari matanya terpejam, kusibakan kain yang sedari tadi menutupi bagian bawah teh ainun, terlihat lah memek bersih dengan sedikit bulu halus, bentuknya sangat tebal dan chuby dengan warna merah muda, benar kata a safri memek teh ainun benar benar cantik, seperti wajahnya. Desahan demi desahan terus keluar dari bibir teh ainun, aku pun menjadi semakin bersemangat, ku percepat kocolkanku di memek teh ainun, rasa iri yang sempat terbesit dipikiranku kembali mencuat, kuhentikan kocokanku, tanganku dari belakang mulai meraih dada teh ainun, kuremas dadajnya dari luar bajunya, tangan kiriku kembali mengocok memek teh ainun, dengan perasaan gemas dan iri, ingin sekali ku hancurkan memek indah ini, aku semakin ikut bernafsu mengerjai teh ainun, kembali ku kocok dengan kasar memeknya, sementara tanganku yang satu lagi membuka satu persatu kancing baju teh ainun, kini terpamoang dengan jelas tubuh bugil teh ainun, hanya tersisa bh saja yangmasih menutupi bagian dadanya, tanpa ijin ijin lagi, kutaruk bra teh aunun, keluarlah 2 bukit kembar yang lagi lagi membuatku iri, apa yang selalu di fantasikan a safri selama ini benar adanya, tubuh bugil teh ainun memang sangat menggoda.



Kumainkan payudara teh ainun, ku remas dan ku pelintir puting susunya, gemas sekali rasanya melihat tubuh wanita yang selalu jadi fantasi suamiku dulu, bahkan dulu saat bersenggama dengan ku pun tanpa ragu ragu, a safri terus meracau membayangkan teh ainun, padahal kontolnya sedang menusuk nusuk memek ku, memeku lah yang memberi kenikmatan pada kontolnya, tapi dengan se enaknya dia malah membayangkan orang lain. Tubuh mulus itu kini terpampang dihadapan ku, maaf teh aku gak benci sama teteh, cuma gak suka lihat tubuh teteh yang dulu selalu dibanding bandingin oleh a safri.

“mmmmh, terus rahma teteh mau sampe...... sssh, dikit lagi aaaach”

PLOP kucabut terong itu dari memek teh ainun, “lah kenapa?” tanya teh ainun, “pindah ke dalam yu teh. Biar lebih leluasa” ajak ku. Yang hanya dijawab anggukan oleh teh ainun



Kami berdua pun bangun dari sofa dan segera pergi ke kamar, teh ainun berlalu lebih dulu, terlihat dengan jelas pinggulnya yang mulus, membuatku semakin bernafsu, bukan sange, tapi ingin ngerusaknya, tubuh mulus itu. Aku lihat ada belanjaan teh ainun di atas meja, disana ada lagi timun yang tidak kalah besar dari terong yang kupakai ngocok teh ainun tadi, ku ambil timun itu dan segera menyusul teh ainun ke kamar. Di dalam kamar teh ainun sudah melepas baju dan bra nya, menyisakan jilbab yang masih ia kenakan, kini dia berbaring mengangkang di atas kasur seakan menunggu ku untuk kembali mengerjai tubuhnya.



“teteh sekarang nungging aja, sama kaya tadi pas lagi disini” ujar ku, teh ainun hanya manut manut saja dan segera manungging, kutanggalkan semua pakaian yang ku kenakan, kini kami sama sama sudah bugil, aku segera naik ketas kasur, ku tepuk gemas bokong teh ainun yang mengoda sebari mulai kuraba memeknya.

“memek teteh bagus, sering perawatan ya”

“ach, eh,,, nggak, cuma sering di potong aja bulu bulunya, jangan diliatin gitu rahma, teteh malu”

“gak usah malu teh, orang memeknya bagus gini, beda sama punya aku”



akupun memasukan jari jemariku kedalam memek teh ainun, satu persatu jariku masuk kedalam memeknya, kini 3 jari ku mengocok memeknya, entah apa yang ada dipikiranku saat ini, rasanya puas sekali bisa mengerjai tubuh teh ainun. “ahh rahma udahhh, teteh gak tahaan ach” ujar teh ainun

“sabar teh, ini baru pemanasan, teteh nikmatin aja setiap momennya” ujar ku sebari mulai meremasi tokednya teh ainun yang menggantung, akupun bergesertepat kebelakang teh ainun, terlihat memeknya yang sudah sangat becek karena kocokanku tadi, seperti sudah naluri, tanpa aba aba langsung saja ku lumat memek teh ainun, “rahma... astaga jangaaaa ach... ooooch, gelii... ena rahma” ujar teh ainun, padahal dulu aku yang selalu minta dijilati oleh a safri, sekarang malah aku yang asik menjilati memek milik teh ainun, tanpa rasa jijik ku lumat habis memek nya, ku kecup klentitnya, ku hisap kuat kuat, “aaach rahmaa.... teteh gak tahan lagi... ooooochh” teh ainun medapat klimak pertamanya, keluar banyak cairan dari memeknya, inikah yang suami ku rasakan saat disembur oleh cairan kenikmatanku ketika sedang asik menjilati memekku.



Teh ainun tampak lemas, ku ambil kembali terong yang tadi, dengan sekali sentak ku masukan terong itu dalam dalam ke memek teh ainun, “aaaaach, rahma tunggu... teteh masih lemas. Rahm...... mmmph tungg.... ach ach” desah teh ainun ketika ku kocok kembali memeknya dengan terong tersebut, melakukan ini membuatku ikut terangsang, tanganku mulai merabai memek ku sendiri, kumainkan jari jemari ku disana, di situ aku sadar walaupun secara penampilan memek teh ainun lebih baik, tapi memek ku jauh lebih sempit, hanya 2 jari saja sudah terasa sempit sekali, berbeda dengan memek teh ainun yang berasa udah longgar, padahal kita sama sama belum punya anak, kepercayaan diriku mulai naik, apa yang terlihat mata tidak sebagus kelihatannya, haha memek mu ternyata udah longgar teh, udah keseringan dipake kayanya nih. Puas dengan posisi ini, kubaringkan teh ainun, nafasnya masih terengal terlihat dia sangat kelelahan tapi sekaligus menikmati sekali apa yang kulakukan padanya.



“kita maen berdua ya teh” ujar ku.

“eh... maksudnya!?” tanya teh ainun heran,

“maksudnya gini”



Ku ambil timun besar yang kubawa tadi, kucabut terong yang sedari tadi menancap di memek teh ainun, kuganti dengan timun besar tadi, setelah dirasa cukup basah, kucabut timun tersebut dan perlahan kumasukan kedalam memek ku, teh ainun awalnya cukup kaget melihat ku ikut telanjang, tapi dia tidak berkomentar apapun. Setelah timun tadi masuk setengahnya kedalam memekku, sisa setengahnya lagi ku arahkan kedalam memek teh ainun, “och” ini kali pertama aku memasukan benda besar kedalam memek ku selain kontol a safri, aku pun segera menggenjot pinggulku, ku pompa timun itu kedalam memek teh ainun, kedua ujung timun itu menyodok memek kami dalam, ini gila aaaach, rasanya menang tidak seperti kontol asli, tapi sensasinya benar benar nikmat, ku lihat teh ainun kembali terpejam dengan mulut terus saja mengeluarkan desahan manja.



“rahma kamu jago bangeeet, och, teteh mau keluar lagi, teusin rahma lebih kenceeeng oooch” ujar teh ainun yang kembali merasakan tanda tanda hendak klimaks, “tahan teh bentar lagi rahma juga mau pipis, kita pipis bareng aaach, teeeeh........ AAAACH” memeku mucrat mengeluarkan cairan kenikmatanya, cairan itu merembes keluar dari celah memek ku, teh ainun juga meraskaan hal yang sama, bahkan kali ini orgasmenya cukup hebat, tubuhnya bergetar, pinggulnya terus saja menyentak nyentak sebari cairan kenikmatanya mengalir merembes di sela memeknya. Aku pun terbaring kesamping, tidak ku sangka ini bakal melelahkan seperti ini, timun itu masih menancap di memek ku, sepertinya terbawa karena jepitan memekku jauh lebih erat dari punya teh ainun. Kembali kepuasan batin kurasakana karena bisa mengungguli teh ainun.



Kami pun berbaring di atas kasur teh ainun dengan kondisi masih sama sama bertelanjang. Sekitar jam 2 siang aku tertidur, astaga kenapa aku tidur disini, ku lihat teh ainun masih telanjang, “astaga” aku baru tersadaar, tadi pagi aku baru saja sudah lesbi sama teh ainun, padahal niatku hanya ingin ngerjain teh ainun, kenapa aku malah ikut ikutan fikirku, tapi tunggu ko ada yang aneh, seingat ku tadi kami berbaring bersama di tengah kasur, tapi kenapa sekarang teh ainun malah bergeser kebawah, dengan kakinya menjuntai ke lantai. Kudekati tubuh teh ainun, astaga apa ini? Ada bercak lendir putih di sekitar memek teh ainun dan di atas perutnya, ku colek lendir itu, rasanya ini sangat tidak asing, kucicip lendir yang ada di jariku tadi, “ooh ini, astaga” segera ku mengcek memek ku, ternyata ada bercak lendir yang sama disana, “PEJUH SIAPA INI??”







VOP NARATOR



Ainun dan Rahma memang sudah sangat akrab seperti saudara, hanya saja yang tidak Ainun ketahui adalah diam diam rahma menyimpan rasa iri kepada ainun, berawal dari suaminya yang selalu mengutarakan fantasinya terhadap ainun, rahma bingung padahal dia tidak pernah sekalipun menolak ajakan suaminya bersenggama, kapan pun dan dimanapun rahma selalu siap melayani kontol suaminya, tapi tetap saja suaminya selalu berfantasi soal ainun bahkan saat kontolnya menancap kedalam memek rahma istrinnya. Dia seperti membayangkan sedang bersetubuh dengan ainun padahal kontolnya sedang di jepit erat memek rahma yang sempit. Sakit hati karena suaminya terus berfantasi soal ainun lah yang mebuat rahma menyimpan rasa iri pada ainun, tapi walaupun begitu rahma tetap menjaga hubungan baik dengan ainun.



Kedua keluarga ini memang punya hubungan unik tersendiri, yang tidak rahma dan ainun ketahui. Adalah kematian Amir suaminya ainun, secara tidak langsung disebabkan oleh safri. Mundur beberpa bulan kebelakang sebelum kematian amir, saat itu amir baru saja memasang beberapa kamera pengawas di rumah nya, amir memasangnya di beberapa titik, yang tidak ainun sadari ternyata amir juga memasang kamera tersebut di dalam kamar tidurnya. Siang hari di sela sela pekerjaanya amir iseng coba coba mengecek kamera cctvnya yang baru saja dia pasang, kamera terebut memang sudah terhubung ke internet sehingga bisa di akses dari jauh. Amir mengcek semua kamera, semua tampak normal dan aman, dan sampailah ke kamera yang di dalam kamar, saat itulah amir melihat istrinya ainun sedang mengangkang lebar sebari di genjot oleh laki laki, wajahnya tidak terlihat jelas karena hanya tampak bagian belakangnya, yang cukup jelas terlihat adalah ainun yang sedang mendesah nikmat, menerima sodokan dari laki laki tersebut. Saat itulah amir terkena serangan jantung dan mati di tempat. Sudah bisa di tebak siapa laki laki yang saat itu sedang menikmati memek ainun. Tidak lain adalah suami si rahma, yang saat itu nekat meruda paksa ainun yang sebelumnya sudah dicecekoki obat perangsang.


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


AKHIRNYA KENA GENJOT ORANG'



“Apa apaan ini!? Shinta!! bisa bisanya kamu berbuat hal memalukan kaya gini, dasar kalian manusia manusa bejad”



Bu Rt yang sedari tadi menyaksikan permainan shinta yang di gempur 2 laki laki akhirnya memutuskan untuk masuk melabrak mereka, sebetulnya bu rt juga sudah ikut terangsang, tapi karena sedari tadi sambil ngintip dia juga asik colmek sampe keluar, pikirannya pun kembali jernih dan memutuskan untuk masuk.



“malh bahaya mal, ada bu rt mal”

“hah!? Serius?? bahaya nih kalo kita sampe kepergok disini disini”

“gimana nih mal, kalo dia sampe suaminya, bisa berabe urusan”

“ach ach mmmch....ah...ach”



sementara itu di kamar jeny, selagi ucup dan jamal mulai panik karena tau ada bu rt datang, aceng justru malah santai ngelanjutin genjot si jeny yang menang saat itu adalah giliranya. PLAAAAAK



“woy kampret, ngent*d wae sia.... di luar ada bu Rt, diem dulu atau kita juga bakal ketahuan” ujar jamal dengan nada sedikit berbisik sambil menggeplak keras kepala aceng. “aduh, ampun kang ampun” jawab aceng kaget yang langsung saja menarik kontolnya keluar dari memek jeny yang sudah sangat basah. PLOP. Jeny yang tau kalo ada bu rt datang pun memilih diam, dia sangat takut kalo di anggap sedang mesum kalo sampe bu rt memeroki mereka di dalam, Mereka berempat pun bersama memikirkan cara keluar dari situasi berbahaya itu. jamal yang memang sudah berpengalaman di organisasi leasing apem, sudah cukuo terbiasa dengan situasi seperti ini, akhirnya bisa kembali fokus dan dapat menemukan ideu.



“saya punya ideu”

“ideu apa mal?”

“jadi gini, yang harus kita lakukan....bisik.. bisik....bisik....., gimana kalian paham, jeny kamu juga harus bantu kita, atau kamu lebih suka di arak telanjang keliling kampung?”

“saya akan ikut bantu kang” ujar jeny

“oke mal, saya paham kita mulai sekarang aja, denger ideu kamu saya malah jadi nafsu lagi”

“siap kang, saya juga bakal bantu” ujar aceng yang girang karena bakal ikut nyicipin apem bu rt yang terbilang cukup bening di kelasnya.



Jamal dan ucup pun keluar dari kamar jeny melalui jendela kamarnya, rumah jeny yang kebetulan menghadap ke pesawahan dan jarang ada orang lewat membuat jamal dan ucup leluasa melancarkan rencana mereka, jamal sekarang berada di depan rumah jeny, sambil mengendap endap mereka mulai mengarah ke pintu depan jeny, terlihat bu rt yang masih berdiri di ambang pintu, dia masih memaki maki shinta dan yang lainya, mereka bertiga benar benar ketakutan sampe sampe tidak bisa berkutik saat di labrak bu rt, rohmat dan jono pun melihat jamal yang ada di luar rumah jeny. Sedikit kode kode jamal menyuruh jono dan rohmat untuk diam, dan “oke cup, 1 2 ... mulai”.

“mmmmmph... mmph....mmmph” dari belakang jamal meubruk tubuh bu brt dan segera membekap mulutnya, di seret nya bu rt masuk kedalam rumah jeny, sementara ucup segera menyusulnya dan langsung menutup pintu, shinta cukup kaget, melihat jamal yang tiba tiba datang dari belakang bu rt, seingat dia jamal tadi berada dikamar jeny bersama ucup dan mang aceng. Sedangkan Rohmat dan Jono hanya tersenyum puas dan langsung paham apa yang akan mereka lakukan.



Jamal pun menyered bu rt masuk kedalam kamar Jeny, bu rt cukup kaget melihat di dalam kamar ada mang aceng dan jeny yang dalam kondisi telanjang bulat, jono dan rohmat ikut masuk kedalam, sedangkan jeny bergegas keluar kamar menemui shinta.

“Jeny kamu gak papa?”

“Nggak teh, cuma lemes aja”

“kita harus tolong bu rt ayo”

“jangan teh... untuk saat ini kita biarin aja bu rt di garap sama mereka, untuk kebaikan kita juga teh”

“hah?? maksudnya”

“teteh mau di arak keliling kampung sambil telanjang karena di sangka sedang berbuat mesum disini”

“gak mau...., teteh udah takut banget tadi”

“iya teh kita tunggu aja mereka”



Shinta cukup heran dengan kondisi jeny saat ini, padahal sebelumnya dia sangat drop dan shok karena baru saja semalam perawannya pecah sama orang, dan tadi harus lagi lagi di gilir banyak orang. Shinta kira jeny akan makin drop dan trauma, nyatanya walau terlihat lemas dan ngos ngosan jeny terlihat lebih ceria, sepertinya jeny sudah mulai merasakan nikmatnya sentuhan kontol pikir shinta. Baru saja mereka merasa lega, aceng keluar dari kamar dan mengajak mereka berdua ikut masuk juga. “ayo kalian juga ikut” ajak aceng sebari menarik tangan jeny dan shinta. Tanpa bisa melawan Jeny dan shinta pun ikut masuk kedalam kamar. Di dalam kamar jeny dan shinta melihat bu rt sendirian diatas kasur, sementara jamal dan yang lainya bediri di samping ranjang. “kenapa bu rt diam aja, padahal tadi dia meronta ronta” pikir shinta dan jeny heran



Beberapa saat sebelumnya, ketika bu rt di seret ke dalam kamar. Bu rt masih meronta dan berusaha berteriak.



“diem, jangan coba coba melawan atau rasakan akibatnya, mau kamu kita garap rame rame disini?”ujar jamal, bu rt yang mulai mulai menuruti perintah jamal, dia gelengkan kepala tanda takut ancaman jamal. Jamal pun melepas bekapannya.



“ampun kang ampun, saya janji gak akan lapor, saya akan pura pura gak melihat apa apa, ampun” ujar bu rt

“halah, tadi kamu bentak bentak bilang mau lapor ini lapor itu” ujar jono kesal

“ampun mas, ampun”

“oke, kita gak bakal apa apakan bu rt, tapi kita perlu pegangan untuk memastikan bu rt tutup mulut”

“pegangan apa maksunya?”

“cup ambil hape nya”



ucup langsung saja merebut hp yang sedari tadi bu rt pegang, tau dengan maksud jamal ucup segera memeriksa hp bu rt.



“wah bener kamu mal, dia ngrekam adegan di ruang tamu nih”

“sudah saya kira”

“ampun bang, nanti saya hapus videonya, sumpah”

“saya gak butuh sumpah bu rt, saya mau pegangan yang pasti, gini aja saya minta bu rt menganggalkan semua pakaian yang bu rt kenakan sekarang sambil kita videoin, buat pegangan kita”

“jangaaan, saya gak mau, tolong jangan apa apakan saya”

“kita gakan apa apankan bu rt ko, kita cuma minta bu rt tanggalkan semua bajunya, sambil kita videoin, sama kaya bu rt videoin rohmat dan jono tadi”

“sambil joget juga mal, biar asik”

“boleh. Ideu bagus tuh”

“sambil diiringin musik juga mal”

“saya suka ideu anda, boleh”

“gak maaau, saya gak mau, tolong lepasin saya”

“oke... kalo bu Rt besikukuh gak mau, terpaksa saya pake cara kasar, saya buat bakal buat videonnya secara paksa, mat, jon, sikat... telanjangin dia”

“siap juragan” ujar jono dan rohmat kompak, segera mereka langsung bergegas naik ke atas kasur.

“tunggu jangaaaaan, oke oke saya nurut, tolong jangan” ujar bu rt mulai panik, kalo mereka di biarkan pasti akan berbuat se eanaknya yang mungkin saja tidak hanya menelanjanginya tapi juga menggenjot memeknya pikir bu rt.

“hahaha gitu dong, kan enak gak perlu paksa paksa” ujar jamal senang, sebari kasi kode kode ke ucup. Ucup yang paham segera kelaur kamar menuju dapur. Tidak lama setelah ucup keluar aceng datang membawa jeny dan shinta, masih dalam keadaan bugil, mereka jadi seperti sudah terbiasa biasa bugil didepan banyak orang sehingga tidak repot repot lagi menutupi kemaluan dan payudara mereka.



Tidak lama setelah itu ucup datang membawa teko air dan beberapa gelas. Jamal dan yang lainnya pun bergegas minum karena memang sudah cukup letih dari permainan bersama jeny dan shinta tadi. Tidak ketinggalan shinta dan jeny pun ikut minum karena memang mereka sudah sangat letih dan sudah keluar banyak tadi. Jamal lalu menyodorkan segelas air ke bu rt



“nih minum dulu, santai aja” ujar jamal, tapi di tolak oleh bu rt,

“MINUM” ujar jamal sedikit meninggikan nadanya, bu rt yang sudah dibawah tekanan jamal segera menggambil gelas itu dan meminumnya sampe habis.



Jamal lalu menghampiri ucup dan berbisik,



“udah kamu masukin kan cup?”

“beres... sesuai intruksi hehe”

“ya udah sisanya simpen aja dulu buat ntar”

“sisa apa!?”

“lah sisa obatnya lah, jangan bilang kamu masukin semua!?”

“saya masukin semua”

PLAK jamal menepuk jidatnya

“ini dikit juga efeknya cukup kuat, waduh”

“wah, trus gimana nih mal, bahaya gak?”

“gak sih, paling juga mereka bakal kepanasan”

“kalo ke kita ngefek gak?”

“setau saya kalo ke kita nggak”



rumah jeny termasuk type yang cukup besar, dengan kamar 3x3, cukup luas untuk dimasuki oleh 8 orang, musik dangdut remix pun mulai dinyalakan, jamal dan lainnya hanya berdiri di samping, termasuk jeny dan shinta yang berdiri diantara mereka. Mereka semua dalam kondisi full bugil, kecuali shinta yang masih pakai jilbabnya.



'VOP BU RT



<a href="https://www.imagebam.com/view/ME5RLIZ" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener"><img src="https://thumbs4.imagebam.com/ee/99/d8/ME5RLIZ_t.jpg" data-url="https://thumbs4.imagebam.com/ee/99/d8/ME5RLIZ_t.jpg" class="bbImage " loading="lazy" style width height /></a>'



Pagi hari setelah baru pulang belanja di mang aceng, saat itu saya cek ternyata ada yang kelupaan belum kebeli, langsung aja aku berbgegas kembali ke lapak mang aceng, “lah ko udah gak ada!?” ujarku, padahal tadi pas saya pulang masih ramai yang belanja, sekarang tiba tiba udah gak ada tuh mang aceng. Aku coba cari keliling komplek, “nah itu dia grobaknya” ku lihat gerobak mang aceng ada di depan rumahnya Jeny, segera aku bergegas kesana.



“ini mang acengnya kemana ya, ko cuma ada gerobaknya doang” ujar ku bingung, padahal aku lihat bahan yang mau aku beli masih ada digerobaknya, ku coba tengong kanan kiri gak ada, pas aku lihat ke rumah nya jeny, aku gak sengaja liat ada kang rohmat dan mas jono masuk ke rumah nya jeny, “lah mau apa mereka di rumah nya jeny, dia kan suaminya gak ada!? Ada yang gak beres nih jangan jangan.....” aku segera menghampiri rumah jeny, “och... ooh..., mmmch” baru sampe ke terasnya aja aku udah dengar sesuatu yang mencurigakan. Gorden rumahnya saat itu tertutup, aku coba cari celah siapa tau maish bisa nengok ke dalam. Rupanya gorden di sisi dinding tidak tertutup sempurna, sehingga aku bisa melihat ke dalam, dan “astaga......”segera ku tutup mulutku, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja aku liat, “shinta...., kenapa dia mau mauny di perlakukan seperti itu” fikir ku, terlebih ini rumahnya jeny, kenapa mereka melakukannya disini? Kemana jeny? Banyak sekali pertanyaan terlintas difikiranku, tapi yang lebih penting sekarang aku harus segera melaporkan ini ke suamiku, aku pun segera mengeluarkan hp ku dan ku coba merekam mereka, semoga aja gak ketahuan. Rekaman itu tadinya mau langsung aku kirim ke suami karena dia saat ini sedang kerja.



Sebari merekam aku pun ikut menyaksiakn adegan panas itu, ku lita shinta yang di himpit rohmat dan jono, terlihat rohmat dari belakang sedang asik meremasi kedua payudara shinta, sementara itu mas jono dia berlutut di depan shinta, sedang asik menjilati memek shinta, “ah pavorit aku nih” tanpa sadar satu tangan ku pun meraih memek ku, ku usap bagian itu dari luar gamis, “shinta, bisa bisa nya kamu berbuat seperti itu” ujarku yang masih tidak menyangka shinta bakal berbuat hal memalukan seperti ini, padahal beberapa hari yang lalu dia baru saha mengajak ku untuk mengenakan cadar seperti teh shifa, tapi kenapa sekarang dia malah berbuat seperti ini, terlihat dengan jelas shinta sangat menikmati perbuatan mereka, tangannya terus saja menekan kepaka mas jono agak makin menekan memeknya, terlihat dengan jelas ekspresi kenikmatannya.



Karena dirasa cukup, ku hentikan rekaman itu, ku lanjutkan lagi mengintip mereka, kini terliaht shinta sedang menungging ke arah mas jono dan badanya menghadap ke arah sofa dimana ada kang rohmat sedang duduk disana, terlihat shinta mulai mengoral rohmat, sementara mas jono mulai penetrasi ke memek shinta, sambil berjongkong di bawah jendela rumah jeny, karena sudah terlanjur sange tanpa sadar tanganky sudah masuk kedalam gamis ku sendiri, awalnya aku hanya menggesek gesek saja celana dalam ku, lama kelamaan karean dirasa kurang nyaman, ku putuskan untuk meloloskan cd ku. Setelah itu ku lanjutkan lagi mengintip sambil colmek, adegan demi adegan ku saksikan dengan jelas, rohmat dan jono terus saja membolak balik shinta, secara bergantian mereka menikmati semua lubang kenikmatan shinta, bahkan ada satu adegan dimana aku lihat kang rohmat menyodomi shinta, “ah itu yang slalu papah minta, tapi aku gak mau... pasti sakit banget ditusuk disana” fikir ku, tapi tidak dengan shinta. Dia terlihat sangat menikmati. “apa apaan dia itu, dasar cewek binal, bisa bisa nya kamu melakukan itu bahkan saat masih mengenakan jilbab” tanpa sadar semakin panas adegan didalam, semakin kencang kocokan di memek ku, sampe akhirnya malah aku sendiri yang mencapai orgasme ku.



“mmmmhph..” ku bekap mulutku sendiri saat cairan kenikmatan itu menyembur deras dari memek ku, kaki ku langsung saja lemas, tidak kuat untuk berjongkong lagi, aku terduduk di teras jeny, sudah hampir seminggu aku tidak di sentuh, sekarang baru di colmek sendiri aja bisa sampe keluar banyak. Ku putuskan untuk beristirahat dulu sejenak, sebari menarik nafas, fikiran ku pun kembali jernih, kesal melihat shinta yang so suci padahal memeknya di obral ke orang orang tanpa fikir panjang lansgung saja ku coba geebek mereka sendiri. Biar dia malu semalu malunya. BRUAAAK

“apa apan kalian?”



singkat cerita, saat aku lagi puas puasin maki maki shinta, tiba tiba saja seseorang datang dan membekap ku dari belakang, tubuhkku langsung disered masuk kedalam rumahnya jeny.

Sekilas aki mendengar suaranya yang ku tahu mirip suara kang jamal, aku dipaksa masuk kedalam kamar dan ternyata “astaga...” aku melihat jeny sedang berlutut tepat dihadapan mang aceng, mereka berdua sama sama dalam kondisi bugil total, apa apaan ini!? Kenapa semua pada mesum disini, 2 wanita cantik yang ku kenal di komplek ini, bisa bisanya mereka rela disetubuhi sekumpulan bapak bapak mesum ini. Aku terus meronta agar bisa lepas dari kang jamal, tapi apalah daya tenaga seorang wanita. Dia meminta ku untuk tidak berteriak, dengan ancaman akan menggilirku kalau tidak mau nurut, jelas aku sangat takut, terlebih kontol kang rohmat dan mas jono yang tadi terlihat layu karena ketakutan sekarang sudah berdiri tegak. “ngeriii nya” pikir ku.



Singkat cerita mereka memintaku untuk tidak menyebarluaskan apa yang aku lihat disini, tapi dengan jaminan, aku harus menari striptis di depan mereka, AKU GAK MAUUU!! teriak ku dalam hati, bahkan suamiku sendiri yang selalu minta hal itu selalu aku tolak. Dan sekarang, Aku harus melakukan nya di depan mereka!? Nyesel banget rasanya aku tadi memutuskan untuk menggerebek mereka, gara gara hasrat ingin mengata ngatai si sinta yang binal itu aku harus berakhir seperti ini. Dan kenapa semua laki laki suka melihat wanita berjilbab menanggalkan bajunya sambil joget joget, apakah pakaian ini terlihat seperti wanita yang siap berjoget.



Aku tidak bisa menolak apa yang mereka inginkan, karena jika aku tidak mau, maka mereka akan melakukannya dengan paksa, itu jauh lebih buruk pikir ku, lebih baik ku turuti saja keinginan mereka, semoga aja setelah aksi striptis ku selesai mereka akan segera melepaskan ku.



“ayo mulai bu... musik sudah dimulai nih, cocok banget buat joget joget”

“ayoo ah cepetan, gak sabar nih mau lihat aset nya pak rt, hehe”



Sial...Sial...Sial.... niat ku ingin mempermalukan si shinta, sekarang malah aku yang akan dipermalukan disini, disaksikan oleh mereka semua.



“AYO MULAIII” bentak mas Jono



aku sangat kaget, seketika aku langsung berdiri, ku coba untuk menari sebisa ku, aku gak pandai menari, gerakan ku sangat kaku, ku lakukan sebisa ku, satu satunya referensi joget yang ku tau adalah gerakan para penyanyi dandut yang biasa ada di organ hajatan di kampung dulu, ku coba tiru sebisa ku. Anehnya semakin lama aku menari tubuhku semakin terasa panas, padahal ruangan ini ber ac, tapi kenapa rasanya gerah sekali, awalnya aku gak berani menatap mereka karena malu, aku hanya menunduk dan memejamkan mata, tapi saat ku buka mataku, “ASTAGAAA” ku lihat tepat didepan ku Shinta sedang asik mengulum kontol jamal, kaki nya di buka lebar oleh ucup yang duduk di senderan tangan di samping sofa, dan memeknya sedang asik dimainkan oleh ucup, kondisi jeny pun tidak jauh beda pemandangan ini terlalu erotis, tapi walau demikian ku lihat tatapan para bapak bapak itu terus mengarah padaku, mas jono yang kebagian jadi kameraman terus saja merekam aksiku menari dari berbagai sudut.



Aku tidak kuat melihat live show ini, kembali ku pejamkan mataku, aku lebih baik fokus dengan tarianku agar ini bisa segera berakhir, beberapa menit aku sudah berjoget didepan mereka, aku masih berpakaian lengkap, aku tidak tahu harus mulai dari mana untuk menanggalkan semua ini.



“bu... angkat gamis nya dikit dikit sambil terus joget”



terdengar ada seseorang memberi inrtruksi, entah karena makin bersemangat atau ingin segera selesai, langsung saja ku turuti intruksi tersebut, buih buih keringat mulai keluar, kamar ini terasa makin panas. Kucoba menari sebari menaikan gamis ku sedikit demi sedikit, terlihat ekspresi mereka yang seakan berhenti bernafas sebari menatap ku “oh apakah aku memang semenarik itu di depan mereka!?, padahal diantara mereka ada shinta dan jeny yang menurutku tidak kalah cantik, tapi mereka terlihat lebih tertarik padaku” pertanyaan pertanyaan aneh mulai bermunculan di pikiran ku, dan semakin aku memikrikan itu, tubuh ku terasa makin bergairah, ada apa ini!? Timbul niatku untuk coba mengerjai mereka, akan ku buat mereka makin tegang. Sampe tidak kuat lagi menahan ereksi.



Gamisku sudah makin naik, kini berada tepat di lutut ku, “hmmmh, baru lihat betis aja udah pada melongo gitu, lihat aja nanti” batin ku, aku terus berjoget meliuk liuk sambil tanganku tetap memegangi ujung gamisku, perlahan ujung gamis itu makin naik memperlihatkan sebagian paha ku, mungkin dari sudut pandang mereka, aku sudah sepeti sedang memakai rok yang minim, “ini belum seberapa fikirku” ini gila..., kenapa aku malah semakin birahi melihat ekspresi mereka, dan “ASTAGAAA” kulihat mang aceng sudah mulai mengocok kontolnya sendiri, kasihan sekali dia, padahal yang lain ku lihat bergiliran terus diservice shinta dan jeny, aaaach melihat itu rasanya ingin sekali ku menggesek memek ku.



Kuputar tubuhku, kini aku membelakangi mereka, kulanjutkan menaikan gamisku, makin keatas kini tepat berada di ujung pangkal pahaku, hanya perlu sekali tarik mereka bisa langsung melihat celana dalam ku.



“wualaaaaah, bu rt gak pake cancut”

waduh.... mana mana!?”



terdengar kekagetan mas jono dan dilanjut dengan mang aceng yang bergegas jongkok di pinggir ranjang, “eh aku gak pake apa!?” ku coba angkat ujung gamis bagian depan dan “eh celanaku!?”. Aku ingat tadi diluar aku menaggalkannya dan lupa tidak mengenakan nya lagi, oh astaga... mereka pasti akan berpikir yang nggak nggak.



“waduuuuh, ternyata.... mentang mentang pake baju lebar, ternyata dalam nya gak d bungkus apa apa lagi..... bu rt kita.... Luar Biasa” terdengar kang jamal, entah memuji atau meledek ku

“WOY siapa suruh berhenti!? Lanjutkan” kini giliran ucup membentak ku.



Aku pun lanjut bergoyang, “aduh gimana ini!?” kalo aku tarik sekali lagi gamis ku, mereka pasti akan langsung melihat bongkahan pantat ku, rasa nya malu sekali. Tapi anehnya, semakin aku merasa malu di depan merereka, semakin aku merasa bergairah.



“coba agak nungging kesini, lebarin kaki nya, angkat makin tinggi gamisnya, goyangin pinggunya cepet”



lagi lagi intruksi datang, dengan perasaan yang campur aduk antara bergairah dan malu, ku coba ikuti lagi intruksi itu, aaach, ku coba lebarkan kaki ku, dengan pinggul sedikit menungging kearah mereka, dan “SRET,, sekali ku tarik gamisku, entah apa yang ku pikirkan ku tarik seluruhnya ujung gamisku, kini pinggul mulus bongkahan pantat itu terpampang jelas dihadapan mereka, seperti bakat terpenmdam, goyangan ku terasa makin luwes, tanpa ragu ku goyangkan pinggulku,



“mudur dikit sini”



aku pun mundur perlahan, kini aku berada tepat di ujung ranjang, masih menungging membelakangi mereka, bokong ku tepat beada di depan jamal, dari bawah sana aku yakin dia bisa melihat memek ku yang mengintip diantara paha mulu ku.



'<a href="https://www.imagebam.com/view/ME6JLL4" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener"><img src="https://thumbs4.imagebam.com/a8/fa/25/ME6JLL4_t.jpg" data-url="https://thumbs4.imagebam.com/a8/fa/25/ME6JLL4_t.jpg" class="bbImage " loading="lazy" style width height /></a>'



“PLAK,, sesorang menampar bokong ku, rasanya sakit tapi aneh, ku coba meloleh, ternyata itu jamal yang sudah bangun dari sofa, kurasakan dia mulai mengelus bokong ku, kurasakan tangan itu menelusiri setiap bagian bongkahan pantatku, sambil sesekai menamparnya, aaach rasanya perih tapi nagih, aku makin bersemangat mneggoyangkan pinggulku berharap untuk di tampar lagi. Tapi tidak, tangan kang jamal kini berada tepat di belahan pantanku, terus turun menelusuri belahan itu, jari jemari nya makin turun dan kini salah satu jari nya sudah berada tepat dibelahan memek ku, ingin sekali aku melarangnya, tapi mulutku seakan terkunci, tubuhku berkata lain, aku justru berharap jari itu nyelip masuk kedalam memek ku.



Seperti paham apa yang ku mau, satu jari itu melesak masuk kedalam memek ku, “ooooch”. Ku hentikanan goyangan ku, jamal mulai mengocok kan jari nya, semakin cepat, dia tusukan jari itu kearah atas yang membuatku makin mengangkat bokong ku, “ach... ach ... ach, udaaaah”


VOP NARATOR'



Jamal yang tdak tahan melihat bu rt mulai tidak bisa diam, tangannya kini mengocok memek bu rt dari belakang, tidak ada sedikit pun penolakan dari bu rt membuat jamal makin leluasa, dia kocok jari itu cepat kerah atas, membuat bu rt makin menungging. Karena tidak tahan dengan perlakuan jamal bu rt pun roboh, posisinya kini seperti merangkak dengan gamis yang sudah naik setengahnya . Memeknya pun sudah jelas terlihat, jamal makin bersemangat, dia pin kini naik keatas ranjang, berada tepat di samping bu rt, satu tangannya masih mengocok memek bu rt dan tangan satunya mulai masuk kedalam gamis bu rt dan meraih bukit kembar yang maish terbungkus bh, “ach...ach...mmmph. Kaaaaang...Oooooch” tubuh bu rt sedikit bergetar, bokongnya menyentak nyentak, dia kembali mendapat klimaknya hanya dengan 2 jari jamal yang mengobok obok memeknya.



Tubuh bu rt pun dibalikan, kini tepat menghadap para bapak bapak, sorak riuh terdengar, para bapak bapak ini termasuk mang aceng sangat girang melihat memek bu rt yang kini terpangpang jelas, tidak bisa dipungkiri, yang terbungkus rapih itu memang selalu bikin penasaran, dan kesempatan menyaksikan apa yang ada dibaliknya adalah kenikmatan tersendiri. Shinta dan jeny seakan dihiraukan oleh mereka, mata mereka semua tertuju ke celah yang terbuka, diantara paha mulus bu rt. Jamal ambil posisi di belakang bu rt, kini bu rt tepat bersender padanya, dengan sekali tarik jamal angkat gamis itu keatas beserta Bra yang u rt kenakan, dan terlihat lah bukit kembar bu rt yang masih kencang membulat, bahakan mereka baru sadar kalo bu rt termasuk yang berpayudara besar, lebih besar dari milik sinta, dari belakang tangan jamal mulai meremasi payudara bu rt. Tak ada sedikit pun perlawan keluar dari bu rt, dia seperti sudah pasrah dan siap untuk diapakan saja. Jamal lalu menyender kan kepala bu rt ke pundaknya, dari belakang dia coba mengecup bibir bu rt, kecupan itu di sambut baik oleh bu rt, kini mereka berpagutan saling melumat satu sama lain.



Semetara itu dibawah sana, ucup dan rohmat yang sudah tidak tahan melihat bu rt, akhirnya melampiaskan nafsu mereka ke 2 wanita yang sudah siap santap, sinta dan jeny keduanya kini sedang di genjot asik oleh ucup dan rohmat. mas jono masih setia dengan tugasnya untuk merekam bu rt, sedangkan mang aceng, hanya bisa berjongkong di samping ranjang melihat bu rt yang sedang si garap jamal, sebari tangannya sibuk mengocok kontolnya sendiri.


Jamal akhirnya mrenanggalkan semua pakaian bu rt, termasuk jilbabnya, dengan liarnya bu rt kini duduk di pangkuan jamal, saling berhadapan dengan kondisi sama sama telanjang. Tangan jamal kembali meremasi payudara bu Rt, mereka kembali berciuman. Jamal pun merebahkan tubuh bu rt, tanganya memegangi kedua kaki bu rt, membukanya lebar lebar, melihat memek bu rt yang tebal jamal makin bernafsu untuk melumatnya, dia kecup nya memek bu rt, perlahan lidahnya mulai menyapu memeknya, dengan lahap menjilatinya, bu rt makin di buat blingsatan, dibawah pengaruh obat yang dia minum, bu rt sudah tidak lagi bisa membedakan mana yang salah dan benar, dirinya kini hanya ingin menuntaskan hasratnya yang seminggu ini sudah dia tahan tahan karena pak rt yang terlalu fokus dengan pekerjaannya.



“udah aaach, mmph, udah kang”

“kenapa?? bukanya senang diginiin bu?”

“udah aku gak kuat”

“gak kuat apah?”

“masukin” jawab bu rt pelan

“masukin, apanya?”

“masukin kang, mmmmh..... kontolnya”

“hahahahaha, tadi gak mau, so blaga ngeronta ronta”



tawa jamal lepas sebari memasukan kepala kontolnya ke memek bu rt. Tapi setelah itu dia tidak meneruskannya, jamal hanya berniat mempermainkan bu rt, padahal bu rt sudah siap menantikan di coblos kontol jamal. Pinggul bu rt pun sedikit bergerak berharap bisa membuat kontol yang ada di ambang pintu memeknya bisa segera masuk kedalam. Tapi jamal berusaha menahanya.



“kang tolong masukiii.... ikh..”

“hahaha, sabar cantik...,”

“iiiikh....”



jamal makin gemas melihat tingkah bu rt, dan dengan sekali sentak “BLES,, kontol jamal masuk seluruhnya ke memek bu rt



“Ooooooch” mata bu rt tiba tiba terbelalak menatap jamal.

“kenapa, sakiit?” ujar jamal yang langsung saja mulai menggoyangkan pinggulnya perlahan

“ghedheeee...mmmph” desah bu rt yang langsung kembali memejamkan mata, meresapi kenikmatan kontol jamal di memeknya.



Jamal makin bersemangat menggenjot bu rt, ekspresi kenikmatan bu rt membuat jamal ingin makin membuat nu rt keenakan. “oooch ooooch coh, terus kaang” desah bu rt yang kini mulai meremasi payudaranya sendiri, ada sensasi lain yang ia rasakan saat bersenggama dengan jamal, “ini... luar biasa” ujar bu rt dalam hati.



“aaargh, memek bekas si safri ternyata enak juga, gak sia sia sampe masuk bui”

“eeeh!? Aaach aach aku belum pernah... och, di genjot...och, dia kang”

“masa!!?, bukanya saat itu kamu sudah ditelanjangin”

“iyaaa aaach, tapi belum sempet ngent........ot kang, aku keburu teriaaa ach ach”

“sekarang kenapa gak teriak??”



bu rt tidak menjawab dan hanya diam meresapi genjotan jamal,



“JAWAB” bentak jamal sebari makin mempercepat genjotanya,

“aach... ach... ach...ach.. oh... ngeunaaah kaang, enaaak, gak mau teriaaaak aach, pengennya... desaaa aach... oooch”

“hahaha dasar, binal juga rupanya bu rt kita, ya udah rasaaain nih”



karena jamal sudah cukup letih dengan shinta dan jeny sebelumnya, dia tidak mau menahan nahanya lagi, genjotanya semakin cepat, bu rt makin mendesah tak karuan, dan kembali....

tubuh bu rt ber getar hebat, kakinya dilita menahan tubuh jamal, menekanya agar kontol jamal makin masuk kedalam. Sementara jamal yang sudah ada di ujung merasakan kontolnya disiram di dalam memek bu rt, dirasa memek itu makin menjepit kontolny erat, dan dengan sekali sentakan lagi “CROOOT CROOT CROOT,, jamal menyemburkan peju nya masuk tepat kedalam rahim bu rt.



Bu rt pun terkulai lemas diatas kasur, lelehan sperma mengalir di sela sela memeknya, sementa jamal bergeas turun dari kasur dan segera berpakaian, dia hendak langsung pulang.



“lah mal, mau udahan?? gak mau ronde kedua?”

“udah dululah, leith euy tilu liang sekaligus, jon hsil rekamannya kirim ke saya ya, saya pulang duluan lah, kalian juga ntar pulang nya bergilir aja, jangan barengan oke, biar gak terlalu mencurigakan”

“oke mal siap”



jamal pun berlalu keluar dari kamar jeny dan bergegas pulang, awalnya jono, ucup dan rohmat hanya bengong melihat jamal pulang, lalu mata mereka [un tertuju ke satu arah. Bu rt yang terkapar lemas diatas kasur. Langsung sja mereka bertiga melompat naik ketas kasur mengerubungi bu rt. Sedangkan jeny dan shinta juga sudah terkapar lemas dilantai dengan memek penuh lelehan pejuh.

Beberapa waktu berlalu, berangsur angsur jono, rohmat, ucup pulang meninggalkan rumah jeny. Kini di kamar jeny hanya sisa mang aceng yang kontolnya masih tegak mengacung dan ada 3 wanita cantik yang terkapar lemas penuh lelehan peju.


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


AWAL MULA TEBENTUKNYA BARISAN SAKIT HATI ( NEW AVENGER )


Kita tinggalkan sejenak mang aceng yang sedang di gambang 3 wanita yang masih dalam pengaruh obatnya jamal, mari kita melompat jauh ke 4 bulan pasca tragedi shifa terberak berak di pos ronda.

Banyak hal yang sudah terjadi dalam kurun waktu ini, terutama pada teh shifa... kemalangan shifa masih harus ditambah dengan terungkapnya fakta bahwa adik perempuanya yang bernama karin ternyata jadi cewek bookingan (Bu guru Karin di leasing apem), padahal setau shifa adiknya tersebut menjadi pengajar disalah satu smk di daerah lembang sebagai guru mata pelelajaran pend. Agama. Fakta tersebut terungkap saat shifa di ajak paksa oleh boim bertemu kawan kawan berandal nya, dan ternyata ditempat mereka berkumpul, mereka sudah booking 1 cewek yang tidak lain adalah Karin, adiknya sendiri. Dua bersodara itu pun akhirnya digambang habis habisan oleh para bocah brandal beserta boim. Setelah kejadian gambang bersodari itu, Shifa tidak berani menegur ataupun bertanya kepada karin karena takut adiknya itu akan melaporkan balik ke suaminya.



Tidak lama sejak kejadian itu, beberapa hari belakangn shifa merasa tidak enak badan perutnya sering terasa mual di pagi hari, suaminya Rio menyuruhnya untuk memeriksa ke dokter karena sudah 3 hari tidak kunjung membaik, karena suaminya pergi bekerja shifa terpaksa meminta boim mengantarnya ke dokter, yang tentu saja ada imbalannya. Setibanya di klinik.



“ibu gak perlu hawatir, ibu ini hanya positif”

“positif covid dok?” tanya shifa kaget

“bukan bukan, ibu positif hamil. Selamat ya bu” ujar dokter yang tadi memeriksa shifa

“ah beneran dok, alhmdulillh..” ujar shifa senang mendapati dirinya ternyata hamil



Sepulang dari klinik wajah shifa tampak ceria, hal yang dia tunggu tunggu bersama suaminya akhirnya datang. Boim pun merasa heran dengan ekspresi shifa yang tiba tiba berubah, karena penasaran boim pun bertanya



“kenapa teh, ko kliatan senang gitu, padahal tadi pas brangkat udah kaya’ orang sakit beneran?”

“teteh hamil im” ujar shifa singkat

“wah serius teh? Wah bakal ada isinya dong ntar nenen nya hehe, selamat ya teh”

“yeeh kamu fikirannya nenen terus”



mereka berdua pun terus mengobrol sampe tidak kerasa sudah sampai ke rumah shifa. “ya udah im, teteh mau ke wc dulu, aku siap siap aja” ujar shifa memperlisahkan boim masuk ke rumahnya.

Sekembalinya dari wc, shifa sudah mendapati boim yang sudah duduk di sofa, dengan kali terbuka lebar dinaikan ketasa meja tanpa celana. Shifa yang paham maksud boim langsung bersimpuh di antara kedua kaki boim.



“teh jilatin dari lubang belakang ya... ampe ke ujung, batang nya jilat semua, trus kulum”

“iya im teteh paham, kamu nikmatin aja, berhubung teteh lagi seneng, teteh bakal puasin kamu sampe lemes”

“ah siaap teh”



shifa pun menyibakan kain cadarnya kesamping, lidahnya mulai menjulur dan langsung diarahkan ke anus boim. Karena sudah terbiasa shifa sudah tidak merasa jijik lagi, malahan dengan lahap dia terus menjilati lubang belakang milik boim tersebut, jilatanya pun mulai naik keatas, kedua biji boim di jilat dan di emut. Tangan satunya lagi mulai meraih penis boim, lalu dengan lihainya lidah shifa terus naik sampai ke batang boim, “ah terus teh... enak” ujar boim yang mulai keenakan, “teh lubang kencingnya jilat terus kepalanya di emut emut”. Segera shifa menuruti kemauan boim, lidahnya mulai bermain di ujung penis boim, seperti kucing yang sedang minum lidah shifa bergerak lincah menyapu lubang kencing boim. Setelah dirasa cukup kepala kontol itu pun langsung di lahap oleh shifa, sebatas kepalanya aja masuk dan langsung di emut emut manja oleh shifa, seperti sedang emut lolipop shifa sangat bersemangat.



“teh udah teh, merinding aku tiap dijilatin sama teteh, langsung ke memek aja yu”

“duh im kali ini jangan ke meme’ nya teteh dulu ya, masih kurang sehat nih”

“yaaah, ya udah teh kocokin aja teh, keluarin di muka ya”

“okee im”



shifa pun berlanjut mengoral kontol boim, dilanjutkan dengan mengocoknya. Cukup lama shifa bermain dengan kontol boim sampe akhirnya “teh arahin ke muka sekarang” ujar boim. Dan “CROOT CREET CREET” sperma boim menyembur tepat ke wajah shifa, tidak lupa boim mengabadika wajah shifa yang belepotan sperma dengan kamera hp nya, mereka pun segera menyudahi aktivitas mereka. Dan boim segera bergegas pergi. Dalam kurun waktu 4 bulan ini, karena sudah sering telanjang bareng, tidur bareng, mandi bareng, ngecrot bareng, dan lain sebagainya shifa menjadi sudah terbiasa dengan keberadaan boim dan aktivitas aktivitas mesum nya. Tidak perlu lagi ancam ancam tinggal minta saja dan shifa siap mengangkang lebar. Hal yang sama berlaku juga untuk para bapak bapak yang juga pegang kendali untuk tubuh shifa.



Sepulangnya boim shifa segera membersihkan diri dan bersiap menunggu kepulangan suaminya. Tidak sabar dia ingin segera mengabari suaminya mengenai kehamilanya itu, teringat beberapa waktu lalu suaminya rio tampak murung saat mendengar instrinya pak ujang sudah hamil, tampak terlihat kekecewaan di wajahnya. Mungkin dengan ini suaminya akan kembali bersemangat fikir shifa. sengaja shifa tidak mau memberitahu suaminya nya lewat sms / telpon biar jadi surprise untuk suaminya. Sesuai anjuran dokter biar lebih apdol shifa juga melakukan tes urin dan memang benar hasilnya adalah 2 garis merah. Bodohnya shifa saat itu dia sama sekali tidak terfikir itu anak siapa, padahal selama beberapa bulan ini sudah banyak sekali memeknya menerima asupan sperma dari berbagai jenis laki, yang dia fikirkan saat itu adalah anak dalam kandungannya adalah anak nya Rio suaminya.



Malam hari setelah makan malam, shifa pun memberitahukan kabar gembira itu pada suaminya.



“pah, mamah mau kasih surprise nih”

“suprise!? Mamah gak pake daleman lagi di balik gamisnya?”

“aah bukan... ini beda lagi”

“mmmmmh, mamah mau striptis lagi di depan papah?”

“bukaaan... fikirnya nya itu mulu ich”

“lah akhir akhir ini kan mamah sering kasih surprise kya gitu”

“ini beda lagi pah, ya udah kekamar aja yu, ntar mamah kasih liat disana....” ujar shifa sebari menuntun suaminya masuk ke kamar.

“ahh mamah, kalo pengen bilang aja... gak usah suprise surprise segala”



Shifa hanya tersenyum cengengesan menanggapi ucapan suaminya, setibanya didalam kamar. Sambil berdiri mereka mulai berpelukan dan berciuman. Rio memeluk erat tubuh istrinya itu.



“ahh mamah akhir akhir ini jadi lebih berani, papah suka, gak kaya dulu,,, kaku. Pengennya tinggal ngangkang aja, gak mau di apa apain lagi, suruh nungging gak mau bilangnya mirip embe lah, kucing lah, anjing... suruh hisep bilangnya gak baik, kotooor”

“aaach papah, kan demi kepuasan papah juga...., kalo mamah gak gitu takut ntar papah minta sama orang”

“haha tau aja kalo papah mau minta sama orang”

“huus, awas aja ya kalo macem macem, gak mamah kasih jatah ntar”

mereka berdua pun kembali bercumbu, kini rio sudah menindih shifa diatas ranjang, dengan rakus Rio dan shifa berpagutan, beradu lidah.



“pah bukain dong gamisnya”

“aaah pasti pengen di jilatin lagi ya”

“mmmh, buka aja dulu”



Rio pun menyibakan gamis shifa yang ternyata sidah tidak mengenakan celana dalam lagi, terlihat lah memek shifa dengan bulu bulu tercukur halus, hanya saja Rio merasa memek shifa sedikit berubah dari sejak malam pertama dulu, memeknya kini terasa sedikit longgar, tidak ngegrip lagi seperti dulu, kontolnya bisa dengan mudah masuk sekarang, tapi malam ini ada hal lain yang lebih aneh lagi, terlihat ada sesuatu terselip didalam memek shifa, “mah ini apaan, ada disini” ujar Rio yang menarik benda kecil pipih yang terselip di memek shifa.


“surpriseeee....”

“eeeh!?”

“ko bengong sih, itu hasil tespek mamah pah”

“EEEEH!?”

“mamah positif hamil paah” rupanya hasil tespek itu shifa sengaja selipkan didalam memeknya agar di temukan sendiri oleh suaminya

“HAAAH!? Hamil!!?” Rio tampak kaget mendengar kabar dari istrinya itu

“kenapa!? Ko kaya gak seneng gitu sih?”

“ah nggak, papah cuma kaget aja, ppah seneng ko hehe” ujar rio dengan senyum yang di buat buat

“ya udah pah itu nya taro dulu aja, lanjut yuu”

“eh, nggak deh mah, papah lagi kurang sehat nih, tadi kepalah agak pusing, lain kali aja deh ya”

“ yaaaaaaah, ya udah deh papah tidurin aja, istirahat aja kalo emang lagi gak enak badan” ujar shifa yang sedikit kecewa.



padahal memeknya sudah sangat gatal ingin di sodok bahkan sedari dia ngoral kontol boim tadi siang, shifa sengaja menolak ajakan boim karena memeknya mau dia persembahkan ke suaminya sebari menyampaikan kabar kehamilannya itu. Tapi rio justru terlihat kaget entah syok atau senang shifa bingung melihatnya.


VOP RIO



malam ini istriku memberi kabar yang mebuatku benar benar terpukul, dia mengabarkan kalo saat ini dia sedang hamil. Bagai mana bisa, hamil anak siapa fikir ku!? Satu hal yang selama ini ku rahasiakan terhadap isrtiku adalah, kalo saya sudah divonis mandul. Tanpa sepengtahuan isrtiku, karena tidak dia tidak kunjung hamil, aku diam diam iseng memekriksakan kondisiku ke dokter, dan menurut dokter tersebut kalo aku dipastikan sukar mendapat keturunan, karena kualitas sperma yang kurang baik, karena tidak mau langsung percaya aku pun mendatangi dokter lain, 3 dokter ku datangi dan hasilnya sama. Semua nya memvonis ku mandul. Lalu anak siapa yang di kandung istriku sekarang? Apa dia selingkuh? Apa dia ada maen dengan laki laki lain? Fikiran ku sangat kacau malam itu.



Beberapa hari berlalu sejak kabar kehamilan isrtiku, aku masih belum berani menceritakan kebenaran kondisiku padanya, aku harus pastikan dulu apa dia ada maen di belakang ku, walau rasanya sangat tidak mungkin, wanita soleha dengan pakaian serba tertutup, bahkan mengenakan cadar, tidak mungkin rasanya kalo dia ada maen di belakang. Karena penasaran ku rencanakan memasang kamera tersembunyi di dalam rumah ku.



Singkat cerita kamera tersebut berhasil kupasang, 3 titik ku pasang kamera tersebut yang tentu saja tanpa spengtahuan istriku, kamera tersebut terhubung dengan jaringan wifi rumah sehingga dapat kupantau dari jauh. Siang ini ku coba periksa kamera yang sudah ku pasang tersebut sekalian mencobanya memantau dari kantor. Gambar pertama yang aku lihat adalah dari ruang tamu, “ASTAGAA” baru pertama aku buka, langsung dikejutkan dengan apa yang ku lihat. Tampak disana seperti seseorang sedang menungging diatas sofa tanpa celana, dan dibelakangnya tampak shifa sedang, “sedang apa dia, mencium bokong sesorang, siapa? ternyata” aku menegnali wanita itu pastilah istriku dari pakaiannya yang sama dengan yang isrtiku pakai tadi pagi, karena tidak ada fitur zoom saya gak terlalu jelas melihat apa yang sedang dia lakukan. Yang nampak di layar hanya wajah isrtiku dibenamkan ke bokong laki laki, tidak ku sangka dia mau maunya melakukan itu.



Beberapa menit berselang kini istriku berganti posisi, tubuhnya dia baringkan diatas lantai dengan kepala berada di sofa, tepat diantara paha si laki laki, dengan jelas kulita dia sifa memasukan batang kontol laki laki itu kedalam mulut nya. Perlahan kulihat si laki laki mulai menggenjotkan bokongnya membuat kontolnnya keluar masuk mulut istriku. “SEEEETAN” braaak, kututup keras laptop ku, hatiku rasanya panas sekali, setelah mengetahui sisi lain dari istriku yang soleha itu ternyata.... “AAAARGH” kesalku masih belum reda, terlebih saat mengingat dia kini telah hamil, apa mungkin dia yang sudah menghamili istriku. “KURANG AJAR”. Untung saja saya melihat video tersebut pada jam istrirahat di temoat yang cukup sepi, sehingga dengan leluasa teriak melapiaskan amarah ku, tapi setelah itu saya menyadari sesuatu, apa ini??



Celana ku terasa sesak, kontolku tiba tiba saja mengeras, karena sakit kucoba turunkan celana ku beserta cempak yang ku pakai, terpampanglah kontolku yang sudah berdiri tegak, keras sekali, rasanya aneh.... belum pernah kurasakan kontolku sekeras ini, bahkan saat pertama kali melihat shifa telanjang bulat, benda ini tidak mengeras sekeras ini. Ku coba buka kembali laptop ku dan kembali ku putar siaran langsung dari rumah ku, “HAAAH” saya benar benar kaget dengan apa yang tersaji dilayar laptop ku sekarang, shifa dan laki laki itu masih berada di posisi yang sama seperti tadi bedanya kini gamis shifa tersingkap sampe ke pinggang, kaki nya mengangkang lebar, tangan kiri kulihat meraba bagian memeknya, dan tangan kanan tampak masuk kedalam gaminya itu, yang kemungkinan sedang meremasi payudara sendiri.



Laki laki itu masih saja menggenjot mulut sifa, ku lihat shifa mulai mengocok memeknya sendiri, binal sekali istriku ini, kenapa aku tidak tau? Kemana saja selama ini. Tanpa terasa sebari menyaksikan liveshow tersebut saya mulai mengocok kontol saya sendiri, aneh sekali sekarang saya rasanya bersemangat sekali. Kembali ke istriku shifa, selang beberapa menit laki laki tersebut tampaknya sudah mencapai klimaknya, di benamkan selangkangannya itu ke wajah istriku, terlihat istriku tampak gelagapan, tangan yang sedari tadi asik mengocok memeknya kini beralih menepuk nepuk bokong laki laki tersebut. Tidak lama laki laki itu sekarang bangkit, dia berdiri di samping istriku, kini saya bisa melihat jelas wajahnya yang ternyata dia adalah. “boim!? Istriku yang cantik itu selingkuh sama bocah dekil kang antar galon, kurang ajar si boim” mengetahui hal itu anehnya malah membuatku semakin bersemangat mengocok penisku sendiri.



Ku lihat boim kini beralih posisi ke depan selangkangan istriku, terlihat dia dalam posisi bersujud di depan selangkangan shifa, dengan kedua tangan nya memegangi paha istriku itu, membukanya makin lebar, dan kemudia terlihat dia sepertinya sekarang bergantian menjilati memek istriku itu, tangan isrtiku yang sedari tadi mengocok memeknya sendiri kini ganti menarik kepala boim agar makin terbenam kedalam selangkangannya, tangan satunya lagi maish asik meremasi payudaranya sendiri, terlihat istriku terus menggeleng gelengkan kepalanya sepertinya dia sangat menikmati aksi dari jilmek boim tersebut. Tangan kanannya kini ikut menekan kepala boim, dan sejurus kemudian terlihat kakinya terhentak hentak kuat, sepertinya isrtiku mencapai klimaknya. Saya sendiri sempat heran saat beberapa waktu lalu dia memintaku menjilati memeknya, sepertinya dia memang sangat suka dijilati. Rupa rupa nya ada yang ngajarin. “Kurang aseeem”


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


NEW AVENGER



Setelah sebelumnya Rio yang justru malah menikmati menyaksikan istri solehah nya di nikmati orang lain, tetap rasa marah dan emosi masih menyelimutinya, segudang pertanyaan terus mengalir di fikiranya, terutama soal bagai mana istrinya yang soleha, bercadar mau maunya di genjot bocah. Dan ayah biologis dari janin yang di kandungnya apa benar anaknya si boim. Karena tak kunjung mendapat jawaban Rio pun nekat mencoba jalur anarki. Dengan menyewa 2 orang reman Rio pun mendatangi boim.



Singkat cerita Boim sudah terkapar di tanah sebari memegangi perutnya yang baru saja jadi bahan percobaan fisika kedua reman yang di sewa Rio. “inget pelajaran fisika ini bocah, semakin keras pukulan yang dilayangkan, semakin sakit akibat yang dirasakan. Sekarang cepat kamu ceritakan semuanya” ujar Rio pada boim. “ampun kang.... jadi ceritanya gini pak................................”. boim pun menceritakan semua kejadian yang terjadi pada sebagian ibu ibu komplek, khususnya yang pernah ia cicipi apem nya. Tidak ketinggalan boim juga memperlihatkan semua video dan foto hasil dokumentasi selama ini. Termasuk didalam nya ada banyak foto dan video Shifa. Setelah urusan selesai rio pun akhirnya meninggalkan boim yang masih kesakitan. Perasaan nya kini campur aduk. Bingung harus bagaimana lagi selanjutnya.


Dirumah pun saat sudah selesai makan malam rio masih memikirkan tentang cerita yang boim samapaikan tadi. Seakan tidak bisa dipercaya, tapi bukti nyata nya ada, termasuk live show yang dia saksikan melaui kamera tersembunyi nya. Karena masih penasaran Rio pun mulai memeriksa file file yang dia copy dari hp boim tadi. Sebelumnya rio memastikan dulu kalau shifa sudah tertidur, agar bisa lebih leluasa untuk mengcek nya. Setelah semua file itu di copy ke laptopnya, rio mulai membuka satu persatu video dan foto tersebut. Rio pun menyaksikan sedari awal saat sinta dan jeny kena gangbang pak Rt, bagai mana liarnya isrtik pak ujang itu. Lalu dilanjut video jeny, sangat menggemaskan, apalagi saat momen pecah perawannya, membuat dia teringat ketika perawan shifa pecah olehnya. Lalu tidak ketinggakan momen shifa yang terberak berak di pos ronda, Rio sampi ternganga menyaksikan istrinya yang cantik dan anggun tersebut sampe dipermalukan seperti itu.



Tidak ketinggalan juga ada video Pak Dedi yang sedang diservice 2 wanita cantik, yang tidak lain adalah Ratna dan Ainun. Tidak kalah heboh video bu rt yang striptis di atas kasur, entah bagaimana boim bisa mendapatkan video tersebut. Dan lalu ada juga video Risma yang lagi melayani nafsu mang aceng dan banyak lagi video lainnya. Termasuk kegiatan kegiatan gila yang dilakukan shifa, tidak terasa Rio sudah merasa tegang di selangkangan nya. Tanpa terasa rio sudah mengocok kontolnya sendiri sebari menyaksikan video istrinya yang sedang di gangbang segerombolan bocah brandal yang di duga teman teman nya boim. “Aaaaargh, Kamu udah rusak Bund....., rusaaaa aargh” crot crot crot, Ujar rio yang sudah keluar hanya dengan melihat isrtinya di gambang.



Beberapa hari berlalu, rio masih bingung harus berbuat bagaimana lagi. Dia tau siapa yang sudah membuat isrtinya seperti itu, tapi dia jusrtu tidak mampu berbuat apa apa. Rio di bayang bayangi rasa hawatir, kalo sampai skandal ini terbongkar, tidak hanya shifa, tapi semua keluarganya pun pasti akan menanggung malu. Setelah berfikir keras akhirnya Rio memutuskan untuk mengumpulkan rekan rekan senasib yang istrinya juga di garap orang lain. Hari minggu pagi setelah selesai kerja bakti, Rio pun mengumpulkan ketiga rekannya teresebut, diantaranya, Pak Ujang (sinta), Jeje (Ratna), dan Saef (Risma). Setelah dirasa suana cukup aman, rio pun mulai menceritakan apa yang sudah terjadi dengan isrti isrti mereka, beserta tidak ketinggalan bukti foto dan video yang ada di laptopnya. “kurang hajar.... bisa bisanya mereka, kampreeet” ujar Jeje yang mulia tesulut emosinya setelah melihat isrtinya kena sodok kontol orang. Rekasi yang sama juga di tunjukan Saef, setelah melihat apem tembem kesukaannya di jilat dan di lahap orang lain. Hal reaksi berbeda jusrtu ditunjukan oleh pak Ujang, dia terlihat tampak murung, apa lagi dia harus menyaksikan isrtinya yang merengek minta kontol gede dan juga bilang kalo milik pak ujang gak berasa, mirip cau muli. Pak ujang pun mulai meragukan janin dalam kandungan sinta adalah anaknya, terlebih sepanjang video2 sinta, semuanya terlihat crot di dalam, dan tidak ada satupun yang mengenakan kondom.



“sabar semua sabar, kita gak boleh gegabah” ujar rio yang berusaha menenangkan rekan rekan nya.

“sabar gimana pak rio, mereka sudah kelewatan bisa bisanya mereka berbuat sepeti itu pada isrti isrti kita” ujar Jeje kesal.

“saya sama seperti kalian, saat menyaksian video tersebut, rasanya benar benar sangat kesal dan emosi, tapi...”

“tapi apa pak rio?” tanya Saef yang masih emosi.

“kalo sampai masalah ini di blowup dan sampe ke permukaan, tidak hanya mereka, isrti istri kita yang menanggung malu, tapi juga kita dan kelaurga kita juga akan menannggu resiko nya” ujar rio.

“setuju...” tiba tiba pak ujang yang sedari tadi diam akhirnya angkat suara.

“lalu kita harus bagai mana sekarang?” tanya saef

“apa kita suruh aja isrti isrti kita tidak ikut ronda lagi....?” ujar jeje.

“tidak... untuk hal semacam itu kita sudah sangat terlambat. Mereka sudah rusak, isrti isrti kita sudah terlanjut rusak.”

“lalu kita akan diem aja gitu?” ujar saef makin kesal.

“saya ada ideu, nyawa di bayar nyawa, memek di bayar memek, jika mereka berani crot didalam memek isrti istri kita, maka kita juga harus crot di memek isrti isrti mereka.” ujar rio.

“setuju!”ucap pak ujang.



Jeje dan saef awalnya kurang setuju, tapi karena pengaruhan dari rio dan iming iming mencicipi apem bu Rt, akhirnya mereka juga ikut. “oke jadi kita udah sepakat untuk menghajar isrti isrti merek?” ujar rio memastikan. Semuanya tampak saling melihat satu sama lain dan serempak menjawab “SETUJUUUU!!”. Rio pun turun dari pos ronda berdiri tegak di ikuti bapak bapak yang lain. Menatap ibu ibu muda yang sedang beres beres setelah selesai kerja bakti.



“jadi rencana nya gimana rio, kamu udah ada kan, dan kenapa kita harus berdiri berjejer disini?”

“ini buat pose aja, ayo kembali kedalam pos, biar saya jelaskan rincianya”

“SIAAP” mereka pun kembali naik ke pos ronda dan mulai merundingkan rencana awal mereka, dengan rio sebagai otak utamanya.

“jadi gini kawan kawan, kalo kita perhatikan... sebagian besar dari orang orang ini (bapak bapak ronda) adalah yang suka malas kerja bakti, buktinya lihat aja sekarang gak ada satupun dari mereka yang muncul, malah istri istri mereka yang disuruh kerja bakti, kecuali mungkin pak rt..., jadi kita bakal memanfaatkan acara kerja bakti ini untuk membalas perbuatan mereka..., jika mereka bergerak dimalam hari, kita bergerak di siang hari”

“wah belum apa apa sya udah ngaceng nih, pengen nyicip bu rt hihi” ujar saef.

“lalu kapan kita mulai bergerak?” tanya Jeje

“sekarang, kamu lihat itu... dia mangsa pertama kita..., suaminya yang udah berani ngentotin istri kamu Je.., maka sekarang giliran kamu nikmatin dia”



semau mata pun tertuju pada sosok wanita yang sedang berjalan menghampiri pos ronda sebari membawa minuman dan makan ringan yang memang sengaja disediakan untuk para pekerja bakti.

Yang tidak lain ada lah Bu Syalwa, istri nya pak Dedi. Karena istrinya jeje yang jadi korban pak dedi, maka dia lah yang di tunjuk sebagai eksekutor kali ini. Bu syalwa pun tiba di pos ronda dan langsung menyapa jeje Cs.



“bapak bapak, ini minumnya silahkan, pasti pada cape ya abis kerja bakti”

“terima kasih bu syalwa, jadi ngrepotin” ujar Rio

“ah biasa aja pak, sok silahkan di minum dulu, kalo gitu saya permisi dulu pak, mau balik lagi kesana... oh satu lagi. Maaf tolong nanti bekas gelas gelasnya anterin ke rumah bu feronika ya pak”

“oh iya bu, nanti saya anter kesana” ujar Rio kembali. Saat bu syalwa hendak pergi tiba tiba jeje menahan nya.



“bu syalwa, tunggu....”

“eh iya pak Jeje ada apa?”

“mumpung bu syalwa disini, mungkin lebih baik bu syalwa tau lebih dulu, sebelum saya lapor ke polisi soal masalah ini”

“hah polisi?? siapa yang mau dilaporin ke polisi pak?? lalu hubungan nya sama saya apa?”

“suami ibu, pak dedi...” ujar jeje dengan nada datar dan tatapan yang tajam menatap bu Syalwa

“hah!? Memangnya apa yang sudah suami saya lakuin sampe harus dilaporin ke polisi pak, Pak jeje jangan bercanda deh”

“saya gak bercanda bu, saya serius...., tidak enak kalo saya harus bilang disini, ayo sekarang ibu ikut saya... sebentar aja, saya cuma mau nunjukin apa yang sudah siami mu perbuat” ujar Jeje sebari turun dari pos ronda da segera berjalan ke samping pos menuju semak semak di belakang pos ronda. Karena takut akan terjadi sesuatu pada suaminya, bu syalwa pun mengikuti jeje pergi ke belakang pos ronda. Sementara yang lain nya masih berada di pos untuk memantau situasi.



“oke bu, saya gak mau basa basi jadi, bu syalwa liat aja sendiri kelakuan suami ibu...” ujar jeje sebari menyodorkan Hp nya yang sedang memutar video, bu syalwa pun meraih hp tersebut dan dilihatnya video tersebut.



dalam video:

wanita: “pak jangan pak, jangan... aduuuh, aaaach, geli jangaan, jangan di hiseeee... ach” terdengar erangan wanita yang bu syalwa kenal adalah Teh Ratna, istrinya jeje. Terlihat wanita tersebut sedang menahan kepala laki laki yang sepertinya hendak atau sedang menjilati memeknya. Terlihat di video si laki laki tersebut berhasil menjilati memek teh Ratna, jilatan nya sangat rakus sekali sampai sampai terdengar suara jilatanya. Teh ratna sendiri terlihat masih berusaha melawan, dilihat dari ekspresinya sepertinya dia tidak hanya menahan kepala laki laki terebut tapi juga mulai harus menahan gairahnya yang mulai naik. Beberapa saat kemudian si laki laki mulai berangsur menindih teh ratna, terlihat teh ratna masih berusaha terus melawan, sedangkan si laki laki sekarang berusaha memasukan kontolnya ke memek teh ratna, “jangan.... jangan dimasukin kaaaang. Aach.. ooooooooch” erangan teh ratna sedikit tertahan ketika kontol si laki laki berhasil masuk ke dalam memeknya, tanpa menunggu lama lama si laki laki segera menggenjot teh ratna.. terlihat teh ratna masih meronta tapi sudah terlihat pasrah, hanya rontaan rontaan kecil dan desaha yang sekarang terlihat. Kmaera pun kahirnya berpindah menampilkan wajah si laki laki dan..... (video end)





“astaga ayaah” bu syalwa tampak kaget saat tau laki laki yang terlihat memperkosa teh ratna tersebut ada;ah suaminya sendiri. Bu syalwa pun roboh, dia terduduk di tanah. Tanganya masih menutup mulutnya sendiri seakan tidak percaya apa yang dia lihat. Bu syalwa pun akhirnya mengembalikan hp pak jeje karena tidak kuat melihat suaminya sendiri menggenjot wanita lain.



“saya harap sekarang bu syalwa paham kenapa saya mau laporin suami ibu ke polisi” ujar jeje.

“astaga ayaaah, apa yang kamu lakuin, apa mamah aja gak cukup” ujar bu syalwa sebari mulai terlihat menangis menyaksikan video suaminya genjot istri orang

“pak Jeje, tolong maafin suami saya pak.. janagan laporin dia ke polisi” ujar bu syalwa memelas

“hah!? Enak aja bilang maafi, ibu fikir perasaan saya tidak hancur saat tau kejadian itu, saya sangat tidak rela istri saya diperlakukan seperti itu oleh suami ibu, jadi ya... saya gak mau berbuat anarki makanya saya memilih untuk membawa kasus ini ke jalur hukum, ini sama seperti kasusnya si safri dulu yang berusaha memperkosa bu Rt” ujar Jeje. Bu syalwa lalu teringat tentang kasus itu. Kalo tidak salah dulu safri belum sempat memasukan burungnya tapi tetep aja di penjara, gimana suami ku nanti yang jelas jelas ada video nya fikir bu syalwa panik.

“ya udha percuma kalo ibu mohon mohon ke saya disini, keputusan saya udah bulat” ujar jeje yang pura2 hendak berlalu

“Tungguuuuu....” ujar Bu syalwa, jeje berhenti dan menoleh ke bu syalwa

“maaf bu syalwa, sudah saya katakan apapun yang ibu bilang, tidak akan mempengaruhi keputusan saya, saya tidak terima memek istri saya dinikmati oleh kontol suami ibu” ujar jeje

“kalo.... eeeuh. Kalo....kalo pak jeje bisa dapet hal yang sama gimna?”

“hah!!? apa maksud ibu?”

“kalo... gini pak, maaf kalo suami saya sudah sangat kurang ajar karena sudah berani meniduri teh ratna, kalo pak jeje dapet hal sama, pa pak jeje mau urungkan niatnya?”

“hal sama apa, yang jelas dong bu, ibu jangan buat saya bingung ya”

“anuu.... anu pak, anuu.... saya siap ditiduri pak jeje seabagi ganti atas perbuatan suami saya ke teh ratnan..” ujar bu syalwa terbata bata

“hah di tiduri?? maksudnya” ujar jeje pura pura oon

“anuu... di jamah, kalo pak jeje mau, pak jeje boleh nikmatin memek saya pak, sebagai ganti atas perbuatan suami saya, biar himpas pak, gimana pak jeje mau” ujar bu syalwa berusaha menawar, Jeje nampak berfikir sejenak tapi

“enak aja ibu bilang impas, memek mungkin himpas di bayar memek, tapi istri saya udah terlanjur trauma karena perbuatan suami ibu...” ujar Jeje dengan nada sedikit ditinggikan

“lalu saya harus gimana pak? Biar bapa merasa himpas” tanya bu syalwa, walaupun dia cukup terpukul dengan ulah suaminya, tapi dia masih peduli dengan sumainya itu dan tidak mau kalau sampa suaminya masuk penjara, apalagi kasusnya seperti itu.

“oke bu, saya kasih ibu kesempatan... saya tidak maksa, ini juga kalo bu syalwa bersedia melakukannya” ujar Jeje

“apa pak, sebutin aja, saya pasti akan usahakan” ujar bu syalwa

“okee..., mari kita lakukan apa yang bu syalwa tawarkan tadi, tapi sambil di lihatin oleh mereka, bapak bapak yang lagi di pos ronda bareng saya tadi, dan kita lakuinnya disini” ujar Jeje

“Eeeeh apah, disini!!?, sambil di lihatin?” bu syalwa tampak kaget mendengar syarat jadi jeje, membayangkannya saja sudah membuatnya merinding, ngumpulin keberanian merelakan memeknya di nikmati oleh Jeje aja sudah setengah mati, apa lagi harus di lihatin banyak orang juga fikiran bu syalwa mulai bimbang

“kenapa bengong bu? Gak berani... ya udah saya cuma buang buang waktu disini” ujar Jeje sebari hendak kembali pergi

“tunggu pak.... ya udah pak saya siap, tapi hanya 3 orang yang tadi bareng pak jeje ya, tolong jangan sama yang lain juga” ujar bu syalwa memelas

“oke, ibu tenang aja... lagian saya juga gak mau terlalu banyak orang yang tau, ntar ada yang ember malah berabe” ucap Jeje yang kemudian disusul ileh siulannya penanda rekan rekannya di atas sudah boleh turun.



Tidak lama setelah itu pun Rio dan yg lainya turun dari pso ronda menghampiri bu syalwa dan jeje disemak semak. Mereka basa basi bertanya pada jeje seakan tidak tau situasi yang terjadi. Bu syalwa sendiri nampak gemetaran melihat kehadiran 3 bapak bapak lainnya. Membayangkan memek ku dilihat mereka saja sudah malu setengah mati apa lagi harus ditonton saat senggama, sudah tidak terbayang lagi bagaimana malu nya ucap bu syalwa dalam hati.



VOP Bu Syalwa




(mulustrasinya ganti ini aja, yang sebelumnya susah di edit edit)



Seperti disambar petir disiang bolong, aku melihat suamiku sendiri sedang ngsek sama wanita lain, walau hanya di video tapi rasanya masih saja nyesek. Lebih parahnya lagi suami ku buka ngsek atas dasar suka sama suka melainkan secara paksa alias maen ruda paksa istri orang, Teh Ratna tenagga kompek ku sendiri. Kurang apa aku dari dia sampe kamu nekad lakuin itu yah..., aku benar benar gak habis fikir pada suamiku. Karena ulahnya itu situasi malah jadi rumit, pak Jeje suaminya Teh ratna tidak terima istrinya di perlakukan seperti itu, dan dia dengan yakin nya akan memproses suamiku ke jalur hukum. Bagaimana ini, aku gak mau suamiku jadi orang kedua yang di bui hanya karena urusan lobang kenikmatan. “dasar bodoh kamu yah” umpat ku.



Karena sudah panik dan takut, akupun memberanikan diri, memberi penawaran pada pak jeje untuk melakukan hal yang sama seperti suamiku pada Teh ratna istrinya. Yang artinya saya menawarkan memeku ku sendiri sebagai ganti memek Teh ratna yang di nikmati suamiku. Awalnya aku fikir ini akan berjalan mudah, banyak orang yang berfantasi bisa tidur sama aku, aku yakin pak jeje takan menolak tawaran ini. Tapi ini justru jadi makin runyam.



Pak jeje mentah mentah menolak tawaran ku, alasanya hanya karena perlakuan suamiku pada teh Ratna banyak memberi dampak negatif yang besar pada kesehatan mentalnya. Ujar pak jeje karena kejadian itu istriya jadi suka murung di kamar. Dan bayaran memek yang ku tawarkan menururtnya tidak sebanding dengan itu. Karena tidak mau suamiku sampe di penjara, aku pun mencoba memberi tawaran lebih pada pa jeje. Pak jeje telihat seperti sedang berfikir, lalu kemudia dia pun menerima tawaran dari saya, tapi dengan syarar....



“Eeeeh apah, disini!!?, sambil di lihatin?”



ujar ku kaget saat mendengar syarat dari Pak Jeje, membayangkan memekku akan diperlihatkan ke satu orang aja sudah membuatku malu setengah mati. Apa lagi aku juga harus siap di tonton secara langsung saat memek ku nanti di sodok pak Jeje, mereka bertiga pun akhirnmya sampai setelah sebelumnya di panggil oleh Pak jeje. Melihat kedatangan mereka saja sudah membuat kaki ku gemeteran, apa lagi harus memperlihatkan tubuhku dalam kondisi bugil di depan mereka.



“jadi bu syalwa mau ngapain nih pak?” tanya pak Rio

“entah lah, dia bilang mau ganti rugi atas kesalahan kelakuan suaminya”

“Hah tebus!? Bayar maksud nya!? Pake apa?”

“pake apa bu syalwa? Coba bilang lagi, saya lupa..”

“eeeuh... anu pak, pake anu” belum sempat aku menjawab kang saef langsung saja menyambar ucapan ku

“hah pake anu!?? anu nya siapa bu?” tanya kang saef

“eeeh itu.... pepe’ ku pak. Biar impas” ujar ku yang jelas membuat ku sangat malu sekali

“pepe’?? maksudnya mau memek di bayar memek gitu?”

“eh iya pak gitu... biar memek ku jadi ganti nya pak” ujar ku lagi oh hilang sudah harga diriku sebagai wanita berhijab

“hah impas!? Yang bner aja bu, istrinya jeje gak cuma mendapat pelecehan fisik, tapi juga memberi trauma mental, kalo menurutku jangan mau Je” ujar pak ujang, yang entah apa maksudnya membuatku semakin tidak nyaman

“nah itu dia Jang yang saya fikirin dari tadi, enak aja cuma modal ngasih memeknya bilang mau impas” ujar pak jeje

“lantas saya harus gimana pak, tolong jangan laporkan suamiku ke polisi”

“ya udah lah kalo gitu, mana barangnya sini saya mau lihat, sebanding gak sama punya isrti saya”

“ehh? Disini pak?”

“iyah lah disini, ayo cepetan keburu siang, ntar ada yang nyariin”

“tapi pak.....” tiba tiba saja aku merasa ragu, ku tahu istri bapak bapak ini terbilang wanita wanita yang cantik di komplek ini, rasanya aku minder sekali

“halah lama, Je ayo kita ke kantor polisi aja sekarang, saya anter... nunggu ginian kelamaan”

“kamu bener io, maaf bu syalwa saya gak ada waktu basa basi seperti ini” ujar pak jeje yang hendak pergi.



Aku lantas panik dan segera menahan mereka, karena sudah kepalang tanggung, aku mun memantapkan diri ku untuk melakukan ini, toh sebagian dari mereka cuma lihat lihat aja, karena sebagai mana kesepakatan nya tadi, hanya pak jeje yang bakal masukin anu nya ke memek ku. Karena masih merasa malu akupun menawarkan kepada mereka untuk memperlihatkan memek ku dari arah belakang saja, aku sungguh tidak kuasa jika harus bertatapan dengan mereka sebari memamerkan aset berharga ku. Untung saja Pak jeje setuju dan memintaku segera melakukanya.



Lalu dengan perlahan aku pun memutar tubuh ku membelakangi mereka, jarak ku dengan mereka mungkin hanya beberapa sekita 1 meter saja. Aku pun mulai menungging ke arah mereka sedikit ku buka kaki ku dan perlahan ku angkat ujung gamis ku. Dengan hati hati ku angkat ujung gamis itu, perlahan sedikit demi sedikit betis mulus ku mulai terlihat, oh entah kenapa aku malah mulai begairah, apa ini sensasi eksib??



“bu syalwa kejauhan, munduran dikit kesini doang”



terdengar suara pak jeje meminta ku sedikit mundur, aku pun mundur beberapa langkah, sekarang aku menungging tepat di depan mereka. Perasaan ku makin gak karuan rasanya sangat mendebarkan, gamisku pun makin naik kini memperlihat kan sebagin paha ku dari arah belakang.



“waah mulus nih” salah seorang berkomentar sepertinya suara pak ujang

“kurang nungging Bu” salah seorang lagi berkomentar



Tanpa ragu kini makin ku angkat bokong ku, ku buka lebih lebar kedua kaki ku. Dan dengan perasaan was was ku angkat sepenuhnya ujung gamis itu melewati bongkahan pantat ku.



“WADUUUUH” serempak mereka berkomentar, entah karena terpesona atau apa, hmmmm baru lihat bokong ku yang maish terbingkus cd aja uah heboh, apa lagi kalo udah lihat isinya, aku sedikit tertawa dengan tingkah bapak bapak ini.



“ternyata, bu syalwa termasuk hijaber no panty ya...”

“mulus cuuy, gede lagiii... apa lagi apemnya tuh.... tebel bangeeet, gurih gurih gurih”

“wanita anggun kita satu ini ternyata doyan telanjangan memek nya.... gak suka di bungkus bungkus”



beberapa komentar keluar dari para bapak bapak entah apa maksudnya, saat hendak menoleh ke bawah tiba tiba.... kurasakan ada jari jemari menyentuh memek ku, saat ku tengok ke belakang, “EEEEEH” aku reflek menutupi kedua bongkahan bokong mulusku dengan tangan, lalu berdiri dan berbalik, aku kaget bagaimana aku bisa lupa,tadi pagi cd ku dipelorotin oleh boim di warung. Aaaah malunya akuu, kini mereka pasti mengganggap ku wanita berhijab yang mesum.



“kenapa di tutupin, kita baru aja mau lihat” ujar kang saef

“eeeuh, maluu pak”

“halah gak usah pake malu malu, kita udah lihat tadi sekilas memek kamu, ayo naikin lagi gamis nya, kali ini menghadap sini aja”

“mmmmh.... dari belakang aja pak, malu aku”

“ya udah gk papa, cepetan mulai lagi, dasar wanita cabul, laki pamajikan sama aja ternyata”



astaga mereka kini benar benar memandang rendah aku, ini gara gara kamu yah, dasar suami bodoh. Umpat ku dalam hati. Kini kembali aku menungging di depan mereka, memek ku mungkin bisa terlihat jelas oleh mereka. Ku rasakan seseorang merenggangkan kaki ku.



“tebel banget nih memek” sepertiya pak jeje yang berkomentar.

“gila gak nahan cuuy, masih rapet kayanya tuh”

“udaah sikat Je, keburu dingin ntar” ucap pak ujang.

“haha ini baru mau di panasin jang”



ssrrrr.... sensasi geli tiba tiba teas di memek ku, kurasakan jari jemari sedang bermain di gairs memek, terasa kasar dan besar jari itu menggesek gesek lubang memeku, kurasakan sesuatu mulai merembes di dalam memeku, “kenapa rasanya selalu lebih nikmat kalo orang lain yang lakuin oooch” gumam ku pelan. Perlahan cairan di memek ku itu makin banyak, ku rasakan jari itu mulia menguak lubang memek ku, seperti membuka celah sempit dan di jejalkannya jari kasarnya itu “Ooooch... sssh pelan paaak” jari itu dengan mudahnya masuk kedalam memek ku. “mmmmch... paak jangaaaa...nn mmch” kurasakan pak jeje mulai mengocok memek ku, jari jarinya dia mainkan keluar masuk memek ku. Karena memang tadi pagi birahi ku lagi tinggi, karena ulah boim juga, sekarang di perlakukan seperti ini saja sudah membuatku desah desah sambil merem



Pak jeje kurasakan menarik tangannya keluar, ku fikir ini akan berakhir ternyata, tiba tiba saja kuraskaan sapuan lidah hangat menyapu memek ku. “eeeh, paak... jangan gini gel... ooooch... geliii aaaach” tak bisa kutahan lidahnya makin rakus melahap memek ku. Tanoa sadar tangan ku meremasi kedua payudara ku sendiri, karena kenikmatan ini aku menjadi sedikit gak bisa kontrol. “ooooch” enak banget oralnya pak jamal di memek ku, senikmat itu kan memek ku pak sampe kamu lahap bangeet. “eeeeeeuuh......” sssrrrr. Sssrr. Cairan nikmat keluar dari dalam memekku, oh siaaal baru diginiin aja udah bisa sampe kek gini. Apa lagi kalo pake batang kontolnya pak jeje.



Disaat aku masih meresapi orgasme pertamaku, pak jeje tiba tiba menyuruhku berbalik dan berdiri. Kini kami saling berhadapan dekat sekali, tanganya mulai meraih pingganggu, ditariknya tubuhku agar makin mendekat padanya, perlahan dia mulai mengecup bibirku, awalnya sangat lembut tapi tiba tiba berubah menjadi kasar, dia melumat bibirku dengan penuh nafsu, tangannya tidak mau diam, dia menarik gamisku keatas, tanganya masuk kedalam gamisku, membuka kait Bra, dan dengan cepat tanganya bergerak ke depan, masuk kedalam bra, meremas dengan kencang kedua bukit kembar itu. Puas melumat bibirku, kini dia benar benar menaikan gamisku keatas meloloskannya dari tubuhku, kini aku hanya mengenakan jilbab dan bra yang tidak lama kemudian juga dia lepaskan. Dia mulai menikmati hidangan keduanya, dia mainkan kedua putingku, di plintir plintir, rasanya geli sekali. Ku lihat bapak bapak yang lain hanya menyaksikan saja, sebagaimana perjanjian di awal mereka cuma akan nonton, “eh apa itu... pak rio merekam aksi kami??” ketika hendak protes tiba tiba saja pak jeje melumat puting ku, di hisapnya kuat kuat, di gigit gigit kecil membuatku lupa dengan niat ku yang mau protes.



“jeje suruh hadep sini dong, kita mau lihat juga”



terdengar sesorang meminta pak jeje untuk memperlihatkan kepolosan tubhku pada mereka. Pak jeje pun menuruti permintaan mereka, dia berpindah ke belakang tubuhku, kini tubuh polosku benar benar di saksikan oleh mereka, termasuk pak rio yang masih saja merekam, tangan pak jeje pun menyelinap melalui ketiakku dan lalu kembali meremas remas payudaraku dari belakang, “kalo sama istri orang rasanya emang beda.... kayak ada manis manis nya gitu” ujar pak rio berbicara pada kawan kawannya sebari terus meremasi kedua payudaraku, tiba tiba aku jadi teringat suamiku, apa dia juga berfikiran sama dengan pak jeje, ngerasain memeknya binor, teh ratna kaya ada manis manisnya gitu? Mungkin emang seperti itu... maka dari itu aku pun bertekad tidak akan ragu ragu lagi, akan ku nikmati semua ini tanpa ragu sepeti suamiku yang menikmati memeknya teh ratna.



Tanganku bergerak aktif ke belakang, meremas bagian selangkangan pak jeje,



“aaah sudah tegang pak”

“iyah nih bu, gara gara tubuh semok kamu”

Pak jeje kembali mengajak ku berciuman dari belakang, akupun hanya pasrah saja, mengikutinya.

Tangan satunya lagi kembali memainkan memek ku, jari jemari nya bergerak menelusuri lubang memek ku, mencari kacang kecil yang ada disana. Setelah dapat bagian itu terus saja di gesek dan di tekan, rasanya nikmat sekali puting dan clitorisku di mainkan dengan gemasnya, bibirku di lumat penuh nafsu, sudah sangat jarang suamiku memberi rangsangan seperti ini, tiap kali maen biasanya dia hanya sebentar menjilati memekku hanya untuk sekedar basah aja, dan lalu langsung saja memasukan batang kontolnya sampe selesai.



Tanganya yang dibelakang mulai masuk kedalam celana kolor yang di pakai pak jeje, kuraih batang kontol itu. “oh panas sekali kontolmu pak aaach” aaku gak tahan ingin sekali rasanya dia cepat cepat memasukan kontolnya itu ke dalam memek ku. “masukiin paaaak”. Pak jeje hanya diam, dia langsung saja melepaskan tubuhku, tadinya kupikir dia hendak segera menusukan kejantananya kedalam memek ku tapi tidak. Dia jusrtu meninggalkan ku mengahmpiri kawan kawan nya dan duduk tengah tengah mereka. Ku lihat dia mulia meloloskan celana kolor dan cd yang ia pakai, terlihat dengan jelas kontolnya yang tadi sempat ku remas. Tapi lalu dia kembali duduk di antara kawan kawannya di tengah tenngah sebelah kiri ada pak ujang, dan di kanan ada pak rio dan kang saef. Apa yang mau dia lakukan fikir ku. Dia duduk sebari meluruskan kakinya dengan paha yang sedikit terbuka. Membuat kontolnya dapat mengacung bebas.



Perasaan ku rasanya berdebar debar, apa sebentar lagi kami akan melakukanya di depan mereka? Tapi di sisi lain memekku sudah tak tahan ingin segera di tusuk. Saat masih memikirkan itu semua, tiba tiba pak jeje memanggilku


“bu syalwa ayo sini, tapi jangan jalan, merangkak ya”

“eeh aku gak mau pak” jelas saja aku menolak, rasanya pasti malu sekali kalo harus melakukan itu

“apa?? gak mau!!? okeee, kalo ibu gak lakukan sekarang saya akan tinggalkan ibu disini dalam kondisi seperti itu dan segera melaporkan kelakuan suami mu ke polisi.”



karena takut akupun tidak mau berbicara apa apa lagi, segera ku posisikan tubuhku untuk merangkak ke arahya. Karena dirasa mengganggu ku singkap kan kerudungku ke belakang, tapi hal itu justru membuat payudaraku yang menggantung indah terlihat jelas oleh mereka. Masa bodo dengan itu aku mulai merangkak ke arah pak jeje. Malu nyaa aku.... rasanya aku sudah seperti wanita binal yang mengejar kontol. Sat sudah berada tepat di hadapan pak jeje, dia langsung saja menyuruhku menjilati dan mengulum kontolnya. Aku tidak langsung menurutinya ku coba sebentar menatap kearahnya, ku lihat sorot matanya seperti memberi peringatan pada ku, kembali aku patuh dengan perintahnya. Aku mulai menurunkan wajahku mendekat ke arah kontol pak jeje, tercium aroma khas laki laki, dan segera saja aku mulia menjiati batang kontolnya, ku jilat batang kontolnya itu dari pangkal sampe ujung, “lubang kencingnya jilatin bu” perintahnya lagi. Akupun memfokuskan jilatan ku pada ujung kontolnya. Sensasi lain tiba tiba ku rasakan, dalam kondisi seperti ini, di lihat banyak orang, malah membuatkku tambah bergairah. Tanpa sadar aku benar benar menikmati kontol pak jeje, ku jilat dan ku emut ujung kontol itu. Ini gila fikir ku, kenapa rasanya bisa senikmat ini.



Tanpa sadar ternyata sedari tadi tangan kiriku merih memek ku sendiri dan memainkan clitorisku. Dan parahnya itu semua di rekam oleh pak rio. Ku lihat dia saat ini berada di belakang tubuhku.



“wah baru sadar saya je, ternyata lubang belakangnya bu syalwa udah ada yang jebol nih. Gede banget lubang nya”

“wah yang bener rio, nih liat aja kmari, jariku aja bisa masuk dengan mudah”

“oooch pak jangaaan” ku rasakan sepertinya pak rio memasukan jarinya ke dalam anusku. Sebari kawan kawanya yang lain ikut melihat bagian belakang ku itu

“kamu pernah di anal bu? Sama suami mu”

“anuu.. itu..., udah pak” malu sekali aku harus mengakui hal itu, aku gak bisa mengelak lagi. benar benar runtuh sudah imej ku sebagai wanita soleha berjilbab lebar di depan mereka.

“waaaah ternyata di balik jilbab lebar nya, suka maen tusuk belakang juga rupanya”



wajahku benar benar merah padam di katai seperti itu, pak rio terus memainkan jari jemarinya di anusku, emang dasarnya sudah sangat bernafsu, di gituin juga aku malah menikmatinya, desahan desahan tanpa sadar keluar dari bibirku. Saat maish menikmati permainan jarinya pak rio tiba tiba pak jeje menariku, menyuruhku bangun dan lalu menyuruhku duduk di pangkuanya, yang pasti ini jelas buka cuam duduk di pangkuan fikir ku. Benar saja, saat aku hendak duduk pak jeje mulai mengarahkan kontolnya ke memek ku, tanpa kesulitan berarti “BLESS,, kontol itu ambal kedalam memek ku.



“oooooouuch pak”



kmai pun kembali slaing berhadapan, dia mulai kembali meremasuk payudaraku, sepetinya dia sangat menikmatinya. Dia pun segera memintaku bergoyang menggenjot kontolnya. Tanpa di suruhpun aku memang akan melakukanya, memek ku ini rasanya sudah sangat gatal. “oouch, aah aah haaah mmmch” desahan kenikmatan mulia kembali keluar dari bibirku, sensasi ini benar benar baru, tidak seperti bermain dengan suamiku yang nikmatnya datar datar aja, ini lebih seperti saat aku di genjot boim. Tapi ini lebih terasa nikmat. Apa mungkin karena ada bapak bapak di belakang sana yang menyaksikan, pak jeje kembali mencium bibir ku. Di peluknya tubuhku, dan dia menarik ku untuk ikut berbaring bersamanya, kini posisi pak Jeje berbaring di tanah dan aku masih berada diatasnya, maish terus menggenjotkan bokong membuat kontol pak jeje terus terusan menghujami memek ku. Ku yakin bapak bapak di belakang sana sekarang bisa melihat jelas kontol pak jeje yang kaluar masuk ke dalam memek ku.



Walaupun enak, tapi posisi ini benar benar melelahkan, ku hentikan sejenak genjotan ku sebari kontol pak Jeje masih menancap di memekku. Saat aku masih mengatur nafas, ku rasakan seuatu menyentuh anusku, “eeh apa itu..... AAAAH, eeeungh” kuraskan benda besar tumpul memaksa masuk kedalam anusku, kini kedua lubang itu terisi penuh, “Pak rio cabuuut, pak jeje apa apaan ini, perjanjiannya tidak seperti ini... lepaaa... mmmch,,,mmmch,,mmm” Pak jeje langsung saja melumat bibirku, menahan kepalaku, tanganku coba memukul mukul pak jeje, tapi tiba tiba saja di tarik paksa oleh pak rio ke belakang. ini diluar perkiraan ku. Hanya Pak jeje saja yang harusnya boleh melakukan itu. Ini... ini perkosaan fikirku panik, tapi kontol dan anus sudah kepalang terisi penuh, tak bisa di tahan tahan lagi. Pak rio mulai menggenjot pinggulnya, perlahan dan semakin cepat. Posisi tanah yang memang miring membuatnya semakin mudah melakukanya. Setiap kali kontol itu keluar masuk ppinggulku jadi ikut bergerak yang otomatis membuat kontol pak Jeje kembali menusuk nusuk memeku. Belum lagi pak jeje yang kurasakan juga ikut bergerak menghentak hentakan kontolnya. “ooouch paaaaak.... ini...... aaach aaach” kontol mereka bersamaan keluar masuk di kedua lubang kenikmatan ku. Sesasi yang kurasakan kembali makin bergirah. Padahal ini perkosaan fikirku. Tapi tubuhku justru mengartikan ini kenikmatan. Tak pernah ku bayangkan sedikit pun bagai mana rasanya jika kedua lubang itu di tusuk bersamaan. Ini gilaaa. “aaach aach aaach mmmmch” mataku tepejam meresapi kenikmatan sensasi baru ini. kurasakan kedua payudara ku kembali di remas. Saaat ku lirik astaga ini buka pak jeje. Ternyata itu adalah Pak ujang dan saef yang meremasi kedua payudaraku masing masing kiri dan kanan. Puting ku kembali jadi bahan mainan tangan tangan usil. Desahan demi desahan terus keluar dari mulutku, sampe tiba tiba wajahku ditarik ke samping, dan “mmmch...mmmch” kang saef tiba tiba saja menyodorkan kontolnnya padaku, memintaku untuk mengulumnya, karena tidak siap dia berhasil memasukan kontolnya ke mulut ku. Kini ketiga lubang yang biasa dimasuki kontol benar benar dimasuki kontol secara bersamaan.



“aaargh sial nikmat banget memeknya njir, sensasi binor emang beda, gak nahan cuuy”

“gak usah di tahan tahan Je, inget ini bukan tempat yang aman” ujar pak Rio menanggapi ucapan pak jeje.

“siaaaap”



tiba tiba kurasakan kedua nya menggenjotku makin keras dan cepat, aku pun tidak tahan untuk mendesah, ku lepaskan kontol kang saef dari mulutku dan ku kelaurkan semua desahan desahan nikmat yang terus menjalar bergantian dari lubang depan dan belakang ku. “aaach,,, aaach.... aaachh.. pakk... dikiit lagiiii ooooouch” kurasakan pak jeje menahan pingulku, membuat kontolnya masuk dalam dalam ke dalam memek ku. Kurasakan cairan nikmat menyemprot di dalam sana “ooocuh banyak sekaliii paaaak” sementara pak rio terus saja menghujamkan kontolnya. Sangat cepat, dia benar benar bernafsu melakukanya. Dan tidak beselang lama dia juga menghentakan keras keras kontolnya ke dalam anusku. Dan kembali kurasakan semburan sperma yang kali ini di dalam anusku. Bersamaan pula aku punkembali mendapat orgasme ku, tubuhku kuraskaan bergetar hebat, cairan mengalir deras melui celah celah memeku yang masih di jejali kontol pak jeje. Setelah semua tenang, pak rio mulai mencabut kontolnya “PLOP,, bunyi terdengar dari anusku, setelah itu tubuhku pun di gulingkan kesamping oleh pak jeje kini aku terbaring di tanah.



Kami bertiga sama sama terengah engah, terutama aku yang rasanya sangat melelahkan, tapi juga gila. Sensasi kenikmatanya benar benar gila. Belum selesai aku mengatur nafas, tubuhku kini hendak di tindih oleh kang saef, dia sudah memegangi kaki ku dan membuka nya lebar lebar. Karena kesadaran ku yang mulai pulih aku kembali berontak, tapi kang ujang dengan sigap menahan tubuhku. Dan tanpa kesulitan “bless,, satu lagi kontol berhasil masuk ke dalam memekku.



“ooouch, sensai binor coy, udah becek juga masih njepit aja” ujar kang saef mengomentari memek ku. Ada rasa bangga dalam diriku, tapi setelah itu tiba tiba saja pak ujang mecium bibirku dari atas. Di lumatnya bibir ku sebentar dan lalu terus turun mencapai puting ku, sensasi geli geli nikmat kembali ku raskaan. Desahan demi desahan kembali keluar dari mulut ku. “so blaga nolak tapi mulut mendesah desah nikmat dasar jalang” terdengar kang saef mengomentari ku. Di lecehkan seperti itu malah membuat ku makin bergairah. “jir ni memek rapit bangeeet, tebeeel” kang saef kembali mengomentari memeku.



“saef gantgi posisi dong, saya mau coba mulutnya” ujar kang ujang



kang saef yang paham segera mencabut kontolnya, lalu membalikan tubuhku, kini aku di doggy olehnya. Dan dari arah depan tenyata kang ujang sudah mengeluarkan kontolnya yang ia arahkan ke mulutnya. Aku sempet kaget lihat kontol kang ujang, “eeeh!?” kecil sekali fikitku, ini ukuranya hampir sama kaya punya suamiku kalo lagi loyo. Tapi tiba tiba saja kontol itu masuk ke dalam mulutku secara paksa. Aku pun terpaksa mengoral si kecil ini. Dalam hati aku berfikir kasihan sekali teh Shinta, padahal dia cantik. Tubuhnnya bagus, tapi dapet laki kontolnya udah kaya cau muli. Mubajir sekali memek mu teh, tapi walaupun begitu si kecil ini sudah berhasil membuat teh shinta hamil beda dengan punya suamiku yang sampe sekarang masih belum bisa menghamiliku. Memikirkan itu membuatku jadi sedih. “aaarh, sing hamil sia teh......” crooot corrot croot kembali ku rasakan semburan sperma di memek ku. Eh tadi dia bilang apa!? Hamil!? Astaga aku baru sadar pak jeje dan kini kang saef sama sama menyemburkan spermanya di dalam memek ku, apa aku akan hamil? Oh asataga. Croot crrot creet. “oooeck uhuk uhuk, peeeh” tiba tiba saja pak ujang orgasme di mulutku, kesal sekali rasanya, tanpa permisi, dasar udah kecil keluarnya cepet. Aku pun kembali terbaring di tanah, sepertinya si pak ujang gak akan memasukan kontolnya ke memek ku, syukurlah.



Saat aku berfikir bisa bernafas lega, lagi lagi pak rio, kembali dengan kontolnya yang sudah ngaceng... lagi!?? saat dia baru saja berhasil memasukan ujung kontolnya ke memek ku. Tiba tiba kami di kaget kan oleh sesorang

“hayooo ngapain ini hah!?

“eeeeh!!??” kami berlima sama sama kaget dengan suara itu

VOP NRATOR

Saat Rio hendak menikmati ronde kedua nya. Tiba tiba saja seseorang datang menegur mereka. Ternyata itu adalah abah ocim, lelaki parubaya penduduk lokal yang biasa angon domba disini. Orangnya sudah cukup tua, usianya sekitar 70’an lebih. Dengan tubuh kurus dan hitam terbakar. Rio yang kaget kembali bangun menjauh dari bu syalwa yang kini sedang terbaring ditanah, mengangkang lebar tepat ke arah abah ocim datang



“bisa bisanya kalian berbuat mesum disini, siang siang lagi”

“anuu bah, ini.... aduh.... gini aja deh bah” Jeje pun berbisik ke abah ocim

“nggak mau, kamu jangan coba coba ya, emangnya abah ini apa bisa di bayar bayar kaya gitu”

“waduh bah, tolong bah, jangan lapor lapor orang bah” ujar saef

“pokonya abah gak mau, abah anti suap dan sogokan”

“lalu abah mau maunya apa?”

“abah mau... mauuu anu” mata abah ocim melirik ke arah bu syalwa, yang memang sedari tadi dia terus saja mencuri curi pandang ke arah bu syalwa



bu syalwa yang kaget di tatapoleh abah ocim secara terang terangan langsung saja merapatkan kakinya. Kedua tanganya reflek menutupi memek dan payudara nya.



“oooooh, mau anuuu, bilang dong dari tadi bah” ujar jeje girang

“gak mau... aku gak mau....” bu syalwa langsung saja menolak ideu itu, dia gak sudi tubuhnya di nikmati oleh abah ocim, lelaki yang pada dasarnya sudah tidak asing lagi bagi bu syalwa, karena secara rutin setiap bulan bu syalwa selalu membagi bagikan sembako pada orang orang yang sudah cukup tua dan sepuh, yang salah satunya adalah abah ocim. Tapi jeje segera memberi kode kode ke rekan rekannya yang langsung saja memegang tangan dan kaki bu syalwa. Saef bahkan juga membekap mulut bu syalwa agar tidak berteriak.



Sementara jeje dan rio memegangi aku bu syalwa, membukanya lebar lebar memperlihatkan memek bu syalwa, yang merekah tepat ke hadapan abah ocim, pria parubaya tersebut yang memang sudah cukup lama menahan konaknya setiap kali ada bu syalwa datang berkunjung ke rumahnya, kini dia benar benar bisa melihat apa yang ada di balik gamis dan jilbab lebar yang biasa bu syalwa kenakan.



“mmmmch... mmmch” bu syalwa terus meronta

“mbah cepetan, biar kita pegangin”



abah ocim segera membuka celana nya dan keluar nya kontol hitam besar milik abah ocim yang sempat jaya dimasanya. Bu syalwa sangat merinding melihat kontol abah ocim yang bahakan lebih besar dari ke empat lelaki yang tadi memperkosanya. Secara perlahan kepala kontol abah ocim mulai menyentuh bibir memek bu syalwa. Bu syalwa yang meraskan itu terus saja meronta ronta, tapi apalah daya kontol sudah di ambang pintu, sekali hentakan dari abah ocim langsung membuat kontolnya masuk seluruhnya ke dalam memek bu syalwa.



“eeeuuuungh” bekapan di mulut bu syalwa terlepas dan dia langsung saja melenguh meresapi kontol besar abah ocim yang berhasil menembus memeknya. Seperti kesetanan abah ocim yang jalanya aja bungkuk bungkuk ternyata pas genjot memek benar benar liar, abah ocim menggempur memek bu syalwa dengan cepat. Mata bu syalwa terbelalak karena sensai yang di berikan kontol abah ocim.



“bilang dong bah kalo tadi mau anu. Kan kita gak perlu panik”

“oooh ooh, kirain gak boleh oh” jawab abah ocim sebari mendesah desah karena kontolnya tejepit memek bu syalwa

“enak bah?”

“ueeeenak, tau boleh di ewe mah abah udah ewe dari dulu ini si neng”

“hahaha boleh mbah boleh”

“kalo bandot abah bvoleh rasian juga gak? Hah hah hah”

“bandooot??” jeje rio saef kebingungan dengan ucapan abah ocim

“mungkin maksudnya itu” ujar ujang sebari menunjuk ke salah satu domba jantan abah ocim yang memang tadi di bawa olehnya

“waduuuh” jeje saef dan rio kembali kaget

“waduh ya udah mbah, seterah abah aja, kita mau pergi dulu ya, ntar kalo udah beres tinggal aja, gak usah di antar pulang”

“eeehh??” bu syalwa kaget karena hendak di tinggal berdua bersama abah ocim. Tapi belum sempat dia protes lagi lagi mulutnya kembali di lumat abah ocim

“tungg... mmmmpcch..mmmch” gumam bu syalwa yang tertahan karena lumatan abah ocim



jeje dan yang lainya pun berlalu dari sana,



“gak papa nih kita tinggal di disana io?”

“gak papa, tenang aja, dia gak bakal berani macem macem, lagian kita udah punya ini, kalo swaktu waktu mau lagi, tinggal amcem aja” ujar rio sebari menunjukan hasil rekamannya

“saya pnasaran apa si abah benar benar mau kasih bu syalwa ke dombanya”

“hmmm gak tau juga sih, emang domba doyan memek orang juga”

“mungkin”



setelah cukup jauh meninggalkan lokasi bu syalwa dan abah ocim, “MBEEEE” tiba tiba dari kejauhan terdengar suara domba yang sepertinya milik abah ocim tadi. Semuanya berhenti dan lalu saling menatap.



“seriuus nih??”

“halah udah biarin aja, kita fokus ke yang lain aja” ujar Rio

“fokus ke yang lain?” tanya saef

“kita masih ada ini nih” ujar rio sebari menunjukan gelas dan piring bekas mereka minum tadi di pos ronda

“itu....”

“yaps, ini punya nya si feronika (istrinya robert), dan kita mesti anter ini kesana”

“bukanya si robert tadi pagi brangkat ke jakarta” ujar ujang yang memang rumahnya sebelahan sama si robert

“yoi saya juga ketemu dia tadi di gerbang perum, bilangnya 3 hari disana, istrinya gak ikut karena lagi hamil muda”

“terusss??”

“ada yang pernah nyoba memek non muslim?” tanya rio yang di sambut senyum jahat kawan kawannya.




Feronika

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;


BUAT PENUTUP AJA




Kita kembali mundur lagi diwaktu setelah permainan lesbinya Ainun dan Rahma yang berujung ada bercak sperma di sekitar kelamin mereka, Rahma yang memang sengaja membersihkan noda sperma itu di sekitar memeknya Ainun sat masih tertidur sengaja tidak menceritakannya, dia takut Ainun akan panik dan menyalahkannya. Setelah Ainun bangun Rahma bergegas pamit pulang.



“peju siapa itu sebenarnya? Siapa laki laki yang sudah mencicipi memek kami?”



Rahma masih penasaran dengan laki laki yang sudah mencicipi memeknya dan teh Ainun tadi pagi, sampe menjelang malam dia masih memikirkan laki laki tersebut, belum terjawab satu pertanyaan, kini ke hawatirannya bertambah, sangat jelas kalo sperma tadi di keluarkan tepat di dalam memeknya dan memek teh Ainun, Rahma mulai hawatir bagaimana kalo dia dan teh Ainun sampe hamil tanpa tau siapa yang sudah menghamili mereka. Rahma pun mengambil hp nya dan berniat menghubungi teh Ainun. Dia sudah fiks akan menceritakan hal tersebut pada teh Ainun. Tapi saat dia membuka Hpnya ternyata ada satu notif masuk, terlihat itu adalah WA dari Riki.



Riki:“teh apemnya legit banget, enak.... kapan kapan boleh nyicip lagi ya”

Rahma: “apem apa ki prasaan teteh gak ngirim kamu apem deh”

Riki: “ah masa teteh lupa sih, tadi pagi teh, aku nyicip apem teteh enak banget, punya teh Ainun juga gurih gurih”

Rahma: “maksud kamu apa Ki?” rahma mulai gelisah, jangan jangan laki laki itu adalah Riki, tapi dia berusaha tetap tenang dan tidak mau gegabah

Riki: “cuna bayangin apem teteh aja udah tegang gini nih” riki lalu mengirim fotonya yang sedang berbaring di kasur dan kontolnya yang sudah dia keluarkan, yang ternyata sudah sangat tegang dan keras

Rahma: “Astaga Riki, kamu jangan kurang ajar ya”

Riki: “lah, kurang ajar apa teh, cuma kangen aja pengen nyicip apem lagi teh” riki lalu mengirim foto memek Rahma yang di close up

Rahma: “jangan kirim yang begituan riki, teteh gak suka, atau teteh akan blokir nomor kamu” rahma belum neyadari kalo foto memek yang di kirim riki adalah memeknya

Riki: “blokir aja teh, gpp ko... paling ntar aku kirim ini ke grup WA komplek” riki kini mengirim video, terlihat disitu rahma yang sedang berbaring di kasur teh Ainun, tubuhnya bergoncang karena saat itu ternyata dia sedang di sodok oleh Riki, kamera terlihat turun kini memperlihatkan memeknnya rahma yang sedang di hujam kontol Riki, tapi jusrtu ada yang buat rahma salfok, terlihat Ainun di sebelahnya juga sedang di genjot laki laki, tidak begitu jelas siapa laki laki itu karena kamera kembali fokus ke rahma





rahma tampak kaget dengan video tersebut, dia tidak lagi membalas pesan riki, pertanyaannya kini sudah terjawab laki laki yang sudah menggaulinya tad pagi, tapi lalu muncul pertanyaan lain, siapa laki laki yang tadi menindih tubuh Teh Ainun, di lihat dari perawakannya orang tersebut terlihat sudah cukup tua, dengan warna kulit gelap, sangat kontras dengan kulit teh Ainun yang putih bersih.

Rahma pun mulai gelisah memikirkan nasibnya, foto foto dan video itu kalo sampe tersebar benar benar akan menghancurkan hidupnya. Lalu tiba tiba terdengar pintu rumahnya di ketok. “Tok Tok Tok,,



“yaa bentar, siapa sih ini malam malam gini” rahma berjalan menuju pintu rumahnya, rahma terkaget kaget melihat yang datang, ternyata itu adalah Riki dan...

“Pak RT, mau apa dia kesini dengan Riki?” ucap rahma dalam hati.







sebelum itu kita mundur lebih jauh lagi semasa suami teh Ainun masih hidup. Sat itu pak amir memnita bantua Riki untuk membantu memasnag kamera cctv di rumahnya, pada saat itu memang marak terjadi kemalingan di sekitar komplek, dan baru baru ini ada pak ujang yang kehilangan motornya. Pak amir pun memutuskan untuk memasang cctv di beberapa titik di rumahnya. Karena sudah cukup kenal baik dengan Riki, pak amir mempercayakan segala urusan pemasangan cctv itu pada Riki. Riki sendiri memang bekerja sebagai teknisi IT di salah satu perusahaan di bandung sehingga tidak sulit untuk urusan cctv seperti itu. Tapi tanpak diduga duga Riki sedikit iseng pada cctv pak amir.



Mengetahui ada cctv yang di pasang tepat di dalam kamar Pak Amir, ide nakal pun keluar dari kepala riki, dia sudah setting sedemikian agar dia juga punya akses ke cctv di rumah pak amir yang pasti tanpa sepengtahuan pak amir. Beberapa kali Riki dengan sengaja mengintip Pak amir dan teh Ainun saat sedang bersenggama di kamarnya. Hal itu rutin dia lakukan sebagai bahan bacolnya. Awalnya riki sam sekali tidak ada rasa ketertarikan pada ainun, dia melihat ainun hanya sebatas wanita berhijab yang baik. Tapi setelah menyaksikan bagaimana liarnya Ainun di atas ranjang, tubuhnya yang mulus dan seksi membuat cara pandangnya terhadap ainun jadi berubah. Berbagai foto ketelanjangan Ainun pun sudah dia dapatkan.



“bodinya mantep banget, gak kalah sama teteh... gilaaa, lembut di luar liar di dalam, udah kaya bokep jepang aja nih” ungkap Riki di salah satu aktivitas ngintip nya



sampe suatu ketika Riki secara tidak sengaja menyaksikan bagaimana Ainun di perkosa oleh Safri.

Awalnya Ainun tampak menolak dan meronta ronta, tapi entah apa yang safri masukan ke dalam mulut Ainun, karena tidak lama setelah itu teh ainun tampak berubah, dia mulai terlihat pasrah dan justyru membalas perlakuan safri, sampe akhirnya safri berhasil menggenjot teh ainun dengan tanpa paksaan sedikit pun. Teh ainun tampak menikmati genjotan safri.



“kurang ajar si safri, udah punya istri juga bisa bisanya dia genjot istri orang” ujar Riki yang justru sebetulnya sangat menikmati live show tersebut.



Riki tampak kaget, dia tau ternyata saat itu ada user lain yang juga sedang meng akses kamera tersebut.



“waduh. Apa pak amir sedang lihat ini juga... wah bisa perang dunia nih” ujar Riki



beberapa jam setelah kejaian itu, Riki mendengar kabar pak Amir meningal dunia karena serangan jantung di tempat kerjanya.





'VOP RIKI'



Semenjak meninggalnya Pak Amir, saya masih sering mengakses cctv rumah yang kini milik teh Ainun, saya melihat bagaimana teh ainun yang mencoba keluar dari kesedihanya. Tapi bukan itu yang menarik, saya menyaksikan bagaimana teh ainun kebingungan menyalurkan hasratnya, saya tau teh ainun sangat menikmati permainan dari pak amir, bagaimana dia di puaskan, keliarannya di ranjang yang bisa di taklukan oleh pak amir, tapi sekarang, sepeninggal pak amir harat seksual teh Ainun tidak bisa disalurkan lagi. Sampe akhirnya suatu hari saya menyaksikan teh Ainun mulai bermain solo, berawal dari dia memainkan jari jemarinya di memek tembem nya itu, mungkin karena tidak puas dia mulai menggunakan barang barang lain untuk pengganti kontol. Ingin sekali rasanya saya membantu dia dengan kontol asli, tapi sayang saya gak cukup punya keluasan untuk melakukanya.

Sampe akhirnya teh Ainun rutin menggunakan timun atau terong ungu sebagai pengganti kontol pak Amir. Gila nya sayur sayuran tersebut habis dia pake gak penah dia buang, tapi dia masak dan kalo gak di kasih ke saya pasti ke si boim. Gila emang ini si teh Ainun saya disuruh makan sayuran bekas memek dia. Anehnya udah tau gitu saya malah lahap menyantapnya. Sayur rasa memek mu emang mantap teh. Untung nya teh ainun cuma maen memek doang gak maen anal. Kalo bekas anal dia masak dan di kasih ke saya. Ogah banget mau makanya juga.



Hari ini karena gak ada kerjaan saya pun cuam rebahan di kasur, iseng iseng ku akses cctv di kamar teh Ainun biasnya sehabis belanja di kasur dia selalu rutin colmek. Pas saya buka cctv tersebut, “astaga” kaget sekali saya pas buka kamera, terlihat ada adegan lesbi disana, kulihat teh Ainun sedang berbaring di kasurnya dan seseorang sedang mencoba memainkan memeknya teh ainun. Dilihat dari perawakanya ku lihat dia seperti teh Rahma, “gila gak laki gak bini sama aja”.



Sayapun menyaksikan adegan mereka begitu hot, teh rahma memasukan timun berukuran besar kedalam memek teh Ainun, dan ujung yang tersisa dimasukan ke memeknnya, “udah kaya bokep aja nih, pada berjilbab juga” sebari menyaksikan mereka tidak lupa ku keluarkan kontol ku yang juga ikut tegnag karena live show tersebut, ku kocok kontolku sebari terus menyaksikan adegan demi adegan lesbi antara teh Rahma dan teh Ainun. Gak sangka mereka berdua bisa sampe seperti aitu fikirku. Setelah beberapa waktu terlihat teh ainun dan teh rahma sudah selesai dengan kegiatan panas mereka, kedua nya tempak berbaring di kasur, dan kemudian mereka berdua pun tertidur, terlihat mereka sudah tidak bergerak lagi. Sayapun akhirnya menyusul mereka menyelesaikan coli ku. Beberapa semburan ku keluarkan sampe membasahi layar pc ku.



Saat hendak logout, terlihat di cctv depan ada laki laki tua yang datang, entah siapa itu? Tanya ku. Terlihat dia mulai mengetuk pintu rumah teh Ainun. Karena penasaran saya pun bergegas keluar menemui bapak bapak itu.



“nyari siapa mbah?”

“eh ini mas, bu Ainun.... ada di rumah gak ya?”

“oh cari teh Ainun, mohon maaf sebelumnya mbah ini siapa ya dan mau ada keperluan apa?”

“eh anu mas, ini saya diminta bu Ainun buat betulin pompa nya, gak kelaur air”

“oh gitu, (saya pun terfikir ideu nakal) tadi sih bu Ainun bilang kalo ada orang datang mau betulin pompa suruh langsung masuk aja”

“jadi bu Ainun nya lagi gak ada di rumah ya mas?”

“tadi sih pagi sih bilang nya mau keluar mbah”

“ya udah mas kalo gitu permisi saya mau langsung betulin pompa nya bu Ainun, makasih mas”

“oh iyah, silahkan mbah”



Setelah si abah itu mausk rumah teh Ainun, buru buru saya kembali ke laptop dan buka kembali cctv di dalam rumah teh ainun, terlihat dari kamera ruang tengah si abah tadi memasuki rumah teh ainun, dia sedikit clingak clinguk tapi setelah itu dia tampak loncat terkaget kaget saat melihat ke arah kamar teh ainun yang memang pintunya terbuka, si abah pun perlahan masuk ke dalam kamar.

Berpindah ke kamera kamar terlihat mata si abah terus mengarah ke 2 tubuh wanita seksi yang tak berbusana yang terlentang di atas tepat tidur. Terlihat dia mulai memegangi bagian selangkangan nya, sudah pasti saat ini dia sudah sangat tegang (batang nya) tapi lalu tiba tiba dia berbalik dan buru buru pergi keluar kamar. Kulihat si abah mulai melorotkan celanaya, dan benar saja terlihat batang kenjantanan si abah tegak berdiri.

“masih bisa ngaceng juga ternyata ini aki aki”



awalnya si abah mendekati teh rahma, dia tampak kaget saat tau di memek teh rahma masih terselip timun besar bekas permainannya sama teh ainun tadi. Ku kira si abah bakal garap teh rahma dia sempat pegang pegang memek teh rahma dan buah dadanya yang montok, tapi ternyata tidak, begitu melihat teh ainun, perhatiannya langsung teralihkan, ki lihat si abah melebarkan kaki teh ainun, wajahnya mulai mendekati selangkangan teh ainun, telihat sepertinya dia sedang menyantap apem milik teh ainun, terlihat sangat lahap sekali, dari gerak geriknya tidak ada sedikit pun terlihat rasa takut dari si abah kalo kalo kedua wanita itu tiba tiba bangun. Si abah terus saja menjilati memek teh ainun.



“njir, kurang ajar si abah tau aja barang bagus, saya juga pengen bah”



karena lawan main nya terlelap tidur, si abah pun segera ke menu utamanya, dia naik keatas ranjang tepat di antara kaki teh ainun, dengan kontol yang mengacung tegak, di arahkan nya batang besar itu ke arah memek teh ainun, perlahan tanpa kesulitan batang kontol itu sudah amblas masuk kedalam memek teh ainun. Si abah pun mulai memompa pinggulnya, mulutnya lalu tampak nyosor ke payudara teh ainun, terlihat tangan kirinya meremas dada sebelha kiri teh ainun dan payudara kananya di hisap oleh si abah. Pinggulnya terus menyentak nyentak menyodok memek teh ainun.



“gilaa saya juga mauuu bah” ujar ku yang gak tahan buat ngocok lagi



tapi tiba tiba saya terpikir rugi sekali rasanya kalo saya disini cuma nonton, sedangkan si abah tadi lagi enak enak disana, saya pun bergegas keluar rumah menyusul si abah.



“saya gak boleh kalah dari si abah”



saya masuk kedalam rumah teh ainun, terdengar bunyi becek dari memek teh ainun yang sedang di sodok si abah, saya pun bergegas ke arah kamar tempat mereka enak enak.



“lagi enak nih bah kliatanya”

“eeeh mas, aduh...” mendengar suaraku si abah reflek mencabut kontolnya keluar, dan bergegas turun dari ranjang, terlihat dia ketakutan sekali

“santai bah santai, mumpung ada hidangan gratis gimana kalo kita nikmatin aja bareng bareng” ujar ku sebari menunjuk ke arah dua wanita yang masih tertidur di atas ranjang



terlihat si abah masih kebungunan dan ketakutan, lalu akupun bergegas menurunkan celana ku, kontolku yang sudah sangat tegang langsung mencuat berdiri, tadinya saya mau coba teh ainun, tapi berhubung itu bekas si abah saya putuskan buat pake teh rahma aja, mumpung sekalian balas dendam kakak ku yang hampir di perkosa suaminya teh rahma. Entah karena udah kelapang nafsu keberanian itu langsung saja datang. Ku hampiri tubuh teh rahma yang masih terlentang, ku cabut timun besar yang ada di memeknya, terlihat dia sedikit meringis, tapi masih tertidur. Seperti si abah tadi awal mula ku kecup dulu memeknya teh rahma, tercium aroma memeknya yang segar, membuat kontolku makin keras, ku julurkan lidahku dan mulai ku sapu memeknya, nikmat sekali baru kali ini jilmek lagi, sudah lama sekali rasanya terakhir jilmek memek sodara tiriku sebelum dia menikah.



Saya pun tidak lagi menghiraukan si abah dan teh ainun, kini saya lebih fokus ke tubuh montok teh rahma yang ada di depan ku, memeknya yang berbulu tipis membuatku makin bernafsu menjilatinya. Ku julurkan lidahku masuk ke dalam celah memek teh rahma, ku mainkan kacang kecil di ujung lubang memeknya, rasanya benar benar nikmat, apa lagi memek ini sudah cukup lama nganggur semenjak suaminya di penjara, “maaf ya kang, siapa suruh mau merkosa sodari tiri ku (bu Rt), sekarang saya mau bantu dulu istrimu ini yang kekurangan asupan batang besar, bodoh banget punya istri semontok ini di sia sia in” ujar ku dalam hati yang puas banget bakal bisa ngerasain memeknya si safri.



Ku lihat si abah mulai kembali menggenjot teh Ainun, maen nya kasar banget nih si abah, gimana kalo sampe teh ainun bangun, berabe entar. Sebelum terjadi hal hal yang tidak di inginkan, segera saja ku arahkan kontol ku ke memek teh Rahma, ini bakal jadi detik detik saya melepas status perjaka, perlahan kepala kontol ku mulai tepat berada di bibir memek teh rahma, setelah dirasa pas, ku coba menghentakan pinggulku kuat kuat, “blessss,,



“eeeh semudah ini?? apa normalnya emang kek gini ya” mungkin karena memek teh rahma sudah sangat becek oleh liur ku dan cairan memeknya, kontol ku bisa dengan mudah masuk, ini cukup nikmat tapi tidak seperti yang saya bayangkan, ini... rasanya agak longgar, tetep nikmat tapi memeknya saya rasa kurang jepit, “apa emg seperti ini?” tanya ku bingung, seingat ku dulu, pernah ku masukan jari ku ke dalam memek sodari ku, rasanya sangat kecang sekali, jari ku serasa di remas dari dalam, tapi ini beda sekali, karena sudah terlanjur masuk, langsung saja ku coba keluar masukan kontolku, “aaargh, gak terlalu rapet, tapi ini lebih nikmat dari pada ngocok sediri”.



Saya pun mulai menikmati memek teh rahma, setelah beberapa waktu ternyata tidak seburuk itu, memeknya terasa hangat licin, kontolku terasa di elus dan di jepit halus oleh memeknya, melihat payudaranya yang bergoyang indah, tak tahan rasanya untuk tidak meremas, gemas sekali rasanya, sambil terus menggenjot memek teh rahma, mulutku mulai mennyasar putingnya, ku kecup puting itu, ku jilat dan lalu ku hisap kuat puting susunya, ku coba irik kesamping, terlihat wajah teh ainun yang mengarah padaku, matanya masih terpejam tapi mulutnya terlihat sedikit mendesah, gila ekspresinya bikin gak nahan



“bah gantian, tukeran saya mau nyicip teh ainun juga”



saya pun mencabut kontolku dari memek teh rahma, si abah yang lagi asik genjot teh ainun juga sepertinya tidak keberatan, dia segera mencabut kontolnya dan turun dari ranjang. Kami pun bertukar posisi, siabah langsung saja mengarahkan kontolnya ke memek teh rahma, tanpa babibu kontolnya langsung saja amblas di memek teh ainun



“memeknya longgar ini mah” ujar si abah yang masih saja menggenjot memek teh rahma

“terusin aja bah, ntar juga enak” ujar ku yang gak sabar ingin nyicip bacolku juga, kali ini gak cuma jadi bahan bacol, tapi bakal bener bener ku sodok memeknya teh ainun, ku arahkan kontol ku masuk, pelan agak rapet. “ooooooch, ini baruu” kontolku sudah amblas di memek teh ainun, kali ini sungguh benar benar beda, memek teh ainun benar benar beda, jepit banget kontolku serasa di remas, padahal sebelumnya udah di sodok kontol si abah, tapi memek nya maish saja rapet. Saat ku genjot memeknya gila ini enak banget, tanpa terasa genjotanku di memek teh ainun makin cepat, sepertinya saya udah gak bisa kontrol lagi, ini terlalu nikmat “aaaaargh” crooot... croot crooot



belum sampe lima menit ku genjot memek teh ainun tiba tiba saja kontolku tidak bisa berhenti menyodok memeknya dan keluar di dalam memek ternyata jauh lebih nikmat ketimbang coli depan layar. “memek mu luar biasa ainun, pantes aja si safri sampe nekat merkosa kamu dulu”

kucabut kontol ku dari memek teh ainun, ngilu sekali. Ku lihat memek teh ainun, cairan spermaku mulai merembes keluar dari sela sela memeknya.



“bah cepetan kita jangan kelamaan nanti keburu mereka bangun”

“iya mas bentarr ini abah mauuu ooooh” si abah pun menyemburkan spermanya sebagian di dalam memek teh rahma dan sebagian lagi ke perutnya, karena si abah buru buru mencabut kontolnya

“kenapa gak di keluarin di dalam semua bah”

“takut mas, ntar si neng ini hamil anak abah”



GLEK saya teringat tadi kelaur banyak sekali di dalam memeknya teh ainun, apa dia bakal hamil, ****** banget saya sampe lupa hal penting kek gitu. Saya dan si abah pun bergegas keluar dari rumah teh ainun,



“aduh gak sangka banget saya bakal bisa rasain memek memek muda, udah lama sekali rasanya, mkasih banyak mas udha bagi bagi rejeki”

“eh iyah bah sama sama, ya udah saya permisi mau balik ke rumah dulu”

“oh iya mas silahkan saya juga mau langsung pulang aja”

“lah betulin pompa nya gak jadi?”

“gak deh mas, lain kali aja takut ketahuan kalo sekarang”

“oh yaudah bah terserah, tapi inget ini rahasia kita aja bah, jangan di sebar sebar oke”

“muhun mas siap, saya gak akan cerita cerita ke orang, ya udah mas permisi”





'VOP NARATOR



R'ahma kaget dengan kedatangan riki dan pak RT, rahma bertanya tanya maksud dari kedatangan Pak RT dan Riki. Mereka bertiga pun duduk di teras depan rumah teh rahma, dengan cemas rahma mulai bertanya pada pak Rt



“sebelumnya mohon maaf pak rt, ini ada keperluan apa ya malam malam begini”

“mohon maaf Teh, bukan maksud mau mengganggu, jadi maksud kedatangan saya kesini, saya menerima laporan kalo ada warga komplek sini yang mekakuna praktek praktek LGbt, dan dari laporan yang saya terima salah satu pelakunya adalah teh rahma”

“Hah!!? bapak jangan maen asal tuduh ya, mana buktinya... kalo belum ada bukti, sebauknya pak Rt gak perlu menuduh yang macam macam, dan maaf sebaiknya pak Rt dan kamu riki segera pulang saja, saya gak terima tamu lagi malam malam begini”

“tunggu dulu” ujar pak Rt dan riki bebarengan

“nih lihat teh” pak rt lalu menyodorkan hp yang memutar video Rahma yang sedang menggenjit ainun dengan batang timun besar dianatara memek memek mereka, mata rahma terbelalak melihat video tersebut

“bagaimana kalian bisa punya video itu?” rahma mulai panik dan takut

“teh rahma gak perlu tau kami dapat dari siapa atau bagaimana, yang penting disini teh rahma terbukti melakukan praktek praktek Lg bt disni, saya akan bicarakan masalah ini di acara rapat bulanan bersama warga” ujar pak rt tegas

“jangaaaaan, pak jangan pak saya mohon jangan di infokan ke warga” rahma mulai menagis dan berlutut di depan pak rt

“gak bisa bu, tindakan yang ibu lakukan itu bisa merusak moral bangsa, contoh gak bener itu” ujar pak rt lagi

“pak tolong pak, jangan pak” rahma kembali memelas

“ya udah, karena ini masalah serius, kita bicarakan ini di dalam saja bu” ujar pak rt

“oh iya pak, ya udah mari sini pak masuk masuk”



mereka bertiga pun masuk kedalam rumah teh rahma, kini mereka duduk di ruang tamu.

Rahma terus saja berusaha meyakinkan pak Rt jika kegiatan itu terjadi secara spontan aja, pak rt masih saja menolak mendengar dan terus memojokan rahma. Setelah perdebatan alot.



“gini aja bu, skita pake win win solution”

“wiwin siapa pak. Maksudnya apa?”

“bukan wiwiw aduh, win win maksudnya solusi agar yang berselisih sama sama menang”

“oh gitu, jadi apa solusinya pak?”



“saya paham teh, di tinggal lama di penjara pasti bikin memek teteh kering, sampe akhirnya terjadi praktek praktek seperti itu, maka solusi yang saya tawarkna ya ini” Ujar pak rt yang lalu melmperlihatkan kontolnya pada rahma

‘eh astaga” rahma kaget dengan kontol pak rt

“bapak jangan kurang ajar ya, tolong masukin lagi benda itu pak” ujar rahma yang belaga memalingkan muka dari kontol pak Rt

“kenapa!? Ini solusi terbaik teh, kita sama sama untung, memek teh rahma yang sudah kehausan itu bisa dapat batang lagi, dan video lesbi nya gak akan tersebar” ujar Pak Rt yang mulai berani vulgar



Rahma sangat kesal dengan pak Rt yang sudah sangat kelewatan, tapi dia juga sangat kwatir perbuatannya dengan teh Ainun akan tersebar, rahma kembali terfikir bagaimana video terebut bisa dibuat, siapa orang yang sudah merekam perbuatan mereka, “kenapa jadi gini sih!?” ujar rahma yang kebingungan



“lah A, kelamaan nih, udah mnding kita balik aja, biar kita bahas ini langsung sama warga nanti di rapat mingguan, atau kita mau langsung tanya ke teh ainun aja?” ujar Riki yang sebelumnya hanya diam saja

“bentar ki, mungkin teh rahma perlu waktu buat berfikir, sekarang kita balik ke rumah kamu aja, kita tunggu disana” ujar pak rt

“oh ya udah A, ayo kita ke rumah aja”

“ya udah teh rahma, saya beri teteh waktu sebentar untuk memutuskan, ingat solusi yang saya berikan semata mata demi nama baik teteh juga, saya mah cuam bantu, cuma dapat cape, gak dapet apa apa, jangan salah paham” ujar Pak Rt lagi sebari berlalu keluar dari rumah riki



Rahma hanya terdiam tak bisa berkata apa apa, dia masih dilanda kebingungan, dia pun terfikir dengan ainun yang pasti akan kecewa sekali jika tau masalah ini, beberapa menit setelah kepergian pak rt, muncul notif WA dari Riki di handphone rahma “teh kata pak Rt, kalo setuju datang ke rumah saya pake jilbab aja, bawahnya dilepas aja semua, tapi jangan lama lama, 5 menit dari sekarang kalo teteh gak datang berarti teteh setuju maslah ini di bawa ke rapat warga” ujar Riki dalam pesan WA ny. Rahma makin panik, dia gak mau kalo harus melayani pak rt, dan pasti si riki juga bakal ikut mengerjai nya.



“duuuuh, gimana ini, kalo sampe video itu tersebar ke warga, harga diriku dan teh ainun pastin akan hancur” ujar rahma yang semakin panik



Setelah waktu yang diberikan pak Rt semakin habis, dia pun memutuskan untuk nekat saja, merelahakn tubuhnya sebagai bayaran tutup mulut pak rt dan riki. Rahma bergeas pergi menuju dapurnya dan mengambil obat milik suaminya, obat yang dulu dia pakai untuk menjebak Ainun.

Rahma berfikir dengan minum itu, nafsu seksnya akan meningkat dan dia bisa lebih berani menghadapi pak rt.



“awas aja kalian, saya peres kalian berdua” ujar rahma yang sangat percaya diri sekali dengan memeknya mampu memuaskan pak rt.



Beberapa jam kemudian, rahma terkapar dikasur di kamar Riki. Tempat tidur riki basah diamana mana seperti habis ada anak ngompol. Rupanya itu adalah sisa sisa dari orgasme rahma yang terus keluar beberapak kali, memek rahma sama sekali tidak berdaya di hadapan batang pak Rt dan adik iparnya, si Riki. Di tambah efek obat yang tadi rahma minum membuatnya semakin mudah basah dan terangsang. Kali ini dia benar benar keliru.



“padahal masih muda, memeknya dah dower parah”

“iyah A, longgar banget, mana becek gitu”

“pantes aja suaminya dulu sampe nekat mau merkosa teteh mu ki, mungkin dia prustasi punya istri apemnya udah kaya korban orang negro aja”

“lubang belakangnya juga sama aja A, tadinya kirain bakal lebih rapet, taunya...”

“se ingat aa sih, pernah denger si rahma ini udah pernah kawin beberapa kali, dan si safri itu lakinya yang kesekian, mungkin karena itu memeknya jadi longgar, padahal belum turun mesin (belum punya anak)”

“oh masa A, pantes aja, mungki laki nya terdahulu oversize semua a ukuranya haha”

“bisa jadi bisa jadi, ya udah ki, aa mau langsung pulang aja, teh rahma sesuai janji saya hapus video nya ya, dan maslah teteh dan teh ainun saya jamin gak akan bocor ke publik, oke ki aa pulang dulu, kamu nikmatin aja tuh sampe pagi, lumayan buat guling tidur”

“ah siaaap A, walaupun lubang nya dower tapi dada nya lumayan montok buat jadi ngelonin saya tidur”



Pak Rt pun berlalu pergi dari rumah riki, kini hanya tinggal Riki dan rahma berdua di kamar riki, rupaya sedari tadi rahma menangis mendengar obrolan Riki dan Pak Rt, harga dirinya bener bener hancur, aset apem yang dia bangga banggakan di roasting abis oleh pak Rt. Rahma pun teringat suaminya, Sebejad bejadnya safri, dia tidak pernah sekali pun mengatakan memeknya dower atau apapun itu, walaupun dia kadang suka menjejalkan benda benda aneh ke dalam memeknya. Rahma sedikit menyesali tindakanya kali ini. Kalo tau seperti ini dia lebih baik membiarkan video itu tersebar ke masarakat dari pada sudah bela bela ini datang telanjang bulat kesini dan ujung ujung nya mendapat ejekan dari pak rt dan Riki



Berapa saat sebelumnya, setelah meminum obat milik suaminya, belum ada reaksi apapun diraskan oleh rahma, dia hanya merasa sedikit gerah, setelah itu rahma bergegas menanggalkan semua pakaiannya dan menyisakan jilbab abu saja yang sedari tadi ia kenakan, tidak terasa efek obat tadi mulai terasa, rahma mulai meremasi payudaranya sendiri, memeknya mulai terasa lembab, ingin sekali dia mainkan jari jemarinya itu menggesek klitorisnya, tapi karena melihat waktu yang makin mepet rahma segera bergegas keluar.



“duh gimana nih, masa saya mesti jalan keluar sambil telanjang gini” ujar rahma bingung, tapi membayangkan itu saja kembali membuat memeknya terasa gatal



tidak kehilangan akal rahma bergegas mengambil handuk mandinya dan berencana jalan ke rumah riki hanya dengan memakai itu, dia akan lepas handuknya setelah ada di depan pintu rumah riki.

Setibanya di rumah riki, rahma langsung disambut oleh riki dan pak Rt, riki yang memang sudah melihat ketelanjangan rahma bersikap biasa aja, tapi berbeda dengan pak rt, dia tidak menyangka rahma bakal benar benar menuruti permintaannya, datang dengan hanya mengenakan jilbab saja, tubuh rahma yang memang cukup mulus, payudara besar dan apem tembem dengan bulu tipis, cukup membuat pak rt melongo dan ngaceng abis.


Sementara rahma sendiri yang di tatap dengan liar oleh pak rt semakin membuatnya gatal. Rahma pun di persilahkan duduk di sofa di samping pak rt. Pak rt yang udah kepalang sange segera meraih payudara rahma, satu tangan di lingkarkan ke badan rahma dan meraih payudara kanan rahma, tangan satu nya lagi meremas payudara sebelah kiri. Kedua payudara rahma di remas kuat oleh pak Rt. Dimainkan juga puting susunya, diputar dan di pencet gemas.





Pak rt lalu mengajak rahma berciuman, cumbuanya di balas liar oleh rahma, tangan rahma sekarang tidak tinggal diam, dia mulai meraih batang keras yang menonjol di balik celana pak Rt. Sementara riki hanya menonton saja mempersilahkan kakak iparnya menikmati tubuh rahma duluan. Pak rt pun melepas cumbuanya dan lalu bergegas mengeluarkan batang nya.



“ayo di hisap dulu teh”



rahma lalu turun dari sofa dan berlutut di hadapan pak rt, di raihnya kontol pak rt dan dia kocok santai, kulit tangannya yang lembut membuat pak rt merasa ke enakan.



“pak rt, kalo setelah kita selesai, saya minta video itu di hapus dan masalah saya dengan teh ainun tidak di publikasikan” ujar rahma sebari terus mengocok penis pak rt

“oke video itu pasti saya hapus... di handphone saya, tapi sebelum itu kamu harus memuaskan kami dulu”

“saya pegang kata kata mu pak”



rahma lalu meoleh ke arah riki yang sedari tadi hanya diam memperhatikan, rahma tersenyum dan memberi kode kode agar riki menghampirinya. Rahma berfikir akan bisa memuaskan mereka sekaligus. Riki lalu duduk di sebelah pak rt, tangan rahma bergeas melorotkan kolor yang di pakai riki. Dan segera mencuatlah penis tegang milik riki. Kini di hadapan rahma tersaji 2 batang berukuran cukup besar meminta untuk dipuaskan. Rahma pun mulai merem batang milik riki dan mulai mengocoknya lembut, 2 batang itu di kocok oleh rahma bersamaan, keduanya tampak menikmati service kocokan rahma. Lalu wajah rahma mulai mendekat ke arah selangkangan pak rt, tanpa ragu dia masukan kontol pak rt yang sedari tadi dia pegang ke dalam mulutnya. Di hisapnya batang kontol tersebut, lalu kepala rahma mulai terlihat naik turun, rahma mulai mengoral pak rt, atas pengalaman dengan suami suami terdahulunya, membuat rahma sangat mahir dalam memberikan service oral. Tangan pak rt lalu memegangi kepala rahma seakan kontolnya tidak mau lepas dari mulut rahma.



“enak banget ki, permainan lidahnya oke punya”

“iyah mang, tangan nya juga lembut banget...”



rahma lalu melepas kan kontol pak rt, kepalanya kini beralih ke selangkangan Riki. Berbeda dengan pak rt, rahma tidak buru buru mengulum kontol riki. Rahma endus dalam dalam kontol Riki, aroma khas lelaki membuat memeknya semakin gatal, rahma mulai menjulurkan lidahnya, menjilati batang riki dari pangkal sampe ujung. Ini menjadi pengalaman pertama untuk Riki. Rahma kemudian memainkan lidahnya di ujung lubang kencing milik riki, riki sedikit kelojotan dengan aksi rahma. Dan tidak lama setelah itu penis riki benar benar masuk kedalam mulut rahma, di kulumnya batang riki dengan gemas.



Pak rt yang sudah gak sabaran segera berdiri dan menyingkirkan meja kopi yang ada di tengah ruangan, raham yang masih sibuk mengoral penis riki di suruh untuk berganti posisi, kini rahma berada dalam posisi nungging, dengan kepala masih berada di selankangan Riki. Pak Rt lalu bergegas ke belakang tubuh rahma, dia lebarkannya kaki kaki rahma, memperlihatkan celah memeknya yang sudah sangat becek, pak rt pun mulai menjilati memek rahma dari belakang. Rahma yang menerima serangan tiba tiba sempat kaget dan kelojotan. Karena jilatan pak rt di memeknya membuat rahma tidak bisa fokus mengulum kontol Riki. Desahan desahan kecil terdengan dari bibir rahma. Dan tidak lama setelah itu terlihat tubuhnya sedikit bergetar. Rahma mencapai orgasme pertamanya.



“gila, aa kena sembur ki, becek banget nih memek, udah sange bener kayanya nih teh rahma, tadi aja belaga galau taunya sekarang ngecrot duluan”



nafas rahma tampak tersengal sengal, tapi tidak lama setelah itu pak rt mulai mengarahkan batang kontolnya ke memek rahma. Dan “ploooos,,



“Eeeh!?” pak rt heran.



Pak rt cukup kecewa dengan memek rahma, dia kira akan semenjepit milik istrinya tenyata ini diluar perkiraan sama sekali. Pak rt meraskan memek rahma kurang gigit. Pak rt pun mulai menggenjot tubuh rahma, dalam posisi dogy. Sementara kepala rahma kembali ditarik dan diarahkan ke kontl Riki. Rahma pun mulai kembali mengulum penis riki.



“mmmmph.... mpph..” pinggul rahma mulai tampang bergerak ke kanan kiri meresapi sodoktan kontol pak rt.



Pak rt masih mencoba mersapi kenikmatan memek rahma, dia ingin coba ganti posisi yang mungkin bisa membuat memek rahma terasa lebih nikmat. Rahma yang masih ke enakan di sodok pak rt kaget karena pak rt yang tiba tiba mecabut kontolnya.



“ki, kita pindah ke kamar aja, aa mau coba eksplor nih tubuh teh rahma”

“oh iya a sok di kamar riki aja”



Riki pun sebenarnya sedikt kecewa karena seharusnya bentar lagi dia mencapai orgasme nya di mulut rahma. Rahma pun di tarik oleh pak rt masuk ke dalam kamar riki, segera di telentangkanya rahma di kasur riki, pak rt pun mulai menaiki tubuh rahma, kembali pak rt memainkan payudara rahma, kini pak rt mulai mengulum puting rahma, di mainkan puting kecil itu dengan lidahnya. Sementara kedua tangannya menahan tangan rahma. Tubuh rahma tampak kembali kelojotan.



“uuuch,... masukin lagi pak, tusuk lagi”

“hahaha tadi blaga gak mau, sekarnag nagih, dasar”

“iyah pak, memek ku gak tahaaan”

“ya udah saya masukin lagi ya”



“ploooos,, kembali kontol pak rt masuk ke dalam memek rahma tanpa hambatan berarti. “ini sih bener bener jalan tol, lancar banget” ujar pak rt dalam hati. Walaupun demikian, perlahan pak rt juga mulai menikmati sensai memek rahma, dia terus menggenjot tubuh rahma.



“oooch.. och....ooch, enaak pakk teruuus”



pak rt terus saja menggenjot memek rahma, pak rt mecoba posisi lain, di rapatkanya kedua paha rahma dan dia tahan ddi depan tubuhnya, membuat memek rahma sedikit merapat. Dalam posisi itu baru lah pak rt mulai sedikit menikmati memek rahma.



“aaach, paaaak.... jangan berhenti paaak” rahma terus saja mendesah menerima sodokan kontol besar pak rt. Karena dirasa bisen pak rt kembali merubah posisinya. Kedua kaki rahma di tekuk dan di tempelkan ke payudara rahma, kembali pak rt terus menggenjot memek rahma



“paaaaaaak, jangan berhentiiii...... AAAACH”



“Ssssrrrrrrrrr,, tubuh rahma kembali menghentak, memeknya kembali mencapai orgasmenya. Pak rt pun mulai merasa aneh, padahal dirasa belum lama dia menggenjot memek rahma, pak rt heram untuk membuat istrinya negcrot sekali aja butuh banyak perjuangan, ini cuma kikak kikuk beberapa kali aja sudah membuatnya banjirr.



Pak rt kermbali menikmati memek rahma, beberapa kali rahma kembali mencapai orgasme nya. Riki pun msauk kedalam kamar.



“gimana mang asiiik?”



“plop,, kontol pak rt terlepas dari memek rahma.



“ ah cape ki, kamu slesain aja nih” ujar pak rt yang turun dari kasur riki. Tubuh rahma masih terlihat menggigil karena multiple orgasme yang diterimanya.

“lah udahan A? Udah keluar? Baru bentara doang”

“keluar apaan, yang ada males saya ki, dia ngencrot mulu. Memeknya makin banjir malah makin gak enak”



Riki paham maksud kaka iparnya, sama seperti dia saat tadi siang menyetubuhi rahma, dia cukup kecewa untuk wanita usia muda dengan tubuh yang masih mulus, memeknya sudah separah itu.

Riki pun mulai memposisikan diri untuk menyetubuhi rahma. 15 menitan belalu riki akhinya mencapai orgasmenya. Itupun dibantu lubang belakang milik rahma, sementara raham sendiri seperti yang tadi iparnya bilang, dia negcrot terus. Sampe semuanya becek. Tubuh rahma pun terkapar di atas kasur Riki.



Setekah kepulangan pak rt, riki lihat rahma mulai bangun dan duduk.



“gimana teh? Lemess” tanya riki

“..........” rahma tidak menanggapi pertanyan riki, dia masih sibuk mengatur nafasnya

“teteh pasti bingung kan ari mana video itu berasal?”

“iyah, darimana kalian mendapat video itu?” tanya rahma

“biar saya tunjukin teh” riki lalu berjalan ke meja komputernya, dan diapun memperlihatkan gambar gambar live dari kamera cctv di rumah ainun.

“astaga ituu, bagaimana kamu bisa?” rhma tampak kaget melihat riki bisa mengakses cctv di rumah ainun

“nih liat, temen lesbi teteh lagi colmek tuh” terlihat di salah satu video memperlihatkan area kamar milik ainun

“astaga teteh” ujar rahma kaget, terlihat disana ainun sedang asik colmek, dan terlihat salah satu tanganya sedang memegangi hape, entah apa yang di lakukan teh ainun dengan hp nya, apa sednag videocall, nonton film atau bahkan apa sedang live. Beberapa pertanyaan terlintas di fikiran rahma

“teteh gak usah tau bagaimana saya bisa ngakses kameranya teh ainun. Tapi yang mau saya tegaskan disini, saya punya banyak rekaman disini, salah satunya adalah persengkongkolan suami istri untuk ngentot teh ainun” ujar riki tampak mulai serius

“apa maksud kamu?”

“udah lah, gak usah pura pura teh, saya tau.... teh rahma ikut membantu suami teteh sendiri dalam rencana memperkosa teh ainun, dan itu berhasil, saya ada bukti mau lihat?”

“...............” raham tidak dapat berkata apa apa, dan lalu riki memutar video yang katanya adalah bukti rahma membantu suaminya dalam upaya meruda paksa teh ainun

“lihat nih” ujar riki sebari klik play video

“aaah itu” rahma sontak menutup mulutnya kaget dengan apa yang dia lihat, itu adalah video yang memperlihatkan dirinya sedang emasukan obat perangsang ke makakan dan minuman yang dia kasih ke ainun.

“saya masih rahasiakan ini dari pak rt, tapi mungkin saya akan ceritakan ini nanti”

“jangaaaan, ki tolong jangaaan”

“kalo jangan, ada syaratnya”

“ya udah sini, teteh bakal puasin kamu sampe pagi, tspi tolong rahasiakan itu”

“hahahaha apaan puasin sampe pagi, yang ada malah kebalikan kali, memek siapa yang terus negencrot di sodok bentaran doang juga, saya cuma mau teteh lakukan sesuatu”

“apa itu ki?” rahma sangat malu sekali, memeknya benar benar dia anggap tidak berharga

“gampang ko... bantu saya buat ngentot teh Ratna dan teh Risma”

“hah apaaa!?”




'TAMAT