Friday, July 14, 2023

Perselingkuhan istriku - kisah nyata by Diablo1991 @semprot

 Ane mau cerita soal perselingkuhan istri ane. Cerita ini ane dapet dari interogasi istri ane pas ane tau doi selingkuh. Sebelumnya ane dah tau dari lama kalo istri sudah selingkuh tapi ane belum berani bicara ke istri soalnya belum siap mental. Tapi akhirnya ane putuskan masalah ini dan dengan bukti yg ada istri ane gak bisa nyangkal. Cerita ini ane buat berdasarkan penuturan istri ane dan cerita ini ane tulis dari sudut pandang istri ane. 


Panggil saja aq lia. Umur saya 29 tahun. Keseharian saya berjilbab lebar.  Ciri fisikku bertinggi 160 cm, berat 50 kg dan dada 36c.saya selalu berolahraga dan menjaga bentuk tubuh agar selalu terlihat ramping dan langsing. 

saya bekerja sebagai seorang guru dan Suami saya adalah seorang pekerja kantoran. Kami telah menikah selama lima tahun tetapi belum memiliki anak.


Kisah ini adalah kisah nyata yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Saat itu, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya mulai bersetubuh dengan laki-laki lain. 

Kisahnya terjadi ketika 2 tahun pernikahan saya dengan suami. Waktu itu bulan ramadhan kita pulang kampung kerumah orangtua ku. Sedikit tentang keluargaku, aku anak kedua dari 3 bersaudara. Kakakku perempuan dan adikku laki-laki. Ayahku seorang duda karena ibuku sudah lama meniggal sekitar 4 tahun yg lalu. 

Sudah 2 tahun aku tak pulang kampung. Ayahku berumur 58 tahun tapi badannya masih sehat dan atletis karena dari dulu emang rajin olahraga. Dirumah aku memanggil ayahku dengan sebutan abah. Diantara saudara yg lain aku paling dekat dengan abah, abah selalu jadi tempat curhatku. 

Setelah sehari dirumah abah besok sorenya aku didapur menyiapkan makanan untuk buka puasa. Tiba-tiba dari belakang abah memeluk pinggangku. 

Abah: masak apa nduk? 

Sambil memeluk dari samping

Aku: ini masak pepes kesukaan abah

Abah: anak abah ini paling ngertiin abahnya. Sambil mencium pipiku

Aku: kan udah lama gak masakin buat abah. 

Aku sama sekali tidak risih dengan perlakuan abah karena aku memang dekat dengan abah dan mungkin abah lagi kangen dengan anaknya. Aku terus mengobrol dan bercanda dengan abah. Pelukannya yg dipinggang sedikit demi sedikit naik ke bagian bawah payudaraku. Saat lengannya berada dibawah payudaraku pelukannya makin kencang menekan payudaraku dari bawah. Akupun membiarkannya. Kemudian abah menciun pipiku lagi dan melepaskan pelukannya. Abah kemudian menuju halaman belakang rumah. 

Sekitar 30 menit memasak buat buka akupun kehalaman belakang untuk lanjut ngobrol dengan abah. Dihalaman belakang ada abah dan kakakku sedang duduk berdua. Dihalaman belakang yg kecil itu ada satu kursi panjang yg cukup untuk 2 orang. Abah dan kakakku ada disana, terlihat abah sedang ngobrol dengan kakakku. Tangan abah aku lihat sedang merangkul dipinggang kakakku. Akupun menghampiri mereka. Karena tak ada tempat duduk tersisa abah menarikku duduk dipangkuannya. Kami bertiga ngobrol dan bercanda. Aku duduk dipangkuan abahku sambil bersandar dalam peluknya. Kini 2 anak perempuannya berada dalam peluknya. Karna hanyut dalam obrolan dan candaan tanpa sadar tangan abahku sudah berada dipayudaraku dan sedikit meremasnya. 

Aku: iiihh abahhh.. Tangannya nakal. 

Sambil menepis tangan abah dipayudaraku

Abah: duh abah lupa kalo anak abah udah dewasa sekarang ininya dah gede tak kira masih anak2. 

Sambil menyenggol payudaraku lagi. 

Aku: anak udah nikah masih aja diaanggap anak kecil sih abah.. Haha. 

Tawa kami bertiga

Abah: dah segede ini tapi kok gak hamil hamil.

 Sambil meremas payudaraku lagi dan kubiarkan saja. 

Aku: namanya belum rejeki bah. Jawabku sebel sambil mencubit perut abah

Abah: udah segede ini harusnya udah dipake buat nyusuin anak nduk. Punya kakakmu aja segede gini udah dibuat nyusuin anak lho.

 Kata abah sambil meremas payudaraku dan kakakku. 

Kakakku: lia gak tau cara bikinnya bah makanya gak hamil2, ajarin tuh bah.... Haha. Timbal kakakku

Abah: masa abah harus turun tangan... Haha

Aku: kayak masih kuat aja bah... Haha. Candaku

Abah: walaupun abah sudah berumur tapi masih bisa lho, tuh tanya mbakmu... Haha

Kakakku: iihhh abah... 

Aku: maksudnya bah? Tanyaku penasaran apa maksudnya

Abah: itu maksudnya... 

Kakakku: maksud abah tips buat suami biar tahan lama. Potong kakakku

Aku: kukira apaan

Kami bertiga terus mengobrol dan bercanda. Tangan abah juga masih dipayudaraku meremas dengan lembut, aku malah membiarkannya sepertinya aku sudah mulai terangsang. Kulihat abah juga meremas payudara kakakku. Aku bertanya-tanya apakah ini normal. Azan magrib pun tiba dan kami bertiga masuk kedalam. 


Sekitar jam 9 malam abah memanggilku dari kamarnya. 

Abah: Lia.. Nduk...ambil minyak angin di lemari dan bawa ke sini. terdengar suara nyaring abah dari dalam kamarnya.

Aku: Ini minyaknya, abah. Aku menyerahkannya kepada abah. 

Abah: tolong pijetin abah nduk, rasanya sakit.

 Abah terus berbaring di kasur dan menarik sedikit kain yang dia kenakan untuk memudahkanku memijatnya.


Aku tanpa banyak protes, terus menuangkan minyak ke tubuhnya dan menyeka seluruh tubuhnya dengan minyak panas tadi. Aku terus menekan punggungnya sesuai dengan gerakan tanganku. Aku melihat mata ayah ku sesekali tertutup rapat, aku tidak yakin apakah dia sakit atau baik karena saya memijatnya.


Abah: Pijat ke bawah sedikit, ni nduk.. Di pinggang abah.

tangannya diarahkan ke belakang pinggang.

Aku: Abah.. Sudah lama, lia lelah..

 Aku terus memperlambat urutan tanganku.

Abah: Ini.. Sedikit lagi.. Ini bagian dada abah. 

tubuhnya terbalik menghadapku.


Ketika aku memijat dada abah tiba-tiba abah mendorongku. Aku , terjatuh oleh tindakan dorongan abah yang tiba-tiba. Gamis yang aku kenakan terselip memperlihatkan pangkal pahaku. Aku melihat mata abah tidak berkedip melihat pahaku. Aku segera menutupnya dan mencoba untuk bangun. Tapi setan mana yang merasuki abah, dia meraih tanganku dan melemparkanku ke kasur. Saya menjadi takut dengan tindakannya seperti orang kesurupan.


Aku: Ayah.. Jangan ayah.. Ini lia anak abah, sadarlah abah.

Aku mulai takut dengan apa yang akan terjadi. 


Abah sudah kesurupan, apa yang kulakukan tidak masuk akal baginya. Tangan kasar itu terus menekan tangan kiri dan kananku. Aku mencoba menepis tangannya agar tidak terus menekan tanganku, tapi siapakah aku untuk melawan energi yang dirasuki iblis itu. Nafsunya telah mengambil alih, mulutnya terus mencium leherku dan menjilati telingaku. Semua energi yang kucurahkan untuk melawan perlakuan abah sepertinya tidak berarti apa-apa. Yang bisa aku lakukan hanyalah menangis mengingat nasib kelam yang akan saya lalui.


Aku: Abah.. Tolong abah.. Abah jangan buat lia seperti ini.. 

penolakanku semakin tak berdaya.

Abah: Kamu ikuti saja apa yang abah mau. suaranya lembut di belakang telingaku.

Aku: Abah sadarlah.. Apa yang abah lakukan.. Ini anakmu..

air mata terus membasahi pipiku.


Kata-kataku terhenti saat mulutnya terus menyatu dengan mulutku, aku mencoba mengelak ke kiri dan ke kanan. Sekarang aku tidak berdaya, melawan tidak ada gunanya. Aku biarkan saja dia terus memuaskan nafsunya padaku. Tanpa ampun, gamisku dibuka paksa olehnya. Berbekal suasana malam dan terangnya sinar bulan, aku terus dijamah oleh abah. Aku juga tidak tahu apakah suami dan saudaraku yang lain sadar atau tidak. BH yang aku kenakan mulai lepas menutupi payudaraku, abah melihat payudaraku dengan penuh nafsu karena payudaraku cukup besar. Seperti orang haus, abah mengisap putingku yang mulai mengeras dengan rakus. Tak dapat kupungkiri Rasanya juga enak saat abah meremas dan menjilati putingku yang kemerahan.


Aku dipaksa untuk melayani nafsunya, bahkan tubuhku juga menjadi korban nafsu mulutnya. Kenikmatan baru yang akan kurasakan menghilang ketika abah mulai menggigit putingku sambil meremas payudaraku. Kini tangan-tangan abah terus liar melucuti gamis yang kupakai. Aku mencoba menghentikannya untuk terus melakukannya tetapi sekali lagi tangannya menyentuh wajahku. Hanya air mata yang bisa menemani rasa sakit yang kurasakan sekarang. Melihat aku tidak melawan lagi, abah terus menanggalkan pakaianku. Celana dalam yang kupakai dilepaskan nya dengan paksa. Terlihatlah bibir vaginaku yang tembem dan tanpa ditutupi oleh bulu-bulu halus karena aku baru saja mencukurnya.


Aku: Abahh.. Tolong jangan lakukan apapun pada lia, lia adalah anak abah.

Aku masih berusaha untuk melunakkan hatinya.

Abah: sudah nduk nurut aja, nanti pasti nikmat kok. 

suara ayahku merayuku.


Abah tidak menunggu lama, dia menjilat semua sudut vaginaku. Jari-jarinya terus menggosok benih klitorisku, yang sebenarnya tersembunyi di balik bibir vaginaku. Sedangkan lidahnya terus dijilat melalui liang vaginaku yang pertama kali dijamah oleh laki-laki selain suamiku. Rasanya aku tidak tahan diperlakukan seperti itu. Aku menekan kepala abah  di bibir vaginaku sehingga dia bisa terus menyelam ke kedalaman liang vaginaku. Akhirnya, momen yang belum pernah aku lalui, untuk pertama kalinya, mengalirlah air dalam vaginaku cukup deras yang selama ini tak pernah kualami. pinggulkuku naik terangkat menahan seribu kenikmatan yang diberikan oleh abahku bahkan dengan paksa. Alih-alih menahan rasa sakit, rasanya menyenangkan bahwa aku terus melayani nafsu liar abah.


"Arghh.. Urghh.. Ehmm" hanya itu yang bisa aku katakan.


Melihatku terkulai lemas karena tercekik, abahku sudah mulai membuka sarung yang dikenakannya, kini kami berdua berada di atas ranjang abah tanpa ada sehelai benang pun yang menutupi kami berdua. Abah membuka kakiku selebar mungkin. Yang bisa saya lakukan hanyalah menyerah karena malam ini mahkota suci yang telah saya jaga hanya untuk suamiku akan hilang dan dimakan oleh abahku sendiri. Aku hanya menunggu dengan rasa berdebar debar. Aku tidak tega melihat penis abah yang begitu besar hampir 2x milik suamiku. Dalam suasana samar itu abah mulai mengatur permainan iblisnya. Nafsunya membuat kehilangan kendali atas pikirannya. Abah mulai menggosokkan kepala jamurnya pada vaginaku, aku yang baru saja mengalami kejang-kejang atas kenikmatan yang diberikan oleh abah mulai merasakan nikmat lagi saat dia memainkan kembali klitorisku dengan kontolnya.


Perlahan abah mengarahkan kontolnya ke lubang vaginaku. Dia mulai menekan kemaluannya ke dalam vaginaku. Tetapi terlalu sulit baginya untuk memasukkan kontolnya yang besar itu untuk menembus kedalam vaginaku. Abah mengoleskan sedikit minyak pijat ke ujung batangnya untuk memperlancar perjalanannya.


Aku: Aduh.. Abaahh.. Sakit, aduh sakit abaahhh. 

Vaginaku begitu sakit ketika aku merasakan sepotong daging padat berukuran besar mulai menelusuri lubang di vaginaku.


Abah menarik kembali, kontolnya, dia memasukkan dua jari ke dalam vaginaku dan bermain-main di dalamnya. Saya merasakan sakit dan nyeri ketika dia terus memainkan jari-jarinya mungkin untuk sedikit memperbesar vaginaku. Ketika dia merasa air di vaginaku sudah cukup untuk memperlancar pemasukan kontolnya, dia mulai memasukkan kontolnyanya lagi.


Sekali tekan, satu inci ke dalam ditarik lagi.. dua kali tekan tiga inci.. Ditarik lagi tiga kali tekan, "Urghh.. Sakit.." lelehan air jernih membasahi pipiku.


Aku tidak bisa mengatakan betapa linunya vaginaku ketika kontolnya mulai masuk perlahan-lahan diliang vaginaku. Jeritan kesakitan yang saya alami tidak sedikit pun memberikan ruang bagi abah untuk menghentikan aksi kekerasan nafsu serakahnya. Bahkan, semakin cepat dia mendorong dan menarik ketika dia melihat bahwa aku sudah mulai terdiam dalam air mata yang terus mengalir bersama seribu kenikmatan. Jika ibu masih ada tentu hal ini tidak akan terjadi. Saya pernah menyuarakan pendapat bahwa abah saya harus menikah lagi ketika aku melihat bahwa dia tinggal sendiri. 


Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi. Aku tak menyadari bahwa abah juga butuh pelampiasan batin. Abah membutuhkan seseorang untuk mengisi keheningannya, sekarang Akulah tempat pelampiasanya, memuaskan nafsu.


Aku: Abah.. Sudah  abahh.. Lia udah gak kuat dan aaahhhhh.... Aaaahhhhh.... 

air mengalir dari vaginaku membasahi seprai yang ditinggalkan ibuku.


Abah tidak peduli dengan desahanku, aku melihat penisnya keluar dan masuk ke dalam vaginaku. Pelayarannya terus menelusuri kedalaman yang baru ditemukannya. Setelah beberapa saat dalam posisi terlentang, dia juga membalikkan punggungku untuk menghadapnya. Tanganku meremas seprai yang terus berhamburan di tempat tidurnya. Dengan gaya "Doggie Style", vaginaku terus disodoknya. Beberapa saat kemudian vaginaku banjir lagi. 


Rasa nikmat dan perih mulai kurasakan saat dorongan kontolnya terus menembus ke dalam dan mengenai pangkal vaginaku, tangan berurat itu terus meremas putingku yang sudah mengeras akibat tak mampu menahan nikmatnya, yang baru saja dimulai. Tapi baru kali ini aku ingin merasakan kesenangan pertama ini. Abah terus menembakkan meriamnya ke bagian dalam vaginaku.


Crott.. Crott.. Arghh... Lelehan air hangat mengalir di sekujur tubuhku.


Aku yang hampir mencapai klimaks ketiga merasa sedikit hampa karena abah sudah mencapai garis finis, tapi aku tetap bersyukur penderitaan saya malam ini sudah berakhir. Abah terus berbaring di sampingku. Namun, dia berhasil memperingatkanku untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapa pun. Aku segera memakai kembali pakaianku dan segera pergi.


Waktu sahur aku bangun agak telat karena terlalu lelah melayani nafsu liar abahku tadi malam, untungnya ada kakakku. Aku mencoba bangun untuk pergi ke dapur untuk menyiapkan sahur.


Aku mencoba tegar untuk pergi ke kamar abah. Saat aku hendak membangunkan abah, aku merasa seperti seseorang sedang memelukku dari belakang. Aku mencoba berbalik badan dan secara samar aku bisa merasakan tubuh abahku mulai meremukkanku lagi. Aku tidak bisa melawan lagi karena tubuhku sangat lemah. Aku biarkan saja dia membuka gamisku. Sekarang aku mulai merasakan kenikmatan saat payudaraku diremas dan dijilat, tapi kali ini dia tidak menunggu lama. Mungkin karena semua orang sedang menunggu untuk sahur. Abah langsung mencapkan kontolnya divaginaku. 


Hentakan hentakan yang dia lakukan kini telah mengurangi rasa sakit divaginaku, dan bahkan sekarang dorongan-dorongan yang dia lakukan telah menaikkan nafsuku. Aku hanya menerima dan menikmati karena aku ingin mencapai puncak  bersama abah. Aku bisa melihat kontolnya yang berukuran besar dan panjang ditusukkan ke lubang vaginaku. Tusukkan yang dia lakukan disertai dengan elusan elusan jarinya langsung ke pangkal klitorisku. Aku tidak tahan lagi.


"Urghh.. Arghh.. Ehmm" mengangkat pinggulku dengan kejang kejang mengakhiri klimaks pertamaku dalam perjuangan ini.


Aku baru tahu betapa menyenangkannya mencapai kesenangan bersama dengan tarik-menarik penis dari seorang pria. Aku tidak menunggu lama, kurang dari lima menit sekarang abah juga mencapai kesenangan untuk kedua kalinya denganku. Air padat itu langsung mengenai wajahku. Aku sedikit terkejut ketika mataku yang tertutup rapat, tiba-tiba basah oleh air hangat dari abah. Abah mencium bibirku sebelum meninggalkan saya sendirian di kamar dan aku membersihkan wajahku dan memakai gamisku lagi lalu pergi untuk sahur.


============


Sore itu aku mau pergi ke kebun belakang rumah untuk mengambil beberapa sayur. Dibelakang rumah abah ada kebun pribadi yg cukup luas seperti rumah2 dikampung pada umumnya. Jarak rumah abah dengan tetangga lainnya cukup jauh. Kebun belakang ini ditanami macam2 sayur, jagung dan pohon singkong. Aku pergi sendirian ke kebun belakang. Aku senang berada disini karena tempatnya tenang dan sepi apalagi sore sore begini banyak angin sepoi sepoi. 

Saat melewati ladang jagung dari kejauhan aku melihat abah dan mbak lulu kakak perempuanku. Aku segera menghampiri mereka. Saat aku menghampiri mereka aku kaget dengan apa yg aku lihat. Tiba2 abah melepas sarungnya. Kontol hitam, panjang dan lebar abah sudah berdiri tegak. Mbak lulu berdiri terpaku di depan abah. Lokasi mereka berada ditengah kebun disebelah bilik kecil tempat menyimpan bibit dan pupuk. Aku yg melihat itu tidak jadi menghampiri mereka dan memutuskan bersembunyi. Kulihat Abah berjalan ke arah mbak lulu. 


Mbak lulu membiarkan abah memeluknya dan membaringkannya di tanah. Mbak lulu cuma diam pasrah ketika tangan abah membuka rok panjangnya dan kemudian meraba-raba selangkangan yang hanya ditutupi oleh celana dalam. Tidak puas hanya meraba-raba di luar, abah terus kemudian melepas celana dalam mbak lulu. Sekarang selangkangan mbak lulu sudah polos tanpa sehelai benangpun. Tangan abah masuk ke selangkangan mbak lulu, meraba-raba dan membelai selangkangannya.


Aahhh…,” jeritan mbak lulu saat merasakan jari abah membelai klitorisnya.


Mbak lulu terlihat memejamkan matanya. Abah kemudian membuka paha mbak lulu. Wajah abah terlihat hanya beberapa inci dari selangkangan mbak lulu. Tangan abah kemudian terus memegang kedua paha mbak lulu agar tidak tertutup.


"Ooh.. Arrgh!" Mbak lulu tersentak ketika mulut abah tiba-tiba mencium bibir vaginanya.


Lidah abah bergerilya seperti ular menyelinap ke dalam vagina mbak lulu. Napas mbak lulu terlihat terasa sesak saat lidah itu keluar dan masuk ke dalam vaginanya. Sekali ke samping dan sesekali ke bawah, lalu ke kiri dan ke kanan.


Kemudian abah menekan tubuh montok mbak lulu sehingga kontol keras itu tepat di celah vagina mbak lulu. Abah bergerak maju sedikit sehingga selangkangan mereka bersentuhan. Tangan mbak lulu memegang kontol abah. Mbak lulu menggosok kontol keras itu sebelum memasukkan kepala kontol abah di celah bibir vaginanya. Abah lalu menekan kontolnya ke dalam vagina mbak lulu. Lubang vagina basah mbak lulu terlihat sangat mudah menerima kontol abah meskipun ukurannya besar.


Aahhhh..” erang mbak lulu saat kontol abah masuk sepenuhnya.


Sambil mengaduk-aduk vagina mbak lulu dengan kontolnya, abah juga terus mengisap puting payudara mbak lulu. Pinggul mbak lulu bergoyang-goyang cepat saat vaginanya dipermainkan oleh abah. Mbak lulu mengerang tanpa henti. Suara benturan dua selangkangan itu terdengar cukup keras saat abah dengan cepat menggenjot vagina mbak lulu. Pinggul mbak lulu kemudian terangkat dan terdengar erangan yang cukup kencang. Sepertinya mbak lulu sudah mencapai klimaksnya. Kulihat abah juga sudah orgasme dan mengeluarkan maninya didalam vagina mbak lulu. 


Mbak lulu tergeletak  karena kelelahan. Keringat membasahi tubuhnya. Lalu kulihat mereka berdua berciuman. Sepertinya mereka sudah selesai melakukan zina. Aku segera melangkah kan kakiku menjauh dari tempat itu. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Ternyata gak cuma diriku yg sudah digagahi abah tapi mbak lulu juga. Namun yang kurasakan bukan rasa marah tapi malah rasa cemburu kenapa abah juga menggauli mbak lulu. Aku merasa seperti diduakan. Sejak kapan mereka melakukan perbuatan itu. Nanti aku harus mengkonfirmasi sendiri dari mbak lulu.


============


Malam ini aku tidur sendirian dikamar karena suamiku ada urusan dirumah orang tuanya. Aku dan suamiku berasal dari satu kota yang sama, sehingga rumah orang tuanya masih satu kota dengan rumah orang tuaku. Kucoba pejamkan mata namun tak bisa tidur juga. Kejadian tadi sore dikebun masih terus menghantuiku. Saat kucoba memejamkan mata lagi tiba-tiba pintu kamarku ada yg membuka namun aku tetap pura-pura tidur. Orang tersebut masuk mengendap-endap kekamarku. Dia duduk disamping kasur. Lalu tiba-tiba Dia menyentuh kedua payudaraku dan meremasnya dengan lembut. Aku terkejut dengan apa yg dia lakukan. Napasku jadi tidak beraturan dan putingku mulai mengeras dan berkerut. Dia berhenti sejenak untuk membuka kancing baju tidurku. Setelah kancing dibuka, dia tinggal menarik ke kiri dan ke kanan bajuku. Aku sedikit membuka mataku untuk melihat apa yg dia lakukan. Tak sempat kulihat wajahnya. Kemudian dia melepas sarung yang dia kenakan. Kuintip kontolnya sudah keras.


Dia naik kembali ke tempat tidur dan tidur berdampingan denganku yang masih pura-pura tertidur lelap. Tangannya merayap kembali ke dadaku. Dia terus meremas kedua payudaraku yang membusung. Suatu kali dia memilin kedua putingku yang sudah keras. Sekali lagi napasku jadi berat dan tak beraturan. Pria itu mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Dia Menggosok kemaluannya di pahaku saat dia mencium payudaraku. Dia mengisap puting payudaraku dengan kuat. Tangannya merangkak ke selangkanganku. Dia menggosok vaginaku.


"Mm ..." Sedikit desahku dan pahaku reflek terbuka sendiri.


Dia perlahan lahan mengelus bibir vaginaku sebelum jemarinya masuk kedalam liang vaginaku yang sudah mulai sedikit basah. Dia terus menggosok dengan lembut sehingga celah-celah bibir vaginaku mulai basah. Dia mencium pipiku lalu mencium bibirku. Mulutku reflek terbuka untuk menerima ciumannya. Jari-jarinya mulai keluar dan masuk ke dalam vaginaku. Kemudian dua jari masuk ke alat kelaminku.


"Uuhh…” desahku karena sudah tak tahan lagi. Kubuka mataku. Aku terkejut, aku melihat wajah abah hanya beberapa inci dari wajahku.

"Hah...?"

"Abah...."

"Kenapa gak bangunin lia? Malah masuk diam-diam ..."

"Anu nduk ..."

"Kalau bangunin lia takut nanti tidak mau ngasih?"

"Hehehe."

"Kalo abah minta pasti lia kasih kok bah. Kemaren malam aja lia kasih kan ..."


Aku tersenyum pada abah.


“Mm…” aku menunduk dan tersenyum saat merasakan jemari abah mengusap klitorisku.

"Kamu sudah lama tidak dientot, kan?"

"tadi malam kan udah dientot sama abah ..."

"Ya, sebelum itu maksud abah."

"Kenapa abah nanya gitu?"

"Abah gosok sedikit, kamu sudah basah.."

"Selama bulan puasa gak pernah dapet..."


Tanganku memegang kontol abah yang sibuk menyodok pahaku. Aku membelainya dengan lembut. Kemudian aku kocok perlahan sampai abah mulai mengerang. Aku melepaskan kontol sejenak sebelum mendorong abah untuk tidur telentang. Aku naik ketubuh abah. Aku memegang kontol itu lagi sebelum kucium kontolnya. Aku menjilat sekitar kepala kontolnya sebelum memasukkannya ke dalam mulutku. Lalu aku menghisapnya perlahan.


Aku mengulum kontol itu sampe abah mengerang dan hampir ejakulasi. Abah yg sudah tidak tahan lagi, Lalu abah mengangkat pinggulku sehingga naik ke atasnya. Kedua lututku berada di kiri dan kanan kepala abah.


Alat kelaminku terbuka lebar hanya beberapa cm dari wajah abah. Abah yang sudah sangat terangsang langsung melahap vaginaku. Lidahnya terus masuk ke celah-celah bibir vaginaku sementara tangannya meremas pantatku. Kemudian tangannya membuka belahan pantatku untuk mencari anusku juga.


Abah menjilat tempat itu sampai aku tersentak. Ini nikmat, rasanya geli, tapi itu menjijikkan. Tapi biarlah asal abah suka. Kami berada di posisi 69 untuk waktu yang lama sebelum aku bangun lagi. Aku lalu bersandar pada abah. Aku memegang kontol abah sebelum aku mengarahkan vaginaku ke kontolnya. Sedikit susah kontol besar itu masuk ke lubang walau sudah cukup basah. Ketika kontolnya benar-benar tenggelam, aku meremas kontolnya dengan vaginaku. 


Aah..." erang abah.

"Kenapa? Abah gak suka?"

"Mana mungkin abah gak suka?" Jawab abah.

"Vaginamu benar-benar nikmat nduk."


Abah memegang pantatku agar tidak bergerak sebelum dia menarik sedikit kontolnya lalu masuk kembali. Abah lalu memasukkan kontolnya dengan cepat dan menariknya perlahan. 


"Oohh..." Akupun mengerang.

"Knapa nduk? Tidak suka?"

"Suka abah, kontol abah enak. Kalau tidak, lia tidak akan mau ngentot dengan abah" kataku sambil menunduk dan mencium mulut abah.


Sementara itu, aku terus menggerakkan pinggulku seperti orang menari dan dalam sekejap vaginaku terasa ingin pipis dan mencapai klimaks. Abah terus mengocok vaginku hingga aku mulai bergairah kembali.


"Lia...nduk...?"

"Mm?" Jawabku manja.

"Jika abah pingin sesuatu, apakah kamu mau ngasih?"

"Hm, apa itu abah?"

"Bisakah abah keluar di mulutmu nduk?"

"Terserah abah aja kalu emang pingin ..."


Kemudian abah mulai menyodok vaginaku lebih cepat. Ketika aku merasakan kontol itu menjadi sangat tegang di dalam, abah terus menarik kontol itu dari selangkanganku. Dengan cepat abah memasukkan kontol ke dalam mulutku dan aku menghisapnya.


"Arrgh ..." Abah mengerang dan memegang kepalaku dan air maninya disemprotkan ke mulutku.


Aku menghisap semua air mani yang keluar dan menelannya. Ketika kontol abah mulai melunak, baru dilepaskan dari mulutku. Kemudian aku mencium kontol yang telah begitu memuaskanku beberapa waktu lalu. Seolah sulit dipercaya, kontol yang sudah empuk itu baru saja berhasil melampiaskan nafsuku. Kami berdua lalu tertidur telanjang.


Beberapa jam kemudian aku terbangun karena mau ke kamar mandi untuk pipis. Kulihat abah tertidur telenjang disebelahku. Aku mengambil gamis dilemari dan memakai jilbabku lalu kekamar mandi. Saat balik kekamar aku langsung tidur disebelah abahku lagi dengan posisi membelakanginya. Namun beberapa menit kemudian aku terbangun karena kurasakan ada sesuatu yang menggosok-gosok vaginaku. 


"Mmmhh..." Aku mengerang.

"Enak nduk..?"abah berbisik di telingaku.

"Mm..." Aku kembali mengerang.

"Mau lanjut gak nduk?"

“Mm.. Ini nikmat abah..”


Abah lalu bangun. Abah mengangkat paha kananku sehingga aku tidur telentang. Kemudian abah menekan kontolnya ke dalam vaginaku yang sudah basah.


"Oohhh.. Oohhh.." Aku merintih saat merasakan klimaks semakin dekat.

"Cepat, abah," pintaku.


Abah menuruti keinginanku. Abah mempercepat genjotan kontolnya ke vaginaku sehingga tubuhku tiba-tiba kejang dan aku terus mencapai puncak kesenangan. Abah lalu mencabut kontolnya padahal belum capai klimaks. Kepalanya turun ke vaginaku. Sekali lagi dia menjilat vaginaku.


Akupun menggeliat senang saat abah menggosok selangkanganku. Abah mengisap klitorisku sejenak sebelum merangkak naik. Aku mencari kontol keras itu dengan tanganku. Ketika aku menemukannya, aku membawanya ke vaginaku lagi. Aku ingin merasakan kontol di dalam vaginaku. Sambil meletakkan ujung kontol abah di pintu vaginaku, aku mengangkat pinggulku.


Aahhh.. AaaHh,” erangku saat kontol itu tenggelam sepenuhnya ke vaginaku. Pinggulku reflek bergerak ke kiri dan ke kanan menyebabkan kontol keluar dan masuk divaginaku.

“Enak banged, abah…” bisikku di telinga abah.


Abah memeluk tubuhku saat sodokannya bergerak cepat maju mundur. Kontolnya semakin kencang keluar masuk vaginaku yang sudah cukup basah. Abah lalu menekan jauh ke dalam sambil melepaskan semburan demi semburan maninya ke dalam vaginaku.


Aku dan abah berciuman. Abah lalu tidur disebalah ku, kurasakan lelehan sperma abah mengalir divaginaku. Akupun tersenyum puas karena tak pernah merasakan ini dengan suamiku. Kulihat jam sudah pukul 2 pagi dan sebentar lagi sahur. Tak lupa aku dan abah mandi besar sebelum sahur.

==================



Hari lebaran tiba, sejak saat itu tak ada lagi aktivitas seksku dengan abah karena kami mesti hati-hati takut ketahuan. 3 hari setelah lebaran suamiku balik duluan karna harus Kembali bekerja sedangkan aku masih tetap dirumah abah karena sekolah tempatku mengajar masih libur.

Suatu sore kulihat mbak lulu sedang sendirian duduk dibelakang rumah, ini kesemptanku bertanya pada mbak lulu mengenai hubungan gelapnya dengan abah.

“mbak…….? Sapaku

“kenapa dek, sini duduk…” ajak kak lulu

“aku mau nanya sesuatu boleh?”

“tanya apa dek?”

“tapi mbak jangan marah ya?” tanyaku

“iya dek ga bakal marah, emang mau nanya apa sih?”

“mmm…..kemaren waktu ditengah kebun dekat gubuk aku liat kakak lagi berhubngan seks sama abah…”

“kamu lihat apa dek???” kata mbak lulu dengan ekspresi terkejut

“aku liat mbak lulu digagahi abah di kebun”

Mbak lulu terlihat terkejut lalu diam sejenak, beberapa saat kemudian keluar kata kata dari mulutnya.

“jadi kamu udah tau dek hubungan mbak dengan abah?” jawabnya dengan penuh penyesalan

“iya mbak” jawabku sambil menatap wajahnya

“maafin mbak ya dek, mbak udah berbuat dosa” mbak lulu lalu memelukku sambil menangis

“iya mbak adek ngerti kondisi mbak, pasti mbak terpaksa ngelakuinnya” jawabku berusaha menenangkan mbak lulu

“mbak tolong ceritain ke adek gimana awal kejadiannya mbak bisa bersetubuh dengan abah, pasti yang kemaren itu bukan yang pertama kali kan?’ jawabku serius

Mbak lulu kemudian melepaskan pelukannya padaku kemudian menatapku lalu memalingkan wajahnya kedepan

“kejadiaannya beberapa tahun yang lalu dek setahun sebelum mbak nikah, waktu kamu masih kuliah dan umi masih belum meninggal.” Jawab mbak lulu dengan ekspresi yang datar



Pov mbak lulu (biar lebih mudah ceritainnya)

Namaku lulu. Aku seorang Wanita yang sehari hari berpenampilan sholehah. Diluar aku dikenal sebagai Wanita yang alim dan aktif dalam kegiatan keagamaan. Saat iini Aku sudah mempunyai tunangan, dia dulu adalah teman SMAku dan kemudian melamarku, rencananya tahun depan kami akan menikah. Sejak bertunangan hubunganku dengan tunanganku semakin intim. Kami pernah berciuman, bahkan saling raba. Semenjakk bertunangan entah kenapa aku semakin berani melakukan hal hal yang mesum. Namun hubungan intim kami hanya sebatas itu dan sampe sekarang perawanku masih terjaga. Sampai sebuah petaka tiba yang merubah hidupku. Hari itu hari yang tidak pernah kulupakan dimana perawanku direnggut oleh abahku sendiri.

Disuatu sore tiba-tiba hapeku berdering. Aku lihat ternyata tunanganku mas jafar yang telepon.

"Halo Assalamu'alaikum"

"Halo, Mas. Ada apa nih telpon sore sore?"

"Kangen aja aku Dek sama suara seksimu"

"Halah kebiasaan gombalnya”.

Hampir satu jam lamanya kami ngobrol ngalor ngidul membahas apa aja, mulai dari teman-teman kami, aktifitas kami, sampai akhirnya menjurus kearah soal ranjang.

"Hah, apa itu Phone Sex, Mas? Seksnya pakai telepon gitu, gak mau aku ditusuk-tusuk begituan."

"Ealah, cantik-cantik kok kuper. Jadi kamu telponan sama Mas, terus kita saling bicara menggoda satu sama lain senakal mungkin. Mas sambil ngocok kontol mas, kamu sambil grepe-grepe badanmu juga. Kamu bisa sambil remas-remas tetek kamu, elus-elus vagina kamu, sampai kamu ngecrot."

"Hiii, hoekk. Emang bisa kaya gitu? Aku nggak yakin Mas bisa telponan kaya gitu."

"Ya coba dulu lah, Dek. Kan ini buat kamu juga biar nggak kentang kalau ditinggal sama aku”

"Iya juga sih. Tapi aku malu e, apalagi belum pernah, Mas."

"makanya ini tak ajarin dek, mau nggak?" Tanya Mas jafar

Aku sejujurnya masih bimbang antara penasaran akan sensasinya

"Hmmmmm.. Gimana ya, Mas. Aku penasaran sih.... Yaudah boleh deh, Mas,. Tapi jangan lama-lama ya, Mas."

"Oke. Kita langsung mulai aja. Kamu ini lagi tiduran?" Tanya Mas jafar.

"Iya, Mas. Aku lagi di kamar." jawabku.

"Sekarang coba kamu lepas semua baju kamu sampai telanjang."

"Hah, kok telanjang, Mas.. malu aku, Mas" , sergahku

"Lho, kan phone sex, masa iya seks pakai baju.", balas Mas jafar,

"Gini aja Dek, kalau kamu masih ragu-ragu. Biar agak nyaman, kamu pakai Jilbab kamu, tapi jangan pakai yang selain selain jilbabnya."

"Ih Mas, masa pakai Jilbab tapi telanjang" balasku

"Lha aku kan tetep nggak bisa liat kamu, to Dek..." Kata Mas jafar mencoba meyakinkanku Butuh beberapa saat untuk aku memutuskan

"Yaudah deh Mas. Bentar ya". Aku kemudian melepas dasterku lalu bra dan cdku aku tanggalkan.

Setelah itu, aku kembali tiduran dikasur. Aku angkat hpku yang daritadi belum aku matikan.

"Mas Aku sudah di kasur nih"

"Pinter. Sekarang hpnya di-loudspeaker aja terus kamu taruh hapenya di samping kasur menghadap kamu. Akupun lalu sedemikian rupa mengatur posisiku. Aku taruh hapeku di sampingku. Aku yang memang belum tau beginian hanya mengikuti perintahnya.

"Kamu cuma pakai jilbab aja kan ini?" Tanya Mas jafar lagi.

"Mm, iya Mas... Tapi agak gimana gitu, pakai jilbab kok telanjang.."jawabku

“ya udah ga papa, kita mulai aja yad ek”

“iya mas” dan mas jafar pun mulai phone seks

"Halo sayang."

"Halo Mas.... iya, Gimana kerjanya, mas?" Jawabku yang agak gugup. Tapi aku tetap berusaha melanjutkannya.

"Lancar tadi sayang. sayang sendirian aja di rumah?"

"Iya, mas. Tadi habis beberes rumah, capek. Ini lagi rebahan di kamar."

"Ooh. Umi tadi waktu di kantor, mas lihat ada ukhti Ummahat mirip kamu cantiknya."

"Ih mas, kok matanya jelalatan gitu sih. Awas ntar ya." balasku yang juga sudah mulai terbawa suasana.

"Hehe, iya nih. mas jadi kangen sama kamu sayang."

"Kangen sama adek apa punyanya adek?" tanyaku dengan nada segenit mungkin.

"Hehe, kangen memeknya adek juga dong... adek nggak kangen kontol mas?" Tanyanya. Aku kaget, baru sekali seumur hidup aku mendengar kata itu ditelpon.

"Ih, apaan sih mas. Kok jorok gitu.." gerutuku.

"Iya mas, adek juga kangen kon... Ppenis mas" jawabku.

"Bukan penis dek, tapi kontol. Ayo coba bilang."

"I Iya, mas.. kontol." Jawabku. Ada sensasi yang lain ketika aku mengucap kata itu.

"Ugghhh.. dek..." Kudengar nafas Mas jafar sudah mulai memberat. Aku hanya membayangkan dia sedang mengelus-elus batang penisnya.

"Kontol mas kangen nih sama memek adek, sama toket adek juga. Sini mas remes toket adek." Aku pun secara refleks mulai memegang tetekku, meremas-remasnya.

"Mmmphh..." Tak sadar, aku pun mulai mendesah. "Ugghhh... dek... mas kangen desahan adek. Mendesah yang kenceng, dek, buat mas."

"mmmpphhh.. ohh... Mmphhh..." desahku sambil terus memainkan tetekku. Aku makin intens meremas-remas tetekku, sambil sesekali aku pilin-pilin putingku yang kecoklatan ini.

"Mmmpphhh... Ahhh.. mas..." Aku makin kencang meremas-remas tetekku. Tangan kananku memainkan tetek sebelah kanan, dan tangan kiriku memainkan tetek sebelah kiri. Terus aku lakukan dengan gerakan memutar, memijat

"Ohh ahhhh, mas...."

“uugghhh….dek…desahanmu seksi banged. Kontol mas udah keras nih, mas gesekin di memek adek ya”.

Aku tetap intens memainkan tetekku sebelah kiri. Aku lalu mulai memegang-megang vaginaku. Jujur seumur hidup aku tidak pernah melakukan masturbasi. Aku tau masturbasi tapi tidak pernah melakukannya. Ada rasa agak jijik saja. Tapi kali ini dengan tunanganku walaupun hanya via telepon, karena sudah sangat terangsang aku mulai memberanikan menyentuh vaginaku.

"Ugghhh.. kontol keras mas, mas gesekkan ke klitoris adek ya.. Ughh..." Aku kemudian mulai menyentuh sendiri klitorisku. Memain-mainkannya dengan jari-jari tangan kananku.

"Oohhh... mas..." desahku. Ternyata senikmat ini memainkan vagina sendiri. Aku mulai lebih intens memainkan klitorisku. Sambil menggesek-gesekkan jariku juga ke bibir vaginaku.

"Ahhhh.. Ohhh... mas..." Ternyata vaginaku sudah mulai mengeluarkan cairan. Tanganku berasa licin dan basah. Ini membuat permainan di vaginaku lebih terasa nikmat.

"Ohhhh.. mas, adek kok becek gini sih.. ohhhh... Ahhhh..."

"Ugghhhhh.. adek, kontol mas sudah keras banget nih.. Emutin dulu dong deekk..."

"Ahh.. mas... adek kan belum pernah emut kontol mas.. Ahhh.. Ohhhh.. " jawabku dengan mendesah sambil tetap memainkan tetek dan vaginaku.

"Ugghhhhh, iya Adek... Dicoba dulu ya Adek, pasti Adek bakal doyan nanti.. Ughh..." rayu Mas jafar.

"sekarang Adek coba masukkan satu jari Adek ke mulut Adek ya.. Ughhh.." Aku lalu memindahkan tangan kananku yang sudah berlumuran cairan vagina ini ke arah mulutku. Pelan-pelan aku masukkan jari telunjukku ke mulutku sambil tangan kiriku tetap memainkan tetekku bergantian kanan dan kiri. Aku mulai menghisap-hisap jari telunjuk yang berada di mulutku.

"Hmmmmppphh... Hmmmmppphh.. clop.. clop.." desahku sambil intens memasuk- masukkan jari telunjukku.

"Hmmmpph... Hmppphhh.. Cloppp.. cloppp.."

"ugghhh... Adek... Kontol mas enak banget diemut sama Adek.. besok-besok emut lagi yaa.. Ughhh.."

"Hmmmmppphh... Hmmmmppphh.. clop.. clop.." Aku hanya bisa mendesah karena mulutku tersumpal jariku sendiri.

"Ugghhh.. Adek.. mas nggak tahan nih, mas masukkin kontol mas ke memek Adek yaa.."

"Hmmmpph... Ohh.. Ahhh... Iya, mas.. Adek juga sudah nggak tahan.." jawabku.

"Uggghhh.. sekarang masukkin jari Adek yang tadi di mulut Adek ke lubang memek Adek ya.. sedikit aja

Lalu perlahan aku masukkan ujung jari telunjukku sampai satu ruas jari.

"Ohhhhh... Ahhhhhhhh.... mass..." erangku penuh kenikmatan. Ini kali pertama ada benda yang masuk ke lubang vaginaku. Mungkin karena aku sudah terangsang berat, sekaligus aku sudah birahi tinggi, sehingga pengalaman ini terasa sangat nikmat..

"Hmmmmppppphh... Ohhhhh...." Aku perlahan memompa jariku itu keluar masuk lubang vaginaku.

"Clepp... Clepp... Clepp..." "Ohhhh... Ahhhhhh.. Hmmmppphhhh..." Suara keluar masuk jariku di vaginaku bersahutan dengan desahanku yang makin mengeras. Aku juga masih mendengarkan desahan nafas berat Mas jafar di ujung telepon sana, walaupun kalah keras dengan suara di sini.

"Ahhh... Hmmppph....." "Ahh... Ohhh... Hmmmpphhhhh...." Aku makin intens memompa jariku keluar masuk vaginaku dengan tangan kananku. Tangan kiriku masih aktif bermain dengan tetekku bergantian kanan dan kiri. Dengan rangsangan seperti ini, desahanku makin mengeras tak karuan. Aku sudah hampir diujung orgasmeku.

"Aahhh.. Ohhh.... Aaaahhhhh..." "Ugghhh..lulu.." tiba-tiba Mas jafar memanggil namaku.. "Uggghhh.. adek.. Sebentar lagi mas call, adek angkat ya.." aku hanya mengiyakan sambil mendesah mengejar orgasmeku. Lalu telepon Mas jafar terputus. Hapeku tiba-tiba menyala dan ada panggilan lewat WhatsApp, aku yang sudah terangsang hebat hanya bisa menerima panggilan itu. ternyata ini panggilan video.

"Ugghhh.. adek.. Lihat nih udah keras banget kontol mas." Ini adalah pertama kalinya seumur hidupku melihat kontol, dan pertama kalinya laki-laki lain melihat tubuhku telanjang. Di dalam kondisi normal, aku pasti malu dan marah akan hal ini. Tapi di kondisi saat ini dimana aku sudah diujung orgasme, aku malah justru makin terangsang dan tanganku makin aktif memainkan perannya di tetek dan vaginaku...

"Aaaahhh... Ohhh.... mass... Enak bangett kontol mas..."

"Hmmmmppphhh... ohhh.. adek mau keluar nih.."

"Uggghhh... mas juga nih dek... Ugghhh.."

"Ahhhh... Hmmmmppppphh... masss...... Ooohhh...."

"Crit.... Crit...." Klimaks yang sudah kucari dan kutunggu ini akhirnya datang. Ada bermili-mili cairan keluar membasahi kasurku

"Oooohhhh... Haaahhh... Haaaahhh..." Tubuhku lemas tak berdaya seketika setelah orgasme ini. Orgasme pertama yang tak pernah kubayangkan akan bisa kudapat dengan cara seperti ini. Aku sempat sedikit melirik ke hapeku. Sepertinya Mas jafar juga sudah mendapat klimaksnya. Dan tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamarku. Aku reflek mematikan hpku dan melihat kearah pintu abah sudah berdiri disana. Aku kaget setengah mati. Aku begitu malu karena dilihat oleh abah dalam kondisi telanjang hanya memakai jilbab dengan kaki mengangkang memperlihatkan memekku yang basah penuh cairan habis orgasme. Aku terdiam tak tau harus berbuat apa. Abah lalu menutup pintu kamar dan menghampiriku dikasur.

"abah… iii… ituuh …." . Seruku mencoba menjelaskan .

"kamu lagi ngapain mbak telanjang begini sambil desah-desah kenceng banged, kamu lagi masturbasi ya? ". tanya abah.

“enggak abah …… udah enggak ….". Jawab ku terbata .

“kamu sekarang udah mulai nakal ya mbak, anak abah yang alim sekarang begini kelakuannya”

“enggak abah….maafin lulu abah…” jawabku terbata

"kamu harus abah hukum sekarang ". kata abah sambil mengelus kakiku .

Elusan tangan abah membuatku merasa aneh. Badanku mulai gemetar saat elusan tangan abah makan naik ke atas betisku.

“abah…” ucapku lirih

“Kamu sudah besar ya mbak ….makin cantik sekarang……..makin seksi sekarang…..rasanya baru kemaren abah gendong kamu … masih kecil …". Ucap nya lagi dengan tangan masih mengelus lembut pahaku .

aku hanya diam mematung tak bisa bergerak . abah tiba tiba memeluk dan mendekapkan kepala ku ke tubuh nya. Dada ku semakin bergemuruh dan jantung ku berdetak tak karuan ketika abah tiba tiba menjatuhkan tubuh ku ke kasur hingga kami bertindihan . Aku bagai orang linglung sama sekali tak berontak bahkan ketika ku rasakan sesuatu mengecup keningku. Dan ciuman dari bibir nya bukan hanya sebatas dikeningku tapi semakin menjalar ke bibirku. Nafas ku semakin memburu dan tubuh ku semakin kaku . Kesadaran ku seakan buntu bahkan lenguhan mulai ku desahkan saat bibir abah menyentuh bibir ku , mengecup dan perlahan melumat bibir ku . Lidah abah terus merangsek masuk menyedot lidah ku dan menyapu rongga mulut ku sehingga aku menggumam tak jelas . Tubuh ku bagai tersengat listrik bergetar dan menggelinjang ketika ku rasakan remasan di kedua payudara ku yang cukup besar . Remasan yang semula lembut berubah menjadi kasar begitu juga pagutan abah di bibir ku semakin agresif membuat ku semakin keras menggumam dan melenguh.

aku memejamkan mata ku dengan bibir mendesis desis saat ku rasakan kuluman bibirnya di puting payudara ku . tangannya meremasi payudara kiri dan jilatan serta gigitan di susu kanan ku membuat ku semakin lupa diri hingga aku semakin mengerang dengan kedua tangan mencengkram sprei di samping tubuh ku .

" Aaaahhh….aaaaahhhhh….abaaaahhh…. " aku merintih saat puting ku terasa ngilu karena terlalu keras di gigit nya hingga mata ku membuka .

"Abaaaaahhhhh….". Aku mendorong tubuh abah saat ia kembali menindih ku karena kini aku sadar dengan apa yang akan dilakukan nya .

" Ssssttt …..ssssttttt…..diam…". abah memberikan ku kode agar aku kembali diam .

"abaaaahhh ….. jangan abaaahhh….. ". Ronta ku lemah .

" Sssssttttr …. ssssttttt …… diam mbak… ". abah semakin kuat menindih tubuh ku dan bibir nya kembali melumat bibir ku bahkan tangan nya mengobel memek ku membuat tubuh ku tersentak . Tubuh ku kembali limbung dan menggelepar saat jari tangan abah membelah belahan memek ku dan menggesek itil ku membuat tubuh ku menggelinjang terserang nikmat yang lebih nikmat daripada yang tadi.

Melihat tubuhku semakin menggelinjang abah semakin cepat menggosok memekku dengan jarinya. Nafas ku semakin berat dan pinggul ku ku angkat secara refleks saat jari tangan abah mencolok dan jempol nya menggesek itil ku dengan cepat.

"Aaaahhhhh …..aahhhhhh ……… abaaahhhh …… uuuudaaaahhh ….. ". Tubuh ku melengkung dan tangan ku mencengkram sprei semakin erat saat aku merasa seperti kencing namun begitu nikmat sekali. Nikmat yang membuat tubuh ku lemas dan lelah hingga nafasku ngos ngosan. abah kemudian melepas sarung juga sempaknya menampakan kontol nya yang besar . Kontol yang ku lihat tadi di kamar dalam keadaan lemas kini berdiri tegak dengan ukuran yang lebih besar lagi . abah kembali memposisikan diri di tengah kedua paha ku yang telah ia kangkangkan dan kembali menindih badan ku . Tubuh ku yang lemas membuat ku tak dapat berbuat banyak. Rasa geli kurasakan di lubang memekku saat abah menggesekan kepala kontolnya di belahan memekku.

"Aaaahhhhhhh… sakitth …. Sakiitt aabaaahhh ….." . Aku terperanjat dan menjerit saat rasa geli berubah menjadi rasa sakit di lubang memek ku .

" Ssssssttttttt ….. sssssstttttt ….. diam dulu mbak… " . Bisik abah

" Saakiithh abaaahhh …… uudaaahhhh abaaahhh…. sakiittt ,,,,,,, ". Jerit ku lagi saat lubang memek ku terasa terbelah dengan sesuatu yang keras. Namun abah semakin merapatkan tubuh nya dan mendorong pinggul nya dan menghentak kuat sekaligus hingga aku melolong kesakitan .

"Aaaahhhhhhh… sakitth …. Sakiitt aabaaahhh ….." aku memejamkan mataku menahan rasa sakit. Memekku terasa sobek dan terkoyak.

" Sakiiitttt abaaahhhhh…ampuuuuunnn…." . Isak ku .

" Ssttttt …. tahan ya mbak ….. cuma bentar sakit nya ….. udah masuk sekarang mah ,,,,, ".

abah kembali memagut bibir ku dan kedua tangan nya meremasi payudara ku . Perlahan namun pasti rasa sakit mulai tergantikan dengan sengatan nikmat yang mulai kembali menjalar di tubuh ku . Pelan dan perlahan abah mulai menggerakan pinggulnya naik turun membuat memekku kembali terasa perih dan ngilu . Desahan mulai terdengar dari bibir abah yang terus menjilat dan menciumi leher , juga wajah ku dan genjotan nya pun semakin cepat dan keras hingga paha kami yang beradu menimbulkan suara yang khas di timpali derit ranjang yang tak mau kalah .

Semakin cepat genjotan abah semakin hilang rasa sakit yang tadi mendera ku terganti dengan rasa gatal yang silih berganti dengan rasa nikmat . Bahkan jauh lebih nikmat dari colokan jari abah tadi .

"Aaaahhh …..aaaahhhhh…..nikmat banged sayang memekmu…". Racau abah yang merem melek . Tangan ku kini tak lagi mencengkram sprei namun sudah memeluk punggung abah.

"ooohhhhhh….aaaahhhhhhh…… " . Rasa nikmat yang kurasakan membuatku untuk ikut menggoyangkan pinggulku hingga sesuatu di dalam memekku semakin sering tersundul kontol abah membuat kami berdua sama sama mendesah dan mengerang .

"aaahhhhhhhh…….ooooohhhhhh……..aaahhhhh…. ". Aku kembali melenguh dan tubuh ku menggelepar saat aku merasakan Kembali kencing nikmat.

Setelah kencing nikmat tubuhku menjadi lemas namun abah tetap menggenjot memekku dengan ganasnya. Sodokan sodokan kontol abah yang semakin kuat membuatku Kembali merasakan nikmat di memekku hingga akhirnya aku kencing nikmat lagi.

"Aaaahhhhh……. Abaahhhh keluar sayaang…… aahhhh abaaaah keluar …. " . teriak abah keras

abah semakin cepat dan keras menyodok memekku dan kurasakan semburan cairan berkali kali di memekku dan abah pun menggeram keras dan menghentak kuat pinggulnya berkali kali sebelum ambruk menindih tubuh ku dengan nafas ngos ngosan . Suasana seketika hening dan gelap di sekeliling ku .

Air mata ku tak bisa ku bendung saat d sprei ku lihat genangan sperma dan juga noda darah . Darah perawan ku yang telah di koyak abah. Tangis ku semakin pecah karena kini aku tak lagi memiliki kesucian yang harus nya aku jaga . Aku mendekap lutut ku dan menangis sejadi jadi nya.

“mbaakk……. ". Ku dengar suara abah seraya mengelus pundak ku .

Aku tak menghiraukan nya karena aku larut dalam tangisku.

"Sudah mbaakk…..semua sudah terjadi ,,,,,,, ". Ucap abah.

Aku masih menangis tersedu sedu saat abah keluar dari kamar ku dan memunguti pakaian nya yang berserakan di lantai. Aku marah pada diri ku sendiri karena dengan mudah nya aku terbuai dengan semua cumbuan abah. Bahkan aku sama sekali tak berusaha berontak justru aku menikmati hingga aku merasakan kencing yang begitu nikmat berkali kali . Dan ini bukan sepenuhnya kesalahan abah tapi karena kesalahan dan kebodohanku juga .

“minum ini dulu sayang…” seru abah sambil memberiku sebuah pil dan segelas air

Aku menyeka air mata yang masih mengalir di pipiku dan kembali mengenakan pakaianku . Namun saat aku bangun aku merasakan perih dan ngilu di memekku membuat ku meringis .

" Begini kah rasa nya sesudah di perawani …. sakit sekali ….".

“pil apa ini abah?”” tanyaku heran

“ini pil anti hamil saayang biar kamu ndak hamil, kan tadi abah muncrat didalam” jelas abah

Aku segera meminum pil yang diberikan abah karna aku benar benar takut kalo sampe hamil.

“lulu ga bakal hamil kan bah??” tanyaku penuh khawatir dan takut

“kalo udah minum pil itu kamu ga bakal hamil sayang, percaya sama abah”. Tegas abah

“sudah kamu mandi dulu sana” seru abah

Akupun segera bangkit dan pergi mandi sebelum umi pulang. Aku tak pernah menyangka kalo orang yang mengambil perawanku adalah abahku sendiri. Malamnya abah diam diam masuk ke kamarku lagi dan menyetubuhiku lagi, aku tak berani berontak atau bersuara karena takut umi tau.</div>

0 comments:

Post a Comment