Sita (27 tahun) adalah seorang istri yang baik dan polos, setiap hari di rumah apalagi keluar rumah dia tidak pernah melepaskan hijabnya, namun pakaiannya tetap modis walau dengan hijab, meski berjilbab Sita bukan termasuk golongan wanita bercadar.
Tinggal di sebuah kampung pedesaan di daerah Cianjur, JawaBarat. Membuat dia masih polos karena jarang bergaul dengan teman sebayanya, dari sebelum menikah sampai sekarang sudah menikah mempunyai seorang suami pun Sita masih tidak suka bergaul dan bersosialisasi dengan teman atau ibu-ibu di kampungnya. Sita keluar rumah hanya sebatas belanja, ataupun mengikuti kajian di Madrasah dekat rumahnya setiap hari Jum'at dan Minggu. Dia menikahpun hasil dari perjodohan kedua orangtuanya.
Akibat kepolosannya itu, suaminya Danu sering mengeluhkan sikap istrinya itu yang pasif ketika berhubungan badan dengannya. Namun Sita tidak tahu harus bagaimana karena memang dia sangat amat teramat polos, mengenai pergaulan anak muda zaman sekarang saja dia tidak tahu menahu, apalagi tentang masalah sex yang di kehidupannya tidak pernah diajarkan sex education.
Mungkin itu juga penyebab Sita dan Danu belum dikaruniai seorang anak, karena tidak menikmati sex.
Kisah ini akan menceritakan tentang terbukanya kotak Pandora seorang wanita baik dan Solehah, Sita seorang istri orang yang polos.
==============
Episode 1. Awal Mula Ditinggal Suami
Hari ini, puasa terakhir di tahun ini, seperti di hari-hari sebelumnya, Danu suami dari Sita pergi bekerja, ya bekerja, sebagai seorang pedagang Fried chicken di alun-alun pasar. Hanya itu yang bisa dikerjakan oleh suaminya Saat ini. Karena suaminya hanya lulusan SMK swasta jurusan pengolahan pangan.
Waktu menjelang berbuka puasa yang diharapkan akan ramai pembeli, nyatanya dagangannya hanya sedikit yang terjual. Mungkin karena hari puasa terakhir banyak orang yang memasak daging di rumahnya masing-masing.
Hal itu membuat Danu merasa sedih, karena dirinya sebelumnya sudah berjanji kepada istri tercintanya, sepulang dirinya dari berjualan ini, dia akan sekalian membelikan pakaian yang didambakan istrinya. Namun sepertinya dia akan mengingkari janjinya kali ini karena uang yang didapat tidak cukup untuk membeli apa yang diinginkan istrinya.
Menjelang Isya, Danu sudah sampai di rumahnya sambil menenteng sisa ayam goreng jualannya, yang masih lumayan banyak.
Danu
S:Sita
D: "Assalamualaikum..., Mah, Aku pulang..!"
S: "Waalaikumussalam.." (sapa Sita sambil mencium tangan suaminya).
S: "Kenapa Mas, kok kelihatan murung begitu?"
D: "Anu, a..aku minta maaf sama kamu sayang, sepertinya aku tidak bisa menepati janjiku padamu. Hari ini tempat jualan benar-benar sepi pengunjung."
S: "Janji apa maksudmu Mas?"
D: "Ya kamu kan kemarin ketika ikut aku jualan pas pulangnya nengok ke butik dekat alun-alun, katanya ada baju yang sangat kamu inginkan. Kemarin malam aku berjanji padamu mau membelikannya sepulang berjualan, tapi ternyata aku gak mampu membelikannya untukmu."
S: "Ya Allah Masss,, sampai segitunya kamu sedihnya. Kirain karena apa. Lagian bajuku masih banyak yang bagus kok, tidak perlu setiap lebaran beli baju baru kan."
D: "Ya tetep aja, aku merasa bersalah sama kamu sayang."
S: "Bagiku, kamu sudah pulang dengan selamat sampai rumah saja aku sudah senang Mas. Kamu gak perlu merasa bersalah begitu."
Meskipun istrinya bilang begitu, namun dalam hati Danu, dia tetap merasa sangat bersalah dan merasa tidak mampu sebagai seorang suami dalam membahagiakan istrinya. Ya, masalah ekonomi masih jadi masalah utama dalam rumah tangga Danu dan Sita selama 3 tahun usia pernikahan mereka.
Danu dan Sita pun hanya tinggal di rumah warisan orangtua Sita yang sederhana.
Ketika tengah malam tiba, suara takbir semakin menggema, Danu berada di teras rumahnya sambil melamun bagaimana cara memperbaiki ekonomi keluarganya. Meski saat ini dia punya usaha jualan dan hasilnya mencukupi untuk biaya sehari-hari dia dan istrinya. Namun Danu merasa itu semua belum cukup, sehingga Danu berencana ingin merantau ke kota ataupun menjadi TKI seusai lebaran tahun ini.
Akhirnya hari Lebaran pun tiba, katanya semua kembali ke fitrah, bersih dan suci. Seperti biasanya, adat di kampung-kampung, semua orang saling bersalaman bermaaf-maafan, terhadap tetangga, saudara, dan orangtua.
Namun karena orangtua Sita yang sudah tiada, maka sehabis bersilaturahmi ke rumah orangtua Danu. Danu dan Sita berziarah kubur ke makam kedua orangtua Sita yang meninggal tahun lalu karena peristiwa longsor di kampungnya.
Mulustrasi fashion Sita ketika Ziarah Kubur:
Di area pemakaman, tanpa sengaja Danu bertemu dengan teman masa sekolahnya yang terkenal sangat kaya, namanya Ruben, dia yang kini tinggal di Jakarta, sedang pulang kampung untuk berziarah ke makam ibunya.
R: Ruben
D: Danu
R: "Hey Dan, lama tak berjumpa. Sedang ziarah ke kuburan siapa kau ..?"
D: "Ya, lama tak jumpa, makin cakep aja kamu. Sepertinya sudah jadi pengusaha sukses nih.!?
Anu, aku sedang berziarah ke makam orangtua istriku."
R: "Wah ternyata kau sudah menikah kawan, tak kusangka kau lebih cepat laku daripada aku. Mana istrimu?"
D: "Kurang ajar, kamu nganggap aku jelek banget kah sampai bilang tidak menyangka aku sudah laku duluan.?
R: "Bercanda Kawan, santai. Mana istrimu? jangan bilang kamu bohong sudah menikah."
D: "Tuh, dia masih khusyuk berdo'a di atas makam orangtuanya."
D: "Oh iya, kamu ada pekerjaan tidak di perusahaan kamu? Aku sedang membutuhkan pekerjaan yang menghasilkan gaji tetap. Jualan seperti ini selama dua tahun lebih, tidak membuahkan hasil yang signifikan bagi perekonomian keluargaku. Kadang kalau lagi sepi, rugi juga daganganku tidak jadi uang meskipun tetap masih bisa jadi lauk pauk untuk aku makan"
R: "Wadduh, maaf perusahaanku saat ini sedang tidak membuka lowongan. Kamu juga tau kan, restauran yang aku kelola kini tinggal satu, 5 cabang yang sudah susah-susah aku kembangkan harus vailid gara-gara pandemi Covid. Jadi jumlah koki di restauranku ya tidak bisa banyak, kami sudah punya koki kepala dan assisten koki di dapur."
D: "Ya tidak harus jadi koki juga kan Ben, aku juga kurang menguasai masakan-masakan modern, aku cuma bisa bikin fried chicken. Haha..."
R: "Ya masa aku menawarimu sebagai pencuci piring atau OB di restauranku, ketika sekolah kan aku tahu kamu itu murid yang berprestasi paling pintar. Sementara aku cuma murid Badung. Haha.."
D: "Ya jadi OB pun aku mau Ben, apa saja deh, aku benar-benar sedang membutuhkan pekerjaan."
R: "Ya kalau kamu mau, ada sih, ya jadi tukang cuci piring. Tapi jika nanti ada pelayan atau assisten koki ku yang keluar, kamu aku prioritaskan untuk menggantikan posisi itu. Gimana..?"
D: "Iya, aku mau. Boleh Ben. Kapan aku bisa bekerja..?"
R: "Kalau beneran mau, nanti seminggu setelah lebaran, kamu datang saja ke alamat ini." (Ucap Ruben sambil memberikan kartu namanya)
"Ya sudah, aku pulang duluan ya, itu istrimu kasihan nungguin kamu."
D: "Iya Ben, terimakasih banyak. Aku pasti akan tepat waktu kesana. Kalau tidak jadi, nanti aku hubungi kamu lewat nomor yang ada di kartu namamu."
Setelah sampai di rumah.
S: "Mas, tadi siapa? Lama banget kamu ngobrol sama dia!?"
D: "Oh, itu teman sekolahku dulu, Ruben namanya. Dia punya restauran di Jakarta. Tadi aku minta pekerjaan sama dia, tapi yang ada cuma lowongan tukang cuci piring Mah."
S: "Maksudnya kamu mau ninggalin aku buat kerja di kota begitu Mas? (Suara Sita yang lumayan meninggi merasa kaget)
D: "Iya Mah, biar aku punya penghasilan tetap. Nanti enak kan bisa ngirim uang ke kamu tiap bulan. Biar kamu bisa memanjakan diri dan beli apa yang kamu inginkan."
S: "Tapi Mas, nanti aku tinggal sendirian di rumah. Memangnya kamu tega ninggalin aku?"
D: "Ini kan demi keluarga kita, sayang. Agar perekonomian kita lebih maju."
S: "......." (Sita hanya diam seribu bahasa ketika suaminya sudah mulai membahas masalah perekonomian, karena memang dia sadar ekonomi keluarganya pas-pasan).
DUA HARI SETELAH LEBARAN
Pada hari Jum'at pagi, Danu memutuskan untuk lebih cepat memulai rencananya menuju Jakarta, tujuannya agar bisa sampai sebelum hari kerja di restauran Ruben.
Setelah berkemas dari semalam, sehabis melakukan malam Sunnah, malem jum'atan bersama Sita istri tercintanya. Pagi sebelum matahari terbit Danu sudah berpamitan dengan istrinya untuk segera berangkat dari Cianjur menuju Jakarta.
Namun mendengar info kemacetan parah dari arah Jonggol dan Puncak, maka Danu memutuskan untuk ke Jakarta lewat jalan Tol dari arah Bandung, karena dari info yang diterima , arah ke Bandung tidak terlalu macet.
Beberapa Jam setelah sampai di daerah terminal di Bandung, Danu iseng-iseng meminta foto kepada Sita, istri solehahnya itu lewat WA nya. Sambil menunggu Bis yang akan ditumpanginya datang.
D : P (pesan WA)
S : "Iya Mas, ada apa? Kamu sudah sampai mana? Kamu baik-baik saja kan?"
D : "Enggak sayang, aku oke. Anu, aku boleh minta foto kamu gak buat di HP aku. Baru sebentar berpisah aku sudah kangen aja."
S : "Hemmmm.. kamu, makanya kalo gak sanggup jauh dari aku jangan pergi kerja jauh-jauh. hehe"
(Lalu Sita pun langsung mengirim foto selfie dirinya kepada Danu, foto dirinya saat ini, dengan jilbab yang selalu dikenakannya).
D : "iihh.. kamu ya. Masa ngirim fotonya yg biasa."
S : "Terus,,, kamu pengen foto kaya gimana donk?"
D : "ya, foto yang hot dong. Biar aku disini gak melirik cewek lain. Kalo kangen tinggal lihat fotomu. Minimal buka jilbab kek."
S : "aku kan belum pernah foto gak pake jilbab Mas."
D : "Ya udah kalau gak mau, jangan salahin aku kalo aku ngelirik cewek di luaran sana."
S : "eh kok gitu sich Mas."
(Danu pun tidak membalas pesan istrinya itu)
S : "Mas, hello..." "Kok gak bales lagi Mas.."
"Jangan marah dong, iya iya, aku foto sekarang."
(Sita pun membuka kerudungnya dan selfie tanpa berhijab, lalu mengirimkannya kepada suaminya)
https://images4.imagebam.com/7b/e3/15/MESV7RV_o.jpg
<a href="https://www.semprot.com/[URL=https%3A//www.imagebam.com/view/MESV7RV][IMG]https%3A//thumbs4.imagebam.com/16/fa/d6/MESV7RV_t.jpg[/IMG][/URL]" class="link link--internal">[URL=https://www.imagebam.com/view/MESV7RV]<img src="https://thumbs4.imagebam.com/16/fa/d6/MESV7RV_t.jpg" data-url="https://thumbs4.imagebam.com/16/fa/d6/MESV7RV_t.jpg" class="bbImage " loading="lazy" style width height /></a>[/URL]
https://images4.imagebam.com/72/60/14/MESV7RU_o.jpg
<a href="https://www.semprot.com/[URL=https%3A//www.imagebam.com/view/MESV7RU][IMG]https%3A//thumbs4.imagebam.com/4a/07/d5/MESV7RU_t.jpg[/IMG][/URL]" class="link link--internal">[URL=https://www.imagebam.com/view/MESV7RU]<img src="https://thumbs4.imagebam.com/4a/07/d5/MESV7RU_t.jpg" data-url="https://thumbs4.imagebam.com/4a/07/d5/MESV7RU_t.jpg" class="bbImage " loading="lazy" style width height /></a>[/URL]
S : "Tuh udah Mas fotonya, bales dong. Kok malah merajuk begitu."
D : "Ya elah sayang, foto begitu mah masih biasa, ini Deket aku aja di Terminal banyak cewek yang lebih hot dari itu sekarang."
S : "Ehh kamu ya, belum sampai ke Jakarta aja dan baru pisah bentar aja udah berani lirik cewek lain."
D : "Salah kamu, gak mau kirimin foto hot buat aku.."
S : "ya udah, ya udah.. bentar aku ganti baju dulu pake baju dines yang kamu kasih sebelum puasa."
SEMENTARA ITU, di Terminal, Danu yang sedang asyik chatting, tiba-tiba saja HP yang sedang dia pegang dijambret oleh seorang pemuda. Danu pun lekas memburu mengejar jambret tersebut, hingga beberapa menit berlari jambret tersebut berhasil dia tangkap di daerah yang cukup sepi. HP nya berhasil dia rebut kembali, meski akhirnya jambretnya berhasil meloloskan diri.
Namun ketika dia berbalik kembali ke arah terminal sambil ngos-ngosan, baru saja berbalik tiba-tiba...
DuuuUUAAAAARRRRRrrrr........ Dia tertabrak oleh mobil sedan yang kecepatannya lumayan kencang, mobil itu pun kabur dan Danu tergeletak bersimbah darah di jalanan aspal.
Tidak berselang lama, ada sebuah mobil mewah melintas, sang pengemudi melihat Danu tergeletak tidak ada yang menolong, dia pun lekas membawa Danu ke rumah sakit terdekat. Dia juga mengamankan Tas yang dipakai Danu, juga Handphone yang masih melekat di tangan Danu.
Ketika orang itu mengambil HP nya, ada notif pesan yang masuk ke HP Danu. "Tiinnnggg...."
Dia pun membuka pesan tersebut, karena ternyata HP Danu tidak memakai kunci layar, dengan mudah dia membuka pesan tersebut. Ketika dibuka, ternyata seseorang mengirimkan sebuah foto seksi perempuan. Ya foto itu adalah foto Sita, istri Danu.
Lelaki yang menolong Danu pun segera memasukkan Handphone itu ke sakunya, dan membawa Danu dengan mobilnya ke arah rumah sakit.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 2 . Fakta Yang Tersembunyi
Teringat pesan bang Napi,
*Kejahatan Terjadi Bukan Hanya Karena Niat Pelakunya, Tapi Juga Karena Ada Kesempatan. WASPADALAH.. WASPADALAH..!!*
Siang itu, di sebuah Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung, seorang lelaki tengah berbincang dengan seorang dokter. Lelaki itu ialah orang yang telah menolong Danu, namanya Indra Wirawan, dan ternyata adalah seorang jutawan. Jutawan bukan sembarang jutawan, karena dia menjadi orang yang banyak uang lewat bisnis-bisnis seperti diskotik, rumah bordir atau lokalisasi, serta beberapa salon kecantikan yang mempunyai cabang di berbagai kota.
Kembali kepada nasib Danu sekarang, ternyata Danu berhasil terselamatkan nyawanya karena Indra buru-buru membawanya ke RS untuk mendapatkan pertolongan pertama, meskipun pendarahan banyak di kepala, ternyata nyawa Danu masih tertolong berkat kesigapan Indra. Namun, hingga saat ini meskipun Danu tidak meninggal, dia masih belum sadarkan diri.
Indra pun inisiatif membuka Tas Danu yang dibawanya saat kecelakaan, berharap ada identitas dan alamat orang yang telah ditolongnya ini.
I: Indra
I : *Oh, ternyata namanya Danu. Danu Yudistira, kasihan sekali kamu, sudah menjadi korban tabrak lari.* (Dalam hati Indra berbicara)
Dari barang bawaan Danu yang dilihat Indra, Indra melihat banyak pakaian ganti dan menemukan sebuah kartu nama (alamat Restauran Ruben), serta di dalam dompet lnya ditemukan uang sebanyak 1 juta rupiah juga KTP dan SIM milik Danu.
I : *wah ternyata masih dekat dengan Bandung alamat rumah si Danu ini. O iya, aku juga kan menyimpan HP milik orang ini.* (masih berbicara dalam hati)
Indra pun mengeluarkan HP dari sakunya, dan ternyata banyak sekali notif pesan WA dari kontak yang dinamai 'Sita Sayangku'.
Salah satu pesannya dia baca {"Mas, kok gak bales terus sich, itu aku udah kirimin foto seksi aku, kok masih belum mau bales sich?"}, setelah tadi sempat dia ketika membuka pesannya melihat si Sita ini mengirimkan foto seksinya, Indra pun penasaran ingin mengetahui siapa si Sita ini. Ada hubungan apa dengan Danu, orang yang dia selamatkan.
Setelah membaca dan menscroll pesan-pesan lama diantara Danu dan Sita, Indra pun kini mengetahui bahwa Sita adalah istri dari Danu. Dan yang membuat Indra tertarik adalah Sita ini orangnya berhijab, dimintai foto oleh suaminya pun harus sedikit dipaksa oleh suaminya. Namun beruntungnya Indra, karena dia menjadi orang pertama yang melihat tubuh seksi milik Sita yang dikirimkan oleh istri Danu tersebut.
Bahkan Danu sendiri belum mengetahui kalau istrinya mau berfoto seksi dan mengirimkannya kepada dirinya karena keburu asa jambret dan lalu tertabrak.
Indra yang awalnya tidak mempunyai niatan jahat pun, yang awalnya sekedar menolong orang kecelakaan, kini mulai tergoda oleh kecantikan dan keseksian Sita, istri Danu.
Ketika sedang fokus-fokusnya melihat foto seksi Sita, Indra dikejutkan oleh tepukan seorang suster di RS.
Str: Suster
I : Indra
Str : "Permisi Bapak, apakah Bapak saudara atau keluarga dari pasien yang kecelakaan tadi?"
I : "oh, bukan Sus. Tapi mengenai biaya perawatan pasien, biar saya yang tanggung."
Str: "oh baik kalau begitu, silahkan bapak ke bagian administrasi, dokter juga sudah menunggu di ruangan, ada yang perlu disampaikan kepada keluarga pasien."
Indra pun mengiyakan dan pergi ke bagian administrasi untuk mengurus biaya pengobatan Danu, lalu ke ruang dokter yang memeriksa Danu. Dokter pun menjelaskan bahwa kondisi Danu sangat kritis, bahkan dokter tidak tahu kapan Danu akan siuman atau sadar, karena kondisi Danu sekarang sedang dalam masa koma. Dokter bilang, orang koma bisa sadar dalam hitungan hari, bisa juga sampai belasan tahun dalam beberapa kasus yang terjadi.
Dokter : "Pendarahan di kepala pasiem sangatlah parah, sehingga membutuhkan tindakan operasi secepatnya, namun biaya operasi yang diperlukan tentu sangatlah mahal." Ucap si dokter
I : "Lakukan saja Dok, masalah biaya biar saya yang tanggung." Tukas Indra.
Dokter : "Baiklah, Sore ini kami akan langsung melakukan tindakan operasi terhadap pasien. Silahkan bapak kembali ke bagian administrasi untuk menandatangani dan menyetujui biaya operasi dan sebagainya."
Indra pun kembali ke bagian administrasi untuk mengurusnya.
Ternyata Indra memang baik juga orangnya, meskipun dia orang yang bekerja di bidang yang bisa dikatakan kurang halal. Namun ternyata hatinya baik. Itu karena dulu dia juga adalah orang yang hidup tidak berkecukupan.
Akan tetapi, di balik sikapnya yang baik itu, tersirat niatan jahat dirinya kepada Sita, istri Danu. Hal itu terjadi karena hatinya tergoda oleh kecantikan dan keseksian di balik hijab seorang Sita yang membuat penasaran.
Dengan iseng, Indra pun membalas pesan Sita yang kembali chat ke HP Danu menanyakan sudah sampai apa belum di tempat kerja.
I : Indra
S : Sita
I : *Oh, ternyata si Danu mau kerja jauh dari istrinya untuk pertama kalinya ya, baru ditinggal sampai Bandung saja dia sudah minta foto seksi istrinya buat kenang-kenangan. Meskipun istri solehahnya di awal tidak mau memberikan fotonya, akhirnya mau juga. Baiklah Sita, sekarang akan aku kerjain kamu agar jadi perempuan binal.* Gumam Indra dalam hatinya.
(Indra berniat berpura-pura menjadi Danu dan membalas pesan-pesan dari Sita, karena sudah membaca pesan chat antara mereka berdua, Indra pun sudah paham panggilan apa dan siapa kepada Sita).
S : "Mas, kamu sudah sampai mana? Kok gak bales terus. Kamu baik-baik saja kan?"
I : "Iya sayang, Mas baik-baik saja. Mas masih di perjalanan, masih di dalam kendaraan."
S : "Syukurlah, kirain aku kamu kenapa-kenapa, aku khawatir . Ku kira kamu masih marah karena aku gak mau ngasih fotoku. Ku kira kamu langsung berpaling ke cewek yang kata kamu tadi ."
I : "itu kamu berani kirim foto seksi sayang. Apa kamu sudah sering selfie begitu?" Balas Indra penasaran.
S : "Ikh enggaklah, itu karena Mas nya aja tadi marah, dan bilang mau berpaling ke cewek lain. Makanya aku berani-beraniin foto begitu. Tau sendiri kan aku di rumah aja pake hijab."
I : *oh, ternyata emang Sita ini seorang hijabers* gumam Indra dalam hati.
I : "kamu sekarang masih pakai pakaian yang tadi Sit..?"
S : "Iiihhh, kok manggil 'Sit' sich..!?" "Baru juga pisah sebentar sudah berani manggil nama ya. Kamu mah gitu Mas."
I : *duh, keceplosan segala.* Ucapnya dalam hati.
I : "iya iya, maaf sayang. Kamu masih pake baju yang tadi?"
S : "Udah enggak lah, kan tadi cuma buat foto doang aku pake. Sudah foto langsung aku ganti lagi.
I : "Oh gitu yah, emangnya kamu sekarang lagi paka baju apa?"
S : "Ya baju sebelum kamu berangkat tadi pagi."
I : "Padahal kamu cantik Loh kalo sering-sering pakai baju seksi, rambut kamu juga bagus."
S : "Iya tapi kan aurat Mas, nanti kalau aku di rumah gak pake jilbab sama pake baju seksi, pas kamu pergi jualan nanti ada tamu, kegoda sama aku gimana.!?"
I : "kalo ada yang kegoda, ya godain sekalian " balas chat Indra yang mengatasnamakan Danu.
I : "emangnya kalau aku di rumah, kamu suka seksi juga?"
S : "iiiikh, parah kamu. Istri sendiri disuruh godain orang." "Ya iya juga sih kalo kamu di rumah juga aku tetep pakaian tertutup, soalnya kamu sering kedatangan tamu kan, mulai dari pak RT, pak RW sampai tetangga dan pelanggan fried chicken kamu... Aku takut auratku dilihat mereka."
I : *bener-bener alim ini cewek* (pikiran Indra berbicara).
I : "Ya sekali-kali sayang, sedekah mata buat mereka. Haha.."
S : "ikh, kamu makin ngawur bicaranya. Udah ya, aku mau mandi dulu. Hati-hati kamu Mas. Kalau sudah sampai tempat pak Ruben, hubungi aku."
I : "iya sayang, jangan lupa sebelum mandi, foto dulu ya buat aku."
S : "gak mau.."
I : "ya udah, aku marah lagi nih, mau nyari cewek yang seksi aja deh di sini." Goda Indra suami palsunya.
S : "jadi ambekkan kamu sekarang ya, iya iya. gimana nanti aja. Masa mandi bawa HP."
I : "asiik,, ditunggu foto bugilnya."
S : "bugil teh apa?"
I : "ya kamu foto gak pake baju, tanpa sehelai benangpun."
S : "Iiih gila kamu, udah ah aku mandi dulu. Byeeee..."
Indra pun membalas chatnya dengan emoticon peluk cium.
Dia pun harap-harap cemas menunggu apakah Sita berani mengiriminya foto bugil atau tidak.
Sita sendiri kini tidak tahu bahwa yang membalas chatnya, yang dia anggap sebagai suaminya adalah oranglain. Ya, orang lain telah melihat keseksian dan kecantikan dirinya. Sehingga membuat lelaki itu tergoda dan ingin mengerjai dirinya. Bahkan kini berani meminta foto bugil dirinya mengatasnamakan Danu, suaminya tercinta.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 3 . Perasaan Yang Aneh
POV Sita
Hari ini, suamiku Mas Danu memutuskan untuk meninggalkanku bekerja ke luar kota. Dia mencoba mengadu nasib dengan bekerja di restauran temannya. Tanpa menunggu melaksanakam sholat Jum'at disini, Mas Danu pergi sangat pagi sekali. Padahal Restauran tempat tujuannya baru buka seminggu setelah lebaran Idul Fitri. Namun dia bilang berangkat lebih dini agar dia bisa menyesuaikan terlebih dahulu dengan situasi dan tempat dia akan tinggal disana.
Aku pun melepaskan kepergiannya dengan berat hati, aku tahu apa yang dilakukan suamiku adalah demi diriku juga. Dia menjalankan tugasnya sebagai kepala rumah tangga untuk menafkahiku. Bukankah memang tugas seorang suami menafkahi istrinya, lahir dan batin.
Padahal aku sendiri sudah merasa cukup dinafkahi secara lahir oleh suamiku, namun nafkah secara batin belum bisa kubilang cukup karena kami hingga saat ini belum dikaruniai buah hati. Akan tetapi kurasa semuanya sudah berjalan sebagai mana mestinya.
Namun siang ini ada yang mulai mengganjal di hatiku, ketika Mas Danu sudah berangkat, mungkin sudah setengah perjalanan. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan chat darinya meminta foto selfie dariku, ya, foto selfie seksi. Dia meminta foto ******* untuk pertama kalinya seumur pernikahan kami. Aku mulai bertanya-tanya, apakah memang Mas Danu senakal itu? Apa selama kami berhubungan intim dia tidak puas dengan pelayanan ku. Aku memang tidak pernah menanyakan hal tersebut kepadanya, yang ku tahu sex itu istri melayani suaminya, memasukan kemaluannya terhadap kemaluan istrinya hingga sperma yang dikandungnya keluar. Tapi selama ini, Mas Danu selalu keluar ketika kami berhubungan. Masalah belum dikaruniai buah hati, mungkin belum dikasih rezeki saja oleh sang pencipta.
Kembali ke masa kini, aku semakin kaget ketika Mas Danu meminta foto diriku tanpa busana, atau yang dia sebut 'bugil'. Aku baru pertama kali mendengar istilah itu.
Aku pun bimbang, harus menuruti kemauan suamiku atau tidak. Jika tidak menurutinya, aku takut suamiku benar-benar berpaling kepada wanita lain yang lebih cantik, seksi dan gaul di luaran sana, seperti yang dia ancamkan padaku. Di lain sisi aku takut kalau foto itu dilihat oranglain, misalnya jikalau HP nya dipinjam temannya atau tersebar lewat aplikasi WA yang akupun tidak tau menahu foto yang kukirim masuk kemana selain ke HP suamiku, aku begitu gaptek. Aku tidak mau auratku dilihat oleh lawan jenis yang bukan muhrimku.
Tidak kalah kagetnya aku ketika Mas Danu membahas soal ada tamu atau lelaki yang menggodaku, dia malah menjawab suruh sekalian aku goda. Sudah gila suamiku ini. Bercandanya sudah keterlaluan. Padahal selama ini dia di rumah tidak pernah berani bicara begitu. Tapi sekali lagi, karena ketakutanku akan suamiku yang berpaling ke wanita lain, maka aku memutuskan untuk mengambil satu foto selfie 'bugil' sebelum aku mandi.
Setelah selesai mandi, akupun langsung kembali berpakaian seperti biasa, setelan baju dengan jilbab tentu saja. Sambil diam di teras menikmati angin sore, aku memperhatikan foto selfie yang aku ambil tadi. Aku bimbang, foto ini aku kirim atau tidak kepada suamiku. Jantungku berdetak kencang, berdebar tidak karuan, dan tanpa kusadari kemaluanku terasa mulai lembab. Oh, kenapa ini, sensasi ini baru pertama aku rasakan. Apa karena aku membayangkan Mas Danu sedang melihat foto bugilku disana jika nanti kukirim. Kemaluannya pasti berdiri. Hatiku mulai tertantang, dan demi menjaga cinta suamiku terhadapku. Maka akupun membuka aplikasi WA di HP ku, aku pilih foto tadi di galeri, dengan satu klik, akhirnya aku putuskan untuk mengirimkannya kepada suami tercintaku, Mas Danu.
Mulustrasi foto selfie Sita
Setelah foto itu benar-benar terkirim, aku semakin deg-degan, jantungku berdebar, antara takut dan penasaran bagaimana reaksi suamiku.
Namun kutunggu sampai petang menjelang Maghrib, tidak ada balasan juga dari suamiku. Mungkin dia ketiduran di dalam bis, pikirku.
Karena waktu sudah mau masuk waktu ibadah Maghrib, aku pun bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, dan ketika aku hendak pipis, kulihat ada cairan keluar dari kemaluanku. Ternyata aku sampai basah, hanya karena melakukan foto selfie bugil tadi hingga mengirimkannya kepada suamiku. Kini aku merasa kemaluanku ingin dimasuki sesuatu, ketika kembali membayangkan reaksi suamiku ketika menerima fotoku tadi. Rasanya sama seperti ketika aku habis disentuh dan dibelai oleh suamiku sebelum kami bersetubuh, atau Mas Danu bilangnya 'Foreplay'.
Namun karena ku tahu suamiku tidak ada di rumah, maka aku menahan perasaan "kepengen" ini dan melanjutkan mengambil wudhu lalu sembahyang Maghrib.
Selesai sembahyang aku langsung mengecek HP ku, siapa tahu ada kabar dari Mas Danu.
Dan benar saja, dia pun membalas chattingku.
D : Danu(Indra yang menyamar)
S : Sita
D : "waaowww, kamu seksi sekali sayang, tubuhmu begitu bagus. Aku suka toketmu."
S : "Toket apa Mas?"
D : "toket, payudara, susu mu itu sayang. Polos amat ya kamu gak tau toket aja."
S : "yey, emangnya itu bahasa apa? Lagian kamu juga belum pernah nyebut itu ketika di depanku."
D : "itu kamu berani foto bugil, sayang."
S : "yaaaaa,,, maksain sich , demi kamu. Supaya kamu setia sama aku. Supaya kamu gak melirik cewek seksi di luaran sana.. soalnya kamu tahu sendiri kan aku sudah tidak punya orangtua, hanya kamu yang aku punya. Orangtuaku sudah menitipkanku padamu kan Mas."
D : "makanya kamu harus langsung nurut kalo aku minta ini itu, apalagi kita lagi LDR begini. Biar aku gak berpaling."
S : "LDR? Apalagi itu Mas?"
D : "ya ampuun, istriku ini. Segala tidak tau. LDR sayang, Long Distance Relationship. Hubungan Jarak Jauh."
S : "Ooooooohhhh.. hehe.. maaf Mas, istrimu ini kuper, kurang pergaulan."
D : "makanya biar gak kuper, harus sering digauli ya? Hehe...!?"
S : "eh Mas, tadi pas ngambil fotonya, dan sebelum kirim ke kamu, anu aku sampe basah Mas. Mungkin karena nervous kali."
D : "anu apa? Tanganmu basah? Awas telapak tangan basah salah satu ciri penyakit jantung."
S : " ikh amit-amit... Bukan tangan aku, yang di bawah Mas, kemaluanku."
D : "Ohhh Memek kamu..?"
S : "ikh Mas mah, jadi vulgar banget bahasanya gara-gara LDR ran begini."
D : "ciyeee, yang udah tau kata LDR. Haha..."
"Ya kan namanya emang Memek itu kan."
S : "iya sih, tapi kan aku gak pernah nyebut begitu."
D : "Biasanya kalo basah artinya kamu terangsang sayang, inget kan kalo kita lagi foreplay sebelum begituan, kamu suka basah."
S : "iya inget."
D : "Nah berarti kamu terangsang gara-gara selfie bugil begitu. Adrenalinmu merasa tertantang melakukan hal baru begitu, apalagi hal barunya menantang. Terus kamu apain memek kamu Yank..?"
S : "ya gak diapa-apain, kan kamunya gak ada disini. Ngerasa pengen dimasukin pun kan kamunya gak ada."
D : "ya elah sayang, kan kamu punya jari. Colmek lah pake jari kamu sampai kamu merasa puas dan lega."
S : "colmek..?"
D : "colok memek, masturbasi, ngocok, apasih istilah yang kamu taunya?"
S : "maksud kamu, aku kocokin kemaluanku pake jariku begitu? Ikh haram Mas."
D : "bukan kemaluan, MEMEK sayang."
S : "iya, Memek." "Masa aku ngelakuin begitu, lagian aku belum pernah, gak tau juga caranya."
D : "ya daripada kamu selingkuh hayoh, daripada nyari kontol cowok lain buat dimasukin ke memekmu. Mendingan mana? Apa kamu lebih pilih nyari kontol selain punyaku"
S : "ikh Mas bahasanya makin vulgar, makin amburadul. Ternyata kamu mesum ya Mas aslinya. Ya kali aku selingkuh, mana mungkin aku jahatin kamu Mas. Aku sayang sama kamu."
D : "ya makanya Mas nyaranin kamu buat colmek, coba deh."
S : "gak tau Mas, gimana nanti saja. Oh iya, kamu sudah sampai belum, udah malem ini, bahaya di tempat orang malam-malam begini kalo masih di luar. Kan gak tau ada bahaya apa."
D : "Sudah Kok, aku sudah sampai di lokasi. Kamu tenang saja. Nanti besok aku kirimin kamu uang buat bekal disana, sama buat beli baju-baju seksi. Ya ya ya.."
S : "ikh, gak bakal aku pake juga. Weeeee..." "Emangnya kamu sudah ada uang Mas? Kan kamu belum bekerja pun."
D : "tenang aja, ada kok. Aku pinjem dulu sama temen, nanti kalo sudah gajian aku ganti. Yang penting kamu sering ngirimin foto seksi kamu sama aku. Biar aku gak berpaling.
S : "iya kalo gitu mah, kebetulan juga kan di rumah sudah tidak ada persediaan. Beras, Gas dan lain-lain sudah tinggal sedikit lagi."
D : "iya, besok pagi kukirim uangnya."
S : "iya, makasih Mas sayang. Kamu emang suami terbaik. Ya sudah ya, aku mau sembahyang Isya lalu langsung mau tidur. Sudah sepi juga di kampung sini. Aku takut sendirian kalo belum tidur. Kamu juga istirahat, jaga kesehatan. Jangan telat makan."
D : "iya, oke. Sama-sama. Good Night sayang."
POV Indra (alias Danu palsu)
Akhirnya, si Sita mengirimkan foto bugilnya padaku. Mantap juga body sama toketnya. Ya ampun dia polos banget, banyak gak taunya, toket gak tau, colmek gak tau, bahasanya juga masih terjaga, bilang memek aja berat. Bisa nih aku latih dia biar jadi binal. Aku akan simpan foto-foto ini, agar suatu saat jika suaminya sadar, aku tetap masih bisa memperdaya dia dengan ancaman foto ini. Karena bagaimana pun, aku sudah berniat dari awal menyelamatkan nyawa si Danu. Maka itu harus terwujud, akan kuusahakan semampuku.
Rencananya besok aku akan mengiriminya uang untuk keperluannya termasuk membeli baju-baju seksi yang aku suruh tadi.
Tapi jika aku kirim uang terlalu banyak, nanti dia curiga, masa suami belum bekerja sudah kirim uang banyak. Mau kukirim sedikit, pasti habis dibelikan keperluan dapur dan lain-lain.
Akhirnya aku putuskan hanya mengirimkan dia uang dua juta, untuk keperluan dia sehari-hari.
Untuk pakaian seksi untuk dia pakai untuk foto selfie nanti, aku berencana akan mengirimkan langsung pakaiannya melalui jasa paket kilat.
Aku sempat kepikiran akan membelikannya dildo getar untuk mengajari dia colmek, namun kurasa ini terlalu cepat. Biarkan dia coba dulu pakai jari atau pakai barang apa saja yang ada di rumahnya, jikalau dia sudah menikmatinya, baru aku belikan dildo. Hahaha...
Tunggulah Sita, kamu yang Solehah ini sebentar lagi akan menjadi istri yang Solehot...
BERSAMBUNG...
==============
Episode 4 . Sesuatu Yang Datang
POV Sita
Setelah sembahyang Isya, aku memutuskan tidur. Karena aku kini sendirian di rumah peninggalan orangtua ku ini. Mas Danu satu-satunya keluarga yang kumiliki kini sedang berada di perantauan. Ya Tuhan, lindungilah dia dari segala macam marabahaya dan godaan.
Dan akupun tertidur....
Pukul 01.23 WIB aku terbangun, aku memutuskan sembahyang tahajud. Karena memang sudah kebiasaanku. Namun suasana di luar sangatlah hening, tidak seperti biasanya, mungkin karena saat ini kebanyakan orang sedang pergi liburan lebaran. Kebiasaan orang sini, pergi liburan ke pantai secara rombongan ketika libur lebaran. Makanya mendadak sepi.
Akupun merasa sedikit takut, bukan takut karena hantu, namun takut ada orang yang berniat jahat. Apalagi jika tahu aku tinggal seorang diri di rumah ini. Setelah ambil wudhu, sebelum aku melaksanakan ibadahku. Ada ketukan pintu. Aku pun semakin merasa takut, namun kudengar orang itu mengucapkan salam... Suaranya terdengar seperti pak RT, yang memang sudah biasa bertamu ke rumahku untuk bertemu suamiku.
Namun kini suamiku tidak ada, aku tidak boleh menerima tamu lelaki di saat suamiku tidak ada. Mau minta izin lewat chat pun sudah larut malam. Ketika aku mendekati pintu untuk mengintip siapa yang ada di luar, dan ternyata tiba-tiba saja dua orang yang tidak ku kenal masuk. Ya Tuhan, ternyata aku lupa mengunci pintu, karena biasanya suamiku yang mengunci pintu. Dan yang mengetuk pintu ternyata bukan pak RT, melainkan dua orang asing. Mereka terengah-engah seperti habis berlari, ketika aku mau bertanya, mereka tiba-tiba menyekap mulutku agar aku tidak bersuara.
Terdengar suara di luar rumah, beberapa warga memukul pentungan, sepertinya petugas ronda. Mereka sayup-sayup terdengar meneriakkan kata "Maling". Ya Tuhan, apa mereka berdua ini maling, pikirku saat ini. Aku panik namun saat ini mulutku dibekap oleh salah satu tangan dari mereka, badanku juga didekap dari belakang. Mataku mulai mengucurkan air mata karena takut.
Sementara suara peronda di luar malah terdengar menjauh, dan bekapan mulutku dilepasnya, aku hendak teriak namun ketika baru mau teriak, orang itu kembali membekap mulutku.
M1 : Maling 1
M2 : Maling 2
M1 : "Diam, jangan berteriak.. atau kuhunuskan pisau yang ada dipinggangmu ini sampai menancap ke tubuhmu?"
M2 : "Sudah aman Boss,, warga yang mengejar sudah menjauh. Untung ada rumah si Teteh ini ya Boss, enggak dikunci."
M1 : "syukurlah, kita aman. Kita menginap dulu disini sampai Subuh nanti.. ketika warga sedang sembahyang Shubuh baru kita keluar dari kampung ini."
M2 : "oke boss, lalu mau kita apakan si Teteh ini boss. Cantik juga dia."
S : "eummmmmnppp...eeummmppll...."
(Sita berusaha bicara saat mulutnya masih dibekap si boss maling).
M1 : "Diam, jika kamu ingin selamat. Turuti perintah kami."
(Sita pun mengangguk, lalu si boss maling itu melepaskan bekapan tangan di mulutnya).
S : "Tolong jangan apa-apakan saya, pergilah dari rumah ini. Saya mohon Pak.."
M2 : "mending kita nikmatin aja boss si Teteh ini, mumpung dia sendirian. Lumayan kan dingin-dingin begini kita bisa perkosa cewek jilbaban kaya si Teteh ini."
M1 : "ide bagus"
S : "Jangan Bang, Pak. Tolong pergi. Saya gak mau diperkosa." (Sita pun mulai menangis sesenggukan).
Namun tanpa aba-aba kedua maling itu tiba-tiba saja menyerbu Sita dan melucuti pakaian Sita, mereka melepas paksa pakaian yang dikenakan Sita. Sebagian kainnya sampai ada yang sobek karena dipaksa. BH yang dikenakan Sita pun sudah terlepas, tinggal CD saja yang masih menempel di tubuhnya.
Sambil membekap mulut Sita, si Boss mulai melorotkan celana dalam Sita dengan satu tarikan. Dia pun mulai mengeluarkan rudalnya, k*ntol milik si boss maling lumayan besar. Sita yang sempat melihatnya panik.
Si Boss menyuruh anak buahnya membekap mulut Sita, sementara dia berniat membasahi memek Sita dengan cara menjilatinya. Sita yang sedang berusaha meronta-ronta tiba-tiba dikagetkan dengan sensasi jilatan lidah boss maling di memeknya. Anak buahnya pun tidak mau kalah, sambil tangannya membekap mulut dan memegangi tangan Sita, dia sambil menyusu pada payudara Sita yang kenyal.
Baru semenit Sita diperlakukan seperti itu, dia tiba-tiba saja merasa akan ada gelombang yang keluar dari kemaluannya... Mungkin karena ini sensasi baru dalam hidupnya. Suaminya tidak pernah melakukan itu terhadapnya.
Dalam hitungan detik, Sita pun mengalami orgasme sampai muncrat cairan di memeknya, kepalanya pun mendongak ke belakang, badannya melengkung hingga dadanya membusung. Sita orgasme dahsyat sekali. Bersamaan dengan itu, dia TERBANGUN dari tidurnya. Ternyata Dia mengalami MIMPI BURUK. Mimpi buruk sekaligus nikmat bagi dirinya.
Sita pun bangun ngos-ngosan seperti habis dikejar anjing, dan beristighfar. Karena takut akan mimpinya, Sita bergegas mengecek pintunya, dan benar saja pintunya belum dikunci. Namun ketika melihat jam dinding, ternyata jam baru menunjukkan pukul 22.47 WIB. Bukan dinihari seperti di mimpinya.
Sesuatu yang aneh baru dia sadari, dia rasakan celananya basah, menembus celana dalam dan baju tidur yang dia pakai. Ketika dicium bukan bau pesing, dan ternyata itu cairan orgasme Sita. Ya, Sita orgasme betulan ketika dalam mimpi diperkosa sampai squirt. Ternyata memang Sita mengalaminya ketika dia tertidur.
Dia pun lekas ke kamar mandi untuk membersihkannya. Ya Tuhan, mengapa aku sampai bermimpi seperti itu. Sungguh menyeramkan. Dia pun menanggalkan pakaiannya karena basah, namun ketika dia hendak mencuci kemaluannya.. terbayang bentuk k*ntol si pemerkosanya yang terlintas dalam benaknya ukurannya lumayan besar.
Tiba-tiba saja kemaluannya, kembali basah, Sita merasa ada sesuatu yang aneh.
S : "ya tuhan, Masss,, kemaluanku gatal, memekku gatal Mas." (Sita memanggil nama suaminya).
Sita pun teringat pesan dari suaminya (Indra yang menyamar).
S : "apa aku coba saran dari Mas Danu ya, colmek sekarang. Kemaluanku gatal, TIDAK.. Memekku yang gatal, serasa pengen dimasukin sesuatu. Tapi di kamar mandi dingin banyak nyamuk juga. Lebih baik aku kembali ke kamar."
Sita pun kembali masuk ke kamar tidurnya tanpa membersihkan bekas orgasmenya ketika mimpi tadi, dia tiba di kamar langsung bersender di dipan ranjang dan mulai mengelus-elus kemaluannya. Dan gilanya lagi, dia malah membayangkan dirinya ketika diperkosa oleh dua maling, bukan, bukan diperkosa, dia baru sekedar dijilati oleh kedua maling di mimpinya. Namun dalam bayangannya kini dia membayangkan k*ntol si boss maling yang sempat dia lihat di mimpi begitu besar dan panjangnya memasuki lubang memeknya. Dia mulai memasukkan satu jari, namun merasa kurang dia langsung menambah jadi tiga jari. Dia kocok-kocok terus jari di memeknya, hingga beberapa menit kemudian dia kembali squirt, Sita orgasme kedua kalinya malam ini. Pertama ketika tertidur, yang kedua orgasme karena dia colmek untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Karena kecapean, Sita pun tertidur terlentang dengan posisi tangan masih di sekitar memek dan tanpa pakaian sehelaipun. Karena dia tadi sudah niat mau bersih-bersih namun tidak jadi karena nafsunya tiba-tiba bangkit. Malah kembali ke kamar tidur berniat untuk mencoba saran suami palsunya, colmek untuk pertama kalinya.
Malam itu, Sita pun tertidur tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.
BERSAMBUNG....
==============
Episode 5 . Pergolakan Batin
Sita terbangunkan oleh suara tahrim atau orang mengaji, saup saup terdengar jauh dari speaker mesjid, menandakan waktu menjelang Shubuh.
Dia kaget ketika terbangun dalam keadaan telanjang bulat, samar-samar dalam ingatannya antara ingatan diperkosa maling dan ingatan dirinya telah melakukan apa yang namanya colmek. Dia bingung, sulit mengingat mana nyata mana mimpi. Yang jelas kini dia terbangun tanpa sehelai benang pun.
Dia pun bergegas pergi ke kamar mandi berniat mandi, melihat pakaiannya yang dia ingat dikenakan ketika mau tidur semalam tengah berada dalam wadah cucian kotor, akhirnya dia ingat bahwa dia semalam ketika mau bersih-bersih karena mimpi basah, malah kembali ke kamar tidur untuk melakukan colmek.
POV Sita
Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan semalam. Maafkan hamba Mu ini telah melakukan apa yang dilarang oleh Agama.
Aku tak habis pikir kenapa aku bisa sampai melakukan tindakan mesum seperti itu. Apa karena chatting dari suamiku yang terus menggodaku di hari kemarin sehingga aku bermimpi pun tentang sex, mimpi diperkosa pula.
Mengingat kejadian di mimpi semalam, aku jadi takut tinggal di rumah sendirian. Bagaimana ini, apa aku harus menceritakan apa yang terjadi semalam kepada suamiku? Eh, sepertinya jangan deh. Nanti aku keceplosan lagi, bilang ke suamiku aku udah ngelakuin colmek.. kan malu nanti. Sepertinya ini gara-gara aku lupa baca do'a sebelum tidur..
BEBERAPA MENIT berlalu, Sita sudah selesai mandi. Dan suara panggilan ibadah pun sudah berkumandang, dia pun langsung melakukan sembahyang Shubuh, karena Sita memang rajin melakukan ibadah 5 waktu dan juga ibadah Sunnah lainnya.
Hari ini tepat sehari setelah suaminya pergi meninggalkannya merantau, setidaknya itu yang ada dalam sepengetahuan Sita. Dia tidak tahu bahwa suaminya kini terbaring di Rumah Sakit dalam keadaan koma... Dia tidak merasa kehilangan suaminya karena sosok penolong suaminya yakni Indra, telah berperan berpura-pura menjadi suaminya yang jauh disana, di perantauan.
Sita pun berniat menelpon suaminya pagi ini, ingin mengetahui kabar suaminya setelah sehari di sana.
POV Sita
Mas Danu kira-kira sudah bangun apa belum ya, aku coba telpon deh.
*Tuuuuuttt....tutttttttt...tuuuuutttt...×××
Kenapa tidak diangkat ya, apa dia belum bangun jam segini? Jangan-jangan dia ketinggalan ibadah Shubuh karena masih terlelap tidur.
Aku coba chat aja dech:
S : "assalamualaikum.. sayang, kok teleponku tidak diangkat sich?"
S : "jangan-jangan kamu tidur pulas ya sampe lupa sembahyang Shubuh!?.."
BERSELANG beberapa menit, Danu pun akhirnya membalas chat Sita.
D : "waalaikumussalam... Istriku yang cantik."
S : "ikh, pagi-pagi sudah gombal. Kok baru bales Mas..?"
D : "faktanya kan memang cantik, seksi pula."
D : "iya, aku baru bangun tidur. Mungkin masih mabuk perjalanan, sampai terlalu nyenyak tidur."
S : "Hemmmm, jangan bilang seksi, malu aku Mas.. baru sehari gak ada istri udah lupa ibadah, kasihan gak ada yang bangunin suamiku ini."
D : "namanya gak sengaja Mah. Gak papa kan, nanti aku ganti dengan qodo."
D : "oh iya, uang yang aku bilang kemarin, sudah aku kirim tadi malam, takutnya kalau pagi ini, ya begini, ditakutkan aku gak bisa bangun tidur pagi-pagi."
S : "iya mas, makasih banyak. Nanti aku ambil uangnya di kedai LINK."
D : "by the way, kamu lagi ngapain nih? Sudah mandi belum?"
S : "ya , lagi matengin HP daritadi nunggu kabar kamu. Aku telpon gak diangkat-angkat. Sebelum Shubuh juga aku sudah mandi,.emangnya kamu yang tidur terus. Pasti sekarang belumandi kan..?"
D : "wangi dong kalo sudah mandi.. eh, tadi foto bugil lagi enggak? Pas lagi mandi..!?"
S : "ya enggak lah Mas, masa mau mandi foto begitu dulu. Kan kemarin udah."
D : "ya foto lagi dong sayang, kalau bisa tiap hari kirimin aku foto hot mu."
S : "gak mau, buat apa tiap hari foto begitu. Gara-gara kemarin aja kamu ngomong mesum terus, aku jadi mimpi aneh semalem." (Sita keceplosan mengetik pesan bicara tentang mimpinya kepada Danu).
D : "haha, ada-ada aja kamu. Memangnya mimpi apa? Mimpi ngewe yak?"
S : "iiihh, itu itu bahasa kamu, makin lama LDR makin mesum."
D : "Bener kan, kamu mimpi ngewe? Hayo ngaku..!"
S : "iya sich, aku sampe mimpi bersetubuh. Gara-gara kamu sich mesumin aku terus."
D : "by the way, ngewenya sama siapa tuh dalam mimpi? Pasti bukan sama aku ya.!?"
S : (degggg... Sita kaget, kenapa suaminya bisa mengira kalau lelaki yang ada di mimpi mesumku bukan dia, suaminya). "Ya sama kamu Lah Mas.." (balas Sita berbohong).
D : "baru dimesumin sehari aja udah kebawa mimpi, apalagi kalau tiap hari aku mesumin ya. Bisa-bisa kamu jadi istri binal dan Solehot."
S : "iiiih kamu, bukannya minta maaf, malah niat begitu sama istri."
D : "ya kan sayang punya istri kalo gak dimesumin suami, nanti keburu dimesumin lelaki lain.."
S : "gak mungkin lah ada oranglain yang mesumin aku, gak bakal aku tanggepin juga mereka Mas."
D : "iya iya dech, percaya... Oh iya Mah, aku juga udah pesenin baju-baju seksi buat kamu lewat online, nanti kamu pakai ya, jangan lupa foto buat kirim ke suami. Hehehe "
S : "ikh, gak mau.. itu gak sayang sama uangnya Mas? malah beli baju yang gak bakal aku pakai?"
D : "ya lebih sayang aku padamu dong cintaku, makanya biar gak sayang uang yang udah keluar, bajunya kamu pake. Itu uang yang aku kirim khusus buat keperluan dapur sama jajan kamu aja. Jadi bajunya aku yang pesenin dari sini."
S : "kamu tau sendiri kan Mas, di rumah aja aku pakaiannya itu-itu aja, setelan jilbab simpel. Gak pernah aku pake pakaian begitu.. walau aku belum lihat bentukannya, tapi aku yakin pasti gak bisa nutupin auratku. Ya kan?"
D : "ya elah sayang, coba kamu lebih open minded deh.. lebih berpenampilan gaul dan hot.. Niatkan saja dalam hati kamu ibadah buat berbakti sama suami, terus biar aku gak berpaling juga kan disini, kalau kamu disana juga hot, ngapain aku cari cewek disini."
S : "ikh, awas ya kamu kalo berani macem-macem disana. Aku gak rela."
D : "makanya, nurut apa kata suamimu ini."
S : "iya, iya.. nanti aku coba pake dech bajunya. Belum tentu juga pantas kan buat aku."
D : "pasti cocok sayang, badan kamu kan bagus. Kalo gak percaya, coba aja kamu pamerin ke orang-orang nanti keseksian kamu."
S : "iiiiiih makin parah aja kamu Mas mesumnya. Mana mungkin aku lakuin tindakan begitu."
D : "kalau aku yang minta gimana hayoh?"
S : "ya kalau kamu yang minta lihat, ya oke oke aja. Kan kamu suami aku."
D : "maksudnya aku minta kamu buat pamerin keseksian kamu ke orang-orang gituh."
S : "gak mau." (Balas chat Sita simpel).
D : "ya udah berarti emang kamu bukan istri yang penurut."
S : "aku mau jadi istri yang penurut sama suami Mas, tapi masa aku harus begitu. Kan aurat Mas. Pamali. Dilarang oleh agama. Aurat wanita diperlihatkan kepada yang bukan muhrimnya." (Sita membalas pesan Danu dengan ceramah panjangnya, mengatakan itu haram, dilaknat tuhan, bla bla bola dan lain-lainnya)
POV Indra
Wah, malah ceramah ini bini orang. Kalo langsung aku pepet terus saat ini, bisa-bisa malah bertengkar.. lebih baik aku mundur dulu,.sambil menunggu pesanan bajuku datang kepadanya.
Aku sengaja membelikannya baju-baju seksi itu dari daerah-daerah yang dekat. Agar cepat sampai ke rumah istri orang yang satu ini.
Ternyata bener yang aku baca di forum-forum, susahnya seorang suami ngajakin istrinya supaya jadi istri binal. Kebanyakan malah jadi berantem, malah sampai terjadi perceraian karena telah mengutarakan fantasy sex si suaminya. Ini saja, aku baru bahas begini, sudah muncul ceramah-ceramah dari mamah Dedeh. Hahaha.
Tapi melihat kepolosan Sita serta cinta yang amat besar kepada suaminya, sepertinya dia bisa ditaklukan dan kuubah, ku pengaruhi sampai menjadi wanita binal dan Solehot. Akan kujadikan penampilan dia alim di kampungnya, namun di tempat lain akan kubikin dia menjadi perempuan yang suka mengumbar keseksiannya. Tunggulah saja waktunya Tiba, Sita sayang...
POV Sita
Mas Danu tidak membalas pesan terakhirku yang berisi ceramah panjang, aku menceramahi dia setelah dia bilang dan mencoba menyuruhku untuk memamerkan tubuhku yang selalu kututupi ini kepada oranglain.. Sudah gila suamiku ini, kenapa tiba-tiba dia jadi mesum begini ya Tuhan.
Aku tidak bisa membayangkan jikalau benar nanti dia memintaku melakukan hal tersebut. Aku yang dididik moral dan agama sejak masih kecil, diwajibkan mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Yang diminta mas Danu tadi benar-benar jauh dari batas-batas moral agama yang aku pegang. Tapi di lain sisi, jika tidak menuruti kemauan suamiku, aku takut jadi istri durhaka dan takut suamiku berpaling ke wanita lain di luar sana yang sesuai dengan keinginan dan kesukaan suamiku.. Aku bimbang, aku selintas kepikiran untuk menanyakan hal tersebut kepada ustadzah di kampungku, namun aku yang merasa tabu membahas hal-hal seperti itu kepada oranglain pun mengurungkan diri untuk melakukannya. Kini aku hanya bisa berharap saja kalau Mas Danu hanya bercanda memintaku, menyuruhku untuk pamer auratku, dan tidak benar-benar memintanya. Jujur aku gak akan bisa menolaknya.. ini saja baru aku balas dengan ceramahku, dia tidak ada balas pesanku lagi.
Terus, baju-baju seksi yang katanya dia pesankan padaku. Bagaimana ini? Pasti dia akan menyuruhku untuk memakainya dan memfotonya lalu mengirimkannya kepada dia.
Aaaaaaaahhhhhh..... Tuhan... Ampuni aku...
Aku bingung harus bagaimana..!?
SETELAH pusing memikirkan hal itu, dan suaminya juga sudah tidak membalas lagi chattingnya. Tidak terasa mentari sudah menyinari halaman rumahnya, dia pun bergegas berdandan tipis, karena berencana untuk pergi ke alun-alun sekitar tempat suaminya berjualan fried chicken. Karena hanya disitulah tempat terdekat untuk dia mengambil uang transferan suaminya. Jaraknya lumayan jauh, 5 menit jalan kaki melewati daerah pesawahan, lalu di jalan besar naik angkot sekitar 30 menitan untuk bisa sampai ke alun-alun.
Mulustrasi Sita hari ini:
Dia pun memfoto penampilannya saat ini dan mengirimkannya kepada suaminya melalui pesan WA.
Suaminya pun akhirnya membalas setelah tadi menghilang pasca diceramahi oleh Sita.
D : Danu
S : Sita
D : "Mau kemana kamu Sit? Sudah rapih begitu."
S : "eeeeeehhhh berani panggil pake namaku."
D : "terserah aku dong."
S : "kamu kenapa sih mas? Marah sama aku?"
(Suaminya kembali tidak membalas pesan Sita meski Sita terus mengiriminya "P" di pesan WA nya sebanyak belasan kali).
S : "kok cuman dibaca saja Mas? Kamu marah ya, aku minta maaf."
S : "ya udah, kamu mau aku gimana?" (Sita memberi sinyal kepada suaminya). (Danu pun membalas dengan cepat).
D : "beneran kamu mau lakuin yang aku suruh?"
S : "yeeeee, kamu ya. Giliran aku ngomong begitu baru mau bales.. iya, aku lakuin tapi nanti, sekarang aku mau ngambil dulu uang transferan dari kamu ke alun-alun."
D : "yah, gak usah nanti-nanti dong sayang. Lakuin aja sekarang. Kamu kan sekarang mau pergi ke alun-alun. Aku minta kamu jangan pakai daleman. Pakaian luarnya terserah kamu."
S : "enggak mau mas, kalo itu yang kamu suruh. Lagian aku udah jalan kaki mau ke jalan besar."
D : "katanya mau nurut."
S : "tapi masa aku keluar rumah gak pake Daleman mas, gimana nanti kalau orang di angkot terus di alun-alun nanti sadar kalo aku gak pake daleman.? Gimana coba?"
D : "ya biarin, kan itu tujuannya." "Kalo kamu gak mau, aku gak mau bales chat kamu lagi. Jangan salahin aku, kalo aku nanti melirik cewek seksi disini ." (Ancam Danu)
S : "ya udah, iya iya."
Dengan berat hati Sita mengiyakan apa yang disuruhkan oleh suami 'palsu'nya itu. Dia kembali menuju ke rumahnya untuk membuka CD dan BH yang dia kenakan. Untuk menuruti perintah suami tercintanya.
POV Sita
Suamiku permintaannya makin aneh-aneh. Tapi karena aku gak mau dia berpaling mecari cewek lain..lebih baik aku turuti saja kali ini permintaannya. Lagipula aku kini memakai pakaian hitam yang cukup tebal. Jadi tidak akan ada yang tau, kalo aku gak pake daleman.
Akupun kembali berangkat menuju alun-alun.
BERSAMBUNG....
==============
Episode 6 . Demi Cinta Atau Ingin Merasa
POV Indra
Akhirnya Sita mau juga menuruti kemauanku untuk sedikit eksib hari ini, terakhir dia mengirimiku foto dirinya tengah kembali ke rumah untuk membuka Bra dan CD yang dia pakai. Kini dia sepertinya sedang naik angkutan kota untuk ke alun-alun mengambil uang. Aku membayangkan kini dia sedang diapit oleh beberapa penumpang laki-laki di kursi angkot. Aku yakin beberapa orang akan menyadari Sita tidak memakai BH di balik bajunya, dan jika kebetulan ada laki-laki mesum maka dia akan diisengi, dan dicabuli.
Membayangkan hal tersebut membuat nafsuku sedikit naik. Sebagai permulaan, ini langkah yang bagus bagi istri orang satu ini, dalam proses pembinalannya. Akupun sudah tidak sabar menunggu paket yang ku pesan dipakai oleh Sita.
POV Sita
Entah apa yang merasukiku, mau-maunya aku begini, ke alun-alun yang notabene tempat ramai, apalagi sekarang musim liburan, memakai pakaian muslimah tapi di dalamnya tidak mengenakan apa-apa. Hanya tanktop tipis yang berusaha menahan dadaku. Atau suamiku menyebutnya dengan toket.
Kini aku baru sampai di jalan besar untuk menunggu angkot menuju alun-alun. Semoga ada angkot yang kosong atau tidak terlalu banyak penumpang, agar aku tidak terlalu berdesakkan. Bahaya juga kalau berdesakkan nanti toketku bisa kesenggol. Dan orang akan menyadari bahwa aku tidak memakai BH, dan menganggapku wanita nakal dan murahan.
Lama sekali menunggu angkot tidak kunjung melintas, tiba-tiba ada pak RT yang menghampiriku. Ya, pak RT termuda di desa kami. Dia masih berusia 29 tahun. Hanya dua tahun lebih tua dariku.
RT : "Mau kemana Neng Sita?"
S : "anu pak RT, mau ke alun-alun. Ini nunggu angkot daritadi belum ada yang melintas."
RT : "Mau bareng sama saya enggak? Kebetulan saya juga mau kesana, lapak bekas jualan suamimu ada yg minat. Orangnya ngajak ketemuan sekarang."
S : "oh begitu ya Pak, boleh deh. Nungguin angkot kelamaan, keburu panas kalo semakin siang." (Keputusan Sita setelah menimbang-nimbang).
Istri Danu pun dibonceng oleh pak RT.
Keadaan jalan pedesaan sangatlah tidak mulus, banyak lubang disana-sini. Hal itu menyebabkan Sita terpaksa berpegangan erat kepada pak RT. Dan tanpa sengaja beberapa kali setiap ada gejlugan jalan, toketnya menempel ke punggung bapak RT yang ganteng itu berkali-kali. Sita pun merasa tidak nyaman, Namun disatu sisi, Sita merasakan basah di kemaluannya. Ya, Sita sepertinya terangsang karena putingnya tergesek-gesek dengan punggung pak RT dibalik pakaian yang dia kenakan.
Karena mulai dilanda birahi, Sita pun mulai sengaja menempelkeun toketnya terus menerus ke punggung pak RT. Entah apa yang merasukinya, dia mulai menikmati hal tersebut.
30 MENIT kemudian, Mereka tiba di tempat tujuan. Sita turun dari motor ninja Pak RT,.dan terlihat dia ngos-ngosan seperti habis olahraga.
Setelah Sita meraba celananya, ternyata basah di bagian kemaluannya. Sita orgasme saat menempel di punggung pak RT ketika motor tidak sengaja masuk gejlugan jalan beberapa saat yang lalu. Kini Sita sudah terbiasa orgasme tanpa suaminya. Sebelumnya saat mimpi, lalu saat colmek dan saat ini gara-gara bersentuhannya dengan pak RT di atas motor tadi.
Setelah turun dari motor, Sita lekas pergi, pamit dengan cepat kepada pak RT;
S : "aku duluan ya pak RT, terimakasih tumpangannya.."
RT : "Eh Neng, tunggu sebentar..."
(Namun Sita keburu pergi menjauh)
POV Sita
Aku lagi-lagi merasakan perasaan itu. Merasakan gelombang orgasme bukan dengan bantuan suamiku. Padahal selama ini, bersetubuh dengan suamiku saja tidak setiap berhubungan aku mengalami orgasme. Namun namanya seorang istri, aku bilang kepada suami bahwa semua sudah cukup. Karena aku memang tidak tau batasan puasnya berhubungan itu seperti apa.. Namun dari tiga kali orgasme ku tanpa suamiku, jelas, aku merasa orgasme ku sekarang-sekarang ini lebih nikmat dari saat aku bersenggama dengan suamiku. Terasa lebih nikmat, lebih dahsyat, dalam sisi pikiran gelapku, aku ingin merasakan itu kembali. Namun di sisi normaku mengatakan bahwa aku sudah kelewat batas.
Ini semua gara-gara suamiku menyuruhku yang aneh-aneh. Sampai menyuruhku tidak memakai Daleman ketika mau kesini saat ini.
[Di Dalam ATM]
S : "adduh, memekku becek banget ini. Kira-kira tadi nembus gak ya ke jok motor pak RT."
S : "bisa bahaya kalau sampai ketauan sama pak RT kalau aku orgasme saat dia boncengin."
Aku mengecek saldo ATM ku, ternyata benar, mas Danu mengirim uang lumayan besar. Kulihat ada lebih dari 2 juta rupiah di rekeningku. Aku pun langsung mencairkan langsung 2 juta rupiah itu.
Sekarang aku bingung mau keluar dari ruang ATM ini, celana sampai rok ku basah, tembus dari kemaluanku. Ketika melirik ke seberang jalan, kulihat toko pakaian ada disana. Akupun berniat membeli pakaian untuk mengganti pakaian yang dikenakan saat ini.
Dengan tergesa-gesa aku memilih baju, karena stok di toko tersebut sudah sangat terbatas. Hanya baju sisa-sisa penjualan bulan Ramadhan. Akhirnya aku memutuskan sebuah baju setelan dan celana yang lebar. Namun ketika aku memakainya di ruang ganti, ternyata bagian belakang celana ini sangat elastis hingga kainnya masuk ke celah pantatku yang tidak mengenakan CD ini. Karena tidak ada pilihan lain, daripada memakai pakaian yang basah tadi, setidaknya ini lebih baik.
Di bagian depan, putingku terlihat menonjol, aku berusaha terus menutupinya dengan jilbab yang dikenakan. Meski kadang masih samar samar keluar dari jilbab yang menghalangi.
Ketika ingin pulang, aku masih melihat posisi pak RT berada di tempat dimana aku tadi turun, mungkin dia menungguku kembali agar bisa mengajak pulang bareng. Namun kali ini aku lebih memilih pulang naik angkutan kota. Karena malu kepada pak RT atas kejadian tadi ketika berangkat bersama.
Dalam perjalanan pulang, sialnya dari beberapa penumpang yang ada dalam angkot tersebut, hanya aku wanita satu-satunya. Aku semakin panik, jantungku berdebar. Mereka seolah-olah menatapku dengan tatapan mesum. Mata mereka semua terlihat terfokus ke sesuatu yang menonjol di balik jilbabku. Ya, putingku masih saja bisa dilihat meski sudah terhalang jilbab. Rasa gugup, malu, dan ada rasa tertantang dalam hatiku untuk menggoda mereka seperti apa yang pernah suamiku katakan.
Dengan sengaja aku singkapkan jilbabku ke leher, agar para pria mesum itu semakin jelas melihat toketku yang samar-samar terlihat dari balik kausku. Aku sudah gila, benar-benar nekad. Bagaimana jika mereka sampai membawaku ke suatu tempat untuk memperkosaku. Ya Tuhan, aku malah membayangkan hal yang tidak-tidak. Kembali saat ini kurasakan basah di memekku. Aku terangsang, berharap para lelaki itu lebih berani menggodaku, tidak hanya memandangiku, aku berharap mereka menyentuh toketku, mengelus memekku... Namun hingga perjalanan sampai ke gang alamat rumahku, iman mereka masih kuat. Tidak ada yang berani melakukan tindakan lebih seperti yang aku harapkan.
Akupun turun, lalu membayar ongkos angkot tersebut dan bergegas jalan cepat-cepat menuju rumahku. Pengalaman hari ini sangat gila bagiku, aku sepertinya ketagihan rasanya orgasme sampai termuncrat-muncrat. Aaaahhh,,, aku ingin meraih orgasme hebat itu kembali.
Sampai di rumah, Sita akhirnya melakukan colmek kembali. Hal yang awalnya dia tentang karena dianggap sesuatu yang tabu.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 7 . Polos Bukan Berarti Bodoh
POV Sita
Ketika aku sedang asik terlarut ke dalam birahiku, aku disadarkan suara Azan Ashar. Hingga teringat kalau aku belum sembahyang Dzuhur. Sebelum mencapai puncak orgasme yang aku inginkan tadi, kini ada penyesalan mendalam dari lubuk hatiku. Bisa-bisanya aku yang dididik sedari kecil pendidikan norma agama dan norma bersosial oleh kedua orangtuaku melakukan kelakuan seperti tadi. Sengaja memancing nafsu lawan jenis dengan memperlihatkan tonjolan di dadaku.
Meskipun dalam keadaan sadar aku menolak dan menentang apa yang dikatakan suamiku lewat chat nya, namun ketika sebagian nafsu menguasai, aku malah tertantang melakukan apa yang suamiku bercandakan padaku. Seperti nekad berpakaian seksi dan menggoda laki-laki lain. Suamiku menyuruhku begitu dalam candaannya.
Aku memang termasuk wanita yang polos, tidak tahu apa-apa masalah sex education. Suamiku pun pernah menanyakan soal fantasy sex yang aku miliki ketika kami sedang mengobrol di ranjang. Jelas saja aku tidak bisa menjawab, bukan karena tidak mau menjawab, namun memang aku tidak paham apa yang ditanyakan suamiku..
Aku sempat browsing di internet, meskipun aku gaptek, namun kalau sekedar mencari informasi lewat google tentu saja aku bisa. Lewat google itu aku tahu bahwa fantasy sex itu kaitannya dengan pola pikir, sugesti pikiran untuk memancing nafsu birahi diri , baik pria maupun wanita. Dengan kata lain, sesuatu yang kita pikirkan dan khayalkan yang membuat birahi kita bangkit, bisa jadi itulah fantasy sex yang dimiliki.
Suamiku pernah berkata dulu, dulu sekali awal pernikahan kami, dia bilang mempunyai fantasy memamerkan tubuhku kepada oranglain. Namun dulu aku tidak terlalu menanggapinya, akan tetapi kini, suamiku benar-benar memintaku melakukan fantasy sex nya.
Jangan-jangan, foto yang kemarin dia minta itu untuk dia bagikan ke oranglain.
Baiknya aku sekarang mandi dulu, agar pikiran fresh dan lagipula aku juga belum sembahyang Dzuhur sama Ashar kan. Nanti selesai ibadah aku akan Chat Mas Danu.
(Setelah selesai sembahyang dan berdandan tipis seperti biasanya, Sita pun bergegas menge chat suaminya)
S : "assalamualaikum... Mas.."
D : "waalaikumussalam.. ada apa Sita..?"
S : "iih tuh kan, manggil nama terus sekarang mah. Nyebelin kamu Mas."
D : "iya, iya. Maaf. Ada apa sayang?"
S : "anu Mas, foto bugil yang aku kirimkan ke kamu, gak kamu kasih lihat ke oranglain kan?"
D : "belum sih. Kenapa emangnya?"
S : "ikh, kok jawabnya belum sih. Ya jangan sampe donk..."
D : "iya, iya, gak bakalan."
S : "syukurlah, aku kira kamu sudah tidak normal. "
S : " Mas, aku pengen tanya, pengen tau, kamu nyuruh aku kaya tadi, keuntungan buat kamunya apa? Kan kamu gak lihat aku..?"
D : "nyuruh tadi nyuruh apa?"
S : "ikh, itu Loh. Nyuruh aku ke alun-alunnya gak pake daleman."
D : "Oooohh..."
S : "malah Oh doang kamu. Aku serius, keuntungan buat kamu apa?"
D : "gak tahu"
S : "aneh , bener-bener aneh kamu..."
D : "kamu juga aneh, kok mau aja nurutin apa yang aku suruh."
S : "ya aku kan takut kamu marah dan benci sama aku, terus sampe nyari cewek lain."
Beberapa menit sudah berlalu, namun Indra tidak membalas chat Sita. Hingga membuat Sita kembali memakai jurus seribu pesan "P" ke HP Danu.
S : "Mas, kok gak bales lagi.. jangan-jangan kamu lagi main sama cewek ya?"
S : "Mas, jawab pesanku..!!"
Karena tak kunjung ada balasan dari suaminya, Sita semakin gelisah, takut akan benar-benar terjadi, suaminya berpaling dari dirinya.
Seandainya dia tahu, bahwa suaminya jangankan selingkuh, membuka mata saja kini tidak bisa karena koma, mungkin dia akan syok bukannya curiga.
Di tempat Indra;
POV Indra
Melawan iman cewek seperti Sita ini butuh kesabaran, harus pakai strategi tarik ulur untuk bisa membuatnya jadi binal. (Tanpa dia tahu, Sita sebenarnya hari ini sudah termakan akan hasutannya untuk menggoda laki-laki di dalam angkot).
Menurut estimasi yang aku cek di HP ku, paket untuk Sita petang ini harusnya sudah sampai di rumah Sita. Dalam paket itu aku memesan beberapa pakaian-pakaian yang kurasa tidak pernah Sita pakai dalam hidupnya. Meski tidak terlalu ekstrim seperti seksinya lingerie atau kostum-kostum cosplay dewasa. Namun tetap saja pakaian minim begitu, akan sangat menarik jika Sita mau memakainya di tempat umum dan dilihat oleh banyak orang.
Sita tadi menanyaiku mengenai apa keuntungannya bagiku melakukan ini, padahal aku tidak melihatnya secara langsung. Jelas saja keuntunganku adalah terpenuhinya fantasy sex ku, yakni menjadikan wanita Solehah menjadi binal. Dan hasilnya akan kudapatkan di akhir nanti, setelah binal, dia tidak akan bisa lepas dari perangkap iblisku.
Kulihat Notif pesan WA di HP Danu, hingga mencapai 50 pesan lebih dalam satu jam terakhir. Ketika kubuka isi chatnya hanya huruf P semua. Hanya ada beberapa chat yang ada kalimatnya, menanyai Danu sedang bersama siapa, sedang bersama perempuan atau tidak.
Sepertinya Sita benar-benar cinta mati kepada suaminya, namun ini akan menjadi keuntungan besar bagiku untuk memperalat dan memperdaya Sita si istri Solehah milik Danu Yudistira.
Tidak lama aku sedang membaca pesan Sita, ada pesan masuk lagi;
S : "Mas, paketnya sudah datang.."
Nah, ini dia yang ku tunggu-tunggu, senyum Indra dengan antusias membalas pesan Sita.
D : "bagus deh kalau sudah sampai, nanti malam kamu coba satu-satu ya, lalu kirim fotonya padaku."
S : "dasar, giliran ada maunya, baru cepat balas pesannya. Dari tadi kamu kemana aja? Kamu main sama cewek..?"
D : "enggak sayang, aku ketiduran tadi. Beneran."
S : "mana buktinya, coba kamu selfie. Aku pengen lihat muka kamu habis bangun tidur. Aku kangen juga Mas, pas bangun gak ada kamu."
D : *adduh, bagaimana jawabnya ini, Sita minta foto selfie suaminya lagi.* (Gumam Indra dalam hati).
Aku coba mencari-cari foto selfie si Danu di galeri HP nya, ternyata tidak ada. Sialan si Danu, masa gak pernah selfie sih dia, gak ada satupun foto selfie dirinya di HP.
Aku bingung harus menjawab apa untuk mengeles dari permintaan Sita.
Aku mencoba meminta foto Danu kepada perawat kepercayaan yang kubayar untuk menjaga Danu di RS, dan ketika kulihat hasil fotonya. Sialan, dia memakai ventilator oksigen. Nanti ketauan dong dia lagi dirawat.
POV Sita
Aku sebagai seorang istri yang sudah lama mengenal suamiku sendiri, Mas Danu.
Kenapa tiba-tiba saja terpintas dibenakku jikalau yang sedang chatting denganku ini bukanlah Mas Danu suamiku.
Maka aku mencoba iseng meminta foto selfie dirinya saat ini, karena dia bilang dia ketiduran dan baru bangun.
Namun beberapa menit kutunggu, belum ada balasan dari Mas Danu. Apa benar firasatku kalau orang ini bukan Mas Danu, lalu kemana Mas Danu jika orang ini bukan dia.
Aku kini coba menelpon beberapa kali, tetap tidak diangkatnya panggilan telpon dariku.
Membuatku semakin curiga kalau orang ini bukan suamiku. Ya Tuhan, semoga suamiku baik-baik saja.
Jika benar dia bukan suamiku, berarti aku telah mengirim foto telanjangku pada oranglain. Ya Tuhan,,,Cerobohnya aku. Berarti aku juga menuruti perintah mesum dari orang asing.
Kenapa aku bisa seceroboh ini ya Tuhan,, tapi semoga saja kecurigaanku ini tidak benar. Semoga dia benar-benar suamiku Mas Danu. Jika dia oranglain, mati sudah aku, hilang harga diriku. Foto telanjangku bisa saja dijadikan ancaman oleh orang ini untuk memperdayaiku.
Lalu aku mencoba membuka isi paket yang dikirim oleh Mas Danu. Meski bukan seperti yang aku bayangkan, aku pikir dia akan mengirimiku baju dan pakaian-pakaian mesum seperti lingerie seksi dan sebagainya. Ternyata hanya baju-baju gaul yang terlihat minim bahan. Tapi tetap saja aku tidak pernah memakai pakaian seperti itu sejauh ini.
Aku tidak akan mau memakainya, sebelum aku memastikan bahwa yang sedang chat memakai nomor Mas Danu ini benar-benar suamiku.
Karena waktu sudah masuk waktu sembahyang Maghrib, akupun segera melakukan kewajibanku. Namun saat aku sedang sembahyang, tiba-tiba terdengar orang bertamu. Se khusyuk-khusyuknya orang ibadah, mendengar ketukan pintu, pasti akan terdengar, karena aku tidaklah tunarungu. Aku pun mempercepat bacaanku agar segera bisa melihat siapa yang datang bertamu malam-malam begini.
Dari suaranya terdengar suara Pak RT, membuat aku jadi teringat peristiwa mimpi burukku. Awal mula mimpi itu dimulai dengan suara pak RT yang bertamu. Aku mencubit tangan dan pipiku memastikan ini bukan mimpi. Ketika kuintip dari jendela ternyata beneran pak RT.
RT : "assalamualaikum ..."
S : " waalaikumussalam..."
RT : "maaf Neng, mengganggu, saya cuma memastikan Neng Sita sudah ada di rumah.. saya ini baru pulang dari alun-alun, nungguin Neng Sita dari siang di sana..saya kira bakal pulang bareng lagi."
S : "ya ampun pak RT, maaf ya. Aku tadi langsung pulang tanpa ngabarin dulu. Soalnya gak enak juga nebeng terus, lagian kan gak tau juga pak RT mau pulang cepet atau tidak."
RT : "ya gapapa, Alhamdulillah kalau Neng Sita sudah sampai rumah dengan selamat. Saya cuma memastikan saja."
S : "oh iya, makasih Pak sudah perhatian sama warganya. Tapi maaf ya pak RT, aku gak bisa nyuruh pak RT mampir ke dalam rumah dulu, soalnya kan tau sendiri aku di rumah sendirian. Jadi gak baik masukin lelaki ke dalam rumah."
RT : "iya Neng Sita, saya ngerti kok. Kalau begitu saya pamit dulu. Monggo..."
S : "iya pak, sekali lagi terimakasih."
KAGET AKU, aku kira pak RT mau bahas kejadian di motor tadi ketika aku terus menempelkan dadaku di punggungnya di separuh terakhir perjalanan ke alun-alun. Mungkin pak RT menyangka kejadian tadi pengaruh jalan yang butut. Syukur kalo begitu, aku gak mau kelihatan buruk oleh orang-orang di lingkungan sekitarku ini. Aku sudah menjaga image sebagai wanita Solehah, istri dari Mas Danu.
Oh Iya, aku jadi keingetan, Mas Danu semenjak tadi aku minta foto selfie belum balas lagi. Sepertinya memang orang itu bukan Mas Danu. Lalu kemana suamiku yang sebenarnya. Aku harus mencari tau, takut terjadi sesuatu yang buruk kepada suamiku.
*Tidak lama berselang, Azan Isya sudah berkumandang, Sita kembali bergegas sembahyang dan seperti hari kemarin dia berencana akan langsung tidur sehabis ibadah. Agar besok pagi dia bisa mencari kabar tentang suaminya dengan niat mendatangi saudara si mpunya restauran, Ruben. Dia berharap saudara Ruben yang tinggal di kampung sebelah tau setidaknya nomor HP Ruben.
Sita pun melanjutkan ibadahnya. Karena belum batal wudhu, dia langsung sembahyang Isya tanpa ambil wudhu dulu.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 8 . Indra Sang Maestro
POV Indra
Aku masih memikirkan cara untuk membuat Sita yakin kalau aku adalah suaminya, Danu.
Firasatku berkata kalau Sita sudah mulai curiga, dia beberapa kali mencoba menelpon, video call dan minta foto selfieku atau foto selfie suaminya itu.
Setelah berfikir keras selama satu jam lebih, terbesit dalam pikiranku untuk menggunakan jasa temanku, dia handal dalam membuat 'AI Voice Changer', di bidang itu dia mampu menghasilkan uang. Beberapa iklan judi kini bagai dibintangi oleh artis-artis ternama, bermodalkan video dan contoh suara dari artis tersebut.
Setelah aku hubungi dia, dia menyanggupinya dengan bayaran yang lumayan gede untuk jasa seperti itu, karena resikonya dia bisa ditangkap pihak berwajib karena pemalsuan informasi dan teknologi. Namun syaratnya, katanya aku harus memberikannya contoh suara dari orang yang ingin aku ubah suaranya.
Aku pun mengotak-atik kembali galeri HP Danu. Berharap ada suara suami Sita dalam bentuk video yang pernah dia rekam, dan sialnya , dia juga tidak pernah membuat video dengan suara miliknya di dalamnya. Di galerinya hanya tersimpan foto-foto tempat yang dilewati sepanjang perjalanan dia. Juga tentu saja foto-foto Sita istrinya.
Aku pun kepikiran, kira-kira di file penyimpanan WA yang tersimpan otomatis di file manager HP ini ada tidak catatan Voice Note dia. Masa tidak ada juga, ya kali selama pakai WA tidak pernah VN. Setelah berhasil kubuka penyimpanan data WA si memori internal android, ada kumpulan beberapa Voice Note. Kini aku harus mendengarkan satu-satu VN tersebut untuk memastikan mendapatkan suara milik si Danu. Dan seperti dugaanku, kebanyakan malah Voice Note dari oranglain, orang yang pesen ayam lah, tukang paket lah.
Hampir menyerah, tinggal belasan VN belum aku putar akhirnya ada satu suara Voice Note, dimana suara itu ditujukan kepada Sita. Dan sudah dipastikan itu adalah suara milik Danu.
Akupun mengolah soft file VN tersebut dan mengirimkannya kepada temanku, si ahli Voice Changer'.
Semoga hanya dengan mendengar suara suaminya saja si Sita percaya kalau aku ini adalah benar-benar suaminya.
Temanku bilang butuh waktu mengolah vokal suara dari VN yang aku kirimkan sekitar 1 jam.
Namun aku merasa tidak punya banyak waktu, aku pun berani bayar 2× lipat dari harga normal, jika dia bisa menyelesaikannya di bawah 15 menit.. Dia menyetujuinya..
15 menit berselang, Voice Changer Danu sudah siap. Temanku mengirimkan aplikasi miliknya yang tidak dapat aku temukan di playstore, setelah aku install..ternyata tidak bisa digunakan.. aku kembali bertanya padanya, ternyata aplikasinya hanya bisa digunakan pada perangkat komputer atau laptop. Belum bisa untuk android.
Aku pun bergegas mengambil laptop ku, agar bisa segera kembali ke jalur kemenangan atas Sita, Istri Solehah Danu.
Yesssss, ini bekerja. Aplikasi dari temanku berhasil berjalan.
Akupun mulai memasukkan suara yang ingin aku sampaikan kepada Sita untuk meyakinkan dia bahwa aku adalah Danu..
Suara VN buatan Indra untuk Sita :
["'Maaf Sayang, tadi aku tiba-tiba saja dipanggil oleh boss tempatku bekerja ke restoran. Sampai-sampai aku tidak sempat membalas pesanmu terlebih dulu'."]
Sepertinya cukup segitu dulu VN nya, semoga Sita masih bisa diyakinkan.
Indra harap-harap cemas, karena sudah 10 menit VN nya tidak centang biru. Berarti Sita belum membukanya.
POV Sita
INGAT SiTA...!! Jangan Lupa mengunci Pintu. (Dia berbicara pada dirinya sendiri).
Supaya maling yang kemarin tidak bisa masuk lagi.. (ucapnya sambil sedikit tersenyum dan menertai dirinya sendiri).
Ketika hendak tidur , aku dengar dari HP yang sedang dicas ada notif pesan. ''''Tinnnggggg'"...
Aku pun membuka HP ku dan ada pesan dari suamiku.. kali ini voice note..
Kudengarkan VN dari suamiku:
["'Maaf Sayang, tadi aku tiba-tiba saja dipanggil oleh boss tempatku bekerja ke restoran. Sampai-sampai aku tidak sempat membalas pesanmu terlebih dulu'."]
Sita pun membalas pesan suaminya.
S : "Hemmm.... Bikin khawatir aja kamu Mas..aku sudah berfikir yang aneh-aneh.. Takut kamu kenapa-kenapa disana..tadinya aku mau ke rumah saudaranya Ruben untuk meminta nomor HP nya agar bisa tau informasi tentang kamu."
D : ["'aku baik-baik saja sayang, kamu jangan khawatir. Berkat do'a kamu disana, aku pasti baik-baik saja disini. Gimana paketnya? Sudah dicoba belum ? Kok kamu belum ada ngirim hasil fotonya."] *'(Indra kembali membalas pesan Sita dengan VN suara Danu)
S : "anu mas,, tadi aku sempat curiga kalau yang bales pesan aku itu bukan kamu. Tapi oranglain yang pake HP kamu. Habisnya diminta foto selfie, kamu malah ngilang."
D : "kamu tau sendiri kan aku gak suka selfie" (kembali Indra membalas via chat, karena tidak ada foto selfie Danu di galeri dia berasumsi kalau Danu tidak suka selfie).
S : "iya juga sih, maafin aku Mas. Sudah curiga yang tidak-tidak terhadapmu."
D : "ya kalo sudah percaya, ayo dong dibuka paketnya dicoba satu-satu pakaiannya."
S : "sudah dibuka sih Mas sebenernya, tapi belum aku coba. Apa aku pantas pake pakaian-pakaian seperti itu?"
D : "makanya dicoba,, belum dicoba mana tau."
D : "oh iya sayang, selain paket baju, ada paket yang datang menyusul tidak? Bentuk kemasannya kecil. Kira-kira paket nya seukuran botol Cola."
S : "segitu mah gede Mas, bukan kemasan kecil..sudah sampai juga sih, tapi belum aku buka.. soalnya takut bukan paket milikku"
D : "itu ramuan herbal China untuk kamu minum rutin.."
S : "ikh ramuan apa coba, gak mau ah. Apalagi dari China, halal gak tuh. Siapa tau bahannya dari sesuatu yang haram.. misalnya mengandung gelatin atau minyak Pig."
D : "aman sayang.. kamu minum setiap bangun tidur, supaya badan kamu fresh, kita kan belum punya anak, ramuan itu bisa bikin kamu subur. Nanti ketika aku pulang, kita langsung program kan untuk punya baby."
S : "nanti aja kalo gitu, pas kamu mau pulang aku minumnya."
D : "yeee kamu ya, namanya obat herbal, pengaruhnya itu butuh proses lama. Makanya konsumsi dari sekarang agar ketika nanti aku pulang kamu sudah siap dibuahi. Hehe"
S : "iya dech, aku juga udah gak sabar pengen punya baby, kesepian aku disini sendirian Mas. Habis Isya aja aku bawaannya pengen langsung tidur, karena takut sendirian."
D : "kamu mau ditemenin orang di rumah?"
S : "iya, tapi siapa..? Sodara gak punya, aku anak tunggal."
D : "Nanti aku Carikan orang untuk menjagamu, yang kekar, yang berotot. Haha.."
S : "ikh gak sudi Mas. Temennya cewek lah kalau ada. Masa aku serumah sama lelaki yang bukan muhrimku."
D : "ya siapa tau butuhnya lelaki. Aku kan cuma nawarin."
S : "ikh amit-amit.."
D : "ya udah, ayo mana fotonya."
S : "giliran yang begituan aja kamu inget terus Mas. Malu aku Mas make nya, beneran dech."
D : "ayo dong, kan demi suamimu. Mumpung sekarang malam Minggu."
S : "iya, iya. Aku coba dech."
S : "aku malu ambil fotonya Mas."
D : "gak usah malu, kan untuk suami kamu."
S : "iya dech, tapi gak semuanya aku coba ya. Tiga dulu aja cukup malam ini."
D : "oke, aku tunggu sayangku."
POV Sita
Aku mulai menanggalkan pakaian dan jilbab yang kupakai, kupikir langsung dibuka disini saja, tidak perlu ke kamar mandi. Toh tidak ada siapa-siapa di rumah ini. Dia pun mulai mencoba satu persatu pakaian dari paket tersebut, dan memfotonya dengan menggunakan timer agar suaminya bisa melihat full pakaian dari atasan hingga atasannya.
Aku coba bercermin dengan memakai pakaian minim ini, astaga, aku terlihat jauh sekali dari kata wanita Solehah. Apa wanita yang suka memakai pakaian begini tidak kepanasan saat siang hari atau kedinginan ketika malam hari?
Setelah memfoto, aku kembali ke menuju baju selanjutnya, kembali aku bercermin. Sambil merasa malu aku melenggak lenggokkan badan untuk dapat melirik-lirik tubuhku dari berbagai sisi. Namun tetap aku merasa tidak pantas memakai pakaian seperti ini, karena dari kecil aku diajarkan untuk memakai pakaian tertutup, berhijab dan longgar.
Menuju baju ketiga, aku mulai kepikiran, ternyata selera suamiku begini tampilannya. Cewek yang belahan dadanya sedikit terlihat, dan pusarnya juga kelihatan.
Kini aku malah kepikiran apakah suamiku akan suka dengan hasil jepretan fotoku, bagaimana kalau dia tetap tidak suka pada penampilanku meskipun aku sudah berdandan layaknya perempuan gaul di luar sana seperti ini!?
Kurasa tiga baju saja dulu yang aku coba malam ini untuk suamiku, aku juga mulai ngantuk. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 10 malam.
Setelah mengganti kembali pakaianku dengan setelan pakaian berjilbab, aku langsung mengirimkan fotoku kepada suamiku yang jauh disana. Dan berharap, semoga dia suka..
S : "ini fotonya Mas,, maaf aku langsung tidur duluan ya. Udah ngantuk banget nich.
Good night sayangku.."
Mulustrasi pakaian dalam paket Indra :
D : "oke sayang, terimakasih banyak. Kamu cantik sekali memakai pakaian seperti itu.
Cobalah kamu sehari-hari pakai pakaian seperti itu, pasti aku akan sulit berpaling ke lain hati dan selalu menjaga pandangan. "
"Selamat tidur. Jangan lupa minuman yang aku kasih tadi diminum besok pagi. Good Night."
(Sita pun tertidur dengan lelap, sementara Indra di lain tempat tersenyum merasa menang atas Sita).
BERSAMBUNG...
==============
Episode 9 . Burung sudah masuk perangkap
POV Indra
Ternyata melihat perempuan yang biasa memakai pakaian syar'i tiba-tiba mengirimkan foto memakai pakaian seksi seperti cewek-cewek LC di tempat karaoke plus plus, memang membuat libidoku naik.
Namun sepertinya, dilihat dari ekspresinya, binor yang satu ini belum merasa percaya diri ketika memakai pakaian semacam itu, padahal yang dia tau, fotonya hanya dilihat oleh suaminya sendiri. Berarti tugasku sekarang adalah meyakinkan dia bahwa dirinya benar-benar cantik dan menggoda ketika memakai pakaian seperti itu. Biarkan dia merasa Pede, lalu nyaman dengan cara berpakaian seperti itu. Tapi Bagaimana caranya..???
Karena Sita sudah tidur dan tidak bisa meladeni chat ku lagi, aku yang belum ngantuk iseng-iseng membuka situs-situs dewasa luar negeri. Situsnya itu berisi tentang curhatan para suami tentang bagaimana agar istri mereka mau menuruti fantasy sex si suami.
Berbagai macam fetish dan fantasy sex seorang pria terhadap lawan jenis kini semakin banyak bermunculan, adanya sebuah forum khusus, membuat para lelaki yang mempunyai fantasy yang menurut orang awam terbilang aneh, mulai berani mengungkap jatidiri mereka, tentang apa fantasy yang dimiliki dan bagaimana awal mulanya itu bisa terjadi, hingga menjelaskan sudah sampai mana fantasy mereka terealisasi. Mereka sudah mulai bebas mengemukakan fantasy sex masing-masing.
Aku sendiri memiliki fantasy sex merebut istri orang, terutama yang bentukan awalnya terlihat polos, dan berpenampilan sopan, yang paling aku suka adalah type perempuan muslimah, yang berhijab, hijab yang tentunya dia pakai setiap hari, bukannya berhijab macam pejabat yang korupsi yang tiba-tiba berhijab atau artis yang keciduk tiba-tina jumpa pers dengan mengenakan hijab. Tapi, perempuan muslimah yang benar-benqr menjaga kesuciannya dari pandangan laki-laki, seperti istrinya si Danu ini, Sita.
Aku suka merubah seorang perempuan alim menjadi binal, hal itu membuatku bergairah.
Kini fantasy ku ini, sedang dalam proses, dan menuju ke jalur kemenangan. Meski jalur yang ku tempuh adalah dengan dimulai dari ketidaksengajaan ku menolong seorang korban tabrak lari, akan tetapi lambat laun, semua berjalan sesuai keinginan dan fantasy sex ku.
Setelah membaca beberapa curhatan para pemilik fantasy, aku pun mendapatkan ide bagaimana langkah selanjutnya yang harus aku lakukan untuk memperdaya Sita, istri Danu.
Foto yang telah Sita kirimkan kepadaku, aku masukkan ke dalam sebuah forum berbagi foto istri. Ya, aku memasukkannya ke dalam komunitas orang luar, tujuannya agar nanti ketika banyak yang Comment positif, aku akan memberitahukannya kepada Sita. Dan ketika dia tidak terima, aku akan beralasan supaya Sita tidak usah khawatir. Karena yang melihat fotonya hanya orang-orang di luar Indonesia. Meskipun padahal sebenarnya aku tau komunitas ini mencakup global, ada beberapa juga di antara mereka ku tau orang Indonesia juga sepertiku.
Setelah proses upload, dimulai dari foto awal Sita yang berhijab sampai foto seksi tadi dan tidak lupa foto bugilnya. Tidak membutuhkan waktu lama, ada beberapa akun yang terlihat menyukai postinganku. Dan tentu saja berkomentar template, seperti "Good", "Amazing", "Very Nice" dan semacamnya.
Aku menunggu komenan yang mampu membantuku meyakinkan Sita bahwa dia begitu luar biasa jika berpenampilan seperti itu.
Tidak terasa, saking asiknya aku main HP melihat-lihat situs yang kusebut tadi, waktu sudah hampir fajar. Sinar Matahari mulai mengintip di balik ventilasi rumahku saat ini. Tapi anehnya belum ada kabar dari Sita, biasanya dia bangun Shubuh katanya kemarin dia bilang. Tapi ini sudah hampir pagi, belum ada dia chat aku.
Aku pun iseng chat duluan;
D : "sayang,,, sudah bangun belum?"
(Ternyata tidak membutuhkan waktu lama, terlihat keterangan Sita sedang mengetik).
S : "sudah Mas, tadi Shubuh, aku baru beres nyuci nich."
D : "oh, pantesan gak ada chat aku."
S : "ya tadi pas wudhu, lihat di kamar mandi banyak baju kotor jadi aku langsung nyuci dech. Biar gak terlalu numpuk."
(Indra tidak tahu, kalau Sita beberapa kali melakukan colmek dan beberapa kali orgasme selama dua hari ke belakang, hingga membasahi pakaian yang dikenakannya. Membuat cucian bajunya lumayan banyak juga dari seharusnya.)
D : "ya paling cuma dua tiga potong pakaian kamu kan selama dua hari ini, pake mesin cuci gak bakal lama."
S : "mesin cuci dari Hongkong. Ya pake tangan aku lah aku bilas,, ngeledek kamu."
D : *'duh aku kira Sita punya mesin cuci'* (gumam Indra dalam hati). *Hampir salah lagi*
D : "iya nanti aku beliin dech, biar tangan kamu gak rusak kena detergen."
S : "kamu kan udah ngutang duluan untuk gaji pertama kamu mas, jangan lupa di bulan pertama kasbonnya harus <a href="http://mulai.kamu" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener">mulai.kamu</a> bayar nyicil."
D : "iya, iya. Aku ngerti. Tapi kan lumayan UMR ku 5 juta lebih, sisa nyicil bayar utang aku bisa beliin kamu mesin cuci, merek China aja yang murah. Hehe..."
S : "dasar kamu, segala sesuatu dari china, China ,China . Pake ngasih ramuan juga dari China."
D : "oh iya aku jadi ke inget, udah kamu minum ramuannya?"
S : "belum lah, kan aku belum makan. Lagian kamu gak ngasih petunjuk, takaran tiap minumnya berapa banyak."
D : "ya gapapa belum makan juga sayang, itu bukan obat kimia. Oh iya bener, sampai lupa aku kamu minumnya berapa banyak."
S : "masih mudah udah pelupa."
D : "tidak usah banyak-banyak Yank, cukup setengah gelas, antara 100-150 ml bolehlah."
S : "iya nanti aku minum. Biar rencana punya baby nya cepet terealisasi. Hihi.."
D : "jangan nanti-nanti, sekarang aja sayang."
S : "iya dech aku buka sekarang."
S : "kok baunya agak aneh ya Mas, gak enak dihidung. Enak gak ini rasanya?"
D : "ya paksain, kan demi kesuburan kamu.* (Indra kembali meyakinkan Sita)
POV Sita
Di Minggu pagi ini, aku sangat senang karena mas Danu yang mengechat aku duluan, menanyakan kabarku. Wanita itu senang jika ada orang yang dicintainya perhatian, menanyakan sudah makan apa belum, yang kadang sebagian wanita menilai itu hal lebay dari seorang lelaki. Tapi aku suka hal-hal perhatian simpel seperti itu.
Aku membuka botol ramuan herbal yang dikirimkan oleh Mas Danu, kulihat tulisan pada botol ukuran 1,8 liter tersebut tidak ada yang bisa aku pahami. Tulisannya berupa entah huruf Jepang, Thailand atau China. Aku kurang tahu.
Ketika aku membuka penutup botolnya, bau yang pertama kali aku cium sangat tidak nyaman di hidungku. Namun demi rencana Mas Danu yang ingin mempunyai anak, akupun menyambut niat baiknya. Karena aku juga ingin segera punya anak di tiga tahun pernikahan kami ini.
Aku pun mengambil cangkir kecil dan menuangkan ramuan itu, lalu dengan sekali teguk aku menghabiskan satu takaran yang disarankan Mas Danu.
Akupun kembali memberitahu suamiku;
S : "sudah aku minum Mas, meski baunya kurang enak tapi rasanya tidak terlalu buruk."
D : "bagus sayang, kamu emang istri penurut."
S : "harus donk, kan demi tujuan kita segera punya baby."
D : "kamu sudah mandi belum? Pakaian yang belum kamu coba , ayo lanjutkan pakai lagi yank."
S : "ikh, kamu mah. Ingetannya bagus kalo untuk hal yang mesum-mesum begitu. Aku belum mandi, nanti saja kalo udah mandi ya sayang."
D : "iya, aku tunggu."
Tiba-tiba Mas Danu mengirimkan sebuah gambar screenshot, disitu aku lihat ada fotoku yang kukirim semalam. Dan, Ya Tuhan, si bawah fotonya kulihat ada kolom komentarnya, teganya Mas Danu memposting fotoku ke publik. Akupun ingin marah kepada suamiku.
S : "APA-APAAN KAMU MAS? Katanya kemarin fotoku hanya untuk koleksi pribadimu."
S : "Aku gak rela, aku gak terima.. tega kamu Mas."
D : "sabar dulu sayang, itu semua aku lakuin buat kamu, bukannya kamu ingin penilaian tentang fotomu!? Kalau penilaian itu dariku, nanti kamu pasti bilang , aku bilang cantik dan menarik karena aku ini suamimu."
D : "Lagian itu forum orang luar Yank, jadi tidak akan ada orang yang mengenali kamu."
S : "tetap saja Mas, auratku sudah kamu umbar kepada yang bukan mahromku."
D : "tapi sekarang kamu tau kan kalo kamu benar-benar cantik berpenampilan seperti itu. Lihat komen-komen di bawah itu. Mereka suka kamu. Bayangkan k*ntol mereka ngaceng melihat kamu seseksi itu."
Aku yang sempat mau marah, tiba-tiba merasakan sensasi aneh ketika membaca chat suamiku menyebut "kontol mereka".
Aku mulai merasa gerah, jantungku sedikit berdetak lebih cepat, nafasku juga memberat. Apa aku terangsang mendengar kata-kata vulgar dari suamiku.. "KONTOL" , oooh,, aku jadi terbayang kontol boss maling di dalam mimpiku, ukurannya yang jauh lebih besar dari suamiku.
Aduh kenapa aku jadi tidak canggung menyebut nama kontol dalam hatiku.
Kembali kurasakan moment seperti kemarin-kemarin, memekku basah, terasa cairan mulai mengalir di dinding-dinding lubangnya. Aku kenapa?
S : "Mas, kamu jangan vulgar begitu donk, masa nyebut-nyebut kata kontol."
D : "Lah, itu kamu sendiri berani ngetik kata kontol.
Sita pun baru tersadar, benar dia baru saja mengetik kata-kata itu. Ya Tuhan, aku semakin terangsang sepertinya. Memekku mulai gatal.
Apa aku harus colmek lagi? Padahal kemarin aku berjanji untuk tidak melakukan hal yang dilarang agama itu lagi. Tapi gatal ini tak tertahankan.
Di depan suamiku aku mengaku tidak suka dia membahas tentang bagaimana colmek, tapi tanpa suamiku tau aku sudah beberapa kali colmek di belakangnya.
Masa sih, hanya membaca tulisan vulgar suamiku saja bisa membuatku terangsang begini, apa aku semesum itu?
Ya Tuhan maafkan aku, aku tidak kuat. Biarkan aku melakukannya lagi.
SITA PUN menaruh HP nya dan tidak lagi membalas pesan suaminya, suami palsunya.
Dia memutuskan untuk memuaskan nafsu birahinya dengan cara mencolokkan kembali jarinya ke dalam memek gatalnya, seperti biasa dimulai dengan satu jari, dua, hingga kembali 3 jari dia masukkan dan dia keluar masukkan di memeknya..
Namun sepertinya kali ini dia merasakan sesuatu yang berbeda, gelombang orgasme seakan masih jauh dari memeknya. Tidak seperti kemarin-kemarin dia cepat sekali dan gampang untuk meraih kepuasan dengan mencapai orgasme.
Kali ini secepat apapun dia menggesek lubang memeknya, dia belum merasakan gelombang orgasme akan datang. Namun setiap gesekkan jarinya di dinding memeknya terlihat sangat terasa nikmat.
SETENGAH JAM tidak terasa dia sudah masturbasi memakai jarinya namun gelombang orgasme tidak kunjung datang..
Dia tidak menyadari, kalau ramuan yang diberikan suami palsunya itu adalah ramuan perangsang libido wanita racikan dari tabib China yang khusus dibeli oleh Indra untuk menjalankan setiap rencananya terhadap korban-korbannya.
Efek ramuan itu tentu saja yang pertama, menaikkan libido, birahi wanita yang meminumnya, si peminum akan merasakan rangsangan yang hebat di vaginanya, lubang vaginanya akan kembang kempis dan merasa gatal, nafas berat dan jantung berdegup kencang.
Selain itu, ramuan khusus itu efeknya bertahan cukup lama, bisa sampai berjam-jam. Namun ramuan itu memberi efek susah mencapai orgasme bagi peminumnya. Itulah yang terjadi kepada Sita saat ini, dia ingin orgasme namun tidak kunjung datang. Tangannya sudah pegal mengocok memeknya sendiri, namun masih merasa belum puas.
S ': "Ooohhh Mas Danuuuu.... Aku ingin kontol,, kontol yang besar memasuki Memekku.
Aku ingin orgasme tapi tidak bisa.... Memekku gatal sekali.." (gumamnya bicara pelan seakan bicara pada suaminya).'
S : "'Bagaimana ini, memekku semakin gatal, padahal kurasa aku sudah lama mengocoknya.. tapi aku tidak kunjung mencapai puncak kenikmatan orgasme ku."'
Seluruh badannya bergidik, menggelinjang ke kanan ke kiri tidak karuan. Dia pun punya ide untuk mengocok memeknya sambil membayangkan kontol boss maling yang besar itu. Karena hanya kontol itulah yang pernah dilihatnya dan ukurannya lebih besar dari suaminya, meski hanya dalam mimpi.
'S : "aku ingin kontol besar itu menusuk memekku hingga mentok."'
Sita pun terus meracau sambil terus mengocok memek dan membayangkan kontol besar itu sedang memperkosanya.
Giginya gemertak bergesekan, kadang dia juga menggigit-gigit kecil bibirnya saking terangsangnya.
Satu jam lamanya sejak dia mulai colmek, akhirnya gelombang orgasme mulai terasa mendekat.
S : "ayoooo, sedikit lagi, sebentar lagi,,, muncrraattt muncrraattt, ayo keluar...." (Sita menyemangati dirinya sendiri. Dan beberapa detik kemudian menjelang orgasmenya, tiba-tiba ada suara ibu-ibu di luar memanggil namanya)....
S : """iiiiiiiiiiiiiiiiihhhhHHHHhh...( Teriak Sita ) Aaaaaarrrrgggghhh... Heuuuuhhh.. mengganggu saja..siapa sih.
SITA KESAL, gelombang orgasme yang dia tunggu-tunggu selama satu jam lamanya digagalkan oleh suara ibu-ibu yang bertamu.
Dia pun kembali merapikan pakaiannya dan bergegas cuci tangan untuk membersihkan tangannya, karena ada tamu yang berkunjung.
Sita menyapa tamunya sambil bercucuran keringat, nafasnya masih berat namun dia berusaha senormal mungkin.
Ternyata yang bertamu adalah teman-teman kajian dia. Ya, hari ini adalah hari Minggu. Jadi ibu-ibu itu ingin mengajak Sita seperti biasanya mengikuti jadwal kajian mingguan .
SITA PUN meminta maaf kepada mereka karena belum bersiap-siap dengan alasan telat bangun dan baru selesai mencuci baju.
Sita meminta ibu-ibu pengajian menunggunya , sementara Sita cepat-cepat mandi agar bisa mengikuti kajian Mingguan bersama teman-teman pengajiannya.
Sita mandi dalam keadaan masih birahi, namun dia tau, dia harus segera menuntaskan mandinya karena sudah ditunggu. Sita pun masih kesal dengan kedatangan ibu-ibu itu yang tidak tepat waktu, karena menggagalkan gelombang orgasme yang diusahakannya selama satu jam terakhir. Kenikmatan yang diharapkannya sirna seketika, padahal tinggal beberapa detik lagi.
Selang beberapa menit, Sita pun keluar rumah dengan sudah berpakaian rapi dan cantik.
Mereka pun pergi bersama. Namun Sita masih terlihat kesal dilihat dari ekspresinya.
Sementara Indra di sebrang sana, masih menunggu foto hasil jepretan Sita. Tanpa mengetahui apa yang terjadi kepada Sita karena efek dari ramuan yang dia berikan.
Yang dia ketahui hanya, Sita pasti terangsang saat ini setelah mengonsumsi ramuan perangsang darinya.
BERSAMBUNG ...
==============
Episode 10 . Keterbukaan Kepada Yang Salah
Pukul 09.30 WIB Sita bubar dari kajian, terlihat dia jalan seperti tergesa-gesa meninggalkan teman-teman kajiannya. Meskipun ibu-ibu pada memanggilnya, namun Sita tetap tidak menggubrisnya. Dia semakin jauh di depan menuju jalan pulang meninggalkan teman-teman kajiannya yang berjalan pulang dengan santai sambil bercanda gurau.
Namun berbeda dengan Sita, dia justru tergesa-gesa, mukanya pucat, mata sayu dan gigi gemercit bergetar bergesekan. Dia sedikit menjulurkan lidahnya seperti kepedesan, nafasnya juga masih memburu.
Seperti yang kita tahu, itu adalah efek ramuan perangsang yang diminumnya tadi pagi, namun dia masih belum menyadari itu. Bahkan tidak terbesit sama sekali penyebab dia birahi adalah karena ramuan pemberian suami palsunya.
Sudah disebutkan kalau efek ramuan perangsang itu bisa bertahan berjam-jam. Maka selama itu pula orang yang meminumnya akan merasakan gatal pada vaginanya. Apalagi keadaan Sita sebelum pergi ke kajian berasa dalam birahi yang tinggi-tingginya. Orgasmenya yang hampir sampai, tiba-tiba batal karena gangguan dari tamu tak diundang.
Sita pun masih merasa kesal terhadap teman-teman kajiannya itu, karena menggagalkan puncak kenikmatan yang akan diraihnya.
POV Indra
Dari Pagi, aku tunggu, belum juga Sita mengirimkan foto yang aku harapkan. Apa dia kembali curiga kalau aku adalah bukan suaminya. (Indra tidak mengetahui hari Minggu, Sita rutin mengikuti kajian).
Sudah mau jam 10 belum ada kabar dari Sita. . "'Tiiinnngggggg'.." tiba-tiba HP Danu yang aku kuasai berbunyi. Ternyata pesan dari Sita.
S : "Mas, tolongin aku.. please.." (aku kaget Sita tiba-tiba minta tolong, jangan-jangan dia kenapa-napa).
D : "ada apa Sit..?"
S : "aku gak kuat Mas." (Biasanya dalam keadaan sadar, Sita akan protes ketika suaminya memanggil dia dengan namanya).
D : "kamu kenapa? Ada yang jahatin kamu? Ayo segera share lock lokasi kamu saat ini, agar aku bisa mengontak teman-temanku yang terdekat dengan posisi kamu saat ini."
S : "tidak Mas, aku butuh bantuan kamu. Bukan oranglain." (berselang setelah pesan tersebut, diikuti sebuah kiriman foto dari Sita).
Masih POV Indra
Melihat foto yang dikirimkan Sita, aku sumringah, senyum jahatku terpancar. Aku puas karena sudah mulai berhasil merusak akhlak Sita si istri Solehah.
Tidak kusangka tiba-tiba Sita mengirimkan foto dirinya sedang colmek. Akhirnya kamu masuk juga ke dalam lembah kenikmatan, Sita.
Aku jamin, sekali kamu masuk ke dalamnya, kamu tidak akan bisa keluar, dan justru akan semakin terjerembab dan nyaman di dalam lembah kegelapan yang aku ciptakan untukmu.
Sita kembali mengirimiku pesan;
'S : "memekku gatal Mas..aku pengen kontol kamu menggaruk memekku."'
Dia benar-benar sudah rusak, paten juga ramuan yang ku berikan kepadanya. Tidak sia-sia aku mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk membelinya.
Aku pun mulai meladeni pesan Sita dengan sedikit iseng.
D : "kamu cari saja kontol yang ada dekat kamu. Aku kan lagi jauh."
S : "kontol siapa Mas..?" (Jika dalam pikiran sadar dia akan marah dan menolak, namun kali ini malah bertanya harus sama siapa).
D : "ya kamu pikirkan aja, siapa orang yang mungkin bisa memberikanmu kontol saat ini."
S : "gak tau Mas, tadi pagi aku sempat colmek selama satu jam, sudah mau mencapai klimaks malah keburu ada ibu-ibu yang ngajakin ke kajian. Nanggung banget Mas aku, memekku gatal selama di kajian."
Wah ternyata, si Sita sudah colmek dari pagi.
Sepertinya tidak lama setelah dia meminum ramuan itu.
D : "akhirnya kamu mau terima saran ku sayang, untuk mencoba colmek."
S : "dari kemarin juga aku udah coba kok, bahkan sampai orgasme. Lebih enak dari orgasme ketika bersetubuh denganmu Mas."
D : "wah kamu ya, diam-diam nakal. Kok aku gak tau?"
S : "aku malu Mas mau bilangnya, masa aku yang taat beragama dan menentang perbuatan seperti itu ngaku sama kamu kalo aku udah colmek."
D : "lah ini kamu, sekarang tetep ngaku akhirnya sama aku."
S : "iya, aku udah gak kuat Mas, udah pegel tanganku tapi belum juga sampai ke puncak kenikmatan ku. Siapa tau kamu bisa membantu. (Sita chatting dengan Indra alias Danu palsu, sembari tangan satunya mengocok terus memeknya karena gatal tiasa henti).
SITA MERASA frustasi karena sangenya tidak reda-reda. Akupun punya niat yang benar-benar jahat kepadanya kali ini, seperti yang kalian tau, aku punya beberapa Bar atau diskotik, dan juga salon kecantikan di berbagai kota sebagai cabangnya. Dan sebenarnya, di balik kegiatan berkedok salon kecantikan itu, di dalamnya tersembunyi kegiatan prostitusi. Aku menyediakan layanan open BO bagi para pengusaha yang notabene lelaki hidung belang.
Dan perempuan yang aku sediakan disana berasal dari perempuan-perempuan kampung yang butuh pekerjaan dan penghasilan, si antara mereka, ada yang memang bersedia menjadi pelacur secara sukarela, dan ada juga yang harus aku jebak terlebih dahulu.
Di setiap tempat prostitusi berkedok salon kecantikan itu, aku mempunyai masing-masing satu orang kepercayaan. Selain sebagai pengelola dan penanggung jawab tempat, tugas orang kepercayaan ku juga merangkap sebagai penjinak perempuan yang menolak untuk bekerja sebagai pelacur.
Di kota tempat Sita tinggal, aku juga mempunyai cabang usaha itu, dan disana ada Samuel, orang yang bekerja sebagai penjinak disana. Rencana ku adalah menggiring Sita masuk ke kandang harimau itu.
Samuel sangat berkompeten dalam menaklukan wanita, wanita yang sudah pernah merasakan penis nya Samuel yang perkasa, sudah pasti akan takluk dan jinak kepadanya.
Aku akan memanfaatkan keadaan Sita yang sedang dilanda birahi, agar dia mau menurutku untuk pergi ke salon kecantikan tersebut. Namun aku belum tau, jangkauan dari tempat tinggal Sita menuju salonku jauh apa dekat.
POV Sita
Aku akhirnya mengaku kepada suamiku, kalau aku sedang masturbasi dengan cara mengocok memekku menggunakan jariku. Aku juga mengaku kalau aku sudah beberapa kali melakukan colmek ini. Rasanya benar-benar nikmat, hingga membuatku melupakan jatidiriku sebagai seorang muslimah yang taat beragama.
Namun ketika aku mengungkapkan kepada suamiku yang jauh disana, dia malah menyuruhku mencari kontol pengganti untuk memuaskanku. Bagaimana aku bisa melakukannya, aku tidak punya teman lelaki. Selain itu, aku terlalu ingin menjaga image ku sebagai perempuan dan istri Solehah. Bahkan dua kali aku sengaja menggoda lelaki saja, tidak ada yang berani melancarkan aksi secara langsung terhadapku karena melihat image ku yang Solehah ini.
Dua kali ketika aku menggoda orang, Pak RT di motornya dengan menempelkan toketku, dan di dalam angkot menunjukkan tonjolan putingku kepada penumpang lelaki yang tidak aku kenal.
Namun diantara mereka tidak ada yang berani sampai menyentuhku. Padahal saat itu aku sedang birahi. Kalaupun sampai mereka mencabuliku, aku paling hanya akan mendesah tanpa penolakan.
Entah apa yang terjadi pada diriku, semenjak LDR dengan suamiku, aku menjadi seperti ini, menjadi wanita yang tidak bisa mengontrol hawa nafsunya, menjadi wanita yang gampang birahi, dan ketagihan masturbasi lewat aksi colmekku. Ini semua berawal dari kemesuman suamiku hingga aku bermimpi diperkosa pencuri. Apa karena kini aku menjadi wanita kesepian yang ditinggal jauh oleh suaminya? Padahal sebelumnya di saat ada suamiku, tidak pernah aku merasa terangsang secara tiba-tiba. Paling aku terangsang ketika suamiku mulai foreplay sebelum berhubungan intim. Namun kini, aku mudah sekali sange.
Bahkan dari pagi aku colmek dan belum bisa mencapai orgasme yang aku inginkan.
Ooooooohhhh.... Suamiku... Aku sangat ingin kontol saat ini, ingin sekali memek gatal ini digaruk dari dalam oleh kontol besar...
Efek birahi ku yang tak henti dari pagi, membuatku merasa gerah kepanasan dan haus. Aku menghentikan kegiatan colmek ku sebentar, untuk mengambil air minum di dapur. Namun tidak ada, ternyata aku lupa belum membeli persediaan air minum. Di lemari es juga botol-botol air dingin sudah kosong.
Seketika aku teringat pada minuman yang dibelikan oleh suamiku, ya, ramuan China untuk kesuburanku. Aku memutuskan untuk meminum itu saja. Aku benar-benar haus saat ini. Namun ketika kubuka penutup botolnya, kembali aku mencium aroma yang aneh di hidungku, namun tidak seperti di awal, aku yang merasa kebau an mencium aroma ramuan itu, kini aku mulai sedikit terbiasa mencium aromanya. Lagipula tadi pagi aku rasa cukup enak juga rasanya, walau aromanya tidak terlalu sedap.
Yang aku pikirkan adalah tidak apa-apa meminum ramuan itu sehari lebih dari sekali, toh itu terbuat dari bahan herbal, mungkin aku juga bisa lebih subur lagi jika sering meminumnya.
Setelah meminum ramuan itu, rasa dahaga ku terobati. Tenggorokan ku lega karena tidak merasa haus lagi.
Karena memekku belum berhenti berdenyut dan masih gatal, aku berniat melanjutkan kembali kegiatan colmek ku. Namun dipikir-pikir aku tidak akan puas seperti sebelum-sebelumnya. Sangat sulit mencapai klimaks.
Tak Tahu ide dari mana tiba-tiba saja terlintas di kepalaku, aku ingin melakukan hal seperti kemarin. Menunjukkan kemolekan tubuhku kepada lelaki yang tidak aku kenal. Segera aku memakai pakaian syar'i ku, lalu membawa paper bag yang ku isi dengan salah satu pakaian dari dalam paket yang dikirim suamiku.
Aku akan pergi ke tempat yang cukup jauh dari kampung ini, aku ingin memakai salah satu pakaian seksi ini di tempat umum. Berfikir dan berharap ada lelaki yang akan berani meggodaku.
Otak ku sudah tidak bisa berfikir jernih, yang ada saat ini hanya memekku yang semakin gatal ingin segera dipuaskan. Dan bukannya mereda, semakin lama malah semakin gatal.
Dengan nekad aku pun keluar rumah, dengan baju syar,i ku dan berniat untuk mencari kontol sesuai instruksi suamiku tadi.
Keringat di badanku rasanya semakin bercucuran. Memekku semakin gatal dan mengeluarkan cairan sangenya. Aku segera menuju jalan besar untuk naik angkutan kota. Tidak tahu tujuan kemana..yang penting ke tempat yang kemungkinan tidak ada orang yang akan mengenaliku.
AKHIRNYA ,kendaraan yang ditunggu oleh Sita datang, kebetulan angkotnya kosong, dia pun mencarter angkot itu menuju sebuah tempat dengan memborong angkot itu dan tidak ada penumpang yang boleh ikut sepanjang perjalanan.
Tempat yang dia pilih adalah sebuah Mall, yang cukup besar di kota tempat tinggalnya.
Dan,
BERSAMBUNG...
==============
Episode 11 . Sita Yang Baru
Minggu sore, Sita sudah sampai di tempat tujuan. Dia melirik ke sekitar sepanjang pandangannya, dan dia merasa tempat ini adalah tempat yang tepat bagi dirinya untuk pamer keseksiannya, agar ada lelaki yang akan menggodanya. Pakaian yang dia bawa , yang menurut dia adalah pakaian yang menggoda. Namun di dalam Mall ini, pakaian itu nyatanya terlihat biasa saja dikarenakan perempuan-perempuan yang berlalu lalang di dalam Mall hampir semua memakai pakaian yang sedikit terbuka. Hanya ada satu dua orang yang mengenakan jilbab.
Meskipun begitu, tekadnya untuk melaksanakan misinya sudah bulat. Sita bergegas menuju kamar mandi di Mall tersebut untuk berganti pakaian. Iman dan Pikiran Sita sudah dikalahkan oleh nafsu birahinya, efek ramuan yang diminumnya itu membuat dia lupa diri, lupa akan siapa dia sebenarnya.
Mulustrasi pakaian Sita :
Setelah berganti pakaian, dan melepas jilbab yang selalu menutupi mahkota di kepalanya.. Sita mendengar HP nya berbunyi, ada pesan masuk, ketika dibuka ternyata dari nomor Danu, suaminya.
Sita pun menjelaskan kepada suaminya bahwa sekarang dia sedang berada di Mall, dia juga mengatakan sudah tidak kuat menahan gelombang syahwatnya hingga kini dia pergi jauh dari rumahnya untuk mencari kepuasan dengan pria di luar sana.
Sita pun mengirimkan foto selfie dirinya yang siap beraksi untuk pertama kalinya umbar aurat di khalayak umum. Meski masih terbilang normal bagi sebagian kalangan, namun bagi dirinya, pakaian tersebut sudah sangat menantang libidonya. Vaginanya yang sedari tadi terus merasakan gatal kini semakin menjadi-jadi. Membuat dia semakin tidak sabar untuk segera menemukan lelaki yang berminat memberinya kepuasan.
POV Indra
Sita bilang kepadaku bahwa dia sedang di Mall XXX, dan gilanya dia kini sudah mengenakan salah satu pakaian dari paket yang kukirim. Entah ini bisa disebut eksib atau bukan, tapi dia benar-benar melepas pakaian syar'i dan jilbabnya hari ini. Pengaruh ramuannya benar-benar dahsyat. Sita yang awalnya pendiriannya teguh untuk menjaga norma yang dianutnya kini berubah drastis. Dia memutuskan untuk melepas jilbabnya di muka umum, bahkan pakaian yang dikenakan sangat menonjolkan lekuk tubuhnya, paha dan perutnya jelas terpampang. Gilanya lagi dia bilang padaku kalau dia ingin mencari pejantan untuk memuaskan syahwatnya.
Akupun segera menghubungi Samuel, si penjinak wanita alim. Aku langsung menyuruhnya untuk datang ke Mall XXX mencari Sita, Samuel pun sempat bertanya siapa Sita, dan aku pun menjelaskannya secara singkat mengenai Sita. Lalu mengirimkan foto Sita agar dia gampang menemukannya di Mall tersebut.
Menurut yang Samuel katakan padaku, Mall itu hanya setengah jam perjalanan dari salon milikku yang dikelolanya. Akupun menyuruh dia segera bergegas mencari Sita, takut keburu digasak oranglain. Karena kondisi Sita sekarang sedang tidak bisa berfikir jernih, bagai pecandu narkotika yang sedang sakau.
Melihat waktu yang baru menunjukkan pukul setengah empat sore. Aku juga bergegas untuk pergi ke kota dimana Sita tinggal. Tujuanku langsung ke salon milikku yang dikelola Samuel. Mungkin sudah saatnya aku bertemu dengannya secara langsung, semoga Samuel berhasil menemukan Sita dan membawanya ke tempatku.
POV Samuel
Aku, Samuel Subandi. Aku berasal dari timur Indonesia. Badanku kekar karena aku sering pergi ke gym, demi mendapatkan tubuh yang proporsional untuk mendukung pekerjaanku yang dulunya seorang bodyguard pejabat DPR. Namun aku kini beralih profesi setelah bertemu dengan Boss Indra, pemilik bisnis-bisnis plus-plus. Aku menerima pekerjaan darinya dan meninggalkan pekerjaan lamaku karena gaji yang terbilang lebih besar. Dua kali lipat bahkan lebih, terlebih lagi aku dijadikan orang kepercayaan boss Indra. Selain itu, Aku juga berhasil menjadi seorang penjinak wanita yang boss ku incar. Karena ukuran penisku yang di atas rata-rata membuat perempuan yang pernah merasakan lesakkan penisku di vaginanya, ketagihan akan nikmat yang kuberikan.
Sore ini, boss Indra meneleponku. Dia memberikan misi untuk mencari perempuan bernama Sita di sebuah Mall XXX , aku pun pergi kesana menggunakan mobil pemberian bossku, Avanza hitam. Boss Indra memberikanku foto wanita bernama Sita itu agar aku bisa menemukannya disana.
Jalanan cukup ramai, sehingga aku butuh waktu lebih dari 30 menit untuk sampai ke Mall tersebut.
Setelah sampai, aku bergegas masuk ke dalam sesuai instruksi dari Boss Indra untuk menemukan perempuan itu secepatnya.
Ketika hendak keluar dari parkiran mobil, aku melihat ada dua Satpam di sudut tempat parkir.
Sepintas kulihat mereka sedang melakukan hal mesum, dua satpam itu tengah mengeluarkan penisnya dari sleting celananya, dan ada perempuan yang sepertinya cewek BO atau pemandu karaoke dilihat dari penampilannya, sedang mengulum penis kedua satpam itu.
Namun aku tidak dapat melihat dengan jelas muka si perempuan itu.
Gara-gara melihat kejadian itu, aku sampai kehilangan beberapa waktu berhargaku untuk mencari perempuan yang bernama Sita.
Masuk ke dalam Mall, terus saja aku melirik ke sekitar sambil melihat foto yang diberikan Boss Indra. Cantik juga kupikir perempuan ini, kelihatan alim pula. Aku mulai tertarik padanya.
*(Entah Lupa atau bagaimana, Indra ternyata malah memberikan foto Sita dalam mode syar'i nya kepada Samuel. Jelas Samuel fokus mencari perempuan berhijab di dalam Mall tersebut).*
Apa mungkin perempuan itu sudah pulang atau dibawa oranglain lebih dulu, sudah beberapa menit aku berkeliling belum menemukan perempuan yang wajahnya sama seperti di foto. Samuel pun menghubungi Boss nya lewat telepon;
Sam : "'Boss, perempuan yang boss maksud tidak berhasil aku temukan. Apa Boss tau terakhir dia memakai baju warna apa? Agar ane bisa lebih cepat menemukannya."
I : "terakhir memakai baju crop top, celana mini jeans sepertinya."'
Sam : "Lah, si Boss. Ente ngirim ke ane foto cewek jilbaban Boss. Pantas saja tidak ketemu. Ente punya foto terakhirnya enggak?"
I : "ada, bentar kukirim dulu." (Indra mengirimkan foto selfie Sita yang didapatnya tadi).
Sam : "wadduh Boss, tadi ane sebelum masuk ke dalam Mall nya, ane ngelihat ada cewek yang bajunya sama kaya di foto sedang dikerjai satpam Mall. Cewek itu lagi nyepongin kontol mereka Boss."
I : "coba kamu cek lagi, aku ragu. Tapi apa salahnya memeriksanya. Kamu bisa kan?"
Sam : "okey Boss, 86."
Aku pun bergegas kembali ke parkiran, namun kedua satpam itu sudah tidak ada di tempat. Akupun mencoba menanyakannya kepada penjaga loket karcis parkiran.
Dari info yang aku dapatkan , kedua satpam itu tadi pergi ke arah toilet yang ada di parkiran. Aku pun segera memeriksanya kesana. Dan benar saja, cewek yang ada difoto sedang digangbang oleh kedua satpam itu.
Mereka pun kaget dengan kedatanganku kesana, namun yang kumaksud dengan kata 'mereka' adalah kedua satpam itu. Lain halnya dengan perempuan yang mereka entot tadi, dia masih menggelinjang-gelinjang tubuhnya tanda dia masih menginginkan kenikmatan. Kulihat kedua satpam itu mematung, dengan tanpa mengenakan celana dan penisnya menggantung tegang. Sementara si perempuan mulai meremas-remas sendiri payudaranya dengan tangan kanannya. Dan tangan kirinya kini berada di vaginanya.
Aku pun sedikit sedikit menaikkan nada bicaraku kepada kedua satpam itu.
Sam : Samuel
S1 : Satpam 1
S2 : Satpam 2
Sam : "HEH, SEDANG APA KALIAN..? Bukannya berjaga malah asik berbuat mesum kepada pengunjung Mall. Saya akan laporkan kalian ke atasan kalian."
S1 : "Jangan Bang... Ampun.. Jangan laporin ke atasan.."
S2 : "iya bang, lagian bukan kami yang mulai, tapi cewek itu yang menggoda kami. Lihat saja tuh cewek masih kegatelan. Tuh tengok, dia colmek sendiri bang, di depan kita-kita."
Sam : "perempuan ini sedang saya cari, dia istri boss saya. Boleh saya ambil alih dari sini?" (Ucap Samuel sambil memperlihatkan chatnya bersama boss nya, kedua satpam itu pun percaya saja. Juga karena faktor takut terhadap Samuel yang terlihat lebih besar dari mereka, serta takut perbuatan mereka dilaporkan).
S1 : "iya, iya bang, silahkan. Kami minta maaf."
POV Samuel
Setelah meyakinkan kedua satpam itu, aku segera memangku perempuan itu ke dalam mobil yang memang berada di parkiran dekat situ. Setelah berhasil kumasukkan aku pun segera memberitahu boss ku bahwa missi berhasil.
Karena ketika memangku perempuan itu tangan kiriku berada disekitaran pantatnya, kini tanganku basah dengan lendir dari vagina perempuan itu.. aku berfikir apa benar perempuan ini perempuan alim yang ada difoto awal yang kuterima. Kini kulihat perempuan ini lebih mirip lonte. Mata perempuan itu masih terpejam seperti tertidur, namun tangannya masih saja mengelus-elus tubuhnya sendiri.
Sebelum aku kembali ke markas, aku mencuci dulu tanganku kembali ke toilet dan bertemu lagi dengan kedua satpam tadi. Mereka memberiku tas perempuan itu. Lalu akupun kembali ke mobil.
Namun ketika aku membuka pintu mobil, perempuan itu sudah ada di kursi depan. Padahal tadi dia kubaringkan di jok belakang. Sudah sadar dia, pikirku.
Aku pun cuek saja, dengan keberadaan nya, namun ketika mobil keluar dari parkiran. Perempuan itu membuka resleting celana ku, dia mengeluarkan penisku dari kandangnya dan dia langsung melahapnya.
Sesekali kurasakan kuluman perempuan ini sering mengenai gigi, membuatku ngilu. Aku pun berkesimpulan bahwa memang perempuan ini masih awam, belum terlatih menyepong kontol. Namun tetap kubiarkan dia mengulum penisku sepanjang perjalanan.
Perempuan itu sempat berkata padaku, '"tolong masukkan kontolmu ke memekku, memekku gatal sekali. Aku dari pagi merasa kentang karena belum berhasil meraih orgasme."'
Aku pun bilang padanya, nanti aku kasih kalau sudah sampai tujuan. Karena sekarang aku memang sedang fokus menyetir. Tapi tidak benar-benar fokus karena penisku masih saja disepong dan dikocok oleh perempuan di sampingku. Kulihat dan kurasakan penisku semakin tegang dan membesar, ingin rasanya segera sampai ke markas dan menyetubuhi perempuan gatal ini.
30 Menit kemudian, sampailah aku di markas, alias salon milik boss Indra.
Perempuan itu aku bopong masuk ke dalam. Karena jalannya sempoyongan dan tangannya masih saja tetap mengucek vaginanya sendiri.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 12 . Kenikmatan Sang Penjinak
Setelah Samuel berhasil menemukan Sita di Mall, sesuai missi dari boss nya, 30 menit kemudian dia sampai di markas.
Sita yang seluruh badannya masih lemas karena tidak kuat menahan beban birahi yang dia rasakan, dibawa masuk oleh Samuel dengan cara dibopong. Samuel seakan tahu apa yang diinginkan Sita. Tanpa meminta restu dari Indra bossnya, dia langsung membuka pakaiannya dan memposisikan diri terlentang di lantai, penisnya yang sudah ngaceng karena sedari tadi terus dikocok dan disepong oleh Sita di sepanjang perjalanan, kini tegak berdiri.
Sita yang memang sudah gila akan kenikmatan langsung menduduki penis Samuel yang tegap berdiri itu. Tanpa kesulitan, penis besar itu masuk ke dalam vaginanya. Bukan karena vagina Sita sudah longgar, namun karena saking beceknya cairan di Vagina Sita. Membuat penis Samuel masuk begitu saja ke dalam lubang milik Sita.
Baru saja penis itu masuk sepenuhnya hingga mentok dirahimnya, Sita secara dahsyat mengalami squirt pertamanya setelah dari pagi dia berusaha dengan susah payah namun gagal dan gagal lagi. Namun di hadapan Samuel, orgasme itu didapatkannya dengan mudah. Hanya satu hentakan kecil langsung membuatnya orgasme dahsyat. Meski penisnya gampang untuk masuk, bukan berarti keadaan di dalam lubang menjadi longgar, justru karena ukuran penis Samuel yang besar dan panjang serta vagina Sita yang becek. Membuat seluruh dinding vagina Sita tergesek di setiap gerakan sekecil apapun. Itulah yang menyebabkan Sita secepat itu orgasme.
Belum puas dengan orgasme pertamanya, kini Sita kembali kembali memposisikan diri dalam posisi Woman On Top. Penis jumbo Samuel kembali dia masukkan. Sita pun asik menggoyangkan pinggulnya di atas Samuel.
Sita yang kini berada di hadapan Samuel benar-benar jauh dari kata perempuan alim, apalagi Solehah, terlihat polos saja tidak. Goyangan pinggulnya benar-benar seperti seorang pelacur yang sedang memuaskan pelanggannya. Bedanya, pelacur dibayar untuk melakukan itu, sementara Sita, dia sendiri yang ingin dipuaskan oleh pejantan di hadapannya.
Dalam 10 menit ini, Sita sudah berkali-kali orgasme di tangan Samuel. Sementara Samuel masih jauh dari kata klimaks. Dia hanya diam saja berbaring, membiarkan si betina yang beraksi. Hingga pada orgasme terakhirnya saat ini, Sita pun pingsan tidak sadarkan diri karena kehabisan Stamina.
Seharian ini Sita benar-benar tersiksa, dipaksa keadaan untuk colmek di pagi hari dan gagal untuk klimaks, lalu dilanjutkan setelah pulang kajian, namun tetap gagal mendapatkan orgasme pertamanya di hari itu. Hingga di Mall Sita di threesome oleh dua Satpam Mall pada sore hari.
Kini dari petang sampai hampir Isya, Sita terus berusaha mengantarkan dirinya ke puncak kenikmatan. Melupakan kewajiban ibadahnya, melupakan jatidiri siapa dirinya serta rela melepaskan image wanita alim dan Solehah yang dia sandang, hanya demi meraih kenikmatan surga dunia. Semua itu tidak lain dan tidak bukan adalah rencana dari sang maestro penakluk wanita alim, Indra alias suami palsu Sita.
Rencana Indra berjalan mulus dan lebih cepat dengan bantuan ramuan perangsang dari China. Dan dengan polosnya Sita malah meminum dosis double saat dirinya kehausan di rumah. Alhasil, Sita kini hanya menjadi seonggok daging pemuas nafsu.
Seperti dijelaskan di awal, efek ramuan perangsang itu bertahan hingga berjam-jam, sementara Sita yang mengonsumsi dosis dua kali lipat, sudah pasti akan merasa birahi seharian penuh. Namun untuk sejenak Sita terbebas dari derita birahinya, itu semua berkat kejantanan Samuel. Tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah Sita kembali sadar. Apakah dia akan kembali birahi dahsyat? Samuel pun tidak mengetahuinya. Samuel pun membiarkan Sita tergelatak begitu saja setelah orgasme dahsyat nya.
Sementara Samuel pergi ke kamar mandi untuk mandi, agar ketika Sita bangun dia sudah bersih kembali. Boss nya juga sedang dalam perjalanan dari rumahnya menuju markas sini, tidak mungkin aku menyambutnya dengan badan yang lengket akibat terkena cipratan squirt Sita.
*Di perjalanan, Indra sangat antusias setelah mendengar bahwa Samuel sudah berhasil mendapatkan Sita.
POV Indra
Akhirnya aku akan bertemu langsung dengan wanita alim yang kukenal secara tidak sengaja lewat peristiwa sebuah kecelakaan lalulintas. Ya, peristiwa tabrak lari Danu, suami Sita.
Dilihat dari aplikasi google map, waktu yang diperlukan Indra menuju markas Samuel hanya tinggal beberapa menit lagi. Sekitar 10-15 menitan lagi menurut google, tergantung situasi dan kondisi lalulintas sekitar.
Aku sempat kaget ketika Samuel menyampaikan bahwa dia menemukan Sita dalam keadaan sedang ngentot dengan dua orang satpam. Entah bagaimana awalnya, kenapa satpam yang dipilih Sita? Apa hanya sekelas satpam saja yang tertarik kepada penampilan baru Sita saat itu yang seperti LC di karaoke plus plus. Atau Sita tidak sempat mencari pilihan, dan karena sudah tidak tahan menahan birahinya dia melakukannya dengan satpam-satpam itu?.. aaaahh aku sangat penasaran sekali,, Aku harus memikirkan cara dan upaya untuk mendekati Sita..tidak mungkin juga aku mengatakan kalau akulah yang selama ini chatting dengan dia dan mengaku sebagai suaminya. Itu sangat tidak mungkin.
Terbesit juga salam pikiranku, Samuel bilang menemukan Sita sedang dalam keadaan ngentot dengan satpam. Berarti secara tidak langsung, Samuel menemukan Sita dalam keadaan siap dipakai. Apa Samuel sudah lebih dulu merasakan lubang memek Sita dibanding denganku? Tapi aku masa bodoh. Tujuan utamaku memang untuk menjerumuskan istri Solehah milik Danu itu.
KEMUDIAN akhirnya aku sampai di tujuan. Langsung aku masuk ke dalam salon, dan kudapati Sita sedang terkulai lemas tidak berdaya. Dia sadar namun sangat lemas sekali, sepertinya dia kehabisan stamina setelah orgasme berkali-kali. Terlihat dari merahnya bibir memek Sita serta banyaknya cairan squirt di lantai salon.
Aku yang tidak ingin membiarkan Sita terjerumus dengan terlalu cepat, memberikan dia penawar racun dari ramuan perangsang yang kuberikan. Setelah meminum penawar ini, biasanya korban tidak akan merasakan birahi lagi sebelum nanti korban meminum ramuan perangsangnya lagi. Akan tetapi, jika korban belum mengalami orgasme, obat penawar ini tidak akan berfungsi. Meski meminum penawar, korban tetap akan masih birahi sampai korban mencapai klimaks atau orgasme dahsyat.
*SAMUEL PUN keluar dari dalam menuju ruang tengah tempat dia tadi diperkosa oleh Sita.. memang benar seolah Sita lah yang tadi memperkosa Samuel, karena Samuel hanya berbaring diam dengan kejantanannya yang berdiri tegap. Samuel pun menyapa boss nya;
Sam : 'Hello Boss, apa kabar? Sehat?"
I : "ya beginilah aku, seperti yang terlihat, sehat dan tetap kaya raya. Hahaha.." guraunya dengan Samuel
Sam : "maaf boss, tadi dia kecapean habis klimaks saat mencoba kontolku.. rasa memeknya mantap boss, masih sempit banget. Untung saja memeknya salam keadaan sangat licin. Jadi gampang sekali kontolku menerobos."
I : "tidak papa Sam, tujuan awalku juga begitu, aku akan membiarkan Sita merasakan kejantananmu hingga dia merasa ketagihan. Tapi aku gak menyangka juga, secepat ini Sita sudah terjerumus."
(Ketika asyik mengobrol berdua, Sita terdengar sadar, namun langsung sesenggukan menangis, Indra dan Samuel tidak tau harus berbuat apa. Mereka terdiam mematung.)
POV Sita
Hancur sudah harga diriku, image ku, kesucianku.. semua yang aku jaga selama ini sudah berantakan.. (Sita menangis sendiri menyalahkan diri sendiri.)
Kenapa aku nekad sekali pamer aurat kepada yang bukan muhrimku.. dalam satu hari aku sudah dimasuki 3 kontol dari 3 orang yang berbeda.. Ya Tuhan, ampuni dosa hambamu ini...
***Sita yang terbangun dari lamunannya, melihat ke arah Samuel dan Indra.. Sita mengingat betul salah seorang dari mereka adalah orang yang tadi membantunya mencapai klimaks. Namun satu orang lagi, dia tidak melihatnya tadi. Dia menatap dengan tatapan kosong kepada dua orang itu.
Lalu Sita bertanya pada mereka, "'dimana aku sekarang?"..'
Samuel pun yang menjawab karena Indra masih merasa canggung, takut dia keceplosan memakai bahasa yang sering dia pakai saat menyamar menjadi Danu.
Sam : "'kamu ada di salon kecantikan kami..!"
S : "kenapa kamu membawaku kesini?"
Sam : "karena kamu tadi diperkosa dua satpam jahanam, aku berniat menolongmu."'
S : "aku tidak diperkosa, aku yang memohon meminta-minta kontol mereka. Tadi memekku gatal. Tapi sekarang sudah tidak aku rasakan sejak tadi kamu membuatku puas..siapa namamu?"
Sam : "namaku Samuel Subandi, panggil saja Sam."
S : "Bisa antarkan aku pulang?"
Sam : "memangnya dimana rumahmu?"
S : "aku dari kampung Pandan Wangi desa Kelapa Kuning."
Sam : "oh aku tahu, dua kali naik angkutan umum dari sini. Nanti aku antarkan kamu pakai mobilku."
S : "dimana pakaianku?"
Sam : "hanya kaos putih tipis itu yang kamu kenakan dari sejak kamu main sama satpam tadi. Jadi aku tidak tau baju yang mana yang kamu maksud."
(Mereka berdua terus mengobrol, sementara Indra hanya terdiam).
S : "ya tuhan, pakaianku tertinggal di kamar mandi Mall, tadi aku mengganti pakaianku disana. Sekarang bagaimana aku pulang?" Apa tanpa berpakaian? Sementara jalan ke rumahku berjarak 5 menit setelah nanti aku turun dari mobil."
Sam : "tenang saja, disini kan salon, banyak kok baju-baju perempuan yang bisa kamu kenakan."
(Sita pun lega mendengar hal itu, lalu Sita pun pamit ke kamar mandi untuk mandi junub).
***Saat ini pandangan mata Sita setengah kosong, nyawanya yang semula seperti belum kembali. Tidak ada semangat dalam setiap perkataannya. Dia masih tidak percaya kalau dia sudah berzina hari ini dengan 3 laki-laki.
Selesai mandi, Sita berniat meminta pakaian yang dimaksud oleh Samuel tadi. Namun ternyata pakaian-pakaian yang dimaksud Samuel tadi adalah pakaian-pakaian terbuka, padahal sebelumnya Sita mengira akan disuruh memilih jenis-jenis kebaya seperti pada salon kecantikan umumnya.
Sita pun memilih pakaian-pakaian yang menurutnya paling bisa digunakan untuk pulang ke rumahnya nanti, dan berharap gelapnya malam akan membantu menyembunyikan auratnya nanti di jalan menuju rumahnya.
karena jelas dia juga tidak akan memakai daleman karena semua tertinggal di Mall.
Beginilah kurang lebih penampilan Sita saat ini;
BERSAMBUNG...
==============
Episode 13 . Kembali Pulang?
Minggu malam, di rumah sakit tempat Danu di rawat, terlihat seorang dokter tergesa-gesa berjalan ke bilik kamar nomor 271, tempat Danu dirawat dalam keadaan komanya.
Dokter itu didampingi perawat yang dipercaya oleh Indra di tempat itu. Ketika pintu kamar 271 terbuka, tak ditemukan Danu disana.
Kejadian beberapa saat sebelumnya, Danu yang sedang diganti cairan infusnya oleh sang perawat tiba-tiba terlihat menggerakkan tangannya, serta mengigau memanggil nama Sita, lalu seketika dia terduduk, membuat si perawat kaget. Namun dalam posisi duduknya, Danu hanya diam tanpa berbicara satu patah katapun. Takut terjadi apa-apa pada pasiennya, si perawat bergegas segera menuju ruang dokter yang memegang penuh proses penyembuhan Danu. Selain itu, si perawat juga segera memberitahu Indra, orang yang telah membayar dan menugaskannya merawat Danu ketika koma.
POV Indra
Malam ini akhirnya aku bisa bertemu dengan target binalisasi ku, Sita, istri alim Solehah milik Danu. Ketika aku sampai di salon milikku, Sita sedang dalam keadaan berantakan tanpa sehelai benangpun di tubuhnya. Aku tau pasti ini perbuatan Samuel, karena memang aku sering melihat ekspresi perempuan seperti ini disini. Mereka-mereka yang dilatih dan dijinakkan oleh Samuel.
Namun pada malam hari ini, aku tidak terlalu banyak bicara dan tidak berbuat apa-apa pada Sita. Bukannya aku tidak mau menikmati tubuh indahnya, namun kurasa ini belum saatnya, bagiku sudah sampai sejauh ini pun sudah membuatku senang.
Hingga akhirnya Sita tersadar dan ingin diantarkan pulang, karena tidak memungkinkan pulang sendiri dalam keadaan seperti itu. Juga karena Sita kini hanya memakai pakaian yang ada di salon, pakaian-pakaian yang berbahan minim. Setelah dia tidak sengaja meninggalkannya di Mall tempat dia berubah tadi siang.
Akupun berniat ikut mengantarkan Sita ke rumahnya bersama Samuel, agar bisa mengetahui dimana tepatnya dia tinggal, meskipun sebenarnya aku sudah mengetahui alamat rumahnya dari KTP Danu yang kutemukan dalam dompet milik Danu
Setelah Samuel dan Sita siap untuk melakukan perjalanan pulang, HP ku tiba-tiba berbunyi. Kulihat ada telpon dari perawat yang kubayar untuk merawat Danu di Rumah Sakit.
Perawat tersebut mengatakan jikalau Danu sudah sadar dari koma nya. Hal itu cukup mengagetkanku, ternyata sangat begitu cepat si Danu itu sadar dari koma nya. Aku pun memberitahukan kepada Samuel kalau aku tidak jadi ikut mereka ke rumah Sita dengan alasan ada keperluan mendadak.
Lalu mereka pun naik ke dalam mobil Samuel, Sita juga duduk di depan karena memang hanya mereka berdua yang ada dalam mobil itu. Sementara aku kini juga masuk ke dalam mobilku untuk segera berangkat menuju rumah sakit tempat Danu dirawat. Kalau yang aku dengar dari perawat itu, Danu belum berbicara sepatah katapun, apa mungkin dia amnesia seperti di film dan Sinetron, setiap ada yang kecelakaan tertabrak mobil banyak kasus amnesia. Ya itu di sinetron Indosayur.
Kini ku langsung kembali menuju Bandung, lebih tepatnya menuju Rumah Sakit itu.
(Indra pun kembali ke kota asalnya tanpa sempat mencicipi Sita).
Sementara di perjalanan pulang ke rumah Sita yang membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam, Samuel mulai mencairkan suasana dengan teman satu mobilnya, Sita.
POV Samuel
Sam : "Mbak, melamun aja. Ngobrol dong biar saya gak ngantuk di jalan. Ini kan sudah malam, kalau gak ada teman bicara, bisa-bisa saya ngantuk dan tabrakan ini mobil."
(Namun Sita tetap belum mau bersuara.)
Sam : "Masih jauh Mbak rumahnya? Kita gak nyasar kan? Kok jalannya gelap begini?"
(Sita pun akhirnyaenjawab karena takut aku salah mengambil arah).
S : "sudah benar Mas, tapi nanti di depan ada pertigaan, ambil yang sebelah kiri."
Sam : "Nah begitu dong ngomong Mbak. Mbak bagus juga suaranya."
S : "aku cuma ngomong, dibilang bagus suaranya, dasar."
Sam : "suara desahannya maksudnya, pas tadi kita ngewe. Eh bukan ngewe, tapi waktu mbak merkosa saya tadi."
S : "su..sudah mas, jangan bahas kejadian tadi. Aku malu..tadi aku cuma khilaf."
Sam : "khilaf tapi kok sampai muncrat-muncrat begitu memek mbak tadi. Berkali-kali pula. Kontol saya enak ya mbak?"
S : "Mas, pleaseee... Jangan bahas itu ya, aku malu. Aku benar-benar khilaf."
Sam : "terus yang tadi kamu ngelayanin dua satpam di Mall, itu juga khilaf? Apa doyan?"
S : "astagfirullah, aku jadi teringat sesuatu. Aku meninggalkan tas ku disana. HP ku ada dalam tas tersebut. Bagaimana ini?"
Sam : "apa perlu kita kembali kesana? Tapi ini sudah lumayan malam. Bisa jadi Mall nya keburu tutup."
S : "aku juga gak mau balik ke sana Mas, takut ketemu dua security itu lagi. Aku malu, benar-benar malu.. aku tidak punya harga diri di depan mereka tadi siang."
Sam : " ya sudah, berarti jangan balik kesana."
S : "tapi HP itu penting bagiku, aku nanti tidak bisa menghubungi suamiku."
Sam : "besok lagi aja Mbak balik kesana, biasanya barang yang ditemukan di Mall akan diamankan oleh pihak Mall dan dimasukkan ke bagian kehilangan barang."
S : "semoga saja benar begitu.. ya sudah, kita langsung kembali ke rumah saja Mas."
Sam : "dari tadi manggil saya "Mas" terus mbak nya.. namaku Samuel, jadi panggilannya "Sam" bukan "Mas".
S : "iya, iya pak Sam."
Sam : "jangan panggil bapak dong, saya gak suka. Jadi merasa kaya udah tua banget gituh."
(Aku pun terus mencoba menggodanya, ingin memastikan apakah kontol ku masih ampuh dalam menjinakkan wanita.)
Sam : "Mbak, kok sekarang gak mau sambil nyepongin kontolku lagi sih kaya tadi pas pulang dari Mall."
S : "Enggak. Sudah kubilang tadi aku khilaf."
Sam : "beneran gak mau ini lagi?"
Ucapku sambil mengeluarkan kontolku dari dalam celanaku.
Kulihat Sita sedikit melirik kontolnya lewat sudut matanya. Ku perhatikan dia juga terlihat menelan ludahnya.
S : "Mas, apa-apaan sih, gak sopan. Masukkin lagi itu."
Sam : "sudah kubilang panggilnya Sam. Masukin itu apa mbak?"
S : "iya, tolong Sam. Masukin balik penis kamu."
Sam : "Halah si mbak, tadi siang nyebutnya kontol, sekarang penis."
(Aku terus menggoda imannya, ku tau dia pasti akan mengingat momen setiap gesekkan kontolku di memeknya ketika melihat kontol besar ku ini. Kuharap dia akan tergoda sebelum kami sampai di rumahnya.)
(Namun baru saja aku berfikir begitu, Sita sedikit berteriak padaku.)
S : "SAaammM, BerHenntiiiii....!"
Sam : "ada apa mbak?"
S : "itu, gapura di sebelah kiri kita jalan gang menuju rumahku...!"
(Kurang ajar, tau-tau sudah sampai aja ini mobil. Gak bisa diajak kerjasama ucapku dalam hati.)
S : "aku turun disini, terimakasih karna sudah mau mengantarkan ku pulang."
Sam : "masih jauh ke dalam mbak rumahnya"
S : "lima menitan biasanya Mas jalan kaki."
Sam : "kalo gitu, naik mobil saja biar cepet sampai. Lagipula itu mbaknya bajunya seperti itu. Udel kemana-mana, puting nyetak. Belahan memek juga itu, kelihatan mbak."
S : "gak bisa masuk mobil mas jalannya sempit, kalau motor baru masuk. Ya semoga aja gak ada yang mergokin aku di jalan."
Sam : "aku antar aja ya, gimana?"
S : "gak usah, nanti mobilnya bisa hilang ditinggal disini. Pernah beberapa kali kejadian pencurian mobil disini."
***Sita pun keluar dari mobil dengan pakaian seksinya, seperti pelacur yang baru pulang mangkal.
(Sebelum pergi Sita bilang padaku.)
S : "Sam, itu masukkin lagi kontolnya. Masih nongol aja.."
(ucapnya padaku sambil sedikit tersenyum lalu pergi ke arah gang menuju rumahnya.)
(Waiiittt... dia barusan menyebut kata kontol lagi, sepertinya dia sebenarnya masih penasaran dengan kontolku. Haruskah aku meninggalkan mobilku disini dengan resiko akan hilang.)
(Ahhh biarlah hilang juga, yang penting aku sudah mengamankannya dengan mengunci seluruh pintu mobil, kalaupun hilang tinggal minta lagi ke boss Indra. Yang penting misi ku menjinakkan Sita berhasil. Akupun segera keluar dari mobil dan memanggil Sita.)
Sam : "mBaaakkk... Mbak Sita. Tunggu." (Kulihat Sita berhenti sambil menoleh).
S : "ada apa Sam?"
Sam : "anu, aku mules nih.. bisa ikut numpang ke toilet di rumahmu gak? Kalau ditahan sampai kembali ke salon, kayanya gak bakal kuat kutahan." (Aku berbohong pada Sita).
S : "sebenarnya aku gak pernah memperbolehkan seorang laki-laki masuk ke rumahku karena suamiku sedang tidak ada. Tapi ya aku gak tega juga sih kalo kamu gak tahan pengen buang air."
Sam : "ya sudah ayo cepat, keburu ada orang yang melihat kamu. Kamu mau kepergok sama orang berpenampilan seperti itu..?"
S : "ya udah, ayo cepat..!"
(Akhirnya aku berhasil mengakali Sita, aku masih punya kesempatan untuk kembali merasakan jepitan memek Sita.)
Beberapa saat kemudian, kami sampai di rumahnya. Ternyata tetangga rumahnya tidak terlalu banyak, dan jarak antar rumah lumayan jauh. Ini kesempatan emas. Namun begitu Sita berniat masuk ke rumahnya, dia baru ingat kalau kunci rumahnya juga ada di pakaian syar''i yang tertinggal di Mall."
S : "Mas,,, eh Sam.. kuncinya tidak ada. Ketinggalan di Mall.. bagaimana ini?"
Sam : "lah si mbak, malah baru inget segala. Bayangkan kalau aku gak ikut kesini, mau mbak tidur di luar sampai pagi pake pakaian begitu? Diperkosa mbaknya nanti sama maling."
S : "ya aku lupa,, terus bagaimana ini?"
Sam : "gimana kalau aku dobrak pintunya? Boleh?"
S : "emang bisa?"
Sam : "belum dicoba mana tau, ya kan?"
S : "ya sudah, dobrak saja Mas... Eh Sam.."
Sam : "tapi ada syaratnya..."
S : "apa syaratnya? Cepetan ikh, keburu ada tetangga yang keluar dari rumahnya."
Sam : "syaratnya mbak haru...hhh" (belum selesai bicara , Sita keburu menimpaliku).
S : "dobrak aja dulu, nanti bicaranya di dalam."
Sam : "oke deh mbak."
(Aku pun langsung mendobrak pintu rumah Sita dengan sekuat tenagaku. pada hentakan pertama, pintu tidak mau terbuka. Sepertinya Sita menguncinya dengan double cekrekkan kunci. Kucoba kembali untuk kedua kalinya, daaannn.... Gagal lagi. Ternyata sulit mendobrak pintu, tidak semudah seperti di film-film yang aku tonton. Karena suara dobrakan pintu yang lumayan berisik, terdengar suara cekrekkan kunci dari rumah di sebelah rumah Sita. Sepertinya pemilik rumah akan keluar. Lalu sekuat tenaga lagi aku melakukan dobrakan ketiga, dan pintu pun terbuka. Aku dan Sita buru-buru masuk ke dalam rumah dan segera menutup kembali pintu itu dari dalam.
Sita terlihat lega karena tetangganya tidak keburu memergokinya.. )
Sam : "Nah mbak, masih ingat tadi saya minta syarat kan?"
S : "iya, iya. Apa syaratnya?"
Sam : "syaratnya mbak harus ngocokkin kontolku sampai keluar"
S : "ikh kok syaratnya begitu. Gak mau aku..."
Sam : "ya sudah, aku teriak aja ah. Biar tetangga mbak pada keluar. Mumpung mbaknya masih make pakaian seksi. Kalaupun digerebek warga, mereka tidak curiga aku memperkosa mbaknya karena mbak sendiri penampilannya yang memang menggoda."
S : "JANGANnnnn...!!! Iya, iya, aku mau ."
Sam : "mau apa mbak?"
S : "mau ngocokkin kontol kamu. Tapi kamu bilang ingin ke toilet dulu, sana pergi. Pintunya ada di pojok sana, yang warna biru..!"
Sam : "enggak jadi mbak, aku cuma bohong tadi."
S : "ikh dasar kurang ajar kamu ya.."
(ucap Sita sambil menggeplak wajahku dengan telapak tangannya).
Tanpa basa basi aku langsung membuka celanaku. Dan Sita pun langsung bersimpuh mendekatkan bibirnya menuju kontolku. Aku yang masih dalam posisi berdiri melihat Sita mulai menjilati kontolku dan sedikit demi sedikit mulai memasukkan batangnya ke dalam mulutnya. Aku pun sedikit protes kepada Sita karena lagi-lagi sepongannya selalu mengenai giginya. Sita menjawab protesku naman ucapannya tidak dapat kumengerti karena Sita berbicara sambil menyepong kontolku.
POV Sita
KINI, aku kembali melakukan dosa zinah dengan lelaki bernama Samuel yang baru kukenal sore tadi. Bahkan kali ini aku melakukannya di dalam rumahku, rumah yang aku tempati bersama suamiku selama tiga tahun terakhir. Kini aku gunakan untuk berzina dengan laki-laki lain, laki-laki yang bukan muhrimku.
Sekarang aku tengah mengulum kontol pria ini, kontolnya begitu besar. Jujur saja aku suka dengan kontolnya sejak pertama kali aku melihatnya di mobil sepulang dari Mall. Apalagi ketika di salon miliknya aku mencoba memasukkannya ke dalam memekku.. uuuuuuhbbhhhh rasanya sangat nikmat sekali. Membuatku muncrat dalam sekali hentakkan, lalu berkali-kali orgasme juga setelah orgasme pertamaku di hari tadi. Padahal aku susah sekali meraih orgasmeku dari pagi, mulai dari usaha colmekku hingga aku mengajak dua security Mall untuk memperkosaku. Aku gagal terpuaskan dan gagal orgasme. Namun dengan kontol yang saat ini sedang aku sepong, aku sangat merasa puas. Meski akhirnya tadi sesudahnya aku sempat merasa menyesal, menyesal sekali. Begitu rendahnya harga diriku hari ini, mengemis-ngemis kontol untuk masuk ke lubang memekku. Aku hancur.
Namun ketika tadi di mobil, dia mengeluarkan kembali kontol jumbonya dari dalam celananya, aku kembali tergiur, aku menahan liurku keluar, kutelan ludahku menahan rasa inginku terhadap kontol laki-laki bernama Samuel ini.
Meski tadi sempat aku berhasil menghindar dan menahan perasaanku, karena perjalanan keburu sampai. Pada akhirnya aku takluk kembali kepada kontolnya, dia yang pura-pura ingin meminjam toiletku berhasil mengelabuiku.
Kembali ke waktu sekarang, aku kembali menyepong kontol Samuel yang semakin membesar dan memanjang. Aku melakukannya sebagai syarat karena dia tadi sudah membantu mendobrak pintu yang kuncinya lupa kubawa. Barusan dia sempat protes karena gigiku mengenai kontolnya terus saat menyepongnya. Aku yang memang belum pernah melakukan hal seperti ini, menjilati kemaluan suamiku saja tidak pernah karena ku anggap itu dilarang agama.
Namun aku berusaha sebaik mungkin melayani Samuel, aku ingin membalas "kebaikannya" karena sudah memberikanku kenikmatan tadi di salonnya. Jujur saja, persetubuhan tadi bersama Samuel sangat nikmat sekali. Semenjak sadar dari salon pun aku sebenarnya berharap lelaki ini kembali memasukkan kontolnya ke dalam memekku.
Kuluman, jilatan demi jilatan aku lakukan terus terhadap kontol Samuel, namun belum ada tanda dia akan mengeluarkan spermanya.
Aku pun menyerah, di pikiranku berkata, bagaimana aku yang tidak pandai menyepong kontol bisa membuatnya keluar. Saat menggunakan memekku saja dia tidak sampai keluar, apalagi dengan mulutku. Aku pun beranjak berdiri, lalu aku sosor bibirnya, ku seruakkan dengan lidahku agar lidah kami berdua bisa beradu. Ya, kini aku Sita seorang yang tadinya berstatus sebagai wanita alim dan Solehah, sedang berciuman bersilat lidah dengan laki-laki yang baru saja ku kenal . Setelah lima menit aku berciuman dengan Samuel, terasa cairan mulai meleleh dari memekku. Aku pun menghentikan ciumanku lalu berbisik kepada Samuel, aku bilang "Sam, aku menyerah, aku tidak bisa membuatmu puas, aku gagal membuatmu keluar. Aku menyerah, silahkan gunakan saja memekku sepuas kamu agar kamu bisa puas dan mengeluarkan spermamu."
Akupun kemudian mundur ke arah kamarku, mengambil kunci rumah cadangan, lalu kembali untuk mengunci pintu rumahku dengan benar agar tidak ada orang yang tiba-tiba masuk.
Setelah itu aku menuntun tangan Samuel dan mengajaknya ke kamarku, ya, aku akan menggunakan kasur yang biasa ku gunakan untuk bersetubuh dengan suamiku dengan laki-laki lain.
Sesampainya di kasur, aku langsung membuka seluruh pakaianku hingga tidak tersisa sehelai benangpun pasa tubuhku. Karena memang sedari tadi aku berpakaian tanpa daleman. Kemudian aku mengangkang kan kakiku membentuk huruf M, dan menggerakkan telunjukku memberi kode kepada Samuel agar segera mengentotku.
Dia pun menghampiri ku setelah melepas juga semua pakaiannya, kurasakan ujung kontolnya mulai menyeruak membelah memekku.. ya tuhan, ini nikmat sekali. Belum juga masuk seluruhnya aku sudah merasakan betapa enaknya rasa kontol Samuel di memekku.
Maafkan aku suamiku, istri Solehah mu ini sudah ketagihan akan kontol laki-laki lain saat ini.
Samuel terus menggenjot ku dengan tempo yang berganti-ganti, kadang sangat pelan, hingga kadang genjotan sangat cepat. Kemampuan ngentotnya membuatku kewalahan, hingga saat baru sekitar tiga menit aku digenjot, memekku muncrat mengeluarkan cairan beningnya. Aku squirt kembali di tangan Samuel. Belum reda orgasme ku, Samuel memutarkan posisi badanku, dia menyuruhku berganti posisi seperti sedang bersujud, tiba-tiba dia menyodok memekku dari belakang, posisi ngentot yang baru pertama kali aku rasakan. Sambil menungging, terus saja dia menggenjot memekku dengan tempo sedang. Aku ingin orgasme, aku ingin muncrat kembali dan benar saja aku orgasme kembali. Tuhan, ini nikmat sekali. Lagi, Lagi, Lagi. Aku ingin orgasme lagi. Aku ingin muncrat lagi, aku mengatakan hal itu kepada Samuel. Dia pun mengerti, dalam orgasmeku yang belum mereda barusan, Samuel malah kembali melanjutkan genjotannya di memekku. Digenjot dalam keadaan orgasme membuatku semakin melayang, mataku seperti berputar, kenikmatan ini sungguh luar biasa. Aku tidak mau berhenti digenjot olehnya. Samuel menyadarkan ku yang sedang mendesah keenakan, agar desahanku tidak terlalu keras. Takut didengar orang di luar. Namun aku tidak menggubrisnya, aku tetap menikmati sepuas-puasnya genjotan Samuel sambil mendesah keras. Tidak enak tau, menahan desahan saat ngentot.
Aku benar-benar sudah kehilangan jati diriku sebagai perempuan alim dan Solehah. Kini aku sudah menjadi wanita murahan yang mengemis-ngemis kontol seorang lelaki untuk memuasiku. Belasan kali aku sudah muncrat sejauh ini, membuat seprai kasurku basah kuyup oleh cairan cintaku. Lalu Samuel memangku ku, aku pikir dia akan memindahkan ku kemana. Namun seketika itu juga, dia kembali memasukkan kontolnya ke memekku dalam posisi aku dipangku menghadap dirinya.. setiap posisi yang dia ajarkan kepadaku selalu memberiku sensasi dan rasa baru dalam dunia ku. Tidak mau jatuh, aku melingkarkan kedua tanganku ke belakang lehernya, dan kakiku kubelitkan ke belakang pantat Samuel..
Dalam posisi digendong begitu aku kembali berhasil dibuatnya belingsatan, memekku muncrat kembali dan terus saja dia genjot hingga bunyi gemercik cairan memekku terdengar berisik seperti air yang dikucek-kucek. Aku digenjot sambil terus merasa muncrat, aku digenjot dalam keadaan orgasme. Dalam posisi seperti itu akhirnya setelah belasan menit dia menggenjotku, akhirnya dia bilang dia akan segera muncrat juga. Aku kaget, Samuel tiba-tiba melepas gendongannya padaku membuat aku terjatuh seketika, ternyata dia tidak mau mengeluarkan spermanya di dalam memekku.
Setelah aku terjatuh di atas kasur, dia menyuruhku menyepong kontolnya dan dia tetap sambil mengocok kontolnya dengan tangannya.. tidak lama kemudian,,,, ccrrrrrooooootttt ..croott..croot... Tiga kali semburan sperma itu memuncrat dalam mulutku. Aku pun melepas kulumanku terhadap kontol Samuel dan hendak melepehkan sperma nya dari lidah dan mulutku. Namun dia segera melarangku melakukannya, "'jangan dilepeh, telan"' katanya.
Aku pun berusaha menelan sperma Samuel yang hampir memenuhi ruang di mulutku. Ternyata sangat sulit menelan segumpal sperma yang kental ini.. sedikit demi sedikit aku mencoba menelannya, namun aku malah merasa mual ingin muntah. Mungkin karena baru pertama kali mulutku dimasuki sperma. Aku juga tidak tau sperma layak dan bisa dimakan. Namun kini mau tak mau aku harus menelan smua sperma di mulutku, agar Samuel merasa puas terhadapku.
Lama juga waktu yang aku butuhkan, beberapa menit baru semua sperma di mulutku habis kutelan. Samuel pun memujiku karena sudah mau menuruti kemauannya untuk menelan spermanya. Aku reflek membalas pujiannya dengan tersenyum kepadanya. Dia pun pamit pulang setelah lebih dari satu jam menggenjotku di kamarku. Aku yang bagai terhipnotis ini malah mengucapkan terimakasih kepadanya.
S : "terimakasih banyak Sam."
Sam : "terimakasih untuk..???"
S : "untuk KONTOLnya, sungguh nikmat sekali. Aku sangat puas sekali."
Sam : "kamu mau lagi hah?"
S : "tidak untuk saat ini. Aku sudah sangat lemas dan lelah. "
Sam : "tidak untuk saat ini? Berarti maksudmu aku boleh menggenjotmu lagi lain waktu dong?"
Aku hanya membalasnya dengan anggukkan, yang berarti aku mengizinkan Samuel kembali mengentotku..aku sudah tidak peduli lagi pada image ku sebagai wanita Solehah di depan Samuel, lagipula dari awal pertemuan ku dengannya, image ku di hadapannya sudah seperti pelacur. Karena bertemu saat aku ngentot dengan dua security Mall.
Aku akhirnya kembali pulang ke rumah, namun tidak benar-benar kembali. Karena sepertinya aku sudah berubah dari wanita Solehah menjadi wanita doyan berzina.
Samuel pun pergi malam itu, sementara aku mengunci pintu lalu tidur tanpa mandi di atas kasur yang basah kuyup oleh cairan cintaku bersama Samuel. Bodo amat mau basah juga, aku lelah, capek, dan puas tentunya..
(Sita pun tertidur nyenyak)
Sementara Indra yang masih dalam perjalanan pulang ke Bandung, masih di dalam mobilnya dia mengechat Sita. Menanyakan Sita sudah sampai apa belum, tentunya chat seolah dia adalah Danu suaminya. (Indra tidak mengetahui kalau HP Sita tidak berada di tangan Sita saat ini).
BERSAMBUNG...
==============
Episode 14 . Cinta Akan Menemukan Jalannya
SITA
SENIN dinihari tanggal 15 April 2024, Indra baru tiba di Rumah Sakit tempat Danu dirawat. Kemacetan yang melanda akibat arus liburan sekaligus arus mudik sangat menghambat perjalanannya menuju ke Bandung.
POV Indra
SiaL,,, betapa macetnya lalulintas. Gara-garanya aku menjadi telat datang ke Rumah Sakit ini untuk merespon laporan dari perawat yang mengurus Indra. Aku memberitahu perawat itu kalau aku sudah tiba. Ya, aku langsung menuju kamar nomor 271 tempat Danu dirawat. Namun tidak ku dapati pasien koma itu terbaring di tempatnya. Awalnya kukira Danu dipindahkan ke ruangan lain akibat sebab akibat yang tidak aku ketahui. Namun begitu perawat itu datang ke kamar 271, dia bilang padaku, pasien atas nama Danu sudah menghilang.
Bagaimana Bisa, pasien yang mengalami pendarahan parah di otak dan kepala bisa bangun dan pergi begitu saja pasca menjalani operasi baru-baru ini. Aku pun langsung kepikiran untuk melihat CCTV. Aku langsung menuju ke ruang pengawas Rumah Sakit ini. Disitu juga sedang ada dokter Anjar, dokter yang menangani kasus Danu, dia juga yang melakukan operasi kepada Danu.
Terlihat dia bersama pengawas Rumah Sakit sedang mencermati layar yang memuat rekaman CCTV. Aku pun ikut mendekati layar itu. Dan memang kulihat si pasien koma itu, berjalan keluar dari kamarnya, dan di bagian CCTV lain, kulihat juga Danu sampai berhasil keluar gerbang luar Rumah Sakit.
Dia benar-benar kabur dari tempat ini. Akan tetapi di dalam rekaman CCTV, tidak terlihat adegan Danu berinteraksi dengan orang sekitar. Dia fokus mencari jalan keluar dari Rumah Sakit ini. Meski sambil sempoyongan dan kepalanya masih diikat perban, dia sudah melepas semua alat bantu media di tubuhnya termasuk alat infus yang menempel di tubuhnya. Aku bertanya pada dokter Anjar mengapa bisa begini, tapi dokter Anjar pun tidak bisa menjelaskan hal yang terjadi ini, dia bilang ini sebuah keajaiban. Pasien terluka parah di kepala bagian dalam, hingga harus menjalani operasi. Namun sepertinya pasien memiliki motivasi kuat untuk sembuh dan bangun dari komanya. Begitulah kurang lebih penjelasan dari dokter Anjar.
MOTIVASI Kuat Danu???? SITA???
Segera aku menghubungi Sita dengan cara menelpon, tanpa memikirkan jikalau Sita mengangkat telponnya aku mau bilang apa, aku akan sulit menjelaskan kalau orang yang menelpon menggunakan nomor suaminya itu adalah orang lain, yaitu aku.
Akan tetapi panggilan telponku yang sampai berkali-kali tidak diangkat oleh Sita. Aku teringat kalau Sita diantar pulang oleh Samuel. Apa dia masih bersama Sita saat ini. Aku langsung menelpon Samuel.
I : Indra
Sam : Samuel
I : "Hello Sam.... Apa kamu masih bersama Sita?"
Sam : "ente kenapa boss, seperti panik begitu. Tenang, Sita sudah sampai rumahnya dengan selamat. Sudah ane pastikan juga kalo dia sudah tidur nyenyak."
I : "aku menelponnya beberapa kali namun dia tidak mengangkatnya, bahkan pesanku dari tadi belum ceklis biru."
Sam : "oh, masalah itu. HP dia masih ketinggalan di Mall kemarin boss. Makanya ya gak bakalan dia angkat meskipun ente nelpon dia ratusan kalipun."
Aku langsung mematikan panggilanku kepada Samuel...
"SiaL..siaL... SiaaaaLLL..."
Aku kecolongan, sepertinya Danu bergegas pulang menuju Sita. Rencana terhadap Sita yang sudah kumulai, bisa hancur. Tapi apa dia akan sampai dengan cepat menuju ke Cianjur. Aku saja tadi terjebak kemacetan lama sekali.
Ketika berbalik badan, dan menengadah ke langit. Sepintas kulihat ada kamera CCTV di sebuah ruko sebrang Rumah Sakit. Aku pun mendatangi pemilik ruko tersebut dan bilang ingin memeriksa CCTV ruko mereka dengan alasan mencari tau info saudara yang hilang dari Rumah Sakit malam tadi. Aku bela-belain menggedor ruko mereka yang sudah tutup. Wajar karena waktu sudah menunjukkan jam 2 dinihari saat ini. Namun ini benar-benar mendesak hingga aku terpaksa membangunkan mereka dengan cara menggedor-gedor pintu mereka.
Namun setelah menceritakan alasanku, mereka mau membantuku. Dan benar saja. Dari kejauhan terlihat Danu diam di trotoar jalan dekat Rumah Sakit selama beberapa saat, hingga tidak lama kemudian terlihat dia mencegat seorang pengendara motor dengan jaket hijau. Itu tukang Ojek Online.. Dia berhasil meyakinkan tukang ojek itu untuk mengantarkannya pergi. Entah kemana, mungkin juga memang tujuannya pulang ke rumah Sita.
Meski aku merasa marah, kesal dan putus asa. Di dalam lubuk hati kecilku aku merasa senang karena tujuan awalku untuk membantu Danu yang jadi korban tabrak lari untuk sembuh akhirnya dikabulkan Tuhan. Dia selamat, tapi aku belum bisa memastikan dia amnesia atau ingatannya memang tidak terganggu sama sekali.
Aku sudah mentok berfikir, aku lelah perjalanan, pusing kepala, san aku pun akhirnya memutuskan untuk balik ke rumah untuk beristirahat terlebih dahulu, karena sudah tidak memungkinkanku untuk mencari Danu di kota yang besar ini. Berjuta-juta kemungkinan dia pergi kemana sekarang. Aku pulang saja.
(Indra pun pulang saat itu juga).
POV Danu
AKU TERBANGUN dari sebuah mimpi buruk, aku secara refleks terbangun dan terduduk di sebuah kasur. Kulihat di depanku ada peralatan-peralatan medis.. Aku simpulkan, aku kini sedang berada di kamar sebuah Rumah Sakit. Aku pun mulai mengingat kejadian terakhirku, ya, aku ingat, aku mengejar jambret yang mencuri HP ku. Namun saat itu, Aku tertabrak mobil ketika sudah mendapatkan HP ku kembali. Dimana HP ku sekarang, siapa yang telah menolongku, apa orang yang menabrakku..!? Aku terus mengingat segala yang bisa aku ingat, namun setelah tertabrak pandanganku gelap, tidak bisa mengingat apa-apa.
(Tiba-tiba saja Danu teringat pada istri tercintanya).
Ya Tuhan, Sita, istriku. Dia pasti mengkhawatirkan ku saat ini karena aku tidak mengabarinya.. adduh, kepalaku sakit. Kuraba di dalam perban yang mengikat kepalaku, kurasakan ada luka jahitan yang lumayan lebar.
SITA,,,,, Aku harus segera menemuinya. Aku tidak pernah menghafal nomor WA Sita, HP ku kecil kemungkinan terselamatkan dari tragedi tabrakan itu. Lebih baik aku bergegas pulang saja ke rumah.
(Tanpa Danu ketahui, HP miliknya sudah digunakan oleh orang asing untuk mengubah Sita istrinya dari istri yang alim menjadi binal).
Aku melepas semua peralatan medis yang ada di tubuh, kepala dan lenganku. Aku sempoyongan berjalan keluar dari kamar Rumah Sakit itu. Dalam perjalananku di lorong-lorong Rumah Sakit, kulihat beberapa orang seolah menatapku dengan aneh. Namun aku hiraukan saja, lagipula mulutku masih terasa kaku untuk berbicara.
Dengan susah payah aku akhirnya sampai di gerbang keluar Rumah Sakit, security yang menjaga gerbang terlihat tertidur di posnya.
Sambil memikirkan cara untukku pulang, aku duduk di trotoar jalan karena merasa badanku masih lemas juga. Namun demi Sita aku harus bisa kuat. Aku harus pulang.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Seorang driver ojek online masuk ke gerbang Rumah Sakit dengan menenteng sebuah paket makanan sepertinya.. Aku pun berniat akan menunggunya disini, dan ketika dia keluar akan kuminta bantuannya untuk mengantarku pulang.
Selang beberapa menit, driver ojek itu keluar kembali dari gerbang. Aku pun segera mencegatnya, dan langsung menjelaskan niatku. Aku pun menceritakan secara terperinci kejadian yang menimpaku tadi siang. Sang driver ojek pun menjelaskan, bahwa hari ini bukan hari Jum'at. Namun sudah masuk hari Selasa pagi atau dinihari.
Aku semakin kaget, ternyata kejadian kecelakaan ku bukan tadi siang, tapi sudah beberapa hari ke belakang. Ya Tuhan, aku tidak sadarkan diri beberapa hari, Sita pasti sangat khawatir tidak ada kabar dariku.
(Padahal Sita justru menikmati hari-hari barunya beberapa hari ini, Sita menjadi Sita yang baru dalam sekejap. Bahkan beberapa jam sebelum saat ini, Sita istrinya sedang bercinta dengan seorang laki-laki yang bernama Samuel di kamar mereka berdua.)
SETELAH percaya dan yakin padaku, akhirnya driver tersebut mau mengantarkanku pulang ke Cianjur, meski lumayan jauh. Tentu saja dengan aku janjikan uang bayaran dua kali lipat setelah sampai disana. Tunggulah Sayang, suamimu akan pulang, sebentar lagi kita akan berjumpa kembali...
(Danu pun pulang menuju rumahnya).
***Sementara itu, di rumah Sita ;
Sita terbangun dari tidurnya setelah tadi dia digenjot habis-habisan oleh Samuel, dia ingat hal itu. Namun tidak terlihat sedikitpun raut kekecewaan dari wajahnya. Dia seperti merasa biasa saja, dia sudah seperti tidak merasa bersalah karena sudah melakukan zina.
Bahkan tidur pun dia lakukan di atas kasur yang sprei nya basah kuyup bekas cairan cintanya tadi bersama Samuel. Di sekitar bibirnya terlihat masih belepotan dengan sisa-sisa sperma yang mulai mengering. Sita terbangun karena merasa seret di mulut dan tenggorokannya,, dia merasa haus..
Namun seperti yang kita tau sebelumnya, Sita belum sempat membeli air minum. Dan sekarang pun sudah dinihari.. ketika berniat memasak air pun ternyata gas LPG di dapurnya sudah tidak bisa nyala alias habis.
Sita yang kehausan sempat berfikir ingin minum air dari bak mandinya saja, namun setelah melihat beberapa jentik nyamuk di dalam bak mandinya, dia pun tidak jadi meminumnya.
Sita yang benar-benar kehausan akhirnya memutuskan kembali meminum ramuan penyubur kandungannya, kali ini dia sudah tidak merasa kebauan, diteguknya banyak sekali ramuan itu karena saking hausnya.
Badannya pun mulai terasa panas, memeknya gatal kembali.
POV Sita
Adduh, baru juga bangun sudah gatal saja. Mau aku colok pake jari pun gak bakal ngaruh kaya kemaren. Susah buat nyampe klimaks.
Namun karena tidak ada pilihan, Sepertinya aku memang harus colmek demi meredakan gatal di memekku. Sambil membayangkan kontol jumbo milik Samuel.
Biasanya aku terbangun dini hari begini untuk sembahyang tahajud. Namun kali ini berbeda, aku bangun malah langsung melakukan colmek. Terakhir aku sembahyang berarti pas Shubuh hari kemarin, sebelum aku colmek pagi, ikut kajian, colmek siang, lalu sore nya aku berburu kontol di Mall. Aku sudah melewatkan waktu-waktu ibadahku..
Aku lebih memilih masturbasi memainkan jari-jariku di dalam memek gatel ku.
Lama sekali aku colmek, belum sampai juga kepada orgasme pertamaku. Hingga aku menyerah tidak mau melanjutkan colmek karena tanganku sudah cape dan pegal.
Aku putuskan untuk menahan dulu sebentar birahiku, dan berniat pagi nanti langsung pergi ke salon Samuel untuk meminta dia menggenjotku kembali. Ya, aku sudah ketagihan kontol Samuel. Selalu saja terbayang bagaimana nikmatnya setiap gesekkan kontolnya di kulit dinding lubang vagina ku.
(Sita pun memutuskan kembali tidur dengan keadaan masih telanjang bulat, ditemani memek gatalnya yang terus mengeluarkan cairan cintanya karena birahi. Apalagi dosis ramuan yang dia minum berkali-kali lipat lagi dari yang dia konsumsi sebelumnya.)
***KINI Sita benar-benar sudah menjadi budak dari yang namanya Sex. Sex yang dulu dia anggap tabu sekarang malah seperti jadi hobi baru bagi Sita. Sita benar-benar sudah berhasil dijinakkan oleh Samuel si penjinak wanita alim.
Dia juga tidak tau jikalau suaminya kini dalam perjalanan menuju ke rumahnya.
BERSAMBUNG....
==============
Episode 15 . Kebahagiaan dan Keterkejutan Sita
Azan Shubuh berkumandang, di sebuah pom bensin di daerah Citatah, terlihat pria yang kepalanya masih diikat perban bersama seseorang yang mengenakan jaket Ojol. Ya, dialah Danu, seorang suami dari tokoh utama cerita ini.
Dia telah menerima sebuah keajaiban dari sang maha kuasa, dia sembuh lebih cepat dari perkiraan, biasanya kesadaran pasien untuk pulih dari koma terjadi secara bertahap, beberapa dari mereka yang pulih dapat sembuh total sementara beberapa dari mereka ada yang mengalami penurunan fungsi otak pada bagian tubuh tertentu. Namun dilihat dari cara berdiri dan gerak-geriknya, sepertinya Danu benar-benar sudah sembuh total dari sakitnya.
Kemacetan yang lumayan parah di daerah tersebut karena masih ada bekas tumpahan minyak dari truk sawit yang terjungkir beberapa waktu lalu, membuat banyak pengendara motor yang terpeleset, sehingga di tempat itu dijaga oleh petugas kepolisian agar para pengendara melewati daerah itu secara perlahan agar tidak menimbulkan kecelakaan susulan, namun hal itu membuat lalulintas menjadi tersendat. Itulah yang membuat Danu bersama Ojol yang ditumpanginya baru bisa sampai setengah jalan menuju rumahnya, padahal jika lalulintas lancar, biasanya hanya butuh waktu satu jam lebih sedikit. Namun sekarang, waktu segitu hanya mampu mengantarkannya sampai setengah jalan.
Mereka memutuskan untuk berhenti sejenak untuk beristirahat dan sembahyang Subuh.
POV Danu
Alhamdulillah sudah Azan Shubuh, Sita juga pasti sedang hendak melaksanakan kewajibannya saat ini seperti biasanya. Aku kini merasa rindu padanya, rindu dibangunkan ketika Shubuh begini, lalu beribadah bersama dengan istri tercintaku. Aku akan segera pulang sayang, dan sepertinya aku akan membatalkan saja niatku untuk bekerja di restauran milik Ruben. Lagi pula ini sudah hari Selasa dan aku belum mengabari Ruben kalau aku jadi bekerja di restaurannya. Bisa saja Ruben sudah mendapatkan orang untuk bekerja disana mengisi posisi yang tadinya mau aku isi, karena aku terlambat mengabarinya kalau aku jadi kesana. Namun aku malah baru sadar malam tadi. Selain tidak memungkinkan untukku mengabari Ruben, aku juga tidak tau dimana Tas ku yang berisi kartu nama Ruben. Bahkan dompetku dan HP ku saja entah kemana.
Mungkin sudah dipakai oleh orang yang membawaku ke Rumah Sakit dan dijualnya untuk membiayai pengobatanku selama beberapa hari ke belakang. (Begitulah pikir seorang Danu saat ini).
***Namun pada kenyataannya, HP miliknya telah digunakan oleh sang penyelamatnya yakni Indra. Bahkan Indra memanfaatkan HP Danu untuk melakukan SSI kepada istrinya dengan mengaku sebagai Danu di belakang Chat WhatsApp.
Kenyataan selanjutnya, dugaan Danu yang berfikir kalau Sita sedang bersiap-siap untuk melakukan ibadah sembahyang Shubuh seperti kebiasaannya dulu, ternyata salah. Sita justru dengan malasnya masih tertidur pulas dengan tanpa sehelai benangpun di tubuhnya, dan tergolek mengangkang di atas kasur yang basah kuyup oleh cairan cintanya. Tangan kirinya juga tidak terlepas dari lubang memeknya, ya , Sita tidur sambil memasukkan jarinya ke dalam lubang memeknya. Itu semua karena dengan polosnya Sita malah kembali meminum ramuan perangsang itu lagi saat terbangun dinihari tadi karena merasa haus.
Kembali ke tempat Danu berada;
POV Danu
Alhamdulillah, terimakasih Tuhan atas kesembuhan dan kesehatan yang telah kau berikan kepada hambamu ini.
Aku sudah tidak sabar untuk kembali pulang kepada istriku. Selepas selesai sembahyang Shubuh, aku kembali mengajak sang driver Ojol itu untuk melanjutkan perjalanannya. Dia pun mengiyakan ajakkan ku itu.
Setengah jam kemudian kami sudah melewati gerbang Marhamah, yang berarti kami sudah memasuki wilayah kabupaten Cianjur setelah menyebrangi jembatan Citarum penghubung Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Sepertinya butuh waktu kurang dari satu jam lagi juga aku akan sudah sampai di rumahku.
(Satu jam berlalu, Danu dengan Ojolnya sudah sampai ke kampungnya)
**Motornya sudah memasuki gang kecil menuju rumahnya, matahari pun sudah mulai menampakkan sinarnya. Danu sampai di depan rumahnya, dia pun mulai mengetuk pintu rumahnya. Sementara sang Ojol masih menunggu dengan setia, karena dia belum menerima bayaran atas jasa ojeknya.
Danu terus menerus mengetuk pintunya. "Tok tok tok ...." "Assalamualaikum.. " "tok tok tok..."
Hingga beberapa kali mengetuk pintu, Sita belum membukakan pintu rumah untuk suaminya itu.
POV Sita
"HoooOooaaaaaammmmmhhh...." (Sita menguap, terbangun dari tidurnya)..
Siapa itu mengetuk pintu pagi-pagi buta sekali. Mengganggu tidurku saja. (Namun karena ketukan itu terus berbunyi Sita pun memutuskan untuk bangun dari posisi tidurnya dan berniat membukakan pintu).
Adduh siapa sih, ini kan masih pagi, aku masih ngantuk sekali. Lemes banget ini badan gara-gara terlalu banyak orgasme semalam.
"Eh, orgasme, semalam?..."
"Astaghfirullah.." aku belum mengenakan pakaian, hampir saja aku membukakan pintu tanpa menyadari keadaanku yang sedang bugil.
Aku pun sedikit berteriak kepada orang yang mengetuk pintu di luar, "SEBennTaAaarRR...!!"
Lalu aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karena badanku masih terasa lengket dan bau keringat serta cairan cintaku bekas pergulatanku semalam bersama Samuel. Aku mandi terburu-buru, hanya sebatas menyabuni badan dan mukaku yang disekitar bibirnya terdapat sisa-sisa bekas sperma yang sudah mengering. Tidak lupa pula aku menggosok gigi agar aroma sperma hilang dari mulutku. Bahaya juga kalau orang diluar mencium aroma sperma dari mulutku, mau beralasan apa aku nanti padanya.
Selesai mandi aku lalu berpakaian layaknya wanita Solehah, lengkap dengan jilbab simpel.
Lalu aku membuka pintu rumahku
Dan betapa terkejutnya aku, yang datang ternyata Mas Danu. Aku terkejut karena senang bertemu kembali dengan suamiku. Pasti dia mengabariku lewat HP ku, namun HP ku tertinggal di Mall kemarin. Karena aku ingat terakhir kali aku bicara padanya aku membutuhkannya, aku membutuhkan kontolnya untuk memuaskan nafsuku saat itu. Walau pada akhirnya aku mencari kontol lain untuk memuaskanku, dan sudah kutemukan pada diri Samuel yang semalam suntuk menggenjotku.
S : Sita
D : Danu
S : "ya tuhan, mas Danuuuu... Aku kangen tau..!"
D : "Sama sayang, aku juga sangat merindukanmu. Maaf beberapa hari ini aku tidak mengabarimu."
S : "Baru sebentar lah mas, baru sehari juga, gak papa kali."
(Dalam sepengetahuan Sita, Danu terakhir mengabarinya kemarin, ya ketika Danu palsu bilang kepada Sita untuk mencari kontol lain untuk memuaskan syahwatnya).
*Sementara yang dimaksud Danu adalah tidak mengabari istrinya selama dia tidak sadarkan diri di Rumah Sakit.
POV Sita
S : "ayo masuk Mas, kamu pasti kecapean ya dari Jakarta ke sini." Sapaku sambil memeluk dan merangkul suamiku, lalu menuntunnya ke dalam rumah..
D : "tunggu dulu sayang, aku belum membayar ongkos Ojolnya..apa kamu di rumah megang uang?"
S : "ada mas, uang yang kemarin kamu transfer masih ada kok. Aku cuma beli perlengkapan kebutuhan dapur. Berapa Mas ongkosnya?"
D : "Kang, berapa ongkosnya?" (Tanya Mas Danu ke driver Ojolnya.
Ojol : "karna Mas nya menjanjikan ongkos double, jadinya ya Rp682.000 Mas, ongkosnya. Tapi genapin aja deh jadi 500 ribu. Itung-itung saya bantu Mas."
S : "oh iya Mas, tunggu dulu sebentar ya, aku mengambil uangnya dulu."
Ketika memasuki kamar, betapa kagetnya aku. Aku lupa belum membersihkan dan merapikan tempat tidur bekas pergumulanku dengan Samuel semalam. Untung saja mas Danu belum kuajak masuk tadi.
***Sita pun bergegas membersihkan dan merapikan kamarnya.
"Sayang, kok lama amat ngambil uangnya, kasihan drivernya nungguin..." Teriak Danu dari luar. Sementara Sita masih belum selesai mengganti seprai dan merapikan tempat tidurnya.
Di luar, Danu merasa ada yang janggal, Danu tadi mendengar Sita mengatakan baru sehari dia tidak mengabarinya, dia berfikir apa dia sempat sadar dalam kondisi lupa ingatan sebelumnya, sebelum bangunnya yang sekarang ini? Atau bagaimana.
Danu juga kepikiran, transfer uang yang dibicarakannya. Bahkan Sita mengira Danu pulang dari Jakarta. Danu semakin mencoba mengingat momen itu, namun tidak dia ingat sama sekali.
Akhirnya Sita keluar juga, lalu membayar driver Ojol itu. Danu pun sangat berterimakasih kepada sang driver Ojol itu karena sudah membantunya hingga diantar sampai rumah
Ketika sudah membayarkan ongkos tersebut, Sita tiba-tiba kembali kaget, karena dia baru sadar, kepala suaminya masih dibalut perban.
Dia pun segera mengajak suaminya ke dalam rumah, dan menanyai kabar suaminya, kenapa Danu bisa sampai terluka di kepala begitu. Terlihat juga di belakang kepala Danu ada sedikit darah menembus putihnya perban yang membalut.
***********Setelah panjang lebar Danu menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya kepada Sita istrinya, Sita kembali kaget dan terkejut tidak percaya dengan apa yang diceritakan suaminya.
POV Sita
Hari ini masih pagi, namun aku sudah berkali-kali terkejut dengan apa yang terjadi. Cerita mas Danu yang mengatakan kalau dia tidak sadarkan diri di Rumah Sakit sejak ditabrak mobil pada hari keberangkatannya menuju Jakarta. Bahkan dia ternyata dirawat bukan di Jakarta namun masih di kota Bandung. Ini semua diluar nalarku,, lalu apa yang terjadi selama beberapa hari ke belakang? Apa aku bermimpi??? Tidak, ini bukan mimpi, ini nyata. Bekas pergumulanku dengan pria bernama Samuel jelas baru saja aku bersihkan. Itu tandanya semua kejadian memang benar-benar terjadi dan kualami, bukan sekedar mimpi belaka.
Ya Tuhan, apa yang terjadi. Apa suamiku yang sedang iseng bercanda mengerjaiku dengan karangan ceritanya bahwa dia koma di Rumah Sakit dari hari Jum'at???. Tidak mungkin aku meminta klarifikasinya saat ini..aku takut kalau benar yang dikatakan mas Danu, dia dirawat di Rumah Sakit beberapa hari.
Namun begitu, berarti, Lalu siapa orang yang chatting denganku dengan mengaku sebagai suamiku.
Tidak hanya sekedar mengaku mengatasnamakan sebagai suamiku, namun orang itu telah membuatku menjadi seperti ini, membuatku binal-sebinalnya dan menjadi budak dari Sex. Bahkan aku sudah berkali-kali mengirimkan foto seksi dan bugilku padanya. Ya Tuhan.....
Hatiku menangis, menyesali kejadian yang sudah menimpaku. Mas Danu memelukku mencoba menenangkanku, dia bilang tidak usah menangisi dirinya karena toh dia sekarang sudah pulang dengan selamat.
Padahal aku sekarang sedang menangisi kejadian yang menimpa diriku. Bagaimana kalau suamiku mengetahui jikalau aku sudah berzina berkali-kali dengan lelaki lain di belakangnya. Aku sudah bukan Sita si istri alim dan Solehah sebagaimana dia tahu.
D : "oh ya sayang, boleh mas pinjam HP mu? Mas mau menelpon ke HP Mas, siapa tau HP Mas ditemukan seseorang saat Mas tertabrak dulu."
S : "A..A..anu mas, HP ku hilang saat kemarin bepergian. Se..sepertinya terjatuh di jalan."
Bohongku kepada suamiku, padahal HP itu tertinggal di toilet Mall saat aku berganti pakaian untuk berburu kontol yang mampu menghilangkan dahaga birahiku sore kemarin.
Berarti juga, semua barang, mulai dari uang, pakaian-pakaian seksi sampai ke minuman yang diberikan orang yang mengaku sebagai suamiku, bukanlah dari suamiku.. apa jangan-jangan aku dilanda birahi sampai tak terkendali karena meminum ramuan penyubur yang dibilang itu..??? Siapa orang itu? Kenapa dia berbuat begitu padaku?... Aku sudah kotor, masih pantaskah aku bersanding dengan suamiku...!?
BERSAMBUNG...
==============
Episode 16 . Semua Sudah Tak Biasa
POV Sita
Hari ini, hari dimana suamiku telah kembali ke rumah semenjak kedatangannya pagi tadi. Aku ini telah kembali ke rutinitas hidupku sebelum aku menjadi perempuan liar, seharian aku menghabiskan waktuku dengan suami tercintaku. Meskipun aku sadar aku kini sudah tidak lagi seorang wanita suci. Aku sudah ternoda dengan noda perzinahan, namun aku tidak mau suamiku sampai tahu apa yang telah menimpaku beberapa hari ini. Aku merasa bukanlah sesuatu hal yang mudah bagiku untuk melupakan semua rentetan kejadian tersebut, selain karena pengalaman yang aneh bagiku, kenikmatan yang kuterima sangat berbekas di kepala dan memekku. Sekarang saja aku sedang merasa horny, di hadapan suamiku. Walaupun tidak sampai kutunjukkan rasa ini. Aku ingin menjaga image diriku di depan suamiku sebagai wanita polos, alim dan Solehah. Aku pun berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan berusaha mengembalikan Sita yang dulu pernah ada dalam diriku.
Ketika mengobrol dengan suamiku, aku teringat akan HP ku yang ketinggalan di Mall. Ingin aku segera mencarinya, karena takut foto-foto yang pernah aku ambil untuk diberikan kepada orang yang mengaku sebagai suamiku tempo kemarin tersebar ke publik . Namun aku bingung harus memberi alasan apa kepada suamiku untuk pergi dari rumah, karena selama ini aku memang tidak pernah main keluar rumah karena tidak punya teman. Aku yang termasuk pendiam dan introvert, tidak suka terlalu bergaul dan bersosialisasi. Disinipun aku hanya berteman dengan ibu-ibu sekitar rumahku sebagai teman pengajian."Mah, kamu ngelamunin apa?"Tiba-tiba mas Danu menyadarkan ku dari lamunan, sontak saja aku reflek memberi jawaban sedang memikirkan uang yang tinggal sedikit di rumah. Aku pun tidak membahas lebih lanjut uang yang kuceritakan di awal kedatangan mas Danu tadi, Uang transferan dari suami palsuku. Takut dia kepikiran sehingga nanti kepalanya yang terluka bisa kambuh sakitnya. Ide cemerlang begitu saja terlintas di kepalaku, aku tau kalau yang diingat oleh mas Danu, dia meninggalkan uang sekitar 400 ribu di rekening sebelum keberangkatannya. Sementara uang dua juta rupiah dari transferan orang misterius itu kini tinggal kurang dari satu juta rupiah, setelah kubelikan keperluan dapur, memborong angkot menuju Mall serta tadi membayar ongkos Ojol suamiku."Mas, aku boleh izin ke alun-alun dulu enggak? Untuk mengambil uang yang dulu kamu tinggalkan untukku sebelum kamu berangkat?"
Suamiku pun menawarkan diri untuk mengantarku ke alun-alun, namun aku menolaknya dengan alasan dia masih sakit dan lebih baik beristirahat di rumah. Setelah mendapat izin dari suamiku, aku pun bersolek sedikit agar tidak terlalu polos mukaku. Lalu berangkat ke jalan besar untuk menunggu angkot. Namun yang tidak suamiku ketahui, dibalik pakaian syar'i yang kupakai, di dalamnya aku mengenakan baju haram yang dikirim oleh pria misterius lewat paketnya. Entah bagaimana bisa aku kepikiran untuk memakainya di balik gamisku. Setelah sekitar dua menit menunggu, angkot yang kutunggu pun tiba.
Selang setengah jam, aku sudah sampai di alun-alun..Entah mengapa sekarang aku merasa kegerahan jika memakai pakaian gamis begini, aku jadi berkeinginan membukanya dan kembali memamerkan auratku seperti dulu saat di Mall. Namun di alun-alun ini sering ada orang kampungku juga yang berseliweran, membuatku tidak berani melakukannya di tempat ini. Aku pun mengurungkan niatku.
Sebelum aku menuju Mall yang masih jauh dari alun-alun, aku akan mengambil dulu uang yang tadi kusebutkan agar suamiku nantinya benar-benar percaya aku kesini untuk mengambil uang.
Ketika hendak menyebrang menuju ATM, kulihat mobil yang pernah ku tumpangi sedang terparkir di sebrang sana, di dekat ATM yang kutuju, ya, itu adalah mobil milik Samuel. Pria yang pernah merasakan jepitan memekku.
Setelah menyebrang jalan, kudekati mobil itu, namun tidak kudapati Samuel di dalamnya. Kemana dia pikirku?Akupun langsung saja masuk ke ATM untuk mencairkan uang tadi. Saat berada dalam ATM, pandanganku teralihkan oleh sesosok yang kontolnya aku kagumi, Samuel, terlihat keluar dari sebuah gang di belakang ruko di sekitar ATM. Namun dia menggandeng dua perempuan di kiri dan kanannya, melihat kedekatan dua wanita itu dengan Samuel membuatku merasa cemburu. Aneh memang, mengapa aku harus cemburu kepada orang yang bukan siapa-siapa di hidupku. Samuel hanya seorang lelaki yang pernah menggenjotku. Hanya sebatas itu. Tapi aku benar-benar cemburu saat ini, apalagi kedua wanita itu berdangdan sangat seksi. Paha dan belahan susunya terlihat jelas tanpa harus dicermati lebih detail. Segera saja aku keluar dari ATM, dan memanggil Samuel. "SAMmmM....!!!"Dia pun mendekat menghampiriku dengan masih ditemani dua dua wanita tadi..Sam : "Haaiiii,, hallo Sita. Kukira siapa tadi perempuan yang memanggilku. Ternyata kamu, barusan sampai hampir tidak mengenalimu, ternyata kamu seorang akhwat ya."barusan sampai hampir tidak mengenalimu, ternyata kamu ini seorang akhwat ya."
Aku tak tau harus bicara apa kepadanya, aku yang memanggil tapi tidak ada tujuan pembicaraan, kenapa sih aku ini.
Sam : "sedang apa kamu disini Sita?"
S : "anu, aku menuju Mall kemarin, mau cari HP ku."
Sam : "ya Tuhan, seberapa mahal sih HP mu sampai jauh-jauh pun disusul."
S : "ya kisaran sejuta lebih, bagiku segitu sudah mahal Sam."
Sam : "lihat dua wanita di sampingku, mereka memakai perhiasan emas berlian di tangan, leher, dan telinga mereka. Bahkan di bagian tubuh yang tersembunyi pun terdapat perhiasan. Kamu bisa menjadi wanita royal jika mau ikut bekerja denganku seperti mereka?"
S : "maksudmu bekerja di salon kecantikan milikmu?"
Sam : "ya tentu saja bukan, berapa sih gaji pegawai salon. Paling di bawah UMR. Yang kumaksud adalah bekerja sebagai lonte di bawah manajemen ku."
S : "gila kamu ya, kamu menawari perempuan berhijab sepertiku pekerjaan macam itu."
Sam : "berhijab tapi doyan kontol, kan bisa juga jadi lonte syar'i... Bayarannya lebih mahal Loh jika kamu berdandan seperti akhwat Soleha begitu namun bisa di booking."
S : "Tidak. Terimakasih.."
Sam : "ya sudah, ayo aku antar ke Mall kemarin. Tapi sebelumnya kita antar dulu dua wanita ini balik ke salon."
Mendengar tawaran dari Samuel untuk mengantarku, aku pun bersedia dia antar. Aku juga takut sendirian ke Mall itu, takut bertemu kedua security itu lagi. Dua security yang pernah mencicipi juga memekku ini. Namun Sam terlebih dahulu kembali ke salon atau yang sering dia sebut sebagai markas. Kali ini dia mengajakku masuk lebih dalam ke dalam ruangan salon tersebut. Ternyata di balik salon kecantikan ini, di dalamnya terdapat tempat seperti tempat karaoke yang dibikin kamar-kamar dengan Televisi besar di setiap kamarnya. Sam menjelaskan bahwa ruangan ini adalah tempat karaoke plus-plus. Dan dua wanita tadi ternyata LC di karaoke ini. Namun mereka ini bisa di booking ,alias pelacur.
Aku merasa aneh, seorang perempuan berhijab dan memakai gamis sepertiku masuk ke dalam ruangan seperti ini. Ditemani satu laki-laki yang lumayan kekar, juga dua wanita seksi. Selanjutnya Samuel membawaku masuk lebih dalam lagi menuju lorong ruangan yang ternyata salon itu bangunannya sangat panjang ke belakang, serta memiliki tiga lantai. Setelah sampai di ujung lorong, aku diajak naik ke lantai dua. Disana banyak wanita-wanita yang lebih seksi lebih dari dua wanita yang ditenteng Samuel. Mereka menatapku dengan serius, aku pun mengajak Samuel turun karena merasa takut dengan tatapan mereka. Kudengar bisik-bisik dari salah satu wanita disana, "kayanya lonte baru si boss". Mereka mengira aku lonte baru, aku sedikit tersinggung. Aku pun turun ke bawah duluan. Lalu Samuel mengikuti ku.. Kami pun masuk mobil untuk menuju Mall , mencari HP ku.
Di mobil aku merasa kikuk, malu untuk memulai pembicaraan dengan Samuel. Malu karena teringat kejadian momen pertama ku satu mobil dengan Samuel . Waktu itu aku tanpa aba-aba langsung mendekatkan wajahku ke arah selangkangannya Samuel. Lalu mengocok sampai menyepong kontol besarnya.
Mengingat hal tersebut membuatku merasa sedikit terangsang. Meski berulangkali aku mencoba untuk tidak mengingat momen itu, namun tetap tidak bisa. Semakin lama aku memikirkannya, semakin sange pula diriku. Memekku mulai gatal dan terasa suatu cairan mulai mengalir di dinding-dinding memekku. Apa aku akan mengulangi lagi kejadian tempo hari itu?.. Tadi di rumah aku sudah berjanji untuk kembali menjadi wanita Solehah milik mas Danu. Tapi kenyataannya ternyata sangat sulit. Aku sepertinya sudah ketagihan..Sebelum sampai ke Mall, di tengah perjalanan aku meminta Samuel berhenti. Lalu aku keluar dari mobil, dan masuk ke WC umum di pinggir jalan tanpa menjelaskannya kepada Samuel niatanku. Lalu akupun keluar dengan mengenakan pakaian yang sedari tadi aku kenakan di balik gamiskuSamuel terlihat tersenyum melihat penampilan ku, aku senang bisa membuatnya tersenyum.
*Gambaran pakaian Sita;
Sam : "wah sudah berubah ke setelan lonte lagi aja kamu Sita. Mau ngapain kamu? Jadi ikut kerja di bawah manajemen ku?"
S : "aku melakukan ini hanya untuk kamu, memang sedari tadi juga aku mengenakan pakaian ini di dalam gamisku berniat untuk pamer aurat seperti kemarin."
Sam : "jadi kamu tidak kapok digenjot dua satpam seperti kemarin?"
S : "aku tidak dapat menjelaskannya, aku ingin kembali menjadi Sita yang biasa, seperti dulu lagi. Namun memek ku selalu tiba-tiba saja berdenyut dan basah ketika teringat kontol besarmu pernah menggenjotku."
Tanpa diminta aku pun masuk ke dalam mobil, lalu kudekatkan wajahku pada selangkangan Samuel.. kubuka resleting celana Samuel, dan ketika kontol besarnya melonjak keluar, langsung saja ku kulum. Ini luar biasa, membuatku tidak bisa kembali seperti Sita yang dulu. Aku menyukai kontol besar Samuel. Aku kembali khilaf dengan statusku sebagai istri orang. Aku terperdaya oleh kenikmatan yang diberikan kontol Samuel kepadaku. Samuel pun kulihat masih belum menginjak gas untuk segera melanjutkan perjalanan , dia malah terus memandangku, yang sedang menyepong kontolnya sambil memandang ke arah Samuel. Kami pun saling berpandangan.
Tiba-tiba dia bicara padaku;Sam ; "Heh Lonte, ngapain kamu? Berani-beraninya kamu menyepong kontolku tanpa izin dariku."Aku dipanggilnya lonte, namun justru malah merasa ada kebanggaan di lubuk hatiku bukannya merasa tersinggung ketika dipanggil lonte oleh Samuel.
Sam : "sudah kubilang kamu ada bakat jadi lonte, kalau kamu bersedia, selain bisa selalu merasakan kontolku, kamu bisa merasakan berbagai macam bentuk kontol. Juga mendapatkan uang. Bagaimana? Apa kamu berubah pikiran?"
S : "aku merasa senang dipuji olehnya, meski pujiannya itu sangat merendahkan harga diriku.
Aku melepas kulumanku sejenak untuk menjawab pertanyaan. "Gak Mau..." Lalu akupun kembali melanjutkan menyepong kontolnya. Sepertinya aku sudah handal melakukannya sekarang, soalnya Samuel tidak terdengar protes dengan seponganku yang sering mengenai gigiku seperti sebelum-sebelumnya.
Sam : "ya sudah jika tidak mau.." ucapnya sambil memaksa kulumanku terlepas dari kontolnya..dia lalu memasukkan kontolnya lagi ke dalam celananya dan menginjak gas melaju menuju Mall kembali.
Aku merasa sangat kecewa karena dia menghentikan aksiku menyepong kontolnya.
Dan bertanya padanya; "kenapa dimasukkin lagi ikh Sam..." Rengek manjaku padanya. Berharap dia kembali mengeluarkan kontolnya untuk ku hisap.
"Aku mau lagi Sam... Pliiiisssss...."
Namun Sam tidak menggubrisnya, dan malah menambah kecepatan mobilnya. Dalam sekejap kami pun sampai di Mall..
Aku berfikir keras,.apa benar aku akan keluar dengan keadaan seperti ini? Dengan mengenakan pakaian yang memperlihatkan auratku.
Aaaahh, masa bodo. Lagipula kemarin saja tidak ada yang mengenaliku di Mall ini. Aku pun bergegas menuju bagian kehilangan barang, sementara Samuel menunggu di mobilnya di tempat parkir.
Setelah dicari-cari oleh petugas , ternyata barangku tidak ada. HP dan kunci rumah serta pakaianku tidak ada di bagian barang yang hilang.
Kemana pakaian dan HP ku. Bagaimana bila diketemukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bisa hancur image ku nanti bila foto bugil dan ******* tersebar.
POV Samuel
Aku sekarang sedang berada di parkiran Mall, mengantar Sita mencari HP beserta barang-barangnya yang lain yang tertinggal di Mall ini.
Aku hanya menunggu di dalam mobilku , kemudian dua satpam yang tentu saja kuingat wajahnya, dua satpam yang kemarin menggenjot Sita di tempat ini. Mereka menyapaku dengan sopan, mungkin masih takut padaku jika sampai perbuatan mereka kemarin dilaporkan kepada si atasan.
Mereka menanyaiku kenapa bisa sampai kembali kesini, aku pun menjawab sejujurnya. Bahwa aku mengantar Sita, perempuan yang kemarin genjot, untuk mencari HP dan barang lain miliknya yang tertinggal di Mall ini.
Setelah mengobrol panjang lebar, dengan ancamanku ,kedua satpam itu bersedia bekerja sama denganku untuk mengerjai Sita si tempat ini..
Tidak berselang lama, Sita datang dengan keadaan tertunduk lesu. Setelah kutanya dia bilang barang yang dia cari tidak ada di bagian kehilangan. Ketika fokus bicara denganku, salah satu satpam tadi membekap Sita dari belakang dengan sarungtangan yang sudah diberi obat bius.
Sita pun sempat melawan, dengan meronta-ronta supaya dilepaskan. Namun Sita keburu kehilangan kesadaran pada akhirnya. Kedua satpam itu lalu menggotong Sita dan memasukkannya ke jok belakang mobilku. Aku pun berterima kasih kepada kedua satpam itu. Dan kembali menuju markasku.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 17 . Gerak Cepat Si Maestro
POV Samuel
Ketika aku bertemu kembali dengan Sita, perempuan incaran boss ku, Indra.
Langsung aku chat boss Indra, aku bilang aku sedang bersama Sita sekarang.
Boss Indra tadi pagi menelponku menjelaskan jikalau suaminya Sita sudah sadar dari komanya. Ada kemungkinan suaminya sudah kembali ke rumahnya hari ini. Boss Indra yang mengetahui aku sudah berhasil menjinakkan Sita, menyuruhku memantau keadaan Sita di sekitar rumahnya. Aku pun mengajak dua wanita pelacur di salonku untuk ikut memantau Sita. Barangkali nanti aku butuh sosok mereka untuk mencari tau info tentang Sita. Begitulah kira-kira rencanaku.
Namun pucuk dicinta ulam pun tiba.. ketika habis ku genjot dua lonte itu di belakang sebuah gedung ruko dekat alun-alun. Saat aku berniat masuk ke mobilku, ada suara perempuan yang memanggilku.. perempuan itu menggunakan pakaian gamis beserta jilbabnya yang serasi.
Ketika kutoleh dan mulai kudekati sumber suara. Ternyata itu Sita. Targetku sendiri yang datang kesini tanpa disuruh.
Aku tidak percaya ternyata Sita seorang akhwat yang penampilannya sangat menutupi auratnya, berbeda dengan Sita yang kemarin kutemui yang penampilannya lebih seperti lonte murahan.
Setelah penjelasan Sita, aku pun menawarkan jasa untuk mengantarnya ke Mall. Dia pun mau ternyata untuk aku antar.
Singkat cerita setelah sempat kembali ke markas mengantarkan dua lonte yang tadi bersamaku, aku dan Sita kemudian langsung berangkat menuju Mall yang dituju.
Di perjalanan, Sita tiba-tiba minta berhenti dan masuk ke toilet umum, kagetnya aku ketika dia keluar sudah menggunakan pakaian yang lumayan seksi.
Sita pun masuk ke dalam mobil , dia duduk di kursi depan. Dan kagetnya aku karena tiba-tiba Sita mengeluarkan kontolku dari celanaku lalu menyepongnya..
Namun ketika kutawari untuk bergabung jadi lonte di salonku, dia menolak,.aku pun pura-pura merajuk.. Sita pun merengek minta kontolku kembali, namun aku tidak menggubrisnya dan memutuskan untuk cepat-cepat Mall.
Ternyata Sita benar-benar sudah berhasil ku jinakkan..dia kini menjadi akhwat yang doyan kontol.
Sebenarnya aku menawarkan bantuanku kepada Sita agar aku bisa mengulur-ulur waktu sampai boss Indra sampai ke markas. Dia ingin mengeksekusi Sita kali ini.
Tujuanku di awal tadi bukan hanya sekedar memantau Sita, namun boss Indra menyuruhku untuk menculik Sita.
Namun jika kulakukan saat di alun-alun, akan ada banyak orang yang melihat dan bisa membahayakan diriku. Aku tidak mau dipukuli massa karena dituduh menculik.
Maka dari itu aku menunggu momen yang tepat, yakni di parkiran Mall. Kebetulan dua satpam kemarin berhasil kusuruh untuk membantuku membius Sita di parkiran saat sepi.
Kembali ke masa sekarang, Senin siang menjelang sore. Sita sudah berhasil kubius dan akan kubawa ke tempat boss Indra akan mengeksekusinya.
Namun selama ku kenal boss Indra, setiap target dia yang berhasil ku jinakkan, tidak pernah dia ikut mencicipi memek si korban. Dia hanya sebatas melampiaskan fantasy sexnya dengan masturbasi atau coli, Setelah korban berhasil dijinakkan. Apalagi jika korbannya adalah yang tadinya wanita polos ,dia semakin semangat coli.. rupanya fantasy nya mengubah cewek polos dan alim menjadi binal, cukup bagi dirinya untuk memenuhi hasrat seksualnya hanya dengan coli. Itulah sekilas tentang Bossku.
Katanya kenikmatan itu tidak harus selalu memasukkan kontol ke dalam memek, namun lebih ke sugesti dan juga fantasy sex yang kesampaian yang mampu tercapai.
Jika kenikmatan sex hanya diukur dari colokkan kontol ke dalam lubang memek, lalu apa kabar para lelaki yang berfetish Cuckold, mereka rela memek milik pasangannya dipakai oranglain, sementara dia hanya menonton dan coli.
Begitu pesan yang masih kuingat dari boss Indra.
Tak terasa kini aku sudah sampai di markas dan kulihat motor sport milik boss ku sudah terparkir di halaman depan salonku.
POV Indra
Di salon aku sedang menunggu kedatangan Samuel yang katanya sudah berhasil menculik Sita.
Lalu tidak lama berselang,.kulihat istri Danu sedang dipangku oleh Samuel dengan keadaan memakai pakaian seksi bukan pakaian syar'i.
Aku pun menyuruh Samuel menidurkannya di ranjang yang sudah aku sediakan. Aku memang tidak menyampaikan maksud dan tujuanku kepada Samuel..aku hanya meminta dia untuk menculik Sita.
Pertama, dalam keadaan pingsan Sita, aku berniat akan mewarnai rambutnya menjadi pirang. Agar semakin terlihat seperti lonte-lonte yang bekerja di salon karaoke ini.
Kedua, aku akan menindik puting, pusar dan juga klitorisnya agar dia lebih menjadi sensitif titik-titik rangsangannya.
Ketiga, aku akan memasangkan tatto di tubuhnya. Namun untuk tatto ini, aku memilih tatto temporer yang kualitasnya hanya bertahan satu Minggu hingga satu bulan saja. Hanya sekedar untuk membuat Sita merasa sudah menjadi cewek binal seutuhnya.
Dan ke Empat, aku berniat akan menanamkan sebuah vibrator di memeknya..lalu memakaikannya celana dalam chastity belt yang dapat digembok.
Butuh dua jam lebih, semua fetishku terhadap Sita dapat diselesaikan .
kini Sita terlihat bak pelacur.
POV Sita
Kurasakan tubuhku berguncang, seperti terhentak hentak ke depan dengan posisi sedikit menungging, perlahan kubuka mataku yang masih terasa berat dan rapat.
Kusadari aku kini berada di sebuah kasur dalam posisi menungging. Ku menatap samar-samar ke depan. Ku melihat seorang wanita yang penampilannya seperti pelacur, dengan rambut pirang dan memiliki tatto di tubuhnya. Setelah diperhatikan lebih teliti, di puting susunya terdapat tindikkan berwarna emas. Wajahnya seperti tidak asing bagiku, sepertinya memang aku mengenali perempuan itu. Di belakangnya kulihat Samuel, ya Samuel sedang memperkosanya dalam posisi menungging.
Mataku yang masih berat, membuatku masih susah fokus, namun tubuhku terus bergoyang tersentak sentak tanpa kutahu penyebabnya.
Namun ada rasa nikmat di lubang memekku, sesuatu sedang keluar masuk.. aku pun dengan masih lemas menolehkan kepalaku ke belakang, ternyata itu Samuel . Dia sedang menggenjotku, pantas saja memekku terasa enak dan nikmat.
Setelah pikiranku mulai sadar.. dalam hatiku berbicara;
"Samuel mengentotku? Bagaimana bisa Samuel berada di dua tempat sekaligus secara bersamaan.. lalu kubuka mataku lebar-lebar dan kembali melihat ke arah depan, dimana perempuan yang tadi seperti pelacur sedang digenjot laki-laki mirip Samuel.."
"AS..TA..***aaaaaa..."
Aku terkejut dan segera terperanjat bangun dan terlepaslah kontol Samuel dari memekku. Aku sedikit mendesah pelan ketika kontolnya terlepas.. "ploffp.." suarq kontol itu terlepas dari memekku.
Aku lalu membalikkan badanku ke arah tadi, ternyata itu cermin. "'Ya Tuhan, wanita berpenampilan seperti pelacur itu adalah aku,, sejak kapan penampilanku menjadi begini???? Bagaimana nanti aku pulang ke rumah. Bagaimana menjelaskan ini pada suamiku..??"'
****Sita kini menangis sejadi-jadinya, menangis sesenggukan. Dia meratapi perubahan penampilannya yang kini bak pelacur. Dia menjambak-jambak rambutnya memastikan sesuatu, berharap itu hanyalah wig atau rambut palsu. Namun ternyata itu asli. Dia juga mencoba mengambil benda kecil berwarna emas yang menempel di putingnya, namun ternyata itu bukanlah aksesoris tempelan. Benda itu menusuk terpatri di putingnya, Sita terus menangis, sambil terus menyaksikan tubuhnya di cermin. Di beberapa bagian tubuhnya terdapat tatto juga. Dan paling mengejutkan, di klitoris memeknya juga terdapat tindikkan berwarna emas.
Sita terus menangis, namun Samuel langsung mendekatinya, tanpa bicara Samuel langsung mencium Sita dan memasukkan paksa lidahnya ke dalam mulut Sita, menyeruak masuk melewati bibir Sita yang Sita tahan untuk tidak terbuka. Namun usahanya gagal, lidah Samuel kini bersilat dengan lidahnya, Sita pun reflek menggerakkan lidahnya menanggapi rangsangan dari lidah Samuel.. hingga tangisan Sita terhenti karena bibirnya tersumpal dalam posisi berciuman.
Samuel yang merasa Sita sudah mulai kembali sange, melanjutkan aksinya dengan melahap toket Sita. Dikenyotnya toket Sita hingga membuat Sita blingsatan. Selain itu, tangan Samuel juga aktif memelintir puting Sita yang sebelah lagi, dia memainkan tindikkan yang ada di puting Sita..
Tidak membutuhkan waktu lama, Sita orgasme pertama sore itu hanya dengan dipermainkan puting susunya oleh Samuel. Samuel memang sangat pantas dijuluki sang penjinak wanita. Sita yang alim saja kini bak pelacur yang gampang orgasme.
Pasca orgasme pertama Sita, lidah dan mulut Samuel beralih menuju memek Sita, dia jilat memek Sita dan sesekali menjilat klitoris Sita yang ditindik. Setiap jilatan Samuel mengenai tindikkan Sita di klitoris, secara otomatis Sita sedikit memuncratkan cairan cintanya..
Sita mulai menikmati kembali pergumulannya dengan Samuel. Padahal tadi dia sempat menangis meratapi tubuhnya yang sudah 'rusak'. Lima belas menit Sita dijilmek oleh Samuel, akhirnya Sita squirt lumayan deras..
Namun Samuel tidak memberinya waktu istirahat, Samuel langsung memasukkan kontolnya dengan posisi Sita yang toketnya menempel di dinding cermin..
Di balik cermin itu ada sang maestro yang merencanakan semua ini kepada Sita, ya, Indra. Dia ada dibalik cermin dua arah di ruangan itu, dia dari tadi menyaksikan Sita dipermainkan oleh Samuel..lalu dia tersenyum penuh kemenangan.
Sementara kembali ke Sita yang tengah disodok memeknya oleh Samuel dalam posisi berdiri menempel ke cermin, terlihat Sita mulai merasakan kenikmatan terdengar dari suara desahannya yang keras..dia sudah tidak menahan gengsinya, dia menikmati setiap sodokkan kontol Samuel di lubang memeknya. Setelah setengah jam Samuel menggenjot memeknya dengan tempo yang sedang, tiba-tiba Samuel mempercepat sodokkan kontolnya di memek Sita, Sita pun mulai menandakan dia akan mencapai klimaks dan orgasme dahsyat..namun ketika selangkah menuju orgasmenya, Samuel mencabut kontolnya dari memek Sita, membuat Sita kentang, kena tanggung akan orgasmenya yang tinggal sekejap lagi.
Reflek Sita berkata kasar ; "AAaan..JING... Malah dicabut.."
Dia lalu mengemis pada Samuel sambil merengek minta memeknya disodok lagi. Dia diambang klimaks.. sesuatu yang tadinya sudah mau muncrat hingga tidak jadi keluar. Dia terlihat frustasi, memeknya terlihat kembang kempis. Sita merangkak ke arah Samuel yang kontolnya masih mengacung, namun Samuel terus mundur membuat Sita merangkak mengejar Samuel yang perlahan terus mundur. Sita pun terus merangkak bagaimana keledai yang digantungi wortel di depan matanya.
Ketika dalam posisi merangkak dan membelakangi cermin, sang maestro Indra keluar dari persembunyiannya dengan membawa vibrator dan chastity belt di tangannya.
Segera dia menangkap pantat Sita, lalu memasukkan vibrator itu ke dalam memek Sita dengan gampangnya karena memang sudah licin. Lalu secepat kilat memakaikan chastity belt berbentuk celana dalam kepada Sita dan menggemboknya. Membuat memek Sita kini terhalang lubangnya oleh chastity belt tersebut. Namun di dalamnya telah dimasukkan sebuah vibrator yang dapat bergetar sangat keras.
Sita kaget, namun dia mulai merasa sensasi aneh di memeknya. Sebuah vibrator yang ada di memeknya tiba-tiba bergetar dan terasa meliuk-liuk di dalam lubang memeknya, membuat memeknya sangat gatal. Sita berusaha menggaruk memeknya namun terhalang chastity belt. Dia meliuk-liukan badannya, merapatkan pahanya berharap gatalnya bisa tertarik. Namun dia gagal, hingga dia merasa akan mengalami orgasme kembali, dua detik sebelum Sita orgasme, Indra mematikan vibratornya. Membuat Sita kembali berteriak frustasi.... "ANJIIiiiiinnngggggg..."
"Kurang ajar kalian.. Aku mohon biarkan aku mencapai orgasmeku. Aku mohon.." Sita memelas memohon kepada Samuel dan Indra.
Indra akhirnya berbicara pada Sita untuk pertama kalinya secara langsung, "permohonan mu aku kabulkan sayang.."
Sita pun. Kembali blingsatan dan harus memulai lagi dari awal proses menuju orgasmenya. Tidak lama kemudian Sita terlihat menggigit bibir bawahnya, Indra yang menyadari Sita akan orgasme, kembali mematikan vibrator di dalam memek Sita.
Sita menangis kembali karena orgasmenya tidak jadi lagi. Indra melakukan hal tersebut belasan kali, setiap Sita sudah reda, dia kembali menghidupkan vibratornya, namun seketika dimatikan ketika terlihat Sita mau orgasme.
Sita ngos-ngosan, dan nafasnya berat memburu. Jelas saja dia begitu, karena belasan kali hendak orgasme selalu digagalkan oleh Indra. Samuel hanya tertawa melihat Sita yang terus memohon kepada bossnya itu agar diizinkan mencapai orgasmenya.
Namun Indra tidak mengabulkan keinginan Sita, kini waktu sudah sangat sore. Sita sudah tidak ingat dia harus pulang ke rumahnya karena suaminya pasti sudah menunggu, namun dia malah sedang menderita disini karena gagal mencapai puncak kenikmatan. Di pikirannya saat ini hanya memikirkan cara bagaimana agar dia bisa merasakan puncak kenikmatan hingga memeknya termuncrat-muncrat.
Kini Sita memohon agar kunci chastity belt yang dipegang Indra diberikan kepadanya. Dia ingin segera membuka penghalang tersebut dan ingin mendapatkan kepuasan kembali dari Samuel dengan cara memasukkan kembali kontol besar Samuel ke lubang memeknya yang saat ini tengah gatal.
Sita yang sudah kelihatan sangat frustasi didekati wajahnya oleh Indra. "Kenapa sayang? Apa kamu sudah menyerah?" Ucap Indra.
Sita menjawab;
S : "iya, tolong ampuni saya, biarkan saya orgasme lalu pulang ke rumah. Suami saya sedang menunggu di rumah."
I : "Kamu tidak akan kubiarkan pulang malam ini sayang, akan ku berikan padamu pelajaran sex yang berharga. Sampai kamu menghilangkan harga diri kamu di depan semua orang, dan membiarkan auratmu terpampang untuk umum."
S : "aku akan menuruti kemauan mu, apapun yang kamu perintahkam aku akan lakukan." Ucap Sita memohon-mohon.
I : "Bullshittt..., aku tidak semudah itu akan percaya. Aku tau kamu hanya membual agar bisa lepas dari penderitaan ini, ya kan?
Sita pun akhirnya pingsan karena terlalu merasa stress menahan gelombang orgasme yang secara terus menerus digagalkan oleh Indra.
Mulustrasi Sita dari saat masih alim hingga binal;
BERSAMBUNG...
==============
Episode 18 . Kesepakatan Yang Menyesatkan
Gara-gara dipermainkan birahinya, Sita yang merasa stress mengalami tekanan mental hingga dia pingsan karena tidak kuat menahan derita syahwatnya. Hingga malam tiba, Sita belum sadarkan diri.
Maka saat pingsan Sita pun akhirnya dibawa oleh Indra dan Samuel menuju lantai dua , dimana di ruangan itu banyak berkumpul para wanita LC yang menjajakan dirinya sebagai PSK.
Dengan berkedok sebagai salon, tempat prostitusi itu aman dari razia petugas pihak berwajib serta massa ormas Islam. Hal itu tentu saja ditenggarai dengan kuatnya bekingan pengelola tempat itu.
Seorang oknum polisi yang disegani di daerah tersebutlah yang menjadi beking tempat itu. Oknum polisi tersebut disegani bukan karena tingginya jabatan atau pangkat, namun dia terkenal sebagai ahli beladiri. Membuat preman dan petugas kepolisian lain merasa takut berhadapan dengannya. Itulah sebabnya tempat prostitusi yang berkedok salon itu amatlah aman sejahtera.
Polisi itu bernama Yosef Barata atau lebih sering dipanggil 'Pak Yos'. Pada malam hari ini, dia seperti biasanya sedang ingin dilayani oleh seorang salah satu lonte di tempat milik Samuel itu. Ketika pak Yos naik ke lantai dua, memang banyak sekali lonte disana. Namun matanya tertuju pada perempuan berambut pirang yang sedang terbaring tidak sadarkan diri di sebuah sofa di tempat itu. Perempuan itu adalah Sita, pak Yos yang menyangka Sita adalah salah satu lonte di tempat itu mulai bernegosiasi dengan turun kembali untuk menemui Samuel dan Indra yang sedang berada di lantai bawah.
Mulustrasi Sita saat dilihat Pak Yos
Y : Pak Yosef
S : Samuel
I : Indra
Y : "Hey Sam, aku ingin lonte yang tidur di sofa yang ada di lantai dua bisa menemaniku malam ini."
S : "Maaf pak Yos, tapi dia bukan lonte. Dia istri temannya boss Indra."
Y : "Jadi kau menjual istri temanmu disini sebagai lonte Indra?"
I : "bukan begitu pak Yos, perempuan itu bernama Sita. Dia target operasi saya saat ini.. dia sebenarnya seorang akhwat berjilbab, seorang istri orang.
Y : "hahaha, akhwat berjilbab kau bilang, dia lebih mirip lonte begitu kau bilang dia akhwat?"
S : "biasa pak Yos, boss Indra mempermak penampilannya tadi sore. Barusan saja kami berdua beres memberinya pelajaran berharga."
I : "ya begitulah pak Yos, anda tau sendiri kebiasaan dan kesukaan saya, selalu merubah penampilan seorang perempuan yang saya inginkan. Perempuan yang tadinya terlihat alim aku rubah menjadi seperti itu hanya demi memuaskan fetishku."
Y : "berarti saat ini dia sudah bisa kupakai?"
I : "maaf beribu maaf pak Yos, Sita tidak ku perjual belikan. Dia menurutku merupakan perempuan yang sangat istimewa, berbeda dari perempuan lainnya yang kami jinakkan di tempat ini. Dia juga masih memiliki seorang suami."
Y : "jika kamu menolak keinginan saya, tau sendiri kan akibat yang akan ditanggung?"
(Indra yang tidak mau tempat usaha yang menjadi sumber penghasilannya diobrak abrik oleh Yosef dan para aparat, memberikan sebuah solusi Fifty-Fifty).
I : "Begini saja pak Yos, bagaimana kalau kita kerjasama untuk menaklukkan perempuan itu."
Y : "maksudnya kerjasama seperti apa..?"
I : "begini, dia kan statusnya seorang istri orang, sekarang dia statusnya sedang kami culik."
Y :"wah kalian sudah jadi sindikat penculikan manusia ya..?"
I : "Tunggu dulu pak Yos, dengarkan cerita saya sampai selesai dulu." "Perempuan bernama Sita ini adalah istri dari seorang lelaki bernama Danu, suaminya Jum'at lalu mengalami peristiwa tabrak lari. Dan saya lah orang yang menolong suaminya, namun ketika berniat baik menolong suaminya, pada HP nya , istrinya ini tiba-tiba saja mengirimkan foto seksi dirinya kepada suaminya via pesan WA. Semenjak itu dia saya SSI dengan berpura-pura sebagai suaminya yang sedang koma. Mulai dari memintanya mengirimkan foto bugilnya sampai saya suruh dia eksib juga menggunakan pakaian-pakaian yang seksi. Bahkan saya telah mencekokinya dengan obat perangsang dengan alibi bahwa itu obat penyubur kandungan, karena kebetulan dia ingin segera mempunyai anak."
Y : "Jadi, kerjasama dan bantuan seperti apa yang dapat kuberikan agar bisa mencicipi perempuan itu? Apa aku harus membunuh suaminya yang koma itu?"
I : "Tidak, justru kini suaminya sudah berada di rumahnya, tadi Sita sempat bilang dia harus pulang karena suaminya menunggunya di rumah."
Y : "terus?"
(Sebelum sempat Indra meneruskan rencananya kepada pak Yosef, tiba-tiba salah satu lonte disana turun memanggil Samuel. Dia bilang Sita sudah sadar).
I : "kamu urus dulu dia Sam, nih ambil kuncinya." (Indra memberikan kunci chastity belt yang masih dipasangkan pada Sita).
S : "oke Boss, terimakasih. (Samuel pun menuju lantai dua menghampiri Sita).
I : "oke aku lanjutkan perbincangan tadi pak Yos"
Y : "jadi seperti apa rencananya?"
I : "aku mau kita memisahkan Sita dari suaminya. Jika kita culik seperti ini, suaminya tentu akan melaporkan kehilangan istrinya kepada pihak kepolisian."
Y : "betul katamu. Lalu bagaimana?"
I : "rencanaku adalah dengan membuat surat palsu penangkapan Sita oleh pihak berwajib atas tindakan pencurian. Nanti kita bersandiwara didepan suaminya. Saya jadi pihak korban, Samuel akan berakting sebagai saksi mata, sementara pak Yos ya sebagai polisi. Begitu rencanaku."
Y : "Apa suaminya nanti akan percaya?"
I : "saya juga yakin kalau suaminya tidak akan langsung percaya begitu saja, karena yang kita tau, Sita itu akhwat solehah. Image nya di kampung terkenal sebagai perempuan alim.
tapi disini kita akan mengajak Sita dalam rencana sandiwara kita nanti."
Y : "apa perempuan itu akan mau diajak membohongi suaminya sendiri?"
I : "tenang, saya punya rencana pak Yos, agar Sita mau membantu kita untuk menipu suaminya.."
Y : "wah, banyak akal juga kamu ya, pantas bisa jadi boss sukses."
I : "haha.. ayo kita ke atas samperin Sita."
(Mereka berdua pun naik ke lantai dua, tempat Sita berada).
POV Indra
Seorang polisi yang menjadi beking usahaku terlanjur melihat Sita dalam keadaan bugil malam ini, sehingga dia menjadi tertarik pada tubuh dan diri Sita. Yang memang termasuk grade A, wajahnya cantik, dan badannya juga aduhai.
Sita, tadinya aku tidak akan membaginya pada oranglain selain Samuel. Aku membaginya pada Samuel karena semata untuk menjinakkan Sita itu sendiri. Namun berbagi dengan polisi ini, tunggu dulu, aku sedikit tidak rela. Namun polisi ini mengancam akan mengobrak-abrik tempat usahaku dengan razia aparat dan pembocoran informasi ke ormas Islam di sekitar sini, yang memang suka berjihad menentang kegiatan semacam prostitusi.
Akan tetapi, aku yang pintar ini tidak akan begitu saja memberikan Sita pada polisi itu. Si polisi harus bisa membantuku mendapatkan Sita. Saat ini Sita masih terikat pernikahannya, jadi pastilah dia harus satu rumah terus dengan suaminya. Aku punya rencana agar Sita bisa jauh dari suaminya namun tidak terkesan jahat seperti penculikan yang sedang ku lakukan terhadap Sita saat ini. Rencanaku sudah ku utarakan kepada si polisi.. besok kami akan melancarkan aksi kami itu.
Namun kini, aku harus dapat meyakinkan Sita agar dia mau masuk ke dalam skenarioku. Ikut berakting membohongi suaminya besok pagi.
Sekarang aku dengan si polisi naik ke lantai dua tempat Sita berada. Ketika sampai di atas, kulihat Samuel sedang menggenjot memek Sita. Eh salah, Sita sedang bergoyang di atas kontol Samuel, dalam posisi duduk di Sofa. Sita menduduki kontol Samuel dan menggoyangkan pinggulnya memutar.
Kudengar Sita terus meracau;
S : "Mmmm...Ooohhh....."
"Kontolmu enak sekali Sam. Aku sangat suka."
"Pinggulku tidak bisa berhenti bergoyang. Ini terlalu nikmat."
"Aaaahhhh.... Aaaahkuuh keluar...." Sita mengejang orgasme di atas Samuel. Kulihat chasty belt yang digunakan Sita tergeletak di lantai.
Sita yang memeknya masih tersumpal kontol Samuel terjatuh ke pelukan Samuel. Kepala dan wajahnya dia sandarkan di bahu Samuel sambil memeluk Samuel dengan erat, terdengar nafasnya yang ngos-ngosan.
Lalu aku melihat ke arah si polisi, kulihat di balik celananya ada sebuah tonjolan. Sepertinya dia terkesima dan terangsang melihat Sita bergoyang di atas Samuel.
Aku meninggalkannya di belakang, sementara aku mendekati Sita..
I : "Hello Sita..." (Sita menoleh kepadaku)
S : "si..isiapa kamu..?"
I : "Aku suamimu Sita." Ucapku sambil memperlihatkan HP milik Danu, dengan wallpaper foto bugil Sita yang ku pasang di layar HP nya.
S : "ke..kenahpaahhpaah HP suamiku bisah adah padamuh.." (Sita menjawab dengan suara yang parau karena habis orgasme, dia sampai tidak sadar kalau dia masih menduduki kontol Samuel dan membenamkannya di dalam lubang memeknya).
S : "jangan-jangan kamu orang yang mengaku sebagai suamiku tempo kemarin lewat chat di HP suamiku?"
I : "ya, 1000% kamu benar Sita."
S : "kurang ajar kamu, kenapa kamu tega membuatku seperti ini?"
I : "bukannya kamu melakukannya atas kemauanmu sendiri Sita..?"
S : "ini gara-gara ramuan yang kamu berikan, itu membuat memekku gatal. Hingga aku tak bisa mengendalikan syahwat ku."
I : "memang dasar kamunya aja yang nakal."
S : "kenapa kamu tega memanfaatkan suamiku? Apa kamu juga orang yang menabrak dan mencelakai suamiku? Jahat kamu."
I : "eh jangan sembarangan ya kamu, justru aku yang menolong suamimu ketika dia jadi korban tabrak lari. Aku yang membiayai semua pengobatan suamimu sampai dia tersadar lalu kabur tanpa tau terimakasih."
I : "kalau kamu tidak percaya, lihat ini semua."
Masih POV Indra
Aku pun mengeluarkan semua bukti pembayaran biaya pengobatan Danu, mulai dari biaya administrasi awal sampai biaya operasi Danu. "Asal kamu tau, suamimu butuh tindakan operasi karena pendarahan parah di kepalanya, bayangkan jika aku tidak ada." Ucapku pada Sita.
Pembuktian ku membuat Sita terdiam seribu bahasa. Mungkin dia bingung sekarang, harus marah atau berterima kasih padaku.
"TAPI, kenapa kamu melakukan ini padaku?" Sita bertanya padaku. Lalu akupun menjawab;
"Tentu saja karena aku tertarik padamu, ketika menolong suamimu yang tergeletak di jalan bersimbah darah,, kulihat dia masih menggenggam HP ini, namun kamu tau? Saat aku mengambilnya, kulihat ada notif pesan darimu, ketika kubuka ternyata kamu mengirimi suamimu sebuah foto seksi, padahal di pesan sebelumya saat ku scroll kulihat foto mu dengan versi akhwat soleha. Tentu saja aku langsung tergiur, juga karena memang fetish anehku yang suka melihat perempuan alim sepertimu menjadi binal sebinal-binalnya."
Penjelasanku membuat Sita kembali diam. Sepertinya dia mulai bisa menerima alasanku.
Sita kembali berbicara padaku;
S : "berarti kamu juga yang merubah penampilanku menjadi seperti ini? Teganya kamu mentatto tubuhku, memasang piercing di bagian sensitif tubuhku juga mewarnai rambutku jadi pirang begini. Bagaimana nanti aku pulang ke rumah? Bagaimana menjelaskan semuanya pada suamiku?"
I : "Kamu tidak perlu menjelaskan semuanya pada suamimu, kamu tinggal menuruti semua perintahku. Besok kita akan pergi ke rumahmu untuk meminta izin pada suamimu agar kamu bisa tinggal disini sebagai lonte."
S : "Hah? Lonte? Tidak. Mana mungkin suamiku mengizinkan..tolong jangan sampai suamiku tau aku sudah berzina.. aku juga tidak mau menjadi lonte disini, aku masih punya harga diri."
I : "heh lonte, kamu bicara membahas harga dirimu, Tapi lihat itu kamu sedang apa, kamu masih memeluk Samuel anak buahku. Kontolnya pun masih kamu benamkan di lubang memek mu. Dan kamu membahas tentang harga diri. Astaga...!!"
S : "Tapi ini nikmat" ucapnya pelan. Aku hampir tidak mendengarnya.
I : "hahaaha, dasar lonte. Ayo cepat turun. Aku mau bicara empat mata denganmu."
Sita pun bangun dan melepas pelukannya kepada Samuel, dan melepas kontol Samuel yang tertancap di lubang memeknya. Ketika kontol Samuel dicabut, terlihat memek Sita meneteskan lendir cinta nya. Kulihat memek Sita kini sedikit menganga, mungkin karena sudah sering digenjot Samuel.
masih POV Indra
I : "ayo ikut denganku ke lantai paling atas." Aku mengajak Sita. Dan tanpa menjawab Sita mengikutiku dari belakang.
S : "si..siapa namamu?"
I : "Indra."
S : "Terimakasih sudah menolong suamiku kemarin." Ucapnya sambil tertunduk terlihat malu-malu kucing.
I : "Aku sebenarnya orang baik, awalnya aku benar-benar memang berniat tulus menolong suamimu yang tak berdaya."
S : "sekali lagi terimakasih... In..dra..!"
I : "sama-sama.. maafkan aku, jika menurutmu aku sudah jahat kepadamu. Ini gara-gara fetish anehku.. sehingga ketika melihat kenakalanmy mengirim foto seksi kepada suamimu, membuat niat jahatku muncul."
S : "untuk hal itu aku bingung harus menjawab apa." Jawab Sita sambil masih tertunduk kepalanya.
I : "dengan penampilanmu saat ini, apakah kamu masih berniat kembali kepada suamimu?" Tanyaku.
S : "tentu saja, aku sangat mencintainya. Dia satu-satunya orang disisiku saat ini. Kedua Orangtua ku sudah meninggal, hanya suamiku yang kupunya."
I : "apa menurutmu suamimu akan menerima yang seperti ini?"
S : "aku tidak tau. Dan aku juga tidak berani pulang dalam keadaan begini. Tolong hitamkan kembali rambutku, buka piercing dan tindikan di tubuhku. Aku mohon."
I : "tenang saja, masalah rambutmu, bukan hal yang sulit untuk merubah kembali warnanya. Tindikkan itu juga bisa dicopot.."
S : "lalu tatto di tubuhku.? Apa aku harus menyetrika kulitku sampai foto itu terhapus oleh luka bakar?"
I : "tenang sayang, jangan panik..itu hanya tatto temporer. Bukan permanen.. seminggu juga hilang, hari ini juga bisa hilang kalo kamu mau mandi memakai minyak tanah. AHahaha..." Aku tertawa untuk mencairkan suasana.. Sita terlihat sangat kaku berbicara padaku.
S : "ih, gak mau. Nanti badanku bau semua.." ucapnya sambil sedikit tersenyum, membuatku senang dan terpana melihat sudut bibirnya ketika tersenyum. Lesung pipinya membuatnya terlihat semakin cantik dan manis.
I : "kamu ternyata memang cantik dan manis ketika aku melihat secara langsung, jauh lebih cantik dari sekedar foto..selama ini hanya kulihat kecantikanmu lewat sebuah foto yang kamu kirim."
*Sita tidak menjawab ku, namun kulihat dia tersipu malu dan ekspresi senang sedikit keluar darinya meski coba dia tahan. Dia suka dengan pujian-pujian ku. Jangan ragukan ilmu ku tentang SSI, aku rajanya.
I : "kamu gak malu ngobrol berdua denganku tanpa sehelai benangpun di tubuhmu Sita?" Aku menyadarkan Sita dari lamunannya
S : "Astaga.. ya Tuhan,,Aku sampai lupa." Sontak diapun mengarahkan tangannya untuk menutupi payudara dan memeknya.
I : "kenapa kamu menutupi tubuhmu? Wanita secantik kamu yang memiliki tubuh yang bagus seperti itu harusnya bisa memamerkannya pada orang-orang. Pernahkan kamu mencermati foto selfie dirimu yang seksi? Terlihat cantik kan?"
S : "maaf, tapi aku dididik sedari kecil untuk menutupi aurat tubuhku sesuai ajaran dan norma agamaku. Boleh aku tau kemana pakaianku?"
I : "aku tidak tau. Baju yang mana?"
S : "ayolah, jangan berbohong.. kamu simpan dimana baju syar'i ku. aku malu terus berdiri di depanmu tanpa pakaian."
I : "heh.. ingat. Sejak tadi di Mall kamu sudah memakai baju seksi. Sekarang kamu tanya aku kemanakan baju syar'i mu.. linglung kamu ya?"
Mendengar perkataanku Sita mengerutkan keningnya , seperti sedang mengingat sesuatu.
Lalu tiba-tiba dia bicara sambil menepuk jidatnya;
S : "astaghfirullah... lagi-lagi ketinggalan di Mall." Ucapnya
I : "kamu ke Mall kerjaanmu nyimpenin baju punyamu, oranglain ke Mall itu beli baju bukannya buang baju."
Masih POV Indra
Suasana hati Sita sekarang sudah mencair terhadapku, meski dia mengobrol dalam keadaan telanjang.
Aku pun mulai memberitahukan rencana ku yang ku utarakan ke si polisi tadi, kepada Sita.
Sita pun meresponnya;
S : "jadi, kamu ingin aku dipenjara? Begitu?"
I : "ya enggak lah, aku hanya ingin menjauhkanmu dari suamimu."
S : "kan tadi aku sudah bilang, aku cinta sama suamiku. Aku gak mau jauh darinya."
I : "kalau kamu tidak mau membantuku, aku juga tidak akan membantu mu untuk merubah kembali penampilanmu. Biarkan suamimu tau istrinya auka berpenampilan seperti seorang lonte."
S : "iya, oke ,iya. Aku mau mengikuti sandiwara mu. Tapi untuk apa kamu menjauhkanmu dari suamiku? Lalu aku tinggal dimana nanti kalau tidak pulang ke rumah?"
I : "jujur saja si polisi itu ingin mencicipi memekmu, Jika aku tidak memberikanmu padanya dia akan menghancurkan salon ini.. dan membongkar usaha prostitusi ku."
S : "AKU TIDAK MAU tidur dengan polisi itu..!!"
I : "ayolah , itung-itung balas budimu karena suamimu sudah aku selamatkan." Aku mengeluarkan jurus andalanku.
I : "lagian nanti kalau kamu gak tinggal di rumahmu, kamu bisa sering ngentot dengan Samuel. Bukannya kamu suka.."
S : "ya sudah , aku mau masuk jadi bagian sandiwaramu. Itung-itung balas budiku karena kamu sudah menyekamatkan suamiku."
I : "haLaaah.. bilang aja karena aku barusan mengingatkan kamu nanti kamu bisa sepuasnya ngentot bersama Samuel."
S : "ya itu juga termasuk alasannya kan..hehe" Sita tertawa kecil.
Akhirnya setelah proses obrolan panjang ku. Sita setuju juga dengan rencanaku. Namun dia meminta syarat untuk mengubah penampilannya lagi malam ini mulai dari rambut hingga melepas tindikkannya karena rencana sandiwara kami, akan dilakukan esok hari. Untuk tatto dia bilang biarin aja hilang pudar sendiri.
Aku pun menyetujuinya. Lalu Sita pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, membersihkan cairan dan keringat bekas pergumulannya dengan Samuel tadi. Juga bekas kejahilanku saat mempermainkan birahinya dengan vibrator dan chastity belt sebelumnya.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 19 . Bidadari Berwujud Iblis Ataukah Sebaliknya?
POV Sita
Namaku Sita, istri Soleha dari seorang lelaki bernama Danu. Setidaknya itulah image dan gelar yang aku dapat dari orang-orang di sekitar rumah dan kampungku.
Namun kini, sepertinya image itu sudah sangat tidak pantas bagiku, sejak beberapa hari ke belakang, aku sudah rusak. Berkali-kali aku telah berzina dengan laki-laki yang bukan suamiku. Aku telah berhasil diperdaya oleh laki-laki bernama Indra.
Akan tetapi, walaupun si Indra ini yang telah berjasa dalam tanda kutip, memperdayaiku. Yang sering menikmati tubuhku malah anak buahnya, Samuel. Manajer dari sebuah tempat prostitusi yang berkedok salon kecantikan. Meski benar, di tempat itu juga melayani kebutuhan-kebutuhan wanita untuk mempercantik diri.
Aku pun ternyata telah diculik oleh Samuel beserta bossnya, Indra. Dan lalu dibawa ke salon ini dalam keadaan pingsan setelah dibius di Mall. Indra pun telah melakukan aksinya merubah penampilanku sesuai fetish anehnya. Kini aku berpenampilan layaknya seorang lonte, dan sepertinya selain merubah penampilanku, sosok Indra sudah berhasil merubah cara berfikirku.
Kemarin saja aku sempat melakukan sesuatu yang disebut eksib, yakni memamerkan aurat kepada publik.
Meskipun tidak sampai telanjang, namun aku yang biasanya sehari-hari memakai gamis atau pakaian syar'i, nekad berjalan-jalan di tempat umum dengan memakai pakaian yang serba minim. Pakaian yang memperlihatkan paha mulus ku, belahan dan tonjolan toketku, serta udel dan perutku yang jelas tidak tertutup kain.
Malam ini, seorang polisi yang menjadi beking tempat ini datang, secara tidak direncana ketika dia memilih-milih lonte yang disediakan oleh Samuel, si polisi justru malah tertarik padaku. Setidaknya begitulah keterangan yang diberikan oleh Indra padaku.
Demi memuluskan rencananya untuk supaya agar polisi tersebut tidak menghancurkan usaha yang sudah dirintisnya ini, Indra berniat untuk memenuhi keinginan sang polisi. Yakni memberikan diriku padanya, membiarkan polisi itu mencicipi tubuh dan lubang memekku.
Aku sempat menolak, namun setelah ku ketahui Indra adalah orang yang telah menyelamatkan suamiku dari kematian, aku sedikit merasa malu padanya karena tidak mungkin bisa mengganti biaya yang telah dia keluarkan untuk pengobatan suamiku yang mencapai ratusan juta. Aku pun menyanggupi untuk membantu Indra menjaga usahanya. Walau sebenarnya aku tidak rela juga tubuhku dijadikan seperti alat pembayaran kepada bekingnya. Indra yang saat ini menculikku akhirnya mempunyai cara lain agar bisa terus memperdaya diriku. Dengan cara menjauhkanku dari suamiku, dan aku bisa bebas untuk hidup sesuai dengan perempuan seperti yang ada si fetish Indra, wanita Solehah namun berpenampilan mirip pelacur.
Tapi sebenarnya aku juga setuju untuk membantu Indra setelah Indra menyebutkan jikalau nantinya aku bebas dari suamiku, aku bisa sering ngentot dengan Samuel. Memang sepertinya aku sudah ketagihan dengan rasa nikmat yang diberikan oleh kontol Samuel kepada memekku.
Dalam skema yang disusun Indra, aku akan berakting terekam CCTV telah mencuri barang.. akupun mengusulkan agar barangnya berupa HP, karena suamiku tahu aku kehilangan HP ku.
Besok adalah hari H sandiwara untuk menipu suamiku.. aku jadi teringat belum mengabari suamiku hingga larut malam begini. Suamiku pasti khawatir, namun aku bisa apa, mengabari pun susah karena mas Danu tidak memegang HP.
Oh Iya, aku menyetujui permintaan Indra untuk ikut dalam sandiwaranya itu dengan syarat mengembalikan penampilanku. Untuk kembali membuat rambutku berwarna hitam dan tindikkan yang dipasangkan agar dicopot. Dia menyetujui syaratku. Dia akan melakukan nya besok pagi sebelum sandiwara kami dimulai.
Lalu karena waktu sudah menunjukkan pukul 2 dinihari, aku memutuskan untuk tidur. Namun aku bingung hendak tidur dimana.. dan aku juga dari tadi masih bertelanjang ria setelah ngentot dengan Samuel. Setelah aku mandi pun aku masih bertelanjang, karena pakaianku lagi-lagi tertinggal di Mall. Sementara baju yang aku kenakan tadi sudah sangat bau aromanya, Tidak memungkinkan untuk kupakai.
Aku pun masih di lantai 3, bersama Indra yang sudah tertidur di meja kerjanya.
Aku tersenyum sendiri melihat imut dan tampannya wajah laki-laki yang mempunyai kelainan ini. Laki-laki yang sudah memperdaya diriku hingga lupa diri seperti ini.
Dia sepertinya memang orang yang baik, buktinya dia mengeluarkan banyak uang untuk biaya pengobatan orang yang tidak dia kenal.
Yang aku pikirkan saat ini, anehnya orang ini, dia yang berhasil memperdayaiku, tapi oranglain seperti Samuel yang justru menikmatiku. Apa untungnya bagi dia.
Dan selanjutnya dia akan membagiku pada bekingnya, seorang polisi bernama Yosef.
Ketika anteng-antengnya memperhatikan Indra yang sedang tidur, tiba-tiba ada orang yang datang. Ternyata Samuel yang naik ke lantai ini.
Sam : "ya ampun, lonteku ini masih saja bugil malam-malam begini. Gak dingin Loe..?"
S : "eh Sam, kukira siapa yang datang. Iya nih, aku gak punya baju ganti."
Sam : "ya memang gak ada stok juga sih di lemari para LC, semuanya sedang masuk laundry. Ayo ikut saja denganku agar kamu tidak kedinginan."
Tanpa menjawab aku langsung mengikuti langkah Samuel. Ternyata menuju lantai bawah,, Dalam pikiranku dia akan mengajakku ke perapian agar hangat, namun setelah ditengok kanan kiri, tidak ada perapian.. Lalu dihangatkan memakai apa?
Sam : "ahei lonte,, sebelah sini..!"
S : " iya tunggu." Aku segera menghampirinya.
Sam : "sini nungging di tikar ini, letakan kepala mu di banyak itu. (Kulihat memang ada bantal di atas tikar itu).
Bagai kerbau yang dicucuk hidungnya, aku menuruti saja kemauannya tanpa protes.
Aku lalu menungging sesuai instruksi Samuel. Sampai tiba-tiba aku dikagetkan dengan Samuel yang berbuat hal diluar nalar padaku.
Sekali hentakan, terasa ada sesuatu masuk ke dalam lubang duburku.
S : "Sam, apa yang kamu lakukan..?" Sulit untukku membalikkan badan karena masih dalam posisi menungging.
Sam : *Diam, nikmati saja." Ternyata Sam memasukkan jari tengahnya ke dalam liang duburku.
S : "jangan Sam, jangan disitu. Haram.. di memek saja Sam. Pliiiisssss...!"
Sam : "memangnya yang ini halal?" Ucap Sam sambil menepuk memekku. Dan,
S : "awww..." Aku sedikit merintih karena tepukan tangan Sam di memekku.
Aku malu ketika dia menanyaiku tentang kehalalan memekku. Tentu saja itu juga haram, karena Samuel bukan suamiku.
Anusku yang terus dicolok-colok oleh jari tengah Samuel merasa sedikit sakit. Soalnya baru pertama kali ada sesuatu yang masuk ke dalam lubang tersebut.
Aku sudah tidak melawan, karena percuma, susah sekali bebas dari pegangan seorang Samuel yang badannya besar. Selain itu Aku juga susah sekali bebas dari kontol Samuel yang besar. Namun itu karena aku yang memang betah ketika memekku diisi oleh kontol Samuel. "'AaaahhH.... Tuhan, pikiranku sudah rusak." Ucapku dalam hati.'
Ketika asik melamunkan kontol Samuel, tiba-tiba terasa Samuel melepaskan mencabut jarinya dari anusku. Aku pun merasa lega.
Namun itu hanya untuk sementara, karena tidak lama kemudian kutengok Samuel memasukkan sebuah benda mirip kontol ke dalam anusku, * bLesssssss.....* "aaaaaaaaaahhhhhh..... " Aku meringis kesakitan.. "Sam tolong Sam, jangan lakukan itu, mending kita ngewe saja ayo daripada kamu masukin itu ke pantatku." Namun Sam tidak mau mendengarkan ku. Dia mengocok benda itu sudah sepuluh menit lamanya. Dan memang kini aku sudah mulai tidak merasa sakit, hanya sedikit perih namun lebih banyak merasakan enaknya..
Sam : "ini namanya di anal sayang." Ucap Sam
S : "itu jelas sodomi namanya Sam..kelakuan para kaum Sodom zaman dulu."
Sam : "iya Lah, terserah kamu nyebutnya apa cantikkkk.." "gimana rasanya?"
S : "Eeeeeeeeummmm.... Aaaahhh... Enak sih."
Sam : "memang gampang ya ngajarin sesuatu yang baru ke cewek polos kaya kamu."
Tapi jujur aku kataian, ini memang mulai terasa nikmat.
Melihatku sedikit merem melek, Sam menambah aksinya, dia semakin menunggingkan pantatku, dan....
*Cleubbbbbb....*
Ya Tuhan, kontolnya masuk ke dalam memekku. Benda mirip kontol tadi juga masih kurasa berada di liang duburku.
Sam : "gimana sayang? Sudah gak dingin kan?"
S : "iya, aaaawwwwhwhhhhhhh.. nikmatnya Sam."
Sam : "yang mana maksudmu yang nikmat? Yang di lubang depan apa belakang?"
S : " Dua-duanya Sam.. dua-duanya terasa nikmat." (Samuel pun melanjutkan aksinya dengan menambah tempo kecepatan kocokkan dan genjotannya di kedua lubangku.)
Aku benar-benar sudah tidak bermoral, malah merasakan kenikmatan dari tindakan asusila ini, tindakkan yang dilakukan para kaum sodom terdahulu. Tapi memang semua sesuatu yang diajarkan dan diberikan oleh Samuel selalu saja terasa nikmat. Aku selalu diajarkan hal baru di hidup ini, tepatnya hal mesum baru.
Baru sekitar lima menit dibegitukan oleh Samuel, aku merasa ingin orgasme.
"Ayo Sam, terus, terus ,terus..kencengin kocokkannya.." pintaku padanya.
"Aku mau sampai.. aku mau muncrat.." yaaah malah berhenti .. Ya, Samuel berhenti dan mencabut kontol serta benda yang ada di lubangku. "Setan kamu Sam..bikin aku kentang Mulu.."
S ; "Ayo cepetan masukkin lagi..!" Pintaku pada Sam.
Sam : "Masukkin yang mana dulu nih maksudnya?"
S ; " dua-duanya.. cepetan ikh. Aku nanggung bentar lagi ngecrot."
Sam : "kamu gemesin banget Sita." Ucapnya sambil menepuk pantat dan menyentil tindikkan di memekku."
S : "aaaawwwwwww.. " (reaksiku saat Sam menyentil tindikkan di klitoris Sita.
Sam : "aku lanjutkan tapi dengan satu syarat.."
S : "iya apa?"
Sam : "besok aku ingin menggenjot mu di depan suamimu."
S : "GILA...mana mungkin itu kulakukan..."
Sam : "begini saja, kita taruhan. Kalau suamimu besok bisa bertahan lebih dari 10 menit enggak keluar ketika kamu kocok kontolnya, Kamu yang menang, tapi kalau dia keluar sebelum 10 menit, kamu harus ngewe denganku di depan suamimu . Bagaimana?
S : "terus kalo aku menang apa hadiahnya?"
Sam : "terserah kamu mau minta apa."
S :" gak mau ah."
Sam : "kalau gak mau ya sudah, aku gak akan lanjut ngewe kamu malam ini..
S : "Eehh, Jangan. Iya, iya deh. Deal kita taruhan. Ayo lanjutkan ngewenya."
Aku menyetujui taruhan konyol bersama Samuel, tapi aku yakin suamiku akan bertahan. Karena biasanya juga ketika ngewe juga, dia bisa lebih dari 15 menit. Apalagi cuman 10 menit.
Samuel pun melanjutkan aksinya mengentotku di dua lubang. Ya Tuhan, nikmatnya. Ini enak.. Uuuuuuhbbhhhh....
AaAAAAAAAAAHHHhhhhhhhhhhhhh.... Aku keluar. Cret ..Crerttttt... Memekku memancarkan cairannya. Aku pun kelelahan dan tertidur dengan kondisiku yang masih telanjang...
Terdengar samar-samar ayam sudah berkokok, aku kembali melewatkan waktu ibadahku
Baru saja tidur selama 3 jam kurang, seseorang sudah membangunkan ku saja. Ternyata itu Indra, sambil masih mengantuk dan mata berat aku bertanya pada Indra.
S : "Apa?"
I : "katanya mau diwarnai lagi rambutnya jadi hitam.." "AyOoo..!"
S : "duuuuuuuh, ngantuk banget akunya nDRA. Lain kali aja dech ya..." Huaaaammpp.." Ucapku setengah sadar dan lalu menguap karena mengantuk sekali.
I : "kamu sih ngewe Mulu sama Samuel, gak tau waktu, siang malam sampe mau pagi begini ngewe Loe mah."
POV Indra
Lah, dasar cewek aneh. Katanya pengen dibalikkin ke penampilan semula. Tapi malah gak jadi. Mana aku udah siapin bahannya , ngeselin..untung cantik Loe...
Hari Selasa pagi, cuaca cerah. Mendukung sekali terhadap rencanaku hari ini. Karena Sita tidak jadi aku permak ulang, aku pun memutuskan untuk mencari sebuah konter. Sebagai lokasi untuk perekaman CCTV proses Sita mencuri HP. Semoga aktingnya bagus.
Ku jelajahi pinggiran jalan raya, kulihat toko-toko HP belum ada yang buka. Beda dengan toko baju, ada beberapa yang sudah buka..
Akupun masuk ke salah satu toko, karena teringat tadi Sita masih bugil saja di salonku.
Aku pun membelikan CD+BH serta baju kaos putih lengan panjang yang berbahan tipis, serta crop top agar pusarnya terpampang saat dipakai. Dan ketika Sita berkeringat nanti, bajunya akan menerawang.
Untuk celananya, aku memberikan celana lebar saja, takutnya kalo semacam mini jeans ukurannya tidak cukup. Soalnya bahannya tidak melar.
Harus nunggu satu jam dulu, baru ada konter HP yang buka. Namun negosiasi ku meminjam tempatnya gagal. Dia tidak mau ikut terlibat bilamana nanti ke depannya ada apa-apa. Padahal strategis sekali tempatnya, juga ada CCTV nya..
Aku pun mencari toko HP kembali, toko yang bisa kusewa untuk sandiwara ku.
Muter, muter ,muter, muter.. dan Doorrrr...
Dapet juga yang dicari-cari. Pemilik konter setuju, ketika aku beralasan untuk keperluan konten YuTub. Dan aku pun membayar dengan harga mahal.. rencana pengambilan rekaman CCTV kulakukan pagi ini, dan setelahnya kami nanti menuju rumah Sita untuk proses sandiwara penangkapan Sita.
Setelah menemukan konter HP yang cocok. Aku langsung kembali ke salon untuk menjemput Sita untuk segera melakukan <a href="http://perekaman.Singkat" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener">perekaman.Singkat</a> cerita , aku pun <a href="http://sampai.Aku" target="_blank" class="link link--external" rel="nofollow ugc noopener">sampai.Aku</a> bangunkan Sita yang masih tertidur, dia kini sering melupakan ibadahnya.. yang dia kerjakan hanya ngewe, ngewe dan ngewe.
Aku mulai menghubung Pak Yos, bahwa aku sedang proses pengambilan rekaman CCTV bukti Sita telah melakukan tindakan kriminal, pencurian satu buah unit Handphone.
Sita yang kini memakai pakaian yang aku belikan tadi mulai melakukan aksinya. Meskipun dia perempuan introvert tadinya, namun melihat aktingnya saat ini terlihat sekali dia pandai bersosialisasi. Malah aku yang berakting sebagai penjaga konter yang merasa canggung dan nervous. Padahal ini untuk rekaman CCTV bukan untuk adegan film.
Akhirnya kudapatkan juga rekaman bukti CCTV ini. Untuk diperlihatkan kepada Danu, suami Sita. Kini aku akan menjalankan rencana ku. Sita nantinya seolah akan dibawa untuk ditangkap dan diadili oleh pihak berwajib, padahal dia akan tinggal di tempat prostitusi ku bersama para perempuan-perempuan yang sudah jadi lonte disana. Kami akan beralasan kalau Sita semalaman menginap di Polsek setempat karena kedapatan mencuri. Kurasa ide ini sudah sangat brilian.. tinggal eksekusinya saja nanti.Pak" Yos sudah datang, Samuel pun yang akan berakting sebagai orang pengawas CCTV sudah siap untuk segera berangkat. Sita pun keluar dari ruangan salon, dengan sudah memakai pakaian full dengan jilbabnya. Dia tidak mau terlihat sebagai lonte oleh tetangga dan orang-orang yang mengenalinya. Sehingga tadi kami membeli pakaian tertutup untuk Sita sepulang membuat rekaman <CCTV.Akan tetapi, Sita tetap memakai baju seksi yang tadi di dalam pakaian gamisnya.
30 menit lebih, waktu yang kami butuhkan untuk bisa sampai di kampung Sita. Terlihat orang-orang di sekitar memperhatikan kami, karena di antara kami ada orang yang menggunakan seragam kepolisian. Sehingga membuat para warga kepo, bahkan ada yang mengintip dari balik jendela rumahnya saking keponya.Setelah sampai di depan pintu rumah Sita.
"Tok tok tok..!"Assalamualaikum.. ucap pak Yos.
Kemudian dari dalam rumah keluar Danu dengan masih diperban kepalanya.
D : Danu asli
D : /waalaikumsalam.wr.wb.. ada apa yah pak?"
Y : " apa benar ini rumah dari perempuan yang bernama Sita..?"
D : "iya benar,, bisa kita bicara di dalam saja pak? Tidak enak banyak yang menguping di luar."
Y : "oke, kami akan masuk."
D : "sebentar Pak saya mengambil dulu air minum."
Danu pamit ke dapur, Sita hanya terdiam menunduk. Sangat meyakinkan sekali aktingnya. Aku dan Samuel juga masih belum kebagian dialog. Pak Yos memang polisi asli makanya tidak perlu akting pun sudah jadi.Setelah Danu kembali dengan membawa air minum di atas nampan. Pak Yos selaku pihak berwajib langsung bicara;
Y : "jadi begini Pak, maaf, bapak ini siapanya Dek Sita?"
D : "Saya suaminya Pak."
Y : "oh, kebetulan sekali. Berarti bapak lah yang menjadi orang selaku penanggung jawab atas tindakan kriminal istri anda, dek Sita
D : "tindakan kriminal? Bagaimana mungkin Pak. Istri saya perempuan baik-baik. Tindakan kriminal seperti apa yang bapak maksud?"
Y : "istri anda kedapatan kepergok mencuri satu buah unit handphone keluaran terbaru."
D : "Mah, apa benar begitu? Kenapa mamah melakukan hal tercela seperti itu.(Namun Sita tidak menjawab dan cuma tertunduk).
D : "saya masih tidak percaya Pak, maaf."
Y : "ini saya sengaja kesini membawa surat penangkapan untuk istri bapak, istri bapak memang dari semalam sudah ditahan di Polsek, namun untuk menindaklanjuti hal tersebut. Kami perlu tandatangan bapak sebagai penanggung jawab atas ditangkapnya istri bapak."
Y : "dua orang yang saya bawa kesini ini adalah pemilik dari konter yang HP nya dicuri oleh istri bapak."
Masih POV Indra
Aku dan Samuel pun menganggukkan kepala pertanda ucapan polisi tersebut benar..
Lalu aku mengatakan;
"Pihak kami sudah membawa bukti rekaman CCTV, sebagai bukti untuk meyakinkan bapak bahwa istri bapak memang terbukti bersalah.
Samuel pun memutar rekaman itu di sebuah laptop dan menunjukkannya kepada Danu.
D : "HAHAHA, ini jelas salah Pak. Itu bukan istri saya.. bapak lihat sendiri istri saya disini selalu mengenakan pakaian syar'i.. Sementara pelaku yang terekam di CCTV , berdandan sangat seksi dan bahkan berambut pirang. Istri saya berambut hitam. Masa bapak tidak bisa membedakan orang sih.
Y : " Dek Sita, kesini. Buka gamis dan hijabmu." Pinta pak Yos kepada Sita."
D : "APA-APA An bapak ini, seragam saja kepolisian, yapi tidak punya akhlak dan etika. Menyuruh istri orang membuka pakaiannya."
Y : "KAMU DIIAAAM DULU...!!!!!!! Memotong omongan saya terus dari tadi kamu ini Ya. (Pak Yos menggertak Danu dengan nada tinggi membuat nyali Danu ciut dan diam).
Y : "bukannya kamu ingin bukti.. ayo dek Sita buka..cepat...!!!"
(Sita pun mengangguk lalu melepas gamis, dan jilbabnya.)
Mulustrasi penampilan Sita setelah melepas gamisnya di depan Danu;
Betapa kagetnya Danu melihat penampilan istrinya Sita saat ini, istri Solehah nya berpenampilan bak lonte. Dia pun berdiri mematung tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan saksikan...
Semua orang disitu tersenyum sumringah, kecuali Danu yang ternohok merasa kaget, dan juga Sita yang memalingkan muka dari Danu karena merasa malu.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 20 . Siapa Yang Menang?
POV Sita
Sesuai instruksi dan kesepakatan dalam rencana, aku membuka gamisku di hadapan para lelaki ini.. di hadapan suamiku juga, mas Danu.
Jantungku berdegup kencang sekali. Aku gemetar menunjukkan keseksian dan kebinalanku di hadapan suamiku. Ini kulakukan untuk pertama kalinya meski sudah tiga tahun kami menjalin rumah tangga.
Setiap berhubungan badan, lampu kamar pun selalu diredupkan oleh mas Danu. Maka dari itu, aku merasa kalau tubuhku pernah dilihat jelas oleh mas Danu..
Tapi jujur saja, mengenakan pakaian minim seperti ini di hadapan suamiku membuatku merasa terangsang. Namun aku belum berani mengarahkan pandanganku terhadap suamiku. Aku hanya bisa menunduk di hadapan suamiku
Seperti perjanjian kesepakatan antara aku dengan Samuel. Taruhan yang sudah kami sepakati, waktunya dihitung mulai dari ketika aku melepas gamisku dan menunjukkannya pada suamiku. Ku tatap Samuel, dia mulai menghidupkan stopwatch yang dia bawa untuk segera menghitung mundur waktu selama 10 menit. Sesuai perjanjian.
Ketika tanpa sengaja aku melirik ke arah selangkangan suamiku, ya tuhan, di balik celana sayur suamiku kulihat mulai terlihat sebuah tonjolan. Mungkinkah itu kontol mas Danu, atau hanya sekedar lipatan kain yang terselip.
Aku mulai mendekati suamiku dengan fokus mataku terus tertuju pada tonjolan di celananya.. "' sayang, tolong menangkan taruhanku"..ku berbicara dalam hati."'
Suamiku yang sedang berdiri karna syok, tambah syok ketika aku tiba-tiba berlutut di depan selangkangan nya.. lalu kuraih resleting celana suamiku, dan menurunkannya hingga celana suamiku berhasil kutanggalkan.. dan benar saja, tonjolan itu berasal dari kontol suamiku yang sudah ngaceng , yang sange karena melihat penampilanku.
S : Sita
D : Danu
S : "lihat sayang, kontolmu sudah ngaceng, apa karena melihat penampilanku yang seksi ini?" Aku menggoda suamiku. Namun sedikit kecewa karena ukuran kontolnya kalah dari miliknya Samuel.
D : "hentikan sayang, apa yang kamu lakukan.. disini sedang ada tamu."
S : "biarkan aku memberikanmu kenikmatan sebelum hari ini aku masuk penjara dan tak bisa menemuimu."
POV Sita
Aku pun mulai melahap kontol itu, suamiku terlihat kaget. Karena seumur hidupnya belum pernah kusepong kontolnya, karena saat bersama suamiku, ku anggap kelakuan begitu adalah hal yang tabu dan dilarang agama.
"'Tolong bertahanlah 10 menit saja, agar aku tak kalah taruhan dan tidak harus melukai perasaanmu dengan bersetubuh dengan Samuel di depan matamu sayang." Ucapku dalam hati.'
Jika saja suamiku dapat kuberitahu soal taruhan itu, namun sayangnya Samuel membuat aturan..jangan sampai suamiku tahu soal taruhan ini.
Ya Tuhan, semoga suamiku dapat bertahan.
Setelah kurasa cukup menyepong kontol suamiku, aku mendorongnya hingga dia terjatuh terlentang di lantai, aku pun bergegas menduduki kontol suamiku. Kini aku bergoyang di atas suamiku dengan posisi sex Woman on Top. Kulihat suamiku tidak melakukan perlawanan, mungkin karena masih syok melihat penampilanku yang sekarang.. aku yang memang sudah mulai naik syahwatnya ini, terus fokus menggoyangkan pinggulku sambil sesekali menatap ke arah Samuel, lawan taruhanku, aku tersenyum padanya.
Sebenarnya dua pilihan yang ditawarkan oleh taruhan itu, tetap akulah yang pada akhirnya akan merasakan kenikmatan, dari suamiku atau dari Samuel. Samuel mengangkat stopwatch nya dan memperlihatkannya padaku. Ini baru 5 menit atau setengah jalan. Ketika tepat 10 menit nanti, keluar atau tidak, puas atau tidaknya aku maupun suamiku..aku harus langsung berhenti dan mencabut kontol suamiku. Semoga suamiku bertahan. Aku masih tak sanggup bila harus ngewe dengan Samuel di depan suamiku, meski kini aku sudah mulai binal.
POV Danu
Hari ini Sita pulang dengan ditemani beberapa orang dan salah satunya adalah seorang aparat kepolisian. Sementara dua lainnya adalah pemilik toko yang menjadi korban aksi pencurian satu unit HP yang dilakukan istriku. Aku tidak percaya istriku sampai nekad mencuri, apa karena dia kehilangan HP nya dan aku tidak bisa membelikan nya kembali sehingga dia lebih memilih mencuri. Pantas saja dia tidak pulang semalam, ternyata dia ditahan di Polsek.
Namun aku terkaget-kaget, sangat tidak menyangka hal yang kedua. Selain tidak menyangka istriku nekad mencuri, aku tidak percaya juga melihat penampilan istriku sekarang. Dia terlihat bak lonte sekarang, jauh sekali dari image seorang akhwat solehah, dengan rambut diwarnai pirang, dan mau berpakaian seksi begini.
Entah apa yang merasukinya, dia yang melihatku mematung malah menghampiriku dan tiba-tiba bersimpuh di depan selangkanganku, dia membuka celanaku dan mulai menjilati kontolku. Sesuatu yang belum pernah istriku lakukan selama 3 tahun umur pernikahan kami. Saking enaknya perbuatan istriku padaku, aku sampai tidak menghiraukan bahwa di depan kami ada beberapa orang yang menonton aksi istriku padaku.
Semenit lebih dia menjilati dan mengulum kontolku, istriku mulai melucuti pakaiannya sendiri, badannya yang kudapati memiliki beberapa tatto dan puting, pusar serta mekinya yang terdapat tindikkan. Membuatku sange melihatnya. Impianku melihat istriku menjadi istri binal terwujud hingga membuat kontolku ereksi maksimal. Sensasi yang luar biasa bagiku.
Istriku Sita lalu mendorongku hingga aku terjatuh terduduk, dia tersenyum padaku, dan lalu dia menduduki kontolku dengan lubang memeknya sehingga, "slebbbb" kontolku yang ngaceng total ini pun masuk seutuhnya ke dalam lubang meki Sita. Dia memposisikan diri membelakangiku, aku yang terbaring sementara Sita bergoyang di atas kontolku sambil menatap ke arah para lelaki yang menjadi penonton. Sungguh kurasakan nikmat luar biasa, hingga aku sudah tidak mempedulikan para penonton.
Rasa malu ku hilang.. kurasa Sita sudah menggoyangkan memeknya lebih dari 5 menit. Aku pun juga mulai merespon dengan sedikit menggerakkan kontolku untuk menambah rangsangan pada memek istriku. Beberapa menit kemudian, disaat sedang nikmat - nikmatnya, Sita tiba-tiba mencabut memeknya dari kontolku.. Sehingga kontolku ngaceng bebas berdiri tegak di posisimya. Ada apa ini, kenapa dia berhenti..aku masih ingin menusukkan kontolku ke memeknya..
Dan kulihat lagi, Sita bergegas berpakaian kembali tanpa mempedulikan ku yang merasa kentang. Kulihat para lelaki yang menonton itu menertawakan ke kikukan ku. Ya, aku bingung dengan apa yang terjadi, Sita tiba-tiba melepaskan kenikmatan yang sedang aku raih. Bahkan tanpa permisi sama sekali dia malah kembali berpakaian.
Lalu setelah berpakaian, Sita kembali menghampiriku, aku berpikir dia akan melanjutkan aksinya namun dia malah berkata ;
S : "Maaf Mas, aku sudah harus pergi."
D : "tapi sayang, aku kentang banget, masih sange. Ayo lanjutkan sebentar saja."
S : "kamu gak malu mas, ngewe bareng aku ditontoni mereka..?"
Ucapan Sita menyadarkan akal sehatku, benar aku kini merasa malu. Merasa malu karena sudah terlihat menikmati dan kini sangat malu karena ditinggal saat kentang, dan barusan aku memohon pula kepada istriku untuk melanjutkan persetubuhan kami.
Pak polisi yang sedari tadi diam kini berbicara padaku;
Y : "'maaf pak Danu, istri anda sudah harus segera kembali kami tahan. Prosedur dari atasan kami sudah tertulis begitu.. waktu istri Pak Danu disini sudah habis."'
Aku hanya tertunduk lesu dalam keadaan terbaring telanjang bulat, dan dengan kontolku yang masih ngaceng maksimal.
Aku mengangguk tanda setuju melepas kepergian istriku. Kemudian aku duduk, dan mulai bertanya kepada aparat itu;
D : "bagaimana jika aku ingin mengunjungi istriku? Apa bisa setiap saat aku ke Polsek?"
Y : " mohon maaf pak Danu, istri anda sekarang belum menjalani persidangan, maka dari itu belum bisa dikunjungi hingga persidangan memutuskan hasil bersalah atau tidaknya istri bapak. Begitu pak, harap bapak mengerti dengan aturan hukum yang sudah tertulis."
D : "Baiklah, aku mengerti Pak. Tolong pastikan istriku selalu dalam keadaan sehat."
Lalu mereka pun pamit dan semuanya keluar dari rumahku untuk kembali ke Polsek tempat Sita diproses. Sita pun kembali memakai pakaian gamisnya sebelum keluar rumah. Dia pun pamit mencium tanganku, dan iseng mengelus kontolku sebelum dia keluar rumah.
Akupun merelakan melepas kepergian istri tercintaku,,. Sementara aku yang masih telanjang dan masih dalam keadaan sange, kemudian mengunci pintu rumah dari dalam, lalu memutuskan untuk masturbasi mengocok kontolku sendiri sambil membayangkan kebinalan istriku.
***Sita tertawa riang di dalam mobil, karena berhasil menang dari Samuel dalam taruhannya. Sita juga menertawakan kekentangan para pembaruan cerita ini,,, Eh menertawakan kekentangan suaminya tadi. Terlihat muka suaminya seperti orang bodoh melongo kehilangan kenikmatan nya secara tiba-tiba.
Harusnya, jika Sita yang masih dalam keadaan normal.. normalnya seorang Sita si akhwat alim dan Solehah yang dulu. Dia tidak akan malah asyik menertawakan kekonyolan dan kekentangan suaminya seperti sekarang ini, dia yang dulu pasti akan menangis meratapi nasibnya yang akan segera menjadi budak sex Indra dan kolega di hari-hari ke depan. Namun malah raut wajah bahagia yang dia tunjukkan saat ini. Bahkan saat ini, di jok belakang, dia sedang berciuman penuh nafsu dengan Samuel.
Sementara di jok depan, Indra terlihat mengeluarkan senyum kemenangan. Dan pak Yosef melihat melirik-lirik aksi Sita dan Samuel di belakangnya, dia merasa sudah tidak sabar ingin mencicipi memek Sita dan merasakan kebinalannya.
SITA si istri orang, si akhwat alim dan Solehah ini, sekarang sudah berhasil diperdaya dan ditaklukan oleh sang maestro menakluk wanita alim, Indra dan kolega.
BERSAMBUNG...
==============
Episode 21 . Sita Tetaplah Sita
POV Danu
Namaku Danu Yudistira. Tiga tahun lalu aku menikah dengan wanita yang dipilihkan oleh orangtuaku. Begitu juga dengan wanita itu, dia pun dijodohkan oleh orangtuanya kepadaku.
Namun meskipun aku menjalani rumahtangga akibat dari perjodohan dari orangtua, aku sangat menyayangi istriku, selain dia istri Solehah, baik, dia juga pandai masak dan ilmu agamanya lumayan tinggi, karena dulu katanya dia pernah belajar di pesantren. Sebagaimana kehidupan di pesantren, pergaulan hanya sebatas di dalam asrama, waktu mengaji yang lumayan padat membuat jarang ada waktu kosong untuk para akhwat disana melakukan hal yang sia-sia. Sehingga begitulah sifat Sita istriku sekarang .
Pemikirannya kolot, keluar rumah pun hanya sebatas ikut kajian dan belanja keperluan sehari-hari.
Akan tetapi, kejadian hari ini membuatku syok.
Istriku Sita yang kesehariannya selalu berpakaian tertutup, Rabu siang ini dia berpenampilan seperti seorang perempuan jalang.. baju seksi, rambut pirang, serta tindikkan dan tato ditubuhnya membuat bulu kudukku berdiri. Aku sange melihat penampilan istriku.
Apalagi ketika dia untuk pertama kalinya seumur perkawinan kami melakukan sex oral kepadaku. Dia menyepong kontolku dengan sangat lihai dan lembut, tanpa mengenai giginya sedikitpun. Lalu dilanjutkan dengan tingkah liarnya yang mendadak agresif menindih tubuhku lalu melakukan posisi woman on top. Dia begitu eksotis menggoyangkan pinggulnya di atas kontolku.
Memek istriku terasa sangat lembab dan nikmat sekali siang hari ini.
Tapi amat disayangkan, baru sekitar sepuluh menitan dia menghentikan aksinya. Mencabut kontolku dari memeknya dan meninggalkanku begitu saja.
Aku merasa kena tanggung, perasaan sange ku yang baru akan naik tiba-tiba terasa hampa, membuatku kikuk di hadapan Sita serta di hadapan para lelaki yang datang bersama Sita.
Bahkan selanjutnya mereka pergi dari rumahku ketika aku masih merasa sangat sange, kontolku saja masih berdiri tegap. Teganya istriku meninggalkanku dalam keadaan kentang begini.
Aku pun menuntaskan rasa sange ku dengan cara mengocok kontolku sendiri. Sambil membayangkan aksi Sita tadi. Dan membayangkannya ngewe bersama ketiga lelaki tadi. Ooowwhwhh... Aku tak kuasa menahan perasaan ini. Baru membayangkan Sita ngewe dengan lelaki lain saja sudah membuatku sangat terangsang dan bahkan sampai akhirnya aku klimaks memuncratkan air mani ku.
Sita yang sudah terlihat binal seperti yang aku inginkan selama ini justru kini harus meninggalkanku karena melakukan tindakan kriminal, menyebabkan dia harus ditahan hingga persidangan tiba. Setidaknya begitulah penjelasan petugas kepolisian yang tadi membawa Sita.
"Semoga kamu baik-baik disana dan selalu diberikan kesehatan." Maafkan aku yang tak bisa berbuat apa-apa.
(Sementara Danu Coli di rumahnya pasca dibuat kentang oleh istrinya, di lain tempat, Sita sedang menikmati hadiah taruhannya).
POV Indra
Kulihat dari spion di depanku, Sita berada di jok belakang mobilku bersama Samuel, dia begitu rakusnya berciuman dengan Samuel hingga peraduan bibir dan lidahnya mengeluarkan bunyi gemericik air. Mereka berdua saling menghisap lidah dan bibir satu sama lain.
Mendengar dan melihat apa yang mereka lakukan, membuatku ikut terangsang.. sedikitnya kontolku mulai berontak.
Begitu juga pak Yos yang sedang berada di jok depan bersamaku. Dia terlihat memegang isi celananya dari luar. Dia juga terangsang.
Bagaimana tidak terangsang , jika melihat seorang perempuan dengan jilbab lebar dan gamisnya tengah berciuman penuh nafsu dengan lawan jenisnya. Bahkan kini Sita naik duduk ke pangkuan Samuel, dan kembali menciumi Samuel sambil berada dipangkuannya.
Pak Yos tiba-tiba bertanya padaku;
Y : "jadi, mau kita bagaimana kan akhwat lonte ini?"
I : "Dia sudah jinak, tinggal kita poles sedikit lagi, dan dia pun akan jadi pelacur paling berkelas di tempatku." Hahaha (aku tertawa puas).
POV Sita
Beberapa saat sebelum aku mengikuti rencana sandiwara Indra dan kolega untuk menipu suamiku, Indra mulai membuka semua fakta yang telah terjadi padaku. Secara terperinci dia menceritakan bagaiman awal mula dia punya niat jahat kepadaku.. ya , aku sebut itu adalah niat jahat, merubah akhwat alim berjilbab sepertiku menjadi seorang lonte.
Sampai pada titik penjelasan mengenai perubahan diriku, kenapa bisa sangat kecanduan dan mau melakukan sex bebas. Ternyata sesuai apa yang ku duga. Aku yang mulai curiga dengan ramuan herbal penyubur yang diberikan suami palsuku, alias si Indra ini.
Ternyata memang itu adalah obat perangsang super, pantas saja di hari ketika pertama kali aku meminumnya, aku begitu sangat terangsang sampai-sampai melakukan sesuatu yang tidak pernah kulakukan seumur hidupku yakni masturbasi dengan cara colmek sendiri.
Dan ya Tuhan, bodohnya aku, ketika aku kehausan saat tidak ada air galon, malah aku meminumnya kembali, dan kembali terulang saat aku terbangun tengah malam kembali kumeminumnya.
Sebelum berangkat ke rumahku untuk menemui suamiku, Indra memaksaku untuk meminum dua buah pil, dia dengan jujur mengatakan kalau benda itu ada obat pil perangsang. Aku pun mau tak mau memasukannya ke dalam mulutku, lalu dibantu dengan air mineral untuk bisa menelan kedua buah pil tersebut.
Dan akibatnya, ketika sampai di rumahku, tubuhku mulai merasakan sesuatu yang aneh. Aku mulai merasa gerah, dan seperti efek ramuan perangsang yang kemarin, memek ku juga mulai terasa lembab dan basah, namun kali ini agak berbeda rasanya. Seperti ada sensasi denyutan pada memekku yang cukup membuat memekku merasa gatal kembali.
Ketika seorang polisi yang menjadi beking Indra menjelaskan kepada mas Danu, bahwa aku telah melakukan pencurian, terlihat di rekaman CCTV yang ditunjukkan polisi itu kepada suamiku seorang perempuan yang berdandan seperti lonte mencuri sebuah unit Handphone di sebuah konter. Dan perempuan itu adalah Aku, Sita. yang dengan secara sadar atau entah tak sadar mau melaksanakan permintaan mereka untuk mengikuti sandiwara yang direncanakan.
Karena suamiku tidak percaya perempuan seksi yang ada di rekaman itu adalah diriku yang diketahui begitu alim di mata suamiku. Aku pun disuruh melepas gamis yang tengah aku pakai, untuk memperlihatkan penampilan jalangku di depan suamiku seperti pada rekaman CCTV.
Aku yang sedang fokus merasakan setiap denyutan di memekku, secara refleks mengikuti instruksi yang mereka berikan. Aku melepas gamis dan jilbabku. Pikiran dan syahwat ku yang sedang kacau membuat yang ada di pikiranku hanya ingatan betapa nikmatnya ketika aku bercinta dengan Samuel.
Kulihat kemudian mas Danu berdiri, sepertinya dia kaget dengan kenyataan yang harus diterima kalau istrinya memanglah perempuan jalang yang ada di rekaman CCTV.
Tiba-tiba Samuel membisikkan ku sesuatu, "Hey lonte,, lihat celana suamimu. Sepertinya dia sange melihatmu sampai kontolnya ngaceng. Ayo kita mulai taruhan kita..!!"
Aku yang memang sedang dalam pengaruh obat perangsang, tidak berfikir panjang langsung menghampiri selangkangan mas Danu, tapi dia hanya diam saja. Aku pun mulai memelorotkan celana yang dipakai suamiku. Benar saja suamiku sange melihat penampilan ku, lalu aku mulai menyepongnya, terasa batang kontol suamiku berdenyut di dalam mulutku. Dia benar-benar terangsang, namun anehnya dia hanya terdiam berdiri sambil memandang kepadaku. Aku pun memandangnya sambil terus menyepong kontolnya. Hingga kurasa kontol suamiku sudah ngaceng maksimal, aku langsung mendorongnya hingga terjatuh dalam posisi duduk terlentang. Langsung saja seketika itu aku memasukan kontol suamiku dengan cara mendudukinya. Tapi posisi Ku malah menghadap ke arah Indra dan kolega, bukannya menghadap muka suamiku.
Aku pun mulai menggoyangkan pinggulku agar kontol suamiku bisa menggaruk gatalnya lubang memekku saat ini, tanpa perlawanan dari suamiku justru aku merasakan kalau dia mulai mengikuti permainanku dengan sedikit menghentak-hentakan kontolnya dari bawah.
Sepuluh menit berlalu, sesuai instruksi dari Samuel aku harus berhenti di Menit itu juga karena waktu taruhan sudah berakhir di menit ke 10.
Aku menang, aku merasa lega karena tidak harus ngentot dengan Samuel di depan suamiku. Tapi kutengok suamiku begitu kecewanya aku tinggalkan begitu saja, aku tau dia merasa tanggung sekali.
Tapi maafkan aku Mas, aku saat ini hanya bisa mengikuti perintah mereka, akupun tidak tau mengapa tubuhku selalu saja mengikuti apa yang mereka suruh, tubuhku tidak bisa menahan kemauan syahwatku untuk segera dipuaskan.
Setelah beberapa kata penutup, kami pun pergi meninggalkan suamiku yang masih telanjang dan nafasnya terdengar berburu. Kasihan kamu Mas, sedang tinggi-tingginya syahwatmu aku harus mengakhiri persetubuhan kita.
Aku yang seperti sudah kesetanan malah ikut menertawakan kelucuan ekspresi suamiku saat kutinggak begitu saja di puncak birahinya.
Selain suamiku yang merasa belum terpuaskan, aku juga sangat merasa kentang, hingga secara naluriah aku mulai berbuat mesum dengan Samuel di kursi belakang mobil saat di perjalanan. Aku sudah tidak memikirkan resiko apapun, resiko bisa saja terlihat dari luar mobil,.seorang akhwat yang berhijab sedang berciuman dengan seorang lelaki di dalam sebuah mobil.
Jauh Di dalam relung pikiranku, ya Tuhan kenapa tubuhku tidak bisa menahan semua ini, aku benar-benar selalu mengikuti naluriku yang seperti binatang. Dimana sange aku langsung ngewe.
Sekarang pun aku mulai duduk dipangkuan Samuel sambil memeluknya, dengan keadaan memekku yang tertancap sebuah kontol. Aku bahkan sudah lupa dimana aku berada dan siapa saja yang ada dalam mobil ini.
Beberapa menit kemudian, aku pun orgasme dahsyat hingga cairan squirt ku membanjiri jok belakang. Namun setelah gelombang orgasme ku, aku bagai tersadar dari sebuah mimpi. Aku benar-benar sadar. Ya Tuhan, apa yang barusan aku lakukan..aku kembali berzinah dengan Samuel. Ketika pikiranku mulai normal seketika aku cepat-cepat melepaskan kontol Samuel dari memekku dan bergeser ke kursi di pinggirnya. Aku menohok pada ketiga orang itu, dan air mata terasa mulai menetes. Menyesal atas apa yang tadi dan baru saja aku lakukan.
Masih POV Sita
"Kenapa Sita...? Kamu sudah tersadar?" Tanya Indra padaku.. sementara aku hanya terdiam dan meringkuk di belakang, aku berusaha menutupi auratku d depan mereka.
"Terimakasih karena sudah melaksanakan tugasmu dengan sangat baiknya." Ucap Indra.
Apa maksud perkataannya, aku sama sekali belum mengerti.
Lalu dia menjelaskan padaku;
"Kamu harus tau, pil yang tadi ku minumkan padamu adalah obat perangsang level dua, lanjutan dari tahap yang kemarin kusebut ramuan penyubur. Sementara pil yang satu lagi, salah satu pil dari dua yang kamu minum tadi. Itu adalah sejenis obat-obatan terlarang, . Itulah yang membuatmu tadi seperti kehilangan akal sehat dan tidak merasakan malu sama sekali."
Aku pun tidak percaya, dia telah memasukkan barang ilegal kepadaku, aku dicekokinya dengan narkoba. Pantas saja tubuhku seperti tanpa pikir panjang selalu mengikuti naluri dan nafsu syahwatnya. Aku benar-benar sudah dirusak oleh seorang laki-laki bernama Indra ini.
"Tapi kenapa aku sekarang seperti terbangun dari mimpi, kenapa tiba-tiba aku merasa tersadar. Apa kalian menghipnotisku?" Tanyaku pada mereka.
I : "Tidak Sita, efek obat terlarang itu akan hilang ketika kamu mengalami orgasme. Atau sesuatu yang sama seperti orgasme yang mampu melepaskan stress di pikiranmu."
S: "aku tidak mengerti."
I : "tahukah kamu, ketika seseorang mengalami orgasme, stress dan rasa cemas yang ada di pikirannya akan hilang, karena orgasme itu menghasilkan endorfin yang melepaskan rasa kebahagiaan dan membuat pikiran rileks. Dengan kata lain, efek obat itu kalah oleh endorfin yang keluar saat proses orgasme."
Aku mulai mengerti, itulah kenapa aku tiba-tiba merasa seperti terbangun dari mimpiku saat sedang berada di pangkuan Samuel, karena aku orgasme tadi.
Masih POV Sita
Kini, rasa penyesalanku kembali muncul. Bagaimana caraku untuk bisa melepaskan diri dari mereka. Jika aku masih bersama mereka, pasti segala cara mereka lakukan untuk merusak iman dan akhlakku.
Dan sekarang aku tidak bisa mengharapkan suamiku datang menolongku, karena yang dia tau aku sedang ditangkap dan diproses oleh polisi atas kasus pencurian. Maka dari itu tidak mungkin dia akan mencari ku dan menyelamatkanku.
Aku yang sudah terlepas dari pengaruh obat perangsang dan obat terlarang dari Indra kini sedang dibawa oleh mereka bertiga menuju kembali ke markas. Aku juga masih ingat, tujuan ku dibawa adalah untuk mendidikku menjadi budak sex yang patuh dan menjadikanku lonte serta alat pemuas bagi mereka. Seorang oknum polisi yang ada di depanku juga kini sedang meminati untuk mencicipi lubang memekku.
Tentunya pasti selanjutnya aku akan diserahkan kepada oknum polisi ini oleh Indra. Karena Indra juga diancam usahanya oleh si polisi. Aku malah berharap bisa meminum dulu obat perangsang tadi, agar aku melakukan hal tersebut secara tidak terlalu sadar. Karena akan sangat menyiksa batinku ketika aku nanti merasakan gejolak pikiran antara menikmati enaknya bersetubuh atau melawan demi harga diri dan imanku. Ku bilang enak dan nikmat, karena jujur harus ku akui juga, pengalaman yang diberikan Samuel padaku sangat berbekas, dan memang kontolnya lebih enak dan nikmat dibandingkan dengan kontol suamiku.
Meski dalam beberapa hari ini harga diriku sendiri sudah dicabik-cabik oleh mereka namun masih ada sedikit asa ku untuk tidak kembali terjerumus. Kini aku harus berjuang sendiri melawan semua ini karena suamiku sedang tidak bisa membantuku.
"'Ya Tuhan, jangan biarkan hambamu ini dikalahkan oleh mereka, jangan biarkan imanku kalah oleh nafsu syahwatku. Aku Mohon...!!!' "
Aku berdo'a dalam hatiku agar bisa diberikan kekuatan oleh yang kuasa.
***POV Author
Sita kini sudah sampai ke markas Samuel, Sita kembali dibawa oleh mereka untuk selanjutnya diserahkan kepada Yosef, beking Indra.
Awalnya Indra menawarkan Pak Yosef untuk agar menikmati Sita di tempat ini saja, tidak sampai harus di bawa ke tempat lain.
Indra merasa sayang juga melepas Sita yang sudah susah-susah dia dapatkan harus diberikan kepada si oknum polisi ini. Indra juga takut jikalau Pak Yosef tidak mengembalikan Sita kepadanya .
Namun pak Yosef yang keukeuh ingin "membungkus" Sita untuk di bawa pulang ke tempatnya, kini kembali mengancam usaha Indra, jika dia tidak boleh membawa Sita sesuai keinginannya.
Dengan berat hati Indra pun merelakan Sita dibungkus Pak Yosef..
Pak Yosef pun tidak membuang-buang waktu, setelah sampai di markas atau salon Samuel itu, dia segera membawa Sita bersamanya untuk pergi ke tempat yang dia inginkan
Sita pun dibawa pergi oleh oknum polisi itu dengan sebuah mobil polisi, sementara Samuel dan Indra masuk ke markas.
Sementara di tempat lain, Danu sedang kembali melakukan aksi masturbasinya. Dia sepertinya terus terbayang-bayang kejadian yang menimpa dirinya tadi.
Terdengar desahan Danu sambil mengatakan, "Oh Sita, kenapa tidak dari dulu kamu seperti itu, dari dulu aku memintamu untuk berpenampilam jalang seperti begitu, namun kamu selalu menolak dan malah selalu berakhir dengan keributan. Tapi sekarang kamu diam-diam malah menjadi binal di belakangku.... Ooowwhwhh Sita sayangku
..." Desah Danu yang kemudian disusul dengan maninya yang kembali keluar. "Crot crot.."
Kembali ke tempat Sita berada;
POV Pak Yosef
*** "Akhirnya, Akhirnya, akhirnya... Aku berhasil membungkusmu akhwat lonteku. Aku sudah tidak sabar untuk membolak balik tubuhmu, dan menggenjot memekmu." Ungkapku kepada Sita.
Setelah bela-belain bersandiwara hari ini di rumah suami perempuan ini, akhirnya sore ini aku berhasil membawanya bersamaku. Dia kini duduk di kursi belakang dan sudah kembali memakai pakaian syar'i nya.. Aku kini malah merasa sedang menjadi seorang Driver taxi yang sedang mengantarkan ibu-ibu cantik untuk pergi ke pengajian. Dia cantik sekali ya Tuhan, ingin segera aku menggenjotnya. Sambil kulihat dia disana dari pantulan cermin yang ada di mobilku.
Jika dalam genggaman si Indra kamu masih diberikan keleluasaan untuk merasa sadar setelah orgasme, kali ini aku akan benar-benar memberikanmu pelajaran berharga sampai kamu akan benar-benar lupa diri.
Y : "hey lonte, kenapa diam saja? Ngobrol lah kita, perjalanan masih jauh."
S : "memangnyq kemana kamu akan membawaku..?"
Y : "Nah gitu dong bicara...aku akan membawamu ke villa ku di puncak. Kuta akan bersenang-senang disana."
S : "hhhhhhhhhsssss...." Sita hanya membalasnya dengan helaan nafas.
POV Sita
Ternyaya kini aku mau dibawa ke puncak oleh pak Yosef. Aku sudah membayangkan apa yang akan dia lakukan bersamaku disana..sudah pasti dia akan mengajakku bersetubuh.
Aku benar-benar tidak punya ide untuk melawan atau kabur saat ini.. pikiranku masih belum stabil, tidak bisa berfikir secepat kilat.
Setelah bolak balik berfikir, aku benar-benar tidak bisa kabur darinya saat ini, terlalu beresiko bagiku untuk kabur dari pak Yosef yang notabene seorang polisi. Bayangkan jika aku keluar dan berlari lalu dikejar oleh polisi.. pasti disangkanya aku pelaku kriminal yang melarikan diri. Ya, pak Yosef sedari tadi tetap mengenakan atribut kepolisiannya.
Tiba-tiba pak Yosef berhenti di sebuah pasar, aku bingung dan tidak bisa menebak apa yang dia akan lakukan. Atau mungkin dia memang hanya berniat belanja saja di pasar ini.
Namun sejurus kemudian, dia keluar dari mobilnya, lalu terlihat masuk ke dalam pasar modern itu.
Aku hanya menunggu saja di mobil tanpa instruksi apapun dari pak Yosef.
5 menit, 10 menit berlalu. Pak Yosef tak kunjung kembali..namun setelah 15 menit dari kepergiannya tadi, dia akhirnya kembali. Kulihat dia menenteng tas belanjaan. Benar ternyata dia belanja dulu.
Pak Yosef pun membuka pintu belakang tempatku berada, dan melemparkan tas belanjaannya padaku. Sambil berkata;
"Tuh pakai, ganti bajumu dengan itu."
Aku bilang nanti saja kalo sampai di tujuan baru ganti. Dia pun menjawab
"Cepat pakai jangan banyak tanya dan protes."
Lalu aku membuka tas itu dan ternyata sebuah baju seksi yang dia berikan padaku.. ternyata dia menyuruhku memakai pakaian seksi. Tanpa protes aku pun berusaha mengganti pakaianku dari gamis menjadi pakaian yang disuruh pak Yosef. Aku cukup kesulitan mengganti pakaianku di tempat sempit seperti ini.
SELESAI mengganti pakaian, pak Yosef memberikanku sebuah HP baru lengkap dengan casan dan headset di dalamnya.. Baik sekali pikirku ternyata si bapak polisi satu ini.
Kulihat HP nya pun sudah bisa langsung digunakan, sepertinya sudah dipasangkan kartu simcard oleh pak Yosef..
Y : Pak Yosef
S : Sita
Y : "Dengar..!!". "Kamu harus nurut sama saya. Kalau tidak, saya bisa menembakmu dengan pistol yang saya bawa, sewaktu-waktu. Saya tidak takut menembak kamu, karna saya juga masih memegang rekaman CCTV pencurian mu. Kalaupun kamu mati, saya akan beralasan menembak seorang kriminal pencuri HP yang mencoba melarikan diri. Jadi saya tidak akan disalahkan. Kamu mengerti..!!"
S : "bbb..ba...baik Pak, saya akan nurut." Aku takut sekali ya Tuhan . Laki-laki ini kejam.
Y : "Nanti kamu gunakan HP itu untuk berkomunikasi dengan saya, sekarang coba pasang itu earphone telingamu."
Aku pun memasangkannya, lalu di HP itu ada panggilan masuk.
Y : "angkat telponnya, lagi dengarkan."
Aku pun mengangkat panggilan tersebut, ternyata panggilan dari nomor pak Yosef. Aku tau karena saat di dengar ada suaranya sedang mengetes earphone yang ku pakai berjalan dengan baik atau tidak..
Y : "ayo kamu keluar dari mobil..!!
S : "ta...taa.. api Pak, baju yang aku kenakan..!?"
Y : "jangan banyak protes,.cepat keluar..atau saya tembak sekarang!?."
S : "ampun Pak..oke iya,..aku keluar."
Aku pun keluar dari mobil dengan pakaian seksi ini,,
Terdengar dari earphone suara pak Yosef berbicara padaku.
Y : "Kamu sekarang pergi ke kerumunan orang-orang di pasar itu, CEPAT..!"
S : "baik Pak.."
(Aku pun masuk ke kerumunan banyak orang di jalan pasar ini.)
Y : "saya mau kamu melewati lorong pasar itu dan setiap ada laki-laki yang lewat, saya ingin kamu mengelus kontolnya dengan tanganmu sambil lewat.."
Masih POV Sita!
APA...!? Dia menyuruhku melakukan tindakan cabul seperti itu si keramaian. Apa kata orang-orang nanti, selain penampilan ******* yang sudah terlihat cabul, aku harus ditambah melakukan hal seperti itu..
Tapi karena takut ancaman tembakan dari pak Yosef. Mau tidak mau aku melakukannya.
Aku mulai masuk ke lorong pasar itu, ternyata cukup ramai. Lalu aku berjalan maju,.dan bertemu dengan target pertama,. lelaki pertama yang melintas di lorong itu..
Aku pun pura-pura bersenggolan dengannya, dan tanganku nakal mengusap dan mengelus kontol lelaki itu sembari lewat..
"ya Tuhan.. ini menegangkan..!!" Tapi mau tak mau aku harus nurut kalau tidak mau di tembak di tempat..
Laki-laki berikutnya siap-siap berpapasan denganku,. Akupun kembali melakukan tindakan cabulku pada lelaki itu. Sampai akhirnya tiba di ujung lorong, ada tiga lelaki secara bersamaan akan berpapasan denganku.
Lalu ada suara dari pak Yosef di telingaku;
Y : "jangan sampai ada kontol yang terlewat, awas saja."
Sontak aku ketakutan.. jika satu orang yang berpapasan masih bisa ku elus kontolnya dengan alasan karena sambil bersenggolan dan kelihatan tanpa sengaja. Kalau langsung tiga begini gimana..!!? Pikirku.
Ketiga lelaki itu semakin dekat, umur mereka kisaran umur anak SMA. Aku pun yang tidak mau kena Dorr pistol pak Yosef nekad melakukan hal tersebut.
Aku berjalan pelan-pelan di jalur tengah di antara mereka bertiga. Aku berfikir akan mudah dengan cepat menyentuh kontol ketiga pemuda itu dengan berpura-pura bertabrakan dengan pemuda yang di tengah.
Dan """brakkk""... aku menabrakkan badanku pada pemuda yang berposisi jalan di tengah. Lalu kedua tanganku bergerak masing-masing ke arah kontol dua pemuda yang berada di samping pemuda yang kutabrak.
Yes , berhasil pikirku. Misi kelar..
Namun ketika akan kuraih kontol pemuda yang tertabrak olehku. Dua pemuda disampingnya tiba-tiba menangkapku dan memegang erat kedua lenganku.. "awwwhhh" teriakku karena eratnya pegangan kedua pemuda itu di lenganku..
"Heh loe ngapain pegang-pegang kontol gue?" Ucap salah satu pemuda tersebut.
Aku tak bisa menjawab dan tak mampu melepaskan diri.
"Loe sange ya Lonte?, ayo ikut kami."
"Boy bawa Boy..!!" Ucap pemuda itu lagi menyuruh rekannya .
Lalu akupun di tarik oleh ketiga pemuda itu tanpa menjawab dan tanpa melawan..
"Pak Yosef tolongin Aku"..bisikku padanya lewat telpon yang dari tadi terhubung. Namun pak Yosef tidak menjawab dan malah terdengar bunyi panggilan telepon terputus...
BERSAMBUNG...
==============
Episode 22 . Istri Solehah Milik Suaminya
"SINI KAMU...!!!" Dengan Nada tinggi seorang pria menarik seorang perempuan secara paksa ke dalam sebuah bangunan, dibantu kedua orang temannya yang mendorong-dorong punggung dan kepalanya dari belakang.
Sita kini di bawa ke sebuah bangunan kosong di belakang pasar yang tadi dia gunakan untuk eksib. Dipaksa eksib lebih tepatnya, oleh seorang oknum polisi.
Sialnya dia malah tertangkap oleh tiga pemuda saat melakukan aksinya.
Sebut saja tiga pemuda tersebut Rojak, Wisnu, dan Tammi.
"NGAPAIN LOE TADI PECUN..?" Tanya Tammi sambil menampar pipi Sita.
" Pake baju kurang bahan, di tempat rame, pake segala megangin kontol kita lagi Loe.. "
Sita hanya tertunduk lesu setelah kena dampratan di pipinya. Seumur hidup baru sekali dia ditampar orang.
S ; Sita
Jak : Rojak
Tam : Tammi
Nu : Wisnu
Jak : " sange kali dia Tamm."
Tam : "BENER LOE LAGi SANGE?"
S : "Enggak"
Tam : "Jangan Bohong Loe..!!!"
Nu : "enaknya kita apain nih cewek Jak, Tam??. Dilepasin gitu aja sayang banget, mana cantik, bohay lagi."
Jak : "mending kita ewe aja dia rame-rame Tamm."
Tam: "lobang memek cuman satu Jak, jangan aneh-aneh."
Jak : "ya elah, Loe kaku amat. Gak pernah nonton bokep Loe ya Tam?"
Nu : "gue setuju Tam sama ide dari si Rojak. Sayang juga kalo dilepas, lagian gue juga yakin nih cewek juga kepengen diewe."
S : "enggak, tolong lepaskan aku,.aku tadi gak sengaja."
Tam : "HEH PECUN, Loe pikir kita-kita gak bisa bedain mana yang nyenggol gak sengaja sama Loe yang emang niat nyentuh kontol kita hah???"
S : "beneran mas, aku gak sengaja. Tolong lepaskan aku. Aku mohon."
Jak : "udah Tam jangan banyak cingcong, langsung aja kita telanjangin nih cewek."
Rojak pun inisiatif maju untuk menarik baju yang dikenakan Sita. Karena bahan baju Sita yang tipis, Rojak pun berhasil merobek baju Sita dengan tarikan yang hanya setengah tenaga.
Kini Sita meletakkan kedua tangannya untuk menutupi belahan dadanya. Sementara putingnya masih tertutup BH yang dia kenakan.
"Tolong ampuni aku, aku gak mau diperkosa. Aku sudah punya suami." Rengek Sita sembari menangis tersedu-sedu.
Jak : "masa punya suami tapi malah sangenya di pasar, dasar lonte." Rojak pun terus melanjutkan memaksa Sita untuk melepas BH nya.
Jak ; "Nu, pegang Napa tangannya,, malah nonton doang Loe mah."
Nu : "oke,oke Jak.. siap...!!"
Wisnu pun menahan kedua tangan Sita dengan cara memiting tangan Sita ke belakang kepala hingga membuat posisi Sita menjadi bersimpuh di lantai. Sita pun tidak berkutik lagi,.kemudian Rojak menjambret BH Sita hingga putus, membuat payudara Sita kini menggelantung tak tertutupi apapun. Rojak melanjutkan tindakkannya dengan menyedot puting susu Sita yang bebas tanpa penghalang.
Sementara Tammi tanpa diketahui Sita, sudah melepas pakaiannya, lalu Tammi menyodorkan kontolnya yang belum tegang sepenuhnya kepada Sita.
"Tidak, aku gak mau,, tolong lepasin aku." Sita meronta paksa namun pitingan yang kuat dari Wisnu membuatnya tetap terkunci tidak bisa berkutik.
Karena Sita tidak mau menyepong kontolnya, kembali Tammi menampar pipi Sita sebanyak dua kali. Hingga pipi Sita kini memerah.
"Cepet sepong kontol dia BEGO..!!" Ucap Wisnu yang masih memiting Sita dari belakang,
Sita pun menghentikan perlawanan, dan mulai membuka mulutnya. Bibirnya mulai menyentuh kontol Tammi, lalu "emmmmppppphh.. glok glok glok.." Tammi mengocok kontolnya di mulut Sita.
Sementara mulut Sita sedang menyepong kontol Tammi, Rojak yang dari tadi menyedot puting susu Sita yang bertindik kini mengalihkan lidahnya menuju memek Sita. Rojak memelorotkan rok mini Sita, lalu menjilati memek Sita hingga lidahnya menyeruak ke dalam, membelah memek Sita.
Sita mulai menggelinjang, putingnya terlihat semakin mengeras tanda dia mulai terangsang.
Diperlakukan sepertinya itu dalam beberapa menit, memek Sita memuncratkan cairannya..
Jak : "gilaaa Cuy, memeknya muncrat muncrat..hahaha sange juga dia ternyata."
Nu : "kalian enak ya udah beraksi, gue bagian megangin doang. Gantian bego..!"
Jak : "udah lepasin aja, dari pada miting tangannya, mending Loe remes tuh toket dia. Dia udah gak bakal ngelawan kayanya."
Wisnu pun melepas pitingannya dan tangannya meremas toket Sita dari belakang, sementara Rojak melanjutkan aksinya menjilati memek Sita.. dan Tammi sedang fokus merasakan setiap emutan bibir Sita dan jilatan lidah Sita pada kontolnya.
POV Sita
Aku kini sedang digarap oleh tiga pemuda yang tidak kukenal. Mereka berhasil menangkapku di pasar tadi, lalu membawaku ke tempat ini.
Sekarang di mulutku sedang ada kontol pemuda yang bernama Tammi, dari belakang Wisnu meremasi toketku dan memelintirnya. Tidak kalah parahnya, di memekku lidah Rojak terus menyeruak keluar masuk ke dalam lubang memek.
Diperlakukan begitu, aku baru saja mengalami orgasme pertamaku. Ya Tuhan kenapa ini? Padahal aku tidak dicekoki obat perangsang, tapi memekku bisa sampai becek dan barusan squirt.
"Emmmmmmppphh...." aku tak bisa bicara, mulutku penuh oleh kontol Tammi.
Aku ingin menyuruh Rojak berhenti menjilati memekku tapi bicara pun aku sulit. Jilatannya terlalu nikmat bagiku. Bagaimana pemuda seumuran mereka bisa berpengalaman melakukan hal semacam ini.
"Aaaaahahhahhhhhhh... Aku muncrat lagi.. "
(Sita kembali orgasme untuk kedua kalinya akibat permainan tiga orang yang sedang memperkosanya.)
Jak : "gila nih cewek, gampang banget muncratnya..baru gue jilat aja udah dua kali keluar."
Tammi : "sepongannya juga enak, kayanya dia emang lonte. Beruntung banget kita bisa ngerasain memeknya hari ini."
Sepongan Sita yang intens akhirnya membuat Tammi memuncratkan air mani nya di mulut Sita, tanpa komando Sita menelan semua air mani yang ada di mulutnya.
Tam : "wah lihat guys, dia nelen pejuh gue. Padahal gue gak nyuruh. Emang lonte sejati ini cewek."
Mendengar ucapan itu membuat Sita merasa terhina. Dia yang tidak dalam pengaruh obat perangsang sangat sadar betapa terhinanya dia saat ini. Bisa-bisanya dia orgasme dalam keadaan sadar. Dan secara refleks menelan sperma di mulutnya tanpa disuruh.
Setelah Tammi mengeluarkan air maninya di mulut Sita, Rojak pun menyuruh Wisnu untuk menyingkir.. dia berniat memasukkan kontolnya saat ini juga ke memek Sita yang sudah begitu becek.
Jak : "sekarang giliran gue Tam buat ngeluarin pejuh gue di memeknya."
Nu : "Lah, terus gue ngeluarinnya dimana?"
Jak : "di liang tai nya aja Nu, gue lihat lubangnya udah sedikit menganga tandanya bisa dipake ."
POV Sita
Aku yang tadi awalnya enggan menuruti perkataan mereka , kini malah sedang digangbang oleh ketiga orang pemuda tersebut. Tiga lubang di mulutku penuh, mulai dari mulut, memek hingga lubang pantatku kini dipakai mereka untuk menuntaskan birahi mereka.
Ini semua gara-gara pak Yos yang memaksaku eksib di pasar. Akibatnya sekarang aku ditangkap oleh tiga orang pemuda cabul ini.. aku terus dipaksa melayani nafsu ketiga pemuda ini dari sore sampai lewat Maghrib.
Aku sudah kewalahan dan kelelahan. Air mataku terus menetes menyesali apa yang terjadi, namun cairan memek ku juga menetes di bawah sana karena kenikmatan yang ku terima. Ya Tuhan, jika terus begini aku tidak akan bisa bertahan menjadi hamba taatmu. Aku takkan bisa kembali ke jati diriku yang dulu. Dimana pak Yos, aku mengharapkan dia datang dari tadi untuk menolongku dan mencegah kejadian ini.
Akhirnya Setelah berkali-kali para pemuda ini mengeluarkan mani nya di semua lubangku, mereka berhenti karena merasa sudah puas atau entah karena sudah lemas. Tapi aku bersyukur penderitaan ini sudah usai. Aku cukup menderita digilir terus menerus berjam-jam oleh mereka meskipun sempat beberapa kali juga aku orgasme. Namun sepertinya karena aku tidak dalam pengaruh obat perangsang, terlalu lama digenjot membuat memekku merasa lecet dan sakit.
Bersamaan dengan usainya ketiga pemuda itu memperkosaku, pak Yos tiba-tiba datang sambil bertepuk tangan..
"Prokk..prokk..prokk..proookkk, kalian luar biasa."
Ketiga pemuda yang melihat polisi datang bergegas kabur dari tempat itu.
Aku yang tinggal sendiri hanya diam mematung sambil ngos-ngosan menatap pak Yos.
"Enakkan Sit, rasanya digangbang?" Tanya pak Yos padaku.
Aku tak menjawab, dan malah menangis sejadi-jadinya. Aku merasa ternoda dan berdosa sekali pada suamiku. Maafkan istrimu ini mas Danu, aku tak bisa menjaga kesucian ku. Bahkan ketiga pemuda itu hampir semuanya tadi memuncratkan air maninya di memekku. Aku takut hamil hasil berzinah dengan tiga orang itu.
Padahal sebelum-sebelumnya memekku belum pernah disiram oleh sperma orang yang menggenjotku. Samuel tidak pernah mencoba crot di dalam. Mungkin instruksi dari boss nya, Indra agar aku tidak hamil.
Tapi lain halnya kali ini, aku menangis sejadi-jadinya karena takut kalau sperma mereka ada yang berhasil membuahi rahimku sore ini.
Setelah tangisku mereda Aku pun bicara kepada pak Yos.
S ; "kenapa bapak membiarkanku digangbang mereka Pak? Bukannya bapak memintaku dari Indra untuk bapak nikmati sendiri.!?"
Y : "ini juga di luar dugaanku sayang, saya tadi mengikuti mereka saat membawamu, tapi ketika melihat perlakuan mereka..saya lebih memilih menikmati dengan cara menonton dan merekamnya."
S : "apa??? Bapak merekam perbuatan mereka kepadaku?"
Y ; "tentu saja, kapan lagi dapat film bagus seperti tadi untuk koleksi bokep saya.
S : "hapus pak tolong,.aku malu. Bagaimana jika ada orang yang menonton rekaman bapak."
Y : "sebenernya sudah saya kasih lihat video mesum ini kepada oranglain."
S : "teganya bapak melakukan itu kepada ku. Bagaimana kalau suamiku tau aku berzina dengan laki-laki lain."
Y : "bukannya suamimu juga tadi siang sudah melihat kenakalanmu, menikmati aksi nakalmu padanya, dia tidak marah dan malu saat kamu menyepong kontolnya di depan kami ketika itu.
Dia sepertinya suka kenakalanmu jadi tontonan orang lain."
S : "tidak, suamiku bukan type orang macam itu."
Y : "siapa yang tau , barangkali saja setelah kamu meninggalkannya tadi dalam keadaan kentang dia ingin menuntaskan syahwatnya dengan cara mengocok sendiri kontolnya sambil membayangkan mu ngewe dengan laki-laki lain."
S : "TIDAK, Tidak, itu tidak mungkin.. aku yakin dan percaya pada suamiku kalau dia bukan type orang seperti itu."
Y : "kamu sepertinya sangat yakin sekali ya? Berapa persen kamu meyakini dan percaya pada suamimu?"
S : "Tentu saja, seratus persen aku percaya, bahkan seribu persen aku yakin. Darimana saja bapak , teganya baru datang setelah berjam-jam mereka memperkosaku."
Y : "maaf ,tapi setelah merekam aksimu di awal tadi, aku memutuskan untuk pergi ke suatu tempat."
(Lalu tiba-tiba pak Yos menjentikkan jarinya ke arah pintu).
Aku kaget tidak percaya, ternyata suamiku yang keluar dari persembunyiannya tanpa mengenakan pakaian. Dia kemudian berjalan menuju ke arahku lalu berdiri di samping pak Yos.
Y : "lihat lah dengan cermat Sita, siapa yang dari tadi datang dan menonton aksi nakalmu. Suamimu juga sampai memuncratkan pejunya ketika melihat memekmu digilir mereka."
S : "mas Danu, semua ini bohong kan Mas.. kamu ngapain disini."
D : "kamu yang ngapain disini sayang, teganya kamu ninggalin aku tadi dalam keadaan kentang.. gara-gara kebinalanmu tadi, membuat fantasy sex cuckold ku yang sudah lama kukubur kembali bangkit. Kini aku kembali suka melihatmu diewe laki-laki lain. Seperti fantasy sex ku terdahulu."
S : "mas, kamu kenapa jadi seperti ini mas.? Sadarlah mas."
D : "harusnya kamu yang sadar sayang, kalo ngewe itu nikmat. Di awal pernikahan kita, aku memberitahu mu tentang fantasy sex ku tapi kamu malah marah, ngamuk, dan terus menceramahiku dan memusuhiku, karena tidak mau memenuhi keinginanku. Tapi Sekarang giliran aku sudah bertobat dan mengubur fantasy ku, kamu malah ngewe disini dengan tiga laki-laki secara langsung."
S : "maafkan aku sayang, aku dipaksa. Aku diperkosa."
D : "mana ada diperkosa tapi mendesah kenikmatan. Aku sudah menonton rekamannya di HP pak Yos. Kamu terlihat sangat menikmatinya istriku sayang..."
S : "tidak mas, itu semua tidak benar. Aku tidak menikmatinya." Aku menangis dan terus meyakinkan suamiku.
Y : "sudah mas Danu, mending langsung saja kita perkosa kembali istrimu ini. Biar kamu dapat melihat langsung ekspresi muka sange istrimu ketika digenjot memeknya oleh laki-laki lain."
D : "oke Pak, ayo kita perkosa bareng-bareng istri lonteku ini..aku sangat ingin sekali merasakan lubang pantatnya, dari dulu dia tidak pernah mau ku anal karena alasan dosa."
Y : " ya sudah, kalo kamu memilih lubang belakang, biar aku yang menggenjot memek istrimu."
Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar sekarang, suamiku berniat memperkosaku bareng pak Yos di tempat ini.
Mas Danu kenapa kamu jadi begini....???
POV Author
***Danu pun bergegas menungging kan istrinya untuk memasukkan kontolnya ke lubang pantat Sita, disusul pak Yos yang memposisikan diri di bawah Sita untuk menggenjot memek Sita.
Malam itu pun akhirnya Sita di threesome oleh pak Yos dan suaminya, Danu.
Dia yang awalnya menangis akhirnya malah mendesah keras,, "
"Emmmppp.. Ouuucchh.... aaaAh.. nikmatnya, ayo terus Mas, terus pak Yos. Terus genjot memek dan pantatku. Ini nikmat sekali.."
POV Sita
Ini gila, aku tidak percaya, orang yang kucintai, suamiku, mas Danu, malah ikut memperkosaku bersama laki-laki yang bernama Yosef.
Fakta ini menjatuhkan iman dan semangatku untuk kembali ke jalan yang lurus. Satu-satunya tempatku untuk pulang, rumahku, suamiku yang segalanya bagiku, kini memperkosaku bersama oranglain. Dan gilanya aku malah mulai menikmatinya, padahal aku tidak meminum obat perangsang.
Satu-satunya tempatku untuk pulang, saat ini dia malah menyukai dan menikmati penampilan dan kelakuanku yang seperti lonte murahan.
Aku pun memutuskan untuk menyerah saat ini juga pada takdir yang menimpaku. Dengan ini juga, aku putuskan tidak akan lagi berjuang untuk mempertahankan harkat dan martabat ku sebagai wanita alim dan status istri Solehah yang aku sandang, aku sudah tidak mempedulikan hal itu.
Aku memutuskan untuk menikmati hidupku yang sekarang, menikmati genjotan dua lelaki yang sedang berpacu di lubang memek dan pantatku. Dan mungkin akan menjadi lonte seutuhnya setelah ini.
Aku pun KINI tersenyum manis kepada suamiku... Lalu beberapa detik kemudian, aku orgasme dahsyat dan...Cerrrrrr aku squirt dan lalu diikuti orgasme suamiku dan pak Yosef di lubangku. Crott..croottt.. croot... Mereka ngecrot bersama.
Aku pun ambruk ke pelukan pak Yosef yang sedang berbaring di bawahku, sementara suamiku ambruk di atasku.
"Terimakasih suamiku, ini sangat Nikmat sekali.." "Aku Mau Lagihh..." Bisikku pada suamiku.
...
TAMAT.