Friday, April 26, 2024

Slutty Toy Nadia by jaime78 - unf

 Episode 1. Perkenalan





(Nadia)

***Pov Nadia***

Perkenalkan namaku Nadia Arini yang akan menceritakan kisah awal mula
kenakalanku hingga akhirnya terjerumus semakin dalam! umurku 22 tahun,
status mahasiswa semester akhir di salah satu fakultas di kotaku B,
tinggiku sekitar 169cm cukup tinggi dikalangan teman-temanku, aku
tinggal ngekos bersama temanku Sarah dan dia tepat tinggal bersanding di
 samping kosku, aku memilih ngekos karena jarak antara rumah dengan
kampus yang jauh membuatku memilih untuk tinggal di kos, bentuk tubuhku
lumayan langsing namun aku memiliki ukuran payudara cukup besar yaitu
34D! yang dapat membuat setiap mata melotot melihatnya, namun karena
risih aku berusaha untuk selalu menutupi tubuhku dengan pakaian
berukuran besar agar tidak terlihat terlalu menonjol area dadaku, aku
juga mempunyai seorang pacar bernama Faris, kami pacaran cukup lama
hampir 3 tahun dan dia merupakan anak dari pemilik perusahaan
pertambangan terkenal dikotaku sehingga kehidupan pacaranku selalu
dipenuhi dengan kemewahan hihihi…. Hingga akhirnya aku bertemu seseorang
 yang merubah hidupku!

Pagi ini aku dibangunkan dering handphoneku rupanya pacarku berkali-kali
 melakukan misscall karena dari semalam aku tertidur karena kelelahan
akbiat kegiatan penyusunan skripsiku, hingga akhirnya aku berniat untuk
mengabarinya.

Nadia: “Hoaaammm…. Pagi yanggg” sapaku ke faris.

Faris: “Kamu kemana semalam aku telepon enggak diangkat!” tanyanya ketus.

Nadia: “Maaf yang soalnya semalam aku habis nyari bahan buat skripsi” jawabku.

Faris: “Ohhhh… kirain kemana hehehe… kalau gitu mumpung weekend nanti malam mau nonton enggak yang?” ajaknya.

Nadia: “Nonton film apa yang?” tanyaku.

Faris: “Ituuu…. film baru the Conjuring part 3!” ajaknya

Nadia: “Ihhhh…. Ngapain nonton film horor, kamu kan tau kalau aku penakut!” protesku.

Faris: “Gapapa yanggg…. Nanti kalau takut tinggal peluk aku hehehe” jawabnya.

Nadia: “Ihhhhh… Gamau kamu cabul” jawabku.

Faris: “Cabul tapi ganteng kan?” candanya.

Nadia: “Ishhhh dasar…. yaudah nanti jemput” mintaku.

Faris: “Yessss…. Yaudah nanti aku jemput jam 8 malem see you babe!”

Nadia: “See you luv!” tutupku.

Aku menutup telepon sambil geleng-geleng melihat kelakuan pacarku,
untung ganteng kamu yangggg! Kemudian aku bergegas untuk merapikan kamar
 kos milikku, kemudian setelah selesai merapikan kamar aku mulai menuju
kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku dan akhirnya aku mulai
menanggalkan piayama tidurku semalam dan ketika sedang melepaskan CD
milikku, aku merasakan sedikit lengket pada area bibir vaginaku yang
menyebabkan kain CD melekat pada bibir vaginaku hingga akhirnya kutarik
paksa hingga tidak sengaja membuatku mendesah pelan, sontak aku menutup
mulutku dengan tanganku sambil terus melepas CD yang masih melekat pada
dinding vaginaku.

Hingga akhirnya aku dapat melepaskan CD ku yang kulihat terdapat bekas
cairan yang ketika aku mengendusnya dapat aku rasakan cukup tajam
baunya, hingga akhirnya aku berfikir bahwa semalam ketika sedang
tertidur aku mengalami mimpi basah lagi…. Yahhh akhir-akhir ini aku
cukup sering mengalami mimpi basah hingga hampir dalam satu minggu ini
sudah tiga kali aku mengalami mimpi basah, hal itu juga berpengaruh
terhadap hormon tubuhku yang aku rasakan bahwa ketika tidak sengaja
menyentuh area rangsangku yaitu di putingku dan di vaginaku pasti akan
merasakan hal aneh yang membuatku tiba-tiba menggelinjang, tidak hanya
disitu aku juga merasakan ukuran payudaraku juga semakin membengkak
hingga kulihat beberapa Bhku mulai tidak muat lagi.

Hal aneh juga terjadi ketika sedang berduaan dengan lelaki entah pacarku
 atau orang lain, aku merasakan bahwa ada rasa aneh untungnya pacarku
tidak terlalu menyadarinya. Kemudian aku mulai melupakan hal itu dan
melanjutkan mandiku, setelah cukup lama mandi yaaa namanya cewek
hihihii…. Seperti hari-hari biasa ketika libur aku mulai masak, pergi ke
 laundry sekaligus mampir ke salon hihihi…. Setelah cukup lama
kuhabiskan waktuku di salon aku kemudian balik ke kos dan melihat jam
yang masih siang aku kemudian mencoba menonton film di langgananku,
kemudian ketika sedang asik menonton film kemudian scene berubah menjadi
 cukup panas ketika terlihat aktornya mulai melakukan hal yang berbau
erotis, tidak sadar aku juga mulai terpancing untuk menghayati
adegannya.

Hingga tidak sadar ketika sedang asik menonton tangan kananku mulai
meraba area dadaku sendiri yang masih tertutup kaos sambil meraba aku
merasakan panas disekitar dadaku, kemudian scene berubah menjadi semakin
 panas ketika kedua aktor dan aktris mulai melakukan ciuman, hingga aku
yang sedang asik meraba kedua payudaraku seakan terhipnotis dengan
gerakan kedua bibir pasangan tadi hingga membuatku juga membayangkan
sedang melakukan ciuman, aku mulai membuka mulutku dan menjulurkan
lidahku perlahan dan membayangkan sedang melakukan adegan ciuman, namun
aku mulai tersadar dan menghentikan aktivitasku dan melepaskan kedua
tanganku yang masih menempel pada kedua payudaraku, kemudian aku
termenung melihat apa yang sedang aku lakukan.

Melihat jam yang menunjukan pukul 8 malam aku mendengar suara klakson
mobil pacarku dan mulai bergegas keluar dari kamar kos milikku, aku
turun dari kosku yang berada di lantai atas dan segera menghampirinya,
aku lihat pacarku diam terpana melihatku yang mengenakan dress berwarna
hitam dengan bagian belakang terbuka dengan tali sebagai pengikatnya
yang kontras dengan kulitku yang putih, hingga sengaja aku
mengkagetkannya dan sontak dia terkejut hingga membuatku tertawa
cekikikan, melihat responya terlihat dia malu akibat kupergoki
memandangiku seperti tadi, kemudian dia mengajakku masuk ke dalam mobil
dan mulai menuju bioskop.

Faris: “Yanggg… kamu cantik banget malam ini” gombalnya.

Nadia: “Ishhh…. Sok ngegombal pasti ada maunya huummmm” jawabku cemberut.

Faris: “Jujur kok beneran kamu kelihatan cantik banget malam ini!” jawabnya serius.

Nadia: “Hihihi…. Makasih yang! Cuppppp” jawabku sambil menciumnya.

Faris: “Ehhhhhh” faris terlihat kaget.

Nadia: “Yannggggg…. Pelan-pelan bawa mobilnya hufttttt” jawabku.

Faris: “Kamu sih asal main cium aja aku kan kaget” jawabnya.

Nadia: “Kamu tuh masih sama aja yahhhh…. hahahaha….” Candaku.

Selama berpacaran dengan faris memang dia orangnya terlihat mesum karena
 kelakuannya memang cukup menggelikan namun selama kami pacaran dia sama
 sekali tidak berani melakukan tindakan senonoh palingan paling parah
kami melakukan ciuman itupun cuma sebentar, namun hal itu membuatku lega
 karena dari hubungan kami dia menyayangiku karena cinta bukan karena
menginginkan hal lain dari diriku, kemudian akhirnya kami tiba di tempat
 bioskop kami akan menonton film horor, kemudian kami berdua pergi
menuju tempat membeli tiket dan membeli sebungkus popcorn untuk menenami
 kami selama berjalannya film.

Hingga akhirnya kami tiba dan memilih duduk di kursi bagian cukup
belakang dan mulai melihat sayup-sayup lampu mulai dimatikan, kemudian
aku melihat film mulai diputar, karena aku cukup takut sama film horor
aku refleks memegangi tangan pacarku dengan erat hal itu membuat faris
terlihat tersenyum, hingga akhirnya film mulai memasuki masa pertengahan
 yang terlihat jumpscare mulai silih berganti, hingga membuatku hanya
memejangkan mata sama sekali tidak berani menatap layar bioskop hingga
tidak lama, aku merasakan ada tangan yang mulai meraba area perutku dan
naik menuju bagian dadaku aku berfikir pacarku cukup berani melakukan
hal itu apalagi di tempat yang terbuka walaupun lampunya cukup
remang-remang.

Kemudian aku melihat tangan tadi mulai meraba area dada kananku dan
meremasinya secara perlahan, hal itu membuatku sedikit mendesis pelan
hingga akhirnya kemudian aku lihat tangan satunya mulai meraba area
pahaku, karena dress ku hanya mampu menutupi bagian paha bagian atas,
aku dapat merasakan tangan pacarku mulai meraba kulit pahaku dan
membelainya secara perlahan, sontak hal tersebut membuatku mendesah
secara perlahan, hingga akhirnya aku tersadar bahwa saat ini posisi
tanganku sedang menggenggam tangan pacarku sontak aku terkaget! Tangan
tadi tetap menggerayangi tubuhku dan perlahan aku mulai membuka mata dan
 kulihat pacarku yang sedang asyik menonton film sambil memegang kedua
tanganku dan ketika aku sedang melihat kebawah aku melihat tangan yang
berbeda yang ternyata dari arah belakang….

(bersambung)

;;;;;;;;;;;;;;;;


Episode 2 Tidak Sengaja


***Pov Nadia***

Aku berusaha sekuat tenaga tetap tenang agar pacarku tidak curiga dengan
 apa yang sedang terjadi kepadaku, kemudian aku melirik ke belakang yang
 aku lihat samar-samar seseorang yang menggunakan jaket sambil
menggunakan penutup masker sedang mencoba melecehkanku, namun aku
merasakan dia sama sekali tidak panik ketika sedang kulihat malah dia
semakin berani meraba tubuhku dengan kedua tangannya, sebenarnya aku
ingin mencoba melepaskan kedua tangan orang itu namun saat ini kondisi
tanganku sedang dipegang oleh pacarku, sehingga aku tidak berniat untuk
melepaskan dari genggamannya karena takut dia menjadi curiga, melihatku
yang hanya diam kulihat orang tadi mulai mendekatiku dan dapat kurasakan
 hembusan nafas pada sekitaran leherku sehingga membuatku merinding.

Kemudian orang itu mulai memasukan tangan kirinya yang berada di pahaku
masuk ke dalam dressku, kemudian aku merasakan ada jari yang sedang
menyentuh celana dalamku kemudian kurasakan jari tadi mulai menyingkap
celana dalamku ke samping, dan kemudian mulai meraba area dinding
vaginaku, selanjutnya aku merasakan jari tadi mulai mencoba menekan ke
dalam lubang vaginaku sontak aku menjeritttt….

Untungnya pacarku tidak menyadari suara yang kutimbulkan karena dia
sedang serius menonton film, kemudian kulihat orang dibelakangku
tersenyum akibat ulahnya tadi, kurasakan dia tidak jadi memasukan
jarinya ke dalam vaginaku…. Aku menghela nafas karena kesucianku masih
terjaga namun kulihat dia mulai membelai bibir vaginaku.

Orang itu mulai melebarkan bibir vaginaku kesamping hingga membuatku
mendesah akibat perilakunya, kemudian dia melepaskan tangan kanannya
pada dadaku dan memasukannya ke dalam vaginaku…. Kulihat jari kanannya
mulai membelai klitorisku hingga membuatku menggelinjang geli akibat
perbuatannya, hal itu berangsur cukup lama hingga aku yang terus-terusan
 mendapat rangsangan akhirnya pasrah ketika cairan precumku mulai
membasahi area vaginaku, kulihat jari orang itu makin cepat memainkan
clitorisku dengan menggesekkannya sehingga membuat nafasku memburu
semakin cepat hingga akhirnya aku merasakan akan mengalami klimaks,
melihatku yang sudah pasrah orang itu kemudian semakin berani memainkan
lubang kewanitaanku dan kulihat jarinya mulai menggesekkan clitorisku
dengan cepat hingga akhirnya aku mengalami klimaks, dengan setengah mati
 aku coba tidak banyak bergerak setelah mengalami klimaks tadi karena
takut pacarku melihatku.

Badanku seketika lemas setelah mendapat klimaks tadi, kemudian melihatku
 yang sedang mengalami klimaks orang itu kemudian kembali memasangkan
celana dalamku dan merapikan dressku dan kulihat dia berdiri lalu pergi
begitu saja, aku kemudian menjadi penasaran siapakah orang yang
melakukan pelecehan kepadaku hingga aku kepikiran apakah orang tadi
membawa kamera sehingga merekam setiap kegiatan yang kami lakukan tadi
OMG…. Namun aku berfikir tadi adalah bukan sebuah tindakan pelecehan
karena aku tanpa sadar juga menikmati perlakuan orang tadi yang sangat
lihai menjamah tubuhku seakan dia tau persis letak rangsangan wanita,
ditengah lamunanku aku disadarkan oleh pacarku.

Faris: “yanggg…. Kok bengong? Kesambet kamu nonton film horor ya?” tanyanya.

Nadia: “ehhhh…. Enggaa-enggaa eeee filmnya udah habis ya? Tanyaku seadanya karena terkaget.

Faris: “Iyaahhh…. tumben kamu enggak kaget sepanjang film hahaha….” Ejeknya sambil mencubit hidungku.

Nadia: “Hihihi… bener juga yang” jawabku bohong.

Aku sempat merasa kasihan kepada pacarku karena sedari tadi pacarnya
sedang dilecehkan oleh seseorang, namun aku tidak berniat untuk
memberitahunya karena aku tidak mau hal yang buruk terjadi, kemudian
faris mengajakku keluar dari bioskop dan kami pergi ditengah perjalanan
dia mengajakku mampir di butik mewah milik ibunya, aku juga menyapa ibu
pacarku dan saling sapa sama calon mertua hihihi kemudian selepas itu
kami pergi dan mengantarku ke kos milikku, kemudian setelah sampai
terlihat pacarku yang begitu lelah sehingga dia menolak ketika aku
tawarkan untuk mampir dan memilih langsung pulang ke rumahnya, setelah
mengantarnya ke mobil aku kembali menuju kamar kos milikku dan kembali
memikirkan apa yang terjadi padaku tadi.

Sempat terbesit dalam fikiranku entah mengapa aku seakan mengenali siapa
 orang misterius yang melecehkanku tadi namun entah kenapa sulit
fikiranku mengungkapkannya, aku termenung membayangkan kejadian tadi
yang sama sekali tidak aku sangka namun anehnya kenapa tubuhku menjadi
panas ketika tangan orang tadi menjamahi tubuhku seakan menerima setiap
perbuatannya, sebenarnya aku juga pernah melakukan masturbasi bahkan
lumayan intens karena dapat aku rasakan gejolakku kadang suka timbul
tiba-tiba, namun aku sama sekali tidak memiliki niatan dalam melakukan
hubungan seks karena ingin menjaga kesuciannku untuk calon suamiku
kelak, walau dapat aku akui bahwa hormonku kadang suka naik namun dengan
 masturbasi aku dapat mengontrolnya hingga tanpa sadar mataku terasa
sangat berat dan aku tertidur.

Tak terasa aku terbangun lumayan siang dan ketika kulihat jam menunjukan
 pukul 8 pagi OMG…. aku terlambat datang kuliah, kemudian dengan
tergesa-gesa aku menuju kamar mandi dan mandi secepatnya karena waktu
yang mepet aku sampai lupa tidak mengenakan BH dan langsung menggunakan
kemeja panjang serta celana jeans, kemudian aku menuju ke mobil dan
berangkat ke kampus, setelah sampai dan memakirkan mobil aku berlari
menuju kelas karena waktu yang mepet sekali hingga aku rasakan
payudaraku yang bergoyang-goyang mengikuti gerakan lariku hingga tak
kusadari banyak pria yang melongo melihat payudaraku yang tercetak jelas
 pada kemeja yang aku pakai ohhh shittt… aku baru sadar bahwa aku juga
tidak mengenakan BH sehingga aku merasakan sensasi aneh putingku yang
menggesek secara langsung ke kemejaku hingga menimbulkan rasa aneh,
kemudian aku sampai pada pintu kelas dan kulihat dosenku sudah
menjelaskan materi, matiiiiiii…. Gue telat lagi sama pelajaran bandot
ini, dengan perlahan aku menyapanya dan menjelaskan alasanku telat.

Nadia: “permisi pak…. Maaf saya telat” mohonku.

Pak Dadang: “sudah berapa kali kamu telat pelajaran saya nadia!” bentak pak dadang.
Nadia: “maaf pak…. Tadi jalannya macet” ibaku.

Pak Dadang: “dasar kamu itu udah saya bilangin berapa kali! Kamu apa
enggak mau lulus mata kuliah saya! Ssseee…bentar lagi kamu mau skripsi
juga kan!” bentaknya sambil matanya terlihat teruju ke payudaraku.

Nadia: “iyyaa… saya mau lulus” jawabku tertunduk.

Pak Dadang: “yaudah kamu duduk depan sini, Yudhi kamu pindah kebelakang!” perintahnya.

Aku langsung duduk dikursi paling depan sedangkan salah satu anak
disuruh pindah ke belakangku entah mengapa alesan bandot ini menyuruhku
duduk di depan, tapi yang jelas kulihat matanya dari tadi tidak terlepas
 dari payudaraku hingga membuatku benar-benar risih, sepanjang waktu
perkuliahan aku begitu mencermati setiap penjelasan dari dosen tua ini
terlebih beberapa kali dia sengaja memintaku untuk menjelaskan materinya
 untung aku cukup paham tentang materi yang dijelaskannya sehingga mudah
 buatku untuk menjelaskan kembali, bukannya memperhatikan pembicaraanku
kulihat bandot ini malah tertuju ke payudaraku yang tercetak jelas di
kemeja yang sedang aku pakai, juga aku melirik ke depan kelas banyak
pria yang menatapku seakan sedang menelanjangiku hal itu membuat sensasi
 aneh pada tubuhku untungnya aku dapat menyelesaikan dengan cepat dan
buru-buru kembali ke kursi, kemudian aku lihat bandot itu tersenyum
melihat tingkahku tadi arghhhh…. Tidak lama kelaspun selesai, hingga
ketika aku sedang berjalan keluar kelas salah satu anak kelas bernama
Dimas nyapa aku, tumben tuh anak nyapa gue fikirku.

Dimas: “Ehhh… bentar nad… aku mau ngomong?” cegahnya.

Nadia: “ohhh kamu dim mau ngomong apa?” tanyaku.

Dimas: “Ehmmm… aku kan belum ada kelompok tugas tadi? Boleh gabung sama
kamu?” tanya dimas sambil melihat tonjolan pada kemejaku.

Nadia: “gapapa sih…. Tapi kamu ikut ngerjain yah” perintahku.

Dimas: “Siappppp nad…. Hehehe kalau gitu mau dikerjain kapan? Dimana?” tanya dimas.

Nadia: “nanti aja gimana? Di kosku jam 8 malem aja” jawabku.

Dimas: “Oke nad nanti aku kesana bye” tutupnya sambil senyum.

Kemudian aku melihat dimas mulai pergi menjauh, untuk dimas sendiri aku
lumayan mengenalinya karena dari awal kuliah kami lumayan dekat namun
dia cukup pendiam, aku sempat berfikir kenapa dia memilihku sebagai
partner tugas tadi padahal sebenarnya aku mau bersama teman kosku si
sarah btw sarah sejak tadi enggak nongol di kelas keliahatannya dia
bolos lagi hadeuhhhh… dan gue berniat menemuinya, ditengah perjalanan
aku dikagetkan oleh pacarku dari belakang kulihat dia mengejutkanku
sambil menenteng bingkisan dan diberikan kepadaku, ketika aku melihat
isinya ternyata sebuah tas merk ternama yang baru saja dijual sontak aku
 terkaget kulihat pacarku tertawa melihat ekspresiku, kemudian aku
memeluknya dengan sekencengnya namun dia hanya terdiam dan melihatku
sedang memeluknya dan dia menatapku, aku bingung kenapa dia menatapku
dengan tajam kemudian terlihat dia mendekatiku dan berbisik.

Faris: “yanggg…. Kamu engga pake bra?” tanyanya.

Nadia: “ehhhh…. Iyyaaa…. yanggg aku kelupaan tadi soalnya buru-buru” jawabku kaget.

Faris: “hmmmm…. Kalau gitu sering-sering telat aja ya…. Hehehe” godanya.

Nadia: “ishhhhh…. Kamu yangggg dasar cabulllll….” Jawabku sambil berhenti memeluknya dan mencubit pinggangnya.

Faris: “aduhhhh…. Ampun yang sakittt” katanya.

Nadia: “biarin…. Wekkk” jawabku.

Setelah puas mencubit seluruh badan pacarku hihihi…. Aku kemudian
ngomong kepadanya kalau mau pulang duluan karena kami berbeda jam kelas,
 kemudian aku melanjutkan berjalan menuju ke parkiran mobil dan setelah
itu aku pergi menuju kos dan berniat untuk mandi, sesampainya dikosan
aku melihat kamar teman kosanku bernama sarah pintunya sedikit terbuka
dan ketika mendekat aku mendengar suara yang cukup aneh, aku mendengar
suara desahan wanita seperti suara sarah dari dalam kamar namun disitu
aku terkejut karena aku juga mendengarkan suara pria yang seperti
mendengus, dengan penasaran aku mencoba mengintip dari pintu yang tidak
tertutup rapat hingga akhirnya aku terkejut, aku melihat sarah bersama
seorang pria dengan posisi sarah sedang tidur terlentang di ranjangnya
dengan si pria sedang menyetubuhinya dengan nafsu yang memburu.



(Sarah)
Aku tidak mengetahui siapa sosok pria tersebut karena posisinya
membelakangiku sedangkan aku lihat sarah yang sepertinya menikmati
persetubuhannya dengan si pria itu hingga membuat sarah terlihat
mendesah dengan begitu erotis serta payudaranya yang ranum terlihat
bergoyang mengikuti goyangan si pria, hingga tak sadar tanganku mulai
meraba payudaraku sendiri karena aku yang juga sedang tidak mengenakan
bra dan aku dapat merasakan puting payudaraku mulai mengeras terkena
gesekan kain kemeja yang aku gunakan, hingga tak sengaja aku ikut
mendesah menikmati sensasi akibat tontonan yang sedang aku lihat hingga
akhirnya aku melihat si pria itu mengejang dan terlihat dia mencabut
penisnya dari dalam vagina sarah dan mengocoknya penisnya di wajah sarah
 dan tidak lama keluarlah cairan putih atau disebut sperma membasahi
wajah sarah, bukannya jijik aku lihat sarah justru menyeka sperma yang
berceceran di wajahnya dengan jari telunjuknya dan menjilati jarinya
yang berlumuran sperma tadi, dan dengan seksama aku juga memperhatikan
si pria yang terlihat ikut berbaring mendekati sarah hingga terlihat
wajahnya dan ternyata orang itu adalah pak rojak pemilik kos kami.

Sarah: “ishhhh…. bapak main masuk kamarku aja tadi aku jadinya telat engga masuk kuliah lagi deh huuuhhhh….” gerutunya.

Pak Rojak: “salah siapa jemur pakaian cuma pakai handuk kan kelihatan
nenennya nyembul hehehe….” Godanya sambil tangannya meremasi payudara
sarah.

Sarah: “dasar ya…. udah tua sangean lagi huuuuhhh” gerutu sarah di barengi desahan akibat rangsangan dari Pak Rojak.

Pak Rojak: “tapi neng juga ketagihan sama batangku kan? Kalau udah
nyelup batangku pasti ketagihan hahaha….” Jawab Pak Rojak bangga.

Sarah: “ihhhh…. Apaan sih pak!” jawab sarah sambil melepas tangan Pak Rojak dari payudaranya kemudian dia berniat untuk berdiri.

Pak Rojak: “ehhhh…. Mau kemana neng sarah? Udahan…. padahal baru satu kali crot nih” tanyanya.

Sarah: “udah sore pak…. Bentar lagi nadia pulang nanti kalau ketahuan kan bahaya” jawab Sarah.

Pak Rojak: “yaudah kalau gitu…. Makasih ya cantik hehehe….” Gombal Pak Rojak.

Kemudian terlihat Pak Rojak yang telah berpakaian kembali mencium bibir
Sarah namun tanpa aku duga Sarah juga menerima cumbuan yang diberikan
Pak Rojak dan tidak lama dia pergi dari kamar Sarah, sementara itu aku
juga bergegas masuk ke dalam kamar kosku dan syok setelah melihat
persetubuhan sarah dengan Pak Rojak tadi, kemudian tanpa sadar entah
kenapa aku juga terangsang akibat tontonan persetubuhan mereka dan
hampir saja aku juga mengalami klimaks akibat rangsangan yang aku
lakukan sendiri tadi namun ternyata sebelum mengalami klimaks mereka
sudah selesai melakukan hubungan seks tadi hingga membuat birahiku
serasa tanggung, sebenarnya aku ingin melanjutkan aktivitas masturbasiku
 namun aku baru sadar bahwa dimas nanti akan kesini untuk mengerjakan
tugas kuliah tadi pagi.

***POV Author***
Dilain tempat terlihat dimas sedang mengemasi barangnya dan memasukan
buku serta sebuah handycam ke dalam tasnya serta dia juga membawa sebuah
 bubuk berwarna putih di dalam plastik kecil dan memasukkannya ke
kantong celana jeansnya dan tidak lupa dia mengambil kacamatanya dan
pergi dari kosnya sambil tersenyum kecil.

(Bersambung)

;;;;;;;;;;;;;;;

Episode 3 Ternyata!


***Pov Nadia***
Malam ini aku menunggu kedatangan si dimas sambil membuka beberapa
referensi materi dari internet hingga setelah cukup lama kulihat ada
suara yang mengetok pintu kosku, kemudian aku bergegas membuka pintu dan
 terlihat dimas sudah berada di depan kosku dengan tersenyum kemudian
aku menyuruhnya masuk ke dalam kamar kos milikku, setelah itu kulihat
dia mengeluarkan laptopnya dan kami mengerjakan tugas tadi, ditengah
diskusi kami kulihat dimas sengaja melirik bagian celah kaosku karena
posisiku yang menunduk karena sedang mengetik pada laptop dan kulihat
dimas mencoba mengintip dari celah itu, melihat dimas sedang mencoba
melirik celah dadaku aku menjadi sedikit merasakan sensasi seperti sore
tadi ketika sedang mengintip aktivitas seksual Sarah dengan Pak Rojak.

Karena merasa semakin aneh pada tubuhku kemudian aku sengaja berdiri dan
 menghentikan lirikkan dimas terhadap dadaku dan kemudian aku menawarkan
 minuman kepadanya, ketika menanyakan padanya ingin apa kemudian tidak
sengaja Dimas spontan menjawab susu namun dia kemudian mengganti
permintaannya dengan es sirup, karena aku juga merasa canggung langsung
saja aku menuju dapur dan membuatkan minuman kepada dimas beserta
buatku, setelah selesai aku kemudian mengajaknya istirahat sebentar dan
aku menyuguhkan minuman yang telah aku buat tadi, ditengah percakapanku
dengan Dimas terlihat pintu kosku terbuka ternyata Sarah dan kemudian
dia masuk ke dalam kosku, dia merasa heran kenapa Dimas ada di dalam
kosku dan aku menjelaskan semua tentang tugas serta bertanya kepadanya
kenapa dia tidak masuk kuliah hari ini, kemudian aku lihat Sarah
berbohong kepadaku bahwa dia tadi sedang tidak enak badan namun setelah
mendengar penjelasannya kemudian Sarah mengajakku sebentar ke kosnya
untuk membantunya membantunya memasang rak baju yang baru dia beli.

Kemudian aku izin kepada Dimas untuk menunggu sebentar dan kemudian aku
dengan Sarah menuju kos miliknya yang berada tepat disamping kosku,
kemudian aku mengambil rak pesanan Sarah tadi dan mulai membantu
merakitnya, disela kami yang sedang merakit rak tadi tiba-tiba Sarah
membuka pembicaraan dan hal itu berhubungan dengan Dimas.

Sarah: “Nad…. Mendingan lu jauh-jauh dari Dimas deh” katanya.

Nadia: “Lohhhh…. emang kenapa Sar?” tanyaku.

Sarah: “Gue pernah denger kalau Dimas bukan anak baik-baik intinya lu jauhin dia deh!” perintah Sarah.

Nadia: “Selama ini perasaan Dimas orangnya baik aja Sar, bahkan dia
lumayan pandai…. Masa orang kaya Dimas bisa bukan anak baik-baik”
jawabku.

Sarah: “Lu tuh susah banget sih dibilangin! Dimas dulu pernah punya
kasus sama kepolisian dia juga sempet didakwa membawa barang terlarang….
 Tapi lu tau kan dia anak orang kaya jadi punya backingan!” penjesalan
Sarah.

Nadia: “Udahlah Sar…. Aku yakin dia orang baik kok” jawabku sambil senyum.

Sarah: “Yaelah ni cewek dibilangin malah senyum…. Pantesan Faris
klepek-klepek orang senyumnya kayak Princess Diana” puji Sarah sambil
mencubit pipiku.

Nadia: “Ihhhhh…. Sakit tau Sar Huftttt….” Kesalku.

Kemudian kami melanjutkan merakit rak sarah tak butuh waktu lama bagiku
karena aku sudah pernah merakit rak seperti yang Sarah beli, setelah
selesai merakit rak milik Sarah kemudian aku pamit kepadanya dan kembali
 menuju kamar kosku kulihat juga hujan yang mulai melanda, dan ketika
masuk kulihat Dimas sedang menyelesaikan tugas kami dengan begitu serius
 kemudian dia menyapaku ketika aku sudah berada di sampingnya, kemudian
kami kembali membahas tugas tadi sambil meminum minuman yang telah aku
buat tadi, kemudian tak terasa jam mulai menunjukan pukul 11 malam dan
aku juga merasakan kepalaku sedikit pusing bahkan semakin lama menjadi
sangat pusing hingga akhirnya Dimas menyadari apa yang sedang terjadi
kepadaku, dia kemudian merapikan tugas kami dan membantuku menuju kamar
tidurku karena kondisiku yang sudah pusing aku sampai tidak kuasa untuk
berdiri dan ambruk di pelukan Dimas yang kulihat ketika sedang menangkap
 badanku yang sempoyongan, kulihat tangan kanan Dimas menyentuh payudara
 kiriku dan menggenggamnya kemudian dia sengaja meremasnya secara
perlahan.

Tanpa sengaja aku mendesah akibat perbuatan yang dilakukan oleh Dimas
kemudian dia membopongku menuju kamar tidur dan sesampainya disana,
kemudian Dimas mulai menidurkanku dan dia memposisikanku tidur
terlentang karena rasa pusing yang masih terasa aku juga merasakan ada
tangan yang mencoba meraba area pundakku dan menjalar ke area leherku,
aku mencoba menggeliat namun ada tangan yang menghalangiku kemudian aku
lihat tangan tadi sudah mencoba membuka kancing baju tidurku, karena aku
 juga merasakannya aku berusaha melawan namun apa daya karena rasa
pusing serta tenagaku yang lemah karena efek pusing tadi kulihat
samar-samar Dimas membuka kaitan kancing baju tidurku, dan tidak lama
dia berhasil meloloskan bajuku dan terlihat badanku yang masih memakai
tanktop berwarna cream, kemudian samar-samar aku melihat Dimas melongo
menatap payudaraku yang tercetak jelas dalam tanktop.

Kemudian aku melihat Dimas mulai meraba area kedua payudaraku dan
membelainya secara perlahan hingga hal itu membuat tubuhku menjadi
panas, aku merasakan putingku yang mengeras dari balik tanktop yang
dapat terlihat menonjol sehingga membuat perhatian bagi Dimas dan
kemudian dia mulai mengitari jarinya diarea aerolaku dan membuat tubuhku
 berdesir tidak lama kemudian dia menjepit puting kiriku dengan keras
hingga membuatku menjerit tertahan, dan aku lihat Dimas tersenyum sambil
 mengeluarkan Handycam dan merekamku, kemudian dia menuju area pahaku
dan terlihat tanganya mulai membelai kedua pahaku dan menyingkapkan
celana pendekku dengan mudah kebawah sehingga terlihatlah CD hitam yang
sedang aku pakai, aku sama sekali tidak dapat melakukan perlawanan
karena tubuhku yang terasa sangat lemas dan aku juga merasakan panas
dari bagian payudaraku serta alat kelaminku.

Dimas kemudian mulai meraba vaginaku yang masih tertutupi dengan celana
dalam, kulihat dia begitu lihai dalam membelai area selangkanganku
hingga aku juga merasa menikmati setiap rangsangan yang dia berikan
namun aku sengaja sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara, kemudian aku
melihat Dimas mulai melepas celana dalam milikku dan kulihat dia dengan
Handycam yang sedang dia pegang mengarahkannya ke vaginaku yang
ditumbuhi dengan bulu yang halus, kemudian aku melihat tangannya
mengelus-elus area vaginaku yang terlihat vaginaku yang mulai basah,
kemudian dia membelai bibir vaginaku hingga membuatku mendesah dan
menggesekan jarinya diantara bibir vaginaku dan membuat tubuhku
menggelinjang akibat perlakuan darinya, kemudian dia mulai menaikan
intensitas gesekan jarinya di vaginaku hingga membuat vaginaku semakin
basah hingga aku juga tidak bisa menahan lagi desahan dan mulai pasrah
akan perbuatan dari Dimas kemudian tiba-tiba dia menghentikan
rangsangannya di vaginaku dan mendekatiku yang sedang terangsang akibat
perbuatannya tadi.

Dimas: “Ohhhh…. jadi yang tadi awalnya nolak sekarang keenakan yah… hahaha” tawanya.

Nadia: “Sshhhhh….” Desahku.

Dimas: “Mau dilanjutin enggak? HA!” tanyanya sambil menampar vaginaku.

Nadia: “……”

Dimas: “KALAU DITANYA JAWAB!” hardik Dimas sambil semakin kencang menampar vaginku.
Nadia: “Arghhhhh…. iiyyaahhhhh…. Dimmm llaaannjjutttiinn” desahku.

Dimas: “HAHAHA… Dasar Lonte kamu Nad…. cuihhhh….” Ejek Dimas sambil meludahi wajahku.

Dimas: “Kalau gitu mohon dulu memeknya minta dikobel padaku” perintahnya.

Nadia: “Arghhhh…. Tttapppi Dimmmm….” Jawbaku tebata-bata.

Dimas: “Cepetan!” plakkkkkk…. Dimas kembali menampar vaginaku.

Nadia: “Dimmashhhh…. Kobelllinnn memekkku doonngghhh…. ahhhh…” jawabku spontan.

Dimas: “HAHAHA…. Sekarang kamu jadi lonteku Nad….” jawab Dimas.

Kemudian Dimas kembali menuju kearah vaginaku dan kali ini dia
menggunakan lidahnya dan bermain di area selangkanganku, dan kulihat dia
 mulai menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati area dinding vaginaku
sehingga menimbulkan efek rangsangan yang hebat, dia memaninkan lidahnya
 pada area klitorisku sehingga membuat gairahku yang tadi sempat menurun
 sekarang mulai meninggi lagi, selain itu aku lihat tangan kanan Dimas
mulai meremasi payudaraku yang masih tertutup tanktop dan dia mencoba
memilin putingku secara perlahan, mendapat dua rangsangan pada titik
sensitifku membuat aku semakin meracau hebat akibat perbuatan Dimas dan
aku yang sudah horny berat menjadi menikmati setiap rangsangan yang
diberikan Dimas, kemudian aku merasakan Dimas mulai berhenti lagi
menjilati vaginaku dan membuat gairahku yang sudah meninggi tadi kini
menjadi turun lagi, aku lihat Dimas mencoba memainkan gairahku dengan
melakukan hal seperti tadi.

Tangan kanan Dimas sekarang mulai masuk ke dalam tanktopku dan meremasi
payudara kiriku dengan gemas, kemudian dia juga menyingkap tanktopku
keatas dan terlihatlah payudara mulus milikku dengan ukuran proporsional
 hingga membuat Dimas tersenyum dan mengarahkan handycamnya kepada
dadaku, kemudian dia mulai meremasi kedua payudaraku secara bergantian
dan dia juga langsung menindihku dan mengulum putingku secara bergantian
 hingga aku melihat banyak sekali bekas cupangan berwarna merah di
sekitar putingku dan dia beralih menuju leherku, kulihat Dimas menjilati
 leherku hingga membuatku mendesah hebat karena sensasi yang diberikan
oleh Dimas tadi, dilain sisi kulihat bagian selangkanganku ada benda
panjang yang sedang menggesek-gesek lubang vaginaku dan ketika aku
mencoba melihat.

Aku terkejut melihat penis Dimas sedang mencoba melakukan penetrasi
menuju vaginaku, aku sempat berbicara pada Dimas bahwa aku masih perawan
 namun dia langsung melumat bibirku dan tidak memberikanku kesempatan
untuk bicara, namun aku lihat Dimas pintar sekali memainkan gairahku
hingga akhirnya aku merasakan pinggulku ikut bergelinjang akibat gesekan
 penisnya di dinding vaginaku, kemudian aku melihat Dimas menaruh
Handycamnya disamping kasurku dan dengan posisi mendindihku tangan
kanannya memegangi kedua tanganku dan mengangkatnya keatas, kemudian dia
 mengambil sebuah tali dan mengikat kedua tanganku dengan posisi keatas,
 setelah selesai mengikatnya dia tertawa terbahak-bahak kemudian dia
pergi keluar kamarku dan tidak lama kemudian dia kembali dengan kondisi
sudah telanjang bulat, kemudian dia mendekatiku dan mencoba melakukan
penetrasi ke dalam vaginaku, hingga tidak lama aku merasakan penis milik
 Dimas mulai masuk ke dalam vaginaku.

Kemudian aku merasakan penis milik Dimas semakin dalam mencoba menembus
lubang vaginaku, dan aku juga merasakan perih ketika penis Dimas semakin
 menyeruak masuk ke dalam vaginaku, kemudian melihatku meringis menahan
perih terlihat Dimas tidak memperdulikannya dan semakin dalam memasukan
penisnya ke dalam vaginaku, kemudian aku merasakan darah yang mulai
mengalir serta rasa perih hingga membuatku menangis, sambil menangis aku
 melihat darah perawanku mulai mengalir di sela penis Dimas kemudian
melihat kondisiku kemudian Dimas berhenti memasukan penisnya dan kembali
 mencabut penisnya dan mengelap darah yang mengalir dengan tissue,
kemudian aku melihat Dimas mulai kembali memasukan penisnya namun aku
tetap merasakan rasa perih dari penetrasi yang dia lakukan namun kali
ini agak mendingan.

Kemudian dengan sekali hentakan penis besar milik Dimas masuk seutuhnya
ke dalam vaginaku, aku menjerit ketika penisnya yang besar berhasil
masuk kedalam vaginaku dibarengi hujan yang semakin deras aku melihat
Dimas mulai memompa penisnya dengan perlahan sambil meremasi kedua
payudaraku, karena rangsangan yang diberikan Dimas serta gairahku yang
sudah memuncak tadi aku merasakan rasa nikmat dari persetubuhan ini,
hingga secara spontan aku mendesah akibat gesekan penis Dimas di dalam
vaginaku hingga membuatku tidak dapat membendung desahan demi desahan,
melihatku yang sudah terangsang Dimas sekarang mencoba memompa penisnya
lebih cepat hingga membuat badanku ikut bergerak mengikuti sodokan
penisnya.

Nadia: “Ahhhhh…. Dimmmm” desahku.

Dimas: “Hahaha…. Akhirnya aku yang dapat perawanmu Nad! Bukan si tolol faris hahaha….” Jawab dimas.

Nadia: “Ahhhh…. Dimmmm ppeelllaannnn massssihhhh sakittttt” pintaku.

Dimas: “Nanti juga enak kok…. Tahan aja aku jamin kamu ketagihan sama kontolku!” racau Dimas.

Nadia: “Ahhhh….” Desahku.

Kemudian dimas kembali menaikan tempo sodokannya pada vaginaku hingga
menimbulkan bunyi “Plokkkk Plokkk Plokk” yang lumayan keras untungnya di
 luar sedang hujan deras jadi aktivitas persetubuhan kami tidak
terdengar, terlihat Dimas sepertinya bosan dengan gaya terlentang
kemudian dia menarik badanku dan mendudukan di pangkuannya, kemudian
Dimas mulai kembali menyodok vaginaku dengan cepat hingga membuat
payudaraku ikut bergoyang hal itu membuat Dimas kemudian mencaplok
puting kananku dan mengulumnya, mendapat dua rangsangan pada vagina
serta payudaraku membuat gairahku semakin memuncak, kulihat sodokan
penis Dimas benar-benar memenuhi liang senggamaku, hingga aku merasakan
ujung penisnya mengenai dinding rahimku.

Tidak lama kemudian aku merasakan Dimas mulai mencabut penisnya dari
dalam vaginaku dan dia menyuruhku untuk menungging, aku menurut saja
karena rasa horny yang menjalariku kemudian aku memposisikan badanku
menungging dan menaikkan pantatku keatas sehingga terlihatlah vaginaku
yang sudah sangat basah akibat persetubuhanku dengan Dimas kemudian aku
melihat Dimas mencoba menjilati vaginaku dengan lidahnya, aku merasakan
sangat geli akibat jilatan Dimas pada vaginaku kemudian aku melihat dia
mencoba memasukan jari telunjuknya, kemudian aku merasakan jarinya mulai
 masuk ke dalam vaginaku dengan mudah karena bercampur dengan cairan
yang mengalir dari vaginaku, kemudian Dimas mulai perlahan menggerakkan
jarinya maju mundur di dalam vaginaku hingga menimbulkan rangsangan yang
 sangat nikmat pada vaginaku, aku yan sudah tidak malu lagi mendesah
menikmati setiap gesekan jari Dimas pada vaginaku.

Dimas terlihat tersenyum melihatku yang sudah dalam kondisi horny dan
dia semakin cepat mengocok jarinya di dalam lubang vaginaku dan kulihat
tangan satunya mencoba meraih payudaraku dan meremasinya, aku menjadi
sangat panas ketika mendapat dua rangsangan dari Dimas hingga akhirnya
aku sudah tidak dapat menahan orgasmeku dan benar saja dalam beberapa
detik setelahnya aku merasakan cairan yang keluar dari vaginaku dan
menyemburkannya disela jari Dimas hingga membuatku mendongak keatas
saking nikmat mendapat orgasme tadi, kemudian aku langsung ambruk ke
kasur akibat orgasme tadi, melihatku lemas akibat orgasme tadi Dimas
malah tidak memberikanku waktu untuk istirahat dia sekarang mulai
mencabut jarinya dari vaginaku dan kembali mengangkat tubuhku untuk
menungging dan tidak lama kemudian dia mengarahkan kembali penisnya ke
dalam vaginaku.

Dimas: “Siapa yang suruh lo tidur perek!” hardik Dimas.

Dimas: “Lo itu budak gue sekarang…. Nih terima kontolku” jawab Dimas sambil memasukan penisnya.

Nadia: “Ahhhhh…. Bbbeeennnttarrrr… ddiiimmmm….” Pintaku.

Dimas: “Udah nurut aja lonte!” hardik Dimas kembali.

Kemudian Dimas mulai menggoyangkan penisnya di dalam vaginaku dan sambil
 menggenjot tubuhku kembali kali ini dimas menggunakan tangan kanannya
untuk menampar pantatku berkali-kali “PLAKKKK PLAKKK PLAAKKKK” kulihat
pantatku sampai menimbulkan bekas merah akibat tamparannya namun hal itu
 membuat sensasi nikmat dari persetubuhan kami dan justru aku tanpa
sadar meminta Dimas melakukannya lagi, melihatku yang sudah
dipengaruhinya membuat Dimas tersenyum dan kali ini dia menggunakan
tangan kirinya untuk mencoba menjambak rambutku dan menariknya ke
belakang, akibatnya wajahku seakan mendongak dan seperti seekor kuda
yang sedang dipacu oleh tuannya, ditengah nikmat persetubuhan kami aku
dikejutkan dengan telepon pacarku, melihat handphone ku yang berdering
Dimas dengan sengaja mengambil handphoneku dan mengangkatnya, setelah
itu dia menaruh handphoneku tepat di samping telingaku dengan Dimas
tetap menyetubuhiku, aku sekuat tenaga mencoba menahan rintihan agar
pacarku tidak menyadarinya.

Faris: “Halo yang?” tanyanya.

Nadia: “Ehmmm…. Iyyyahhhh….” Jawabku sedikit mendesah.

Faris: “Ehhh… kamu kenapa yang?” selidiknya.

Nadia: “Ini yanggghhh…. Eeehhhh… anuuu….” Jawabku asal karena Dimas semakin menaikan tempo genjotannya.

Faris: “Anu? Kenapa yang?” tanyanya.

Nadia: “Ini aku tanganku habis kena air panas” jawabku seadanya.

Faris: “Yaampun yanggg…. Kirain kenapa” jawabnya.

Nadia: “Aaaadddaaa…. Pppeerrrllluu…. Aaapppaahhhh yanngggg” tanyaku.

Faris: “Besok main kerumah ya…. Papa udah pulang dari amrik…. Katanya mau ketemu kamu” jawbanya.

Nadia: “Bbbaaiiiikkk Yyyyannggg….” Jawabku.

Faris: “Siiipppp besok aku jemput” jawabnya.

Nadia: “Okkkeeeehhhhh…. Yyyaaangggg” jawabku.

Faris: “Btw rintihanmu tadi bikin sange yangggg…. hehehe” godanya.

Nadia: “Eeeeee…… tuuuuttt” telepon ditutup.

Belum sempat menjawab teleponku sudah dimatikan oleh Dimas dan kini dia
mencabut penisnya dari dalam vaginaku, dan kini dia menelentangkan
tubuhku dan kembali menyetubuhiku dengan gaya awal tadi, aku yang sedari
 tadi mencoba menahan desahan akibat ditelepon oleh pacarku sekarang aku
 menjadi leluasa untuk mendesah tanpa takut untuk ketahuan, dan kini aku
 melihat Dimas yang juga sangat bernafsu menyetubuhiku dan aku mencoba
mendekatkan bibirku dengan bibirnya dan entah kenapa aku langsung
melumat bibir Dimas yang dapat aku rasakan tercium bau rokok namun aku
sama sekali tidak memperdulikannya dan kembali melumat bibirnya dengan
panas aku juga merasakan bulu kumisnya yang baru saja dia cukur dan
menimbulkan sensasi unik ketika aku tidak sengaja mengenainya.

Kemudian tidak lama kemudian aku merasakan Dimas mulai menaikan tempo
goyanganya begitu pula denganku juga ikut menggoyangkan pinggulku setiap
 menerima hantaman penis besar milik Dimas yang menyeruak masuk ke dalam
 vaginaku yang kembali sangat gatal, aku merasakan gairahku menjadi
semakin meninggi dari persetubuhan kami hingga akhirnya ketika Dimas
sedang memompa penisnya dengan kasar aku juga merasakan sensasi nikmat
dari goyanganya dan akhirnya aku mengalami orgasme keduaku ahhhhhh….

Nikmat sekali sensasi orgasme keduaku, namun seperti yang pertama tadi
Dimas sama sekali tidak memberikanku waktu untuk istirahat dan dia
justru semakin menyodok penisnya makin kasar dan pada waktu yang cukup
dekat dengan orgasmeku tadi aku merasakan sebuah cairan panas menyembur
di dalam vaginaku begitu pula dengan reaksi Dimas yang mengejang sambil
memompa penisnya dalam-dalam di lubang vaginaku, aku tahu bahwa Dimas
baru saja mengalami klimaks dan kini dia ambruk diatas badanku, aku juga
 tidak lama kemudian merasa mataku sangat berat dan tertidur dibawah
dekapan badan Dimas.

Hoammmmm…. Aku terbangun dan merasakan mataku sulit sekali untuk dibuka
dan ketika aku berusaha membukanya ternyata kondisi badanku tertidur
telanjang dengan selimutku dan ketika melihat ke jendela sekarang sudah
siang! Aku melihat jam pukul 1 siang yang mana hari ini aku telat
mengikuti kuliah arghhhh…. Ketika aku hendak berdiri aku merasakan nyeri
 pada selangkangan tepatnya pada vaginaku dan ketika aku berusaha
membuka speriku ternyata aku melihat bekas sperma kering membasahi
sekitar vaginaku yang menimbulkan bau lumayan anyir, hingga akhirnya aku
 tersadar bahwa semalam aku telah diperkosa oleh Dimas dan celakanya dia
 merekam setiap persetubuhan kami, OMG aku benar-benar takut dan
akhirnya aku percaya perkataan Sarah semalam bahwa Dimas memang bukan
orang baik-baik dan menyesali perbuatanku hingga tidak sadar air mataku
mulai berjatuhan diantara pipiku, aku membayangkan wajah Faris
pacarku….. masa depanku.

(bersambung)

;;;;;;;;;;;;;;;;;;


Episode 4 Jatuh ke lubang buaya

***Pov Nadia***

Petang ini aku sedang mengendarai mobilku menuju rumah pacarku Faris,
dia kemarin sempat berkata bahwa papanya sudah pulang dari amerika dan
hal itu mengingatkanku pada kejadian kemarin ketika pacarku sedang
meneleponku, aku sedang disetubuhi oleh Dimas dan dengan santainya dia
tetap menyetubuhiku ketika aku sedang menelepon faris, ada rasa menyesal
 yang dalam karena aku telah kotor dan apalagi aku melakukannya dengan
orang yang bukan aku bayangkan selama ini, namun aku tidak mau terlalu
terlarut dalam kesedihan dan mencoba tetap seperti sebelumnya agar faris
 tidak curiga, akhirnya setelah sekian lama aku sampailah di rumah faris
 yang berada di pinggir kota, kemudian aku memakirkan mobilku didepan
rumah megahnya kemudian disambut oleh seseorang wanita yang aku ketahui
dia merupakan pembantu rumah tangga milik Faris, kemudian dia
mengantarku menuju dalam rumah dimana keluarga Faris telah menungguku.

Tidak lama kemudian sampailah aku di ruang keluarga Faris disitu
terlihat papa serta mama dan juga faris tengah menungguku di sofa, aku
sedikit canggung ketika melihat mereka dan kulihat faris menghampiriku
dan memperkenalkanku kepada kedua orangtuanya, aku hanya tersenyum
ketika mereka saling berbicara karena aku yang masih tidak pede karena
baru pertama kali bertemu terutama ayahnya Faris, kemudian Faris mencoba
 mencairkan suasana dengan mengajakku ke kamarnya kemudian terlihat
persetujuan orang tuanya kemudian kami menuju kamar Faris, setelah
sampai di kamar ketika faris telah menutup pintu kemudian dia sengaja
menubrukku dan aku otomatis terjatuh ke kasurnya, aku sempat terpekik
karena tiba-tiba saja Faris menubrukku dan kini dia tepat berada di
hadapanku, kemudian dengan tatapan mata yang tajam dia mencoba
mendekatiku dan akhirnya wajahnya semakin dekat menujuku hingga
membuatku takut namun hal yang tak kusangka datang.

Faris: “HAHAHAHA…. Kenapa ekspresimu kaya gitu yang” tawanya cekikikan.

Nadia: “Ishhhhh…. Kamu sih kenapa nabrak aku coba” gerutuku sambil mencoba duduk.

Faris: “Aku ngakak liat ekspresi wajahmu hahaha….” godanya kemudian duduk disampingku.

Nadia: “GA LUCU….” jawabku kemudian mencubitinya dengan kesal.

Faris: “Aduhhhh…. Ampun nyai” pintanya.

Nadia: “Gak ada kata maaf!” jawabku terus mencubitinya.

Setelah puas mencubit seluruh badan Faris, aku kemudian memasang muka
jutek agar dia sedikit merasa salah dan akhirnya diapun meminta maaf
padaku dan dia melakukannya agar aku merasa tidak canggung lagi ketika
berhadapan dengan kedua orang tuanya, aku cukup terkesan dengan apa yang
 dilakukan pacarku karena dia berusaha membantuku agar aku merasa tidak
canggung seperti awal ketemu orang tuanya di ruang tamu tadi, kemudian
dia mengajakku melihat isi kamarnya yang kulihat banyak sekali
foto-fotonya dari bayi sampai seperti sekarang dan aku tertarik pada
sebuah foto yang disitu terdapat dua anak kecil yang satu sedang
menangis yang sudah aku ketahui yaitu pacarku dan seorang anak kecil
yang sepertinya membuat faris nangis waktu itu, dan ketika aku
menanyakan kepada Faris siapa anak kecil tadi faris menjawab bahwa itu
“DIMAS…” “Deghhhhhh….” Jantungku seolah copot mendengar namanya kemudian
 dia menjelaskan kenapa dia bisa bersama Dimas dan dia menceritakan
bahwa Dimas adalah sepupunya dan ketika kecil Dimas merupakan anak yang
bandel karena susah sekali diatur, Faris menjelaskan Dimas seringkali
menjadikannya sebagai korban kejailannya semasa kecil karena dulu rumah
mereka berdekatan, namun semenjak kedua keluarga besar mereka saling
bermusuhan kini dia dan Dimas juga turut terlibat dalam permusuhan itu.

Aku seperti tidak percaya dengan apa yang telah pacarku bicarakan
ternyata selama ini Dimas adalah sepupunya Faris, ditengah lamunanku
suara pintu kamar diketuk dan kemudian ketika Faris membuka pintunya
ternyata mamanya mengajak kami makan malam, kemudian kami menuju ruang
makan keluarganya Faris dan disitu suasananya mulai mencair kini aku
merasakan dapat mencairkan suasana tidak seperti awal tadi dan kulihat
Faris tersenyum ketika aku sedang asyik mengobrol dengan mamanya,
ditengah makan malam kami handphoneku bergetar dan ketika sedang aku cek
 ternyata sebuah pesan dari Dimas, sontak aku mencoba menyembunyikan
handphoneku agak jauh dari Faris untungnya dia sama sekali tidak curiga,
 dan ketika kulihat terdapat sebuah pesan “21.00 lokasi: jalan ***** lu
ga boleh pakai pakaian dalam! Kalau sampai melanggar gue sebarin video
kemarin!” ancamnya. Aku syok ternyata benar Dimas menggunakan video
kemarin untuk menjadi umpan buatku agar menuruti permintaanya, karena
aku juga tidak mau video seksual kemarin disebar karena takut reputasiku
 serta Faris tahu bahwa pacarnya sudah tidak perawan kemudian aku
mengiyakan pesan dari Dimas dan ketika melihat jam kulihat jam menujukan
 pukul setengah 9 malam dan aku mencoba pamit ke keluarga Faris.


Nadia: “Permisi om dan tante aku pamit pulang yah….” Pamitku.

Mama Farah: “Lohhh…. Cepet banget? Kenapa?” tanya mamanya Faris kebingungan.

Nadia: “Eeee…. Ini tan…. Sarah temen kosanku tiba-tiba pusing, dia memintaku membeli obat ke apotik” jawabku bohong.

Faris: “Yaudah aku anter yah” tawar faris.

Nadia: “Enggakkk usah yanggg…. Kan aku bawa mobil sendiri” jawabku.

Papa Adrian: “Yaudah…. Kalau gitu jalannya hati-hati, jangan ngebut om
sama tante titip salam sama temenmu tadi” jawab papanya Faris.

Mama Farah: “Ris…. Kamu anter sampai depan kalau gitu” jawab mamanya Faris.

Faris: “Baik Maaa” jawab Faris.

Nadia: “Baik om dan tante saya pamit pulang” jawabku menutup perbincangan.

Faris: “Yuk kalau gitu aku anter aja ke depan” jawab faris sambil berdiri.

Kemudian faris mengantarku sampai ke depan rumah dan aku memang
memintanya agar tidak sampai ke parkiran karena tujuanku berbeda arah
dan kemungkinan nanti Faris akan juga curiga, kemudian sampai di mobil
aku mengingat permintaan Dimas tadi bahwa dia menyuruhku tidak
mengenakan pakaian dalam, dengan berat hati kemudian aku menanggalkan BH
 dan celana dalamku dan kutaruh dibagasi kemudian aku kembali mengenakan
 dress ku malam ini dan menuju tempat yang diberikan oleh Dimas, dan
setelah memacu mobilku cukup lama aku sampai di jalan yang diinginkan
oleh Dimas dan ketika sedang mencari dimana sosoknya aku melihat ada
orang menggunakan jaket sedang duduk di kursi halte, kemudian aku
mencoba menghentikan mobilku tepat dihadapan orang itu dan ketika orang
itu membuka kerudung jaketnya kulihat dia adalah Dimas sambil tersenyum
dan berdiri lalu mendekati kaca mobilku.

Kemudian aku membuka pintu mobil dan dengan cepat masuklah Dimas di
dalam mobilku, kemudian sempat sesaat hening kami tidak memulai
pembicaraan hingga akhirnya kulihat Dimas tiba-tiba meremas payudara
kiriku dari bagian luar dress sontak membuatku terkejut dan dia
sepertinya tahu posisi puting payudaraku dan langsung melintirnya hingga
 membuatku tak sengaja mendesah dia tersenyum merasakan bahwa aku sudah
menuruti permintaannya tadi, kemudian dia tertawa dan sekarang kulihat
tanganya mengecek bagian rokku dan ketika tangan kasarnya mencoba masuk
ke dalam vaginaku kulihat dia sengaja menyentuh bagian pahaku dengan
perlahan dan menimbulkan sensasi geli pada area selangkanganku dan
ketika aku merasakan jarinya yang menyentuh vaginaku kemudian dengan
seksama Dimas memegangi setiap lekuk vaginaku dan kembali dia tertawa
terbahak-bahak lagi karena sepertinya dia berhasil menjebakku, kemudian
dia membuka pembicaraan.

Nadia: “Jjjaangggan…. Dimmm” cegahku.

Dimas: “Kan…. Kita baru mulai senang-senang sayang hahaha….” Tawanya.

Dimas: “Sekarang kita pergi ke club xxxxx” pinta Dimas.

Nadia: “Tttapppiii…. Dim aku belum pernah kesana” jawabku.

Dimas: “Udahhhh…. Ikut aja nanti gue jamin lu bakal ketagihan kayak semalam hahaha….” Tawanya.

Nadia: “Ehhhhh….” entah kenapa timbul rasa aneh ketika Dimas ngomong
tentang kejadian semalam hingga tidak sadar aku mulai menaikan tuas
perseneling dan berjalan.

Ditengah perjalanan aku lihat tidak henti-hentinya Dimas mengerjai
badanku, ketika sedang lampu merah bahkan Dimas dengan sengaja dia
menaikan rokku hingga terlihat selangkanganku serta bulu kemaluanku yang
 tipis dan sontak Dimas membuka kaca mobil ternyata dia memanggil
seorang pedagang asongan dan membeli rokok, aku lihat si pedagang
asongan terbelalak melihat vaginaku dan aku sengaja menunduk menahan
rasa malu dan juga sensasi aneh karena alat vitalku sedang diperhatikan
oleh orang lain sehingga tanpa sadar vaginaku menjadi basah, kemudian
setelah membeli rokok Dimas kembali menutup kaca jendela mobil dan dia
juga membetulkan kembali rokku dan entah kenapa aku malah kecewa ketika
dia membetulkan rokku dan berhenti mengerjai badanku, kemudian akhirnya
kami telah sampai di club yang ditujukan oleh Dimas awal tadi disitu aku
 memakirkan mobil di basement dan tanpa aku duga Dimas langsung
merangkulku dan mengajakku masuk, Dimas merangkulku dan mungkin bagi
yang tidak menyadarinya dia terlihat begitu mesra ketika merangkulku
bahkan mungkin kami dikira sebuah pasangan, dan Dimas mengajakku masuk
ke dalam ruang disko.

Ketika berada di dalam ruangan aku merasakan banyak sekali asap rokok
bahkan aku mencium bau rokok yang sangat menyengat dan ternyata itu dari
 salah satu orang yang sedang menghisap rokok terlarang! hal itu
membuatku menjadi takut namun aku juga merasakan sensasi deg-degan
karena berada di sebuah club dengan Dimas yang sedari tadi merangkulku
dan entah mengajakku menuju kemana, kami melewati sebuah kerumunan yang
sedang asyik bergoyang mengikuti aliran musik DJ yang dibawakan oleh
salah satu DJ sexy yang mana dia juga sedang digerayangi oleh beberapa
orang dan akhirnya tibalah kami disebuah mini room kemudian Dimas
mengajakku masuk ke dalam ruangam itu dan ketika kami sampai di dalam
betapa kagetnya aku ruangan tersebut sudah terdapat beberapa pasangan
yang sedang berciuman, ditengah lamunanku Dimas mengajakku melewati
ruangan orang tadi dan menuju sebuah pintu hingga dapat kutebak bahwa
Dimas sangat mengetahui club ini bahkan sesampainya di dalam aku melihat
 sebuah ruangan karaoke dengan beberapa botol minuman keras dan kemudian
 Dimas tiba-tiba menyalakan TV dan aku menjadi syok melihat apa yang
terlihat di TV, disitu terlihat persetubuhanku dengan Dimas semalam
bahkan aku melihat dari awal hingga Dimas memperawaniku dan ditengah aku
 yang sedang terkejut melihat film Dimas berkata padaku.

Dimas: “Lu lihatkan apa yang terjadi di kamera!” ancam dimas.

Nadia: …. Aku hanya mengangguk.

Dimas: “Sekarang lu milih…. Menjadi lonteku atau lu pilih si anjing faris! Bentaknya ketika memanggil nama pacarku.

Nadia: …. Aku hanya diam.

Dimas: “Ohhhhh…. Jadi lu pilih diem yah….” Kemudian Dimas membuka
handphonenya dan menunjukan video kita dan akan mengirimnya ke Faris.

Nadia: “Aaaammmpunnnn…. Tolong jangan berikan video itu ke faris” mohonku.

Dimas: “Makanya sekarang lu milih!” bentaknya.

Nadia: “Iiiyyyyaaa…. Aku pilih menjadi llllooonnnttteeee mu” jawabku terbata-bata.

Dimas: “GOOD BITCH! Sekarang lu goyang streaptease di depan gue!” perintahnya.

Nadia: “Haaaa….” Aku terkejut melihat permintaan Dimas tadi.

Namun karena rasa takutku akan video yang menjadi ancamannya disebarkan
ke Faris, apa boleh buat aku harus menuruti setiap perintah Dimas dan
kemudian aku mencoba berdiri dan ditengah lantunan musik DJ aku
menggoyangkan badanku meliuk-liuk mencoba melakukan gerakan yang
diingingkan Dimas, awalnya aku merasa canggung namun entah kenapa timbul
 sensasi aneh dari apa yang sedang aku lakukan dan sekarang hingga
akhirnya Dimas mengeluarkan penisnya dari balik celana dalamnya, aku
terkejut ketika dia mengeluarkan penisnya dan dia menyuruhku mendekat
namun dia memerintahkanku untuk mendekat dengan merangkak seperti
anjing, kemudian aku mendekatinya dan terlihat setelah mendekat
kepadanya dia mengelusi kepalaku dan menuntunnya untuk mendekat ke
penisnya, namun aku awalnya menolak namun tangan Dimas begitu kuat
menahan kepalaku dan akhirnya dengan paksaannya aku terpaksa membuka
mulutku dan memasukan penisnya perlahan ke dalam mulutku, aku merasakan
bau yang amis dari penis milik Dimas namun aku mencoba menghiraukan bau
tersebut dan menerima penis Dimas yang mulai masuk ke dalam mulutku.

Hingga akhirnya penis milik Dimas masuk seutuhnya ke dalam mulutku dan
aku merasakan mulutku yang sesak sekali dengan penis milik Dimas, dan
perlahan Dimas menggerakan penisnya maju dan mundur di dalam mulutku,
aku melihat ekspresi wajahnya yang sepertinya keenakan sedang memompa
penisnya di dalam mulutku, aku juga mencoba memposisikan penis milik
Dimas agar tepat di bawah lidahku dan ternyata itu membuat Dimas semakin
 leluasa menghujam mulutku dengan penisnya, aku merasakan Dimas semakin
kesetanan menggenjot mulutku hingga dia sekarang berdiri sambil tanganya
 memegangi kepalaku dan tetap menggenjot penisnya di dalam mulutku dan
hingga tak terasa hampir 10 menit dia melakukan hal ini berkali-kali di
dalam mulutku dan setelah puas dia melepaskan penisnya dari dalam
mulutku dan membuatku dapat bernafas dengan seutuhnya kembali karena
dari tadi aku dijejali dengan penis milik Dimas dan dia juga seringkali
memencet hidungku dan membuatku susah bernafas.

Kemudian kali ini dia memintaku untuk melepaskan celananya, kemudian aku
 menurutinya dan melepaskan celana panjangnya serta boxer dan CDnya
kemudian terlihatlah selangkangan Dimas dengan penisnya yang tegak
mengacung dengan bulu kemaluannya yang lebat, ditengah pandanganku
terhadap penisnya Dimas menyuruhku untuk menjilati kedua zakarnya, aku
sempat menolak namun Dimas kembali memegangi kepalaku dan mengarahkannya
 kepada buah zakarnya dan mau tidak mau aku mencoba memasukannya kedalam
 mulutku kemudian setelah buah zakarnya yang kiri masuk ke dalam mulutku
 aku berusaha mengulumnya seperti apa yang aku lakukan ke penis milik
Dimas tadi, hal itu membuat Dimas meracau hebat menikmati apa yang aku
berikan kepada buah zakarnya, kemudian aku juga melakukan hal yang sama
pada buah zakar dimas yang kanan dan dia sepertinya sangat menikmati
setiap pelayanan yang kuberikan.

Ditengah kulumanku pada keduah buah zakar milik Dimas, tanpa kusangkan
Dimas menghentikannya dan kemdian dia menggedongku menuju sofa dan
membaringkan badanku disana, kemudian dia melolosi dress yang sedang aku
 gunakan dan tidak lama kemudian terpampanglah tubuh mulusku tanpa
dalaman seperti yang diperintahkan oleh Dimas dan kemudian dia mendekati
 kedua payudaraku terlihat bekas cupangan semalam yang belum menghilang
kini dia kembali melumat kedua payudaraku secara bergantian, aku
merasakan gigi Dimas mengigiti putingku hingga menimbulkan sensasi geli
yang kudapatkan dari perbuatannya, dan disatu sisi aku melihat tangan
dimas sedang asyik meremasi payudara kananku, kulihat Dimas benar-benar
kecanduan dengan kedua payudaraku yang terlihat makin menegang akibat
perbuatannya, kemudian setelah puas bermain pada payudaraku kulihat
Dimas kembali memberikan bekas cupangan disekitar putingku hingga
membuatku menggeleng-geleng melihat kelakuan Dimas.

Kemudian setelah puas Dimas menuju area selangkanganku dan kali ini dia
menjilati vaginaku yang sudah basah dari tadi, terlihat Dimas begitu
lihai menggelitiki vaginaku dan juga dia melebarkan bibir vaginaku
hingga terlihat clitorisku yang sedang digesek-gesek dengan jarinya
Dimas, mendapat rangsangan darinya membuatku tidak tahan untuk mendesah
aku yang sudah tidak malu lagi mendesah menikmati setiap rangsangan yang
 diberikan oleh Dimas tadi, kemudian aku melihat Dimas mencoba memasukan
 jari tengahnya ke dalam lubang vaginaku, dia memintaku untuk mengulum
jarinya dan langsung aku turuti keinginanya tadi setelah cukup lama aku
menjilati jarinya kulihat Dimas mencoba memasukan jarinya yang telah
basah dengan air liurku tadi dan memasukannya ke dalam lubang vaginaku,
aku merintih nikmat setiap inci jari milik Dimas menerobos lubang
vaginaku untuk kedua kalinya hingga aku merasakan jarinya mulai masuk
seutuhnya ke dalam lubang vaginaku.

Kemudian Dimas mulai mengocok jarinya perlahan di dalam vaginaku hingga
membuatku sontak mendesah ketika jarinya menggesek lubang vaginaku,
vaginaku sendiri masih sedikit bengkak karena efek diperawani kemarin
namun aku merasa vaginaku menjadi sangat sensitif, hal itu membuat
dengan sentuhan saja dapat membuat tubuhku menggelinjang dan kali ini
Dimas semakin cepat mengocok jarinya di dalam vaginaku, aku merasakan
cairan precum ku mulai membasahi jari milik Dimas dan akhirnya aku tidak
 dapat membendung orgasmeku, ketika Dimas sedang asyik mengocok jarinya
di vagina milikku aku menjerit nikmat karena baru saja mengalami klimaks
 pertamaku, kemudian Dimas menghentikan kocokannya dan membiarkanku
menikmati klimaksku dan karena lelah aku langsung ambruk di sofa,
kulihat jari Dimas dipenuhi dengan cairan orgasmeku dan dia menujuku
untuk menyuruhku menghisap jarinya yang dipenuhi dengan cairan orgasmeku
 sendiri, aku kemudian menjulurkan lidahku dan mulai menjilati jarinya
hingga bersih, Dimas menggeleng-geleng melihatku yang sedang menjilati
jarinya.

Kemudian setelah jarinya bersih dari cairan klimaksku kemudian Dimas
tidur terlentang dan memintaku untuk menaikinya, aku kemudian
menurutinya dan mencoba duduk diatas pahanya kemudian dia menyuruhku
untuk mengocok lagi penisnya yang sempat tertidur, kemudian dengan
perlahan aku gerakan jari kananku dan mengocok penis milik Dimas
kemudian aku dapat meraskan penisnya yang tadi lembek sekarang mulai
menengang dan mengeras, setelah cukup lama mengocok penis Dimas kemudian
 dia menyuruhku untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku dengan posisi
 seperti ini, aku sempat kebingungan namun Dimas memperintahku untuk
mengangkang dan aku menurutinya dan sekarang aku dapat melihat penis
milik Dimas tepat berada di bawah vaginaku, kemudian aku mulai membuka
bibir vaginaku dan memposisikan penis milik Dimas pada lubang vaginaku.

Kemudian dengan perlahan aku mulai memasukan penis Dimas ke dalam
vaginaku yang kedua kalinya semenjak dia memperawaniku kemarin, pada
saat penisnya mencoba masuk ke dalam vaginaku aku sempat merasa perih
karena diameter penis Dimas sangat besar hingga membuatku merintih,
namun aku lihat Dimas justru menyukai suaraku ketika sedang merintih dan
 dia sengaja merekamnya dengan kamera handphonenya, aku sama sekali
tidak memperdulikannya dan berusaha memasukan penisnya ke dalam
vaginaku, dan akhirnya penisnya dapat masuk walaupun baru setengahnya
kemudian aku mulai menggerakan badanku naik dan turun, sensasi perih dan
 nikmat bercampur hingga membuat sensasi yang aneh namun aku justru
menikmatinya, kemudian ditengah percobaanku menunggangi pensi Dimas
karena keenakan akhirnya penisnya amblas dan masuk seutuhnya ke dalam
vaginaku.

Ahhhhh…. Aku sempat terpekik ketika penis Dimas seutuhnya masuk untuk
kedua kalinya di dalam vaginaku, kemudian setelah itu aku mencoba
menyesuaikan penisnya ketika sedang berada di dalam vaginaku dan terasa
vaginaku seperti penuh sekali, kemudian dengan perlahan aku mencoba
menggeraka kembali penis milik Dimas dengan perlahan kemudian di lain
sisi Dimas ternyata sedang menelepon seseorang namun tidak jelas karena
suara musik DJ yang bergitu keras membuatku tidak mendengar apa yang
sedang dia bicarakan, kemudian aku mencoba kembali menggoyang penis
Dimas dengan tempo yang lumayan tinggi karena aku juga mulai merasa
horny kembali setelah mengalami klimaks yang pertama tadi, dengan posisi
 kedua tanganku bertumpu pada sofa aku mulai menggoyangkan pinggulku
keatas dan kebawah mengikuti nafsuku yang juga mulai memuncak, kemudian
aku merasakan Dimas juga menggerakan tubuhnya hingga serasa tubuh kami
saling bertubrukan dan membuat penis Dimas semakin masuk ke dalam
vaginaku.

Hal itu membuatku sudah tidak lagi dapat membendung rasa nikmat dari
persetubuhan kami hingga aku juga tidak malu lagi untuk mendesah dan
menikmati setiap persetubuhan dengan Dimas, hingga akhirnya Dimas
memintaku untuk mencondongkan badanku agak kedepan dan ternyata setelah
menurutinya dia langsung mencaplok kedua payudaraku secara bergantian
dan kini dia sedang mengulum puting kananku dengan gemas, aku melihat
wajah gemas Dimas ketika sedang menyusu pada payudara kananku yang
montok wajar jika Dimas gemas terhadap kedua bongkahan payudaraku ini,
ditengah Dimas yang sedang menyusu dia semakin keras menyodok tubuhku
dari bawah kemudian aku mendapat dua rangsangan dari dua titik
sensitifku menjadi ikut semakin liar dan kini aku merasakan cairan
precumku mulai membasahi sela penis milik Dimas.

Dimas: “Toketlu makin montok aja nad!” racaunya.

Nadia: “Ahhhhh…. iiiyyaakkkhhh Dimmmm” jawabku sambil mendesah.

Dimas: “Dasar Faris bego…. Cewe binal kaya gini engga di entotin…. Ya gue sikat lah…. Hahaha” tawanya

Nadia: “Ahhhhhh….” Desahku.

Dimas: “Lu sekarang benar-benar milik gue nad!” jawab Dimas.

Kemudian setelah puas dengan posisi sekarang, Dimas memintaku untuk
menungging kemudian aku langsung menurutinya dan kemudian aku melepaskan
 penis Dimas yang berada dibawah selangkanganku dan sekarang aku
memposisikan badanku menungging dengan bertumpu pada kedua tangan dan
kakiku, kemudian aku merasakan ada tangan yang sedang membelai lubang
vaginaku dan kurasakan penis milik Dimas kembali mencoba masuk ke dalam
lubang vaginaku, kali ini penis milik Dimas dapat leluasa masuk ke dalam
 vaginaku yang telah terlumasi dengan cairan precumku tadi, kemudian
dengan sekali hentakan masuklah penis Dimas kembali ke dalam lubang
vaginaku, kemudian tanpa panjang lebar kembali Dimas menyodok vaginaku
dengan tempo tinggi, ditengah pompaanya dia beberapa kali memfoto
tubuhku yang sedang dia gagahi entah buat apa foto tersebut.

Kemudian ditengah pompaannya kurasakan tangan Dimas mencoba meremasi
payudaraku yang bergelantungan karena akibat genjotannya tadi, kemudian
kulihat Dimas begitu bernafsu menyetubuhiku dan kini ditengah
genjotannya dia juga menampari bongkahan pantatku berkali-kali hingga
menimbulkan bercak warna merah pada kedua pantatku, aku menikmati
sensasi persetubuhan Dimas walaupun cenderung kasar entah kenapa justru
aku menikmati setiap sodokan penisnya dan seperti sekarang dia
menunggangiku dengan menjambak rambutku dan menariknya ke belakang
sehingga seperti sebuah kuda yang sedang dipacu, hal itu membuat
kepalaku mendongak keatas dan membuat mulutku terbuka dan sesaat setelah
 itu dia memasukan jarinya dan memintaku mengulumnya.

Kemudian aku menuruti permintaan Dimas dan mengulum jarinya seperti
mengulum sebuah permen dan setelah jarinya berlumuran air liurku
kemudian dia melepaskannya dari dalam mulutku, dan aku merasakan ada
sentuhan pada lubang duburku kemudian aku seketika melihat ternyata
Dimas berusaha memasukan jari jempolnya yang berlumuran dengan air
liurku tadi dan mencoba memasukannya, aku merasakan sakit ketika
jempolnya mulai masuk ke dalam lubang duburku namun aku juga merasakan
sensasi aneh ketika mendapat dua lubangku sedang di permainkan oleh
Dimas, hingga akhirnya aku merasakan jempol Dimas akhirnya masuk
seutuhnya ke dalam lubang duburku dibarengi dengan jeritanku, kemudian
Dimas mulai menggenjot kembali dengan liar lubang vaginaku sambil
memainkan jempolnya yang berada di lubang duburku, mendapat dua
rangsangan pada kedua lubangku membuatku menjadi semakin bernafsu hingga
 aku mendesah sekencang-kencangnya mengikuti setiap irama pompaan penis
serta jempol Dimas.

Kemudian tidak lama setelah itu aku merasakan akan mengalami klimaks
untuk kedua kalinya dan benar saja tidak lama setelah itu aku mendapat
klimaks keduaku namun yang kali ini aku menyemprotkan sebuah cairan
deras dari sela penis milik Dimas, kemudian setelah itu Dimas melepaskan
 penisnya dari dalam vaginaku dia mencabut penisnya dan menyuruhku untuk
 istirahat sebentar sambil dia pergi mengambil sebotol bir dan
meminumnya, aku merasakan letih sekali setelah mengalami orgasme keduaku
 serta mengeluarkan cairan putih deras tadi sehingga aku merasakan lemas
 hingga langsung ambruk ke sofa, kemudian Dimas memandangiku dengan
wajah sayu terlemas setelah klimaks tadi kemudian dia mendekatiku dan
mengajakku untuk berciuman dan karena badanku yang masih lemas aku
menuruti permintaannya kemudian kami beradu mulut dan aku merasakan di
bibir Dimas yang masih tersisa bir tanpa memperdulikannya aku tetap
memagut bibirnya.


Setelah puas beradu bibir, Dimas menghentikannya dan menyuruhku untuk
tidur terlentang kemudian setelah aku melebarkan kedua kakiku menyamping
 kemudian aku melihat Dimas sedang memposisikan penisnya di lubang
vaginaku, kemudian kulihat Dimas sedang melakukan penetrasi ke dalam
lubang vaginaku dan dengan perlahan dia mulai memasukan penisnya ke
dalam lubang vaginaku, dan setelah penisnya masuk seutuhnya di dalam
vaginaku kembali Dimas menyetubuhiku dengan sodokannya yang cepat, dia
kembali menggenjot tubuhku dengan cepat serta kini dia lebih leluasa
memainkan kedua bukit kembar milikku, yaaa…. Dimas begitu bernafsu pada
kedua payudara montok milikku entah kenapa yang jelas dia begitu
terobsesi dengan payudara yang mana dia juga orang pertama yang berhasil
 menjamah payudaraku bahkan Faris pacarku pun belum pernah menjamahnya,
kurasakan Dimas semakin menjadi ketika sedang menyetubuhiku hingga aku
sudah terbiasa menikmatik sodokan kasar dari penisnya kemudian tidak
lama Dimas terlihat begitu kera menyodok lubang vaginaku dan akhirnya.

Dimas: “Gue udah engga tahan lagi ahhhhhh” desah Dimas.

Nadia: “Jjjanggaannn dii dalammmm dimmm” cegahku.

Dimas: “Ga papa nanti gue beliin pil kb….” Jawabnya.

Nadia: “Ttttaaapppiiii….” Jawabku.

Kemudian Dimas tidak menghiraukan apa yang aku katakan dan dia tetap
mengeluarkan spermanya ke dalam lubang vaginaku, untungnya dia tadi
mengatakan bahwa akan membelikanku pil kb karena sekarang aku sedang
berada dalam masa subur, setelah itu aku merasakan sodokan penisnya
Dimas mengeluarkan sperma milik Dimas dan menyembur ke dalam vagina
milikku dan terasa begitu penuh sekali lubang vaginaku serta aku
merasakan rasa panas akibat semburan spermanya tadi, kemudian aku
melihat Dimas semakin merapatkan tubuhnya kepada tubuhku dan seperti
mengejang kemudian aku melihat dia melepaskan penisnya dari dalam
vaginaku, kemudian terlihat lelehan spermanya keluar membasahi sofa dan
dia kini ikut rebahan di sampingku.

Dimas: “Enak banget memeklu Nad! rapet bener gue jadi keenakan entotin lu” pujinya.

Nadia: “Ehh… iiiyyaa dim” jawabku terbata-bata.

Dimas: “Kenapa lu? Gasuka sama kontolku?” tanyanya.

Nadia: “Ehhhh…. Bbbbuuuukkkannnn gitu maksudnya dim….”

Nadia: “Cuma tadi kamu kan janji mau beliin aku pil Kb…. Soalnya aku lagi subur” tanyaku.

Dimas: “Yaelah kirain kenapa…. Nanti gue beliin sekalian kita cabut dari sini” jawabnya enteng.

Dimas: “Gimana kontolku enak engga?” tanyanya.

Nadia: “Eeennnakkk kok pppeeniisss mu” jawabku.

Dimas: “Ini tuh Kontol bukan Penis! Jawab yang benar” bentaknya.

Nadia: “Ehhhhh…. Iya maaf… maksudnya kkkoonntoooll kamu ennnaakkk” jawabku terbata.

Dimas: “Nahhh gitu dong…. Btw akhir pekan lu gada kerjaan kan…. Gue mau ajak ke suatu tempat” ajaknya.

Nadia: “Tttaaapppiii… aku ada janjian sama Faris” jawabku.

Dimas: “Udah gue bilang…. Lu sekarang milik gue ngapain sih masih ngarep sama si cengeng itu” jawabnya.

Dimas: “Atau lu mau video lu gue sebarin….” Ancamnya.

Nadia: “Ehhhhh…. Jangan dim” jawabku.

Dimas: “Nahhhh…. Gitu dong” tutup Dimas dan kembali mengajakku bergumul.

***Pov Faris***

Saat ini kulihat ayahnya Dimas memberikan ancaman pada keluargaku di
ruang tamu karena mereka menuntut harta peninggalan kakekku dan nenekku
di Swiss, namun berkali-kali papa mencoba memberitahu alasan kakek tidak
 memberikan speserpun peninggalannya kepada ayah Dimas karena selama
dulu kala dia telah menghambur-hamburkan uang kepada pacarnya yang
sekarang menjadi mamanya Dimas namun sekarang mamanya Dimas telah
bercerai dengan papanya dan Dimas tinggal berdua bersama papanya,
ditengah perselisihan panas aku melihat mama menyuruhku ikut melerai
permasalahan mereka dan aku melihat mama juga melerai ayahnya Doni dan
aku mencoba membujuk papa ke dalam kamar, dan akhirnya sampainya di
kamar kulihat kondisi papa mendingan dan memilih untuk tidur kemudian
aku mencoba mengecek dimana mama namun kulihat tidak ada mama, dan
setelah lumayan lama aku mencari hingga akhirnya aku melihat mobil
papanya Dimas masih terparkir di garasi namun aku melihat mobil itu
bergoyang-goyang hingga ketika mataku tertuju pada kaca mobil membuatku
aku sangat “TERKEJUT!”.

(Bersambung)

;;;;;;;;;;;;;;;;



0 comments:

Post a Comment