Sunday, July 30, 2023

ISTRIKU DIREBUT PEGAWAI BANK by Semarug @semprot

 1. KEINGINAN ANEH

POV ARI


Seperti biasa kami selalu bangun sebelum subuh kemudian melaksanakan sholat subuh berjamaah. Selama 11  tahun menjalani pernikahan, aktivitas ini selalu kita lakukan untuk memulai hari. Kami meyakini bahwa bangun dipagi hari dapat melancarkan rejeki dan menyehatkan pikiran.

Aktivitas pagi hari tidak terlalu sibuk karena kami belum dikaruniai anak. Berbeda dengan keluarga yang sudah mempunyai anak apalagi masuk usia sekolah pasti pagi harinya akan lebih sibuk. Kita meyakini bahwa anak adalah titipan dari Tuhan sehingga kita tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

Kesibukanku sebagai kontraktor yang selalu dibebani dengan masalah-masalah di proyek yang sering membuat stress mungkin menjadi salah satu penyebab lemahnya spermaku. Kadang aku juga kasihan dengan istriku yang selalu merasa kesepian dirumah karena belum ada momongan.

Pernah kami berkonsultasi ke beberapa dokter dan tidak ditemukan permasalahan di dalam organ produksi kami. Sehingga kami menganggap bahwa Tuhan belum mau menitipkan anak didalam keluarga kecil kami. Dengan kondisi seperti ini kami saling menguatkan satu sama lain karena Dita istriku adalah satu-satunya wanita yang sangat ku cintai.

Sejak berpacaran hingga menikah selama 11 tahun belum pernah sekalipun aku melakukan perselingkuhan. Di Lingkungan proyek perselingkuhan dan jajan di tempat prostitusi merupakan hal yang sering dijumpai. Namun aku masih bisa menahan godaan dari teman-temanku dan memilih untuk tetap setia kepada istriku.

Proses mendekati istriku memerlukan perjuangan karena harus bersaing dengan banyak lelaki di kampusku. Wajah para lelaki yang dulu bersaing merebutkan hati istriku lebih rupawan dari wajahku. Karena kelihaiannya dalam mendekatinya akhirnya pilihan hatinya jatuh kepadaku.



Dita istriku merupakan gadis yang cerdas dan cantik. Tubuhnya yang ideal dan kulitnya yang putih menjadikannya primadona di kampus. Selain itu, prestasinya di bidang akademis menambah kesempurnaan pada dirinya. Sangat wajar apabila banyak lelaki yang berlomba-lomba mendapatkan cintanya.

Setelah menikah, Dita menjadi ibu rumah tangga karena aku larang bekerja diluar rumah. Aku menganggap bahwa istri merupakan tanggung jawab suami dalam hal materi. Dita sangat menerima keputusanku karena dia sangat memegang teguh norma agama yang menganjurkan untuk tunduk terhadap perintah suami selama dalam kebaikan.

Aku menyadari bahwa hari-hari yang Dita lalui sangat membosankan hingga suatu saat dia mengusulkan untuk mencari kegiatan agar dapat mengusir sepi ketika ditinggal bekerja. Setelah beberapa waktu berdiskusi intens kami sepakat untuk membuat usaha online shop yang menjual baju-baju muslimah.

Sejak mahasiswa Dita memang selalu tertarik dengan hal yang berhubungan dengan fashion. Tidak heran dia selalu terlihat anggun karena kepintarannya memilih pakaian yang ia pakai setiap hari. Banyak teman sesama mahasiswa yang selalu ingin terlihat anggun seperti Dita sehingga tidak jarang mereka meminta pertimbangan kepadanya tentang fashion.

Bisnis fashionnya semakin hari semakin berkembang karena dia menjalankan bisnis yang sesuai dengan passion. Omsetnya meningkat setiap bulannya dan terlihat Dita sangat menikmati aktivitasnya. Sekarang dia sudah mempunyai 5 karyawan yang membantu menjalankan bisnisnya.

Aku sungguh bangga dengan istriku karena dia mampu membuat bisnisnya menjadi besar tanpa harus meninggalkan rumah. Kesibukan kami pun setiap hari semakin bertambah sehingga mulai mengurangi waktu kebersamaan kami.

Usia pernikahan memasuki 11 tahun dan kehidupan seksual kami cenderung membosankan. Di usia pernikahan inilah sering terjadi perceraian karena kehidupan rumah tangga yang monoton dan membosankan.

Hingga akhirnya aku bertemu dengan sebuah forum khusus untuk pasutri yang mempunyai fantasi. Forum itu membangkitkan lagi gairah yang selama ini meredup sehingga hubungan seksualku kembali memanas. Istriku merupakan tipe istri yang polos dan sederhana.

Baju gamis dan jilbab lebar adalah pakaian yang rutin digunakan setiap hari. Selain itu, istriku juga sangat jarang bersolek karena mungkin dia merasa jarang pergi keluar rumah. Namun dibalik semua itu, kecantikan wajahnya tidak hilang walaupun tanpa balutan make up di wajahnya.

Aku membayangkan istriku bersetubuh dengan orang lain membuatku menjadi bernafsu. Rasa cemburu, marah dan sakit hati yang sempat hilang dari hubungan kita sekarang kembali lagi. Akhir-akhir ini hampir setiap hari aku mengajak istriku berhubungan badan. Istriku merasa sedikit aneh dengan perubahan yang terjadi pada diriku akhir-akhir ini.

Seperti saat ini, kami telah selesai melakukan persetubuhan panas di sofa ruang keluarga. Hal ini tidak pernah kami lakukan selama pernikahan karena kami biasa melakukan didalam kamar. Birahiku berada di titik puncak membayangkan istriku bersetubuh dengan orang lain hingga membuat permainan kami menjadi panas. Dita beberapa kali mengalami orgasme hingga terlihat kelelahan mengimbangi permainanku hingga menuju klimaks.

Setelah permainan usai, kami saling berpelukan tanpa sehelai benang pun kemudian istriku membuka obrolan setelah istirahat sejenak

"Sayang kenapa sekarang jadi nafsuan banget? Hampir tiap hari kamu minta hubungan badan sama aku" tanya istriku penasaran

"Maaf sayang, kamu gak suka?" Aku berbalik nanya ke istriku

"Suka kok sayang, cuma heran aja dengan perubahanmu ini" jawab istriku singkat penuh rasa penasaran

"Aku pengen ngomong sesuatu tapi takut kamu marah sayang" ucapku singkat sambil melihat ekspresi istriku

"iiiih…. Sayang bikin penasaran aja" desak istriku penasaran

"Kamu sebelum aku berubah akhir-akhir ini merasakan hambar gak dalam hubungan badan?" Tanyaku kepada istriku

" Iya sayang, aku seperti tidak menikmati lagi dan cenderung bosan" jawab istriku sambil menunduk mengungkapkan kejujurannya.

" Aku juga merasakan hal yang sama sayang. Hingga aku…. " Aku tidak melanjutkan lagi perkataanku karena takut istriku marah.

" Hingga apa sayang?!" Desak istriku penuh rasa penasaran sambil matanya melotot

" Janji dulu sayang gak akan marah!" Pintaku kepada istriku

"Iya sayang… kenapa" ucapnya singkat sampil pandangannya fokus ke arahku

"Sebenarnya yang membuat saya jadi begini karena gabung di forum pasutri sayang" ucapku memulai menjelaskan. Terlihat istriku diam sambil memikirkan maksud ucapanku barusan.

"Emang di forum bahas apa?" Tanyanya singkat

"Disitu pada bahas tentang fantasi pasutri. Kebanyakan dari mereka sedang berusaha menaikkan gairah hubungan dengan pasangan dengan cara yang aneh" jelasku melanjutkan sambil merasa khawatir istriku marah.

"Apa aja yang mereka lakukan?" Tanyanya lagi singkat

"Mereka melakukan cuckold sayang. Karena di usia pernikahan seperti kita sekarang memang terasa hambar dalam hubungan badan. Sehingga butuh pemancing agar gairah itu bangkit" jelasku

"Pada dasarnya tujuan dari semua itu ingin mendapatkan lagi gairah dari rasa cemburu, marah dan takut kehilangan seperti saat pacaran dulu. Sehingga mengakibatkan hubungan suami istri menjadi bergairah lagi. Ini sebenarnya yang mengakibatkan saya seperti ini akhir-akhir ini" lanjut ku menjelaskan.

"Sayang bayangin apa tentang saya?" Tanyanya singkat sambil menatap tajam kearahku.

"Aku membayangkan kamu selingkuh dibelakangku dan berhubungan badan dengan orang lain" ucapku penuh keraguan. Terlihat wajah Dita menjadi merah karena menahan marah

"Kami gila mas!! Kamu sudah tidak normal. Itu tidak pantas dilakukan! Jangan-jangan kamu ingin aku berselingkuh agar kamu bisa selingkuh sesuka hati?" Tanyanya dengan suara keras sambil meneteskan air mata. Tanpa sempat menjawab pertanyaannya dia pergi meninggalkanku. Aku hanya bisa diam membiarkan istriku pergi sambil dipenuhi rasa bersalah kepadanya.

Beberapa minggu setelah kejadian itu, aku tetap pantang menyerah memahamkan istri tentang fantasi yang sedang kupikirkan. Awalnya dia merespon dengan ketus setiap diskusi tentang hal itu.

Namun berkat kesabaran dan ketelatenan dalam mengajaknya berdiskusi lama kelamaan dia sudah mulai terbiasa dengan topik itu. Responnya tidak sekasar ketika pertama kali topik pembicaraan ini ku utarakan kepadanya.

Istriku lebih terlihat santai bahkan sering menanyakan apa yang jadi ganjalan di pikirannya tentang fantasi itu. Sehingga seringkali setiap berdiskusi kita melakukan hubungan badan yang penuh gairah.

"Sayang aku mau jujur padamu" ucap istriku

" Katakan saja sayang, aku gak akan marah" ucapku membalas ucapannya sambil rebahan diatas ranjang


"Sejak aku paham tentang maksud dari fantasi yang kamu sampaikan, lama-lama aku juga bergairah sayang" ucapnya

"Tapi aku takut satu hal. Aku takut kalau nanti aku malah keterusan dengan partner yang kita pilih. Apa kamu tidak takut rumah tangga kita bisa hancur karena ini? Tanyanya

" Dalam melakukan fantasi pasutri semua harus berkomitmen untuk menjaga rumah tangga karena tujuannya untuk keharmonisan rumah tangga" aku mencoba menjelaskan

"Jadi seandainya kamu nanti mau melakukan itu, kamu harus paham bahwa tujuan dari semua itu adalah untuk membuat hubungan kita kembali bergairah lagi" lanjutku menjelaskan

Setelah panjang lebar aku menjelaskan, akhirnya istriku mulai paham. Rasa takutnya berhasil dihilangkan dengan penjelasanku yang meyakinkan.

"Apa masih ada yang mau denganku sayang? Aku sudah tidak cantik lagi" tanyanya sambil terlihat raut ketidakpercayaan diri dari wajahnya.

"Di Usia kamu yang sudah 33 tahun, kamu masih sangat terlihat cantik sayang. Badan kamu masih seperti ABG dan wajah kamu terlihat muda. Cuma penampilan kamu kayaknya harus mulai diubah deh" aku berusaha meyakinkannya

"Kalau boleh tau apakah kamu mempunyai tipe cowok idaman?" Tanyaku kepadanya. Terlihat istriku malu-malu mendengar pertanyaanku.

"Kamu tidak usah malu sayang. Dalam hubungan suami istri semua harus terbuka apalagi masalah fantasi. Banyak dari mereka sampai berkonsultasi ke psikolog agar bisa terbuka tentang keinginan satu sama lain. Tapi kita gak harus seperti itu karena saya yakin kita bisa saling terbuka tanpa harus ke psikolog" lanjutku menjelaskan kepadanya

"Tapi janji kamu gak akan marah ya" ucapnya. Aku memberikan anggukan kecil sambil tersenyum.

"Sebenarnya aku menyukai cowok seperti artis drakor JI CHANG WOOK. tapi mana ada di Indonesia cowok seperti dia" ucapnya melanjutkan

Mendengar ucapan dari istriku aku mati-matian menahan ketawa agar dia tidak merasa malu. Aku berusaha menenangkan diri agar terlihat terbiasa didepan istriku. Setidaknya dari penjelasannya aku tahu bahwa istriku selama ini juga mempunyai imajinasi yang bisa dibawa ke dalam fantasi kita.

" Aku tahu sayang, berarti kamu menyukai cowok yang cakep, putih dan rapi ya?" Tanyaku. Dia merespon dengan senyuman.

Wajar saja dia menginginkan tipe cowok seperti itu karena penampilanku sendiri bukan seperti orang kantoran. Profesiku sebagai kontraktor yang sering turun ke proyek membuatku memilih pakaian yang simpel dan nyaman dipakai.

Mendengar perkataan istriku, birahiku kembali bangkit lagi. Aku mulai mencium-cium pipinya yang putih tanpa jerawat. Ciumanku menjalar dari pipi kemudian ke arah telinga. Terdengar desahan kecil keluar dari mulut istriku sambil memejamkan mata.

Ciumanku beberapa waktu mengeksplor telinga istriku sambil memainkan tanganku ke arah payudaranya yang masih kencang. Hingga tiba-tiba istriku menolehkan wajahnya dan mencium bibirku sehingga terjadi ciuman panas diantara kami.

Setelah kami melakukan foreplay beberapa saat kubuka celana yang dipakai istriku hingga tampaklah vagina dan selangkangan yang sangat mulus. Walaupun kami sudah menikah cukup lama namun aku sangat mengagumi keindahan tubuh Istriku.

Tanpa perintah langsung kubuka celanaku dan segera kumasukkan kontolku yang sudah berdiri tegak. Desahan kenikmatan kami semakin mengeras seiring dengan hentakan-hentakan kontolku kedalam vaginanya.

" Apakah kamu ingin dientot Ji chang Wook sayang?" Tanyaku sambil terus memacu kontolku kedapam vaginannya.

" Uuuuh aaarrrghhh iya sayaaaang… nikmat banget" rancau istriku memberikan jawaban. Hingga beberapa saat setelah menjawab istriku mengalami squirt.

"Ahhh aku pipis sayang…." Ucap istriku dengan muka kemerahan

"Benarkan kataku… fantasi kita membuat hubungan kita menjadi panas lagi" timpalku sambil memompa lagi kontolku.

"Iyaaaa sayaaang.. kamu benaaar…. Aku mau berfantasi sayaaaaang" ucapnya dengan kondisi terangsang

Akhirnya tidak berselang lama kita mencapai klimax bersamaan. Semua spermaku tumpah didalam dinding rahimnya begitu juga istriku yang mengalami squirt untuk kedua kalinya.

Terlihat wajah penuh kepuasan sambil memberikan senyuman manisnya. Aku mengecup ringan bibirnya yang kemerahan kemudian kami tertidur berpelukan tanpa sempat berpakaian.

Setelah percakapan kemarin, istriku sering memberikan respon ketika berdiskusi tentang fantasi pasutri. Dia mulai terlihat tertarik ketika membicarakan masalah itu tidak seperti sebelumnya. Hatiku pun terasa sangat senang karena sikap istriku yang mulai sejalan dengan pikiranku.

Selama ini aku salah mengira karena selalu membayangkan istriku di setubuhi oleh sosok lelaki yang berbadan besar, gelap dan punya kontol yang besar. Ternyata istriku mengidolakan cowok yang ganteng, putih dan bersih.

Menemukan lelaki yang sesuai dengan keinginan istriku memang tidaklah mudah. Beberapa kali melakukan pencarian yang pernah kita lakukan tidak membuahkan hasil. Hingga sempat fantasi kami pasang surut karena kesibukan masing-masing.

Ketika belum ketemu dengan partner yang cocok, akhirnya aku memutuskan untuk merubah penampilannya perlahan-lahan. Hampir setiap hari selalu ada paket pakaian dari online shop yang telah aku beli.

Membuat seseorang menjadi cantik memang memerlukan modal. Kita tidak bisa asal menuntut tanpa memberi dukungan terutama finansial. Akhirnya penampilan istriku perlahan mulai berubah menjadi lebih segar dan muda.

Baju gamis dan jilbab lebar yang dulu sering ia pakai sudah jarang digunakan. Dia sekarang lebih suka memakai pakaian yang casual dan masih menggunakan jilbab modis.

Aku menjadi sering terpukau dengan penampilan istriku yang terlihat jauh lebih muda dari umurnya.

Selain itu, istriku sekarang juga lebih suka berdandan baik didalam maupun diluar rumah. Ketika kami berjalan ke Mall dia sering dilirik banyak pria dan tentunya hal ini membuatku semakin bangga dan bergairah. Aku suka dengan penampilan istriku yang sekarang dan hal ini semakin membuat pertarungan ranjang kita semakin memanas.


===============

2. DATANG SENDIRI

POV DITA

Aku sangat terkejut ketika suamiku mengungkapkan kejujurannya tentang fantasi pasutri yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya. Pada awalnya aku merasa sangat marah kepadanya karena menurutku fantasinya adalah perbuatan yang sangat menyimpang dan dilarang dalam ajaran agama yang selama ini aku anut. Beberapa hari aku malas ngobrol sama suamiku setelah dia mengungkapkan semua isi pikirannya.

Awalnya aku mengira bahwa apa yang diceritakan suamiku hanyalah akal-akalan dia saja. Dia menyuruhku untuk mendekati pria lain dengan alasan untuk membangkitkan gairah agar dia bisa mendekati wanita lain dengan bebas. Aku merupakan tipe wanita yang pencemburu apalagi ketika suamiku bertemu dengan klien perempuan sering membuatku uring-uringan. Dan tidak jarang kami ribut hingga beberapa hari.

Seiring berjalannya waktu, dia tanpa lelah selalu mengajakku diskusi tentang hal itu sehingga membuatku semakin terbiasa mendengarnya. Fantasi kami sekarang hanya sebatas membayangkan pria lain saat berhubungan badan saja. Karena aku masih sangat merasa takut apabila berdekatan langsung dengan pria lain yang bukan suamiku.

Didikan dari keluargaku yang sangat religius membuatku selalu menjaga jarak saat berhubungan dengan lawan jenis. Saat pacaran dengan mas Andi pun kami menjaga hubungan kita untuk tidak melakukan zina hingga pernikahan. Mas Andi lah yang menikmati keperawananku dan menjadi laki-laki pertama yang melihat langsung tubuh telanjangku pada saat malam pertama.

Sejak mas Andi mempunyai fantasi yang aneh-aneh membuat gairah seksualnya meningkat tajam. Memang kami sedang merasakan kehampaan dalam berhubungan setelah 11 tahun menikah dan belum dikaruniai anak. Walaupun secara ekonomi kami terbilang sudah mapan, namun hal itu tidak cukup untuk membuat hubungan kita selalu hangat. Mas Andi sering meminta hubungan badan tidak hanya di kamar tidur bahkan pernah juga kita melakukannya di dapur.


Saat aku masak, tiba-tiba mas Andi menaikkan dasterku dan memelorotkan celana dalamku. Sontak saja aku kaget karena dia tiba-tiba menyodokkan penisnya yang sudah berdiri tegak dari belakang. Dari awal hingga akhir kita melakukan posisi standing doggy yang penuh gairah sampai kami merasakan puncak kenikmatan. Spermanya meleleh ke selangkanganku dengan sangat banyak karena dia selalu mengeluarkannya didalam vaginaku.

Pernah juga mas Andi merangsangku ketika berada didalam mobil. Saat mobil berhenti dilampu merah tiba-tiba tangannya memegang payudaraku. Sontak saja membuatku sangat terkejut karena baru kali ini aku diperlakukan seperti ini ditempat umum oleh mas Andi. Setelah itu tangannya masuk kedalam rok yang kupakai dan mengocok vaginaku sambil menyetir mobil. Pandangan mas Andi fokus ke depan tapi tangannya bergerak intens memainkan vaginaku. Sedangkan aku kalang kabut menahan birahi yang semakin memuncak karena ulahnya hingga merasakan squirt sebelum memasuki area parkir pusat perbelanjaan.

Celana dalamku sangat basah karena cairan yang keluar dari vaginaku. Mas Andi memintaku melepas celana dalamku di dalam mobil. Awalnya aku menolak permintaannya tapi karena dia terus memaksa akhirnya aku menurutinya. Seumur hidup Baru pertama kali aku jalan ditempat umum tanpa menggunakan celana dalam. Awalnya aku merasa malu dan takut namun lambat laun rasa itu menjadi hilang. Baru aku tahu bahwa jalan-jalan tanpa menggunakan celana dalam ternyata sangat nyaman.

Sebenarnya masih banyak lagi kegilaan yang dilakukan mas Andi. Namun dari beberapa rentetan peristiwa yang kualami diatas membuatku mulai menikmatinya. Aku mulai berfikir bahwa fantasi yang dibawa mas Andi membawa dampak positif terhadap hubungan kita yang mulai hambar. Sehingga aku mulai mencoba menikmati hal-hal baru yang dibawa mas Andi dari forum pasutri yang dia ikuti untuk menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga kami.

Aku hanya menginginkan fantasi seperti ini saja tidak sampai berhubungan langsung dengan lawan jenis selain suamiku. Jujur saja aku kurang percaya diri dengan tubuhku ketika mas Andi melihatkan foto-foto pasutri yang melakukan cuckold dari forum itu. Badan istri-istri mereka terlihat sangat bagus sehingga membuatku merasa minder.

Akan tetapi Mas Andi sangat pandai dalam membuatku merasa percaya diri. Diam-diam dia memfoto tubuhku saat memasak dan mengupload ke groupnya.

"mohon penilaiannya para suhu, istri ane kurang percaya diri dengan tubuhnya. Menurut suhu disini bodi istri ane masih menggairahkan gak?" (Sambil menyertakan fotoku yang sedang menggunakan pakaian minim)


Banyak komentar dari anggota forum yang merespon postingan yang diunggah oleh mas Andi.

"Pertamax hu bodi bininya… boleh dong icip-icip"

"Anjir mulus. Bikin sange aja hu"

"Penasaran sama payudaranya. Bagus banget hu"

"Putih mulus. Kalau  jadi bini ane bakal ane genjot terus"

"Kalau butuh partner ane siap hu. Tanpa dibayar gak papa"

Begitulah sebagian komentar yang ditulis anggota forum itu. Mas Andi melihatkan komentar mereka kepadaku dan membuatku kembali merasa percaya diri. Aku semakin bangga terhadap tubuhku sendiri dan mulai tidak khawatir lagi kalau nanti bertemu dengan partner yang cocok.

Karena komentar diataslah membuatku semakin semangat untuk menjaga penampilan dan kebersihan badan. Akhir-akhir ini aku banyak menghabiskan uang untuk membeli kosmetik karena sekarang aku menjadi sering berdandan. Semangatku semakin bertambah untuk menjaga penampilan karena mas Andi selalu memujiku dengan kata cantik akhir-akhir ini.


POV ANDI

Pagi ini terlihat sedikit mendung sehingga membuatku berat untuk memulai aktifitas dipagi hari. Namun rasa malas itu berusaha ku tepis karena hari ini jadwal kegiatanku lumayan padat. Setelah melaksanakan sholat subuh aku berjalan menuju dapur dan melihat istriku yang sedang menyiapkan sarapan pagi. Daster tanpa lengan yang ia kenakan membuat pemandangan kulit mulus di lengannya terlihat.

Tubuh istriku memang bagus karena selain tinggi juga berisi. Ditambah lagi ukuran payudara istriku yang besar menambah keseksian tubuhnya.

"Sayang, kamu sekarang beda banget sama dulu" ucapku membuka obrolan

"Emang bedanya apa sayang?" Tanya istriku

"Kamu sekarang lebih seksi dan lebih cantik" ucapku memuji

"Pagi-pagi sudah ngegombal!" Ucapnya singkat meragukan ucapanku. Aku hanya bisa tersenyum melihat wajahnya yang tersipu malu karena ucapanku

Memang sekarang penampilan istriku jauh lebih cantik dan seksi dari pada sebelumnya. Dia selalu memperhatikan penampilan meskipun didalam rumah. Aku bukan hanya mengganti gamis yang dulu sering digunakan dengan pakaian yang casual namun juga membelikan pakaian yang lumayan seksi untuk didalam rumah. Hal ini membuatku menjadi tidak sabar untuk segera pulang kerumah selah pekerjaan selesai dan menolak rekan kerjaku apabila diajak nongkrong terlebih dahulu.

"Hari ini mau kemana sayang?" Tanyaku kepadanya.

"Hari ini kayaknya mau ke bank sayang. Mau nyetor uang yang dari proyek kemarin" jawabnya. Semua uang proyek memang dibawa istriku karena dia orangnya rapi dalam pembukuan. Selain itu, aku bisa lebih fokus di lapangan tanpa terbebani laporan keuangan.

"Oke sayang. Saya siap-siap ke proyek dulu ya sayang" ucapku sambil meninggalkan istriku yang masih didapur.

Begitulah rutinitas pagi kita yang cenderung sepi karena belum dikaruniai anak didalam keluarga kami. Saat aku berangkat ke tempat kerja, istriku biasanya mengisi hari-harinya mengurus bisnis fashion yang mulai berkembang. Letak toko onlinenya hanya di samping rumah yang dulu kita gunakan sebagai garasi dengan ditemani beberapa karyawan. Hal ini bisa menghilangkan rasa kesepiannya saat aku tidak berada dirumah.

Pukul 17.00 wib aku sudah kembali kerumah setelah seharian berada di lokasi proyek. Hari ini cukup melelahkan karena agendaku sangat padat. Saat memasuki rumah, istriku menyambutku dengan riang gembira sambil memberikan kecupan mesranya. Aku melihat ada yang aneh dari sikap istriku saat ini yang berbeda dari biasanya. Namun hal itu aku tahan untuk tidak menanyakannya langsung karena aku ingin segera mandi.

Setelah selesai mandi, aku duduk santai di ruang tamu sambil menyalakan rokok. Kemudian istriku datang membawakan secangkir kopi dan menaruhnya didepanku. Aku langsung merangkul pinggang istriku yang masih membungkuk meletakan kopi di meja sehingga tubuhnya jatuh ke pangkuanku. Aku langsung memeluk tubuhnya  dan mencium pipinya dengan lembut.

"Mas lihat hari ini kamu beda sayang" ucapku mengawali pembicaraan sambil mempertahankan posisinya di pangkuanku.

"Beda gimana sayang?" Tanya istriku sambil tersenyum penuh tanda tanya.

"Kamu terlihat bahagia banget hari ini. Ada apa? " Tanyaku menyelidiki. Terlihat ada keraguan di wajah istriku. Sepertinya dia akan menyampaikan sesuatu tapi masih ragu.

"Ngomong aja sayang, mas siap mendengarkan" lanjutku.

"Dita takut nanti mas marah" ucapnya singkat. Aku meyakinkan kepadanya bahwa aku tidak akan marah mendengar apa yang akan disampaikan.

"Enggak sayang… ayo ceritain" ucapku sambil mencolek pinggangnya.

"Dita tadi ke Bank ketemu cowok ganteng banget. Dia bagian customer service sayang. Tadi setor duit sekalian ngurus ATM terus dilayani sama dia dan namanya Mahendra dipanggil Hendra" istriku memulai menjelaskan. Aku mendengarkan dengan seksama sambil merasakan jantung yang mulai berdebar.

"Dia ramah banget dan ngobrol kita nyambung bahkan tadi sampai 1 jam kita ngobrol di mejanya" lanjut istriku. Aku sedikit kaget dengan ucapannya karena istriku bukan tipe wanita yang suka ngobrol lama dan tentunya hal ini membuat rasa cemburuku mulai naik.

"Dia kelihatan tertarik sama Dita gak?" tanyaku singkat

"Dita takut kepedean sayang. Tapi kayaknya iya deh. Dan dia orangnya ganteng, putih, tinggi dan atletis banget. Sayang jangan cemburu lho" ucapnya sambil melirik centil kearahku. Sedangkan aku berusaha mati-matian untuk tetap tenang ditengah gempuran rasa cemburu, panik dan takut.

"Kayaknya kalau cowoknya yang buat fantasi dia saya mau deh. Tapi gimana caranya?" Tanyanya sambil terlihat sedikit sedih.


Aku sudah tidak bisa lagi membendung birahiku yang disebabkan oleh cerita dari istriku tadi. Gairahku menjadi baik dan aku langsung melahap bibir istriku yang masih berada dipangkuanku. Ciuman bertubi tubi bagaikan binatang buas yang memangsa buruannya sedang ku lancar kepada istriku saat ini.

Tanganku bergerilya ke wilayah payudaranya secara membabi buta. Terlihat istriku kewalahan menghadapi gempuran namun aku tidak peduli. Dengan cepat kilat aku melepas pakaian yang dia kenakan tanpa tersisa sambil melepaskan seluruh pakaianku juga. Terlihat pancaran gairah dari wajah istriku saat ini mungkin karena dia juga sambil membayangkan lelaki itu.

Istriku saat ini dalam posisi berbaring diatas sofa dalam kondisi telanjang. Badannya yang montok dan kulitnya yang putih semakin membuatku tak sabar untuk menyerangnya. Aku membuka selangkangan istriku dan terlihat vagina putih kemerahan tanpa bulu yang sangat indah dan rapet. Di ruang tamu ini, aku mulai menjilati vagina istriku dengan perlahan. Jilatan yang intens dan isapan-isapan kecil membuat desahannya mulai terdengar.

Jilatan di area kewanitaan istriku berlangsung beberapa menit sebelum akhirnya tubuhnya mengejang menandakan dia mengalami orgasme. Aku tersenyum tanpa berkata apapun kepadanya dan terlihat pipinya menjadi kemerahan. Istriku sepertinya sedikit kelelahan setelah mengalami orgasme pertamanya.

Aku melanjutkan gempuranku dengan memainkan jari-jariku di klitorisnya saat ini. Permainan jariku yang langsung menyerang titik rangsangnya membuat gairahnya kembali bangkit. Istriku kembali mendesah seiring dengan gerakan jariku yang semakin kupercepat. Kemudian aku menambah lagi serangan ke titik rangsang yang lain yaitu di puting pink istriku. Menghadapi dua serangan di tubuhnya membuat istriku mendesah panjang sambil mengangkat pantatnya menandakan dia mengalami orgasme untuk kedua kalinya.

Aku mengangkat tubuh istriku yang terkulai lemah dan membawanya ke dalam kamar kami. Setelah menidurkannya diatas ranjang, aku kembali mencium bibir dan telinganya. Tidak lupa jari-jariku juga memilin-milin putingnya untuk menaikkan rangsangan.

"Aaaaah…. Sayang ….. aku sudah gak kuat cepat masukin!!" Ucapnya sambil mengerang

"Ganti namaku menjadi Hendra sayang" ucapku singkat memberikan respon

"Hennndraaaa…. Ayo masukin penismu" rancaunya

"Kok penis sayang? Ganti kontol dong" balasku

"Hendraaaa… ayo masukin kontolmu yang besar dan panjang kedalam memekku" ucapnya. Improvisasi istriku membuatku merasa cemburu dan marah. Selain itu membuatku juga merasa minder karena ukuran penisku termasuk kecil walau belum pernah bertemu hendra dan melihat penisnya.

Aku mulai memasukkan penisku kedalam vaginanya. Mulut istriku yang menganga disertai desahan menambah gairahku saat ini. Kontolku mulai ku pacu sambil melumat bibir istriku yang tipis secara bersamaan. Namun hanya beberapa saat memacu tiba-tiba spermaku akan keluar dan aku gagal membendungnya. CROOOOOOT……

"Maaf banget sayang… aku cepat sekali keluar karena terlalu fokus" ucapku menahan malu didepan istriku. Terlihat guratan kekecewaan di wajahnya namun dia berusaha untuk baik-baik saja.

"Gak papa sayang …. Aku juga sudah puas kok" ucap dia menenangkanku. Padahal sebenarnya aku tahu kalau dia hanya berusaha membuatku tidak merasa bersalah.

Diatas ranjang aku berusaha memeluk istriku dan mencium keningnya mesra. Aku memeluk tubuhnya yang mulus dengan hangat sambil membelai rambutnya. Aku melihat ekspresi aneh dari wajahnya seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kamu lagi mikir apa sayang?" Tanyaku membuka obrolan dengannya

"Aku bisa dekat dengan Hendra gak ya mas? Kayaknya bakal sulit deh" tanyanya mengagetkanku. Ternyata istriku memang benar-benar tertarik kepada pria itu. Aku menetralisir rasa cemburu dan berusaha bersikap tenang di depannya.

"Sayang benar-benar tertarik sama dia?" Tanyaku

"Kalau tertarik sih iya. Soalnya dia ganteng kayak artis drakor. Hehe. Tapi aku maunya cuma temenan aja mas gak mau lebih apalagi sampai hubungan badan. Dosanya besar dan masuk kedalam perbuatan Zina" jelasnya. Sebenarnya membayangkan dia dekat saja sudah membuatku cemburu dan bergairah. Ini baru pertama kali selama pernikahan istriku menyampaikan ketertarikannya kepada lawan jenis selain suaminya.

"Kalau kamu mau nanti mas atur biar kamu bisa dekat. Tapi harus janji bisa jaga komitmen ya" ucapku. Sebenarnya aku juga merasa takut karena baru kali ini merasakan kejadian seperti ini. Aku akan membantu istriku dekat dengan pria lain yang baru dia kenal. Aku takut kalau nanti dia akan benar-benar mencintainya dan menghancurkan rumah tanggaku. Namun dorongan sensai yang besar mengalahkan rasa takut itu.

"Emang mas bisa?!" Tanyanya penuh keraguan

"Kamu kan sudah tau mas gimana. Mas kan manusia dengan seribu cara. Jadi bukan hal sulit untuk membawanya kerumah" ucapku meyakinkan. Istriku memang tahu karakterku yang ambisius dan tidak mudah menyerah karena sering bertarung merebutkan proyek. Sehingga tidak sulit bagiku untuk membawa Hendra datang kerumah dan mempertemukan dengan istriku.

Semalaman aku berfikir tentang cara agar aku bisa menjalin komunikasi dengan Hendra. Strategi mulai ku susun dengan matang agar tidak menimbulkan kecurigaan Hendra tentang tujuanku yang sebenarnya menemuinya. Aku memutuskan untuk menemuinya besok ke Bank tempat dia bekerja dengan berpura-pura sebagai customer yang ingin membuka rekening bank. Rasanya sudah tidak sabar menunggu hari esok!


===============

3. MELANGKAH

POV ANDI

Bangun tidur pagi ini terasa begitu semangat dan kulihat istriku masih tidur terlelap disampingku. Aku pandangi wajahnya yang polos namun tidak mengurangi kecantikannya. Aku menatap tajam kearah wajahnya sambil merenungi bahwa hari ini aku akan melakukan langkah besar yang bisa saja mengubah nasib keluargaku.

Setelah 11 tahun pernikahan hubungan kami cenderung monoton tiap harinya. Sejak mengenal fantasi pasutri dari forum itu, hubungan kami kembali menghangat. Namun aku sebenarnya sangat takut kalau nantinya perbuatanku ini malah akan membuat keluargaku hancur. Sejak mengenal istriku saat kuliah, dia belum pernah sekalipun mengungkapkan ketertarikannya kepada lawan jenis.

Akan tetapi rasa penasaran terhadap apa yang akan kami hadapi membuatku semakin tertantang untuk melangkah maju. Aku penasaran untuk menaikkan level fantasi kami dari sebelumnya yang hanya menyuruh istriku membayangkan pria lain saat berhubungan badan menjadi kontak langsung dengan calon partner yang akan aku temui pagi ini. Dalam hati kecilku aku sangat yakin bahwa istriku tidak akan mungkin meninggalkanku karena fantasi ini.

Kembali lagi aku memandangi wajah cantik istriku yang masih terlelap tidur. Saat ini jam menunjukkan pukul 03.00 pagi dan belum masuk waktu subuh. Semalaman aku tidak bisa tidur nyenyak karena pikiranku dipenuhi dengan banyak tanda tanya. Sehingga wajar saja sepagi ini saya sudah tidak bisa tidur lagi.



Birahiku mulai bangkit melihat paha mulus istriku yang tersingkap. Aku membayangkan kalau nanti Hendra bisa meraba kulit mulusnya. Pikiranku seketika menjadi kacau dan rasa cemburuku mulai muncul sehingga membuatku bergairah lagi ingin menyetubuhi istriku yang sedang tidur. Aku mulai membuka celana pendek yang ku pakai dan nampaklah penisku yang sudah berdiri. Aku merangkak mendekati istriku yang sedang tidur dan mulai menyingkap celana dalamnya diarea lubang vagina.

Aku mulai memasukkan penisku secara perlahan berharap agar istriku terkejut setelah semua penisku masuk. Penisku menerobos masuk dengan sempurna namun belum ada tanda-tanda istriku akan bangun. Aku mencoba memompa maju mundur namun istriku juga belum bangun. Akhirnya aku pacu tanpa henti dan tidak berselang aku merasa spermaku akan keluar dan CROOOOOT.

Dari dulu aku memang parah dalam menahan ejakulasi saat berhubungan badan dengan istriku. Aku merasa selama ini istriku juga merasa kurang puas saat berhubungan badan denganku. Namun dia selalu bisa menyembunyikan ketidak puasannya dan bersikap seolah-olah baik-baik saja didepanku. Sebenarnya salah satu hal yang membuatku tidak pernah menyewa PSK seperti teman-temanku adalah karena ejakulasi dini ini. Aku malu kalau nanti menyewa PSK dan spermaku keluar dengan cepat maka kepercayaan diriku akan runtuh seketika.

Dalam lamunanku tiba-tiba istriku bangun dari tidurnya dan menyapaku.

"Sudah bangun sayang?" Tanya istriku membuyarkan lamunanku

"Iya sayang.. sudah dari tadi" jawabku singkat. Kulihat tangan istriku meraba vaginanya. Mungkin dia merasakan ada sesuatu yang lengket divaginanya karena spermaku.

"Sayang habis ngeluarin sperma didalam ya? Tanya istriku dengan sedikit kaget

"Iya sayang.. hehe" jawabku malu-malu

"Kok Dita gak ngerasain apa-apa ya yang?" Tanyanya. Pertanyaanya sebenarnya sangat menghancurkan hatiku. Dia seolah-olah mengatakan kalau penisku kecil sehingga membuatnya tidak merasakan apapun.

Dita beranjak dari tidurnya untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan vaginanya dan meninggalkanku sendiri merenungi ucapannya.  Kami pun segera mandi besar untuk bersiap-siap sholat subuh berjamaah. Tidak berselang lama adzan pun berkumandang kemudian kami melaksanakan shalat dia rakaat di rumah.

Pukul 09.00 WIB aku sudah sampai di parkiran Bank tempat Herman bekerja. Perasaanku bercampur aduk ketika akan menemuinya walaupun hanya sebatas menjadi customer saja. Bagaimanapun pria ini berhasil membuat wanita yang selama ini aku sayangi tertarik kepadanya. Aku mencoba meyakinkan diri untuk melangkah masuk kedalam bank dengan tenang kemudian mengambil antrian.

Aku duduk untuk menunggu antrian dan pandanganku fokus ke arah meja customer service di depanku. Ada plakat bertuliskan HENDRA namun meja itu masih kosong. Aku mulai merasa kecewa karena kalau tidak bertemu dengannya berarti rencana yang sudah aku susun semalaman akan gagal. Aku putuskan untuk menunggu sejenak sambil berharap Hendra akan datang dan duduk di mejanya.

Doaku ternyata terkabul karena tidak menunggu lama seorang pria berkulit putih, rapi dan rupawan datang dan duduk di meja kosong itu. Aku sempat minder melihat penampilan Hendra secara langsung karena penampilannya jauh lebih baik dari penampilanku. Wajar saja karena dia pekerja kantoran tapi aku pekerja lapangan ucapku dalam hati untuk menjaga mental agar tidak down.

Wajar saja istriku terpesona dengan Hendra karena perawakannya yang sangat rupawan. Hingga tiba giliran nomor antrianku disebut oleh Mesin antrian dan aku maju menuju mejanya. Saat ini aku sudah duduk tepat di depannya sambil berusaha bersikap tenang. Dia memberikan senyuman yang ramah kepadaku karena itu adalah SOP dikantornya.

Setelah mengutarakan niatku untuk membuka tabungan, maka dia mulai menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan. Aku mulai membuka obrolan ringan dengannya sambil melihatnya menyiapkan berkas. Dia merespon dengan hangat dan sampailah pada topik diskusi yang dia sukai. Dia bertanya seputar profesiku dan alamat rumahku. Aku juga bertanya seputar kehidupannya agar terjadi diskusi dua arah. Dari obrolan pembuka, diketahui kalau Hendra ternyata berumur lebih muda 2 tahun dari istriku dan belum berkeluarga. Kemudian dia mencoba untuk menawarkan program perbankan kepadaku. Aku berfikir inilah jalan agar bisa berkomunikasi terus dengannya setelah dari Bank.

Aku menyuruhnya untuk bermain kerumah dan menjelaskan program yang ditawarkan kepada istriku. Saat itu dia belum tahu bahwa customer yang dia layani kemaren adalah istriku. Aku beralasan bahwa semua keputusan financial aku pasrahkan ke istriku. Terlihat dia mulai semangat karena dia berfikir bahwa aku adalah nasabah potensial yang bisa didaftarkan kedalam programnya. Akhirnya dia menyanggupi untuk datang kerumah keesokan hari setelah selesai jam kerja. Tidak terasa kami ngobrol hampir satu jam dan Setelah semua selesai, aku pun pamit kepada Hendra.

Aku sengaja tidak memberi tahu istriku kalau Hendra akan datang ke rumah besok agar menjadi kejutan untuknya. Begitu juga Hendra yang belum tahu kalau Dita yang dilayani kemarin adalah istriku. Aku penasaran ingin melihat mereka terkejut satu sama lain saat saling bertemu di rumahku besok. Dari ekspresi istriku dan Hendra besok mungkin aku bisa sedikit mengetahui ketertarikan satu sama lain.

Hari berikutnya Hendra datang ke rumah pada sore hari setelah pulang dari kantor. Dia mengetuk pintu rumahku pada saat aku dan istriku sedang berada dikamar tidur. Mendengar ketukan pintu dari luar aku beranjak dari tempat tidur untuk membukakan pintu. Ternyata sesuai perkiraanku bahwa tamu yang mengetuk pintu adalah Hendra. Tapi kali ini dia datang tidak sendiri melainkan mengajak temannya yang setelah itu diketahui bernama Linda. Hendra dan Linda kupersilahkan masuk kemudian aku meminta istriku untuk membuatkan minuman tanpa kuberi tahu siapa tamunya.

Saat istriku menyajikan minuman ke ruang tamu aku melihat ekspresinya sangat kaget setelah melihat tamu yang datang. Begitu juga dengan Hendra yang tidak kalah kagetnya kalau istriku adalah customer yang dia layani sebelumnya. Melihat ekspresi keduanya membuatku merasa tergelitik sehingga membuatku sedikit tertawa. Dengan cepat aku sadar jangan sampai Hendra curiga bahwa kedatanganku menemuinya mempunyai rencana tertentu.

"Loh, kalian sudah saling kenal?" Tanyaku kepada keduanya pura-pura tidak tahu. Terlihat wajah keduanya menjadi merah menahan malu. Aku bisa sedikit mengetahui kalau sebenarnya istriku dan Hendra sebenarnya sama-sama punya ketertarikan.

"Kita baru ketemu dua hari yang lalu mas. Mbak Dita kemarin saya layani di Bank" jawab hendra dengan segera. Aku hanya mengangguk memberikan respon atas penjelasan Hendra.

Hendra dan Linda mulai menjelaskan beberapa program dari Bank. Kami mendengarkan penjelasan mereka dengan seksama. Beberapa kali kami menanyakan hal yang kurang jelas dari penjelasan mereka sehingga menjadikan suasana semakin hidup. Aku beberapa kali memergoki pandangan Hendra melirik kearah istriku. Begitu juga istriku yang sering juga melirik kearah Hendra.

Setelah selesai semua penjelasan dari hendra, kami mengobrol santai. Hendra sesekali mengajak ngobrol istriku tapi aku pura cuek. Saat Hendra mengajak ngobrol istriku terlihat tatapannya seperti orang yang terpukau. Dia tidak hanya menatap wajah istriku namun sesekali juga melirik payudara dan paha istriku. Melihat kelauan Herman rasa marah dan cemburuku menjadi muncul namun aku masih bisa menahan.

Aku berpura-pura minta ijin kepada mereka untuk pergi kebelakang sebentar karena akan menelpon seseorang. Kemudian aku meninggalkan mereka mengobrol diruang tamu. Aku pergi ke kamar untuk melihat aktivitas mereka dari CCTV rumahku. Tidak berselang lama Linda minta izin untuk pergi ke kamar mandi sehingga hanya istriku dan Hendra yang berada diruang tamu.

Melihat CCTV aku merasakan sebuah kejanggalan tentang kepergian Linda ke toilet. Kecurigaanku berawal ketika Hendra memegang ponsel dan mengetik sesuatu kemudian setelah itu Linda pergi. Apakah Linda meninggalkan ruang tamu karena perintah dari Hendra? Tapi aku tidak bisa membuktikan apapun tentang dugaanku karena tidak bisa kulihat dari CCTV tampilan ponselnya.

Aku melihat Hendra melirik kearah istriku dan mulai mengajak ngobrol. Terlihat istriku sangat antusias merespon obrolan dari Hendra. Obrolan mereka bisa aku dengar karena CCTV ku bisa menangkap suara dari ruangan.

" Saya kaget ternyata mbak Dita istrinya mas Andi. Saya kira kita gak bakal ketemu lagi mbak" ucap Hendra memulai obrolan. Hendra dengan berani sudah mulai membuat kalimat pancingan.

"Emang kalau ketemu lagi mau ngapain mas?" Tanya istriku sambil tersenyum. Sungguh aku gak mengira kalau istriku yang selama ini lugu dimataku berani mengucapkan godaan kepada lawan jenis.

"Mbak Dita orangnya cantik dan enak diajak ngobrol. Banyak topik yang bisa dibahas kalau sama mbak Dita" jawab Hendra sambil matanya sesekali melirik kearah payudara istriku. Pujian Hendra tentunya membuat istriku bahagia. Bagaimana tidak, pria yang dia kagumi akhir-akhir ini melontarkan pujian kepadanya.

"Ah… mas Herman bisa aja. Cantik dari mana coba. Mas Hendra suka gombal ya" istriku mencoba merendahkan diri dan mencoba menepis perkataan Hendra.

"Beneran mbak, aku tidak bohong. Waktu pertama lihat mbak dan bisa ngobrol asyik aku sudah dibuat kagum sama mbak. Maaf aku terlalu jujur hehe" Hendra memberikan gombalan lagi. Gaya komunikasi Hendra ini memang benar-benar halus. Pujian yang dia keluarkan seoalah-olah dari dalam hati padahal sebenarnya hanya gombalan semata. Istriku terlihat hanya tersenyum dan tampak sekali kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya.

"Kenapa mas Hendra belum menikah? Kebanyakan milih ya?" Tanya istriku mengalihkan pembicaraan.

"Kemaren belum nemu yang cocok mbak, tapi sekarang sudah. Tapi sayang….." jawab hendra sambil tersenyum penuh arti. Apakah yang dimaksud dia adalah istriku

"Sayang kenapa mas?" Tanya istriku polos. Istriku memang wanita yang sangat lugu. Dia tidak sadar bahwa sebenarnya wanita yang di maksud adalah dirinya.

"Sayang dia sudah jadi istri orang" jawabnya singkat dan Hendra memasang wajah pura-pura sedih untuk membuat istriku berempati kepadanya.

"Wah bisa bahaya mas" ucap istriku singkat karena mungkin dia binggung mencari kata yang tepat.

"Menurut mbak Dita salah gak kita mencintai istri orang? Katanya nasib dan jodoh ditangan tuhan ya?kalau kita jodohnya sama istri orang apa salah?" Hendra mulai memancing pertanyaan kepada istriku. Aku semakin penasaran jawaban apa yang akan diucapkan istriku untuk pertanyaan Hendra tadi.

"Kalau bicara jodoh ditangan Tuhan tidak salah juga suka sama istri orang. Tapi jangan deh mas… " jawab istriku kebingungan.

"Kenapa mbak?" Tanya Hendra singkat sambil menatap tajam kearah istriku. Istriku terlihat kebingungan mengartikan tatapan tajam dari Hendra. Selain itu istriku terlihat gugup ditatap tajam seperti itu olehnya.

"aku binggung jawabnya mas. Pokoknya jangan deh" jawab istriku sambil menunduk tidak berani menatap wajah Hendra.

Dari obrolan mereka aku tahu bahwa Hendra memang benar-benar tertarik kepada istriku. Aku memutuskan untuk keluar kamar dan bergabung lagi dengan mereka diruang tamu.

"Wah maaf banget saya tinggal agak lama mas Hendra" ucapku saat memasuki ruang tamu.

" Gak papa mas. Tadi malah ngobrol dengan mbak Dita" jawab Hendra setelah itu dia mengetik diponselnya dan tak berselang lama Linda keluar dari kamar mandi untuk bergabung bersama kami.

Kecurigaanku semakin kuat kalau Linda memang disuruh Hendra untuk menyingkir dari ruang tamu. Hendra memang lihai mencari celah agar bisa ngobrol berdua bersama istriku yang cantik.

"Mas hendra, nanti kita pikirkan dulu tawaran program yang tadi ya" ucapku

"Iya mas. Kami tunggu kabar baiknya" jawabnya dengan ramah

"Kalau saya tergantung istri aja. Nanti mas Hendra komunikasi langsung dengan Istri soalnya akhir-akhir ini saya sibuk" ucapku. Aku heran dengan ucapanku barusan. Kenapa memberikan akses kepada orang yang jelas-jelas tertarik kepada istriku. Fantasi ini memang membuatku gila sehingga pikiranku tidak normal. Mereka pun akhirnya bertukar nomor handphond sebelum akhirnya pamit pulang.


POV DITA

Keesokan harinya ketika suamiku sudah berangkat kerja tiba-tiba ada pesan dari Hendra yang menanyakan kelanjutan dari penawarannya kemaren. Dia meminta izin kepadaku untuk bertemu lagi saat jam makan siang. Akhirnya aku memberitahu suamiku dan suamiku mengizinkanku bertemu dengan Hendra diluar rumah.

Aku berdandan sebaik mungkin agar terlihat cantik didepan Hendra saat bertemu. Entah kenapa aku merasa seperti orang yang sedang kasmaran. Rasa ini pernah aku rasakan ketika berpacaran dengan suamiku dulu. Selama 11 tahun rasa itu telah hilang namun kini datang lagi setelah bertemu dengan Hendra. Dengan penampilanku saat ini aku kira sudah cukup untuk membuat Hendra semakin memujiku nanti. Karena menurutku penampilanku saat ini lebih baik dari pada saat bertemu dengannya pertama kali.

"Astagfirullah.. Ingat Dita, kamu sudah bersuami. Seharusnya kamu berpenampilan terbaik untuk suamimu Andi bukan untuk Hendra" ucap hati kecilku mengingatkan.

Setelah semuanya siap, aku memacu mobilku menuju restoran yang sudah dipesan oleh Hendra. Kata Hendra restoran ini nyaman buat ngobrol dan makanannya enak. Aku hanya menurut saja usulan darinya karena aku bukan orang yang terlalu suka hunting kuliner sehingga referensiku akan tempat kuliner tidak banyak. Restoran ini berjarak sekitar 20 menit dari rumahku dan terletak di pinggir kota.

Saat ini aku sudah sampai di restoran yang disepakati. Setelah masuk ke dalam, aku bertanya ke pelayan tempat yang dipesan atas nama Hendra. Restoran ini adalah restoran jepang yang mana terdapat banyak ruangan privat sehingga sangat nyaman untuk ngobrol. Kebanyakan para pelanggannya orang kantoran dan pebisnis yang mungkin akan melakukan pembicaraan bisnis ditempat ini. Aku sudah sampai di ruangan yang dipesan Hendra dan segera aku membuka pintu. Didalam sudah ada Hendra dan Linda yang sudah datang terlebih dahulu.

Aku pun duduk dan kita mulai memesan menu terlebih dahulu. Setelah itu kami berdiskusi tentang tawaran kemarin sambil menikmati makanan yang sudah dipesan. Tidak berselang lama, ponsel Linda berbunyi dan dia minta ijin untuk mengangkatnya karena ditelepon oleh atasannya. Ternyata Linda diminta untuk kembali ke kantor segera karena ada sedikit permasalahan. Maka terjadilah saat ini hanya tersisa kami berdua saja didalam ruangan ini.

Hendra sepertinya tahu kalau aku kurang nyaman berada didalam ruangan ini berdua dengan pria yang bukan muhrim. Hingga dia mulai mengajak ngobrol untuk menghilangkan rasa canggung yang sangat terlihat dari wajahku. Jujur saja aku merasa grogi karena saat ini aku berada didalam ruangan berdua dengan orang yang aku kagumi. Rasa salah tingkahku sepertinya membuat Hendra mengerti dengan kondisiku sekarang.

"Mari mbak di makan. Kalau jam-jam kerja kesibukan mbak Dita apa?" Tanya Hendra mencoba membuka obrolan

"Iya mas. Kalau jam-jam kerja biasanya mengurus toko mas" jawabku

"Mbak Dita punya toko? Toko apa mbak?" Tanyanya lagi

"Toko pakaian mas. Tapi toko online kok. Dibantu sama karyawan jadi bisa ditinggal" jawabku apa adanya

"Wah hebat ya…. Suami sudah mapan tapi mbak Dita masih mau bekerja menjadi wanita mandiri" pujinya. Terus terang pujian Hendra membuatku sangat senang.

"Mas Hendra bisa aja, dari pada gak ada kerjaan dirumah mas" jawabku singkat

"Saya sangat mengagumi wanita yang mau bekerja mbak. Karena menurutku mereka wanita hebat" ucapnya menyisipkan sebuah pujian yang halus.

"Mas Hendra ini sudah mapan masih aja jomblo" ucapku mengalihkan pembicaraan agar tidak terlalu grogi karena pujiannya

"Ya seperti yang saya sampaikan kemarin mbak, sudah menemukan tapi dia istri orang" jawabnya membuatku bingung.

"Emang siapa sih mas? Jangan-jangan saya kenal" tanyaku polos

"Mbak Dita sangat kenal" jawabnya singkat sambil tersenyum ke arahku. Aku Pun membalas dengan senyuman dan semakin penasaran.

"Siapa sih mas? Bikin kepo aja" tanyaku mendesak

"Mau tau aja atau mau tau banget?" Hendra menggodaku sambil cekikikan. Aku melihat wajahnya yang tertawa memang benar-benar ganteng. Aku kemudian memasang ekspresi cemberut

"Iiih…. Yasudah kalau gak mau kasih tahu" ucapku singkat sambil cemberut. Baru kali ini aku bersikap seperti ini kepada lawan jenis. Bukankah sikap manjaku ini seharusnya untuk suamiku.

"Aku takut mbak Dita kaget dan gak mau ketemu lagi sama Hendra. Kecuali kalau mbak Dita janji dulu tidak akan menjauh mendengar kejujuranku" lanjut Hendra mencari jaminan agar aku tidak menjauh setelah mendengar jawabannya

"Iya mas aku gak bakalan menjauh. Masalah cinta kan masalah hati mas Hendra jadi gak ada hubungan dengan program yang mas Hendra tawarkan. Aku bisa profesional kok mas" jelasku meyakinkannya sambil menikmati makanan diatas meja

"Wanita itu adalah mbak Dita" DUAAAAAR…. Aku tersedak setelah mendengar ucapannya. Kemudian segera aku mengambil minum dan berusaha menetralisir ketegangan.

"Maaf ya mbak kalau jawabanku membuat mbak Dita gak nyaman. Tapi itu jawaban jujur dari saya" lanjutnya semakin membuatku grogi. Hendra menatap tajam ke arahku seolah olah menunggu respon dariku. Jangan tanya bagaimana perasaanku saat ini karena jantungku hampir copot.

"Apa mas Hendra gak salah? Saya kan sudah bersuami mas" tanyaku

"Saya tahu mbak. Yang penting setelah tahu ini mbak Dita jangan menjauh ya. Mbak Dita menerima saya sebagai teman saja saya sudah bersyukur kok" jawab hendra dan sekarang terlihat sedih.

"Kalau boleh tahu, kenapa mas Hendra suka saya?" Tanyaku lagi

"Saya tidak tahu mbak. Sejak pertama lihat mbak Dita saya langsung suka. Mbak Dita percaya sama cinta pada pandangan pertama?" Tanyanya. Aku merasa sangat senang sekali sebenarnya. Bagaimana tidak pria yang membuatku kagum ternyata malah suka kepadaku terlebih dahulu. Hal ini menaikkan lagi kepercayaan diriku.

"Iya mas saya percaya" jawabku singkat tidak tahu lagi harus mengucap apa.

Tidak terasa kami sudah berada diruangan ini hampir dua jam. Hendra berhasil membuat suasana mencair lagi dan kita juga membahas topik yang lucu-lucu. Hal ini membuat kami saling tertawa dan tidak canggung lagi. Kami pun akhirnya sepakat untuk menyudahi pertemuan karena dia harus kembali ke kantor. Makanan yang kami makan tadi ternyata sudah dibayar oleh Hendra dan aku pun tak lupa mengucapkan terima kasih. Setelah itu aku pamit untuk kembali kerumah.

Jangan ditanya bagaimana perasaanku saat ini. Aku merasakan kegundahan yang sangat besar didalam hati. Jujur saja aku memang sangat bahagia mendengar pengakuan dari Hendra namun disatu sisi aku takut kalau kedekatanku dengannya membuat keluargaku dengan mas Andi bermasalah. Apakah semua kejadian hari ini akan aku ceritakan semua kepada mas Andi? Aku takut dia akan marah karena aku berada di dalam ruangan berdua saja dengan Hendra. Mas Andi hanya tahu bahwa kami bertemu bertiga walaupun sebenarnya Linda juga ikut tapi dia pergi terlebih dahulu.


===============

4. TERBAWA SUASANA

POV ADI

Setelah menyelesaikan semua urusan kerjaan aku ingin segera pulang untuk mendengarkan hasil pertemuannya dengan Hendra tadi siang. Aku segera memacu mobilku agar segera sampai ke rumah. Sekitar 30 menit kemudian aku sudah sampai di halaman rumahku. Segera aku memasuki rumah untuk mencari keberadaan istriku.

Aku melihat istriku sedang berada di dapur membuat makan malam kami. Agar tidak mengganggunya aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Dan nanti akan aku tanyakan saat makan malam bersama agar bisa lebih santai saat bercerita. Setelah mandi dan berganti pakaian badanku terasa lebih segar dari sebelumnya. Kemudian aku melangkah ke meja makan dan menyantap makan malam bersama istriku. Aku melihat istriku cantik sekali malam ini dengan memakai daster tanpa lengan dan sepertinya juga berdandan. Dia selalu memberikan senyuman terbaiknya ketika aku pulang kerja.



"Gimana tadi hasil ketemuannya sayang?" Tanyaku membuka pembicaraan. Istriku menatap ke arahku sambil tersenyum.

"Cie.. cie yang habis ketemu pacarnya" godaku. Dan istriku semakin tersipu malu.

"Apaan sih yang. Cuma ketemuan biasa aja kok" jawabnya malu-malu

"Tadi kita ketemu di restoran jepang sayang. Kemudian aku menyetujui untuk mendaftar program tabungan yang ditawarkan" lanjut istriku.

"Setelah itu membahas apa?" Tanyaku lagi sambil mengunyah makanan. Terlihat sikap mencurigakan dari istriku. Dia seperti berfikir untuk menyampaikan sesuatu. Aku sangat paham betul bagaimana sifat istriku yang tidak bisa berbohong. Jadi kalau ada hal yang disembunyikan pasti akan terlihat dari wajahnya. Namun aku pura-pura tidak memperdulikan keanehan dari sikapnya agar dia bisa santai dalam bercerita.

"Ya kita ngobrol santai aja sayang. Dia bercerita tentang pekerjaannya" jawab istriku ragu. Aku semakin yakin ada yang coba disembunyikan dariku tentang pertemuan tadi karena dia terlihat sekali sedang menutupi sesuatu. Seharusnya aku menekannya untuk menceritakan semua namun kenapa rasa penasaranku malah membuatku horni.

"Dia lirik-lirik ke kamu gak yang?" Tanyaku lagi

" Iya yang…. Dia bahkan sering memuji cantik" jawab istriku. Aku yang mendengar itu seketika menjadi cemburu namun berusaha ku tahan.

"Pokoknya dia seperti senang lihat wajahku saya yang" lanjutnya. Aku masih diam dan mendengarkan ucapannya.

"Tapi dia asyik diajak ngobrol. Kalau saya jadi temannya boleh g sayang?" Tanyanya. Aku bingung harus menjawab apa tapi istriku sepertinya berharap aku mengizinkan.

"Boleh dong sayang, yang penting kamu bilang ke mas ya kalau mau ketemu dia. Dan jangan sampai ada yang disembunyikan ya" jawabku.

"Iya yang… makasih ya yang" ucapnya sambil beranjak untuk menyingkirkan piring bekas makan kita.

Aku masih berdiam diri memikirkan cerita istriku dan menduga bahwa cerita yang dia sampaikan tidak utuh. Ada bagian dari pertemuannya tadi yang dia sembunyikan dariku. Pikiranku menjadi semakin liar seolah membayangkan tadi siang istriku disetubuhi Hendra. Nafsuku menjadi bergejolak sambil mengamati tubuh istriku dari belakang yang sedang mencuci piring. Birahi sudah tidak terbendung lagi sehingga mendorongku untuk melangkah mendekatinya. Aku segera mendekatkan tubuhku ke posisi istriku yang sedang mencuci piring sambil berbisik.

"Aku jadi sange melihat bodimu sayang" ucapku berbisik di dekat telinga nya. Padahal sebenarnya yang membuatku sange bukan bodinya tapi imajinasi liar yang sedang mempengaruhi pikiranku. Istriku hanya tersenyum tidak menjawab apapun.

Daster yang dia kenakan aku singkap ke atas sehingga tampaklah celana dalam berenda yang dia pakai. Segera kuturunkan celana dalamnya sehingga terlihat pantat putih dan mulus istriku. Aku ingin bermain-main dulu dengan pantat istriku dan tidak ingin segera memasukkan kontolku. Pukulan ringan kulayangkan kepantatnya membuat istriku sedikit menjerit. Kemudian aku remas-remas bongkahan pantat mulusnya beberapa saat hingga istriku mulai mengerang.


"Aaaaarrgggh sayang… kamu ngapain??" Tanyanya. Aku tidak menjawab pertanyaanya dan terus melakukan remasan kepantatnya.

Setelah puas meremas pantatnya aku berjongkok di belakang istriku sehingga posisi pantatnya tepat didepan wajahku. Aku mulai menjilati pantatnya dengan brutal sehingga membuat desahan istriku semakin keras terdengar. Aku hisap-hisap lubang vaginanya dari belakang membuat vaginanya basah. Istriku bertumpu pada kitchen set di depannya agar untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.

Setelah puas bermain-main dengan pantatnya, aku menurunkan celana kolor yang aku pakai. Segera kuarahkan kontolku yang sudah berdiri masuk ke vaginanya dari belakang. Tidak perlu perjuangan keras untuk memasukkan batangku karena vagina istriku sudah basah karena jilatanku tadi.

Aku mulai memacu kontolku maju mundur dengan posisi berdiri. Kemudian tanganku juga mulai meremas-remas payudara istriku yang masih tertutup daster dan bra. Aku merasakan kenikmatan dari persetubuhan ini ditambah lagi pikiranku tentang Hendra yang sekarang mencoba mendekati istriku.




Bersetubuh dengan istri dibarengi dengan rasa marah dan cemburu memang sangat menantang. Apalagi wanita yang sekarang ini aku genjot vaginannya merupakan wanita sholehah dan lugu yang sudah nmendampingiku selama 11 tahun . Hingga dia mulai menunjukkan perubahan setelah mengenal Hendra walaupun hanya sebatas suka bersolek. Hari-harinya terlihat sangat bahagia dan keceriaan yang dulu hilang kembali lagi pada hidupnya.

Hal inilah yang semakin membuatku tidak rela sekaligus timbul ketakutan dalam hati. Aku sangat takut nanti Hendra berhasil merebut hati istriku dan membuatnya meninggalkanku. Aku takut nanti dia tidak patuh lagi terhadapku dan lebih memilih untuk tunduk kepada Hendra. Namun kalau bukan karena fantasi yang sekarang aku lakukan mungkin hubungan seksual kita masih terasa hambar seperti sebelumnya.

Aku tmasih terus memacu kontolku tanpa merubah posisi. Hingga akhirnya aku sudah tidak bisa lagi menahan sperma yang akan keluar dan akhirnya CROOOT. Spermaku keluar didalam vaginanya hingga meleleh keluar. Lagi-lagi aku melihat kekecewaan yang terpancar dari wajah istriku namun dia tidak mengungkapkannya. Aku memang selalu payah salam durasi persetubuhan. Durasi waktu hingga klimak hanya sekitar 2 menit saja sehingga sering membuat istriku tidak puas tapi istriku hanya diam.

Ingin sekali aku memeriksakan kondisiku ini kepada ahlinya namun karena kesibukanku rencana itu selalu tertunda. Setelah kami bersetubuh di dapur, aku pamit untuk tidur kepada istriku. Terlihat istriku hanya mengangguk tanpa menjawab kemudian melanjutkan mencuci piring. Dari belakang aku perhatikan sepertinya istriku sedang memikirkan sesuatu tapi entah apa yang sedang dia pikirkan.



POV DITA

Aku sudah terbiasa dengan ketidak puasan saat berhubungan badan dengan suamiku. Semalam saat mas Andi menyetubuhi di dapur aku tidak merasakan kepuasan apapun darinya karena dia mencapai klimak sebentar saja. Setelah suamiku pergi kekamar, aku merenungi apakah aku bisa bertahan dalam kondisi seperti ini terus. Untuk pasangan yang sudah menikah, kebutuhan seksual akan menjadi penting dan sangat berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga.

Semalam aku sempat berfikir kotor andai saja bisa bersetubuh dengan Hendra apakah aku bisa merasakan kepuasan? Namun hal itu segera ku tepis karena tidak mungkin aku akan bersetubuh dengan Hendra mengingat dia bukan suamiku dan aku tidak mau terjerumus kedalam perbuatan dosa besar Zina yang sangat dilarang dalam agamaku. Aku segera menyelesaikan kegiatanku dan pergi kekamar untuk tidur. Aku melihat suamiku yang sudah terlelap di ranjang kami. Wajahnya yang terlihat kelelahan setelah seharian bekerja membuatku tidak tega kalau harus menghianati suamiku yang sudah berjuang menghidupiku ini.

Aku mengawali pagiku seperti biasanya dengan menyiapkan sarapan dan pakaian untuk mas Andi sebelum berangkat kerja. Setelah mas Andi meninggalkan rumah hari ini aku akan pergi ke supermarket untuk belanja bulanan. Sudah menjadi kebiasaanku untuk membeli kebutuhan rumah sebulan sekali karena aku tipe wanita yang tidak terlalu suka belanja. Saat hendak mandi, tiba-tiba ponselku berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.Ternyata pesan yang masuk dari Hendra.

"Selamat pagi mbak Dita. Semangat beraktifitas ya πŸ€— tulis Hendra dipesannya. Membaca pesannya menambah kebahagiaanku pagi ini.

"Makasih mas. Mas Hendra juga semangat ya" balasku terlihat seperti menyemangati kekasih.

"Hari ini sibuk ya mbak?" Balas Hendra dengan pertanyaan singkat

"Enggak sih mas. Cuma mau belanja bulanan aja di supermarket" jawabku.

"Ikut dong mbak🫣 balasnya menggodaku.

"Ayok πŸ˜€  balasku singkat. Gila.. aku mengumpat dalam hati. Kenapa aku malah mengiyakan. Kalau dia ikut beneran gimana. Aku menyalahkan diri sendiri yang terlalu gegabah.

"Canda mbak πŸ˜†  kapan dong bisa nongkrong lagi mbak?" Balasnya diikuti pertanyaan. Aku lega ternyata Hendra hanya bercanda.

"Kapan ya…. Lagi sibuk kayaknya πŸ€ͺ" balasku dengan memberikan emote mengejek

"Kayaknya harus dijemput paksa nih πŸ˜… " balasnya.


"Jemput aja kalau beraniπŸ€ͺ" aku membalas dengan candaan yang seolah menantang.

"Tunggu tanggal mainnya 😜" balasnya

Bercanda dengan Hendra pagi ini membuat pagiku terasa berbeda karena hal ini tidak pernah aku lakukan dengan suamiku. Candaan yang renyah walaupun hanya sebatas chatting saja sudah cukup membuatku senang. Entah sudah berapa lama aku dan Hendra saling berbalas pesan satu sama lain hingga akhirnya ada sebuah pesan darinya yang membuatku berimajinasi.

"Udah udah… jangan canda terus.wkwk mas Hendra kok chatting terus, emang gak kerja?" Tanyaku

" Nggak mbak. Lagi ambil cuti. Capek kerja terus hehe" jawabnya sambil bergurau.

"Waaah enak dong. Yasudah saya mau mandi dulu ya mas. Keburu siang mau belanja" aku mencoba menyudahi percakapan.

"Ikut dong mbak πŸ€— " balasnya singkat

"Ikut belanja atau mandi? πŸ˜… " Tanyaku. Aku kembali lagi melakukan kesalahan dan menurutku candaku ini sudah kelewat batas. Bagaimana mungkin aku bisa bergurau senekat ini kepadanya.

"Kalau boleh sih ikut mandi 🫣 " balasnya. Aku panik membaca balasan dari Hendra. Ini semua akibat ulahku yang tidak hati-hati dalam membalas pesan.

"Hisssh dosa. Udah dulu ya mas. Bye" jawabku asal ketik saja karena ingin menyudahi percakapan.

Percakapan pun akhirnya kami sudahi dan aku pun segera pergi ke kamar mandi. Saat semua pakaianku terlepas tiba-tiba chattingan Hendra yang ingin ikut mandi datang di pikiranku. Seketika tubuhku menjadi terangsang seolah Hendra ikut mandi denganku. Aku pegang kedua putingku sambil membayangkan wajah Hendra dengan lembut. Pilinan di putingku semakin membuat nafsuku memuncak.

Tangan kananku pindah ke area kewanitaanku dan mulai bermain-main di bibir vagina. Aku mulai mengocok lubang vaginaku sambil terus membayangkan wajah Hendra yang sangat ganteng. Akhirnya CREEET… Aku mengalami orgasme dengan jariku. Setidaknya orgasme ini untuk mengganti kekecewaanku saat berhubungan badan dengan mas Andi semalam. Ini pertama kalinya aku melakukan masturbasi dan ternyata bayangan Hendra lah yang membuatku berimajinasi bukan suamiku.

Selesai mandi aku bersiap-siap untuk pergi ke supermarket untuk belanja bulanan. Namun Sebelum itu Aku merias diri didepan meja riasku beberapa waktu. Sejak mengenal Hendra aku selalu menjaga penampilanku seolah-olah aku merasa bahwa aku adalah pasangannya yang harus mengimbangi ketampanannya. Pikiranku memang benar-benar sudah kacau. Mulai Dari kosmetik dan pakaian saat keluar rumah selalu aku perhatikan. Efeknya mas Andi merasa senang dengan perubahanku walaupun sebenarnya motivasiku adalah Hendra. Setelah semua persiapan selesai, aku memacu mobilku ke supermarket.

Tiba di supermarket aku mulai mencari barang-barang yang akan dibutuhkan selama sebulan. Aku berjalan mendorong troli sambil memasukkan barang-barang kedalamnya. Hingga aku dikagetkan dengan suara dibelakangku.

"Bisa saya bantu kak?" Aku segera menoleh kebelakang dan betapa kagetnya aku ternyata Hendra sudah berdiri di belakangku sambil memberikan senyuman. Hatiku seketika meleleh melihat wajah Hendra namun aku berusaha untuk tenang.

"Ngagetin aja sih mas. Mas Hendra buntuti aku ya? Tanyaku sedikit curiga.

"Iya lah mbak. Aku gak tega membiarkan bidadari belanja sendiri" jawabnya jujur sambil memujiku. Aku pun merasa tersanjung dengan pujiannya. Satu hal yang aku sukai dari Hendra yaitu dia selalu bicara jujur tanpa gengsi. Dimataku dia gentleman banget sehingga sering membuatku tersanjung.

"Ih gombal. Cuti seharusnya istirahat biar capeknya ilang. Ini malah keluar" jawabku seolah memberi nasehat kepadanya.

"Ga papa mbak. Lebih capek lagi kalau dirumah kepikiran mbak terus tanpa bisa ketemu" jawabnya enteng. Sekali lagi aku merasa terbang dibuat gombalannya.

Dia mengambil alih troli yang aku dorong dan menemaniku dengan sabar mencari barang-barang yang aku butuhkan. Kami berjalan bersampingan menyusuri rak supermarket seperti sepasang suami istri. Hendra dengan sabar mengikutiku mencari barang-barang sesekali kita berdiskusi tentang produk di supermarket ini. Setelah semua barang yang aku butuhkan sudah masuk ke troli akhirnya kami berjalan menuju kasir. Kemudian Hendra membawakan semua barangku dan memasukkan kedalam bagasi mobil.

"Tugas saya sudah selesai bu bos. Saatnya saya meminta upah" ucapnya bercanda setelah menutup bagasi mobil

"Mau upah apa?" Tanyaku penasaran sambil tersenyum.

"Anterin pulang dong" jawabnya singkat

Ternyata Hendra tidak membawa mobil ke supermarket ini. Kata dia lebih suka naik taksi online daripada harus menyetir sendiri. Dia memaksaku agar dia bisa menyetir mobilku dan menyuruhku untuk duduk di kursi samping. Disepanjang perjalanan kita mengobrol banyak dan tidak lupa dia juga sering memujiku.

"Mbak Dita ini kayak bintang ya" ucapnya membuatku bingung

"Kok bisa mas?" Tanyaku penasaran

"Karena mbak Dita Enak dilihat dan sulit digapai" jawabnya sambil ketawa. Aku sontak mencubit pinggangnya karena gemes dengan gombalannya.

Aku kaget dengan perbuatanku barusan karena baru kali ini melakukan kontak fisik dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Hendra memang pandai memilih topik pembicaraan sehingga saat bersamanya suasana menjadi hidup. Dia seolah tahu topik pembicaraan yang aku sukai dan selalu berimprovisasi tentang topik itu.

"Mbak, masih ada ruang gak buat saya dihati mbak Dita?" Lagi-lagi pertanyaan Hendra membuatku bingung.

"Kalau sebagai teman masih banyak ruang. Tapi kalau sebagai kekasih kayaknya sudah tidak ada mas" jawabku tegas. Aku berusaha membatasi diri agar hubunganku dengan dia tidak lebih dari pertemanan biasa. Bagaimanapun aku adalah wanita yang sudah bersuami dan memegang teguh nilai-nilai agama yang selama ini aku anut.

"Kalau masih ada kata "kayaknya" berarti masih ada peluang. Yes!!" Ucap Hendra sambil mengepakan tangannya. Mengetahui hal itu aku mencubit lagi pinggangnya sehingga membuatnya kesakitan.

Kami memasuki perumahan yang terbilang masih sepi dan berhenti didepan rumah yang tertutup pagar. Suasana perumahannya sangat asri karena banyak pepohonan disekitarnya.

"Ini rumahku mbak. Ayo turun dulu" ajak hendra.

"Aku langsung balik aja ya mas. Mau ada acara soalnya" aku menolak ajakan Hendra. Jujur saja aku masih ragu untuk masuk ke rumahnya karena aku takut nanti kalau masuk ke rumahnya hanya ada aku dan Hendra saja di dalam. Tanpa menjawab, tiba-tiba hendra keluar mobil sambil membawa kunci mobilku. Aku langsung turun mengejarnya hingga masuk kerumah.

"Nah sekarang mbak Dita sudah masuk rumah. Silahkan duduk mbak" ucapnya sambil tertawa. Aku yang tidak bisa berbuat apa-apa akhirnya menuruti perintahnya. Hendra kemudian masuk ke dapur dan keluar membawa minuman untukku kemudian mempersilahkanku untuk minum.

Kami melanjutkan obrolan di ruang tamu rumah Hendra dengan santai. Awalnya aku ingin segera pulang namun Hendra bisa membuatku bertahan lebih lama karena menjadikan perbincangan kita menjadi menarik. Saat obrolan sudah berlangsung lama Tiba-tiba Hendra pindah duduk di sampingku sambil menatapku tajam. Aku merasa salah tingkah dengan perlakuan Hendra kepadaku namun aku berusaha tenang.

"Mbak Dita nyaman gak sama saya?" Tanya Hendra. Aku tidak mengira kalau Hendra tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Nyaman kok. Kalau gak nyaman mana mungkin bisa ngobrol dua jam lebih disini" jawabku sambil menatap wajahnya.

"Sebagai teman dekat, boleh gak aku peluk mbak?" Pertanyaan Hendra membuatku bingung. Aku merasa tidak enak menolak permintaanya karena Hendra yang sudah baik banget kepadaku. Namun apabila mengiyakan berarti aku akan dipeluk oleh lawan pria selain suamiku yang bukan muhrim.

"Apa harus memeluk saya mas?" Tanyaku lirih dalam kebimbangan.

"Aku sudah merasa nyaman banget sama mbak Dita. Aku hanya ingin berbagi kenyamanan sama mbak Dita. Semoga dengan pelukanku, mbak Dita juga merasa nyaman terhadapku" Hendra mencoba menjelaskan maksud dari keinginannya. Aku terpaksa menerima penjelasannya dan akhirnya dengan malu-malu aku menganggukkan kepala menandakan persetujuan.

Perlahan tubuh hendra mendekat kearah tubuhku dan dia mulai memeluk tubuhku. Jantungku berdebar sangat kencang karena ini pengalaman pertamaku dipeluk pria selain suamiku. Apalagi pria yang sekarang akan memelukku merupakan sosok yang telah membuatku terpukau karena ketampanannya. Akhirnya Hendra sudah memelukku dengan posisi sempurna kemudian suasana menjadi hening. Ingin segera ku menarik tubuhku untuk menyudahi drama ini namun Hendra menahan dengan tangannya.

"Jangan dilepas dulu mbak. Biarkan seperti ini sejenak" pintanya. Aku hanya bisa diam dan menuruti keinginannya.

"Sepertinya aku tidak bisa jauh dari mbak dita. Aku seperti menemukan seseorang yang selama ini kucari" Hendra berbisik di dekat telingaku dan membuat bulu kuduk berdiri. Area telinga menjadi area sensitif terhadap rangsangan. Gairahku tiba-tiba bangkit dan nafasku semakin tidak beraturan.

"Aku juga nyaman bersamamu mas" ucapku singkat sambil merasakan gairahku yang semakin naik. Hembusan nafas hendra di dekat telingaku sudah membuat badanku merinding. sekarang tangannya mengelus-elus lembut jilbabku sehingga menambah rangsangan terhadap tubuhku.

Tiba tiba hendra menarik pelukannya dan wajah kami berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. Aku sudah tidak bisa berpikir jernih lagi karena rasa gugup yang sudah menguasai pikiranku. Wajah Hendra semakin mendekat ke arahku dan tiba-tiba bibirnya menempel di bibirku. Karena rasa gugup akhirnya sekarang aku menutup mataku seolah memberikan izin kepada Hendra untuk terus melakukan perbuatannya. Bibirnya yang hangat mulai bermain-main di bibirku sehingga membuatku mulai mendesah.

Wajah suamiku tiba-tiba terlintas di pikiranku sehingga membuatku kembali tersadar dari kenyamanan terlarang yang diberikan Hendra. Aku mendorong badan Hendra sambil meneteskan air mata dan Hendra pun terlihat sangat kaget dengan perbuatanku yang tiba-tiba. Kuambil tas dan kunci mobilku kemudian pergi meninggalkan Hendra yang masih membisu dengan tatapan kosong. Didalam mobil air mata ini tak berhenti menetes menyesali kekhilafan yang telah kuperbuat dibelakang suamiku.  Selama menikah dengan Mas Andi aku berhasil menjaga kehormatanku namun kenapa ketika Hendra hadir semua prinsip hidupku mudah sekali goyah…. MAS ANDI MAAFKAN AKU!!!


===============

5. BIMBANG

POV DITA

Setelah sampai dirumah tangisanku semakin menjadi-jadi. Rasa penyesalan terhadap suamiku semakin membesar dan semakin menusuk didalam hati. Aku merasa kotor setelah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh wanita sholehah sepertiku. Dikamar tidur aku menangis sesenggukan sambil memandangi foto pernikahanku yang tergantung di dinding kamar.

Mengingat wajah mas Andi semakin membuatku merasa bersalah. Mas Andi yang selalu menyayangi dan menerimaku apa adanya dan hari ini telah aku khianati. Aku merasa bimbang apakah kejadian hari ini akan aku ceritakan atau kupendam sendiri. Aku takut kalau aku menceritakan kepadanya akan membuat hati mas Andi hancur dan pergi meninggalkanku. Saat mas Andi pulang ke rumah di sore hari, aku mencoba bersikap biasa. Namun mataku yang sebab tidak bisa kusembunyikan darinya.

"Kamu habis nangis sayang?" Tanyanya setelah melihat wajahku. Seketika itu tangisanku pecah dan dia segera memelukku dengan hangat. Banyak hal yang ingin ditanyakan mas Andi kepadaku namun melihat kondisiku seperti ini dia memilih untuk menenangkanku.

"Kamu kenapa sayang?" Tanyanya setelah tangisanku mereda.

"Aku kangen ibu di kampung mas" jawabku berbohong kepadanya. Kami berdua memang hidup di perantauan yang jauh dari keluarga. Rasa kangen terhadap keluarga dikampung menjadi hal wajah untuk orang di perantauan. Mas Andi berusaha menenangkanku dan berjanji setelah proyeknya selesai akan mengantarku menemui orang tuaku.

Beberapa hari setelah kejadian itu emosiku sudah kembali stabil begitu juga rasa benciku terhadap Hendra sudah tidak sebesar hari-hari sebelumnya. Banyak telp dan pesan darinya yang tidak ku balas namun aku kagum dengan kesungguhan hatinya.  Ada kurang lebih 87 pesan yang belum terbaca dan 94 panggilan tak terjawab darinya. Aku masih malas untuk berkomunikasi dengannya dan berusaha untuk menjaga jarak. Saat sedang duduk santai diruang tamu sendiri tiba-tiba nada pesan ponselku berbunyi. Ada notifikasi pesan dari Hendra.

"Mbak aku benar-benar minta maaf. Semua ini salahku dan aku siap mbak benci selamanya. Tapi mohon berikan kesempatan buatku untuk bertemu mbak Dita dan meminta maaf secara langsung. Walaupun mbak Dita tidak menganggapku apa-apa namun jujur aku sudah sangat sayang dan cinta pada mbak Dita. Entah rasa ini datang dari mana yang jelas saat ini perasaanku kepada mbak Dita benar adanya. Tolong jangan siksa aku seperti ini mbak. Aku sungguh kehilangan semangat hidup setelah mbak Dita menjauh dariku. Tolong dibaca ya mbak. Terima kasih< πŸ˜₯"

Itulah pesan panjang dari Hendra yang baru saja dikirim kepadaku. Aku melihat kesungguhannya untuk memperbaiki hubungan dan sepertinya dia sudah merasa sangat menyesal. Timbul rasa kasihan kepadanya dan kekhilafan kemaren juga bukan murni kesalahannya. Ingin rasanya aku membalas pesannya namun aku masih takut bila kejadian kemarin terulang lagi. Selang beberapa jam ada pesan yang masuk lagi darinya.

"Mbak aku nyerah sekarang. Hendra pamit dari kehidupan mbak ya. Maaf kalau sudah meninggalkan kenangan buruk dalam hidup mbak Dita. Saya tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa minta maaf. Semoga kehidupan mbak Dita lebih baik kedepannya dan doakan saya agar bisa bangkit dan melupakan mbak Dita πŸ˜₯"

Pesan kedua membuatku sedih karena sepertinya Hendra benar-benar menyerah kepadaku. Rasa kasihanku kepadanya semakin membesar dan aku putuskan untuk membalas pesannya.

"Cowok jahat 😑" balasku singkat.

"Iya mbak, aku memang jahat banget sama mbak Dita πŸ˜₯ Tolong maafin saya ya mbak. Hidupku belum bisa tenang kalau belum dapat maaf dari mbak Dita" balasnya lagi

"Aku maafin tapi kita tidak usah bertemu lagi dan jangan menghubungiku lagi!!!" Balasku tegas

"Makasih mbak sudah mau memaafkanku. Saya akan pergi dari kehidupan mbak Dita πŸ˜₯ terima kasih untuk semuanya mbak" itulah pesan terakhir darinya dan aku putuskan untuk tidak membalas.

Berhari-hari setelah aku memaafkan Hendra kehidupanku telah kembali normal. Dia menepati janjinya untuk pergi dari kehidupanku. Namun sosok Hendra malah sering muncul dipikiranku akhir-akhir ini. Aku mencoba membuang jauh-jauh dari pikiranku namun masih saja belum bisa. Aku mencoba menyibukkan diri di Toko pakaianku bersama karyawan-karyawanku tapi setelah aku beristirahat sosoknya kembali muncul di pikiranku lagi. Aku sendiri merasa heran dengan kondisiku saat ini yang menurutku sangat aneh. Bagaimana mungkin aku selalu memikirkan kebaikan dan kenyamanan dari orang yang belum lama ini sangat ku benci.

Semakin hari bayangan akan sosok Hendra semakin sering memenuhi pikiranku. Kadang aku berfikir  mungkin karena sikapnya yang asyik saat kita belum ada masalah menimbulkan kesan tersendiri dipikiranku. Sehingga ketika dia menghilang dariku selama beberapa hari terasa ada yang hilang dari hidupku. Walaupun belum lama aku mengenalnya jujur saja aku merasa nyaman karena sikapnya dan sering mengagumi ketampanan nya.

Apa yang ku rasakan saat ini tidak mungkin aku ceritakan kepada suamiku. Aku tidak mau suamiku mengetahui hal ini agar dia dapat fokus ke pekerjaannya. Diskusi tentang fantasi di keluarga kami juga sudah jarang kami bahas karena akhir-akhir ini suamiku sedang sibuk mengurusi pekerjaan barunya yang membutuhkan pemikiran. Intensitas pertemuanku dengan suamiku juga semakin berkurang karena dia sering pulang malam dan berangkat pagi akhir-akhir ini. Sehingga aku putuskan untuk menyimpan rapat-rapat pikiranku dan tidak menceritakan kepada suamiku. Saat aku menikmati lamunan tiba-tiba nada pesan ponselku berbunyi dan ternyata pesan tersebut dari Hendra. Apakah dia juga sedang memikirkanku seperti aku memikirkannya saat ini?

"Maaf mbak aku melanggar perjanjian. Aku sudah benar-benar tidak kuat kalau harus menjauh dari Mbak Dita. Aku benar-benar kangen dan setiap hari aku selalu memikirkan Mbak Dita. Aku mohon Mbak Dita mau menemuiku"

Sepertinya Hendra memikirkanku juga Bahkan dia yang pertama kali menyerah menahan keinginan untuk berkomunikasi lagi. apakah di antara kita sudah terbangun ikatan emosi sehingga kita saling memikirkan satu sama lain di waktu yang bersamaan atau ini hanya kebetulan saja. Aku masih bingung apakah harus membalas pesan darinya karena apabila aku membalas pesannya maka aku akan berkomunikasi lagi dengannya. Karena sebenarnya aku juga merasa rindu tandanya maka aku putuskan untuk membalas pesannya.

"Kapan?" Balas ku singkat dengan pertanyaan.

"Aku sangat senang sekali Mbak Dita membalas pesanku walaupun balasan Mbak Dita sangat singkat tapi bagiku sudah sangat membuat hatiku tenang. Kapan saja Mbak Dita bisa aku selalu siap bertemu"

"Besok jam 10.00 di taman kota" jawabku singkat.

" Dengan senang hati Mbak. Besok kita ketemu disana ya. Terima kasih mbak Dita" itulah balasan terakhir darinya Dan setelah itu aku tidak membalasnya lagi.

Antara suka dan takut aku menyiapkan diri untuk menemuinya besok pagi di taman kota tidak jauh dari rumahku. Aku memilih tempat itu karena berada di lingkungan terbuka sehingga hal-hal yang pernah terjadi saat di rumahnya tidak mungkin akan terjadi ditempat ini. Suasana taman kota yang dipenuhi dengan pepohonan menambah sejuk udara saat kita berada disana. Entah apa yang akan terjadi esok saat bertemu dengannya dan apa yang akan kita bahas masih terlihat samar di pikiranku.

Setelah suamiku berangkat kerja aku mempersiapkan diri untuk memenuhi Hendra. Aku menyiapkan pakaian yang dia sukai dan berdandan sebaik mungkin. Kenapa malah aku merasakan seperti orang yang ingin bertemu dengan kekasih padahal kemarin aku sangat membencinya. Apakah aku sebenarnya mulai suka padanya tapi tidak aku akui? Karena sikapmu saat ini padanya benar-benar seperti orang yang sedang kasmaran. Kalau memang dia di mataku seperti orang pada umumnya pasti aku tidak akan setiap hari memikirkannya.

Setelah semua persiapan selesai, aku menata hatiku agar tidak terlihat grogi ketika bertemu dengan Hendra. Aku memacu mobilku menuju ke taman kota yang berjarak kurang lebih 25 menit dari rumah. Hingga tibalah di tempat parkir taman dan segera turun untuk menemui Hendra. Dari kejauhan terlihat dia duduk di kursi taman paling ujung membelakangiku. Jantungku kembali berdebar kencang karena aku akan bertemu lagi dengan orang yang selalu mengisi pikiranku akhir-akhir ini. Aku memberanikan diri melangkahkan kaki mendekati tempat duduknya sambil berusaha menenangkan diri agar tidak panik.

Saat langkahku semakin dekat Hendra menoleh ke arahku kemudian dia berdiri sambil memberikan senyuman. Aku berjalan ke arahnya kemudian setelah kita berdiri berhadapan tiba-tiba Hendra memberiku bunga. Suasana tiba-tiba menjadi sangat romantis dan menghilangkan kegugupan yang sama-sama kita rasakan. Baru kali ini aku menerima bunga yang sangat cantik dari seorang pria bahkan Mas Andi pun sejak pacaran belum pernah memberiku bunga sekalipun. Di menit awal pertemuanku dengan Hendra dia sudah berhasil membuatku bahagia.

"Kenapa kamu kasih bunga ke aku?" Tanyaku kepadanya.

"Sebagai wujud permintaan maaf mbak" jawabnya singkat. Aku membalas dengan senyuman dan kembali merasa canggung.

"Apa kabar mbak?" Tanyanya lagi

"Alhamdulillah baik. Mas Hendra apa kapar?" Tanyaku membalas sambil menatap wajahnya. Entah kenapa saat melihat wajahnya rasa benci yang pernah ada seketika hilang.

"Tidak terlalu baik mbak. Sejak mbak Dita menjauh aku benar-benar stres mbak. Aku seperti kehilangan gairah hidup" jawabnya dengan wajah sedih.

"Aku tidak bisa berhenti memikirkan mbak Dita. Sepertinya aku benar-benar sudah jatuh hati pada mbak Dita" lanjutnya kemudian menundukkan kepala. Suasana menjadi Hening setelah Hendra berhenti bicara. Mendengar kejujurannya aku percaya bahwa dia benar-benar sudah jatuh hati kepadaku. Sedangkan aku sebenarnya juga merasakan rasa yang sama tapi berusaha aku ingkari karena aku sadar bahwa aku sudah menjadi istri orang.

"Aku juga merasakan hal yang sama mas" ucapku dengan suara pelan.

"Maksudnya mbak?" Tanya Hendra sambil menatapku penasaran.

"Aku juga belum bisa melupakan mas Hendra. Aku sendiri bingung dengan perasaanku sendiri. Aku takut mengkhianati suamiku" aku mencoba mencurahkan isi hatiku. Ada rasa malu menyampaikan kondisiku yang sebenarnya kepada Hendra.

"Jujur aku kaget mendengarnya mbak. Ternyata kita merasakan hal yang sama" balas Hendra. Aku melihat wajahnya kembali bahagia setelah mendengar ucapanku.

"Tapi aku bingung. Kamu tau kan statusku sudah menjadi istri orang dan rasanya tidak tega untuk mengkhianati suamiku. Tapi disatu sisi aku tidak bisa menyingkirkanmu dari pikiranku. Aku bingung mas" ucapku penuh kebimbangan.

"Mbak dekat dengan saya bukan berarti harus meninggalkan mas Andi. Mbak bisa berjalan dengan keduanya. Aku siap untuk mbak nomor duakan. Aku rela mbak! Yang penting bisa menjadi bagian dari orang yang spesial dihati mbak Dita aku sudah senang" Hendra mencoba menjelaskan. Kemudian tiba-tiba dia menggenggam tanganku.

"Saat ini Mbak Dita ada rasa suka lebih dari sekedar teman gak kepadaku?" Tanyanya sambil masih menggenggam tanganku. Tatapannya menjadi tajam berharap-harap cemas menunggu jawabanku. Lidahku kelu sehingga hanya bisa menganggukkan kepala perlahan. Melihat amgukan kepalaku wajah Hendra berubah bahagia dan matanya menjadi berbinar-binar.

"Kalau kita coba pacaran gimana mbak? Mbak mau?" Pertanyaan Hendra benar-benar membuatku binggung dan galau.

"Maksudnya?" Aku balik bertanya


"Aku ingin menjadi orang yang spesial dihati mbak Dita walaupun menjadi yang kedua. Aku ingin mbak Dita menganggapku sebagai pacar bukan teman karena masih-masing kita sudah memiliki rasa sayang satu sama lain. Mbak bisa menjalani hubungan yang baik dengan mas Andi dan saya. Untuk nanti akhir dari hubungan kita biar Tuhan yang menentukan" Hendra menjelaskan panjang lebar kepadaku sedangkan aku masih berdiam diri merasakan gejolak didalam diriku.

Aku tidak memungkiri kalau sudah ada rasa sayang kepada Hendra di awal  pertemuan dan rasa sayang itu sekarang lebih besar lagi karena pertemuan ini. Aku masih berfikir bagaimana aku menjalani hari-hariku kedepan jika aku menerima Hendra menjadi pacarku dan masih ada rasa takut kalau mas Andi mengetahui hal ini. Namun setelah aku berfikir lagi tidak ada salahnya untuk menerima Hendra menjadi pacarku karena toh dia juga sadar bahwa posisi dia ada yang yang kedua. Akhirnya aku mengambil keputusan gila dan akan mengubah kehidupanku setelah ini.

"Aku mau. Kita coba untuk berpacaran tapi aku tidak mau mas Andi tahu sehingga menghancurkan rumah tanggaku" jawaban yang aku berikan memang diluar perkiraanku saat memutuskan datang ketaman kota ini. Aku kira pertemuan ini hanya sebatas mencairkan suasana saja namun ternyata pertemuan ini menghasilkan keputusan besar yaitu kita akan MENJADI SEPASANG KEKASIH.

Betapa senangnya hati Hendra mendengar keputusanku dan terlihat dia seperti akan menangis haru. Aku juga merasa senang karena pria ini sudah membuatku terpesona sejak pertama kali ketemu dan sekarang memohon-mohon untuk menjadi pacarku. Ada rasa bangga dalam diriku mengingat usiaku yang memasuki kepala tiga tapi masih membuat pria yang rupawan tergila-gila kepadaku.

Sambil menggenggam tanganku Hendra meminta izin untuk mencium keningku dan aku pun mengizinkannya sebagai simbol bahwa kita sudah menjadi sepasang kekasih saat ini. Kecupan yang diberikan Hendra sangat berbeda dengan ciuman yang dia berikan saat di rumahnya. Entah kemana perginya rasa bersalahku kepada mas Andi ketika bersentuhan dengan pria lain. Aku sekarang hanya menikmati saja setiap alur cerita yang akan aku buat bersama Hendra setelah ini.

"Kita saling memanggil sayang boleh gak?" Tanyanya dan pertanyaan Hendra membuatku tersenyum karena rasanya seperti kembali kejaman ABG. Aku hanya menganggukkan kepala menandakan persetujuan atas permintaanya.

"Makasih sayang" ucapnya sambil mengecul tanganku

"Sama-sama mas. Eh… sayang" jawabku masih kaku karena belum terbiasa.

Hendra mengajakku meninggalkan taman kota dan kami berjalan bergandengan tangan menuju parkiran mobil. Rasanya benar-benar seperti waktu pacaran dengan mas Andi dulu karena semuanya terlihat Indah. Rasa kasmaran, berdebar dan gembira saat pacaran hadir kembali dalam kehidupanku yang sudah lama monoton. Pada saat ini sebenarnya aku merasakan dua rasa yang menjadi satu. Rasa takut akan ketahuan suamiku dan rasa senang berjalan dengan kekasih baruku. Beginikah rasanya PERSELINGKUHAN?

Hendra memintaku untuk masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan mobilku di parkiran demi keamananku yang masih menjadi istri orang. Dia berusaha menjagaku agar tidak terjadi masalah di rumah tanggaku. Sikapnya inilah yang membuatku kagum karena dia mengantisipasinya lebih awal sebelum hal buruk terjadi kepadaku.

Ternyata Hendra membawaku ke komplek perumahannya. Suasana perumahannya sangat sepi mungkin karena saat ini adalah jam kerja. Kali ini bubur setia masuk ke rumah Hendra tanpa paksaan tidak seperti pertama kali datang ke rumah ini. Indra mempersilahkanku untuk masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Sofa ini mempunyai kenangan ketika pertama kali Hendra memeluk dan mencium bibirku.

"Mau minum apa sayang?" Tanyanya dengan panggilan sayang

"Apa aja sayang. Yang penting segar" aku menjawab pertanyaannya juga dengan kata sayang walaupun masih terlihat kaku.

Indra kemudian masuk ke dapur dan keluar membawa minuman dingin dan mempersilahkanku untuk minum.

"Kamu nyaman gak berada didekat saya yang?" Tanyanya memulai obrolan.

"Nyaman. Kok nanya gitu?" jawabku sambil berbalik tanya.

"Kalau nyaman kenapa duduknya gak mendekat?" Pertanyaannya membuatku paham dari ucapan Hendra. Segera aku merapatkan dudukku di badannya kemudian tangannya merangkul pundakku dari belakang.

Rasanya nyaman sekali berada dalam rangkulannya hingga lupa bahwasanya aku masih menjadi istri sah seseorang. Kami pun mulai berbincang sambil sesekali tertawa karena ulah Hendra yang selalu membuat lelucon. Aku sangat menikmati suasana ini begitu juga dengan Hendra yang terlihat sangat bahagia sambil merangkulku. Sudah sangat lama aku berada di rumah Hendra kurang lebih 3 jam dan Aku meminta Hendra untuk mengantar lagi ke parkir taman kota.

"Sebelum sayang pulang, boleh gak aku minta satu permintaan?" Tanyanya

"Apa sayang?" Tanyaku penasaran

"Aku ingin mengulangi memeluk dan mencium bibirmu di sofa ini seperti dulu. Aku ingin membuat perbedaan bahwa sekarang kita berpelukan dan berciuman disini sudah menjadi sepasang kekasih berbeda dengan dulu" pintanya. Aku pun menyetujui keinginan Hendra kemudian akhirnya kami berpelukan.

Setelah beberapa saat memeluk tubuhku Hendra melepas pelukannya dan menatap wajahku dari jarak yang sangat dekat. Aku tiba-tiba menutup mataku kemudian Hendra mendekatkan bibirnya ke arahku. Bibir kami saling bertemu dan kita menikmati momentum ciuman ini dengan hangat. Rasanya sangat nikmat sekali berciuman dalam kondisi tidak terpaksa. Kami saling bertukar liur sebagai tanda bahwa hati kami sudah menyatu dan akan bersama meraih kebahagiaan.

Ciuman kami semakin memanas bahkan Hendra tidak memberiku kesempatan untuk bernafas. Aku berusaha mengimbangi permainannya sambil tanganku merangkul di lehernya. Setelah beberapa saat ciuman kami berhenti kemudian Hendra menutup dengan mengecup keningku seraya mengucapkan terima kasih kepadaku. Dia pun mengantarku ke parkiran taman kota kemudian kita berpisah.

Beberapa hari setelah kami memutuskan untuk pacaran komunikasiku dengan Hendra semakin intens. Aku sudah tidak sungkan-sungkan lagi menyebutnya sayang dan dia selalu mengabariku di setiap aktivitasnya. Tentunya hal ini berbeda dengan yang telah dilakukan suamiku yang mana dia tidak pernah menanyakan kabar atau mengabari kegiatannya ketika sedang bekerja. Hendra membawa warna sendiri yang tidak dimiliki oleh suamiku sehingga menjadikan hidupku saat ini kembali bergairah.

Selain itu setiap hari aku jadi sering melihat HP agar bisa segera membalas pesan dari Hendra. Aku pun sering sewot kepadanya ketika dia tidak memberiku kabar atau lama dalam membalas pesanku. Kadang aku juga merenung bagaimana aku bisa menjalani takdir seperti ini ketika harus merasakan cinta untuk kedua kalinya. Meskipun aku masih terikat dengan cinta pertamaku dan aku tidak ingin cinta pertamaku pergi. Apakah aku termasuk orang yang serakah sehingga ingin memiliki dua cinta bersamaan.

Aku dan Hendra adalah dua orang yang sudah dewasa yang pernah sama-sama merasakan gairah terhadap lawan jenis. Setelah lebih dari seminggu kita berpacaran obrolan kita tidak hanya sebatas gurauan semata. Namun sudah mulai menjurus ke obrolan panas yang sebenarnya tabu untuk di obrolkan Karena bagaimanapun dia belum menjadi muhrimku. Namun karena rasa cintaku padanya semakin hari semakin membesar begitu juga ketika melihat badannya yang atletis aku melanggar batasan-batasan yang aku jaga selama ini.

"Seminggu lebih kita tidak bertemu sayang. Gak kangen?" Tanya Hendra.

Kangen banget sayang. Tapi mas Andi sekarang sering kerja dirumah. Sabar ya sayang, nanti kalau mas Andi proyeknya di pulau S sudah jalan kita bisa ketemu lagi" jawabku menenangkan Hendra yang sudah kangen kepadaku.

"Sayang kirim PAP dong" pintanya. Kemudian tanpa membalas aku selfie dan mengirimkannya kepada Hendra.

"Cantik banget sayang. Rambutmu ternyata juga bagus 😍" puji Hendra setelah melihat rambutku untuk pertama kali. Aku lupa kalau selama ini belum pernah melepas jilbabku di depan Hendra.

Intensitas bertukar pesan dengan Hendra semakin meningkat setiap harinya bahkan obrolan kita lebih sering mengarah ke hal-hal yang nakal. Indra pandai membalut otak mesumnya dengan candaan-candaan sehingga tidak membuatku jijik. Dia memintaku untuk mengirim fotoku yang sedang mandi. Awalnya aku menolak karena takut tersebar tapi hendra menyarankan untuk tidak memfoto wajahku hanya di bagian payudaraku saja. Aku pun menyetujui permintaannya kemudian segera mengirim foto yang dia minta.

Hendra sangat senang mendapat kiriman foto yang menampakkan bentuk payudaraku yang masih kencang dan mulus. Kemudian Hendra membalas mengirimkanku sebuah foto yang menunjukkan kontolnya yang sedang berdiri tegak. Melihat foto itu membuatku kaget hingga menutup mulutku dengan tangan. Batang kontolnya jauh lebih besar dari punya mas Andi. Gairahku naik dan segera aku pergi ke kamar mandi untuk bermasturbasi karena mas Andi sedang berada dikamar tidur.

Kami sudah layaknya suami istri yang sedang terpisah jarak karena sudah tidak ada lagi bagian tubuh kami berdua yang tidak diketahui satu sama lain walaupun hanya lewat foto. Aku mengagumi dada Hendra yang bidang dan atletis ditambah ukuran penisnya yang lebih besar dari suamiku. Aku terlena dengan kepiawaian Hendra dalam berkomunikasi  denganku sehingga dia berhasil mengubah seorang ANINDITA RAHMA dari istri yang lugu dan sholehah menjadi istri yang dipenuhi dengan pikiran yang penuh gairah dalam waktu yang tidak lama.


===============

6. GELISAH

POV AUTHOR

Beberapa hari ini Andi lebih sering bekerja di rumah daripada di proyek. Dia lagi mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan proyek barunya di pulau S. Sehingga saat bekerja di rumah dia sering ditemani oleh Dita istrinya. Istrinya selalu membuatkan minuman dan menyiapkan makan siang saat Andi bekerja di rumah. Untuk menemani Andi bekerja, Dita juga mengurangi waktunya di toko bajunya. Orang yang menyaksikan ini akan menganggap bahwa mereka adalah pasangan yang sangat romantis.

Berbeda dengan apa yang dilihat Andi saat berada di dalam rumah terhadap istrinya. Dia melihat beberapa hal yang mencurigakan dari perilaku istrinya. Namun dia tidak menunjukkan kepada istrinya tentang kecurigaannya karena dia masih ingin fokus menyelesaikan berkas yang akan dibawa ke pulau S untuk memulai project. Walaupun andi terkesan cuek, sebenarnya dia seseorang yang sangat jeli membaca situasi.

Pada siang hari Andi dan Dita makan siang bersama di meja makan dapurnya. Mereka menikmati makanan lezat yang telah dibuat Dita. Dita memang suka memasak sejak zaman mereka pacaran. Beberapa lauk dan sayur Andi cicipi semua dengan lahap sehingga membuat hati Dita senang. Andi tidak pernah komplain tentang masakan Dita karena dia sangat menghargai jerih payah istrinya.

"Masih komunikasi dengan Hendra sayang?" Tiba-tiba Andi bertanya dengan santai. Lain halnya Dita yang tersedak mendengar pertanyaan dari Andi.

"Enggak sayang. Paling cuma komen status wa saja" jawab Dita yang berusaha untuk tenang. Kemudian Andi tidak melanjutkan dengan pertanyaan yang lain dan melanjutkan makan. Dita menghela nafas panjang dan bersyukur karena Andi tidak curiga dengan kebohongannya.

Andi memang lihai dalam memancing orang untuk mengetahui sebuah kebenaran. Saat dia sering bekerja di rumah dia melihat istrinya sekarang sering main HP. Kemudian dia juga pernah melihat istrinya senyum-senyum sendiri sambil memegang HPnya. Hal ini tentunya menimbulkan kecurigaan namun Andi belum menemukan bukti yang cukup. Selain itu, istrinya sekarang cenderung tertutup kepadanya tidak seperti biasanya.

Pertanyaan Andi kepada Dita saat makan siang merupakan pancingan untuk menilai apakah Dita jujur atau tidak. Dari kesimpulan pertama yang Andi peroleh, saat ini ada hal yang disembunyikan istrinya. Andi bersikap biasa saat didepan Dita seoalah-olah tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Dita juga tidak mwnyadari bahwa sikapnya yang tidak biasa sudah membuat Andi curiga.

Pukul 22.00 Andi baru menyelesaikan kerjaaannya. Walaupun dia bekerja dari rumah tapi pekerjaannya sangat banyak untuk mempersiapkan proyek baru. Badan Andi terasa lelah sehingga dia memutuskan untuk istirahat. Dia berjalan meninggalkan ruang kerjanya menuju kamar tidurnya. Saat memasuki kamar tidur dia melihat Dita yang sudah tertidur pulas kemudian Andi merebahkan badannya disamping Dita.

Saat akan memejamkan mata, tiba-tiba dia mendengar nada pesan dari ponsel Dita berbunyi. Dia menjadi teringat kembali tentang kecurigaan terhadap istrinya saat ini. Dia memutuskan untuk mengambil HP yang tergeletak di samping kepala Dita dengan hati-hati. Dia mulai membuka aplikasi pesan dan dia langsung melihat chat dari Hendra kepada istrinya.

Melihat percakapan Dita dan Hendra di aplikasi pesan membuat Andi bak tersambar petir disiang bolong. Dia tidak menyangka ternyata hubungan Istrinya dan Herman sudah sejauh ini. Wajar saja dia seperti melihat hal yang ganjil dari sikap istrinya akhir-akhir ini. Andi memutuskan untuk membaca pesan Herman dan istrinya dari awal walaupun dia tahu akan sangat merasakan sakit hati. Istrinya sudah berubah dari sorang wanita yang lugu sekarang sudah berani bermain serong dibelakangnya. Andi juga menyadari kalau dia juga punya andil dalam perbuatan istrinya. Mungkin kejadian seperti ini tidak mungkin terjadi kalau Andi tidak mengenal Forum pasutri itu.


Jantung Andi mendadak berhenti berdetak setelah membaca istrinya dan Hendra. Bagaimana mungkin istrinya yang sangat lugu dan sholehah sekarang terlibat perselingkuhan dengan pria lain. Diam-diam istriku melakukan pertemuan dengan Hendra tanpa memberi tahuku. Yang paling membuatku kaget adalah mereka saling memanggil SAYANG satu sama lain. Apakah mereka sudah pacaran? Ingin rasanya aku membangunkan istriku dan mengintrogasinya namun aku urungkan karena aku tidak ingin ada keributan di malam hari.



Dalam chat berikutnya Hendra meminta Dita untuk mengirim pap. Tanpa melakukan penolakan Dita mengirimkan pap kepada Hendra. Foto Dita yang dikirim ke Hendra tampak cerah dan bahagia. Andi yang sudah menjadi suaminya selama 11 tahun masih terpesona melihat foto istrinya. Tangan Andi semakin bergetar setelah membaca chat berikutnya. Dia tidak menyangka istrinya mau mengirimkan foto wajah cantiknya kepada pria lain.

Tanpa diminta Hendra mengirimkan PAP kepada Dita saat menanyakan aktivitas Hendra. Melihat foto Hendra, Andi diam-diam mengakui bahwa Hendra jauh lebih tampan darinya. Menerima foto dari Hendra membuat Dita terpukau sekaligus memuji pria itu dengan sebutan pacar. Prasangka Andi tentang hubungan mereka sebagai pacar terkonfirmasi dari balasan Dita ke Hendra. Rasanya tulang belulang Andi ingin lepas dari tubuhnya. Dia baru kali ini merasakan sakit hati yang begitu dalam setelah dikhianati oleh orang yang sangat dicintai.



Hubungan mereka benar-benar seperti orang yang sedang kasmaran. Tiap hari mereka saling bertukar kabar dan melempar canda. Dita semakin nyaman dengan Hendra bahkan ketika ada masalah dia lebih sering curhat kepada Hendra bukan Andi suaminya. Di percakapan berikutnya tidak kalah mendebarkan. Merekap sepertinya sudah tidak saling malu lagi satu sama lain.


Andi melotot melihat permintaan Hendra kepada istrinya untuk mengirimkan foto menggunakan handuk. Padahal selama menjadi suami Dita, Andi belum pernah meminta foto aneh-aneh kepada istrinya. Perasaan Andi sudah tidak bisa digambarkan lagi karena saat ini hatinya benar-benar hancur melihat fakta hubungan mereka.





Hendra terpukau melihat keindahan tubuh Dita yang terbalut handuk. Wanita yang selama ini selalu menutupi aurotnya mengirim foto yang memancing syahwat lawan jenis. Hendra begitu kegirangan sambil memperbesar foto yang dikirim Dita. Berkali-kali Hendra menelan ludah karena terangsang oleh tubuh Dita yang mulus. Birahi Hendra sepertinya sudah diubun-ubun sehingga dia berani menggoda Dita untuk melepas handuknya dengan bahasa yang lucu sehingga membuat Dita cekikan membacanya.






Dita semakin tertantang untuk menggoda Hendra yang sudah disiksa birahi. Akhirnya Dita melepas handuknya dan mengirim foto payudaranya yang bulat dan mulus kepada Hendra. Dita benar-benar sudah lupa dengan jati dirinya hingga berani mengirimkan foto tubuh yang seharusnya ditutup rapa-rapat. Sedangkan Hendra sangat terkejut dengan keberanian dita mengirimkan foto payudara yang selama membuatnya penasaran.



Hendra merespon dengan mengirimkan foto yang sangat membuat Dita kaget. Foto kontolnya yang sangat besar sudah berdiri tegak karena melihat payudara Dita. Melihat foto kontol hendra membuat Dita kaget setengah mati. Dia tidak menyangka ukuran penisnya jauh lebih besar dari penis suaminya. Vagina Berkedut membayangkan penis besar ini masuk kedalam lobang peranakannya.

Andi sudah tidak sanggup lagi membaca pesan perselingkuhan istrinya. Karena percakapan mereka tidak jauh dari pesan-pesan romantis dan foto-foto yang tidak senonoh. Air matanya mulai menetes menyesali perbuatannya yang telah menjadikan istrinya berubah seperti ini. Dimata Andi, Dita adalah istri yang sholehah yang selalu menjaga perbuatannya. Namun karena hal ini pandangan Andi terhadap istrinya berubah drastis. Andi menganggap bahwa Dita sekarang tidak seperti yang Dita yang ia kenal. Dita sekarang menjadi istri yang sangat liar dan binal berbeda dari sebelumnya.

Andi masih memikirkan sikap yang akan dia ambil setelah menemukan fakta ini. Dia tidak akan gegabah bersikap tempramental sehingga dapat menghancurkan keluarganya. Rasa sayangnya kepada Dita jauh lebih besar dari rasa sakit yang saat ini dia rasakan. Saat air matanya mulai kering dan kondisinya sudah mulai stabil dia memutuskan untuk menyimpan rapat-rapat temuannya. Dia masih yakin bahwa Dita masih bisa dibimbing untuk kembali kepada jalan yang benar.

Dipagi hari Andi berusaha bersikap biasa didepan Dita. Namun Dita melihat suaminya tampak berbeda pagi ini. Wajah sedih dari suaminya tidak bisa disembunyikan walaupun Andi sudah berusaha menutupi. Mereka masih melakukan aktivitas seperti biasa dipagi hari namun pagi ini Andi tidak terlihat mengajaknya bercanda seperti biasanya. Andi hanyak berbicara seperlunya saja dengan ekspresi wajah yang dingin. Dita menganggap sikap suaminya pagi ini karena ada masalah di pekerjaannya sehingga dia tidak berani menanyakan langsung kepada Andi takut akan membebani pikirannya.

Setelah beberapa hari tiba saatnya Andi harus pergi ke Pulau S untuk mengurusi proyeknya yang baru.  Dita menyiapkan segala keperluan yang akan dibawa Andi ke Pulau S. Nampak wajah sedih Dita yang akan berpisah dari suaminya untuk waktu yang lumayan lama. Proyeknya dengan nilai yang besar mengharuskannya untuk tinggal disana agar berjalan lancar. Dita sangat kagum dengan keuletan suaminya itu dan seketika dia menyesali pengkhianatan yang telah dia lakukan bersama Hendra.

Ada rasa khawatir dalam diri Andi saat akan meninggalkan Dita. Dia takut kalau hubungan istrinya dengan Hendra akan semakin dekat. Namun dia tidak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasi hal itu sehingga dia pasrahkan semuanya kepada Tuhan. Setelah perpisahan dengan suaminya Hubungan Hubungan Dita dan Andi masih berjalan dengan baik. Mereka sering melakukan Video Call untuk mengobati kerinduan. Namun saat lebih dari seminggu mereka berpisah tiba-tiba Dita tidak bisa dihubungi seharian. Andi yang merasa khawatir tidak bisa berbuat banyak selain menenangkan diri bahwa Dita akan baik-baik saja.


POV DITA

Sudah lebih dari seminggu aku berpisah dengan mas Andi. Rasa sepiku tidak terlalu parah karena ada Hendra yang selalu mengisi hari-hariku walaupun hanya lewat HP. Hendra sering mengajak ketemu namun selalu aku tolak karena rasanya tidak pantas seorang istri bertemu dengan pria lain diluar rumah saat suaminya membanting tulang. Aku dan Hendra sudah terbiasa berkabar bahkan Hendra lebih sering memberiku kabar daripada mas Andi. Sehingga saat obrolanku dengan hendra melalui aplikasi pesan tidak hanya obrolan biasa namun juga sering membahas hal-hal dewasa.

Aku sudah tidak bisa lagi menolak ajakan Hendra untuk bertemu karena alasan yang kuberikan kepadanya telah habis. Akhirnya aku menyetujui pertemuan dengannya. Sebenarnya Hendra ingin menjemputku ke rumah namun aku larang karena tidak enak dengan tetanggaku dan akhirnya aku yang akan datang kerumahnya. Saat sampai dirumah Hendra ternyata dia sudah berdandan rapi. Aku mengira Hendra akan mengajakku ngobrol didalam rumahnya namun dugaanku salah ternyata dia ingin mengajakku jalan berdua.

Kami berjalan berdua pada jam 09.00 menggunakan mobil Hendra dan meninggalkan mobilku di garasi rumahnya. Di Dalam mobil Hendra beberapa kali memelukku dan mencium tanganku. Tangannya selalu menggenggam tanganku sambil menyetir mobil. Ternyata Hendra membawaku ke Tempat wisata yang berada di bawah gunung hingga kami sampai di perkebunan teh dan dia menghentikan mobilnya. Kami tidak turun ke luar mobil karena kondisi diluar hujan gerimis. Tiba-tiba Hendra memelukku dan suasana pun menjadi romantis. Kami saling mengencangkan pelukan karena ingin melepaskan rasa rindu yang selama ini tertahan.

Setelah beberapa saat Hendra melepaskan pelukan dan mulai mencium bibirku. Ciumannya begitu lembut sehingga menaikkan gairahku. Aku terpancing untuk membalas ciuman darinya sehingga kami saling beradu bibir. Tidak dipungkiri ciuman ini membuat gairah kami bangkit setelah sebelumnya hanya bisa bertukar foto saja. Kami akhirnya memutuskan untuk pindah ke kursi belakang. Tidak butuh lama kami berdua sudah duduk dikursi belakang. Suasana disekeliling sangat sepi dan sejuk membuat kami merasa nyaman.

Kami melanjutkan ciuman panas beberapa saat hingga kurasakan tangan Hendra bergerilya diarea payudaraku. Aku kaget dengan sentuhannya dan seketika aku menepis dan melepas ciumanku. Aku masih takut dan belum terbiasa mendapat perlakuan hendra seperti itu. Hendra menyadarinya dan berusaha menenangkanku dengan membelai lembut kepalaku. Setelah aku terlihat tenang, Hendra bertanya kepadaku.

"Sayang, boleh minta satu permintaan? Tanyanya

"Apa sayang?" Aku balik bertanya

"Bisa lepas jilbabmu gak? Aku ingin melihat rambutmu secara langsung" ucapnya. Tanpa berfikir panjang aku menuruti keinginannya toh dia juga sudah melihat rambutku walaupun dari foto.

Hendra pun kembali mendekatkan bibirnya ke arah bibirku dan ciuman bibir kembali kita mulai. Ciumannya semakin panas bahkan sekarang dia mulai menciumi leherku yang putih. Aku hanya bisa mendesah menikmati setiap rangsangan yang diberikan Hendra kepadaku.

Sambil menciumi bibir dan leherku, hendra sekarang juga bermain-main dengan telingaku. Telinga merupakan bagian yang sangat sensitif dari tubuhku sekarang Hendra mendaratkan ciumannya di area itu. Aku mulai mendesah atas rangsangan yang diberikan Hendra sementara tangannya mencoba untuk mengelus-elus perutku. Setelah puas bermain-main dengan ciumannya Hendra menghentikan sejenak.

"Sayang, boleh gak aku mainin ini?" Tanyanya dan aku sekarang jauh lebih siap dari tadi karena diriku sudah dikuasai birahi. Aku menganggukkan kepala menandakan setuju.

Saat semua kancing bajuku terlepas, hendra terpesona dengan keindahan payudaraku yang putih mulus. Berkali kali dia menelan ludah seolah-olah tidak sabar ingin segera melahap kedua gunung kembarku. Tangannya melepas kait BH ku dan sekarang tampaklah putingku yang berwarna pink kemerahan. Dia segera mengekspore payudaraku dengan lidahnya sehingga membuatku mendesah lagi.

"Aaarrrhhh sayang..  apa yang kamu lakukan?!" Ucapku sambil mendesah kencang.

"Nikmati saja sayang…jangan kau tahan" ucapnya membalas sambil tangannya tiba-tiba masuk kearea kewanitaanku secara tiba-tiba dan menyentuh vaginaku.

"Sudah basah sayang.. hehe" ucapnya sambil tertawa. Aku pun sangat merasa malu namun Hendra kembali lagi menjilati payudaraku.

Lidahnya sangat lihat bermain-main diputingku sedangkan tangannya mulai mengocok vaginaku. Seumur hidup baru kali ini aku merasakan kenikmatan dari sebuah rangsangan. Gerakannya yang tanpa henti mencium bagian tubuhku yang terbuka ditambah gerakan jarinya yang lihat bermain-main di vaginaku akhirnya membuat cairan kewanitaaanku keluar dan akhirnya CREEEET.

Aku mengalami squirt yang lumayan banyak akibat ulah jari tangan Hendra. Hendra hanya tersenyum dan mengecup bibirku sambil memberikan waktu untuk istirahat. Nafasku tersengal-sengal seperti orang yang sedang berolah raga.

"I love you sayang" ucapnya singkat sambil tersenyum kearahku

"I love u too sayangku" balasku. Kemudian kami berciuman mesra sambil menikmati sisa-sisa orgasmeku.

"Sayang, cari hotel yuk biar aman" ajaknya tiba-tiba dan aku hanya menganggukkan kepala karena tenagaku belum pulih.


Saat aku akan mengancingkan lagi bajuku, Hendra memintaku untuk melepas BH yang kupakai. Awalnya aku sempat menolak namun karena rayuannya akupun menyetujui permintaannya. Setelah itu dia juga memintaku melepas celana dalam yang aku pakai dengan alasan basah. Dengan malu-malu aku melepaskan celana panjangku di depan Hendra. Dia sepertinya menunggu momen yang sangat berharga ini karena area selangkanganku adalah bagian dari tubuhku yang belum pernah dia lihat.

Setelah celana panjangku terlepas nampaklah kedua pahaku yang sangat putih dan mulus. Berkali-kali Hendra menelan ludahnya terpukau atas pemandangan indah didepan matanya.

"Iiih jangan dilihatin sayang. Malu tau!" Protesku kepadanya

"Kenapa malu sayang? Seharusnya kamu bangga memiliki tubuh seindah ini" ucapnya menenangkanku yang sedang gugup.

"Tuh kan bener…celana dalammu basah banget. Sini aku lepasin sayang" lanjut hendra tanpa menunggu persetujuan ku dia langsung melakukan aksinya.

Saat celana dalamku terlepas lagi-lagi Hendra kembali menelan ludahnya. Vaginaku yang bersih dari bulu dan berwarna pink membuatnya terpesona. Kemudian Dia mencium celana dalamku yang dia genggam tanpa merasa jijik sama sekali. Kemudian tanpa meminta ijin kepadaku dia langsung mengoral vaginaku yang sudah merekah. Aku kembali lagi merasakan kenikmatan birahi yang diberikan oleh Hendra hingga akhirnya CREEEET… cairan kewanitaanku menyembur ke wajahnya. Hendra hanya tersenyum sambil memandang wajahku yang sudah lemas sambil membersihkan wajahnya dengan jari kemudian menjilatnya.

Setelah semua pakaianku terpakai Hendra menjalankan mobilnya meninggalkan lokasi tadi. Aku yang hanya bisa bersandar lemas di sampingnya membuatku tidak banyak berbicara. Celana dalam dan Bra yang dilepasnya diletakkan di kursi belakang. Hingga sampailah ke sebuah penginapan dan kita memesan kamar kepada receptionist.

Saat ini kami sudah berada didalam kamar sambil duduk di sofa kamar hotel yang kami sewa. Hendra memesan makanan dari restoran hotel kemudian kami menyantap makanan bersama. Setelah makanan habis kita makan Hendra beranjak dari tempat duduk dan pergi ke kamar mandi. Sedangkan aku hanya bisa bersandar untuk memulihkan tenaga yang sudah terkuras.

Setelah beberapa saat akhirnya Hendra keluar dari kamar mandi. Aku terpukau dengan badan Hendra yang sangat atletis hanya dibalut dengan handuk putih. Aku merasa bangga dicintai oleh pria sesempurna Hendra. Siapapun wanita yang melihat badannya pasti akan terpesona. Hendra berjalan mendekatiku yang sedang duduk di sofa. Jantungku semakin berdetak kencang seiring jarak Hendra yang semakin mendekatiku. Saat ini sampailah dia berdiri di hadapanku yang sedang duduk bersandar.

Tanpa aku duga dia melepaskan handuknya di hadapanku dan tampaklah penisnya yang sangat besar. Aku terkejut melihat penisnya secara langsung karena benar-benar terlihat sangat keras dan besar. Hendra memintaku menyentuhnya dengan tanganku. Dengan sedikit takut aku mulai menyentuh penis kerasnya. Ini penis kedua yang pernah aku sentuh seumur hidup setelah penis suamiku. Aku mulai memaju mundurkan tanganku yang sedang memegang penisnya hingga terdengar desahan dari Hendra. Hendra terlihat mulai terangsang dengan aksiku.

Sejujurnya aku juga mulai terangsang lagi sehingga Tanpa diperintah aku mulai mengulum penisnya yang sudah berdiri. Dulu suamiku harus memohon-mohon agar aku mau mengulum penisnya namun saat ini dengan suka rela aku mengulum penis pria lain. Aku juga mulai menjilati area di sekitar penisnya tanpa henti.


Setelah puas dengan oral sex yang aku lakukan Hendra menanggalkan semua pakaian yang aku pakai. Sekarang nampaklah dua insan yang berbeda kelamin sedang berdiri berhadapan tanpa sehelai kain pun. Kami berdiam diri sejenak sambil terus bertatapan kemudian kami bertarung bibir dengan buas.

Kami seperti dua insan yang sedang meluapkan nafsu yang sudah lama terpendam. Saat ini aku benar-benar lupa dengan statusku yang masih menjadi istri sah mas andi. Aku merasa sudah tidak takut lagi menghianati suamiku karena jiwaku sudah dikuasai oleh nafsu. Bertelanjang dada dan beradu bibir dengan Herman dengan posisi berdiri membuatku merasakan sensasi yang berbeda.

Kami saling berciuman panas dengan posisi berdiri dalam jarak yang sangat dekat. Tangan Hendra memegang leherku agar tetap bertahan di posisi sekarang. Aku juga merangkul leher Hendra untuk menjaga keseimbangan. Tanganku mencoba untuk membelai kontolnya yang sudah keras. Gerakan tanganku mulai bergerak maju mundur untuk memainkan kontol Herman yang panjang.

Tiba-tiba Hendra mengangkat badanku dan membawaku ke ranjang kamar hotel kami. Dia tiba-tiba memintahkan kepalanya dibawah vaginaku dan mulai menjilati dengan lidahnya. Baru kali ini aku berhubungan badan dengan posisi seperti ini dan membuatku merasakan gairah yang berbeda. Aku mencoba meraih kontolnya dan mulai mengocoknya. Sambil mengocok kontolnya mulutku juga mengeluarkan desahan erotis sehingga membuat Hendra semakin semangat melahap vaginaku.


Hendra pun kemudian duduk ditepi ranjang dan menyuruku untuk memasukkan memekku kedalam kontolnya. Aku menuruti perintahnya dan bergerak duduk diatas pangkuannya sambil menghadap wajah Hendra. Aku menasukkan kontol hendra yang sangat besar dengan ragu-ragu. Bagaimana tidak takut karena vaginaku akan dimasuki kontol jumbo yang ukurannya jauh lebih besar dari punya mas Andi.

"Auuuu…. Perih banget sayang" jeritku saat mencoba memasukkan kontol hendra. Vaginaku terasa sangat penuh dan aku khawatir kalau terjadi pendarahan.

"Jangan takut sayang, kamu akan merasakan kenikmatan yang belum pernah kamu rasakan setelah ini" bisik Hendra didekat telingaku. Ucapannya membuatku berani melawan rasa sakit untuk mendapatkan kenikmatan setelah ini.

Dengan mengumpulkan keberanian aku mulai memasukkan kontol jumbonya dengan hati-hati hingga akhirnya kontolnya masuk keujung dinding rahimku. Aku merasakan vaginaku penuh dengan kontolnya. Kemudian aku mulai menggoyangkan pantatku walaupun masih terasa perih. Perlahan rasa sakitku hilang hingga kurasakan kenikmatan yang saat ini kurasakan. Hendra memeluk pinggulku dengan tangannya yang kekar  dipinggangku. Beberapa saat menggoyangkan pantatku akhirnya aku mengalami orgasme CREEET. Cairan kenikmatanku meleleh kepaha Hendra dan sedikit membuatku malu.


Tanpa memberiku waktu istirahat Hendra menyuruhku untuk mencoba posisi lain dengan membalikkan badanku menbelakanginya tanpa melepas penisnya. Aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur dan kurasakan lagi kenikmatan. Desahanku dan Hendra semakin keras saat kami beradu kelamin. Hendra juga membantuku bergerak dengan mendorong dan menarik pinggangku. Aku seperti mendapat kenikmatan yang tiada tara dengan posisi ini karena posisi ini belum pernah kulakukan saat bersetubuh bersama mas Andi. Bahkan saat ini aku mendongakkan wajahku keatas karena nikmat yang begitu besar.

Tangan Hendra bermain-main di area klitorisku menambah kenikmatan yang aku rasakan. Gerakanku mulai tidak terarah merasakan kenikmatan hingga cairan kewanitaanku menyemprot keluar membasahi sprei kamar hotel kami.

"Bisa-bisa banjir kamar ini" ucap Hendra sambil cekikikan karena aku sudah merasakan squirt untuk kedua kalinya dengan gerakan yang berbeda.

"Gara-gara kamu sayang" balasku sambil mencubit pahanya.

Tidak menunggu waktu lama Hendra mendorong badanku sehingga membuatku berdiri. Kakiku bergetar saat menginjakkan kakiku dilantai karena efek dari orgasme yang telah kurasakan. Penis Hendra tidak dibiarkan lepas dari vaginaku dan langsung memompa vaginaku dari belakang.

"Aku akan membuatmu melayang sayang" bisiknya didekat telingaku.

Hendra terus memompa dengan keras hingga aku mengalami orgasme lagi. Tubuku ambruk ke ranjang dengan ditopang tanganku. Kemudian hendra tanpa memberikan waktu istirahat melanjutkan genjotannya. Teriakanku semakin keras dan sesekali dia menampar-nampar pantatku dari belakang. Tidak terlalu lama aku merasakan orgasme untuk ketiga kalinya.


"Ampun sayang aku sudah tidak kuat" aku memohon kepada Hendra agar memberiku kesempatan istirahat. Namun Hendra tidak mengindahkan permohonanku dan melanjutkan genjotannya.

Sudah tidak terhitung berapa kali aku mengalami orgasme bahkan untuk menahan kepalaku saja aku sudah tidak kuat. Genjotan hendra semakin kencang dan tangannnya semakin mencengkram pahaku dengan kuat. Aku sudah pasrah akan perlakuannya karena sudah tidak mempunyai tenaga lagi.

"Aaargggh aku mau keluar sayang. Aku keluarin didalam ya" ucap hendra sambil terus memompa kontolnya. Aku sudah tidak bisa menjawab lagi ucapannya walaupun dalam hati masih ada ketakutan kalau spermanya membuatku hamil.

Hingga akhirnya sperma Hendra keluar ke Vaginaku dan meleleh keluar menetes ke sprei kamar hotel kami. Aku meninggalkan Hendra tidur karena sudah tidak punya tenaga lagi dan Hendra pun tidur sambil memelukku dari belakang.

Aku bangun pukul 19.00 dan kulihat Hendra tidak berada ditempat tidur. Sudah 3 jam aku tertidur akibat kelelahan bersenggama dengan Hendra. Kemudian Hendra keluar dari kamar mandi dengan baju yang sudah rapi. Dia menyuruhku untuk membersihkan diri dikamar mandi.

Dalam perjalanan pulang aku tertidur kelelahan didalam mobil hingga akhirnya Hendra membangunkanku ketika sudah berada di depan rumahku.

"Sayang sudah sampai" ucapnya lembut didekat telingaku. Aku pun membuka mata dan melihat wajah Hendra tersenyum didekat mataku.

"Iiih sayang malu. Jelek yang" ucapku sambil menutup wajahku dengan tangan.

"Kamu tetap cantik dimataku sayang" ucapnya menenangkanku yang sedang gugup.

"Mobilku gimana sayang?" Tanyaku kepadanya karena mobilku masih ada dirumah Hendra.

"Besok saya antar sayang" ucapnya menenagkanku. Aku pun membuka pintu mobilnya dan bersiap untuk turun.

"Cium dl  sayang" ucapnya. Kemudian aku menberikan kecupan di pipi dan bibirnya seperti sepasang kekasih dan kamipun berpisah.

Aku berjalan mengangkang saat memasuki rumah karena vaginaku terasa perih akibat ulah penis Hendra. Didalam kamar tidur,  aku merenungi kejadian yang aku alami bersama Hendra. Bahkan aku meninggalkan sholat wajibku saat bersamanya. Sambil berbaring di ranjangku aku berfikir bahwa Hendra berhasil membuatku lupa kepada mas Andi. Saat terlintas akan mas Andi dipikiranku aku menjadi panik dan bergegas mencari HPku.

Aku baru sadar bahwa sejak bersama Andi aku tidak membuka sama sekali karena Hendra berhasil membuatku nyaman. Saat kubuka HPku ternyata banyak panggilan tak terjawab dan pesan dari mas Andi yang khawatir akan keadaanku. Aku heran dengan sikapku saat ini karena tidak ada rasa bersalah sedikitpun kepada mas Andi. Aku memutuskan untuk membalasnya besok pagi dan bersiap untuk tidur sambil membayangkan Hendra tidur disampingku.


===============

7. SPEAK SPEAK IBLIS

POV ANDI

Malam ini aku tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan kondisi istriku hari ini. Puluhan kali aku mencoba menghubungi istriku namun tidak ada jawaban. Untuk menghilangkan rasa panik aku membuka forum dewasa yang selama ini aku ikuti. Pada bagian Hot thread aku menemukan judul postingan dari salah satu member yang menarik perhatianku. Postingan itu diupload oleh DeBanker kemudian aku mulai membacanya.


DeBanker:

Setelah lama menjadi silent rider akhirnya nubi memutuskan untuk membuat thread perjalanan SSI nubi kepada binor yang menjadi nasabah nubi. Mohon maaf buat para suhu disini kalau curhatan nubi ini nanti agak panjang.

Awalnya nubi biasa saja dengan binor ini tapi setelah nubi perhatikan lagi ternyata binor ini mempunyai daya tarik tersendiri dimata nubi. Bermula saat nubi melayani binor sebagai customer kemudian kita ngobrol asyik hingga 1 jam setelah itu dia pergi. Tidak seperti nasabah-nasabah lain perpisahan dengan binor ini membuat hati nubi kehilangan<img class="smilie smilie--emoji" loading="lazy" alt="🫣" title="Face with peeking eye    :face_with_peeking_eye:" src="https://cdn.jsdelivr.net/gh/twitter/twemoji@14.0.2/assets/72x72/1fae3.png" data-shortname=":face_with_peeking_eye:" />

Pucuk dicinta ulam pun tiba, keesokan hari nubi dapat nasabah seorang kontraktor dan kami mengobrol cukup lama. Hingga nubi menawarkan program dari bank kepadanya. Akhirnya dia pun mengundang nubi untuk presentasi di rumahnya karena keputusan finansial ada ditangan istrinya. Setelah pulang kerja dengan semangat perjuangan nubi meluncur ke rumahnya bersama teman kantor nubi dan saat itu nubi tahu bahwa wanita yang telah membuat nubi terpesona merupakan istri pak kontraktor tersebut.

Di Dalam rumahnya nubi berhasil menggombali binor ini saat suaminya pergi mengangkat telepon. Suami binor ini memang tajir dan sibuk sekali karena pekerjaanya yang banyak. Binor itu terlihat senang dengan gombalan nubi bahkan sesekali melempar gombalan juga ke nubi dengan mengatakan nubi ganteng. sebenarnya bukan gombalan sih tapi kenyataan karena binor ini benar-benar istimewa dan berhasil membuat hati nubi jatuh cinta. Agar nubi leluasa mendekati Binor, nubi mengirim pesan ke teman nubi untuk pura-pura ke kamar mandi sehingga tinggal nubi dan binor saja diruang tamu. sekilas penampakan binor yang berhasil meluluhkan hati nubi.


Gimana menurut suhu-suhu sekalian. cantikkan? 😜

****************************************

Aku langsung bisa mengenali kalau foto wanita yang diupload oleh orang itu adalah istriku. Dan aku yakin bahwa orang itu adalah Hendra karena saat aku membaca percakapan istriku dengan Hendra di WA foto inilah yang dikirimkan kepada Hendra. Selain itu, cincin yang melingkar dijarinya merupakan hadiah ulang tahunnya dariku.

Dugaanku benar saat Linda meninggalkan ruang tamu dan meninggalkan istriku dan Hendra berdua karena perintah Hendra lewat wa.

Aku semakin cemburu dan marah membaca tulisan dari Hendra dan tidak sabar membaca kelanjutannya. Karena dari thread inilah aku bisa mengetahui sejauh mana hubungan yang telah mereka lakukan. Anehnya kontolku malah berdiri membayangkan sosok istriku bersama Hendra.

*****************************************

DeBanker

Setelah pertemuan itu nubi berhasil mengajak ketemuan binor diluar rumah dengan alasan follow up penawaran kemarin. Nubi pun akhirnya bertemu bertiga di restoran jepang dan memilih private room disana. Tidak lama temen nubi ini dipanggil atasan kekantor karena ada urusan yang harus diselesaikan sehingga tinggal lah kita berdua diruangan itu.

Binor kelihatan kaku karena dia sangat lugu dan mungkin ini pengalaman pertama nya berada di dalam ruangan berdua dengan pria lain. Setelah basa-basi nubi ditanya kenapa masih betah jomblo 🫣 😫 kesempatan inilah yang nubi manfaatkan untuk mengungkapkan isi hati nubi kepadanya. Nubi bilang ke Binor kalau sudah suka dia pada saat pertama ketemu atau cinta pada pandangan pertama πŸ˜…  suasana saat itu sempat kaku banget tapi dengan humor nubi berhasil mencairkan suasana. Kami pun akhirnya berpisah dan nubi kembali ke kantor.

******************************************

Lagi-lagi aku menemukan fakta tentang istriku saat bertemu Hendra di restoran jepang. Istriku bilang bertemu bertiga kepadaku dan tidak menceritakan kalau Linda pergi meninggalkan Hendra berdua bersamanya. Aku sebenarnya sudah curiga saat itu karena aku merasa seperti ada yang ditutupi.

Selain itu istriku juga tidak bercerita kalau di restoran itu Hendra mengungkapkan isi hatinya. Hal inilah yang membuatku semakin yakin kalau istriku sudah melanggar kesepakatan denganku.

*****************************************

DeBanker:

Sejak saat itu nubi terus pepet binor itu dengan sering mengirimkan pesan kepadanya. Saat nubi cuti si Binor cerita kalau akan belanja bulanan ke supermarket. Nubi berinisiatif untuk menyusulnya. Binor kaget tiba-tiba nubi berada di belakangnya kemudian menemaninya belanja. Hingga belanja selesai dan nubi minta diantar kerumah sebagai imbalan.

Sampai dirumah nubi hanya kami berdua karena nubi masih jomblo πŸ˜…  awalnya dia hanya sebentar saja mampir namun karena obrolan kita nyambung akhirnya jadi berjam-jam. Sebelum dia pulang nubi tanya apakah dia nyaman sama nubi dan ternyata dia merasa nyaman guys. Betapa senangnya hati nubi saat itu.

Akhirnya nubi memberanikan diri untuk meminta ijin binor memeluk tubuhnya sebagai teman dekat. Binor pun menyetujui dan mengijinkan nubi memeluknya. Karena setan lewat akhirnya nubi menarik pelukan kemudian mencium bibirnya. Binor sempat diam beberapa detik saat bibir nubi mendarat dibibirnya sebelum akhirnya mendorong badan nubi dan segera pulang 🫣 😫
*****************************************

Membaca ceritanya membuatku panas dingin karena banyak sesuatu yang disembunyikan istriku. Istriku tidak cerita kalau saat belanja ditemani Hendra dan mampir kerumahnya. Yang paling menyakitkan dia mengijinkan Hendra memeluk tubuhnya bahkan sampai mencium bibir istriku. Dalam rasa marah kepada k istriku malah membuat penisku semakin berdiri dan aku menurunkan celanaku agar mudah mengocok penisku sambil melanjutkan membaca.

******************************************

DeBanker:

Keesokan hari dia menjauh dariku karena kejadian kemarin. Pesan dan telponku tidak pernah mendapat respon hingga kurang lebih satu minggu. Tentunya hal ini membuat nubi sedih karena nubi benar-benar sudah sayang sama dia. Nubi tetap pantang menyerah menghubunginya hingga akhirnya dia membalas pesan nubi dan meminta nubi menjauh. Nubi pun akhirnya menuruti keinginan binor walaupun hati nubi hancur saat itu.

Nubi kehilangan semangat hidup saat binor minta nubi menjauh karena nubi tersiksa oleh rindu πŸ˜…  Hingga suatu saat nubi sudah tidak bisa membendung rasa kangen nubi dan menberanikan diri mengirimkan pesan. Nubi mengira pesan nubi tidak akan dibalas tapi ternyata dugaan nubi salah. Binor membalas pesan nubi kemudian meminta waktu untuk bertemu terakhir kali.

Binor pun menyetujui dan kita bertemu ditaman kota. Jujur saja saat itu nubi gugup karena takut ditampar oleh binor itu πŸ˜…  saat bertemu ditaman kota nubi memberikan bunga untuknya. Ternyata hal ini sangat manjur untuk meluluhkan hati binor sehingga membuat suasana mencair. Nubi beralasan bunga ini sebagai bentuk permintaan maaf nubi kepada binor.

Nubi jujur kepada binor kalau saat jauh dari binor hidup nubi menjadi kacau karena tidak berhenti memikirkannya. Ternyata diluar dugaan binor pun mengalami perasaan yang sama seperti yang nubi rasakan. Akhirnya kami pun saling jujur tentang perasaan masing-masing. Nubi tidak mengira kalau pertemuan ini akan menjadi pertemuan perpisahan malah menjadi pertemuan pembuka untuk kebersamaan. Jangan ditanya bagaimana perasaan nubi saat itu. Yang jelas sangat BAHAGIA!!!

Akhirnya entah dapat inspirasi dari mana nubi memberanikan diri untuk berpacara. Singkat cerita dia menyetujui tawaran nubi dan akhirnya kita berpacaran walaupun dibelakang suaminya. Nubi bawa kerumah dan nubi memintanya untuk mengulang lagi pelukan seperti dulu.selain itu nubi juga meminta ciuman bibir darinya sehingga terjadilah ciuman mesra sepadang kekasih. Kemudian setelah itu nubi semakin dekat dengan binor itu. Nubi benar-bebar jatuh cinta sama binor itu.

******************************************

Mengetahui istriku berpacaran dengan Herman membuat hatiku menjadi kacau. Bagaimana tidak fantasi yang bertujuan untuk keharmonisan malah berpotensi merusak rumah tanggaku. Membayangkan istriku berciuman dengan Hendra membuatku terpancing birahi. Aku mengocok penisku hingga akhirnya CROOOT..  Spermaku menyembur ke lantai.

********************************************

DeBanker:

Setiap hari kedekatan nubi dan binor semakin erat walaupun sejak saat itu kita belum bertemu karena suaminya bekerja dirumah. Namun rasa kangen nubi terobati karena komunikasi masih lancar dan kami saling bertukar foto dari yang biasa hingga yang bugil. Berikut barbuk yang nubi sudah peroleh




Kalau menurut nubi body binor ini sangat sempurna sekali. Segala unsur kesempurnaan melekat pada dirinya. Singkat cerita akhirnya hari ini kita bisa ketemu dan nubi mengajak binor jalan ke gunung. Kami berhenti di kebun teh dan terjadilah suasana saat itu gerimis. Kami berciuman bibir kemudian kita pindah ke kursi belakang. Nubi meminta binor untuk membuka jilbabnya kemudian nubi melancarkan serangan. Terjadilah pertempuran didalam mobil hingga binor mengalami squirt karena jari-jari nubi saat di mobil kita tidak melakukan ML hanya foreplay saja.

Kemudian nubi mengajak binor ke hotel dan selama perjalanan ke Hotel binor tidak menggunakan BH dan CD karena perintah dari nubi. Nubi sangat senang karena binor sudah patuh terhadap perintah. Akhirnya kita sampai dihotel dan mesan kamar. Dikamar hotel terjadi pertempuran panas. Binor pertama kali menyepong kontol nubi yang sudah berdiri. Pada akhirnya binor mengalami orgasme beberapa kali dan sebelum sperma nubi menyembur kendalam lubang memeknya. Berikut barbuk setelah ML yang nubi ambil diam-diam saat binor tidur setela ML. Maaf belum bisa ambil foto binor terang-terangan takut dia gak nyaman dan curiga sama nubi. Mungkin di laporan SSI selanjutnya nubi berusaha untuk merayu binor agar mau direkam.


***************************************

Aku begitu sedih saat mengetahui alasan istriku tidak bisa dihubungi. Ternyata istriku pergi bersenang-senang dengan Hendra sialan. Foto wanita tidur sayang dikirim Hendra di forum adalah foto istriku. Tanpa kuduga Istriku sudah sangat berani melanggar batas norma agama yang selalu ditaati. Aku mulai terangsang lagi setelah melihat foto telanjang istriku yang diupload Hendra di forum ini. Tanganku mulai mengocok penisku hingga akhirnya spermaku keluar untuk kedua kalinya.

Aku bangun kesiangan setelah semalam emosiku terkuras habis karena membaca proses SSI dari Hendra. Namun anehnya aku juga terangsang saat mengetahui permainan panas antara istriku dan Hendra di Hotel. Istriku sudah benar-benar berubah sejak kenal dengan Hendra.

Aku mengambil HP dan melihat ada pesan dari istriku yang meminta maaf karena lupa naruh HP. Aku tahu istriku berbohong karena sebenarnya dia bersama Hendra selama seharian. Akhirnya aku menerima kebohongannya dan belum ingin menguak kebenaran karena kami masih berhubungan jarak jauh.

Akhir-akhir ini respon istriku terhadap pesan yang aku kirimkan kepadanya semakin lama. Padahal aku lihat statusnya di wa sedang online. Akhirnya aku putuskan untuk menelponnya karena batas kesabaranku yang sudah habis dan mengeluarkan kata-kata yang kasar dalam pesan yang aku kirimkan kepada istriku. Istriku pun terpancing untuk membalas pesanku dengan ucapan yang menyerang. Akhirnya terjadi keributan di antara kami dan istriku.

Kami saling serang satu sama lain dan aku kaget dengan respon istriku yang mulai berani memaki-maki aku. Aku pun juga sudah kalap sehingga membalas dengan ucapan yang tidak kalah kasar hingga istriku menangis dan memutuskan sambungan telepon dariku. Sebenarnya aku ingin mengatakan kepada istriku kalau aku sudah mengetahui apa yang telah disembunyikan di belakangku namun aku urungkan karena karena aku masih menikmati tulisan yang baru di upload Hendra tadi malam. Aneh memang, disaat kondisi istriku yang sudah melewati batas namun aku masih memikirkan fantasi yang membuatku horni.

Beberapa hari aku dan istriku tidak saling bertukar kabar. Sepertinya istriku benar-benar marah kepadaku. Timbul rasa penyesalan didalam hati dan aku tidak ingin masalah ini berlarut-larut. Aku putuskan untuk menelponnya dan meminta maaf. Saat Dita mengangkat teleponku terdengar jawaban dingin darinya. Akhirnya aku minta maaf kepadanya hingga akhirnya kami saling bermaafan. Dia beralasan kalau bisnisnya sedang ramai sehingga dia jarang sekali buka HP. Di Depannya aku menerima alasannya padahal aku tahu yang sebenarnya terjadi.

POV DITA

Setelah menerima telepon dari suamiku ada suara orang yang sedang membuka gerbangku. Ternyata Hendra yang datang mengantarkan mobilku. Untung saja aku sudah mandi dan berdandan cantik sehingga tidak malu menemui Hendra. Aku membukakan pintu dan menyuruhnya untuk duduk. Saat aku berjalan ke dapur untuk membuatkan minum tiba-tiba Hendra bertanya.

"Kok jalannya ngangkang sayang?" Tanyanya penasaran.

"Gara-gara kamu semalam sayang" ucapku sambil kudengar suara ketawa hendra

"Maaf ya sayang. Tapi kamu puaskan?!" Tanyanya sambil mengejek

"Ishhh… apaan sih" jawabku singkat sambil meninggalkannya.

Kami pun berbincang santai diruang tamu rumahku. Hingga Hendra berpindah duduk dari tempatku dan memegang tanganku. Aku kaget dengan kelakuan Hendra namun aku diam saja sambil menunggu apa yang akan dia lakukan setelah ini.

"Aku membawakanmu baju sayang. Siapa tahu kamu suka" ucapnya berbisik. Sambil mengeluarkan baju dari dalam tasnya.

"Nanti sore kamu pakai ya. Boleh gak kalau malam ini saya tidur dirumah ini?" Tanyanya lagi dan aku hanya bisa menganggukkan kepala. Hendra memberiku home dress putih tanpa lengan kepadaku.

"Apa tidak terlalu seksi sayang?" Tanyaku

"Aku ingin kamu terlihat seksi hari ini. Karena aku akan membuatmu lemas lagi seperti kemarin" jawabnya sambil tersenyum.

"Nakal!!" Ucapku singkat sambil mencubit pinggangnya

Hendra kemudian mencium bibirku dan meremas dadaku. Aku menerima perlakuannya karena sebenarnya aku sudah merasakan horni saat bertemu dengan Hendra. Kami pun mulai beradu bibir di ruang tamu dan tidak lupa kami mengunci pintu terlebih dahulu. Rumah yang selama ini ku jaga kesuciannya akhirnya akan kunodai malam ini karena percintaanku dengan Hendra.

Birahi kami mulai bangkit kemudian kita menanggalkan pakaian kita masing-masing. Sekarang aku dan Hendra sudah telanjang bulat diruang tamu. Dia memintaku untuk duduk diatas pahanya dan mulai menciumi leherku. Aku hanya bisa mendesah nikmat menikmati rangsangan yang diberikan Hendra kepadaku. Ciuman hendra bermain di sekitar leherku yang putih. Tangannya mulai meremas-remas payudaraku yang sudah tidak tertutup BH. Aku mendesah nikmat karena rangsangan dari Hendra.

Setelah beberapa menit dia menikmati leher dan payudaraku, dia menyuruhku berbaring diatas pangkuannya. Aku menuruti perintahnya dan segera berbaring diatas pahanya. Aku tidak ingin protes karena Hendra selalu mempunyai hal baru dalam berhubungan sex. Aku selalu dibuat penasaran dengan permainan sex Hendra yang bisa membuatku puas disetiap gaya. Dia mulai menciumi bibirku dengan sangat liar. Tangannya bermain-main di bagian perutku hingga ke vaginaku.


Setelah itu dia mengangkat tubuhku dan membawaku ke kamar yang biasa aku gunakan tidur dengan suamiku. Selama 11 tahun kamar ini tidak pernah dimasuki pria lain selain suamiku namun Hendra berhasil menerobos batasan itu. Namun sekarang Kamar ini akan aku gunakan untuk bersetubuh bersama Hendra. Saat mengangkat tubuhku ke kamar cium Hendra tidak pernah lepas dari bibirku. Siapapun yang melihat pemandangan ini pasti akan merasakan horni karena aksi kami sepeti di film-film porno. Tubuh kekar Hendra dengan mudah mengangkat tubuhku tanpa merasakan kesusahan.

Hendra menurunkan badanku diranjang kamar dan tangannya mulai menjamah payudaraku. dia mulai melahap payudaraku yang menyembul ke atas dengan bibirnya. tangannya berpindah ke arah vaginaku dan mulai bermain-main di bibir vagina. Aku mulai mendesah karena rangsangan yang diakibatkan oleh perbuatan Hendra.

“aaarghhh… kamu mau siksa aku lagi ya yang?!” tanyaku sambil merasakan kenikmatan.

“Aku akan membuatmu merasakan kepuasan lagi melebihi hari kemarin yang” jawabnya. Aku tidak bisa membayangkan akhir dari permainanku saat ini yang akan lebih memuaskan dari kemarin padahal permainan Hendra kemarin sudah membuatku kewalahan.

"Sayang aku rekam boleh gak?" Tanya Hendra sebelum melanjutkan persetubuhan.

"Aku takut dan malu yang" jawabku ragu

"Untuk koleksi kita saja yang. Nanti bisa kita tonton lagi. Agar permainan kita tambah panas" ucapnya meyakinkanku. Akhirnya aku mengizinkan Hendra merekan persetubuhan kami. Hendra mengambil HP dan diletakan dimeja rias dalam kondisi berdiri.

Tangan Hendra mulai mengocok vaginaku dengan kasar sehingga membuatku menjerit nikmat. Aku dibuatnya terbang keawang-awang hingga akhirnya merasakan puncak kenikmatan CREET… cairan orgame ku menyembur keluar banyak. tanpa memberi waktu istirahat dia terus mengocok vaginaku lagi dengan cepat tanpa menurunkan tempo kocokannya. orgame kedua, ketiga hingga ke enam aku rasakan hingga tubuhku menjadi sangat lemas. Hendra memang membuktikan ucapannya yang akan menjadikanku merasakan kepuasan melebihi permainan kita kemarin. tubuhku sudah tak berdaya karena banyaknya cairan yang keluar dari dalam vaginaku.

Hendra masih terlihat sangat kuat bahkan sekarang dia memintaku untuk menyepong kontolnya. Dengan susah payah aku bangkit dari tidur dan mulai mendekati hendra yang bersandar di sandaran ranjang. Aku melihat sprei kasurku sudah sangat basah karena luapan orgasmeku tadi. Dengan tubuh lemas aku mulai mengulum kontolnya perlahan. Walaupun kondisiku yang sudah tidak berdaya di awal permainan namun aku ingin berusaha memberikan kepuasan kepada Hendra. Beberapa saat aku menikmati kontolnya yang sangat besar hingga akhirnya dia memintaku untuk berhenti.

Hendra memintaku untuk berbaring karena dia tahu kondisiku yang sudah lemas. Aku hanya menuruti perintahnya sambil menunggu apa yang akan dia lakukan setelah ini. Hendra mulai menciumi vaginaku dengan bibirnya. Jilatan yang dilakukan Hendra terasa begitu nikmat membuat desahan birahiku kembali terdengar keras. Aku hanya bisa pasrah sambil memegang sprei kamarku yang sudah basah. Hingga akhirnya aku mencapai puncak dan CREEET. Cairan cintaku menyembur ke wajah hendra dan tanpa jijik dia lanjutkan lagi jilatannya hingga mengalami squirt untuk kesekian kalinya. Bisa dibayangkan betapa lemasnya badanku yang sudah merasakan orgasme lebih dari 10 kali hanya dari dua gaya yang berbeda.

"Udaaaah sayang aku sudah gak kuat lagi" mohonku kepadanya

"Ini baru permulaan sayang" jawabnya. Aku merinding mendengarkan ucapan Hendra karena berarti permainan ini masih akan berlangsung lama.

Hendra menggesek-gesek kontolnya yang sudah keras di bibir vaginaku. Aku merasakan geli dan kembali mendesah akibat ulahnya.

"Aaaargh sayang…cepat masukin sayang" aku memohon kepadanya karena akibat gesekannya memekku menjadi gatal.

"Mau kontolku sayang?" Tanyanya

"Iya aku mmmaauu kontolmu sayang. Cepat masukin!!" Jawabku sambil memejamkan mata.

"Enak mana kontolku atau kontol suamimu sayang?" Tanyanya.

"Enak kontolmu sayang. Kontolmu paling istimewa" jawabku jujur kepadanya. Sambil terus menggesekkan kontolnya, Hendra bertanya lagi

"Apa kamu lebih memilihku daripada suamimu sayang?!" Pertanyaannya membuatku bingung. Akhirnya aku memberikan jawaban jujur kepadanya.

"Aku lebih memilihmu sayang. Aku lebih nyaman bersamamu" jawaban jujurku membuat Hendra senang. Karena saat ini memang aku lebih memilih Hendra karena bisa membuatku nyaman. Aku lupa kalau hubunganku dengan Hendra tidak ada ikatan suci dan jati diriku sebagai seorang istri sudah aku lupakan karena birahiku.

Hendra Pun mencium bibirku kemudian memasukkan kontolnya yang jumbo kedalam vaginaku. Saat kontolnya masuk terasa sedikit perih namun tetap aku tahan. Aku yakin rasa sakit ini hanya sementara karena setelah ini akan merasakan kenikmatan. Vaginaku terasa penuh oleh kontolnya yang sudah masuk sempurna. Dia mulai mengenjot kontolnya maju mundur secara perlahan agar vaginaku bisa beradaptasi terlebih dahulu. Setelah itu genjotannya kurasakan semakin kencang dan aku menjerit nikmat karena kontol Hendra. Tidak berselang lama aku mengalami orgasme CREET.

“Aku keluar lagi sayang” ucapku lemas.

“nikmatilah permainan ini sayang. buat banjir kamar ini!” ucapnya sambil tersenyum mengejek.

“ihhh sayang jahat” jawabku malu-malu. jujur aku mengakui bahwa Hendra sangat perkasa dibanding suamiku. Mungkin karena dia sering melakukan gym dan gemar berolahraga sehingga mempengaruhi kekuatan fisiknya.



Hendra melanjutkan genjotannya kedalam vaginaku sambil meremas-remas payudaraku yang putih. genjotannya semakin mengeras sehingga memberikan sensasi rangsangan yang dahsyat. Aku hanya bisa mendesah sambil melihat tubuh atletis kekasihku bergerak maju mundur mengenjot vaginaku. Gerakannya yang tanpa henti membuat vaginaku berdenyut sambil merasakan cairan vaginaku akan segera keluar. Akhirnya CREEET… Aku kembali membuat spreiku basah hingga berulang kali merasakan orgasme dengan posisi seperti ini.

"Udah sayang. Aku bisa pingsan kalau seperti ini terus" ucapku dengan suara pelan.

"Belum saatnya berhenti sayang" ujar Hendra sambil tersenyum kepadaku. Hendra sepertinya belum ada tanda-tanda akan menyudahi permainan.

Hendra menyuruhku berbalik kemudian dia mengangkat pantatku dengan tangannya. Kemudian dia memasukkan kontolnya kedalam memekku. Genjotannya dimulai dengan gerakan cepat hingga aku kesusahan menahan badanku agar tidak ambruk. Aku terus menahan gempurannya sambil merasakan kenikmatan didalam vaginaku. Penisnya benar-benar mentok kedalam ujung vaginaku. Tidak berselang lama, aku mengalami orgasme. Pahaku bergetar merasakan kenikmatan yang saat ini kurasakan.

Setelah beberapa menit genjotan Hendra semakin kencang. Desahan Hendra juga semakin terdengar keras hingga akhirnya CROOOOT… Spermanya masuk kedalam vaginaku hingga luber keluar. Hendra kemudian ambruk disampingku dan memelukku dari belakang kemudian kami tertidur.


===============

8. TERPUTUS

POV HENDRA

Aku terbangun dari tidur setelah bersetubuh dengan Dita hingga membuatnya hampir pingsan. Badanku kembali segar setelah tidur beberapa jam. Aku memandangi sekeliling kamar yang biasa digunakan Dita dan Andi tidur. Saat ini aku sudah masuk kedalam bagian rumah yang seharusnya menjadi ruangan privat.

Dita yang sebelumnya menganggap tabu tentang gaya bersetubuh saat ini sudah mulai terbuka. Hal itu dikarenakan keberhasilanku membuat dirinya merasakan pengalaman sex yang belum pernah dia rasakan. Dia selalu merasakan kepuasan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya saat bersama Andi.

Aku benar-benar telah jatuh hati dengan wanita ini. Walaupun statusnya masih menjadi istri orang, namun hatiku tidak bisa menolak kehadirannya. Banyak wanita yang telah mengisi hidupku namun aku belum menemukan wanita seperti Dita. Walaupun kita berbeda keyakinan, namun sepertinya dia tidak mempermasalahkan untuk bisa dekat denganku. Dulu saat pertama kali sering aku lihat Dita rajin melaksanakan ibadah shalat. Namun akhir-akhir ini tidak pernah aku lihat dia melakukannya.

Memandangi wajahnya yang sedang tidur membuatku merasakan getaran cinta. Aku ingin mencurahkan segala kasih dan sayangku kepadanya namun sepertinya aku harus bersabar karena dia masih belum menjadi milikku seutuhnya. Walaupun hubunganku dengannya sekarang sangat dekat, posisi Andi masih menjadi penghalang diantara kami.

Lihatlah betapa indah tubuhnya yang sedang tidur. Aku tidak henti-hentinya mengagumi keindahan wanita yang aku cintai ini. Selain kecantikan dan kesempurnaan tubuh yang ia miliki, dia juga mempunyai sifat yang membuat orang nyaman padanya. Sungguh betapa bodohnya Andi membiarkan istrinya yang sempurna ini dekat dengan pria lain.

Sambil menonton video persetubuhan kami yang sudah kurekam, aku melihat bahwa Dita sangat menikmati permainanku. Persetubuhan kami tadi begitu dahsyat sehingga membuat Dita mengalami orgasme beberapa kali. Aku melihat kita sampai memohon ampun kepadaku karena sudah tidak kuat mengimbangi permainanku. Melihat hal itu timbullah rasa bangga dalam diriku karena mampu membuat wanita yang aku cintai merasakan kepuasan.

Rasa lapar mulai mendatangiku dan kuputuskan untuk mencari makanan di dapur tanpa membangunkan Dita. Tidak lupa Aku memakai kembali pakaian yang aku lepas sebelum pergi ke dapur. Saat berada di dapur tidak kutemukan makanan yang siap untuk dimakan sehingga aku putuskan untuk memasak bahan-bahan yang berada di dalam kulkas. Kali ini aku akan membuat masakan yang enak untuk Dita karena aku terbiasa hidup sendiri sehingga masa memasak tidak asing bagiku. Saat aku memasak tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara di belakangku.

" Lagi apa sayang?" Tanya Dita yang sudah berdiri dibelakangku. Aku melihat Dita menggunakan pakaian yang aku kasih tadi. Betapa terpukaunya aku melihat penampilan nya.

"Kamu cantik sekali sayang pakai baju itu" ucapku seraya mengagumi kecantikannya. Dita hanya mengucapkan terima kasih kemudian duduk dimeja makan. Terlihat jelas sekali wajah lelah darinya.

"Mau masak sayang. Kamu lapar jugakan?" Jawabku

"Biar aku saja sayang" ucapnya

"Tolong izinkan Aku melayani Tuan putriku. Jadi tuan putri duduk saja menunggu masakan jadi ya" ucapku melarangnya. Dita hanya tersenyum bahagia dengan sikapku.

"Emang kamu bisa masak?" Tanyanya meragukan

"Jangan meremehkan orang yang sudah lama jomblo yang. Masak memasak merupakan teman mengusir rasa sepi" ucapku sambil bergurau.

Setelah masakanku jadi akhirnya ku hidangkan di depan Dita. Dita mulai mencicipi masakanku dan dia memberikan komentar bahwasanya masakanku sangat enak. Aku senang mendengarnya karena masakanku membuat orang yang aku cintai menyukainya. Aku persilahkan Dita untuk memakan masakanku.

Setelah makan kami duduk berdekatan sambil mengobrol ringan. Tidak lupa aku membersihkan semua barang yang berada di atas meja makan. Penampilan Dita menggunakan home dress yang aku berikan membuat gairahku kembali naik. Ingin rasanya aku segera memulai permainan namun aku kasihan kalau aku tidak merangsangnya terlebih dahulu. Aku putuskan untuk merangkul pundaknya kemudian aku mencium tipis pundaknya.

Dita terlihat tidak menolak aksiku ini karena dia hanya diam sambil menikmati setiap kecupan yang aku layangkan. Setelah kecupan di pundak kurasa cukup akhirnya aku mengarahkan bibirku ke bibirnya. Kita mulai berciuman lembut sambil tanganku mulai meremas-remas payudaranya. Terdengar terangan kecil yang keluar dari mulut wanita ini kemudian setelah itu aku mengarahkan tanganku menuju ke vaginanya.

Aku mengetahui bahwa Dita saat ini tidak menggunakan celana dalam namun kondisi vaginanya sudah bersih mungkin karena sebelum datang ke dapur dia pergi ke kamar mandi terlebih dahulu. Kemudian aku membuka pakaian yang digunakan sehingga saat ini tubuhnya tidak terbalut selembar kain pun. Aku pun mengangkat tubuhnya ke atas meja kemudian aku buka pahanya dan nampaklah vagina Dita yang selama ini membuatku tergila-gila.

Aku mulai menjilat vaginanya dengan lidahku sehingga jeritannya mulai terdengar. Rasanya sungguh sangat nikmat karena menurutku vagina kita masih sangat rapi dan bagus. Beberapa saat aku menjilat vaginanya sepertinya dia akan mengalami orgasme karena pahanya menjepit kepalaku dengan keras. Benar saja tidak menunggu waktu lama akhirnya keluar cairan kewanitaannya.

"Sayang… udah dong. Aku capek banget" ucapnya namun tidak aku pedulikan.

Setelah itu aku memposisikan HP di pojok ruangan agar bisa merekam persetubuhanku. Kemudian aku menarik badan kita dan menggendongnya ke kursi makan. Saat ini dia berada di pangkuanku dengan posisi berhadap-hadapan. Aku mulai memasukkan kontolku ke dalam vaginanya kemudian mulai menggoyang-goyang dari bawah. Setelah itu mulutku juga beraksi menjilati putrinya yang sudah keras sehingga membuat Dita semakin terangsang. Betapa nikmat jepitan vaginanya karena seumur hidupnya Dita belum pernah melahirkan anak.



Genjotanku pun semakin ku kencangkan sehingga membuat Dita kewalahan merasakan birahi yang datang bertubi-tubi hingga akhirnya dia merangkul kencang di leherku sebelum akhirnya CREET. Cairan kewanitaan yang menetes deras hingga jatuh ke lantai. Aku memandangi wajahnya yang kemerahan karena kepuasan birahi sambil memberikan senyuman.

Aku pun kembali menggendong tubuh kita yang sudah lemas dan membawanya ke arah kitchen set. Aku dudukan badannya di atas kitchen set kemudian ku genjot lagi vaginanya.  Jeritan Dita semakin terdengar karena kerasnya hentakan ke arah vaginanya. Hingga terlihat dia kelelahan karena sudah beberapa kali mengalami puncak kenikmatan. Aku pun terus memacu hingga aku merasakan sperma aku akan keluar. Kemudian aku tancapkan sedalam-dalamnya penisku yang panjang hingga mentok ke dinding rahimnya kemudian CROOOT. Sperma aku keluar lagi membanjiri vaginanya untuk kedua kali. Kami pun akhirnya berciuman mesra sebelum akhirnya ku gendong tubuhnya ke kamar tidur.


Di dalam kamar tidur yang sudah basah aku membiarkan Dita untuk istirahat sejenak. Aku duduk disampingnya kemudian tanganku memijat-mijat punggungnya. Dita merasakan nyaman dengan pijatanku yang kulakukan dengan hati-hati. Setelah beberapa menit memijat Dita akhirnya ku angkat badannya menuju kamar mandi. Dita hanya bisa pasrah tanpa menolak sedikitpun.

"Mau diapain lagi aku sayang?" Tanyanya sambil berada digendonganku

"Mau diperkosa sayang" jawabku sekenanya.

Saat berada dikamar mandi, aku membasahi tubuhku dan tubuh Dita dengan shower. Tubuh kami kembali segar setelah diguyur air dari shower. Aku mengambil sabun yang terletak didekat shower kemudian menyabuni tubuh Dita. Disetiap gosokan sabun aku selipkan rangsangan dari tanganku yang menyentuh payudaranya. Efek sabun yang licin membuat tanganku dengan mudah berpindah-pindah. Sesekali aku menggoda Dengan menyentuh vaginannya sehingga membuatnya mendesah.

Akibat bermain-main dengan titik sensitif Dita, menjadikan kontolku berdiri lagi. Aku memintanya untuk menyepong kontolku yang berdiri tegak. Dibawah guyuran air shower Dita mulai menjilati Kontolku yang panjang. Bahkan sesekali dia memasukkan lebih dalam hingga ke kerongkongannya. Selain itu dia juga mulai menjilat kantong kencing sehingga membuatku semakin terangsang.


Setelah puas merasakan jilatan lidah Dita aku menyuruhnya berdiri kemudian aku bermain-main di wilayah payudaranya. Puting wanita ini sudah mengeras pertanda tubuhnya sudah menerima rangsanganku. Aku memintadhkan jilatanku kearea leher berulang kali hingga meninggalkan tanda merah disana. Dita terus mendesah nikmat sambil tangannya memegang kepalaku sebelum akhirnya kita beradu bibir untuk memulai gaya baru.

Aku mulai menggendong tubunya yang basah sambil memasukkan kontolku kedalam vaginannya. Desahan Dita semakin terdengar sambil tangannya terus merangkul dileherku. Guyuran air dari shower menambah sensasi tersendiri dalam persetubuhan kami. Aku terus memacu kontolku hingga kurasakan jepitan paha dita semakin mengeras pertanda akan mencapai puncak kenikmatan.

"Argggghhh….. aku keluar sayang" ucapnya yang masih digendonganku kemudian dia mencium bibirku.

Tanpa berhenti aku membalikkan badan Dita hingga menempel ke tembok kemudian ku masukkan kontol jumboku yang masih berdiri tegak kedalan vaginannya. Aku pompa dengan kencang tanpa berhenti mengakibatkan jeritan Dita terdengar lagi.

"Sayang aku mmmaau keluar" ucapku sambil mempercepat sodokanku.

"Aku jugggaa yang" ucapnya singkat

"Kita keluarin bareng ya" ucapku lagi sambil terus menyodok hingga akhirnya kita mengerang panjang meraih kenikmatan bersama.


Spermaku meleleh keluar hilang disapu air yang masih membasahi tubuhnya. Setelah itu kita membersihkan diri kemudian menyudahi kegiatan mandi bersama kita.

Aku memakai kembali baju yang masih berada di dapur kemudian setelah itu bersiap untuk pulang. Namun saat Dita mengetahui aku akan pulang, Dia melarangku dan memintaku untuk tinggal dirumah Dita malam ini. Karena Dia ingin aku menemaninya hingga pagi. Aku yang tidak bisa menolak akhirnya menuruti keinginannya walaupun besok pagi hari berangkat ke kantor.

Malam ini kami habiskan berdua tanpa bersetubuh lagi karena tenaga kami sudah benar-benar habis. Kami hanya menghabiskan malam bersama sebelum akhirnya kami tertidur di ranjang tempat suaminya menggauli Dita. Kemudian saat subuh aku terbangun dan meninggalkan Dita yang masih tertidur pulas tanpa membangunkannya.


POV ANDI

Hari ini Dita kembali lagi sulit untuk dihubungi. Setelah beberapa jam pesanku batu dia balas. Saat aku ingin melakukan video call dia tidak pernah mau mengangkatnya. Dia beralasan bahwa dia sedang bersama teman-temannya mengadakan acara reuni kecil-kecilan. Namun aku merasa ada hal yang tidak lazim yang dia sembunyikan dariku.

Karena kesabaranku habis akhirnya aku marah kepada istriku. Kami terlihat percekcokan yang lebih besar dari sebelumnya. Sumpah serapah dan kata-kata kasar keluar dari mulutku. Dia hanya menangis dan berteriak menuntutku untuk bisa memahaminya. Aku yang sudah terlanjur emosi tetap menyerangnya tanpa henti hingga akhirnya dia memutus sambungan telepon dan memblokir semua akses komunikasiku dengannya. Berkali-kali aku mencoba menghubunginya lagi namun tidak bisa. Hingga hari berikutnya dia masih memblokir nomorku sehingga hari ini kami tidak berkomunikasi sama sekali.

Saat beristirahat setelah seharian bekerja, aku iseng-iseng membuka forum kesukaanku. Aku menanti laporan SSI yang ditulis oleh DeBanker di forum ini. Namun saat aku membuka forum itu ternyata belum ada laporan darinya. Aku mencoba mencari kegiatan lain dengan menonton pertandingan Bola dari televisi.

Beberapa saat menonton bola mataku sudah terasa ngantuk sehingga kuputuskan untuk beristirahat. Tiba-tiba aku ingin membuka forum itu lagi dan firasatku benar DeBanker menulis laporan SSI berikutnya.

****************************************

DeBanker:

Malam suhu² semuanya kali ini ane akan laporan progres SSI bersama Binor kesayangan nubi. Sebelumnya terima kasih atas respon suhu² semua sehingga membuat nubi semangat untuk menulis laporan berikutnya.

Hari ane bersama binor semakin hari semakin panas. Kami sudah saling merasakan kenyamanan satu sama lain. Bahkan dia sekarang sepertinya lebih memilih ane daripada suaminya. Ini merupakan pertanda baik buat kelangsungan hubungan ane dengan dia. Saat ane kerumahnya ane bawain home dress putih yang menurut ane cocok buat binor.

Dari pagi hingga pagi lagi hari kemarin ane berada berdua dirumah binor tanpa keluar rumah. Kita asyik berduaan layaknya suami istri yang sedang berbulan madu. Ada banyak telepon dari suaminya tidak dia angkat karena lebih memilih menikmati waktu bersama ane.  Dan kabar baiknya buat suhu² sekalian bahwa binor sudah mau direkam saat eksekusi.

Awal mulai permainan kita saat di ruang tamu rumahnya. Kami melakukan foreplay sebelum akhirnya kami berdua melepas baju masing-masing. Kemudian ane angkat dia kedalam kamar yang biasa digunakan bersama suaminya. Kalau suhu lihat ane dan binor pasti akan sange karena kita sama² bugil.

Akhirnya kami bertarung di dalam kamar yang biasa digunakan ML dengan suaminya. Kami melakukan berbagai gaya dan Binor terlihat sangat bersemangat karena dia sudah kecanduan dengan kontol ane. Pertarungan pembuka panas sekali hingga binor mengalami orgasme lebih dari 10 kali. Sprei kamar binor sampai basah karena kebanjiran cairan binor. Setelah itu kami tidur kelelahan sebelum melanjutkan permainan berikutnya. Berikut barbuk pertarungan pertama ane dengan binor dikamar tidur.

Setelah bangun ane kelaparan dan memutuskan untuk pergi ke dapur. Ternyata di dapur tidak ada makanan sehingga ane memasak makanan sendiri dan untuk Binor. Sekilas info ane memang suka masak karena kelamaan jomblo hehe.  Saat sedang memasak ternyata Binor sdh bangun dan memakan makanan bersama. Romantis benget kan.

Oh ya…. Satu lagi hampir lupa. Binor ternyata memakai cantik banget memakai home dress dari ane sehingga membuat si otong bangun lagi.

Menurut ane binor cantiknya gak ada lawan!!!!

Nafsu birahi nubi kembali muncul ke permukaan dan si joni sudah tidak sabar pengen bertarung lagi. Akhirnya terjadilah permainan panas di dapur hingga binor gak sanggup berdiri. Nubi didapur memindahkan permainan ke beberapa spot dapur dari meja, kursi hingga kitchen set. Berikut barbuk nubi saat bertempur didapur


Apakah setelah ini ada permainan panas lagi? Tentu saja!! Kami setelah itu bermain di kamar mandi. Dengan alasan ingin memandikan Binor. Akhirnya nubi kembali terangsang karena melihat tubuh binor penuh busa sabun. Si joni kembali bangkit dari tidurnya dan berteriak-teriak ingin segera menyerang kedalam goa peranakannya. Nubi perintahkan binor menyepong kontol nubi yang sudah berdiri.

Bermain dibawah guyuran air menang terasa nikmat hingga permainan nubi berlangsung lama. Setelah itu kita keluar kamar mandi dan nubi dan binor memakai pakaian lagi. Kemudian kami menghabiskan malam bersama dengan mesra seperti pengantin baru. Sebenarnya nubi ingin pulang namun binor menahan ane untuk tetap menemaninya hingga pagi. Setelah subuh baru nubi balik kerumah karena harus kerja tanpa membangunkan binor yang masih tertidur pulas

Dari ketiga persetubuhan yang telah nubi ceritakan semua sperma nubi selalu tertumpah kedalam vaginannya. Nubi ingin membuktikan kalau binor ini sebenarnya bisa hamil. Selain itu dengan menghamili binor tentunya akan membuka jalan untuk merebut dari suaminya.

Jujur saja kalau sekarang ini nubi berniat untuk memiliki binor seutuhnya. Nubi sepertinya sudah cinta mati sama binor. Sekarang binor pun lebih sering bertemu ane daripada suaminya karena suaminya sedang di luar pulau. Walaupun sekarang kami beda keyakinan namun nubi berharap binor mau mengikuti keyakinan nubi. Demikian laporan SSI ane untuk suhu2 semuanya. Ditunggu laporan SSI berikutnya ya

****************************************

Membaca laporan SSI dari Hendra membuat keringat dinginku keluar. Aku begitu kaget membaca tulisan itu. Kemarin saat istriku sulit dihubungi ternyata dia sedang bersama lelaki lain di rumahku. Ingin rasanya aku menangis setelah mengetahui kenyataan ini. Begitu mudahnya istriku memberikan hal yang seharusnya paling dia jaga.  

Aku tidak mengira kalau istriku benar-benar sudah ditaklukkan oleh Hendra. Selain itu istriku sepertinya sudah ketagihan dengan kontol besar Hendra. Tapi aku mengakui bahwa stamina Hendra jauh lebih baik dariku. Saat membaca tulisannya hingga akhir sudah 2 kali aku mengeluarkan spermaku. Aku masih belum bisa lepas dari fantasiku yang membuatku selalu bergairah seperti ini. Hubungan istriku dengan hendra sekarang bukan lagi fantasi tapi sudah tahap realisasi.

Saat mengetahui tujuan Hendra adalah memiliki istriku seutuhnya timbul rasa takut dalam diriku. Kalau dia berhasil merebut istriku berarti aku akan kehilangan istri tercintaku yang sudah hidup bersama selama 11 tahun. Aku pusing memikirkan akhir dari cerita perselingkuhan istriku nanti. Kalau bisa mengulang waktu, aku tidak akan mengenalkan istriku kepada Hendra dan membawanya ke rumah.

Penyesalanku semakin bertambah karena saat ini istriku memblokir akses komunikasi ku dengannya sudah 3 hari ini. Bagaimana dia bisa menghilang begitu saja tanpa menghubungiku padahal dulu waktu belum kenal Hendra dia selalu menanyakan kabarku. Apakah ini pertanda bahwa hati istriku sudah mulai ada yang mengisi selain diriku?


===============

9. JIWA YANG BARU

POV DITA

Sudah beberapa hari aku memutus komunikasi dengan suamiku. Tidak satupun kabar yang kuberikan dan kuterima darinya. Saat ini hatiku tidak merasakan kesepian lagi karena ada Hendra yang perhatian kepadaku. Dia terlihat begitu pengertian dan sabar dalam mendampingiku hinga aku merasa nyaman dengannya.

Komunikasiku dengan mas Andi semakin hari semakin memburuk bahkan aku kadang lupa bahwa mas Andi masih menjadi suamiku. Kedekatanku dengan Herman membuatku melupakan mas Andi. Tiap hari aku bertemu dengan Herman bahkan beberapa kali dia menginap dirumahku. Kami juga sering menggunakan kesempatan untuk berhubungan badan saat kami berdua. Herman juga sering mengunjungiku setelah pulang kerja sambil membawakan makanan. Perhatian Herman yang seperti inilah yang membuatku selalu merasa disayangi dan diperhatikan.

Hendra menjemputku setelah pulang kerja kemudian dia mengajakku untuk makan malam diluar. Setelah jalan kurang lebih 15 menit sampailah kita disebuah rumah makan tenda. Kami menikmati makan malam bersama bahkan sesekali dia menyuapkan makanan ke mulutku. Sikapnya begitu romantis bahkan aku sering dibuat salah tingkah oleh sikapnya.

Setelah makan, aku mengajak Hendra pergi ke pantai malam hari. Entah kenapa malam ini begitu suntuk sehingga aku ingin menyegarkan kembali pikiranku. Hendra menyetujui permintaanku tanpa penolakan sedikitpun. Dalam mobil dia memegang jariku yang terpasang cincin kawin dari mas Andi sambil sesekali menciumnya. Setelah itu tiba-tiba dia mengarahkan tanganku untuk menyentuh selangkangannya.

Saat tanganku berada di atas penisnya yang masih tertutup celana, Hendra memintaku untuk membelai belai dengan tanganku. Aku membelai dengan lembut beberapa saat hingga akhirnya aku mempunyai ide untuk membuat Hendra merasa lebih nikmat. Aku mulai  membuka kancing celana dan ku turunkan resletingnya.

Hendra hanya memandangku penasaran menanti apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Setelah celana dalam Hendra berhasil sedikit aku turunkan keluarlah kontol jumbo yang saat ini membuatku tergila-gila. Bentuknya yang putih bersih dan ukurannya yang sangat besar membuatku tidak sabar ingin melahapnya.

Aku mulai mengocok penisnya dengan tanganku secara perlahan. Dan ku lihat Hendra mulai merasakan kenikmatan akibat ulahku. Kocokanku semakin mengencang dan desahan Hendra mulai terdengar. Hingga akhirnya aku ingin membuatnya merasakan lagi kenikmatan yang lebih.

Aku mengubah posisi dudukku agar mukaku bisa dekat dengan kontol Hendra. Kemudian aku masukkan kontolnya ke dalam mulutku dan mulai memainkan lidahku. Aku jilati semua bagian kontolnya hingga terlihat basah oleh ludahku. Beberapa menit aku mengoral kontol besarnya tiba-tiba menekan kepalaku kebawah. Hal ini membuat kontolnya masuk hingga kerongkonganku dan membuat air mataku keluar. Beberapa saat dia menahan kepalaku akhirnya dia melepaskannya.

Aku kembali bisa bernafas dan kulihat hendra tersenyum sini kepadaku. Melihatnya terasnyum kecut membuatku semakin terangsang untuk melahap kontolnya lagi. Beberapa kali Hendra melakukan hal yang sama sampai kerongkonganku mulai terbiasa. Beberapa saat aku memainkan kontolnya lagi-lagi Hendra membenamkan wajahku dan kudengar erangannya yang semakin mengeras hingga akhirnya CROOOT. Semua spermannya tumpah didalam mulutku dan dia memintaku untuk menelannya sebagai bentuk kasih sayang.

Tanpa berpikir panjang aku menelan semua sperma yang keluar dari penis Hendra tanpa tersisa. Aku berpikir bahwasanya Hendra juga sering menelan cairan kewanitaanku saat membuatku mencapai puncak. Selain itu doktrin bahwa menelan sperma adalah bentuk ungkapan kasih sayang membuatku tidak berpikir panjang lagi untuk segera menelan spermanya. Hendra mengucapkan terima kasih kepadaku karena sudah menuruti permintaannya kemudian dia mengecup keningku dan melanjutkan perjalanan ke pantai.

Saat tiba di pantai suasana begitu sepi karena malam hari. Hanya hembusan angin dan desiran ombak yang terdengar di telinga kami. Kami pun berhenti di sebuah tempat yang jauh dari warung-warung pantai yang masih buka. Akhirnya kami memutuskan untuk turun dan menikmati suasana pantai yang sepi untuk menyegarkan lagi pikiranku yang akhir-akhir ini mulai kalut.

"Sayang pikiranmu lagi gundah ya hari ini?" Tanya hendra yang sepertinya sudah tahu kondisiku.

"Iya yang" jawabku singkat sambil menatap kearah laut

"Mau coba hal baru gak? Saya jamin pikiranmu bakal hepi lagi" ucapnya dan membuatku penasaran.

"Apa yang?" Tanyaku singkat

Tanpa menjawab dia bergerak mendekat kemudian mulai melepas jilbabku. Setelah itu dia membuka kancing bajuku hingga semua tubuhku tidak terbalut kain. Aku khawatir ada orang yang melihat tubuh telanjangku namun Dia meyakinkanku bahwa pantai ini sepi dan tidak ada orang disekitar. Sehingga saat ini aku benar-benar telanjang ditempat terbuka dalam kegelapan malam. Setelah itu dia mulai melucuti pakaiannya satu persatu. Hingga kita sama-sama bertelanjang dada di pantai ini.

Ini adalah pengalaman pertamaku seumur hidup. Bagaimana bisa aku menuruti ide gila Hendra untuk telanjang di tempat terbuka seperti binatang. Namun karena kepiawaian Hendra meyakinkanku akhirnya aku menuruti usulan nya. Hendra pun meraih tanganku dan mengajakku berjalan mendekati pantai. Ada hawa segar yang masuk kedalam pikiranku dan seolah membawa terbang kegundahanku hari ini. Setelah jarak kami dengan bibir pantai sudah dekat, dia memintaku untuk berhenti.

"Sayang, coba kamu rentangkan tangan dan tutup matamu" ucap hendra sambil merentangkan tanganku dari belakang. Aku hanya diam menuruti keinginannya.

"Coba kamu yakinkan dirimu bahwa setiap hembusan angin yang mengenai tubuhmu ini akan membawa pergi semua permasalahanmu" ucapnya bersisik di dekat telingaku.

Aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda setelah menuruti perintah dari Hendra. Tubuh dan pikiranku menjadi ringan dari sebelumnya. Aku seperti merasa semua masalah dan ketakutan yang selama ini menghantuiku hilang seketika. Hendra menang membuktikan ucapannya walaupun awalnya aku merasa aneh dengan kondisiku saat ini.

Setelah pikiranku menjadi segar kembali, Hendra menyuruhku untuk membuka mata. Saat mataku terbuka, ada Hendra yang sudah berdiri didepanku kemudian dia memelukku erat. Dengan Hendra aku seperti menemukan sosok pembimbing yang selalu memberikan solusi dari semua permasalahan yang aku hadapi. Hatiku semakin terikat kuat kepadanya seperti kuatnya pelukanku saat ini kepadanya.

Setelah lama kita berpelukan, Hendra memindahkan posisi tubuhnya ke belakangku. Sambil memeluk tubuhku dari belakang dia mulai menciumi leherku dengan lembut. Ciumannya pun pindah di area punggung hingga turun ke bagian pantatku. Tubuhku mulai merespon rangsangan yang diberikan Hendra dari belakang. Suara desahanku kembali terdengar lirih menikmati rangsangan. Hendra terus mengeksplore area pantatku bahkan sesekali tanpa rasa jijik dia menjilat lubang pantantku.


Hendra merebahkan badannya diatas pasir pantai dan memintaku untuk menyepong kontopnya yang sudah berdiri. Aku dengan semangat mulai memainkan lidahku membasahi setiap bagian penisnya. Hingga akhirnya Hendra menyuruhku memasukkan kontolnya kedalam mememkku yang juga sudah basah.

Saat semua kontol hendra masuk sempurna ke dalam memekku aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur. Vaginaku sudah tidak merasakan perih lagi ketika kontol jumbo Hendra membelah vaginaku. Aku mulai mendesah sambil menggerakkan pinggulku. Sedangkan tangan Hendra meremas-remas payudaraku.

Hembusan angin ke arah vagina membuatku merasakan sensasi tersendiri. Aku merasakan geli di bibir vagina saat angin pantai kencan menyeruak masuk. Desahanku semakin mengeras dan kurasakan sebentar lagi aku mengalami orgame. Hingga akhirnya cairan kenikmatanku keluar mengenai paha Hendra yang berada di bawahku.


Hendra kemudian menginginkan pergantian posisi permainan. Dia ingin melakukan gaya doggy sehingga menyuruhku untuk nungging. Saat posisi kita sudah sempurna dia mulai memasukkan kontolnya kedalam vaginaku dari belakang. Kontolnya mulai bergerak maju mundur hingga menabrak dinding rahimku.

"Aaaahhh… enak sayang… terus sayang. Aku mau keluar lagi" aku meracau karena merasakan kenikmatan hingga akhirnya CREEET. Cairan kewanitaanku keluar lagi setelah Hendra mencoba posisi doggy.

Hendra tidak memberikanku kesempatan untuk beristirahat sehingga dia melanjutkan genjotannya. Aku menjerit lagi merasakan kenikmatan yang diberikan Hendra hingga mengalami orgasme untuk kedua kalinya. Tubuhku begitu lemas karena sudah mencapai puncak kenikmatan sebanyak tiga kali. Setelah itu hendra memintaku untuk merebahkan badan diatas pasir.

Aku sudah tidak memikirkan lagi bagaimana kotornya tubuhku karena pasir pantai. Yang aku pikirkan adalah saat ini aku ingin memaksimalkan kenikmatan bersetubuh dengan Hendra. Hendra kembali menyodokkan kontolnya dengan kencang hingga cairanku menyembur keluar seperti mata air. Setelah itu kurasakan genjotannya lebih kencang dari sebelumnya dan akhirnya CROOOOT. Dia menumpahkan banyak sperma didalam memekku kemudian dia merebahkan badannya disampingku.

Kami memandangi bintang-bintang dilangit karena cuaca malam ini sangat cerah. Setelah itu aku menoleh kearah Hendra yang masih terdiam melihat keatas. Dengan tatapan penuh sayang aku mensyukuri karena sudah bisa sedekat ini dengan pria yang membuatku terpesona. Kemudian aku bangun dan memindahkan badanku tengkurap di atas badannya. Aku sandarkan kepalaku di atas dadanya yang bidang sambil mendengarkan detak jantungnya. Diatas tubuh pria ini aku bisa merasakan bagaimana hangatnya pelukan sebagai sepasang kekasih.

"Sayang, aku bersyukur bisa sedekat ini sama kamu" ucapnya memecah keheningan.

"Iya sayang, aku juga bersyukur bisa dekat denganmu" balasku

"Kalau saat ini kamu disuruh memilih antara aku atau Andi, kamu pilih mana?" Tanya hendra

"Saat ini aku sudah tidak ada keraguan lagi untuk lebih memilihmu" jawabanku ini membuat Hendra senang kemudian mencium rambutku.

"Aku ingin kamu bisa menjadi dirimu yang baru ketika bersamaku sayang. Karena aku tidak ingin ada bayang-bayang Andi ketika melihatmu" ucap Hendra.

"Dulu kamu melakukan sesuatu untuk menyenangkan Andi. Apakah sekarang kamu mau melakukan sesuatu untuk menyenangkanku?" Lanjut Hendra sambil memberikan pertanyaan.

"Aku mau sayang. Aku sudah terlalu sayang padamu. Apa yang kamu inginkan dariku sayang?" Tanyaku setelah menjawab pertanyaan Hendra

"Aku ingin kamu merubah penampilanmu sayang. Karena saat aku melihatmu berpakaian seperti biasanya aku selalu terbayang-bayang wajah Andi. Aku ingin menghilangkan semua hal tentang Andi" ucap Hendra memberikan penjelasan.

"Iya sayang, aku mau merubah penampilanku sesuai keinginanmu" jawabku setelah mendengar penjelasan dari Hendra. Seorang wanita yang dididik dari kecil untuk menjaga kesuciannya sudah berubah menjadi pribadi yang lain. Aku seolah lupa akan identitasku sebagai wanita muslimah hanya untuk menyenangkan pria yang saat ini mengisi hatiku. Rasa cintaku kepada suamiku semakin lama semakin meredup seiring putusnya komunikasi satu sama lain.

"Mulai besok aku ingin membuatmu tampil beda. Kamu tinggalkan kain yang selalu menutup rambutmu dan berpakaianlah sedikit terbuka karena tubuhmu sangat indah dan layak untuk dikagumi semua orang"  Ucap Hendra menjelaskan kepadaku. Rasa cintaku kepadanya mengalahkan segala hal dalam hidupku. Hingga akhirnya aku menyetujui permintaannya mulai besok.

Kami pun merasa sudah terlalu lama berada di pantai ini. Hendra mengajakku untuk beranjak pergi dan kembali kerumah. Karena tubuh kita kotor penuh pasir akhirnya Hendra mengajakku untuk mandi dipantai. Badan kami terasa segar saat tubuh kami terkena air laut. Setelah itu kita menaiki mobil dan meninggalkan pantai.

Hendra hendak mengantarku pulang kerumah namun segera aku tolak karena aku ingin menghabiskan malamku bersamanya. Aku seperti orang pacaran yang selalu ingin dekat dengan kekasihnya. Mendengar keinginanku tentunya Hendra merasa sangat senang karena selama ini dia menginginkan aku mau tidur dirumahnya. Kami tidak banyak melakukan aktivitas setelah tiba dirumah Hendra karena sudah sangat kelelahan dan segera tidur.

Udara pagi ini begitu sejuk saat aku membuka mataku dari tidur. Aku pandangi suasana sekeliling kamar Hendra yang terlihat sepi. Saat aku bangun tidur Hendra sudah tidak berada disampingku. Badanku terasa sedikit pegal karena pertempuran dengan Hendra semalam. Aku memutuskan untuk meninggalkan tempat tidur dan mencari keberadaan Hendra.

Aku menemukan Hendra yang sedang memasak sarapan buat kita dengan cekatan. Sepertinya memang dia sudah terbiasa memasak makanan sendiri karena terbukti didepanku beberapa menu makanan yang sudah siap untuk dimakan. Aku kagum dengan kepribadiannya yang menurutku sangat jarang dimiliki oleh kaum pria. Kami pun menyantap semua makanan yang telah dimasak oleh Hendra dan rasanya sangat enak.

“Nanti antar aku balik kerumah ya yang. Aku gak punya baju ganti” pintaku kepadanya.

“Gak perlu sayang, Nanti kita beli baju baru buat kamu. Katanya mau mulai hidup baru?” tolah Hendra. AKu hanya bisa menganggukkan kepala karena tadi malam saat kami dipantai aku menyanggupi untuk mulai merubah penampilanku.

Setelah kami selesai mandi. Akhirnya Hendra membawaku ke sebuah pusat perbelanjaan yang berada dekat dengan perumahannya. Dia memintaku untuk tidak sungkan membeli baju yang aku sukai. Aku pun memilih beberapa baju yang menurutku cocok untuk kupakai dan kebanyakan dari baju yang kupilih adalah baju yang tidak menutup aurat dengan sempurna. Aku pun tidak terlalu memperdulikan hal itu, karena menurutku membuat Hendra merasa senang lebih penting saat ini.

Setelah selesai belanja banyak baju, Hendra membawaku ke salon yang juga berada di pusat perbelanjaan ini. Salon yang dia pilih merupakan salon yang sangat terkenal dan tentunya sangat mahal biayanya. Namun Hendra tidak memperdulikan hal itu karena dia berulang kali mengatakan untuk tidak terlalu memikirkan harga demi sebuah penampilan baru. Dia benar-benar membuktikan ucapannya untuk rela berkorban demi membuatku terlahir kembali dan menjadi lebih cantik dari sebelumnya.

Aku hampir tidak mengenali wajahku lagi ketika bercermin setelah perawatan di salon itu. Aku benar-benar seperti orang yang terlahir kembali dengan jiwa baru yang lebih segar dan percaya diri. Ternyata wajahku tidak kalah cantik dengan wanita-wanita diluaran sana yang berani tampil modis. Pilihan Hendra akan penampilanku semakin membuatku yang akan membuatku terlihat lebih cantik.

Saat ini rambutku sudah tidak berwarna hitam seperti sebelumnya. Hendra menyuruhku untuk mewarnai rambut agar terlihat lebih segar dan tentunya lebih muda. Hendra memilihkan warna kecoklatan yang menjadi warna rambutku saat ini. Pilihan Hendra lagi-lagi tepat karena dengan warna rambut seperti ini warna putih dari kulitku terlihat lebih segar. Apalagi saat ini aku memakan dress hitam sampai lutut semakin memancarkan kecantikan dari diriku.

<a href="https://imgbox.com/qY2eK0rY" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener"><img src="https://thumbs2.imgbox.com/00/d2/qY2eK0rY_t.jpg" data-url="https://thumbs2.imgbox.com/00/d2/qY2eK0rY_t.jpg" class="bbImage " loading="lazy"
         style="" width="" height="" /></a>

Berkali-kali Hendra memuji kecantikanku saat ini karena menurutnya penampilanku saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya. aku yang mendengar pujian dari Hendra secara bertubi-tubi tentunya membuatku semakin bahagia dan percaya diri. Aku sudah tidak malu lagi ketika berjalan ditempat umum tanpa menggunakan jilbab yang biasa aku pakai. Bahkan saat ini aku sering keluar menggunakan pakaian tanpa lengan sehingga memperlihatkan ketiak yang putih.

Setelah selesai melakukan perawatan akhirnya kami memutuskan untuk kembali kerumah. Tidak lupa Hendra mengajakku untuk makan terlebih dahulu sebelum sampai rumah. Di restoran tempat kami makan aku menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang makan. Awalnya aku merasa risih dengan pandangan mereka namun Hendra menasehatiku bahwa seharusnya aku bangga dengan anugerah kecantikan yang telah diberikan tuhan kepadaku. Banyak orang yang ingin terlihat cantik harus mengeluarkan banyak biaya hingga milyaran sedangkan aku cukup beberapa polesan saja sudah membuat orang-orang berdecak kagum kepadaku.

Kami tiba dirumah Hendra pukul 19.00 kemudian kita bersantai di taman belakang rumahnya sambil menikmati teh panas yang dia buat. Kami saling berangkulan dan berciuman untuk mengungkapkan kebahagiaan yang kita rasakan dalam hubungan ini. Setelah beberapa saat berbincang di taman, akhirnya Hendra mengajakku untuk masuk kedalam kamar. Aku mengikutinya berjalan menuju kamar sebelum akhirnya kami saling berciuman mesra.

“Sayang, aku sudah siapkan mainan baru untukmu” ucap Hendra menghentikan ciumannya.

Kemudian Hendra mengambil kotak kardus di dalam lemarinya. Dia memintaku untuk menganti pakaianku dengan pakaian yang diberikan Hendra. Aku merasa aneh dengan pakaian ini namun tetap aku pakai karena rasa penasaran akan permainan yang akan dimainkan Hendra. Berulang kali Hendra mengatakan aku seksi hingga akhirnya dia menutup mataku dengan kain.



Aku benar-benar sudah tidak bisa melihat di sekeliling karena mataku yang sudah tertutup kain. Setelah itu Hendra memasang kalung kulit di leherku dan mengikat tanganku dengan ikatan yang terbuat dari kulit juga. Jantungku berdebar kencang karena rasa penasaran yang akan terjadi selanjutnya.

Hendra membaringkan tubuhku diatas kasur dan mengikatkan kulit yang sudah mengikat tanganku ke sandaran ranjang. Setelah itu dia membiarkanku beberapa saat agar aku bisa merasa sedikit rileks. Tangan Hendra mulai mengelus wajahku kemudian bergerak turun hingga ujung kakiku. Aku merasakan geli yang merangsang birahi.

Kurasakan Jari-jari Hendra mulai bermain di area vaginaku dan mulai menggesek-gesek dibibir vagina. Desahanku mulai bangkit sebelum akhirnya berubah menjadi jeritan saat jari Hendra mengocok vaginaku dengan kecepatan tinggi. Aku terangsang hebat dan kurasakan cairan wanitaku menyembur keluar. Tidak puas dengan semburan pertama akhirnya aku menyemburkan lagi cairanku untuk kedua kalinya. Dengan perlakuan Hendra seperti ini terhitung sudah 7 kali aku merasakan orgasme akibat ulah jari-jarinya. Hingga akhirnya dia memasukkan jari-jarinya yang penuh cairan kedalam mulutku untuk dibersihkan .

Aku merasakan tempat tidur Hendra benar-benar basah oleh cairan dari vaginaku. Tubuhku terasa sangat lelah bahkan kakiku saat ini sering bergetar. Hanya dengan jari-jarinya saja dia sudah membuatku tak berdaya seperti ini. Aku harus mengakui bahwa permainan sex yang diberikan Hendra lebih Hebat dari suamiku.

Setelah itu dia menempelkan alat yang baru diketahui bernama vibrator. Jantungku kembali berdebar menunggu permainan Hendra setelah ini. Saat alat itu dihidupkan, tubuhku langsung mengejang hebat karena rasa geli yang aku terima. Ditambah lagi Hendra semakin menaikkan getaran alat itu sehingga membuatku bergerak tak beraturan.

Hendra terus menempelkan alat itu selama 15 menit hingga aku mengalami orgasme yang berkelanjutan. Sudah tidak terhitung berapa kali aku merasakan kenikmatan karena alat itu. Semua tenaga yang aku miliki sudah terkuras habis di awal permainan ini. Aku sudah tidak bisa berpikir lagi dan hanya pasrah menerima perlakuan hendra selanjutnya.

"Sudaaaah cukup sayang. Aku sudah tidak kuat" aku merintih memohon kepadanya namun dia tidak memberikan tanggapan.

Hendra kemudian melepas ikatannya kemudian menyuruhku untuk tengkurap. Penis Hendra yang sudah berdiri mulai masuk kedalam vaginaku. Hendea menghentakkan penisnya dengan kasar seperti ingin menyiksaku. Aku yang menerima perlakuan Hendra merasakan cairan kewanitaanku akan keluar hingga akhirnya CREEET… cairan itu menyembur lagi membasahi sprei yang sudah sangat basah. Entah berapa lama Hendra melakukan posisi itu karena setelah itu aku sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi.


Badanku benar-benar terasa remuk setelah pertempuranku dengan Hendra semalam. Aku dibuat pingsan oleh Hendra karena keperkasaannya. Saat ku meraba vaginaku terasa begitu lengket karena sperma yang sudah mengering. Tiba-tiba Hendra masuk kedalam kamar tidur dan membawakanku makanan dan minuman untuk ku makan.

Setelah makan Hendra menyuruhku untuk mandi agar badanku terasa segar. Badanku memang terasa sangat segar setelah mandi kemudian kita duduk di kursi ruang tamu. Hendra sepertinya mengambil cuti karena beberapa hari ini dia tidak bekerja. Dia seperti ingin menikmati momen kebersamaan denganku.

"Aku merasakan antara kita sudah tidak bisa dipisahkan sayang. Kita sudah berjalan bersama sejauh ini. Aku ingin kita memiliki simbol ikatan cinta yang bisa dilihat orang lain" ucap Hendra memulai obrolan. Aku bingung dengan maksud simbol yang diucapkan Hendra itu.

"Maksudnya yang?" Tanyaku penasaran

"Nanti kamu juga bakal tahu" ucapnya singkat.

Saat ini kami sudah berada didepan sebuah bangunan yang artistik. Bangunan ini adalah ruko untuk membuat tato. Hendra menjelaskan kepadaku bahwa dia ingin membuat tato yang tertulis nama kita sebagai simbol cinta satu sama lain. Memang sekilas terlihat bucin namun tato inilah yang akan menjadi pengingat bahwa hati kita sudah ada yang memiliki. Akhirnya kami masuk dan tukang tato mulai berkarya di atas lengan kami.

Tato yang bertuliskan nama orang yang kita cintai ini tidak akan hilang sampai mati. Aku bahkan sampai meneteskan air mata saat melihat tato yang sudah menempel di lenganku. Hari ini seperti sebuah ikrar bahwa hatiku hanya untuk Mahendra selamanya. Pria yang setelah 11 tahun pernikahan baru aku temui dan saat ini sudah mengisi penuh ruang hatiku. Perasaanku kepada mas Andi entah hilang kemana digantikan oleh sosok Hendra yang sangat aku cintai.


===============

10. SEMAKIN JAUH

POV AUTHOR

Andi menyibukkan diri dalam pekerjaannya karena ketika dia melamun pasti akan selalu memikirkan istrinya yang sudah lama tanpa kabar. Dia masih bimbang akan nasib keluarganya apakah nanti istrinya akan kembali ke pelukannya atau malah meninggalkannya untuk dapat hidup bersama Hendra.

Pikirannya selalu berkecamuk tentang masalah ini karena bagaimanapun Andi melihat bahwa istrinya sangat menikmati hubungan bersama Hendra. Dia merasa akan sulit untuk mengembalikan istrinya seperti sedia kala. Dalam hati kecil Andi mengatakan bahwa Hendra mungkin bisa memberikan apa yang tidak bisa diberikan Andi kepadanya. Sehingga membuat Dita benar-benar melupakan dirinya.

Setelah merenungi kisah hubungannya dengan Dita yang menjadi rumit, akhirnya Andi membuat kopi dan membawanya di teras belakang. Sebatang rokok dinyalakan mengiringi kenikmatan kopi yang ia buat. Saat memegang HPnya, tiba-tiba Andi ingin membuka Forum kesayangannya untuk mengetahui perkembangan Hubungan Hendra dan istrinya.

****************************************
DeBanker:

Selamat malam suhu-suhu yang budiman. Kali ini ane mau update lagi perkembangan SSI ane dengan Binor kesayangan. Tentunya setiap hari hubungan ane dengan Binor semakin panas membara<img class="smilie smilie--emoji" loading="lazy" alt="😜" title="Winking face with tongue    :stuck_out_tongue_winking_eye:" src="https://cdn.jsdelivr.net/gh/twitter/twemoji@14.0.2/assets/72x72/1f61c.png" data-shortname=":stuck_out_tongue_winking_eye:" />

Setelah pulang kerja seperti biasa Binor ngajakin makan malam bersama. Setelah itu ane lihat binor hari ini kayak orang lagi suntuk. Akhirnya nubi bawa binor ke pantai agar bisa me refresh pikirannya.

Dalam perjalanan ke pantai seperti biasa ane selalu pegang tangan binor. Dan tiba-tiba setan lewat di pikiran nubi untuk mengarahkan tangan binor ke selangkangan ane. Binor pun seperti biasa tidak menolak aksi ane sama sekali.

Setelah tangannya mendarat sempurna di bagian selangkangan yang masih terbungkus celana, binor mulai mengelus-elus si joni dari luar. Elusan lembut binor mengakibatkan joni kesayangannya bangun dari tidur.

Setelah itu melihat ane menikmati elusannya, binor tiba-tiba membuka resleting celana ane. Akhirnya joni pun bangun dan bisa menghirup udara bebas. Binor pun mulai membelai lembut konti ane yang sudah tidak ada penghalang.

Setelah puas bermain-main dengan konti ane, akhirnya binor tergoda untuk mengajak joni berciuman. Mendaratlah mulut binor yang seksi ke Joni yang sudah berdiri tegak 😱 🫣.

Singkat cerita akhirnya binor mengulum dengan semangat. Bahkan ane beberapa kali tekan kepala binor yang berjilbab untuk deep throat. Air liur binor meleleh lumayan banyak ke selangkangan ane akibat ulah ane tadi. Akhirnya si joni muntah banyak di mulut binor dan dengan alasan ungkapan rasa sayang binor menelan habis semua muntahan Joni.

Lihatlah wajah binor yang dipenuhi liur dan sperma ane didalam mobil. Jadi saat binor nyepong konti ane mobil tetap berjalan dan nubi harus fokus nyetir sambil menikmati rangsangan dari mulut binor.



Setelah sampai dipantai suasana sangat sepi karena malam hari. Ane lepas semua baju binor dan tentunya baju nubi juga kemudian kami berdua berjalan-jalan telanjang diarah bibir pantai. Sensasi telanjang di alam terbuka memang sangat nikmat begitu juga binor merasa pikirannya menjadi segar.

Ane menyuruh binor memejamkan mata sambil menikmati udara pantai yang segar. Kata binor pikirannya benar-benar menjadi segar kembali setelah melakukan perintah ane. Akhirnya binor ane peluk dari belakang beberapa saat.

Karena pelukan hangat yang ane lakukan akhirnya si Joni bangun lagi dari tidur. Ane mulai meraba payudara yang masih berdiri dari belakang kemudian ane ciumi pantat binor.

Nafsu kami sudah diubun-ubun sehingga ane putuskan untuk berbaring diatas pasir. Binor mulai mengoral si joni kemudian terjadilah pertarungan di alam terbuka. Sensasi permainan di alam terbuka memang gak ada lawan! Rasanya sangat nikmat banget!

Setelah beberapa saat bertarung akhirnya kami sama-sama menuju puncak kenikmatan. Itulah sekilas pengalaman pertama ane dan binor bertarung di alam terbuka. Luar biasa rasanya!

Setelah pertarungan selesai, ane peluk binor sambil memandang bintang-bintang dilangit. Suasananya romantis banget malam itu ditambah cuaca yang mendukung. Bintang-bintang seperti menyaksikan keromantisan kami malam itu.

Kami akhirnya jujur kepada Binor ingin merubah penampilan binor dari sebelumnya. Jujur saja saat melihat penampilan binor ane terbayang-bayang suaminya. Hal itu mengganggu keromantisan ane kepada binor dan binor pun menyetujui keinginan ane untuk mengubah penampilan. Kami pun akhirnya pergi meninggalkan pantai tapi sebelumnya kami mandi dia laut untuk membersihkan pasir yang menempel ditubuh.

Awalnya ane mau antar Binor pulang ke rumahnya namun binor menolak karena masih ingin bersama ane. Akhirnya malam itu binor tidur dirumah ane dan paginya ane menjalankan rencana merubah penampilan binor agar berbeda dari sebelumnya.

Ane bawa belikan baju binor untuk lumayan banyak kemudian ane bawa dia kesalon untuk menata dan mewarnai rambutnya. Karena ane ingin binor tidak memakai jilbab lagi. Dan pakaian yang ane belikan untuk binor hampir semuanya berbeda dari sebelumnya. Walaupun langkah ane ini menguras banyak tabungan ane namun demi cinta ane pada binor ane gak terlalu memikirkan. Inilah penampilan binor kesayangan ane sekarang.


Lebih cantikkan? 🫣 🫣

Setelah itu kami kembali kerumah dan terjadilah pertarungan yang tidak kalah panas. Ane sebenarnya diam-diam membeli peralatan untuk BDSM untuk binor. Dan ane coba saat pertarungan dirumah. Binor awalnya ragu namun berkat kelihaian ane akhirnya binor menyetujui.

Ane ganti baju binor dengan pakaian lingeri BDSM. Tubuhnya terlihat sangat mengairahkan bahkan beberapa kali ane menelan ludah karena melihat pemandangan yang indah. Rasanya kurang sempurna kalau ane tidak membagi keindahan binor kepada suhu-suhu disini.




Seksi gilak!!!!

Setelah itu kami mulai pertarungan gaya baru ini. Binor sepertinya sangat menikmati permainan ini begitu juga ane yang ingin segera menggarap binor. Beberapa haya kita coba dan semuanya berhasil membuat binor orgasme. Inilah maha karya ane dengan binor kesayangan.


Sebelum ane tutup laporan SSI ini, kecintaan kami satu sama lain semakin besar dan saat ini kami sudah tinggal serumah. Binor tidak mau tinggal dirumahnya dan memilih hidup bersama ane. Walapun kami belum terikat dengan ikatan suci namun ane ingin membawa binor menuju kesana walaupun masih terganjal status binor yang belum cerai dan perbedaan keyakinan. Kami akhirnya membuat tato di lengan yang bertuliskan nama kita. Memang seprti bucin sih tapi bodo amat yang penting kita bahagia. Ini barbuk tato dilengan binor bertuliskan nama ane.

Dan ini tato dilengan ane bertuliskan nama binor

Demikian laporan SSI saat ini. Semoga bisa membuat suhu-suhu disini crooot. Doakan ane segera bisa memiliki binor seutuhnya. Salam Crooot!!

****************************************

Setelah membaca SSI dari Hendra di forum itu, Andi sudah tidak sesedih sebelumnya. Dia sudah bisa menata hati akan kemungkinan terburuk yang akan dihadapi setelah ini. Kali ini dia terlihat begitu santai walau masih menyisakan sakit hati di dalam dirinya.

Andi merasa gagal dalam mempertahankan istrinya walaupun masih tersisa sedikit keyakinan bahwa istrinya masih bisa dipertahankan. Dia menyalahkan dirinya sendiri andai saja saat dia mengetahui perselingkuhan istrinya diawal dulu tidak dipendam sendiri pasti ceritanya akan berbeda. Namun nasi sudah jadi bubur dan tidak mungkin lagi bisa terulang kembali.

Membaca laporan SSI dari Hendra sebenarnya membuat Andi geleng-geleng kepala. Andi tidak mengira bahwa mereka semakin hari semakin gila dalam berhubungan. Sedikitpun tidak pernah terpikir oleh Andi mengajak istrinya telanjang dan berhubungan dialam terbuka. Karena menurutnya istrinya tipe wanita pemalu dan lugu. Sejak bersama hendra istrinya berubah menjadi wanita yang liar dan binal.

Selain itu istrinya juga mendapat pengalaman sex baru. Hendra mengenalkan permainan sex tabu BDSM kepada Dita. Istrinya yang kolot dan lugu menikmati permainan yang dibawa Hendra hingga merasakan orgasme berulang kali. Hal ini semakin menguatkan keyakinan Andi bahwa Dita sudah berubah binal.

Namun saat melihat laporan perzinahan istrinya dia mulai terangsang. Kontolnya mulai mengeras namun kali ini dia tidak ingin melakukan onani seperti sebelumnya. Dia ingin melampiaskan kesedihan yang dirasakan saat ini dengan memanggil wanita panggilan.

Dia memutuskan untuk menhubungi sahabat dekatnya yang bernama WIBOWO HADI. Wibowo ini seorang pria paruh baya yang sudah memiliki 3 istri namun dia masih sering jajan diluar. Jaringan perBOan dia sangat banyak dan sering kali teman-teman proyek meminta tolong untuk dicarikan wanita panggilan.

Setelah menunggu sekitar 1 jam pintu rumahku ada yang mengetuk. Aku bergegas membukakan pintu dan ternyata seorang wanita yang cantik berpakaian seksi sudah berdiri didepan pintu. Aku mempersilahkan masuk sebelum akhirnya aku bawa ke kamar untuk mulai acara selanjutnya.

Bergegas aku buka semua pakaianku dan segera kuterkam wanita itu. Aku lepas semua pakaiannya dan tampaklah tubuh yang seksi. Permainan segera ku mulai dengan sangat ganas karena pikiranku sebenarnya tidak fokus terhadap wanita ini.

Pikiranku dipenuhi oleh pengkhianatan yang dilakukan istriku dan Hendra di belakangku. Rasa marah dan kecewa ku yang semakin hari semakin membesar ingin segera kulampiaskan kepada wanita ini. Aku memacu kontolku dengan cepat tanpa jeda.

Wanita ini terlihat heran dengan kondisiku yang sangat buas seperti memendam sesuatu. Bayang-bayang persetubuhan Dita dan Herman terekam jelas dipikiranku. Hingga akhirnya CROOOOT…. Spermaku menyembur kedalam vaginanya seketika tubuhku menjadi lemas. Aku memberikan 1,5juta sebelum akhirnya dia pergi meninggalkanku sendiri.


POV HENDRA

Aku memberitahu Dita bahwa besok aku harus pergi ke jakarta untuk rapat koordinasi dengan perusahaan pusat selama 3 hari. Dita ternyata tidak mau ditinggal sendiri dirumah dan meminta untuk ikut denganku. Aku pun tidak bisa menolak keinginannya dan akhirnya kami pergi berdua ke jakarta.

Saat kami berada di bandara, Dita selalu menggandeng tanganku. Kami terlihat seperti pasangan suami istri yang sangat romantis. Aku pun merasa sangat bahagia ditemani Dita karena selama ini setiap pergi ke luar kota selalu berangkat sendiri. Apalagi sekarang penampilan Dita sudah berbeda. Dia begitu terlihat menawan dengan balutan pakaian serba hitam dan rambut yang terurai. Kulit lengannya yang putih dan mulus juga terlihat begitu indah. Dita sudah tidak malu lagi berpakaian seperti yang aku inginkan.


Setelah pesawat kami mendarat di bandara, kami bergegas menuju hotel yang sudah kami pesan. Kemudian kami beristirahat sejenak sebelum akhirnya aku meninggalkan Dita di kamar hotel karena ada meeting dengan kantor pusat. Dita tidak bersedia menunggu di hotel karena dia juga lelah dan ingin segera tidur katanya.

Pada jam 18.00 aku sudah tiba dihotel dan bergegas menuju kamarku. Aku lihat Dita sedang duduk di depan cermin sambil merias wajahnya. Dia memberikan senyuman kepadaku dan segera ku cium bibirnya. Aku mencium aroma yang wangi dari tubuhnya yang membuatku sedikit terangsang.  Tubuhnya terlihat sangat seksi karena menggunakan lingerie seksi pemberianku. Kemudian aku melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dengan tubuh yang hanya dibalut handuk aku keluar dari kamar mandi. Dita yang melihat tubuh kekarku seketika bangkit dari duduk dan berjalan mendekatiku. Dita memeluk tubuhku dan mulai mencium bibirku yang sedang berdiri. Kemudian dia dengan mudah melepas handuk yang melilit tubuhku sehingga tidak ada kain satupun yang menutupi tubuhku.

Tanganku mulai meraba payudaranya sehingga desahan erotis Dita mulai keluar dari mulutnya. Setelah itu aku membuka semua pakaian seksi dari tubuh Dita. Sehingga tampaklah gunung kembar nan putih yang menggantung di dada wanita ini. Aku yang sudah tak sabar segera menciumi puting pinknya.

Aku rebahkan badan Dita ke ranjang kemudian aku mulai menjilati seluruh bagian tubuhnya. Dita yang menerima rangsangan dari lidahku yang menyentuh tubuhnya hanya bisa mendesah dan sesekali menjambak tambutku. Aku semakin bersemangat melakukan aksiku saat ku ketahui wanita yang aku cintai ini dikuasai birahi.

"Sayang..  aku boleh minta satu hal?" Tanyaku menghentikan aktivitasku.

"Apa sayang?" Dita membalas dengan pertanyaan

"Boleh minta keperawananmu yang tersisa?" Tanyaku melanjutkan

"Sejak kenal kamu aku sudah gak perawan sayang. Perawanku diambil Andi" jawabnya. Aku senang karena Dita hanya menyebut nama suaminya dengan sebutan Andi. Biasanya didahului dengan kata mas.

"Kamu masih ada satu keperawanan sayang" ucapku

"Apa yang? Kamu aneh deh" tanyanya penasaran.

"Ini sayang" ucapku singkat sambil jariku menyentuh lubang pantatnya.

"Ihhh sayang aneh-aneh aja. Jijik yang" ucapnya menolak halus permintaanku.

"Tidak ada yang menjijikkan bagiku dari seluruh bagian tubuhmu sayang" ucapku menenangkannya.

"Nanti kamu akan lebih merasakan kenikmatan sayang" lanjutku

Dita hanya bisa diam dan jariku mulai mengelus elus lubang pantatnya. Aku melihat ketegangan yang terpancar dari wajahnya saat ini. Setelah bebeapa saat aku mulai memasukkan jatiku kedalam lubang anusnya. Dita sedikit menjerit kesakitan namun dia tidak memberikan penolakan.

Setelah jari telunjuk bisa bergerak bebas karena lubang anusnya yang sudah beradaptasi aku mulai memasukkan jari tengahku bersama. Awalnya Dita terlihat meringis kesakitan namun aku segera menjilati putingnya agar konsentrasi dia teralihkan.

Desahan Dita semakin terdengar karena jilatan lidahku. Rasa sakitnya mulai berkurang karena digantikan oleh rangsangan. Aku melanjutkan beberapa saat hingga aku putuskan untuk memulai prosesi pengambilan keperawanan anus Dita.

Saat kepala kontolku sedikit masuk tiba-tiba dita menjerit kencang sambil meringis kesakitan. Aku hanya diam mendengar jeritannya dan tetap fokus ke lubang anusnya. Perlahan kumasukkan lagi kontolku yang sudah sangat keras secara perlahan. Hingga kepala penisku sebagian besar sudah berhasil masuk.

"Aaaarh sayang… sakit banget. Sudah yang. Aku gak kuat" ucapnya sambil meneteskan air mata.

"Sabar ya yang… sakitnya cuma diawal saja kok. Bentar lagi kamu akan merasakan kenikmatan yang belum pernah kamu rasakan" ucapku menenangkan Dita yang sedang kesakitan.

Dita mulai memegang bongkahan pantatnya seolah ingin membantu mempermudah kontolku masuk. Kalau dilihat dari ukurannya, rasanya kontol jumboku akan sulit masuk kedalam vaginanya. Namun aku tidak menyerah dan terus berusaha memasukkannya.

Aku ulangi gerakan kontolku kelubang anusnya dan terlihat ada sedikit kemajuan dari sebelumnya. Kepala kontolku sudah masuk sempurna dan kubiarkan menancap beberapa saat hingga akhirnya aku mendorong kuat kontolku untuk masuk kedalam lubang anus mungil Dita.

"Aaaakkkkkk…. Sakit sayang. Udah cukup sayang. Sssakiit banget… hiks hiks" jerit Dita sambil menangis kesakitan.





Terlihat darah segar mulai keluar dari lubang anusnya pertanda penisku berhasil merobek dinding anus Dita. Aku diamkan beberapa saat menunggu kondisi Dita tenang. Air mata Dita masih mengalir di pipinya sambil meringis kesakitan. Tangannya meremas sprei dengan kencang untuk membantu meredakan rasa sakit.

Aku sebenarnya merasa kasihan dengan kondisi Dita saat ini namun nafsuku mengalahkan rasa kasihanku. Aku mendorong maju penisku maju mundur kontolku dengan perlahan. Hingga jeritan kesakitan Dita sudah tidak terdengar lagi dan berubah menjadi erangan.

Masih dengan posisi yang sama aku memaju mundurkan kontolku lagi. Kali ini aku mempercepat gerakan kontolku dari sebelumnya. Erangan Dita mulai sering terdengar pertanda dia sudah mulai menikmati anal sex. Aku bahagia melihat ini karena berhasil membuat Dita menikmatinya.

Setelah puas dengan posisi seperti ini, aku meminta Dita untuk pindah kekursi. Terlihat dia sedikit merasa kesakitan namun tetap dia tahan. Akhirnya Dita sudah nungging diatas kursi dengan posisi sempurna. Segera aku masukkan kontolku yang masih sangat keras ke lubang anusnya dan mulai menggenjot.


Genjotanku semakin ku percepat diiringi desahan kenikmatan Dita yang mulai terdengar. Aku semakin bersemangat memacu kontolku hingga akhirnya tubuh Dita mulai mengejang. Dita mengalami orgasme yang menurut dia aneh karena kontolku tidak masuk kedalam vaginannya. Setelah itu aku melanjutkan genjotanku hingga akhirnya sudah tidak sangup lagi menahan spermaku dan CROOOOT.

 

Kami akhirnya mengistirahatkan diri sambil merebahkan badan diatas kasur. Tubuh Dita yang sudah lemas hanya bisa mematung sambil memandang langit-langit kamar. Aku berulang kali mengucapkan terima kasih kepadanya karena telah memberikan keperawanan anusnya kepadaku. Kemudian kami tertidur hingga pagi hari.

Kami sedang menikmati sarapan pagi di restoran hotel. Sejak bangun tidur tadi, aku melihat Dita berjalan sedikit mengangkang. Akibat gempuran kontol jumboku yang merobek dinding anusnya. Hingga pagi ini aku masih sering mengucapkan terima kasih kepada Dita karena diijinkan menjadi orang pertama menikmati anusnya.

"Sayang, aku ada hadiah buat kamu" ucapku kepadanya

"Hadiah apa yang?" Tanyanya penasaran

"Ini hadiah karena kamu sudah mengizinkanku mengambil keperawanan anusmu sayang" jawabku sambil mengeluarkan kotak kecil merah.

Saat kotak itu ku buka, betapa kagetnya Dita melihat hadiahku. Hadiah berupa kalung emas dengan liontin salib nan indah. Dia terlihat sedikit ragu saat melihatnya namun aku bergegas bangkit dari tempat dudukku dan memakaikan kalung itu.


Betapa indah kalung itu melingkar dilehernya saat ini. Kalung itu menambahkan aura kecantikan di diri Dita saat ini. Simbol kristus membuat orang yang memakainya mengeluarkan aura baik walaupun belum mengimaninya. Dita mulai menepis keraguannya saat melihatku terpesona dengannya saat ini.

"Makasih sayang, kalungnya cantik. Tapi aku masih nyaman dengan keyakinanku sekarang" ucapnya

"Gak papa sayang. Aku gak akan memaksamu mengikuti keyakinanku" jawabku.

"Tapi gak tau bagaimana kedepan sayang. Yang jelas aku hanya ingin bersamamu saat ini" ucapan Dita membuatku sedikit lega. Aku yakin pasti suatu saat Dita akan mengikuti keyakinanku. Ini hanya masalah waktu saja!

"Kamu merasa nyaman bersamaku sudah membuatku senang sayang" ucapku

"Aku merasa takut kalau kamu meninggalkanku. Sepertinya aku sudah terlalu bergantung kepadamu. Setiap kamu meminta sesuatu dariku, aku akan sangat merasa bersalah kalau tidak mengabulkannya karena kamu sudah baik kepadaku" ucap Dita mencurahkan isi hatinya. Aku mendengar ucapannya merasa bahagia karena wanita yang aku akan rebut dari Andi sudah menyatakan bergantung kepadaku.

Hal inilah yang akan menjadi modal untuk membuat Dita untuk tunduk terhadap perintahku nanti. Wanita yang dulu ku kenal sebagai istri yang sholeh dan lugu kini menautkan hati dan jiwanya kepadaku. Usaha memang tidak pernah menghianati hasil. Tetap menyerah jangan semangat. Eh…

Pada saat malam menjelang, aku menyuruh Dita untuk berdandan karena aku akan mengajaknya ke suatu tempat. Tidak lupa aku memilihkan baju yang akan dipakai Dita karena malam ini aku akan mengajak ke suatu tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Berkali-kali Dita menanyakan tempat itu namun tidak ku jawab dengan alasan surprise.



Dita terlihat begitu cantik memakai gaun itu. Ditambah lagi saat ini dia juga sudah menggunakan heels. Tubuhnya yang proporsional semakin terlihat indah dengan pakaian itu. Aku tidak bosan-bosan memandangi wajahnya yang sangat sempurna ini.

Kita sampai di depan bangunan yang dengar parkiran yang luas. Bangunan itu bertuliskan SEMPROT SUPER CLUB dengan lampu di sekelilingnya. Suasana di sekitar parkiran cukup gelap dan tampak beberapa orang masuk ke dalam gedung itu. Jenis pakaian yang digunakan mereka sama seperti yang sedang dipakai Dita saat ini sehingga memancing Dita untuk bertanya kepadaku.

"Tempat apa ini sayang?" Tanyanya padaku dengan ekspresi kebingungan.

"Ini diskotik sayang" jawabku singkat pura-pura tidak tahu kebingungan Dita. Mendengar jawaban itu Dita kaget dan protes kepadaku.

"Aku takut yang. Aku belum pernah masuk ke tempat seperti ini" ucap Dita

"Tenang yang, kan ada aku. Aman pokoknya!" Ucapku menenangkan kekasihku hingga akhirnya Dita masuk kedalam bersamaku.

Di Dalam club Dita terlihat bingung namun dengan suasananya. Alunan musik DJ yang sangat kencang semakin terlihat dia tidak menikmatinya. Akhirnya kami duduk disebuah sofa bagian pojok dan mulai memesan minuman. Dita bingung dengan nama-nama minuman di daftar menu karena sangat asing baginya.

Akhirnya Dita menyuruhku memilih pesanan untuknya. Aku memilihkan minuman cocktail untuk untuk Dita. Selain karena rasanya enak, cocktail juga cocok untuk orang yang belum pernah meminum alkohol sama sekali. Sedangkan aku memesan sebotol Tequila untuk menemaniku menikmati suasana di Club ini.

Saat minuman datang, Dita mencoba minuman yang telah dipesan. Ekspresinya Terlihat seperti orang yang sedang minum obat merasakan pahit dari minuman itu. Lama kelamaan Dita terbiasa meminum minuman tersebut dan aku melihat wajahnya sudah kemerahan.

Sepertinya Dita mulai sedikit mabuk dan aku lihat dia mulai menikmati alunan musik. Gaya bicara Dita sudah tidak seperti biasanya dan terdengar menyeret ucapannya. Kemudian aku tawarkan satu sloki tequila kepadanya dan tanpa bertanya dia meminum sampai habis.

Setelah meminum tequila dariku, Dita semakin kacau. Aku menarik tangannya untuk berjoget bersama. Dita hampir terjatuh karena dia kesusahan mengontrol dirinya yang sudah mabuk. Kepalanya terasa pusing karena ini pertama kali merasakan mabuk. Setelah puas berada di Club akhirnya aku mengajaknya keluar sambil memapah tubuhnya.

Setelah sampai dirumah aku papah Dita menuju kamar tidur. Kepalaku sebenarnya juga pusing akibat minuman yang aku minum tadi. Namun melihat pantat Dita dengan posisi tengkurap aku ingin mengulangi anal sex yang pernah kulakukan. Aku singkap dress ketat yang ia gunakan kemudian kutarik celana dalamnya sehingga terlepas.



Aku mulai memasukkan kontolku yang sudah berdiri tegak ke lubang anus Dita dan langsung memompanya tanpa pemanasan. Walaupun terasa masih sulit kontolku masuk ke lubang anusnya, dengan sedikit paksaan akhirnya kontolku berhasil menjebolnya. Kontolku terasa seperti dijepit karena masih sangat sempit.

Aku terus memacu dengan kasar dan terlihat Dita masih tidak sadarkan diri karena mabuk yang terlalu parah. Hingga akhirnya aku merasakan spermaku akan keluar sehingga kubenamkan sedalam-dalamnya ke ujung lubang anusnya  dan CROOOOT. Spermaku menyembur banyak di lupang anusnya yang masih sempit ini sebelum akhirnya tertidur.


Aku memandangi wajah Dita yang masih tertidur pulas. Wajahnya yang begitu cantik dan putih sedang terlelap disampingku. Memandangi wajahnya membawaku kembali ke waktu ketika pertama kali berjumpa dengannya di bank. Aku memang benar-benar sudah jatuh cinta pada wanita ini sejak awal perjumpaan.

Dia sudah menjadi pribadi yang sangat berbeda dengan dulu. Identitas wanita sholehah sudah tidak pantas lagi disematkan kepadanya karena sejak dia tinggal bersamaku dia tidak pernah lagi melakukan sholat karena mukena yang digunakan untuk sholat saja sekarang dia tidak punya.

Kalung salib pemberianku seolah menegaskan identitas keimanannya saat ini walaupun dia belum mengakuinya. Sering dia bertanya tentang ajaran agama yang aku anut dan dengan sabar aku menjelaskannya. Namun Dita bukanlah wanita yang bodoh. Pertanyaannya selalu kritis bahkan aku sampai harus bertanya dulu kepada rohaniawan untuk menjawab pertanyaan Dita.

Selain itu, jiwaku dan jiwanya sepertinya sudah menyatu karena kita sudah tinggal berdua selama beberapa bulan. Baik dan buruk sifat Dita aku sudah mengetahuinya begitu juga sebaliknya. Selain itu, aku sudah banyak mengenalkan banyak hal kepadanya. Mulai dari sex mengairahkan, anal sex bahkan semalam dia meminum minuman keras pertama kali sepanjang hidupnya.

Sungguh ikatan percintaan kita sudah terlalu jauh dan aku berfikir bahwa inilah saatnya untuk memiliki Dita seutuhnya. Aku harus lebih mendorong Dita untuk segera menyelesaikan hubungannya dengan Andi sehingga kita bisa hidup bersama tanpa bayang-banyang Andi. SEMOGA RENCANAKU SETELAH INI BISA BERJALAN LANCAR!


===============

11. BERAKHIR

POV DITA

Aku terbangun dari tidurku pagi ini dan kepalaku terasa pusing sekali. Semalam aku mabuk bahkan tidak sadar jam berapa kembali ke rumah. Aku masih mengenakan dress yang semalam aku pakai saat pergi ke club. Saat menggerakkan badanku pantatku terasa perih. Kemudian kuraba bagian pantat dengan tanganku ternyata celana dalamku sudah terlepas.

Bekas sperma yang sudah mengering masih menempel di area lubang anusku. Sepertinya Hendra semalam melakukan anal sex ketika aku dalam kondisi mabuk. Tapi rasa perih yang aku rasakan tidak seperti pertama kali Hendra menjebol lubang anusku. Sepertinya lubang anusku sudah mulai terbiasa dengan Kontol Herman walaupun masih terasa sedikit perih.

Herman masuk kedalam kamar membawakanku teh panas dan roti. Saat Hendra mendekatiku, aku mencubit genit pinggangnya sebagai bentuk protes karena dia menyetubuhiku tanpa izin. Hendra hanya bisa tersenyum dan meminta maaf sambil menyodorkan teh hangat kepadaku. Perhatian yang diberikan Herman memang melebihi mas Andi. Sesibuk apapun dia tetap selalu perhatian terhadap kondisiku.

Aku mengambil HP dari dalam tasku dan muncul notifikasi pengingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Hendra. Aku langsung memeluk kekasihku dengan erat. Hendra sepertinya penasaran dengan sikapku ini.

"Sayang… selamat ulang tahun ya. Semoga dengan bertambahnya usia semakin dimudahkan segalanya. Amiin" ucapku menjawab rasa penasaran Hendra.

"Makasih sayang. Jujur aku terharu banget kamu ingat ulang tahunku" jawabnya dengan mata berbinar.

"Mau hadiah apa sayang?" Tanyaku

"Minta dua hadiah boleh gak?" Tanyanya balik

*Apa sayang?" Tanyaku penasaran

"Mau gak dulu nih?" Dia balik bertanya

*Mau sayang. Apa?" Tanyaku penasaran

"Nanti kamu tau sendiri. Yang penting kamu mau dulu" jawabnya dengan ketawa. Aku penasaran dengan permintaan hadiah dari Hendra. Namun aku menerima sikapnya yang masih merahasiakan permintaanya. Hendra akhirnya pamit kepadaku untuk pergi bekerja.

Menjelang malam Hendra kembali kerumah dengan wajah bahagia. Entah apa yang membuatnya bahagia karena saat kutanya dia tidak menjawab. Tiba-tiba dia menyuruhku untuk bersiap-siap karena akan mengajakku keluar rumah. Aku segera mempersiapkan diri dengan berdandan dengan segera.

Saat aku sudah siap, Hendra membawaku keluar rumah dengan mobil. Aku semakin penasaran kemana Hendra akan membawaku karena Hendra selalu berhasil membuat kejutan kepadaku. Mobil melaju membelah malam dan Hendra selalu tersenyum misterius kepadaku.

"Saatnya aku minta hadiahnya sayang" ucapnya mengagetkanku saat mobil berhenti dilampu merah.

"Mau hadiah apa sayang?" Tanyaku penasaran

"Aku ingin kamu coba eksib yang" ucapnya.jujur aku tidak tahu arti dari eksib. Seketika jantungku berdetak kencang mendengar permintaan Hendra kepadaku.

Permintaan Hendra benar-benar membuatku gila. Sehingga membuatku menolak permintaanya. Namun lagi-lagi Hendra sangat piawai meyakinkanku untuk menuruti perintahnya sehingga membuatku luluh dan melakukan apa yang ia minta.

Aku mulai melucuti pakaian yang aku pakai didalam mobil. Hendra terlihat tertawa-tawa melihatku panik. Sedangkan wajahku terlihat sangat panik takut ada orang yang melihatku telanjang. Aku menguatkan nyaliku untuk mulai berani melepas pakaianku satu persatu. Tidak menunggu waktu lama akhirnya seluruh pakaianku terlepas.

Setelah semua pakaianku terlepas aku merasakan sensasi yang berbeda. Rasa malu, takut dan tegang bercampur menjadi satu. Hendra berusaha meyakinkanku kalau aku akan menikmati sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku berusaha menutupi payudaraku yang menggantung dengan tanganku namun Hendra mencegahnya.

Mobil terus melaju menyusuri tengah kota dengan kondisi jalanan yang padat. Beberapa orang melirik ke dalam mobil entah mereka melihat tubuhku atau tidak. Aku semakin was was melihat keluar mobil mengamati setiap pengguna jalan. Setiap pandangan orang kearah mobil selalu membuatku khawatir.

Hendra membelokkan mobilnya ke arah pom bensin. Jantungku kembali berdebar setelah sebelumnya sempat tenang. Aku semakin panik saat mengetahui tangki pengisian BBM di sebelah kiri. Otomatis transaksi dengan petugas SPBU akan melalui jendela pintuku.

Petugas SPBU melirik ke arahku saat bertanya jumlah bahan bakar yang akan kita Beli. Dia seperti menelan ludahnya melihat kulit pindakku yang mulus. Payudaraku sengaja aku tutupi dengan tanganku saat petugas itu datang. Hendra hanya bisa tersenyum kepadaku melihat diriku yang sangat tegang.

Setelah pengisian selesai, kami berjalan meninggalkan SPBU. Hendra cekikikan melihatku saat berada di SPBU tadi. Kemudian aku mencubit jengkel pinggangnya hingga kesakitan. Kemudian mobil berhenti bergerak  karena ada truk terguling didepan yang menghalangi jalan.

Kemacetan yang lumayan parah karena harus menunggu mobil derek untuk memindahkan truk itu. Memanfaatkan momen itu, tangan hendra tiba-tiba menyentuh vaginaku. Aku sempat menepis tangannya karena kaget saat tangan hendra mendekat tiba-tiba. Perlahan tangan hendra bermain di bibir vaginaku. Aku hanya bisa menikmati permainan jarinya saat ini.


Dengan perlahan dan berkelanjutan dia mulai merangsang gairahku. Aku mulai mendesah menikmati rangsangan yang diberikan Hendra kepadaku. Jari-jarinya bergerak intens divaginaku hingga kurasakan tangannya bergerak semakin cepat. Desahanku mulai bergerak semakin keras menikmati rangsangan yang diberikan Hendra. Selain menikmati rangsangan dari Hendra, mataku juga selalu was-was melihat orang disekitar mobil.

Kocokan jari-jari tidak melambat bahkan semakin kencang dan badanku bergerak tak beraturan karena rangsangan itu hingga aku merasakan akan mencapai punya dan akhirnya CREEET. Hendra tersenyum kepadaku saat aku mengalami squirt hingga cairan kewanitaanku menyembur mengenai dashboard mobil.

Tanpa memberiku waktu yang lama untuk beristirahat, akhirnya Hendra mulai mengocok memekku dengan kencang lagi. Aku seketika menjerit saat ibu jarinya juga merangsang klitorisku hingga akhirnya aku mendapatkan orgasme lagi. Jari-jari Hendra terus bermain-main divaginaku sekitar 20 menit.

Entah sudah berapa kali aku mengalami orgasme hingga semua cairan kewanitaanku tertumpah keluar. Saking lamanya dia mengocok vaginaku, membuat vaginaku hampir mati rasa. Kemudian truk yang terguling berhasil dipindahkan dan Hendra menghentikan aktivitasnya karena harus menjalankan mobil membawaku pulang ke rumah masih dengan tubuh telanjang.

Setelah beberapa menit akhirnya mobil tiba dirumah Hendra. Aku bergegas masuk dengan membawa pakaianku yang berserakan dimobil. Aku segera masuk kerumah khawatir ada orang yang melihat tubuh telanjangku. Kemudian Hendra menyusul masuk kedalam kamar menemuiku berbaring di dalam kamar.

"Sayang makasih banget ya. Seru banget tadi" ucap Hendra sambil cekikikan. Aku memasang muka cemberut kepadanya kemudian dia memeluk sambil mencium keningku.

"Sekarang saatnya aku minta hadiah yang kedua yang" ucapnya melanjutkan sambil beranjak mengambil barang tali dari dalam kardus. Akhi hanya diam melihat Hendra mengikat tanganku dan mengikatkan di ujung ranjang. Tidak lupa dia juga menyuruhku untuk memakai lingerie transparan berwarna hitam untuk menambah keseksian tubuhku.

Hendra kemudian menutup mataku dengan kain. Dan selesailah aktivitasnya mengikat tubuhku diranjang. Aku hanya bisa diam berdebar menanti kejutan yang akan diberikan Hendra kepadaku.

"Sayang, apapun yang terjadi jangan pernah buka tutup mata ya" ucapnya dan semakin membuat perasaanku tidak karuan. Aku hanya bisa mengangguk menyetujui permintaannya.

"Kalau kamu buka tutup matamu, berarti hadiah dari kamu gagal" ucapnya lagi memperingatkanku.

"Iya yang" jawabku singkat

"Saat nanti permainan dimulai, jangan pernah bertanya apapun dan protes" lanjutnya. Aku hanya bisa mengangguk lagi menyetujui permintaannya.

Hendra mulai mencium mulutku dengan lembut. Tangannya juga mulai meremas-remas payudaraku. Aku membalas ciuman bibir Hendra sehingga membuat gairahku mulai bangkit lagi. Rasa lemas karena orgasme berulang kali saat di mobil seketika hilang diganti oleh nafsu birahi. Hingga beberapa saat, ciuman Hendra berhenti kemudian dia menaikkan lingerie yang aku pakai. Nampaklah kedua payudaraku yang menyembul keatas.

Tiba-tiba aku dikejutkan dengan sesuatu yang tidak pernah aku kira sebelumnya. Ada dua ciuman yang sedang menikmati dua bagian tubuhku. Berarti saat ini di dalam kamar ada tiga orang.  Ingin rasanya aku berontak dan bertanya kepada Hendra namun aku sudah terlanjur menyanggupi persyaratan sebelumnya. Aku hanya bisa diam dan pasrah terhadap kondisiku saat ini.

Satu rangsangan berada di area payudaraku dan satunya lagi di area selangkangan. Karakter rangsangannya hampir sama sehingga aku tidak bisa membedakan diposisi mana Hendra merangsangku. Ciumannya pindah ke telingaku dan satunya lagi pindah ke vaginaku. Aku hanya bisa mendesah menikmati dua rangsangan yang datang bersamaan hingga mencapai puncak yang pertama. Cairan kenikmatanku sepertinya keluar sangat banyak dan terdengar sayup-sayup orang tertawa lirih mungkin karena kelucuan saat cairanku menyembur kewajah.

Mereka melanjutkan rangsangan dengan mulutnya dan aku mengalami orgasme berikutnya. Nafasku tersengal sengal setelah mencapai puncak kenikmatan. Setelah itu kurasakan ada sesuatu yang masuk kedalam vagina dan mulutku secara bersamaan. Mereka saling memaju mundurkan kontol mereka meski ditempat yang berbeda.

Aku merasakan kontol yang masuk kedalam vaginaku lebih besar dari kontol Hendra. Karena aku merasakan vaginaku lebih terasa penuh dibanding saat Hendra memasukkan kontolnya. Gerakan mereka tanpa Henti hingga mereka menghentikan aktivitasnya bersamaan. Aku mengalami orgasme lagi saat kontol besar itu berhenti mengenjot vaginaku.

Mereka mendekatkan kontoku ke mulutku dan mengesek gesekkan secara bergantian. Karena gesekan yang begitu intens akhirnya mulutku terbuka dan satu kontol masuk kedalam mulutku sambil bergerak maju mundur. Setelah itu berganti kontol yang lain dengan gerakan yang sama. Ukuran kontol yang terakhir  jauh lebih besar dari kontol Hendra dan membuatku berfikir bukan ukuran kontol orang Indonesia.

Setelah itu ikatan tanganku dilepaskan oleh mereka. Tanganku ditarik ke atas sehingga posisiku sekarang duduk. Ada dua kontol yang ditempelkan ke bibirku dan memukul-mukulkannya. Kemudian terdengar suara Hendra memerintahkanku untuk memegang kedua kontol itu dan mengulumnya secara bersamaan. Aku hanya bisa menuruti perintah Hendra tanpa penolakan.

Setelah mereka puas dengan kulumanku, tiba-tiba ada tubuh yang berbaring disampingku. Aku meraba tubuh orang itu dan aku yakin kalau orang ini bukan Hendra. Tubuhnya lebih besar dari tubuh Hendra dan perutnya juga sangat atletis. Hendra memerintahkanku untuk menaiki tubuhnya dan memasukkan kontolnya kedalam vaginaku.

Vaginaku terasa sesak saat kontol besar itu membelah vaginaku. Aku menggerakkan pinggulku perlahan untuk membiasakan vaginaku menerima kontol yang lebih besar dari ukuran normal. Desahanku kembali terdengar kemudian kurasakan ada kontol yang menyentuh bibirku meminta untuk dimasukkan ke dalam mulutku. Sekarang kedua lubang ditubuhku diisi oleh kontol besar dalam waktu yang bersamaan.





Desahanku semakin mengeras menikmati rangsangan yang diberikan kedua pria itu. Tubuhku bergerak tak beraturan karena kenikmatan yang aku terima. Sehingga membuatku mengalami orgasme lagi untuk kesekian kali. Nafasku ngos ngosan setelah mencapai puncak kenikmatan itu.

Sekarang penis orang asing itu ingin masuk kedalam lubang anusku. Bulu kudukku seketika berdiri membayangkan kengerian yang akan diterima setelah ini. Saat kontolnya mencoba masuk aku menjerit merasakan perih. Kontol yang jauh lebih besar dari kontol Hendra mencoba menerobos kelubang anusku sedikit memaksa.

Terdengar suara "krek" diiringi rasa sakit yang menyerang tubuhku. Sepertinya lubang anusku robek karena kontol besar itu memaksa masuk. Aku hanya bisa menjerit kesakitan dan tidak terasa air mataku keluar. Aku menguatkan hatiku demi menyenangkan orang yang sangat aku sayangi.

Setelah kontol besar itu masuk sempurna, tiba-tiba ada kontol lain masuk kedalam vaginku. mulutku dibuat menganga merasakan sensasi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Kemudian kedua kontol itu bergerak perlahan secara bersamaan. Rasa sesak di area selangkanganku sangat terasa karena gempuran kontol mereka dikedua lubangku secara bersamaan.



Lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Ini pertama kalinya aku merasakan Double penetration dari kedua pria itu. Gerakan penisnya secara bersamaan memberikan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Aku hanya bisa mendesah nikmat menerima perlakuan itu hingga beberapa kali cairan kewanitaanku meleleh keluar membasahi paha orang itu.

Setelah mereka puas melakukan gaya tersebut mereka membawaku kesofa panjang yang berada dikamar ini. Pria asing itu merebahkan badannya kemudian Hendra memerintahkanku untuk menaiki tubuh dan memasukkan penisnya kedalam vaginaku. Setelah semua penis tertancap masuk, pria itu menarik badanku sehingga berada didalam dekapannya.

Hendra memasukkan penisnya kedalam lubang anusku dengan mudah. Aku kembali lagi merasakan kenikmatan. Penis mereka mulai dipacu dengan kencang sehingga membuatku menjerit-jerit. Aku sudah tidak bisa berfikir yang lain lagi karena saat ini yang kurasakan hanyalah kenikmatan yang menguasai pikiranku.


Genjotan demi genjotan yang aku terima membuatku terbang melayang. Keringat kami saling bercampur menjadi satu dalam birahi. Gerakan mereka semakin ganas diiringi oleh birahiku yang mendekati puncak. Aku hanya bisa mendesah sambil menerima ciuman bibir dari bibir tebal orang asing itu. Hingga beberapa kali aku dibuat merasakan kenikmatan secara beruntun.

Tubuhku bergetar hebat saat mencapai orgasme. Tanpa memberiku waktu untuk beristirahat mereka terus memacu kontolnya hingga membuatku orgasme berulang kali. Stamina mereka sama-sama kuat sedangkan aku sudah kehabisan tenaga menerima perlakuan mereka. Beberapa saat mereka menyudahi permainan dan memindahkan ke kasur lagi. Tubuhku yang sudah sangat lemas diangkat oleh pria asing itu menuju ke kasur.

Kemudian Hendra menyuruhku memasukkan kontol pria asing yang sudah berbaring ke dalam anusku dengan posisi membelakangi. Setelah semua kontolnya masuk, kontol Hendra juga mulai masuk ke vaginaku. Mulailah mereka mengenjokan kontolnya bersamaan. Aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan mereka hingga kudengar Hendra mulai mengerang sambi mempercepat gerakannya kemudian CROOOOT. seketika gerakan mereka berhenti setelah sperma Hendra keluar didalam vaginaku.





Setelah itu Hendra pindah ke sofa menyaksikan pertarunganku dengan orang asing yang masih memompa anusku dari bawah. Aku dibuat beberapa kali orgasme dengan posisi ini. Stamina orang asing ini jauh lebih kuat dibandingkan Hendra. Tiba-tiba dia menghentikan gerakannya dan mencabut kontolnya dari anusku.

Dia menyuruhku menjilati kontolnya yang sedikit berbau karena telah masuk dilubang anusku. Namun rasa bau yang aku cium tidak kuperdulikan karena aku ingin segera membuat orang ini mengeluarkan spermanya untuk menyudahi permainan karena tubuku sudah sangat lemas. Dengan sisa-sisa tenaga aku kocok dan jilat penis besarnya hingga akhirnya CROOOOT. Spermanya menyembur banyak kewajahku dengan mata yang masih tertutup kain.


Tubuhku seketika ambruk ke kasur karena sudah tidak ada tenaga lagi. Kemudian setelah itu tertidur. Tanpa tahu siapa orang asing yang diundang Hendra untuk menyetubuhiku. Untuk kesekian kali Hendra memberiku pengalaman baru yang belum pernah kurasakan. Setiap pengalaman baru yang diberikan Hendra kepadaku selalu membawa kenikmatan. Aku semakin mencintai lelakiku ini!


POV ANDI

Proyek yang aku kerjakan di pulau S susah mencapai 70%. Hubunganku dengan istriku semakin memburuk karena sudah lama kita tidak berkomunikasi. Aku hanya bisa pasrah menerima takdir Tuhan yang diberikan kepadaku. Apapun takdir yang nanti akan aku terima harus aku jalani dengan ikhlas.

Dalam kondisi penuh kegundahan aku ingin membuka forum itu untuk meredakan kegundahan. Aku ambil HPku dan mulai kubuka forum itu berharap ada laporan dari Hendra tentang perkembangan istriku. setelah membuka forum itu aku melihat ada update dari thread yang dibuat Hendra. Kemudian aku mulai membaca dengan jantung berdebar.

*****************************************

DeBanker:

Cerita kali ini akan lebih seru dari sebelumnya dan ini laporan terakhir SSI ane dengan binor ya… πŸ˜€ πŸ˜€

Lanjut, jadi ane kemaren ada tugas ke kantor pusat di jakarta untuk meeting. Ternyata Binor tidak mau ditinggal dan akhirnya ikut bersama ane ke jakarta. Pakaian Binor saat berangkat sudah membuat banyak lelaki meliriknya. Tentunya ane bangga dengan hal itu karena menggandeng wanita yang dikagumi banyak orang. Inilah penampilan binor saat berangkat ke jakarta via pesawat.

Body nya mantap euy… 😜😜

Setelah kita sampai di hotel ane keluar lagi untuk bertemu dengan orang pusat dan meninggalkan binor dikamar sendiri. Ane balik ke hotel menjelang malam dan langsung menyusul binor ke kamar. Saat ane buka pintu betapa terpukau melihat binor bercermin dengan lingerie seksi. Seketika nafsu ane naik tapi karena rasa gerah akhirnya ane memutuskan untuk mandi dulu. Inilah penampakan bidadari binor ane.



Satu kata, SEMPURNA!!!

Setelah mandi ane keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Ketika binor melihat tubuh ane seketika birahi binor naik. Akhirnya terjadilah hal-hal yang diinginkan. Kami mulai saling meraba sebelum akhirnya ane meminta keperawanan terakhir yang tersisa dari binor. Ane meminta dia untuk menjebol anusnya.

Awalnya binor menolak permintaan ane namun dengan kesabaran dalam membujuk akhirnya binor bisa luluh juga. Ane mulai memasukkan satu jari ane ke lubang anus binor beberapa saat. Setelah dirasa mulai longgar ane memasukkan dua jari kedalamnya. Pada saat dua jari ane masuk terdengar binor merintih kesakitan karena perih dilubang anus binor yang sempit.

Ane begitu bersemangat saat itu hingga ane berfikir untuk segera memasukkan kontol ane yang sudah tegang kedalam memek binor. Akhirnya dengan penuh perjuangan diiringi jeritan dan tangisan rasa sakit dari Binor, kontol ane berhasil masuk kedalam. Keluarlah darah segar mengalir dari lubang anus binor saat itu. Barbuk ngeri. Yang gak suka anal gak usah lihat!

Aku mulai mengenjot perlahan hingga akhirnya lubang anus binor terbiasa dengan kontol ane. Setelah itu ane mulai mempercepat sodokan maju mundur. Ane merasakan kenikmatan karena kontol ane seperti dijepit kencang oleh lubang anus binor kesayangan ane. Setelah itu ane ajak binor pindah kekursi. Dan terlihat jalan binor mengangkang karena perih setelah ane jebol anusya. Posisi binor dikursi menungging membelakangi ane dan segera ane masukkan kontol ane kedalam lubang anus binor. Hingga akhirnya ane mencapai puncak kenikmatan. Sperma ane masuk sempurna ke lubang anus Binor tercinta. Setelah itu kami tidur bersama.

Ketika makan ane berikan hadiah untuk binor berupa kalung dengan liontin salib sebagai tanda terima kasih karena sudah memberikan keperawanannya yang terakhir. Binor terlihat ragu memakainya kemudian ane langsung memakaikan kalung itu ke lehernya yang putih. Kalungnya menambah cantik penampilannya. Ane benar-benar suka!

Semakin menambah sempurna kecantikan binor kan? πŸ˜€πŸ˜€

Binor mau memakainya namun masih belum mau pindah ke keyakinan ane karena masih nyaman dengan keyakinannya sekarang. Ane pun menerima keputusan binor sambil berusaha untuk lebih meyakinkannya lagi. Kemudian yang membuat ane terharu, binor ternyata sangat takut kalau ane meninggalkannya karena binor sudah mengorbankan banyak hal. Inilah yang membuat ane yakin kalau binor suatu saat nanti bakal tunduk pada ane sepenuhnya.

Pada malam hari ane kasih kejutan binor dengan mengajaknya dugem. Walaupun jalan binor masih mengangkang. Lagi-lagi binor awalnya menolak namun setelah bujuk rayu akhirnya binor mau masuk kedalam. Singkat cerita akhirnya binor minum minuman beralkohol pertama kalinya. Setelah ini kami berjoget bersama menikmati musik dengan kondisi mabuk. Kemudian ane bawa binor pulang kerumah dalam kondisi mabuk parah.

Melinat pantat binor yang terbaring di kasur membuat joni ane berdiri lagi. Dengan sedikit sempoyongan karena mabuk ane melepas celana dalam binor dan akhirnya ane anal untuk kedua kalinya. Saat ane anal, binor tidak bangun sama sekali karena mabuk berat. Akhirnya setelah sperma ane keluar, kemudian tidur.

Dihari ulang tahun ane, ane minta dua hadiah kepada binor. Tentunya hadiah itu bukan berupa barang tapi pengalaman yang belum kita rasakan bersama.

Hadiah Pertama: Eksib

Ane meminta hadiah yang pertama agar bersedia eksib ditempat umum yang ramai. Dengan mobil kesayangan, ane membawa binor jalan-jalan malam menyusuri kota. Setelah sampai di lampu merah ana meminta binor untuk melepas pakaiannya. Binor sangat terkejut dengan permintaan hadiah ane yang pertama. Akhirnya dengan rasa was-was binor mulai melucuti pakaiannya.

Setelah semua pakaian binor terlepas ane menjalankan mobil. Tampak sekali binor ketakutan karena khawatir ada yang melihat dari luar. Ane semakin tertantang untuk membuat binor semakin panik. Ane arahkan mobil ke SPBU untuk mengisi bahan bakar. Wajah binor semakin pucat karena ulah ane yang membuka kaca pintu samping binor. Pegawai SPBU sepertinya melihat tubuh telanjang binor karena dia beberapa kali melirik ke dalam mobil. Setelah selesai mengisi BBM ane menjalankan mobil menyusuri kota hingga kami berhenti karena ada kemacetan karena terjadi kecelakaan.

Kesempatan itu tidak aku sia-siakan kemudian aku segera mengarahkan jari tanganku ke vaginanya yang terbuka. Setelah beberapa saat mengobel memeknya akhirnya binor merasakan orgasme. Ane terus melanjutkan permainan jari-jari ane hingga beberapa kali membawa binor merasakan orgasme di dalam mobil sebelum akhirnya membawa binor untuk petualangan selanjutnya.

Hadiah Kedua: Threesome

Ini pengalaman pertama buat ane dan Binor melakukan 3S. Jadi ane punya kenalan orang negro yang lumayan dekat karena kita sering ketemu di beberapa acara. Kemudian ane tawarin buat ikut 3S dengan binor kesayangan ane. Akhirnya di mau dan ane kasih beberapa syarat ke negro.

Syarat yang pertama tentunya gak boleh ambil gambar dan hanya ane yang boleh. Syarat kedua dari awal sampai akhir Binor permainan Binor tidak tahu si negro karena ane akan menutup mata binor. Sehingga fantasi liar binor tetap terjaga karena ane takut binor jadi gak nafsu karena bukan kriteria dia. Akhirnya negro menyetujui syarat dari ane.

Saat dia masuk ke kamar, binor sudah dalam kondisi mata tertutup dan tangan terikat. Sebelumnya ane memberikan perintah ke binor untuk tidak membuka penutup mata sampai akhir permainan. Permainan Pun berjalan panas bahkan kami memberikan pengalaman terbaik untuk binor dengan melakukan double penetration. Awalnya binor menjerit dan menangis kesakitan tapi lama kelamaan tangisannya mereda berganti dengan kenikmatan yang binor rasakan. Akhirnya ane menumpahkan sperma ane di vagina binor dan negro menyemprotkan spermannya ke wajah binor. Berikut barbuk persetubuhan kita bertiga:

Gimana hu? Dah coli belum? πŸ˜…πŸ˜…

Itulah pengalaman baru yang ane rasakan bersama binor. Hubungan ane dan binor semakin liar apalagi setelah merealisasikan kedua hadiah diatas. Binor sekarang lebih suka tampil terbuka dan senang menjadi pusat perhatian. Pakaian yang digunakan binor semakin minim dan seksi. Ane semakin cinta sama binor!

Kemaren binor ane lihat muntah-muntah dikamar mandi saat pagi. Ane sudah curiga kalau binor kesayangan ane ini hamil. Kemudian ane beliin testpack dan ternyata hasilnya positif. Betapa bahagianya hati ane karena jalan untuk memiliki binor seutuhnya sudah didepan mata.

Kami berdiskusi setelah itu dan Binor mau meminta cerai kepada suaminya. Ane sangat senang mendengar perkataan itu terucap dari binor. Kemarin dia menghubungi suaminya untuk mengajak ketemu. Mereka sepakat untuk bertemu lusa karena suaminya akan pulang dulu dari pulau S. Ane sejujurnya berharap-harap cemas menunggu hasil pertemuan Binor dengan suaminya.

Demikian laporan perjalanan SSI ane yang terakhir. Semoga dalam waktu dekat Binor menjadi milik ane seutuhnya dan segera kita resmikan pernikahan tentunya menurut kepercayaan ane🫒🫒

*****************************************

Aku sudah tidak kaget lagi dengan kehamilan Dita. Karena setiap kali bersetubuh, Hendra selalu menumpahkan spermanya ke dalam vagina Dita. Namun dalam hati aku merasa iri dengan Hendra karena hanya dalam waktu beberapa bulan saja dia mampu membuat istriku hamil.

Tadi siang tiba-tiba istriku mengajak untuk bertemu. Aku sudah menyangka bahwa Dita akan mengajakku bercerai mengingat hubungan Dita dan Hendra yang semakin panas. Akhirnya kami menyepakati untuk bertemu lusa karena aku masih berada di pulau S.

Aku tiba didepan rumah yang sudah beberapa bulan ini aku tinggal. Kondisi rumah penuh kehangatan itu sekarang sudah berbeda. Semuanya tanpa menjadi dingin dan asing bagiku. Dengan langkah bergetar karena semua memori yang kembali hadir aku bergerak maju mendekati pintu.

Saat kubuka pintu kemudian aku melihat Dita yang sudah duduk membisu menatapku. Pipinya berurai air mata saat menatapku yang baru datang. Aku berusaha mengontrol diri agar tidak larut dalam kesedihan. Sedangkan Dita terlihat beberapa kali menyeka air mata yang terus menetes dipipinya.

Penampilan Dita sangat berbeda dengan sebelumnya. Baju gamis dan jilbab lebar yang dulu selalu menutup tubuhnya tidak lagi tidak lagi terlihat. Dia hanya menggunakan kemeja pendek dan celana jeans panjang untuk menutup tubuhnya. Rambutnya yang dibiarkan terurai dengan warna kecoklatan semakin membuatnya asing bagiku. Ditambah lagi kalung dengan liontin salib menbuatku semakin asing melihatnya. Wanita yang kukenal sholehah dari awal pernikahan sudah berubah menjadi wanita asing yang tidak aku kenali lagi.

"Aku sudah mengetahui semuanya" ucapku lirih membuka percakapan. Dita sepertinya kaget dengan ucapanku karena dia tidak mengetahui kalau aku sudah mengetahui perbuatannya dibelakangku. Mengingat itu hatiku seperti tertusuk pisah dan tercabik-cabik.

"Maafkan aku mas" ucapnya. Hanya itu yang bisa diucapkan sambil menundukkan kepala tidak berani menatap wajahku. Aku yakin dia diliputi rasa bersalah kepadaku karena sudah mengkhianati kepercayaanku.

"Tidak ada yang perlu disesali. Semuanya sudah terjadi. Dan sekarang kita mau bawa kemana ikatan pernikahan kita?" Tanyaku berusaha tegar padahal hatiku sedang hancur.

"Aku hamil mas. Aku hamil anak Hendra" ucapnya lirih penuh penyesalan. Aku menghela nafas panjang berusaha mengontrol diriku.

"Selamat" ucapku singkat dengan tatapan marah penuh kebencian.

"Tolong ceraikan aku mas. Aku sudah tidak pantas untukmu" ucap Dita.

"Baik. Aku akan mentalak kamu secara agama sebelum kita bercerai resmi dengan hukum negara" ucapku dengan suara bergetar.

"Anindita Binti Syamsudin aaakkku tallaaak kkkammu dengaaan taaalaak tiga!!!" Ucapku dengan berderai air mata mengucapkan kata talak untuk Dita.

Wanita yang aku jaga kehormatannya selama 11 tahun akhirnya harus rela ku kepas untuk proia lain. Dita terlihat juga berlinang air mata sebelum akhirnya  pamit meninggalkanku sendiri merasakan kesedihan yang telah menghancurkan hatiku.

Dalam rumah yang dulu kita isi dengan kasih sayang ini aku menangis sejadi-jadinya karena nasib yang aku terima hari ini. Air mataku terus mengalir dan suara ku sudah terlihat serak akibat teriakan kesedihan yang menyelimuti jiwaku. BETAPA MALANG NASIBMU. Ucapku dalam hatiku.

Sebulan setelah kejadian itu aku menerima kabar bahwa hakim telah memutuskan kita bercerai. Aku sengaja tidak menghadiri sidang agar proses persidangan bisa berlangsung cepat. Aku meninggalkan semua kenanganku bersama Dita dan berniat untuk menbangun hidup baru yang sudah luluh lantak di pulau ini.

Beberapa minggu kemudian aku mendengar Dita akan melangsungkan pernikahan 2 bulan lagi. Hatiku semakin sedih karena sebentar lagi Dita akan mempunyai pendamping baru dan juga mendengar bahwa Dita akan melangsungkan pernikahan di sebuah gereja. Aku semakin yakin bahwa tujuan Hendra untuk memiliki Dita seutuhnya dan mengubah keimanannya sudah berhasil dengan sempurna.

Sedangkan aku disini yang berusaha menyibukkan diriku mati-matian agar kembali bangkit seketika hancur lagi setelah mendengar rencana pernikahan Dita. Sungguh sangat menyedihkan nasibku ini!!!


===============

EPILOG

Lima tahun berlalu, Terlihat mobil mewah masuk kedalam sebuah pesantren dan berhenti didepan rumah Kyai. Keluarlah anak kecil laki-laki yang lucu berlari ke arah Kyai dengan berteriak kakek. Kemudian keluarlah orang tua anak itu dari mobil dengan wajah yang tidak kalah riangnya.

Kedua orang tua anak itu adalah Andi dan Salsabila. Saat Andi terpuruk dan bersusah payah untuk bangkit akibat perceraian nya dengan Dita, Andi memutuskan untuk menenangkan diri di pesantren ini. Pak Kyai yang begitu sabar menasehati Andi untuk dapat ikhlas menerima takdir yang diberikan Tuhan.

Seiring berjalannya waktu, kondisi psikologi Andi mulai membaik. Andi menyibukkan diri dalam pembangunan pesantren terutama yang berhubungan dengan konstruksi. Pengalaman Andi dalam hal Konstruksi sudah tidak diragukan lagi mengingat pengalaman dia sebagai kontraktor kawakan. Kemampuan Andi inilah sangat dibutuhkan pesantren yang sedang dalam masa pengembangan.

Setelah setahun Andi berada di pesantren ini dan jiwanya kembali stabil seperti semula, akhirnya Andi memutuskan untuk pamit kepada pak Kyai. Pak kyai pun sangat kaget dengan keputusan Andi yang tiba-tiba. Namun ada hal yang membuat Andi sangat senang dengan ucapan pak kyai yang akan menyempurnakan hidupnya.

"Nak andi, sebelum kamu pergi, mau kah kamu saya nikahkan dengan Salsabila anak saya?" Duaaaar… ucapan Pak kyai membuat andi sangat terkejut. Dia seperti salah mendengar ucapan Pak kyai sehingga berusaha memperjelas dan hasilnya sama.

Betapa bahagiannya Andi ketika pak Kyai akan menikahkan dengan putrinya yang cantik jelita. Wanita yang sebenarnya membuat Andi kagum karena kecantikan dan kebaikan budi pekertinya. Sebenarnya Andi merasa kurang percaya diri mengingat statusnya yang sudah menduda dan umur salsabila yang masih 23 tahun.

Akad nikah pun digelar sederhana dan Andi Pun membawa salsabila untuk mengarungi rumah tangga bersama. Tidak butuh waktu lama Salsabila dinyatakan hamil dan lahirlah anak pertama menyempurnakan kebahagiaan rumah tangga barunya. Betapa bersyukur Andi dapat hidup bersama wanita yang cantik jelita dengan budi pekerti yang baik walaupun harus melewati drama kehidupan yang menyakitkan.

Sedangkan Dita, seminggu menjelang pernikahannya dia terpeleset dikamar mandi mengakibatkan pendarahan yang hebat. Karena kondisi sudah sangat parah, akhirnya dokter memutuskan untuk mengangkat rahim Dita. Mala kebahagiaan dita dan Hendra yang mendambakan buah hati gagal karena rahim Dita harus diangkat. Hal inilah yang membuat kesedihan yang mendalam untuk keduanya.

Hubungan Hendra dan Dita setelah kematian jabang bayinya semakin hari semakin dingin tidak seperti saat perselingkuhan mereka dulu. Hendra sepertinya sangat kecewa karena dia tidak mungkin lagi punya harapan memiliki anak ketika bersama Dita. Hendra selalu menyalahkan Dita hingga sering timbul percekcokan antara keduanya. Hubungan keduanya menjadi renggang karena percekcokan yang tak kunjung usai.

Karena sudah tidak tahan dengan sikap Hendra akhirnya Dita memutuskan untuk pergi. Dengan membawa kesedihannya dia bertekad untuk melupakan kenangannya bersama Hendra dan kembali kepada orang tuanya. Dita membiasakan diri lagi untuk kembali ke ajaran agama yang dianutnya setelah lama ditinggalkan. Hampir saja Dita berpindah keyakinan karena Hendra, namun karena kecelakaan dikamar mandi kala itu membuat rencana tersebut tertunda hingga sekarang begitu juga dengan pernikahannya dengan Hendra.

Dita mencoba merenungi dosa besar yang telah dia perbuat selama hidupnya. Salah satu dosa yang membayangi pikirannya adalah pengkhianatan terhadap Andi mantan suaminya. Bagaimana dia bisa menyia-nyiakan seorang lelaki baik yang telah mencurahkan kasih dan sayangnya selama 11 tahun untuk Dita.

Mengingat itu, Dita merasa nasi sudah menjadi bubur dan tidak mungkin terulang kembali. Dita mendengar bahwa Andi sekarang hidup bahagia dengan istri yang sangat cantik dan selisih 10 tahun dengan usia Andi saat ini. Selain itu Dita juga mendengar juga bahwa kebahagiaan Andi terasa lengkap karena sudah dikaruniai seorang putra. Mendengar hal itu Dita hanya bisa menangis meratapi penyesalan dalam dirinya karena sudah menyia nyiakan Andi dan merasa Andi layak mendapatkan kebahagiaan itu.

Sedangkan Hendra, sedang bersiap untuk menjalankan pernikahan dengan wanita yang dia cintai. Saat komunikasi Hendra dengan Dita terasa dingin, Hendra menemukan wanita lain dan menjalin hubungan dibelakang Dita. Hingga Hendra terlihat jarang pulang untuk menemani Dita dengan berbagai alasan.

Saat akan memulai pernikahan, tiba-tiba polisi India datang dan membawa Hendra ke Polsek Vrindavan. Hendra terbukti melakukan pemalsuan data untuk meloloskan kredit fiktif di perusahaannya. Saat ini Hendra meringkuk di dalam tahanan yang dingin sambil berteriak-teriak histeris meratapi pernikahannya yang gagal untuk kedua kalinya. Hendra terus berteriak-teriak sehingga polisi membawa ke rumah sakit jiwa dan dinyatakan GILA!!! HENDRA SEKARANG GILA!!!

END

0 comments:

Post a Comment