Sayup suara adzan isya menemani kami sedang memasang wajah lelah dan cemberut. Memang kehidupan ini adalah perpaduan antara kebahagiaan dan kesedihan. Suamiku marven (28 tahun) adalah seorang pegawai BUMN yang bergaji 10 juta dan kami telah memilki rumah yang dibelikan oleh mertuaku atau ayah ibu marven
Sedangkan namaku adalah anisa (26 tahun) ibu rumah tangga biasa yang berjualan jilbab secara online shop. Banyak yang bilang aku manis dan cantik sehingga walau aku telah berpacaran dengan mas marven aku banyak digoda laki laki
Kami agak lesu karena kami sehabis dari dokter kandungan. Dan aku memang belum ada tanda tanda kehamilan walau umur pernikahan kami adalah 2 tahun. Kata dokter sperma suamiku terlalu encer dan tak mampu membuahi sel telurku.
Mobil telah parkir ke rumah. Aku mencoba menghibur suami tercintaku. Tapi bruakk. Dia membanting pintu mobil keras sekali. Memang begitu sifatnya kalau kesal dan mungkin baru reda besok pagi. Tapi itulah yang menyayat hatiku apakah aku tidak bisa memberi keturunan kepadanya? Mengingat baik ortunya dan ortu kami telah menanyakan tentang kami
"Mas mandi dulu biar keselnya hilang" kataku
"Iyaa bawel njing"
"Kok kasar gitu sih mass sama istri, ayo dicoba lagi" kataku memeluknya
"Apaan sih lepasin, aku cuman kesel kayaknya bukan spermaku yang encer deh tapi kamu yang mandul" katanya sambil melepas pelukan sayangku
Suamiku pergi ke kamar lalu membanting pintu. Tak terasa aku menitihkan air mata. Suamiku kesal terhadapku karena ketidakbecuaanku melayaninya. Aku berusaha hamil aku harus berusaha membuat suamiku bahagia. Aku haruss
Keesokan hari
Aku menyiapkan camilan kue dan minuman kemasan karena mertuaku datang berkunjung. Setelah beres menyapu dan berpakaian rapi. Pakaianku hari ini adalah jilbab putih dan kebaya putih yang cocok dengan kuning langsatku
Aku juga membantu memakaian pakaian suamiku sebagai seorang istri setia dan mencoba menghilangkan wajah cemberutnya itu yang menurutku lucu.
"Senyum dong sayang. Disamperin ortunya kok cemberut"
"Hmm iyaa sayang aku khawatir ortu pasti tanya tentang momongan lagi,apalagi mengajak farah adikku sama suami dan anaknya. Malu mas dek"
"Ga usah malu kita hadapi bersama yuk"
Beberapa saat kemudian aku mendengar suara mobil terparkir. Benar saja itu mertuaku. Suamiku yang membuka pagar. Aku kaget sekali ramai sekali yang datang
Aku lalu menyalami mereka satu persatu tak terkecuali ayah mertuaku pak madi. Entah mengapa pandangannya aneh kepadaku ah itu cuman perasaanku saja.
"Assalamualaikum pak selamat datang"
"Walaikumsalam nisaa apa kabar" kata pak madi
Jabatan tangannya lama sekali. Dan tampak tangan pak madi mengelus ngelus tanganku. Untuk melepas kecanggungan ini aku lepaskan saja tangan itu dengan gerakan agak keras. Lalu mempersilahkan masuk
Canda tawa memenuhi ruangan kami sebagai pelepas rindu. Tiba juga pembahasan yang kurang kami inginkan muncul
"Nisaa kapan punya anak" kata yati (ibu mertua)
"Wah iyaa hahaha bu belum dapat rezeki bu" kataku
"Masak kalah sama adek fara" tambah yati
"Iyaa mbakk ayoo ditunggu momongannya" kata farah
"Hahahaha masak bapak bantuin" kata pak madi
Seketika suasana hening mendengar celotehan mesum pak madi lalu cair kembali karena pak madi pandai beralasan. Suamiku tampak tertekan dan menggenggam tangan karena kesal dibandingkan bandingkan dengan bapaknya dulu dan adiknya.
Aku sedih sekali mendengar itu. Malam pun datang semua tamu pulang. Aku berpakaian dan pergi dari rumah menuju tempat yang dituju pada wa ku.
"Maafkan aku suamiku"
POV PAK MADI
Aku senang sekali. Sangat senang sekali. Tidak kusangka prosesnya secepat ini. Akhirnya aku bisa mendapat tubuh moleknya untuk aku cicipi. Ya itu tubuh menantuku sendiri anisa. Ssi dan tipu dayaku sedikit berhasil meruntuhkan imannya yang rapuh. Maafkan aku anakku kamu memang payah dalam bercinta sampai istrimu meminta pertolongan ke bapak. Jangan khawatir akan ku buat nisa sampai kelojotan tak berdaya dan aku yakin akan hamil.
Aku senang sekali kelemahan anak milenial walau pandai adalah mentalnya yang lemah. Jadi aku paksa dia untuk membahagiakan anakku lalu dia terjebak dan mau kutiduri karena anak milenial suka instan
Tak terasa pintu hotel terbuka. Menantuku yang ayu itu nampak ragu ragu. Aku yakin dia sangat malu karena sebentar lagi akan ditiduri oleh ayah mertuanya sendiri. Ya walau dia yang menginginkannya demi membahagiakan anakku. Senyum mesumku tersungging lebar. Aku menyuruhnya duduk di ranjang
"Duduk sebelah bapak sini nduk"
"I-ya pak"
Menantuku itu duduk sebelahku dan tak sanggup menatap wajahku. Kucairkan suasana saja
"Apakah kamu sudah yakin nduk dengan keputusanmu"
"Iyaa pakk saya ingin mas marven bahagia"
"Ingat tidak ada yang memaksamu kesini. Kamu yang ingin sendiri"
"Iyaa pakk saya siap tanggung resikonya"
"Dari bapak juga kasih syarat. Kamu harus melakukannya senatural mungkin dan kamu harus menurut semua proses yang terjadi"
"Iyaa pak tolong hamili saya pak,tapi bapak janji jangan bilang bilang mas marven ya"
"Siap nduk, ini kan ibadah juga demi menjaga nama baik keluarga"
Nisa mengangguk pelan.
"Ayoo pemanasan dulu cium bapak mesra seperti kamu mencium marven"
Nisa mulai berani menatap wajah pak madi. Dia nampak ragu karena akan french kiss ayah mertuanya sendiri. Dia lalu mendekat, bibir mulus dan bibir keriput bertemu sebentar. Nisa nampak jijik mencium bau mulut yang tidak sedap tersebut.
"Huekkk baukk rokok pakm"
"Ayoo dongg katanya mau membahagiakan marven"
Clupp walau mengeenyit karena jijik dan malu nisa mencium dan menangkup seluruh bibir mertuanya. Pak madi senang sekali kerena bibir nisa begitu manis seperti bayangannya. Pak madi sedot sedot bibir nisa dan ia gigit karena gemas. Pak madi sengaja membasahi bibir nisa agar enak
"Woahhh bibir kamu sangat manis sekali nduk, haha anakku beruntung sekali"
Nisa mundur sebentar menahan bau dan merasakan mulut kotor mertuanya. Setelah mengambil nafas. Pak madi lalu dengan cekatan mencopot kemeja menantunya satu persatu. Nisa juga kooperatif dengan membantu mertuanya walau malu luar biasa. Nampak tocil nisa terlihat. Sesuatu yang disukai pak madi semenjak lama.
"Hahaha toketmu indah sekali nduk dan kecil apa anakku gak pernah meremas remasnya"
"Tidak pernah pak"
"Hahaha tiduran sana" perintah pak madi
Nisa tiduran dan mencoba rileks. Pak madi langsung menindihnya. Dan mencium buas nisa kembali. Nisa hanya bisa menutup mata dan melepaskan penat yang terjadi
"Ndukk ayoo rileks balas ciuman bapak. Gak akan hamil kalau kamu pasif gini"
"Iiyaa pakk"
Nisa lalu membalas ciuman pak madi. Dia mencoba menautkan lidahnya ke lidah besar pak madi. Uhh bagi nisa sangat menjijikan tapi kenapa dia sangat bersemangat dibanging ciuman suaminya.
"Nah gitu dong"
Pak madi lalu meremas remas tocil nisa sambil mengusapkan mulutnya ke perut nisa
"Ihhh pakk gelii"
"Lepaskan nis lepaskan belenggu jin yang bapak bilang. Kamu harus yakin sama bapak"
"Iyaq pakhhh ahhh"
Pak madi menyadari kalau tipu dayanya membuat birahi nisa mulai bangkit dia bisa melihat nisa menggeliat liat sambil mendesah tanda kalau udah sange sama mertuanya. Pak madi puas sekali melihat menantunya bertekuk lutut.
Pak madi lalu menjilat jilat memek nisa yang masih bersempak sehingga membuat lonjakan kecil pada tubuhhya
"Pakkk jangan dong nisa maluu"
"Yakin nduk, rileks sajaa nanti enakk"
Bagai kena sihir nisa malah mengangkang lebar memberikan akses kepada pak madi yang mesum untuk menjilat jilat itil menantunya yang cantik.
"Uahhh ahhh pakkk kokk enakkkk"
"Iya lahh slurpp enakkk apakah anakku jarang melakukan ini??"
"Iyaa pakkahh jarangg ahhhh terus jilat pak"
Setelah memek telah basah waktunya pak madi menjejalkan kontolnya ke memek nisa
"Nis siap siap ya ini bapak mau melakukab ritual utama, kamu harus yakin dan bersatu dengan bapak"
Nisa hanya mengangguk nafsu
"Heheh rasakan kontolku menantuku" kata pak madi dalam hati
Slurpp
Cuman masuk setengah
"Ajhhhhhh ahhh sakitt besarrr"
Kontol pak madi memang lebih besar dari marven dan lebih menggeliat namun mengapa nisa sangat keenakan
"Uahhhh enak sekali memekmu ndukk. Semput sekalii, apakah anakku jarang menggaulimu"
"Seringg pak ahhh tapi kontolnya kecil"
Senang sekali pak madi kalau kontolnya lebih besar dari anaknya. Pak madi lalu mendorong sampai mentok kontolnya dan mulai memaju mundurukan pinggulnya.
Kesakitan itu hilang berganti kenikmatan. Nisa merasakan panas di memeknya dan jatungnya berdebar kencang. Apa ini bersetubuh yang sebenarnya. Mengapa sama suaminya tidak seenak ini
"Pakkk kokk panas yaa memekku" kata nisa polos
"Tenang ndukk berarti energinya sudah masukk"
Clopp
Clopp
Clopp
Clopp
Clopp
Suara kontol kemudian memenuhi ruangan. Pak madi puas sekali bisa menipu anak dan menantunya yang bodoh dan puas sekali terhadap sedotan memek anaknya yang begitu enakk.
Pak madi memang hanya orang tua. Sedotan memek enak nisa membuatnya klimaks. Dannn
"Ndukk terima pejuhkuu yaa moga hamill"
"Iyaa pakk hamili nisaa"
Uarggjhhhjjj crottt
Cairan hangat membanjiri memek nisa. Nisa tersenyum karena spermanya kental dan banyak berharap bisa hamil
Sementara pak madi kelelahan dan ambruk di sebelah tubuh bugil nisa.
"Ndukk kalau mau hamil setidaknya program ini kamu lakukan 3 bulan"
"Iyya pakk terserah bapak asal nama baik keluarga aman"
Terimakasih ndukk
Bersambung
DUA
POV PAK MADI
Hari hari setelahnya aku serasa bebas. Karena menantuku sangat menurut padaku. Aku selalu menyuruhnya bersiap siap di rumah pada jam jam yang kutentukan. Tentu saja agar bisa kubuahi lagi.
Bila aku mengingat bualan yang kuada ada untuk menakuti nisa aku bisa tertawa. Aku bisa memperbudak nisa dan menidurinya dengan senang hati karena dia kutakuti dengan penyakit anakku yang tak pernah ada
BEBERAPA HARI LALU
Aku sengaja kirim foto kontolku ke wa nya
"Apa apaan ini pak jangan kurang ajar"
"Gimana nisa kontol bapak besar kan"
"Aku bilangin mas marven pak, saya tidak bisa dihina seperti ini"
"Oo silahkan kalau kamu mau memperparah penyakitnya"
"Penyakit?? penyakit apa?"
"Haduhh haduhh aku itu hidup sama anakku udah bertahun tahun. Kamu yang baru 2 tahun mana tahu, dia itu gampang stress
"Lalu pak"
Aku menangkap kekhawatirannya. Nisa ini memang penakut dan takut mengecewakan orang itulah kelemahan yang kumanfaatkan
"Kalau stress dia bisa marah kan?. Nah itu berdapampak pada jantungnya. Nah apalagi dia cerita ke bapak kalau kamu istri yang mengecewakan"
"Apalagi dia anak pertama. Jelas harapan kami sangat tinggi padanya. Tapi dia keduluan adiknya. Woahh bisa parah penyakitnya"
"Mohon maaf pak kalau saya mengecewakan keluarga bapak. Saya akan bantu semampu saya. Saya akan melakukan apapun agar hamil"
"Apapun? Sebenarnya saya bisa bantu"
"Gimana pak caranya??"
"Tapi janji kamu gak marah karena ini agak nyeleneh"
"Iyaa pak janji nisa gak marah"
"Sebenarnya bapak juga suka sama kamu nduk kamu cantik dan ceria. Bapak ngentotin kamu sampai kamu hamil sekalian sayaa bantu anak saya gimana?"
Dia diam saja untuk beberapa saat. Aku yakin dia sangat bimbang untuk diminta dihamili mertuanya
"Pakk kumohon apa saja selain itu. Dosa itu pak"
"Menurutku dosa dan pahala itu relatif nduk" kataku berdiplomasi
"Saya yakin akan dosa besar kalau kamu buat nama jelek keluarga apalagi kalau sampai marven tewas" kataku memprovokasi
"Aku yakin istri secantik kamu butuh kepuasan juga"kataku kurang ajar
"Bagaimana??"
Beberapa menit kemudian
"Baikk pakk tapi sampai saya hamil anak pertama saja ya, setelah semua itu lupakan perjanjian kotor yang kita buat ini"
"Oo baikk ndukk bapak selalu pegang janji"
Padahal tentu saja aku tak akan mudah melepaskan wanita cantik jelita itu kalau perlu sampai hamil anak ketiga dan keempat hahahahaah memang mertua jahat aku.
MASA KINI
Hari ini jam 10 aku bilang akan ke rumah nisa. Tentu saja untuk ngentot enak. Aku suruh untuk pakai daster saja dan jilbab tnpa BH dan sempak biar enak.
Aku parkir sepeda motorku. Tiba tiba pintu terbuka nampak nisa dan anakku marven. Aduhh alasan apa aku. Aku pikir anakku jam segini kerja.
"Ehhh bapakk ngapain kesini" kata marven
"Oohh ini mau ngasih bubur buat kamu nak" kataku berkilah
Padahal aku beli bubur satu buat tenagaku biar aku bisa mengentoti menantuku habis habisan. Gapapa biar aman
"Woahh terimakasih pak" kata marven
"Kamu kok gak kerja le" kataku
"Ooo ambil berkas ketinggalan pak. Nisaa buatin minum buat bapak" kata marven
"Hati hati nak kalau kerja jangan teledor" kataku
" pak aku berangkat dulu yaa jaga istriku baik baik ya pak" kata marven langsung pergi
Pada saat anakku bilang jaga istriku. Aku ngaceng berat. Tentu saja menjaga lahir batin dan seksual hahaha. Setelah marven pergi aku langsung masuk ke rumah. Aku melihat pantat menantuku begitu indah bergoyang karena menyiapkan teh susu. Menantuku itu kuruss bukan langsing jadi enak direkap haja
Aku peluk saja dia dari belakang terus aku ciumi lehernya. Ya nisa memang pendek dariku
"Ahhh pakk mas marven masih di depan"
"Udah pergi nduk. Kamu kok gak wa bapak sih ada anakku"
"Yaa kan aku ga tahu pulang mendadak"
"Yukk nduk nisa. Dosis harian biar segera hamil"
"Bentar pak nisa belum mandi"
"Ayoo ahh"
Aku tarik dia menuju sofa aku duduk di sofa dia bersimpuh di bawah kukeluarkab kontolku dari celana. Dia masih kaget dengan kehebatan kontolku
"Bisa nyepong gak nduk"
"Enggakk bisaa pakk itu kan kotor. Nisa gak mau"
"Lohhh sperma bapak gak bisa kental kalau gak dimulutin"
"Ahh itu alasan bapak aja"
"Yaudahh nihh ga mau. Ga hamil loh yaa"
Nisa bingung dan akhirnya menurut
"Ihh bapak nakal sih. Mulut menantunya dikontolin"
"Huss kamu kok jorok gitu. Apa di depan anakku ya gitu"
"Ya enggak pak mas marven baik. Gak mesum kayak bapak"
"Uuhh dasar kamu yaa"
Awalnya dia ragu. Tapi nisa adalah tipikal pembelajar rupanya. Dia mulai mengurut kontolku ke atas bawah. Ahh enakk sekali tangannya halus dan telaten. Beruntungnya anakku
"Nahhh gituu ndukk ahh enakkk"
"Kamu sering ya nduk sama anakku"
"Iyaa pakk saya belajar banyak gaya biar mas marven semangat. Tapi mas marven selalu misionaris terus. Eh malah bapaknya mas marven yang dapet"
Mendengar omongam vulgar nisa aku jadi semangat. Jadi hanya aku laki laki yang diservis maksimal olehnya. Kocokan makin cepat dan terarah. Tapi bukan itu yang aku inginkan
"Ndukk ahhh pakai mulutmu dongg"
"Emang muatt pakk ini bibir nisa kecil"
"Ahhh muat ahh sini"
Aku paksa dia dan dia kaget melahap kontolku. Mulut penuh aku jadi kasihan aku lepaskan sebentar
"Aduhh pakk pesing kontolnyaa. Habis kencing ya?"
"Iyaa ndukk hehee"
"Dibersihin dong gak kayak kontolnya mas marven bersih"
"Lah kan gak sebesar punya bapak tapi kan"
Muka nisa memerah. Mulut kecil ya untuk kontol kecil. Terbukti dia gelagapan sama kontolku
"Pelan pelan aja nduk"
Nisa mencoba kembali. Pertama dia buka mulutnya lalu ia jilat jilat saja gundul kontolku. Ahh enak sekali. Padahal aku belum istinjak. Nampaknya dia yang membersihkannya.
Lalu ia mulai naik level. Ia dorong pelan kontolku sampai seperempat lalu ia maju mundurkan.
"Bener gitu ndukk bener"
Lalu sampai setengah dan bless akhirnya dia berhasil mengemut kontolku seutuhnya. Wuahhhh enakk sekali lembut dan lidahnya melumasiku.
Cplok
Cplokk
"Mainkan kantong bapak nduk"
Dia juga meremas remas kantongku. Duhh marven istrimu jago banget loh. Aku bisa tiduri dia tiap hari. Lama kelaman petahanku jebol juga aku mau klimaks
"Ndukk aku mau klimkas"
Ceuatttttttttee
Mukanya penuh pejuku.
"Astagfirullah bu nisa. Pak madi kalian ngapainn" kata pak rt yang menganga melihat kami
Aduhh pintu depan belum ku kunci
Bersambung
TIGA
Nisa sangat ketakutan. Aib yang dia rahasiakan dari keluarga terutama suami terbongkar. Sambil merasa malu ia tutupi memeknya yang kurus dengan celananya. Keringat dingin mulai turun dari wajahnya yang kuning langsat.
"Pak tolongin dong"
"Iya yaa" kata pak madi
Pak madi dengan gagah berani maju ke depan mencoba bernegosiasi dengan pak rt. Baginya memek menantunya hanya untuk dirinya. Dia juga tidak mau kalau anaknya tahu. Ayahnya sedang ngentot sama istrinya. Lagi pula ia juga tidak sudi berbagi memek dengan orang jelek itu. Cucunya ikutan jelek dong
"Pak pakk sini saya mau bicara" kata pak madi
"Tadi bapak ngapain?"
"Enggak papa lah pak santai lahh tadi cuman saya pijati nisa:
"Jangan bohong. Ini kompleks rumah terhormat. Tidak boleh ada warga mesum apalagi selingkuh seperti yang anda lakukan"
Negosiasi berjalan alot. Dan pak madi mencoba mengambil jalan pintas
"Damai lah pakk. Ini saya kasih 200 rb. Jangan lapor siapa siapa ya pak. Saya janji tidak mengulangi"
"Mohon maaf pak. Saya adalah pejabat negara yang bersih"
"Ayolahh pak terus bapak mau apa?"
Pak rt tampak berfikir. Dia melongok ke dalam melihat nisa sedang menunduk. Ia mengingat ketika pertama kali nisa datang ke kompleks perumahan ini begitu ceria dan menawan, membuat pak rt jatuh hati. Walau sedikit kecewa ternyata nisa sudah punya suami. Pak rt masih mencoba ssi nisa. Siapa tahu khilaf batinnya. Mangkanya dari rumah yang rajin ia datangi adalah rumah nisa. Memikirkan itu semua nafsu pak rt bangkit apalagi melihat nisa ternyata hanya cewek murahan yang doyan sepong kontol mertuanya. Sama mertua aja doyan apalagi sama saya. Kontolnya pun ereksi
"Gini pak saya gak akan bilang. Tapi ada syaratnya"
"Apa pak bilang"
"Saya mau nidurin nisa juga"
Blarrrr pak madi memukul pak rt dengan kerass. Pak rt tersungkur wajahnya membiru. Jelas dari segi postur pak madi lebih tinggi dari pak rt yang tambun
"Berdiri kamu bangsat. Aku tidak sudi menantuku ditiduri dalbo sepertimu"
Pak rt mencoba berdiri dengan sempoyongan. Dia mencoba membalas pukulan. Ditangkis oleh pak madi lalu pak madi pukul lagi bertubi tubi. Nisa sangat takut dengan sikap beringas ayah mertuanya. Dia melihat pak rt sungguh kesakitan. Walau dia dimesumi pak rt nyatanya nisa kasihan juga. Dia mendekat dan mencoba melerai
"Pakk sudah sudahh"
"Biarin nduk orang kurang ajar ini harus diberi pelajaran"
"Uwahh ampunn ampunn pakk saya janji gak ganggu"
Pak madi menghentikan pukulannya. Nisa membantu membopong pak rt. Pak rt hanya meringis kesakitan. Setelah diberi teh hangat dan perban. Pak rt kemudian keluar rumah.
Pak madi dan nisa duduk di sofa bersebelahan. Melepas segala adrenalin karena hampir saja perselingkuhan mereka terbongkar.
"Duhh pakk ketahuan kan, gimana nih. Udah ga usah gitu pakk saya juga takut dosa"
"Jangan khawatir tetap rencana awal nduk. Cuman nanti pindah tempat saja. Nanti marven kusuruh untuk waspada sama rt itu"
"T-tapi pak"
"Yasudah terserah kamu. Sebenarnya kalau kamu bisa hamil dengan penis kecil anakku tak masalah. Asal jangan salahkan aku kalau kamu gak bisa hamil. Anakku stress jantungnya kambuh dan mati"
"T-tidak mungkinn pak"
"Apalagi nanti aku juga laporan deh ke anakku. Kalau istrinya yang cantik sudah tidur sama mertuanya. Tambah sakit deh"
"Yasudah pak yasudah pak. Nisa nurut"
Pak madi memang pandai memanfaatkan sifat kekanak kanakan dan penakut nisa. Dengan akal bulusnya nisa sudah bisa digenggam erat. Pak madi kemudian melihat nisa. Keringatnya telah membasahi jilbab dan kemejanya. Keringat malah membuat wajah kuning langsat nisa makin bercahaya. Pak madi mendekat dan mengecup dahi nisa. Dia sangat nafsu sama menantunya
"Ihh pakk udah ketahuan masih aja mesum"
"Habis kamu cantik nduk"
---
Nisa berpakaian rapi saat itu. Dia agak bingung maksud mertuanya kali ini. Dia memakai kerudung hitam yang senada dengan kemejanya dengan celana berwarna kuning. Dia ingin sekali hamil tapi maksud chat wa tadi pagi membuat nisa bingung
-tadi pagi-
"Ndukk ayoo disiplin biar cepet hamil"
"Iyaa pak kesini saja"
"Nduk bapak baca di internet. Katanya kalau si pemilik sperma seneng maka kamu bisa cepet hamil"
"M-maksud bapak apa?" Kata nisa heran
" ya maksud bapak, kalau bapak seneng nanti. Kamu pasti hamil"
"Mohon maaf pak nisa masih kurang mengerti"
"Gini biar bapak semangat ngentotin kamu. Bapak kepikiran kalau kamu dilecehin dulu sama orang lain. Baru nanti bapak entot"
Nisa tidak percaya dengan omongan mertuanya. Bagai pelacur saja. Nisa menolak
"Jangan gila pakk. Saya mau dientotin bapak demi mas marven. Sudah nakal sampai situ saja, selebihnya saya gak mau pak"
"Kamu nakal kok gak kaffah nduk hehe. Dan siapa bilang kamu bakal dientotin orang lain. Aku cuman kamu dilecehin orang lain biar bapak makin nafsu terus memperbesar peluang kamu hamil."
Nisa tampak berfikir panjang. Dan akhirnya dia mengiyakan
"Baiklah pak, tapi kalau saya diperkosa gimana"
"Tenang nduk bapak mertuamu yang ganteng ini akan selalu melindungimu"
"Halah gombal"
"Sudah kamu pakai pakaian cantik kita mulai programnya"
-Saat ini-
Sungguh nisa masih ragu dan takut kalau melenceng seperti ini. Ia sangat tahu dosa cuman karena sifatnya adalah sifat milenial yang suka instan dan tak tahan mental. Dia rela menjadi budak seks bapak mertuanya dan tidak memikirkan dampak ke depan.
Ojol pun datang membonceng bapaknya.
"Nduk ayo naik"
"Pakk kok gak naik yang mobil aja sih"
"Hehehe kan sudah kubilang. Aku mau kamu dilecehin dulu dan pak budi ini mau bantu"
"Halo mbak nisaa"
Dengkul nisa lemas mendengar hal tersebut
Budi adalah seorang ojol dan tetangga pak madi. Itulah mengapa ketika pak madi mengorder lewat smartphone selalu dapat pak budi karena algoritma program ojol adalah mencari driver terdekat. Budi adalah bujang lapuk umur 30 tahun belum nikah dan doyan coli. Dan pernah tertangkap basah melalui bukti medsos IG dan kena suspend karena melecehkan pelanggan.
Dia sangat senang sekali mendapat tawaran pak madi untuk menyentuh dan mengelus elus nisa. Tentu saja dia ambil untuk menuntaskan nafsunya.
Lain dengan budi nisa merasa risih pasalnya dia disandwich oleh pak madi dan pak budi. Jadi pak budi driver, nisa tengah dan pak madi di belakang. Nisa sangat malu dan bonceng tiga dengan lelaki yang bukan muhrimnya. Apalagi selama di perjalanan pak budi boleh mengelus elus paha nisa.
"Ihhh pakk gelii tahuu"
"Sini mbak tangannya ke depan pegang kontol saya"
Budi senang sekali karena nisa sangat penurut. Walau nanti di perjalanan ke hotel gratis bukan promo bukan voucher karena pak madi aja emang miskin. Dia senang kontolnya dikocok kocok perempuan cantik. Ya walau kontol masih dalam celana tapi budi sangat puas
Pak madi juga tak kalah puas. Ia sangat bernafsu tinggi karena menantunya yang alim dan cantik sedang dipermainkan dan dilecehkan ojol gendut. Saking nafsunya ia gesek gesekan saja kontol ngacengnya ke pantat nisa.
Nisa hanya bisa menahan malu dan gelisah karena sepanjang jalan pahanya jadi santapan pak madi dan pak budi. Apalagi saat dia mengocok kontol budi ada pengemudi yang memandang sinis ke arahnya
"Haduh perek, jangan di tempat umum dong" kata pengemudi mobil
Sampailah ke hotel. Budi lega sekali karena ia ternyata crot selama perjalanan. Nisa dan pak madi kemudian turun
"Terimakasih mas budi atas bantuannya" kata pak madi
"Iya pak saya yang terimakasih sama mbak nisa terimakasih ya"
"I-iyaa" jawab nisa masih shock
"Lain kali kalau pakai ojol semoga ketemu saya lagi mbak"
Pak madi dan budi kemudian tertawa terbahak bahak.
Nisa hanya menunduk
---
Hotel yang dipilih pak madi adalah hotel murah. Dan emang cuman buat esek esek. Nisa dan pak madi membuka pintu. Saat nisa akan menutup pintu. Pak madi langsung menyerang. Ia tindih nisa ke tembok dan mencium bibir nisa ganas
"Ayooo ndukkk buatkan aku cucu"
"Idihh pak sabar dong. Nisa belum buka baju"
Pak madi dengan cepat melucuti baju nisa. Nisa juga heran mengapa mertuanya lihai sekali melucuti baju. Pak madi sudah terbakar hebat nafsunya sedari tadi. Ia sudah ingin menjejalkan manuknya dalam dalam ke menantu yang cantik jelita. Setelah puas cium bibir. Pak madi lalu cium memek. Ia julurkan lidahnya lalu jilat jilat. Nisa yang dilecehkan tadi sebenarnya juga nafsu namun dioptimalkan oleh mertuanya. Walau dalam hati dia terus mengucapkan kata ampun dan maaf untuk suaminya. Toh erangan keluar juga
"Ah ah ahh ahh pakk"
"Nikmati saja nduk rileks biar hamil"
Nisa mengangguk dan melebarkan akses ke memeknya agar pak madi mudah menjilat jilatnya. Memek nisa mulai basah juga. Pak madi senang karena nisa mengikuti ritme jilatanm setelah dirasa rileks. Pak madi menidurkan menantunya ke kasur dan mengarahkan kontolnya ke memek nisa
"Ndukk kamu siap?"
"Iyaaa pakk aku siapp"
"Apa gak dosa??"
"Demii mas marven pakk. Hamili akuu"
Pak madi tertawa penuh kemenangan dan lalu blesss. Kontol besar pak madi masuk juga ke memek nisa. Nisa menggelinjang dan mengeluarkan nafas berirama. Pak madi memaju mundurkan pinggulnya agar juga mendapat kenikmatan dunia.
"Uahh memekmu kok rapat ndukk"
"Uahhhh ahhh ayoo buat cucu uahh"
Pak madi cerah sekali saat mengentot nisa. Menantu idaman.
"Ah ah ah pakhh emang selalu enakk gini ya pakk kalau sama bapakaa"
"Iyaaa lepaskan saja kenikmatan itu nduk. Agar seneng"
Kedua insan berbeda usia tersebut memacu birahi lama sekali. Selain ngentor juga cium remas dan jilat jilat tubuh satu sama lain. Nisa sampai lupa kalau itu adalah ayah mertuanya. Nisa melepaskan segalanya.
"Ndukkk aku keluarrr auahhhhh"
"Ayoo bareng pakkhjj"
Jebretttt
Sperma tersebut mengalir bertemu dengan cairan cinta nisa karena mereka sama sama orgasme. Pak madi keleahan dan menidurkan diri ke samping
"Emang dahsyat memekmu nduk"
"Hmmm hmmm ahh"
"Sudah kalau kamu capekk tidur saja. Sini bapak keloni"
Pak madi pun kelonan dengan nisa
Bersambung
EMPAT
Nisa sedang gundah gulana. Sambil meremas remas tangannya ia menunggu hasil testpack positif. Dalam hatinya terjadi pergolakan. Apakah yang ia lakukan benar? Apakah dengan dienthu mertuanya adalah suatu solusi? Apakah mertuanya hanya memanfaatkannya saja hanya untuk memuaskan nafsu birahinya?
Tanpa sadar air mata nisa jatuh. Begitu mengalir melewati kemulusan kulit yang tiada tandingannya. Wajah cantik tersebut murung namun tetap enak dilihat. Bibir mungil yang nampaknya enak dicium tersebut tiada henti mengucap kata maaf untuk suami tercinta. Nisa menyadari kebodohannya, nisa menyadari bahwa hanya nafsu lah yang menguasainya.
Namun bagaimana caranya kembali. Tabiat nisa memanglah penakut. Cuman ia pandai menyembunyikan pada orang sekitar. Ia akan jaga jarak pada mertuanya. Namun denyutan penis orang tua marven tersebut masih terasa di setiap program kehamilan yang dilakukan
"Maaf mas marven, istrimu sudah kotor"
Nisa lalu menaruh test pack di sbelah tempat sabun dan mulai mengocok vaginanya. Inikah nisa yang suci?
---
Nisa berencana pergi ke mall. Ia ingin menghapus segala keruwetan di hatinya. Dengan setelan jilbab ungu yang anggun dan rok span panjang membuat tubuh langsing nisa terbentuk. Make up tipis tentu saja membuat nisa makin cantik.
"Akhhhhhh" teriak nisa
Rupanya pak madi di belakangnya. Tidak hanya itu tangannya dengan cekatan meremas pantat yang terbentuk dari rok span tersebut. Nisa cemberut dan berkata dalam hati "haduh nafsu lagi nih aki"
"Pak nanti saja ya. Nisa ada janjian sama temen"
"Iya iya menantuku sayang"
Pak madi mengamati lekuk tubuh indah memantunya dari belakang. Sungguh beruntung dia dapat membohongi nisa apalagi sampai dapat menidurinya. Karena tubuh nisa memang menarik.
pak madi lalu memeluk nisa dan membaliknya. Nisa yang kaget dengan serangan dadakan tersebut hanya bisa sedikit menganga. Clupp bibir pak madi dan nisa bertemu. Pak madi membasahi bibir nisa. Tentu saja nisa merasakan bau tak sedap dari rokok. Tapi ia tahan. Lidah nisa kemudian saling bertaut dan bertukar liur. Sungguh manis memang lidah nisa dan pak madi yang beruntung mencicipinya. Puas mencium pak madi lalu berucap
"Terimakasih nisa sudah mengisi hidup tua bapak"
Nisa hanya mengangguk agar cepat selesai. Nisa kemudian ke luar dan pergi menuju mall.
---
Kepada pemimpin upacara hormattttttttttt grakkkkkkk kata sayap kanan
Semua peserta upacara lalu hormat. Rangkaian pelatihan upacara dilakukan dengan rapi dan apik. Memang sekolah SMAN unggulan memang beda. Tak hanya akademik namun eksul juga berprestasi. Setelah berlatih kemudian istirahat.
"Adik adikku semua calon paskibra, latihannya udah selesai ya" ucap nisa
"Siap sedia untuk besok karena didatangi walikota" tambahnya
Semua mata lelaki disana tak berkedip saat nisa memberi wejangan kepada junior juniornya paskibra. Tak hanya peserta namun pelatih paskibra cukup kagum dengan nisa.
Semasa SMA memang nisa adalah anak yang berprestasi dan paskibra memang keahliannya memang idola.
"Woyy fadlann lihatin mbak nisa mulu" kata rudi
"Ih apaan sih emanganya kamu gak ngelihatin" kata fadlan
"Ya gak hanya ngelihatin sih tapi bayangin enak gak ya kalau ditidurin"
"Woahh dasarrr penduduk tetap nekopoi kalian" kata bimo ikutan nimbrung
Masa SMA adalah masa yang menyenangkan. Masa dimana kawula muda mengenal cinta. Ketiga sahabat tersebut memang masih kelas sepuluh namun mereka sudah memiliki wanita incaran ada yang suka sama anak kelas 10 seperti bimo, kelas 11 seperti rudi dan lebih gila nya ada yang suka kakak kelas 12 yaitu fadlan. Bukan anak kelas 12 sembarang tetapi nisa adalah incaran fadlan semenjak masuk sekolah ini.
Rasa yang dimiliki fadlan memang begitu kuat terhadap nisa. Ia sangat yakin nisa adalah wanita baik yang bisa dijadikan pacar atau istri karena memang basicnya fadlan orang pesantren.
Pergaulannya dengan bimo dan rudi membuat pandangan fadlan berubah terhadap wanita. Ia mulai merasakan desiran lain yang kuat saat melihat nisa. Kata sahabatnya itu nafsu. Fadlan berkilah mana mungkin itu nafsu. Namun fadlan sadar kalau dibiarkan akan menjadi fitnah maka fadlan akan menembak nisa hari ini.
"Ehh ehh lihat tuh sih cepot sikap genitnya kambuh lagi" kata rudi
"Waduh dlan gebetanmu disikat"
Cepot adalah panggilan untuk pak marno pelatih upacara SMA tersebut yang berumur 55 tahun. Mengapa dia dipanggil cepot. Memang penggambaran yang pas seperti itu. Cuman beruban saja.
Cepot ini suka menggoda wanita wanita cantik di paskibra dan tangannya itu sangat usil. Dia suka mencari untung entah dengan mengelus kaki, mencolek pantat dan sedikit meremas dada. Tentu siswi SMA memang masih polos. Mereka menganggap guru atau pelatihnya tersebut hanya bercanda.
"Haduhh nisa kamu seksi sekali" kata cepot dalam hati
"Ckckck goyangan pantatmu itu loh saat gerak jalan buat bapak ngaceng berat" kata cepot dalam hati
"Waduhh gak kuat aku, pokoknya hari ini harus ambil UNTUNG" kata cepot dalam hati
"Nisaaa kemarii" kata pak cepot
Dengan langkah cepat ia menghampiri pembimbingnya.
"Iya ada pak" kata nisa
"Rokmu itu loh kotor, coba berbalik"
Entah nisa yang bodoh atau emang polos dia berbalik saja menyuguhkan pantat berbalut rok sma yang sekal dan sangat menggiurkan di mata cepot. Dengan gerakan seolah olah membersihkan ia menampar nampar pantat nisa
"Ya ampunn empukk sekali" kata cepot dalam hati
"Sudah sekarang berbalik, benerin jilbab kamu"
Nisa berbalik dan membetulkan jilbabnya. Cepot lalu mengambil kesempatan lagi. Jarinya seperti menggenggam dan menyentuh dada nisa. Nisa memang agak sedikit terkejut saat dadanya dipegang dan ternyata
NAMETAGMU KOTOR BIAR BAPAK BERSIHIN
"Nametagmu kotor nis,sini bapak buangin" kata cepot alasan
"T-Terimakasih pak"
"Sudah kembali sana urus adik adikmu yang bener ya" kata cepot berwibawa
Nisa kemudian berbalik begitu juga dengan cepot. Dengan sungging mesumnya ia senang bisa memegang dada nisa walau hanya sebentar.
0 comments:
Post a Comment