Perkenalkan namaku Joshua, aku masih duduk di bangku SMA di salah satu sekolah swasta elit. Postur tubuhku tinggi, putih bersih dan sedikit atletis. Aku hidup bersama kakak perempuanku bernama Sarah di sebuah Apartement mewah sedangkan orang tua kami berada di luar negri. Maklum kedua orang tua kami adalah diplomat, dan mereka membelikan apartemen agar kami bisa hidup mandiri dan tetap tinggal di Indonesia. Tapi sebenarnya tujuannya untuk mengawasi kehidupan dan perkembangan hidupku melalui Kak Sarah
Kak Sarah adalah seorang wanita karir, dia bekerja sebagai executive di sebuah perusahaan multinational. Postur badannya tinggi putih mulus serta wajahnya cantik. Banyak laki laki yang menginginkan Kak Sarah, tpi Kak Sarah orangnya agak jutek dan sedikit tomboy bahkan ke adiknya sendiri
Teman temanku di sekolah banyak yang membicarakan kakak ku. Banyak yang memujiku dan iri dengan ku karena memiliki kakak yang cantik dan bodynya menggoda, tak ayal banyak juga yang bilang pengen nidurin Kak Sarah. Awalnya aku diam dan agak risih, tapi aku tidak mengerti kenapa aku malah jadi horny membayangkan orang lain meniduri kakak ku sendiri.
Aku memiliki 4 orang teman disekolah. Namanya Andre, Beni, Culun, dan Deni. Kalau dari perbandingan wajah dan postur tubuh aku yang paling ganteng, mereka ga ada apa apanya hahaha. Di sekolah aku adalah siswa yang paling pintar di antara teman teman ku. Jadi sering ke empat temanku belajar bareng di Apartemen kami dan tentunya ada Kak Sarah juga. Maklum kak sarah saat ini masih WHF dan terkadang ke kantor jika ada keperluan. Setiap belajar di kamarku, teman teman ku selalu membahas Kakak ku. Sebenarnya aku ingin marah mereka melecehkan kakak ku yang cantik dengan pikiran pikiran nafsu birahi mereka, tpi dilain sisi aku juga horny mendengarnya, entah apa yang terjadi dengan diriku.
Pov Sarah
Aku sayang menyayangi adik ku satu satunya, ya Joshua. Papa dan Mama menitipkan Josh kepadaku, saat ini papa dan mama sedang ada tugas negara sebagai diplomat di sebrang lautan. Untuk finansial aku tidak ada masalah karena aku sudah bekerja ditambah papa mama selalu mengirimkan uang bulanan dengan junlah yang fantastis (maklum kami keluarga berada Adik ku mempunyai 4 teman yang hampir setiap hari mampir ke rumah untuk belajar bareng yang katanya sih gitu. Tapi aku tau mereka kesini cuman mau liat aku. Aku selalu memakai hot pants dan baju kaos ketika berada di rumah. Aku sering memergoki mereka melirik bagian payudara dan selangkanganku . Agak risih sih tapi di satu sisi aku suka menjadi pusat perhatian hahaha. Sebenarnya ada yang aku rahasiakan dengan Josh. Aku mempunyai fantasi sangat liar. Joshua ini anaknya ganteng imut putih, kalau dia bukan adikku, udh aku sikat hahaha. Makanya aku sayang banget sama dia. Kulkas kami selalu habis isinya karena sering diambil buat makan dan nyemil josh dan temen temennya. Sering kali joshua yang pergi ke supermarket yang berada di basement Apartement kami, sedangkan teman temannya asik menunggu sambil main game di kamar joshua.
Mereka udh kaya penghuni apartemen ini karna hampir tiap hari mereka kesini. Aku sering kehilangan pakaian dalam ku entah celana dalam lah , bra lah tapi akan ketemu lagi ke esokan harinya dengan bau yang aneh. Ya aneh.... bau sperma !. Aku mencurigai antara adik ku atau teman temannya lah pelakunya. Aku agak kesel sih bawaannya tapi juga ga bisa marah. Kalau pelakunya Joshua aku masih bisa maafkan, tapi kalau pelakunya adalah teman temannya,. Agak dilema juga, karna aku ga mau hubungan Josh dan teman temannya renggang. Karna aku ga mau Josh dijauhi dan dimusuhi oleh teman temannya. Jadi aku biarkan saja, toh mereka ga akan berani berbuat macam macam
Pada suatu hari, sekolah Joshua diliburkan selama 3 hari dan teman temannya menginap di apartemen joshua.
Malam pun tiba ...
Sarah tidur di kamarnya, sedangkan Joshua dan teman temannya tidur di kamar Joshua
Tengah malam Joshua terbangun karena pintu kamarnya dibuka dan ditutup, ternyata si Andre , dia bilang mau ke toilet dulu tapi minta ditemenin sama Beni. Ih aneh banget ni anak ke kamar mandi aja di anterin. Joshua pun kembali tertidur lelap karena efek obat tidur yabg telah diberikan oleh teman temanya yang nakal itu. Setelah memastikan Joshua tertidur lelap, giliran culun dan deni yang keluar kamar. Mereka ber empat menuju kamar kak sarah
Pov Sarah
Aku mengetahui keempat teman teman adikku memasukkan sebuah pill ke dalam minuman adikku, tapi aku biarkan saja karena aku menengetahui itu pill apa dari merek bungkus pill itu. Lagi lagi aku ga marah, dan aku bisa memprediksi apa yang akan di lakukan oleh ke empat kampret ini.
Malam ini aku sudah menunggu mereka, aku pura pura tertidur dan benar saja mereka masuk ke kamarku mengelilingiku dan mulai memperhatikanku sambil mengocok kemaluan mereka dan tiba tiba aku langsung berdiri berlari untuk menutup pintu kamar dan menguncinya
Mereka pun kaget dan agak ketakutan, aku tau kok apa yang kalian lakukan selama ini, aku diam karena aku tau hanya kalian lah teman teman josh. Josh itu anaknya agak kuper. Aku takut kalau aku kerasin kalian, kalian malah akan menjauhi josh dan aku ga mau itu terjadi. Ok aku akan memberikan kalian reward tapi hanya satu kali ini aja. Kalian bebas ngocok di depan aku tapi kalian muncratin di tisu.
Mereka pun menolak dan mengancam hal yang tidak aku inginkan, mereka ingin agar aku meminum spermanya .. huhhh ini semua demi kamu josh... .,
Setelah selesai menyemprotkan sperma ke mulutku dan aku menelannya. Mereka ingin lebih dari itu .. Ya mereka ingin ngentot dengan aku. Tentu saja aku menolak tpi mereka tetap kekeh. Akhirnya aku setuju untuk melayani mereka tapi memakai kondom, dan anehnya mereka langsung pakai. Dihh ternyata mereka udh well prepare
Setelah selesai menyetubuhiku aku dipaksa untuk meminum sperma mereka lagi kondom yang sudah terpakai dan merekanpun tanpa sepengetahuanku ternyata merekam apa yang sudah terjadi.
Bersambung.
=======================
Pov sarah
Setelah kejadian malam itu teman teman adikku kini mukai berani berbuat yang tidak senonoh bahkan mulai terang terangan. Mereka kini mengancamku akan menyebarkan video persetubuhanku semalam ke situs porno. Tentu hal ini tidak boleh terjadi, apalagi bisa membuat nama keluarga ku jatuh dan karir ku hancur.
Aku mengiyakan semua permintaan aneh aneh mereka mulai dari menggunakan celana dalam dan bra yang sebelumnya di lumuri sperma mereka. Bahkan pakaian yang ada di dalam lemariku tak luput di semprot oleh mereka
Tapi aku meminta satu hal dari mereka, jangan sampai Joshua tau akan hal ini. Dan syukurlah mereka mengiyakan permintaan ku
Dan aku mulai menyadari kalau teman temannya ini sebanarnya jahat dan pertemanan mereka ke Joshua hanyalah kepalsuan. Tapi apa daya aku juga menyukai aktivitas ini. Terasa ada yang berbeda merasakan dilecehkan oleh orang yang lebih muda dari ku
Pov Joshua
Akhir akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan kakak ku ini. Biasanya dia cuek dengan teman teman ku ini tapi entah kenapa sekarang malah jadi perhatian dan akrab ya ?
Biarin aja lah toh juga makin asik sih kalau mereka kompak, apartemen ini jadi ga sunyi.
Disekolah ntah kenapa temanku ini mulai menjauhiku dan tidak seintens biasanya, aku memergoki mereka menonton video porno, dengan jelas aku mendengar kalau Deni keceplosan bilang "mantep banget memeknya sarah" dan mereka langsung mematikannya ketika aku mencoba melihatnya. Kira kira ada apa yah ? Aku ada salah apa ke mereka, ga biasanya kaya gini. Oh iya, mereka pun juga udh mulai ga main lagi ke apartemen ku seperti biasanya. Yaudalah bodo amat egp. Tapi aku curiga dan ingin tau "sarah" ini siapa ya ? Apa jangan jangan Kakak ku ?!!! Pikiran ku jadi kacau, perasaan takut dan horny bercampur jadi satu dan mengganggu konsentrasiku di sekolah.
Sepulang sekolah aku tidak langsung pulang ke rumah, melainkan aku mau ke mall untuk menghilangkan perasaan tidak enak ku. Aku berkeliling melihat lihat gadget baru dan tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 dan aku memutuskan untuk pulang.
Sesampainya dirumah aku disambut oleh kak sarah dan langsung di peluk dengan erat.
Sarah : eh si ganteng baru pulang, kamu kemana sih ? Kok ga langsung pulang sih kakak nungguin kamu tau. Eh btw temen temen kamu tadi kesini loh. Aku tanyain kok kamu ga barengan kesini, kata mereka kamunya ngilang gitu
Josh : eh mereka kesini ? Iya tadi aku main ke mall bentar ngilangin pening hahaha sambil liat gadget keluaran baru, terus mereka ngapain aja ? Kakak ga di apa apain kan sama mereka ?!
Sarah : ih sejak kapan ade aku yang imut ini possesive sama kakanya sendiri (sambil cubit pipi josh) hahaha. Engga kok josh, mana berani mereka macem macem, ntar kakak bikin mereka menyesal seumur hidup hihihi (sambil mengedipkan mata nakal menggoda)
Joshua : (muka merah) eeeenggak kok ihh nagapain juga. Iuhhh. Yaudah aku mau mandi dulu abis itu mau ke kamar aku
Sarah : yaudah sana mandi yang bersih biar tambah ganteng
Pov sarah
Hari itu ada pesan masuk dari Andre kalau mereka akan datang dan menyuruhku agar memakai baju putih transparan dan rok mini hitam tanpa celana dalam dan bra. Aku sungguh menolakknya karena bagaimana jika dilihat oleh joshua ? Aku harus bilang apa ?
Tpi mereka tetep kekeh dan ngabarin kalau joshua pulang lama karna si Culun liat dia pergi ke mall.
Bel pintu pun berbunyi dan aku yang sudah siap dengan dress code ku membukakan pintu
Sarah : masuk cepet, josh ga ada kan ?
Andre : ga ada kak hehehe aman pokoknya (cengegesan) jangan lupa nihh kakk (sambil meremas pantat sarah. Kita udh ga tahan nihh
Sarah : dasar mesum beraninya nge blackmail aku yaudah kalian mau apa ? Cepetan sebelum ade aku pulang, bisa berabe !
Deni : kalau dia pulang dan ngeganggu kita hajar aja rame rame ya gak
Beni : yoi, kalau perlu kontolnya kita potong aja terus testisnya kita kebiri aja sekalian. Kita jadiin cewe jadi jadian
Andre & Culun : ngakak
Sarah : jangan !!! Kalau kalian berani nyentuh ade aku, kubunuh kalian !! Kalian ini masih umur segini udh kaya penjahat perilakunya.
Andre: heh kak, inget posisimu, kakak ini udh jadi budak kita, kakak harus nurutin semua perintah kita. Cepet sepongin kontol kami
Sarah dengan jengkel mulai membuka celana mereka satu persatu dan mulai memainkan lidah nya dari ujung penis hingga pangkalnya, sampai mereka berempat kelojotan keenakan kerena disepong oleh cewe putih mulus yang umurnya jauh di atas mereka.
Andre yang mempunyai penis paling besar dan panjang mulai meracau saat disepong Sarah
Andre: ohh yess ohhh enak banget ahhhh, liat nih josh kakak lu nyepongin kontol gw enak banget. Lo ga akan bisa ngerasain ini hahah
Dan andre ejakulasi di dalam mulut kak sarah dan langsung memencet hidung kak sarah dan memaksa menelannya hingga kak sarah tersedak.
Kemudian temannya yang lain mendapatkan giliran blow job sarah hingga masing masing ejakulasi di dalam mulutnya yang menawan
Sarah pun digiring ke kamar mandi
Disana ia kemudian ditelanjangi dan mulai disetubuhi bergantian
Sarah: tolong pakai kondom yaa soalnya aku lgi masa subur please
Keempat kamvret ini tentu tidak mengindahkan permintaan sarah. Mereka tetap ngecrot di dalam memeknya sarah. Sebagai penutup mereka menyemprotkan sperma mereka ke muka sarah dan di ratakan seperti masker dan dilarang untuk mencuci muka.
Setelah itu mereka pamitan pulang dan tentu saja sebelum pulang sarah disuruh berpose mengangkang untuk mereka foto memeknya sambil sedikit dibuka lubang memeknya
Sarah pun kesal dan segera berganti pakaian serta merapikan semua isi ruangan agar nantinya josh tidak curiga
Ketika sore tiba, josh pun pulang dan Sarah langsung memeluk adik kesayangannya
Bersambung ...
======================
Pov Joshua
Aku menuju kamar mandi dan membuka semua pakaianku. Keran shower ku hidupkan dan aku mulai mebilas badan ku. Tapi aku melihat cairan kental menempel di pinggiran bathub tpi ku biarkan saja, mungkin saja itu samphoo yang di pakai kak sarah ..
Eh tpi kan kak sarah belum mandi, dan jam segini kan ga jam dia mandi .. deg.. ., segera ku matikan shower ku dan bergegas menyolek cairan putih kental itu dan ku hirup aroma nya .. Deg ini SPERMA !!! . Kenapa ada sperma ?! Sperma siapa ini ?! Kalaupun kak sarah sama pacarnya ML tapi kan dia ga punya pacar. Aku harus cari tau. Ga mungkin aku nanya langsung ke kak sarah, dia pasti ga akan ngasih tau atau bisa aja dia bohongin aku. Langsung saja kuambil HP ku dan ku foto untuk ku jadikan barang bukti. Setelah itu kulanjutkan acara mandiku hingga selesai.
Aku menuju kamarku dan ku lihat kak sarah sedang duduk di depan laptopnya mengerjakan pekerjaannya dan meliriku sebentar sambil tersenyum tapi aku tidak bergiming dan langsung ke kamar. Didalam kamar jantungku berdetak kencang memikirkan sperma siapa itu. Kenapa ini bisa terjadi. Apakah kak sarah mulai nakal ? Tidak mungkin dia kaya gitu. Aku tau banget karakter kakak ku. Kemudian aku memutuskan untuk tidur karna aku juga udh mulau mengantuk, padahal jam masih menunjukkan pukul 16:30.
Dalam mimpi aku melihat sedang ada di depan ku telanjang bulat, aku bisa melihat payudaranya yang putih dan putingnya pink sedangkan aku lihat memeknya menawan dengan bulu bulu halus pendek. Kak sarah nanya "dek kamu suka ga sama kakak ?, kalau kamu suka dan sayang sama kakak, selamatkan kakak ya dek" abis itu kak sarah langsung menjilati penisku dan aku terbangun.
Dihh kenapa sih ni alaram ganggu mimpi indah. Oh iya aku juga yang set tadi supaya ga kebablasan tidur. Tapi aku masih mau lanjut mimpi tadi huhuhu. Penisku masih tegas berdiri efek mimpi indah kak sarah. Kuputuskan untuk mengocok penisku membayangkan aku ngentotin kak sarah dan langsung crot membasahi tanganku dan ku bersihkan dengan tissue. Aku ingin sekali menanyakan sperma di kamar mandi tapi aku ga berani nanyanya. Aku keluar kamar dan kulihat kak sarah lagi masak buat makan malam. Kak sarah hanya memakai celana pendek di atas paha keliatan bangen lekuk memek sama pantatnya. Aku jadi ngaceng lagi hahaha
Joshua : kakak masak apa ?
Sarah : eh ade ganteng udh bangun .. kakak masak ayam goreng kesukaan kamu nih. Kamu tadi siang kan belum makan
Joshua : eh iyaa kak aku juga udah laper nih yaudah aku ke ruang keluarga ya mau nonton Netflix dulu sambil ku lihat bagian lipatan memeknya
Sarah : kamu liatin apa hayoo (sambil tersenyum menggoda) ihh kamu tu ya udh mulai puber masa kakak sendiri di lihat lihat hihihi
Joshua : emmm engga kak ihh apaann sih dah sana awas gosong
Sarah : jiahaha ngambekan tar kalau udh ready kakak panggil ke ruang makan
Pov sarah
Aku sedang mengerjakan project dari kantorku saat josh sedang mandi, tiba tiba aku mendapatkan pesan dari si kamvret andre katanya akan datang malam ini. Ya aku udh tau dia mau ngapain. Aku menolak dan memohon karna ada josh dan aku ga mau kalau dia tau kakak nya nge sex sama teman teman nya. Kemudian andre memberi tahu kalau sebenarnya dia ninggalin obat tidur yang di selipkan di sofa.., tiba tiba josh udh selesai mandi dan melihatku, kubalas lirikannya dengan senyum karna nanti dia akan ku bius.
Apa yang terjadi dengan diriku ? Kenapa aku horny memikirkan ini ? Kenapa aku menuruti kemauan kamvret kamvret itu. Yang jelas aku menyukai rutinitas dan fantasi ku ini.
Saat waktu sudah menujukkan pukul 18:30 aku memeriksa josh ke kamarnya dan kulihat dia tertidur. Kuperhatikan wajahnya yang ganteng imut.
Sarah : kamu ganteng banget sih dek. Coba aja kalau kita ga ada hubungan darah. Kamu udh aku pacarin (perkataan dalam hati)
Kuperhatikan kebawah dan kulihat selangkanganya menonjol. Timbuk niat ku untuk menyetuh dan melihat penis josh. Aku penasaran banget bentuknya. Dulu waktu masih kecil aku sering mandi bareng tapi udh lupa bentuknya. Mulai ku sentuh dan ku tekan pelan pakai jari dan ku elus elus. Terus ku pelorotin pelan pelan sambil liat mukaknya takut dia bangun. Setelah berhasil melorotin sampai paha, akhirnya kulihat penisnya josh. Ternyata penis nya josh tidak sebesar penis teman temannya yang kamvret itu. Bedanya penis nya josh bersih sedangkan punya mereka agak coklat dan hitam (mungkin karna sering masturbasi) ku buka perlahan kulup penisnya dan warnanya pink dan permukaanya halus sedangkan punya kamvret kasar mungkin karna mereka semua di sunat sedangkan josh belum karna dia nya nolak ga mau di sunat.
Sarah : yahh josh punya kamu kecil ga kaya punya temen temen kamu. Tpi gpp yang penting muka kamu ganteng kulit kamu bersih. Maafin kakak ya josh udh lancang liat penis kamu.
Sebelum aku membetulkan celananya, ku jilat dan ku kecup ujung penisnya dan segera merapikan semuanya. Aku ke dapur untuk masak makan malam sambil ku ambil obat tidur yang di mention sama andre. Setelah itu ku sembunyikan obat tidur itu ke dalam saku hotpants ku.
Berselang 30 menitan josh keluar dari kamarnya dan menyapaku tapi ku tangkap matanya melirik ke vaginaku dan aku langsung menggodanya tapi dia menampik. Tapi itu membuatku tersenyum nakal.
Sarah : (dalam hati) joshua aku tau kok apa yang kamu pikirin, dasar nakal
Aku mengecek joshua dia sedang rebahan nonton film, dan aku langsung menyiapkan makanan meja makan. Aku nanya joshua kamu mau minumnya apa. Dia hanya bilang apa aja boleh kak
Sarah : susu mau gak ?
Joshua : emang ada susu di kulkas ? Perasaan udh ga ada deh
Sarah : hmmm yang ga di kulkas lah josh, eh bentar kayanya udh diabisin tuh sama temen temen kamu hahaha
Joshua : ya udh yang lain aja kak
Sarah : okay josh
Aku langsung mengambil jus jeruk kemasan dan kutuangkan ke gelas, tak lupa kumasukkan pil tidur yang mudah larut dalam air
Setelah itu aku memgirimkan pesan ke Andre di group yang namanya Sex for free yang udh tentu di buat sama Andre dan kamvret kamvret itu. Foto groupnya adalah foto ku yang sedang mengangkan sambil menujukkan lubang vaginaku yang ada lelehan sperma mereka. Aku bilang kalau aku sudah memasukkan pil tidur ke minuman josh dan akan laporan lagi kalau josh sudah terbius.
Saat makan, posisi ku dan josh berhadapan dan tak henti hentinya dia mencuri pandang ke arah payudara ku. Aku sengaja menggunakan pakaian yang agak seksi dan transparan untuk menggodanya hahaha
Setelah habis makan dan merapikan meja makan serta alat makan. Aku dan josh kembali ke ruang keluarga untuk menonton. Aku duduk di sampinya josh . Kami nonton sambil ngobrolin hal hal ga penting sampai dia bilang kalau dia ngantuk
Josh : duh tumben nih ngantuk jam segini
Sarah : ihh tukang tidur, tadi udh tidur masa bobo lagi, kebanyakan makan juga nih makanya ngantuk kamunya. Masakan kakak enak kan hahaha
Josh : iya kak, persis kaya masakan mama, mama papa paling pulang cuman 2 minggu dan itupun akhir tahun.
Kami masih melanjutkan ngobrol sampai ku perhatikan josh udh nutup mata dan ga jawab di ajak ngobrol. Ku goncang goncangkan tubuhnya ga ada respon, aku tiba tiba jadi takut kalau dia kenapa kenapa, ku check nadinya, nafas dan detak jantungnya ternya normal. Efek obatnya manjur banget. Aku langsung memeluknya dengan erat. Maafin aku ya josh, aku ga bisa jadi kakak yang baik buat kamu. Kakak malah jahat ke kamu. Kakak ga bisa lepas dari jeratan Andre dkk. Maafin kakak ya josh.
Aku segera menelfon andree kalau tugasku sudah selesai. Dan ternyata mereka udh nunggu depan pintu apartemenku. Aku langsung membukakan pintu dan mereka langsung masuk sebelum kupersilahkan masuk. Aku sudah pasrah dan lunglai segera menutup pintu dan berlutut mulai membuka celana andre tapi langsung di tepis sama dia. Dia bilang seping Beni dkk dulu, dia terakhir aja dan dia langsung menuju ruang keluarga.
Saat menservice beni, culun jongkong dibelakangku dan memasukkan tangannya ke dalam bra ku untuk meremas remas payudaraku sedangkan deni menunggu gilirannya sambil mengocok penisnya
Setelah 30 menit menservice beni dkk dan seperti biasa aku harus menelas sperma mereka. Kudengar andre tertawa di ruang keluarga dan saat aku kesana alangkah terkejutnya aku melihat josh yang sudah dipeloroti celananya dan kulihat andre telah mengikat testisnya josh dengan karet hingga testisnya terlihat agak menggelembung sedikit dan berwarna merah.
Andre : liat nih adek lu udh kontolnya kecil tukang tidur lagi hahaha. Sayang sekali dia ga bisa ngeliat kakaknya kita hamilin malam ini hahaha
Sarah : aduhh jangan digituin ade aku (sambil nangis) tapi aku makin horny melihat josh diperlakukan tidak baik oleh temannya
Beni pun melihatnya dan sambil tertawa datang dan tiba tiba menendang selangkangan josh dengan keras tepat mengenai testisnya. Tapi josh tidak bergerak sedikitpun karna dalam pengaruh obat bius.
Aku pun ingin mengehentikan kegilaan mereka tapi aku ingin juga melihat apa yang akan dilakukan lagi setelahnya. Hal ini membuatku semakin horni
Culun : jangan ben, bisa rusak masa depan dia, kasian ntar dia kenapa kenapa
Andre : lu diem deh, lu mau gw tendang ampe punya lu pecah ? Udh mending lu tendang testis dia sebagai tanda kalau kita pejantan disini dan dia pecundang
Culuh: ok ndre
Culun pun bersiap menendang dan bani mengangkangkan kaki nya josh dan BUKK tendangan melayang selangkangan josh
Ketika deni bersiap untuk menendang Andre menghentikan dan menyuruhkan untuk meninju testis kanan josh dengan kuat dan BUKK satu tinju melayang
Kemudian andree meraba testis josh dan sedikit memencet testis kanan dan kirinya josh
Andree: wah testis kirinya masih padet nih, YAHAHAHAHA testis kanannya lembek nih ga sepadet yang kiri
Aku yang melihat andree melakukan hal itu jadi tambah horny dan tak ku sadari aku sedang memainkan vagina sendiri karena saking becekknya
Culun : kak sarah horny ya liatin josh lagi proses kebiri hahaha
Beni : dasar kakak aneh, liat adiknya di siksa malah horny
Andree : kakak tau ga kenapa kami seperti ini ? Karna kami iri sama josh, dia terlahir good looking, otaknya pinter, dari keluarga berada dan jadi pusat perhatian cewe cewe cakep. Sedangkan kami ini jelek dan bukan siapa siapa. Gw ingin melampiaskan kekesalan ini sama josh untuk buktiin orang jelek juga bisa dapetin cewek cakep dan menghancurkan benih benih dari cowo cakep hahaha
Aku pun terdiam .. ada perasaan menyesal kenapa aku membiarkan pemuda biadab ini menghancurkan keluarga ku tapi perasaan horny dan birahiku mengalahkan segalanya. Aku pun bersimpuh dan memeluk josh sambil berbisik kepadanya .. maafin kakak ya josh.. tapi kakak juga menikmatinya. Sakit ya testis kamu di gituin ... ? Aku langsung melespaskan pelukanku dan bersiap untuk menghisap penisnya andree.
Andree : bentar kita foto dulu, kita duduk berjejer si josh kasi ditengah. Kak sarah yang fotoin kita. Kita tunjukin kontol sama biji kita yang sehat ini bandingin sama punyanya si josh yang menyedihkan.
Setelah sesi foto selesai andre dkk menggiringku ke kamarku untuk menikmatiku malam ini. Tentu yang mendapat giliran pertama adalah andre dan secara bergantian. Aku disetubuhi secara kasar mulai dari saat aku masih berpakaian sampai telanjang bulat acak acakan. Berbagai macam gaya dan posisi ku lakukan untuk memenuhi hasrat birahi kamvret kamvret ini
Persetubuhan kami berlangsung 3 jam dan masing maising sudah menyemportkan sperma mereka ke dalam vaginaku. Dan aku masih harus membersihkan penis mereka dengan oral sex. Andre memerintahkanku untuk menjilati testis mereka dan menciumnya untuk ucapak terima kasih karena testis mereka sudah mempersiapkan dan memberikan sperma untuk ku.
Setelah selesai aku pun kembali digirinf ke sofa ruang keluarga dan kuperhatikan testinya josh agak bengkak dan berwarna biru. Aku memohon ke andre supaya menyudahi menyiksa alat vitalnya josh. Karna kalau berakibat fatal josh bisa kehilangan nyawa.
Aku segela membuka karet gelang yang mengikat testisnya secara perlahan dan mereka tertawa melihat diriku dan adikku.
Kemudian andree meraih ponselnya dan mulai merekam dan menyuruhku untuk mengocok penis nya josh dengan kakiku. Tak lama kemudian josh ejakulasi dengan sperma ber bercak merah. Ya ini pasti karena testis sebelah kanan josh terluka akibat ditendang dan i tinju oleh bedebah bedebah ini. Ku harap josh baik baik saja dan tidak jadi mandul.
Andree dan kawan kawannya langsung pergi meninggalkan kami dan aku menangis karna aku menyesal semua ini bisa terjadi. Terlebih mereka sudah berani berbuat yang melebihi batas seperti melukai alat vital josh. Aku kemudian membersihak penis dan sperma josh dengan tissue basah, merapikan pakaiannya dan membawanya ke kamarnya dengan tertatih tatih karena berat juga dia.
Setelah itu aku pun ke kamarku membersihkan tubuhku dan kuputuskan untuk mandi sambil mengeluarkan sperma sperma kamvret itu. Aku tak sudi jika harus hamil anak mereka.
Tpi bagaimana jika besok josh bangun dan mungkin kesakitan karna testisnya malam ini di siksa ?! Aku pun tidak bisa tidur semalaman mekirkan strategi apa yang harus siapkan ..
=====================
Pov Joshua
Aku bangun di pagi hari dan merasakan nyeri di selangkanganku. Dan seingatku terakhir aku menonton tv dan tidak di tempat tidur ini. Apa aku ketiduran ya ? Atau kak sarah yang bopong aku kesini. Tapi kenapa testisku kananku nyeri banget ?.
Seperti biasa kak sarah membangunkanku dengan mengetuk pintu kamarku.
Sarah : dek udh bangun belum, cepet mandi udh siang. Kamu ga sekolah ?
Josh : iya kak bentar ini mau mandi
Aku keluar kamar dan mendapati kak sarah lagi nyiapin piring buat sarapan, posisinya lagi nungging karna ngambilnya di buffet bagian bawah. Kontol ku langsung tegang melihatnya, ingin rasanya memasukkan kontol ini ke selangkangan kak sarah. Aku iseng nepuk pantat nya kak sarah Plak ! Kak sarah pun kaget.
Sarah : ihh nakal ya kamu beraninya nepuk pantat kakak
Josh : hehehe maaf kak, aku cuman iseng mau ngagetin aja. Kak kemarin bukannyabaku nonton yah di sofa ? Aku ketiduran yah ? Tapi kok aku udh ada di kamar aja sii ?
Sarah : iya loh sayangku kamu kemarin ketiduran, kakak bangunin ga bangun bangun kaya kebo lagi tidur wkwkwk. Kakak seret kamu lah ke kamar kamu
Josh : hmmm tpi kenapa ini aku (sambil menunjukkan selangkangan) sakit ya kak ? Nyeri banget. Aku kenapa ya ?
Sarah pun mulai kebingungan dan sorot matanya salah tingkah
Sarah : aduhh iyaa kemarin pas kakak seret kamu ke kamar, kakak ga sengaja ngejedukin kamu ke tempat tidur kamu josh. Soalnya kamu berat banget dan pas banget itu kamu kejedot di ujung kasur yang agak lancip . Maaf yah hihihi (sambil nyengir)
Josh : ketawa lagi, kakak harus tanggung jawab pokoknya ! Sakit tau kak
Sarah : (tersenyum nakal)
Kemudian sarah mendekat, merangkul adiknya sambil berbisik
Sarah : kamu mau kakak tanggung jawab gimana ganteng ? Mau kakak mandiin ga hihihihi atau kakak pijitin itunya yang sakit hahahaha
Josh : dasar gila, engga ah (tapi dalam diriku sebenarnya mau banget)
Sarah : yaudah sana mandi cepetan !!
*Di sekolah
Kini squad kamvret mulai menunjukkan taring dan tanduknya. Mereka sudah tidak lagi menunjukkan behavior yang friendly ke joshua, justru sekarang lebih ingin membully, menindas, mengancam, dan memeras joshua. Tentunya hal ini mereka lakukan dengan tujuan ingin menguasai Sarah dengan sepenuhnya. Joshua tentu takut dengan mereka karena joshua ini anaknya emang penakut kalau soal baku hantam, fisiknya lemah. Berbeda dengan ke 4 temannya ini.
Beberapa hari kemudian kota tempat tinggal josh dan sarah mengalami ppkm lvl 16 yang artinya untuk sementara tidak boleh berpergian kecuali emergency dan membeli kebutuhan pokok. Sekolah kampus kantor pun libur.
4 squad kamvret pun merencanakan dan memutuskan untuk kembali menginap di apartemen josh. Awalnya josh menolak tapi karena di ancam akhirnya dia setuju untuk membiarkan temannya menginap.
*Di Apartement
Sarah menyambut josh dan temannya dengan perasaan tidak enak. Teman temannya pun melemparkan tatapan dan senyuman nafsu yang ingin segera menyetubuhi wanita karir cantik seperti sarah.
Mereka lebih banyak melakukan aktivitas menonton film di ruang keluarga sampai salah satu dari mereka mengeluarkan ide
Andre : bosen nih nonton mulu, gimana kalau kita main game ?
Sarah : game apa ndre ?
Andre : main kartu poker, yang kalah harus nurutin yang menang .. gimana ? Contoh kalau aku yang menang kalian semua nurutin perintahku. Bebas kaya pijitin aku atau traktir seminggu atau apalah. Kalau kak sarah yang menang juga gitu, terserah kakak.
Sarah yang sudah dewasa dan sudah mengerti maksud si andre sebenarnya mengerti tapi karna ada josh dan ga mau ada konflik langsung nanya josh
Josh : ok siapa takut (kalau aku menang kalian harus angkat kaki dari sini)
Andre : okeh mari kita mainkan, Lun lu bawa kartu remi kan ?
Culun : bawa ndree
Sarah : (dalam hati :aduhh kok kamu bego sih dee, mereka pasti udh rencanain sesuatu, ini salah kamu ya kalau kakak di apa apain depan kamu)
Sebelum permainan di mulai, andree mengeluarkan surat perjanjian kalau siapapun yang kalah wajib menuruti kemauan dan keinginan yang menang. Terdapat 2 buah tanda tangan yang harus di isi. Andre ttd duluan. Sarah protes dan sebelum mengeluarkan kata amarah, josh malah langsung ttd duluan sebagai pertanda permainan dan perjanjian ini sah. Sarah pun lemas dan menghela napas dalam dalam. Sedangkan andre cs tersenyum senyum.
Permainan pun dimulai. Tentunya permainan ini sudah di desaign agar pemenangnya Andre CS. Setelah permainan hampir selesai. Josh pun ingin menyudahi permainan ini karena tahu akan kalah. Tapi dicegah oleh temannya.
Andre: ga boleh !! Lu harus lanjut bro. Lu udh ttd perjanjian. Itu bermaterai loh. Lu bisa gw tuntut kalau lu ngebatalin sepihak
Josh : sejak kapan ada materai anjin**
Culun : sejak tadi !! Gw tempelin dan coretin dikit biar kena ttd lu.
Josh pun mulai naik darah melempar kartu dan merobek surat itu. Tapi andre cs ketawa.
Culun: surat itu udh gw scan dan gw upload bro haha dan lu ngerobek surat ini juga kerekam dan otomatis langsung keupload ke drive online gw. Lu bisa gw laporin polisi hehehehehe
Atmosfer ruangan itu pun berubah menjadi panas. Sarah pun marah dan tidak terima adik kesayangannya diperlakukan tidak baik. Namun dia juga tak bisa berbuat apa apa karna level ancamannya sudah level tinggi. Dia penasaran bagaiamana si andre tahu akan hukum negara ini melalui tempelan sakti (materai)
Permainan pun dilanjutkan dan pemenangnya sudah pasti Andre cs. Andre mendekat ke kak sarah dan membisikkan sesuatu yang membuat kak sarah marah tapi mengangguk dan beranjak ke kamarnya.
Josh : kakak mau kemana ? Aku ikut (baru setengah berdiri)
Josh pun dipegangi sama beni dan deni.
Deni : udh lu duduk sini, kakak lu ga akan ngilang.
Sarah : dek tunggu sini ya, kakak kekamar bentar, nanti kesini lagi kok.
5 menit kemudian.
Sarah pun keluar kamar dan menuju ruang keluarga. Disana semua mata memandang ke arah sarah yang hanya mengenakan bra brenda transparan bewarna hitam. Dia juga hanya menggunakan celana dalam brenda transparan berwarna hitam. Sungguh seksi sekali. Kulitnya putih, payudara besar kencang. Semua laki laki yang ada di di ruangan itu pun tak berkedip dan masing masing sudah horny ingin menyergap sarah
Josh : kakak ngapain pake baju kaya gitu, tutupin badan kakak sekarang !!!
Sarah : udh deh jangan bego !! Siapa suruh tanda tangan tadi ?!! Udh kamu nikmatin aja. Ini semua salah kamu. Mau kamu kalau kita dituntut ke polisi hah ?!!
Josh pun menunduk merasa bersalah dan ketakutan, ia tidak pernah dimarahi oleh sarah sebelumnya
Andre : MARI KITA BERPESTA
Andre menyuruh sarah melakukan dance erotis, mulai dari mengangkang, menungging, memberikan senyuman nakal hingga meremas remas payudaranya sendiri.
Andre cs pun mulai mengeluarkan kontolnya masing masing dan mulai mengocoknya. Josh yang udh mupeng pun secara tak sadar mulai meremas remas kemaluannya dan kaget ketika melihat teman teman nya sudah ngocok duluan. Ia pun melihat ukuran penis teman temannya jauh lebih besar dan panjang dari pada miliknya. Josh pun merasa minder dan inferior. Kemudian andre memberi aba aba agar sarah mulai berjalan melenggak lenggok ke posisinya yang duduk di sofa.
Sarah : dek liatin yaaa, jangan berkedip (sambil senyum nakal)
Sarah mulai menjilati kepala penis andre dengan lidahnya sampai pangkalnya. Kemudial mulai menghisap penisnya dengan telaten. Sarah juga menjilati dan mengisap buah zakarmya andre sampai si andre kelojotan. Kemudian saat sarah melakukan deep throat tiba tiba andre menjambak dan mengerang keenakan. Lalu andre membisikkan sesuatu dan sarah pun merangkak ke adiknya sambil tersenyum nakan. Kemudian sarah membuka mulut dan memperlihatkan sperma andre yang tertampung dimulutnya. Kemudian sarah menelannya dan kembali menujukkan ke josh kalau sperma andre sudah habis tertelan. Kemudian sarah merangkul josh dan membisikkan : "kakak tau kamu juga horny, kamu pengen juga kan. Tapi kakak masih marah sama kamu . Kamu lemah dan bodoh. Kamu liatin aja ya, kalau kamu udh ga tahan dan pengen kakak gituin,, minta ijin dulu sama andre hihihihi"
Update tipis dulu ya
BERSAMBUNG
=====================
Pov joshua
Aku menyaksikan kak sarah menghisap kontonnya si andre sampai dia klimaks dan memaksa kakak ku untuk menelan peju nya. Kemudian kak sarah merangkak ke arahku dan memperlihatkan betapa ia menikmati lendir putih kental itu dan menelannya. Aku kaget ketika ia memelukku dan mengatakan hal itu. Aku marah sekaligus menjadi sangat horny. Aku dilarang untuk menyentuh kemaluannku dan ber onani menikmati pemandangan kak sarah. Iya ini perintah andre. Andre hanya ingin menyiksaku agar aku tidak bisa menyalurkan birahi ku. Kak sarah bukannya membelaku tetapi malah mendukungnya.
Kemudian kak sarah lanjut menservice kontol si beni, tapi kali ini kak sarah tidur terlentang menghadap diriku yang tengah duduk dipegangi oleh culun dan deni. Kakinya kak sarah menekuk dan mengangkang seolah memperlihatkan bagian intimnya kepadaku. Bentuk kemaluannya yang berbentuk V terlihat jelas di balik celana dalam hitam brenda itu. Kemudian Beni setengah jongkok mengangkangi kak sarah dan memasukkan kontolnya ke mulut kak sarah. Aku menikmati pemandangan itu. Tiba tiba si culun memaksa membuka celanaku dan terlihat penis ku sudah tegang dan mereka menertawakanku.
Culun : jiah ngeliat kakaknya nyepongin si Beni jadi ngaceng. Tuh liat kak sarah pahanya ngangkang, liatin tuh lipatan memeknya. Mantep tuh kalau di sodok pakai kontol. Tapi lo ga boleh dan ga punya hak kaya kita wkwkwk.
Mendengar ocehan si culun, beni kemudian menoleh ke arahku seolah mengejekku. Dia nyengir sambil ngeluarin lidah dan mulai memaju mundurukan pinggangnya sambul meracau ohhhhh enak ouhhh terus yabg membuatku sangat iri dan ingin merasakan apa yang sedang dia rasakan. Tak lama kemudian aku melihat beni menjambak rambut kakakku dan mengeluarkan isi biji testisnya di dalam mulut kakakku. Aku merasakan sesuatu ingin keluar dari kemaluanku seperti ingin kencing. Perlahan cairan bening mulai menetes dari lubang kencingku (precum) karna saking hornynya. Melihat hal tersebut andre datang ke arahku dan menendang selangkanganku dengan keras. Aku langsung tersungkur kesakitan dan merintih. Mereka semua tertawa termasuk kakak ku. Aku tak menyangka kakak ku setega itu terhadapku bukannya iba tapi malah ikut ikutan dengan mereka.
Culun dan deni pun mendapat giliran mereka secara bersamaan. Kak sarah memasukkan kedua kontol mereka dan menghisapnya kuat kuat sampai mereka crot. Aku yang masih merintih kesakitan memegang selangkanganku kemudian dipaksa bangun dan berdiri oleh mereka dan kembali dipengangi dari belakang. Andre membisikkan sesuatu ke telinga kak sarah. Kak sarah berjalan ke arahku kemudian menciumku dengan lembut. Aku pun membalas ciumannya. Dan saat dia merangkulku. Penis ku mengentuh perutnya yang ramping. Tiba tiba ia melepaskan ciumannya dan mulai mencekikku, kemudian ia menatapku dan berkata : "josh... i love you my little brother" lalu ia menendang selangkanganku dengan lututnya. Aku pun kembali menjerit kesakitan sampai air mataku menetes kenapa ini bisa terjadi. Kenapa aku bisa kehilangan kakak ku.
Kak sarah langsung mencium culun dan deni di hadapanku yang sedang meringis memegangi testisku yang nyeri. Kulihat ada bercak darah di tetesan precum ku. Mungkin ini pendarahan akibat di tendang 2 kali. Terlebih selangkangan ku sebenarnya masih sakit sejak aku bangun tidur beberapa hari yang lalu.
Kemudian kak sarah menarik tangan andre dan membawanya ke kamar kak sarah. Aku tidak tau apa yang terjadi di sana. Aku ingin sekali melihat dan mengetahuinya tapi apa daya aku dilarang beranjak dari ruang tv keluarga. Aku tidak dapat mendengar suara apapun karena kamar kami kedap suara. 15 menit kemudian aku melihat andre keluar dengan nafas yang ngos ngosan dan menyuruh Beni masuk kamar kak sarah, begitu pun seterusnya sampai giliran culun dan deni.
Setelah giliran deni selesai, andre kemudian menjambak rambutku dan menyeretku ke kamar kak sarah .. saat aku masuk ke kamarnya aku kaget setengah mati dan darah ku berdesir kencang. Aku melihat kak sarah sudah telanjang bulat tidur terlentang. Kuperhatikan kakinya mengangkang lebar dan memeknya jelas terlihat. Kuperhatikan memeknya yang pink itu, lubangnya sedikit terbuka dan kulihat jelas ada lelehan sperma yang masih kental. Kemudian aku melihat kedua payudaranya yang sekal dipenuhi oleh cupangan, terlihat raut wajahnya kelelahan karena harus melayani 4 pejantan yang menyetubuhinya secara bergiliran. Kemudian kak sarah menyadari aku sedang memperhatikannya. Sorot matanya memperhatikan penis ku yang tegang berkedur kedut mengeluarkan precum. Ia lalu membuka lubang memeknya dengan kedua jarinya dan mengorek ngorek sisa sperma dan mulai duduk di hadapanku.
Kak sarah tersenyum nakal kepadaku dan di jarinya terdapat sperma yang masih kental bekas korekan jari di memeknya. Ku kira ia akan menelannya, ia meraih penisku dengan tangan kotornya kemudian mengocok penisku dengan tangannya yang berlumuran sperma squad kamvret ini. Katanya : "penis kamu kakak urut ya pakai sperma mereka biar bisa gede dan panjang hihihi. Percuma kamu ganteng ganteng tpi titidnya kecil. Ga akan bisa kamu muasin cewek. Mending dipotong aja ya hahaha"
Aku yang mendengar kata kata itu tak tahan dan mengeluarkan spermaku di kocokan tangan kak sarah. Aku mengeluarkan sperma cukup banyak dan mereka semua tertawa merendahkanku.
Aku memohon ke kak sarah kalau aku juga ingin mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Aku ingin sekali menyetubuhi kak sarah. Tapi dia menolaknya dan tetap menyuruhku minta ijin dulu sama andre. Aku memelas iba kepada andre agar mengijinkanku menyetubuhi kakakku dan dia menolaknya sambil tertawa. Penderitaan ku tak cukup sampai disana. Kak sarah keluar kamar dan kembali lagi dengan membawa karet gelang. Kemudian ia menjerat kedua testisku dengan karet gelang itu.
Sarah : jeratannya jangan di lepas ya ! Biarin kaya gitu sampai kakak ijinin itu dilepas.
Kemudian kak sarah menyentil kedua testisku yang terjerat karet gelang dengan kuat sampai aku kesakitan dan ingin muntah.
Aku kembali di dudukkan dan di ikat menghadap tempat tidur kak sarah. Kemudian andre cs kembali menggangbang kakak ku hingga mereka crot berkali kali di memek kak sarah.
Aku menonton show itu sampai selesai dan penisku sudah 2 kali mengeluarkan sperma tanpa di sentuh. Aku melihat kak sarah terkapar dalam posisi tertelungkup dan pantanya menungging ke arahku. Dibawah perutnya terdapat 2 bantal untuk mengganjal. Memeknya amat becek akibat cairan vagina dan peju yang berlomba lomba ingin menghamili rahim nya.
Mereka berempat keluar kamar kak sarah tapi aku tetap dibirakan terikat di kursi kayu menyaksikan lelehan peju di memek kakakku. Kupanggil panggil kak sarah tapi dia tidak menyahut panggilanku. Sepertinya kak sarah kelelahan dan tertidur. Aku pun ikut terlelap tidur berharap kegilaan ini segera berakhir.
Bersambung
======================
Keesokan harinya
Pov sarah
Aku terbangun dengan posisi tertelungkup tapi perutku diganjal bantal. Ini perintah kamvret cs agar sperma mereka mudah mengalir ke rahimku dan mempercepat proses pembuahan sel telurku. Aku melihat adikku masih terikat duduk di kursi kayu telanjang bulat dengan sisa sisa sperma yang mengering di bagian selangkangannya. Kuperhatikan testisnya sedikit bengkak dan membiru akibat ku jerat dengan karet gelang semalaman. Aku sebernarnya merasa iba dan kasihan dengannya, tpi juga ada perasaan liar dan aku merasah semakin horny ketika menyiksanya. Badanku terasa lengket semua terlebih vaginaku. Aku meraba vaginaku dan kurasakan agak lebih tembem dan sedikit menggelembung akibat sodokan sodokan kasar penis andre cs. Aku mencoba melepaskan jeratan karet gelang di testisnya namu tak berhasil karena testinya membengkak akibat aliran darahnya tersumbat. Sama saja aku mengebirinya secara tak langsung. Aku merasa apa yang telah kulakukan kepada josh sungguh keterlaluan. Kakak macam apa aku ini. Kemudian aku mengambil gunting kecil yang memotong karetnya. Terlepaslah jeratan itu di selangkangannya. Kemudian aku memperhatikan penisnya. Memang kalah besar dari andre cs tapi setidaknya aku tak mau menyakitinya terlalu dalam. Aku tak mau adikku terkena gangguan pskilogis lebih jauh. Aku mulai berpikir untuk menghentikan kegilaan ini dan memikirkan cara bagaimana menyingkirkan andre cs untuk selamanya.
Ku raba pipinya dan ku genggam tangannya sembari membangunkannya dengan pelan
Sarah : joshua...,, bangun josh
Masih juga tidak bangun, ku goncang goncangkan tubuhnya tetap tidak mau bangun. Aku menjadi panik dan takut kalau hal buruk terjadi kepada joshua. Kuperika denyut nadi dan detak jantungnya ... tenyata masih normal. Dia sepertinya dicekoki obat tidur karena semalaman dia sekilas ku lihat meronta ronta saat menonton diriku digangangbang oleh para pembuli nya. Terlebih mereka teriak teriak dengan gembira memastikan diriku cepat atau lambat akan hamil anak hasil dari peju andre cs.
Aku pun menidurkannya di kamarku. Dan aku keluar kamar masih dalam keadaan telanjang bulat. Ku periksa semua sudut ruangan tak terlihat andre cs. Kuputuskan untuk membuat sarapan pancake untuk ku dan joshua. Tak lama kemudian aku mendengar suara joshua menangis dan meringis kesakitan. Aku langsung menuju ke kamar ku.
Aku melihatnya berjalan tertatih tatih sambil memegangi selangkangannya. Sungguh kasihan sekali melihatnya. Dari raut wajahnya, josh sedanga menahan rasa sakit di selangkangannya dan sakit di dalam hatinya.
Kudekap dia dari belakang dengan lembut tapi dia berusaha menghempaskanku. Tak ada satu kata pun keluar dari mulutnya nya. Setelah ia menutup pintu kamarnya, kulanjutkan pancake ku yang belum jadi. Setelah siap aku pun mengetuk kamarnya dan memanggilnya tapi tak digubris sama sekali. Akhirnya terpaksa ku dobrak dengan sekuat tenaga dan berhasil membuka pintunya.
Josh pun kaget dan ketakutan, kemudian ia memohon ampun agar tidak di sakiti. Aku pun bingung dan mengatakan bahwa aku tidak ada niat untuk menyakitinya. Lalu ia menanyakan kenapa mendobrak pintu pakai bawa bawa pisau segala . Eh iya aku lupa naruh pisaunya deng abis motong buah wkekwk.
Ku sorot matanya sambil berjalan perlahan dan kuperhatikan ia melihat selangkanganku. Aku ingin menggodanya dan kututup miss v ku dengan tangan kiriku dan payudara ku dengan tangan kanan ku
Sarah : kok ngeliatinnya kaya gitu sih ? Nafsu yah ? Udh hilang sakit di titit kamu ? Mau kakak tendang sampai pecah itu kamu ?
Josh : engga kak jangan kak ampunn, aku akan nurutin semua kemauan kakak asal jangan siksa aku kak ðŸ˜
Sarah : sini kamu berdiri di depan kakak
Josh pun segera berdiri dan melangkah ke hadapanku sambil menyembunyikan selangkangannya dengan kedua tangannya
Sarah : kok ditutupin gitu kontolnya ? Malu ? Hihhh kakak udh liat ga perlu kamu tutupin. Udah tau bentuknya. Singkirin tangan kamu cepet.
Josh : tapi janji ya kak jangan di apa apain ? 🥺 aku mohon
Sarah : ga janji, kalau kamu bersikap baik dan nurutin kakak, kamu aman. Tapi kalau sebaliknya,. Kakak hukum kamu. Cepet gak ?!!
Kemudian aku meraih penisnya dan kubuka kulupnya, kepala penisnya warnanya masih merah muda membuat ku gemas ingin memgigitnya dan aku jongkok untuk melihat dan meraba testisnya.
Sarah : masih sakit ya josh ? Tahan ya nanti juga hilang. Atau kamu mending dikebiri aja biar kamu ga kesakitan lagi di masa yang akan datang ? HAHAHAHAHA
Aku ingin sekali memencet kedua telur puyuhnya sampai hancur, tapi itu akan membuatnya kehilangan nyawanya. Dan aku juga ga mau membunuh adik kesayanganku.
Aku mulai mengocok penisnya dengan lembut sambil menoleh ke atas tepat ke sorot matanya sambil tersenyum menggodanya.
Sarah : enak ya dek titidnya di kocokin ?
Josh : iyaa kak enak
Sarah : mau kakak isepin gak ?
Josh : mau kak ... (sambil memelas)
Sarah : Hmmm boleh ga ya hihihi (lalu menjilat 1 kali lubang penisnya)
Josh pun bergetar serasa tersesat kenikmatan ketika sarah menjilat lubang penisnya.
Josh : kok cuman sekali kak ? Kenapa ga diterusin ?
Sarah : ga boleh, kan harus dapet ijin dari andre dulu, hehehe
Josh : kakak kenapa jahat sama aku ? Kenapa kakak baik sama bajingan bajingan itu ?
Sarah : ini semua salah kamu josh ? Kenapa kamu ladenin dan masuk dengan mudah ke perangkap mereka? Ditambah kakak perhatiin kayanya kamu suka dan malah nafsu ngeliat kakak di setubuhi .. kamu punya fantasy cukcold ya ?
Seketika wajah josh memerah dan matanya salah tingkah
Sarah : fix nih adek gw cuckold HAHAHAHA aduhhhh ganteng ganteng gini. Kamu tu idola cewek cewek loh. Masah kalah sama andre cs yang jelek jelek itu ? Malah dapetin memek kakak dan naruh peju di memek kakak mu. Kamu tau kan kalau kakak ini idola kampus dan jadi rebutan cogan cogan di luar sana ?
Kuperhatikan dan kurasakaj penisnya kembali menegang di genggamanku.
Sarah: kakak ga suka punya adik cukcold apalagi masochist. Hina banget dek. Mulai sekarang titit kamu harus dihukum.
Kemudian aku mengambik botol kecap kecil ukuran 5 cm dan kupaksa memasukkan penisnya ke botol itu. Kemudian ku selotif pangkalnya hingga testisnya.
Sarah : mulai sekarang, hak sexual kamu milik kakak. Kamu ga boleh ngocok titit kamu tanpa seijin kakak. Kalau kamu mau kencing kamu harus ijin ke kakak buat lepasin tapi tetep kakak liatin kamu pas kencing supaya kamu ga macam macam. Kamu boleh ngecrot kalau kakak yang nyuruh atau ijinin. Kalau kamu melanggar, kamu bukan adik aku lagi dan kakak akaj potong penis dan testis kamu . Ngerti ? (Sebenarnya aku hanya mengetes psikologisnya, tidak mungkin aku melakukan hal itu. Karena aki sangat menyayanginya)
Josh pun mengangguk dan tampak kontolnya kembali menegang di dalam botol kecap kecil yang menahannya. Terlihat ia kesakitan karena ereksinya tertahan. Aku yang melihatnya tersenyum melihat adikku yang linglung tersiksa birahinya. Hal ini membuatku horny dan vaginaku basah.
Sarah : dek kemarin andre cs nyodok nyodok memek kakak dan nyemburin peju mereka di dalem rahim kakak. Kakak bisa hamil nih. Kamu mau ga kalau kakak hamil ?
Josh menggelengkan kepalanya
Sarah : tolong bersihin memek kakak yaa, bersihin pakai lidah kamu sampai ga ada peju yang tersisa.
Kemudian aku tidur terlentang di kasurnya, aku menekuk kaki ku dan sedikit ngangkang. Kemudian aku mulai membuka lubang vaginaku dengan kedua jariku dan josh sudah mengerti maksudku. Ia pun mulai naik dan membenamkan wajahnya di selangkanganku. Dia mulai menjilati vaginaku dengan liat karna saking nafsunya dan pertama kali bagi dirinya mendapatkan hadiah yang ia idam idamkan.
Aku menekan wajahnya sambik menggoyang goyangkan pinggulku sampai dia tidak bisa bernafas namun tetap kupaksa. Jilatannya enak juga.
Josh: kak mulut aku penuh air liur sam bekas peju andre cs, aku ijin buang ludah dulu ya kak
Sarah : gak boleh !! Kamu harus telen dan kakak ga mau tau ya
Josh pun menelannya, kulihat ekpresi wajahnya seperti mau muntah dan kembali kudekapkan wajahnya ke selangkanganku sampai aku mencapai orgasme ku.
Dia mencoba menyetuh payudaraku namun ku tepis tangannya, kuperingatkan kalau dia hanya boleh menyentuhku jika ku ijin kan. Dan kini alu sudah menguasai dirinya secara psikologis dan kejiwaanya. Josh kini seperti orang linglung yang berharap aku melepaskan gairah sexualnya yang kini tertahan menyiksanya.
Aku mengajaknya sarapan pagi tapi kali ini dia hanya boleh menyantap makanan jika ku suruh. Alhasil aku menyuruhnya untuk masuk ke kolong meja dan aku duduk sambil menaikkan paha kanan ku dan melebarkan paga kiriku. Sukurlah jika ia mengerti maksudku dan mulai menjadi budak sexual ku. Sebenarnya inilah yang aku idam idam kan hahahahaha. Femdom incest adalah fantasi sexual ku.
Kemudian aku merekam apa yang sedang dilakukan oleh josh dan mengirimkannya ke group andre cs. Dan andre cs membalas pesan ku yang membuat vaginaku semakin becek dan tersenyum ke bawah melihat josh yang sedang meliuk liukkan lidahnya di lubang vaginaku.
Bersambung
==================
Pov Joshua
Kini aku harus menerima keadaan yang menimpa diriku. Kak sarah sudah berubah total. Dari yang sebelumnya kemah lembut dan penyayang sekarang sudah menjadi binal dan liar gara gara andre cs
Seminggu sudah berlalu. Aku bersyukur andre cs tidak datang ke apartemen mewah ku. Tetapi setiap hari aku harus menjilati vagina kak sarah pagi siang malam. Aku sangat menikmatinya walaupun aku sangat tersiksa karena kak sarah tidak mengijinkanku menyetuh dan melepaskan penisku dari kurungannya. Kini aku sudah tidak lagi menggunakan botol kecap kecil melainkan sudah menggunakan chastity belt bewarna bening. Aku yakin sperma ku sudah terkumpul banyak di testisku dan menunggu untuk dikeluarkan. Cairan bening precumku terus menetes membasahi celanaku. Agak sakit rasanya karna chastity belt ini ukurannya lebih kecil ketimbang botol kecap sebelumnya. Dan lebih efektif menahan ereksi penisku.
Aku selalu menanyakan dengan memelas kapan aku diijinkan melepaskan kurungan penisku tapi kak sarah hanya tersenyum nakal dan tertawa. Terkadang dia suka menyentil ujung penisku dengan jarinya pertanda tidak akan di lepaskan. Aku teringat andre cs menyemprot vagina kakak ku dengan sperma berkali kali dan aku ingatkan untuk menggunakan alat tes kehamilan untuk jaga jaga. Sukurlah kakak ku tidak hamil dan aku menjadi lega.
Pikiran, hati, jiwa, dan psikologisku sudah di kuasai oleh kak sarah. Aku harus mengiyakan dan melakukan perintahnya karena aku ingin dibebaskan dari chastity belt ini. Rasanya sakit banget karena testisku sudah penuh dengan sperma akibat aku terus disuguhi tubuh telanjang kakak ku yang selama ini aku idamkan. Tetapi terkadang ia menunjukkan sisi feminim layaknya seorang kakak seperti saat dia menawarkan mandi bareng, kak sarah dengan telaten dan lembut menyabuni seluruh tubuhku dan hal itu membuatku menangis sedih sekaligus bahagia. Kak sarah hanya tersenyum dan dia menarik tanganku dan memberikan ku hadiah berupa aku boleh menyentuh dan meremas payudaranya sebagai hadiah kalau aku sudah menjadi adik yang penurut. Tentu saja aku tak memyianyiakan kesempatan ini.
Kak sarah : makasih ya josh. Aku senang kamu nurut sama kakak. Kakak sayang banget sama kamu. Nikmatin hadiah kamu mumpung andre cs lagi ga disini.
Josh : iyaa kak Kakak titit aku sakit banget rasanya kayak mau patah ketahan kurungan nih ga bisa ereksi maksimal
Sarah : hihihi itu kan hukuman kamu sayang, nanti kakak lepasin yaa kakak janji (sambil menggenggam kontol josh?
Josh : aku udh ga tahan kak aku mohon (dengan nafas yang berat dan memburu akibat stress karena sexual birahi tak tersalurkan)
Sarah : hihihi imut banget deh muka kamu kalau lagi memelas gini. (Sarah mencium ujung lubang chastity josh)
Ih lengket di di bibir kakak. Precum kamu netes terus hihihi
Josh pun kini hanya memandang dengan tatapan kosong karena mental nya sudah mulai rusak. Sarah pun mulai luluh dan iba.
Sarah : okee ganteng ku. Kakak ijinin dan akan lepasin tapi ada syaratnya
Syaratnya adalah kamu harus bisa nahan penis kamu jangan crot selama mungkin
Josh : kenapa harus nahan kalau mau dilepasin ?
Sarah : kamu mau dilepasin atau engga ? Terserah kamu sih (sambil membelakangi josh keluar kamar mandi tapi kemudian menoleh dengan senyuman nakal sembari menyapu bibir nya dengan lidah)
Josh : iya kak aku mau, aku pasrah
Sarah : nah gitu dong, sekarang kamu keringin dulu badan kamu dan tunggu di sofa depan tv
Josh kemudian mengeringkan tubuhnya dan segeran menunggu di sofa ruang keluarga
Berselang sekitar 20 menitan kemudian. Datanglah sarah yang sudah menggunakan lingeri serba merah. Atasnnya menggunakan hanya menggunakan bra super mini yang hanya menutupi puting payudaranya, sedangkan cd nya tipis sekali menutupi sebagian memek bagian depan, sementara bagian belakangnya hanya tali kecil yang masuk kebelahan pantatnya.
Sarah kemudian bersender di tembok manja sambil memasukkan jarinya ke mulutnya seolah dia sedang menjilatin dan mengemut kontol. Josh yang sedang melihatnya pun tidak mengedipkan mata dan berusaha menahan tangannya agar tidak menyentuh penisnya walau penisnya nya sudah banjir mengeluarkan precum cukup deras. Dan tak lama lagi ia bisa ejakulasi hebat.
Sarah yang melihat tatapan mupeng josh dan penisnya yang tersiksa berkedut kedut ingin crot lantas duduk di hadapan josh menggunakan sofa kecil yang iya dorong. Kemudian ia duduk mengangkang sambil memainkan kedua payudaranya kemudian ia bangkit berdiri dan menungging di depan josh memperlihatkan lipatan pantan dan memeknya yang tertutupi seutas tali merah lingerinya. Kemudian sarah berbalik dan menyentuh kontol josh menggunakan kaki kanannya. Hal ini membuat josh semakin naik birahinya dan berusaha sekuat tenaga tidak crot. Sarah menghentikan setuhan kaki ke kontolnya kemudian memasukkan jarinya ke memeknya yang sudah basah kemudian memasukkan jarinya yang sudah basah cairan vaginanya ke mulut josh.
Kemudian sarah melihat kepala penis josh sudah sangat merah dan becek, ia mulai kasihan tapi ia sangat menikmati menyiksa adik ganteng kesayangnya. Sarah menyuruh josh untuk merangkak ke arahnya . Kemudian ia menyuruh josh untuk melebarkan kakinya. Ia melihat josh memejamkan mata dan mulai gemetaran. Hal ini membuat sarah semakin gemas dan berjalan membelakangi josh. Ia kemudian duduk dengan kaki kedepan dan tangan dibelakang menopang tubuhnya. Kemudian ia menyentuh kontol josh dari belakang dengan kakinya. Josh kemudian menjadi semakin gemetaran dan ketakutan air matanya mulai menetes. Sarah semakin iba dan mengurungkan niatnya untuk menendang testis josh. Ia sebenarnya ingin tahu apakah testis yang sudah penuh sperma jika ditendang keras akan mengeluarkan seluruh isinya.
Kemudian sarah memeluknya dan berbisik
Sarah: kamu jangan takut sayang, kakak gak akan nendang testis kamu, sayang peju nya kebuang . Eh tapi kan emang sering dibuang karna ga guna hihihi
Kemudian sarah menuntunnya berdiri dan mulai melepaskan chastity kontol josh. Kontolnya pun langsung mengacung tegang sempurna. Sarah yang melihatnya sangat takjub, walaupun ukurannya tidak sebesar dan sepanjang andre cs namun pemandangan ini membuat sarah semakin horny. Ditambah sebenarnya sarah sangat mencitai josh melebihi kakak adik. Ya sarah naksir josh tapi karena status adik kakak hal ini tidak mungkin. Keadaan ini sebenarnya menguntungkan sarah. Ia dapat mengelpolitasi adikya untuk memenuhi gairah dan kebutuhan sex nya. Soal andre cs, itu persoalan nanti dan sarah bisa membuat andre cs menghilang untuk selama lamanya. Sekarang ia hanya ingin menikmati waktu bersamanya dengan joshua.
Sarah : kakak suka sama kontol kamu, walaupun ga disunat tapi kepalanya licin dan halus, warna juga masih merah pink. Beda sama andre cs yang disunat. Udh item, kulitnya kasar, bau pesing lgi.
Kemudian sarah mulai menjilati lubang kencing kontol josh. Kemudian ke batang sampai pangkalnya abis dijilat. Tak ketinggalan kedua buah zakarnya tak luput dari jilatan lidah sarah, kemudian sarah mukai mengemut lebut testis josh mulai dari yang kakan dan yang kiri. Ia pun melihat expresi josh yang memejamkan mata karena kenikmatan yang ia dapatkan. Sarah mulai memasukkan kepana penis josh ke mulutnya yang mulai mengisap lebut penisnya, kemudian ia memaju mundurkan kepalanya mengikuti ritme hisapan ke kontol josh, baru sebentar saja josh kemudian gemetar dan mengerah ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh sambil memegang pundak kak sarah. Matanya terpejam sangat kuat. Josh mengeluarkan seluruh sperma yang sudah tertampung seminggu lebih.
Sarah merasakan penis josh menembakkan sperma banyak sekali. Iya merasakan penis josh berkedut kedut mengeluarkan spermanya sekitar 12 kali. Kemudian josh lemas terduduk di karpet. Penisnya pun terlepas dari mulut sarah. Sarah kemudian mengabil sperma josh di mulutnya dan melihat warna sperma josh putih kental dan jumlahnya sangat banyak. Sarahpun segera menelan sperma josh.
Josh yang masih duduk tersengal sengal kemudian dipeluk oleh sarah dengan sangat kuat. Sarah mencium mulut josh dan memfrecnh kiss josh demgan sangat liar. Kemudian ia memegangi wajah josh dan didekatkan ke wajahnya hinnga hidung mereka menempel (maklum keduanya mancung hidungnya)
Sarah : happy ? Sambil tersenyum (namum senyumannya bukan senyuman nakal tapi senyuman kasih sayang)
Josh hanya mengannguk pelan karna masih lemas.
Kemudian sarah membuka cd nya dan mendorong josh hingga josh terjatuh dengan posisi terlentang. Sarah kemudian mencoba memasukkan kontol josh ke memeknya tapi kontol josh udh lembek tidak bisa ereksi lgi
Sarah pun kecewa tapi ia maklum karna efek stress dan psikologis dapat mempengaruhi kesehatan seksual seseorang. Ia pun mengurungkan niatnya dan mengambil chastity bening
Sarah: hihihi ini dipakek lagi yaa
Sarah langsung memaksukan kontol josh ke chastity beningnya namun josh berusaha menahan tangan sarah
Josh : kakak.... aku ga mau lagi, tolong kakak jangan siksa aku kayak gini kak ... aku udh ga kuat ... lebih baik kakak bunuh aku aja dari pada menyiksaku seperti ini 😔
Sarah kemudian menapar pipi kanan josh
Sarah : kamu bilang apa ?! Kamu ga mau lagi pakek ini !!! Baru aja di kasi kesempatan crot udh berani ngelawan. Kalau kamu mau bunuh diri bunuh diri aja sana ! Tapi jangan di rumah ini. Kakak ga mau ngurusin mayat kamu
Kemudian sarah meremas testis josh hingga josh teriak kesakitan
Josh: ahhhhj sakittt jangann kak.... ampun .. ampunn... maafin aku...aku gak bermaksud bikin kakak marah .. arrggg sakittttttt
Sarah pun mulai melepaskan remasan tangannya dan kembali memakaikan chatity penis ke josh.
Sarah : okay kakak maafin tapi kamu jangan pernah sekali kali bantah kakak ya
Josh: iya kak (sambil gemetaran)
Sarah. Eh tunggu. Malam ini kakak tidur sama kamu yah di kamar kamu. Kakak kangen masa masa kecil kita dulu. Yuk
Mereka pun berjalan menuju kamar josh. Namun josh merintih memegangi buah zakarnya. Sarah hanya menoleh melihatnya dan bersikap biasa saja. Namun memeknya sangat basah karena horni melihatnya. Tersintas di pikirannya, bagaimana kalau scrotumnya di buka dan membiarkan testisnya tereskpos bergelantungan . Tapi ia sadar itu gila dan mulai menyadari apakah dia sudah menjadi psikopat
Bersambung
=================
1 bulan kemudian......
Pov josh
Sore itu aku sedang duduk di balkon apartemen dengan kakak ku. Dia duduk dengan kaki kanan di naikkan ke kursi memperlihatkan pahanya yang putih mulus. Dia hanya memakai rok putih dan atasan baju kaos tipis. Aku tau dia sedang menyiksa birahiku.
Sudah satu bulan kontol ku dikurung chastity belt. Ukuran testisku agak membesar akibat sperma yang belum dikeluarkan. Sedangkan ujung lubang kontolku terus ngeces mengeluarkan precum. Katanya kakak ga akan lepasin kontol kamu sampai kakak puas ngeliat kamu tersiksa, kakak pengen liat sejauh mana kamu bertahan sambil tertawa.
Kakak ku sudah mengetahui sisi diriku yang mempunyai jiwa masocist dan cuckold. Kini dia sudah tak mengijinkanku untuk menyentuhnya. Aku hanya boleh menjilati kaki nya dan vagina kalau dia yang memerintahku. Hanya lidah, jika aku kedapatan menyentuh tubungnya dengan tanganku maka aku harus membayar kesalahanku dengan tendangan tepat di biji testisku.
Kak sarah kemudian menaikkan kedua kakinya dan meliriku , aku yang sudah paham langsung bersimpuh dan mendekat ke selangkangannya. Kemudian kepalaku dibekap dan dijepit dengan kedua pahanya. Aku menghirup dalam dalam aroma vaginanya yang masih tertutup celana dalam. Kemudian aku mulai melepaskan celana dalamnya dengan sedikit mengigit pinggirannya sampai terlepas. Saat aku mau mendekat lagi tiba tiba kak sarah menahanku dengan kaki kanannya. Kemudian dia memasukkan kaki kanannya ke mulutku dan aku mulai mengulun dan menjilati dari jari, telapak kaki dan betisnya. Sesekali aku melihat ke wajahnya yang cantik, dia tersenyum nakal kepadaku sambil mengejek ku dengan memperlihatkan kunci chastity belt.
Ayo terus josh. Kamu mau kan kakak lepasin kontolnya. Udh sebulan loh, tuh liat celana kamu basah. Pasti ngeces tuh netes netes precum nya hahaha
Aku yang audah horny berat sudah kehilangan akal sehat ku. Dan kini giliran kaki kirinya yang aku jilat sampai ke betis. Kemudian kak sarah menjambakku dengan kasar dan membekapku ke selangkangannya. Aku mulai menjilati klitoris dan lubang vaginanya. Kak sarah mulai mendesah dan menekan kepalaku lebih kuat sehingga aku kesulitan bernafas. Aku mencoba berontak karena kekurangan oksigen tapi kak sarah semakin membekapku. Kemudian aku menepuk nepuk paha nya agar aku di beri ruang sedikit agar aku bisa menghirup udara segar. Dan aku baru sadar aku telah melanggar peraturan tidak boleh menyentuh kak sarah. Kak sarah kemudian menamparku dan mencekikku sambil menyeretku ke dalam ruang tv dan didudukan di sofa.
Aku yang sudah pasrah memohon agar tidak di sakiti. Tapi kak sarah tidak menggubrisku. Dia mengambil sesuatu di laci dan kemudian dia menoleh dengan senyuman jahat tapi menggoda. Aku yang bingung langsung menutupi kemaluanku dan merapatkan kakiku. Kak sarah menyuruhku untuk membuka celanaku, aku tak punya pilihan lain dan kulepaskan celana pendek dan celana dalamku. Kini terpangpang sudah alat kelaminku yang terkurung chastity belt.
Sarah : hahahaha liat tuh titit kamu, kedut kedut gitu. Netes pula precum kamu.
Kemudian kak sarah mendekat dengan tangan kirinya disembunyikan di belakang pantatnya
Ia menyetuh ujung kontolku dan mengais cairan precum ku dengan jari telunjuk kirinya. Kemudian ia menjilatnya
Sarah : lumayan nih kentel.
Kemudian tiba tiba kak sarah menyetrum tepat ke kantong biji ku dengan alat kejut listrik yang bentuknya tongkat dan ujungnya besi sedikit lancip
Aku terguncang dan ambruk kesakitan.
Sarah : ini akibatnya kalau kamu melawan dan melanggar aturan kakak.
Inget ya ganteng
Kalau kamu nyentuh kakak, kakak ga akan segan segan melakukan apapun yang kakak suka ke biji testis kamu
Kalau kamu ngecrot tanpa ijin dari kakak, kakak akan tambah masa kurungan kontol kamu sesuka hati kakak dan kakak ga kan bilang kapan kakak akan buka
Ngerti sayang ?
Josh : iyaa kak maaf
Kemudian kak sarah duduk di sofa dan mengangkang lagi sambil memanggilku dengan jari telunjuknya. Itu artinya aku harus menjilati vaginanya lagi.
Kak sarah mendesah sambil membekap kepalaku.
Sarah : terus josh. Enak banget ahhh ahh shhh enakk. Jilatin clit aku .. iyaa teruss ahh
Sudah 30 menit aku menjilati vagianya hingga becek dan lidah ku mulai pegal dan sakit.
Kemudian aku disuruh tidur terlentang dan membuka mulutku. Kak sarah kemudian jongkok di atas wajahku.
Sarah : kamu pasti haus kan ? Kakak kasi hadiah minum pipis kakak. Kalau sampai ada yang tumpah dan ga kamu telen. Awas kamu
Aku pun mengangguk dan air kecingnya mulai mengalir ke mulutku dan kerongkonganki. Rasanya hangat dan asin.
Setelah kandung kemihnya kosong, ia menyuruhku untuk membersihkan sisa sisa air kencingnya dengan lidahku. Aku rasanya ingin muntah tapi harus ku tahan.
Setelah itu dia membangunkanku dan memelukku. Dia berterima kasih kepadaku telah menjadi adik yang penurut. Kemudian ia mencium keningku dan menyuruhku untuk mengenakan kembali celanaku.
Saat aku memakai celana dia menahanku. Ia menyentuh biji testisku sambil melihat mataku ?
Sarah : sakit ga tadi kakak setrum ?
Josh : sakit kak
Sarah : maaf yah josh, kamu sih ngelanggar aturan hihihi.
Kok kamu gitu sih ngeliatin kakak ? Pengen ya ? Mau ngentotin kakak gak ? Hahahah
Kemudian ia menyentil ujung penisku.
Aku ga tangan dan penisku sudah berkedut kedut ingin mengeluarkan isi biji ku.
Sarah : ihhh kedut kedut hihihihi. Kontol nya josh ... kamu dikurung dulu yaa. Aduh lucunya pengen gigit sampai putus hahaha
Kayaknya lubang pipis kamu perlu disumbat deh
Josh : hah ?? Jangan kak, kalau aku mau pipis gimana ?
Sarah : ya kamu ijin sama kakak, nanti kakak lepasin. Tapi pakai apa ya nyumbatnya. Pake itu aja .
Kemudian kak sarah mengambil pensil 2B kemudian mulai memaksakan pensil itu masuk ke penisku. Rasanya sakit tapi nikmat. Dan kemudian kak sarah dengan nakalnya memaju mundurkan pensil itu di saluran lubang kencingku. Kaki ku mulai gemetaran dan aku memejamkan mata karena tak tahan seberntar lagi aku akaj ejakulasi. Kak sarah sepertinya paham dan menghentikan sodokan pensil itu. Penis ku semakin berkedut kedut dan mulai mengeluarkan pensil itu dari dalam lubang pipisku karena lubang pipisku pasti sudah sangat licin. Kemudian kak sarah kembali mendorong pensil itu hingga masuk terlalu dalam dan hanya menyisakan sedikit ujung pensil di lubang pipisku.
Sarah : nah kalau gini udh ga bocor lagi nih !! Hahahahahaa
Bersambung..
===================
Pov Joshua
Hari demi hari telah berlalu. Kini andre cs sudah mulai muncul kembali. Kak sarah sepertinya sudah takluk dengan kontol kontol mereka. Mereka hampir setiap hari ngentot di rumahku dan selalu crot di dalam memek kak sarah. Sedangkan aku hanya boleh menonton dan dilarang menyentuh penis ku yang masih tersumbat tusuk konde kecil dan masih menggunakan kurungan chastity belt. Jika aku melanggar maka durasi diijinkan ngecrot akan ditambah satu minggu. Andre cs selalu meledekku dengan memperlihatkan lubang memek kak sarah yang penuh sperma, pentil susunya di olesi sperma. Kak sarah juga selalu menggodaku dengan tatapan nakalnya. Dia menikmati ketika melihatku tersiksa karena birahi yang tidak tersalurkan.
Malam ini aku diijinkan untuk melepas chasity belt ku. Rasanya sangat bebas dan aku ingin segera masturbasi, kurasakan kantunf testisku penuh sperma yang sudah lama belum aku keluarkan. Tapi kak sarah melarangku untuk onani .
Kemudian kak sarah menarik tanganku ke kamarnya. Aroma pandan di kamarnya sangat kuat karena bekas ceceran peju ada dimana mana
Sarah : ihh kok kontol kamu ngacung gitu ? Belum juga di apa apain
Josh : aku horny kak, boleh ya aku ngecrot sekarang. Aku ga tahan kak (penisku sudah mengeluarkan precum kental)
Sarah : dasar letoy gimana mau ngalahin andre dan temen temennya. Punya kamu udh kecil gampang crot lagi. Kakak potong aja ta titit kamu hahaha
Josh : ihh jangan kak, aku ga mau
Sarah : yaudah kamu diem
Kemudian kak sarah jongkok dan aku shock dia menghisap kepala penisku kuat kuat.
Kaki ku bergetar hebat dan aku ejakulasi di dalam mulutnya. Rasanya nikmat banget kaya baru pertama kali onani. Kemudian kak sarah memperlihatkan sperma ku yang ada di mulut nya. Dan melepehkannya ke lantai. Beda sekali dengan peju andre cs yang selalu di telan. Sedangkan peju ku dibuang nya.
Sarah : banyak banget peju kamu, anget kental lagi. Btw kakak mau ngasi tau kamu. Kalau andre mau bawa temen temen dia kesini. Katanya mau gangbang kakak 10 orang.
Josh : hah ?!
Sarah : ihh kok ngaceng lagi kontol kamu ? Suka ya ? Horny ya kamu ngeliat kakak kamu yang cantik ini dinikmati orang lain ? Sedangkan kamu kontolnya ke kurung hihihi
Wajahku memerah dan libido ku naik lagi membayangkan kak sarah di nikmati oleh 10 orang.
Sarah : tapi kamu ga boleh nonton. Kamu tunggu aja di luar kamar kakak ya. Soalnya ini kemauan andre hehehe. Sebagai gantinya kamu boleh have sex sama kakak kalau mereka udh selesai ngentot dengan kakak.
Akhirnya aku diperbolehkan merasakan vagina kak sarah tapi yah walaupaun dengan term and condition.
Malam pun tiba .....
Benar saja andre cs berjumlah 10 orang dan semuanya mukanya jelek dan dekil. Mereka duduk di sofa ruang keluarga termasuk aku. Andre mulai melecehkan ku dengan mengejekku karena horny dengan kakak sendiri. Yang lain pun ikut menghinaku dengan tatapan sinis yang mengejek harga diriku.
Kemudian kak sarah datang dengan hanya menggunakan kaos putih oversize tanpa menggunakan bawahan apapun. Kaos itu hanya menutupi 5cm dari pangkal pahanya. Terlihat sangat seksi sekali
Sarah : hai pejantan pejantanku... maaf nunggu lama udah ga tahan ya ... ?
Kak sarah kemudian menyikap kaosnya ke atas sehingga terlihat memek dan payudaranya. Andre cs pun bersorak sorak dan mulai melepaskan baju dan celana mereka . Ku perhatikan umuran kontol mereka panjang dan besar, sepertinya 2 kali ukuran penis ku.
Kali ini kak sarah tidak digangbang seperti biasanya melainkan digilir satu persatu dan menggunakan system antrian. Aku di paksa untuk merekam semua adegan ini walau pada awalnya aku dilarang menonton.
Kemudian andre dan kak sarah menuju kamar, kak sarah dan andre mulai berciuman mesra dan sesekali meliriku yang juga sudah telanjang dan ngaceng berat. Kemudian kak sarah berlutut dan mulai menjilati kepala kontol hingga biji peler andre dan mulai mengulumnya dengan lembut. Kak sarah kemudian di garap dengan posisi missionaris, doggy style, women on top, reverse doggy dll.
Setiap orang ngecrot di dalem vaginanya. Dan aku kawatir kalau kak sarah sampai hamil anak bajingan ini. Setelah orang ke 10 menghentakkan pinggulnya kuat kuat dan selesai. Andre merampas handy cam ku
Andre: tuh kakak lu udh KO tuh , gw kasi lu kesempatan untuk menikmati memek sebelum lu dikebiri hahahaha
Kemudian andre cs segera meninggalkan rumah ku. Aku kemudian kembali menuju kamar kak sarah. Saat ini kak sarah sedang pingsan karena terus menerus klimaks. Posisinya tidur terlentang, paha putih mulusnya mengangkang lebar, terdapat bantal mengganjal pinggang bawahnya. Kulihat bibir vaginanya memerah bengkak. Bentuk bibir vagina yang awalnya normal kini telah terbuka menganga dan agak mengembung. Terlihat peju kental yang mengalir perlahan dari vaginanya. Mulutnya menganga dan terdapat peju dimulutnya banyak sekali sampai meluber. Rambut indahnya lengket sepertinya habis di bukkake . Di bawah pusarnya terdapat tulisan misi menghamili dalam proses dengan gambara sperma sperma yang tengah mencari sel telur. Aku yang sudah horny langsung menindih kak sarah. Kemudian aku mencium nya dengan beringas. Tak peduli ada ceceran sperma di mulutnya karna aku sudah horny berat. Kemudian aku meremas remas payudaranya yang penuh dengan cupangan dan mengisapnya kuat kuat. Kemudian aku memaksukkan penis ku ke mulutnya.
Kemudian aku mulai menggesek gesekkan kepala penisku ke vaginanya untuk menyapu lelehan peju bajingan itu. Saat aku memasukkan penis ku, terasa hangat longgar dan licin karena sudah penuh peju. Baru menggejotnya selama 3 menit aku sudah tak tahan dan akhirnya aku ejakulasi di dalam vaginanya kak sarah.
Aku mengentak hentakan penisku dalam dalam sampai seluruh sperma ku habis. Kemudian aku terlelap dengan posisi penisku masih di dalam vaginanya.
Bersambung
===================
Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi, aku masih menindih kak sarah. Sepertinya dia memang kelelahan. Aku takut dia terbangun dan marah kepadaku karena aku menyetubuhinya tanpa izin. Perlahan kucoba untuk bangkit perlahan lahan, ujung penisku masih tertancap di lubang vaginanya dan berhasil lepas dengan mudah. Kuperhatikan banyak sperma sperma yang telah mengering di tubuh putih mulusnya. Aku masih memperhatikan kak sarah yang sangat binal ini. Kurasakan penisku mulai tegang dan kembali horny. Aku kembali mendekat dan menyentuh payudaranya. Ku remas perlahan sambil memperhatikan raut wajahnya. Ketika tidak ada respon, aku mulai meremasnya agak lebih keras dan mulai mengisap payudaranya kiri dan kanan sambil memperhatikan apakah dia bangun atau tidak. Sungguh aneh kak sarah masih saja tertidur lelap. Apakah sebelumnya andre memaksa kak sarah meminum obat tidur dosis tinggi ? Bisa jadi demikian. Aku mulai melancarkan aksiku sesukaku tanpa takut kak sarah terbangun.
Posisi pahanya masing mengangkang memperlihatkan vaginanya yang indah walau sudah ternodai sperma sperma dari orang yang status sosialnya jauh di bawah kak sarah. Aku mulai mendekatkan wajahku dan menghirup aroma vaginanya. Baunya seperti pandan dan sedikit amis. Mungkin karena campuran antara cairan vagina, sperma, dan keringat. Aku mulai melebarkan bibir vaginanya dengan kedua jariku sambil melakukan fingering hingga vaginanya mulai basah kembali. Aku jilat klitorisnya dan mulai menjilati vaginanya sampai 5 menit.
Aku sudah tak tahan dan kembali menggenjotnya dengan posisi missionary. Aku memang payah, baru sebentar saja aku sudah merasakan ingin menyemburkan peju ke memeknya. Ku cabut penisku untuk beristirahat sejenak. Kemudian kurubah posisinya agak tidur menyamping, kemudian kumasukkan lagi penisku ke dalam memeknya. Rasanya masih licin dan agak sedikit longgar. Aku selalu mendengar andre cs ketika menggenjot kakak ku mereka selalu berteriak kontolnya nonjok rahim. Tapi aku tidak bisa meraih rahim kakak ku karena yaaa taulah penisku tidak sepanjang penis mereka.
Selama durasi keluar masuk di rongga vaginanya, penisku menyapu sperma sperma yang masih berada di rongga vaginanya. Kemudian kupercepat ritme sodokanku dan crot crot crot., aku menumpahkan spermaku ke dalam vaginanya. Kemudian ku cabut penisku dan spermaku mulai keluar meleleh banyak sekali. Seandainya kak sarah tau aku memperkosanya, bisa bisa aku dikebiri dan dibunuhnya malam ini.
Aku teringat dengan tulisan spidol " menghamili dalam proses"
Dan tulisan itu masih ada di bawah pusarnya. Bagaiamana kalau kak sarah benar benar hamil atau memang sudah hamil ??
Aku harus mencari cara untuk menghentikan semua kegilaan ini. Aku harus mengembalikan kak sarah menjadi kak sarah yang aku kenal.
Kemudian aku membersihkan tubuh kakak ku dan memakaikannya pakaian yang layak
Kemudian ku cium keningnya, "aku sayang sama kakak"
Kemudian aku tidur disampingnya dan memeluknya dengan erat.
Pov sarah
Pagi hari aku terbangun dan agak kaget adikku berada di sampingku sambil memelukku. Badan ku terasa sakit semua sehabis melayani 10 remaja yang umurnya jauh dibawahku. Aku tidak merasakan badanku yang seharusnya lengket akibat lendir lendir peju. Apakah jo yang membersihkan tubuhku dan memakaikanku pakaian ?
Sebenarnya aku kasihan dengannya, tapi jiwa dominatrix dan melihatnya tersiksa dengan birahinya juga membuatku horny. Aku membalikkan tubuhku dan sekarang posisiku berhadapan dengannya tapi kuperhatikan dia masih terlelap tidur. Walau dia memasangkan pakaian kepadaku, dia lupa untuk menggunakan pakaian untuknya. Ya dia tidur telanjang disampingku. Kuperhatikan penisku setengah tegang. Apakah dia sudah menyetubuhi ? Jika iya sebernarnya aku tidak masalah. Kemudian aku meraih chasity beltnya dan memasangkannya kembali ke penis josh sambil cekikikan. Kulihat wajahnya yang tampan imut banget kalau lgi tidur. Aku tidak sabar melihatnya bangun dan menyadari kalau penisnya sudah terkurung kembali hahahaha.
Aku teringat seharusnya aku datang bulan minggu kemarin. Artinya aku sudah telat 1 minggu. Apakah diriku hamil ? Aduhh ya ampun ,, kenapa aku gegabah. Ga mungkin aku hamil anak dari remaja remaja itu. Aku panik dan tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku berharap kalau telat 1 minggu masih diambang normal. Toh juga belum telat sebulan jadi masih aman
Kemudian hp ku bergetar dan ada pesan masuk dari Andre. Alangkah kagetnya diriku melihat semua adegan persetubuhan kami kemarin. Dan andre memintaku agar bersiap bersiap. Aku diminta untuk berdandan secantik mungkin dan harus menggunakan dress. Aku tanya untuk apa dan andre membentakku harus nurut atau video ini akan tersebar di internet. Mulai hari ini aku sudah resmi menjadi budak pemuas nafsu andre.
Bersambung
Thursday, June 1, 2023
The Ukhti's Story by Gundam_Garam @semprot unfinished
Perkenalkan nama wf (sebut saja Ruri), wanita asal daerah terpencil di ujung jawa timur. Kampung halamannya terletak di salah satu lereng gunung. Semenjak lulus SMA dia merantau di kota orang untuk menempuh pendidikan yg lebih tinggi. Kisah ini terjadi ketika Ruri menjadi mahasiswi di salah satu univ favorit di kota M. Ruri, sosok wanita berparas cantik dengan tinggi kurleb 162cm, dada tidak besar dan tidak rata, trgolong tocil. Ruri adalah wanita alim yang kalau keluar rumah selalu mengenakan outfit jilbab lebar, gamis khas ukhti2 solihah. Sekalipun ruri pakai celana panjang, atasannya pasti hoodie big size agar tidak menonjolkan bagian atasnya. Ketika keluar rumah/kos tidak pernah sekalipun ruri mengenakan pakaian ketat apalagi terbuka. Terlepas dari gaya fashionnya, Ruri pun termasuk pribadi yang taat agama, rajin ibadah. Bisa dibayangkan betapa sucinya wanita ini. Tetapi, sesuci-sucinya Ruri, Ruri tetaplah manusia biasa yang butuh kasih sayang dan cinta dari pasangan lawan jenis. Tertembus lah benteng hati Ruri oleh pria yang dikenalnya dari SMA. Sebut saja Rio. Ruri dan Rio menjalin percintaan sedari SMA, selepas lulus mereka berpisah. Ruri kuliah, sementara Rio diterima disalah satu institusi berseragam di negara tercinta kita ini. LDR lah mereka. LDR dengan kekasih maupun keluarga.
*foto real Ruri*
ME80E24b0/5f/1e/ME80E24b0/5f/1e/ME80E24
untuk selanjutnya ane akan pakai mulustrasi dari seorang selebgram hijaber agar imajinasinya lebih mantap jika tanpa sensor
karena struktur muka dan body doi mirip dengan Ruri, hanya saja kalau Ruri dagunya lebih bulat
*Mulustrasi Ruri*
ME80DWY69/81/59/ME80DWY69/81/59/ME80DWY
Percintaan mereka selama SMA terkesan biasa saja, seperti cinta monyet khas anak sekolahan. Tidak ada adegan extreme terjadi. Paling banter hanya ciuman, itupun cuma sekali.
..........................
"Yang dimana? weekend ini aku libur, rencana mau ke sana, kamu free gk?" chat whatsapp berdering di HP Ruri. Ruri yang sudah 3 semester lebih tidak bertemu sang kekasih membuka HPnya dengan pipi merah penuh kebahagiaan. Jangankan bertemu, untuk sekedar telpon/videocall saja jarang. Karena Rio ditempatkan di kota yang amat sangat terpencil di pelosok indonesia sana yang mana akses untuk segala hal termasuk hal yang sulit, apalagi sinyal. Karena itu sekalinya ada chat masuk dari sang pujaan hati wajah Ruri langsung berubah. Raut kebahagiaan sangat terlihat dari sana.
"Kalo buat kamu, meskipun aku ada kegiatan, aku cancel kok yang"
"oke sayang, aku juga bawa hadiah buat kamu"
..............................
Ruri memacu mobilnya menuju terminal untuk menjemput Rio yang dirindukannya. Dari Parkiran, menuju area penjemputan, Ruri bak seorang model yang berjalan pelan di atas karpet merah. Seluruh mata tertuju padanya. Kernet, Supir bus, Tukang parkir, sampai Kuli bangunan melototi wanita cantik yang berjalan sendirian di areal terminal. Sebuah pemandangan yang langka bagi mereka.
Ruri dan Rio pun bertemu. Ruri tak kuasa menahan rindunya, dia peluk Rio di terminal tsb. Dia sampai lupa kalau mereka masih di area umum. Para pekerja pun hanya bisa memandang dan menelan ludah membayangkan betapa beruntungnya pria tsb bisa di peluk ukhti cantik yang mereka pelototin sedari tadi.
Mereka menghabiskan hari itu dengan quality time di cafe, berjalan-jalan mengelilingi kota, ke mall, sampai akhirnya mereka menghabiskan sore itu ke salah satu resto yang 'instagrammable'.
"hari ini kamu nginep dimana yang?" tanya Ruri.
"aku udh boking hotel kok di tengah kota" jawab Rio
"oh oke, besok jalan2 lagi ya, aku jemput di hotel"
"kok dijemput? kamu ga nginep sama aku?"
deg.... Ruri kaget mendengarnya. Ruri sebenarnya ingin sekali menghabiskan malam itu dengan memeluk kekasihnya yang sudah lama tidak bertemu, tapi mereka kan belum 1 mukhrim. Ruri juga belum pernah menginap dengan laki-laki yg belum sah jadi suami. Pikiran Ruri panik, 'aku harus jawab apa' batin ruri. "sayang? kok diem? gamau ya?" tanya Rio lagi.
"eh emmm, mau kok"
"aduuuuh kok jawab mau siiih" tanpa sadar Ruri mengiyakan tawaran Rio.
"emmmm anu, janji ya ga ngapa2in...aku pengen tapi takut"
"kita udah pacaran lama masa kamu masih ga percaya aku?"
"iya sih tapi ini kan pertama kali kita 1 kamar"
"janji ga bakal aku apa2in. tapi kalo cium aja boleh?"
"hmmmm boleh deh"
Singkat cerita sesampainya di hotel. "sayang ini hadiah yang aku janjiin" kata Rio menyerahkan 2 bungkusan kado.
"eeh makasi sayang, apa ini?"
"baju kok, buka di kamar mandi aja sekalian ganti."
"yaudah aku mandi dulu ya"
Bergerak lah Ruri menuju kamar mandi. Dari balik kaca kamar mandi terlihat siluet lekukan tubuh Ruri. Meskipun kaca tersebut tidak 100% transparan (agak ngeblur khas kaca kamar mandi hotel) tetapi dapat terlihat apa saja yang di lakukan Ruri didalamnya. Mulai dari melepas hijab nya, gamisnya hingga dia telanjang bulat. semua dapat terlihat
Ruri membuka bingkisan hadiah yang diberikan Rio
dalam bungkusan tersebut, 1 berisi gamis untuk ibu menyusui, yang 1 nya lingerie merah mini. entah yang mana yang mau Ruri pakai .
============
Keluarlah Ruri dari kamar mandi menggunakan gamis dan kerudung hitam pemberian Rio. Bak permaisuri mengenakan gaun panjang, si cantik Ruri berjalan menuju kasur.
Pantat kenyal dan kasur yang empuk pun saling beradu. Ruri berbaring di sebelah Rio
"Cantik banget kamu sayang"
"ahh bisa aja kalo ngegombal, pasti ada maunya....btw makasi ya kadonya"
"ehehehe cuma mau peluk kok...sekalian lepas kangen"
tanpa menunggu respon Ruri. Rio merangkul tubuh Ruri. Melepaskan sejuta kerinduan yang selama ini dipendam Rio. Ruri membelai rambut Rio perlahan sambil menonton TV hotel.
"aku kangen kamu yang"
"aku juga sayang, ini kan udah ketemu"
Perlahan Rio mendekatkan wajahnya ke wajah Ruri. Ruri memejamkan mata ingin menolak tapi Ruri juga sebenernya pengen. Bibir mereka pun bertemu. Rio melumat bibir Ruri. Menjilati centi demi centi bibir Ruri. Ruri yang sedari tadi menahan hasratnya akhirnya luluh juga. Ruri membalas ciuman Rio, berganti Ruri yang melumat bibir Rio. Rio yang selama ini hanya bisa masturbasi membayangkan pacarnyapun tak kuasa menahan nafsunya. Tangan kanan Rio dengan sigap dan cepat meremas susu kiri Ruri. "Kok....langsung pentil, ga pake BH nih?" batin Rio.
"MAU NGAPAIN KAMU" bentak Ruri sambil mendorong Rio.
"CIUM SAMA PELUK AJA UDAH CUKUP YA, JANGAN MINTA LEBIH, KITA BELUM NIKAH" tegas Ruri.
"yang, udah lah..*** usah sok suci, aku tau kamu sama mantanmu di SMA udh ngapain aja"
"emang aku ngapain aja ha? ga usah soktau kamu"
"hahaha, seisi sekolah tau sayangkuuu. semua mantanmu kamu sepong di sekolah, di kelas, di belakang sekolah. kamu kira aku gatau? aku mau nyium bibir yang pernah dimasukin kontol temenku sendiri harusnya kamu udah bersyukur"
Ruri terdiam, seolah membenarkan apa yang dikatakan Rio. Air mata pun tak kuasa dia pendam. Ruri menangis menyadari dirinya sudah tak suci lagi. Meskipuuun belum pernah having sex, tapi dia pernah melakukan oral ke orang yang bukan muhrimnya.
"tenang ya, aku sayang kamu apapun masa lalumu. aku akan nikahi kamu sesudah lulus pendidikan ku nanti" Rio mencoba menenangkan Ruri. Sembari mendekat kembali ke arah Ruri, Rio melanjutkan aksinya, dia mencumbu Ruri lagi. Tangannya mencoba bergerilya lagi ke payudara Ruri. Ruri masih menolak, dia dorong lagi tubuh Rio semakin menjauh.
"Kalo aku bilang engga, ya enggaaa, jangan maksa" bentak Ruri.
"Anjing, masih aja sok suci...lonte" balas Rio
Pikiran Rio sudah dikuasai hawa nafsu. Dia tak peduli yang di depan ini adalah pasangannya. Rio menindih tubuh Ruri, mencengkram tangan kanan dan kiri Ruri. Rio masih mencoba dengan keras melumat bibir Ruri. Tapi kepala Ruri terus membanting ke kanan ke kiri, menghindari serangan Rio. Rio yang semakin kesal akhirnya melepaskan Ruri. Dia berjalan menuju kamar mandi. Ruri bernafas lega akhirnya bisa terbebas dari cengkraman Rio. Ruri mulai mengatur nafas, tenaganya habis terbuang untuk melawan serangan Rio tadi. Tak lama Rio kembali membawa 2 sabuk, Dia dorong tubuh Ruri hingga Ruri telentang di kasur, sekuat tenaga Rio posisikan Ruri tepat ditengah2 kasur, kemudian mengikat tangan kanan dan kiri Ruri ke kayu kasur. Dari segi tenaga tentu saja Ruri kalah telak, lawannya adalah seorang abdi negara. pria yang makanan sehari-harinya adalah latian fisik. Ingin Ruri teriak tapi dia masih tidak tega, dia tidak ingin Rio di gerebek kemudian di pukuli warga. ya, Dia masih sayang sekali dengan kekasihnya yang brengsek ini. Tak butuh waktu lama bagi Rio untuk mengikat Ruri. Kini tangan kanan dan kiri Ruri terikat. Tidak ada halangan bagi Rio untuk menjamah tubuh Ruri.
"Sayang plis jangan, tolooong..."
"sayaaang, kita udah pacaran 2 tahun lebih, 2 tahun ini aku cuma dapet apa? cium doang, mantanmu?? pacaran itungan bulan kontolnya udah kamu isep. wajar dong kalo aku minta lebih"
"tolooong sayang....jangan"
Rio mengangkat rok gamis Ruri, dia tarik paksa celana dalam Ruri. Terpancar jelas vagina putih bersih merona dan sedikit rambut halus tersebut. Rio melotot kaget dengan pemandangan indah ini, akhirnya dia bisa melihat vagina milik wanita cantik tersebut. Jauh seperti bayangan Rio, vagina ini lebih indah dari video bokep yang dia tonton selama ini, yang mempertontonkan jembut lebat. Tapi ini tidak.
ME80EWZfe/8e/60/ME80EWZfe/8e/60/ME80EWZ
Celana dalam ruri yang sudah di tarik paksa oleh Rio, dia masukkan ke mulut Ruri agar Ruri tidak bisa teriak. Ruri hanya bisa menangis sambil menggelinjang sekenanya. Kaki Ruri ingin berontak, tapi sudah terlambat, Rio sudah menduduki paha Ruri. Rio menciumi dan menjilati seluruh paha Ruri, perlahan naik ke atas, dia hirup dalam2 aroma vagina Ruri, hmmmmm tidak berbau seperti lonte-lonte yang sebelumnya pernah dia sewa. Rio melanjutkan perjalanannya. Dia sibakkan kerudung Ruri hingga leher Ruri terlihat jelas. Dia cium dan jilati leher wanita cantik tersebut. Ruri memejamkan mata menahan geli sambil terus menitikkan air mata. Dia cium kembali bibir Ruri meskipun ada celana dalam Ruri yang basah oleh liur Ruri di dalam mulutnya. Rio semakin bernafsu, dia gigit dah hisap celana dalam itu hingga ludah Ruri meresap ke mulut Rio. Sluuuuurrrrpppp, aaahhh. Tak lupa tangan Rio meremas-remas payudara Ruri kanan dan kiri bergantian dari luar gamis lembut nya. Di bagian dada dari gamis tersebut ada sebuah lapisan dimana kalau lapisan kain tersebut diangkat, terdapat resleting yang langsung menuju tepat ke payudara Ruri. sreeeeeeeeet, Rio membuka resleting dan terpampang jelas puting mungil Ruri. Seperti bayi yang haus akan susu ibu, Rio menghisap dalam-dalam puting Ruri, sementara tangannya meremas payudara Ruri yang lain, sambil memilin-milin putingnya. Ruri hanya bisa mendesah, hatinya berusaha melawan tapi fisik dan pikirannya tak sejalan. Gamau, tapi kok enak, tapi dilecehkan, tapi geli, tapi enak...aaaahhhh.
Petualangan Rio tak berhenti sampai disitu. Dia beralih turun ke selangkangan Ruri. Rio sangat penasaran seperti apa rasanya menjilat memek perawan yang masih suci dan selalu merawat diri. Dia buka labia mayora milik Ruri dengan jari telunjuk dan jempol Rio. Ruri memberikan banyak kejutan bagi Rio. Mulai dari memek yang tidak berbulu, tidak berbau, setelah dibuka aaahhh pink merona seperti daging segar. Dia sentuh dinding-dinding vagina Ruri dengan lembut. Basah?? Merasakan memek Ruri yang sudah mulai becek, rasa penasaran Rio semakin menjadi-jadi. Dia jilat dan hisap sampai bersih seluruh bagian vagina Ruri. sluuurrrppp, sluuurrrpppp aaahhh. "EMMM HMMMMMM EHHHMMMM EEEHHHMMM" desah Ruri dari balik celana dalam yang menyumpal mulutnya. Air mata Ruri mulai berhenti. Tidak ada harapan lagi bagi dia, sudah pasti Rio akan memerkosa nya, kini harapan Ruri adalah semoga Rio tidak meninggalkannya setelah mengubah Ruri menjadi wanita kotor.
Klitoris Ruri mulai terlihat, eksplorasi Rio bergerak kearah sana. Lidahnya menggelitik-gelitik klitoris merah nan menggemaskan itu. Sementara jari tengah Rio mengobok-obok vagina Ruri. Rintihan-rintihan Ruri perlahan tapi pasti berubah menjadi desahan-desahan kenikmatan. "EEEEEEEEEEEEEHHHHMMMMMMMMMM EEEH" desah panjang Ruri. Rio yang kaget mendengar itu, menarik jari tengahnya, terlihat jari tengahnya di penuhi lendir putih pertanda Ruri yang orgasme akibat serangan lidah yang di barengi tusukan-tusukan jari tengah. Rio bergerak mendekati wajah Ruri. "hahaha, enak kaaan?" kata Rio sambil mengusap jari tengah nya yang penuh lendir putih ke pipi Ruri. Ruri hanya memejamkan mata sambil memberikan ekspresi jijik. Cairan yang keluar dari tempat yang sama dengan air kencingnya di usap ke pipi nya sendiri. Kemudian Rio memasukkan jari tengahnya ke mulutnya, Rio menghisap jari tengahnya sendiri seperti menjilati ice cream. Tanpa rasa jijik dan penuh nafsu. Rio kembali ke pos nya semula, dia angkat kedua kaki Ruri dan melebarkannya. vagina cantik milih Ruri yang cantik pula semakin terpampang jelas. Rio mulai mengarahkan kontolnya sampai menempel dengan memek Ruri. Silaturahmi kelamin pun terjadi. Rio coba menerobos masuk gerbang kehormatan Ruri, tapi....susah. Ruri menghempas-hempaskan kepalanya memberikan isyarat penolakan. Tapi yang dilakukan Ruri hanya membuang-buang tenaga, tidak akan merubah keadaan. Rio meludahi tangannya, dia basahi kontol dia dengan ludahnya. Dia coba masukkan lagi. Masih susah, tapi terasa bagian kepalanya mulai masuk. Ruri semakin mencoba berontak. tapi hasilnya masih sama, nihil. Dengan 1 dorongan keras, seluruh batang Rio berhasil memasukin lubang kenikmatan Ruri. "AAAAAAAAAAAHHH" "EEEEEEEEEEHMMMMM" desahan mereka bebarengan. Rio memejamkan mata menahan nikmat. Ruri melotot menahan sakit. Sambil terus mengerang dan menangis Ruri berusaha menahan rasa sakit di selangkangannya dan sakit karena sekarang dia sudah tidak perawan lagi. Perlahan Rio menarik mundur kontolnya. Darah segar membasahi kontol Rio. "waaaaah bener ternyata cuma mulut kamu aja yang kemasukan kontol, memek kamu engga. pantes susah masuknya"
Rio memaju mundurkan perlahan kontolnya di memek ruri. Seperti ingin benar-benar menikmati gesekan demi gesekan antara kulit kontol rio dengan dinding vagina Ruri. Selayaknya manusia yang tak mengenal rasa puas. Rio pun sama, menggenjot vagina Ruri tak cukup. Ke dua tangannya kemudian mendarat tepat di payudara kanan dan kiri Ruri. Rio mempercepat gerakannya sembari tangannya terus meremas, memijt, dan memainkan puting Ruri. Ruri yang masih bingung dengan perasaannya, antara sakit, enak, malu, dan merasa kotor, teruss saja menangis. 10 menit berlalu, perasaan campur aduk Ruri mulai kalah, kenikmatan kini mendominasi. Rintihan sakit dan tangisan terlecehkan kini berganti dengan desahan-desahan nikmat. Rio yang masih bertahan dengan posisi itu pun tak henti-hentinya menghujam memek Ruri dengan serangan kontolnya. "ah ah ah ah ah" desahan mereka berkolaborasi.
"sayang aku mau keluar aaaah memek kamu enak bangeet cantikkuuu aaahhh.....aku keluarin di dalem ya cantiiiik?"
mendengar pernyataan itu Ruri melotot sambil menggeleng-gelengkan kepala. Goyangan Rio semakin cepat, cengkramanya di payudara ruri pun semakin kuat.
"SAYAAAAAAAAANGGGGGG".
crot crot crot, Rio keluarkan spermanya di gamis Ruri. Rio yang sudah lemas berbaring tepat di samping ukhti cantik tersebut. Setelah beberapa menit mengatur nafas, Rio melepaskan ikatan Ruri. Kemudian memeluk Ruri. Ruri yang masih marah memukul-mukul Rio. "kok kamu tegaaaaaaaaa. hiks hiks"
"aku kotor Rioooo aku sudah kotoooorrr"
"iya iya maaf. jangan bilang gitu, kamu ga kotor, kamu tetep suci dimataku. terlepas apapun masa lalumu. dan lagi.....kamu enak" kata Rio memuji Ruri.
"tapi kan...tapi huaaaaaaaaa" tangis Ruri semakin menjadi-jadi.
"udah ga usah nangis cantikku. makasi ya"
"jangan tinggalin aku. kamu yang bikin aku kotor, kamu harus tepatin janjimu buat nikahin aku, tolong jangan tinggalin aku"
"siapa yang mau ninggalin kamu? sebodoh apa aku ninggalin cewek cantik kaya kamu? udah cantik, memeknya bagus, enak lagi, besok lagi ya?"
==============
Sayang, bangun"
"ehhh....ada apa yang"
"udh jam 6 ini, ga solat subuh kamu?"
"mau solat gimana, org belum mandi besar, gk inget kamu semalem ngapain aku???"
"tapi enak kaan??"
Ruri tak mau menjawab
"kok diem aja sih sayang, jawab dong"
"memek ku sakit tauu"
Mendengar seorang akhwat berkata 'memek' secara gamblang membuat birahi Rio bangkit kembali.
"yang beneeer, sakit apa enaaak? mau lagi ga?"
Ruri tau memang awalnya sakit, tapi akhirnya enak....banget. Sebenarnya Ruri mau untuk melakukan morning sex dengan Rio lagi, Tapi kalau Ruri langsung mengiyakan dimana harga diri akhwat syar'i yang dia jaga selama ini, gengsi dooong. Dia jg tidak ingin jadi wanita yang bisa di pake dengan mudah. Kebingungan mulai melanda pikiran Ruri. Pengen sex, tapi gamau dilecehin lagi, pengen kontol tapi belum mukhrim. Diapun hanya terdiam.
"yaudah deh kalo gamau, aku pengen liat kamu pake baju 1 nya yg aku beliin, pake aja gausah sex deh"
"gila aja, ga ah, baju mini2 gitu"
"emang kenapa sexy tau, apalagi yang make kamu, pasti makin cantik dan sexy"
"malu lah, kita belum mukhrim"
"yaelah masi mikir mukhrim2, aku udh liat daleman kamu kali tadi malem. lupa?? lagian malu sama siapa org cma kita ber2 ini,
yaudah kalo gamau, aku mandi dulu"
......................................
*suara ringtone hp*
'Sesuai aplikasi ya mas?'
..............................
Selagi Rio dikamar mandi. Ruri penasaran jg dengan kata2 Rio, "emang klo aku pke baju ini jadi makin cantik? hmmm apa iya? tp gk ah malu" batin Ruri.
"UDAH PAKE AJA, NGAPAIN MALU, BENER KATA DIA, DIA UDH LIAT SEMUA AUROTMU. APA LAGI YG HARUS DITUTUPI" tiba2 terdengar bisikan entah dari mana yang mulai membuat Ruri bimbang kembali. Namun suara yg entah darimana asalnya tersebut lebih mempengaruhi Ruri. Perlahan Ruri melepas gamis dan hijabnya. Ruri langsung telanjang bulat. yak, hanya gamis benteng aurot Ruri. Dibalik gamis Ruri tak ada sehelai benang lagi yang menempel. Setelah berganti lingerie pemberian Rio. Ruri berkaca dan berlenggak lenggok memandang tubuhnya sendiri. Libidonya pun naik memandang tubuhnya sendiri dari kaca. "cantik juga aku, hmmm" batin Ruri. Dia berpose bak artis2 selebgram. Dia nungging, pantatnya ditonjolkan, dada di busungkan, semakin terlihat sexy membayangkannya.
Dia duduk di kasur, mengangkangkan kaki, memperlihatkan vagina mulusnya.
ME80SMH4e/8e/11/ME80SMH4e/8e/11/ME80SMH
memandang tbuhnya sendiri berpose nakal membuat Ruri semakin tak karuan. Hasrat untuk bercintanya bersemi kembali.
Langsung naik aja mas, kamar 624, Pintu nya ga di kunci, langsung masuk aja. makanannya taro di meja. saya masih di kmr mandi
...................................
bapak ojol pun sudah di depan pintu kamar 624. Pintu kamar tidak tertutup sepenuhnya agar bisa di buka dari luar. Terdengar suara kucuran shower. Sesuai chat, pengorder masih di kamar mandi. Meskipun sudah mendapat izin untuk langsung masuk kamar, tetap saja si bapak tidak bisa nyelonong semudah itu. Bapak ojol masuk membuka pintu perlahan-lahan. Masuk kamar menuju meja depan TV sesuai arahan. Beliau berjalan pelan-pelan, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara.
Daaaaan, betapa kagetnya bapak ojol tersebut melihat bidadari sedang mengangkang di kasur sambil berlenggak lenggok memamerkan lekuk tubuhnya. Bapak ojol tersebut menarik mundur langkahnya, dia sembunyi dibalik dinding kamar mandi. kepalanya sedikit mengintip ingin menikmati pemandangan langka ini. Ruri yang belum sadar aktivitasnya sedang dipantau masih asyik sendiri menikmati baju barunya. Dia menurunkan bagian kanan bajunya sehingga susu kanannya terlihat jelas. Bapak ojol tersebut mulai mengelus2 selangkangannya sendiri sambil menelan ludah.
"Pak? ngapain disini?" tanya Rio mengintip dari pintu kamar mandi
"emm nganu mas, ini, emm masih ada istri mas"
"oooh langsung taro aja gpp pak"
Ruri gelagapan mendengar dialog tersebut. kok...ada orang asing. Dia buru2 menutup auratnya dengan bantal.
"Permisi non, ini pesenan masnya, tadi disuru langsung masuk aja taro meja"
"ehh emmm anu, iya pak taro situ aja" jawab Ruri panik
"eh ini tapi, belum dibayar non"
"sayaaang kamu bayar dulu ya nanti uangnya aku ganti" teriak Rio dari kamar mandi.
Ruri semakin panik. Bapak ojol ini tidak akan pergi kalau belum dibayar, sedangkan dompet Ruri ada di dalam tas, dan tas nya ada di meja depan TV tepat sebelah bingkisan makanan dan disamping bapak ojol tsb. "kalau aku suru uangnya ambil sendiri di tas ntar malah di colong, aduuuuh gmn nih. lagi pake baju ginian jg" batin Ruri panik sekaligus bingung. Ruri harus berpikir cepat untuk mengambil keputusan.
"sebentar pak" Ruri beranjak mendekati bapak ojol. sambil membetulkan posisi tali lingerie sebelah kanannya yg ia trunkan tadi. Sekian detik payudara Ruri terlihat lagi oleh bapak ojol sebelum tertutup lingerie lagi.
"Sebentar ya pak".
Selagi Ruri sibuk mengobok-obok tasnya, mencari dimana dompetnya. Bapak ojol tsb diam2 mengambil foto untuk mengintip selangkangan Ruri dari bawah.
Posisi Ruri yg sedikit membungkuk membuat belahan dadanya terlihat. Kesempatan ini tak disia2kan bapak ojol. Dia pelototin dada Ruri dan leher jenjang Ruri yang selama ini selalu terbungkus kain hijab dan gamis. Kini terlihat oleh org asing, bapak2 setengah tua.
"ini pak, makasi ya" kata Ruri sambil tersenyum Ramah.
Senyum Ruri begitu manis, di tambah paras cantik dan body yg aduhai hanya tertutup lingerie mini. Pak ojol sepertinya tidak butuh tip. Bisa mendapatkan pemandangan seperti ini saja sudah luar biasa untungnya bagi dia.
Ruri berjalan mengantarkan Pak ojol menuju pintu.
"EEEEH KURANG AJAR"
Roni kaget mendengar teriakan Ruri. Dia keluar kamar mandi menanyakan apa yg terjadi. Sebelum keluar kamar, pak ojol tersebut sempat menyolek vagina Ruri kemudian kabur. Ruri menangis, dalam 24 jam di lecehkan 2 orang. dalam kondisi telanjang Rio menarik Ruri kedalam kamar mandi, dia peluk Ruri. Posisi mereka duduk berpelukan di lantai kamar mandi.
"kamu kok ga bilang kalo ada ojooool".
"kirain kamu masih pake gamis, tadi katamu gamau pake lingerie ini. aku kan gatau kalo akhirnya kamu pake"
"hu hu hu hu" Ruri sesenggukan.
"Sabar ya, coba liat positifnya. Brati kamu tuh cantik dan sexy banget nget nget. Pak ojol aja smpe ga tahan liat kamu"
"tapi kan...."
belum Ruri menyelesaikan kalimatnya, Rio langsung melumat bibir Ruri. Ruri membalas ciuman mesra Rio. Bibir mereka saling melumat 1 sama lain. Tanpa ba bi bu tangan rio mulai menyerang payudara kanan Ruri. Perlahan membuka lingerie bagian kanan Ruri agar payudara kanannya lebih bebas tanpa terhalang sehelai kain. Rio menghentikan permainan tangan vs payudaranya, dia meraih tangan Ruri, membimbing tangan Ruri menuju batang kontol Rio yang sudah tegang. Dengan lembut tangan halus Ruri membelai seluruh batang Rio. Tangan Rio kembali ke posisi semula. Memainkan payudara Ruri.
"Sayang, aku mau kaya mantan2 mu"
Tanpa penolakan Ruri langsung membungkuk dihadapan Rio. Paham dengan maksutnya. Lidah basahnya bergerak naik turun membasahi batang Rio. "AAAHHHH" rio melenguh panjang. Ruri berganti manuver, kini seluruh kontol Rio bersarang di mulut Ruri. Hisapan demi hisapan Ruri berikan pada Rio. aaaaah betapa nikmatnya bisa dilayani ukhti cantik.
"Sayang mau gantian?"
"hm m"
Rio memposisikan kekasihnya berdiri. Tangan Rio mengangkat 1 kaki Ruri sambil menahannya. Dengan buas Rio melahap kemaluan Ruri. "AAAHHH geli sayang, enak".
"Yuk?"
"Ngapain?"
"ah masi aja pura2 gatau. ya ngewe laaah"
Ruri membalik tubuh Ruri membelakanginya. Dia atur agar Ruri menungging. "Sayang pelan-pelan ya, masih sakit".
"Iya, tau"
Rio mengarahkan kontolnya ke dinding vagina Ruri yang sudah basah oleh liurnya. emmmh emmm Susah masuk. "Sayang basahin dulu".
Entah Ruri tau ilmu dari mana. Dia meludahi kontol Rio, kemudian meratakan ludahnya dengan tangannya. "Coba lagi yang" Perintah Ruri.
bleeesssss. "AAAAHHHHH, jangan di goyang dulu sayang, agak sakit".
Rio membenamkan kontolnya. Membiarkannya bersarang disana sebentar dengan memberikan sedikit goyangan perlahan lahan. Sambil menunggu Ruri terbiasa, dia memainkan Payudara Ruri dari belakang.
Perlahan-lahan goyangan Rio semakin dipercepat. "Ah ah ah ah" sang ukhti pun mendesah kenikmatan. "Memek kamu rapet banget yang, enak". Puji Rio. "Mentokin yang" Sahut Ruri.
Plak plak plak, ke 2 Paha mereka saling bertabrakan. Currrrrr. Rio menyalakan shower. Kini mereka sex dibawah kucuran air shower. Lingerie Ruri menjadi semakin transparan karena basah.
Plak plak plak, suara perseteruan ke2 paha masih saja terdengar.
tok tok tok "permisi....g*food"
orderan ke 2 Rio datang.
"eh kok udah dateng si ojolnya, cepet banget.....yang ambilin" kata Rio
"GA LAH, masa aku yg ngambil, udah kelarin dulu cepet, tanggung nih" Kata Ruri
"kan aku telanjang sayang, kamu kan masi pake baju" bantah Rio
"Tapi kan bajuku jadi transparan yaaang" balas Ruri.
"Kamu makin cantik dan sexy kalo pake lingerie basah gini, rugi kalo ga di pamerin....kalo gamau yaudah aku cabut nih"
Rio mencabut kontolnya dari vagina Ruri. "Eh...aah elah yaudah yaudah" kata Ruri kesal. Karena sudah kepalang tanggung dan dibutakan oleh nafsu. Ruri keluar kamar mandi dan membuka pintu hotel dengan keadaan basah kuyup. Lingerie transparannya menjadi semakin transparan dan kainnya pun makin menempel erat ke kulit karena basah.
"iya mas? total berapa?"
"emnm anu mbak, ini eh emmm anu sudah di bayar" bapak ojol 2 gelagapan kaget melihat yg membuka pintu adalah bidadari sexy. apakah ini pintu menuju surga? batinnya. "oh ok makasi ya mas"
"jangan pergi dulu pak, ini tip nya" tiba2 Rio mendekap leher Ruri dan menutup mulut Ruri rapat2 dengan tangannya seperti kuncian RNC di UFC/MMA. Sementara tangan 1 nya mengangkat kaki kiri Ruri sehingga vagina Ruri terpampang jelas di depan bapak ojol tsb. "emmm mmmm emmmmm mmm" suara Ruri dari balik dekapan Rio. Seketika bapak ojol tsb berlutut didepan Ruri dan menjilati mili demi mili vagina Ruri. Paha Ruri dibelai lembut oleh bapak ojol tsb. Ruri hanya mendesah, ingin menolak tapi kalah kekuatan.
Beberapa menit berlalu.
"sini masuk pak" Rio menarik mundur Ruri memberikan Ruang untuk ojol tsb masuk dan menutup pintu.
"Bapak kalo ngaceng, coli aja ya liatin kita"
Rio kembali menggenjot Ruri dari belakang. Sementara bapak ojol hanya melihat sambil mengocok kontolnya yg sudah mengeras.
"mau nenen pak?" tanya Rio.
"Sayang apa2an sih ih" bantah Ruri.
"udah, sedekah, toh cuma nenen".
Posisi kali ini Rio membelakangi Ruri, menarik ke belakang ke2 tangan Ruri sambil terus memompa kontolnya. Bapak ojol tsb berada di depan Ruri terus mengenyot payudara Ruri sambil tangan 1 nya mengocok2 kontolnya.
"Aaaaahhhhh" Ruri mendesah keras merasakan rangsangan dari ke 2 area sensitifnya dihajar bersamaan. Sampai akhirnya badan Ruri mengejang, bergetar hebat dan terasa cairan hangat membasahi kontol Rio.
"aku nyusul yang, mau keluar juga...aaah, bapak gimana pak?"
si bapak tak menjawab, mulutnya masih tersumpal susu Ruri. tapi tangannya mempercepat kocokan di kontolnya sendiri.
Rio mencabut kontolnya. Mendorong Ruri agar jongkok. crooooot crot croot. Sperma dari ke 2 Pria tersebut muncrat di muka Ruri. Ruri yang sudah lemas, pandangannya kabur, nafasnya terengah engah, sampai2 tangannya tidak sempat reflek menutup muka dari semprotan sperma aparat dan Pak ojol tsb. Ruri hanya menutup mata, tak ingin cairan kotor ini masuk ke matanya.
"aaaaaaaah makasi ya mas, istrinya cantik, sexy lagi"
"tuh kan yang, yg bilang gitu bkn aku doang
============
Ckrek...nggieeeeeeek.
Suara pintu kamar kos Ruri terbuka. Dia memasuki kamar kosnya.
jgleeeek. Pintu tertutup.
Ruri terduduk lemas bersandar di pintu kamar kos dengan Gamis dan hijabnya tanpa BH/celana dalam. "apa yg udah aku lakukan" batin Ruri. Perasaan Ruri berkecamuk. Minggu2 pertama Ruri kehilangan keperawanan membuat mental Ruri tidak stabil. Perasaannya semakin tidak jelas. Antara menyesal, kesal, marah, tapi enak, mau lagi. Dia sendiri tidak mengerti apa yg dia rasakan. Kegelisahan tentang apa yg dia rasakan membuatnya bingung.
.............beberapa jam lalu di Terminal...............
Tepat di parkiran bis, tempat bis bersiap2 berangkat. Gambaran suasana disana seperti keberangkatan bis pada umumnya . Ada pedagang asongan, kernet yang teriak2 ke calon penumpang yang masih mencari bis, ada supir yang masi ngerokok sambil berbincang2 dengan supir lainnya, yang jelas ramai sekali.
Ruri : "ati2 ya sayang"
Rio : "emmm iya.......boleh minta tolong gk buat kenang2an disana?"
Ruri : "apa? cium?"
Rio : "cium mah ga bisa dibawa. aku minta daleman yg kamu pake dong"
Ruri : "haa?? aneh2 aja, buat apa"
Rio : "udah sini, buat aku bawa ke sana"
Ruri : "yaudah bentar aku ke kamar mandi"
Rio : "aduh kelamaan, disini aja buruan keburu bisnya berangkat"
lagi lagi, keadaan dimana Ruri harus berpikir cepat mengambil keputusan membuatnya panik. Ruri melihat sekitar, melihat situasi menunggu timing menunggu waktu ketika orang2 tidak memperhatikannya. Tapi ini terminal, ada wanita cantik, bohai, putih, pasti menjadi pusat perhatian, tidak seperti bandara.
Rio : "ayo sayang, udh buruan lepas ih, gk sampe 1 menit ngelepas gitu doang"
Ruri mengangkat rok gamisnya sampai ke lutut, semakin naik sampai ke paha. Kemudian dengan sigap melepas celana dalamnya. Penampakan kaki mulus dan jenjang Ruri meskipun terlihat hanya dalam hitungan detik membuat supir2, kernet, pedagang asongan, dan pria2 mata keranjang di sekitarnya terbelalak. 3 Detik kaki jenjang nya terlihat 30an kontol berdiri tegang. Pesona Ruri memang tidak bisa di remehkan.
Ruri : "nih"
Rio : "waaaah, makasi sayang.....BHnya?"
Rio memasukan celana dalam Ruri ke sakunya.
Ruri : "ga pake, ada di tas"
Ruri mengobok obok tas kecilnya. Mencari dimana BH bekas nya berada. daaaan ketemu. BH tersebut dia serahkan ke Rio. Rio pun memasukin bis dengan wajah sumringah penuh kepuasan. Tak lupa mereka cipika cipiki sebelum berpisah. Mereka tak menyadari ada berapa pasang mata yg melihat kegiatan mereka, apalagi aksi Ruri sang akhwat cantik melepas celana dalam di keramaian.
Bis yg di tumpangi Rio pun berangkat. Ruri berjalan kembali menuju parkiran mobil. Hari itu hari Minggu. Hari dimana terminal sedang padat2nya oleh orang perantau yg kembali dari kampung halamannya dan orang yang kembali ke perantauannya.
Pintu gerbang terminal yang tak begitu lebar pun tak sanggup menahan banyaknya masyarakat yang membeludak. Ruri yang ingin menghindarpun sudah terlambat. Dia sudah terhimpit oleh banyaknya manusia yang didominasi oleh pria. Langkah demi langkah dia ambil, himpitan demi himpitan.
tuing... Ruri kaget, seperti ada yang sengaja menyolek pantatnya.
tuing.... lagi.
Dia menoleh kanan kiri, berusaha mencari tau pelakunya tapi tak tahu siapa yg melakukannya.
Kini colekannya berubah menjadi belaian lembut di pantat sekalnya yang hanya tertutup oleh gamis saja.
"aaaahh" tiba2 Ruri berteriak. Dia merasakan ada yg meremas vaginanya kasar sekali.
Tibalah Ruri di mobil, akhirnya dia terlepas dari pelecehan2 yang tidak tahu siapa pelakunya. "eh ini apa" Ruri melihat pantatnya. Ada cairan kental disana meleleh dari bongkahan pantat menuju paha belakang. "iiiuh"
ME83E040c/f4/e1/ME83E040c/f4/e1/ME83E04
.............................
Ruri tersadar dari lamunannya. Dia buru2 mandi dan ganti baju mengingat gamisnya sudah ternodai oleh sperma orang tak di kenal.
Keluarlah Ruri dari kamar mandi. Membuka lemari pakaiannya, mengambil 1 lembar daster se-paha yang lengannya hanya sebuah tali kecil di ikatkan. Kemudian dia menghempaskan tubuh moleknya ke kasur.
Sudah kebiasaan Ruri dari awal nge-kost (dari SMA) dimana ketika di dalam area kos tidak pernah memakai daleman, apapun itu baik BH maupun CD. Daleman hanya di pakai ketika keluar kos aja. Untuk menghemat biaya laundry katanya. Ditambah sering terjadinya kasus BH dan CDnya yang hilang di tempat laundry.
tok tok tok "Ruuuur? udah pulang?" tanya salah seorang teman kos nya, Sari.
"emmm iya" sahut Ruri seadanya. Dia sedang tak ingin di ganggu. Mentalnya benar2 sedang tidak stabil.
*Gambaran kos Ruri*
Kos Ruri adalah kos khusus wanita muslimah yang mana isinya adalah akhwat2 hijab lebar semua. Tapi...pemandangan siang di kos Ruri amat sangat jauh dari kata muslimah. Ada yg pakai daster, ada yang hanya pakai lingerie, kaos ketat, hot pants. Hijab lebar mereka hanya dipakai ketika diluar kos.
Bangunan 2 lantai dimana pada bagian tengah, ada 1 gazebo tempat nongkrong. Kamar Ruri berada di dekat pintu gerbang, kamar no. 2. Jadi kalau ada penghuni kos masuk, pasti akan melewati kamar Ruri terlebih dahulu. Kos ini memiliki kamar mandi letaknya di bagian belakang dekat dengan tangga. Sering sekali akhwat2 cantik disini berlarian dari kamar mandi menuju kamar mereka masing-masing hanya mengenakan handuk saja .
Sore pun tiba, Ruri yang terbangun baru sadar kamar kosnya amat sangat berantakan, banyak tisu bekas tangisannya tadi siang. Bergegas dia mengambil sapu dan merapikan kamarnya.
"Assalamualaikum"
Terdengar suara pria mengucap salam. Tiba-tiba pria itu sudah berada di depan kamar Ruri. Ruri sedikit kaget, ini bukan kali pertama Ruri mengalami hal seperti ini. Lagi pakai pakaian mini tiba-tiba pak Abdul datang. Ruri selalu jadi tumbal untuk pamer aurat, sementara teman-temannya yang ada di kamar agak belakang bisa mempersiapkan diri untuk ganti baju sebelum pak Abdul mencapai kamar mereka.
"eh waalaikum salam Pak". sahut Ruri.
"ini saya baru selesai pengajian, ada nasi bungkus barang kali nak Ruri atau teman-teman lainnya belum makan." kata Pak Abdul sambil memberikan kantong plastik berisi makanan.
ME83E725a/ba/10/ME83E725a/ba/10/ME83E72
Pak Abdul, 58 tahun, sosok pria keturunan arab pemilik kos ini. Beliau sering mengadakan pengajian bagi para tetangga sekitar perumahan. Rumah pak abdul berada tepat disamping kos. Sering sekali beliau secara tiba-tiba mampir ke area kos untuk berbincang-bincang dengan para bidadari hijab lebar hanya untuk mencari teman ngobrol. Istri pak Abdul sudah meninggal 2 tahun lalu, sementara anaknya ada 2 yang 1 sudah menikah, Rumahnya masih 1 komplek dengan kos ini. Anak ke 2 nya sedang kuliah di Mesir. Dengan kondisi seperti ini pak Abdul sering merasa kesepian, oleh karena itu beliau sering mencari teman ngobrol di kos ini. Sekaligus mencarikan jodoh untuk anaknya yang masih kuliah.
---------Memasuki semester 4---------
Berbulan-bulan semenjak kejadian 'itu', kejadian 2 hari penuh pelecehan. Ruri sudah bisa menjalani hari seperti Ruri yang biasanya. Perlahan luka batin dan mentalnya pulih. Tak ada keanehan dalam kesehariannya, selayaknya Ruri sehari-hari. Di kampus pakai hijab lebar, di kos pakai daster tanpa daleman. Yang mengganggu nya hanya 1, kebiasaan pak Abdul yang muncul tiba-tiba ini sering memergoki Ruri sedang tidak menutup auratnya. Entah sengaja atau tidak. Beberapa kali belahan dada Ruri terlihat olehnya, bahkan ketika Ruri duduk-duduk santai di kursi depan kamar kosnya, tiba-tiba pak Abdul datang, tak sekali dua kali kelamin Ruri terlihat olehnya. Meskipun hanya sekian detik terlihat tapi.....tetap saja, aurat. dan Kontol pak Abdul tetap bisa berdiri meskipun vagina Ruri hanya terlihat sekian detik.
Hubungan Ruri dengan Rio? Mereka jarang sekali saling kontak. Hal ini dikarenakan Rio yang sedang dinas di area pelosok yang susah sinyal. Jika Rio ingin menghubungi kekasihnya Rio harus ke kota dulu agar mendapat sinyal. Melihat wajah cantik kekasihnya dari video call, sering membuat Rio kangen ingin mengulang kejadian waktu itu, tapi apa daya keterbatasan jarak dan waktu membuatnya hanya bisa coli menggosok-gosok kontolnya dengan CD Ruri yang sudah dia bawa.
tok tok tok
"Assalamualaikum, nak Ruri? waktunya bayar kos nih" Pak Abdul sudah berada di depan kamar kos Ruri. Tapi tak ada jawaban.
"Assalamualakum? haloo? nak Ruri?" panggil pak Abdul lagi namun masih tak ada jawaban.
Tiba-tiba sesosok bidadari cantik berlari kecil ke arah pak abdul hanya mengenakan selembar handuk biru muda. Memperlihatkan rambut basahnya, paha hingga kaki putih mulusnya, dan belahan dada nya. "Eh maaf pak, tadi masih mandi" Ruri membuka kunci kamarnya. Posisi Ruri yang sedikit membungkuk membuat belahan dadanya terpampang jelas di mata pak Abdul. "emm ini nak Ruri, mau mengingatkan sekarang waktunya bayar kos".
Jarak Ruri dan pak Abdul hanya sekian Cm, aroma wangi Ruri membuat libido pak Abdul meningkat. Pemandangan yang begitu kontras. Pria tua dengan rambut mulai botak dan jenggot panjang yang sudah memutih berhadapan dengan wanita muda cantik yang hanya mengenakan handuk saja. "Sebentar ya pak, uangnya sudah saya siapkan kok". Ruri mencari dimana amplop yang sudah dia siapkan. Pak Abdul yang berada di pintu melihat Ruri dari samping yang sedang jongkok mengobok-obok tasnya. Setelah ketemu buru-buru Ruri berdiri untuk memberikan amplop itu ke pak Abdul yang sudah menunggu di pintu.
Gubraaak
Sialnya kaki Ruri yang basah membuatnya terpeleset. "aduuuuhh" Keluh Ruri sambil memegangi punggungnya. Kakinya yang mengangkang, dan handuk mini yang melilit tubuhnya pun tak sanggup menutupi selangkangannya. Otomatis vagina mulus Ruri terlihat oleh pak Abdul. Pak Abdul menelan ludahnya, sambil melototi Ruri. Keinginan untuk membantu Ruri berdiri pun sampai tidak terpikirkan. Dia hanya fokus memandangi vagina Ruri. "Eh maaf pak, ini uangnya" kata Ruri menyerahkan amplop. "makasi ya nak cantik" Puji Pak Abdul sambil tersenyum dan meninggalkan Ruri.
Ruri menutup pintu kamarnya. "Aduuuuuuh kok apes banget sih pke kepleset segala. aaaaaah mana keliatan sama pak abdul lagi" batin Ruri.
Pak Abdul pulang ke rumahnya dengan sumringah. Tentu saja pemandangan indah tadi tak akan dia lupakan.
-----------------------
"Permisi, assalamualaikum" lamunan Pak Abdul pecah mendengar suara salam dari seorang wanita. "Iya waalaikumsalam" sahut pak Abdul. "eh nak Ruri, mari silahkan masuk". Ruri yang masih mengenakan handuk pun masuk ke ruang tamu pak Abdul. "Gimana kuliahnya?" tanya pak Abdul sambil sesekali melirik ke arah selangkangan Ruri. Mereka berbincang bincang ngalor ngidul sembari pak Abdul terus melirik ke arah belahan dada Ruri dan selangkangan Ruri yang sangat jelas terlihat vagina Ruri. Perbincangan mereka pun kini mengarah sampai ke hal privasi.
A : "Mohon maaf nak Ruri, saya mau tanya, kalo mau jawab gapapa gamau jawab jg gpp....nak Ruri sudah pernah bersetubuh?"
R : "hihihi, sudah pak Abdul"
A : "gmn rasanya? enak? sama pacarnya ya?"
R : "iya pak sama pacar, enak banget"
A : "beruntungnya pacar nak Ruri bisa mencicipi tubuh nak Ruri yang cantik ini. Saya bisa lihat nak Ruri pake handuk gini aja udah bersyukur"
R : "ah bapak bisa aja kalo muji...bapak mau jg?"
A : "mau gimana maksudnya?"
R : "yaaa ini" kata Ruri sambil membuka lebar kakinya memamerkan vaginanya ke pak Abdul.
A : "ya mau laaah. tapi nak Ruri pasti bercanda, mana mungkin mahasiswi cantik kaya kamu mau berhubungan badan sama pak tua kaya saya"
R : "justru tujuan saya kesini pakai handuk aja memang mau muasin bapak. tapi biaya kos bulan depan gratis ya pak?" Ruri mendekat ke pangkuan pak Abdul.
A : "Mari ke kamar aja nak Ruri, malu diliat tetangga".
R : "yuk pak"
ME83F65af/40/17/ME83F65af/40/17/ME83F65
Masuk lah mereka ber 2 ke kamar. Ruri melepas handuknya. Pak Abdul melepas sarung dan pakaiannya. Kini mereka telanjang bulat dalam 1 kamar. Pria tua ubanan vs mahasiswi gemes. Tangan Ruri dengan sigap menggelitik puting pak abdul dan membelai dadanya yang berbulu. Mulut mereka bertemu. Tanpa rasa jijik Ruri memasukkan lidahnya ke mulut pak Abdul, menghisap ludah pak Abdul seperti sedang kehausan. sluuurrrp sluurrrrppp. "AAAHHHH" Desah pak Abdul. Ruri melepas ciumannya. Membaringkan tubuh pak Abdul ke kasur. Ruri menjilat puting pak abdul. Kini pak Abdul seperti raja yang sedang dilayani selirnya. Gelitikan lidah Ruri di puting pak Abdul membuat pak Abdul terus mendesah. Sudah lama dia tidak mendapatkan 'service' seperti ini. Terakhir 2 tahun lalu sebelum istrinya meninggal karena kecelakaan. "Pak kok diem aja? gantian dong, susu sama vagina ku nganggur nih, diapain kek".
"oh iya, maaf nak Ruri, jilatan nak Ruri terlalu nikmat sampe saya lupa" sahut pak Abdul. Tangan pak abdul bergerak sesuai perintah Ruri. Meremas ke 2 payudara Ruri dan memainkan puting Ruri.
"Nak Ruri sini dudukin muka saya".
Ruri pun mengambil posisi. Selangkangannya tepat sejajar dengan muka pak Abdul. Tangan pak Abdul menarik pinggul Ruri agar vaginanya menempel dengan bibir pak Abdul. Gelitikan lidah pak Abdul dan gesekan antara vagina dengan kumis dan jenggot pak Abdul membuat Ruri semakin mendesah geli. "AAAH GELI PAK AAAH AH, ENAK" teriak Ruri. Mendengar respon Ruri, lidah pak Abdul semakin masuk ke dalam liang vagina Ruri, menjilat semua bagian dinding vagina Ruri. "EEHHM AAAAH TERUS PAK, TERUUUUS AAAH" Ruri merasa seperti badannya ingin melayang. Tubuhnya bergetar hebat. Tak lama kemudian lidah pak Abdul pun basah oleh cairan cinta Ruri. Semakin liar jilatan pak Abdul membersihkan vagina Ruri. Menelan habis semua cairan yang keluar dari vagina Ruri. "sluuurrrppp ah...***ntian dong sayang" pinta pak Abdul. Ruri mengambil posisi di selangkangan pak Abdul. Mulai mengulum kontol keriput pak Abdul yang sudah tegang. Belaian lidah Ruri di kontol pak Abdul membuatnya merem melek keenakan.
Selesai dengan tugasnya di kontol pak Abdul. "Yuk pak, udah gatahan" Ruri berbaring di samping pak Abdul dengan mengangkangkan kakinya. Dengan 1 kali dorong. bleesssss... "aaahhh sempitnya memekmu Ruri sayang" puji pak Abdul. "hm mm kontol bapak juga gede, enak pak". Mitos kontol keturunan arab gede-gede ternyata benar. Membuat Ruri menggelinjang di setiap goyangan pak Abdul. ah ah ah ah ah desahan dari mulut ke 2 orang ini menyebar ke seluruh sudut kamar. Pak Abdul mempercepat goyangannya. 10 menit berlalu, pak Abdul memeluk tubuh Ruri sambil terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Dia cium bibir Ruri, Ruri pun membalas ciumannya. "Keluarin dimana nih Ruri cantik?" bisik pak Abdul di telinga Ruri. "Terserah bapak aja" sahut Ruri. Goyangan pinggul pak Abdul pun semakin cepat. Terasa kedutan di kontol pak Abdul pertanda ingin orgasme. aaahhh. dia tekan dalam-dalam kontol panjang nan besarnya sampai menyentuh pangkal lubang vagina Ruri. "OOOOHHHHH" Ruri memejamkan mata sembari mulutnya membuat huruf O ketika kontol pak Abdul seperti mau menerobos rahimnya. crooot crot crot.
-----------------
Pak Abdul keluar dari kamar mandi. Selesai dengan imajinasinya membayangkan bisa bersetubuh dengan Ruri si akhwat cantik.
Kemudian Pria tua itu mengambil kopi panasnya, sambil menghisap batang rokok, dia bersantai di teras rumahnya. Imajinasinya muncul lagi ketika Ruri berjalan lewat depan rumahnya dengan gamis andalannya.
====================
Tugas kali ini adalah tugas kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 orang. Untuk anggota kelompoknya akan saya tentukan secara acak. dikumpulkan paling lambat selasa depan kemudian di presentasikan" kata dosen sebelum menutup kuliahnya siang itu.
Pembagian kelompok pun selesai. Ruri 1 kelompok dengan Sari, teman 1 kosnya. 2 lagi yaitu Rahmat dan Andre. Mereka berkumpul dahulu di sudut kampus, ada gazebo yang di kelilingi pohon Rindang. Mereka berdiskusi singkat tentang topik apa yg akan diangkat untuk dijadikan tugas kelompok, dan akan dikerjakan dimana. Mereka pun sepakat untuk mengerjakan tugas mereka di kos Ruri dan Sari esok hari. Karena diantara mereka hanya kos kedua akhwat tersebut yg terpasang WiFi.
sekilas tentang Rahmat dan Andre. Ke 2 pria ini adalah perantauan. Rahmat pria kurus dengan tinggi 170 cm, berambut keriting pendek, berkulit gelap sawo matang dari Jawa Tengah, Ayahnya seorang guru ngaji, ibunya usaha toko kelontong biasa, dibesarkan oleh guru ngaji membuat rahmat menjadi pria alim yg tidak pernah neko2. Selama diskusi tadi saja rahmat tidak berani memandang ke 2 mata para akhwat itu. Dia diajarkan untuk menundukkan pandangan ketika berhadapan dengan lawan jenis. Mengendalikan nafsu adalah hal utama bagi Rahmat.
Sementara Andre, anak seorang petani dari kota L Jawa timur, memiliki tinggi 167 cm dengan badan sedikit berotot dan kulit hitam karena sering membantu orang tuanya di ladang. Dia sudah menaruh hati pada Ruri semenjak awal ospek. Tapi dia tidak berani mendekatinya, selain dia minder dengan status ekonomi keluarga Ruri, dia juga tahu pacar Ruri lebih memiliki masa depan dari pada dia. Hal itu membuat Andre hanya bisa memandang Ruri dari jauh dan sesekali coli membayangkan bisa menyetubuhi Ruri. Selama diskusi di gazebo kampus tadi pandangan Andre tak pernah lepas dari wajah Ruri. Kecantikan Ruri dari balik hijab dan gamis biru dengan luaran jaket coklat membuat pikirannya kemana-mana, terlebih lagi keputusan akhirnya mengerjakan tugas di kos para akhwat ini. Betapa bahagianya dia, nanti bisa memandangi wajah Ruri seharian, wanita yang dia idam2kan.
ME83K692d/15/f3/ME83K692d/15/f3/ME83K69
Mengunjungi kos wanita adalah hal yang pertama kali mereka rasakan. Rahmat bergidik ngeri, berharap tidak ada kejadian yang akan mengganggu keimanannya. Sementara Andre kebalikannya, "Seperti apa ya Ruri kalau sedang di kos?" Andre membayangkan Ruri memakai outfit selain gamis. Selama Andre melihat Ruri, tak pernah Ruri lepas dari gamis panjangnya.
....................................
Tibalah hari sabtu, hari dimana mereka akan mengerjakan tugas kelompoknya.
"Ruuurrr bangun...Ruriiiii oi" Tiba2 Sari sudah berada di kasur Ruri, menggoyang-goyangkan kaki Ruri berusaha membangunkannya.
"apasih sar?" sahut Ruri masuh mengantuk.
"eh itu anak-anak udah pada didepan, malah tidur...ayooo" Sari menarik tangan Ruri, menyeretnya ke teras depan kos.
"eh eh bentar sar" Ruri belum siap.
"ga ada bentar bentar, udah ditungguin dari tadi" sari masih saja menarik paksa Ruri menuju teras.
kedua mata Andre dan Rahmat melotot kaget. Ruri yang dia kenal selalu memakai gamis kali ini hanya memakai daster putih dengan lengan ikatan tali. Rambutnya yg dicat coklat tertiup angin membuat keseksiannya semakin terpancar.
ME83KB126/2d/8c/ME83KB126/2d/8c/ME83KB1
Andre "waaaaw"
Rahmat "Astaghfirullah" sambil menundukan pandangannya.
Ruri dan sari duduk di kursi berhadap-hadapan dengan Rahmat dan Andre. Ruri melipat kakinya sambil mengucek matanya yg masih ngantuk. Momen ketika kaki kanan Ruri terangkat kemudian tertumpu pada paha kirinya diperhatikan dengan penuh konsentrasi oleh Andre. Berharap bisa terlihat sesuatu namun tidak. "aaah sial ga keliatan" batin andre. Andre yg masih gelisah mencari posisi duduk agar dapat melihat selangkangan Ruri. Kebalikan dari Rahmat dia justru sebisa mungkin tidak melihat aurat teman cantiknya ini, tapi...tetap saja Rahmat adalah laki2 normal, ada wanita cantik dengan pakaian minim didepannya membuat gelisah dalam hatinya. Malaikat dan setan sedang bertarung matian2 dalam diri rahmat. Sisi malaikat rahmat berkata "palingkan pandanganmu" sementara setan ditubuh rahmat terus saja menggoda "ayo lirik aja, momen langka nih, kapan lagi liat Ruri pake daster doang broo, lirik aja dikit. Besok2 kamu liat Ruri pake gamis tertutup lagi. cuma kali ini kesempatanmu".
Sari menjelaskan bagaimana konsep makalah yg akan mereka presentasikan nanti kepada Ruri yang telat kumpul. Sari mengenakan setelan baju tidur lengan panjang dan celana panjang motif kartun. Lengkap dengan hijab hitamnya. Selain dari segi wajah yang lebih cantik Ruri, pakaian Ruri pun lebih menarik. Tentu saja ke 2 pria ini lebih fokus ke arah Ruri.
Sari yg menjelaskan sambil menunjuk file power point dilaptopnya "nanti kamu jelasin yg ini Rur, ini tuh gini....blablablabla" Ruri mendekat ke arah laptop. Kini posisi Ruri semakin membungkuk dengan kaki terlipat, kaki kanan tertumpu pada paha kiri, dan tangannya menopang dagu. Daster Ruri pada bagian dadanya semakin menggantung, menampakkan payudara Ruri dengan jelas tak terkecuali puting Ruri. "oh gitu brati ini gini dong....." jawab Ruri pada Sari.
"Astaghfirullah" kata Rahmat tiba-tiba. "kenapa mat?" tanya Sari.
"engga gapapa" sahut Rahmat.
Ruri kaget, reaksi Rahmat menyadarkannya. Ternyata selama ini daster Ruri tak menutup payudaranya dengan sempurna, kemudian dia membenarkan posisi duduknya, tangannya yg dari tadi menopang dagu kini menahan daster bagian dadanya. Andre melirik Rahmat, memberikan tatapan penuh kekesalan. "gara2 si anjing ini jadi ilang pemandanganku" batin Andre. Perdiskusian pun berlanjut. Setelah selesai membuat makalah dan power point untuk presentasi, kini tiba proses pembagian presentasi. Ruri mengambil alih laptop Sari. Kini Ruri duduk bersila dilantai mengoperasikan laptop diatas meja. "Sini gaes, jadi nanti rahmat jelasin bagian ini...bisa kan mat?" Tanya Ruri. Rahmat mengangguk pelan. "Ndre sini, kamu jelasin bagian ini ya, nanti kamu bilang blablablablabla....." Suara Ruri perlahan menghilang, Suara Ruri tak lagi jelas di telinga Andre. Fokusnya pecah tatkala Andre mendapatkan posisi yang ideal. Posisi yang membuat Andre melotot kaget dan semakin ngaceng. Setelah andre bisa melihat payudara Ruri, kini Andre bisa melihat vagina mulus wanita idamannya. Posisi duduk bersila Ruri membuat daster mininya tak sengaja ketarik sampai ujung paha. Membuat paha putih Ruri terlihat jelas, dan vaginanya mengintip seperti ingin memamerkan dirinya sendiri. Tak disangka keimanan Rahmat luntur juga, pesona kecantikan dan body Ruri yang memperlihatkan aurat seolah bekerja sama dengan setan didalam tubuh Rahmat. Mata Rahmat terus memperhatikan vagina Ruri. "Ndre? andre?? paham??" sahut Ruri. "eh iya iya paham Rur" jawab Andre. Tugas mereka pun selesai tinggal menunggu tanggal presentasi. "Bentar ya aku buatin minum" kata Sari sambil meninggalkan mereka ber 3. "yaudah kalo udah selesai aku pinggirin dlu ya laptopnya. "eh gk usah Rur, sini aku aja yang mindahin kamu duduk disitu aja" kata Andre sambil memindahkan Laptop, bahkan dengan mejanya. Modus Andre agar posisi Ruri tak berubah. Celana training yang dipakai Rahmat tak kuasa menahan batang kontolnya yang sudah sangat tegak. Sehingga terlihat dari luar celana ada bagian menonjol dari selangkangan Rahmat.
Rr (Ruri), A (Andre), Rh (Rahmat)
Rr : "Mat?? kok anumu berdiri hayooo bayangin yg jorok2 pasti, hahaha yaampun Rahmat si paling alim bisa jg mikir jorok"
Rh : "eh engga, ini anu emmm ini" Rahmat panik sambil membetulkan celananya.
A : "ahahahaha gara2 tadi tuh Rur ngintipin susumu"
Ruri terdiam malu. Lagi-lagi auratnya tak sengaja terlihat. Tapi dibalik rasa malunya rasa bangga Ruri juga semakin naik. Setelah Rio, Bapak ojek, pak Abdul, sekarang Rahmat yang berhasil ngaceng karena melihat Ruri. Ruri merasa semakin cantik dan sexy kalau ada orang yang memperhatikannya apalagi sampai ngaceng.
A : "ahahaha udah mat ga usah jaim, ngaku aja yaelah. ngaceng liat Ruri mah normal kali mat. cowok liat cewek cantik apalagi keliatan susunya terus ngaceng, tu normal mat, ni aku aja ngaceng" kata Andre sambil memamerkan celananya ada yang menonjol.
Ruri semakin bangga dengan dirinya sendiri. Ditambah mendengar pujian Andre membuatnya semakin bergairah. "Emang aku secantik itu ya?" batin Ruri.
Rr : "ih apa sih kalian. malu tau, kan ga sengaja"
A : "ngapain malu Rur. kamu emang cantik tau. kalo kita2 ampe ngaceng harusnya kamu bangga bisa bkin kita ngaceng padahal ga ngapa2in. Brati emang kamu tu menarik, ya ga mat?"
Rh : " i-iya, c-cantik"
Degg. Perkataan Andre seolah sejalan dengan batin Ruri.
"Bentar ya aku bantu Sari dulu di dapur" Ruri pamit.
A : "Eh mat, kamu keliatan memek Ruri ga tadi?"
Rh : "keliatan, knp emang?"
A : "gila Ruri, di kampus gamisnya ketutup banget, dikosnya Daster doang gapake sempak sama BH. anjing anjing pengen tak perkosa tu cewek"
Rh : "istighfar kamu ndre. tadi tu ga sengaja juga bisa keliatan"
A : "alah mat mat, ga sengaja tu kalo keliatan sempaknya. Ini mah emang sengaja ga pake dari awal mat."
Rh : "iy juga ya gtau ah, gamau mikir jauh2. takut dosa"
A : "masi aja sok suci mat, udah melototin memek Ruri masiii aja. moga-moga aja Ruri ga ganti baju"
Rh : "aamiin" (kata rahmat dalam hati)
-----sementara itu di dapur------
Sar ini kan udah selesai, kamu balik kamar aja ntar aku ambilin laptopmu. ini minumannya aku bawa aja.
"ih tumben baik, yaudah aku bobo siang dlu deh" kata Sari.
"hehe, tadi kan aku join telat, ini kompensasinya" sahut Ruri sambil membawa minuman ke teras. Padahal Ruri menyuruh Sari ke kamar agar Ruri bisa lebih leluasa bersama kedua teman lelakinya ini. "Ini kopi sama sirup nya teman2" kata Ruri sambil menaruh nampan dan minumannya dilantai. Posisi nya lebih membungkuk dari kejadian tadi. Posisi membungkuk 90 derajat ini tentu membuat payudaranya semakin terlihat. Kali ini Ruri sengaja melakukan itu. Kengacengan teman-temannya dan pujian dari Andre membuatnya ketagihan.
A : "Rur keliatan lagi loh itu"
Rr : "ya gimana lagi, bantuin nih tangan ku bawa gelas ama nampan"
A : "gamau gamau hahahaha"
Rr : "iiiih ayo dong, malu tau"
A : "biarin, kapan lagi bisa liat tetek cewek cantik"
Semakin di puji semakin Ruri bergairah. Prosesi menaruh gelas pun semakin sengaja di lambatkan oleh Ruri. Seperti mempersilah kan mereka melihat payudaranya yang menggantung. Selesai menaruh gelas. Ruri kembali duduk bersila dihadapan mereka. Pujian demi pujian terus dilemparkan oleh Andre, sementara Rahmat nya sebagai penikmat saja sambil senyum-senyum.
A : "Rur nanya dong"
Rr : "nanya apa ndre?"
A : " kamu kalo di kos emang ga pernah pake daleman ya?"
Rr : "ya gapernah, orang di kos doang. knp emang?"
A : "gpp kepo aja sih, knp ga pake daleman gitu"
Rr : "gaenak tau pke BH tu"
A : "ga BH doang tau Rur. yg bawah juga gapake kan?"
Rr : " eh keliatan juga emang?" (Ruri pura-pura gatau)
A : "yee dari tadi kali. tu liat Rahmat ga kelar-kelar ngacengnya hahahahaha"
Rh : "mau gimana lagi ndre, dari tadi disuguhin terus"
Rr : "aduuhh sorry2 gk sadar aku. emang kalo di kos gini gapernah pake daleman sama sekali, biar hemat laundry"
A : "ngapain sorry, kudunya kita yang terima kasih bisa liat asetmu hehehehe"
Rh : "aduuuuh aku pulang dulu deh. takut makin dosa"
Rr : "eh kok pulang mat, ga mau liat lagi? ehhh...anu maksudnya gamau minum lagi?"
Rh : "ha? boleh?"
A : "Rur? serius?"
Rr : "engga, minumannya maksudnya, itu masih banyak kan"
A : "Rur kita denger lhoh kata2mu tadi"
Rh : "kalo dibolehin liat aku duduk lagi nih"
Siaal. keceplosan kan jadinya, aduuh gawat.
Sisi binal Ruri perlahan menguasai tubuhnya. Bahkan bibirnya pun sudah hilang kendali. Bibirnya terlanjur berucap seperti birahinya yang mengambil alih. "aduuuhh gimana nih, terlanjur ngomong lagi" Batin Ruri berpikir keras.
A : "yeeee si paling suci duduk lagi, ditawarin gitu aja langsung ga inget dosa"
Rh : "hehehe momen langka ndre"
Ruri melihat sekitar. Tidak ada tetangga yang lewat, sepertinya aman. Ruri menurunkan 1 lengan dasternya. Memperlihatkan payudaranya dengan jelas. Rahmat dan Andre : "WOOOOWW". Melihat respon kagum mereka ber 2 membuat Ruri menginginkan lebih. Kaki kanan Ruri diangkat, memperlihatkan vagina indahnya ke mereka. Wajah mereka melongo. Mata melotot dan mulut mereka menganga takjub dan ngiler. Melihat Aurat Ruri yang selama ini hanya menjadi angan mereka sekarang dengan sengaja Ruri mempertontonkannya. "udah ya?" Ruri mengembalikan posisi dasternya ke semula.
A : "gila Rur, bagus banget mekimu. bulunya dikit, pink lagi ga kaya di bokep2 yg viral selama ini"
Rr : "emmm anu hehe emm, makasi" (aduuuh kok makasi sih)
A : "pacarmu udah pernah dapet jatah belom?"
Rr : (jangankan pacar, kang ojek aja aku kasi jatah) "belom lah, aku masi perawan tau" kata Ruri berbohong.
A : "serius belom? wah, kita barusan liat memek perawan mat"
Rh : "iya, pertama kali ini aku liat memek secara langsung ndre, asli ngaceng banget"
Rr : "hahaha liat dong....eh" (aduuuuh keceplosan lagi, kenapa si nih mulutku kok jadi gini)
A : "......"
Rh : "li-liat apa Rur?"
A : "ga usah sok ga tau mat, ya liat kontol ngaceng mu itu"
Rr : "eh engga engga, yaudah aku masuk dulu ya gaes. byee"
Rh : "lhoh gajadi liat Rur?"
Setelah nafsunya mengambil alih bibirnya, kini mengambil alih tubuhnya. Tanpa sadar Ruri duduk kembali, penasaran dengan bentuk kontol ngaceng rahmat.
A : "YAAAAA kok balik lagi Rur? wkwkwkkw pengen liat ya?? buruan mat Ruri dah siap tuh"
Buru-buru rahmat menurunkan celananya. tuiingg, kontol ngaceng Rahmat keluar dari sarangnya. Kontol berurat yang dari tadi sudah tegak kini berada dihadapan Ruri. Gantian Ruri yang melotot. Sisi nakal Ruri waktu SMA muncul kembali.
Rh : "udah ya, yaudah aku pulang dlu, yuk ndre, udah cukup, takut kebablasan."
A : "i-iya, mat, padahal masih pengen liat barang ruri, yaudah deh"
Ruri buru-buru mengangkang lagi, memlorotkan ke 2 lengannya, kini kedua susunya terlihat lagi semakin jelas. mencegah mereka ber 2 pulang "nih kalo masih pengen". aduuuuh kok aku malah ngangkang siiiih ah
A : "eh...kok"
Rh : " maaf ya Rur, b-b-boleh pegang gk?"
Rr : "emmmm eeee b-boleh deh"
Mendapat izin seperti itu mereka ber 2 saling berbagi payudara. Pria-pria polos yang tak pernah melakukan hal mesum bahkan pertama kali melihat payudara secara langsung tak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka hanya membelai-belai payudara lembut Ruri. Menyentuh putingnya dengan hati-hati. Andre ingat adegan bokep. Dia remas-remas payudara Ruri. Rahmat yang tidak pernah nonton bokep mengikuti Andre. kedua payudara Ruri diremas oleh 2 pria yang bukan siapa-siapanya. AHHH ehmmmm ahhh desah Ruri.
Ting ting ting. Tiba-tiba ada tukang bakso lewat membuyarkan aktivitas mereka. Dengan panik Ruri mengembalikan kondisi dasternya.
Rh : "aku pulang dulu Rur makasi makasi udah boleh liat dan pegang"
A : "aku juga Rur, kapan2 lagi ya"
Rr : "iya" (eh kok iya siiiiihh aduh lagi-lagi gini)
Rr : "emm maksudnya kalo mau lagi, jangan bilang siapa2 soal kejadian ini"
A : "siaaap"
Rh : "iya Rur"
Mereka berdua pun pulang ke kos nya masing-masing. Ruri kembali membersihkan terasnya, mencuci gelas dan nampan kemudian kembali ke kamar. Masih terbayang-bayang kontol rahmat di teras tadi. Setahun lebih semenjak kejadian di hotel waktu itu, kejadian dimana keperawanan Ruri direnggut pacarnya. Kenikmatan itu Ruri ingin merasakannya lagi. Tapi, baru semester depan Rio kembali ke pulau Jawa.
Rahmat merasakan HPnya bergetar di sakunya, dia berhenti di pinggir jalan.
"Mat sini balik, jangan pulang dulu" chat whatsapp dari Ruri
================
5 menit 10 menit berlalu Ruri yg masih menahan hawa nafsunya semakin gelisah tiap detiknya. Setiap beberapa detik dia tengok HP. Belum ada jawaban dari rahmat. "Aduuuh rahmat kemana sih lama bgt balesnya, salah banget emng berharap ke org alim" gerutu Ruri.
*HP Ruri bergetar*
Gelagapan Ruri tengok HPnya. "aku udah didepan, ada apa Rur" chat dari Rahmat.
"duduk dulu di teras mat" balas Ruri.
Rahmat yg terduduk masih bingung, ada perlu apa Ruri dengannya? Apakah Ruri marah soal kejadian tadi? ah tapi kan kejadian tadi terjadi atas seijin Ruri. Terus Ruri mau apa ya?
ME80EQJfa/87/47/ME80EQJfa/87/47/ME80EQJ
Ruri segera ganti baju menjadi gamis andalannya, gamis Abu2 dengan kerudung hitam. Ruri yg nampak cantik dan modis sangat kontras dengan rahmat yg kucel hanya mengenakan kaos dan celana training dengan sandal jepit swall*w. Taklama kemudian keluar lah mobil yaris. "Ayo mat" panggil Ruri dari jendela mobil. Rahmat pun masuk mobil, duduk di kursi penumpang depan. Ruri memacu mobilnya tanpa tujuan.
Rh : "Kita mau kemana Rur?"
Rr : "Jalan2 aja mat, temenin aku. lagi gabut ini. mau kan?"
Rh : "mau sih tapi aku ga ada duit Rur"
Rr : "gpp, bills on me"
Beberapa menit mereka terdiam di mobil, tanpa dialog. Ruri dan rahmat memang tak begitu akrab, terlebih lagi Rahmat yang selalu menghindar untuk ngobrol dengan lawan jenis. Kebingungan masih melanda Rahmat, "mau dibawa kemana aku?" batinnya. Ruri pun sama, dia masih bingung hendak membawa Rahmat kemana. Kecanggungan terus melanda kedua pemuda pemudi itu.
.PINTU TOL KOTA *****. Begitu tulisan yang terlihat Rahmat.
Rh : "Rur? ini kita mau kemana sih? kok lewat tol?"
Rr : "jadi gini mat, gmn yaa jelasinnya. aku nanya dulu deh ke kamu, setelah kejadian tadi menurutmu aku cewek baik2 ga?"
Rh : "karena kamu bilang masih perawan, brati kan belum pernah melakukan sex, menurutku sih baik. cuma aku ga ngerti aja alasanmu pamer aurat tadi"
Rr : "gatau mat, aku kebawa suasana. Ngeliat kamu sama andre ngaceng tadi gatau kenapa aku jadi seneng, aku jadi ngerasa makin cantik, makin PD gitu. sorry ya mat gara2 aku kamu dapet dosa. kan kamu paling takut ama dosa"
Rh : "ooh gitu, iya gpp Rur, maaf td aku jg kebawa suasana smpe megang2 payudaramu"
Rr : "gpp mat, kan aku yg nawarin...kalo aku nawarin lagi mau ga?"
Rahmat terdiam. Dia pengen liat lagi tapi bingung ngomongnya gimana, dan dia juga takut mendapat dosa besar. Lagi lagi malaikat dan setan di tubuh rahmat beradu.
Rr : "jadi gini mat, kalo kamu kira aku masih perawan, aku td boong mat"
kemudian Ruri menceritakan kisah sexnya dengan Rio dan bapak ojol beberapa waktu lalu. Rahmat yg menyimak cerita itu pun kaget. Tak disangka wanita yg aurat selalu tertutup pun pernah melakukan hal sehina itu.
Rh : "terus rur? kamu ngajak aku buat curhat?"
Rr : "engga rahmat...emmmm, to the point aja ya, aku lagi pengen gituan, kamu mau sama aku?"
Rahmat yang kaget semakin bingung.
Rh : "t-t-tapi kenapa aku rur? kenapa ga andre yang jelas2 suka sama kamu?"
Rr : "aku takut mat, takut andre kaya pacarku. Pacarku fantasynya aneh, kaya yang aku ceritain tadi. bayangin mat aku di pake sama bapak2 ojol tua. itu juga yg aku ga suka sama pacarku. Kalo kamu kan masih polos, masih bersih, aku sih yakin kamu ga bakal punya fantasy aneh2. kamu mau kan gantiin posisi pacarku selama pacarku ga disini?"
Rh : "........"
Rahmat yang panik dan bingung tapi pengen, hanya terdiam tak menjawab.
Mobil Ruri berbelok ke arah rest area tol. Setelah mencari tempat sepi untuk parkir Ruri membelai kontol dari luar celananya yang dari tadi sudah ngaceng mendengar cerita Ruri. "Mau kan mat?" Tegas Ruri sekali lagi. Rahmat masih terdiam menikmati belaian tangan lembut Ruri di selangkangannya. Tak cukup disitu Ruri kemudian membuka resleting gamisnya, menarik gamisnya lebar-lebar sehingga memperlihatkan kedua payudara nya. "kalo kamu mau, kamu boleh ngapain aja di susuku, kalo ga mau kacangin aja". Perlahan-lahan tangan rahmat mengarah ke kedua payudara Ruri. Persetan dengan malaikat ditubuh rahmat, body Ruri lebih menggoda. Dia pijit-pijit kedua payudara dan puting Ruri. "Isep aja gapapa mat" perintah Ruri. Wajah Rahmat mendekat ke arah susu Ruri. Dia hisap bergantian puting Ruri seperti bayi. "aah ehmmm, enak rahmat, enaaak, terus" desah Ruri. Melihat Ruri yang mendesah semakin bernafsulah Rahmat.
Rr : "mat ayo ikut aku"
Ruri menutup lagi gamisnya. Dia melihat toilet umum yang sedang sepi disana, bahkan penjaga toiletnya pun tak ada, hanya kotak tempat bayar toilet yang tersedia disana. Ruri turun dari mobilnya, menarik rahmat menuju toilet umum. Kini mereka berdua berada di dalam toilet SPBU yang sempit dan bau sekali. Nafsu Ruri yang sudah berada di puncak sudah tak peduli dengan bau toilet itu.
ME80EQK21/75/07/ME80EQK21/75/07/ME80EQK
Rr : "kamu pernah nonton bokep mat?"
Rh : "g-gapernah rur"
Rr : "aduuuh gmn ya, ikutin instingmu aja mat nanti aku ajarin.....kalo kamu liat ini kamu mau apa?"
Ruri mengangkat rok gamisnya tinggi-tinggi. Memamerkan vagina mulusnya (lagi) kepada Rahmat. "Jilatin mat" Perintah Ruri. Tanpa rasa jijik insting Rahmat membingbingnya untuk menjilat vagina menggairahkan tersebut. sluurrppp sluuurrrpppp aah. "mainin lidah mu mat, terus masukin ke dalem" lanjut Ruri. "aAAAHHHHHH IYA BENER GITU MAT, AAAH ENAK RAHMAAAT" Desah Ruri. "jarimu masukin mat, terus klitorisku jilatin". "Eeehhmmmmm mmmmeehmmm" Ruri mendesah sambil menutup mulutnya agar desahannya tidak terdengar dari luar. "terus mat teruuus" bisik Ruri. Ruri yang terus mendesah terus membimbing Rahmat agar dia merasakan kenikmatannya. "cepetin mat ehmmmmmmm". Sesuai perintah sang ratu, Rahmat yang kini menjadi budak Ruri menurut saja. Dipercepat gerakan jari rahmat keluar masuk vagina Ruri, dan gelitikan lidah Rahmat di klitoris Ruri pun mengikuti. "ehmmmmmmm hm m" Ruri semakin mendesah. Tubuhnya mengejang. "AAAAHHHH" Ruri tak kuasa menahan orgasme dan desahannya yang sedikit lebih keras. Tubuh nya langsung terduduk lemas di lantai toilet. Dia raih jari Rahmat yang basah dengan cairan vagina Ruri. Ruri masukkan jari Rahmat ke mulutnya, dia jilat bersih jari jemari Rahmat. Rahmat yang melihat adegan itu mulutnya menganga takjub dengan pengalaman pertamanya dalam hal perlendiran ini. Ruri langsung mencium bibir Rahmat. Mata Rahmat terpejam menikmati perlakuan sang ratu.
"Berdiri mat" Ruri memerintah lagi. Dia menurunkan celana Rahmat. "mau diapain Rur?" tanya Rahmat bingung. "udah diem aja, enak kok" sahut Ruri. Ruri membelai batang kontol Rahmat, turun ke buah zakarnya. Lentik dan luwesnya jari jemari Ruri membuat Rahmat merasa geli. Kontol Rahmat yang berkeringat di kocok-kocok oleh akhwat cantik itu. "enak mat?" tanya Ruri. "hm m, enak banget Rur aaahhh" jawab Rahmat. Reaksi Rahmat yang keenakan membuat Ruri ikut bernafsu. "mau yang lebih enak ga?" tanya Ruri lagi. "mau Ruriii" sahut Rahmat. "AAAAHHHH" Rahmat mendesah. Ruri memasukkan kontol berkeringat Rahmat ke mulutnya tanpa jijik. Dengan nafsu dia memaju mundurkan kepalanya yang masih terbungkus hijab. Lidah Ruri menari-nari mengganti lapisan kontol Rahmat dari keringat menjadi liur akhwat.
Hanya butuh waktu 2 menit Rahmat memuntahkan isi kontolnya di dalam mulut Ruri. Maklum, sudah dari sore Rahmat menahan nafsunya, terlebih lagi ini pertama kali Rahmat mendapat kenikmatan duniawi seperti ini dan lawannya adalah Ruri si bidadari kampus. Ruri yang semasa SMA sudah pernah di muncrati sperma di mulut sudah tidak kaget lagi. Dia menelan semua sperma Rahmat dan menjilati lagi kontol Rahmat sampai bersih. Dia cabut kulumannya, kontol Rahmat yang sudah lemas pun menggantung.
Rr : "cepet banget mat, udah lemes aja, belom juga ngewe"
Rh : "gatau Rur. aku ga pernah beginian"
Rr : "polos beneran ya kamu ternyata, tapi enak ga?"
Rh : "huh huh huh enak banget Rur" (Rahmat ngos-ngosan)
Rr : "yaudah yuk balik, kapan2 lagi, jangan keburu lemes mat. belum ngewe udah lemes, olahraga yg rajin ya nanti"
Ruri membuka pintu. Betapa kagetnya dia ternyata ada si penjaga toilet sedang membungkuk. Ternyata pemuda itu dari tadi mengintip aktivitas mereka dari lubang kunci. "HEH NGAPAIN KAMU?" Bentak Ruri.
"hehehe, sssttt, jangan berisik cantik. mau juga dong yang enak-enak...atau kalian berdua mau ditelanjangi lalu di arak keliling SPBU?" Ancam pemuda penjaga toilet SPBU tersebut.
====================
Gimana cantik? mau layanin abang?" kata penjaga toilet itu. Ruri yang masih terdiam tiba-tiba di kagetkan Rahmat yang melompat menerkam Pemuda itu (Sebut saja namanya Tarjo, si Penjaga Toilet). "ga usah nyentuh pacarku anjeng, sini berantem aja" kata Rahmat sambil mencekik Tarjo. "hahahaha, pukul aja. Saya tinggal teriak, petugas SPBU yang lain pasti akan nyamperin, dan akan saya jelaskan apa yang terjadi, terlebih lagi lonte hijabmu ga pake BH dan sempak kan? kita liat aja mereka lebih percaya cerita siapa? mau coba?" ancam Tarjo.
Tarjo Pemuda sekitar yang kebetulan bekerja menjaga toilet di SPBU. Tingginya se bahu Ruri, berkulit hitam, mata juling dan bergigi tonggos.
Mendengar ancaman seperti itu membuat Rahmat berpikir lagi. "ga jadi mukul? ayooo!! hahaha...*** berani? pilihannya tinggal, kamu mau pacarmu yang terlihat alim ini di arak telanjang aurat nya terlihat oleh banyak orang atau mau dia melayani saya aja? ataaaaauuuu, mau dia di perkosa rame2 se SPBU? liat aja ada berapa puluh orang tuh disana?" ancam Tarjo sambil menunjuk karyawan SPBU yang sedang bekerja. Cekikan Rahmat mulai melemah. Tarjo dengan mudah melepaskan cekikan Rahmat. "mas tolong jangan lakukan ini, saya kasi uang aja ya? mau berapa? 5jt? 10jt?" Ruri mencoba bernegosiasi. "harga wanita cantik kaya kamu ini lebih dari itu, saya cuma pengen ngicipin tubuh bohai kamu ini. uang bisa di cari, tapi kesempatan ngewe sama cewe cantik gratis kapan lagi? hehehe" jawab Tarjo. Rahmat yang masih terdiam tak melihat Tarjo yang langsung lompat masuk kamar mandi membungkam mulut Ruri.
jglek, klek.
Pintu Toilet terkunci dari dalam. Rahmat yang masih tertunduk lesu tak punya pilihan lain. Air mata Rahmat mengalir, dia merasa gagal sebagai laki-laki tak bisa melindungi wanitanya. "emmm mmm mmm emm" Ruri mencoba berteriak tapi tidak bisa. "Diem ya cantik, kalo kamu teriak, yang merkosa kamu bisa puluhan laki2 lho, bayangin aja dulu".
ME80EQJfa/87/47/ME80EQJfa/87/47/ME80EQJ
Kini tubuh Ruri pasrah, seolah terkena skak mat. Pelan-pelan Tarjo melepas tangannya dari mulut Ruri. Melihat Ruri tak ada perlawanan, hanya pasrah. Tarjo langsung mencium bibir Ruri. Ruri hanya memejamkan matanya menahan jijik. Bau mulut Tarjo sangat menyengat di hidung Ruri. Gigi tonggosnya bersentuhan dengan gigi Ruri yang rapi. Lidah Tarjo mencoba menyelinap melalui celah-celah mulut Ruri. Setelah berhasil masuk, lidah tarjo menjilat lidah Ruri sambil menyedot air liur sang akhwat. Sluuuurrrpp ah. Bau mulut Tarjo yang sangat menyengat dan Ruri yang tau lidahnya disentuh oleh lidah tarjo disertai air liur tarjo yang tak sengaja tertelan oleh Ruri membuat Ruri ingin muntah. Selagi organ mulut Tarjo sibuk me-nyervis mulut Ruri, tangan Tarjo tak tinggal diam, sedari awal sudah langsung meremas-remas payudara Ruri, dan tangannya 1 lagi membelai vagina Ruri dari luar gamisnya. Sesekali jari tengah tarjo berusaha menerobos masuk ke dalam lubang memek Ruri meskipun dari luar gamis, jadi gamis Ruri ikut terdorong masuk ke dalam lubang memek membuatnya kain gamis Ruri bagian selangkangan terjepit memek.
Ruri yang terkena skak mat dan masih merasa tanggung karena Rahmat sudah keluar duluan pun tak bisa berbuat apa-apa selain diam dan pasrah. Resleting Ruri dibuka oleh Tarjo, menampakkan payudara mulus dan kencang namun tak terlalu besar. Mata tarjo terbelalak, payudara indah itu kini hanya berjarak 15 cm dari pandangannya. Dia langsung melumat sambil memerah susu Ruri. Gigi tonggosnya menggigit-gigit puting Ruri sampai Ruri mendesah kesakitan. "aaahhh, pelan mas, sakit". Tarjo tak memperdulikannya, dia tetap melakukan tugasnya. Kini Tarjo jongkok, beralih ke selangkangan Ruri, Dia membuka rok gamis Ruri dan masuk kedalamnya, gamis Ruri terlempar kebawah menutup tubuh sepenuhnya Tarjo yang sedang jongkok. Tarjo berada di dalam gamis Ruri. Menjilat dan terus melumat klitoris Ruri, sementara jarinya menusuk-nusuk vagina Ruri, sedikit melakukan gerakan memutar. Jari Tarjo berputar-putar didalamnya, seolah-olah mengoleskan sesuatu ke sekeliling dinding rahim Ruri. "Aaaahhh hhhh emmmhm" Ruri mendesah, kenikmatan yang dia rasakan membuatnya lupa dengan siapa dia bersetubuh, seorang berkasta rendah dengan kondisi fisik yang amat sangat tidak diharapkan Ruri, dia tak memikirkannya lagi. Lama dengan posisi itu, Ruri pun memberikan tanda-tanda Orgasme. cruuuuut, cairan putih meleleh pelan keluar dari vagina Ruri. Tarjo menjilatnya tanpa ampun sambil menopang kedua paha Ruri agar Ruri tidak ambruk karena lemas. "enak ya cantik? gantian dong". Tarjo keluar dari sarang nya, kini Tarjo berdiri membuka celananya. Kontol hitam dan berkeringat itu sudah mengacung tepat diwajah Ruri. "ayooo masa jijik sih, bentuknya sama kaya punya pacarmu tadi kok". Melihat kontol ngaceng di depan muka Ruri membuatnya bernafsu, begitu Ruri melihat ke wajah Tarjo, hiiiiiiih jijik. "ISEP WOI" PLAAAAAAK, Tamparan keras mendarat di wajah Ruri. Dengan terpaksa Ruri meraih kontol Tarjo, membawanya perlahan-lahan masuk ke bibir sexy nya.
"Naaaah gitu pinter, aaaah enak. liur kamu anget sekali ukhtiii" puji Tarjo. Kuluman demi kuluman diberikan Ruri, tangan Ruri membelai buah zakar tarjo dan menggelitiknya. Tarjo pun mendesah keenakan. "Pantes tu cowok di isep doang udah keluar, orang enak gini. udah ah udah udah" Tarjo menarik kontolnya, tak ingin bernasib sama seperti Rahmat. Dia membantu Ruri berdiri menghadap tembok, tangan Ruri bertumpu di tembok. Tarjo tarik rok gamis Ruri keatas. Bongkahan pantat Ruri dan vaginanya yang basah terlihat disana. Tarjo yang gemes kemudian menampar dan meremas-remas pantat Ruri berkali-kali. "ahh ah, aw. sakit mas, udah cepet masukin biar saya cepet pulang".
"oh udah gasabar ya pengen nyobain kontol mas?" kata Tarjo. Dia mengarahkan kontolnya sampai menempel ke mulut vagina Ruri. Dan bleeesss, kontol pria buruk rupa kini bersarang di memek wanita cantik. "AAAHHHHH" desah Ruri, kontol Tarjo memang tergolong besar. Tarjo membenamkan kontol Ruri disana, membiarkannya terbiasa dulu. Serangan kontol nya belum dilancarkan, Tarjo masih membiarkan kontolnya bersarang dulu di memek Ruri. Tangannya meremas-remas payudara Ruri dari belakang. Meski kontol Tarjo belum 'keluar-masuk' tapi Ruri sudah merasakan nikmat, kenikmatan yang dia cari-cari setelah ber-bulanbulan tak ada yang mengisi liang senggamanya. Kontol tarjo yang besar berkedut disana, membuat Ruri terus mendesah meskipun kondisi diam. Tak cukup dengan meremas payudara Ruri, Tarjo memberikan serangan tiba-tiba. Langsung dengan mode cepat Tarjo memompa memek Ruri dengan sekuat tenaga sambil tangannya menopang payudara Ruri. Ruri yang kaget terus mendesah. "Enak ya sayang? teriaknya jangan kenceng-kenceng nanti ada orang tau bisa repot" kata Tarjo. Ruri kemudian menutup mulutnya dengan 1 tangannya, sementara tangan lainnya masih menempel ditembok menopang tubuhnya yang nungging. "AAAH ENAKNYA NGEWEIN UKHTI CANTIK... AH AH AH " Desah Tarjo.
Beberapa menit dengan posisi itu, Tarjo belum memberikan tanda-tanda Orgasme. Dia mencabut kontolnya, kemudian dia mencoba memposisikan Ruri duduk di bak kamar mandi. Dia membuka pintu toilet, terlihat Rahmat yang menggantikan posisinya tadi. Rahmat mengintip dari lubang pintu. "bro, kau jaga aja disana sambil liatin kami, kalo ada orang mau masuk bilang aja toilet mampet, oke?" perintah Tarjo. Rahmat tak menjawab tapi dalam hatinya menyanggupi. Rasa penyesalan Rahmat berganti menjadi nafsu setelah melihat wanita cantik yang merusak kepolosannya di perkosa pria buruk rupa. Sengaja Tarjo tak menutup pintu toilet agar aktivitasnya di tonton Rahmat. Ruri yang terduduk di kamar mandi kakinya diangkat Tarjo. Kini kaki kanan Ruri mengangkang lebar sembari ditopang oleh tangan Tarjo. Kontol Tarjo memompa lagi Memek Ruri. ah ah ah ah desah Ruri pelan. Baru beberapa menit Ruri memejamkan matanya erat-erat, tubuhnya mengejang, dan tak lama kemudian Tarjo merasa ada cairan hangat yang membasahi kontolnya. Ruri orgasme lagi. Melihat Ruri yang orgasme membuat Tarjo makin bernafsu, dia percepat goyangannya. Dia dekatkan lagi wajahnya ke wajah Ruri, dia cium bibir Ruri sambil terus menghujam memek Ruri dengan kontolnya. Ruri dengan nafsu yang sudah di puncak pun membalas ciuman Tarjo. Lidah Ruri menjilati gigi tonggos Tarjo yang kuning karna jarang sikat gigi. Sebenarnya Ruri masih jijik, tapi dia ingin membuat Tarjo semakin bernafsu sehingga goyangannya semakin cepat dan Ruri semakin merasa nikmat.
"aaaaah aku mau keluar nih cantik, didalem aja ya?" tanya Tarjo. Jelas Ruri tak mau, dia tak ingin mengandung anak dari pria jelek dan kotor seperti Tarjo. "engga, engga jangan mas...AAAHHH jangaaan, aaahhh" penolakan Ruri diiringi desahan nikmat. "AAAAHHHH KELUAAAAR" dengan cepat Tarjo menarik kontolnya, menarik Ruri, memposisikannya jongkok lagi. Dia semprotnya jutaan sperma ke wajah ayu Ruri. Spermanya nyemprot ke hidung, mata dan bibir Ruri kemudian meleleh kepipi dan terkena hijabnya. Sperma pria kotor itu terserap secara sempurna di kain hijab Ruri. "huh huh huh, enak banget ni ukhti cantik, makasi yaaaa, kamu makin cantik kalo ada spermaku di wajahmu" Puji Tarjo. Sementara Rahmat yang dari tadi melihat kegiatan mereka kembali ngaceng.
Tarjo berjalan keluar "bro, kau pake lagi la tu lontemu, gantian aku yang jaga, aku tau kau belum ngewein dia kan? baru di isep aja udah crot, lemah" kata Tarjo kembali ke meja penjagaannya. Rahmat yang memang sudah ngaceng, dan melihat Ruri terkulai lemas sambil mengangkang di lantai toilet sambil memperlihatkan vaginanya yang memerah dan berkilau karena basah kemudian Rahmat masuk. menutup pintu toilet dari dalam dan menggantikan posisi Tarjo.
Rh : "Rur? kamu gapapa?"
Rr : "gapapa mat, gapapa, aduh capek." (air mata Ruri menetes)
Rh : "Rur, aku tau pertanyaan ku ga tepat. tapi, aku boleh kan Rur nyetubuhin kamu?"
Rr : "hahhh? i-i-iya deh, pelan ya mat"
Entah kenapa Ruri mengijinkan Rahmat, tangisan Ruri akibat disetubuhi pria buruk rupa sudah berakhir. Kini berganti dia dihajar Rahmat. Melihat Rahmat yang sudah ngaceng, dan Ruri yang merasa ketagihan kontol pun ingin merasakan kenikmatan lagi.
Rr : "ah ah ah mat, ah ah ah"
Rh : "Eh eh eh apa Rur eh eh eh"
Rr : "emang aku ah ah kalo ada sperma ah ah ah di muka jadi keliatan makin cantik ya? ah ah ah"
Rh : "i-iya ah aha ah , cantik banget Ruri sayang, ah ah ah makin sexy ah ah"
Rr : "ah ah nanti aaahhh keluarin aahh, di ahhhhh muka ku aja ya ah ah ah mat"
Tarjo yang mendengar desahan mereka dari luar hanya tersenyum. 5 menit dia mendengar mereka saling beradu desahan membuatnya ngaceng lagi, tapi dia punya ide nakal baru. Dia tak ingin memperkosa Ruri lagi. AAAAAAAHHHHH, terdengar dari luar desahan mereka semakin panjang dan keras. "kaya nya udah kelar nih mereka" batin Tarjo. Dia kembali ke bilik toilet tempat Ruri dan Rahmat melakukan sex. Dia buka pintu, terlihat dua sejoli sudah terkulai lemas di lantai. Dia menarik Rahmat keluar. Rahmat yang masih lemas terduduk diluar bilik. Ruri yang masih lemas namun masih lengkap dengan hijab dan gamisnya terlihat semakin sexy karena wajah dan hijabnya kini semakin penuh dengan sperma.
Tiba-tiba, CUUUUUUUURRRRRRRRRR. "EH EH, APA-APAAN INI EEEEH" Ruri berusaha menghindah, namun energinya sudah habis, dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Tarjo mengencingi tubuh Ruri. "hahaha ukhti cantik berhijab lebar kok jadi toilet peju, sekalian aja jadi toilet umum nih rasain lonte murahan". Tarjo mengarahkan kontolnya sampai mengenai sekujur gamis dan hijab Ruri. Ke wajah, payudara, perut, ke payudara lagi, wajah lagi, payudara lagi. Gamis bagian payudaranya kini menjadi transparan karena basah oleh kencing Tarjo. Payudara dan puting Ruri terlihat meskipun dari luar gamis.
--------------------------
Rh : "maaf ya Rur aku gabisa apa2"
Rr : "gapapa mat, bukan salahmu hiks hiks. kenapa punya wajah cantik malah jadi apes gini sih hiks hiks" (Ruri terus menangis didalam mobil)
Rh : "ini salahku jg Rur ga bisa ngelindungin kamu, malah ikut merkosa kamu. maaf"
Rr : "yang merkosa itu dia mat, bukan kamu, aku ngelakuin sama kamu karena emang aku mau, dan aku yang ngajak, tapi kalo sama dia engga mat hiks hiks"
Rh : "yaudah yuk pulang aja dulu, ga aman disini"
Ruri menginjak pedal gas mobilnya, tapi ternyata nasib sial Ruri belum berakhir. Jarum indikator mobilnya menunjuk huruf 'E'
=============
Sialnya tanky bensin mobil Ruri berada di sebelah kanan, membuatnya harus berhadapan langsung dengan petugas SPBU. Gamis yg berubah menjadi transparan di bagian dada karena terbasahi air kencing tarjo dan bau menyengatnya. Dengan kondisi seperti itu membuat Ruri harus berhadapan dengan pria petugas SPBU.
"p-p-pertamax 150ribu ya mas" kata Ruri setelah membuka kaca mobilnya. Si petugas sedikit kaget sambil mengernyitkan dahi dan menutup hidungnya.
"bau banget ni cewe, cakep2 kok bau....eh itu apa? pentil? masa sih...eh iya pentil" batin petugas tsb.
Selagi mengisikan bbm untuk mobil Ruri, sesekali petugas spbu tsb curi2 pandang dari spion Ruri untuk melihat putingnya dari luar gamis basahnya yg sekarang menjadi transparan.
Selesai mengisi bbm, Ruri memacu mobilnya pulang menuju kos akhwat.
"Mat, kamu nginep kos aja ya, kalo pulang sekarang kliatan tetangga nanti. malah mikir aneh2 kalo ada cowok keluar malem2 dari kos cewek "
"Apa ga ketauan sama penghuni kos lain Rur?"
"kalo jam segini sih aman, pada tidur semua, nnti aku cek dlu deh"
Setelah memarkir mobilnya, Ruri segera turun dan melihat kondisi sekitar. "Aman mat" WA dari Ruri. Kamar Ruri yang berdekatan dengan gerbang dan parkiranpun memudahkan Rahmat untuk berlari agar tidak ketahuan menuju kamar Ruri. Set set set dalam sekejap Rahmat sudah berada di kamar Ruri. "aku mandi dulu ya mat, bau" pamit Ruri.
Ruri kembali dengan mengenakan handuk yang dililit ketubuhnya menjadi kemben. Lagi-lagi penis Rahmat menegang melihat kondisi Ruri. Rahmat langsung menyerang Ruri, melumat bibir seksinya. Merekapun bersetubuh selayaknya suami istri hingga pagi menjelang
-------------------------------------
---2 Bulan berselang---
Hubungan Ruri dah Rahmat sejauh ini berjalan mulus, tak ada yang tahu hubungan di balik kealiman mereka. Pencitraan mereka berhasil. Di Kampus mereka masih di cap sebagai pria alim dan akhwat solehah yang polos. Padahal di luar imej mereka, kedua sejoli tersebut masih sering melakukan sex, baik di mobil, di kos, hotel, bahkan mereka pernah melakukannya di toilet kampus.
Berangsur-angsur kepolosan Rahmat menghilang. Rahmat kini mulai mempelajari semua hal terkait perlendiran ini, ditambah kejadian di SPBU kala itu membuatnya terbayang-bayang dan selalu 'ON' ketika mengingatnya. Dimana Ruri sang akhwat cantik di setubuhi oleh pria kotor buruk rupa dan kejadian ketika dada Ruri terlihat oleh petugas SPBU selalu menempel di benak Rahmat. Perasaan apa ini, kenapa Rahmat merasa bernafsu ketika Ruri di lihat dan di lecehkan oleh pria lain yang sangat kontras dengan kondisi Ruri. Rahmat ingin mengulangnya lagi, tapi tak tahu bagaimana caranya. Persetubuhan yang 'normal' ini membuat Rahmat merasa bosan, dia ingin yang lebih. "www.xn** . com" Rahmat mengetikkan URL di browser laptopnya. Dia mulai mencari tahu apakah ada video diluar sana yang sesuai dengan fantasy yang dia inginkan selama ini. "eh ini benda apa? kok bisa gitu... lho lho, eh, wooow" Rahmat kagum dengan 1 video. Sebuah video dimana ada cewek memasukkan benda kedalam kemaluan nya, tiba2 cewek di video tersebut menggelinjang dan mendesah. Benda apa itu? batin Rahmat. "www. tokopedei .cok" Rahmat membuka tab baru di browsernya.
---3 Hari kemudian---
Rh : "Rur boleh nebeng ga ntr"
Rr : "boleh aja mat"
Rh : "ok jemput ya Rur"
ME8S7Z80d/eb/71/ME8S7Z80d/eb/71/ME8S7Z8
Hari ini ada agenda penggalangan dana dari kampus untuk korban bencana alam di suatu daerah. Ruri sudah berada di kos Rahmat. "yuk mat" Rahmat segera masuk ke mobil Ruri. Segera Ruri melaju mobilnya menuju tempat di mana penggalangan dana di adakan. Di salah satu perempatan yang ramai orang lewat.
Rh : "Rur, aku punya sesuatu buat kamu, langsung di pake ya"
Rr : "eh apa nih mat, kesambet apaan kamu tiba2 ngasi hadiah"
Rh : "ya gpp pengen aja"
Rr : "bntr cari tempat parkir dlu...........aku buka ya"
Rr : "i-ini apa mat?"
Ruri membuka bingkisan dari Rahmat, berisi telur berwarna pink yang terhubung dengan kabel yang di ujungnya ada benda seperti kelereng.
Rh : "itu bisa bikin relax Rur"
Rr : "caranya?"
Rh : "dimasukin ke situ" (menunjuk selangkangan Ruri)
Rr : "jangan becanda kamu mat, apa sih ini??"
Rh : "udah coba aja dlu, yang telur di masukin ke dalem, yang kaya kelereng itu biarin ngegantung di luar"
Rr : "terus? CDnya?"
Rh : "ga usah di pake Rur, udah cobain dlu"
Rr : "ih aneh-aneh aja deh, awas aja kalo ada apa2"
Segera Ruri mengangkat rok gamisnya sampai ke pinggul, mulai melorotkan celana dalamnya. Dia taruh celana dalam tersebut di dashboard, Perlahan Ruri mencoba memasukkan telur pink itu kedalam vaginanya. Dia tekan-tekan dan sedikit paksa agar telur itu segera masuk. "eh kok ga bisa sih, bentar deh". Ruri meludahi tangannya, menggosok-gosokkan tangan basahnya ke bibir vaginanya, mengoleskan liur Ruri ke seluruh bagian vaginanya. Dia coba lagi, masih susah, belum masuk. Ruri basahi lagi tangannya dengan ludah yang lebih banyak. cuh cuh, dia ulang lagi. "aaaahhhh". masuk. "Tissu dong mat" kata Ruri. Rahmat meraih tangan Ruri yang basah dan mulai menjilati tangan basah Ruri, tangan Ruri yang basah karena ludah dan bekas masuk ke vaginanya di jilat rahmat. Ludah Ruri dia hisap dan telan.
Rr : "ih rahmat apa sih hihihihi"
Rh : "hehehe, ludah cewek cantik mah beda Rur....dah nih tissu"
Rr : "ah masih aja ngegombal wkwkw makasi, terus ini gimana, ga ada efek apa2 gini, katanya bikin rileks"
Rh : "nanti Rur, masih belom, yuk jajan dlu buat anak2"
Ruri dan Rahmat berjalan memasuki minimarket tak jauh dari lokasi penggalangan dana.
dddrrrrrtttt dddrrrtttt ddddrrrrtttt. "Ah". Tiba-tiba Ruri merasakan lemas di kakinya, dia terduduk di sudut minimarket. "ehmmm aah" desah Ruri pelan. Dari kejauhan terlihat Rahmat berdiri memegang remote telur tsb melihat reaksi Ruri seperti itu Rahmat melongo. Terasa batang Rahmat mulai menegang. "m-mat, kok gini sih" tanya Ruri. "enak kan Rur?". "enak sih, tapi....kok kenceng banget, aduh". "waduh, kekencengan nih" batin Rahmat setelah sadar angka di remot menunjukkan angka 5, angka tertinggi. Dia menurunkan getaran dari telur tsb ke angka 2.
"aku ke kamar mandi dlu deh mat, kalo ni telur smpe nyala pas di depan anak2 bisa repot."
"eh gk usah Rur, keburu anak2 nungguin ini"
Ehmmmm. gelitikan kecil terasa di vagina Ruri. Ekspresi Ruri sedikit merem melek dan menggigit bibir bawahnya "kenapa rur? enak ya?" tanya Rahmat. "enak sih...tapi gimana yaa" kata Ruri. mereka berjalan menuju kasir. DddDDDrrrrrTT dddRRttt "Semuaah berapaah massss" tiba-tiba gaya bicara Ruri sedikit mendesah seperti cewek nakal yang sedang menggoda laki-laki.
"eeeeem s-semua 130 ribu mbak".
"ini mas uangnyaaaah"
Mas-mas kasir tersebut pun bingung dengan konsumennya ini. Cakep-cakep, berhijab, kok kalo ngomong gini. Sesampainya di mobil. "Gimana Rur?" tanya Rahmat. "enak mat hehe, makasi ya hadiahnya". Nafsu Ruri perlahan meninggi efek dari telur getar tersebut. Ruri menyetir lagi mobilnya ke tempat lokasi, terlihat paha Ruri seperti gelisah, terus bergerak keatas bawah, kanan kiri, di gesek-gesekkan ke paha lainnya, mencari titik kenikmatan dari telur yang sedang berada di dalam vaginanya.
Sampai lah mereka di tempat penggalangan dana, Segera mereka berkumpul dengan teman-teman lainnya. Turunnya Rahmat dari mobil Ruri membuat teman laki-lakinya iri, bagaimana bisa cowok seperti Rahmat 1 mobil dengan gadis cantik idola kampus, beruntung sekali. Mereka tidak tahu kalau rahmat tidak hanya 1 mobil, bahkan 1 kamar dan kelamin mereka pernah menyatu hahahaha.
Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Penggalangan dana tersebut berlangsung meriah. Beberapa mahasiswa berkeliling membawa kardus bertuliskan "donasi untuk korban bencana alam" untuk kemudian di isi kan sumbangan oleh pengendara yang sedang berhenti di lampu merah. Sementara mahasiswa lainnya berada di pinggir jalan memainkan alat musik dan menyanyikan lagu untuk penghibur dan pemeriah. Tiba giliran Ruri membawa kardus. Dia mulai berkeliling ke pengendara yang sedang berhenti. Senyum ramahnya dia berikan ke pada semua pengendara, wajah cantik yang mempesona membuat pengendara serasa terhipnotis untuk mengisi kardus tersebut dengan uang. Tak perlu waktu banyak Ruri sudah mendapatkan sekitar 200ribuan. "wah kalo cewek cantik yang minta sumbangan mah beda ya ges ya, tuh bentar doang dapet banyak" kata Andre. "hehehe ah beruntung aja kok ini" sahut Ruri.
Lampu lalu lintas kembali berwarna merah. Ruri segera mengambil kardusnya, kembali berkeliling. Drrrrtttt ddddrRRRttt "Sumbangannyaaahh mass ahh". Nada bicara Ruri kembali berubah, kedua pahanya reflek saling merapat. Drrrrttt DDDDrrrrttt "AAAHH" Ruri mendesah tepat didepan pria paruh baya yang mengendarai motor matic. "mbak gpp?". "gapapa pak, sumbangannyaaaahhh paaak" Ruri mendesah lagi, matanya sayu. Bapak2 tersebut tersenyum kecil menahan tawa. Andre yang memperhatikan Ruri sedari tadi melihat ada yang janggal dari Ruri. "eh liat deh, Ruri kenapa?" tanya andre ke temannya sebut saja Iwan. "kenapa emang ndre?" Iwan balik bertanya. "itu liat aja, jalannya aneh, terus dikit-dikit nunduk, kaya mau pingsan gitu". Iwan kembali memperhatikan Ruri. Ternyata memang benar kata Andre, ada yang aneh. Ruri kembali ke pos nya dan duduk di kursi. "kamu gapapa Rur?" tanya Iwan. "eh kenapa wan? gapapaaaah kok ehmm" sahut Ruri. Telur nya terus bergetar lebih intens dari sebelumnya. Mendengar nada bicara Ruri yang semakin binal namun tak seperti Ruri biasanya, Iwan merasa ada kejanggalan, tidak seperti orang tidak enak badan. Iwan meneruskan lagi observasinya ke arah Ruri yang kembali berkeliling. Iwan mengernyitkan dahinya, berusaha fokus. "Kok aneh, eh itu apa?" batin Iwan. Pandangan Iwan semakin fokus. Sinar matahari yang terik membuat gamis putih Ruri sedikit transparan. terlihat garis belahan pantat Ruri dan nampak ada siluet bayang-bayang benda menggantung ke sebuah tali yang terhubung ke kemaluan Ruri. Iwan mengucek mata-matanya "yang bener aja, masa Ruri make vibrator sih". Seolah tak percaya, Iwan meninggalkan lokasi menuju ke parkiran, dia ambil air mineral yang ada di motornya, dia usap2 ke mukanya. "pasti aku salah liat deh, masa Ruri gitu sih...*** mungkin ga mungkin" Iwan berusaha berpositif thinking. Dia kembali ke lokasi acara. "tunggu, ini kan mobil Ruri.....eh kok" Iwan melihat ada CD Ruri di dashboard mobil Ruri. "HAAH? JADI? BENER RURI GA PAKE CD? PAKE VIBRATOR?" batin iwan kaget.
Ndre sini ke parkiran cepet, urgent.
Chat whatsapp dari Iwan ke HP Andre. Tak lama Andre datang ke arah Iwan. Iwan menceritakan semua yang dia lihat. "tuh liat ada CDnya ndre di mobil" kata Iwan sambil menunjuk celana dalam Ruri di dashboard mobilnya. Andre yang sudah tau Ruri memang binal pun tak merasa kaget. "hahaha ga kaget aku, sini wan duduk" . Andre menceritakan pengalamannya di kos Ruri waktu itu. "ah yang benerrr..*** mungkin Ruri semudah itu pamer aurat ke cowok ga kenal" kata Iwan. "yaudah kalo ga percaya, sekarang liat aja sendiri tuh Ruri ngelepas CDnya dan pake vibrator padahal lagi ditempat rame, gimana kalo di kosan, kau pikir aja sendiri la" jawab Andre.
Andre dan Iwan kembali ke tempat lokasi. Ruri kini duduk di bawah, di alas karpet yang sudah di siapkan teman2nya. Posisi duduknya memeluk kedua lututnya menghadap jalan raya. Entah sengaja atau tidak, otomatis Gamis Ruri terangkat. Iwan dan Andre yang sedang berjalan menuju lokasi melihat pemandangan indah itu dari sebrang jalan. "masi ga percaya wan? liat aja sendiri" kata andre. Iwan seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini, dia terdiam kaget dan takjub dengan pemandangan vagina Ruri. Rambut tipis di sekeliling vagina Ruri di tambah ada kabel yang keluar dari dalamnya, terhubung ke sebuah kelereng diujung. Iwan yang tahu Ruri sebagai akhwat alim, selalu menutup aurat dan sekalipun tak pernah pakai baju ketat, kaget. Tak hanya kedua pria itu yang menikmati pemandangan ini, para pengendara yang sedang menunggu lampu merah pun melirik ke arah Ruri. TIIIIINNN TIIIIIIINNNN, suara klakson terdengar dari pengendara yang berada di belakang, tiba-tiba saja macet karena pengendara yang berada di bagian depan melirik ke kiri, tak kunjung melaju.
DDDRRRRRRRTTTTTTTTT DDDDDRRRTTTTTTTT. Getaran telur itu semakin kencang dan sering. Ruri melotot merasakan getaran yang barusan, kenceng banget. Ruri mengubah posisi duduknya menjadi duduk bersila. Sambil menundukkan kepala dan memejamkan mata berusaha menahan efek kenikmatan dari getaran ini agar tidak ketahuan teman-temannya. Dari kejauhan Rahmat hanya memperhatikan reaksi Ruri sambil terus memainkan remotenya, dia putar kecepatan getak ke kondisi maksimal. "Ruri kenapa?" tanya Iwan, Andre dan Iwan berada di kanan dan kiri Ruri. "yuk pindah dulu Rur". Iwan dan Andre mengangkat tubuh Ruri yang kesusahan untuk berdiri. Iwan mengangkat lengan Ruri ke bahunya, tangan kirinya memeluk Ruri dari belakang. Berusaha memberdirikan Ruri, tangan kiri iwan pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, Dia remas-remas berulang kali dada kiri Ruri. Tanpa penolakan Ruri membiarkan tangan Iwan memainkan payudaranya. DDDDRRRRTTTTT DDRRRRRTTTT, melihat Ruri diangkat Iwan, tangan jahil Rahmat terus memainkan remotenya. Kenikmatan di vagina Ruri membuat Ruri tak sadar sedang di lecehkan Iwan. Justru remasan Iwan di dada Ruri membuat libidonya kembali naik. emhmmmmm. Ruri terus mendesah pelan.
ME8S7Z80d/eb/71/ME8S7Z80d/eb/71/ME8S7Z8
Teman-teman Ruri masih sibuk mencari sumbangan dan menikmati alunan musik, tak sadar 3 orang temannya sedang sibuk sendiri di belakang. Beberapa ada yg menyadari dan bertanya "Ruri kenapa bro?", kompak Iwan dan Andre menjawab "gapapa, kepanasan doang, lanjut aja gpp, Ruri kita yg urus".
Iwan dan Andre memindahkan Ruri ke belakang panggung mini yang tertutup banner. Ruri mulai merasa hampir berada di puncak tak tahan lagi, dia tak bisa lagi menutup-nutupi kenikmatan yang dia rasakan. Dia memegangi selangkangannya dan terus mendesah. pinggulnya bergetar, tubuhnya seolah kaku. "AAHHH ehmmm aahhh, enaaaak"
Iwan dan Andre masih menyaksikan Ruri asyik sendiri. Mereka melihat sekitar, sepertinya aman, mereka ditutupi panggung. Mata mereka saling memandang memberikan kode seolah saling mengerti apa yang mereka pikirkan satu sama lain. Iwan dan Andre dengan cepat membuka 3 kancing gamis Ruri, membuka payudaranya. Segera mereka meremas dan mengulum puting indah Ruri tanpa ampun. Rasa geli dan nikmat yang di rasakan Ruri semakin bertambah, rangsangan telur getar dan gelitikan lidah kedua temannya membuat Ruri semakin menggelinjang. "aAAAHHHHHH ENAAAK" teriak Ruri. Namun teriakannya tertutupi oleh suara musik yang begitu kencang. Tanpa sadar tangan Ruri sudah merangkul kedua kepala temannya, menekannya ke arah dada Ruri semakin kencang. Drrrrrrrtttttttttttt, getaran telur tersebut semakin kencang dan tak berhenti. Mata Ruri semakin terpejam, dia menggigit bibir bawahnya sambil terus menekan kedua kepala temannya ke payudara Ruri. Kemudian kedua kaki Ruri mengangkang lebar sekali. CROOOOOOOOOOTTTTT. Cairan cinta Ruri mengucur Deras seperti semprotan selang. "OOOOHHHHHHHHHHH" desah Ruri. Ruri squirty, cairannya menyemprot gamisnya, membuat rok gamis bagian bawah tengahnya basah kuyup. Kencangnya semprotan orgasme Ruri membuat telurnya terdorong jatuh ke tanah. "huh huh huh" Ruri mengatur nafasnya setelah orgasme hebat tersebut. Menyadari Ruri masih terkulai lemas tak berdaya Iwan berpindah posisi, dia angkat gamis Ruri dan masuk ke dalamnya. Dia jilat bersih dan meminum cairan cinta Ruri yang meleleh ke paha, dan vagina nya. Tanpa rasa jijik Iwan terus menjilat dan memasukkan lidah nya ke dalam liang vagina Ruri. "sluuuurrrppp aahh". Tenaga Ruri sudah terkuras habis, dia ingin mengusir kedua temannya ini namun tak sanggup. Kenikmatan yang diberikan iwan dan Andre membuat Ruri menggelinjang kenikmatan lagi. crooot crot, Ruri orgasme lagi, tak seheboh orgasme awalnya, namun cukup untuk memenuhi rasa dahaga Iwan yang kehausan karena panasnya sinar matahari. Ditengah panas terik matahari, rasa dahaga karena kerongkongan kering menjadi hal yg normal, air orgasme akhwat cantik menjadi solusi.
"wan udah wan, bisa ketauan kita nnti" kata Andre mengingatkan. "aduh bentar,, kentang banget ndre, anjir ga habis pikir Ruri binal jg, pengen aku perkosa aaaarrghhh" kata Iwan. "aku juga pengen ndre, sapa yang ga pengen ngewein cewek cakep dan binal kaya Ruri, udah tahan dulu ntar ketauan yang lain" timpal Andre lagi. CROOOOT CROT CROOOOOOTTT. tiba-tiba Iwan menyemprotkan spermanya ke payudara kanan dan kiri Ruri banyak sekali. Tanpa diketahui ternyata Iwan sedari tadi sudah mengocok penisnya. "OOOHHHH enaaaaknya nyemprot sperma ke susu ukhti cantik".
An : "Udah? ayo bantuin balikin Ruri kaya tadi"
Iw : "kamu di luar aja ndre, liatin situasi kalo ada yg dateng bilang, aku aja yang beresin".
An : "ok"
beberapa menit kemudian
Iw : "dah yok"
An : "woe kau bawa apa itu"
Iw : "hehe oleh2 ndre buat coli di kos"
An : "anjir cepet banget"
Iwan kembali berkumpul dengan teman-temannya sambil memasukkan BH dan cardigan ungu Ruri kedalam tas ranselnya. Andre menyusul Iwan. Kini Ruri hanya mengenakan gamis Putih nya saja, tanpa sehelai benang lagi di dalamnya. "Minum dulu Rur" Rahmat mendekati Ruri membawa botol minum.
Rh : "maaf ya Rur, maaf banget"
Rr : "huh huh ,gila kamu mat, itu iwan sama andre gimana kalo ntar bocorin kejadian ini, bisa rusak namaku"
Rh : "udh tenang aja, nanti aku yang urus, tenangin diri dlu, trus pamitan sama temen-temen baru balik"
Rr : "aduuuh terus ini gimana?? keliatan maaat"
Rh : "pamit bentar doang trus cabut"
Rahmat mengambil telur yang tadi terpental. Kemudian pamit ke teman-temannya
Ruri berjalan dibelakang Rahmat perlahan-lahan dengan tenaga sisa menuju teman-temannya. dengan kondisi gamis putih di bagian dada basah dan roknya basah kuyup.
"temen-temen aku balik dulu ya, ga enak badan nih" pamit Ruri ke teman-temannya.
"lhoh Rur, saya baru dateng kok udah di tinggal, sini duduk dulu" kata Pak Edi, dosen Ruri.
"S-s-se-sejak kapan ada pak Edi disini"
===============
Seminggu berlalu hidup Ruri tak tenang. Kuliah tak fokus, sex pun ga mood, di tambah dia merasa sakit di perutnya, sepertinya akan mens. Dia masih was-was bagaimana kalo Iwan dan Andre menceritakan kejadian kemarin ke teman-teman kampusnya. Setiap dia berjalan di lorong kampus dan bertemu Iwan pun Ruri selalu menundukkan kepala, tak berani memandang Iwan. Sementara Iwan selalu memandang Ruri dari ujung hijab sampai ujung sepatunya sembari membayangkan kemolekan tubuh indah Ruri dari balik gamis panjangnya. Tak mudah bagi Iwan melupakan kejadian di belakang panggung waktu itu, rasa ingin memerkosa Ruri semakin besar namun apa daya seorang anak yang kuliahnya mendapat bantuan pemerintah mana mungkin bisa bersanding dengan anak pengusaha kaya, Ibarat kata Supra 125 vs Toyota Yaris. Rasa ingin bisa menikmati tubuh Ruri pun hanya menjadi angan semata, BH dan cardigan Ruri pun menjadi pelampiasan.
Kantin Kampus pukul 13.00. "Ruur" panggil Rani. "eh iya ran ada apa?" sahut Ruri. "Kamu lagi di omongin lhoh?". Mendengar pertanyaan seperti itu saja, Ruri sudah was-was 'jangan-jangan Rani tau'. "kata temen-temen kamu lagi deket ya sama Rahmat?" kata Rani. Syukurlah bukan berita 'itu'. Rasa gelisah dan ketakutan kalau2 namanya tercemar selalu terlintas di benak Ruri. "Mat gimana nih, aku takut" chat whatsapp Ruri ke Rahmat. "Soal itu?" balas Rahmat. "Iya mat" jawab Ruri. Tak ada balasan dari Rahmat. Rahmat pun bingung apa yang harus di lakukan. Ruri semakin panik dan bingung. Tak lama kemudian Iwan berjalan bersama Andre. Mereka melihat Ruri sekilas, kemudian saling berbisik-bisik. Ruri menyadari itu semakin overthinking. Mata Ruri melirik mereka yang hanya duduk ber dua.
ME8TQBP9d/0c/a6/ME8TQBP9d/0c/a6/ME8TQBP
An : "Eh Ruri sayang, ada apa nih tumben nyamperin kita hahaha"
Rr : "Aku pengen ngomong sesuatu soal kejadian kemaren, tolong jangan di sebarin ya, plis"
Iw : "emmm, sebelum aku jawab, kita ada pertanyaan buat kamu, kamu kenapa pake vibrator di acara publik kaya gitu?"
Rr : ".....itu.......anu.....emmm....lupa ngelepas"
Iw : "kamu make itu di mobil? terus Rahmat liat dong?"
Rr : ".... itu...gini"
An : (andre menyela pembicaraan) "kamu ada apa sama Rahmat?"
Rr : "a-a-aku ga ada apa2 kok sama Rahmat, dia cuma nebeng karena gabisa konsumsi pake motor"
Iw : "terus soal vibratornya gimana?"
Rr : "a-aku ga tahan, udah lama ga ketemu pacarku jadi...*** bisa....kalian taulah"
Iw : "waaaaw, WAAAAAW, gila....gini ya hidup di kota, emang keperawanan udh bukan hal yg spesial lagi, akhwat yang alim aja trnyata ngesex juga"
Rr : "iiih udah ah, ini gimana jadinya, jangan di sebarin ya plissss"
Iw : "bisa aja sih ga aku sebarin, tapi ada biaya tutup mulutnya donggg, ga gratis"
Rr : "berapa, sebut aja wan, aku usahain"
Iw : "sebenernya yang harus di tutup mulut tuh kamu Rur...di tutup mulut pake kontolku hahahahahahha"
An : "ahahahahaha ide bagus tu wan, tapi kalo mulut doang kurang laah, besok kan libur nih Rur, nanti malem kita ber 3 ngamar gimana?? hehehe"
Rr : ".........."
Iw : "ayo Rur, sekali aja, ga bakal kita bocorin deh asli, lagian cuma sekali, toh kamu juga udah ga perawan, apa lagi yg mau di jaga, kesucian udah ga ada kok"
Ruri meneteskan air mata, dirinya seperti sudah ga ada harga diri. Teman satu kampusnya sendiri menawar tubuhnya dengan gratis dan dia harus mau. Lonte saja harus di bayar. Tapi ada benarnya omongan Iwan, "Aku sudah ga suci lagi". Gada lagi yang dia jaga, hanya tersisa citra Ruri yang di kenal sebagai seorang akhwat suci nan alim yang bisa dia pertahankan. "Apakah aku harus menerima tawaran mereka? tapi kalau tidak, mereka akan membocorkan ini ke seluruh kampus" kegundahan Ruri terus bergejolak. Ruri mengusap air matanya, menguatkan niat dan berkata "minggu depan aja, hari ini aku mens". Sisi idealis Ruri sebagai seorang wanita dikalahkan oleh sifat realistisnya. Otak Ruri tiba-tiba mem-flashback kejadian yang pernah dia alami.
"Toh selama ini Rahmat juga sering menyetubuhiku, penjaga toilet SPBU juga pernah bahkan sampai mengencingiku, belum lagi Rio dan bapak ojek yang menghisap susuku. Melayani mereka seharusnya bukan hal yang sulit, dari pada namaku tercemar." batin Ruri.
Iw : "yah mens, sayang banget"
An : "tenang ndre, tubuh wanita itu ibarat taman bermain, kalau 1 wahana sedang di renovasi masih ada wahana lainnya"
Iw : "eehh iya juga, ga kepikiran"
Rr : "m-maksudnya gimana?"
An : "gini, hari ini sepongin kita aja gimana? di toilet gedung C tuh kalo jam segini sepi, lagi ga ada kuliah"
Rr : "kenapa ga minggu depan aja sih sekalian"
Iw : "ngaceng nya sekarang Rur. kalo gamau yaudah, tinggal woro-woro di grup WA kok ini".
Mereka pun beranjak menuju TKP yang dimaksud Andre. Dalam toilet berukuran 2x2 kini berisikan 3 orang muda-mudi yang sudah terpengaruh bisikan setan. Satu persatu dari kedua pria itu mulai menanggalkan pakaian bagian bawahnya hingga kedua batang coklatnya mengacung tegak. "Ayo sayang" perintah Andre. Dengan rasa ogah-ogahan Ruri berjongkok dihadapan mereka. Ruri meraih kedua kontol itu dengan kedua tangannya. Dia kocok-kocok pelan kedua batang mereka. Iwan yang pertama. Perlahan lidah Ruri mendekatkan wajahnya ke kontol iwan, sementara kontol Andre masih di kocok dengan tangan kirinya. Lidah Ruri mulai menjilati lubang kencing Iwan. Melingkar mengitari bagian kepala penis Iwan, turun ke pangkal penis menuju buah zakarnya. Berganti ke kepunyaan Andre, dia lakukan hal yang sama. "OOOHHH, AAAH" desah mereka berdua. "Gilaaaa ga nyangka Ruri nyepongin kontolku cok, akhirnya imajinasi ku jadi kenyataan ndre, bisa di sepong ukhti cantik". Kembali ke Iwan, Ruri memasukkan seluruh batang Iwan ke dalam mulutnya. Hangatnya rongga mulut Ruri ditambah air liur yang membasahi penis Iwan membuatnya bergidik nikmat. Kepala Ruri mulai bergerak maju mundur sambil terus menghisap kontol Iwan. Berganti ke Andre. Begitu terus sampai hampir 10 menit. "kalau begini terus ga ada yg keluar nih, kalo mereka ga keluar ga kelar-kelar" pikir Ruri. Sekarang dia melepas penis Andre. Ruri hanya fokus ke penis Iwan. Andre tak komentar, dia mengocok sendiri penisnya mengarahkan ke hijab Ruri. Ruri masih sibuk dengan aktivitasnya. Dia terus menghisap kontol Iwan seolah-olah sedang meminum jus dari sedotan. Terus menerus dia hisap sambil memaju mundukkan kepalanya, tak lupa gelitikan lidah di bagian bawah penis Iwan. Iwan menggelinjang menahan geli dan kenikmatan pelayanan dari sang akhwat bidadari. Iwan menggigit bibir bawahnya, sambil menunduk melihat Ruri yang sedang asyik sendiri. Tanpa aba2 tiba2 croooot. Cairan sperma Iwan menyemprot deras di rongga mulut Ruri, Ruri mencoba menarik kepalanya namun ditahan oleh Iwan. Kedua Tangan Iwan menekan kepala Ruri masuk lebih dalam ke selangkangannya. Ruri tak bisa bernafas akibat perlakuan iwan. Dia pun terbantuk2, tak ingin menelan sperma Iwan, namun tak bisa. Tak lama Ruri merasa kepalanya basah. Andre memuncratkan spermanya di kepala Ruri yg masih tertutup hijab "ooooohhhhh" desah andre. "ayo telen Ruri sayang, ga bakal aku lepas sampe kamu nelen tu pejuh"
glek glek, akhirnya Ruri menelan sperma Iwan. Iwan pun melepaskan cengkramannya di kepala Ruri, "uuughhh, makasi cantik hahaha". Ruri terbatuk-batuk menahan jijik dengan apa yg barusan dia telan.
Iw : "1 lagi dong Rur".
Rr : "apa lagiii?"
Iw : "minta CD yg kamu pake buat oleh2 di kos hehehe"
Rr : "hah?? aku lg mens tau, pembalutku gmn"
Iw : "pake aja tuh sempakku...kalo gamau gapapa sih, udh tau kan akibatnya
=================
kamu itu udah mahasiswa, harusnya lebih bisa mikir, masa nyari judul kaya gini aja ga bisa, judulmu ini kaya tugas kelompok anak SD" Bentak Pak Edi, dosen pembimbing Iwan. "Tapi pak, judul ini bisa langsung saya praktekkan nanti di peternakan ayah saya". "tetap saja judulmu itu terlalu receh, gk ada bobot".
An : "kenapa wan? lemes amat"
Iw : "judul skripsi ku dicoret-coret ndre, disuru ganti."
An : "waduhh, ngopi dulu lah sambil sebat deh wan, biar tenang"
Iw : "udah seminggu lebih Ruri masi mens aja, biasanya berapa lama si cewe kalo mens?"
An : "gatau juga wan, udah ga sabar ini kontolku pengen ngebobol memek Ruri, dari jaman ospek udah ku incer tu anak"
Iw : "butuh kesegaran ni ndre, pusing mikir skripsi"
Tak lama Ruri melintas di hadapan mereka. "tuh Ruri, mau kemana dia?" tanya Andre. Kedua pria sange itu memerhatikan kemana kaki Ruri melangkah. Iwan dan Andre saling bertatap muka seolah memberikan kode ketika melihat Ruri memasuki masjid kampus. "ndre, kalo cewek mens ga boleh solat kan?". "iya wan". "kalo Ruri solat berarti....??" Tiba-tiba ide setan terlintas di benak Iwan. "bentar ndre, kamu urus Ruri dlu, aku ada ide". Iwan segera berlari entah kemana. Sementara Andre masih merokok menunggu Ruri di parkiran masjid kampus. "eh Ruri, makin cantik aja nihhh" sapa Andre. "eeeh, s-sejak kapan kamu disini ndre". "baru aja kok, kayanya udah selesai nih mensnya, masi inget perjanjian kita kan?" ancam andre. "inget kenapa emang? kalo aku gamau kamu mau jelek2in aku ke temen2 kan? silahkan aja, aku ga peduli emang anak2 bakal percaya? heh gk bakal". Ruri beranjak menuju ruang kelas dimana perkuliahan selanjutnya akan diadakan, meninggalkan Andre yang penuh kekesalan.
Kuliah pun dimulai, kali ini mempresentasikan didepan kelas terkait tugas kelompok 3 hari lalu. Tiba giliran kelompok Andre untuk presentasi di depan. Andre bertugas untuk mengoperasikan powerpoint. Materi mereka ditampilkan di sebuah layar besar. "Pada kesempakan kali ini kelompok saya akan mempresentasikan tentang .....blablablablabla" Rekan kelompok Andre memulai presentasi.
Tiba-tiba HP Ruri berdering. "KALO GAMAU FOTO INI TAMPIL DI LAYAR, INGET2 PERJANJIAN KITA" sebuah chat whatsapp dari Andre dengan foto terlampir. Foto Ruri terduduk dibelakang panggung saat agenda penggalangan dana beberapa waktu lalu. Terlihat Ruri teler dengan gamis bagian dada terbuka, memperlihatkan payudaranya dan roknya yang tersikap memamerkan vagina basahnya. "IYA IYA AKU TURUTIN JANGAN DISEBARIN TOLONG" balas Ruri. Terlihat Andre tersenyum dari balik laptopnya.
Hari demi hari Ruri lewati dengan perasaan gelisah, takut, sedih, kecewa. Kenapa nasibnya jadi seperti ini. Dirinya harus dilecehkan berkali-kali oleh orang yang berbeda-beda, bagaiman kalau Rio tau, bagaimana kalau orang tuanya tau apa yang dilakukan Ruri diperantauan pasti akan kecewa berat. Ruri menghapus air mata nya yang dari tadi mulai menetes "gapapa, asal orang tuaku dan Rio ga tau, nama baikku udah tercoret, jangan sampai nama baik mereka ikut terseret ke masalah ini, aku harus bisa lewati ini semua" batin Ruri menguatkan diri. Hari jumat pun tiba, hari dimana Ruri harus melayani kedua teman sangenya. Ruri terbangun dari tidurnya, segera menuju kamar mandi untuk mandi kemudian berangkat ke kampus, lepas kuliah mereka bertiga akan meluncur langsung menuju TKP yang sudah disiapkan Iwan. Ruri kembali ke kamar kosnya setelah mandi. Dia membuka lemari. "lhoh kok?? aneh" betapa kagetnya Ruri melihat semua pakaian dalamnya lenyap seketika. Semua BH dan celana dalam Ruri hilang. "eh sapa sih yang ngambil, kayanya kemarin masih ada lho" Ruri bertanya-tanya dalam hati. Di ujungpojok bawah lemari terdapat Gstring, namun bukan Gstring pemberian Rio. Gstring putih dengan renda-renda. "ini pasti ada yg iseng nih, tp siapa". Lamunan Ruri pecah ketika dia melihat jam sudah menunjukkan pukul 7.50. 10 menit lagi kuliah dimulai. Mau gamau Ruri segera mengambil gamisnya, dan beberapa baju ganti untuk di hotel nanti. Tak lupa Ruri memakai Gstring karena tak ada pilihan lain. Dengan terburu-buru Ruri memacu mobilnya menuju kampus. Dari parkiran mobil menuju ruang kuliah Ruri berlari -lari kecil tak ingin terlambat kuliah. Payudara Ruri memantul keatas kebawah dengan bebasnya tanpa penyangga. Gesekan-gesekan antara puting dan kain gamis terasa sedikit nikmat. Geli-geli enak, puting Ruri pun semakin mengacung. Tepat didepan pintu kelas, Ruri mengatur nafasnya, membetulkan posisi hijabnya yang sedikti acak-acakan karena berlari. "tok tok tok, assalamualaikum" Pintu kelas terdapat di depan, sambil papan tulis, otomatis ketika Ruri memasukin kelas, seluruh mahasiswa dan dosen akan melihatnya. "permisi pak, maaf terlambat". "silahkan duduk". Terdapan satu kursi kosong di barisan terdepan. Hari ini mata kuliahnya Pak Edi, dosen pembimbing Iwan.
ME80EQK21/75/07/ME80EQK21/75/07/ME80EQK
Hijab Ruri yang terlilit di leher membuat bagian dadanya tak terhalang apapun selain kain gamis. Dengan puting yang sudah mengacung tegak tentu saja tercetak jelas dari luar gamisnya, ada 2 buah bulatan kecil menonjol. Pak Edi yang mencoba profesional terus menjelaskan materi meskipun sesekali melirik ke arah Ruri. Pikiran Pak Edi terganggu oleh bayang-bayang seperti apa Ruri dibalik gamisnya, puting mahasiswi cantiknya ini merusak konsentrasinya.
Kuliah berakhir. Ruri digiring masuk ke mobil Iwan. Dengan perasaan ogah-ogahan Ruri masuk ke toyota camry punya Iwan. Sudah ada Andre disana. "sejak kapan Iwan punya mobil keren gini" batin Ruri merasa ada yang aneh. "mau ke hotel mana kita?" tanya Ruri. "ada deh, ga ke hotel kok, ke villa di lereng gunung sana, biar sepi. kamu bisa teriak-teriak lepas nanti sayang hahahaha". Ruri tak merespon, menatap mereka sinis. "minum dulu Rur" kata Andre menawarkan sebotol Teh. Tanpa kecurigaan sama sekali Ruri meminum teh yang di berikan Andre. Mobil pun melaju, perlahan-lahan menuju batas kota.
An : "diem mulu Rur"
Rr : "......"
An : "Rur, inget waktu kita kerja kelompok di kosmu ga?"
Rr : "inget, kenapa?"
An : "ga bisa lupa aku, cantik banget kamu kalo pake daster kaya waktu itu Rur, pake gamis aja cakep, apalagi daster"
Iw : "wah aku bayanginnya aja udah kebayang ndre, gmn liat langsung"
Rr : "oh, iya, makasi"
Pujian Andre dan Iwan belum mempan. Ruri masih merespon mereka dengan sinis.
Rr : " udah cepetan bawa mobilnya, buruan ngewe, kelar, pulang"
An : "eh sabar dulu cantik, sensi amat wkkwk. mau dienakin kok marah-marah"
Andre dan Iwan belum menyerah menghadapi sifat sinis Ruri. Bincang-bincang mereka terus dilanjutkan smbari sesekali melempar pujian ke arah Ruri. Andre yang paham Ruri lebih mudah meleleh ketika di puji. Perlahan-lahan benteng Ruri pun jebol, Ruri pun larut dalam buaian Andre. Seperti seorang sahabat, percakapan mereka mulai lumer. Dari membahas film, sampai membahas hal-hal seksual pun Ruri merespon dengan ramah. Dari spion tengah, Iwan melihat kaki Ruri mulai gelisah, Ruri menggesek-gesekkan kedua pahanya bergantian, sembari sesekali mendesah. "efek obatnya udah bekerja nih kayanya" batin Iwan. " kenapa Rur?" tanya Iwan. "gapapa wan, emmmh"
Iw : "udah ngapain aja sama pacarmu Rur?"
Rr : "hmmmm yaaa ngewe wan"
Iw : "wah ukhti cantik ini udah pernah ternyata"
Rr : "gmn lagi wan, aku jg wanita normal, pnya nafsu"
Iw : "pertama kali begituan kapan tuh?"
Rr : "tahun kemarin, waktu dia main ke sini"
Iw : "lhoh, baru-baru ini dong? wah masih rapet nih wkwkwk"
Rr : "rapet apanya?"
Iw : "itu cengkraman memek mu, pasti masih enak hahaha"
Rr : "hehehe, gatau ya, pacarku sih mesti merem melek keenakan, alaaaah ntar juga kalian bisa nyoba sendiri"
Mendengar jawaban Ruri seperti itu kontol mereka pun semakin berontak dari balik celana.
An : "kalo sama Rahmat gmn Rur?"
Rr : "apanya gmn? aku ga ada apa-apa kok sama Rahmat"
An : "kok di mobilmu waktu itu ada CD mu di dashboard, kamu 1 mobil sama rahmat kan?"
Rr : "oh itu, anu, emmm gini. sebelum Rahmat dateng aku udah lepas, buat pasang telur waktu itu."
An : "jadi sama Rahmat ga pernah ngapa2in?"
Rr : "ga pernah"
An : "kasian amat Rahmat cma bisa liat CDnya hahahaha"
Mereka belum tau, level Rahmat sudah berada jauh diatas mereka, bukan cuma liat CD lagi. Bahkan Ruri sendiri yang meminta Rahmat untuk melayaninya.
Perjalanan mereka pun tak terasa sudah memasuki area perkebunan. "ini kita dimana sih?" tanya Ruri. "mau ke villa Rur, kan udh bilang tadi, kita mau enak-enak sambil liburan bareng". Ruri merasa semakin geli di area sensitifnya, seolah-olah ada yang menggelitik dari balik kulitnya. Memeknya berkedut dengan sendrinya. Tingkah Ruri semakin tidak tenang, dia selalu menggesek-gesekkan pahanya, membelai kedua tangannya, menoleh kekanan-kekiri seperti tak bisa diam. "kamu kenapa sih Rur gelisah amat?" tanya Iwan pura-pura gatau. "emmm bisa cari rest area ga? aku kebelet pipis". "di tempat kaya gini mana ada rest area Rur, kalo mau tuh disana di pohon karet wkwkwk" kata Iwan bercanda. "yaudah deh brenti" jawab Ruri. Tak disangka becandaan Iwan dianggap Serius oleh Ruri. Segera Iwan mencari tempat parkir di pinggir jalan. Kondisi jalan tersebut berada di lereng gunung, dikelilingi perkebunan karet, kondisi jalan yang sangat sedikit sekali ada orang lewat. Ruri bergegas membuka pintu mobil, berjongkok di sebelah kiri mobil. Ruri mengangkat rok gamisnya sampai ke pinggang. Menurunkan Gstringnya sampai ke lutut. Setelah melihat sekitar dirasa aman, Ruri berjongkok dibalik mobil. Ide iseng Iwan terlintas. Melihat Ruri dari spion sudah posisi jongkok, dia memajukan mobilnya sehinga Ruri tak terhalang apapun. "EEHHHH KOK EH JANGAN DI MAJUIN WOE". Iwan keluar mobil kemudian berjalan menuju ke depan Ruri sambil membawa sebotol Air. "udah kencing aja katanya kebelet, toh lg sepi juga, gk ada orang lewat" perintah Iwan. 'cuuuuuuuuuuurrrrr 'suara gemercik kencing Ruri yang beradu dengan batu kerikil dibawahnya. "fiuuuwiiiit" "cakep2 kok kencing sembarangan neng" "enak tu memeknyaaa" tiba-tiba ada beberapa rombongan sepeda motor dan mobil melintas menggoda Ruri. "aduuuh jadi di godain kan kamu sih" kata Ruri kepada Iwan. "aneh, digodain kok marah, itu berati kamu cantik smpe mereka tergoda, toh cma digodain ga di apa2in". Bner juga kata Iwan. 'cuuuuuuuuuuurrrrr' Ruri masih menyelesaikan kencingnya. "banyak banget Rur, ga kelar-kelar". "nahan dari tadi nih". kencangnya semprotan kencing Ruri sampai terciprat ke kaki dan gamisnya. crut crut crut aaaaaahhh. Semprotan kencing terakhir Ruri diiringi desahan lega kelua dari bibir manisnya. "wan tolong dong airnya, mau cebok". "hehe ga boleh, aku yang cebokin, kalo gamau yaudah". "iiiihhh yaudah deh buruan". Iwan bergegas jongkok di hadapan Ruri. Botol airnya dia siramkan dengan tangan kirinya, dan tangan kanannya menggosok-gosok vagina Ruri. Ruri menggigit bibir bawahnya. "udah ya" Iwan berdiri. "lagi" kata Ruri pelan. "ha?? apa Rur? ga denger" "LAGI WAN LAGIII" bentak Ruri. Wajah iwan menyeringai, tersenyum nakal. Dia kembali menyiram vagina Ruri dan menggosok-gosoknya, gosokkan Iwan berpindah ke paha dan kaki Ruri yang terkena cipratan air kencingnya sendiri. Kembali ke vaginanya dia gosok-gosok lagi, tapi kali ini jari tengahnya menusuk lubang memek Ruri. "aahhhhh, terus wan". Dengan senang hati Iwan menghujam liang senggama Ruri dengan jari tengahnya. "WUUUU TERUS BRO SAMPE MUNCRAT" teriak salah satu orang yang lewat dan melihat aktivitas mereka. "dah ah Rur, yuk lanjut, udah sore ini keburu gelap ntar" kata Iwan. "yaaah wan tanggung banget nih". "ntar aja dilanjut di villa, yuk". "iiihhh kentang tau" kata Ruri.
ME80EQJfa/87/47/ME80EQJfa/87/47/ME80EQJ
Mereka pun masuk mobil lagi. Ruri yang berada di belakang tiba-tiba menaikkan kedua kakinya mengangkang d kursi belakang, menarik gamisnya lagi. Gstringnya masih berada di lutut sedari tadi. Efek obat dan hawa nafsu menyelimuti diri Ruri. "eh eh mau ngapain Rur" tanya Andre. Ruri tak menjawab, dia terus melanjutkan aktivitasnya. "wan abis lu apain ni cewek? kok jadi beringas gini". "udah diem aja ndre, enjoy the show, hahaha". Ruri menggelitik perlahan sekitar bibir vaginanya. Kemudian memasukkan kedua jari lentiknya kedalam vaginanya sendiri, dia kocok-kocok sendiri vaginanya. Andre menoleh kebelakang melihat Ruri yang asyik sendiri, sementara Iwan yang masih menyetir sesekali melihat Ruri dari spion tengah. ah ah ah ah desah Ruri yang asyik sendiri. "maaf ya teman-teman, udah ga tahan, nanggung...oOOOOOHHHHHHH" Ruri mendesah dan menggelinjang seolah akan orgasme. Andre yang tak tahan melihatnya berpindah ke kursi belakang berniat membantu Ruri ejakulasi. Andre mencium vagina Ruri dengan liar. Seolah berciuman bibir namun ini bibir vs vagina. Dia lumat vagina Ruri dan lidahnya menggelitik bagian dalam vagina Ruri. "AAHHHH TERUS NDRE ENAK. TERUUUSSS AAAHHHH, HAMPIR KELUAR NDREEEEEEE". jilatan Andre terus bergerak tak henti-hentinya menggelitik dinding vagina Ruri. "aaaaaahhh GA TAHAN NDREEE, AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH OOOOOOOOHHH" Ruri melolong, teriak kencang sekali. Pinggulnya terangkat, badannya bergetar. 'CROOOOOOOT 'vagina Ruri menyemprotkan lahar hangat ke muka Andre. Mobil toyota camry itu pun basah oleh semprotan vagina Ruri. Ruri squirty deras sekali sampai lemas tak berdaya. Sementara Andre menjilat dan meminum semua semprotan memek Ruri. "sluuurrrpp ah seger banget". Ruri yang sangat lemas pun sampai tertidur karena kelelahan. "Wan, aku duluan deh ya". "sok atuh" kata Iwan. Ruri yang sudah terlelap tak berdaya pun dihajar Andre. Bergantian Andre yang kentang kali ini. Ruri tertidur dengan gamis basahnya terangkat memperlihatkan vaginanya membuat Andre tak tahan lagi.
====================
Sesampainya di villa tujuan mereka, andre dan iwan pun membopong Ruri menuju salah satu kamar. Villa tersebut tidak terlalu besar, dengan halaman yang luas, dibelakang villa tersebut terdapat perkebunan kopi yang mana masih aktif di kelola oleh para petani. Mereka membopong Ruri ke kamar yang memiliki jendela lebar menghadap ke perkebunan kopi tersebut. "Bentar wan, capek, aku bikin kopi dulu lah" kata Andre meninggalkan Iwan dan Ruri berdua dikamar. "yaudah gantian aku yang pake ya?" tanya Iwan. "pake ajaaa pakee, dia kan lonte kita malam ini" sahut Andre. Iwan menyikap rok gamis Ruri. Gstring Ruri sudah raib entah kemana. Begitu Iwan melihat lebih seksama, ada lelehan cairan putih keluar perlahan-lahan dari vagina Ruri. "sigoblok kenapa di keluarin di dalem astagaaaa. makin riweuh ini ntar" batin Iwan. "ah bodo amat lah". Kontol ngaceng Iwan membuatnya tak memperdulikan hal itu, yang penting dia bisa merasakan memek ukhti cantik idamannya. Iwan mencopot hijab Ruri, dengan susah payah dia memposisikan Ruri sedemikian rupa agar bisa menelanjangi Ruri. Dalam hitungan menit Ruri sudah terkulai lemas di kasur tanpa sehelai benang pun. Tak sabar Iwan menghujam memek Ruri dengan kontol tegangnya. blessssss. Kontol Iwan berhasil bersarang sempurna di liang senggama Ruri. Perlahan dia menggoyang-goyangkan pinggulnya menikmati setiap pijatan. Merasa pijatan meki Ruri masih kurang, dia menindih Ruri, menjilati seluruh bagian puting Ruri kanan kiri sambil meremas-remasnya sementara pinggulnya masih perlahan terus bergerak maju mundur.
Nafsu tak terbendung Iwan membuatnya tak bisa menahan ejakulasinya. Dia merasa ada yg ingin berontak keluar, dia pun mempercepat gerakan pinggulnya. Kedua tangan Iwan mencengkram pinggul Ruri. Goyangan Iwan yang semakin kencang membuat payudara Ruri memantul keatas kebawah. Tanpa disangka kencangnya goyangan Iwan membuat Ruri sadar diri. Sayangnya, sadarnya Ruri dibarengi dengan hilangnya efek obat perangsang+obat tidur yang mereka berikan tadi. "EH BANGSAT" bentak Ruri. Dengan tendangan kedua kakinya, Iwan terpental jatuh dari kasur. "Rur, katanya sesuai perjanjian, nanggung nih dikit lagi keluar" kata Iwan. "perjanjian tai, dasar mesum bangsat" seolah lupa ingatan Ruri tak ingat dengan foto auratnya yang siap disebar oleh Iwan dan Andre. Ruri segera berlari keluar villa tanpa sehelai benang pun. "NDRE RURI KABUR!!" teriak Iwan dari dalam. Andre berdiri dari kursi teras, menghadap ke pintu. BRAAAAK. Pintu terbuka dengan keras menerpa wajah Andre. Andre terpental ke lantai. Ruri terus berlari melewati halaman villa menuju gerbang. Melihat ada mobil lewat, Ruri mencoba meminta pertolongan kepada pengemudi mobil tersebut. "TOLONG PAAAK TOLOOONG" teriak Ruri sambil melambai-lambaikan kedua tangannya. Seseorang keluar dari mobil tersebut. "Pak Edi?" Ruri bertanya-tanya dalam hati, kok bisa ada pak Edi di tempat seperti ini. "Kamu kenapa Rur?" Melihat Ruri telanjang Pak Edi menelan ludah, kontolnya ngaceng. Selama ini dia hanya bisa membayangkan bagaimana Ruri di balik gamisnya. Sekarang dia bisa melihatnya langsung. "tolong pak, saya mau di perkosa" jawab Ruri panik. "Sini Rur masuk" kata pak Edi. Ruri segera berlari ke arah pintu belakang mobil. Ketika berpapasan dengan pak Edi, dengan sigap pak Edi melilitkan tangannya ke leher Ruri. "fiuuuh sukurlah ada pak Edi" kata Andre. "AAAAARRGGHHH" Teriak pak Edi. Ruri menggigit lengan pak Edi, cengkramannya pun lepas. Ruri kembali kabur.
BUGGH. Pukulan keras mendarat di kepala belakang Ruri. Membuatnya jatuh tersungkur ke tanah. Iwan mengambil jalan memutar sehingga bisa mencegat Ruri. Dia seret Ruri kembali ke arah pintu gerbang. "Bantu ndre, berat". Segera Andre berlari ke arah Iwan. Mereka kembali membopong Ruri yang pingsan ke dalam villa. Sekujur tubuh seksi Ruri yang putih mulus kini ternodai oleh tanah kebun. "Kalian mandiin dulu tuh lonte, jangan sampe kabur. cowok dua lawan cewek satu kok bisa kalah." perintah pak edi. "siap pak" Sahut mereka. "ini kalo kita mandiin, bisa sadar dia kena semprot air, gmn?" tanya Andre. "bawa ke halaman belakang aja, kita iket di kayu tuh" kata Iwan sambil menunjuk kayu yang menjadi penyangga genteng. Mereka melanjutkan membopong Ruri ke halaman belakang, mencari tali. Sebisa mungkin mereka mengikat Ruri disana. Kedua tangan Ruri terangkat, terikat ke kayu. "Ambil sabun ndre" perintah Iwan. Andre masuk ke villa lagi mencari sabun sesuai perintah. Iwan mengambil selang dan menyemprot tubuh Ruri, membersihkan noda lumpur dan tanah dari sekujur tubuh Ruri. Ini akan menjadi malam yang melelahkan bagi mereka semua. "nih" Andre kembali dari misinya. Mereka pun menggosok-gosok tubuh Ruri dengan sabun. centi demi centi mereka lumuri tubuh Ruri dengan sabun menggunakan tangan. Dari wajah, ketiak, payudara, perut, punggung, pinggul, paha. Tak lupa bagian vital Ruri mereka bersihkan, mereka tak mampu membendung nafsunya. Aktivitas membersihkan area dalam vagina Ruri mereka lakukan dengan serius. "pake keluar didalem sih, jadi ribet gini" omel Iwan. "Ga tahan wan. dari pada dicrotin di luar, ntar kotor tuh mobil pak Edi yang kita pinjem". Selesai melumuri Ruri dengan sabun, mereka membilasnya dengan selang tadi. Bersih dan Wanginya tubuh Ruri membuat kedua pria mesum ini kembali 'turn on. 'Mereka melahap lagi kedua payudara Ruri bergantian. slurp slurp slurp, Iwan menghisap kuat-kuat puting kanan Ruri sampai memerah. Puas dengan payudara Ruri, Iwan beralih ke vagina Ruri, dia jilat kelentit Ruri, kembali dia hisap dalam-dalam. Memang Iwan terlihat lebih nafsu karena kentang belum crot ketika menyetubuhi Ruri tadi. Sementara Andre berimajinasi menjadi pacar Ruri, bisa saling memadu kasih dengan Ruri tanpa paksaan. Dia cium Ruri dan peluk Ruri mesra sekali, dengan tangannya tak lupa menggelitik payudara Ruri dan ketiaknya.
"Udah cukup wan, ayo balik kedalem". Iwan tak menghiraukan perkataan Andre, dia masih asyik mengeksplor tubuh Ruri dengan jilatan-jilatannya. "WAN, WAN WOI" bentak Andre menyadarkan Iwan dari hipnotis tubuh Ruri. Mereka menyemprot sekali lagi tubuh Ruri, membersihkan tubuhnya dari liur Iwan. Kemudian mengeringkan tubuh Ruri dengan handuk dan melilitnya. Mereka membopong tubuh Ruri ke ruang tengah, sudah ada Pak Edi disana menikmati kopi dan rokoknya, mereka dudukkan Ruri yang hanya mengenakan handuk di salah satu sofa. Tanpa dialog apapun, mereka ber 3 terlalu fokus memandang betapa cantik dan seksinya tubuh Ruri. Pak Edi berdiri dari kursinya, dia tarik handuk Ruri dan mencium handuk tersebut. hmmm wangi. Sudah lama sekali mereka memperhatikan akhwat (yang terlihat) suci yang selalu terbungkus gamis syar'i ini di areal kampus. Kini dia duduk mengangkang di hadapan mereka, telanjang. Dari ujung rambut hingga ujung kaki Ruri mereka perhatikan, cerah kulitnya, cantik parasnya, puting merah mudanya, dan bulu kemaluan yang amat sangat tipis. Lamunan mereka pecah ketika Andre melemparkan pertanyaan "ni cewek masi idup ga si? dari tadi ga sadar2 perasaan". "iya juga ya" kata Iwan. Dia kemudian menge-cek hidung Ruri. "masih ada nafas kok" kata Iwan. "kalian pakaikan baju ini dulu ke tuh lonte, terus iket dia di kursi kayu situ sebelum sadar" kata pak Edi sambil menunjuk kursi kayu dan melemparkan baju. "siap pak" sahut mereka berdua. "jangan kasi obat lagi tuh lonte, ga ada serunya kalo dia pasrah, saya mau liat dia teriak-teriak minta ampun"
===============
Kini Ruri terduduk di kursi kayu mengenakan lingerie pinknya dengan tangan terikat kebelakang. Tangisan Ruri menyebar ke seluruh isi ruangan. "pak tolooong, jangan" pinta Ruri memohon belas kasihan. "emang kenapa? apa lagi yang kamu jaga? perawan udah engga, suami ga punya, apa yang mau kamu pertahankan? ga ada hei wanita kotor". Ruri tertunduk lesu, "tolooooooong, siapapun toloooooooong" teriak Ruri begitu kencang. Andre reflek menutup mulut Ruri dengan tangannya. "sssttt, biarin, lepas aja, biarin dia teriak, biar dia apa yang terjadi kalo dia teriak" perintah Pak Edi. "AAAAAAAAAAA, BIADAB KALIAN SEMUA, TOLOOOOOOOOOOONNGGGG" Ruri masih terus berteriak semakin kencang.
TOK TOK TOK, "pak ada yang dateng" kata Iwan. "iya pak? ada apa?" kata Iwan setelah membuka pintu depan. "saya tadi mendengar suara wanita minta tolong mas, ada apa ya? ada yg bisa saya bantu?" kata salah satu hansip yang sedang melakukan Ronda. Hansip tersebut melirik mencari ruang untuk mengintip ke dalam, terlihat wanita cantik terikat dihadapan pemuda dan 1 pria tua yang sepertinya mereka kenal. "eh pak edi" kata salah seorang hansip. "iya pak udin, minta tolong ya pak, kaya biasanya, nanti saya bayar" perintah pak Edi. Kedua Hansip tersebut meng-iyakan seolah bukan hal yang pertama kali. Pak Edi memang sering membawa wanita selingkuhannya ke villanya ini, dan hansip ini bagian jaga di depan gerbang serta bagian tutup mulut agar apa yang di lakukan pak Edi tidak tersebar ke warga sekitar.
ME8Z31M68/94/da/ME8Z31M68/94/da/ME8Z31M
"Udah lah gk usah nangis, ga bakal merubah keadaan, gini aja biar kamu ga rugi-rugi banget. Sepulang dari sini saya permudah jalan kuliah kamu sampai lulus tenang aja" kata pak Edi. Langsung Pak Edi menanggalkan pakaiannya, menyisakan celana kolornya. Perut buncit berbulunya terlihat di depan mata Ruri. "Kalian berdua tunggu luar dulu ya, antri dlu, saya mau duel hahaha". "siap pak" kata iwan dan Andre. Pak Edi langsung meraih kepala Ruri dengan kedua tangannya agar tidak meronta ronta. Ruri menutup erat2 kedua matanya. Bibir Pak Edi perlahan mendekat, semakin mendekat dan akhirnya menempel dengan bibir Ruri. Nafsu dan imajinasi pak Edi yang sudah lama terpendam setiap melihat Ruri di kampus kini bisa terlampiaskan. Dia lumat bibir Ruri dengan liar. Dia tekan terus kepala Ruri agar semakin menempel dengan kepalanya. Lidahnya mencoba memaksa masuk ke rongga mulut Ruri. Dia jilat seluruh bagiannya, Lidahnya bergerilya, dari bibir, gusi, sampai gigi Ruri dia jilat. Puas dengan bibir Ruri. Dia turun ke bagian dada. "uhuk uhuk cuiiih" Ruri memuntah kan liur pak Edi yang terkumpul di mulut Ruri. PLAAAAAK. Tamparan keras mendarat di pipi Ruri. "ayo ngeludah lagi coba". Ruri terdiam sambil terus menitikkan air mata. Pak Edi melanjutkan aktivitasnya, dia turunkan lengan lingerie Ruri, memperlihatkan kedua payudaranya. Dia hisap dan remas payudara menggemaskan itu bergantian. Lidah pak edi terus menggelitik puting kecil Ruri. Kepala Ruri meronta-ronta, membanting ke kanan, ke kiri sambil bibir atas nya menggigit bibir bawahnya menahan gelitikan lidah pak edi. "emmmm hmmmm mmmmm mmm AAAHHHHH" tak butuh waktu lama benteng pertahanan ruri pun jebol, desahan pertamanya mulai terdengar. Melihat reaksi Ruri yang terus mengeluarkan desahan dan raungan membuat pak edi tidak tahan lagi. Dia sibak rok lingerie Ruri, vagina mulusnya terlihat. Kepala Pak Edi pun dengan cepat masuk diantara kedua paha Ruri, dia lumat bibir vagina Ruri. Gesekan kumis lebat Pak Edi di area sensitif Ruri terasa amat sangat geli. Tubuh Ruri semakin menggelinjang diatas kursi itu. Kombinasi gelitikan Kumis tepat di klitoris Ruri dan lidah pak Edi yang terus bergerak didalam vaginanya teruuus membuat Ruri menggelinjang sampai mengejang. Tiba-tiba badan Ruri kaku, kepalanya mendongak ke atas, mulutnya membuat huruf O besar. "OOOOOAAAHHHHHH". Pak Edi menghisap cairan cinta Ruri, menahan cairan itu di rongga mulutnya. Kemudian dia menarik mundur kepalanya. Kembali mencium Ruri yang masih mendongak ke atas sambil menganga mengatur nafasnya dari mulut. Pak Edi mengeluarkan cairan vagina Ruri yang ada di mulutnya ke mulut Ruri. Ruri yang masih setengah sadar dan masih lemas menelan cairan tersebut tanpa tahu apa itu. GLEK GLEK. melihat Ruri menelan cairan itu libido pak Edi serasa memuncak. Dia keluarkan batang kontolnya. Tak sabar ingin membenamkan batang kontolnya ke kemaluan mahasiswi cantiknya ini. Bleeeesssss, rongga vagina Ruri yang amat sangat becek membuat kontol tersebut masuk dengan mudahnya. "AAAHHHHH". "enak sayang?" tanya pak Edi. "hm m" kata Ruri sambil mengangguk. Kontol pak Edi bisa dibilang cukup besar dibanding punya Rahmat yang paling sering keluar masuk rongga vagina Ruri. Otomatis Ruri langsung merasakan perbedaannya. Vaginanya terasa penuh, dinding rahimnya terdorong kesegala sisi karena kontol besar tersebut. Perlahan-lahan Pak Edi memajumundurkan pinggulnya. Dia merasa ada yang berbeda dengan vagina Ruri, Kemudian dia membenamkan kontolnya dalam-dalam dan berhenti bergerak majumundur. Benar saja dugaan Pak Edi, dinding vagina Ruri berkedut memijit dan menghisap batang penis Pak Edi. "AAAHHHHH" bergantian Pak Edi yang mendesah, padahal tidak bergerak. Dia menikmati sejenak pijatan demi pijatan dinding vagina Ruri. "ayo pak" kata Ruri berbisik-bisik. "apa sayang? ga denger, memek mu ini enak banget cantik aaaah" sahut pak edi. "ayo goyang pak" kata Ruri lagi. Raut wajah Pak Edi mulai tersenyum lebar. Kenikmatan kontol besar yang pertama kali Ruri rasakan membuatnya lupa diri. Dia penasaran seperti apa rasanya kalau kontol ini bergerak cepat menghujam kemaluannya. Rasa haus akan kenikmatan membutakannya. Kembali Pak Edi melakukan kewajibannya, dia gerakkan lagi pinggulnya maju mundur, perlahan-lahan, perlahan-lahan, kemudian semakin cepat dan semakin cepat. "AH AH AH AH AH AH " plok plok plok suara desahan Ruri diikuti bertemunya kedua paha pasangan yang terpaut 20 tahun tersebut saling bersahut-sahutan. Menyadari Ruri sudah berhasil dia taklukan, Pak Edi melepaskan ikatan di tangan Ruri sehingga kini dia terbebas dari jeratan tali. Kembali Pak Edi memangku kedua kaki Ruri dengan tangannya dan melebarkan kaki Ruri sambil terus menggenjot dia.
----15 Menit berlalu----
"Pindah kamar yuk?" ajak pak edi. Kemudian beliau berjalan menuju kamar di ikuti Ruri dibelakangnya. Dengan kondisi seperti ini Ruri bisa saja kabur melarikan diri, tapi nafsu sudah membius kesadarannya, dia malah berjalan mengikuti pak Edi menuju kamar. "Coba kamu diatas ya?". Kemudian pak Edi telentang di kasur tersebut disusul Ruri yang duduk di selangkangannya. Tanpa diberi perintah lebih lanjut dengan inisiatifnya sendiri Ruri meraih batang kontol tersebut, mengarahkannya ke vaginanya. "OAAAAAAHH" desahan Ruri semakin kencang ketika batang kontol besar dan panjang itu terbenam masuk seluruhnya sampai menyentuh dinding rahimnya. 3 orang yang menunggu antrian dari teras villa mendengar raungan tersebut "diapain aja tu lonte apa pak edi ampe bisa teriak gitu?" kata Andre bertanya-tanya. Hansip yang berjaga di depan gerbang pun sempat menoleh mendengarnya, kemudian menghampiri Iwan dan Andre.
Hansip 1 : "mas, itu kok cewenya sampe teriak2? apa perlu saya cek? takut ada apa2"
Andre : "gapapa pak, emang gitu kok tuh lonte kalo lagi di ewe suka teriak2"
Hansip 1 : "oh gitu ya, dapet lonte dari mana mas? selama ini yang saya liat bapak sering bawa cewe ke villa ini tapi yang ini asli cakep, yang paling cakep yang pernah dibawa"
Iwan : "adalah pak kenalan saya"
Hansip 1 : "eh tapi bentar deh, masa lonte teriak minta tolong terus sampe di iket2 gitu sih mas? yang bener mas, kalo ini pemerkosaan terus tu cewe lapor polisi bisa kena juga saya mas"
Andre : "gini pak, itu mahasiswinya pak Edi. Dia emang sok jual mahal makanya sok nolak smpe teriak2 padahal murahan tadi aja di perjalanan kesini kita ewe diem2 aja nih videonya" Andre menunjukkan video di mobil tadi
Hansip 1 : "eh iya bener lhoh, wah anak jaman sekarang makin ngawur ya hahahaha, padahal kalo dia jadi lonte pasti laku mahal tuh, cakep gitu...eh malah diewe gratis hahahahahaha"
Iwan : "hahaha iya pak, emang bego tu cewe"
----sementara itu di kamar----
"aah ah ah pinter banget goyanganmu sayang, ayo goyang terus" puji pak Edi sambil memelintir puting Ruri. Sementara Ruri masing berada di atas Pak Edi sambil pinggulnya bergoyang dengan lincah. Tiba-tiba goyangan Ruri semakin cepat. "AAAHHH PAK, GA TAHAN AAAAAAAAAAH". kembali mata Ruri terpejam, kepalanya mendongak keatas sambil meraung lebih kencang dari sebelumnya. Ruri tersungkur ke pelukan pak Edi. Tubuhnya lemas setelah orgasme keduanya. "kamu enak banget goyangnya sayang, sekarang gantian ya" puji Pak Edi. Berganti Ruri yang telentang di kasur. Pak Edi menggenjot Ruri lagi sambil memeluk erat Ruri dan menciumi bibir Ruri. plok plok plok plok. ah ah ah ah ah dua sejoli tersebut terus mendesah. Pak Edi meremas kedua payudara Ruri kencang sekali sampai memerah. "AAAAHH AKU MAU KELUAR SAYANG, DIDALEM YA?" "HAAA, jangan pak, jangaaaaan". "ah ah ah terusss dii mana sayanggg ayo cepet ngomooong keburu keluaaar". Ruri kebingungan namun harus berpikir cepat sebelum sperma pak Edi membanjiri vaginanya, dia tak ingin mengandung anak dari pak tua ini. "emmmm anu di mulut aja pak". Mendengar jawaban itu Pak Edi mencabut penisnya, cepat-cepat memasukan penisnya ke dalam mulut Ruri. Mata Ruri melotot kaget tiba-tiba kontol pak Edi sudah masuk di mulutnya. "ayooo isepppp cepeeet". Ruri menghisap dan menjilat kontol pak Edi. dan crooooottt sperma membanjiri rongga mulut Ruri. Namun Pak Edi belum mencabut kontolnya "ayo telen, ayoo". Ruri memejamkan matanya, mencoba sekuat tenaga untuk menelan sperma menjijikan milik pak tua tersebut. UHUK UHUK UHUK, Ruri terbatuk setelah menelan sperma Pak Edi. " nah gitu, bagus hahaha". Ruri kembali lemas dan mengatur nafasnya. Saking lelahnya Ruri pun kehilangan kesadaran. Dia tertidur.
"AHHH LEGA" kata Pak Edi membuka pintu berjalan menuju teras sambil menyalakan rokoknya. "akhirnya bisa juga ngewein sicantik" kata Pak Edi memberikan testimoni. "sudah pak?". "udah, giliran kalian sekarang, sana" kata Pak Edi.
Edi :"HEI KALIAN SINI"
Hansip 1 dan 2 : "ada apa pak?".
Edi : "kalian mau nyoba juga ga? kalo mau ikut sama 2 mahasiswa saya ini, kalian perkosa tuh lonte, saya mau nonton"
Hansip 2 : "hah? serius pak? jarang2 nih"
Hansip 1 : "iya yon, pas dateng yang cakepnya kaya bidadari kita dikasi jatah, biasanya engga hahahaha, mimpi apa saya semalem"
Edi : "hahaha udah sana cepet kalian ber 4 kroyok tuh cewe sampe teriak2 jangan kasi ampun".
================
ke 4 pria tersebut mengambil memasuki kamar dan langsung mengambil posisi di sekeliling kasur sambil memandangi tubuh Ruri yang terkulai lemas tak sadarkan diri, sementara pak Edi masih di dapur sedang membuat kopi. Ke 4 algojo tersebut berdiskusi hendak diapakan si Ruri cantik ini, yang pasti diperkosa. Disepakati mereka akan membersihkan tubuh Ruri dulu di kamar mandi kemudian mengganti pakaian Ruri dengan gamis abu-abunya, lengkap dengan hijab dan tanpa daleman. "Kok pas pake gamis makin nafsuin ya jon?" kata Pak Jiwo, hansip 1. "iya, malah makin ngaceng bayanginnya, ada ustadzah di perkosa rame2" kata Joni, hansip 2. Jiwo adalah hansip senior di kampung sini, usianya sudah setengah abad lebih, dengan kerutan yang menyebar disekujur tubuh dan rambut putihnya. Sementara Joni berusia 45 tahunan. Kedua hansip tersebut bertubuh kurus dan sedikit berotot karena di siang hari mereka melakukan pekerjaan kasar sebagai kuli panggul mengangkat hasil perkebunan untuk dijual di pasar. "Rur, bangun rur, halooo" kata Andre sambil menepuk pipi Ruri perlahan. Mata Ruri terbuka sedikit demi sedikit. "eeh, apa ndre" tanya Ruri setengah sadar. "nah gitu dong banguu....." belum selesai andre menyelesaikan kalimatnya Jiwo dengan penuh nafsu langsung melompat menindih Ruri mencium dan menjilat bibir Ruri dengan penuh nafsu. Pak Edi datang dengan secangkir kopi dan sebungkus rokok, duduk di kursi kamar menghadap ke kasur untuk menonton bokep gang bang ustadzah live action ini. "wiiih ga sabar banget pak" komentar Iwan. Jiwo tak membalas ucapan iwan. Dia terus mengeksekusi Ruri, tangannya tak tinggal diam, dia meremas payudara Ruri dari luar gamisnya. Joni tak ingin ketinggalan, dia mengambil posisi di antara kedua kaki Ruri, dia angkat rok gamis Ruri dan menyelinap masuk kesana. Dia jilat dengan liar bibir vagina Ruri, sesekali lidahnya masuk menjilati dinding vagina Ruri. Kedua mata Ruri melotot, Tangannya terangkat mencoba mendorong Jiwo. Melihat Ruri mencoba memberi perlawanan dengan sigap Iwan dan Andre memegangi kedua tangan Ruri. "emmmm mhmmmmm emmhmmm" teriakan Ruri tak terdengar tertutup oleh bibir keriput Jiwo.
"kalo gini terus ga bisa ikut main kita wan". "udah gapapa, kasian bapak2 ini belum pernah ngewein ustadzah muda nan cantik hahaha, kita kan udah tadi, ngalah dulu aja". Andre mengangguk paham. Ruri melirik Andre dan Iwan, dari tatapan mata Ruri tampak kemarahan yang sudah memuncak namun tak bisa berbuat apa2. Kedua Hansip itu tetap dengan aktivitasnya menikmati jengkal demi engkal kemulusan tubuh ustadzah Ruri. Tiba-tiba Pak Edi beranjak dari tribun penonton, berjalan mendekat ke arena. "Denger ya, kalo kamu coba melawan memek mulusmu ini bakal jadi asbak buat rokok saya, paham??" ancam pak Edi kepada Ruri. Ruri mengangguk pelan dengan perasaan ngeri membayangkan klitoris dan vagina mulusnya disundut rokok. "Udah ndre, wan, lepasin tangannya" Perintah Pak Edi. Benar saja Ruri hanya diam tak memberi perlawanan. "Pak, suruh ustadzahnya duduk dong, pengen ngerasain burung saya di kulum ustadzah gimana rasanya" kata Jiwo meminta izin. "Suruh sendiri aja, udah jinak kok dia" kata pak Edi. "ayo mbak sini, duduk di bawah" perintah joni. Ruri dengan berat hati menuruti keinginan ke 4 algojo yang penuh nafsu ini. Dia duduk dengan lutut sebagai tumpuannya. ke 4 pria disana langsung melingkari tubuh Ruri. Kontol mereka di arahkan tepat di muka Ruri. "hayoo kontol siapa dulu nih yang dapet jatah" kata Iwan sambil tertawa kecil. Ruri meraih kontol Andre terlebih dahulu, dia ambil yang paling terlihat mulus. ukuran kontol mereka kurang lebih sama, kalau dibandingkan dengan punya Pak Edi jelas punya pak Edi lebih besar, hanya bentuknya saja yang beda, milik kedua hansip tersebut terlihat lebih berotot dan berkeringat, serta lebih gelap. "ahahaha aku duluan yaa" kata Andre tertawa bangga. Seolah paham, tanpa disuruh kedua tangan Ruri meraih kontol lain yang belum dapat jatah. Dia kocok kedua kontol tersebut. "yaaah saya ga dapet tempat nih" kata Joni. Dia mundur berpindah ke belakang Ruri. Dia raih pinggul Ruri agar sejajar dengan pinggulnya. Dia angkat rok Ruri dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Ruri yang sudah basah oleh liur nya. Tak butuh tenaga ekstra karena vaginanya sudah basah oleh liur joni. Ruri sedikit melotot kaget merasakan ada benda keras berkedut masuk ke vaginanya seiring dengan lolongan joni. Joni mulai memaju mundur kan pinggulnya, menikmati gesekan demi gesekan kulit kontolnya dngan dinding vagina Ruri. "emmhm ehmmmmm mhhh" Desahan Ruri sedikit terdengar walaupun mulutnya terisi kontol. Sekarang bergantian Ruri memasukkan kontol Iwan ke mulutnya. "aah saya terakhir nih" kata Jiwo. Mulut Ruri sibuk mengulum kontol kedua temannya bergantian. Jiwo pasrah karena gilirannya terakhir, berusaha menikmati pelayanan tangan Ruri. Sengaja Ruri memberikan jatah terakhir untuk Jiwo karena bau kontol jiwo amat menyengat. "eh kok mereka terus, ayo dong giliran saya kapan hei lonte hijab" Emosi Jiwo mulai terpancing. Dengan menahan rasa jijik Ruri menggiring kontol Jiwo dengan tangannya. "AAAHHHH NAH GITU DONG, enaknyaaa mulut ustadzah" komentar Jiwo. Ruri melepas kontolnya. "UHUK UUUUHUUUK HUUEEEKK". Ruri batuk ingin muntah ketika kontol jiwo masuk ke rongga mulutnya. "GA SOPAN BANGET YA NI LONTE ANJING". Emosi Jiwo sudah mencapai ubun-ubun. Kedua tangan Jiwo memegang kepala Ruri, "AYO HISAAP HEI" Perintah Jiwo. Ruri membuka mulutnya. Dengan cepat Jiwo memasukkan kontol nya ke mulut Ruri, dan menggerakkan kepala Ruri maju mundur tak peduli Ruri akan muntah atau tidak. Mata Ruri terpejam erat-erat menahan rasa jijik sambil sesekali terbatuk-batuk. Liur Ruri menetes dari sela-sela mulutnya. Ditengah-tengah kesibukan jiwo dan Ruri, tiba-tiba terdengar lolongan keras "AAAAAHHHHH". Joni memuncratkan spermanya di punggung Ruri. Gamis Ruri dibagian punggung pun basah kuyup oleh semprotan sperma joni yang sangat banyak itu. "kenapa di keluarin di luar?" protes Pak Edi. "kalo di dalem nanti hamil gimana pak?" tanya Joni. "Hamil atau tidak itu urusan saya nanti. kalian keluarin aja di dalem atau di mulut" perintah pak Edi. "yaaah ga bilang dari tadi pak, terlanjur lemes nih". sahut Joni sambil terkapar di lantai. "EMMHMMHMM MEMMHMMMMM" Ruri berteriak-teriak mendengar perintah pak Edi. "TIDAAAAK, AKU TIDAK INGIN MENGANDUNG ANAK ORANG-ORANG JAHAT INI" kata Ruri dalam hati. Jiwo menggantikan posisi Joni. Dia sodok kontolnya hingga masuk ke vagina Ruri. Dengan kasar dia menghujam vagina Ruri dengan serangan kontolnya hingga tubuh Ruri ikut bergerak maju mundur. "aAAAAAAHHH SAKIT PAAAAAK" Mulut Ruri sudah terbebas dari kontol, kini dia bisa teriak leluasa. Tak menggubris teriakan Ruri, Jiwo terus menghajarnya semakin keras. "Mas bantu angkat ni lonte ke kasur" perintah Jiwo. Andre dan iwan yang senyum2 sendiri dari tadi melihat Ruri vs Jiwo pun segera melaksanakan Perintah Jiwo. Kini posisinya berganti, Ruri telentang di kasur sambil mengangkang lebar. Vaginanya terlihat memerah dengan sedikit noda cairan putih dari cairan vaginanya. Kembali Jiwo memasukkan kontolnya. "AAAAHHHMMMPPP" belum selesai Ruri teriak, Jiwo mencium Ruri lagi. Tubuhnya menindh Ruri dengan gerakan kontol tetap konsisten maju mundur.
"Memek kamu enak banget bu ustadzah, udah ga perawan mash rapet aja" kata pak Jiwo memberikan testimoni. Gamis Ruri di desain untuk ibu-ibu menyusui jadi terdapat resleting di bagian payudaranya. Andre dan Iwan membuka resleting tersebut dan menghisap kedua puting Ruri. Kini seluruh area sensitif Ruri dirangsang habis-habisan. Merasa ada yang aneh pak Jiwo berhenti sejenak. "UAAAAHHHH OOOOOOHHHH" Ruri teriak dan mulai terasa ada cairan hangat membasahi kontol Jiwo. Libido jiwo semakin memuncak merasakannya. Dia kebut lagi hujaman kontolnya di vagina Ruri sekarang sambil tangan kirinya mencari klitoris Ruri dan menggelitiknya dengan jempolnya."UUGGGHHHH, AAHHHHH, OOOAAAAAAH, ENAAAAK" teriak Ruri. "AAAAAAH, MAKAN NIH PEJU, HAMIL HAMIL DAH KAU USTADZAH LONTEEE OAAAAHHHH" teriak jiwo dengan satu dorongan terakhir dia mentokkan kontolnya dan menyemprotkan spermanya. Tiba-tiba pak Edi kembali masuk ke arena, menyemprotkan spermanya ke wajah Ruri. ternyata aktivitas Jiwo vs Ruri membuatnya tak tahan untuk bermasturbasi dari tadi. Jiwo dan Joni tumbang, tenaga usia setengah abad memang tak seberapa, mereka langsung terkapar mengatur nafas yang terengah-engah. Sekarang giliran Andre dan Iwan. Memposisikan Ruri nungging untuk di hajar dengan doggy style. Iwan berada di mulut Ruri, Sperma Pak Edi yang perlahan-lahan mengalir kebawah membuat Iwan semakin nafsu, dia memasukkan penisnya ke mulut Ruri sementara Andre di vagina Ruri. tubuh Ruri di sodok depan belakang. Hentakan pinggul Andre membuat Ruri mental kedepan sehingga kontol Iwan semakin masuk ke dalam rongga mulut Ruri begitupun sebaliknya, ketika Iwan memberikan hentakan di mulut Ruri, tubuh Ruri mental mundur begitu terus sampai Ruri kewalahan. 15 menit dengan posisi itu. "Masi lama ga ndre?" tanya iwan. "DIIIKITTT LAGIIIII AAAH" teriak Andre menyemburkan spermanya ke vagina Ruri. Tak lama di susul Iwan yang menembakkan spermanya di mulut Ruri. Kedua pemuda itu duduk lemas, smentara Ruri telentang tak berdaya seperti ingin pingsan. "TELAN" bentak pak Edi. Dengan susah payah dan menahan jijik Ruri menelan cairan sperma Iwan. Rok gamisnya yang masih tersikap memperlihatkan vaginanya yang memerah merona. Tampak lelehan sperma keluar dari sana. Tiba-tiba Jiwo mengambil tongkat pentungan hansipnya. Menyodokkan tongkat tersebut ke vagina Ruri. "jangan ada peju keluar, makan ni peju" kata Jiwo penuh amarah. "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH SSS--SSSAAA KIIITTTTT" Teriak Ruri sebelum pingsan. Pak Edi, Andre dan Iwan kemudian beranjak keluar ke ruang tamu untuk bersantai sambil menyeduh kopi dan menikmati batang rokoknya meninggalkan Ruri yang terkapar dikamar dengan kedua hansip yang juga terkulai lemas. Joni tertidur di lantai, Jiwo telentang disamping Ruri dan Ruri tak sadarkan diri, telentang dengan gamis yang terangkat sampai perut, wajah penuh sperma dan tongkat hansip masih menancap di lubang vaginanya.
===================
----Sebulan berselang----
Sepulang dari villa kala itu, Ruri melakukan aktivitas seperti biasa. Kuliah, pulang, nugas, ngewe dengan partnernya, Rahmat. Andre, Iwan dan Pak Edi pun berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa diantara mereka ber 4. Semua berjalan mulus tanpa adanya silaturahmi kelamin. 1 bulan yang penuh kedamaian dirasakan Ruri. Waktu yang cukup untuk Ruri menikmati kehidupan normal untuk sementara sembari memulihkan vaginanya yang sempat bengkak karena disodok pentungan hansip.
Weekend itu Rio sang kekasih sudah sampai di depan kos Ruri. Setelah berbulan-bulan tidak bertemu, pelukan erat diberikan Ruri untuk melepas rindu. Mereka memutuskan menghabiskan hotel disebuah villa di gunung dekat kota Ruri menuntut ilmu. Senyum manja terus terpancar di wajah Ruri selama sepanjang perjalanan. "dmn rur? lg sange nih, ngewe yuk" tiba-tiba ada sebuah chat WA masuk dari Iwan di HP Ruri. "aduh ganggu aja sih" batin Ruri. Sesekali dia melirik Rio, masih fokus nyetir. Buru-buru Ruri men-delete chat tersebut. 10 menit, 15 menit, 20 menit berselang, Iwan men-chat Ruri lagi. "kok ga di bales?", "haloo? Ruri sayaaaang", "mau di sebar kah foto2 nya". Spam chat itu terus mengganggu kencan Ruri. "siapa sih yang chat sayang? berisik banget kayanya" tanya Rio. "oh ini, emm, engga kok, grup kelompok ku mau lg bahas tugas" jawab Ruri berbohong. "aku lagi sama pacar, jangan ganggu dulu" balas Ruri di whatsapp Iwan.
"yaudah pap memek deh" balas Iwan. "iya nanti" jawab Ruri.
"SEKARANG"
"aku lagi di mobil sama doi, gimana mau nge pap"
"YA KAMU MIKIR LAH GIMANA CARANYA, AKU GAMAU TAU, BURUAN"
"Aduh ngerepotin banget sih cowok sagapung satu ini" batin Ruri. "sayang ke ind*maret bentar ya, pengen jajan". "iya sayang". Rio memarkirkan mobilnya. Mereka berdua masuk ke minimarket tersebut. Setelah memilah-milah apa yang mau dia beli dia pamit ke Rio untuk pergi ke toilet. Segera dia menyandarkan HPnya di tembok dan mensetting timer. Kemudian Ruri berpose seksi, menurunkan resleting gamisnya di dada, memperlihatkan belahan dan BH nya, CEKREEK. Lanjut mengangkat gamisnya sampai perut, CEKREK. menurunkan celana dalamnya, CEKREK. Berpose-pose nakal seperti itu libido Ruri tiba-tiba meninggi. Tiba-tiba muncul Ide nakal Ruri. Dia melepas gamis dan dalemannya, menggantungnya di gantungan belakang pintu toilet, kini Ruri telanjang bulat dengan hijab masih tersikap Rapi membalut kepalanya, CEKREK. Selesai dengan sesi nude modellingnya, Ruri kembali mengenakan gamisnya kemudian membuka pintu toilet. Mata Ruri melotot kaget ternyata ada karyawan minimarket sedang antre toilet. "permisi mas" kata Ruri sambil sedikit menunduk dan tersenyum berusaha sopan. "eh emm i-iya mbak" sahut karyawan tersebut gagap. Pesona Ruri meskipun hanya sedetik saja bisa membuat karyawan tersebut terbata-bata dan hilang fokus. "kok lama banget sayang di kamar mandinya?" tanya Rio. "iya nih sakit perut" jawab Ruri. Mereka pun melanjutkan perjalanannya.
Tepat setelah menutup pintu kamar mandi. Betapa kagetnya si karyawan minimarket tersebut melihat 2 buah harta karun tergantung lemas di gantungan toilet. Setelah mengintip aktivitas Ruri dari lubang kunci kemudian melihat harta karun peninggalan Ruri di toilet tersebut batang penis karyawan tersebut otomatis berdiri tegak. Reflek dia mengambil CD dan BH Ruri. Menciumi nya "hmmmm wangi". lalu mengocok penisnya menggunakan celana dalam putih dengan pita kupu-kupu milik Ruri.
Selama perjalanan, mereka saling bertukar cerita. Rio bercerita apa saja yang terjadi di perantauannya, Ruri pun membalas, tentu saja tanpa menceritakan pengalaman sexnya. Rio masih berpikir Ruri adalah wanita solihah yang baik, anggun, dan tidak akan berbuat nyeleneh. "Sayang, kamu masih suka ga kalo aku diliat orang lain?". tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari mulut Ruri.
"maksudnya sayang?"
'kamu kan suka horny kalo aurat aku diliat orang lain'
"i-iya, terus kenapa?"
'ntar isi bensin yuk, terus aku pura-pura tidur sambil gini'
Ruri menurunkan satu lengannya hingga mencapai sikut, satu buah payudaranya mencuat tertopang belahan gamis.
"s-serius kamu? kenapa tiba-tiba kamu gini?"
'ya gapapa, nyenengin kamu aja, udah lama ga ketemu ini'
Rio mlambatkan laju mobilnya, tangan kanannya memegang setir, tangan kirinya sibuk memutar-mutar payudara kanan Ruri yang menonjol. "Dari tadi kamu ga pake BH?" tanya Rio, Ruri mengangguk. "CD juga gapake kok, hehe". Jawaban Ruri semakin membuat Rio hilang fokus. Remasan dan belaian tangan Rio terus dilancarkan. Ruri terus mendesah. Melihat di depan ada sebuah rest area dengan SPBU Rio memberikan tanda lampu sign ke kiri. Skenario berjalan, Ruri pura-pura tidur dengan payudara terlihat. Sementara Rio turun melihat reaksi petugas SPBU disana. "full tank ya mas". Petugas SPBU tersebut sesekali melirik mencuri-curi pandang dari spion mobil yang mengarah tepat ke dada Ruri. Wajah cantik nan kalem namun payudara mencuat dengan puting mengacung. Rio melirik, Petugas SPBU membuat muka. Rio mendekati petugas SPBU tersebut. Si petugas pun panik takut lirikannya tadi ketauan oleh kekasih ukhti cantik ini, "aduh kalo marah gimana nih, bisa drama" batinnya. Rio berbisik "kalo mau pegang aja mas, mumpung sepi nih". Petugas SPBU melotot kaget, "beneran mas?". Rio mengangguk. "sini saya pegangin selangnya, ini kalo udah penuh tinggal lepas bagian sininya kan mas?" tanya Rio. Sang petugas balas mengangguk sambil membuka pintu mobil. Dengan sigap dia mengenyot payudara Ruri sambl tangan satunya meremas payudara kiri Ruri dari luar gamisnya. Ruri yang tidak benar-benar tertidur membuka sedikit matanya. "eh kok.....bukan Rio........hmmmm kebiasaan banget pacarnya di bagi-bagiin ke orang lain" batin Ruri. Ruri melihat spion, Rio pun sama. Mata mereka bertemu bertatap-tatapan dari spion mobil. Rio tersenyum sambil memberikan tanda jempol. "ih dasar". Paham dengan kode tersebut. Ruri mendesah. "ehmmm ah,, hmmmmmm terus sayang" akting pura-pura tidur dan mengigau Ruri terus berlanjut. "lah dikira pacarnya yang grepe2" batin petugas SPBU sambil terus melancarkan aksinya. Tak tahan dengan aktingnya Ruri menarik masuk petugas tersebut kedalam mobil. "Jilatin memekku mas, cepet keburu ada orang" kata Ruri. Petugas SPBU tersebut berusaha sebisa mungkin jongkok di kursi penumpang depan. Ruri membungkusnya dengan rok gamisnya. Rio sengaja melepas tuas selang bensin agar tidak mengisi sehingga sang petugas SPBU bisa menikmati kekasihnya lebih lama lg. Rio berdiri dengan tangannya bersandar di jendela mobil. Melihat aktivitas mereka dari dekat. ehmmm ah. "enak??" kata Rio pelan. "hm m" sahut Ruri. "terusin mas, enak tuh katanya" kata Rio memberi semangat. Gelitikan lidah petugas SPBU di klitoris Ruri disertai tusukan jari tengahnya membuat desahan Ruri semakin tak tertahankan. "EMMMM TERUS MAS, HAMPIR KELUAR".
"mas udah mas, ada orang". kata Rio. Seketika mereka panik. Si petugas keluar mobil sambil mengelap bibirnya yang basah. "nih mas" kata Rio memberikan uang untuk bensinnya kemudian meninggalkan SPBU tersebut. "ih sayang, nanggung tau, mau keluar banget nih udh di ujung". kata Ruri . "hehehe gmn lagi, ada mobil dateng tadi mau isi bensin juga....kalo nanggung sini aku keluarin." sahut Rio. "ntar aja deh di hotel sekalian"
-----------------------------------
Ruri kembali ke kamar kosnya dengan raut wajah sumringah, kerinduannya berbulan-bulan dengan sang kekasih akhirnya terbayar lunas. Kembali Ruri menyalakan HPnya, selama bersama Rio kondisi HP Ruri memang sengaja dimatikan untuk menghindari chat-chat iseng dari Iwan, Andre. Ting ting ting ting, puluhan chat WA langsung masuk bersamaan ke HP Ruri. Ada chat dari Ande, Iwan yang tanpa dibuka pun Ruri sudah tau isinya apa, pasti meminta foto seksi dirinya "ah ganggu banget sih ni orang ber 2". Ada lagi chat dari Rahmat yang menanyakan kabar setelah beberapa hari tidak saling kontak dengannya, beberapa chat dari teman wanitanya dan yang paling membuat Ruri auto fokus ada lah chat dari Pak Edi. "tumben pak edi ngechat" batin Ruri. Dia buka chat WA dari pak Edi "Ruri sudah dapet judul buat skripsi? semester ini harus udah mulai pengajuan judul ya".
Ruri berbaring di kasur nya sambil memandang langit-langit kamar, memikirkan judul apa yang harus dia ambil. aah pusing.
"Ruuuur, udah balik?" terdengan teriakan dari luar kamar. Sari. "iya sar, udah, masuk aja" kata Ruri.
Rr : "ada apa sar?"
Sr : "kamu di WA pak Edi ga?"
Rr : "iya, kok tau sar?
Sr : "aku juga di WA, bikin ga mood weekend aja nih pak edi, hari minggu disuru mikir"
Rr : "iya, baru jg seneng2 bentar udh disuru mikir lg haduuh"
Sari berbaring disamping Ruri. Mereka terdiam sejenak memikirkan masa depan.
Sr : "eh Rur, boleh tanya ga? jawab jujur ya?"
Rr : "tanya apa sar?"
Sr : "kamu ada hubungan apa sih sama rahmat?"
Rr : "eh? ga ada hubungan apa2 kok sar, temen doang"
Sr : "oh yaudah deh kalo gitu"
Rr : "kenapa? kamu suka yaaa?"
Sr : "hehehehe"
Rr : "cieeeee, udah pdkt in aja sar" (sedikit rasa cemburu di hati Ruri, namun apadaya, memang kondisinya begitu, rahmat bukan siapa2nya)
Sr : "masa cewe deketin dulu Rur, tapi, aku udah ngode2 berkali-kali dianya ga peka mulu, kayanya dia suka sama kamu deh"
Rr : "mana ada sar, aku cma temen sama dia, toh aku juga udh punya cowok"
Sr : "iya sih, tapi gmn ya....bantuin dong Rur"
Rr : "aku nyomblangin kamu sama rahmat gitu?"
Sr : "hm mh"
Rr : "oh bisaaaa"
Sr : "Rur, nanya lagi boleh?"
Rr : "boleh"
Sr : "kamu sama cowomu udh ngapain aja?
=================
/Mulustrasi sari/
Setelah perbincangan intim dengan Sari, Ruri dan Sari pun menjadi semakin akrab. Dialog soal perlendiran pun semakin sering mereka lontarkan. Ruri jadi tau kalau ternyata Sari ada kebiasaan 'nyeleneh'. Dia sering memamerkan lekuk tubuhnya ke hadapan para lelaki yg tidak dia kenal, pandangan nakal para lelaki tidak pernah gagal membuat Sari 'basah'. Setelah dia merasa puas mendapat banyak lirikan nakal dari laki2 lain. Dia pulang dengan perasaan bahagia dan libido yg memuncak, kemudian melampiaskannya dengan sex toys yg dia simpan di kamar kosnya. Misalnya ketika Sari hendak membeli nasi bungkus di warung dekat kosnya, dia tak segan2 mengenakan daster V neck yg memperlihatkan belahan dadanya tanpa terbungkus bra. Putingnya yg tercetak jelas sudah pasti menjadi perhatian kuli bangunan dan Mas Anton, si penjaga warung. Tak jarang mas Anton memberikan diskon besar2an untuk Sari agar dia tetap menjadi pelanggannya. Lumayan bisa liatin TT Sari setiap hari meskipun hanya dari cetakan daster. Ruri pun tak mau kalah, dia jg bongkar sedikit rahasianya tentang apa saja yg dia sudah lakukan dengan Rio kekasihnya, ya, hanya itu. Dialog kala itu terasa seru sekali. Ruri tampak sangat tertarik dengan topik pembicaraannya dengan Sari.
"Ayo rur kapan2 kamu harus coba, seru tau, dag dig dug serrr" kata Sari.
"Aduh kayanya kapan2 aja deh, nyaliku belum segede kamu sar" (batin Ruri : kayanya seru sih, asal diliatin doang ga sampe di perkosa kaya yg udah2)
S : "Ah nunggu kapan2 mah malah gk kejadian, skrg aja lah yuk, mumpung jam makan siang nih, kita ke warung Mas Anton"
R : "aduuh, harus banget sekarang nih? Ga brani aku sar"
S : "gpp coba aja dulu sekali, kalo tau sensasinya ntr juga nagih ahahaha"
R : "emmm, nggk dlu deh sar, kamu aja, aku masih belum brani hehehe?"
S : "aaah ga seru nih, yaudah jangan iri ya kalo orang2 liatin aku"
Sesuai dugaan Sari. Selama mereka berjalan beriringan menuju warung semua mata lelaki tertuju padanya yg hanya mengenakan daster batik pendek dengan lengan tali yg terikat di bagian bahu. "kok org2 pada liatin sari mulu sih, dih menang body doang, padahal muka B aja" batin Ruri kesal. "mas, aku oseng2 buncis sama telur dadar, minumnya es teh, kamu apa Rur?" tanya Sari setelah pesan ke Mas Anton. "aku mi goreng aja deh, pake telor, minumnya es jeruk". Sahut Ruri. Kemudian mereka memilih kursi yg berada di pojokan menghadap ke rak makanan tempat Mas Anton melayani pelanggan. Tak lama tiba 1 bapak-bapak pesan makan ke mas anton, kemudian duduk tepat di depan rak. Meja Ruri dan Sari berada 5 meter sebelah kanan bapak itu.
Awalnya Ruri merasa tidak nyaman karena bapak-bapak dan Mas Anton itu selalu curi2 pandang ke arah mereka berdua yg duduk bersebelahan. Setelah Ruri menyaksikan secara seksama, kok bapak itu ngelirik ke bawah. Ruri langsung mengecek bagian bawah "anjir sari duduk ngangkang banget" batin Ruri. "Pasti si bapak lagi ngintip CD Sari deh, dasar gatel dmn2 cowo sama aja" kata Ruri dalem hati. "Sar dudukmu trlalu lebar sar, diliatin bapak2 depan tuh" tegur Ruri. "Gpp biarin, itung2 sedekah" jawab Sari sambil semakin melebarkan kedua kakinya. Kebetulan bapak-bapak tersebut sedang melihat ke arah Sari. "Makin melotot dia Rur, ahahaha" kata Sari santai. "kwwkwk, dasar mesum. cocok kalian ber2....btw aku ke kamar mandi dulu Sar" kata Ruri. Berjalanlah Ruri menuju pintu yg berada di samping bapak-bapak tersebut. Selesai dengan urusannya di kamar mandi. Ruri membuka pintu kamar mandi hendak kembali menuju mejanya. "Pantesaaan si bapak curi2 pandang mulu org Sari gapake daleman, gila brani bgt tu anak" kata Ruri dalam hati. Kemudian kembali ke kamar mandi. Dia tak mau kalah. Dia lepas CDnya kemudian dia gantung di belakang pintu kamar mandi dan kembali ke mejanya. "Dah selesai Sar? Yuk bayar dlu" ajak Ruri. Klinting klinting klinting. Beberapa uang receh Ruri jatuh ke lantai. "Eh kececeran kan, bntr yak". Ruri mengambil posisi jongkok sambil memungut recehan di lantai. Sengaja dia lebarkan kedua kakinya ketika memungut recehan tersebut. Uhuk uhuk uhuk. Terdengar bapak-bapak tersebut sampe keselek ketika melirik ke arah Ruri. Seorang akhwat cantik jongkok ngangkang memamerkan area kewanitaannya. Disusul Sari yg ikut berjongkok membantu Ruri memungut uang koin. Bapak-bapak itu benar2 mendapat rejeki nomplok. Ada 2 bidadari saling beradu pamer area kewanitaan dihadapannya. Kini bukan lagi melirik, bapak itu malah fokus memelototi aksi 2 gadis manis tersebut. Sadar tingkah mereka sedang diperhatikan. Kedua kaki mereka pun semakin di lebarkan, seolah dengan sengaja memamerkan kedua vagina mulus mereka. "Eh kurang 2 ribu nih Sar, cari lagi sar" perintah Ruri. Sari mengiyakan sambil berjalan jongkok mendekat ke arah bapak tersebut.
Belahan dada sari terlihat, sari semakin membungkuk membuat daster v necknya semakin turun, puting merah merekah Sari pun semakin terlihat dr sudut pandang atas. Keringat dingin mengucur dr pori-pori bapak trsebut ketika Sari merangkak mendekatinya. "Ga ada Rur, biarin aja ah 2 ribu doang jg" kata Sari. "Yaaaah yaudah deh" sahut Ruri sambil beranjak menuju Mas Anton untuk membayar apa yg sudah mereka makan. "Semua 12 ribu mbak" kata mas Anton. "Wih murah banget" kata Ruri kaget. "Hehe kalo pelanggan cantik saya mah pasti saya diskon, apalagi skrg ngajak temen yg gk kalah cantik" kata Mas Anton sambil melihat Ruri dari atas sampai bawah.
"Bisa aja gombalnya, yaudah makasi ya mas" jawab Ruri. Meskipun ini bukan kali pertama exhib bagi Ruri tapi exhib bareng Sari ada keseruan tersendiri. Sesampainya di kamar kost, mereka tertawa lepas melihat ekspresi bapak2 di warung tadi.
"Untung aja ga nekat tuh bapak, kalo sampe dia brani grepe2 ga lucu Sar" kata Ruri.
"Iya, kalo diliatin doang mah gpp deh pelototin aja nih meki gue. Liat boleh pegang jangan ahahahah" jawab Sari.
"Ih dasar lonte hihihi..." Canda Ruri.
"Biarin weeeeeek, yaudah aku balik kamar dulu Rur, byeee."
Ruri melepas gamis dan hijabnya. Berjalan menuju lemari hendak berganti pakaian yg lebih santai dan adem. "Ih apasih masa ilang lagi" Ruri terkejut melihat stok CDnya ludes untuk yg kesekian kalinya. "Mana cd yg td ketinggalan di warung lg...aduh gmn nih"
Kemudian dia langkahkan kakinya menuju kamar Sari maksud hati ingin mengajak Sari menemaninya menuju warung. Langsung dia buka pintu sambil memanggil "Sar, temenin balik ke war....eh sorry2" kata Ruri sambil menutup mata.
"Ah ahhh ehmmmppss.... Eh ruuuuuur, ketok dulu dong".
Trlihat Sari sedang asyik memainkan batang berwarna ungu yg tertancap di vaginanya. Sadar sari sedang tak bisa diganggu Ruri bergegas menuju warung sendirian. Masih terbayang di benak Ruri apa yg Sari lakukan. Desahannya, ekspresinya sambil menggigit bibir bawah, dan gerakan tangannya yg memasukkan dan mengeluarkan vibrator ungu tsb. "Aaaah terlihat nikmat, jadi pengen. Udah lama jg ga begituan" batin Ruri yang tanpa sadar tangannya membelai area kewanitaannya. Dia pun memberanikan diri untuk berangkat menuju warung tadi. Entah bagaimana ceritanya seluruh daleman yg dia punya kerap kali hilang secara misterius meskipun kamarnya sudah dikunci. Sepanjang perjalanan menuju warung Ruri masih terus kepikiran apa yg dilakukan Sari di kamarnya tadi. "Enak kali ya? Pengen deh." Sambil membayangkan gesekan2 antara dinding vagina dengan sebuah batang keras. Sesekali digesek2kan ke klitoris. Dimasukkan lagi, keluarkan lagi, masukkan lagi. "Aaaah jd pengen. Rio udh balik. Pengen sama Rahmat tp gabisa".
Sampailah Ruri di warung mas Anton. Terlihat sepi di sana, hanya ada 2 kuli bangunan yg sedang asyik menyantap makan siang dan 1 wanita, Ulfa, adik dari mas Anton sedang jaga warung. "Silahkan mbak, mau pesen apa?" Sapa Ulfa ramah. "Oh engga dek, mau ke toilet, kunci kos mbak ketinggalan di dalem kayanya" kata Ruri beralasan. Mendengar ada suara merdu seorang wanita 2 kuli tersebut terpaku menatap ke arah suara. Saking trpukaunya sampai2 makanan yg ada dimulut mereka lupa mereka kunyah. "Oh yaudah silahkan mbak". "Iyaa makasi yaa".
Pintu kamar mandi warung tertutup, terkunci dari dalam. "Lhoh ada org, cd ku aduuuh" Wajah Ruri memerah menahan malu. Ruri melipat kedua tangannya kedepan sambil menunggu org di dalam kamar mandi selesai dengan urusannya. "Lama banget si, mana gk ada suara sama sekali lg, boker apa yak?" Batin Ruri tak sabar. Keadaan di belakang warung semakin sunyi, hanya ada suara daun2 bergesekan diterpa angin. Kamar mandi tersebut berada di samping warung yang didepan dan sampingnya hanya tanah kosong terhalang tembok sehingga tak terlihat dari pinggir jalan. Semakin sunyi semakin sunyi semakin terdengar ada suara aneh dari dalam kamar mandi. Hmmmppssss aaahhh. Hmmmpppsss ahhhhhhhhh. Terdengar seperti suara orang sedang menghirup nafas dalam2 dari hidung lalu membuang nafas lewat mulut. Ruri yg penasaran menempelkan telinganya ke pintu kamar mandi. "Ngapain ni org, masa suara org ngeden kaya gitu, aneh" kata Ruri dalam hati. Ruri semakin tak sabar, dia ketok pintu tersebut "permisi bisa cepetan dikit ga ya, saya kebelet". Pintu terbuka dengan cepat, kedua tangan kekar dengan cepat menarik Ruri masuk ke dalam. 1 tangan membungkam mulut Ruri. 1 tangan lagi menekan Ruri ke arahnya. Ruri terbelalak kaget, itu bapak yg tadi makan sambil ngliatin Ruri dan Sari memungut koin. Yg membuat Ruri merinding lagi dia sudah menanggalkan celananya. Terlihat batang kontolnya mengacung menggesek kain gamis Ruri. Di wajah bapak itu ada celana dalam Ruri yg terkait ke kedua telinganya dan menutup mulut dan hidung bapak itu seperti masker.
======================
Bapak itu mengacungkan 1 jari di mulutnya memberi kode untuk Ruri agar diam. "bapak mau apa? jangan perkosa saya pak. jangaaan, pliss" Pinta Ruri. "saya cuma mau ini!!!!" Bapak itu sambil mencengkram vagina Ruri dari luar gamisnya. "kamu minta diperkosa kan? sampe lepas cd terus pamer2 di depan saya, haa?? minta??? sini saya ladenin". "aaahhh ahhhh enggaaa pak,, aahh aduh sakit". "sekarang bilang engga, tadi pamer2. dasar lonte, pake hijab cuma buat kedok doang kamu ya, diem kamu, kalo sampe orang2 diwarung itu tau apa yang kamu lakukan tadi bisa diperkosa rame2 kamu, PAHAM???" kata bapak itu. "i-iya paaak,, sakitt paaak lepas dulu, saya ga akan ngelawan pak, sebentar dengerin saya." kata Ruri. Bapak itu melepas cengkraman di vagina Ruri. Ruri mulai mengatur nafas lagi.
R : "pak, jangan perkosa saya, jangan smpe org2 di warung tau, tolong, saya ga mau di perkosa"
B : "terus???"
R : "emmm anu, saya akan bikin bapak keluar"
B : "caranya?"
R : "saya sepong bapak"
Belum sempat bapak itu menjawab tawaran Ruri, Dia langsung jongkok dan memasukkan penis bapak itu ke mulut seksinya. uuuugghhhh, hmmmpssss. bapak itu mendesah ketika merasakan batang penisnya di gelitikin oleh bibir dan lidah wanita cantik didepannya, sambil menghirup dalam2 aroma celana dalam Ruri yang masih menempel di wajahnya. Ruri jilat buah zakar bapak itu, perlahan naik hingga ke ujung sampai di lobang pipis penisnya, lalu Ruri gerakkan keatas kebawah lidahnya menggelitik lobang pipis bapak. "udah, cukup, kamu berdiri dulu. saya udah capek nyium celana dalammu, saya mau nyium langsung vaginamu". "i-iya pak, silahkan". Ruri menaikkan salah satu kakinya ke bak mandi. Bapak itu dengan sigap masuk ke dalam rok gamis Ruri dari bawah. Dia jilat meki Ruri seperti org yang kehausan di padang pasir. sluurrppp sluurrrp. "aaahhh" desah Ruri kemudian reflek menutup mulutnya. Tak sadar jilatan bapak tua itu membuat Ruri mendesah sedikit kencang. Berganti dia hirup bagian klitoris Ruri. "ehmmmmmmm" Ruri memejamkan matanya, satu kakinya yang bertumpu di lantai mulai bergetar saking nikmatnya kekuatan kakinya mulai melemah. Tak berhenti disitu, jari tengah bapak itu perlahan masuk kedalam vagina Ruri. Dia belai seluruh rongga dan dinding vagina Ruri. Semakin cepat semakin cepat, Ruri pun semakin basah. "emmmmm mmmmmm emmmmm eh eh eh hmmmm" desah Ruri terus menerus. Rasa nikmat terus menyelimuti diri Ruri. Tanpa sadar tangan kanannya mulai membelai dan meremas payudaranya sendiri dari luar gamisnya. Terasa masih kurang nikmat dia buka kancingnya, tangan kanannya masuk kedalam gamis kemudian memilin dan meremas payudaranya sendiri. Pak tua itu masih sibuk menjilati klitoris dan mengocok vagina Ruri dengan jarinya. "ehmmmmmm aahmmmm" Kepala Ruri menggeleng kekanan kekiri, tubuh nya semakin bergetar tak karuan. dan croooootttt crooot crot. "AAAAAHHHHHHHH" Ruri tak kuasa menahan kenikmatannya. Teriakkannya keluar tak tertahan. Kemudian pak tua itu mencabut jarinya dari liang kenikmatan Ruri. Seketika cairan cinta meleleh keluar perlahan ke paha putih Ruri. Menetes pelan ke lantai. Jari pak tua itu dia jilat sampai bersih, kemudian berganti meminum dan menjilat seluruh cairan Ruri yang tersisa. Ruri lemas, dia terduduk di lantai yg basah sambil mengatur nafasnya. Dia kehilangan kekuatan tak mampu lagi berdiri, seolah tenaganya terkuras seiring terkurasnya cairan vagina Ruri.
BRAAAAAAAAAAKKKKK. Dua sejoli yang saling beradu kenikmatan itu kaget ketika pintu di dobrak dari luar. "AHAHAHAHA pantes lama banget, lagi mesum disini ternyata" kata slah satu pria sebut saja Hendra. "kok bisa cewek cantik kaya gini mau mesum sama pak tua kaya dia hahaha" kata salah satu pria lainnya sebut saja Yongki. Mereka adalah dua kuli yang tadi makan di warung tersebut. Mereka mengintip dari lubang kunci niat hati ingin mengintip aktivitas Ruri kencing, eh malah dapet jackpot. "waduuuuh kalo pemilik warung tau gimana ya?" kata yongki. "lho kok pemilik warung, kalo warga tau ini gmn, bisa di arak keliling kampung sambil telanjang ni mbak cantik" sahut Hendra. "eh iya ya, asik tuh sekampng bisa ngeliatin aurat ustadzah, tampilan doang alim taunya ama bapak2 tua juga doyan".
Ruri dan bapak itu terdiam terpaku, membayangkan apa yang kedua kuli itu katakan. "Aduuh ada2 aja deh" kesal Ruri dalam hati. Tiba-tiba bapak2 paruh baya itu melompat melayangkan tinju ke wajah yongki namun yongki lebih cekatan untuk menghindar dan memegangi pak tua itu. "Eitsss santai pak, jangan keburu marah dulu... semua bisa di bicarakan baik2. Kita bisa kok nikmatin mbak cantik ini bertiga, ya ga ndra?". "Ide bagus tuh" sahut Hendra. Ruri hanya menyimak sambil mengatur nafasnya yg masih belum stabil. Dia masih terduduk di lantai kamar mandi yg basah.
"Yuk ah, gk sabar aku cuk. Nonton ni bapak bisa jilatin memek ustadzah cantik, jd pengen" kata hendra yang kemudian langsung menerjang kemaluan Ruri. Menjilatinya. "Aaaah mas, jangan...udah stooooppp aaaahh" teriak Ruri sambil berontak. "Hei pak tua, sekarang bantu kita pegangin tu cewek, ngerti?" Perintah Yongki. Pak tua mengangguk paham. Pak tua itu memegangi kedua tangan Ruri keatas kepalanya. Sementara Yongki melebarkan kedua kaki Ruri agar rekannya bisa lebih leluasa menghisap vagina Ruri. Tanpa disangka Paktua kini sudah berhadapan dgn wajah Ruri. Dia masukkan lagi penisnya ke dalam mulut Ruri. Oooaaahhh, ahhhhh, sluurrrppppp aaaah. Suara2 dari ke 4 orang itu terus bersahutan.
"Mas, tolong jangan brisik ya, biar ga kedengeran tetangga, warung saya jg terancam ditutup warga ini klo kalian berisik." Kata mas Anton yg tiba2 sudah ada di depan kamar mandi. Yongki mengacungkan jempol tanpa sepatah kata pun. "Ndra, udah belom? Aku juga pengen". "Dah sono, wangi beneeeer nih memek gila, ga bau kaya lonte2 yg prnah aku cobain" puji hendra. "Yaiyalah keliatan banget ini lonte mahal bro, perawatannya jutaan hahaha. Rejeki nih kita bisa ngicipin gratis"
Bwaaaah, Ruri melepas kontol paktua dan memuntahkan sperma ke lantai. "Mas jangan perkosa saya mas, toloooong, toloooooong bangeeet". Ruri memohon ampun namun tak mereka gubris. Puas yongki menjilati vagina wanita cantik, sekarang kontolnya sudah mengacung tepat didepan bibir vagina Ruri. Dia gesek2an kontol hitam dan kotornya ke bibir vagina merah muda yg putih bersih terawat. "Jangaaaan mas jangan dimasukiiin". Plaaaaak tamparan pak tua mendarat di pipi kiri Ruri. "DIEM, ntar warga denger, lonte tolol". Bentak pak tua itu.
"Kalo mau yang diem sama saya aja mas, lepasin temen saya"
Mereka menoleh kearah suara berasal. "Lepasin dia, jangan ngrusak temen saya. Sini sama saya aja, saya bakalan diem dan turutin kemauan kalian."
"Wah ini, yg semok gini nih yg aku suka. Oke kalo gitu sekarang kamu gantiin posisi temen kamu ini" kata Yongki. Seketika mereka melepas cengkramannya dari tubuh Ruri. Ruri berdiri menuju keluar kamar mandi. "Sar kamu gapapa? Yakin?" Tanya Ruri. "Gapapa, udah balik aja cepet, ntar aku nyusul". Perintah Sari.
Ruri masih mengintip dari pintu warung terlihat Sari mulai melancarkan serangan trlebih dahulu, Sari menciumi mereka satu per satu bergantian sambil mengarahkan tangan mereka ke payudara montoknya.
Segera Ruri berlari kembali ke kosnya dengan rok di bagian pantat dan paha yg basah kuyup. Sambil memikirkan bagaimana nasib Sari. Ruri terduduk lesu di kamarnya. Gara2 dia Sari harus digarap oleh 3 orang. Kalau saja Ruri tidak kembali ke warung mungkin ceritanya bakalan beda. Kenapa dia harus kembali hanya untuk sebuah CD. Tapi, hilangnya semua CD dan BH Ruri masih menjadi misteri. Awalnya hanya di jemuran. Lama kelamaan yg di dalam lemari juga hilang.
Lamunan Ruri pecah ketika adzan magrib berkumandang. Sudah mulai gelap tapi Sari tak kunjung kembali, apakah sari tidak apa2? Batin Ruri tak kunjung tenang. Ingin rasanya dia kembali ke warung untuk melihat keadaan temannya namun dia takut malah memperparah keadaan. Waktu menunjukkan pukul 8. Terdengar suara gerbang kos terbuka. Ruri bergegas mengintip dari jendela kamarnya. Ah bukan Sari. Kemana ni orang. 8.30 malam, Ruri mulai melawan rasa kantuk yg menyelimuti dirinya tiba2 ada yg mengetok kamarnya. "Ruuuuur, ruriiii". Suara sari. Ruri berlari membuka pintu kamar kosnya. Lalu memeluk Sari erat2 sambil menangis "Saaaarrr kamu gapapa kan? Sorry banget gara2 aku kamu jd gini...maaf sar, maaf banget, aku hutang budi ke kamu. Maaf maaf maaf" Isak tangis Ruri. "Apa sih Rur wkwkwk. Iya iya gapapa, santai aja kali yaelah" kata Sari santai. "HAA??? SANTAI? MANA BISA AKU SANTAI NGELIAT TEMEN KU DI PERKOSA ORG BANYAK GARA2 AKU. KAMU KOK MASI BISA KETAWA2 SIH, GILA KAMU YA?" bentak Ruri. "Sssssttt masuk dulu ah, ngomong perkosa perkosa kenceng banget. Kedengeran kamar laen ntar".
Mereka berdua duduk di kasur. Sari mulai mengikat rambutnya. Sementara Ruri masih terheran-heran. "Sar. Kamu... Kok...ah ga ngerti aku sar. Kok bisa sih diperkoss malah ketawa2" tanya Ruri heran. "Orang enak" jawab Sari santai. "Barang kuli tu gede banget Rur, terus bertenaga lagi wkwkwkw. Enak tau. Cuma punya bapak2 gendut tadi aja yg kecil. Sama mas anton jg baru masuk bentar udh keluar, lemah." Jawab Sari lagi. Ruri masih melongo heran melihat reaksi Sari. Tapi..."mas anton? Bukannya mas anton td jaga warung?" Tanya Ruri. "Iya emang, cma pas kuli2 sama bapak2 td kelar. Aku nawarin mas Anton, kasian aja tiap hari ngintipin aku, ngasi diskon tp gk dapet jatah AHAHAHHA" Kata Sari sambil tertawa lebar.
R : "Sakit kamu sar. Aneh"
S : "Dih udah ditolongin malah ngatain. Bukannya terima kasih"
R : "iya iya makasih banget. Cuma aku masih heran aja gitu. jadi berapa orang yang perkosa kamu td?"
S : "hmmm kuli 4, bapak2 1, mas Anton. Total 7"
R : "6 kali. Susu doang gede otak kaga"
S : "eh iya 6 wkwkwkkw. Lagian kamu kok bisa sih hampir di perkosa kaya td, ngapain balik ke warung lg?"
*Ruri menceritakan semuanya, termasuk misteri hilang nya daleman Ruri. *
S : "ah elah yaudah sih g ush pke CD, kamu kan pake rok panjang terus, ga bakal ketauan pake cd / kaga."
R : "Iya sih, tapi hmmmm ah ga tau ah, capek bgt hr ini".
S : "dih, yg diperkosa aku yg capek situ, nihhh ngelayanin 6 orangg masi seger".
R : "hehehe, makasi ya sar sekali lagi"
S : "iyaa gapapa yg penting kamu bantu aku ntar biar bisa deket sama rahmat dan kamu harus cobain deh"
R : "cobain apa?"
S : "ngewe sama kuli wkwkwkwk, gede buanget Rurr sumpah enak. asal muka ga ush diliat, rasain kontolnya aja"
R : "GILAAA, OGAH"
Sari tertawa cekikikan seraya pergi meninggalkan kamar Ruri. Ruri menghempaskan tubuhnya ke kasur. Dia pandangi langit2 kamar kos nya. Muncul bayang2 andre, rahmat, pak edi, tarjo, kedua hansip dan rahmat. Sambil dia membelai2 kemaluannya dari luar gamisnya. "udh berapa penis yg masuk diselangkanganku ini. kalo Rio tau gimana.....engga engga, kalo orang tua ku tau gimana? kok ternyata sebanyak itu ya yg udah berhubungan badan sama aku. apakah aku sudah kotor sekarang? apakah aku masih layak disebut wanita baik2? apakah memiliki wajah cantik bukan privilage? apakah gamisku yg selalu menutup auratku ini benar2 bisa mencegah hawa nafsu pria?" banyak pertanyaan timbul di benak Ruri. Namun lamunannya pecah ketika tiba2 Sari datang lagi. "Ruuriiiii. nihhh segini nih tadi" Dia menunjukkan sebuah timun sepanjang kurleb 18 cm, dengan diameter 4cm yg menurutnya cukup besar untuk masuk ke sebuah vagina.
R : "Yampun Sariiii, kirain tadi balik tuh mau tidur, trnyata nyari beginian."
S : "hehehe, tapi serius emang segini tadi barangnya tuh kuli"
R : "terus kenapaaa saaar? kenapa aku harus tau??"
S : "kamu ga harus tau Rur, kamu harus nyoba!!"
R : "apasih sari ah, ogahhhh"
S : "ga sama kulinya Rurrr, pake ini aja, biar kebayang wkwkwk"
R : "emang bego ya kamu, udah ah aku mau tidur"
S : "ihhh gk seru banget....sini aku bantuin"
R : "bantu?? maksudnya? eeehhh eh eh sar jangan sar
=======================
SAAR, SARIIII MAU NGAPAIN KAMU"
S : "Ruri sayaaang, udah ih diem dulu, dijamin enak kok...kamu bakal ngerasain kontol kuli tanpa harus melayani mereka. Udah nurut aja"
Ruri memasang wajah mlongo bingung namun seolah tersugesti dengan kata2 sari, perlahan dia melemaskan kakinya. Mulai membiarkan dorongan tangan Sari melebarkan kaki Ruri. "Sar itu gede banget sar!". "Ssssstttt". Ruri terdiam, antara ngeri dan penasaran. Sepengalaman dia ngewe sana sini dengan berbagai lelaki belum ada yg ukuran penisnya segede timun yg dibawa Sari. "Dibasahin dulu ya Rur. Udah g ush protes, nurut aja ya shaaay" kata Sari. Sari mulai menggelitik klitoris Ruri. Perlahan dengan lembut, dia sentuh dengan pelaaaan dan di belai area kewanitaan yg berisi banyak syaraf itu. "Ugghhhh" desah Ruri. Kemudian Sari memasukkan jari tengah dan jari manisnya kemulutnya sendiri dan lalu menariknya hingga liurnya menetes. 2 jari mungil itu pun menyeruak masuk ke liang vagina Ruri. "AAAAAHHHH s-saarrr ah". Kepala Ruri menengadah ke atas menatap langit2. Tatapan matanya yang setengah melek itu tiba2 melihat bayang2 Rio kekasihnya. Seolah Rio yg sedang menggerayanginya saat ini, bukannya teman sesama jenisnya. Jari sari terus mengocok2 dan menggelitik bagian dalam vagina Ruri. Jarinya memang lebih kecil dari jari2 pria yg pernah masuk ke dalam vaginanya namun karena sesama wanita Sari paham bagian mana dan seperti apa tempo yg nikmat bagi para wanita. "ih di obok2 bentar udh basah nih memek ukhti hihihi" kata Sari cekikikan. Dia cabut kedua jari nya yg basah. Kemudian mengoleskan cairan itu ke timun yg dia bawa. "Basahin dulu Rur." Kata Sari sambil menyodorkan timun di depan mulut Ruri. "Hah? Oh i-iya" Ruri yg baru mengatur nafas sedikit linglung. Dia nurut aja apa yg dikatakan Sari. Ruri mengumpulkan liurnya di mulut, kemudian memasukkan timun itu ke mulutnya. Dia jilat seluruh batang timun itu hingga basah kuyup. "Bweeeeh, udah sar". Kata Ruri memuntahkan timun itu. "Ini nih bagian yg enak. Siap2 ya shaaayy". Kata Sari. Ruri hanya mengangguk paham sambil menggigit bibir bawahnya. Sari menempelkan timun itu ke bibir vagina Ruri. Dia tekan perlahan. "Aahhh, pelan2 sar, sakit..*** cukup itu" keluh Ruri. "Bayi aja bisa lewat sini, yakali timun doang ga cukup". Setelah menyelesaikan kalimatnya, Sari mendorong paksa timun itu dengan keras hingga dgn sekali dorongan setengah batang timun berhasil bersarang di vagina Sari. "AAAAAAAAAHHHHHH ADUUUH....sar diem dulu, sakit sar sumpah". Ruri melenguh kenceng. "Hehehe iya iya maap".
Tok tok tok , "mbaak tolong ya kalo colmek jangan berisik, lg pada belajar ini". Ada suara penghuni kos lain yg terganggu dengan teriakan Ruri. "Emm i-iya mbak, maaf ya" kata Ruri menjawab suara itu. "Hijab lebar bisa colmek jg ternyata" sahut suara dari balik pintu itu yg perlahan menjauh. Sari menutup mulutnya menahan tawa.
R : "Jangan ketawa kamu, gara2 kamu nih".
S : "Hihihi lagian di kira klo hijaber gk bisa sange kali. Gmn nih lanjutin ga?"
R : "Emmm i-iya deh, nanggung...hehe, pelan2 ya"
S : "yeee td sokjual mahal, trnyata doyan jg"
R : "aku normal kali sar"
S : "udah enak? Lanjutin ya?"
Ruri mengangguk. Sari melanjutkan pekerjaannya. Timun yg dikontrol Sari itu mulai maju mundur memompa vagina Ruri. "Uugghhhh ehmmmmm" desah Ruri. "Mau yg lebih enak ga Rur?" Tanya Sari. "Ah ah ah a-pa?" Jawab Ruri. "Buka dlu kancingmu". Ruri menuruti perintah Sari. Kancing gamis dia buka 3 biji. Belahan dada tanpa BH terlihat disana. Sari mendekat, mengambil posisi tepat di depan Ruri. Tangan kirinya mengocok timun di dalam vagina Ruri, sementara tangan kanannya menggelitik puting Ruri. "Ehmmm saarrrr, enak." Puji Ruri. Kini putingnya mengacung tegak. "Pentil satunya dong sar" pinta Ruri. Sari langsung menerkam puting kiri Ruri yg belum terjamah. Puting kiri Ruri di lumat, puting kanan diplintir, dan vagina di kocok oleh timun oleh Sari. "Aahhh ehmmm sariii, ka-kamu....lesb..." Belum selesai Ruri menyelesaikan kalimatnya Sari langsung berganti melumat bibir Ruri. Sluurrpp sluurrppp. "Kamu cantik banget sayang" puji Sari. "Sar udah, jang..." Sari melumat lagi bibir Ruri, tak memberinya kesempatan untuk berkata-kata. Sari menghentikan kocokan timunnya. Membiarkan setengah batang timun tertanam di vagina Ruri. Kemudian dia mengangkat kaki kiri Ruri agar bertumpu di atas kaki kanan Sari. Sementara kaki 1 nya sebaliknya, kaki Ruri berada dibawah Kaki Sari. Sekarang mereka membentuk posisi seperti dua gunting yg beradu.
Sari melepas ciumannya. Dia angkat rok daster kembang2nya. Vagina mulus dengan sedikit bulu terlihat disana. Dia mulai berusaha memasukkan setengah batang timun tersebut ke vaginanya sendiri. "Ughhhhh enak banget.." berganti Sari yg mendesah nikmat. Mereka berdua diam sejenak sembari mengambil nafas. Bertahan dengan posisi saling berbagi timun di vagina mereka.
Sari menggoyangkan pinggulnya membuat timun yg berada di tengah2 mereka memberikan kenikmatan ke vagina mereka masing2. "Ugghh s-s-saaar" ujar Ruri. "Enak kan cantik???" Tanya Sari. "I-iya..enak..tapi...aaahh" Ruri melenguh lagi. Timun besar nan panjang itu terus mengobok-obok vagina Ruri seiring dengan goyangan pinggul yg Sari berikan. Kemudian Sari menekan lebih dalam pinggulnya hingga timun itu tak terlihat lagi. Terbenam kedalam kedua vagina wanita2 cantik tersebut. Sari menggoyangkan pinggulnya sedikit. "Ah". Lagi. "Ah". Dan lagi "ah. Dia menggoyangkan pinggulnya sekali, sekali, sekali. Namun disetiap goyangannya terdengar desahan Ruri yang tercicil.
R : "ehmmm sar"
S : "ada apa Ruri sayang?"
R : "anu....emmm itu"
S : "anu ? Itu?? Apa???"
R : "bisa di cepetin ga? Jangan nanggung gitu..paham kan? Hihi"
S : "ooh ahaha, giniiii???"
Sesuai dengan dugaan Sari. Dia langsung memberikan goyangan dengan kecepatan penuh secara tiba2 hingga Ruri melotot kaget. "Uuuhhh aaaaahhh..hm mmm". "G-gini huh huh huh Ruur? Huh huh" tanya Sari sambil ngos2an dan terus menggoyang timun. "I-iyaa benerrr sar".
"Sarii teruusss.. ah aah". Sari menambah kecepatannya. "Ah ah ah udh sar sar, saaarr. Cabut dulu saaarrr". Paham akan apa yg akan terjadi. Sari menghentikan serangannya. Mencabut timunnya dan croooott seperti sumbatan mata air yg baru saja tercabut. Vagina Ruri menyemprotkan cairan cintanya tepat ke tubuh Sari hingga daster yang Sari kenakan basah kuyup. Bruk...Ruri langsung tergeletak di kasurnya setelah semprotan yg menguras tenaga tadi. Sari yg masih belum menunjukkan tanda2 klimaks mengambil timunnya. Memasukkannya ke mulut dan menjilatnya hingga bersih dari noda putih. Lalu dia menempelkan vaginanya ke vagina Ruri. Seperti dua bibir yg sedang berciuman. Bibir vagina mereka saling menggesek satu sama lain. Sari mengangkat kaki kanan Ruri hingga tegak ke atas. Semakin leluasa Sari menggesekkan vagina nya. "Ehmm emmm mmm ughhh" desah Sari. Ruri masih setengah sadar disana. Matanya sesekali melirik ke arah Sari namun ia tak bisa berbuat apa2. Dengan lemasnya Ruri, Sari bisa bebas mengeksplore tubuh Ruri sesuai kehendaknya. Selesai dengan vagina Ruri. Sari berpindah ke payudara Ruri. Berada tepat di atasnya. Dia arahkan puting Ruri hingga bisa bergesekkan dengan vaginanya. Dia meremas payudaranya sendiri dari luar daster. "Ugghhhh enakkk" katanya. Dia mencari lagi posisi yg pas agar puting Ruri bisa menyentuh klitorisnya. Setelah mendapatkan posisinya dia bergerak maju mundur agar klitorisnya bisa terus bergesekan dengan puting Ruri. "Aghhhh"....
Merasa sudah hampir berada di puncak kenikmatan dia ambil lagi timun tadi. Kemudian Sari memasukkan timun itu ke vaginanya. Dia kocok2 tepat di depan wajah Ruri. "Emmmmhhh rmmmhhhh mmmmmmhhhh AAAAAAAGHHHHH" Sari melenguh kencang. Ruri memejamkan matanya bersiap2 menerima serangan balasan dari Sari. Crooooot bergantian cairan cinta Sari membasahi wajah Ruri dan hijabnya.
TOK TOK TOK..."udah keluar mbak? Udah bisa diem kan sekarang? Tolong ya mbak, besok ujian, saya lg belajar"
"Hijab doang lebar, colmek dikit berisik banget"
Keluh penghuni kos yg lain sembari pergi.
=================
Selesai sudah mens Ruri. Setiap 3 hari sekali dia harus beli cd yg baru. Agak susah memang kalau waktu mens harus hidup tanpa cd, mau ga mau harus beli baru. Kecurigaan pertama kemungkinan pak Abdul selaku pemilik kos. Mungkin dia punya kunci cadangan kamar Ruri. Kemungkinan kedua muncul ketika dia tau Sari ternyata kaum pelangi. Kebingungan Ruri memecah konsentrasinya diperkuliahan. Belum lagi rasa was2 dokumentasi seksnya akan disebar oleh Andre dan Iwan, tapi sejauh ini teman kampusnya terlihat normal, belum ada tanda2 kebocoran informasi sisi gelap Ruri. Sementara itu, hubungan Ruri dan Sari pun menjadi semakin akrab, meskipun kalau di ingat2 kejadian itu, Ruri merasa geli membayangkan vaginanya bersentuhan dengan vagina rekannya sendiri. "Eh Rur, ngelamun mulu...semester depan udah mulai pengajuan judul buat sempro, dah dapet judul belom?". "Eh i-iya nis, ini lg mikir, hehe....makasi udh ngingetin" Ruri menjawab pertanyaan Nisa. "yaudah aku ke kantin dulu ya...ikut ga?". "Nyusul deh" sahut Ruri. Aaaah pusiiing. Mikir judul, foto2nya yg terancam, cd yg selalu hilang. Ruri menutup bukunya, mulai berkemas-kemas ingin pulang. Tiba2 sebuah tangan mencengkram pergelngannya. "Eh". Ruri melihat ke arah dari mana tangan itu berasal. "Kamu kenapa Rur? Kok kaya menjauh gitu, aku salah apa?" Kata Rahmat.
Rr : "Ga ada salah apa2 ko mat"
Rh : "kalo aku ga salah kok kamu menjauh?"
Rr : "gapapa kok"
Rh : "rur, aku gapapa kok kalo kita stop begituan lagi, tapi jangan kaya org musuhan gini"
Rr : "emm, iya mat, maaf, aku ga bisa ngelakuin hal itu sama kamu lagi...aku pngn tobat mat....yaudah aku pulang dulu"
Ruri berjalan menuju parkiran. Melewati depan kantin. Tiba-tiba angin berhembus kencang dari depan. Gamis Ruri tertekan angin membuat putingnya tercetak disana. Ruri mengangkat tasnya. Berusaha menutupi bagian dadanya. Mata lelaki memang diberkahi dengan skill auto focus. Laki-laki yg nongkrong dikantin langsung melihat ke arah wanita cantik yg berjalan di lorong itu. Dadanya memang tertutup, namun bagian bawahnya terlihat jelas ada garis mungil yg tercetak akibat terpaan angin dari depan. Angin sudah berhenti berhembus namun sialnya kain gamis Ruri terjepit oleh bibir vaginanya dan Ruri tidak menyadari itu. Sampai akhirnya ada salah satu mahasiswa teriak "rapet banget tuh meki!!". Seketika Ruri melihat ke arah suara. Semua mata mengarah pada bagian bawahnya. "Ya ampun". Buru2 Ruri menarik roknya yang tersangkut di bibir vaginanya dan lari terbirit-birit menuju mobilnya. Wajahnya memerah menahan malu. Ruri menyandarkan kepalanya di setir mobil. "Hiks hiks, gara2 cd ilang mulu nih aaaah kok apes mulu sih idupku".
Tok tok tok. "Kamu gapapa?" Tanya Rahmat tiba2 sudah ada di samping mobil.
"Eh mat, kok bisa ada disini?" Tanya Ruri sambil mengusap airmatanya. "Iya td kebetulan lewat terus ngeliat kamu nunduk kaya nangis, yaudah aku cek, eh beneran nangis, kenapa? Sini cerita". "Masuk mat" kata Ruri.
Rr : "Kamu kuliah jalan kaki mat?"
Rh : "iya, kosku pindah belakang kampus, deket kok, eh kok jd aku yg ditanyain, kamu tuh kenapa?"
Rr : "malu aku mat, sambil jalan aja deh ya...tadi tuh gini...."
Lanjut Ruri menceritakan apa yg terjadi sambil menjalankan mobilnya.
Rh : "wah kudu diusut nih rur, kok bisa ilang mulu?"
Rr : "aku jg gatau mat, td malem tuh aku baru beli, eh paginya ilang, ni maling aneh bgt. Bisa masuk kamarku tp kenapa yg diambil cd gitu lho, padahal di meja ada laptop sama hp"
Rh : "ini sih fix malingnya cowo rur"
Rr : "emng daleman cewe buat apa sih mat? Kamu kan cowo"
Rh : "emmm anu, itu...gmn yak"
Rr : "udah jelasin aja mat gk ush malu, aku kepo bgt"
Rh : "aduuuh...gini daleman cewe kan nempel sama hal yg sensitif, nah hal yg sensitif itu yg bkin cowok tertarik kan? Meki sama tetek. Nah benda yg nempel sama itu tuh bisa bikin ngaceng tau rur?"
Deg. Tiba2 Ruri teringat andre, iwan, bapak2 warung. Mereka semua suka menciumi bau pakaian dalam Ruri.
Rr : "emng ga bau? Ih aneh deh"
Rh : "gatau Rur, wkwk gapernah nyoba"
Ditengah kekesalannya tiba2 Ruri teringat perkataan Sari yg menyuruhnya mencoba pamer aurat yg katanya 'seru' itu.
Rr : "bukannya lebih enak nyium langsung ga si mat? Jd cewenya jg kerasa enak"
Rh : "eh? Emmm i-iya sih...hehe"
Rr : "mau liat...eh"
Rh : "liat? Liat apa rur?"
Rr : "emmm anu liat kosmu yg baru, sekalian pulang"
"Fuuuuh, hampir aja keceplosan" batin Ruri. "Tahaaan tahan, jangan pamer2 lagi, tahan Ruriii. Terakhir kamu pamer2, kamu hampir di perkosa rame2" lanjutnya dalam hati. Perbincangan mereka pun berlanjut sampai tanpa mereka sadari kos Rahmat sudah berada di depan. Tampak sebuah bangunan besar dengan banyak kamar yg saling berhadapan. Tak terlihat mewah memang, seperti kos laki2 kelas menengah ke bawah pada umumnya, namun lebih lega karena bangunan besar dan kamar yg luas, tembok abu2 yg belum di cat, sedikit kumuh memang tp masih layak.
Rr : "makasi ya mat udh mau nemenin"
Rh : "iya, gapapa Rur"
Rr : "ini kos baru mu? Gede jg ya"
Rh : "mau mampir?"
Rr : "emmm emang boleh cewe masuk kos cowo?"
Rh : "boleh si, asal ga nginep, anak2 banyak yg bawa cewenya kok"
Rr : "emm yaudah deh ngintip dikit sekalian numpang kamar mandi, mau pipis bntr"
Segera Ruri memarkir mobilnya. Mereka berdua pun turun. Pemandangan sepanjang lorong kos pun seperti kos laki2 pada umumnya. Ada yg nongkrong sambil nyanyi dan gitaran, ada yg mabar game, ada ygkamarnya tertutup namun tampak seperti ada orang di dalamnya, dan didepan pintu kamar tertutup itu ada sandal wanita. 'oh ini yg di maksud rahmat'. Pandangan kagum dan siulan2 menggoda dari para lelaki sudah biasa Ruri rasakan. "Apasih norak bgt, mana jelek2 lg" batinnya. "Weh mat, bisa jg kau dapet cewe cakep gini?" , "kok bisa mba nya mau sama Rahmat." , "asyik ngeue nih, nau dong ikutan". Tiba2 ada celetukan dari penghuni kos lain yg entah kenapa bisa membuatnya kesal. Tangan Ruri seperti bergerak dengan sendirinya. Dia gandeng Rahmat dengan erat. Rahmat yg kaget menoleh ke arahnya. "Gpp Rur, biasa kos cowok" katanya mencoba menenangkan. "Udah kaya papan catur nih, item putih", "wih beauty and the beast". "Ah temen doang kali bro, yakali Rahmat bisa dapet cewe model begituan ". Hinaan hinaan kepada Rahmat entah kenapa membuat Ruri tidak terima. "Mat, sini" perintah Ruri sambil membalikkan badan Rahmat menghadap kepadanya. Tiba2 Ruri mencium bibir Rahmat didepan teman2 kosnya. "Kamar kamu dimana sayang? Yuk buruan masuk". Tiba2 hening. Satu kos terdiam oleh aksi Ruri. Termasuk Rahmat yg kemudian menggiringnya menuju kamar. "R-rur....tadi..itu.....kenapa?" Tanya Rahmat bingung. "Gapapa, kesel aja aku kamu di ejek mulu." Kata Ruri. Muka Rahmat memerah. Rasa kesal Ruri masih belum puas, ingin rasanya dia membalas perbuatan mereka. Ruri kemudian melepas hijabnya. "Toilet dimana mat?". " 3 kamar sebelah kiri ada 2, di atas ada 2, ditempat cowok2 berisik td, lurus dikit ada kmr mandi jg". Sepertinya Ruri tau bagaimana cara membalas perbuatan mereka. "Anterin yuk". Pinta Ruri. "Kemana?". Tanya Rahmat. "Kamar mandi yg di deket monyet2 berisik td, aku masih kesel." "Mau ngapain sih Rur, udh biarin aja ih". Protes Rahmat. "Aku ga suka kamu di ejek2, sini!!" Ruri menarik tangan Rahmat yg sedang bingung apa yg akan dilakukan ukhti cantik ini. Ruri berjalan hanya mengenakan gamisnya. Rambutnya dia kibaskan agar menambah kesan sexy. Sontak para pria yg sedang berkumpul itu menoleh kearahnya. Masuklah Ruri ke kamar mandi. Dia jongkok di wc. Mulai mengeluarkan cairan kuning yg sudah tak tertahan lg. Samar2 Ruri mendengar lagi hinaan2 yg membuatnya semakin kalap. "masi ga percaya aku cuk cowo dekil kaya gitu dapet cewe putih cakep gitu". "Iya ya, pake dukun dimana dia?". "Tuh liat di depan, mana cewenya bawa mobil lg, kok bisa cowok model begini dapet cewe cakep bin tajir, udah fix dukun ini mah". Rahmat hanya diam tertunduk lesu. "Harusnya aku ga berharap banyak sama Ruri, udah bener Ruri menjauh dariku, kenapa aku berharap bisa milikin dia." Ingin rasanya rahmat memukul wajah mereka semua namun nyali dan skill beladiri rahmat tak mumpuni untuk melawan 6 orang sekaligus.
"SAYAAAANG, SINI DONG CEBOKIN" sengaja Ruri berteriak agar didengar oleh bajingan2 itu. "Ha? Apa?" Kata Rahmat bingung. "Ih siniii masuk, cebokinnn". "Eh emmm i-iya iya". Byuuur byuuurrr. Suara kucuran air dari gayung yg membasahi kelamin Ruri. "PAKE MULUT DONG SAYANG, JANGAN TANGAN DOAAAANG!!" "AAAHHHHHHH ENAAAK AAAAHHHH, MASUKIN LIDAHMU CINTAKU" Lanjut Ruri. Rahmat menuruti apa kata Ruri. Dia jilat memek Ruri dengan penuh nafsu. Dia lampiaskan semua imajinasinya tentang Ruri yg sudah lama ini dia pendam. Ruri mengangkat 1 kakinya agar Rahmat bisa lebih leluasa melumat vaginanya. "AAAAHHHH AH AH ENAK, GELII...TERUS BABY UGHHH". Tangan Ruri mulai meremas-remas payudaranya dari luar gamisnya. Dia pijat2 kedua bulatan daging itu. "TERUS SAYAAANG AAHH, AAAHH MAU PIPIS LAGI" Teriak Ruri masih berusaha membuat mereka iri. Seketika ke 6 pria itu menghentikan aktivitasnya sambil menyimak desahan demi desahan yg Ruri lontarkan. "AH AH AH GK TAHAN SAYANG LIDAH KAMU... ITU... AH...AKU KELUAAARRRRRR".
Rahmat memejamkan matanya sambil menganga siap menerima cipratan cinta Ruri. Ruri langsung terduduk lemas di lantai yg basah. Crrrttt crrt cairan cintanya masih keluar. Entah kenapa membuat orang lain terangsang juga membuat libido Ruri semakin tinggi. Serasa seluruh hormon endorfin membanjiri tubuhnya. Untuk sekejap dia lupa akan masalahnya, kenikmatan, kesenangan dan rasa lega mengisi pikirannya. Seperti memberi efek candu, Ruri ingin lebih. Dia ingin membuat orang lebih terangsang lagi. "Balik kamar yuk." Ajak Ruri. "Eh bentar". Ruri mengambil air dengan gayung, mengguyur gamis bagian dadanya. Otomatis payudara bulat dan puting mungilnya terlihat jelas. Dengan gamis yg basah mereka berjalan berdampingan menuju kamar kos Rahmat. Saat mereka berada tepat di depan para pria berisik itu Ruri menggigit karet gelang, mengangkat kedua tangannya dan mengumpulkan rambut belakangnya jadi 1. Gamisnya pun tertarik, dada nya semakin terpamerkan dihadalan 6 berandal itu. Mereka hanya bisa menelan ludah, terpaku menatap keindahan ciptaan-Nya. Rambut halus di leher Ruri menambah kesan seksi ketika dia mengikat rambutnya.
Cklek klek, pintu kos tertutup. "Kamu ada sarung ga?". Rahmat menyodorkan sarungnya. Ruri menanggalkan gamis basahnya, kini dia telanjang bulat.
Ruri keluar kamar dengan mengenakan kemben sarung yg tergulung hingga berada 15cm di atas lutut. Dia lempar baju gamisnya ke tali di depan kos yg memang diperuntukkan untuk menjemur pakaian. Ketika Ruri berjinjit untuk menggantung gamisnya, kembennya terangkat. Bongkahan pantat dan vagina mulusnya terlihat jelas. Ke 6 pria tadi makin ngaceeeeng melihatnya. Ruri melirik ke arah mereka. 6 pasang bola mata memelototinya. Entah setan darimana yg hinggap di Ruri, tiba-tiba ide gilanya muncul. Dia menjatuhkan cincinnya, kemudian berpura2 sedang mencari cincin itu. Ruri berjongkok menghadap mereka. Samar-samar terlihat belahan vagina Ruri disetiap gerakannya. Ruri membelai rambutnya, menariknya kebelakang telinganya. Suatu gerakan yang membuatnya terlihat semakin seksi dan menggairahkan. Sadar sedang diperhatikan, gairah libido Ruri pun terus meninggi. Ruri mengangkang dan melihat kebawah, seolah-olah mencari sesuatu dibawahnya. Kedua kakinya sengaja dia lebarkan, vaginanya pun semakin terlihat, daging berwarna pink itu terlihat lezat di mata 6 pria tersebut. "nah ini dia." aktingnya masih berlanjut. dia memasang cincin itu dijari lentiknya lalu berjalan masuk ke kamar kos Rahmat. "bener kata sari....seru banget pamer badan ke cowo2" kata Ruri dalam hati.
"Kamu kenapa sih Rur, aneh banget dari tadi? sengaja ya kamu godain dan pamer badan ke mereka?" tanya Rahmat. Ruri mengunci pintu kamar, membuka tirai jendela sebelah kanan. Ruri mendorong tubuh Rahmat hingga telentang di karpet. "hehehe, sini mat gantian kamu aku bikin keluar" jawab Ruri yg lalu melahap bibir Rahmat dan menarik tangan Rahmat lalu menggiringnya ke vaginanya. "mmm ehmmmm Rurrr....ruur bentar, katanya mau tobat." kata Rahmat. "udah nikmatin aja mat, aku lagi horny banget....anggep ini yg terakhir kita ngelakuin ini, kamu minta apa aja aku turutin untuk saat ini." jawab Ruri sambil kembali melumat bibir Rahmat. "Pegang mat" perintah Ruri agar rahmat menyentuh vaginanya. Ruri nungging, vagina dan lobang pantatnya terlihat dari belakang. "mat, mau aku dudukin ga?" tanya Ruri. "apanya?" Rahmat bingung. "gini.....nah jilatin mat....ooohhhh uhhh enak sayang" Kata Ruri yang tiba2 menduduki wajah Rahmat. "ih, uuuhhh, r-r-rahmat sayang ooohhh geli...enak" Pertama kali Ruri merasakan lobang pantatnya dijilat. Jilatan memutar rahmat berikan di lobang pantat Ruri, kembali ke vaginanya, bergantian lagi ke pantatnya terus begitu hingga Ruri terus mendesah merasakan nikmat. Kemben sarung yg ia kenakan ia lempar ke kasur. Ruri berbalik menghadap ke pintu. Dia membungkuk ke selangkangan Rahmat. Kini posisi mereka 69. Ruri memlorotkan celana kolor Rahmat sehingga penis tegangnya mengacung ke atas siap untuk di lahap. slurrppp sluurppp. mulut vs kelamin mereka saling beradu memberikan kenikmatan, desahan pun semakin riuh menggema ke seluruh sudut kamar kos 3x4 itu. Aksi Ruri semakin binal tidak seperti ukhti polos yang terlihat dari pakaian sehari2nya. Jilatan2nya ke batang rahmat seperti menjilat batang es krim. Kemudian mengulum kepala penisnya, bak lonte yang sudah profesional. Tak lupa tangan lentiknya membelai dan menggelitik buah zakarnya. Ruri melirik ke arah jendela yang tirainya sengaja dia buka. Sesuai dugaannya ke 6 pria itu mengintip dari sana. Ruri tersenyum jahat. Kulumannya semakin dia percepat, kepalanya naik turun. "ah ah ah....Rur jangan cepet2 nanti keluar ooohhhh, enak banget ah". Ruri merubah posisinya dengan cepat, dia mencium lagi bibir Rahmat sambil menggoyangkan pinggulnya agar vaginanya bergesekan dengan kepala penis Rahmat. Tentu saja posisi nungging Ruri membuat vaginanya terlihat jelas dari jendela. "Rahmat sayang, mereka yg ngatain kamu tadi lagi ngintipin kita....kita bikin mreka iri sama kamu" bisik Ruri lirih. Rahmat hanya terdiam menikmati pelayanan eksklusif Ruri. Ia turun ke dada Rahmat, lidahnya menggelitik puting kiri Rahmat, dan jari telunjuknya menggelitik puting kanannya. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya agar kelamin mereka bisa terus bergesekan. uhhh ahhh ehmmmmmmm. Rahmat terus mendesah.
Sini sayang, Ruri duduk selonjor menghadap jendela. Tubuh mulus seksi telanjangnyapun terlihat dengan jelas dari jendela. "sini nenen dulu sayang" kata Ruri. Kalimat itu membuat beberapa dari mereka yg mengintipnya langsung memegang selangkangan dari luar kolornya. Seperti sedang menyusui bayi, Ruri melihat Rahmat yg berbaring dipahanya sambil menghisap payudara kirinya, dan tangan Rahmat yg sedang asik sendiri memainkan payudara kanan Ruri. Tangan kiri Ruri menopang kepala Rahmat agar sedikit terangkat, tangan kanannya membelai kepala Rahmat. Persis seperti bayi yang sedang menyusu, dan ibunya yang menunjukkan rasa sayang ke anaknya. "ehmmm...hm m, terus sayang, isep terus ahhh...enak banget sayaaang, hm m teruussss..." Kalimat2 yang membuat siapapun yg mendengar dan melihat bokep live itu semakin ngaceng. "AH GA TAHAN AKU COK". kata 1 pria yg melihat adegan mereka kemudian pergi menuju kamar mandi. "uughhh udah sayang, memek aku gatel banget nih, garukin pake kontol kamu dong". kata Ruri. Posisi mereka berubah lagi, Ruri tidur telentang tampak samping jika dilihat dari jendela. Dia angkat kedua kakinya dan membukanya lebar2. Rahmat tak langsung memasukkan penisnya, dia masukkan dulu jari tengahnya sambil lidahnya mencari klitoris Ruri. "uuhhh ahhh s-s-sayang ah enak banget aduuh". Salah satu pria yang melihatnya sampai menjilat bibir bawahnya. Ingin rasanya dia bergabung diaktivitas yg mereka lakukan. "Pengen masuk aku cok ah, ayo perkosa aja tu lonte". "sssttt jangan berisik ah, klo mereka tau bisa bubar ni bokep live, udh nonton aja dulu". Kata pria yang lain.
"s-sayang aku mau keluarrrrrrr ahhhhh". Desah Ruri. "ga tahan lagiii aahhhhh" Ruri menggeleng-gelengkan kepalanya, matanya terpejam, bibirnya membentuk huruf O, pinggulnya terangkat. crrtttt, Rahmat menempelkan mulutnya dalam keadaan terbuka ke vagina Ruri sehingga cairan orgasme Ruri semua tersemprot masuk ke mulut Rahmat. Ruri mengatur nafasnya. Rahmat menarik mundur badannya sambil me-lap bibirnya dengan tangannya. "ahhh" katanya seperti sudah menyruput secangkir kopi. "oooohhh, seger banget itu pasti" "iya bro, jadi pengen tau rasanya, kayanya enak" "iya nih jd penasaran rasanya apalagi dari cewek cantik kaya dia, aku juga mau kali". "Kalian ga pernah ngewe apa? Masa gatau rasanya". 3 dari 5 pria itu menggeleng.
Dialog mereka sebenarnya terdengar, namun Ruri dan Rahmat berpura2 seperti tidak ada orang yang melihatnya. Vagina Ruri yang sudah basah kuyup langsung ditusuk oleh kontol Rahmat yang sudah sangat tegang. "UUAAHHHHHHH, MENTOKIN SAYANG, ENAAK" Kata Ruri sedikit kencang. Rahmat menekan pinggulnya seperti perintah tuan putrinya itu. Ruri semakin mendesah dan menggelinjang kenikmatan. Perlahan pinggul Rahmat bergerak maju mundur. Ritmenya semakin cepat dan semakin cepat kemudian melambat lagi, dipercepat lagi. 5 menit dengan posisi itu. Rahmat meminta untuk berganti gaya. "sayang ganti gaya yuk, pengen doggy berdiri". "eh boleh, enak tuh" sahut Ruri. Ruri menghadap ke jendela. Badannya bungkuk kedepan, kedua tangannya di tarik oleh Rahmat. Kembali Rahmat melancarkan serangan penisnya ke vagina Ruri. plok plok plok, suara paha Rahmat yang bertabrakan dengan pantat dan paha Ruri. Sodokan demi sodokan terus Rahmat berikan sehingga badan Ruri bergerak maju mundur juga. Payudaranya yang menggantung terus berayun kedepan kebelakang. Pria2 yang mengintip itu melotot dan melongo melihat payudara indah yang terus berayun itu. Rahmat memerintahkan Ruri untuk bertumpu kusen jendela agar tangan Rahmat bisa leluasa meremas payudara tuan putri sambil menggenjot vagina nikmatnya. Pria yang melihatnya pun kaget, jarak antara mereka dan Ruri hanya 20cm dan dibatasi kaca. "eh ini kaca gk kliatan apa dari dalem? kok malah dideketin ke kita sih". "gatau, kayanya yg masang kebalik deh, harusnya kan ga keliatan dari luar, bukan dari dalem". "ngapain kalian mikir ginian sih, udah tonton aja, jarang nih bisa liat cewe cantik telanjang"
"ahhh sempit banget memekmu sayang, enak....udah cantik, putih, seksi, memeknya sempit. Cowo mana sih yg ga mau nyobain tubuh indahmu ini. nih rasain." kata Rahmat sengaja membuat pria2 itu iri. plak plok plak plok. Dorongan pinggul rahmat semakin kencang. Tangan Ruri pun sampai hilang kekuatan. brukkk. Tubuh Ruri menempel dikaca. Pipi dan payudaranya tertekan ke arah kaca jendela. "eh iya nih kayanya ga keliatan dari dalem deh, smpe nempel gini". temannya tidak menghiraukan pria yg berkata itu. Dua pria menjilat kaca membayangkan bisa menjilat payudara Ruri secara langsung. Bibir mereka dan payudara Ruri kini hanya terpisah oleh kaca 0.5cm. "ah ah aahhhh.. terus sayang aku mau keluar lagi nih" kata Ruri. "siap cantikku" jawab Rahmat. Masih terus menggenjot tubuh Ruri. Tangan kiri Rahmat menjambak rambut Ruri dengan keras hingga kepalanya ikut tertarik kebelakang dan tangan kanannya menampar-nampar pantat kenyal Ruri. Pinggul Rahmat masih menekan tubuh Ruri ke kaca agar payudaranya bisa terus dilihat jelas oleh pria2 itu.
Rr : "ah ah...Rahmat sayang sakittt, udah."
Rh : "DIEM, katanya mau nurut"
Rr : "t-tapi,s-sakiiittt ahhh ah"
Rh : "sakit apa enak"
Rr : "e-enak ahhh a-akuu....ke...lu...arrrrr uugghhhhh"
Kaki Ruri bergetar, Ruri tersungkur dengan kondisi penis masih tertancam tak terbegeming. huh huh huh. Ruri mengatur nafasnya lagi. Rahmat masih terdiam menikmati semprotan cairan vagina hangat Ruri ke kepala penisnya. crttt......crrrttt.... crrrrrrrrrrrrtttttt. Terasa cairan cinta Ruri sudah keluar semua. Rahmat kembali menggenjot tubuh Ruri. kini posisi mereka doggy dibawah. Rahmat menarik payudara Ruri agar tubuhnya terangkat. Terus meremas payudaranya dengan kencang. Puting Ruri ditarik-tarik kedepan hingga melar seperti karet. Perlakuan Rahmat semakin kasar kali ini. Dia tampar-tampar payudara Ruri keras sekali hingga memerah. Ruri memejam dan menggigit bibir bawahnya. Sakit, tapi entah kenapa Ruri menikmati permainan kasar Rahmat. Melihat Ruri tak melakukan tindakan pencegahan atas apa yang rahmat lakukan, dia merasa Ruri menikmati perlakuan kasar yang dia berikan. Rasa gemas rahmat bertambah. Dia tampar payudara Ruri dari bawah dengan keras hingga memantul ke atas. Dia tampar lagi dari atas, dari bawah terus bergantian. Payudara Ruri semakin memerah. Tamparan Rahmat belum berhenti karena Ruri menunjukkan respon tidak merasa kesakitan. Rahmat remas lagi payudara itu sangat keras seperti mainan squishy, dia tampar lagi, remas lagi, tampar dari atas, tampar dari bawah sambil terus penisnya menggenjot vagina Ruri. Masih belum menunjukkan respon apa2. Ruri masih bisa menahan rasa sakitnya dan menikmati ini hingga.... bukkk bukkkkk. Bogem mentah ke arah payudara Ruri Rahmat lancarkan bergantian kanan kiri seperti petinju yang sedang meng-uppercut lawannya. "AHHHHHH" Ruri tak sanggup lagi menahan sakitnya. Dia tersungkur lagi sampai-sampai kepalanya berada di lantai. Tangannya memeluk kedua payudaranya yang terus berdenyut kesakitan. "SINIII, AKU BELUM SELESAI" Rahmat menjambak lagi rambut Ruri hingga tubuhnya terangkat lagi. Payudaranya terlihat lagi oleh pria2 dari luar jendela. Tampak bertambah besar dengan warna yg memerah. Seperti membengkak karena uppercut keras yg rahmat berikan tadi. Genjotan Rahmat semakin kencang. "uuuhhhhh aaaahhhh" dia mencabut penisnya. "MANGAP KAMU". Ruri menghadap Rahmat. Dia buka mulutnya sesuai perintah tuannya. Rahmat mengocok penisnya mengarah ke wajah Ruri. crot crooot crrrooottt. sperma nya tersembur ke dalam rongga mulut Ruri. Ada yg muncrat ke mata, hidung, pipi Ruri. "TELEN". perintahnya lagi. Ruri menelan sperma Rahmat sambil memejamkan mata. "coba mangap, aku pngn liat udah ditelen blom". Ruri menganga ke hadapan Rahmat. "hihi bagus sayang" puji Rahmat.
Dua sejoli itu langsung terkulai lemas di kasur setelah pertempuran keras tadi.
Rr :"huh huh huh, e-enak banget sayang, tapi susuku sakit".
Rh : "maaf Rur aku kelewat gemes sama kamu, kamu juga enak banget...masih sakit?".
Rr : "i-iya, tapi gpp kok, enak banget tadi srius."
Rh : "kamu janji mau nurutin apapun kataku hari ini kan?"
Rr : "emmm i-iya...kenapa? mau lagi"
Rh : "iya, sampe malem ya? mau?"
Rr : "maksudnya? kita ngewe sampe malem?"
Rh : "emmm...mau gk?"
Rr : "tp jangan kasar lagi ya, kesakitan aku mat kalo ditampar2in smpe malem...gila apa"
Rh : "engga kok...mau engga nih?"
Rr : "mau dong dienakin sampe malem hihihi"
"Wih bro, aku juga mau ngewein cewe model begitu smpe malem, jangankan sampe malem, 3 hari 3 malem juga ayo". "halah kaya kuat aja badan kau tu". "pake obat kuat lah, jangan sampe cape kalo ngewein bidadari kaya dia mah" "udah kita dobrak aja ni pintu ayok ga tahan aku cok pengen merkosa tu cewe" . ke 5 pria itu pun berdiri bersiap2 menghadap pintu. pria yang dari kamar mandi tadi kembali. "woi mau ngapain kalian? belom kelar live actionnya?" . 1 Pria menempelkan telunjuknya ke bibir memberi kode untuk jangan berisik. "eh mau ngapain ini? mau dobrak masuk?" kata pria yg baru kembali dari kamar mandi tsb.
krek, ngieeek. ke 6 Pria itu panik tiba-tiba pintu terbuka. "MAU NGAPAIN KALIAN?" bentak Rahmat. "emmm anu engga kok mat. ini anu". "apaan ana anu ana anu." kata Rahmat. "k-kita mau minta maaf udah ngejek2 tadi". "udah jujur aja kalian mau merkosa cewe ku kan? suara kalian udah aku rekam di HP...nih, bisa nih buat bukti percobaan penganiayaan dan perkosaan ke polisi" kata Rahmat sambil memutar rekaman dialog mereka tadi. "eh i-iya mat santai mat. sorry2 banget nih kita bcanda aja tadi". "baris dulu kalian" perintah Rahmat. Mereka nurut karena barang bukti ada ditangan Rahmat. Ke 6 Pria itu pun berdiri sejajar di depan kamar Rahmat. BAAK BUUK BAAK BUUK. Rahmat memukul perut mereka bergantian sampai ke 6 pria itu tersungkur menahan sakit. "Itu buat bacotan kalian tadi. Diem kalian dibawah..kalo sampe coba2 ngroyok, cewe ku udah siap ngerekam buat bukti tambahan...ngerti?". "ng-ngerti m-mat...uhhh" kata mereka kesakitan. "Yaudah. kalian sange sama cewe ku? mau merkosa dia? JAWAB JUJUR" bentak Rahmat lagi. "i-iya mat, s-sorry banget...cewe mu cantik banget mat".
"yaudah sana, tuh dia udah nungguin didalem". Kata Rahmat. Mereka bingung "hah, maksudnya? apa nih?" tanya salah satu pria tsb. "katanya pengen ngewein ceweku? ga usah kalian perkosa tuh kalian pake aja di dalem, dia udah nungguin". Salah satu pria yang sedang kesakitan merangkak menuju pintu melirik ke dalam kamar. Terlihat Ruri tersenyum sambil melambaikan tangan. "sini mas, kliatannya pengen banget gitu ngewein aku. yuk sampe malem"
================
Ke 6 Pria itu merangkak masuk kamar sambil memegang perut mereka yg kesakitan. Sebut saja ke 6 pria itu Angga, Burhan, Candra, Dimas, Eko, dan Farhan. "Masih sakit ya?" tanya Ruri. Mereka mengangguk. "yaudah kalian enakin dulu, aku mau ke kamar mandi dulu bersih2." kata Ruri. "Iya kak" jawab mreka. Ruri menaruh bantal yg menutup tubuhnya dari tadi. Tubuh telanjangnya pun terlihat lagi oleh mereka. Ruri berdiri mengambil handuk Rahmat kemudian melilitkan ke tubuhnya. Ke 6 pria itu masih melongo melihat setiap detik aktivitas Ruri. Untuk sekian detik rasa sakit mereka teralihkan oleh body Ruri. Dia lanjut berjalan menuju kamar mandi. "Sekarang waktunya aku yang balas dendam hahaha" batin Ruri dalam hati.
Angga : "deg2an aku cuk. masih gk nyangka aku bisa ngewe in cewe cantik kaya gitu"
Burhan : "sama anjg, aku blm pernah ngewe, skalinya ngewe sama cewe spek bidadari gini. ini serius ga si? bkn mimpi kan?"
Dimas : "kita liat aja dia balik ga dari kmr mandi, ato malah kabur"
Sambil berusaha menghilangkan rasa sakit dan menunggu Ruri kembali dari kmr mandi. Mereka saling bercerita tentang sejauh apa kenakalan yg pernah mereka lakukan. Burhan, Eko, Farhan hanya anak polos yang 'sok jago' karena dari kecil kebetulan berteman dengan preman2 sekolah, untuk urusan sexual dari wanita mereka semua gagal total. Dari segi fisik tidak menarik, khas jamet kabupaten. Angga, pernah melakukan sex dengan mantannya yg jika dibandingkan dengan Ruri jelas spek kalah jauuuuhhh. Burhan dan Candra? mentok ciuman. ke 6 pria kurus berkulit gelap itu tak ada yg menarik. Jikat di ibaratkan, mereka itu seperti pemuda2 yg biasa ada di balap liar pinggiran. Sangat kontras dengan Ruri yg sangat terawat.
"eh maaf ya udh bikin kalian nunggu, lama ya?". Tiba2 Ruri sudah masuk kamar dengan handuk masih melilit tubuhnya kemudian menutup pintu. Rahmat masih menunggu di bangku depan kamarnya sambil menghisap rokoknya dalam2. "gpp kok kak" kata Angga. Ruri duduk bersila di hadapan ke 6 pria itu. Hanya handuk yg melilit tubuhnya, dengan posisi Ruri yg duduk bersila jelas vagina indahnya terpampang dihadapan 6 pemuda itu. "Udah pernah sex sebelumnya? yg udah pernah angkat tangan coba" tanya Ruri sambil senyum berusaha mencairkan suasana. Hanya Angga yg ngacung. "hah? cuma 1? cupu amat mereka. Bacot doang keras kirain bandel beneran" Kata Ruri dalam hati. "lhoh cuma 1? brati yg lain ini pertama kali dong?". "i-iya kak" jawab mereka. Obrolan berlanjut agar suasana canggung agak sedikit cair. Selagi mereka ngobrol Ruri mendapati mata mereka sering sekali sesekali melirik bagian bawahnya, melihat dari sela2 paha dan handuk. Melihat vaginanya. "kalian liat bawah terus liat apa sih?" kata Ruri pura2 polos. "oh liat memek ku? blg dong gk usah lirik2 gitu ih, nih" Ruri mengangkang dan mengangkat kemben handuknya. Mata mereka melotot dan benjolan di bagian selangkangan mereka semakin terangkat. "kalian bawa HP ga? HP nya taro dulu, aku gamau ada yg rekam2 ya". Hanya Angga dan Candra yg bawa HP, segera mereka menaruh HPnya di atas meja. "emm....kak....boleh tanya ga?" kata Farhan. "iya? tanya apa?" jawab Ruri. "aku pengen tau rasanya jilmek dong, di bokep2 kan ada adegan itu, aku pengen tau". "weeeee kita2 juga mau woe, nyolong start aja lu" kata Eko. "udah2 gapapa, kalian buka baju dulu deh, masa mau ngewe ga ada yg telanjang gini, aku sama Farhan dulu....sabar yg lain pasti kebagian kok". Ruri langsung memposisikan dirinya, tangannya menopang tubuhnya kebelakang, kedua kakinya dia buka lebar2. "Sini farhan". Dengan rasa deg2an, penasaran dan ngaceng yang tak tertahankan. Farhan pelan2 mendekatkan wajahnya ke selangkangan Ruri. Kurang 5 cm lagi bibir farhan menempel ke vagina Ruri tapi dia hentikan. Dia hirup dalam-dalam aroma vagina wanita cantik itu. "hmmm wangi". katanya. Nafas Farhan berhembus. Hangatnya hembusan nafas Farhan membuat Ruri bergidik. Dia tarik kepala Farhan agar segera menempel ke vaginanya. "UUGHHHHh". desahnya. Kakinya dia Rapatkan agar menghimpit kepala Farhan kanan dan kiri. Farhan melakukan oral sex ke vagina Ruri seperti tutorial yang dia tonton di website2 porno langganannya. Ruri mengangkat pinggulnya dan menekan kepala Farhan bersamaan agar semakin menempel lah bibir jamet dengan vagina bidadari itu. Burhan dan Eko melakukan serangan tiba2 ke arah kedua payudara Ruri. Mereka buka lilitan handuk itu, melemparkannya entah kemana. Langsung mereka eksplor dada Ruri. Seperti mimpi yang jadi nyata, apa yang mereka tonton di video porno sekarang ada dihadapan mereka dengan cuma2. Burhan dan Eko remas payudara Ruri, menyentuh dan meraba pelan2 seluruh bagiannya. Aerolanya, putingnya, kulih putih dan daging kenyalnya. Semua mereka raba perlahan-lahan "seperti ini toh rasanya menyentuh payudara". Belum puas dengan sentuhan, mereka menghisap payudara itu bersamaan. Mengenyot puting Ruri, pelan2 mereka beri gigitan, kunyahan gigi para jamet itu membuat Ruri terus mendesah dihujani rasa nikmat. Angga Candra dan Dimas yang tidak dapat slot masih menunggu merokok bersandar di dinding kamar kos menunggu giliran mereka. "kok mau sih kak di ewe gratis? knapa ga jadi lonte aja lumayan dapet duit." tanya Dimas. "eehhhmmm e-ngga, a-aku l-l-lonteee nya Rahmat...ahhh" Jawab Ruri berusaha mengendalikan ucapan dan desahan. "Udah sering ya ngelakuin ini?" tanya Angga. "hm mh s-sama Rahmat...aaahh b-b-aru ini p-pengen ngrasain di ewe rame2 aah" kata Ruri berbohong. Ruri meminta mereka ber 3 berhenti sebentar. "bentar ya gantian." kata Ruri.
Ruri melambaikan tangan memberikan kode panggilan kepada 3 orang yang masih menunggu giliran. Dia memerintahkan mereka ber 3 berdiri dihadapannya. "alaaah kontol kecil gini sok keras banget bacotnya" batin Ruri. Dia hisap batang mereka ber3 bergantian. Farhan dan yang masih memendam rasa nafsu dan penasaran melihat ada slot kosong di dada Ruri. Dia dekap dan remas 2 daging kenyal itu dari belakang. Ruri dari awal memang sudah menyiapkan rencana untuk membalas perkataan mereka kepada Rahmat. Dia keluarkan semua skill 'blowjob' yang dia miliki. Pertama ke kontol Angga yang katanya sudah pernah melakukan sex. Dia jilat buah zakarnya, lidahnya dia gerakkan dengan cepat menggelitik buah zakar Angga. Belum selesai disitu lidahnya berjalan perlahan dari buah zakar menuju lubang kencing Angga. Sampai dilubang kencingnya, Ruri jilat lagi bagian itu kemudian memasukkan seluruh penis Angga kedalam mulut nya. "AHHHHHH" Desah Angga saat merasakan hangatnya mulut Ruri ditambah penisnya yang terlumuri oleh air liur wanita cantik itu. Tangan Ruri tidak tinggal diam, dia kocong terus penis Candra dan kepala Ruri yang dengan cepat bergerak majumundur memberikan pelayanan ke penis Angga. "KAAAKKK UDAH KAK AKU MAU KELUAR KAAAKKK, ADUUUH ENAK, CABUT DULU DONGG" Teriak Candra. Ruri tak menghiraukan perintah mereka. Siapa mereka berani memerintah Ruri. "AAH AKU JUGA, KAAAK BRHENTI BENTAR DONG" teriak Angga. Ruri justru melakukan kebalikannya. Dia percepat lagi gerakan kepalanya, sambil lidahnya tak henti menggelitik penis Angga, ditambah tangannya yang terus mengocok penis kotor itu. "aaahhhhh". crooottt.... Sperma Angga keluar di mulut Ruri. Dia telan sperma itu lalu menganga dihadapan Angga memamerkan kalau spermanya sudah Ruri telan habis. " huh huh huh" Angga mengatur nafas, kakinya lemas, dia terduduk. 1 KO. Ruri lanjut lagi ke Candra yang sudah memberikan tanda keluar. Mulutnya berpindah target, dia lakukan hal yang sama kepadanya. Tangannya kini bergantian mengocok penis Dimas. Tak sampai 1 menit Candra melontarkan spermanya. 2 KO. Sekarang Dimas, Ruri kocok penis dimas dengan payudaranya. Ruri himpit penis itu dengan payudara kenyalnya. Penis Dimas yang sudah ngaceng dari awal Ruri datang pun tak melakukan perlawannan, hanya dengan beberapa kocokan saja penis Dimas sudah mengeluarkan lahar hangat ke payudara Ruri. 3 KO. Ruri mengambil tisu untuk membersihkan payudaranya dari sperma Dimas agar 3 orang yg belum orgasme bisa mengeksplor payudaranya tanpa rasa jijik oleh sperma temannya. "ih gimana sih udah pernah ngewe malah crot pertama" komen Ruri sambil mengelap payudaranya. Angga merasa tersinggung oleh kata2 Ruri. Dia masih mengatur nafasnya kemudian berjalan keluar menemani rahmat merokok di teras kos. Ke 2 temannya yang sudah KO masih terduduk lemas bersandar di tembok. "ini mah yg enak kalian doang, aku engga, belom di ewe udah lemes 3 orang ah lemah, yuk mas yg belum keluar sini entot aku" lanjut Ruri. Ruri telentang di kasur mengangkat kakinya. Vaginanya terbuka lebar memperlihatkan daging pinknya. Mereka ber 3 bingung siapa yg mau mengawali. "udah buruan ayok, siapa dulu terserah, ntar jg kebagian semua". perintah Ruri. Farhan yg memang terlihat paling penasaran dalam hal ini inisiatif menyerang Ruri terlebih dahulu. Dia arahkan batangnya ke vagina Ruri. blessss masuk. Ruri ingin mendesah namun dia tahan. Farhan goyang2kan pinggulnya pelan2, berusaha merasakan setiap gesekan kulit penis dan dinding vagina Ruri. "udah masuk belum mas?" kata Ruri sambil melihat kebawah. "oh udah ya, gaberasa soalnya" komentar Ruri. Farhan yang kesal dengan kata2 Ruri segera mempercepat gerakannya. Niat ingin memberikan Ruri rasa sakit malah menjadi senjata makan tuan, belum ada 2 menit berselang, Farhan sudah memberikan tanda2 ingin keluar. "EH jangat keluar di dalem" kata Ruri. Farhan berusaha memegang pinggul Ruri. Dia ingin menghamili wanita itu. Namun Ruri bergerak cepat. Dia cabut pinggulnya hingga penis Farhan terlepas. Dia hisap penis itu agar keluar di mulutnya. 4 KO. "yukk next" kata Ruri. Tersisa Burhan dan Eko. "kak Doggy dong" kata Eko. Ruri menurut. Eko mengarahkan penisnya ke vagina Ruri, dia sodok vagina Ruri dari belakang. Terlihat lekukan tubuh Ruri semakin membuat Eko terangsang hebat. Burhan mengambil posisi didepan Ruri. Ruri paham. Dia membuka mulutnya agar Penis Burhan dengan mudah menyelinap masuk ke rongga mulutnya. Sodokan depan belakang mereka berikan kepada Ruri. plak plak plak suara tabrakan antara paha dan pantat Ruri menggema ke seluruh sudut kamar. Sama seperti yang lain, tak butuh waktu lama, Eko memuncratkan sperma nya ke punggung Ruri. Burhan menyusul ke mulut Ruri. 6 KO.
3 Pria sudah selesai dengan orgasmenya menunggu didepan kamar merokok santai dengan Rahmat. Spertinya hubungan mereka sudah membaik. Beberapa menit kemudian disusul 3 Pria keluar dari dalam kamar. Ruri masih membersihkan diri. ke 6 Pria itu sangat kesal sekali saat itu, harga diri mereka seolah diinjak2, mental mereka hancur oleh kata2 Ruri. Ruri kembali mengenakan kemben handuknya sambil keluar dari kamar memberikan ekspresi badmood. "ah gimana mau sampe malem. belom ada sejam udah tepat semua 6 orang huh, masa lebih lama ngewe sama kamu sih daripada 6 orang ini, mana barangnya kecil semua lagi ga ada rasanya". kata Ruri kepada Rahmat sambil mengambil gamisnya di jemuran kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan noda sperma dari para jamet itu. Rahmat tertawa bangga. Sebaliknya, ke 6 Pria itu kesal dengan kata2 Ruri. "gimana si kalian, dikasi gratis kok disia2in" komentar Rahmat. "mat.....2 minggu kedepan aku sama yg lain bakal patungan buat biayain makan, rokok, sama bensinmu, tapi kali ini kasi kita kesempatan buat bebas nglakuin apa aja ke lonte mu itu" kata Angga yang sepertinya sosok alpha di golongan mereka. Rahmat berfikir sejenak "ini terakhir kali aku bisa nglakuin ini sama Ruri, gimana biar ini berkesan banget ya" batin Rahmat. "ayolah mat, kesel kali aku denger bacotan lontemu itu". lanjut Dimas. "oke, asal aku boleh liat apa aja yg kalian lakukan biar aku bisa ngawasin takut2 kalian kelewat batas." lanjut Rahmat. "OKE DEAL."
===================
Ruri kembali ke kamar Rahmat dengan kondisi tertutup gamis dan hijab. Ke 6 pria itu sudah tidak ada disana. "Lho org2 td kmn mat?" Tanya Ruri. "Udah balik, capek katanya" sahut Rahmat. "Yaelah baru bntr doang lemes, bacot doang serem" kata Ruri marah. Ruri kembali ke kasur, dia rebahan sambil main hp.
Rh : "jadi....ini udh yg terakhir ya Rur?"
Rr : "emmm i-iya mat... Maaf ya mat"
Rh : "....."
Rr : " kok diem mat?"
Rh : " gpp rur, aku hormati keputusanmu, tapi kita ttp bisa temenan kan?"
Rr : "bisa laah...kita tetep bisa jadi temen baik, kok, kamu kalo butuh apa2 kan tingg.....mmmm emmmm"
Tiba2 ke 6 pria itu masuk dan langsung membungkus kepala Ruri dengan karung.
"Kita bawa dulu mat" kata salah satu dr mereka. Rahmat terdiam. Jiwanya seperti saling mendebat dirinya sendiri. Disatu sisi Rahmat sayang dengan Ruri, sesekali terlintas bayang2nya wajahnya, senyum manisnya, keramahannya, kebaikannya. Namun disisi lain dia kesal ini adalah terakhir kali dia bisa menyetubuhi si cantik Ruri.
Ruri diseret menuju kamar Burhan. Mereka melempar Ruri ke kasur palembang dikamar tsb. Tak lupa mereka ikat tangan Ruri kebelakang. Mereka buka karung yg membungkus kepala Ruri. "Bwaaah, huh huh. Mau apa kalian? Bukannya tadi udah aku kasi jatah...haa?" Ruri kebingungan, dimana ini, apa lagi yg ingin mereka lakukan. Bluuupp. Celana dalam Pria tiba2 menyumpal mulut seksinya. "Sstt ssstt, tenang nona cantik, tadi kamu bilang ga puas sama kita2, nah kali ini kita bikin kamu puas se puas2nya hahaha" kata Angga sambil tertawa. Angga memberikan kode dengan gerakan kepala kedepan seperti memberikan perintah ke teman2nya. Mereka langsung paham, ikatan tangan Ruri dikaitkan ke sebuah kail besi yg biasa digunakan untuk menderek mobil.
Tali dari kail itu terikat ke ventilasi belakang kamar kos. Posisi Ruri setengah berdiri bertumpu pada lututnya. Tangannya terikat kebelakang yg dibagian simpulnya terkait ke kail besi. "Tunggu sini ya nona manis" kata Angga sambil mengedipkan 1 matanya kemudian menutup pintu kamar dan menguncinya dari luar. Terdengar langkah kaki pria2 itu berjalan menjauh entah kemana. Ruri mencoba melepaskan ikatannya. Dia nenggerak2kan tangannya, mencoba melepaskan ikatan itu dari besi trlebih dahulu. Namun usahanya tak membuahkan hasil. Kondisinya ter-skak mat. "Huhuhu apa lagi yg akan aku alami kali ini. Kenapa aku selalu berakhir sial seperti ini." Batin Ruri diiringi airmata yg menetes di pipi.
Harusnya aku hentikan berhubungan dengan Rahmat. Seandainya saja aku tidak melakukan hal itu lg. Kenapa....kenapa aku jd mudah berhubungan intim dengan pria yg bukan muhrimku? Apakah ini azab atas apa yg aku perbuat selama ini? Seandainya aku benar2 tobat kemarin, seandainya aku berhenti melakukan sex. Ya tuhan aku benar2 ingin berhenti dari ini semua. Aku menyesal, sangat menyesal sekali sudah melakukan semua perzinaan selama ini.
Penyesalan memang selalu datang belakangan. Tangis tulus Ruri yg ingin bertaubat pun tak berarti apa2.
Setengah jam berlalu. Terdengar langkah kaki beberapa orang mendekat ke arah kamar kos dimana Ruri terikat. "Jadi gimana pak? Deal?" || "Saya lihat dulu, kalau saya cocok sama dia ya deal, kalau engga...yaaa mohon maaf, gabisa" || "ah bapak, kalau bapak liat barangnya saya yakin ga bakal nolak, 10/10 nih pak, perfect hahahah"
"Ha? Apa ini? Mereka mengajak siapa? Aku mau diapakan?" Ruri bertanya2 dalam hatinya.
'Krek klek, ngeeeeeek'
Pintu terbuka. "HAA? SIAPA ORANG KERDIL INI?" Ruri terperanga kaget. Matanya melotot, mulutnya yg tersumpal celana dalam tak dapat menutup sempurna, air liur menetes dari bibir bawahnya. Bapak2 itu pun turut terdiam kaget. "Gmn pak?" || "C-cantik banget, oke deal, kos gratis 2 bulan buat kalian".
"Ha??? A-a-ku dijual ke orang ini?? Yg bener aja".
Bapak itu melangkah mendekati Ruri. Sebut saja Pak Mahfud. Ekspresi Ruri semakin menunjukkan rasa jijik dan gelinya. Tangisannya semakin menjadi. Airmata mengalir deras di pipinya. Burhan mendekat, mengambil celana dalam yg menyumpal mulut manis Ruri. Kemudian memakainya. "Aaahhh angeeettt. Liur cewe cantik nih" katanya diikuti tawa teman2nya. Melihat bibir Ruri sudah leluasa, segera Pak Mahfud menciumi bibir Ruri sebelum dia teriak. Kepala Ruri berusaha berontak agar bibirnya tidak menempel dengan bibir pria 'aneh' itu. Namun pria2 brengsek itu tak tinggal diam. Mereka memegangi kepala Ruri. Ruri masih berontak. PLAAAAAKKK. Tamparan keras mendarat di pipi Ruri. "KENAPA? JIJIK? IYA? Emang cewe cantik kaya kamu ini cocok di kasarin. Selalu memandang rendah orang2 seperti saya. Dari tadi saya liat ekspresi kamu seperti jijik liat saya. Sehina itu saya? Cuma mau disentuh sama yg ganteng? Udah merasa sempurna kamu ha? Sombong sekali. Liat sekelilingmu, kamu bisa apa? Kecantikan yg kamu sombong2kan itu gk bisa nolong. Dasar lonte!!" PLAAAAK. Tamparan di pipi kanan. "Baju doang berhijab, syar i, tapi di gilir 6 orang mau, kenapa sama saya gamau? HA???" BUKKK. Pukulan di perut Ruri.
Uhuk uhuk. Ruri terbatuk. Untuk ukuran manusia kerdil, pukulannya lumayan juga. "S-s-sakit pak, jangan, udah jangan sakiti saya. Tolong lepaskan saya, bapak mau uang? Saya kasi pak". "Uang saya sudah cukup, saya cuma mau apa yg kamu berikan ke mereka2 tadi. Kamu sudah mesum di tempat saya, mau saya panggilkan warga biar kamu diarak telanjang sama pacar kamu itu??". Seketika tubuh Ruri melemas. Kepalanya tertunduk lesu. Pak Mahfud mengangkat kepalanya, menjilati seluruh permukaan bibir Ruri. Tanpa balas, pandangannya kosong, tubuhnya melemas tak berdaya, seolah pasrah. Tak bisa dipungkiri memang Ruri jijik melihat pria itu, jangankan untuk bersetubuh, untuk jalan berdampingan saja ogah. Airliurnya pun tak dia telan, rasa jijik serta takut liur pria itu tercampur dengan liurnya hingga liur Ruri pun terus menetes ke lantai. Pasrahnya Ruri pun membuat Pak Mahfud semakin leluasa menggerayangi tubuh seksinya. Dia remas payudara itu dari luar gamisnya. Gemas dan aji mumpung, remasan Pak Mahfud semakin keras. Satu momen langka yg mungkin tidak akan bisa dia dapatkan lagi, pria sepertinya bisa menggerayangi wanita sempurna, kapan lagi? "Euhhhh ehmm". Ruri melenguh antara nikmat dan sakit.
"P-pelan pak, sakit". Pak Mahfud penasaran seperti apa onderdil ukhti cantik yg terbungkus rapi ini. Dia menyelinap masuk ke dalam rok gamisnya. Dia jilat apapun yg ada di balik rok itu, kaki, naik ke lutut, paha, semakin naik lagi hingga menuju ke pusat segala kenikmatan dan rasa penasarannya. Beliau hisap 2 daging yg berhimpitan membentuk 1 garis lurus itu. Lidahnya menyelinap lewat tengah membelah kedua daging itu. Uugghhh aaahh, Ruri melenguh panjang. Pria2 yg lain turut membantu memberikan Ruri rangsangan di bagian yg belum tersentuh. Ada yg mencium bibirnya, ada yg membuka gamis bagian dadanya. Serangan bertubi2 menyerang seluruh titik saraf Ruri yg membuatnya terus menggelinjang dan mendesah tiada henti. Pak Mahfud masih sibuk membasahi kelamin Ruri dengan ludahnya. Menghisap cairan vagina Ruri yg terus mengucur. hmmmm mmmhhh. Ingin berteriak, namun bibir Ruri tertahan bibir Burhan. Payudaranya sibuk digarap Angga dan Candra. Taklama, tubuh Ruri mengejang, bergetar dan dalam hitungan detik orgasme pun dirasakannya. Pak Mahfud yang sudah siap sedia dibawah menekan pantat Ruri agar vaginanya semakin menempel ke mulutnya. Glek glek glek....sluuuurrrppp aahhh. Cukup untuk menghilangkan dahaga pak Mahfud. Beliau keluar dari dalam rok Ruri. "Kalian keluar dulu, Saya mau duel sama dia" Perintah Bos kecil. Ke 6 Pria itu pun menuruti perintahnya. Ruri terbungkuk lesu, badannya masih tergantung ke ikatan kail. "nih isep". Ruri menoleh ke arah suara, didepannya sudah ada Pak mahfud yg berdiri tanpa celana. Tak disangka ukuran penis pria kecil ini justru 2x lipat ukuran pria2 tadi. "g-gede banget" kata Ruri dalam hati. Bibirnya seolah bergerak sendiri, perlahan-lahan terbuka otomatis. JLEB, Pak Mahfud mendorong penisnya masuk ke rongga mulut Ruri. Mata Ruri terbelalak kaget, ini penis terbesar yang pernah dia coba, mulutnya terasa penuh sekali seperti tak ada celah lagi. "AAAHHHH biasanya cuma bisa coli bayangin orang kaya saya disepong cewe cantik, sekarang jadi kenyataan, enak sekaliii....terus manis teruuusss". kata Pak Mahfud sambil menggerakkan kepala Ruri maju mundur. Body dan face pak Mahfud memang tidak bisa membuat Ruri bergairah, namun ukuran penisnya yang diluar dugaan ini yg membuat Ruri mau mengimbangi permainan beliau. Lidahnya bermain menggelitik batang penis Pak Mahfud. Pantas saja Pak Mahfud melolong nikmat. Kemudian beliau mencabut penisnya. Ludah Ruri menetes ke lantai. Pak mahfud mendekat ke wajah Ruri. "Saya masukin ya cantik? siap2". "hm mh" Ruri mengangguk. Memang dalam hati Ruri sangat ingin merasakan kontol terbesar yg pernah dia temui ini menjebol vaginanya, bagaimana rasanya. Pak Mahfud mengambil posisi di belakang Ruri, dia angkat Rok gamisnya. Ruri merasakan ada daging empuk yg menempel bibir vaginanya. Daging itu mendorong-dorong mencoba masuk namun kesulitan. dia buka kedua kakinya agar semakin mudah jalan masuk bagi daging itu. "hehehe pinter banget kamu cantik. tahan ya!!". Dengan susah payah akhirnya daging keras itu masuk juga. "OOOOOAAAAAAAHHHHHHHHHH" teriakan Ruri menggema ke sekeliling Ruangan hingga terdengan oleh 6 pria yg berjaga di luar. Pak Mahfud membiarkan penisnya berdenyut didalam, belum melakukan pergerakan. Dia membiarkan vagina Ruri terbiasa dulu dengan penis besarnya, terlihat betapa susahnya penisnya untuk masuk. Terlebih lagi dia ingin merasakan pijatan dinding vagina Ruri yg berdenyut memijat batang penisnya. "siap ya? saya genjot nih". Pinggul pak mahfud bergerak maju mundur perlahan-lahan. Dia memberikan tempo lambat dulu namun semakin cepat dan semakin cepat hingga Ruri tak henti2 berteriak. Dia melambatkan lagi gerakannya. Memberikan Ruri celah untuk mengatur nafas. Kemudian perlahan-lahan dipercepat kembali. "OOOH AHHH OOHH G-GEDE BANGET PAK. AAAHHH". "enak ga cantik?" . "e-enak banget, terusin pak, saya mau keluar aaahhhh". Tiba-tiba berhenti. Pak Mahfud mencabut penisnya. "k-kok berhenti pak?" tanya Ruri kebingungan. "mau lanjut? saya lanjutin, saya lepas ikatanmu, tapi harus nurut...paham?". Ruri mengangguk. Sesuai janjinya, Pak Mahfud melepas ikatan Ruri. Tiba-tiba Ruri berlari kencang ke arah pintu. Bukkkkk baaaak. pukulan mendarat di perut Ruri, disusul tendangan hingga Ruri terpental masuk kembali ke kamar. Kaki Candra menginjak kepala Ruri hingga tertekan ke lantai. "Mau kemana hei lonte, jangan coba2 kabur ya....atau wajah cantikmu ini bakalan aku rusak, ngerti?". Ruri mengangguk pelan sambil menangis dan meringis kesakitan. Mereka kembali meninggalkan Ruri berdua dengan Pak Mahfud.
"udah lah cantik, ga usah nangis" kata Pak Mahfud sambil mengusap air mata Ruri. Lalu memeluk tubuh Ruri sambil mengusap kepalanya. "udah udah....maafin anak kos saya ya". Perlakuan lembut Pak Mahfud lama kelamaan membuat Ruri nyaman. "i-iya pak". "senyum dong, kalo nangis cantikmu ilang lhoh". Ruri mengusap air matanya kemudian senyum renyah terpancar di wajahnya. "nah gitu dong". Perlahan wajah Pak Mahfud mendekat. Sambil memejamkan mata, dia mencium bibir Ruri dengan mesra. Ruri pun tanpa penolakan menyambut kedatangan bibir Pak Mahfud. French Kiss terjadi. Lidah mereka beradu. Air liur saling bercampur di mulut mereka masing2. Tngan pak Mahfud tak tinggal diam, perlahan meraba-raba payudara Ruri. Ruri yang masih penasaran dengan penis Pak Mahfud pun segera dia raih. "gede banget njir" katanya dalam hati. Puas dengan ciumannya, Pak Mahfud turun kedada Ruri, membuka resleting dadanya, kemudian mengeyot puting wanita menggemaskan itu. Pemandangan ini seperti ibu muda yang sedang menyusui anaknya. Entah kenapa Ruri bisa menikmati permainan ini meskipun lawan mainnya....you know lah. Tangan Ruri raih lagi kontol itu. Dia amat ketagihan memegang kontol besar milih pria kecil. Dia belai batang coklat itu, dengan lembut dia kocok perlahan. "isep dong sayang, jangan di pegang doang". Ruri membaringkan Pak Mahfud di kasur mengambil posisi 69, Dia hisap penis pria itu. "sayang? aku mau jilat ganyampe". "ya ampun maaf pak maaf banget". "iya gapapa sayang isep aja, nanti gantian". Ruri kembali melumat Penis Pak Mahfud. Pria mungil itu terus mendesah keenakan. Puas dengan pelayanan mulut Ruri, dia meminta untuk membuka baju wanita cantik itu. Ruri pun menurutinya lalu mengambil posisi telentang di kasur dan membuka lebar2 kedua kakinya. "aku masukin lagi ya". "hm m, pelan2 ya pak, saya seperti perawan lagi kalo dimasukin penis bapak, gede banget". Pak Mahfud tersenyum mendengar pujian itu. Perlahan-lahan penetrasi dilakukan, Dia genjot vagina penuh kenikmatan itu. UUUGHHHH AHHHHH AHHHHH. Ruri mendesah nikmat. "enak ya". "BANGET". Ruri memejamkan mata tak kuasa menahan kenikmatan. 10 menit di posisi itu, Pak Mahfud meminta untuk berganti posisi. "kamu diatas dong, gantian". Ruri menyanggupi. Berganti Pak Mahfud telentang, Ruri diatasnya meraih penisnya. Mengarahkan ke Vaginanya dan mendudukinya. "UUUGHHHHHH ENAKKNYAAAA" desah Ruri. Tanpa komando, pinggul Ruri bergoyang dengan sendirinya. Pak Mahfud memandangi Ruri dari atas sampai bawah, betapa indahnya rambut hitamnya yang menggelombang, paras cantik Ruri, tubuh langsing nan indahnya yang menopang buah dada yang proporsional, terlihat sempurna tanpa minus. Hanya butuh waktu 2 menit. Ruri sudah menandakan akan orgasme. "AAAHHHHH HANGATNYA" kata Pak Mahfud saat penisnya dibanjiri cairan cinta Ruri yang begitu deras hingga meleleh keluar membasahi perut Pak Mahfud. Ruri terkulai lemah menindih Pak Mahfud. "masih kuat doggy ga sayang?". tanpa menjawab, Ruri memposisikan diri. "siap ya?". Kembali Pak Mahfud memompa vagina Ruri dari belakang. Tanpa disadari aktivitas mreka dipantau oleh ke 6 Pria dari luar. Mereka yang sebelumnya sudah membuat rencana pun paham, ini saatnya. Saat doggy, mereka dipersilahkan masuk. ke 6 pria itu pun masuk. Ruri kaget mendengar suara pintu terbuka. "ehhh ahhh uhh a-a-pa ihniii ooh ah?"
"udah diem aja sayang, enak kok" Sahut Pak Mahfud. ke 6 Pria itu memompa mulut Ruri bergantian, sambil menunggu giliran mereka tiba, pria yg masih mengantre memegani tubuh Ruri agar tidak mencoba kabur, sembari meraba-raba payudaranya yang mengayun indah tergoncang akibat pompaan Pak Mahfud dari belakang. AAHHHHH CROOOTTTT. Angga menyemprotkan spermanya di mulut Ruri. Ruri melotot kaget, tiba2 ada cairan hangat membasahi lidahnya. "uhuk uhuk" dia batuk ingin memuntahkan cairan itu, namun tertahan kontol Angga yang belum tercabut, "TELEN ANJING, LONTE TOLOL"bentak Angga. uhuk uhuk, Ruri masih berusaha memuntahkan sperma itu. "NURUT AJA ******" bukkkk, pukulan Farhan mendarat di payudara kanan Ruri. Ruri memegangi payudaranya yang kesakitan. HMMMMMMMM dia berusaha berteriak dengan mulut tersumpal kontol. "NAH gitu dooong, yok sapa lagi". kata Angga. "huekk, uhuk uhuk" Ruri masih tidak ikhlas ada sperma membasahi rongga mulut, tenggorokan dan turun ke perutnya. giliran Burhan memegangi kepala Ruri, kembali memompa kontolnya seperti yang dilakukan Angga. Sementara Pak Mahfud masih belum memberikan tanda2 puncaknya. Masih asyik memompa dari belakang.
Kegiatan itu terus berlanjut hingga ke 6 Pria mendapat kan antriannya. Kesadaran Ruri perlahan menghilang karena kelelahan dan orgasme yang sudah entah keberapa kali. Taklama kemudian Pak Mahfud mengejang, "keluarin dimana nih? ohhhh aahhh" ke 6 pria itu serempak menyoraki "DALEM DALEM DALEM DALEM DALEM". Kesadaran Ruri kembali mendengar itu, 'HAA?? JANGAAANNNN', teriaknya. Dia tak ingin mengandung anak dari pria cebol itu. Ruri mencoba berontak. Namun ke 6 pria itu reflek memegangi tubuhnya. "AYO PAK MENTOKIN". hentakan terakhir pak Mahfud dia dorong kuat2 hingga menyentuh dinding Rahim Ruri. CROOOOTTTT sperma hangat nya keluar banyak sekali membasahi rahim Ruri." AAHHH LEGANYA. enak juga memek kamu, udah cantik enak lagi". "huhuhu kenapa kalian tega lakuin ini?" tangis Ruri. Tiba2 2 orang mengikat kaki Ruri dengan tali. "YOK , SATUUU, DUAAA, TIGAAAA" ke6 pria itu bebarengan mengangkat kaki Ruri yang terikat, kemudian menggendongnya ke kail besi tadi. Memposisikan Ruri terbalik, kaki di atas, kepala dibawah. Kakinya di ikat ke kail besi tadi. "naah kalo gini kan spermanya ga bakal bececeran, masuk semua tuh ke rahim hahaha" kata Eko. "hamil dah lu mampus, lonte banyak bacot" kata Candra. Mereka semua berjalan keluar meninggalkan Ruri dengan posisi itu. "tenang kita bakal balik lagi, lu disini smpe besok, siap2 aja nglayanin kita smpe pagi" kata Angga sebelum menutup pintu.