Wednesday, August 19, 2020

Cuckold Story: Ketika Istriku Berbagi Kehangatan by @elang75

FANTASY TERPENDAM UNTUK ISTRIKU YANG SYANTIK

Ya, Dia memang cantik, namanya Keisya Ratulia, biasa dipanggil KEKE. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Ketiganya perempuan dan Kedua kakaknya sudah menikah. Keke berumur 22 tahun, tinggi 160 Cm, BB 52 Kg, leher jenjang. Kalau dada sih sekitar 36 B, yang pastinya montok dan kenyal banget, dengan radius aerola yang kecil dan dengan putingnya yang mungil kecoklatan, lembut dan indah. Kalau wajahnya, banyak temanku mengatakan, Keke memiliki body bak model mirip dengan artis Nia Ramadhani. Tapi menurutku lebih cantik istriku, karena hidungnya lebih kecil, bibirnya lebih tipis dan ada lesung pipi di sebelah kiri.

Istriku berkulit putih bersih, rambut hitam agak ikal sebahu, tangan dan kaki istriku ditumbuhi oleh bulu bulu halus dan lembut. Kesehariaanya istri berhijab, tapi model ringkas dan pendek saja. Terkadang memang memakai jilbab dalam yang syar'i jika ada acara keluarga atau pengajian.

Istriku termasuk type wanita yang unik, selain cantik, setia dan sangat patuh dan manja denganku dia juga merupakan seorang yang sederhana, matanya selalu berbinar. Dan memang Keke orangnya periang, peduli, tutur katanya polos, sedikit ceroboh, tapi ramah dan supel dalam bergaul. Sehingga tidak salah jika banyak laki laki yang salah menafsirkan sikapnya. Banyak pria jadi terangsang, mabuk kepayang dan tergila gila dengan Keke.
Tapi dibalik itu semua, sebenarnya Keke termasuk type cewek yang manja, dan suka ngambek kepadaku, plus sangat penakut dan percaya dengan hal hal yang berbau mistis.

Sedangkan Aku...
Namku Randy Hardinata, biasa dipanggil Randy, 28 Tahun, 165 Cm, 60 Kg. Seorang sarjana teknik, sekarang bekerja pada sebuah perusahaan suplier peralatan teknik.
Kami menikah setahun yang lalu, tentu saja melalui usaha yang gigih dan tak kenal lelah, menyingkirkan banyak saingan. Bahkan Aku berhasil meyakinkan Keke dan keluarganya disaat Keke masih kuliah. Aku berjanji akan kembali melanjutkan kuliah Keke setelah menikah untuk mendapatkan titel sarjana ekonominya. Karena alasan tsb, Kami sepakat belum ingin memiliki anak...

Kehidupan Kami dapat dikatakan penuh dengan kebahagiaan. Secara ekonomi, Aku merasa juga lebih dari cukup. Honeymoon Kami hanya dirumah mertua, tapi begitu sempurna bagiku. Rasa sayang dan cintaku kepada Keke semakin dalam dan lengkap karena terbukti aku yang mendapatkan keperawananya pada malam pengantin Kami.
Sikap istriku yang manja, menggoda, konyol, dan sedikit binal serta suka dengan tantangan membuatku melayang layang. Dan sikap jinak-jinak merpatinya juga menambah romantisme percintaan Kami. Satu hal lagi yang Aku suka dengan Keke adalah sifatnya yang polos, dan jujur serta patuh kepadaku.

Seiring perjalanan waktu, beberapa bulan ini Aku merasa Aku semakin kuat dalam berhubungan sex dengan istriku, hal ini tanpa kusadari sebenarnya karena Aku memiliki fantasy yang aneh. Terkadang mendengar kisah masa lalu Istriku sering membuatku penasaran, horny dan menghayalkan istriku pernah diraba, dicium, dan di entot oleh teman ataupun pacarnya. Dan tanpa dapat kucegah timbul keinginan dalam hatiku untuk membagi tubuh istriku...!

Dari beberapa literatur yang aku baca, Aku ketahui bahwa sebenarnya perasaanku itu adalah fantasy Cuckold. Yaitu aku sangat horny membayangkan jika istriku nakal, eksib, selingkuh dan dekat dengan pria lain bahkan dientot dan dinikmati oleh satu atau banyak pria..!
Hal ini diperparah dengan hampir tiap hari aku menyaksikan pandangan mesum dari banyak pria yang menatap Keke Istriku. Sering istriku bercerita dengan cemberut bahwa dia digoda oleh Bapak-Bapak, atau sekelompok anak muda. Mendengar ceritanya Aku dibuat sangat Nafsu dan terangsang.
Namun, salalu aku Jaim dan aku pendam perasaan ini di depan istriku. Aku belum berani berterus terang dengan fantasiku ini kepadanya. Rasanya ingin pamer kemolekan tubuh istriku di depan pria lain, biar pada ngiri he he he. Aku terlalu sayang dan cinta dengan Istriku, Aku takut istriku marah dan menduga bahwa fantasiku ini hanya akal bulusku untuk selingkah dan tidak sayang kepadanya.

Akhirnya perasaan itu Aku pendam sendiri sambil berpikir dan mulai berusaha untuk membuat istriku menjadi binal. Terkadang Aku sering memancing agar istriku tampil seksi dan menggoda atau sedikit nakal dengan pria lain. Dan...sering juga istriku karena terpancing atau memang mulai nakal, mulai berani tampil seksi dan menggoda jika bersamaku. Yang pasti sebelum Kami berhubungan intim, Aku selalu menghayalkan sesuatu yang liar tentang istriku seperti dia eksib, nakal, selingkuh, atau digangbang banyak cowok. Beberapa skenario sudah terbayang didalam pikiranku. Biarlah fantasy ini berjalan alami dan mengalir tapi pasti..!




JALAN MENUJU FANTASY

Rumah mertuaku berada di batas kota atau pinggiran kota Bandung. Biasanya Aku pulang pergi kekantor di pusat kota dengan kendaraan pribadi hasil kerja kerasku. Kebetulan hari itu adalah hari Sabtu jadi aku tidak masuk kantor, karena kantorku tutup pada Sabtu- Minggu. Dua Hari sebelumnya mertuaku berangkat ke Solo untuk melihat anak dan cucunya , rindu katanya, Rencananya mereka akan di Solo selama satu minggiu kedepan. Jadi untuk satu minggu kedepan otomatis Aku dan Keke aja yang ada di rumah, melanjutkan Weekend Kami he he he.

Malam itu, hujan gerimis dari siang hari, sehingga membuat Aku dan Keke tidak ada rencana keluar rumah. Dinginnya cuaca serta suara kodok dan jangkrik membuat istriku memelukku erat-erat. Istriku termasuk wanita yang takut dengan kegelapan atau dengar cerita cerita horor. Kulirik jam dinding menunjukkan jam 21.10.WIB. Sambil memeluk istriku yang hanya memakai celana dalam dibalik selimut, mulai lah fikiran kotorku bermain dan memikirkan cara untuk merealisasikan fantasyku.

Mah....Nonton Bokep yuk, ada film JAV bagus nih. Sengaja Genre Cuckold, selingkuh dan gangbang yang kupilih..he he he. Namanya juga usaha untuk membimbing Keke jadi binal.
Keke..." Mmmmh...Maaf Sayang...Papah kan tau Adek sibuk siang tadi, jadi capek dan ngantuk."
Terdengar kemudian nafasnya lembut dan teratur, oh...Dia tertidur.
Aku ingat, siang tadi Keke memang sibuk, dia harus menyiapkan sendiri,mulai dari memasak, memberi makan hewan ternak ayahnya, belum lagi ada acara syukuran tetangga. Sehingga Keke harus ikut bantu bantu masak.
Aku.." Mah...Sayang....Lagi kepengen nih... Ayo dooooong..."
Tak ada jawaban dari Keke, bahkan dengkuran halusnya mulai terdengar. Aku jadi kesel, tapi tak putus asa.
Perlahan kusingkapkan selimut yang menutup tubuhnya, sambil duduk ku remas dan ku usap perlahan payudara Keke dengan lembut.
Terlihat istriku menggeliat dan merobah posisi tidurnya menyamping. Tapi kembali dia tertidur.
Aku yang sange tak dapat menahan diri lagi, ku telentangkan tubuh Keke, Ku cium bibirnya dengan ganas dan tanganku segera masuk kedalam celana dalam pink yang dipakinya.
Keke.." Pah... Maaf ya sayang pliiiis... Adek capek dan ngantuk banget nih. Terserah papah deh mau apain aja Adek malam ini. Tapi Adek sambil tidur ya..."
Aku..." Wee.. mana enak mainin orang tidur.." rungutku mulai kesal
Keke.." Pah... terserah deh, asal jangan tinggalkan Adek sendiri disini ya... Pah, Adek takut..."
Aku terdiam, dan mulai berfikir...
Aku..." Mah...Beneran mau diapain aja malam ini...?" ucapku mulai bernafsu
Kulihat istriku sambil matanya terpejam dan mungkin setengah tidur mengangguk pelan
Kugoyang goyang tubuhnya, tapi hampir tak ada reaksi dari Keke.
Aku.." Mah..Kalau Papah tak boleh keluar, terus ada teman teman papah datang...Apa boleh mereka ikut nonton bokep disini..?'
Kulihat ada sedikit anggukan dari Keke...
Hal ini membuatku nanar, Aku jadi berfantasi liar dengan istriku. Seandainya ada beberapa orang yang masuk ke kamar pengantin Kami, kemudian Kami nonton Bopkep di sini dan... dan istriku telanjang disamping mereka...!
Mah...boleh ya teman temanku masuk dan nonton rame rame disini. Mamah tidur aja. Kan Mamah bilang tadi terserah maunya papah ucapku bergetar hebat.
Aku..." Mah seandainya mereka khilaf... dan dan mereka...meraba raba mamah boleh..." Aku makin terbakar birahi membayangkan banyak tangan menggerayangi tubuh montok Keke.
Sebenarnya pertanyaan ****** dan bodoh yang aku tanyakan pada Keke. Tapi nafsu dan fantasi gilaku mengalahkan akal sehatku, Nafasku sesak, suaraku berat dan otongku juga sudah sangat tegang. Bahkan terasa ada cairan pelumas dikepala otongku...Hmmmm
Keke..." Boleh pah, terserah papah..kan udah Adek ijinin ngapain aja" jawab Keke sambil terpejam.
Aku..." Kalau mereka entot mama bergiliran bo bo bo.. boleeeh..."
Suaraku makin serak dan aku hampir tak bisa bernafas saat itu karena terangsang berat. sudah sampai diubun ubun...!
Terlihat Istriku hanya mengangguk pelan dan tertidur pulas...entah dia tau yang dia anggukkan atau tidak, aku tak peduli.
Ku goyang goyang kembali tubuhnya...namun tak ada reaksi. Artinya Keke memang sudah tertidur pulas..
Aku mendadak jadi liar...bersiap untuk mengocok otongku dan onani sambil membayangkan istriku dijamah, dicium dan di entot rame rame..!. Aku juga tak mau mengganggu tidurnya.
Namun, tiba tiba......
Twiiit...twiiiit....twiiit
Hp ku bergetar dan berbunyi, terlihat dilayar ada panggilan masuk...
Dio... ya dia adalah salah satu teman dekatku dulu waktu kuliah di Jakarta.
Aku mengatur nafas agar terdengar pelan dan terdengar seperti ngantuk atau habis bangun tidur,
Aku..." Ya Hallo.."
Dio..." Bro...Ane lagi dibandung nih..kok udah tidur aja sih.."
Aku..." iya nih..capek dan ngantuk " jawabku seakan mengantuk
Dio..." Kesinilah, Ini ada Teja dan Wisnu juga...lagi ngopi.."
Degh...!
Aku terbelalak dan seperti melompat langsung tegak.
Ini kebetulan atau.....gumamku berat.
Aku..." Kalian lah kesini...Ada kejutan untuk loe semua....!"
(bersambung)




KEJUTAN DARI KEKE (Part-1)

Malam semakin merambat jauh, suara kodok dan jangkrik terdengar hanya sesekali bersahutan. Hujan yang tadinya lebat perlahan juga berangsur reda berganti dengan gerimis. Sesekali kilatan dilangit diikuti oleh gemuruh membuat suhu di rumah mertuaku menjadi semakin dingin.
Udara yang dingin tidak serta merta membuat tubuhku kedinginan, malah tubuhku kini berkeringat dan kepanasan..!
Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 10.13 WIB.
Saat itu nafasku memburu, Degub jantungku keras, tanganku bergetar, terkadang Aku berdiri, duduk dan berbaring, kemudian mondar mandir di Kamar pengantin Kami.Pikiranku berkecamuk, galau, terangsang dan tak tahu apa yang akan ku perbuat. Hal ini karena sebentar lagi teman temanku Dio, Teja, dan Wisnu akan datang.
Sebenarnya dalam keadaan normal tak ada masalah dengan kedatagan mereka, bahkan seharusnya Aku happy happy aja karena mereka semua adalah teman-teman baikku waktu kuliah dulu. Sudah hampir 4 tahun Kami tidak berjumpa.
Namun...Kehadiran mereka membuatku hatiku menjadi dilema dan galau, Hal tersebut karena Aku dipermainkan oleh perasaan dan fantasy ku sendiri.

Aku sudah berjanji memberikan kejutan pada mereka...!
dan, haruskah fantasyku tsb akan Aku realisasikan malam ini...?
Dan haruskah tubuh istriku yang cantik, polos, mulus dan cantik ini akan aku berikan kepada mereka malam ini...?
Untuk mereka lihat, raba, atau... atau mereka nikmati rame rame..!
Berbagai perasaan berkecamuk didadaku..
Aku sudah mengenal mereka dengan baik dan begitu dekat dengan mereka sewaktu kuliah dulu
Sudah tahu sifat mesum mereka, apalagi Dio, terkenal mata keranjang dan playboy.
Dio dan Teja sudah menikah, sementara Wisnu masih melajang hingga kini.

Kembali bayangan Keke lagi di raba dan di cium penuh nafsu oleh mereka bertiga membuatku sangat bernafsu dan mengalahkan akal sehatku.
Mataku memandang jalang tubuh Keke yang tertutup selimut. Nafasnya yang halus dan teratur membuatku tak dapat menahan diri lebih lama lagi. Perlahan kusibakkan selimut yang menutup tubuh telanjang Keke yang putih, lembut dan montok..
Ya... Sebentar lagi akan banyak tangan yang menyentuhmu sayaaang... Arghhhh...
Akal sehatku tumpul, yang ada hanyalah nafsu syahwat yang menuntut untuk di salurkan..!

Akhirnya dengan nafas yang memburu dan mendengus kucium dan kuhisab mulut Keke yang sedikit terbuka, tangan kiriku mengelus dan meremas toketnya bergantian, sementara tangan kananku meraba dan mulai memasukkan jari tanganku ke memeknya.
Mulutku turun mencium leher jenjang Keke, sehingga lehernya jadi basah oleh air ludahku. Tanpa kenal lelah mulutku pun menjelajah ke payudara Keke yang kenyal, montok dan segar tersebut. Aku jilat, hisap dan gigit kecil dengan gemas bergantian kedua puting toket Keke yang mulai mencuat tersebut.

Ougghhh...Keke sedikit mendesah dan bergerak kesamping tapi masih tertidur...
Kulihat..bulu bulu halus disepanjang kaki dan tangannya mulai meremang dan berdiri. Mulutku terus bergerak kebawah dan mendarat di pantat semok Keke yang sekarang dalam posisi menyamping.

Ouuucch...Kembali keke mendesah halus...tanganku yang berada dalam memeknya terasa dalam keadaan terjepit karena posisi tidurnya yang menyamping. Kembali kutelentangkan tubuhnya, dan...memeknya basah...!

Aku sudah tidak tahan....
dengan tergesa-gesa segera kupelorotkan celana dalamku, persetan dengan Dio, Teja dan Wisnu...!
Dalam hayalanku, mereka melihat Kami bercinta, dan mereka semakin dekat bahkan minta jatah dan menunggu giliran untuk ngentot dengan Keke...!

Dengan tergesa gesa dan sedikit kasar aku tarik tubuh telanjang Keke ke tepi pembaringan Kami.
Accchhh...
Keke kembali mendesah semakin kuat saat kepala otongku sudah berada di bibir Memeknya. Kemudian tanpa dapat ku tahan, segera kudorong dan kuhentak dengan keras otongku yang sudah sangat keras kedalam memek basah istriku yang sudah terkangkang lebar.
Kemudian dalam tempo yang cepat dan kuat ku genjot memek merekah milikku ini sambil membayangkan teman temanku ikut melihat dan menunggu giliran...!

Achh..oughhh...ssshhhh desah keke semakin kuat, enak sayaaanggh... Mas....Maaaas Wissssnnnnnu....!
demikian racau Keke sambil tetap terpejam.
Beberapa saat kemudian Keke berteriak kecil tapi panjang, pahanya menjepit pinggangku yang sedang berdiri dipinggiran ranjang dengan kuat.Terasa kepala otongku seperti diremas dan dijepit oleh memek keke yang memang sempit.
Aku tau Keke sudah mencapai puncak dan orgasme oleh genjotanku..

Aku terpana, termangu, dan terdiam sambil nafasku tetap memburu, dan...
bugh...Aku terduduk dan melepaskan otongku dalam memek keke.
Mataku menatap nanar melihat mulut Keke yang sedikit tersenyum, namun matanya masih terpejam.Terlihat lesung pipinya semakin jelas.

Oh tuhan...
kenapa Keke memanggil wisnu saat ku genjot tadi...?
Mungkinkah Keke sedang bermimpi sedang di entot oleh Wisnu...?
Apakah Keke mengenal Wisnu...?
Apakah Keke sistriku yang cantik ini selingkuh dengan Wisnu..?
Apakah wisnu yang dipanggilnya tadi adalah wisnu teman kuliahku...?

Aku semakin liar, gila, cemburu , terangsang berat dan brutal....!
Lalu kutarik Keke kembali ketengah ranjang...langsung ku tubruk dengan ganas dan kembali kugenjot lebih keras dari sebelumnya...
beberapa kali genjotan kemudian, hayalanku melambung tinggi membayangkan Keke sedang disetubuhi oleh wisnu membuatkku meledak...dan crot crooot croooot...Aku mencapai orgasmeku hanya dalam beberapa detik..!

Saat bersamaan tiba tiba...
Twiit twiit...
Hp ku bergetar, layar menyala dan ada panggilan masuk...
sambil otongku masih didalam memek Keke, dan di sisa sisa orgasmeku, Aku mengangkat Hp ku...
Aku.." Halo"
Dio.." Hallo bro, Kami udah didepan rumah loe nih, Udah tidur aja, katanya ada kejutan.."
Oh my God....
(bersambung)



Kejutan dari Keke (part-2)

Dengan tergesa-gesa Aku bangkit dari ranjang, memakai pakaian dan berkaca sebentar di kamar. Dari kaca dapat kulihat tubuh telanjang Keke yang telah ku entot dengan ganas tad. Kini sedang tertidur pulas. Terlihat ada lelehan cairan putih dari lobang memek Keke.Ya... spermaku sangat banyak kukeluarkan sewaktu menyetubuhi Keke dengan liar tadi. Mungkin karena Aku sangat terangsang mendengar igauan dan desahan Keke yang memanggil nama Wisnu saat kugenjot.

Tiba tiba kontolku kembali menggeliat dan mengacung keras, nafasku memburu, aku cemburu, marah dan nafsu tapi juga sangat penasaran. Terbayang didalam imajinasiku bahwa Keke berselingkuh dengan Wisnu dan Keke sudah pernah di entot oleh Wisnu..!
Dan Wisnu ada didepan rumah sekarang..!

Kuambil tisyu, kemudian dengan lembut ku bersihkan lelehan spermaku di memek Keke. Setelah 5 lembar tisyu yang ku habiskan untuk membersihkan memek Keke, barulah memenya kembali bersih dan kering. Kemudian Aku pakaikan celana dalam lembut warna mahron yang ada dilemari. Artinya Keke sekarang bertelanjang dada. Tidak lupa aku semprotkan sedikit parfum kesukaan Keke dibagian tertentu tubuhnya.Aku takut Keke masuk angin, makanya aku tutup tubuhnya dengan selimut, kukecup keningnya juga bibirnya dan kubisikkan dikupingnya " I Love You Honey". Kemudian Aku melangkah keluar kamar, dan kututup pintunya, tapi kubuka sedikit, Modus..! ha ha ha

Aku melangkah pelan menuju ruang tamu dan bersiap akan membuka pintu utama, namun aku urungkan karena aku mendengar samar samar beberapa orang sedang bercakap cakap dengan hati hati dan lembut seperti berbisik. Aku mendekatkan telingaku ke pintu agar dapat mendengar lebih jelas pembicaraan mereka.

Jadi gimana nih bos, keliatannya Randy ketiduran lagi nih,,,terdengar Teja bergumam pelan.
Dio.." tenang aja, Kita ketok ulang pintunya atau aku telpon lagi.."
Wisnu.." Tunggu yo, gimana dengan rencana Kita tadi...apa semuanya sudah disiapkan..."
Dio.." Tenang aja, sudah kupersiapkan semuanya.. Obat tidurnya sudah ada dalam tas ini kok.."
Teja.." Yess,,! sudah tak sabar menikmati tubuh montok dan mulus Keke sampai pagi he he he"
Dio.." Sssst...jangan keras keras, nanti ada yang dengar bisa gagal rencana Kita.."

Degh,,
Mendengar pembicaraan mereka membuatku linglung, lemas dan tarangsang. Kemudian Aku bertumpu pada dinding dekat pintu agar tidak jatuh. Tiba tiba Aku jadi penasaran, berdebar,marah dan yang pastinya sangat terangsang. Rencana...? Rencana apan....

Oooo….Jadi gitu, Oke….
Setidaknya Aku tenang karena rencana mereka bukan untuk mencelakai keluargaku. tetapi untuk menikmati tubuh Keke sampai puas… malah itu merupakan impian dan fantasyku selama ini. Haaa.. Aku malah bersorak kegirangan dan kembali horny berat. Fikiranku berkecamuk antara mendukung rencana mereka diam-diam atau bekerjasama “mengerjai Keke bersama-sama”.

Aku kembali melangkah pelan dan hati hati masukkembali ke kamar tidur, sambil menahan debaran jantung dan nafsu yang membuatku sesak.
Tiba-tiba HP ku kembali berdering, Dio kembali memanggil.

Aku…” Ya bos..”
Dio…” Hei Tumis….. Hallloooo... ketiduran lagi loe ya…dasar tukang tidur”
Aku…” o ya ya..maklum dingin…pengen tidur meluk bini aja he he he….”
Dio…” bangke loe…gimana nih, atau Kami pulang aja ya…”
Aku…” eeeh jangan jangan, ya ya Aku bukain pintunya..

Sebelum melangkah keluar kamar, kusempatkan lagi mencium dan menjilat bibir Keke yang basah dan menggoda…Ohhh, dan kubisikkan dikupingnya…I love Honey…Malam ini akan menjadi malam indah bagi Kita sayaang… Aku sangat bersemangat dan bernafsu

Sambil menahan debaran jantung dan gejolak nafsu, kemudian aku bergegas membuka pintu utama
Kreeeek….
Saat pintu sudah kubuka, terlihat sebuah mobil putih Toyota Alphard sedang berhenti di depan rumah dan,,kulihat ketiga temanku segera datang menubruk dan memelukku dengan erat. Cukup lama Kami berangkulan berempat, terdiam lalu… Kami tertawa terbahak bahak dan terharu setelah hampir empat tahun tak bertemu. Kami terbawa suasana baper…hanya pelukan erat Kami yang melukiskan betapa Ketiga temanku begitu merindukanku, begitu juga sebaliknya.

Untung tak ada warga yang melihat…kalau ada orang melihat Kami berpelukan mesra tersebut, tentu mereka mengira Kami ini….Ooooh…Tidak, Aku bergidik…He he he. Aku segera melepaskan pelukan ketiga temanku. Dengan tingkah seperti cewek yang sedang malu Aku mengajak mereka untuk masuk.

Aku…” Ayo masukkan dulu mobil nya ke pekarangan sini bos”
Wisnu..” Siap, biar Aku yang masukkan”

Dio memberikan kunci mobil kepada Wisnu, dan Kami melangkah masuk..
Saat didalam rumah… Kami kembali bercanda gurau cukup lama mengingat kisah kisah Kami semasa kuliah dulu.

Aku memandang ketiga temanku bergantian… tak banyak berubah dari mereka bertiga, hanya perut Teja yang terlihat semakin menonjol bodynya tetap besar dan kekar. Dio terlihat makin maskulin dan gagah, bergaya seperti anggota dewan. Sedangkan Wisnu ku akui terlihat paling jantan dan syspack bodynnya diantara Kami. Sedangkan Aku paling ganteng dan tampan…ha ha ha..Tapi bodyku paling kecil dan imut dibandingkan dengan mereka.

Dulu waktu kuliah, Kami memang terkenal sangat dekat dan akrab. Aku lebih dulu satu tahun wisuda dari mereka. Setelah wisuda Aku seperti terpisah dari mereka. Hanya sesekali kontak via WA atau tlp dengan Dio dan Teja.

Dio merupakan anak tunggal seorang pengusaha kaya bidang Real Estate, kontraktor dan Suplier di Jakarta. Orang tua Dio berasal dari Palembang, ayahnya seorang keturunan tiong hoa tapi muslim. Dio yang paling tinggi diantara Kami, mungkin sekitar 175cm. Kabarnya sekarang perusahaan Ayahnya sudah dikendalikan dan dijalankan sepenuhnya oleh Dio. Bahkan perusahaan ayahnya itu semakin berkembang dan semakin besar semenjak dipimpin Dio. Maklum anak orang kaya, dio termasuk tipe pria yang playboy, mesum,boros, dan arogan. Makanya Kami sering memanggilnya dengan sebutan Bos.

Teja berasal dari NTB, kulitnya agak gelap , tingginya hampr sama dengan ku yaitu sekitar 165 cm. Tapi, tubuhnya besar, bukan gendut. Tapi berotot. Diantara Kami berempat Tejalah yang paling kurang kemampuan akademiknya. Hampir di DO oleh kampus, tapi akhirnya tamat juga setelah dibantu oleh Dio. Informasi yang aku dengar, Teja langsung bekerja dengan Dio, dia bertindak sebagai karyawan sekaligus bodyguardnya Dio. Dulu sewaktu kuliah Teja merupakan atlit gulat di NTB.Pergelangan tangannya aja mungkin lebih besar dari lenganku..! Karena fisiknya inilah Kami sering menyebutnya sebagai ‘Hulk”.

Wisnu berasal dari bandung, dia adalah type cowok idaman cewek. body syspac, matanya yang tajam dan sedikit bicara membuatnya cukup disegani. Wisnu rajin olehraga taekwondo. Waktu kuliah dulu Wisnu sudah banyak melatih siswa-siswa SMA dan SMK yang ada di Jakarta, wisnupun memiliki tinggi diatas rata-rata yaitu 170cm. Sering kami panggil dia dengan “Rambo”. Sekarang wisnu sudah memiliki bengkel service dan showroom mobil bekas di Jakarta dan bandung.

Diantara Kami berempat, Aku adalah yang paling pintar, tampan dan ganteng . Aku sering membantu mereka dalam tugas tugas kampus. Ya, secara ekonomi, memang aku yang paling susah, sehingga dekat dengan mereka sangat membantu uang kuliah dan biaya hidupku di Jakarta. Aku lahir di Sumatera Barat (minang), tapi bukan orang minang asli karena hanya lahir dan sekolah disana, orang tuaku merantau dan menetap disana. Sikapku yang kalem dan cerdik membuat Aku mereka juluki sebagai “Tumis” alias, Tuan Misteri....

Saat Wisnu masuk, kulihat dia menenteng sebuah kardus.Kemudian dibukanya dan terlihat isinya adalah beberapa botol ninuman yang belum pernah Aku liaht, Aku yakin minuman tsb adalah minuman impor yang mahal.

Aku…” Hmmm, masih seperti dulu kalian ya…tak bisa lepas dari minuman keras, mabuk mabukan dan wanita”.
Dio…” santai aja kali, ini untuk merayakan pertemuan Kita setelah sekian lama tak bertemu he he he”.
Teja… “Hei Ran, Katanya ada kejutan mannnnaaaa…?’

Aku terdiam sesaat, terbayang fantasyku yang aneh, lalu kupandang Wisnu yang duduk di sebelahku. Terbayang erangan dan desahan Keke saat tidur tadi yang memanggil nama Wisnu membuatku berdebar , cemburu dan horny sendiri.

Tapi kulihat Wisnupun sedikit tegang dan memilih diam.
Aku…” mmmph… sebenarnya kejutan itu adalah Aku ingin memperkenalkan istriku kepada kalian, Tapi dia sedang tidur. Tapi yang special dari istriku adalah dia pintar memasak, setia dan cantik tentunya makanya Aku undang Kalian kesini.”
Teja…” duh sayang, padahal aku yakin dia cantik banget dan Kami ingin menikmati kopi dan masakannya..”
Mendengar kata kata “ menikmati” dari Teja , alam bawah sadarku langsung merespon dengan mengartikan sebagai menikmati tubuh Keke. Duh…Aku bertambah sange dan liar. Tapi sebisanya Aku tahan dengan bersikap seolah olah biasa saja.

Dio…” Kenapa Ran, Kamu sakit ya…”
Aku…” mmmh anu, nggak kok Cuma sedikit capek aja..”
Dio…” Ran… Maaf ya Kami tak hadir di pesta pernikahanmu dulu, soalnya Kamu sih, tidak kabari Kita kita.”
Aku…” Iya gak apa apa kok, pestanya memang sedarhana saja dan itupun dilakukan dalam proses selama tiga bulan.”

Aku memandang Wisnu lagi, dia hanya menunduk dalam tanpa ekspresi.
Aku…” sebentar ya, Aku ambilin gelas untuk minum Kita…”
Dio…” Eh Ran, maaf numpang ke toilet sebentar , dimana ya…”
Aku…” oh ya loe lurus terus kedalam sebelah dapur, mentok belok kiri..Tapi harap maklum ya…namanya toilet dikampung..”

Dio..” Ok deh..santai aja kali…makacih..”
Aku beranjak mengambil beberapa gelas di meja ruang makan, dan setelah aku kembali sambil bercertita dengan Terja dan wisnu.

Setelah lebih dari 10 menit, Dio belum juga kembali…
Ough…perasaanku kembali deg degan berbalur nafsu yang bergelora. Aku baru ingat sebelum ke kamar mandi tentu Dio melewati Kamar tidur Kami di sebelah kanan. Dan… dan pintu memang sengaja aku buka sedikit…Aku penasaran dan berniat menyusul, namun dicegah oleh Wisnu..
Wisnu…” Sob.. biar aku aja yang liat..Aku juga kebelet nih…”
Aku hanya mengiyakan dan melanjutkan bercerita dengan Teja di ruang tamu.

Sepuluh menit kemudian…Perasaanku mulai gundah, otakku berfikir keras…Dan aku menemukan cara, Aku berpura-pura mengantuk, pelan pelan mataku terpejam seolah olah tertidur, Teja menatapku dekat dekat dan memastikan Aku sudah tertidur. Kemudian, kubuka mata sedikit dan kulihat Tejapun berjalan perlahan menyusul Dio dan Wisnu.
Aku yakin..Mereka pasti sedang mengintip istriku yang sedang tidur… ohhh rasa nafsu dan debaran hatiku tak dapat kusembunyikan. Terbayang istriku yang hanya tidur pakai celana dalam saja menjadi santapan mesum dari tiga orang laki laki sahabatku…basah… yah kontolku sudah basah membayangkan jika mereka nekad untuk meraba raba bahkan memperkosa keke yang sedang tidur.
Kemudian aku yang semakin penasaran dan nafsu menyusul mereka ke dalam…

Dengan mengendap-endap Aku awasi pintu kamarku yang terbuka setengaht.Saat hampir sampai di depan pintu kamarku, Aku tidak menemukan ketiga temanku. Kemudian seperti detektif ulung mataku liar mencari tempat untuk mengintip dan bersembunyi. Kebetulan didepan pintu kamarku terdapat sebuah lemari besar, dan tanpa pikir panjang langsung Aku bersembunyi disamping lemari dan Keramik besar tempat bunga kertas. Posisiku saat ini sangat memungkinkan untuk mengawasi kedalam kamarku karena pintu kamarku terbuka setengahnya, ditambah dengan keadaan tempatku bersembunyi kurang terang dan remang remang, sehingga dengan leluasa Aku menyaksikan live event ke dalam kamarku.

Aku hampir saja berteriak dan roboh jika tidak cepat berpegangan dengan lemari besar disampingku. Aku tercekat, tubuhku menggigil dan mataku tak berkedip menyaksikan pemandangan di dalam kamarku, aliran darahku terasa cepat dan yang tak bisa kupungkiri, Aku terangsang hebat…!

Terlihat Dio mencium panjang dengan rakus tapi lembut mulut Keke, Dio sedang menjilat dan melumat kedua payudara Keke…Dan yang membuatku menahan nafas adalah Teja yang menghisap memek keke dengan penuh nafsu…

tiba tiba… Aku mendengar jeritan histeris dan ketakutan dari Keke …Keke terbangun…!
Terlihat Keke menampar Dio, kaki dan tangannya menendang tidak beraturan.
Saat ketiga temanku kaget, panik dan untuk beberapa detik mereka hanya diam terpana, secepat kilat Keke menarik selimut yang ada didekatnya. Kemudian dia menutup tubuh telanjangnya dengan selimut tsb.

Terlihat Keke menutup tubuhnya dengan selimut sambil menggigil ketakutan, Keke terisak, ya dia Menangis ketakutan..!
Setelah dapat menguasai dirinya lagi, Dio segera membekap mulut Keke, dan Wisnu memegang kedua tangan Keke. Saat itu kulihat Dio berbisik ditelinga Keke. Aku tak tahu apa yang dibisikkan Dio kepada Keke, tapi terlihat Keke tidak lagi berontak keras seperti tadi. Kulihat Keke memandang mereka bergantian. Walau tetap shock , menangis dan menggigil kulihat Keke sudah pasrah dan tidak berontak lagi.

Bahkan saat tangan Dio lepas dari mulutnya, Keke hanya diam…beberapa saat kemudian tangan Dio digantikan oleh mulut Wisnu yang mencium dengan ganas mulut mungil Keke ku sayang..

Aku sudah dipuncak imajinasiku, tubuhku limbung, pembuluh darahku terasa mau pecah, aku horny tingkat dewa…dan Crooot croooot croooooot…. Aku menumpahkan spermaku di samping lemari.

Dengan sempoyongan kutinggalkan posisi di depan kamarku menuju ruang tamu, aku harus bertindak!
Akal sehatku kembali hadir, Aku masih belum rela istriku dilecehkan oleh mereka. Aku ingin Istriku binal secara alami.
Setelah sampai di ruang tamu Aku memanggil ketiga teman temanku dengan keras…
Terdengar gaduh dibelakang…beberapa saat kemudian Dio, Wisnu dan Teja menghampiriku dengan mimic mereka yang terlihat gugup dan tegang.
Dengan berakting seakan baru bangun tidur kusapa mereka
Aku…” Kok lama kalian, aku ditinggal sendiri sampai ketiduran”
Dio…” maaf Bro, sakit perut nih”
Wisnu dan Teja hanya diam dan manggut manggut.

Tiba tiba muncul Keke dari dalam dengan memakai baju gamis lengkap dengan jilbab pendek kesukaanya…
Sambil tersenyum manis dia duduk disampingku…
Oooo…kejutan apalagi yang akan kau berikan Keke….?



THE POWER OF LOVE (part-1)

Saat duduk disampingku, Keke terlihat berusaha tenang dan langsung memelukku dengan mesra. Aku ingin malam ini semua fantasiku akan menjadi kenyataan. Aku yang beberapa bulan ini ingin melihat istriku eksib, selingkuh dan diraba bahkan dientot oleh laki laki lain, boleh jadi malam ini akan terwujud.
Aku tidak perlu susah susah untuk membuat Keke menjadi binal, Karena dalam penilaianku, Keke memang sudah binal dari dulu. Dan Aku hanya ingin membuktikan..! Aku telah menyaksikan bagaimana teman-temanku melecehkan istriku yang telanjang sedang tidur dan sepertinya Keke mulai menikmati permainan ini. Tubuhku saat ini terasa agak lemas, pinggang dan lulutku juga terasa pegal dan capek…Bagaimana tidak, malam ini sudah beberapa kali Aku mengeluarkan sperma dalam jumlah yang banyak…Anehnya, Aku kembali horny jika membayangkan Keke benar benar digangbang malam ini oleh ketiga temanku.

Rasa penasaranku dengan hubungan Keke dengan Wisnu dan teman-temanku juga ingin Aku ketahui malam ini. Aku akan melakukan akting dan sandiwara untuk mengetahui hal itu. Skenario ini pernah aku tonton didalam film JAV yang sering aku tonton. Dimana, seorang istri di entot oleh teman-temannya saat suami nya sedang tidur/mabok dan teller.

Sebenarnya Semenjak mendengar pembicaraan ketiga temanku diteras rumah, Aku sudah mulai memainkan akting untuk membuat istriku dekat dan bergabung dengan ketiga temanku. Konyol dan bodoh memang…tapi rasa penasaran dan horny yang tak terbendung akhirnya mengalahkan akal sehatku.

Sewaktu mengambil gelas ke ruang makan Aku sudah persiapkan gelas bertangkai dengan warna merah, hijau, biru, kuning dan ungu.Hal ini Aku lakukan untuk memudahkan Aku didalam menentukan dan menandai gelas yang kemungkinan akan digunakan oleh teman-temanku untuk memberikan minuman yang dicampur obat tidur seperti yang mereka rencanakan.

Kemudian, saat kembali dari mengintip istriku dikamar sewaktu dikerjai oleh teman-temanku, Aku telah membuka satu kaleng minuman alkohol yang dibawa masuk oleh Wisnu, dan membuang sebagian besar isinya ke jendela depan ruang tamu. Aku teguk sedikit, sisanya Aku tuang kedalam gelas warna Merah didepanku duduk.

Keke..” Pah…papaah… Apa apaan ini, papah mulai mabuk…!”
Kemudian Keke mengangkat dan menggoyang botol didepanku yang hampir kosong, . Keke memandangku cemas lalu menatap ketiga temanku bergantian dengan pandangan marah dan kesal. Aku hanya cengengesan dan berpura-pura seperti orang yang mabok.
Kulihat Keke mengeluarkan Hp nya, dan.. ckreek…ckreek..satu kali foto mengarah kearah ketiga temanku dan satu lagi mengarah ke Aku. Kami berempat hanya terpana dan beberapa saat kemudian Kulihat Keke membuka Whatsappnya dan mengirim beberapa chat ke salah satu kontak di HPnya.

Aku…” Hai temanku semua…ini loh kejutan yang Aku maksud…Istriku yang sangat kucinta…hayo jujur Istriku cantik kaaan..” Aku berlagak dengan intonasi yang berat dan seperti orang yang cegukan dan seperti mau muntah.
Ketiga temanku hanya ternganga dan mengangguk berulang ulang sambil memandang nanar kepada Keke yang berbalut baju gamis lengkap.
Dio…” Iya nih Ran cantik dan mulus banget…sayang…udah jadi milikmu.”
Teja….” Harum dan putih lagi”
Dio…” seandainya…Seandainya…duh…Maaf Ran sepertinya aku jatuh cinta deh sama bini lo ..!”
Teja…” Iya Aku juga…he he he”

Terlihat muka Keke merah…! Itu pertanda dia marah dan jengkel. Kemudian Keke berdiri dan memandang Ketiga temanku bergantian…
Keke…” Mas Dio, Mas Teja..Mas Wisnu…Aku tak tau apa yang Kalian rencanakan…Sebaiknya Kalian cepat pergi dari rumah Kami…. Ku mohon jangan ganggu keluarga Kami..”
Sambil berlagak tetap dalam kondisi mabuk, Aku mencoba membuka kaleng minuman lagi tapi dicegah oleh Istriku.

Keke…” Papah…sudah, tidak usah dilanjutkan nanti papah sakit sekarang aja sudah mabok”
Dengan berpura pura sempoyongan, Aku bangkit berdiri dan mengacungkan telunjuk kiri ke depan hidung Keke sambil memandangnya solah-olah Aku marah dan merasa diremehkan.
Aku…” He he he…eh, loe Keke cantik…belom tau ya papah jago minum. Denger baek baek ya, Satu baskom aja kuminum kayak beginian kagak bakalan mabok gua… ha ha ha”

Kemudian Dio mendekat dan membuka beberapa kaleng minuman lagi dan menuangkan kedalam gelas yang ada diatas meja kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga kiri Keke.
Dio…” Iya cantik…Randy emang jago minum …Dulu Kami selalu kalah jika minum bareng waktu kuliah dulu..”
Aku…” Naah…Itu dia Ayo tambahin minum lagi Kita lihat siapa yang mabok duluan he he he…”
Keke terlihat mau protes dan akan mengatakan sesuatu, tapi aku hentikan dengan menempelkan jari telunjuk kananku di bibirnya yang basah, dengan sedikit bentakan Aku melotot padanya.
Aku…” sudah sayang…Ini urusan laki-laki kamu tak boleh ikut campur…Ayo tidur aja disamping papah…Ha ha ha…”

Aku tau Keke sangat patuh dan tunduk kepadaku, dia hanya menunduk dan diam… tak berani membantahku,tapi sorot matanya masih tajam dan menyiratkan kemarahan kepada ketiga temanku terutama Dio..Kemudian Keke menatapku dalam…Dia menggeleng beberapa kali…dan kulihat dua butir air mata pun mengalir dari matanya. Mungkin Keke putus asa dan kecewa dengan sikapku padanya. Keke menangis terisak..!

Sebenarnya Aku tak tega melihat Keke menangis…Tapi Aku sudah kepalang basah. Dan sepertinya aktingku berlagak mabok berhasil mengelabui mereka semua.
Kami melanjutkan minum beberapa teguk lagi. Kulihat Ketiga temanku begitu bersemangat untuk menuangkan minum ke gelas ku yang berwarna merah. Aku sendiri heran,, ternya aku memiliki bakat acting yang bagus. Saat meneguk minum tsb selayaknya orang mabok, sebagian besar minuman itu sengaja Aku tumpahkan kebaju dan hanya sebagian kecil yang kuminum.

Kemudian sambil tertawa lepas dan bercerita ngalor ngidul sambil minum dengan ketiga temanku, aku kembali memainkan peran..
Aku…” Eh…kok mamah tak ikut minum…Ayooo hormati tamu dong yaaang…Ini teman deket Papah semua loh..”
Dio…” Iya nih ayo minum key..Kami udah capek bawain minum kok kagak disentuh ya..”
Keke..” nggak sudi..! Kalian jahat…please..hentikan semua ini kasihan Mas Randy..Hiks Hiks “
Aku…” Ooo…jadi kalian udah saling kenal rupanya, jangan jangan Kalian mantan pacar istriku dulu yaaaa…Heeee kacian “
Sambil menangis Keke terlihat gugup dan protes dengan kata kataku dan menggeleng berulang ulang.
Keke…” Stop Papah…ini sudah keterlaluan. Papah apa apaan sih. Hentikan minumnya sekarang.!”
Aku yang berlagak tetap seperti orang mabok dan bertingkah seperti anak kecil kemudian tertawa dingin dan berat.
Aku..” Eh Sohibku semua, mau lihat nggak kek mana Aku memberikan minum istriku yang cantik ini…?”
Teja…” Iya ya ya..kek mana tuh Ran…”
Aku…” Istriku sayaaaang…Sekali lagi papah bilang ya…hormati teman-teman papah ayo minum…”
Keke…:”tidak…jangan pah, Adek tak bisa”
Aku…” Dasar manja…oke deh papa minumkan yaa…”

Kemudian Aku meneguk minumanku dari gelas berwarna merah tapi tidak kutelan, kemudian Aku mendekatkan mulutku ke mulut Keke. Keke melengos dan berusaha menghindar dari bau alcohol minuman yang ada didalam mulutku. Aku jadi tidak sabar lalu menjambak rambut Keke, kemudian tanpa dapat dicegah oleh Keke, kutumpahkan minuman yang ada dimulutku kedalam mulut keke sambil mencium dengan ganas mulut mungil Keke….

Keke tersedak, batuk batuk, dan mennagis, tapi aku tak peduli…Tetap ku berikan ciuman yang panjang untuknya.Sebagian dari minuman itu tumpah dan membasahi lehar Keke bahkan baju gamis yang dipakainya. Tanganku dengan gemes meremas payudara kiiri Keke yang membusung dibalig gamis yang sedikit basah. Dari sudut mataku Aku melihat ketiga temanku seperti menahan nafas dan terlihat jakun mereka naik turun menahan nafsu. He he he…



THE POWER OF LOVE (Part-2)


Keke memberontak, dan mendorong tubuhku hingga ciumanku terlepas, kemudian Keke memukul mukul dadaku dan tangisnyapun kembali pecah.
Hiks Hiks Hiks…Sadarlah Papah.. Adek tau ini bukanlah diri Papah yang Adek kenal…Papah sedang mabok. Makanya dari tadi Adek ingatkan jangan banyak minum…Selama ini Papah tak pernah bentak bentak Adek, Papah selalu sabar dan sayang sama Adek….Papah… Adek tau mereka itu siapa…Mereka itu jahat. Pah… Papaaaah..Ayo usir mereka keluar..! Ini demi cinta kita pah.. Huh hu huuuu…

Aku yang memang sangat mencintai dan menyayangi Keke sepenuh hati jadi tertunduk dan sangat merasa bersalah. Hampir saja menyudahi aktingku. Karena tak tega dengan Keke. Menurut rencana atau skenarioku, Aku akan menelanjangi istriku didepan teman-temanku, dalam rencanaku Keke akan langsung terangsang dan binal didepan teman temanku. Tapi…ternyata Keke memang sangat manja dan patuh serta cinta kepadak. Hal ini membuatku mengurungkan niatku tsb. Aku tak mau Keke malah jadi benci dan meninggalkanku. Tidak…Aku tak akan membiarkan hal itu terjadi..! Aku ingin Keke juga menikmati fantasyku. Kalaupun Keke mau menjalani kebinalannya, yang aku inginkan adalah dia melakukan hal tsb karena ingin menyenangkanku dan juga menikmatinya. Atau Keke melakukan kebinalan karena tekanan dari orang lain, bukan diriku..!

Terpaksa deh rencana kedua akan Aku jalankan. Aku tahu ketiga temanku tak akan mebiarkan tubuh Keke lepas dari cengkeraman mereka. Ya… Aku sudah sangat mengenal mereka…Mereka yang mesum dan mata keranjang.

Sambil tetap dalam aking sedang mabok, kuambil minum dan meminum sedikit kemudian aku seperti cegukan seperti mau muntah , Aku berdiri dengan terhuyung huyung , Keke dengan sigap segera memapahku. Tapi aku tepis tangannya, dan aku katakana bahwa aku tidak apa apa. Aku melangkah ke arah dapur, pura pura mau muntah. Keke tetap mengikutiku dari belakang. Setelah berjalan beberapa langkah, aku berkata dan berpesan kepada Wisnu.
Aku…” Wisnu, tolong tuang lagi minumanku, aku tak mabok pun, he he he…”
Keke..” Papah… sudah lah pah…tak ada yang perlu dibuktikan. Yok Kita tidur aja lagi ya…”
Aku..” Tenang aja sayang..Papah baik baik aja kok”
Kemudian Aku kembali mencium Keke dibelakang mereka. Kali ini Keke membalas ciumanku dengan penuh perasaan. Mungkin Keke ingin membuktikan kepada mereka bahwa Kami adalah pasangan yang romantis, saling mencinta dan tak terpisahkan.Ditambah Keke mungkin sudah putus asa untuk meyakinkanku agar menghentikan minum minum dengan teman-teman.

Sambil tetap berdiri, Aku mengangkat baju gamis Keke hingga sampai diatas lutut dan segera tanganku bergerilya di celana dalam Keke yang lembut.Ooouuugh… Keke mendesah dan memelukku erat erat. Oh..Celana dalam Keke Basah..!Teja dan Dio sebentar sebentar curi curi pandang kebelakang sambil menahan nafsu. tapi aku dan Keke tak mempedulikan. Malahan tanganku sudah sampai pada sepasang gunung kembar Keke yang montok. SSssh…Ahhhh…Papah… I love You..Keke kembali mendesah sambil kucium bibirnya yang basah.Hanya Wisnu yang tetap tidak melihat kebelakang.

Walau sambil mencumbu Keke sedang berdiri Aku selalu memperhatikan gerak gerik ketiga teman-temanku. Dari sudut mataku Aku melihat Wisnu mengeluarkan sebuah bungkusan kecil dari tas Dio, kemudian manaburkan isi dalam bungkusan itu kedalam gelas merah. Setelah yakin gelas merah yang dicampuri bubuk dalam bungkusan kecil tadi oleh wisnu, Aku hentikan aksi mencumbu Keke sambil berdiri dan aku kembali melanjutkan berjalan menuju dapur dengan tetap dipapah oleh Keke.

Keke…” Pah..Kenapa harus begini paaaah..”
Aku…” Mmmmh.. Mamah binal deh.. He he he tapi papah suka..”
Kulihat Keke tersenyum manis, tapi bagiku senyumannya itu penuh misteri.
Sambil pura pura seperti mau muntah dan mabok Aku masuk kekamar mandi, Keke pun ikut masuk.
Keke..” Pah.. beneran Papah yang suruh ketiga temen papah untuk ngintip Adek tidur tadi…?”
Aku gelagapan ditanya mendadak tentang hal itu oleh Keke.
Aku…” Siapa yang bilang…”
Keke…” Dio yang bilang pah…”
Degh…
Berarti itulah kalimat yang dibisikkan Dio saat Keke terbangun tadi. Pantas…Keke jadi diam dan tidak berontak sewaktu ketiga temanku melecehkannya saat tidur tadi. Aku tahu Keke sangat patuh denganku.
Aku tak bisa jawab, kemudian Aku pura pura terhuyung dan sempoyongan , tapi langsung dibantu oleh Keke untuk kembali ke ruang depan.

Saat kembali ke ruang tamu, kulihat pandangan ketiga temanku tak berkedip kepada Keke yang duduk disampingku. Adengan ciuman dan grepe singkat Kami di ruang tengah tadi terlihat semakin membuat mereka tidak sabaran dan memandang mesum kepada Keke.

Kulihat Keke sudah mulai tenang dan tidak banyak protes seperti tadi. Keke selalu dipuji oleh Dio, Keke pun sudah mulai minum sedikit sedikit. Dio memang jago dalam hal menaklukkan wanita. Terlihat terkadang Keke tertawa lepas dan saat lain terlihat mukanya bersemu merah saat Dio dan Teja memuji muji kecantikannya.

Sedangkan aku, misiku hampir berhasil…Tinggal sebuah langkah kecil lagi. Aku mengambil minuman yang ada didalam gelas merah tadi, kemudian masih berpura pura mabok berat aku berjalan kearah ruang makan untuk mengambil es atau air dingin didalam kulkas. Keke hanya melirik sesaat tapi kembali sibuk dengan rayuan dan gombalan dari Teja dan Dio. Hanya Wisnu yang sangat jarang berbicara. Tapi yang pasti, sorot nafsu dari wajahnya sangat terlihat, bahkan beberapa kali kulihat Wisnu membetulkan celananya.. Udah ngaceng kali…ha ha ha

Saat didepan kulkas Aku segera membuang minumanku ke dalam tumpukan beberapa piring kotor di meja dekat Kulkas. Kemudian Aku kembali bergabung dengan Keke dan teman-temanku, Saat melihat gelasku kosong, Terlihat ketiga temanku sangat antusias dan Dio segera menuangkan tambahan minuman kedalam gelas merahku.
Aku..” Ayo tambahin lagi bro…Aku habisin semua minumnya malam ini, tapi Aku tak bakalan mabok he he he…”
Dio…” Minuman tadi udah habis Ran…?”
Aku…” Udah lah… Randy gitu loh he he he…”

Aku kembali memainkan akting, Mmmmph..seakan akan menahan kantuk yang sangat kuat. Tapi Aku masih ingin dan akan menggiring Keke supaya rilex dan bisa menikmati permainan ini.
Aku…” Mah.. Gerah ya, dibuka aja sayaang gamisnya tuh”
Keke..” Ih…Papah, nggak lah malu tau..”
Dio..” ngapain malu, Kalau gerah dibuka aja gamisnya Key..kamu itu sungguh luar biasa Key…sangat cantik dan seksi. percayalah Kita Kita tak akan macam macam kok…Sueeeer”

Kulihat Teja menelan ludah, Wisnu memandang Keke tak berkedip…dan ketiga temanku sekarang duduknya semakin gelisah, tiap sebentar membetulkan posisi celana mereka…Ya…Mereka pasti sudah sangat bernafsu untuk melihat Keke telanjang..!

Keke..” Pah… Gimana nih”
Aku yang berakting sudah mabok dan ngantuk berat hanya menyeringai sambil pejam mata.
Aku..” Tak apalah Mah.. liat liat dikit aja. Biar mereka tau kalau mamah itu cantik dan seksi…Asal mamah seneng Papah juga seneng kok”

Karena diprovokasi dan dirayu terus oleh Dio dan Teja, akhirnya…
Keke..” Baiklah..Kalo nanti Adek telanjang terus mereka macam macam gimana tuh pah…?”
Kubuka mata sedikit dan kulihat Keke pun sudah mulai terbawa suasana, mungkin pengaruh minuman.
Aku..” Jangan kuatir, Kan ada Papah Mah..”
Keke…” jangan nyesel ya kalo nanti Teman-teman Papah nengok dan ganggu Keke saat telanjang…”
Terlihar Nafas Keke mulai memburu, pipinya merona merah dan lesung pipinya kelihatan dengan jelas.
Aku tidak menjawab lagi, seolah olah sudah tertidur pulas…!

Dan…Akhirnya….
Keke berdiri, kemudian menaikkan baju gamisnya perlahan lahan
Sampai di Lutut….Paha…Pangkal paha….terlihat begitu putihnya dan bersihnya paha Keke, Bulu bulu halus dikakinya terlihat meremang dan berdiri. Lalu baju gamisnya naik lagi, Dan…. terlihat celana dalam Keke warna Putih tipis menyembul.,, Celana dalam Keke terlihat sedikit basah.! Karena celana dalam yang dipakai Keke adalah warna putih tipis dan basah, secara samar terlihat bulu bulu halus memek Keke mengintip dan menggoda. Beberapa saat Keke menahan baju gamisnya sampai disana. Kulihat Keke memejamkan matanya, gugup dan gemetaran. mungkin malu dan baru pertama kali mengalami pengalaman seperti ini
Sedangkan Aku sudah tidak mereka perhatikan lagi…Aku tercekat…Terangsang hebat tapi tetap seperti orang tidur pulas, hanya mengintip dengan membuka mata sedikit sedikit.

Ketiga teman temanku terlihat tidak berkedip memandang celana dalam istriku. Mereka terlihat menahan nafas, gemetaran dan mulai mendekat…
Tiba tiba istriku melepaskan tangannya yang sedang mengangkat gamisnya. …Sehingga gamis itu kembali turun dan Keke kembali tampil tertutup. Ketiga temanku secara serentak melenguh dan terlihat kecewa…Ha ha ha kaciaaan.

Kemudian Kekekembali duduk dan memelukku sambil mencium bibirku dengan lembut
Keke…” Papah..Kalau memang Papah menginginkan Adek telanjang didepan teman-teman Papah…Adek akan lakukan.. Demi Papah…Demi cinta Kita… Tapi Adek hanya telanjang saja yaa..Papah…I Love You”
Aku tidak menjawab…Bahkan Aku berpura pura sudah tertidur pulas sambil mengeluarkan dengkuran yang cukup keras…Yang pasti Aku terangsang hebat dan akan membongkar rahasia hubungan istriku dengan mereka bertiga…!

Kemudian Keke…



THE POWER OF LOVE ( Part-3)

Kemudian Keke menguncang guncang tubuhku dengan cukup keras, Pah… Papah… Bangun Pah…Ap Ap Apa yang terjadi dengan Papaaaah…? Keke kembali melumat bibirku dengan ganas, terlihat Dia sangat takut terjadi sesuatu kepadaku Karena guncangan yang cukup kuat, menyebabkan aku roboh kesamping, sehingga Posisiku menjadi rebahan di kursi. Saat rebahan ku buat posisiku menghadap kea rah Keke dan teman-temanku. Keke memelukku dan mengikuti tubuhku yang roboh kesamping. Saat kucoba membuka mataku sedikit terlihat Keke panik dan kembali melumat bibirku. Ya…Keke berusaha membangunkanku, semenjak Kami menikah, Keke selalu mebangunkanku dengan ciuman yang panjang dan lembut.

Tiba tiba wajahku terasa hangat dan basah…Saat kucoba membuka mataku sedikit dengan hati-hati, kurasakan wajah Keke begitu dekat wajahku. Aku dapat merasakan hembusan nafasnya yang berat di depan hidungku. Ternyata…Keke kembali menangis. Kembali beberapa tetes air mata yang hangat menerpa wajahku.Mungkin dia merasa aneh dan khawatir dengan kondisiku yang tetap tertidur walaupun sudah dia coba membangunkan dengan senjata pamungkasnya yaitu ciuman yang panjang dan lembut.

Beberapa detik kemudian, disaat Aku berusaha mencuri-curi pandang dengan membuka mata sedikit agar dapat melihat raut wajah istriku tercinta, tiba tiba Keke mendekatkan bibirnya ke telingaku dan kudengar bisikan halus darinya…Papah, Adek tidak tau apa yang terjadi dengan papah sekarang…Tapi jika sesuatu terjadi pada Papah karena ulah teman teman Papah, Adek janji tak akan memberi ampun pada mereka. Karena Keke berusaha membisikkan kata kata tsb ketelingaku, otomatis siku kirinya menekan dengan kuat tulang rusukku sebelah kiri. Hampir saja Aku berteriak kesakitan bercampur geli menahan sikunya itu. Tapi untung aku dapat menahan semua itu dengan menggigit ujung lidah ku sendiri, untuk pengalihan rasa sakit dan geli. Sesaat kemudian Aku dapat bernafas lega karena Keke kembali keposisi awal yaitu menatap wajahku sangat dekat. dengan hati-hati kuintip sedikit dan kulihat Keke tersenyum tipis tapi…ya lebih mirip seperti seringai penuh hawa marah….! Aku sendiri agak bergidik memandang senyumannya itu, belum pernah Aku melihatnya…!

Keke Bangkit dan duduk dekat dengan ketiga temanku…
Keke..” Aku harap tuan-tuan semua jujur denganku…Apa yang kalian lakukan terhadap suamiku..”
Terdengar nada bicara Keke datar, dalam dan tegas. Kemudian Keke memandang tajam ketiga teman temanku bergantian. Wisnu hanya menunduk, Teja salah tingkah sambil menggaruk garuk kepalanya. tapi Dio… walaupun dari rautnya terlihat kaget, namun beberapa saat kemudian terlihat tenang. Dio tersenyum lalu duduk mendekat dengan Keke. Kuakui Dio memang jago dalam hal diplomasi dan bersikap. Aku tau Keke memang tipe wanita yang polos, manja dan cerobah. Tapi dia sangat pintar, tegas dan berani apabila menghadapi sesuatu masalah, apalagi persoalan yang menurutnya ada sesuatu yang tak beres.

Aku yang mengintip diam diam sambil tiduran kesamping jadi ternyum geli melihat ketiga temanku yang terlihat salah tingkah dan mati kutu menghadapi Keke, terlebih Dio, jam terbangnya menghadapi wanita sudah sangat banyak. Biasanya mereka selalu dapat menguasaai keadaan. Apalagi yang mereka hadapi ini adalah hanyalah seorang perempuan…he he he. Makin seru nih pikirku dalam hati. Tak ada lagi nafsu yang menggebu kulihat dari ketiga teman temanku, Tadi mereka sudah menyaksikan tubuh telanjang Keke, sudah mencium dan meraba bahkan menjilat bagian vital tubuh keke. Bahkan beberapa saat yang lalu Keke tampil menggoda, sensual dan berjanji akan telanjang didepan mereka. Ironisnya yang ada sekarang hanya wajah tegang dan kaku mereka bertiga.

Perlahan tangan Keke di pegang dengan lembut oleh Dio, tapi ditepis oleh Keke…Dio sadar, mereka harus berpikir dan bertindak ekstra hati hati agar Keke dapat kembali mereka kuasai. Kemudian Dio bangkit berdiri k dan berbicara dengan lembut.
Dio..” Maaf Key… Aku lancang bertanya padamu, apakah Kamu mencintai Randy…?”
Keke terlihat makin marah, kemudian ikut juga berdiri dan dengan dingin berkata..
Keke..” Pertanyaan macam apa ini..? Hei Tuan Dio yang sombong…jangan mengalihkan persoalan. Apa yang tuan tuan lakukan pada suamiku…? “
Dio…” Aku bukannya mengalihkan persoalan…tapi sebelum Aku menjawabnya, agar tidak terjadi kesalahpahaman, Aku perlu mengajukan beberapa pertanyaan…”
Keke..” Kalau begitu, silahkan Kalian angkat Kaki dari rumahku sebelum Aku berteriak dan Kalian diusir warga disini.”
Teja…” Kalau Kami tak mau gimana…?”
SSSt…Dio memberikan isyarat kepada Teja agar diam dan menyerahkan urusan ini kepadanya. Tapi Keke sudah terlanjur mendengar dan marah….!
Keke terlihat makin geram, sambil berkacak pinggang, Keke berkata dengan dingin…
Boleh…Kalian dapat berbuat apapun malam ini kepada Kami. Bahkan Kalian dapat memperkosaku atau membunuh Kami. Tapi jangan lupa, identitas kalian lengkap dengan foto nya sudah Aku kirimkan kepada orang tuaku serta Kakakku. Sudah Aku kabari bahwa kalian adalah teman mas Randy waktu kuliah dulu dan malam-malam datang kerumahku. Seandainya terjadi sesuatu kepada Kami malam ini…tentu Kalian tak akan lepas dari polisi..! Dio tercekat dan kaget, mukanya berubah menjadi pucat, Dio tidak menyangka Keke akan melakukan hal itu..Teja jadi melongo dan Wisnu hanya memandang Keke dengan gugup sambil mengepalkan tangannya.

Aku jadi teringat waktu Keke mengambil foto Kami sewaktu duduk tadi, ooo rupanya itu tujuan Keke…Duh istriku memang pintar, cerdik dan berani…Ketiga teman temanku untuk beberapa saat terlihat seperti orang bodoh He he he..Dio terlihat mengatur nafasnya dan dengan hati hati berusaha bersikap tenang. Disinilah kualitas Dio yang sesunggunya akan diperlihatkan…
Dio…” Key, Kamu harus tau…lebih kurang lima tahun Kami berempat bersama dalam suka dan duka di Jakarta waktu kuliah dulu…”
Kemudian mata Dio menerawang memandang langit langit rumah, matanya Nampak sedikit sembab…suaranya berat. Aku berfikir ini pasti modus dari Dio..Kemudian Dio melanjutkan bicaranya..
Begitu banyak yang Kami lalui bersama, Kami saling mengenal satu sama lain melebihi saudara kandung..! Kami saling tau kesukaan, hoby, selera makan, cara tidur, sifat ,pokoknya semuanya, hampir siang dan malam Kami bersama ..bahkan Kami saling mengetahui kisah cinta Kami masing masing, hampir tak ada rahasia diantara Kami. Sering teman teman kampus mengejek Kami sebagai kelompok Gay atau homo.
Key…Diantara Kami berempat, Randy lah yang paling pintar…Kalau bukan dibantu olehnya mungkin Kami akan di DO oleh kampus. Randy begitu baik, perhatian dan sering membantu Kami dalam menyelesaikan persoalan kuliah atau persoalan pribadi. Kami banyak hutang budi kepadanya. Kalau Kau tahu Key...Aku sangat menghormati, menghargai dan rindu serta sayang tulus sebagai sahabat kepada Randy. Tapi Key…

Dio sengaja menggantung kalimatnya untuk memancing reaksi dari Keke, dan pancingannya mengena…Keke jadi diam dan serius mendengarkan cerita dari Dio.
Keke…” Tapi apa…?”
Suara Keke terdengar tidak lagi sedingin dan seketus diawal tadi, tapi lebih kepada pertanyaan dan ekspresi ungkapan rasa penasarannya
Dio…” Diantara Kami berempat, Randy lah sosok yang penuh misterius…!”
Keke semakin terjebak dengan cerita Dio.
Keke..” Misterius… apa Maksudmu…?”

Dio berjalan mondar mandir sesaat, kemudian memandangku yang sedang berpura pura tertidur karena pengaruh obat , lalu dia tersenyum tipis dan melanjutkan ceritanya.
Ya… Misterius… makanya Randy sering Kami panggil sebagai Tumis alias Tuan Misterius. Jalan fikiran, tindakan dan kata katanya sulit untuk ditebak. Kami kalah dalam banyak hal olehnya. Key… Randy akhirnya dapat menikahimu juga merupakan bagian dari kelebihan dan kemisteriusan dari Randy. Key..Tahu kah Kau, Aku mencintaimu dari dulu…Aku yang lebih dulu mengenalmu…Sudah banyak yang kukorbankan untukmu Key. Terakhir, Kamu lari dari kontrak pemotretan yang sudah Kamu tandatangani. Tahu kah kau Key…Hubunganku rusak dengan rekan bisnisku dan Aku harus memberikan ganti rugi sampai puluhan juta…! Tapi, Hatimu malah kau jatuhkan pada Wisnu…Dan sekarang akhirnya apa..? Kau menikah dengan Randy…Malah Kalian menikah diam diam dan tidak memberitahukan kepada Kami ..Key…Kenapa Kalian tega…? Dio menutup kata katanya dengan suara yang berat dan terdengar seperti orang yang kecewa dan putus asa.

Aku yang terabaikan oleh mereka tetap mendengar dengan seksama. Aku berfikir, Dio memainkan sandiwara tingkat tingginya, Setahuku, dari dulu belum pernah Dio gagal untuk mendapatkan cewek yang diincarnya. Dia punya segalanya, wajah gagah, Kaya, tenang dan pandai berdiplomasi. Bahkan ada beberapa artis yang cukup ternama memiliki affair dengannya. Tapi malam ini, Dio Nampak sungguh sungguh dan memeiliki kepribadian yang lain. Teja menganga dan diam, Wisnu hanya menunduk dalam.

Aku yang berakting sebagai orang yang mabuk dan tertidur karena obat tidur, tertegun mendengar kata-kata yang meluncur dari mulut Dio. Mmmmh… Jadi begitu, rupanya mereka sudah saling mengenal satu sama yang lainnya. Dan ada rahasia besar yang mereka simpan selama ini. Makin banyak misteri yang akan terkuak malam ini.

Keke terlihat menunduk , kemudian mengangkat wajahnya pelan dan memandang Dio dengan tatapan tajam tapi kemudian berubah menjadi pandangan sendu dan kosong…Keke terlihat mengatur nafasnya sambil berdiri dia berucap… Mas Dio, Maaf…Maafkan Keke Mas…Keke tercekat dan suaranya mulai serak , Dan… dan Keke kulihat kembali menangis…bahkan bahunya sampai berguncang karena menahan isak tangisnya.. Hiks hiks hiks.Mas Dio…Kenapa Mas tak pernah mengatakannya kepadaku…? Kenapaaa…? Yang Aku tahu waktu itu Mas sudah beristri. Aku tak mau merusak rumah tangga Mas Dio. Akhirnya Keke mengalah mas. Waktu itu…waktu itu Keke…. Keke…keke juga mencintaimu Mas…! Hiks hiks hiks…Tapi…tapi Keke simpan sendiri perasaan itu. Dan…Dan Keke juga lari dari sesi pemotretan yang sudah Mas siapkan untuk mengorbitkanku sebagai model…Aku tak bias…Keke tak bias mas… Mas Dio…Maafkan, maafkan Keke mas….

Kami semua terdiam, sibuk dengan fikiran masing masing. Hanya suara isak tertahan dari Keke yang masih terdengar. Tiba tiba Dio memeluk Keke dengan cepat…Keke hanya diam sambil menahan sedunya. Dio mengangkat wajah Keke…Dan wajah mereka sekarang sangat dekat…Kemudian dengan lembut Dio mengecup bibir Keke yang terbuka..Keke hanya memejamkan matanya. Hampir saja Aku terbatuk dan menyudahi aktingku yang terkena obat tidur…Bagaimana tidak…. Aku cemburu, marah dan kesal dengan sandiwara ini. Tapi rasa penasarannku membuatku tetap untuk berpura-pura tertidur sambil mengikuti cerita masa lalu Keke dan teman-temanku…Cukup lama mereka berciuman didepan Kami…Mereka seperti hanyut didalam lautan cinta masa lalu….Kami tak dipedulikan lagi…! Anehnya aku jadi ngaceng…Ohhh…Kemudian Keke tersadar dan kulihat Keke mendorong tubuh Dio pelan, tapi Dio tetap mempertahankan pelukannya.. Malahan sambil mengusap lembut rambut Keke, Dio kembali melanjutkan ceritanya…Key…Tahukah Kau sayang…Waktu Kau tinggalkan diriku, waktu itu Aku sudah berpisah dengan Sherly istriku. Aku bertekad untuk memilikimu seutuhnya…Namun…Saat kau kujumpai, Kau…Kau telah jadian dengan temanku Wisnu…! Kau telah menyakitiku Keeeeey….Kau membuatku cinta sekaligus benci…Dio terlihat sangat emosional…Suaranya sampai terdengar agak melengking..
Dio melepaskan pelukannya, kemudian sambil duduk dia bergumam… sekarang, Kau malah menikah dengan temanku yang lain yaitu Randy…Puaskah Kau sekarang Key…? Puaskah Kau menyakiti Aku dan teman-temanku…?

Tangisan Keke kembali pecah… sambil tetap berdiri dan disela sela tangisnya Keke berkata dengan nada yang berat dan bergetar…Hiks Hiks Hiks…Kalian yang jahat kata Keke setengah menjerit, Mas Dio, Mas sudah menikah dengan mbak Sherly…Tapi masih menginginkan wanita lain…Aku tak mau bahagia diatas penderitaan orang lain Mas…Mas boleh Kaya, gagah dan punya segalanya… Tapi Cinta tak dapat dibeli Mas…Aku tak mau hartamu yang banyak…Tidak..!

Tiba-tiba Keke menunjuk Teja dengan tangan kirinya...Mata Keke terlihat marah dan tajam seakan akan ingin menelan bulat bulat tubuh Teja yang besar…Mas Teja, Keke kecewa sama Mas…Dulu waktu Keke mau curhat tentang Mas Dio dengan Mas, begitu teganya… Mas mau memperkosaku waktu itu…! Padahal Mas sudah Keke anggap seperti Kakak sendiri…Dan…Dan Mas juga sudah beristri…! Kenapa Mas jahat pada Keke…Apa salah Keke Mas…?Teja hanya diam sambil garuk garuk kepalanya yang tak gatal kemudian Teja menunduk tak berani menatap mata Keke yang tajam dan menusuk.

Keke kembali duduk… Kulihat Keke memandang Wisnu dengan pandangan yang kosong, kemudian perlahan berubah menjadi pandangan marah dan sinis…Mas Wisnu..terima kasih Mas sudah menyelamatkan Keke waktu Mas Teja mau memperkosaku. Sikap Mas yang kalem, baik walau sedikit cuek membuatku mulai mencintai mas untuk melupakan Mas Dio…Waktu Mas menyatakan cinta…Keke menerima cinta Mas dengan tulus…Bahkan hampir saja kesucianku terenggut saat Mas mengajakku jalan jalan keliling kota diatas mobil…! Tapi...kembali Keke kecewa saat kudapati Mas sedang bercumbu dengan Reni teman dekatku…Kulihat Wisnu bangkit dan mendekati Keke yang menatapnya dengan tajam dan marah…Key…Maafkan Aku…Aku bisa jelaskan semua..Bahwa….bahwa apa yang Kamu lihat tidak seperti kejadian yang sebenarnya….Key…Aku…Aku…Cukup Mas.. Tak ada yang perlu dijelaskan, semuanya udah jelas…Mas bertiga emang mata keranjang dan mesum..!

Salahkah Keke ketika Mas Randy hadir disaat Hati ini sedang hancur…? Mas Randy begitu baik, sopan dan selalu ada saat Keke butuh pertolongan. Mas Randy sangat menghargaiku. Mas Randy lah yang membuatku tidak dendam kepada laki laki. Mas Randy selalu menceritakan hal baik tentang kalian …kebersamaan kalian dan…Mas Randy tidak tau kalau Keke mengenal kalian semua….Pada saat itu Mas Randy telah selesai wisuda dan bekerja. Bahkan saat Mas Randy mengajakku menikah Keke langsung terima dan tidak lagi berharap tinggal lebih lama di Jakarta biar jauh dari kalian bertiga…Mama dan Papah juga sangat sayang kepada Mas Randy. Keke juga yang menginginkan pesta pernikahan sederhana, dan tanpa kehadiran Mas bertiga tentunya. Hiks Hiks Hiks. Ah…Mas Randy…Papah…Papaaaaah…Ampuni Adek Pah…Selama ini Adek sudah menyimpan banyak rahasia dan menyembunyikan kebohongan kepada papah…Adek takut jika Adek ceritakan rahasia ini, papah marah dan meninggalkan Adek..Adek tak bisa hidup tanpa papah…Adek sangat mencintai Papah…! Bangun pah..banguuuuun…Papah papaaaah…Huh u huu..Hiks hiks hiks.

Tiba tiba Keke menubrukku dan menangis didadaku, Keke menumpahkan tangisnya seperti anak kecil. Aku tertegun dan hampir lupa kalau Aku sedang berpura-pura tidur. Hampir saja tanganku bergerak untuk membelai rambut Keke dan menghapus air matanya. Sekarang sudah jelas dan terang benderang tentang masa lalu Keke..Hmmm…Aku makin cinta dan sayang dengan Keke…Aku kagum dengan komitmen, pendirian, kesetiaan dan keberanian Keke yang kuat untuk mempertahankan cinta dan kesuciannya. Dalam Hati Aku terharu, tersanjung dan merasa menjadi suami paling beruntung …Keke…Aku juga sangat mencintaimu.

Mungkin karena lelah lahir bathin, perlahan…Keke kurasakan tertidur di dadaku yang sedang “pura pura tertidur”. Dari sudut mataku yang kubuka sedikit, kulihat ketiga teman temanku berbisisk bisik serius sambil memandang Keke yang sedang tertidur didadaku. Dari pandangan mereka jelas terlihat pandangan mesum dan nafsu. Terlebih Teja yang kulihat sering mengusap-usap selangkangannya.

Aku coba memperhatikan keadaan istriku saat ini…Kutatap wajahnya, masih menyisakan air mata yang hampir mengering. Ya…wajahnya begitu polos, lugu tapi sangat cantik. Nafasnya halus dan teratur, bibirnya walau tidak pakai lipstick tapi basah dan lembut. Ooo…bibir ini sudah dikecup cukup lama oleh Dio tadi… Kemudian kuperhatikan dadanya yang montok bergerak teratur seiring deru nafasnya dan nafasku. Posisiku tidur saat ini menyamping kearah ruang tengah. Sedangkan Keke bersimpuh dilantai, Keke meletakkan tangan kiri dan kepalanya diatas dadaku, tangan kanannya menggengam erat tangan kiriku. Kepala Keke menghadap kesamping yaitu kearahku. Aku jadi kasihan dengan kondisi Keke saat ini.berbagai macam perasaan berkecamuk dihatiku.. Dadaku bergemuruh penuh rasa sesal dan rasa bersalah. Aku begitu konyol membiarkan Keke menderita oleh teman-temanku hanya karena fantasy gilaku. Keke begitu mencintaiku, dan Aku tidak bisa memaafkan diriku seandainya sesuatu terjadi pada Keke, dan… dan… Aku lebih tidak bisa membayangkan seandainya Keke marah, benci dan pergi meninggalkanku…Tidak…Aku tak akan sanggup hidup tanpanya. Tiba-tiba fikiran sehatku muncul, Aku sudah tau semua rahasia Keke selama ini.Dan terbukti Keke memang sangat cinta denganku.. Aku …Aku akan menyudahi semua permainan ini…

Kemudian sambil berfikir bagaimana caraku untuk mengakhiri permainan ini, ku coba untuk memandang bagian bawah tubuh Keke. Walau agak kesulitan hanya dengan membuka sedikit mata karena tetap sambil berpura-pura tertidur, Aku dapat melihat Keke yang sedang tertidur duduk bersimpuh dilantai. Tapi kaki kananya dalam posisi lurus kebelakang. Aku hampir mengeluarkan suara karena kaget…

Karena mungkin sangat lelah dan ngantuk, Keke tertidur saat menumpahkan perasaanya didadaku. Baju gamis yang dipakainya tersingkap sampai memperlihatkan sedikit celana dalam putih yang dipakainya.. Otomatis dari ujung kaki, betis dan sebagian besar paha putih dan mulus istriku terekspose…! Tapi kalau dilihat dari posisi ketiga teman-temanku ,Kaki telanjang Keke terlihat dari belakang dan menampakkan putih dan mulusnya Kaki Istriku. Bulatan pantat Keke yang dibalut celana dalam putih juga menampakkan sebagian. Aku yakin mereka bertiga pasti ngaceng memandang istriku saat ini..

Aku bingung bagaimana cara menghentikan permainan ini, Aku tahu betul watak Keke…Dia tak akan memaafkanku apabila diketahuinya Aku hanya berpura pura tidur…Dilain sisi Aku juga kasihan dengan Keke, karena banyak menderita oleh ulah teman-temanku. Pokoknya ini harus dihentikan…jerit hatiku.. Namun, Saat Aku bingung… Kulihat Dio mendekat kearah Kami…rupanya rencana mereka sudah selesai didicarakan. Dio mendekatkan wajahnya kearah gumpalan paha Keke yang mulus…Cukup lama Dio terpana memandang indahnya betis dan paha Keke yang memang terbuka…Kulihat Dio ragu ragu untuk menyentuh dan mencium keindahan didepan matanya itu…Tak berapa lama kemudian kulihat Wisnu dan Teja datang mendekat. Teja dengan nafas yang agak memburu mau menyentuh pantat Keke yang berbalut celana dalam putih, namun dicegah oleh Dio..Akhirnya dengan isyarat Dio menyuruh Teja dan Wisnu untuk menjauh…Aku semakin tegang dengan situasi ini…Aku mulai tak berdaya…sebenarnya Aku tak berdaya, gugup dan tegang bukan karena takut dengan teman-temanku namun, aku tegang karena perang didalam bathinku antara akal sehat dan nafsu…Oooo…Aku mulai ngaceng lagi melihat sedikit tubuh telanjang istriku dinikmati dan dilihat secara dekat oleh teman-temanku.

Kulihat Dio berdiri dan memegang pundak Keke dengan hati hati penuh kelembutan…Key…Key… Bangun Key….ucap Dio sambil sedikit menggoyang pundak Keke.
Perlahan Keke membuka matanya, Keke bangun dan duduk. terlihat Keke sedikit pusing dan panik ketika tau kondisi pakaiannya yang terbuka dibagian bawah. Dio hanya sedikit tersenyum…Dan dengan gaya seperti seorang Kakak yang melindungi adeknya, Dio menutup Kaki Keke yang terbuka dengan Jas yang dipakainya. Keke memeluk lututnya dan terlihat sedikit menggigil…Dio berinisiatif memeluk Keke dari samping, mungkin mencoba memberikan ketenangan dan kehangatan kepada Keke. Tapi Keke menolaknya dengan halus, kemudian berkata dengan datar dan berat.
Keke…” Mas Dio…Apa yang kalian lakukan kepada Mas Randy suamiku…?”
Dio…” Maaf Key, Randy terlalu banyak minum sehingga mabok berat seperti ini..”
Keke…” Tidak…! Mas bohong, Kalian telah memberikan obat tidur kepada Mas Randy kan…?”
Dio memegang dagu Keke, kemudian sebisa mungkin terlihat Dio berusaha bersikap tenang dan bijak didepan Keke.
Dio…” Key…Maafkan Kami..sebenarnya tidak ada niat Kami untuk melakukan hal itu pada Randy…”
Keke…” Kalian jahat…Kalian tega pada sahabat kalian…Kalian…Kalian…Hiks Hiks Hiks ”

Keke memukul mukul dada Dio berkali-kali sambil menangis…Dio membiarkannya, setelah tangis Keke sedikit mereda, Dio memeluk Keke dengan kuat. Keke mencoba berontak, tapi tetap ditahan dan dipeluk oleh Dio.
Dio…” Dengar dulu penjelasanku Key…setelah Aku jelaskan nanti, terserah kau mau menilai Kami seperti apa. Dan kalau Kamu tak berkenan Kami disini Kami siap pergi secepatnya dari rumah ini…Dan Kami tak akan pernah mengganggu Kalian…”

Dio melepaskan pelukannya…Sambil duduk dihadapan Keke mulailah Dio berbicara dengan hati hati dan tenang, sesekali terlihat dia menahan nafas dan terkadang Dia seperti bersemangat, seakan menangis dan berbagai ekspresi lain yang diperlihatkan oleh Dio.

Key… Sekarang Aku puas dan bahagia melihat akhirnya Randy sahabat baikku mendapatkan istri yang tiada tandingnya seperti dirimu Key..Awalnya Aku sangat cemburu, namun pada akhirnya Aku juga bahagia begitu tau bahwa Kamu sangat mencintai Randy. Tolong jaga Randy Key…

Key…Kamu mengenal Randy mungkin sekitar satu tahun lebih…Kami mengenal Randy sekitar lima tahun Key..Mungkin ada beberapa rahasia dan sesuatu yang perlu Kamu ketahui …Keke Nampak memandang Dio…Tapi dia hanya diam menunggu Dio berbicara selanjutnya…Melihat ini Dio mengartikan bahwa Keke mau mendengarkan penjelasan darinya.

Key..Karena Kau begitu anggun, cantik dan seksi..Aku melihat ada suatu rahasia dan perasaan yang tersembunyi yang disimpan oleh Randy untukmu Key…Keke mengangkat kepalanya, memandang Dio penuh selidik.
Key…Seandainya Aku diposisi Randy mungkin akan punya fikiran dan fantasi seperti itu Key…
Keke…” Maksud Mas apa…”

Dio diam sesaat, kemudian kembali berbicara setenang mungkin.
Key…Jangan kaget dan marah ya…Aku melihat Randy memiliki sebuah fantasy yang menurut orang awam tergolong aneh bahkan gila…
Plaaak…! Walau tidak keras tapi cukup membuat wajah Dio merah padam saat Keke menamparnya.
Keke…” Beraninya Mas katakana Mas Randy gila…! Jangan ngaco Mas”

Key…Jika Aku salah Kau boleh melakukan apa aja terhadapku, sekarang dengarkan dulu penjelasanku.
Apakah Randy pernah menyuruhmu berpakaian seksi dan sedikit menggoda Key….? Entah itu dirumah, atau ditempat tempat lain…
Key…Apakah Randy sering atau pernah nonton flm dewasa..? Dan apakah genre atau temanya tentang istri selingkuh, threesome atau gangbang…?
Key…Apakah Randy marah atau benci kepadamu saat ada cowok lain menggodamu…?
Dan..Apakah Randy marah jika mendengar kisah cinta dan masa lalumu dengan mantan-mantanmu…?
Biasanya Randy akan sangat terangsang apabila Kamu bercerita tentang masa lalumu yang nakal, digoda oleh cowok lain, atau…atau kamu selingkuh…! Dia ingin pamer keseksianmu kepada pria lain..Dia akan sangat terangsang apabila ada cowok lain mendekati, bahkan menyentuh dan ngentotin lu Key…
Key… Itu namanya fantasi Cuckold..!

Dan Randy sangat mencintaimu Key…Dia takut untuk mengutarakan fantasy nya kepadamu, karena Dia takut kamu menolak dan marah sehingga nanti Kamu malah menuduhnya dia yang ingin selingkuh. Dan Dia paling takut pada akhirnya Kamu meninggalkannya Key…Tapi Kamu jangan khawatir Key..sebenarnya hampir 80 % suami suami sebenarnya punya fantasy seperti ini…Aku yang mendengarnya ikut terkejut, Ah…Dio terlalu berlebihan. Tapi kelihatannya Keke mulai percaya tuh he he he…

Dari kedatangan Kami malam ini saja sudah ada tanda tanda kalau Randy itu seorang Cuickold. Dia sengaja minum sampai mabuk biar dia lepas dan tanpa beban untuk mengatakan fantasinya kepadamu. Sewaktu Kami ketoilet tadi, Dia tidak ikut mengawasi Kami ke belakang…Bahkan pintu Kamar tidurmu terbuka sedikit…Maaf Key Kami mana tahan melihat tubuh telanjang Kamu dalam keadaan tidur begitu…Maaf kan Kami ya Key..Artinya secara tidak langsung Dia mempersilahkan Kami untuk mengintip dan menikmati tubuhmu..

Aku terperanjat mendengar pertanyaan dan penjelasan dari Dio, Aku merasa ditelanjangi…Dan semua itu memang benar…Duh, untung Aku berpura-pura tertidur…Jadi Aku akan menikmati permainan ini dengan sabar, horny dan deg degan. Bathinku mengambil sisi positifnya, Istriku akan jadi binal dan fantasi cuckoldku akan terealisasi dengan bantuan Dio.

Kemudian Dio mengeluarkan HP nya, Kulihat Dio membuka beberapa situs atau galeri di Hp nya. Bisa jadi Dio sedang browsing di internet yang berhubungan dengan fantasy Cuckold. Kulihat Keke sudah dibawah kendali Dio sekarang…Terkadang Keke menggelang, terkadang menutup matanya atau mengangguk angguk entah dia faham atau tidak Aku tak tahu.

Keke hanya tertunduk diam, Aku yakin…Keke pun akan mengakui semua penjelasan Dio ada pada hubungan Kami selama ini. Dio berdiri dan memberikan minuman kepada Keke..Dan mungkin karena piawainya Dio memberikan gambaran Cuckold kepada Keke…ditambah dengan Keke terus minum yang dicekoki oleh Dio, sering tangan Dio memegang lembut tangan Keke, memeluk dan mengusap usap kepala Keke yang ditutupi jilbab. Cukup lama Keke diberikan penjelasan, sambil melihat layar HP. Dan sepertinya, Keke hanya pasrah bahkan menikmati sentuhan dan usapan lembut dari Dio

Dio…” Key…Apakah Kamu benar-benar cinta pada Randy…?”
Keke…” Iya Mas…Keke Cinta sama Mas Randy”
Dio…” Kalau begitu, bantu dia untuk merealisasikan fantasynya..”
Keke…” Maksudnya Mas…?”
Dio…” Yah…Kamu harus tampil seksi, Eksib dan Nakal di depan Randy, bahkan kalau kamu siap Kamu selingkuh deh…Aku yakin Dio akan makin cinta dan sayang sama Kamu”
Keke…” Tapi…Aku takut Mas..Nanti Mas Randy marah, cemburu dan meninggalkanku…”
Dio…” Aku jamin semua akan baik baik aja Key..Kan udah Kamu lihat tadi di HP ku beberapa Video dan testimoninya i…Gimana hayooo…Mumpung lagi ada Kami disini nih…Kami akan bantu kok”

Keke terlihat lama berfikir dan ragu, tapi Dio emang sabar dan master didalam meyakinkan Keke…Bahkan Dio beberapa kali menyentuh Bibir basah Keke dengan tangannya, memeluk dan membisikkan kata kata yang tak dapat Aku dengar. Beberapa saat kemudian terlihat Keke Memandangku sesaat, terlihat dia mengangguk angguk saat Dio kembali berbisik kepadanya,dan mukanya berobah kemerahan.
Keke…” Biklah Mas…, Aku mau merealisasikan fantasy Mas Randy…Tapi pelan-pelan ya..”
Dio…” Tenang aja Key.. Kita pelan aja…yang penting Kamu harus bisa menikmatinya. Kan ada Randy di sini… Anggap aja dia tidak tidur dan melihat semua yang kau lakukan…Nanti akan Kau rasakan sensasi dahsyatnya”

Aku tercekat, tidak bisa berfikir lagi…Juniorku kembali menegang maksimal, Karena posisiku menyamping dikursi tamu dan harus berpura-pura tertidur membuat Kaki kiriku kesemutan dan kebas…Tapi rasa kesemutan itu jadi terabaikan karena kontolku yang sedikit terjepit oleh posisi kaki dan celana yang tidak tepat…Aku sedikit menggeliat untuk memberikan ruang agar kontolku tidak terjepit lagi, untung mereka tidak memperhatikan.…Dengan hati hati kembali ku pasang telinga dan mata untuk menyaksikan Istriku dinikmati oleh teman-temanku.. Nafsu yang menggelora terlalu besar yang kurasakan…Impian, obsesi dan fantasy yang ku pendam beberapa bulan terakhir akan terwujud malam ini…. Ohhhhh…

Dio memberi isyarat kepada Teja dan Wisnu untuk mendekat…Kemudian Dio memberikan instruksi kepada mereka bahwa Keke mau untuk mencoba sensasi yang sudah mereka rencanakan tapi harus dengan lembut dan bertahap.
Dio…” Key, Kamu kelihatan capek…Biar relax mari Kami pijitin ya…”
Keke hanya mengangguk lemah sambil kembali meneguk minuman yang diberikan Dio…

Dio mulai memberikan pijatan yang lembut di pelipis, wajah dan tengkuk Keke..sesekali tangan Dio menyentuh mulut Keke dengan tangannya dengan lembut…Dan..Keke hanya memejamkan matanya dan mulutnya pun hanya mengeluarkan lenguhan-lenguhan kecil. Sekarang…tangan Dio sudah digantikan oleh mulutnya…Tetap dalam tempo yang lambat tapi lembut, mulut Dio menyusuri wajah dan leher Keke dengan penuh perasaan. Akhirnya…Mulut Keke yang basah dan mungil di lahap dan dicium oleh Dio dengan penuh perasaan…Keke kembali melenguh dan mendesah tertahan, matanya kembali terpejam, tubuhnya menggeliat beberapa kali…Kakinya terkadang ditekuk, terkadang dikangkangkan atau sedikit terangkat.

Karena gerakan-gerakan tubuhnya, Baju gamis yang dipakai Keke jadi tersimbah sampai ke pangkal pahanya. Teja dan Wisnu mendekat dan terlihat bergetar mulai menyentuh kaki Keke yang putih dan mulus. Dio segera memberikan instruksi dengan kode tangan kepada Wisnu dan Teja untuk harus sabar, pelan dan lembut. Teja dan Wisnu hanya mengangguk pelan…Mereka sudah dikuasai nafsu setan, jakun mereka terlihat turun naik dan tanpa dapat di cegah lagi, Teja segera mengelus elus memek Keke yang masih dibalut celana dalam putih….Celana dalam itu basah…Teja mengangkangkan Kaki Keke, kemudian celana dalam Keke yang sudah becek itupun di cium, dijilat dan dihisap hisap oleh Teja.

Wisnu tak tinggal diam, paha dan betis Keke menjadi santapan lidah Wisnu. Mulai dari jari kaki, sampai ke pangkal paha Keke dijilat, di cium dan diraba oleh Wisnu. Dio tetap memberikan ciuman yang panjang di mulut Keke..tangan Keke sekarang merangkul leher Dio, dan tubuh Keke meliuk-liuk menahan geli, nikmat, birahi dan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Sambil tetap mencumbu Keke, terkadang Dio membisikkan kata kata di telinga Keke yang tak dapat kudengar. Pelan namun pasti tangan Dio sekarang mulai meremas gundukan payudara Keke bergantian dari luar baju yang dipakai Keke.

Tiba-Tiba Keke berontak dan mendorong tubuh Dio…Saat itu tangan Dio sudah berada didalam baju gamis yang dipakainya..Bahkan Tangan Dio sudah masuk kedalam BH dan Dio sedang memelintir puting payudaranya..! Teja juga sudah memasukkan tangannya yang besar ke balik celana dalam putih yang dipakai Keke..Dan…kuperhatikan Keke seperti akan mencapai klimaksnya…Tapi Dia berusaha menahan dan menolak seperti ragu dan malu. Kakinya menendang…Tangannya mendorong…sehingga Keke terlepas dari mereka bertiga. Keke duduk dan merapikan pakaiannya…Sambil mengatur nafasnya menahan birahi keke berucap..
Keke…” Maaf Mas…Aku tidak Bisa dan belum siap…”

Aku kecewa…Fantasi yang hampir dapat kuwujudkan, sirna dengan penolakan Keke…
Ketiga teman temanku terdiam…Kemudian Dio berucap
Baiklah Key…Kalau Kamu belum siap Kami hargai itu…Kami permisi, akan pergi dan tak akan mengganggu kehidupan kalian lagi. Tapi ingat Kami menyayangimu, Kalau kau berubah fikiran hubungi Kami. Ingat Key… semua ini demi fantasy Randy, Demi Kamu, dan demi kekuatan cinta kalian. Teja seakan mau protes tapi di beri kode oleh Dio untuk diam…
Keke hanya diam kemudian masuk kea rah dalam, mungkin ke kamar Kami.

Beberapa saat kemudian ketiga temanku menunggu Keke kembali dari kamar, tapi sudah sekitar 10 menit ditunggu Keke belum juga muncul. Lalu Dio memanggil …Key...Kami pamit ya…Key…Key…
Aku pasrah, masih belum saatnya fantasiku terealisasi malam ini. Aku mencoba memejamkan mataku agar dapat beristirahat sebentar…Karena sudah beberapa jam hanya membuka mata sedikit sedikit untuk mengintip, maklum sedang akting terkena obat tidur.
Saat Dio, Teja dan Wisnu bersiap untuk untuk membuka pintu depan seakan mau pamit, Tiba tiba……

Mas Wisnu…..Tunggu…!
Kulihat dengan membuka mata sedikit dan hati hati, Keke berdiri di ruang tengah, didepan televisi atau ruang menonton. Aku terperanjat, tubuhku jadi bergerak sedikit, hampir saja Aku berteriak tapi segera menahan suaraku agar tidak terdengar. Kulihat Ketiga teman temanku melongo…Tas yang dipegang Wisnu sampai terlepas dan jatuh kelantai….

Keke tersenyum sendu…Aku tercekat…Kaget dan berdebar bercampur nafsu….Keke hanya memakai celana dalam berwarna hitam…Sementara kedua tangannya menutupi kedua payudaranya yang tidak memakai BH lagi…Jilbabnya juga tidak dia pakai lagi…

Mas Dio…MasTeja…Mas Wisnu…Mau pergi kemana…? Katanya mau membantu Keke…Pleasseeee…Suara Keke terdengar mendesah dan sangat menggoda seperti sedang sange…
Ketiga teman temanku saling pandang…Tanpa dikomando, mereka berebutan dan setengah berlari langsung menyerbu kedalam dan mengerubungi tubuh telanjang Keke yang sudah menanti.

Tubuh Keke mereka rebahkan di kasur tipis diruang tengah tersebut…Kasur ini biasanya digunakan ayah mertuaku untuk bersantai sambil nonton berita politik kesukaannya ditelevisi. Tak ada lagi kata kata yang dapat menggambarkan perasaanku saat ini…cemburu, malu, merasa dilecehkan, marah dan nafsu… Tapi Nafsu yang paling berkuasa. Tubuhku bergetar dan terangsangsang hebat melihat istriku dicumbu oleh tiga pejantan tangguh. Aku tak lagi mereka perhatikan…Aku terabaikan…Aku tak dianggap…Aku pecundang…Yah…semua perasaan itu tertutupi oleh nafsuku yang menggebu gebu…Aku hanya menghibur diriku.. Ini semua demi Cinta…Demi Keke…Karena dia berhak juga mendapatkan kenikmatan lebih… Ini semua karena kekuatan cinta Kami….Keke…Aku cinta dan sangat sayang padamuuuu…Demikian jerit hatiku.

Kulihat Dio masih suka dengan mencumbu mulut dan leher Keke…Memang mulut Keke beraroma khas dan harum, maklum Keke selalu goosok gigi dan rajin meminum ramuan turun temurun dari neneknya…Gigi Keke juga putih dan rapi. Wisnu melumat dengan ganas kedua payudara Keke secara bergantian…Dan, Teja kembali menjilat dan mencium dengan buas memek Keke yang masih ditutupi celana dalam hitam tersebut…Tapi hal itu tidak berlangsung lama…Celana dalam Keke pun dipelorotkan oleh Teja dan dengan rakus segera dijilatnya memek merekah Keke…Sambil menjilat memek Keke,Teja melemparkan celana dalam Keke kebelakang dengan kuat…

Plug…
Celana dalam hitan Keke yang basah jatuh menutupi wajahku…Hadeuuuuh….
Dari celana dalam Keke, tercium aroma cairan kewanitaan Keke yang telah bercampur dengan air ludah Teja…Sialan…
Selanjutnya yang aku dengar hanyalah suara desahan, erangan dan ciuman dari pergumulan mereka. Aku tidak mereka perhatikan lagi, sehingga dengan cepat tanganku dapat menyingkirkan celana dalam Keke yang menutupi wajahku.

Aku terbelalak melihat pemandangan diruang tengah, mereka berempat sudah telanjang bulat…!
Terlihat Keke dalam posisi duduk sedang mengoral penisnya Dio…Sedangkan kedua tangan Keke mengocok pelan penis Teja dan Wisnu. Kulihat Penis Dio tidak dapat masuk seluruhnya kedalam mulut Keke. kemudian…ketiga penis mereka di jejalkan bergantian kedalam mulut Keke…
Aku terbeliak membuka mata lebar lebar…Tidak lagi khawatir ketahuan pura pura tidur, karena mereka memang sudah tidak memperhatikanku lagi.

Kuperhatikan, Penis mereka memiliki bentuk dan ukuran yang menyeramkan…
Dio memiliki penis yang paling panjang…Mungkin hampir sama dengan penisnya orang eropa aku perkirakan mungkin mencapai 20-22 cm. Diameternya juga diatas ukuran penisku.
Panjang Penis Teja hampir sama dengan Penisku, 13-15 cm berwarna hitam dan yang membuat serem adalah diameternya yang abnormal…Hampir sebesar diameter botol minuman Air Mineral…!
Sedangkan Penis Wisnu Lebih panjang dari penisku mungkin sekitar 18-20cm dan juga lebih gemuk . Ciri khasnya adalah Penis Wisnu bengkok ke kiri dan terlihat seperti ada jengger di lehernya…Mungkin dulu jahitan sunatnya yang lepas he he he.
Hampir saja Aku ketahuan mengintip, Kulihat mereka datang menuju kearahku, Keke digendong oleh Teja…Kemudian kurasakan Keke didudukkan dan rebahan dilantai sambil membelakangiku dan kepalanya di sandarkan diatas perutku…! Tangan Keke meremas tanganku dengan kuat..
Aku panik…Tubuh telanjang Keke dalam kondisi membelakangiku…Sedangkan Kakinya mengangkang…!
Kembali Keke mereka serbu…Setiap centi tubuh Keke tak luput dari ciuman dan remasan mereka…Aku sampai sulit bernafas..Dilain sisi Aku juga sangat sulit menahan nafsuku sambil berakting sedang tertidur…

Setelah beberapa lama mereka mempermainkan tubuh Keke, Kulihat Teja yang paling duluan mencoba menggesekkan penisnya ke Memek Keke…Kulihat Keke hanya memejamkan matanya seperti terlihat takut dan pucat…Augh…Ssshhh…Keke hanya mendesah saat kepala penis Teja dengan diameter jumbo mencoba menerobos memek Keke…
Sungguh kontras sekali pemandangannya…Penis hitam jumbo bergesek dengan memek putih mulus dan mungil. Setelah tiga Kali mencoba Teja memaksakam masuk kepala penisnya…Dan…dengan hentakan yang kuat Teja mendorong penisnya…Auuuuh…Keke menjerit Kuat mungkin kesakitan karena kepala Penis Teja berhasil masuk…Memek Keke terlihat menggembung..terlihat lucu. Keke berontak mungkin dia takut Memeknya akan robek jika dipaksakan…Keke mendorong Teja,…Terlihat Teja kesal dan kecewa tapi didiamkan oleh Dio. Sesaat kemudian Teja digantikan oleh Wisnu…

Wisnu mebalikkan badan Keke..Sehingga Aku dapat melihat payudara Keke yang menggantung dan menjadi remasan tangan ketiga temanku…
Ohhh…Keke mau di Dogy oleh Wisnu…Tangan Keke bertumpu di tubuhku…
Dan…seperti Teja, Wisnu juga tak dapat memasukkan penisnya kedalam Memek Keke…Hanya kepalanya, dan dimaju mundurkan pelan pelan oleh Wisnu..Ohhh Keyeeey…sempit sekalai memekmu sayaaaang…Kata Wisnu.

Kemudian Dio menarik dan memberikan kode agar Wisnu menyingkir dulu…Sekarang Dio lah yang mengambil alih permainan…Dio kembali mencium mulut Keke…Saat itu Keke betul betul dimanjakan oleh Dio… hampir sepuluh menit lamanya dio memberikan sentuhan sentuhan romantis sebagai pemanasan dan foreplay…berbagai gaya mereka peragakan..Bahkan terkadang Keke duduk diatas wajahku…Bisa dibayangkan penderitaanku, sementara tubuhnya disentuh dan dirangsang . Sekarang Dio membuat posisi Keke mengangkang dan membelakangiku. Kepala Keke kembali diletakkan ditubuhku… Aku kembali kesakitan dan berusaha sebisa mungkin menahan sakit tersebut karena kepala Keke tepat berada di atas penisku yang tegak sempurna…

Saat terlihat Keke sudah tenang, Akhirnya, Dio memposisikan Penisnya pada posisi yang pas...Dio tak ingin gagal seperti Teja dan Wisnu. Kemudian Dio menghentakkan pantatnya kedepan dengan kuat dan….Achhh sssh… Penis besar dan panjang Dio berhasil masuk seluruhnya kedalam memek Keke…
Keke histeris , mendesah dan mencakar benda disekitarnya…salah satunya adalah perut dan lenganku…
Goyangan Dio pelan kemudian berubah cepat dan stabil…
Tidak berapa lama kemudian….Crot croot croooot…. Aku tak tahan, Aku mancapai puncak kenikmatanku…menumpahkan sperma didalam celanaku…



THE POWER OF LOVE (Part-4)

POV KEKE

Ya… Namaku Keisya Ratulia…Biasa dipanggil Keke. Istri dari Randy Hardinata, Aku sangat mencintai Mas Randy…Kuakui Mas Randy bagaikan sosok yang nyaris sempurna sebagai seorang suami bagiku. Mas Randy perhatian, sopan, penyayang, setia dan romantis serta sudah mapan atau sudah bekerja. Yang tidak kalah pentingnya adalah Mas Randy disamping ganteng Dia juga dapat merebut hati seluruh anggota keluarga besarku. Makanya tanpa ragu kedua orang tuaku memberikan restu untuk segera menikahkan Kami walaupun waktu itu satusku masih kuliah.

Di awal pertemuan Kami, sebenarnya Aku dalam keadaan “terluka” oleh mantan mantan pacarku. Aku dikecewakan oleh Mas Dio dan Mas Wisnu bahkan Mas Teja hampir memperkosaku, padahal Dia sudah kuanggap sebagi kakak. Aku jadi benci dengan laki-laki. Dalam pandanganku waktu itu, Laki-laki hanyalah menjadikan wanita sebagai tempat pelampiasan nafsu dan kemudian dicampakkan apabila mereka sudah bosan.

Kehadiran Mas Randy bagaikan pelita harapan dalam hidupku yang hampir padam… Perlahan Mas Randy kembali menjadikan Aku sebagai sosok wanita yang ceria dan penuh semangat. Aku juga sangat bersyukur karena mahkota keperawananku kupersembahkan dimalam pertama kepada Mas Randy yang sangat ku cinta. Tapi ada rahasia besar yang aku sembunyikan kepada Mas Randy dan keluargaku. Mas Randy tak pernah tahu bahwa Aku adalah mantan kekasih dari teman-temannya. Mas Randy begitu menghargai privacyku… HP ku pun tak pernah dia sidak dan tak pernah dia selidiki secara diam-diam.…Memang sering dia bertanya tentang masa laluku, tapi kusamarkan namaya dengan nama orang lain bukan Mas Dio dan Mas Wisnu. Mas Randy juga tak tahu bahwa mantan-mantanku itu sudah beberapa kali menyentuh tubuhku, walau tidak sampai berhubungan intim layaknya suami istri. Aku terlalu takut seandainya Mas Randy tidak bisa menerima kenyataan tsb dan meninggalkanku. Aku akan menceritakan semuanya pada saat atau momen yang tepat nantinya.

Kehidupan seks Kami juga penuh dengan romantisme dan nafsu. Saat itu Aku merasa seks yang kudapatkan dari Mas Randy sudah sempurna. Aku termasuk tipe cewek yang biasa aja memandang hubungan seks. Aku mengira hubungan seks itu merupakan hanya sebatasi tugas dan tanggung jawab antara suami dan istri. Gaya bercinta Kami juga terkesan konvensional dan agak mononton. Seringkali sehabis bercinta, Mas Randy sudah tertidur disampingku…Akan tetapi Aku masih belum bisa tidur karena belum mencapai puncak orgasmeku. Waktu itu hampir enam bulan perkawinan Kami, Aku tak pernah mendapatkan yang namanya Orgasme…! Tapi sering Aku berpura-pura puas untuk menyenangkan Mas Randy…Walau demikian, Aku tetap sangat bahagia dengan kehidupan pernikahanku.

Sekitar lima bulan terakhir, intensitas hubungan Kami meningkat tajam. Hal itu karena Mas Rendy akhir akhir ini sering menonton beberapa flm dewasa, biasanya film JAV. Dan setelah menonton tersebut, seringkali Mas Randy akan berubah menjadi “monster” yang ganas didalam mencumbuku.Bahkan dalam sehari bisa 2 atau 3 kali Aku di entot olehnya. Awalnya Aku kurang suka dengan tema film yang sering diputar oleh Mas Randy, yaitu tentang istri selingkuh, dan seks keroyokan…yaitu seorang cewek yang di entot dan dikeroyok oleh beberapa orang cowok. Tapi…setelah beberapa waktu kemudian dan sudah banyak flm yang Kami tonton, anehnya Aku mulai menikmati bahkan sering berfikiran seandainya cewek yang dikeroyok dalam flm tersebut adalah diriku..! Hal ini sangat berdampak kepada kepuasan yang Aku dapatkan, hampir setiap kali Kami berhubungan intim Aku selalu mendapatkan orgasmeku. Dan tidak jarang Kami sering memperagakan teknik permainan yang ada dalam flm tersebut. Mas Randy pun semakin sayang dan mesra denganku…Aku dibuatnya seperti ratu didalam istana yang indah. Dalam hati Aku bertekad akan selalu setia dan mengabdi kepada kekasih hatiku yaitu Mas Randy. Apapun akan kulakukan untuk membuat Mas Randy bahagia. Aku sangat takut Mas Randy meninggalkanku. Bahkan saat Mas Randy belum ingin punya anak karena dia ingin Aku melanjutkan kuliahku, Aku juga menyetujuinya. Aku tak inginkan hal lain lagi, Aku sudah mendapatkan suami yang baik, pengertian, setia dan ganteng. Karena rasa sayang dan cintaku yang luar biasa kepada Mas Randy, Aku menjadi sangat patuh dengan nya. Akhir-akhir ini Mas Randy sering membelikan Aku baju baju yang seksi, terkadang saat ayah dan ibuku sedang tidak ada dirumah Aku disuruhnya untuk setengah telanjang bahkan telanjang bulat didalam rumah..

Aku bukannya tidak tahu dengan fanytasi cuckold yang sering Aku tonton bersama Mas Randy. Sudah banyak literatur yang aku baca di internet tentang fantasi tersebut. Tapi aku tak mau gegabah menganggap Mas Randy adalah seorang Cuckold. Aku menganggap positif fikiran dan tindakan Mas Randy adalah untuk meningkatkan kualitas hubungan percintaan Kami. Aku selalu patuh dengan yang dia minta..Bahkan, seiring waktu, Aku malah sering horny sendiri jika membayangkan Aku yang dalam keadaan telanjang di intip dan di sentuh oleh lelaki lain. Biasanya Memekku akan basah…dan Aku melakukan permintaan Mas Randy dengan suka cita dan pelan namun pasti Aku sudah bertransformasi menjadi wanita bersuami yang ingin nakal dan eksib…! Dan biasanya tanpa menunggu lama Aku akan mendapatkan orgasmeku saat bercinta dengan Mas Randy. Bahkan seringkali Aku sendiri yang mulai dan minta untuk bercinta dengan Mas Randy.

Oooo…salahkah diriku yang ingin tampil seksi didepan pria lain, sementara Aku sudah bersuami..?. Yang pasti dalam alam bawah sadarku, Aku sering berfantasi untuk tampil seksi, diraba, bahkan selingkuh dan di entot oleh laki laki lain.Bahkan lebih ngerinya Aku selalu membayangkan ketika Mas Randy sedang menggauliku, Aku terkadang membayangkan Dia sebagai orang lain atau mantan pacarku yang sedang menggauliku…! Namun fantasi ini tak pernah ku utarakan kepada Mas Randy… Aku malu dan takut untuk berterus terang kepadanya, Akupun tidak ingin merealisasikan di dalam dunia nyata, hanya sebatas fantasiku saja. Aku takut nantinya Mas Randy akan tersinggung dan marah bahkan jadi benci denganku jika Dia tau apa yang Aku fantasikan.Kecuali…. Mas Randy sendiri yang meminta….Tapi tentu pasti nggak mungkin deh… Yang pasti hubungan percintaan ranjang Kami makin hot dan penuh warna. Aku punya prinsip akan melakukan apapun untuk kebahagiaan Mas Randy.

Malam itu, Saat kedatangan teman-teman Mas Randy kerumah pada malam hari, berbagai macam perasaan berkecamuk didadaku. Karena teman-temannya tsb adalah mantan- mantanku dan orang yang sangat dekat denganku dulu. Hampir saja Aku diperkosa mereka sewaktu Aku tidur. Tubuhku sudah mereka raba, peluk dan cium sepuasnya. Tapi sejujurnya Aku juga terangsang hebat walau semua terjadi begitu cepat. Karena bisikan dari Mas Dio waktu itu, bahwa yang sedang mereka lakukan adalah atas keinginan dari suamiku. Aku yang terangsang serta mendengar bisikan Mas Dio, Hampir saja melayani mereka bertiga dengan penuh nafsu di kamar pengantin Kami . Aku terselamatkan dari nafsu mereka bertiga saat Mas Randy memanggil mereka dari ruang depan. Walau dengan rasa kecewa karena nafsuku tak tersalurkan, tapi Aku jadi tahu bahwa Mas Dio bohong dengan bisikannya. Untuk itu, Akupun menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapi kelicikan mereka. Karena Aku tahu begaimana sepak terjang mereka, terutama Mas Dio…

Saat di ruang tamu, Aku jadi shock melihat Mas Randy dalam keadaan mabuk dan berbicara ngawur dengan menyuruhku untuk telanjang didepan teman-temannya. Karena prinsipku untuk selalu patuh dengan Mas Randy ditambah dengan pengaruh minuman dan Aku yang sudah terangsang menjadikanku untuk menikmati telanjang didepan suamiku.

Namun…saat itu akal sehatku juga hadir…Aku berfikir bahwa Mas Randy menyuruhku berbuat demikian karena pengaruh minuman dan dia dalam keadaan mabok. Aku jadi tidak tega dengan Mas Randy . Aku sangat marah mengetahui bahwa Mas Randy ternyata telah mereka cekoki dengan obat tidur. Sudah kucoba untuk membangunkan Mas Randy tapi tetap tidak bisa..

Tapi…lagi lagi Aku berhasil di”jinakkan” oleh Mas Dio yang begitu pintar untuk meyakinkanku bahwa Mas Randy adalah seorang Cuckold dan apa yang mereka lakukan adalah untuk membantu mewujudkan fantasi suamiku. Pengaruh mnuman yang selalu dicekokin kepadaku juga menambah gairah dan nafsuku untuk dituntaskan. Bahkan tubuhku menghianatiku…Tubuhku menjadi begitu sensitif butuh sentuhan. Aku ingin dipuaskan oleh mereka. Hampir semua bagian bagian sensitifku disentuh dengan lembut oleh Mas Dio. Apalagi ciuman lembut dan penuh perasaan yang diberikan oleh Mas Dio..Hal itu membuatku melambung ke surga kenikmatan…Lebih gilanya lagi Aku di raba oleh Mas dio didepan suamiku yang sedang tertidur.

Tanpa dapat dicegah, mereka bertiga telah mengerubungiku dan menyentuhku dengan intensitas yang mulai ganas…Aku sudah terangsang hebat, nafasku memburu..hanya desah dan lenguhan nikmat yang kurasakan. Dan Akhirnya…walau sekuat tenaga Aku tahan saat Mas Dio meremas dengan lembut payudaraku dibalik baju gamisku, sebenarnya Aku sudah orgasme walau tanpa penetrasi..! Tapi sepertinya mereka tidak mengetahuinya karena aku tahan supaya lenguhanku tidak mereka dengar.

Setelah gelombang orgasmeku selesai…Aku melirik ke Mas Randy…Dia masih tertidur dengan pulas. Kesadaranku kembali hadir, akal sehatku kembali mengingatkanku bahwa apa yang telah Aku lakukan adalah kesalahan yang besar…Rumah tanggaku diambang kehancuran…! Kemudian Aku lepaskan tubuhku dari mereka bertiga dan mengatakan bahwa aku tak tak siap dan tak bisa untuk memenuhi keinginan mereka…

Mereka kaget dan terlihat sangat kecewa…Namun Aku tak pedulikan, Aku masuk kedalam kamar untuk menenangkan diri. Aku berfikir tindakan apa yang harus Aku lakukan…Aku sangat takut jika mereka melakukan sesuatu hal yang dapat membahayakan keselamatan Mas Randy di ruang tamu, atau Aku juga takut mereka nekad untuk memperkosaku dengan kekerasan…

Aku ingat…Ada Hp ku, kemudian rancananya akan Aku rekam berupa video…Akan tetapi tentu akan sulit mendapatkan posisi yang pas dan mereka juga bisa curiga sehingga rencanaku akan dapat mereka gagalkan. Akhirnya Aku hanya mengaktifkan rekaman audio atau suara HP didalam genggamanku. Setelah memantapkan hati dan memastikan HP ku merekam dengan baik, perlahan kubuka pintu kamar dan kembali ke ruang depan dengan bersikap setenang mungkin walau Aku sangat takut..

Sebenarnya disamping rasa takut, hatiku juga mendua…Aku deg degan bercampur horny tingkat tinggi membayangkan jika Aku saat ini bersedia melayani mereka bertiga…tentu Aku akan kelonjotan menjemput orgasme. Apa yang Aku fantasikan selama ini akan jadi kenyataan,,,Dan Mas Randy juga tak bakal tahu karena dia dalam pengaruh obat tidur… Aku berhenti sesaat di ruang tengah, perang bathinkupun terjadi…Apakah Aku akan meluapkan gairahku atau menolak dan menyuruh mereka pergi…

Tanpa kusadari memekku kembali berkedut dan mengeluarkan cairannya… Oh…aku terangsang..! Tapi beberapa saat kemudian Aku memandang keruang tamu, kulihat Mas Randi masih tidur menyamping di kursi tamu. Ketiga teman Mas Randi berdiri dan memandangku seperti srigala yang siap menerkam mangsanya…ya, pandangan lapar dari mereka membuatku bergidik takut bercampur horny…Tapi, kembali kualihkan pandanganku ke Mas Randy, tiba-tiba rasa sesal memenuhi rongga dadaku…Oh..Papah…Maafkan Adek, ampuni Adek… Aku merasa sangat bersalah dengan Mas Randy…Dari dulu Aku tak pernah jujur dengannya mengenai hubunganku dengan ketiga teman-temannya. Bahkan…tadi Aku telah menghianatinya dengan membiarkan tubuh telanjangku dijamah oleh mereka..walaupun Mas Randy sendiri yang menyuruh. Tapi Mas Randy melakukan itu dalam keadaan tidak sadar dan dibawah pengaruh minuman keras. Istri macam apa Aku ini…? Tanpa terasa air mataku meleleh dengan deras.

Aku membersihkan sisa air mataku, kemudian dengan mantap kembali menuju ruang tamu dan Aku bertekad akan menghentikan permainan ini. Mas Dio yang berada paling depan tersenyum kepadaku…
“ Hai cantik.. maafkan Kami ya, kenapa ya Kamu tiba-tiba pergi kedalam dan berobah fikiran…?”
Aku memandang mereka dengan tatapan dingin…Saat itu Aku begitu marah dan benci dengan mereka…Aku tak bisa terima perlakuan mereka kepada Mas Randy..
“ Mas Dio, Mas Teja, dan Mas Wisnu yang terhormat…Keke harap Mas bertiga segera pergi dari sini..sebelum…” Aku menggantung kalimatku untuk membuat mereka bertanya…
“sebelum apa Key..?” Tanya Mas Teja dengan cepat.
“Sebelum Mas bertiga dikeroyok oleh warga disini… Karena Aku telah menelfon Pak RT untuk datang kesini membawa warga” Aku sengaja menggertak mereka.

“ Key…Maafkan Kami, tapi kenapa Key…?” kata Mas Dio cepat
“ Kenapa Mas Bilang..? Aku kecewa pada Mas bertiga…Mas Randy teman kalian, teman deka, sahabat bahkan lebih dekat dari saudara…tapi dengan licik kalian buat dia tertidur…Dan..dan, Kalian begitu tega ingin menikmati dan memperkosaku…Bahkan Aku yang bodoh mau saja kalian sentuh. Untung belum terjadi hal yang lebih jauh…Kalian tak punya Hati…Pergi…pergi,,,”

Aku tak dapat menahan diri lagi…kutubruk dan kupeluk Mas Randy dan mennagis di pinggangnya. Ternyata Mas Randy masih tertidur lelap…bahkan Mas Randy mengeluarkan suara dengkuran yang cukup keras, tidak seperti biasanya. Dan dari sela sudut bibir Mas Randy mengeluarkan air liurnya sedikit, menandakan dia dalam keadaan tidur sangat pulas.

Mereka bertiga terlihat panik, dan Mas Dio kemudian mengambil inisiatif mendekatiku dan memegang tanganku..
“ Key…Maafkan Kami…Kami Khilaf…Oke…Kalau memang demikian Kami pamit ya…Mohon jangan diceritakan kepada Randy …Key… Tolong lah…”
Aku semakin Muak..Sambil tetap memeluk Mas Randy kembali Aku berkata dengan dingin…Ingat Mas…dalam beberapa menit lagi warga akan datang…Kalau mereka menemukan Mas bertiga masih disini, Aku tak bisa jamin keselamatan kalian…

Nampaknya Mereka sudah putus asa dan berfikir tak ada jalan lain selain menyelamatkan diri..Dan dengan tergesa-gesa mereka mengemasi peralatan, dan pergi…

Aku menggoyang-goyang tubuh Mas Randy..Tapi dia tetap tidur dengan dengkuran yang cukup keras…Aku jadi kasihan dan merasa semakin merasa bersalah pada Mas Randy. Sambil membelai rambutnya aku berkata..”Papah…Begitu papah bangun nanti…Adek Akan jujur dan ceritakan semuanya kepada papah. Adek banyak salah dan bohong kepada Papah…Tapi percayalah Pah…Adek masih menjaga kehormatan Adek Pah…Papah boleh hukum Adek, tapi jangan tinggalkan Adek Pah…Hiks Hiks Hiks. Aku kembali masuk kekamar, kemudian membawa selimut…Mas Randy Aku selimuti dan Aku pun tak dapat menahan kantukku yang mulai mendera…Aku tertidur sambil duduk memeluk Mas Randy

**********

POV RANDY

Aku membuka mata karena silau…Sepertinya Hari sudah siang…Aku kaget dan berniat bangkit, tapi Aku urungkan niat tersebut karena kulihat Aku dalam posisi tiduran menyamping di kursi tamu. Kulihat Aku berada dalam selimut, dan…dan Keke Istri cantikku tertidur dengan pulas dengan kepalanya berada di atas dadaku. Tangan kananya memegang rambutku, sementara tangan kirinya memegang HP.

Aku mencoba mengingat ingat kejadian tadi malam…Sejak kapan Aku ketiduran…? Apakah Keke sudah dinikmati dan digangbang oleh teman-temanku…? Kulihat matanya sembab dan di pipi Keke masih ada sisa sisa air yang mengering. Apakah Keke menangis sebelum tidur…? Dan kemanakah teman-temanku..? Apakah kejadian tadi malam hanyalah mimpi…?

Kuperhatikan wajah Keke yang tertidur…Nafasnya yang teratur dan halus menandakan dia dalam keadaan tidur. Perlahan kuambil HP Keke di tangan Kirinya.. Ku sentuh layarnya….dan…Hp nya langsung terbuka dan tidak dikunci. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Hp Keke masih dalam posisi merekam suara…!

Aku penasaran, dan langsung memutar suara rekaman di HP Keke…
Aku seperti digebuk dengan palu besar mendengarkan suara di HP Keke…O…Ternyata Keke berhasil mengusir ketiga teman temanku tadi malam. Dan Keke tidak pernah di entot oleh ketiga teman temanku.
Aku mencoba mengingat kejadian tadi malam…O, Aku baru ingat berarti saat Keke menghentikan permainan mereka dan masuk kedalam Kamar…Saat itu Aku mencoba memejamkan mataku dan….dan Aku tertidur…!

Aku mengusap usap wajah Keke dengan lembut dan kasih sayang…Berbagai perasaan berkecamuk didalam dadaku…Ada rasa bersalah, cinta, Sayang dan kasihan dengan kondisi Keke. Tapi rasa sesal juga ada…kenapa Keke tak jadi di entot oleh teman-temanku…! Duh…Keke.

Saat tanganku mengusap lembut mulutnya, Keke menggeliat dan bangun…!
Seketika dia duduk dan memandangku sesaat…kemudian dia ambruk kembali didalam pelukanku dan mennagis sejadi jadinya seperti anak kecil…
Pah….Papah…Ampun kan Adek Pah…Adek berdosa pada Papah….Hiks Hiks Hiks huh u hu huuu
Adek janji akan jujur dan patuh dengan semua perkataan Papah….Pah…Adek sayang dan cinta pada Papah…Pah….Jangan tinggalkan Adek…Hiks Hiks Hiks. Kalau Papah tinggalkan Adek…lebih baik Adek mati aja pah….Hiks Hiks.

Aku terdiam dan bingung harus berkata apa… kemudian Aku menarik Keke kedalam pelukanku…dan mengentikan tangisnya dengan ciuman yang lembut dan panjang…
“ Mah… sudah…cukup…Papah percaya sama Mamah…papah tak akan meninggalkan mamah kok…Papah juga cinta dan sayang sama Mamah..
Ternyata mamah pintar dan berani ya menghadapi teman teman papah, bahkan mengusir mereka. Apa benar mereka tidak memperkosa mamah…
“Mamah berani sumpah Pah…mereka Cuma menyentuh mamah tidak sampai entot mamah…kalau tak percaya Mamah ada rekamannya kok…
Aku manggut manggut…
Kemudian sambil dengan gaya yang manja…Keke menceritakan semua kejadian tadi malam kepadaku…Memang persis sama dengan yang Aku lihat dan dengar. Berarti kejadian Keke dientot oleh Dio, Wisnu dan Teja adalah terjadi di alam mimpiku saatku tertidur bukan kenyataan…! Artinya Keke ku sayang masih belum di entot oleh mereka…

Aku puas karena ternyata Keke tak curiga kalau sebenarnya Aku hanya pura pura tidur untuk mengintip…He he he… Dan Aku jadi geli membayangkan ketiga teman temanku pergi dengan tergesa gesa dari rumah karena takut di amuk massa…

“Pah….Hmmm.. Mamah mau jujur tentang masa lalu mamah kepada papah…”
Sebelum Keke melanjutkan kata katanya…kututup mulutnya dengan telunjuk kananku.” Sudah Mah… papah percaya pada mamah…”
Tapi Pah…Protes Keke…
“Sssst…Sudah nanti aja diceritain ya,,,”
“Mah…Tapi mamah menikmati dan terangsang saat di sentuh teman papah kan…?
“Apaan sih…nggak lucu tau…” kata Keke cemberut.
Hayo ngaku aja…Papah gak marah kok…
“Ih…Ini junior Papah kok jadi tegang begini… Atau jangan jangan Papah yang horny liat Mamah di grepe gitu” Kata Keke mengalihkan pertanyaanku sambil tangannya menyelinap di balik selimut.
Waduh…Aku tercyduk…!

Kami tertawa riang bersama…Kekuatan cintalah yang membuat Keke berani dan berhasil mempertahankan mahkotanya…Tapi, apakah akan bertahan lama…? Sementara Aku suaminya akan terus berusaha serta memikirkan berbagai macam skenario untuk menuntun Keke menjadi Eksib, dan binal tapi tidak murahan.
Keke sayang…Permainan belum usai…Tapi baru aja dimulai sayang…

Tapi maaf jangan salahkan Ane jika Agan Agan gagal ngencrot dan tidak sesuai harapan...



SKENARIO NAKAL DI RUMAH BARU (Part-1)

Tanpa terasa sudah satu bulan berlalu semenjak kejadian Keke hampir “dikerjai “oleh teman-temanku. Memang ada beberapa kali Aku berkomunikasi dengan Dio dan Wisnu. Tapi hanya sekedar berbasa basi setelah itu Kami seakan hilang kontak. Kami sudah sepakat untuk melupakan kejadian malam itu. Tentunya Keke sudah mengakui dan menceritakan semua rahasia tentang hubungannya dengan Dio, Teja dan Wisnu. Mertuaku pun sudah kembali dari Solo dan beraktifitas seperti biasanya dirumah. Tidak ada kejadian yang aneh dalam satu bulan tersebut, apalagi ada ayah dan ibu mertuaku dirumah. Hanya saja semenjak kejadian malam itu, Keke terlihat berobah dari biasanya. Keke sekarang cenderung banyak diam dan menyibukkan dirinya membantu ayah dan ibunya di kebun saat Aku di tempat kerja. Keke juga sering ikut pengajian dan kegiatan sosial dengan ibunya dilingkungan Kami. Tapi pelayanan dan perhatiannya kepadaku tidak berkurang malah lebih mesra dari biasanya termasuk urusan ranjang.

Perobahan Keke juga terjadi dengan gaya dia berpakaian. Dulu, dia sering tampil seksi di rumah, kalaupun memakai jilbab jika keluar rumah tapi model jilbab dan pakaian yang dipakainya sederhana, simpel, bahkan cenderung seksi dan ketat. Hal itu karena secara halus Akulah yang mendorongnya untuk tampil berpakaian seperti itu. Keke ku yang seksi di depan umum seperti tinggal kenangan…tak ada lagi kujumpai Keke memakai celana jeans ketat dengan kaos oblong lengan panjang yang juga ketat ditambah jilbab pendeknya berjalan dengan riang ditengah keramaian dan diantara pandangan mesum dari banyak pria. Sekarang…jika keluar rumah…Keke memakai baju gamis yang syar’I dengan hijab yang panjang dan dalam…bahkan di beberapa tempat Keke terkadang memakai Masker, tapi terlihat seperti perempuan yang bercadar.

Sebenarnya dalam keadaan normal seharusnya Aku bersyukur dengan perobahan istriku dari seorang yang tampil seksi dan menggoda hijrah menjadi akhwat yang soleha. Namun…Setan memang selalu menggoda dan mengalahkan pikiran normalku. Fantasiku….ya , bukannya pudar atau hilang dari fikiranku tapi justru menambah gairah dan keinginanku untuk merobah istriku yang solehah ini menjadi binal dan dinikmati pria lain. Aku semakin tertantang dan sangat terangsang membayangkan hal tersebut.

Dalam satu bulan ini, Aku memang jarang dirumah. Menurut atasanku kinerjaku selama ini dinilai sangat baik, karena itulah Aku dipromosikan untuk menempati posisi yang penting di kantor pusat di Jakarta. Jadi selama satu bulan ini Aku sering bolak balik Jakarta-bandung, bahkan beberapa kali pergi kedaerah sumatera seperti Palembang, Jambi dan Riau untuk pengembangan perusahaan Kami dan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan migas dan pertambangan. Kadang sampai beberapa hari Aku tidak pulang.

Setelah melalui berbagai pertimbangan dan pembicaraan yang matang dengan mertua dan saudara yang lainnya, akhirnya sepuluh hari kemudian Aku memboyong Keke ke Jakarta. Rencananya Keke akan kembali melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Awalnya Aku berencana menyewa sebuah apartemen untuk beberapa bulan, sebelum Kami mendapatkan dan membeli sebuah rumah sederhana yang sesuai dengan keuanganku serta lingkungan yang cocok bagi Kami. Namun, Pak Bowo yang merupakan Bos Aku di Jakarta menawarkan sebuah rumah tidak berapa jauh dari perusahaan untuk Kami tempati. Katanya rumah tersebut sebenarnya salah satu aset perusahaan. Tapi seiring waktu rumah tersebut sering tidak difungsikan dan hanya digembok dalam waktu beberapa bulan belakangan.

Menurut Pak Bowo daripada membeli rumah dilokasi baru, lebih baik Kami menempati rumah tersebut untuk beberapa bulan, walaupun sederhana. dan jika Kami cocok tinggal disana Kami boleh membeli rumah tersebut. Setelah Aku survey, Aku merasa cocok dengan rumah tersebut, ke rumah itulah Keke Aku boyong. Saat pertama kali sampai dirumah tersebut, Keke pun suka dan merasa cocok. Uniknya rumah ini berada di dalam kompleks perumahan, posisinya juga strategis karena berada di simpang tiga jalan kecil. Karena letaknya yang ditepi dalam deretannya ada kelebihan tanah yang lumayan besar, mungkin sekitar 6 meter sampai ke belakang. Rumah ini terdiri dari empat Kamar, satu lantai berada di lantai atas sejajar dengan tangki air. Di belakang rumah terdapat lapangan volley dan sedikit taman. Sekitar seratus meter kebelakangnya lagi terdapat pos ronda dan kedai kopi tempat pemuda dan bapak-bapak kompleks disini nongkrong. Lengkap sudah, ramai, warganya juga ramah, dan yang lebih utama Kami senang karena tinggal di lingkungan masyarakat yang heterogen, bukan kompleks sepi yang elit sehingga Kami dapat berbaur dengan masyarakat,

Sudah seminggu Kami tinggal di kompleks ini, setelah melapor pada RT dan RW setempat, Seperti yang Aku duga, kehadiran Kami banyak menarik banyak perhatian warga. Mereka mengira Kami adalah pasangan yang baru menikah dan sedang berbulan madu disini. Terlebih Keke.. Wajahnya yang cantik dibalut gamis dan jilbab dalam tidak mengurangi daya tariknya. Bahkan sering Aku perhatikan banyak Bapak bapak dan pemuda dikompleks Kami sering curi-curi pandang dan ingin berkenalan lebih dekat dengan Keke, bahkan tidak jarang mereka terlihat memandang Keke dengan pandangan mesum. Aku tahu itu, tapi Aku biarkan saja bahkan Aku jadi bangga dan menikmatinya.Waktu libur Keke masih ada satu bulan lagi sebelum dia mulai kuliah, terlihat Keke sudah banyak teman dan ceria. Sedangkan Aku diberi waktu satu minggu oleh perusahaan untuk cuti dan mempersiapkan segala sesuatunya di rumah baru Kami. Keke lebih terkenal dibandingkan denganku. Hampir semua warga kompleks disini mengenal Keke. Mulai dari anak anak, pemuda dan ibu ibu terlebih lagi Bapak Bapaknya. Sedangkan Aku tidak terlalu dikenal mereka. Kalaupun dikenal, hal itu dikarenakan Aku sebagai suaminya Keke.

*****

Suatu malam, selepas sholat Isya…sekitar jam 8.00 malam Aku pamit pada Keke yang sedang asyik menonton untuk pergi membeli rokok. Sebenarnya Keke tak suka Aku merokok, tapi Aku berhasil meyakinkannya bahwa Aku merokok hanya sekedarnya sambil istirahat disela-sela pekerjaanku yang terkadang sangat banyak. Rancananya Aku ingin langsung ke kedai belakang rumah dekat pos ronda untuk membeli rokok. Akan tetapi setelah hampir sampai di dekat kedai, Aku menhentikan langkahku. Hal itu karena Aku mendengar gelak tawa riuh dari Bapak- Bapak yang ada disana. Yang membuat jantungku berdegup kencang adalah ketika samar-samar Aku mendengar ada diantara mereka menyebut namaku dan Keke..! Kemudian disambut gelak tawa yang lainnya.

Jiwa intelku pun muncul…Hmmm Dio, Teja dan Wisnu aja menyebutku Tumis (tuan misteri). Jangan panggil aku tumis jika tak bisa dapatkan informasi dari kedai ini. Aku penasaran dengan apa saja yang mereka bicarakan tentang Aku dan Keke.Mataku menyapu kesetiap pojok kedai dengan tajam..posisi Kedai tersebut berdempetan dengan rumah pemilik kedai, tapi ada celah sedikit sekitar satu meter. Kedai tsb terbuat dari papan, sementara Rumahnya merupakan bangunan permanen. Satu satunya jalan menuju tempat tersebut adalah dari belakang kedai dan harus melewati tong dan drum kosong yang terletak dibelakang. Tanpa pikir panjang aku langsung menyelinap ke celah yang kosong dan gelap tersebut.

Dari celah lubang papan yang ada Aku dapat memperhatikan keadaan didalam kedai, kuhitung ada sekitar sepuluh Bapak-Bapak yang sedang asyik minum kopi, merokok dan ada yang sedang bermain gaplek atau domino.
Tiba-tiba Bapak yang dipojok luar bergumam…” Kalau Aku dapat berduaan dengan neng Keke…Hmmm..Satu Jam jadilah…dijamin bunting tuh bini Randy…” Kata kata Bapak itu disambut gelak tawa Bapak bapak yang lain. Beberapa saat mereka larut dengan pembicaraan mesum tentang kami. Dari pembicaraan mereka terlihat betapa mereka sangat terobsesi dan nafsu dengan Keke. Apalagi melihat Keke sebagai sosok yang cantik tapi solehah, sehingga mereka jadi semakin penasaran, Dan mereka menganggap Kami memang sepasang pengantin baru yang masih berbulan madu.

Rupanya di balik papan tepat disebelahku berdiri, ada seorang Bapak Bapak yang sambil tiduran berbisik lirih dengan temannya yang berada disebelahnya.” Pokoknya ngintip Neng Keke mandi sore tadi jangan di bilang yang lain ya…cukup kita berlima aja yang tau..” Dan Bapak yang di sebelahnya menyahut..” Iya nih Aku ngaceng berat…seumur umur gini baru kali ini liat bodi sekel montok dan mulus seperti itu..
Duh…Aku kaget dan Tubuhku gemetaran menahan debaran jantungku…Tapi perasaan horny kemudian hadir membuat lututku goyah. Ternyata Keke sedang mandi sudah pernah di intip oleh Bapak Bapak di kompleks ini. Tapi dimana posisi mereka mengintip…? Aku terbayang Keke mandi biasanya lama dan telanjang…! Di sela gelak tawa dan gurauan yang ramai di kedai, tiba tiba semua diam…

Aku ikut tegang dan konsentrasi untuk mengetahui apa yang terjadi…
Eh…Neng Keke, tumben sendiri…mana Mas Randy..? demikian sapa sesesorang yang tegak di tepi jalan di depan kedai. Semua mata tertuju kearah Keke di jalan, termasuk Aku. Namun, posisiku saat ini tidak dapat melihat Keke karena terhalang dinding Kedai. Terpaksa Aku optimalkan pendengaranku.
“ Mmmmh.. Anu Om. Nampak Mas Randy Om..? Katanya tadi mau beli rokok tapi kok belum pulang ya…” Hampir semua Bapak-Bapak yang ada didalam kedai keluar dan mengerubungi Keke.

“ Ha ha ha…penganten baru, baru pergi sebentar aja suaminya udah dicari…” demikian canda diantara Bapak bapak yang ada disana. Kata kata Bapak tadi disambut gelak tawa yang lainnya.
“ nggak Om, tadi katanya sebentar tapi kok sampai sekarang belum balik ya…” kata Keke terdengar lembut. Mungkin Keke malu bercampur khawatir dan takut dikerubungi oleh banyak laki laki tersebut. Aku terjebak di celah sempit dan gelap ini, Aku berfikir bagaimana keluar dari celah ini tanpa diketahui siapapun. Akan tetapi sebelum Aku mendapatkan ide untuk keluar tiba tiba Bapak yang tiduran di dalam kedai dan yang tadi kudengar telah mengintip Keke mandi berjalan keluar.

“Mbak Keke… aku tau dimana Mas Randy” Demikian Kata Bapak yang baru keluar dari kedai.
“ Eh...Mas zaky, dimana Mas Randy nya Mas…?”
O..Rupanya Zaky yang ngakunya telah mengintip Keke Mandi tadi…Aku ingat Zaky dan kawan kawannya memang tinggal disebelah rumahku. Mereka merupakan buruh bangunan untuk pengerjaan Mall baru di dekat kompleks Kami. Aku tidak terlalu akrab dengan mereka, satahuku mereka tinggal dirumah tersebut lima orang. Beda dengan Keke, kulihat Keke sudah dekat dan akrab dengan mereka. Ya, Keke memang ramah, supel dan baik hati. Terkadang Keke membagikan kue dan makanan ringan kepada mereka dalam seminggu belakangan ini.

“ Biasanya Mas Randy beli rokok di kedai pak somad di gang sebelah mbak” Jawab Zaky..Aku bersungut dongkol mendengarnya, karena Aku belum pernah beli rokok disana, dan Aku yakin hal ini hanya modus dari Zaky. “ Mbak tunggu aja di rumah biar Aku carikan Mas Randynya” kata Zaky. Tidak ada jawaban dari Keke, Aku penasaran dan mencoba keluar dari celah gelap itu dengan berjalan pelan kea rah tong dan drum kosong tempat ku masuk tadi, tapi apes kakiku tersandung besi cor yang menyembul, dan…Gdubraaak..! Tanpa dapat dihindari Aku terjerembab dan menimpa drum kosong yang menimbulkan bunyi yang cukup keras. Kulihat Pak Romi pemilik kedai datang untuk mengecek kearahku…Aku tegang dan terpaksa dengan instingku untuk menyelamatkan diri langsung masuk ke dalam tong kecil yang terbuat dari papan dan bau.Sakit sudah tak kupedulikan lagi, sambil menahan nafas aku berdoa semoga Aku lolos dari pengamatan pak Romi. Setelah beberapa saat terdengar Pak Romi menggumam..” Besok harus diganti bola lampunya biar tak gelap begini..” Kemudian langkah Kaki pak Romi terdengar menjauh, Aku baru dapat bernafas lega. Kemudian dengan hati hati Aku keluar dari tong dan kembali kejalan sambil meringis menahan sakit di kaki dan kepalaku.

Aku kaget dan khawatir, karena tidak menemukan istriku di depan kedai. Kemudian Aku masuk kedalam kedai dan membeli rokok. Pak romi terlihat heran dengan penampilanku yang terlihat kotor dan meringis. Eh…Nak Randy kenapa Ran…Apa yang terjadi, kok bajunya kotor begitu..? Aku gugup dan memandang bajuku…Ops.. iya bajuku terlihat penuh debu kehitaman dan kepalaku seperti berdarah..!
“Mmmh..nggak kok Pak, tadi dirumah terpeleset dan jatuh” jawabku sekenanya.

Pak Romi tertawa renyah…” Ha ha ha ha. Penganten baru, biasa nya tuh…itulah bumbunya pasangan baru…Itu tadi Istrimu nyariin kesini ha ha ha,,” Pak romi masih tertawa dan disambut ketawa beberapa bapak bapak yang lain. Aku jadi kesal karena diledek pak Romi, mungkin dia mengira Aku dan Keke habis bertengkar.Aku langsung permisi dan kembali kerumah, tak sempat menanyakan kemana Keke pergi.

Saat sampai dirumah, kulihat lampu rumahku tetap menyala tapi pintu dalam kondisi terkunci. Aku benar-benar khawatir, kemana Keke pergi. Aku duduk sebentar di kursi santai sambil berfikir kemungkinan keberadaan Keke. Aku baru ingat, tadi Zaky mengatakan Aku biasanya beli rokok di kedai pak Somad… Jangan jangan, Ah tidak mungkin Keke pergi mancariku kesana sendirian. Aku tau sebelum sampai di kedai pak Somad, harus melewati sedikit jalan yang sunyi di samping musholla. Apalagi pada malam hari, lampu jalan disana juga banyak yang padam. Yang paling Aku takutkan adalah di belakang Musholla tersebut ada beberapa kuburan tua…! Sedangkan siang hari saja Keke enggan melewati jalan itu kalau sendirian, katanya serem. Keke adalah orang yang sangat penakut dengan hal- hal begituan. Dulu pernah Keke pingsan satu jam lebih karena takut yang berlebihan,

Dengan meringis sambil menahan sakit , dan dengan terburu-buru Aku bangkit untuk menyusul Keke yang berkemungkinan pergi kearah kedai pak Somad. Kepalaku yang sakit bertambah puyeng memikirkan kemana Keke pergi.Aku sangat khawatir dan merasa sangat bersalah. Jika terjadi sesuatu dengan Keke ,Aku tak dapat memaafkan diriku termasuk Zaky sebagai biang kerok semua ini. Sambil berjalan dengan sedikit pincang kulangkahkan kakiku menuju arah kedai pak Somad. Namun saat melewati rumah Zaky disebelah rumahku, Aku memandang ke rumah tersebut dan mendekat sambil mencoba mancari keberadaan Zaky. Tapi setelah ku ketok beberapa kali tak ada jawaban. Akhirnya kucoba mengintip melalui jendela depan. Jendelanya terlihat kumal dan tidak ada gorden, yang ada hanya beberapa pakaian yang digantung. Terlihat banyak baju baju kotor menumpuk di beberapa tempat. Disekitarku juga banyak kutemukan banyak puntung rokok dan beberapa botol minuman yang berserakan. Aku sedikit merasa mual dengan kondisi rumah disebelahku. Aku memang tidak perhatian dengan mereka dalam seminggu ini.

Setelah terbiasa dengan kondisi rumah tersebut, melalui celah jendela, Samar-samar kulihat ada seseorang yang sedang tertidur di ruang tengah. Orang tersebut tidur dengan celana pendek dan bertelanjang dada di lantai. Tapi yang membuatku geli adalah perutnya sangat buncit dan kepalanya botak, tapi tubuh orang tsb sangat besar menurutku. Kucoba kembali memanggil Zaky, tetap tak ada jawaban.

Aku tak dapat menunggu lagi, ditambah langit sudah mulai menghitam disertai angin yang lumayan kencang pertanda hujan deras akan segera turun. Akhirnya… hujan deras disertai kilatan cahaya dilangit dan petir yang menggelegarpun datang. Saat Aku sampai di samping musholla, mataku awas mencoba mencari keberadaan Keke. Namun, Aku tidak melihat seorangpun, malah Aku sudah mulai dirasuki rasa takut karena berada ditengah hujan lebat dan kilatan halilintar dilangit, apalagi dekat kuburan tua yang terkenal angker..! Teringat Keke, membuatku tetap melangkah ditengah hujan…Aku mulai putus asa. Keke…Dimana kamu Ke…? Maafkan papah ya Ke…Aku mulai menangis menyesali perbuatanku.

Tiba-tiba hujan berhenti, tapi angin kencang tetap berhembus dan petir masih terdengar beberapa kali…
Jleb…!
Semua gelap gulita karena lampu PLN mati…!
Lengkap sudah nasib sialku malam ini, akan tetapi…
Saat kilatatan petir dilangit, Aku melihat ada serombongan orang menuju kearahku seperti menggotong sesuatu. Perasaanku antara takut dan penasaran bercampur khawatir teringat Keke. Spontan Aku bersembunyi di dekat makam tua…!

Tiba-tiba hujan deras kembali turun, Aku jadi menggigil kedinginan. Saat kilat kembali terpancar dilangit, Aku melihat sebatang pohon besar dan rimbun berada disampingku. Tanpa pikir panjang Aku bersembunyi dan berteduh dibawahnya. Namun, sialnya saat kilatan dilangit kembali menggelegar, Aku melihat rombongan tadi menuju kearah pohon tempatku berteduh…!

Aku berfikir keras apa yang harus Aku lakukan, dan spontan Aku memanjat pohon besar tersebut. Akhirnya dengan susah payah Aku berhasil memanjat sampai dahan pertama yang cukup besar.Aku meringkuk didahan tersebut sambil menunggu mereka dengan tegang. Hampir saja Aku jatuh dan terpelanting saat Aku berusaha mandapatkan posisi yang baik untuk bersembunyi sambil mengintai.

“Kita berteduh sebentar disini” demikian kata kata Zaky kudengar. Mereka berada dibawahku tidak lebih dari satu setengah meter..!
Duaaar…..! Kepalaku seakan di pukul dengan palu saat kilat menyambar dan Aku dengan jelas dapat melihat bahwa sesuatu yang mereka gotong tadi adalah istriku Keke…! Walau dengan baju gamis masih terpasang beserta jilbab dalamnya, namun Keke dalam keadaan pingsan…!
Kulihat mereka ada empat orang, Keke mereka rebahkan dipangkuan salah seorang dari mereka. Dan saat kucoba untuk lebih melihat lebih jelas, kembali kilatan cahaya memenuhi langit dan petirpun bergemuruh dengan kuat. Aku tak dapat melihat tubuh Keke karena tertutup oleh tubuh mereka….Hujanpun seakan tak ada tanda tanda akan berhenti….Apa yang harus Aku lakukan…..?



SKENARIO NAKAL DIRUMAH BARU (Part-2)

Gemuruh didadaku mengalahkan lebatnya hujan yang begitu deras yang diselingi oleh petir yang menyambar-nyambar. Kondisi mati lampu membuat Suasana di tempatku bersembunyi dan mengintip diatas pohon menjadi gelap gulita. Bahkan melihat telapak tanganku saja aku tak bisa. Aku baru dapat memperhatikan kejadian dibawahku saat kilatan petir yang menerangi tempatku berada.
Tubuhku menggigil bukan hanya karena dingin yang menusuk, tetapi lebih karena terjadinya perang besar yang berkecamuk didadaku. Disatu sisi Aku sangat kasihan dan khawatir dengan kondisi Keke saat ini, Istri yang sangat kucintai dengan sepenuh jiwa ragaku, Istri yang membuatku sangat bangga kepada semua orang, Istri yang cantik, perhatian dan setia kepadaku. Sekarang istriku itu sedang pingsan ditempat sunyi, gelap dan ditengah hujan petir yang menyambar. Dan sekarang sedang mengalami pelecehan atau mungkin kekerasan dan pemerkosaan massal..! Bisa jadi mereka akan berbuat lebih atau sesuatu yang akan membahayakan keselamatan Keke.

Dilain sisi, Aku pun tak dapat membohongi gundah dan perasaan horny di dadaku. Melihat mereka telah menggotong Keke saja sudah membuat alam bawah sadarku berkecamuk dan terangsang hebat. Mustahil mereka tidak meraba, meremas dan hal lainnya sewaktu mereka menggotong Keke tadi. Sekarang….Mereka telah merebahkan Keke di rerumputan di bawah pohon tempatku bersembunyi. Kalau menurutkan nafsu dan fantasiku, ingin agar mereka memang menggilir dan memperkosa Keke ketiika pingsan sambil aku intip. Sial…kontolkupun mengeras dan mengacung denganh sempurna membayangkan hal itu. Apa yang menjadi fantasiku selama ini akan terwujud mala mini.

Namun, Aku tak suka dengan situasi seperti ini, Aku tidak leluasa memperhatikan gerak gerik mereka dibawah. Kondisi saat ini bukan dibawah kendaliku. Dalam beberapa detik Aku harus memutuskan apakah akan tetap diam diatas pohon atau harus turun dan menghentikan perbuatan mereka guna menyelamatkan Keke yang kucinta. Ku tatap langit masih belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti, kilatan cahaya petirpun masih terjadi.

Aku harus turun…Aku harus memastikan kondisi Keke saat ini, Aku bisa mati mendadak jika tetap menduga dan hanya menunggu kilatan cahaya yang datang untuk mengintip perbuatan mereka terhadap Keke. Yang Aku takutkan nanti kemungkinan tiba tiba Keke siuman dan kaget lalu melawan mereka. Aku tau sifat Keke yang akan berjuang sampai tetes darah penghabisan apabila dia dilecehkan. Tentu empat orang ini akan panik dan kalap…Aku tak dapat membayangkan apa yang akan mereka perbuat terhadap Keke nanti. Tidak…Aku tidak mau kehilangan Keke…

Kemudian dengan hati-hati Aku berpindah ke dahan sebelah agar tidak diketahui oleh mereka. Derasnya hujan di tambah gelapnya di tempatku berada, membuatku dapat dengan lancar turun dari pohon tanpa diketahui oleh mereka.Aku menempelkan tubuhku ke batang pohon untuk mencoba mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Namun, karena hujan masih deras ditambah dengan gelapnya malam yang pekat, Aku tak dapat mengetahui apa yang mereka lakukan dengan tubuh Keke. Walau dengan debaran jantung antara takut, khawatir dan terangsang hebat Aku coba mendekat lagi…

Setelah meraba-raba dan berjalan dua langkah ke depan tiba tiba kilatan cahaya terang menyinari seantero langit, kemudian diikuti oleh bunyi halilintar menggelegar yang sangat kuat. Aku sampai terjengkang kebelakang karena terkejut. Saat kilatan cahaya tadi Aku dapat melihat dengan jelas kodisi Keke… Yang Nampak adalah baju gamis Keke sudah terangkat sampai ke perutnya. Sehingga tubuh putih mulus Keke jadi telanjang separuh ke bawah. Aku tak dapat melihat lebih jelas karena tubuh Keke tertutup oleh empat lelaki yang mengerubunginya tersebut. Aku perhatikan Mereka masih berpakaian lengkap tapi mereka sibuk dengan meraba dan seperti menjilat dengan rakus tubuh setengah telanjang Keke. Kemudian saat petir keras yang menggelegar datang, merekapun terkejut bahkan tanpa kuketahui tiba tiba salah seorang dari mereka juga terjengkang kebelakang menimpa tubuhku yang sedang terduduk didekat pohon.

Sesaat kemudian orang yang menimpaku kembali bangkit dan meraba-raba kedepan mungkin untuk melanjutkan niat memperkosa Keke. Aku secara spontanpun ikut meraba-raba kearah depan dan akhirnya Aku temukan telapak kaki dan kucoba telusuri sedikit, Namun…sial, aku mengumpat dalam hati dan buru-buru menarik kembali tanganku karena kaki yang kutemukan besar dan banyak bulunya. Berarti bukan Kaki Keke.. Aku tak putus asa, kemudian kembali merayap dan akhirnya berhasil menemukan Kaki Keke yang halus dan lembut.

Karena keadaan yang sangat gelap, yang ada hanyalah kegelapan hitam pekat, menyebabkan mereka tidak lagi dapat membedakan bahwa selain mereka berempat ada tambahan orang lain yang ikut meraba tubuh Keke yaitu Aku suaminya. Ditambah mereka sedang fokus dengan nafsu untuk segera menuntaskan birahi mereka. Akhirnya tanpa diketahui oleh mereka Akupun ikut meraba-raba tubuh Keke. Dengan menggunakan tangan kanan, Aku menelusuri kaki keke sampai ke pangkal pahanya, namun terhalang oleh banyak tangan yang sudah duluan merayap disana. Bahkan secara bergantian sudah ada jari-jari yang masuk kedalam memek Keke. Saat ada kesempatan, tangankupun ikut merasakan hangatnya memek Keke. Tapi tak lama kemudian jari tanganku ditarik oleh seseorang yang terasa besar dan kasar. aku biarkan dan tanganku pun digantikan oleh jari tangan yang lain masuk ke memek Keke. Akhirnya tangan kananku hanya kugunakan untuk mengelus paha Keke.

Aku coba menggunakan tangan kiri untuk menjangkau payudara Keke, namun lagi-lagi ada beberapa tangan yang sudah duluan bergerilya dari luar baju bahkan ada beberapa tangan yang sudah masuk kedalam baju untuk meremas payudara Keke. Aku jadi melupakan niatku untuk menyelamatkan Keke…yang ada hanyalah nafsu yang membara untuk memperkosa Keke bersama orang lain yang tak kukenal. Kontolku pun sudah sangat tegang dan Aku tidak dapat berfikir jernih lagi, nafasku memburu dan Aku kemudian bergeser kearah kepala Keke untuk mencium bibir Keke yang Aku banggakan selama ini. Namun, sudah ada mulut lain yang sedang menyedot dan mencium mulut Keke dengan ganas. Tanpa dapat dicegah, crot crooot croooot…Aku menembakkan sperma yang banyak didalam celanaku…Ohhhh Aku jadi linglung dan lemas untuk beberapa saat.

Tiba-tiba Hujan mereda tapi angin berembus cukup kencang, sehingga membuat tubuhku menggigil dan beberapa saat kemudian hujan pun hampir berhenti, digantikan dengan sedikit gerimis. Aku tersadar, nanti jika kembali ada kilatan dilangit tentu kehadiranku akan diketahui oleh mereka. Aku kembali khawatir dengan kondisi Keke…Duh suami macam apa Aku ini…? Istri akan digangbang dan diperkosa ramai-ramai saat pingsan,tapi Aku malah Orgasme bahkan ikut meraba raba tubuh istri sendiri..! Kembali akal sehatku hadir, perlahan Aku mundur dan kembali bersembunyi dibalik pohon besar untuk mengatur cara membantu Keke.

Click…Ternyata lampu PLN menyala kembali.
Tempat yang tadinya gelap gulita, sekarang walau tidak terang tapi samar-samar sudah dapat cahaya dari lampu jalan yang masih menyala di beberapa tempat. Untung Aku sudah bersembunyi dibelakang pohon sehingga mereka tidak mengetahui kehadiranku.
“cukup, Kita lanjutkan dilain waktu” demikian Kata kata Zaky yang kudengar.
“ Tapi Zak, Tanggung nih “Ada yang protes sambil menahan nafas yang memburu.
“Elu mau nanti kepergok Randy dan warga..Habis Kita nanti…!”bentak Zaky
“ Iya…Pasti Randy dan warga akan mencari sampai kesini” jawab yang lainnya. Beberapa dari mereka kesal dan memaki maki karena lagi kentang dan nafsu yang belum tuntas disalurkan.

Namun, kemudian dengan berat hati bergegas mereka kembali memasang baju Keke yang sudah berantakan. Setelah pakaian Keke telah mereka pasangkan kembali, Mereka secara bergantian kembali melumat dan mencium Keke secara brutal dan bergantian. Aku hanya terhenyak menyaksikan pelecehan terhadap istriku. Aku merasa menjadi suami yang paling bodoh dan pengecut didunia, karena membiarkan pelecehan terhadap istriku terjadi.Rasa sesalpun memenuhi rongga dadaku…Keke… Maafkan papah ya…Air matakupun berjatuhan dengan deras. Saat mereka kembali mengotong tubuh Keke beramai-ramai, Aku hanya dapat memeluk pohon dan melihat mereka semakin jauh menuju rumahku.

Setelah mereka hilang dari pandanganku, Akupun berniat untuk mengikuti mereka. Namun sebelum melangkah tanpa disengaja mataku melihat benda putih berada didepanku. Setelah Aku Ambil ternyata benda itu adalah celana dalam Keke..! Tanpa pikir panjang Aku masukkkan celana dalam Keke kedalam kantong celanaku. Kemudian Aku berlari secepat mungkin menuju rumahku, tapi dengan jalan yang berbeda.

Karena Aku berlari dengan kencang, Aku sampai lebih dulu dirumah. Terlihat mereka Menggotong Keke dengan lambat atau seperti sengaja memperlambat langkahnya. Aku segera menyusul dan dengan berlagak histeris memanggil . Kekeeeee…Apa yang terjadi dengan muuuu…? Aku mencarimu kemana mana sayang…” Maaf Mas, tadi Mbak Kekenya pingsan didekat kuburan samping musholla, Jadi Kami bawa kemari” demikian Kata Zaky menjelaskan dengan pandangan takut.
Sambil melotot Aku segera merebut Keke dari Zaky dan kawan-kawannya. Kemudian sambil membopong Keke beberapa langkah sampailah Aku dirumahku. Aku periksa kantong baju Keke yang ada resletingnya, dan Akupun menemukan kunci rumah. Aku dudukkan Keke di kursi santai diteras rumah, sementara Aku membuka pintu depan dengan kunci dari dalam kantong baju Keke. Begitu pintu sudah kubuka, Aku berbalik tapi kaget karena ternyata posisi Keke setengah berbaring, tapi baju gamis basah yang dipakinya tersingkap hampir sampai kepangkal pahanya..! Ternyata Zaky dan kawan-kawannya melotot memandang pangkal paha Keke, secepat kilat Aku turunkan lagi baju Keke untuk menutupi tubuhnya yang terekspos. Melihat mereka memandang paha Keke yang tersingkap dengan penuh nafsu, membuatku kembali terangsang hebat,tapi Aku tahan dan pura-pura tidak tahu.

“Zaky…. Kamu harus jelaskan semua ini, apa yang telah Kalian perbuat dengan Istriku..” Kataku geram
“ Mas Randy…Kami tidak melakukan apapun kok Mas…Tadi itu…Tadi…”Kata Zaky mencoba menjelaskan
“cukup..! Kalau sampai Kalian berbuat sesuatu kurang ajar dengan Istriku tadi, dan kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk dengan istriku, Kita akan berjumpa di Kantor polisi besok pagi…Ingat Itu” Kataku menggertak.” Iya Mas Randy.. Kita hanya bantu bawa Mbak Keke yang pingsan tadi” Kata teman Zaky.
Aku tidak mempedulikan mereka lagi…Aku menutup pintu dan membawa masuk Keke yang masih pingsan. Sampai didalam rumah Aku buka baju Keke, dan dalam keadaan telanjang Aku baringkan dia di ranjang Kami. Kemudian Aku selimuti Keke dengan Selimut yang tebal, dan tidak lupa Aku menyetel AC agar Keke tidak kedinginan.

Aku yang juga kedinginan segera pula telanjang dan masuk kedalam selimut, kemudianmemeluk Keke dengan hangat. Aku sempat mengintip, dileher Keke ada dua buah bekas cupang atau lebih tepatnya bekat gigitan. Dan di pangkal paha Keke juga terdapat tiga buah bekas gigitan dan cupangan yang memerah. Ini bukan mimpi…Ini kenyataan, Istriku sayang telah dilecehkan oleh empat orang bahkan lima orang termasuk diriku.
Dengan lembut Aku peluk dan kucium Keke dengan sepenuh hati…kemudian dalam hatiku berkata ”Keke, Aku berjanji ini adalah pertama dan yang terakhir sayang… Hal ini tak akan terjadi lagi dikemudian hari. Hampir saja Keke celaka karena skenario yang tidak Aku rencanakan. Walaupun sebagian fantasiku tercapai, namun Aku sangat kasihan dengan kondisi Keke.. Dalam Hati Aku bertekad walaupun nantinya fantasiku akan tetap Aku wujudkan, namun sekenarionya aku yang akan mengendalikan. Aku yang akan menjadi sutradara dari skenario tersebut.

Menjelang Subuh, Aku terbangun karena Keke yang ada didalam pelukanku menggeliat dan memelukku dengan kuat sambil menangis…!
“ Papah…Apa yang telah Papah lakukan …Kita kok tidur telanjang..Tubuh Adek sakit semua pah…” demikian rengek Keke.
Aku duduk dan mencium Keke dengan lembut.
“ nggak kok Mah, Papah hanya ingin entot mamah dalam keadaan telanjang gini…Habis mamah Seksi deh..”Aku mencoba menggoda dan bergurau.
Keke hanya diam dan memejamkan matanya. Aku kembali memeluknya dengan mesra, akan tetapi Aku kaget, Keke menggigil dan kurasakan tubuhnya sangat Panas…Oh tuhan, Keke Demam tinggi..!



DUKUN CABUL ( Part-1 )

Sudah lebih dari sebulan berlalu semenjak kejadian Keke hampir diperkosa ramai ramai oleh Zaky dan kawan kawannya. Akibat kejadian itu, Keke terpaksa langsung Aku bawa ke rumah sakit dan dirawat selama 3 hari di sana. Saat Keke telah diperbolehkan pulang oleh dokter, Aku dapati rumah yang ditempati dan dikontrak oleh Zaky sudah kosong. Ternyata mereka sudah pindah rumah, mungkin takut dengan ancamanku yang akan menuntut mereka ke polisi. Kemudian Aku Tanya ketempat mereka bekerja, memang pekerjaan mereka sudah hampir selesai dan dari informasi yang Aku dapatkan dari bosnya, Zaky Cs mendapat tugas untuk membangun sekolah baru di daerah Surabaya. Mungkin belum saatnya kejadian yang sebenarnya malam itu dapat Aku ungkap. Tapi setidaknya Aku berhasil mendapatkan nomor Hp Zaky. Aku pun berhasil meyakinkan Keke bahwa malam itu Aku memang membeli rokok di kedai Pak Somad, namun Aku terlambat pulang karena terhalang oleh hujan yang lebat.

Keke Sekarang sudah mulai kuliah di perguruan tinggi tempatnya kuliah dulu. Walaupun belum sepenuhnya kembali ceria seperti dulu, namun dengan kesibukan belajar dan berkumpul dengan teman-temannya membuat Keke dari hari ke hari semakin melupakan kejadian malam itu. Dan kini kembali menjelma menjadi Keke yang cantik, manis, menggoda dan solehah tentunya. Keke pergi ke kampusnya mengenderai motor matic yang aku belikan. Akupun sudah kembali larut dengan rutinitas pekerjaanku di kantor.

Walaupun Keke sudah berstatus sebagi seorang istri, namun Aku lihat Keke masih seperti seorang gadis solehah yang cantik, bahkan mungkin menjadi primadona dikampusnya. Aku memang sangat jarang mengantar atau menemani Keke ke kampusnya. Aku takut nantinya dengan kehadiranku membuat Keke menjadi tidak nyaman karena statusnya sebagai seorang istri, Namun Aku bukannya tidak memantau dan mengawasi gerak gerik Keke disana, bahkan setiap hari gerak gerik Keke selalu berada dalam pangawasanku.Tanpa sepengetahuan Keke, Hp nya sudah Aku bajak dengan bantuan seorang teman yang ahli dibidang IT, bahkan kemanapun Keke pergi dapat Aku ketahui karena Aku telah memasang alat semacam GPS tambahan di HP Keke yang sudah dirancang sedemikian rupa, untuk mengetahui posisi dan keberadaan Keke. Rumah Kami juga sudah Aku pasang CCTV canggih sebanyak 6 unit dengan kualitas Audio video yang baik dan dapat Aku cek dari HP ku.

“Emangnya loe curiga kalau istri lo selingkuh Ran, Aku heran nih.. Kok pakai acara sadap sadapan segala.” begitu kata Bambang teman kerjaku waktu Aku minta tolong untuk menyadap media sosial di HP Keke. Aku hanya mengangkat bahu, “yah…siapa tau. Karena Istriku cantik bro” Kemudian Aku perlihatkan beberapa foto Keke di galeri HP ku dengan pose yang tertutup Hijab lebar serta dua buah foto yang berpakaian sedikit seksi. Kuperhatikan Bambang memandang sangat dalam dan lama sambil mengangguk angguk berulang ulang. Kemudian Aku tegur dia untuk mengejutkannya. “ Woi…Istriku itu, jangan lama lama mandangnya, ntar loe kepincut lagi”. Bambang Nampak gugup kemudian tersenyum, “ Emang cantik dan menggoda Ran… Seandainya….seandainya…” Kata b Bambang menggodaku.
“ Apa…Loe suka, ijin dulu nih ama suaminya He he he..”Kami pun tertawa bersama.

Selama dua hari, setelah mempersiapkan segala sesuatunya , akhirnya penyadapan HP Keke dan pemasangan chip mini rahasia di HP nya berhasil Kami lakukan dengan sukses. Hal ini gampang Aku lakukan karena Keke sangat patuh dan percaya denganku sehingga HP nya dapat Aku pinjam untuk “dikerjai” oleh Bambang.
“Ingat, seandainya ada konsekuensi hukum yang terjadi dengan penyadapan ini, Aku jangan Kau bawa bawa ya Ran…Aku tak bertanggung jawab. Ini menyangkut privacy seseorang loh” Kata Bambang menegaskan.
“ Tenang Aja loe…Aku kan suaminya, jadi wajar dong jika Aku memastikan Istriku baik baik aja, pokoknya jika terjadi sesuatu loe tak akan ku bawa bawa” Kataku memastikan.
“ O ya Aplikasi penyadapan dan GPS nya kuberi nama apa ya, siapa tau ada Sidak dari istrimu nanti jadi untuk mengurangi resiko tercyduk. Dan Aku akan memberikan password juga untuk membuka aplikasinya”Kata Bambang
Aku berfikir sesaat “ Elu Beri aja nama aplikasinya Relay, kan sejalan dengan nama peralatan listrik bidang keahlianku” Kataku menegaskan.

Setelah semuanya beres, Aku sangat puas karena dapat menyadap HP Keke. Aku juga dapat melacak keberadaan Keke kapanpun Aku mau. Namun disamping itu Aku juga ada merasa bersalah dengan Keke,…”Oh…Keke, Maafkan Papah…Semua Ini Aku lakukan karena Aku sayang padamu” demikian gumamku dalam hati.
Memang tidak ada yang spesial dari percakapan di HP Keke yang kujumpai, terutama Whatsapp nya. Tapi Ada beberapa orang khususnya cowok yang intens dan sering menghubungi dan me-ngechat Keke. Dari chat-chat yang masuk dapat ku ketahui mereka adalah teman-teman kuliahnya. Ada yang bernama Wawan, Rojak, Kimul dan beberapa teman ceweknya juga. Kadang hanya sekedar menanyakan khabar, Tanya tugas dan sebagainya. Dari membaca chat chat yang masuk ke HP Keke saja, walau chatnya masih normal dan wajar sudah membuat fantasi ku semakin hari semakin menggebu dan tidak sabar untuk mewujudkannya. Aku ingin mereka nakal dengan Keke, Aku ingin Keke memiliki kekasih dikampusnya, bahkan kalau mungkin dengan dosennya sekalian…! He he he.

Aku membiarkan fantasi cuckoldku selama ini masih tetap melekat di dalam hatiku. Bahkan setiap kali Aku membayangkan bahwa sudah banyak tangan dan mulut yang pernah menyentuh dan meraba tubuh Keke membuatku melambung kedalam lautan nafsu yang menggelora. Tapi tetap hanya Aku pendam sendiri. Entahlah…Perasaan dan fantasi tersebut tidak bisa Aku singkirkan. Apakah Aku sudah tidak cinta lagi sama Keke…? Tidak…! Bahkan Aku bertambah cinta dan sayang kepadanya. Mungkin Aku lebih sayang kepada Keke daripada diriku sendiri. Sebelum menyetubuhi Keke, selalu Aku reka ulang di dalam fikiranku sendiri bagaimana tubuh Keke yang halus dan montok telah dinikmati oleh banyak pria. Fikiran dan fantasi tersebut mampu membuatku jadi sangat bernafsu untuk selalu menyetubuhi Keke dengan ganas dimanapun, dan kapanpun. Terkadang saat Aku pulang kerja, Keke sedang berada didapur langsung Aku gempur. Atau Keke lagi tidur juga langsung Aku”paksa” untuk bercinta dengan ganas. Setan pun tertawa, Aku semakin sulit melepaskan fantasi tersebut dari fikiranku., fantasi ini harus dituntaskan…

Setelah beberapa minggu berlalu, sepertinya Keke sudah terbiasa dengan perlakuanku yang selalu bersikap penuh nafsu dan mesum kepadanya. Aku pun merasa, sepertinya Keke mulai menikmati fantasiku tersebut. Walau belum pernah Aku utarakan secara langsung, namun Aku yakin Keke sudah mengetahuinya. Mungkin Keke menunggu momen agar Aku sendiri yang menyuruhnya untuk selingkuh atau berbuat nakal dengan pria lain. Tapi ego dan image yang sudah terlanjur Aku bangun dimata Keke membuatku terpaksa hanya memedam rasa itu untuk Aku realisasikan dengan skenarioku.Tidak gentle atau pengecut memang, tapi Aku tak punya pilihan lain, ibarat main air, sudah kepalang basah… Ya, mandi aja sekalian. Yang membuatku penuh semangat dan bergairah adalah Aku lihat Keke sudah dapat menikmati dan ada indikasi dia mau menjalani atau akan melakukan fantasiku tersebut. Baju gamis dan jilbab dalam kesukaan Keke dalam berpakaian tidak dapat menutup kecantikan dan keseksiannya yang menyimpan kebinalan dan nafsu yang besar pula. Aku bertekad akan membuka tabir keseksian dan kebinalannya tersebut kepada pria lain karena Aku begitu menginginkan hal itu…

*****​

Hari Rabu sehabis istirahat dan makan siang, kebetulan pekerjaanku dikantor tidak sibuk, jadi Aku dapat keluar dari kantor untuk beberapa saat. Aku termasuk tipe pekerja keras dan tidak suka menumpuk pekerjaan. Biasanya kalau pekerjaanku selesai Aku boleh pulang lebih awal atau keluar kantor beberapa jam untuk sekedar refresing dan menenangkan diri dari beban pekerjaan yang berat. Atasanku Pak bowo menilai Selama ini , kinerjaku sangat memuaskan beliau. Sebelum keluar, isengiseng Aku buka aplikasi “ Relay” di HP ku untuk melihat kondisi rumahku melalui CCTV yang telah Aku pasang. Setelah semua ruangan Aku cek Aku tidak menemukan Keke, artinya dia sedang berada diluar atau dikampusnya. Kemudian Aku masuk ke aplikasi GPS untuk mendeteksi keberadaan Keke. Dan Aku menemukan Keke sedang berada di pasar, tapi tunggu dulu…Ternyata Keke sedang berada di sebuah toko buku yang kebetulan berada di jalan utama pasar raya yang tidak berapa jauh dari kantorku. Aku jadi kagum dengan semangat Keke untuk belajar, mungkin Keke sedang mencari buku untuk tugas tugas kuliahnya. Kebetulan kantorku berada tidak berapa jauh dari toko buku tersebut, hanya sekitar lima belas menit perjalanan jika tidak terjadi kemacetan.

Aku tersenyum sendiri membayangkan jika Aku berikan kejutan kecil kepada Keke, yaitu tiba tiba aku muncul dan menggodanya di tengah keramaian, atau jangan jangan Keke sedang pacaran disana…
“ Hmmm…Tunggu ya sayang, Papah akan kesana” gumamku dalam hati. Lumayan dapat mengintip dan mengawasi istriku yang cantik, siapa tau ada banyak pria yang menggodanya nanti. Membayangkan hal itu, kontolku langsung menggeliat didalam celanaku, haduuuh…
Akhirnya dengan sedikit tergesa gesa Aku keluar dari kantor dan berpesan kepada staffku kalau Aku akan keluar sebentar jika nanti Pak Bowo menanyakanku. Tidak lupa Aku buka Jas dan dasiku yang terpasang, kemudian Aku siapkan juga perlengkapan yang biasa Aku gunakan untuk menyamar saat mengawasi atau mengintip Keke yaitu kaca mata Hitam dan topi koboy kesukaanku. Aku juga punya kumis palsu menyempurnakan penyamaranku,tapi kumis palsu dan topi koboy belum aku pasang karena masih berada di dalam kantor.

Karena ingin cepat sampai di TKP, terpaksa Aku naik OJOL agar terhindar dari macet. Dengan melalui beberapa jalan pintas, Akhirnya tidak sampai sepuluh menit kemudian Aku sampai di seberang toko buku tempat Keke berada. Secara diam-diam Aku pasang kumis palsuku, dan Aku juga memakai topi koboy yang sudah Aku persiapkan.



DUKUN CABUL (Part-2)

Aku kembali membuka aplikasi Relay di HP ku, dan dari titik lokasi yang terlihat memang Keke berada di dalam toko buku didepanku lengkap dengan nama tokonya “ Elang Bersinar”. Selanjutnya secara perlahan Aku menyeberang jalan dan sampailah Aku di depan toko buku tersebut. Aku edarkan pandangan sekeliling untuk mencoba mencari sosok istriku yang selalu membuatku rindu dan terangsang. Ku perhatikan toko buku Elang Bersinar ini memang besar. Ada dua buah Ruko yang dijadikan satu. Kemudian Toko ini juga bertingkat, semuanya diisi dengan berbagai macam buku, peralatan kebutuhan sekolah dan kuliah. Pengunjung toko ini juga lumayan ramai, umumnya terlihat seperti mahasiswa.

Karena seriusnya mencoba mencari istriku, hampir saja Aku menabrak seseorang Bapak-Bapak paruh baya yang sedang berjalan keluar sambil membawa belanjaannya. Bapak tadi hanya mendelik gusar melihatku yang celinguk kesana kemari seperti mencari sesuatu. Aku hanya tersenyum kecut dan meminta maaf. Sambil menarik nafas panjang Aku berusaha bersikap tenang, karena Aku tau toko ini dilengkapi dengan banyak kamera CCTV. Bisa kacau nantinya kalau Aku dicurigai sebagai pencuri.

Aku terus melangkah masuk sambil berjalan se santai mungkin sambil pura-pura melihat koleksi buku di deretan rak buku yang tinggi dan berjejer panjang. Setelah semua deretan rak buku telah Aku telusuri, Aku belum juga mengetahui atau menemukan keberadaan Keke. Sampai pada akhirnya Aku melihat ada tangga beton yang besar berada di belakang menuju lantai atas. Jangan-jangan Keke berada dilantai atas pikirku.

Lantas dengan pelan dan hati hati Aku mulai menaiki anak tangga menuju lantai atas. Ketika sampai di lantai atas, Aku tidak langsung masuk, melainkan Aku coba melihat dan mencari Keke dari posisiku berada . Namun, tetap Keke belum Aku temukan. Aku jadi tidak sabar langsung saja Aku menuju ke deretan buku yang paling kanan, kemudian Aku lanjutkan dengan beberapa deretan lagi, tapi Keke belum juga Aku temukan. Aku mulai ragu, jangan-jangan aplikasi Relay yang dipasang Bambang salah dalam memberikan informasi. Tanganku mulai bergerak ke dalam kantong celana untuk mengambil HP ku, namun….

Rupanya dibagian pojok Kiri lantai atas ada beberapa meja yang disusun secera lesehan atau tanpa kursi. Di dekatbeberapa meja tersebut terdapat sebuah lemari refrigerant menyediakan beberapa minuman dingin. Jadi tempat ini mungkin disedikan untuk tempat istrirahat bagi pengunjung sambil melihat lihat beberapa koleksi buku yang tidak di bungkus. Mungkin sebagai sampel untuk pengunjung sebelum membeli. Aku bukannya kagum atau terpana dengan tata tempat ini yang bagus, atau karena adanya musik lembut yang mengalunkan nada nada instrumental dari Kenny G. Yang membuatku berdegup dan bergetar adalah ketika Aku melihat diantara pengunjung yang lain, Aku menemukan sesosok yang dari jauh mirip dengan Keke istriku.

Hampir saja Aku langsung mendatangi Keke yang terlihat sedang asyik membaca tumpukan buku didepannya. Rasanya ingin ku peluk dan kucium Keke yang cantik di antara pengunjung yang lain, biar pada ngiri he he he. Keke terlihat sibuk mencatat dari beberapa halaman tertentu yang tidak Aku ketahui. Tapi Aku teringat bahwa Aku sedang dalam penyamaran tentu akan membuat gaduh jika nantinya Keke tidak mengenaliku. Aku berniat untuk membuka atribut penyamaranku secara sembunyi sembunyi. Akan tetapi saat akan melepas kumis palsuku, Aku melihat ada seorang pria yang muda dan ganteng tapi tegap mendatangi Keke. laki-laki itu membawa sebuah minuman kaleng yang dingin dan selanjutnya Dia duduk di sebelah Keke sambil menyentuk pundak Keke. Keke menoleh dan tersenyum manis kepada laki-laki itu. Keke memang terlihat sudah haus karena dia langsung minum beberapa teguk dari minuman kaleng tersebut.

Aku hanya terdiam dan terhenyak dari jarak beberapa meter dari mereka. Aku perhatikan sekali lagi, mereka memang terlihat seperti sepasang kekasih yang ideal. Wanitanya cantik dan solehah sedangkan laki-lakinya ganteng dan tegap. Aku cemburu, mulai gusar dan emosi. Tapi Aku juga penasaran dengan laki-laki itu. Apakah dia kekasih Keke..? Apakah Istriku selingkuh…? Kemudian Aku mencoba mendekat agar dapat mendengarkan pembicaraan mereka lebih jelas. Tanpa kusadari, Aku juga mulai terangsang dan berharap mereka memang sudah pacaran atau selingkuh…Duh, Aku menggeleng tidak mengerti dengan fikiranku saat ini.

Sambil pura-pura membaca buku yang lumayan tebal, Aku coba untuk lebih mendekat. Dari sudut mataku, Aku dapat melihat betapa besar perhatian dan kasih sayang yang ditujukan laki-laki itu kepada Keke. Namun, sebaliknya Keke seperti tidak mempedulikan laki-laki itu. Keke kembali asyik membaca dan menulis sesuatu dari buku yang ada didepannya.

“Key… Udah ya, Kamu pasti capek. Cari makan yuk” demikian kata laki-laki tersebut sambil kembali memegang pundak Keke.
“Tanggung nih Wan, Kamu pergi aja dulu Aku belum laper” Kata Keke kembali tersenyum. Kemudian Keke kembali melanjutkan kegiatan mencatat dan membacanya.
“ Kamu tuh ya, masih seperti dulu…Kalau sudah asyik begitu Aku dicuekin aja. Udah satu jam loh nanti Kamu sakit” rungut laki-laki yang dipanggil Wan oleh Keke.
Keke terlihat tidak mempedulikan lagi kembali asyik membaca dan mencatat.
Laki laki itu kemudian bangkit, tapi lucunya Aku lihat tangannya ragu ragu untuk memegang pundak atau kepala Keke dari belakang. Beberapa kali tangannya terjulur untuk menyentuh atau membelai kepala Keke, namun kembali ditariknya .

Tiba-tiba HP laki-laki itu berbunyi, Tapi hanya dipandangnya sesaat. Terlihat ekspresinya sedikit berubah, seperti gugup dan menyembunyikan sesuatu. Sampai nada HP nya putus kemudian dia berkata “ Key..Kalau begitu Aku kebawah dulu yamau cari angin, nanti sekitar setengah jam lagi Aku kesini”.
Keke kembali menatap laki laki itu sambil tersenyum dan mengangguk.

Dengan sedikit tergesa-gesa laki-laki itu berjalan melewatiku dan mungkin melakukan panggilan ulang ke nomor yang menghubunginya tadi. Aku jadi bimbang antara mendekati Keke yang sedang asyik membaca atau mengikuti laki-laki tersebut. Aku lirik Keke sesaat masih asyik membaca dan menulis.
Akhirnya seperti biasa naluri intelijenku yang dominan. Aku harus tau siapa laki-laki itu dan ada hubungan apa dia dengan Keke.

Sambil tetap dengan gaya santai Aku ikuti laki-laki itu agar dia tidak tahu bahwa Aku sedang mengikuti dan memata matainya..
“ Iya Om, Wawan sekarang di lantai atas. Tunggu di sana ya Om” Demikian kata laki-laki itu. Rupanya dia bernama Wawan.
Setelah sampai di lantai dasar, Terlihat Wawan sudah berjumpa dengan seseorang. Aku pun mendekat dan segera menyiapkan HP untuk mencoba merekam mereka secara sembunyi-sembunyi. Dengan memegang sebuah majalah dan pura pura sibuk membaca, Aku berhasil mendekat dan merekam mereka dalam bentuk vidio.
“Maaf Om, Aku belum bisa mendapatkan hati dan kepercayaan Keke” kata wawan dengan sedikit gugup.
“Sssst..Jangan ceroboh, gunakan kata kunci Kita yaitu Kelinci” Kata Om itu setengah menghardik dan berbisik. Nada suaranya terdengar geram dengan Wawan.
“Ayo kita minum aja di kafe depan Om, nggak enak ngomong disini Kelincinya masih asyik di atas kok” kata Wawan.
“Tidak, Om sibuk..lagian Om takut nanti di luar berjumpa dengan Randy. Bisa kacau semuanya” Kat Om tersebut.

Degh..!
Namaku disebut, dan yang lebih mengejutkanku adalah suara itu…Suara itu sangat ku kenal. Ya, dia adalah Pak Bowo atasanku..!
“ Oke, Aku beri waktu dua minggu pada mu. Kalau gagal lagi terpaksa Aku cari orang lain yang kompeten” kata Pak Bowo.
Wawan…” Kelinci ini lain Om, super susah untuk ditaklukkan”
Pak Bowo…” Ya, Aku tau Zaky aja gagal total dalam seminggu dan terpaksa kabur karena takut”
Wawan..” Tapi setidaknya Wawan udah dekat dengan kelincinya Om, Dia sudah mulai percaya dan nyaman dengan Wawan”
Pak Bowo…” Tunggu tunggu… Jangan jangan Kamu memang jatuh cinta beneran sama dia”
Wawan terdiam dan sedikit menunduk berkata dengan hati-hati
Wawan…” Iya Om…Aku cinta padanya. Aku rela melakukan apa aja asal mendapatkan sedikit hatinya.”
Pak Bowo…” Jangan konyol Kamu, ingat misi Kita”
Wawan…” Atau jangan jangan Om juga suka dan cinta sama kelinci itu…?”

Pak Bowo terdiam dan memberikan jalan kepada orang yang kebetulan lewat di depannya.
“ Kamu benar,Aku suka dan cinta dengan Kelinci itu. Kalau bukan karena Bos Dio yang memberikan misi ini, sudah kuculik tuh kelinci untuk kunikmati dan kujadikan istriku” Kata Pak Bowo.
Aku semakin terperanjat mendengar pembicaraan mereka, hampir saja HP ku jatuh. Tapi Aku segera dapat menguasai diri dan kembali berpura pura menemukan buku yang kucari.
Pak Bowo…” Sudahlah, misi Kita adalah membuat Kelinci Kita jadi binal dan berselingkuh dengan beberapa orang untuk kemudian jatuh cinta kepada Bos Dio.”
Wawan..”Jadi boleh Kita nikmati dulu sebelum diserahkan ke Bos Besar Om..?
Pak Bowo..” Terserahmulah, Akupun berfikiran begitu. Karena Bos besar sepertinya sudah sangat mendalam mencintai kelinci Kita. Dia tak peduli apakah Kelinci itu masih suci atau tidak. Akupun tak mengerti dengan jalan fikirannya. Mungkin hatinya sudah dibutakan oleh cinta.”

Pak Bowo…” Jadi gini, Aku perlu keterangan rinci tentang Kelinci Kita, Apa kesukaannya, hoby, tempat yang sering dikunjungi,selera makan bahkan bagian bagian tubuhnya yang sensitive dan hal lain yang diperlukan.”
Wawan…” Iya Om, wawan akan mencoba mencari tau”
Pak Bowo…” Tapi ingat ya, tidak ada kekerasan, Bos besar berpesan seandainya dia dilukai sedikit saja, habis lah Kita. Bos Besar ingin Kelinci jatuh cinta padanya”
Wawan…”Iya Om Wawan mengerti , Wawan yakin Kelinci itu akan jadi kekasih Wawan dulu sebelum diserahkan ke bos besar“
Pak Bowo…” Terserahmu caranya gimana, Akupun ingin sekali menikmati kehangatannya. Ingat waktumu dua minggu dari sekarang. Dah, Aku pergi dulu”

Kemudian Pak Bowo keluar dari Toko buku dan menghilang ditengah keramaian. Aku jadi gemetar membayangkan rencana mereka yang akan merubah Keke menjadi binal dan jatuh cinta kepada Dio…
Apakah Bos beser Dio itu adalah Dio teman kuliahku dulu…?
Kalau iya, berarti kepindahanku ke Jakarta adalah atas skenario yang dirancang olehnya…
Tapi Aku lega karena misi mereka adalah ingin membuat Keke Binal dan jatuh cinta dengan Dio.
Hmmmm…Aku kembali terangsang..Sial..!



Dukun Cabul ( Part-3)

Tanpa terasa dua minggu telah berlalu semenjak Aku berhasil mengetahui persekongkolan antara Pak Bowo atasanku dengan Wawan . Yang Aku dengar, Mereka akan membuat Keke menjadi seorang istri yang binal , Mereka juga ingin menikmati kehangatan Keke yang memang sangat menggoda. Kemudian rencananya, setelah puas mereka akan mempersembahkan Keke kepada Bos Dio mereka. Dari chat wawan dengan Keke yang Aku sadap, memang tidak ada chat yang yang bersifat mencurigakan. Tapi yang Aku tangkap dari percakapan mereka, terlihat Keke semakin nyaman dan semakin percaya kepada Wawan. Mungkin Keke murni menganggap Wawan sebagai sahabat sejati atau boleh jadi Keke menganggap Wawan sebagai saudaranya.

Keke juga sudah memperkenalkan Wawan kepadaku. Bahkan Wawan sudah beberapa kali bertamu ke rumah. Aku ikuti permainan Wawan dan seolah-olah percaya dengannya. Terkadang Keke minta izin untuk pergi seharian dengan Wawan untuk mencari tugas tugas kuliahnya. Aku tau Keke jujur denganku,karena kemanapun Dia pergi selalu dapat Aku awasi dan saat Aku Tanya kemana aja dia seharian dengan Wawan, jawaban Keke sesuai dan cocok dengan posisi yang Aku dapatkan pada aplikasi Relay di HP ku. Dan tidak jarang Aku menelpon Wawan dari kantor untuk menjemput Keke ke rumah kalau hari hujan, karena Wawan pergi ke kampus terkadang membawa mobil keluarganya. Aku pesankan dengan Keke, jika ada yang bertanya tentang Wawan, katakana aja dia adalah saudara. Bahkan Aku katakan dengan Keke bahwa Aku percaya dengan Wawan dan sering menitipkan Keke kepada Wawan untuk dijaga dan di lindungi jika dikampus atau dimana saja jika tidak ada Aku. Terkadang, Wawan menemani Keke hampir seharian dirumah. Namun, dari CCTV yang selalu Aku pantau memang tidak terjadi sesuatu yang mencurigakan. Keke pun selalu berpakaian sopan dan muslimah jika bersama dengan Wawan.

Dalam dua minggu belakangan ini, sebenarnya Aku sangat tidak sabar dan deg degan sekaligus terangsang membayangkan jika Keke berhasil ditaklukkan oleh mereka. Sebenarnya Aku ingin Keke menjalin hubungan yang spesial dengan Wawan ataupun dengan Pak Bowo atasanku. Aku ingin Keke menceritakan bahwa Wawan mulai berani menggoda, menyentuh bahkan menyatakan cintanya. Tapi harapan tetaplah harapan, namun belum juga terlaksana. Aku masih sibuk dengan fantasi liarku tentang Keke. Setiap Keke pulang diantar oleh Wawan selalu kekecewaan yang Aku dapatkan dari jawabannya. Keke bercerita sepulang dari kampus, toko buku, atau pulang dari warnet mereka langsung pulang tanpa pergi main dulu ketempat tempat karaoke, atau tempat hiburan lainnya.

Aku tak pernah menceritakan fantasiku kepada Keke. Aku terpaksa berpura-pura bahagia dengan kehidupan Keke saat ini. Biasanya Aku akan menjadi pendengar yang baik jika Keke sibuk menceritakan teman-temannya, tugas-tugas kuliahnya atau kegiatan yang dia lakukan bersama Wawan. Bahkan sering Aku pura-pura sudah tidur jika Keke masih sibuk bercerita di malam hari. Kalau sudah begitu, barulah Keke akan cemberut dan marah-marah denganku karena Aku sudah tertidur saat dia sedang asyik bercerita. Aku jadi geli dengan tingkahnya yang masih polos, manja , suka merajuk dan agak kekanak-kanakan. Kehidupan seks ku normal seperti biasanya, padahal…didalam hatiku yakin Wawan dan Pak Bowo suatu saat pasti akan berhasil menaklukkan Keke. Aku berkeyakinan sikap wawan yang sabar, tenang dan perhatian dengan Keke pasti merupakan rencana mereka untuk menaklukkan istriku yang cantik ini.

Sedangkan Pak Bowo, Keke juga sudah sangat mengenal sosok atasanku yang dikenalnya sebagai sosok “Bapak” yang baik dan perhatian dengan Keke. Pak Bowo Lelaki berusia 52 tahun ini sebenarnya sudah melajang hampir empat tahun, karena istrinya sudah meninggal. Pak Bowo memiliki empat orang anak laki-laki, Dua orang masih kuliah dan dua orang lagi sudah menikah. Pak Bowo juga sudah beberapa kali main kerumahku. Biasanya Keke tidak sungkan untuk berpakaian yang agak terbuka apabila berbicara dengan Pak Bowo. Bahkan tidak jarang, Pak Bowo membawakan hadiah- hadiah kecil untuk Keke apabila datang ke rumah, Namanya wanita, apabila diberi hadiah tentu akan girang bukan main…Aku sering tersenyum geli jika melihat ekspresi Keke yang kegirangan saat menerima hadiah dari Pak Bowo. Karena setelah menerima hadiah terkadang Keke bersorak dan setengah berjingkrak kemudian langsung memeluk dan mencium pipi Pak Bowo yang memiliki postur yang besar, kepala botak layaknya seorang anak kepada ayahnya. Pak Bowo biasanya dipanggil Abah oleh Keke. Aku tahu Pak Bowo sering menahan nafas dan jakunnya naik turun saat Keke memeluknya. Aku lihat pandangan mesum dari Pak Bowo sering terlihat saat Keke berjalan membelakanginya, mungkin dia membayangkan pantat bulat Keke jika tidak tertutup apa apa.

Sikap Wawan yang perhatian kepada Keke seperti Kakak dengan adiknya, dan sikap Pak Bowo seperti seorang ayah kepada anaknya membuatku menjadi bingung dengan rencana apa yang sedang mereka lakukan. Walau sejujurnya Aku ingin mereka menyentuh Keke, melecehkan bahkan memperkosa Keke didepan atau dibelakangku, sehingga fantasiku akan terwujud. Aku mulai ragu dengan rencana mesum yang Aku dengar ketika di toko buku dua minggu lalu. Jangan jangan kelinci yang mereka maksudkan bukan lah Keke. Bahkan dua hari yang lalu Keke asyik bercengkerama dengan mereka di ruang tengah rumah Kami. Keke terlihat sangat senang dan sibuk bermanja ria dengan Pak Bowo dan Wawan. Aku hanya banyak diam dan mendengar pembicaraan mereka yang menurutku kurang menarik. Kemudian Aku pura pura ngantuk dan pergi tidur ke dalam. Sesampainya di dalam kamar bukannya tidur tapi langsung mengecek CCTV yang ada di ruang tengah untuk mencoba mendengar dan melihat aktifitas mereka. Namun sekali lagi Aku kembali kecewa karena memang pembicaraan mereka hanya hal biasa dan tidak ada kata-kata jorok atau kata mesum yang ku dengar. Akhirnya karena bosan Akupun tertidur…Aku baru bangun setelah dibangunkan oleh Keke dua jam kemudian, Keke mengatakan bahwa Pak Bowo dan Wawan sudah pamit pulang. Untung program CCTV di HP ku terkunci otomatis, sehingga Keke tidak tahu bahwa Aku sudah mengintip kegiatan mereka bertiga. Ah…Biar di lain waktu akan Aku lihat apa aja yang mereka lakukan selama dua jam itu.

Di kantor, saat waktu istirahat Pak Bowo juga sangat dekat dan hangat denganku. Beliau sering curhat dan bercerita kehidupannya kepadaku. Aku pun banyak bercerita tentang kehidupan pribadi keluargaku terutama Keke kepada Pak Bowo. Bahkan beberapa bagian memang Aku sengaja untuk membicarakan secara detail dan rinci dengan Pak Bowo. Aku melakukan ini karena berharap Pak Bowo akan tertarik dan menggoda istriku, Yah…Aku memang suami yang aneh, hal paling pribadi rumah tanggaku juga Aku ceritakan kepada Pak Bowo. Tapi fantasiku tidak Aku sampaikan kepadanya. Karena Aku sangat menjaga “kredibilitasku” sebagai seorang suami. Tentu harga diriku akan jatuh dimata Pak Bowo dan Wawan jika Aku utarakan bahwa Aku ingin mereka menggoda dan menyentuh Keke. Aku menceritakan segala sikap Keke, apa aja yang dia sukai, yang paling dibenci Keke, titik lemah atau tubuh Keke yang paling sensitive bahkan cara merangsang Keke yang paling ampuh juga Aku ceritakan. Aku ingin Pak Bowo atau Wawan akan menggunakan jurus jurus yang Aku sampaikan untuk menaklukkan Keke. Aku jadi tak sabar menunggu momen tersebut. Saat bercerita tentang Keke, sering Aku perhatikan Pak Bowo seperti menahan nafsu dan pandangannya menjadi liar…He he he…Pak Bowo semakin terobsesi untuk mendapatkan Keke.

Malam ini, sudah duapuluh hari semenjak Aku menguping pembicaraan Wawan dengan Pak Bowo berlalu. Masih belum terjadi sesuatu dengan Keke. Aku jadi teringat tentang CCTV yang merekam aktifitas Keke dengan Pak Bowo dan Wawan saat Aku tertidur. Rencananya Aku akan mengeceknya langsung dengan laptop. Aku harus menunggu Keke tidur terlebih dulu agar Aku aman melakukan aksiku. Namun, saat masuk ke dalam Kamar, Aku lihat Keke sudah tertidur didalam selimutnya. AKu singkirkan selimut perlahan untuk memastikan apakah dia benar benar sudah tidur atau belum.

Duh…Keke…
Ternyata Keke tidur telanjang bulat dibalik selimutnya, Aku langsung konak melihat tubuh bugil yang sangat mulus Keke sedang telentang dan kakinya agak mengangkang. Aku melupakan CCTV yang akan Aku periksa. Dengan tergesa gesa Aku melapaskan semua pakaianku. Fikiranku langsung melayang membayangkan Pak Bowo dan Wawan yang menemukan Keke dalam keadaan tidur telanjang begini. Tanpa menunggu waktu Aku berniat akan langsung meremas, menindih dan menubruk Keke yang sedang tertidur tersebut. Namun, Saat tanganku mau meremas dengan gemas payudara Keke yang montok tiba tiba…

Mata Keke terbuka lebar, Dia tertawa lepas sampai bahunya berguncang guncang. Aku yang sudah konak sesaat hanya melongo melihat tingkah Keke. Tapi saat berikutnya Aku sudah berada diatas tubuh bugil Keke dan mencium bibirnya dengan rakus.
“Mama mulai nakal ya..beraninya pura pura tidur dan menggoda Papah…Awas Mama mesti dihukum” Kataku sambil kembali melumat bibirnya yang menggemaskan itu.
Sambil tetap tertawa lucu Keke berusaha mendorong tubuhku yang sudah terlanjur nafsu membayangkan fantasiku.
“ Iya, iya… Adek siap dihukum nantinya. Tapi dengerin dulu..Ada yang akan Adek bicarakan” Kata Keke berubah serius.
Aku diam sesaat, otomatis nafsuku jadi hilang seketika. Kemudian Aku bertanya dengan lembut kepada Keke.
“Emang Apa yang akan dibicarakan sayaang…dan…dan kenapa tadi ketawa gitu, apanya yang lucu”

Keke kembali tersenyum seperti menahan tawa.
“ habis tampang Papa lucu banget melihat Adek tidur bugil begini” Keke kembali tertawa geli.
“Cukup…puas udah ngerjain Papa ya…Awas nanti Mama memang harus dihukum nih” Kataku sambil mencolek payudara dan menggelitik perutnya yang bergoyang saat Keke tertawa.
“ Auwgh…Ampun Pah…Cukup, Geli.. ha ha ha. Iya ya…Maafin Adek “
Aku menghentikan gelitikanku, dan memandang Keke dengan serius.
“ Ayo…..Apa yang akan dibicarakan sayaang”

Keke menghadap ke arahku dengan posisi menyamping, matanya memandang tajam kearah mataku.
“Pah…”
“Hmmm…”jawabku
“ Hari Minggu depan, Papah sibuk nggak..”
“Sebenarnya sih…Papah memang sibuk hari minggu depan…Itu yang ingin Papah sampaikan ke Mamah, karena Papah rencananya akan jumpa klien untuk pengembangan perusahaan di sumatera.”
Ucapku mencoba mencari alasan. Karena biasanya kalau sudah nanya begitu , Keke ingin Aku temani untuk shoping atau jalan jalan. Atau Keke hanya ingin berduaan denganku dirumah. Namun, Aku punya agenda lain… Aku ingin kalau ada acara Keke diluar kampus, Wawan atau Pak Bowo lah yang akan menemaninya. Biar mereka tambah dekat dan memiliki hubungan yang spesial.
“Memangnya ada apa, kok nanya Papah sibuk atau nggak sih Ma..?” ucapku penuh selidik.
“ Jadi gini…Adek minta tolong Papa temenin Adek untuk konsultasi ke seseorang yang mengerti tentang supranaturan gitu.”
Sekarang Aku yang memandang tajam kearah Keke
“Tunggu dulu… dukun atau orang pintar gitu maksudnya ma…?”
“ Iya Pah” jawab Keke tidak berani menatap mataku.

Pikiranku langsung melayang dan menghubungkan kata kata Keke dengan rencana Wawan dan Pak Bowo. Apakah ini bagian dari rencana mereka…? Mengingat hal itu, kontolku langsung bereaksi dan mulai mengacung dan mengeras, tapi Aku sembunyikan di balik selimut, sambil berusaha menahan debaran nafsu yang mulai bergejolak didadaku. Dengan setenang mungkin Aku berkata sambil tetap memandang Keke dengan tajam.
“ Nggak salah nih Ma…Hari gini Mama masih percaya ama dukun dan hal yang berbau klenik kayak gitu..?”
Keke Nampak cemberut dan mulutnya dimonyongkan membuatku gemes dan kembali melumat bibir tipisnya.
Dengan sedikit mendorong tubuhku Keke mencoba menjelaskan kepadaku.
“Itu dia Pah, awalnya Adek juga tak percaya sama hal hal begituan tapi…”
“Tapi apa Mah…Apa Wawan atau Abah Bowo yang mengajak Mama untuk konsultasi…?” pungkasku dengan cepat.

Keke kemudian telentang sambil menutupi memeknya yang terekspos didepan mataku dengan selimut. Kemudian Keke mulai menceritakan rencana “konsultasi” nya itu.
“ide konsultasi Ini bukan dari Wawan atau Abah Bowo Pah…Mereka aja tidak tau sama sekali. Bahkan orang yang pertama kali Adek kasih tau ya Papa lah. Selama dua hari ini Adek berjumpa dengan seorang ibu-ibu dan seorang Bapak-Bapak misterius Pah. Tapi anehnya mereka memandang Adek dengan pandangan yang tajam kemudian berubah menjadi pandangan kasihan, kan aneh tuh Pah..Dan yang lebih aneh lagi mereka tau tentang beberapa rahasia Kita. Adek tentu jadi penasaran dan bertanya kepada mereka, namun mereka lari dan menghilang. Mereka mengatakan Adek harus sabar dan tegar untuk menjadi permaisuri seorang pangeran, tapi bukan pangeran dari golongan manusia Pah…Itu kata kata yang selalu mereka ucapkan …Adek kan jadi takut …Terus tadi siang mereka meninggalkan pesan pada kertas berwarna hitam berisi alamat suatu tempat. Dan mereka berpesan kalau Adek tak mau jadi permaisuri pangeran itu Adek harus konsultasi ke tempat yang ada di alamat itu, katanya mbah Ono sedang ada di kota ini untuk membantu pasien seperti Adek, tapi syaratnya Adek harus datang sendiri atau ditemani oleh orang lain selain suami. Mereka juga berpesan Papah tidak boleh diberi tahu tentang hal ini. Aneh kan…? Tapi Adek tak mau bohong, makanya Adek kasih tau aja sama Papah”

Aku yang mendengarkan cerita Keke jadi tersenyum dan girang di dalam hati bercampur nafsu, karena Ini pasti bagian dari rencana Wawan dan Pak Bowo. Karena Aku tau hanya Wawan dan Pak Bowo yang tau banyak tentang Keke dan kehidupan Kami. Aku juga sering memberikan bocoran bocoran rahasia tentang Keke kepada Wawan dan Pak Bowo . Hmmm… Baik lah Aku akan ikuti permainan asyik, mendebarkan dan penuh nafsu ini. Kemudian Aku meminta Keke memperlihatkan Kertas hitam yang berisi alamat yang dikatakan oleh orang orang misterius tersebut. Perasaanku bercampur aduk antara kaget, berdebar terutama perasaan nafsu yang menggelora, begitu melihat alamat yang tertulis di kertas hitam tersebut.

Sebenarnya alamat yang tertulis di kertas hitam tersebut adalah sebuah rumah seperti Villa di pinggiran kota. Aku sudah dua kali kesana karena mengantar dan melayani tamu perusahaan dari Malaysia. Waktu itu perusahaanku menyewa Villa tersebut, Aku bahkan sudah mengenal penjaga Villa itu. Aku manggut manggut dan fikiranku langsung bekerja untuk menyusup kedalam Villa tanpa diketahui. Karena Aku tahu kemampuanku dalam menyusup sungguh luar biasa he he he. Aku sudah tak sabar menunggu hari Minggu depan, berarti tinggal empat hari lagi. Aku tahu Wawan dan Pak Bowo telah mengatur segalanya dan berhasil memanfaatkan kelemahan Keke yang penakut dan percaya dengan hal-hal yang berbau mistis.

“ Mah…Ini kan Cuma konsultasi aja. Katanya tadi Papah tak boleh ikut. Ntar kalau Papah ikut malah mengacaukan segalanya” Kataku mencoba mencari alasan.
Keke memandangku cukup lama , seakan mencoba memahami kata kataku.
“ Tapi Pah…Adek takut kalau tak ada Papah..Ntar kalau ada apa apa gimana, padahal…Sejujurnya Adek penasaran tapi juga takut” Kata Keke Kalem

“ Udah deh Pah…nggak usah aja Adek kesana. Jangan-jangan hanya modus dari orang orang itu, sekarangkan banyak penipuan berkedok pengobatan Pah…”
Aku mulai cemas kalau Keke berubah fikiran dan tak mau datang kesana…Tentu fantasiku tak akan terwujud.
“Mah Kalau Mama tak pergi kesana, jangan jangan apa yang dikatakannya memang benar..Tentu Kita akan menyesal nanti..”

Kulihat Keke mengangkat wajahnya dan terlihat seperti berfikir.
“ Ah..Papah jangan menakut nakuti Adek dong..Adek kan Jadi takut. Karena Ibu Ibu itu bilang seandainya Adek tidak kesana, maka akibatnya Adek dan Papah berada dalam bahaya… Pah…gimana dooooong…” Kata Keke sambil memelukku dengan erat karena takut.
Aku menilai ketakutan Keke sangat beralasan, karena dari kecil dia memang tipikal cewek penakut dengan kegelapan dan hal hal yang berbau horror. Ditambah pengetahuan agama dari Keke juga tergolong dangkal, jadi akan mudah untuk memberikan gertakan melalui ketakutannya tersebut.

“ Emang kalau Mama kesana jam berapa sih.. siang atau malam Ma..?” kataku berusaha untuk mengurangi resiko Keke membatalkan untuk “konsultasi” nya itu.
“ Katanya siang Pah, jam 10 siang…”
“Kalau siang, menurut Papah tak apa lah… Tapi Mama jangan perginya sendirian biar Papa tenang” Kataku mencoba bersikap bijak.
Tiba tiba Keke duduk lalu berdiri dalam keadaan bugil sambil menapok kepalanya sendiri…
“Duh..kok Adek lupa ya , kan ada Wawan yang bisa nemanin Adek kesana. Biar ada yang jagain…Gimana menurut Papah..” Dalam Hati Aku bersorak kegirangan, bahkan kontolku mulai menggeliat lagi membayangkan Keke akan dinikmati oleh Wawan, Pak Bowo atau dukun itu, tapi perasaan itu tidak Aku perlihatkan.

“ nggak boleh Ma” Kataku menggodanya.
“Tapi Pah…Kenapa..? Bukannya …bukannya Papah sering bilang kalau Papah percaya sama wawan..” Kata Keke terlihat bingung sambil tanpa sadar mendekat kepadaku, sehingga memeknya begitu dekat dengan wajahku. Aku tak tahan, langsung Aku benamkan wajahku ke gundukan memeknya yang dekat dengan mulutku itu.
“auwwgh…” Jerit Keke karena tak menduga Aku akan mencium dan menjilat Memeknya yang begitu indah.
Kemudian Keke berusaha melepaskan pinggangnya dari dekapanku, lalu dengan berkacak pinggang dia mengomel dan marah padaku.
“ papah…Adek serius nih..Ayo jawab kenapa Adek tak boleh ditemani oleh Wawan…Ya udah Adek tak jadi lah konsultasinya..!”
Keke terlihat sangat jengkel karena Aku seperti tidak mempedulikan perkataannya.
“Mah… Maksud Papah Adek tuh nggak boleh pergi kesana sama Wawan jika dalam keadaan bugil begini He he hee…Nanti Wawan nya khilaf loh.”
Keke baru sadar jika dia berdiri sambil bugil didepanku, kemudian Keke segera berbaring dan masuk kedalam selimut.
“ Ih…Papah Jahat, siapa juga yang pergi dalam keadaan bugil. Papa ngaco ah…nggak lucu tau…”
Aku tersenyum geli, melihat tingkah Keke yang terkadang marah, ceria, meledak-ledak dan ceroboh tapi pintar dan berani membuatku semakin sayang dan cinta dengannya.

“Mah..Sebenarnya hubungan Mama sama Wawan itu kek mana sih…Jangan-jangan Mama suka ya sama dia.” Kataku mencoba menyelami perasaan Keke.
“ Papa nanya nya kok gitu sih… Papah meragukan cinta Adek ya…? Bukankah Adek dekat dengan Wawan juga atas ijin Papa, agar ada orang terpercaya yang akan membantu dan melindungi Adek sewaktu kuliah.” kata Keke dengan nada bergetar seperti kecewa dan marah denganku.
“nggak kok Mah..Maafin Papah….Papa hanya takut kehilangan Mamah…Papa yakin Wawan pasti memiliki perasaan cinta dengan Mamah. Karena Mamah cantik, putih, montok dan menggoda… Papah takut Mamah meninggalkan papa nantinya..”

Keke kembali memeluk dan mencium bibirku degan lembut.
“Dengar ya Pah…Jiwa raga Adek hanya untuk Papa Seorang. Jangan pernah ragukan itu”
Kulihat mata Keke mulai sembab dan… dan Hiks hiks hiks…Keke pun ku lihat mulai menangis tertahan…
Aku mendekap erat tubuhnya, Aku jadi menyesali perkataanku yang melukai hati istriku. Kemudian sambil membelai dengan lembut bahunya yang sedikit berguncang karena dia menangis, Aku usap rambutnya yang tergerai dan ku bisikkan kata-kata cinta kepadanya.

“ Mah…Maafin Papah…, Papa percaya kok sama Mamah. Tapi Papa penasaran deh…Apakah Wawan pernah menyatakan suka atau cinta sama Mama….?”
Keke masih tetap menangis, sambil membenamkan mukanya didadaku dia berkata dengan sedikit tersendat sendat.
“Maafkan Adek Pah…Wawan memang sudah berulangkali menyatakan cintanya kepada Adek. Katanya dia tak peduli walaupun Adek sudah menjadi istrinya Papa. Katanya…katanya Dia tergila gila dan akan menunggu sampai Adek cinta juga sama dia”
“Lalu bagaimana Adek menjawabnya…”
“Seperti kata Papah, Adek katakan bahwa Adek menganggapnya sebagai saudara atau sahabat, tidak lebih..! dan Adek katakana bahwa Adek sudah menjadi istri orang…”
“Terus…Dia bisa menerima jawaban Mama itu…? Kataku dengan cepat
“Awalnya dia kecewa berat Pah dan tidak bisa menerima kalau hubungan Kami hanya sebatas teman atau saudara gitu…Namun dua minggu belakangan ini sepertinya dia sudah bisa menerimanya. Dia tak pernah lagi menyinggung lagi hal itu.”

Dari cerita Keke sebenarnya Aku sudah terangsang mendengar bahwa Wawan tergila-gila dengannya. Kontolkupun sudah auto ngaceng, namun Aku tahan supaya Keke tidak curiga.
“Mah…Papa percaya kok sama Wawan…kelihatannya dia baik, sopan,perhatian dan sayang sama Mama”
“ Iya Pah..Wawan memang sangat sabar menghadapi Adek yang sering membuatnya sebel.”
Aku semakin sange membayangkan kebersamaan Keke dengan Wawan…
“ Mah, kasihan juga Wawan ya…Dia suka dan cinta sama istri orang..” kataku seakan bergumam untuk memancing reaksi dari Keke.
Keke hanya termangu dan memandang kosong ke dinding kamar. Sedangkan Aku masih penasaran dengan hubungan mereka.
“ Mah…Wawan tidak pernah kan berbuat tidak sopan atau kurang ajar sama Mama..Kalau iya biar kuhajar dia” kataku sok jagoan kembali untuk memancing reaksi dari Keke.
Ku angkat dagunya…kupandang matanya yang masih lembab oleh sisa sisa air mata..
“ Mah…kenapa diam, Mama baik baik aja kan…Maafkan Papa yang terlalu cerewet dan banyak bertanya tentang Wawan..”

Kembali guliran air mata jatuh dari kelopak mata Keke, dengan berat kulihat Keke berkata
“Pah…Maafkan Adek…”
“Loh…Kenapa emangnya Mah..? Kok minta maaf segala..”
“Papa janji ya, jangan marah jika Adek ceritakan tentang Wawan…”
Kepala kontolku mulai basah oleh cairan, karena pikiranku langsung merespon kata kata Keke.Aku terangsang hebat dan membayangkan bahwa Keke sudah pernah ngentot dengan Wawan..!
“ Ya…Janji…Papah tak akan marah..Apapun yang akan Mama katakana yang penting Mama jujur.”
“Pah…Sebenarnya….sebenarnya Wawan sudah pernah menyentuh Adek…”

Degh…!
Aku tak dapat mengendalikan diri sesaat. Kontolku berdenyut dan tegak maksimal. Imajinasiku langsung menjadi liar..
“ Ap…Ap…Apa Ma…? Mama sudah pernah ngentot dengan Wawan…?” sergahku dengan cepat.
“Papah…Siapa yang bilang ngentot…dengerin dulu jangan dipotong pembicaraan Adek” kata Keke kembali cemberut.
“ Jadi gini Pah…Kejadiannya sudah sebulan yang lalu… ketika pulang dari warnet udah malam dan Kami duduk duduk sebentar ditaman Kota, Wawan kembali menyatakan cintanya kepada Adek. Tapi selalu Adek tolak secara halus. Anehnya Dia tetap ngotot dan memohon mohon untuk mendapatkan sedikit perhatian dan hati Adek. Adek tak tau Pah…mungkin karena perhatiannya, kesabarannya dan sikapnya yang sopan membuat Adek terbawa suasana dan Adek jadi kasihan sama Dia. Sehingga malam itu…malam itu bibir Adek diciumnya Pah…!”

Aku terhenyak mendengar penuturan Keke..Aku sudah sangat Horny, Tapi sekuat tenaga Aku tahan…Aku takut seperti sebelum ini, yaitu spermaku akan langsung melakukan “tembak ditempat” Aku takut dan malu jika Keke tahu Aku ngaceng mendengar ceritanya. Sambil menahan birahi Aku kembali bertanya dengan hati hati kepada Keke…
“ Apakah hanya cium bibir atau ada yang lainnya sayaang…?” Kataku bergetar menahan nafsu. Untunglah kontolku sudah ku sembunyikan dibalik selimut.

“Papa jangan marah ya…malam itu Wawan juga meremas remas payudara Adek dengan lembut. Tangannya tanpa Adek sadari sudah masuk kedalam baju gamis Adek dari atas.”
Aku sudah tak tahan…Kemudian dengan cepat Aku bangkit dalam keadaan telanjang berlari menuju kamar mandi. Kemudian pura-pura kebelet pipis, Aku tuntaskan mengocok kontolku yang sudah sangat tegang….Dan…tiga kali kocokan saja, Crot croot croooot….Tuntas deh semua.
Setelah Aku kembali ke pembaringan…
“Papa ah…Adek lagi ngomong ditinggal begitu aja” rungut Keke terlihat kesal.
“ Maaf…Papa kebelet pipis tadi” kataku membela diri.
“Pah…Maafkan Adek Pah…Semua itu terjadi karena Adek kasihan dan terbawa suasana malam itu. Lagian Papa juga ngijinin Adek pergi berdua dengan Wawan untuk mencari tugas tugas kuliah. Tapi hanya sampai disitu kok Pah. Adek ingat Papa…Adek merasa bersalah…kemudian Adek hentikan perbuatan Wawan dengan mendorong, Sambil menegurnya. Diapun minta maaf …”
“ Iya sayaang… Papa nggak marah kok, tapi Papa cemburu…Namun Papa senang karena Mama udah jujur .” kataku meyakin kan Keke.
”Pah…”
“ Hmmm..”
“ Selama dua minggu ini Wawan tak pernah lagi bicarakan tentang cinta dan perasaannya kepada Adek..”
“Bagus lah Ma…Mungkin Dia sudah menyadari bahwa Mama sebenarnya cocoknya sebagai saudara atau sahabat dekatnya.”
“ Jadi Papa nggak marah..?” Tanya Keke hampir tak terdengar.
“ Ya nggak lah Mah…Papa percaya penuh sama Mama… Apapun yang membuat Mama senang, nyaman dan sukai, tentu Papa juga akan mendukungnya.”

Keke kembali memelukku dengan erat..
“ Terima kasih Pah…Adek sayang dan sangat mencintai Papah “
“I love you too Honey” jawabku dengan mesra.
“Pah…Jadi boleh nih Adek mengajak Wawan untuk konsultasi hari Minggu depan…?” Kembali Keke mengulang pertanyaannya.
“Boleh Mah…Tapi ada syaratnya..”kataku
“Apaan tuh Pah…?” jawab Keke penasaran
“ Mama harus mengajak Pak Bowo juga sekalian, jadi Mama perginya bertiga biar Papa Tenang”
Keke terdiam dan mencoba mencerna maksudku untuk melibatkan Pak Bowo dalam urusan ini.

“Iya Pah..Adek mengerti, Adek kan sudah menganggap Pak Bowo seperti Ayah. Jadi biar banyak yang jagain Adek. Iya kan Pah…?” kata Keke tiba tiba.
Aku hanya tersenyum mengangguk angguk mendengar kata kata Keke yang begitu polos menilai Wawan dan Pak Bowo.
“ Iya Mah…coba aja besok mereka Mama ajak, mudah mudahan Mereka bersedia..”

Keke kembali memelukku dengan hangat…Saat tangannya mencari dan mencari…Akhirnya tangannya menyentuh Kontolku yang kembali tegang mendengar kata kata Keke yang akan mengajak Wawan dan Pak Bowo.
“Aiiih…Kok otng Papah tegang sih…Hayo mikirin apaan tuh…” ledek Keke sambil meremas kontolku.
“Iya Mah…Habis bidadari papa yang cantik dan seksis ini udah bugil dan menggoda Papa dari tadi…siapa yang bisa tahan…”
Malam itu Aku mencumbu Keke sangat luar biasa.. Fantasiku yang sudah lama Aku inginkan akan terwujud dalam beberapa hari kedepan. Sehingga hal ini membuatku berubah menjadi monster seks bagi Keke. Bahkan Aku mampu mengantarkan Keke mendapat orgasmenya dua kali. Kami terkulai lemas sambil tertidur telanjang sampai pagi…
*****​
Setelah makan siang di rumah makan padang depan kantorku, Aku kembali masuk ke kantor untuk melanjutkan pekerjaanku yang lumayan banyak.Namun ketika Aku mulai menghidupkan laptop, tiba tiba muncul Keke, Wawan, dan Pak Bowo…!
“Pah…Adek Hebatkan, Wawan dan Abah bersedia menemani Adek untuk konsultasi hari minggu depan…” Kata Keke riang.
Aku memandang Pak Bowo dan Wawan… Mereka hanya tersenyum dan mengangguk kepadaku.
Duh….Aku kembali ngaceng….



DUKUN CABUL (Part-4)

Walau tersenyum, Pak Bowo dan Wawan terlihat sedikit gugup dan panik saat Keke mengatakan tentang rencana konsultasinya kepadaku.. Aku memakluminya karena mungkin mereka takut Aku akan mengetahui rencana mereka. Aku ingat, Keke mengatakan bahwa “dukun” tsb melarang Keke memberitahukan atau mengajakku untuk berkonsultasi tersebut. Keke harus pergi sendirian atau ditemani oleh orang lain.

Aku yang juga tidak ingin rencana ini gagal, kemudian mengalihkan pembicaraan seolah-olah Aku tak mendengar perkataan Keke tentang “konsultasi” tersebut. Pak Bowo dan Wawanpun akhirnya dapat menguasai diri dan mengatakan bahwa Keke mengajak mereka jalan jalan pada hari Minggu. Keke hanya diam dengan sedikit cemberut sambil memeluk lenganku dengan manja. Kemudian Pak Bowo dan Wawan pergi sambil senyum senyum melihat tingkah Keke.
“Mah...kok tadi bilang konsultasi gitu sih didepan Wawan dan Abah…? Ntar mereka curiga lho. Mama tadi malam bilang bahwa Papa tak boleh diberi tahu masalah ini”
“Iya Pah…Maaf, Adek gak sengaja…tapi mereka tidak tahu kok kalau tadi malam masalah konsultasi ini sudah Adek beritahukan kepada Papa..”
“Ok deh…Kalau sama mereka Papa percaya…Tak mungkin Wawan akan berbuat yang macam macam, kan ada Abah…Tapi tetap waspada ya…Kalau ada apa apa nanti Mama harus secepatnya hubungi Papa” Kata ku tegas.
“ Iya Papa sayaaaang…”
Keke kemudian mengecup pipiku dan kemudian mohon izin untuk kembali ke kampus dengan Wawan.
Saat ku intip dari jendela, terlihat motor Wawan sudah keluar dari parkiran kantorku. Tapi yang membuat dadaku bergetar adalah, Keke yang berada di bocengannya terlihat duduk menyamping tapi sambil memeluk Wawan..!

Konsentrasiku jadi terganggu untuk melanjutkan pekerjaanku, imajinasiku melayang memikirkan kalau Keke dan Wawan sudah memiliki hubungan yang spesial. Kontolku tak dapat dibohongi…Auto ngaceng…!
Akhirnya setelah beberapa saat menenangkan diri, Aku dapat menyelesaikan tugasku dengan baik. Aku bahkan lembur sampai malam untuk menyelesaikan tugas-tugasku untuk tiga hari kedepan. Besok akan Aku jadwal ulang pertemuanku dengan klien serta beberapa tugas kantor lainnya. Aku akan fokus untuk memantau acara “konsultasi” Keke pada hari Minggu depan. Membayangkan Keke akan berada diruangan dukun bersama Wawan dan Pak Bowo menambah gairah dan semangatku untuk menyelesaikan urusan kantor secepatnya. Ya…hari Minggu depan semuanya akan terjadi, Fantasiku selama ini kemungkinan juga akan terwujud. Akupun tak akan membiarkan momen ini terlewatkan…Ohhhh…Aku ngaceng terus…

*********​
Hari jumat dan Sabtu benar benar Aku habiskan untuk mempersiapkan kegiatan intelijenku. Tidak percuma Aku disebut tumis oleh teman-temanku. Menurutku, Aku bekerja cepat, cerdas, dan tepat. Saat ini Aku sudah mengantongi kunci duplikat Villa tempat Keke akan “berkonsultasi. Kunci tersebut Aku dapatkan setelah Aku berikan obat tidur kepada Pak Gani penjaga Villa. Tiga Jam saja waktu yang kubutuhkan utuk mendapatkan duplikatnya, setelah itu Aku kembali ke Villa dan kudapati Pak Dani masih tertidur pulas.

Selama Aku mempersiapkan kegiatanku untuk “mengintip” Keke, Aku selalu dapat lepas dari kendali Pak Bowo. Semua Chat Pak Bowo atau Wawan ke Whatsapp Keke selalu Aku pantau dan Aku pun jadi mengetahui rencana mereka. Aku tidak mau rencanaku gagal dan Aku juga tak ingin Pak Bowo dan Wawan mengetahui bahwa Aku mengetahui dan mendukung rencana Keke untuk berkonsultasi. Selama berada di luar kantor, apalagi selama menjalankan misi ini, Aku selalau memakai pakaian penyamaranku, bahkan Aku tambah dengan topeng sintetis menyerupai kulit untuk merubah wajahku plus aksesoris lainnya seperti Wig untuk rambut palsu. Hmmm…Sampai saat ini Aku pun puas dengan hasil kerjaku. Aku sudah tak sabar menunggu saat mungkin besok Keke akan “dikerjai” oleh dukun atau Pak Bowo dan Wawan. Aku sudah bertekad untuk mengintip mereka atau mungkin saja untuk “melindungi” Keke jika istriku berada dalam bahaya.

Hari Minggu, sekitar jam 7.30 pagi Aku terbangun dari tidur dan mencoba mencari tubuh indah Keke untuk ku peluk. Namun…tidak kujumpai keberadaan nya, Karena tadi malam Aku sulit untuk memejamkan mata ini. Tubuhku boleh jadi tertidur karena lelah. Namun fikiranku selalu penuh ketegangan berlumur nafsu membayangkan apa yang akan terjadi dengan Keke nantinya. Tiap beberapa saat Aku terbangun dan mendapatkan tubuh telanjang Keke di sampingku. Aku peluk dan kucium kemudian Aku kembali mencoba untuk tidur. Namun, waktu kurasakan berjalan begitu lambat, Perang bathinpun tak terelakkan di dalam dadaku. Antara nafsu dan khawatir selalu silih berganti mengahantui fikiranku. Namun, seperti biasanya nafsu selalu menang dari akal sehatku. Aku menjadi begitu tidak sabar menunggu saat Keke di raba, di cium, di elus bahkan di entot oleh dukun, Wawan ataupun oleh Pak Bowo nantinya. Aku tak tahu jam berapa Aku tertidur tadi malam sampai Aku terbangun pagi ini.

Perlahan Aku bangkit dari pembaringan, kemudian Aku pergi ke dapur untuk minum segelas air putih hangat yang biasanya disiapkan oleh Keke. Sesampainya didapur memang Aku menjumpai Keke sedang memasak nasi goreng spesial kesukaanku. Yang membuatku melotot dan terangsang adalah ketika Aku lihat Keke sambil memasak nasi goreng hanya memakai baju kaos oblong tanpa BH. Dan yang lebih menggoda adalah Keke hanya memakai celana dalam pink saja.

Auchh…Keke menjerit kecil karena tiba tiba pantatnya langsung Aku colek. Tak hanya sampai disitu, tubuh montoknya langsung Aku peluk dengan erat. Tangankupun bergerilya masuk kedalam bajunya dan meremas daging kembar Keke yang montok Keke.
“Auhh…”
Keke menjerit karena terkejut.
“ Papa…Udah Ah…Papa…Aughch…” demikian racau Keke karena serangan gerilya pagi hari yang Aku lakukan.
“Salah Mama sih….Pagi pagi udah godain Papa..buat nasi goreng berpakaian seksi gini..”
“ Papa…Udah deh Pliiiis…Papa Bauk tuh…belum mandi kan..? Achhhh HHHHsssh?”
“Mama kan juga belom mandi tuh…He he he..”
Mulut Keke bilang jangan…tapi tubuh Keke kulihat bereaksi dan terangsang oleh elusan dan sentuhanku.

Sambil mendesah tertahan karena Aku berikan rangsangan, Akhirnya Keke menyelesaikan membuat nasi goreng spesialnya. Aku langsung memberikan ciuman panjang dan lembut senjata pamungkasku untuk merangsang Keke.
Keke semakin blingsatan dan sange…Matanya menjadi sayu karena horny… Dengan tergesa gesa segera Aku bopong tubuh setengah telanjang Keke untuk kembali lagi ke Kamar. Keke memejamkan matanya, nafasnya memburu dan tangannya merangkul pundakku dengan manja. Mulut Keke terbuka sedikit dengan desahan tertahan yang menggoda. Saat mulutnya kembali ku cium dengan gemes, namun…Tiba tiba…!

Entah sejak kapan Aku tak mengetahui,rupanya di ruang tengah Aku jumpai Wawan dan Pak Bowo berdiri mematung dan melongo melihat Aku sedang menggendong Keke yang dalam keadaan setengah telanjang…! Kemudian buru-buru Aku lepaskan ciumanku di mulut Keke. Sedangkan Keke karena sange dan dalam posisi menghadap kepadaku serta dalam kedaan memejamkan mata tidak mengetahui keberadaan mereka. Aku yang salah tingkah hanya mengangguk dan tersenyum kepada mereka sambil terus menggendong Keke kedalam kamar.

Didalam Kamar, Keke seperti tak dapat lagi menahan dirinya..dalam waktu sekejap celana pink nya sudah dia lepaskan. Lalu tangannya segera membuka celanaku dan langsung mengemut kontolku dengan gemas. Kontolku sangat tegang karena sebelum masuk ke kamar tadi berjumpa dengan Pak Bowo dan Wawan. Aku tahu mereka konak maksimal melihat Keke dalam gendonganku. Ditambah Keke tadi dalam keadaan setengah telanjang. Sudah pasti paha, pantat montok dan celana dalam Keke telah mereka nikmati. Aku melenguh membayangkan mereka sudah lama mengintip Kami bermesraan di dapur.

“Mah…Wawan dan Abah ada diruang tengah tuh…” Kataku mencoba mengalihkan perhatianku agar tidak klimaks begitu cepat.Maklum Aku sudah sangat terangsang waktu Wawan dan Pak Bowo mupeng. Sehingga Aku akan malu dengan Keke.
Keke tersentak dan memandangku seakan tak percaya.
“Pah…yang benar..Sejak kapaaan…?”
“Tadi waktu Papa gendong Mama ke kamar mereka rupanya sudah ada di ruang tengah”
“Jadi…Jadi, tadi…tadi itu mereka…mereka melihat Adek Pah…?” Kata Keke gelagapan dan terlihat sangat malu…kulihat dia menutup mukanya dengan kedua tangan. Saat kulepaskan tangannya, terlihat wajah Keke merah seperti kepiting rebus…He he he lucu sekali keliahatannya.
“Ya iya lah Mah…Celana dalam Mama aja dapat mereka lihat”
“Duh Pah…Papa kok tak bilang bilang…Adek kan jadi maluuuuu”
“Papa pun kaget dan tak nyangka mereka ada didalam, Papa hanya tersenyum dan mengangguk pada mereka Mah..”

Tiba tiba Keke bangun dan berdiri tanpa menyadari bahwa Dia tidak pakai celana dalam…
Aku kaget dan untuk beberapa saat hanya melongo sambil melihat memeknya yang ditumbuhi bulu bulu halus dan rapi itu.
“Iya Pah…Tadi pintu depan memang tak Adek kunci..Wawan dan Abah kan janji mau menemani Adek untuk konsultasi..” kata Keke seperti tak pedulikan Aku lagi.
Aku yang tetap terangsang berat sepertinya sulit untuk menahan lagi, kemudian Aku masukkan kontolku kembali kedalam celanaku. Aku tak mau Keke mengetahui kalau kontolku mungkin sudah banyak mengeluarkan cairan di dalam celanaku.

“Mah… Papa ke ruang tengah menemui mereka ya…Mama siap siap aja, kan Mama belum mandi”
“ Iya Pah…Adek malu banget nih”
“Tenang…santai aja mah…Kan mereka seperti bukan orang lain bagi Kita.”
“Pah…Tunggu…Ambilin handuk lebarnya doooong..Tuh dekat kamar madi Mama letakkan.”
Aku jadi berfikir..Buat apa Aku ambilkan handuk lebarnya, karena Aku ingin Keke hanya pakai handuk kecil yang ada di kamar Kami. Bahkan kalau bisa Keke telanjang sekalian di depan Wawan dan Pak Bowo…!
“Udah Mah…Pakai handuk ini aja.Gak apa apa kok,Justru kalau pakai handuk lebar jadi terkesan Kita tidak romantis di rumah…” Kataku yang tidak dapat mengontrol kata kataku karena sambil menahan nafsu.
“ Mmmmh…Begitu ya Pah..Iya deh…Tapi jangan marah ya kalau mereka ngintip ngintip tubuh mama nanti. He Heh”
“Ya…Iya…Gak pa pa kok..Kan wawan udah pernah juga ngeliat dan nyentuh tubuh Mama dulu” kataku bergetar.
“Pah…jangan ungkit itu lagi pliiiis…Kan Mama udah jujur pada Papa..Hanya segitu aja kok tak lebih”
“ Iya deh…Maaf” Kataku pelan
Keke hanya cemberut dan mencubit perutku dengan kuat, Aku sampai meringis.
“ Ya udah Pah, buruan ke sana temui mereka”
“ Siap Keke ku sayaaang…”

Aku kemudian menemui wawan dan Pak Bowo diruang tengah.
“Maaf ya Ran…Kami masuk ke rumahmu tanpa ijin dulu…Tadi sudah Kami panggil panggil tapi tak ada jawaban…Dan Kami lihat pintu juga terbuka sedikit” kata Pak Bowo berbasa basi. Sementara Wawan hanya menunduk sambil terlihat rikuh dihadapanku.
“Nggak apa apa kok Pak…Kami lagi di dapur tadi mungkin tak dengar panggilan Bapak”
Kedua pria didepanku gugup, gelisah dan sebentar-sebentar melirik kearah kamar Kami. Aku menduga bisa jadi mereka tarangsang melihat tubuh setengah bugil Keke tadi. Akupun auto ngaceng membayangkan hal itu dan berusaha menahan diri dengan pura pura melihat HP ku.

“Ran…Kamu beruntung sekali..karena mendapatkan istri yang cantik, seksi, baik dan setia seperti….” Kata kata Pak Bowo jadi terpotong karena tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Kami bertiga jadi melongo dan terdiam menatap tak berkedip.
Keke seperti orang mengendap endap menlongokkan kepalanya keluar seperti maling yang takut dilihat orang lain, rambutnya yang sebahu juga terjuntai indah. Kemudian seperti setengah berlari Keke berlalu menuju kamar mandi disebelah dapur. Yang membuatku menahan nafas adalah handuk yang dipakai Keke tidak dapat menutup tubuhnya secara utuh. Hal itu diperparah dengan kondisi Keke yang tidak memakai baju kaos yang tadi dipakainya. Sehingga belahan dada dan bongkahan memeknya hampir terekspos didepan Kami…!
Keke tersenyum malu dan mengerling sesaat kearah Kami, selanjutnya Keke Berjalan cepat kearah kamar mandi. Namun…
Gdebugh..!
Keke terpeleset dilantai karena buru-buru. Untunglah Keke terjerembab ke tumpukan kain kotor di depan Kamar mandi. Keke terdiam beberapa saat. mungkin karena shock atau malu dengan Kami. Kemudian tanpa di komando Kami bertiga segera menyusul Keke untuk melihat apa yang terjadi.

Wawan yang paling duluan sampai di hadapan Keke…Kemudian dengan spontan segera menolong Keke yang masih telungkup.
Tubuh kekar Wawan segera membalikkan Keke…Dan….
Karena jatuh tadi, handuk yang dipakai Keke rupanya terlepas dibagian depannya. Sehingga saat Wawan membalikkan tubuh Keke Kami semua terhenyak…Karena tubuh Keke bagian Depan bugil total tak tertutup handuk lagi…!
Wawan menjadi nanar memandang tak berkedip dan terlihat gugup, dan hanya berkata maaf…
Keke menyadari ketelanjangannya di dalam pelukan Wawan…Kemudian menjerit kecil dan langsung masuk kedalam kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat.

Setelah Kami kembali keruang tengah…Kami bertiga terdiam, Aku perhatikan Wawan bertambah gelisah dan sekali-kali merobah posisi duduknya. Ha ha ha..Mungkin kontolnya terjepit karena terangsang pikirku. Pak Bowo juga hanya mendengus berat dan wajahnya terlihat memerah dan nafasnya berat seperti orang sakit asma…He he he..kena kalian…! Kataku dalam hati. Kalau Aku jangan dikata lagi…Auto ngaceng…! Celanaku Aku rasakan sudah basah….! Jangan-jangan Keke sengaja jatuh tadi…pikirku dalam hati. Keke termasuk tipe wanita yang memerlukan waktu cukup lama ketika mandi. Tapi…Sekarang lebih lama dari biasanya..! Aku yang merasa tak enak hati dengan Pak Bowo dan Wawan, karena terlalu lama menunggu kemudian mohon ijin untuk ke kamar mandi.

Aku beranggapan Keke mungkin malu dan bingung untuk kembali ke kamar dengan handuk pendek tersebut. Aku kasihan dengan Keke karena Aku telah mengerjainya dengan memberinya handuk yang kecil. Saat tiba di depan kamar mandi, Aku tertegun karena Aku tak mendengar air yang mengucur deras tapi Aku seperti mendengar desahan desahan tertahan yang sangat halus dari kamar mandi. Perlahan Aku tempelkan telingaku ke pintu untuk memastikan apa yang dilakukan oleh Keke.

Astaga…Tidak salah lagi…desahan itu….desahan itu adalah desahan Keke…!
“Abaaaaah….Wawaaaaannnn… Acshhh….acshhh” demikian racauan halus dan desahan Keke yang Aku dengar. Aku terperanjat, jangan jangan Keke sedang bermansturbasi membayangkan Wawan dan Pak Bowo…Ohh…Mungkinkah karena tadi Keke di kamar nafsunya belum tersalurkan atau jangan jangan Keke memang terangsang karena eksib di depan Pak Bowo dan Wawan…? Tubuhku lemas perasaanku campur aduk, dan tanpa sengaja tangan kananku yang kugunakan untuk bertumpu di tembok dekat pintu kamar mandi terlepas dan tubuhku tanpa dapat ditahan terdorong ke depan dan beradu dengan pintu dan menimbulkan bunyi yang cukup kuat.
Bruuggh…!
Tiba tiba semuanya sunyi…, tak kudengar lagi Keke mendesah…

Aku dengan cepat dapat menguasai diri lagi, kemudian Aku gedor pintu kamar mandi sambil memanggil Keke..
“ Mah…Kok lama amat sih…lagi ngapain di dalam…Sakit ya..karena jatuh tadi..”
Cukup lama baru Aku dengar jawaban dari Keke
“Ii..Iiya yaaa Pah…Lagi mandi lah…bentar lagi si..Siii.siap kok” sahut Keke terdengar bergetar seperti gugup dan takut denganku.
“ Ya sudah…Kami tunggu di depan ya”

Saat Keke keluar dari kamar mandi…Aku merasakan debaran dihatiku Lebih seru lagi. Karena sekarang Keke dibalut oleh handuk kecil yang basah dan rambutnya juga basah dan tergerai kembali berjalan dari kamar mandi. Saat di depan Kami Keke berhenti dan menoleh kepada Kami, Tapi yang membuat ku berdegup adalah Keke memang sambil berusaha menutupi tubuhnya tapi dia tersenyum dan mengangguk kepada Pak Bowo dan wawan.
“Maaf Abah…Wawan…Jadi lama nungguin Keke…”
Pak Bowo dan wawan hanya melongo dan mengangguk kecil…Tapi jiwa intelku tak dapat ditipu…Jakun mereka terlihat naik turun…Wawan bahkan kembali membetulkan posisi celananya…Ha ha ha…Mereka ngaceng..!
“ Tunggu ya Wan, Abah…nanti Keke bikinkan kopi” Kata Keke tersenyum manis sambil berjalan pelan kedalam kamar. Pak Bowo dan Wawan hanya mengangguk dan terbelalak memandang pantat Keke yang berjalan menuju kamar.
Saat Keke sudah berlalu kedalam Kamar, Pak Bowo dan Wawan masih saja terdiam. Aku jadi berfikir, sepertinya sudah ada sesuatau diantara mereka. Aku akan menyelidikinya nanti. Atau boleh jadi Keke memang sudah mulai binal dengan tampil eksib di depan laki laki lain. Desahan Keke di kamar mandi tadi merupakan bukti bahwa Keke mungkin melakukan mansturbasi karena terangsang dengan aksi eksib nya itu.Hmmmmh… Dilain waktu Aku akan membuat skenario eksib untuk Keke. Karena nampaknya Keke sudah memiliki sifat eksib. Tentu asyik jika memamerkan tubuh Keke pada teman-temanku. Ohhh…Nafsuku kembali menggelegak…

Setelah berbasa basi denganku, sekitar jam 9.00 Keke, Keke siap siap berangkat. Keke memakai baju gamis Syar’I nya yang berwarna Biru tosca di balur dengan garis hitam dan merah dan memakai jilbab lebar hitam . Kami bertiga jadi kagum dengan penampilan Keke yang terlihat manis, soleha, cantik dan ceria…
“ Pah…Adek pergi dulu ya… Abah janji katanya mau traktir Adek dan ngajak shoping nanti” kata Keke tersenyum sumringah sambil mencium tanganku.
“Ya hati hati…Titip Keke ya Pak, Wawan..” Kataku sambil menyalami Pak Bowo dan Wawan
“Tenang aja Ran…Kami akan jaga kok” Kata Pak Bowo tersenyum
“Iya Mas…Kami janji” kata Wawan. Kemudian mobil Honda CRV Pak bowo yang dikemudikan oleh Wawan hilang dalam pandanganku. Keke kulihat duduk didepan, disamping Wawan.

*****​

Aku segera menyusul Keke menuju ke TKP. Aku sudah mempersiapkan semua kebutuhan intelijen yang mungkin akan Aku perlukan. Kebutuhan itelijen tersebut sudah Aku packing di dalam sebuah tas punggung yang cukup besar. Di dalam tas tersebut sudah ada Roti dan makannan lainnya, Air minum mineral, Power Bank untuk charger, peralatan penyamaran dan satu set kamera mini canggih dengan kualitas audio video yang baik.

Kubuka aplikasi Relay di HP ku untuk mengetahui posisi Keke saat ini. Terlihat mereka berjalan sangat lambat bahkan beberapa kali berhenti. Mungkin mereka terjebak macet atau memang mereka mampir dibeberapa tempat u ntuk membeli sesuatu. Aku segera meluncur ke lokasi dengan ojek online yang sudah Aku pesan.

Akhirnya…..Aku sampai di TKP lebih dulu dari Keke. Terlihat Villa yang akan dijadikan untuk “konsultasi” oleh Keke masih sepi. Hanya terlihat beberapa orang berpakaian seperti orang yang pergi “konsultasi” juga seperti Keke. Aku mengawasi Villa tersebut dari jarak sekitar 300-an meter di bawah pohon besar. Aku mengeluarkan teropong komando yang kupunya. Memang tidak terdapat adanya tanda-tanda yang mencurigakan sempai sejauh ini. Kembali Aku buka aplikasi Relay di HP ku. Aku makin berdebar karena posisi Keke sudah hampir sampai ke Villa tersebut.

Tiba-tiba Aku melihat mobil Pak Bowo datang dan parkir didepan villa. Aku Tetap mengawasi dengan teropong andalanku. Terlihat Pak Bowo, Wawan dan Keke mendengarkan penjelasan dari beberapa orang yang baru saja keluar dari dalam villa. Aku bingung bagaimana cara untuk mendengarkan pembicaraan mereka. Kalau Aku nekad untuk mendekat, Aku takut Pak Bowo, Wawan atau Keke akan mengenalku walaupun sudah menyamar menjadi orang lain. Akhirnya Aku menelpon Keke dan menanyakan kabar dan bagaimana situasi tempat konsultasi tsb.

“Mah..Udah nyampe belom di lokasi konsultasinya..?
“Udah nih Pah..”
“Oya Mah…Pak Bowo dan Wawan jangan sampai tahu kalau Papa yang telpon ya. Nanti mereka curiga”
“Iya Pah, Adek mengerti.”
“Mah…Gimana kondisi disana sekarang…”
“ Iya Pah…Ada beberapa orang yang sudah selesai konsultasi, bahkan didalam juga masih ada beberapa orang lagi. Nampaknya Dukun yang ada didalam benar-benar sakti Pah”
“Oya…Kok Mama tahu…?”
“Soalnya ibuk ibuk ini bilang..Dukun itu sudah tahu semua rahasia pasiennya.Padahal pasiennya tidak pernah bercerita. Dan ada juga balai pengobatannya Pah”
“Oke deh Mah..Hati hati…Jangan mudah percaya dengan orang lain kecuali Wawan dan pak Bowo.”
“ Iya Pah…Pak Bowo masih didalam melihat situasi, Wawan pergi ke belakang katanya juga untuk memastikan bahwa ini bukan penipuan..”
“Bagus lah kalau begitu…Oya Mah…tlp nya jangan dimatiin dulu ya…Papa ingin dengar testimony ibuk ibuk itu.”
“Ya Pah..”

Sambil tetap memonitor villa tsb dengan teropong, Aku mendengarkan pembicaraan Keke dengan tiga orang ibu ibu yang mengaku sudah selesai konsultasi dan mereka sangat percaya dan takjub dengan kemampuan dukun didalam villa tersebut. Keke juga terlihat antusias dan penasaran dengan konsultasi tersebut. Aku pun mulai bimbang…jangan jangan dukun itu memang betul betul sakti sehingga kecurigaanku dengan rencana Wawan dan Pak Bowo tidak benar.
Namun…Aku tak akan percaya begitu saja…

Saat semua pasien yang sudah selesai “ konsultasi” telah pulang semua, Aku lihat Pak Bowo dan wawan datang kea rah Keke dan mengatakan bahwa giliran Keke sekarang yang akan konsultasi…!
Aku berdebar…penasaran sekaligus khawatir dengan Keke.
Selanjutnya ku lihat Keke masuk ke dalam Villa…Kemudian sambungan tlpku juga terputus.
Akupun segera bersiap siap untuk menyusup kedalam villa tersebut. Aku sudah mengenal seluruh ruangan Villa tersebut. Bahkan menurut rencananya Aku akan naik ke plafon atau loteng villa tersebut untuk mengintip setiap ruangan Karena kemarin sudah Aku siapkan semuanya.

*****​
Karena Villa ini tidak bertingkat, dan hampir semua bahannya terbuat dari Kayu pilihan. Sehingga tanpa kesulitan yang berarti, Aku dapat masuk kedalam Villa dari pintu belakang, kemudian Aku naik ke plafon melalui kamar mandi dekat gudang. Hal ini juga tidak sulit Aku lakukan karena kemarin Aku telah mempersiapkan semuanya. Plafon Villa ini terbuat dari kayu profil pilihan. Kayu atau papan ini dibuat dan disusun sedemikian rupa seperti lambersering dengan motif yang kuat, cantik dan apik. Sehingga menimbulkan kesan klasik tapi mewah. Karena plafonnya kuat, sehingga saat Aku berjalan diatasnya tidak menimbulkan bunyi atau gerakan yang mencurigakan bagi orang yang berada di bawahnya. Aku juga telah membuat lubang kecil setiap ruangan untuk Aku mendengar sekaligus tempat Aku mengintip kebawah. Diatas plafon juga tidak terlalu panas karena adanya beberapa ventilasi untuk sirkulasi udara dan cahaya.

Kemudian Aku fokus dengan ruang tengah tempat keberadaan Keke, Wawan dan Pak Bowo. Aku lihat mereka duduk bersimpuh di tengah ruangan sambil menunduk di atas karpet merah. Suasana begitu hening, Pak Bowo sekali sekali terlihat berbisik halus ke telinga Keke. Aku perhatikan Keke hanya mengangguk angguk kecil sambil tetap menunduk tanpa mengeluarkan suara.

Tiba-tiba dalam suasana hening tadi terlihat Keke, Pak Bowo dan wawan kaget termasuk diriku karena dari dalam muncul seorang laki laki tua agak pendek berjenggot panjang dengan rambut panjang yang terurai sampai ke pinggang berwarna putih. Orang ini berjalan pincang kemudian dia menjumpai Keke, Pak Bowo dan wawan.
“ Silahkan masuk Non…Mbah Ono sudah menunggu”
Aku terperanjat…Karena Aku seperti mengenal suara ini…Setelah mengingat beberapa saat…Ya…Dia adalah Pak Gani penjaga Villa…!
Tapi kuperhatikan dengan seksama dia berpenampilan berbeda…. Aku menduga mungkin dia menggunakan atribut palsu…Berarti bukan dia mbah dukunnya. .! Aku semakin curiga dengan kondisi ini.
Keke terlihat tegang dan takut…Dia melirik ke Wawan dan Pak Bowo, namun Pak Bowo hanya mengangguk kepada Keke sebagai persetujuan agar Keke masuk sendiri keruang dalam.

Dengan langkah berat dan gugup Keke terpaksa mengikuti Pak Gani masuk kedalam sebuah kamar utama . Aku juga berjalan dengan hati hati di atas plafon menuju kamar tempat Mbah Ono berada.
Aku sendiri tidak terlalu memperhatikan tadi sewaktu memasang kamera mikro ku di ruangan ini. Kamar ini cukup besar. Aku perkirakan berukuran 10x12 meter. Di pojok kanan dekat jendela terdapat tempat tidur besar dan lemari klasik serta meja rias. Di dalam kamar ini juga terdapat sebuah kamar mandi besar yeng memiliki bathtube dan shower yang mewah. Lantai Kamar juga di beri karpet tebal dan lembut seperti permadani warna hijau.

Hampir saja Aku berteriak saat Aku lihat di tengah kamar duduk seorang laki-laki berjenggot panjang memakai jubah warna putih sambil terlihat duduk bersila seperti orang sedang bersemedi. Mungkin ini lah Mbah Ono nya, bathinku. Orang ini membelakangi pintu masuk dan kepalanya sedikit mendongak, sehingga Aku dapat melihat rupa wajahnya. Secara umum terlihat menakutkan, karena matanya sebelah kanan ditutup kain hitam mirip bajak laut. Orang ini juga terlihat tinggi dan besar.

“Mbah…” panggil Pak Gani.
Kemudian dengan sedikit memaksa Pak Gani menarik tangan Keke agar masuk dan mendekat dengan Mbah Ono. Kemudian Pak Gani tegak di depan pintu seperti seorang penjaga.
Sesaat kemudian kudengar Mbah Ono tertawa berat dan serak membuatku bergidik. Keke bahkan terlihat gemetaran sambil bersimpuh dibelakang Mbah Ono.
“Hmmmmmh…Aku sudah tahu maksud kedatanganmu kesini …” demikian kata Mabh Ono.
Aku merasa ada yang aneh dengan suara Mbah Ono, terlihat seperti suara yang dibuat buat, bahkan sepertinya Aku pernah dengar suara ini, tapi Aku tak tahu siapa dan kapan… Entah Keke merasakan hal yang sama denganku.Namun, sepertinya Keke memang sudah takluk karena ketakutannya sendiri. Keke seperti terhipnotis dengan situasi. Dia tak berani memandang ke Mbah Ono, hanya menunduk dalam sambil gemetaran.

“ Kasihan..Kamu adalah calon permaisuri dari pangeran Bagor ” Demikian Mbah Ono berucap berat. Keke tersentak dan beberapa saat hanya terdiam.
Setelah Keke dapat menguasai dirinya terlihat Keke mengangkat kepalanya dan menatap Mbah Ono penuh selidik. Aku yakin Keke bukan lah cewek bodoh yang akan percaya begitu saja dengan ucapan sang dukun. Keke juga berani dan dapat melakukan hal hal yang tak terduga, seperti tiba tiba marah kepada orang lain jika Dia merasa dikerjai atau ditipu.
Keke tagak dan berniat untuk berjalan memutari tubuh Mbah Ono untuk melihat wajah sang dukun. Pak Gani siap sedia untuk mencegah langkah Keke, namun sebelum Pak Gani dapat manggapai tangan Keke, Mbah Ono memutar tubuhnya dan menghadap kearah Keke sambil tertawa menyeramkan. Dengan jarak yang begitu dekat membuat Keke mundur dua langkah karena mungkin takut melihat penampilan Mbah Ono yang menyeramkan.

“Mbah…Sis sii siap pa Pangeran Bag Bagor itu Mbah…” ujar Keke gagap karena mulai takut atau penasaran.
Mbah Ono hanya manggut manggut sambil mengelus jenggotnya yang panjang, kemudian Mbah Ono berkata.
“ Mbah akan jelaskan semuanya….Tapi jangan Kau potong pembicaraan Mbah…!” demikian kata Mbah Ono tegas.
“ Iiy iya ya Mbah” Kata Keke sambil kembali duduk dan bersimpuh.
“ Kalau Kamu mau tahu yang sebenarnya, silahkan tutup matamu dengan sabuk hitam ini dan berbaringlah di tempat tidur ” Kata Mbah Ono member perintah.

Keke tanpak ragu dan tetap diam tidak mau melaksanakan perintah Mbah Ono.
“ Lakukanlah Key…Kami ada disini akan menjagamu” Kata Wawan tiba-tiba muncul di dalam kamar tersebut bersama dengan Pak Bowo.
“ Iya Key…Tenang aja Kami ada disini kok” kata Pak Bowo meyakinkan Keke
“Tapi Wan, Apa perlu Mas Randy Aku hubungi dulu…” Kata Keke berbisik dan terlihat masih ragu.
“ Nanti biar Abah yang telpon dan beritahu kepada Randy…Tenang Key tak akan terjadi apa apa kok” Kata Pak Bowo berbisik kepada Keke.
“ Baiklah Wan, Abah…Keke percaya” Kata Keke tersenyum kepada Wawan dan Pak Bowo.

Kemudian Keke mengambil sabuk kain warna hitam dari tangan Mbah Ono dan menyerahkan kepada Wawan agar memasangkan di kepalanya untuk menutup mata.
“ Pastikan tutup matanya kuat dan dia tidak dapat melihat apapun…Hal ini agar dia dapat berkonsentrasi penuh” Kata Mbah Ono.
Setelah penutup matanya terpasang, kemudian Keke dituntun Wawan untuk berbaring di tempat tidur mewah dan empuk di kamar itu.
“Wawan…Abah…, Jangan pergi..Disini aja Keke takut” Kata Keke memohon.
“Ya…ya, Kami disini” Kata Pak Bowo sambil ikut naik ke pembaringan dan menggenggam jemari tangan kanan Keke dengan hangat. Wawan pun melakukan hal yang sama dengan memegang jemari tangan Kiri Keke.

Aku yang mendengar dan mengintip di atas plafon semakin berdebar menunggu apa yang akan mereka lakukan .Fantasi liarku kembali bermain…Dadaku bergemuruh menahan detak nafsu yang semakin menggelora. Aku yakin Villa ini memang sudah dipersiapkan oleh mereka untuk mengeksekusi Keke. Orang-orang tadi yang kulihat juga mungkin bagian dari skenario mereka. Mungkin ini lah detik detik tubuh indah dan montok istriku akan dinikmati oleh orang lain..!

Mbah Ono ku lihat memberi isyarat kepada Wawan untuk bergeser ke samping agar Dia dapat lebih dekat dengan Keke. Kuperhatikan, Keke sudah berbaring telentang tanpa bantal dan dengan mata tertutup. Nafasnya sudah teratur ditandai dengan dada montoknya yang naik turun beraturan.
Mbah Ono kemudian menyentuh dan mengusap pipi Keke dengan lembut. Kemudian Mbah Ono berbicara dengan suara yang berat..

“Pangeran Bagor adalah teman Mbah dari bangsa jin. Dia adalah putra mahkota sebuah kerajaan Jin di daerah Jawa Barat. Pangeran Bagor ini adalah jenis Jin Genderuwo yang suka mengganggu dan menodai wanita wanita dari golongan manusia”

Keke terlihat ingin mengucapkan sesuatu, tapi mulutnya keburu di sentuh dan ditutup dengan telunjuk oleh Pak Bowo. Kemudian Pak Bowo berbisik di telinga Keke. Mungkin Pak Bowo menyuruh Keke untuk diam dan mendengarkan saja. Setelah Keke kembali tenang kemudian Mbah Ono kembali melanjutkan ceritanya.

“Biasanya Genderuwo ini menodai korbannya dengan menjelma menjadi sosok suami dari korban itu sendiri.Makanya genderuwo suka menggangu dan menodai wanita-wanita yang telah menikah.Tapi ada beberapa kasus genderuwo ini menikmati korbannya tidak dengan menjelma menjadi suami korban. Sehingga terjadilah pemerkosaan yang ekstrem dan kejam. Karena korban akan shock dan tak mampu mengimbangi kekuatan genderuwo yang sangat kuat.Kalau dibuat perbandingan kekuatan seks satu genderuwo yang tidak menjelma setara dengan 5-7 orang manusia…! Tubuh Genderuwo itu lebih dari dua meter dengan badan penuh bulu tapi kekar.Kemaluan Genderuwo tersebut berukuran sekitar ukuran botol besar air mineral.Kamu bayangkan…Apa jadinya jika seseorang diperkosa oleh mahluk seperti itu..”

Mbah Ono berhenti sebentar, mungkin menunggu reaksi Keke. Memang Keke terlihat takut dan gemetaran, tangannya kembali menggenggam tangan Wawan dan Pak Bowo dengan kuat.

“Mbah tahu…Kamu selalu minum ramuan turun temurun keluargamu untuk menjaga stamina dan membuat aura kecantikan, keseksian dan kenikmatan dalam berhubungan seksmu menjadi prima. Tahukah kau Key… Pangeran Bagor juga tergoda denganmu. Tapi pangeran Bagor tidak hanya ingin menodaimu, tapi juga ingin membawamu ke alam nya agar dapat menikahimu untuk menjadi ratu di alam mereka.Sekarang…Kamu boleh mangajukan pertanyaan…”

“Baiklah Mbah…sejujurnya Keke tak percaya dengan cerita mbah..Iya kan Wan…?” Kata Keke minta dukungan ke pada Wawan.
Wawan hanya diam…tapi kembali menggenggam erat tangan Keke.
“Buktikan dulu Mbah…Kalau memang Mbah orang sakti…” Kata Keke menantang.
“Baiklah…Kalau begitu…Tapi apa Kamu sudah siap jika beberapa rahasia pribadimu akan diketahui oleh teman mu…?”
Keke hanya mengangguk lemah…
“Tak apa apa mbah…Mereka sudah seperti saudara dan Ayah Keke…Tapi…Boleh ya…Buka penutup mata ini” Kata Keke. Mungkin dia takut tidak dapat melihat apapun.
“ Ya…Boleh…silahkan dibuka sekarang” kata Mbah Ono
Kemudian Pak Bowo melepaskan penutup mata Keke…Saat Keke memandang Mbah Ono, Sang dukun itu sudah membelakanginya.

“Pangeran Bagor sudah banyak bercerita tentangmu kepad Mbah…Katakan kalau kata kataku salah nanti.
Mbah Tahu, Kamu selalu rutin meminum ramuan tradisional turun temurun dari keluargamu, makanya aura seks mu menjadi prima. Kemudian dipangkal pahamu sebelah kanan dan berada di pinggir memek ada sebuah tahi lalat hitam kecil.Lalu di bawah pusarmu juga ada tahi lalat lainyang lebih kecil hitam kemerahan , dan…Memekmu ditumbuhi oleh bulu bulu halus lurus yang tidak panjang …Karena Kamu selalu memotongnya secara teratur..Dan memek Kamu juga…”
“Cukup Mbah..Jangan diteruskan…Aku malu …” Kata Keke segera memotong pembicaraan Mbah Ono sambil menutupi wajahnya dengan tangan.
Mbah Ono hanya mendengus…

“Kamu adalah tipe cewek yang pintar, berani tapi ceroboh Kamu tdak takut kepada siapapun kalau hal itu Kamu anggap benar. Hanya satu hal yang Kamu takuti yaitu kegelapan dan hantu…
Dibalik sikapmu yang ceria dan berhijab…sebenarnya tersimpan nafsu yang besar. Kamu sebenarnya wanita yang liar dan merindukan belaian beberapa laki-laki. Tapi Kamu dapat menekan perasaanmu itu dengan baik.Akan tetapi Kamu akan cepat terangsang apabila bibirmu dicium dengan lembut dan panjang.”

Keke Bangkit dan duduk di pembaringan sambil bersandar, Mulutnya sedikit menganga, kepalanya sekali sekali menggeleng atau mengangguk seakan tak percaya kenapa dukun ini tahu begitu detail dengan dirinya. Aku hanya tersenyum simpul karena sebagian besar rahasia Keke, Aku yang membocorkan dengan cerdik kepada Wawan ataupun Pak Bowo.

“Sebelum Kamu menikah…Kamu juga sudah disentuh oleh beberapa laki laki…Walaupun belum sampai menodaimu. Tapi di balik itu semua Kamu adalah wanita yang memegang komitmen dan sangat setia dengan suamimu. Dan Kamu juga hampir saja diperkosa oleh mantan mantanmu…Tapi Kamu berhasil menyelamatkan kehormatanmu dan mengusir mereka. Ketahui lah Keke…Karena sikap dan kepribadianmu itulah makanya pengeran Bagor jatuh cinta denganmu….Semua kejadian yang menimpamu dalam Satu tahun terakhir tidak luput dari pengawasan pangeran Bagor.”

Keke terhenyak mendengar penuturan Mbah Ono…Dia hanya menunduk, dan….Hiks hiks hiks…Keke pun menangis tertahan…!
“Mbah…Kenapa Mbah tahu semuanya…Dan…dan kenapa harus Keke yang harus menjalani ini…? Dan… dan untuk apa hal ini Mbah lakukan…Apa kepentingan dan keuntungan bagi Mbah dengan memberitahukan hal ini kepadaku…”
Mbah Ono terdiam cukup lama…Mungkin dia tidak menduga Keke akan bertanya seperti itu…Setelah terdiam beberapa lama, Akhirnya Mbah Ono kembali tertawa berat…

“Tak ada untungnya bagi Mbah…Tapi Mbah sudah lama kenal dengan pangeran Bagor…Dia sudah bercerita banyak tentangmu kepadaku. Aku tahu sepak terjangnya. Aku jadi kasihan denganmu..Sebisanya Aku akan mencegahnya untuk mendapatkanmu. Kau tak Tahu Key…Jika Pangeran Bagor berhasil memilikimu…Kamu akan dibawanya kealam lain…Dan tak akan bisa kembali lagi sampai kiamat. Kenapa….? Karena jasadmu sudah mati, tapi jiwamu disandera olehnya.Tapi itu semua tidak akan terjadi kalau Kamu punya tekad yang kuat untuk melawan segala tipu muslihat dari sang pangeran…Aku hanya bsa membantu menunjukkan jalan. Semua terserah padamu..Tugas Mbah sudah hampir selesai untuk mengingatkanmu dan sebentar lagi Mbah harus pergi…Karena Ada juga beberapa orang yang akan Mbah tolong…”

Keke bangkit kemudian berdiri dan kemudian maju bersimpuh memeluk kedua Kaki Mbah Ono sambil menangis…
“Mbah…Hiks hiks hiks…Jangan tinggalkan Keke Mbah…Tolong Keke Mbah…Selamatkan Keke…Maafkan kalau tadi Keke meragukan dan mencurigai mbah...Sekarang…sekarang Keke percaya bahwa Mbah itu orang baik dan akan menolong Keke untuk melepaskan diri dari jeratan pangeran bangsat itu” Kata Keke memohon sambil menangis.

Aku sangat maklum…Keke penuh kejutan…dan Keke memang sangat sensitif dengan cerita cerita mistis. Dia akan cepat percaya dengan cerita cerita tersebut. Apalagi Mbah Ono juga sangat pandai memainkan suaranya yang dapat berubah-ubah sewaktu waktu. Ditambah lagi hampir semua rahasia pribadi Keke diketahui oleh sang dukun.
“Key…Jangan percaya begitu aja…Pastikan dulu, nanti Kamu menyesal ..” Demikian kata Pak Bowo mencoba mengingatkan Keke. Wawanpun ikut mengingatkan agar Keke jangan terlalu percaya dengan Mbah Ono. Mereka bertiga berbisik bisik sebentar. Namun nampaknya Keke sudah percaya dan membulatkan tekad untuk meminta petunjuk lebih lanjut kepada Mbah Ono. Peringatan dari Pak Bowo dan Wawan tidak digubrisnya lagi.

“Kamu juga hampir diperkosa oleh pangeran Bagor di depan kuburan tua dekat Musholla tempat tinggalmu sekarang…Waktu itu Kamu pingsan, listrik mati dan hujan lebat. Untung ada beberapa orang warga yang menolongmu. Yang paling Mbah khawatirkan adalah keselamatan suamimu juga terancam….Paling tidak Suamimu nantinya akan lemah dan impoten..!.Pikirkan itu.“

Keke terlihat semakin percaya dengan Mbah Ono…Karena sang dukun mengetahui kejadian Keke hampir diperkosa oleh Zaky CS. Tapi ceritanya dia robah menjadi perkosaan oleh genderuwo…Aku yakin pasti skenario tingkat tinggi sedang dimainkan oleh Mbah Ono…

“Mbah…Mbah juga mengetahui kejadian malam itu…?” Tanya Keke semakin percaya dengan Mbah Ono.
Kemudian Mbah Ono mengangguk sambil bergumam tidak jelas.
“Sekarang Kamu harus memutuskan apakah Kamu akan menerima Pangeran Bagor dari bangsa genderuwo sebagai suamimu dan ikut kealam lain atau melawannya dengan jalan yang akan Mbah beritahukan nanti…” Kata Mbah Ono.
Keke kemudian berbisik bisik serius dengan Pak Bowo dan Wawan…Kemudian dengan mantap Keke menjawab. “ Iya Mbah…Aku sudah memutuskan, Akan melawan pangeran itu…Enak aja dia merebutku dari Mas Randy…”

Kemudian Keke kembali berbisik bisik dengan Wawan dan Pak Bowo..Kulihat Pak Bowo mengangguk kepada Keke.Wawan hanya menggenggam erat tangan Keke sebagai bentuk dukungan.
“ Mbah…Keke setuju melawan pangeran itu. Apapun syaratnya Akan Keke jalani asalkan Mas Randy dan Keke terbebas dari pangeran jahat itu. Keke siap mendengarkan petunjuk selanjutnya.” Kata Keke mantap.
“Tapi sayang Syaratnya sangat berat, karena yang Kamu hadapi adalah pangeran genderuwo…Kamu pasti tidak akan berani…” ujar Mbah ono seperti bergumam.
“Sebutkan aja Mbah…Keke berani kok…” Kata Keke penasaran.
“Hmmm…baiklah…tapi dua orang asing ini jangan ada di dalam kamar …mereka harus keluar…!.” Kata Mbah Ono sambil memandang ke arah Wawan dan Pak Bowo.
“Tidak Mbah…Mereka bukan orang asing..tapi saudara dan abah Keke…Jadi boleh ya….mereka menemani disini.”
Mabh Ono terdiam sesaat, kemudian memandang Keke, Wawan dan Pak Bowo bergantian…
“ Baiklah…kalau itu yang Kamu mau…Tapi Mbah harap mereka diam dan tak boleh mengganggu …”
Pak Bowo dan Wawan hanya mengangguk menyetujui…

“ Apa Kamu yakin dengan keputusanmu…? Karena kalau sudah mulai Kamu tak bisa mundur lagi” Kata Mbah Ono kembali memastikan.
“ Iya Mbah…Keke yakin” Jawab Keke pasti.
“ Baiklah..Kalau Kamu yakin…Odong…siapkan peralatan…!” Kata Mbah Ono menyuruh asistennya .” Iya Mbah…” Kata Odong…padahal yang kutahu dia adalah penjaga Villa bernama Gani.

Odong segera keluar dari kamar, lima menit kemudian Odong masuk membawa bungkusan yang cukup besar. Saat Odong membuka bungkusan itu Keke menjerit dan memeluk Wawan yang ada di sampingnya. Wawan terlihat gelagapan dipeluk oleh Keke..Kemudian Wawan balas memeluk Keke layaknya seorang kakak kepada adiknya. Keke mungkin takut karena Keke di dalam bungkusan itu ada boneka yang di bungkus seperti pocong, sebilah keris dan tiga buah botol berwarna hitam. Didalam bungkusan itu juga ada beberapa peralatan dukun pada umumnya seperti kemenyan, lilin, jeruk nipis dan beberapa tangkai kembang berwarna merah.

“ Mbah…Ma maaf..untuk apa pe peralatan ini semua…Keke takut …” Kata Keke gemetaran.
“ Jangan takut…bukankah tadi Kamu sudah menyatakan siap…Mbah hanya akan memagar diri mu dengan pagar gaib… Nanti akan Mbah jelaskan kalau tubuhmu sudah di lambari dengan kekuatan gaib itu.”
“Oh..Begitu ya Mbah…” Jawab Keke mulai tenang.
Odong yang sudah selesai mempersiapkan peralatan segera menyingkir ke sudut kamar. Sekarang didepan Keke sudah ada sebuah baskom besar berwarna hitam berisi air setengahnya.
Mbah Ono kemudian memasukkan sedikit cairan yang ada dalam tiga buah botol ke dalam baskom, kemudian kembang merah juga di campurkan kedalamnya. Lalu Mbah Ono mengambil keris dan menancapkan ujungnya pada jeruk nipis sambil berkomat kamit membaca mantera. Kemudian Mbah Ono mengaduk air di dalam baskom dengan kerisnya.

“Sekarang buka pakaianmu, sisakan jilbab dan berendamlah didalam baskom ini” Kata Mbah Ono tiba tiba.
Keke bagaikan disambar geledek mendengar kata kata Mbah Ono.
“ Ap..apa Mbah…” Kata Keke menjerit.
Aku tahu Keke mulai marah dan tidak terima dengan kata kata Mbah Ono.
“Sekarang semuanya terserah padamu…Apakah Kamu akan tetap Mbah beri pagar gaib atau tidak..” Kata Mbah Ono tegas.
Keke hanya terbelalak dan melongo sambil memandang Pak Bowo dan Wawan, mungkin dia malu jika telanjang di depan mereka.
“ Makanya tadi Mbah suruh mereka keluar… karena dapat mengacaukan konsentrasimu” kata Mbah Ono lebih lanjut.
Keke terlihat masih ragu…Sambil selalu melirik kearah Wawan dan Pak Bowo. Namun kemudian dengan tangan gemetar terlihat Keke mulai membuka baju gamisnya…!
Creeeett…..
Keke membuka Resleting di punggung baju gamis nya yang tertutup jilbab dalam…..
Kemudian…
Keke mulai menaikkan Baju gamis yang dipakainya…
Semua dalam ruangan itu terdiam dan memandang tak berkedip kearah Keke yang sedang membuka baju gamis.
Aku menahan nafas dan terangsang hebat saat tubuh putih mulus Keke secara pelan mulai terlihat seiring gerakan Keke mengangkat baju gamisnya.
Keke Memejamkan mata saat Celana dalamnya terpampang didepan empat orang laki laki dikamar itu.
Kemudian…
Payudaranya yang tertutup BH putih… juga menyembul membusung menyajikan pemandangan yang luar biasa…

Keke terlihat bergetar saat beberapa saat menahan baju Gamisnya yang sudah berada di leher.
Ke empat laki-laki yang ada di ruangan itu terlihat semakin tak sabar untuk melihat Keke telanjang. Wawan bahkan bergeser mendekat.
Namun….
Plug…!
Tiba-tiba Keke kembali melepaskan Baju Gamis yang sudah terangkat sampai lehernya. Sehingga kembali tubuh indah Keke kembali tertutup.
“ Maaf Mbah…Keke tak tahan…Keke mau pipis…!”
Wawan dan Pak Bowo terlihat melenguh karena kentang…
Kemudian tanpa menunggu jawaban dari Mbah Ono, Keke berjalan cepat menuju kamar mandi,
Aku yang juga nafsu dan tegang dengan pertunjukan Keke tadi jadi tersenyum…Keke oh Keke…Kamu memang penuh kejutan dan polos…

Setelah Keke kembali dari kamar mandi…
Keke tidak juga membuka pakainnya seperti yang diperintahkan oleh Mbah Ono.
Dia hanya diam dan terlihat wajahnya menyiratkan keraguan…
Gawat….Aku tahu sifat Keke…
Aku punya firasat bahwa Keke tidak akan mau untuk telanjang didepan mereka…
Aku harus turun dan membantu Mbah Ono Cs untuk membuat Keke telanjang….!

Saat Aku berfikir bagaimana cara membantu Mbah Ono, tiba-tiba Mbah Ono berdiri dan memegang kepala Keke.
“ baik…Mbah beri waktu sepuluh menit kepadamu untuk berfikir…Kalau Kamu berobah fikiran dan mundur…tak apa apa.Yang penting Kamu tahu resikonya. Tapi jika Kamu tetap lanjut…Saat Mbah kembali nanti Kamu sudah berendam didalam baskom ini dalam keadaan polos hanya pakai jilbab saja.” Kata Pak Ono sambil berlalu ke ruangan sebelah.
Dari atas plafon, Aku mengikuti Mbah Ono keruangan sebelah untuk mengintip apa yang dia lakukan.

Mbah Ono menghempaskan tubuhnya di atas pembaringan…
“ Kenapa begitu sulit untuk mendapatkanmu Keeeeey…Key…Aku…Aku sudah gila…Gila karena mencintaimu. Key…Aku hanya ingin mendapatkan kehangatanmu…walau sesaat…Hanya dirimu yang selalu menolak untuk Aku dapatkan” Demikian gumaman Mbah Ono yang kudengar.
Degh…!
Hampir saja Aku mengeluarkan suara karena terperanjat…
Ku lihat Mbah Ono sambil tiduran menggesek wajahnya, menarik narik rambut dan….
Mbah Ono melepaskan topeng kulit dan wig rambut palsunya…Mungkin karena gatal atau kepanasan..!
DIO…!
Rupanya Dio menyamar sebagai Mbah Ono…
Bangsat…!
Pantes Aku seperti mengenal gaya nya berbicara tadi.
Untuk beberapa lama Aku shock dengan kenyataan ini..
Tapi kemudian Aku berfikir…. Kok Aku jadi kasihan dengan Dio…Aku kasihan karena beberapa kali usahanya gagal dalam menaklukkan Keke…Aku yakin Keke akan menolak semua skenario ini nantinya. Aku tidak ingin fantasiku tidak terwujud. Ya…Saat ini skenario Dio harus berhasil dan berada dalam pengawasanku langsung.
Aku akan turun membantu Dio untuk menikmati tubuh telanjang Keke…Ha haaa… Aku harus turun dan bergabung dengan mereka tanpa penyamaran…!

Karena hati hati..Aku memerlukan waktu yang cukup lama untuk turun, mungkin sekitar setengah jam barulah Aku dapat keluar dari Villa tanpa diketahui.. Setelah Aku berada di halaman belakang Villa, Aku mencoba menghubungi telepon Keke, namun panggilanku tak dapat masuk. Mungkin HP nya di matikan.
Karena khawatir dan penasaran, Aku menuju ruang depan Villa untuk melihat dan mengetahu kondisi Keke.

Saat beberapa langkah Lagi Aku akan mencapai pintu utama….Tiba-tiba Aku dikejutkan dengan jeritan Keke sambil berlari dari dalam Villa dan hampir menubrukku.
Dengan sigap Aku menangkap tubuh Keke…
Baju gamis Keke dalam kondisi basah…
Tidak berapa lama muncul Wawan dan Pak Bowo dari dalam…Mereka terkejut melihat kehadiranku.
Aku memandang marah dan gusar kepada mereka…
“ Wawan..Pak Bowo…Apa yang kalian lakukan….?” Hardikku dengan suara tinggi.
Wawan dan Pak Bowo pucat dan hanya diam untuk beberapa saat…
“Pah…Wawan dan Abah tidak bersalah…Mereka hanya membantu Adek untuk konsultasi…Tapi Adek takut karena tidak ada Papa.Makanya Adek lari.
Wawan dan Pak Bowo hanya mengangguk kecut…

“ Baiklah…Aku minta penjelasan kalian apa sebenarnya yang terjadi…” Kata ku mulai melunak.
Kemudian Kami duduk di bawah pohon di samping Villa. Mereka silih berganti menjelaskan kronologis kejadian didalam tadi. Dari cerita mereka, Aku lega karena Keke belum mereka perkosa…tapi hanya sedikit “pemaksaan” dari wawan dan Pak Bowo untuk menyiram tubuh Keke.
“Mah…Jawab yang jujur, Apakah Mama tetap akan melanjutkan konsultasi ini…?” tanyaku kepada Keke. Keke Tahu Aku terkenal tegas tapi penuh pengertian kepadanya.
“Entahlah Pah…terserah Papa aja…” jawab Keke
“Apakah Mama percaya dengan Mbah Ono…” Tanyaku penuh selidik.
“Iya Pah… Adek percaya…Dia memang sakti…Rahasia pribadi kita aja semuanya dia tahu Pah..Kalau tak percaya tanya aja sama Pak Bowo dan Wawan” jawab Keke Hati hati.
“ Iya Ran…awalnya Kami tak percaya pada Mbah Ono…Tapi kemudian Kami yakin dengan kesaktiannya setelah melihat sendiri buktinya.” Kata Pak Bowo menambahkan.

“Lha…Kalau percaya kenapa Mama lari…” Kataku memancing reaksi Keke.
“ Itu Pah…Syaratnya berat sekali…” Kata Keke mulai malu
“Apa itu…?” Kataku dengan cepat
“ Hmmm..Anu Pah…Aku disuruh telanjang dan berendam di dalam sebuah baskom besar…Adek kan maluuuu…” Kata Keke terlihat malu.
“ Ya sudah…Kalau memang benar dukun itu sakti dan bukan dukun cabul…Papa nggak keberatan kok”
Jawabku bergetar menahan nafsu yang tiba tiba hadir.
Mereka melongo mendengar kata kataku…
“Papa yakin…ingijinin Adek te te telanjang didepan Mbah Ono…?” Kata Keke seakan tak percaya mendengar kata kata ku.
“ Ya…Papa mendukung konsultasi ini untuk keutuhan rumah tangga Kita..Apalagi Mama percaya dengan Mbah Ono..Dan Papa juga percaya dengan Pak Bowo dan wawan. Tak mungkin mereka akan menjerumuskan Mama.” Kataku sambil memeluk Keke dengan baju gamis yang masih basah.
“Papa tak marah jika nanti Adek telanjang didepan Mbah Ono…?” Kata Keke memandang tajam kepadaku.
“Mah..Apakah…seorang suami akan marah kepada dokter kandungan saat melihat istrinya diperiksa oleh sang dokter…? Tentu tidak…Karena tujuannya baik yaitu untuk konsultasi dan pengobatan.” Jawabku begitu cerdas dalam mengambil perumpamaan.

“Tapi…Apakah Papa nanti tidak cemburu, jika nanti Mbah Ono menyentuh tubuh Adek dalam keadaan telanjang…?”
Aku tertegun mendengar kata Keke…Sambil menghela nafas Aku menjawab.
“Kalau cemburu sudah pasti itu Mah…Tapi selagi dalam urusan konsultasi atau pengobatan…Papa rasa tidak masalah. Apapun itu akan Papa terima.. Semua demi kebaikan Kita..” Jawabku tegas.
“Terima kasih Pah…Sekarang Adek tenang karena ada Papa yang selalu mendukung Adek…I Love You” Kata Keke manja.
Aku mengecup bibir tipis dan basah Keke dengan lembut…Keke mendesah, tidak sadar ada Wawan dan Pak Bowo yang melotot memandang Kami.
“ Ayo…Kita kedalam…untuk melanjutkan konsultasi Mama..” Kataku sambil menggandeng Keke.
Kami ber empat pun melangkah masuk kedalam Villa.

Tiba didalam Villa. Odong atau Pak Gani dengan tergopoh gopoh menahan langkah Kami..
“Mbah Ono berpesan, Kalian dilarang masuk..”
“Kenapa Mbah…” Kata Keke mulai cemas karena ditolak oleh sang dukun.
“Kta Mbah Ono…Konsultasi dan pengobatan neng tidak dapat dilanjutkan lagi…Silahkan tinggalkan tempat ini..” Kata Odong atau Pak Gani.
Aku geram dengan Pak Gani, Nafsuku yang sudah memuncak berubah menjadi geram karena rintangan ini. Aku menarik tangan Keke ke pojok ruangan. Kemudian sambil berbisik kecil Aku tanyakan kesiapan mental Keke.

“ Mah..Mama yakin dan percaya dengan Mbah Ono…?” Kataku memastikan komitmen Keke.
“ Iya Pah…Adek yakin Mbah Ono sakti dan dapat menolong Kita…” Jawab Keke Pasti.
“Berarti Mama mau dong telanjang di depan Mbah Ono...?”
“Ya Pah…Demi keselamatan Kita Adek akan menjalaninya…Lagian kan ada Papa yang akan melindungi Adek…”
“Mah….Seandainya nanti Mbah Ono meminta lebih…seperti menyentuh, dan dan…atau…Mbah me melakukan…” Aku tak sanggup melanjutkan kata kataku karena makin bernafsu membayangkan Keke akan di grepe atau dientot oleh sang dukun yang tidak lain adalah Dio.
“Iya Pah…Apapun itu…Semua terserah Papa..Kalau Papa mengizinkan Adek akan jalani…” Kata Keke
“Kalau Mbah Ono nantinya en.. entot Mama bagaimana…?”
“Kan udah Adek katakan…Semua terserah Papa…Adek Percaya dan patuh pada Papa..”
Yesss…! Hatiku bersorak girang mendengar jawaban Keke..Sebentar lagi fantasiku akan terwujud.
“ Oke…Kalau Begitu biar Papa aja yang masuk duluan memohon kepada Mbah Ono untuk melanjutkan konsultasi dan pengobatan Mama..”
“Iya Pah…Mudah mudahan Mbah Ono mau…”

Tanpa dapat dicegah oleh Odong atau Pak Gani Aku melangkah masuk ke kamar utama.
Saat Aku masuk kedalam Kamar…Nampak Mbah Ono atau Dio sedang duduk membelakangiku.
“Kamu sudah gagal key…Tak tak ada yang perlu dibicarakan lagi. Silahkan pergi dari sini …” Kata Mbah Ono atau Dio dengan suaranya yang berat.
Rupanya Mbah ono menyangka yang masuk kedalam kamarnya adalah Keke…!
Kesabaran ku habis…
Aku mengunci pintu dari dalam…Kemudian Aku menyentuh pundak Mbah Ono atau Dio.
“ Mbah…Aku ini Randy alias si TUMIS apakah Mbah tidak mengenalku…?” Kataku sambil menarik topeng dan rambut palsunya. Nampaklah wajah aslinya yaitu DIO..!
Dio terbelalak dan kaget bukan kepalang begitu tahu bahwa penyamarannya terbongkar..!
Dia hanya diam dan pucat sambil berlutut dan memeluk Kakiku sambil gemetaran.
“ Ran…Ampuni Aku…Maafkan Aku…Terserah Kau mau lakukan apa aja…Aku memang salah…Ayo Ran…Pukul Aku…Atau bunuh Aku sekalian…Agar Kau dapat memaafkanku.”

Aku menjadi kasihan melihat kondisi Dio, Sebenarnya Dio orang yang baik…Namun Obsesi dan Cinta lah yang membuat mata hatinya menjadi buta.
Aku meyentuh pundak Dio dan mengangkatnya berdiri…
“Sudah…Aku sudah memaafkanmu…Tapi dengan syarat..”
“Katakan itu Ran…Apapun itu akan Aku lakukan…Aku jadi malu..Maafkan Aku Ran…” Kata Dio mulai serak.
“Jawab dengan jujur pertanyaanku..”
“ Iya Ran”
“Apakah Kamu mencintai Keke…?” Tanyaku dengan sorot mata yang tajam.
“Maafkan Aku Ran..Iya…Aku sangat Mencintainya.”
“Kenapa Yo…Kamu kan tahu dia adalah istri sahabatmu…Istriku..!”
“Aku belum pernah menjumpai wanita yang sangat sulit untuk ditaklukkan seperti Keke…”
“Hanya itu…?Demi ambisimu untuk mengoleksi ratusan cewek yang sudah Kau dapatkan…?”
“Tidak Ran…Keke beda…Sangat beda. Aku tulus mencintainya…Aku seperti gila memikirkannya..Semenjak kejadian Aku diusir oleh Keke dari rumahmu di Bandung…Aku tidak pernah lagi main perempuan. Aku Tidak ingin menyakiti Keke, hanya ingin mandapatkan sedikit hatinya…Atau…atau paling tidak menyentuh dan menikmati kehangatannya…Maaf Ran…” Kata Dio tercekat dan serak.
“Jadi semuanya sudah Kau atur sedemikian rupa ya…”
“Iya Ran..Aku juga yang sudah membeli 70% saham perusahaan tempat Kau bekerja sekarang. Dan Kamu pindah ke Jakarta juga atas rekomendasiku, agar Aku semakin dekat dengan Keke. Aku selalu mengikuti dan mengawasi gerak gerik kalian selama beberapa bulan ini…Sekali lagi maafkan Aku Ran”

Aku tercekat mendengar penjelasan dari Dio, memang selama ini Dio selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Aku semakin kasihan dengannya…Aku berfikir kalau Dio mau, mudah saja baginya untuk menculik dan memperkosa Keke..Karena dia punya segalanya..Uang dan kekuasaan.Tapi hal itu tidak dia lakukan.
“ Ran…Sekali lagi maafkan Aku..Tapi Kamu tenang aja..Dua hari lagi Aku akan berangkat ke Amerika…Mungkin Aku akan menetap dalam waktu yang lama disana.Rencananya kalau ada jodoh Aku akan menikah disana. Aku akan tinggalkan Jakarta dan tidak akan mengganggu kalian lagi..” Kata Dio dengan suara yang serak.
“Bagaimana dengan bisnismu disini Yo…?
“Kamu kan Tahu Ran…Aku tak punya siapa siapa lagi disini..Kalau Kamu bersedia, Aku akan menyerahkan kepadamu.”
“Ah…Bercanda Kau ni Yo…Aku mana lah bisa…Aku tak punya kemampuan bisnis dan ekonami. Bisa hancur perusahaanmu nanti.”
“Jangan merendah gitu Ran…Aku tahu kemampuanmu…Kamu selalu lebih baik dari Aku, Teja dan Wisnu. Lagian…Aku akan tetap membantu mu nanti dari sana jika dibutuhkan. Hubungan Kita nanti murni sebagai hubungan Bisnis. Tolong lah Ran….Please…”
Aku hanya memandang kosong kepada Dio.
“Kalau Kau bersedia..sekaligus mau memaafkanku..Maka besok pengacaraku akan mengurus segala sesuatunya…”

Aku terdiam dan tidak menduga dengan berita baik ini…Aku memang laki-laki yang beruntung sekali…Dapat istri cantik dan setia, sahabat yang baik dan kaya…Sebentar lagi Aku juga akan menjadi General Manager beberapa perusahaan. Dalam Hati Aku girang bukan main…Tapi di di depan Dio Aku bersikap seperti biasa dan cenderung berat untuk menerima tawaran dari Dio.
“Baiklah Yo…Kalau memang Kamu percaya kepadaku..Aku bersedia menerima tawaranmu sekaligus memaafkanmu…Tapi dengan syarat..”
“Terima kasih kawan…Tapi Syaratnya Apa Ran…?” pungkas Dio dengan cepat
“Kamu harus…Kamu harus…Memuaskan istriku diranjang…!” Kataku berdebar tegang.
“Whats…Nggak salah nih Ran…Kamu mau berbagi istri lo ke Gue…?” Kata Dio seakan tak percaya dengan kata kataku.Matanya memandang tajam ke arahku
“Iya Yo…Aku rela berbagi kehangatan istriku denganmu…Karena Aku tahu Kamu juga menyayangi Keke..Kamu juga mau berbagi harta dan kekuasaanmu kepadaku. Mari bersama sama Kita buat Keke bahagia. Tapi Rahasia ini hanya milik Kita berdua…Keke pun tak boleh Tahu.” Kataku dengan Tegas.
“Wow…Mimpi apa Aku semalam…Impianku setahun ini akan terwujud…Terimaksih Teman…Terima Kasih Saudara…” Kata Dio gembira dan memelukku dengan hangat.

Kemudian Kami berdiskusi menganai skenario untuk membuat Keke menjadi binal. Setelah pembicaraan Kami selesai, Aku keluar untuk menjemput Keke.
“Mah…Ayo masuk…Mbah Ono bersedia melanjutkan konsultasinya” Kataku berusaha setenang mungkin..
“Ah…Yang benar Pah…Papa memang pintar dan baik..Ayo Pah..” Jawab Keke gembira.
“Maaf…Pak Bowo dan Wawan diminta Mbah Ono tadi tak boleh ikut masuk” Kataku kepada Wawan dan Mbah Ono..
Mereka terlihat kecewa…dan hanya pasrah menunggu diruang depan Villa.
Aku dengan semangat dan nafsu yang menggelora segera menggandeng tangan Keke untuk masuk ke kamar tempat Mbah Ono atau Dio menunggu…
Ini lah Saat eksekusi Keke ku yang cantik akan terjadi. Tapi kali ini Aku sendiri ikut merancang skenarionya…!
“Masuk…!” Kata Mbah Ono dengan berat
Keke tersenyum dan terlihat tidak ragu untuk melangkah masuk…Hal ini mungkin karena bersamaku…



LANJUTAN…
Seperti saat pertama masuk tadi, terlihat Mbah Ono (Dio) dalam posisi duduk bersemedi membelakangi Kami.
“Kamu beruntung Key…Memiliki suami yang baik, tanpan, pengertian, setia dan selalu mendukungmu dalam situasi apapun…” Kata Mbah Ono.
“Iya Mbah…terima kasih, Mas Randy memang suami terbaik…” sahut Keke tersenyum sambil mempererat dekapan tangannya di lenganku.Aku hanya diam sambil tersenyum simpul membayangkan skenario “dukun” apalagi yang akan dimainkan oleh Mbah Ono atau Dio..Dadaku tak berhenti berdebar tegang karena nafsu membayangkan sebentar lagi Keke istriku yang cantik akan disentuh, di raba bahkan di entot oleh nya.
“Sebenarnya Kamu tidak bisa lagi melanjutkan pengobatan ini…” Kata Mbah Ono dengan suara pelan dan lembut.

Keke terkejut mendengar kata kata Mbah Ono dan memandangku dengan tajam..
“Pah…Gimana nii…Tadi Kata Papa Mbah bersedia untuk melanjutkan..” Kata Keke sambil mengguncang tubuhku dengan kuat.
“I iyya.. Mbah…Tadi Mbah katakan dapat melanjutkan pengobatan ini..” Kataku dengan wajah di buat panik dan bingung.
“Tolong lah Mbah…Jangan buat Keke takut…” Kata Keke cemas.
Mbah Ono berdiri dan memandang plafon lalu mengangkat tangannya tinggi tinggi.
“ Memang tadi Mbah katakan dapat dilanjutkan pengobatan ini karena permintaan yang tulus dari suamimu…Tapi…”
“Tapi apa Mbah…” sergah Keke dengan cepat.

“Sebenarnya penolakan yang Kamu lakukan tadi menyebabkan pagar gaib yang akan Mbah pasang di tubuhmu menjadi buyar…Akan berbahaya jika diteruskan” Kata Mbah Ono sambil tetap mengangkat tangannya tinggi tinggi.
“Pasti ada cara lain …Tolonglah Kami Mbah…” Kataku memohon .
Mbah Ono menurunkan tangannya…Sambil tetap membelakangi Kami, dia terdengar memb aca mantra mantra yang tidak Kami mengerti. Yang Aku dengar kata kata Mbah Ono mirip seperti bahasa prancis…He he he…Kamu memang jago dalam bersandiwara Dio. Aku kagum karena Dio dapat menjalankan perannya sebagai seorang dukun yaitu Mbah Ono dengan sempurna.

“Satu satunya cara yang dapat dilakukan untuk menaklukkan pangeran Bagor adalah dengan melakukan serangan mendadak pada titik terlemah dan disaat yang tepat.” Lanjut Mbah Ono
“ Maksudnya apa Mbah…Keke tidak mengerti..”
“Iya Mbah…Bagaimana mungkin Kami menyerang pangeran Bagor…Kami tidak tahu dia ada dimana dan bagaimana rupanya…” Kataku mendukung dan menyambung pembicaraan Mbah Ono…
“Ayo lah Mbah…Jangan buat Kami bingung..” Kata Keke mulai terlihat putus asa.
“Dengar…Aku bukannya tak dapat membantu, tapi cara yang akan dilakukan sangat beresiko dan sulit.Kalau gagal, pangeran Bagor akan bertambah kuat dan akan lebih sulit lagi untuk mengalahkannya” Kata Mbah Ono dengan suara beratnya.
“Katakan aja caranya Mbah…Kami pasti bisa…” Sergah Keke mulai tidak sabar.
“Iya Mbah…Katakan apa yang harus Kami lakukan…” Kataku juga mulai tak sabar karena Mbah Ono atau Dio masih belum melakukan apa apa terhadap Keke. Padahal Aku ingin Mbah Ono langsung menyuruh Keke telanjang seperti tadi.

“Baiklah kalau memang kalian ingin tahu cara menaklukkan pangeran Bagor” Kata Mabh Ono kemudian.
“ Titik terlemah pangeran Bagor adalah ketika mencapai puncak orgasmenya . Saat itu terjadi ketika pangeran sedang bercinta. Hanya saat itu lah pangeran Bagor dalam kondisi sangat lemah. Sehingga kalau saat itu di katakan kepadanya…Pangeran, Aku telah memberikan kehangatan…Kembalilah ke alam Kamu dan jangan ganggu Aku lagi..Ucapkan Kata kata itu dengan mesra sambil mengusapkan cairan kenikmatannya ke bibir, apalagi kalau ditelan…Akan sempurna hasilnya. Maka pangeran Bagor akan takluk dan tak akan berani lagi mengganggu. Satu lagi, saat bercinta dengannya harus dinikmati dengan tulus sehingga sang wanitanya juga harus orgasme”

Keke terdiam dan melongo mendengar penjelasan dari Mbah Ono…Keke memandangku dengan panik.
“Pah…Mustahil..! Adek pasti tidak bisa melakukan hal itu…Adek takut…Adek tak mau bercinta dengan Pangeran Bagor” Kata Keke gemetaran dan memelukku dengan erat, wajahnya disembunyikan didadaku. Aku melihat Mbah Ono berbalik dan memandang Keke sambil tersenyum penuh kemenangan. Aku mendelik gusar kepada Dio yang menyamar sebagai Mbah Ono tersebut. Tapi Dia hanya mengacungkan jempolnya kepadaku.

Aku mengangkat wajah Keke, dan mengecupnya dengan lembut..
“Mah..Papa juga tak mau kalau Mama harus bercinta dengan genderuwo…Pasti ada cara…” Kataku mencoba menenangkan Keke.
Tiba tiba Mbah Ono tertawa melengking dan kembali bergumam seperti membaca mantra yang Kami tidak mengerti apa yang diucapkannya.
“Maka nya tadi Mbah katakan, Kamu pasti tidak sanggup…Sekarang silahkan pergi dan tinggalkan tempat ini…!” Kata Mbah Ono dengan intonasi meremehkan Keke.

Dio yang menyamar sebagai Mbah Ono memang pintar memancing emosi Keke dengan kaata kata nya tadi.Kulihat Keke mendekat ke arah Mbah Ono..
“Mbah…Siapa bilang Keke tak sanggup…Kalau memang itu satu satu nya jalan, Keke mau bercinta dengan genderuwo itu Mbah…! Tapi tunjukkan dimana dan bagaimana Keke dapat bertemu dengannya..” Kata Keke lirih
Aku yang tak menduga Keke mengatakan bersedia untuk bercinta dengan genderuwo, segera meraih tangan dan menatap matanya dengan tajam…
“ Mah… Mama Yakin mau melakukan ini…?”
“ Iya Pah…Itupun kalau Papa izinkan..”
“ Mama tak takut jika gagal…?”
“ Tadi kan sudah dibilang sama Mbah…titik lemahnya adalah saat…saat Dia klimaks Pah..!” Kata Keke sambil menutup mukanya.
“Kalau Dia tak klimaks bagaimana…” sergahku dengan cepat
“ Ya itu dia Pah…Adek harus dapat membuatnya klimaks…Kata Mbah, Adek juga harus tulus dan menikmatinya supaya berhasil..” Kembali Keke menjawabnya antara malu dan takut denganku.

Mbah Ono kembali bergumam…
“Karena Kamu sudah memberitahukan suamimu tentang konsultasi dan pengobatan ini…Maka Kamu harus minta izin dengan nya…Dia harus dengan tulus merelakanmu untuk berbagi kehangatan dengan orang lain bahkan mahluk lain. Karena tanpa izin nya, semua ini akan sia sia.”
Keke kemudian memelukku dengan hangat…
“Pah…Adek mohon …Izinkan Adek untuk melakukan ini…” Kata Keke berbisik ditelinga kiriku.
Aku tetap diam dan hanya memandang kosong dinding Kamar..Lalu Aku menggeleng seperti tidak setuju dengan permohonan Keke.
“Mah…Papa mencintai Mama…Papa takut terjadi apa apa nanti…Papa takut nanti Mama jatuh cinta dengan genderuwo itu…Mama ikut dengannya. Dan…dan Papa akan kehilangan Mama untuk selamanya…”
“Pah…Percayalah…semua akan baik baik saja. Semua ini Adek lakukan demi cinta Kita…Adek tak mau terus terus diganggu oleh mahluk itu. Adek yakin Mbah Ono akan membantu…Adek percaya dengan kemampuan Mbah…Adek cinta sama Papah..” Kata Keke tetap dengan berbisik mesra di telinga kiriku.

“Baiklah Mah…Kalau itu sudah menjadi keputusan Mama…Papa akan mendukung penuh dan merelakan Mama berbagi kehangatan dengan orang lain ataupun dengan mahluk lain itu, dengan syarat…”
“Syarat apa Pah…” pungkas Keke dengan cepat.”
“Syaratnya…Mama janji tak akan tinggalkan Papa…Janji selalu jujur dalam segala hal dengan Papa…Janji untuk patuh dan melakukan apa yang Papa inginkan…”
“Yee…Hanya itu Pah…ya pastilah …Selama ini kan Adek sudah melakukan hal itu Pah….” Kata Keke mulai bersemangat karena Aku sudah memberikan sinyal untuk menyetujui permohonannya.

Keke kemudian kembali mendekati Mabh Ono…
“Mbah…Suami Keke sudah setuju dengan syarat yang Mbah katakan…Sekarang apa yang harus Keke lakukan…?”
Mbah Ono mengangguk angguk kecil sambil mengelus jenggotnya yang panjang..
“Baiklah, kalau demikian Mbah akan jelaskan…” Kata Mabh Ono kemudian

Sebenarnya yang Akan Kita lakukan adalah menjebak pangeran Bagor.. Mbah akan mengatakan kepada pangeran bahwa Kamu bersedia menjadi permaisurinya.Saat dia mencapai titik terlemah, saat itu lah Kamu melenyapkan kekuatan gaibnya seperti cara yang sudah Mbah beritahukan.Tapi ingat…Pangeran Bagor sangat sensistif …Untuk itu Kamu harus total untuk melayani nya dan jangan buat dia curiga. Saat itu, Mbah tak dapat membantumu…. Keberhasilan rencana ini semuanya ada di tanganmu.Ingat…Kamu tak akan kuat jika langsung bercinta dengan pangeran Bagor…Jadi, Pangeran Bagor harus merasuki tubuh seseorang selain suamimu…!
Kamu harus menentukan seseorang yang dapat membuatmu nyaman…Orang tersebut juga harus memiliki perasaan dan cinta yang tulus kepadamu.

Keke kembali tercenung mendengar penuturan dari Mbah Ono. Tiba-tiba Keke menuju pintu dan mencoba membuka kuncinya. Namun sebelum Keke berhasil membukanya Aku memegang tangan Keke…
“Mah…Mama mau kemana..?”
“ Itu Pah…Wawan kan sering bilangbahwa dia cinta sama Adek…Jadi biar pangeran bagor nya merasuki Wawan… Biar Adek panggil dia…”
“Tunggu Mah..Jadi Mama ingin bercinta dengan Wawan sekarang…?”
Keke tersadar dan diam menunduk tak berani menatap wajahku…Dia terlihat gugup dan malu, mukanya menjadi merah…
“Mmmm…Anu Pah…Tapi kata Mbah…anu..Mmm..itu..” ucap Keke tak jelas.
“ Mah…Coba Tanya Mbah…Apakah wawan memenuhi kriteria yang dikatakan Mbah tadi…” kataku mulai bergetar penuh nafsu, karena Keke mengatakan secara tak langsung ingin bercinta dengan Wawan.
Kami berdua memandang Mbah Ono, menunggu jawaban darinya.

He he hee…Kamu memang masih polos Key… Ketahuilah, wawan itu bukan tulus mencintaimu…Tapi dia hanya ingin menikmatimu sampai puas. Wawan hanya ingin menyalurkan nafsu nya…Dia begitu terobsesi dengan tubuh dan sikapmu. Sehingga Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan tubuhmu…Sama seperti Wisnu, Pak Bowo, Teja dan hampir semua laki laki yang mengenalmu. Kamu pernah disentuh oleh Wawan juga karena dilandasi sikapnya yang sopan dan juga karena kamu kasihan melihatnya yang sudah banyak membantu dan berkorban untukmu.Kalau Kamu memaksakan…maka keselamatan Wawan dan Kamu sendiri akan terancam…Karena pengeran Bagor akan tahu rencana Kita…Sehingga Dia akan marah.

“Jadi….siapa yang dapat menolong Keke Mbah…?” kata Keke mulai putus asa.
“Dio…! Dialah yang dapat menolongmu…!” Kata Mbah Ono dengan tegas.
“Apa Mbah….Dio..?, Tidak …Aku benci Dia…Aku benci Dia Mbah….Aku benci….Hiks Hiks Hiks”
“Kamu jangan bohong….Kamu Itu mencintai Dio..!. Sekarang Kamu harus jujur agar pengobatan ini berhasil..” Kata Mbah Ono.
“Udah Mah…jujur aja…Mbah nya sudah tahu semua rahasia Mama…percuma aja Mama bohong” kataku untuk ikut mendorong Keke agar jujur.
“Iy… I.. iyya Mbah…Aku men… mencintainya…Tapi..Aku juga benci Dia..” Kata keke sambil terisak tertahan.

“Baik…Sekarang semuanya sudah jelas…Kamu masih mencintai Dio…sekaligus Kamu juga membencinya karena dia sudah menikah dan play boy dimatamu…Tapi Kamu harus tahu bahwa Dio itu tulus mencintaimu…Kamu harus bercinta dengan Dio untuk mengalahkan Pangeran Bagor…!”
Keke melongo mendengar perkataan Mbah ono…Keke kemudian melirik kepadaku, kemudian menunduk dan Aku tak tahu apa yang difikirkannya.

“Baiklah Mbah…Keke mau bercinta dengan Mas Dio…Kalau memang itu satu satu nya jalan untuk melawan Pangeran Bagor. Tapi…tapi Keke tidak tahu apakah Mas Dio bersedia…” Kata Keke hampir tak terdengar..Mungkin Dia malu.
Kemudian Keke kembali menatapku…
“Maafkan Adek Pah…Semua ini Adek lakukan demi cinta Kita…Apakah Papa mengizinkan Adek bercinta dengan Mas Dio…?” Kata Keke Tiba tiba..
Aku gelagapan dengan pertanyaan tiba tiba yang di ajukan oleh Keke kepadaku.
“Mmmmh…Iy…Iya Mah…Asalkan Mama tetap sayang dan cinta dengan Papa…Dan Asalkan Mama juga dapat menikmatinya…Papa Izinkan. Apapaun itu…asalkan membuat Mama nyaman dan bahagia akan Papa lakukan…” Kataku bergetar menahan nafsu.

“Baiklah…Kalau semuanya sudah setuju, Kita mulai saja sekarang…Waktuku tak banyak…Aku harus segera pergi” Kata Mbah Ono tiba-tiba.
Aku dan Keke tersentak mendengar ucapan Mbah Ono…Keke terlihat gugup, dan gemetaran, sedangkan Aku bertambah terangsang dengan drama ciptaan Dio yang menyamar sebagai Mbah Ono.
“Tapi…tapi Mas Dio…Mas Dio nya…Dimana Mbah…?” Tanya Keke bingung.
“Tenang aja… Mbah akan pergi, dan Dio akan Mbah hadirkan disini. Berhasil atau tidaknya rencana ini tergantung kepada tekad dan kesungguhanmu dalam menikmati percintaan tersebut. Bukankah Semuanya sudah Mbah jelaskan….” Kata Mbah Ono lebih lanjut.
“Tapi Mbah…Apa yang harus Kami lakukan…” Kataku yang ikut penasaran dengan suasana saat ini.

Kamu tidak boleh melakukan apa apa…Kamu boleh saja di sini melihat mereka bercinta ,jika Kamu dapat mengendalikan rasa cemburumu. Atau Kamu dapat berada jauh jauh, Agar Kamu tidak mengacaukan semuanya.Dan untuk mu Key…Kamu harus menutup matamu dengan sabuk hitam ini, kemudian berbaringlah. Kedua tangan dan kakimu harus diikat k eke arah empat sudut pembaringan dengan tali kain hitam.Begitu Dio sudah Mbah hadirkan…Maka Dio lah yang akan melepaskan semua ikatan ini…Untuk selanjutnya, Layanilah Dio dengan sepenuh hati, Lupakan sesaat kalau Kamu adalah seorang istri dari Randy. Kamu harus dapat membuat Dio puas dan klimaks agar Pangeran Bagor dapat kita kalahkan…Kalian Lakukanlah semua yang Aku katakan…Aku akan pergi…Sebentar lagi Dio akan Aku hadirkan disini…

Keke hanya mengangguk gemetaran dan kembali menunduk. Mungkin dia gugup, malu dan takut dengan semua yang akan terjadi sebentar lagi. Mbah Ono kemudian beranjak pergi dari Kamar untuk pergi tanpa menoleh lagi kebelakang…
“Mah…Kamu yakin akan melakukan ini…?” Kataku untuk kembali memastikan.
“Iya Pah…Tentunya dengan seizin Papa..Adek sebenarnya takut..”
“Kenapa Ma…”
“Adek takut nanti saat Mas Dio yang dirasuki oleh pangeran memang dihadirkan oleh Mbah disini…Adek tidak dapat membuatnya Klimaks…”
Aku terangsang hebat mendengar Keke yang akan melayani Dio sampai klimaks…
Aku memeluk Keke dengan hangat, ku lumat bibirnya dengan lembut namun penuh nafsu.
“Mah…Jangan takut, kalau Mama memang mau bercinta dengan Dio…Mama harus dapat menikmatinya, dan Papa Ikhlas kok…Demi keutuhan hubungan Kita . Papa yakin…Mama dapat mengalahkan pangeran itu.”
“Terima kasih Pah…Ayo, sekarang ikat tangan dan kaki Adek dan juga tutup mata Adek ya Pah…”
“Iya Mah…”
“Tapi Kata Mbah…Adek harus telanjang, hanya menyisakan jilbabnya saja…Papa nggak apa apa kan..?”
Aku semakin gemetar dan nafsu mendengar perkataan Keke…Perlahan ku remas payudara Keke dari luar bajunya. Keke hanya mendesah…
Kemudian tanganku berhasil mencapai celana dalam Keke yang lembut…Ku elus bibir memeknya…dan, Memeknya basah…!
Achhhhss…Mmmmmaaaas Dioooo….Achs…
Aku semakin blingsatan mendengar Keke mendesah terangsang memanggil nama Dio…Celanaku pun juga basah…Mungkin Aku sudah klimaks…

“Pah…Ayo dong, telanjangi Adek…Kemudian lakukan seperti perintah Mbah..Adek ingin bercinta dengan Mas Dio…Boleh ya sayaaaaang…” Kata Keke disela desahan tertahannya.
Aku tak menjawab kata kata Keke…Namun karena nafsu yang hebat membuat tanganku gemetaran sambil melucuti pakaian Keke satu persatu.
“Ya…I..Iyya Sayaang…Boleh…Mama Boleh ngentot dengan Dio..” Kataku dengan nafas memburu.
“Pah…Kalau nanti Mas Dio keluarnya di dalem boleh nggak Pah…? Accshhh…”Racau Keke sambil meremas dadanya sendiri yang sudah terbuka didepanku.
“Terserah Mama…Pokoknya Mama harus dapat menikmati” Kataku tidak dapat berfikir jernih lagi.
“Terima kasih Papa…Adek ingin bercinta dengan Mas Dio…”

Aku tak mempedulikan lagi desahan dan racauan Keke. Setelah pakaian Keke Aku lepaskan, namun Aku sisakan celana dalam dan Jilbab lebarnya. Kemudian Aku tutup matanya dengan sabuk hitam didepanku. Terakhir…tangan dan kaki Keke Aku ikat ke pojok pembaringan dengan tali dari bahan kain. Jadilah Keke sekarang terikat membentuk huruf X di pembaringan. Aku meninggalkan Keke dalam keadaan hampir telanjang sedang terikat dan mata tertutup di pembaringan Kamar utama Villa.
Kemudian Aku keluar kamar untuk mencari keberadaan Dio…

Aku hampir saja menabrak Dio saat akan melangkah ke teras depan Villa.
“Eh…Yo, dari mana aja lo…Pak Bowo, Pak Gani dan Wawan kemana…?” Tanyaku karena tidak melihat mereka.
“Tenang aja Ran… Mereka sudah kusuruh pulang. Kukatakan pada mereka bahwa rencana Kami gagal. Pak Gani juga Aku suruh pergi sampai malam agar tidak mengganggu…” Jawab Dio sambil memandang ku dengan seringai nafsu.
Aku hanya terdiam seperti terhipnotis, kemudian berjalan pelan mengikuti Dio menuju kamar tempat Keke di ikat setengah telanjang…

Aku tak dapat berkata kata lagi…Mulutku kelu, dadaku bergemuruh dan bergetar hebat antara nafsu dan cemburu melihat Keke hampir telanjang terikat di pembaringan. Namun…Kulihat nafas Keke halus dan teratur. Payudaranya yang montok naik turun beraturan. Oh…Tidak, Keke tertidur…
Dio tak mempedulikan Aku lagi…Dia mendekat dan dengan tangan gemetaran menyentuh bibir Keke yang tipis dan basah. Kemudian Dio menyibakkan Jilbab yang menutupi payudaranya . Tidak ada reaksi dari Keke…
Dio tak dapat menahan dirinya…mulutnya memandang sekujur tubuh telanjang Keke yang bergerak seirama dengan nafasnya yang halus.

Payudara Keke segera menjadi sasaran ciuman dan kecupan mulut Dio…Tangan nya juga mulai meraba Memek Keke yang masih tertutup celana dalam. Tiba tiba Keke bergerak…Kuliaht bulu bulu halus di sepanjang paha dan tangan Keke mulai berdiri dan meremang. Hal ini menandakan Keke bangun dan mulai terangsang…!
Dio semakin bersemangat. Dan…Dio dengan cepat kemudian membuka tali pengikat kaki Keke, kemudian dengan tangan bergetar Dio melorotkan, dan mencampakkan celana dalam Keke yang sudah basah ….
Sekarang…Tubuh Keke sudah dalam keadaan telanjang bulat, hanya menyisakan jilbab dalamnya. Itupun hanya menutupi rambutnya saja.

Dio tiba-tiba bangkit dan menggapai tanganku…”Ran, Ku mohon…Izinkan Aku menikmati tubuh istrimu yang cantik dan seksi ini …”
Aku tak dapat menjawab Dio, tapi sambil mengangguk pelan karena Aku juga sangat terangsang melihat aksi Dio tadi. Perlahan Aku mundur dari hadapan Dio dan keluar dari kamar…Aku kunci pintu Kamar dari luar. Aku tak ingin mengganggu mereka bercinta…Nafasku memburu, lututku goyah , tubuhku linglung. Sekitar setengah jam Aku berada diruang tengah Villa untuk menenangkan diri karena nafsu dan cemburu yang luar biasa di dalam dadaku.Aku takut nantinya Jantungku tak kuat memompakan darah kesekujur tubuhku.

Setelah perasaanku mulai tenang, Aku kembali ke kamar…
Aku rasakan Bumi seperti berputar…Jantungku seperti berhenti berdetak…Saat Pintu Kamar Aku buka dengan tangan bergetar…Aku melihat dua insan dalam keadaan telanjang bulat sedang bergumul hebat diatas pembaringan…Terdengar desahan dan lenguhan dari kedua insan tersebut. Yah…Keke sudah tidak memakai apa apa lagi…
Tubuh polosnya juga tidak terikat lagi…
Mata Keke juga sudah tidak tertutup lagi..
Aku mematung melihat Dio dengan gagah menindih tubuh montok Keke…
Yang membuatku bergidik adalah Kontol Dio lebih besar dan panjang dari yang Aku bayangkan…Mungkin seukuran dengan kontol Bule. Aku perkirakan ukurannya tidak kurang dari 20 cm…!
Setiap hentakan yang dilakukan oleh Dio…Keke terlihat blingsatan dan melenguh nikmat dengan pandangan sayu seperti orang yang mengantuk.
Beberapa saat kemudian Dio mempercepat genjotannya…Dan…Tiba-tiba Kaki Keke menjepit pinggang Dio dengan kuat, Pinggang Keke juga terangkat. Keke melolong…
Auuuuuchhhh….Mmmmaaaaasssssh hhhhhs Dioooo sayaaaaannnng….Aku sampai…
Aku tahu Keke mencapai orgasmenya…Entah sudah berapa kali Keke mencapai orgasmenya Aku tak tahu.

Dio terlihat semakin mempercepat genjotannya…
Tubuh Keke terlihat mulai melemah dan hanya pasrah dan bergerak maju mundur seirama dengan hentakan yang dilakukan oleh Dio…Tangan Keke hanya telentang dan terkadang memeluk tubuh Dio dengan hangat. Bahkan Keke sepertinya tidak tahu dengan kehadiranku.

Dio kemudian mancabut kontolnya yang mengacung sempurna dari Memek Keke…
Dengan agak keras Dio mengangkat tubuh Keke yang sudah lemas…Keke hanya pasrah, kemudian Dio membalikkan tubuh Keke dan menyuruhnya menungging. Sepertinya Keke akan di doggy oleh Dio…!

Keke kembali menjerit kencang saat kontol Dio memaksa masuk kedalam memek Keke dengan hentakan yang kuat. Payudara Keke yang berayun ayun tidak luput dari remasan Dio. Aku melenguh dan tak dapat di tahan lagi, crot croot croooot…..Aku klimaks…!
Aku linglung , lemas dan terduduk didepan pintu. Mereka sepertinya tidak menyadari kehadiranku.
Aku shock melihat percintaan mereka…Ya…Aku selama ini tak pernah dapat membuat Keke sampai puas seperti itu…

Sekarang Aku lihat Dio kembali mencabut kontolnya dari memek Keke…Dan…Dio mengarahkan kontolnya ke lubang anus Keke… Dio akan memberikan anal seks kepada Keke…!
Keke Panik dan mendorong Dio dengan kuat hingga Dio terjengkang…
“Jangan disitu Mas….Keke takut…”



KENIKMATAN DALAM KECEMBURUAN (Part-1)

POV KEKE

Rangkaian kejadian yang Aku alami dengan Mas Randy semenjak Kami pindah ke Jakarta, membuatku mengalami perobahan mindset tentang seks dan hubungan suami istri. Tanpa Aku sadari, Aku telah bertransformasi menjadi seorang istri yang mulai nakal, eksib dan haus akan belaian laki-laki. Walau hal itu tak pernah Aku utarakan kepada Mas Randy.

Kehadiran Wawan yang selalu ada untuk membantu dan menemaniku kemana saja yang Aku mau, menjadikanku bak seorang Ratu di depannya. Wawan begitu gagah, ganteng, perhatian, dan selalu sabar menghadapiku yang bawel. Saat Wawan mengutarakan perasaannya kepadaku, Aku hanya termangu dan terdiam beberapa saat. Waktu itu Kami sedang santai di taman kota, suasana dingin sehabis hujan menyebabkan tempat tersebut sunyi dan dingin. Tanpa dapat Aku cegah, wawan mencium bibirku dengan lembut…

Aku hanyut dalam ciuman lembut dan panjang yang diberikan oleh Wawan. Aku seperti terhipnotis, terdiam dan pasrah.Aku hanya dapat memejamkan mata menikmati ciuman Wawan dan mendengar debaran jantungku yang kencang seiring dengan deru nafas Wawan yang memburu.
Tubuhku semakin bergetar saat tangan Wawan tanpa Ku ketahui ternyata sudah mesuk kedalam baju gamis yang Aku pakai. Dengan lembut tangan kekar Wawan mengusap, meremas dan memelintir puting payudaraku. Aku melenguh dan berusaha menahan desahan yang keluar dari mulutku. Saat tangan Wawan mulai merayap ke balik celana dalamku, dan Wawan berhasil menyentuh bibir memekku yang mulai basah…tiba-tiba bayangan Mas Randy hadir…Aku tersentak dan takut sekaligus merasa bersalah dengan Mas Randy suamiku..Aku tahu apa yang terjadi adalah kesalahan…dan harus dihentikan.

Dengan kuat Aku dorong tubuh Wawan dan menegur nya yang telah lancang menggerayangi tubuhku. Wawan pun tersadar dan meminta maaf… Namun Wawan mengatakan akan tetap mencintaiku, menjagaku dan menunggu sampai Aku mau berbagi hati dan kehangatan dengannya. Walaupun Dia tahu statusku adalah seorang istri. Aku marah dan jengkel mendengar kata kata nya itu. Aku merasa tidak dihargai. Kemudian Aku segera meminta pulang, dan sepanjang perjalanan Aku hanya diam dan tidak banyak menanggapi pembicaraannya,

Namun…Kegigihan Wawan akhirnya dapat melelehkan keteguhan hatiku. Wawan tak pernah marah dan menjauh dariku. Walau sering Aku perlakukan tidak adil. Akhirnya…Mungkin karena Aku kurang mendapat perhatian dari Mas Randy yang sibuk dengan pekerjaanya, sementara Wawan selalu ada untukku. Awalnya Aku kasihan dengan Wawan, lambat laun perasaan nyaman mulai muncul dihatiku jika berada dekat dengannya. Tanpa Aku sadari, terjalinlah hubungan yang spesial antara Aku dan Wawan, Hari hari selanjutnya hubunganku dengan Wawan boleh dikatakan seperti sepasang kekasih atau Teman Tapi Mesra. Aku jadi “terbiasa” dengan sentuhan dan ciuman ringan dari Wawan. Bahkan beberapa kali Wawan mengajakku untuk check in di hotel sehabis kuliah atau waktu waktu santai lainnya.Tapi selalu Aku tolak dengan halus. Aku takut kebablasan dan takut nantinya Mas Randy tahu dan marah denganku.

Wawan juga dapat membangkitkan sisi liar dan binal dalam diriku. Terkadang, Aku diberikan tantangan olehnya untuk tidak memakai daleman sewaktu kuliah atau pergi ke tempat tempat tertentu. Walaupun Aku tetap memakai baju gamis dan jilbab dalam. Sejujurnya…Aku terangsang hebat sewaktu melakukan beberapa kali eksib ditengah keramaian dan menyaksikan banyak lelaki yang mupeng memandang tubuhku dengan penuh nafsu. Sehabis even eksib….Biasanya tubuhku begitu sensitif dan terangsang…Dan sering Aku tuntaskan dengan mansturbasi di kamar mandi…!

Didepan Mas Randy..Aku tampil seperti biasanya. Dia tak pernah tahu bahwa istrinya sudah pernah dicium, di raba dan dipegang-pegang berulang ulang oleh orang lain. Walaupun belum melakukan persetubuhan. Aku bersyukur Mas Randy begitu baik, perhatian dan percaya penuh denganku. Terkadang saat Mas Randy telah tertidur lelap…Aku memandang wajahnya yang ganteng, Aku cium pipinya dengan hangat…Tanpa dapat ku cegah…Guliran air mata mengalir dengan deras dari kedua mataku…Ada rasa bersalah yang mendalam kepada Mas Randy. Dalam hati aku bertekad…Suatu saat Aku akan jujur kepadanya. Aku sangat mencintainya. Aku tidak ingin kehilangannya…Aku tidak ingin menyakitinya. Walau terkadang secara seksual Mas Randy belum dapat memuaskanku… Aku tak Tahu, apakah Aku akan mencari kenikmatan dari laki laki lain selain Mas Randy…

Aku begitu takjub dan percaya dengan konsultasi dan pengobatan yang dilakukan oleh Mbah Ono. Awalnya ada keraguan kalau Mbah Ono adalah seorang dukun cabul dan hanya untuk memanfaatkanku saja. Namun…Karena adanya dukungan dari Mas Randy, Wawan dan Abah Bowo Aku menjadi tidak ragu untuk melakukan konsultasi tsb.

Aku semakin yakin dan percaya dengan Mbah Ono karena Dia tahu dengan segala rahasia pribadiku. Padahal selain Mas Randy…tak ada yang mengetahuinya. Aku hampir saja mengehentikan dan lari dari Mbah Ono saat Aku disuruh untuk telanjang didepannya. Namun kehadiran Mas Randy kembali membuatku berani dan bertekad untuk menjalani pengobatan itu.

Aku tercekat dan tidak menduga sama sekali kalau Mbah Ono mengatakan untuk mengalahkan pangeran Bagor adalah dengan bercinta dengannya melalui perantaraan tubuh Mas Dio. Kenangan dengan Mas Dio kembali hadir di dalam pikiranku. Ya…Mas Dio memang sudah beberapa kali mencium, meraba dan menyentuh semua bagian tubuhku. Memang ku akui…Aku pernah sangat mencintai Mas Dio…Dia punya segalanya, Dewasa, Mapan dan ganteng. Namun Karena Mas Dio ternyata sudah memiliki istri menyebabkan Aku kecewa dan pergi meninggalkan Mas Dio. Mendengar nama Mas Dio yang disebutkan oleh Mbah Ono, membuat dadaku bergemuruh aneh… walau ada sedikit ketakutan dan keraguan. Karenadisini ada Mas Randy. Aku takut nantinya Mas Randy akan cemburu dan berobah fikiran lalu menolak untuk melanjutkan pengobatan ini. Tapi aku lega ternyata Mas Randy mendukung rencana Mbah Ono untuk mempersembahkan tubuhku kepada pengeran Bagor melalui Mas Dio.

Saat tubuh ku sudah diikat Mas Randy ke pembaringan, mataku sudah tertutup, Tubuhku juga dalam keadaan telanjang…Hanya menyisakan jilbab lebar dan celana dalamku yang masih terpasang. Sebenarnya Aku takut dengan semua ini…Aku takut dengan kegelapan karena mataku ditutup. Aku juga tak dapat menggerakkan kaki dan tanganku karena terikat. Aku tak tahu apa yang akan terjadi denganku nanti. Apakah Mas Dio benar benar hadir ataukah pangeran Bagor yang datang memperkosaku menampakkan wajah aslinya sebagai genderuwo. Aku tak dapat berbuat apa apa lagi, Aku hanya pasrah dan berdoa sambil menunggu, semoga Aku dapat mengalahkan pangeran Bagor dan berharap Mas Dio benar benar hadir untuk bercinta denganku…Kemudian kudengar Mas Randy keluar dari kamar. Aku gemetar dalam penantian…Hanya suasana hening mencekam yang kurasakan…Karena pasrah, takut dan berdebar menahan nafsu…Tanpa kusadari…Akupun tertidur..!

Entah berapa lama Aku tertidur, Aku tak tahu…Aku terbangun karena merasakan kegelian di antara perut dan payudaraku. Aku merasakan ada tangan yang meraba dan menjilat payudaraku penuh nafsu…Saat leher ku di cium dengan buas, terdengar deru nafasnya yang memburu dan Aku takut bercampur nafsu…Siapakah orang ini…? Apakah Mas Randy, pangeran Bagor atau Mas Dio…?

Tiba tiba mulutku kembali dicium dengan ganas, Memekku di gosok dengan lembut, payudaraku juga diremas remas cukup lama. Tubuhku bereaksi…bulu bulu halus di sepanjang tubuhku meremang…Aku terangsang…! Namun sebisa mungkin Aku tahan agar tidak mendesah.Beberapa saat kemudian Aku rasakan ikatan kakiku dilepas, kemudian celana dalamku juga dipelorotkan, membuatku seperti terbang ke alam lain. Aku telanjang didepan seseorang yang belum Aku ketahui dia siapa…Namun…situasi saat Aku telanjang dan tak berdaya ini justru membuatku horny…Aku rasakan Memekku sudah basah…!

Aku kembali terhenyak dan tidak menduga sama sekali ketika Aku rasakan kedua kakiku diangkat kemudian dikangkangkan. Dan… dan memekkku seperti digesek oleh sebuah benda tumpul yang hangat. Aku panik…. Benda tumpul hangat tersebut Aku rasakan mencoba menerobos lubang Memekku. …! Hentakan pertama ternyata gagal…Benda itu tak dapat masuk kedalam lubang Memekku yang sempit. Aku memekik dan menggeleng ke kanan dan kekiri karena takut. Jangan jangan pangeran Bagor yang hadir untuk memperkosaku. Aku berontak dan berusaha menendang seseorang yang sedang berada diantara kedua pahaku tersebut.

Karena tanganku dalam keadaan terikat, sehingga Aku tidak leluasa untuk melawan. Orang ini kemudian menubrukku dan kembali mencium bibirku dengan ganas. Kemudian telingaku dibisikkan…Keke….Ini Aku…Mas Dio…! Kemudian penutup mataku dibuka…Dan…Aku dapat melihat seorang yang dulunya pernah sangat Aku cintai…Orang yang gagah dan kharismatik…Orang yang terlihat tinggi besar dan jantan…Orang yang juga mencintaiku..Sekarang Dia dalam keadaan telanjang bulat sedang menindihku.
Untuk beberapa saat Aku hanya terdiam dan hanya memandangnya dengan sayu. Mas Dio kembali mencium dengan lembut bibirku yang sedikit terbuka…Sekarang Aku tidak melawan lagi…Aku menikmati ciuman lembut yang diberikan oleh Mas Dio. Bahkan Aku mulai membalas ciumannya bercampur desahan tertahan yang keluar dari mulutku. Aku tidak ingat apa apa lagi…Aku sudah berada didalam lautan nafsu yang menuntut untuk segera aku gapai…Aku tak ingat lagi dengan Mas Randy…Bahkan Aku tidak tahu dimana keberadaannya sekarang.

Kemudian Mas Dio membuka tali pengikat tanganku..Dan Hal pertama yang Aku lakukan adalah memeluk dan merangkul tubuh kekar Mas Dio yang kembali memberikan ciuman di bibir dan leherku. Kemudian Mas Dio melepaskan pelukannya dan kembali mengangkangkan pahaku. Memekku mungkin sudah banjir karena sentuhan dari Mas Dio. Aku menjerit kecil saat lidah Mas Dio menjilati lobang Memekku dengan lembut. Payudaraku juga menjadi sasaran remasan tangan Mas Randy. Aku kembali melenguh…Mendesah…dan… sekarang Aku tidak lagi menahan desahan yang keluar dari mulutku. Mas Dio memang sangat pintar memainkan emosi dan tubuhku. Terkadang Dia menciumku dengan ganas…terkadang dengan penuh kelembutan. Telingaku juga dibanjiri dengan bisikan kata kata cinta darinya. Sesaat kemudian Aku rasakan jari tangan Mas Dio masuk kedalam Memekku. Aku kembali melenguh dan mendesah sambil membenamkan wajahku ke dadanya yang bidang. Awal mula kocokannya lembut dan lambat…Kemudian semakin cepat dan….makin cepat dibarengi dengan ciuman di sepanjang lehar dan dadaku membuatku melambung kealam lain. Dan….Akhirnya, Aku tak tahan…Aku menekuk kakiku. ”Awas ….Mas…..Keke mau mau…pipiiiis…Achssss…”

Melihat Aku kelonjotan sambil meracau dan melenguh, Mas Dio bukannya menghentikan kocokan jarinya, namun malah semakin mempercepat kocokannya sambil tetap mencium mulut dan leherku bergantian. Aku semakin melambung ke tingkat kenikmatan yang belum pernah Aku rasakan. Dan….
“Oooouuuggghhh….Mmmaaaaashhhh….AAAAccccchhhhh….” Aku merasakan derasnya cairan yang keluar dari memekku. Aku lemas dan hanya menutup mataku karena malu…Aku malu karena dengan kocokan jari yang diberikan oleh Mas Dio telah membuatku “pipis” atau squirting hebat. Nafasku menjadi tersengal sengal tak beraturan.

Mas Dio membiarkanku untuk istirahat beberapa saat…Kemudian kedua tangan yang menutup wajahku di sibakkan. Tanganku kemudian dituntunnya untuk menyentuh sesuatu yang hangat, besar dan panjang…Oh…Aku kaget dan sangat terkejut…Ternyata benda tumpul besar dan hangat tadi adalah kontol Mas Dio. Aku tak berani memandang..Tapi hanya mengelus elus batang kemaluan Mas Dio yang super besar. Kalau Aku bandingkan dengan kontol Mas Randy, mungkin hampir dua kali lipat panjang dan diameternya…! Aku tercekat…Shock…dan takut…Bagimana mungkin Memekku dapat menampung benda sebesar ini…Tentu Memekku akan robek nantinya…!

Saat Aku kembali memejamkan mataku karena takut dan malu…Tiba tiba Aku rasakan benda hangat panjang dan besar itu menempel kembali dan bergesekan di sela bibirku.Ketika Aku membuka mata, terlihat kontol Mas Dio yang panjang dan besar agak hitam dengan kepalanya yang besar dan ada urat urat yang melingkar di sekelilingnya. Pangkal kontol Mas Dio juga ditumbuhi oleh bulu bulu yang lebat dan keriting. Benda tumpul besar itu tampak menyeramkan dimataku. Aku bergidik dan menutup mulut mencoba mengelak saat Mas Dio menggesek gesekkan kontolnya di bibirku.

Mas Dio tersenyum menatapku yang takut dengan kontol super gedenya itu. Aku dituntun untuk duduk ditepi pembaringan. Mas Dio kemudian berdiri disamping pembaringan. Mas Dio kembali menyodorkan Kontolnya ke hadapanku. Aku mengerti…Mas Dio mungkin menyuruhku untuk mengemut atau mengocok kontolnya. Kembali kutatap Mas Dio…Dia mengangguk dan tersenyum sambil menyodorkan kontol jumbonya hingga menyentuh bibirku. Aku ragu,takut dan malu…Aku Kembali memejamkan mata sambil mulai menjilati kepala kontol jumbo di hadapanku.kedua tanganku pun mulai mengurut batang kontol yang besar dan panjang itu. Kedua Tanganku tak sanggup untuk menutupi benda menyeramkan itu. Mas Dio terlihat keenakan dan sedikit mendesah lirih saat kujilat kepala kontol gedenya. Aku mulai terbiasa..Bahkan mungkin terlihat seperti anak kecil yang baru dapat mainan baru. Tapi kemudian Mas Dio tidak sabaran…Mulutku dibuka paksa. Dan…Kontol hitam berurat besar itupun melesak kedalam mulut mungilku. Aku tersedak dan terbatuk menerima serangan tiba tiba yang dilancarkan oleh kontol Mas Dio. Saat kepala kontol tersebut masuk, sudah membuat mulutku penuh. Kucoba untuk memasukkan lebih dalam lagi tetap tak bisa.

Perlahan Mas Dio memaju mundurkan kepala kontolnya dimulutku…Nafasku terasa sesak, namun Aku merasakan sensasi aneh saat itu. Aku kembali horny dan menikmati dengan sepenuh hati setiap gesekan kontol Mas Dio dengan lidahku. Memang Aku sudah sering memblowjob Mas Randy ketika Kami bercinta, namun ukuran kontol Mas Randy lebih kecil dan standar saja.Mas Dio memaksa lebih dalam lagi…Aku panik dan terasa mentok dan tertahan ditenggorokanku.Walaupun bagian yang masuk belum sampai setengahnya. Aku berusaha mendorong pinggang Mas Dio yang berada didepan wajahku. Namun…Mas Dio tak mempedulikan, bahkan Dia memaju mundurkan kontolnya dengan tempo yang semakin cepat. Akhirnya Aku pasrah dan hanya menunggu kocokan kontol super jumbo itu. Bahkan tak dapat dielakkan…cairan pelumas yang keluar dari kontol Mas Dio tertelan olehku.

Setelah puas memperkosa mulutku, Mas Dio kembali membaringkanku. Kemudian jilbab dalamku dibukanya…dan dicampakkan ke bawah pembaringan. Jadilah sekarang Aku sama sama polos. Sekarang Aku pasrah dan tunduk total dengan segala yang akan dilakukan Mas Dio kepadaku. Kembali Kaki ku dikangkangkan…Dan Aku memejamkan mata sambil berdebar tegang menunggu apa yang akan dilakukan oleh Mas Dio. Aku semakin tegang walau bercampur horny merasakan kontol Mas Dio sudah digesekkan ke bibir memekku. Aku hanya menggigit bibir menahan nafsu tapi ada rasa takut yang besar melihat ukuran kontol Mas Dio.

Beberapa Kali Mas Dio mencoba menekan kontolnya untuk masuk kedalam memekku, namun… tetap tak berhasil. Mungkin karena Aku takut bercampur nafsu sehingga tubuhku menggigil., sehingga otot otot memekku masih tegang dan menyempit. Aku takut nanti memekku akan koyak oleh kontol sebesar itu. Mas Dio kembali melumat bibirku…Lidahnya bermain di dalam mulutku yang setengah terbuka. Kemudian mulutnya menghisap payudaraku bergantian. Kembali aku melenguh dan saat itu….

Auuuuugh…Accccssssh…Aku melolong saat Aku tidak siap, tiba tiba kontol Jumbo Mas Dio berhasil masuk setengahnya kedalam memekku….! Aku shock, namun ada rasa nikmat bercampur sedikit perih…Secara spontan tanganku mencakar dada bidang Mas Dio…Kepalaku hanya bergerak menggeleng kekanan dan kekiri. Tubuhku bergetar dan bergerak tak beraturan…

Mas Dio tak memberikanku masa untukku menenangkan diri…dengan sentakan yang kuat…Akhirnya seluruh batang kemalun Mas Dio amblas…! Aku semakin panic dan nanar...namun Aku juga merasakan nikmat luar biasa. Aku sempat berfikir heran…kok bisa memekku yang kecil menelan kontol jumbo Mas Dio…
Aku kembali meracau dan mendesis tak jelas.

Dapat Aku rasakan bahwa kepala kontol Mas Dio mengaduk aduk memekku dengan ganas. Memekku terasa penuh…Dan Aku rasakan kepala kontol itu mentok dan tertahan sesuatu didalam, ya…mungkin sampai ke dinding rahim…! Kemudian..Mas Dio mulai memaju mundurkan Kontolnya ..makin lama makin cepat. Aku tidak dapat memikir apa apa lagi…Aku tak ingat lagi Mas Randy…yang ada hanyalah nafsu…nikmat…dan….dan…setelah menerima kocokan dengan tempo yang cepat…Tubuhku sampai berguncang hebat akibat sodokan Mas Dio, tiba tiba Aku merasakan perasaan kembali ingin pipis dan nikmat luar biasa…Aku tak dapat bertahan lebih lama lagi. Secara spontan pinggangku terangkat, pahaku menjepit dengan kuat…”Auuuuchh…ssssh…Mass Dio sayaaaangg…Aku sampai…”

Mas Dio tidak menghiraukan desahan dan racauan ku…Dia tetap menggenjot memekku dengan ganas…Aku sudah lemas dan hanya pasrah menerima sodokan kontol yang besar dari Mas Dio. Tanganku hanya terbentang…terkadang Aku memeluknya dengan lemah…Tiba-tiba Aku rasakan Mas Dio menghentikan genjotannya, kemudian kontolnya dicabut.

Tapi saat berikutnya tubuhku diangkat dan dibalik menjadi posisi telungkup. Lalu Mas Dio mengangkat pantatku tinggi tinggi,punggungku ditekan…Hmmm…Mas Dio ingin memberikan doggy kepadaku. Tanpa pemberitahuan terlebih dulu…Tiba tiba Aku kembali menjerit histeris karena Aku rasakan kontol Mas Dio kembali menusuk dan mengaduk aduk Memekku dari arah belakang…Memekku kembali terisi penuh. Aku hanya dapat mendesah…dan melolong kencang…tanganku meremas sprei dengan kuat…

Mas Dio memang penuh kejutan…Setelah beberapa kali genjotan…Kembali kontol jumbonya di cabut. Dan….Aughchhh…Aku kembali memekik dan melolong setinggi langit karena tiba-tiba Aku rasakan kepala kontol Mas Dio merangsek dan mencoba untuk masuk ke liang duburku…Aku rasakan perih dan sakit di sana…Aku merasakan ketakutan yang luar biasa saat itu. Secara spontan Aku berbalik dan mendorong tubuh Mas Dio dengan Kuat hingga Dia terjengkang..!
“Jangan disitu Mas…Keke takut..” jeritku panik.

Aku memandang takut kearah Mas Dio…Kulihat wajahnya berubah menjadi kemerahan, mungkin Dia sedang geram karena kentang. Beberapa saat kemudian Mas Dio menatapku aneh…. Aku tidak tahu apa yang sedang difikirkannya. Aku tak berani menatap wajahnya, hanya menunduk dan perasaan bersalah itu muncul dalam diriku. Mas Dio telah membuatku puas dan klimaks beberapa kali…Sementara Aku tak dapat membuatnya puas…Bahkan Tadi hampir saja Aku menggapai klimaks yang ketiga kalinya...Aku kasihan dengan Mas Dio, …Sebenarnya disamping perasaan takut akan anal seks yang akan dilakukan oleh Mas Dio, Aku juga merasakan penasaran dan horny membayangkan kalau itu terjadi…Aku bingung dan tak tahu apa yang harus Aku lakukan…Aku mulai putus asa…dan…dan..Aku terisak menangis…Ya, hanya menangis yang dapat Aku lakukan. Aku sesegukan sambil memeluk kedua lututku.


“Mas Diooo…Hiks Hiks… Maaaas…Maafkan Keke…” ucapku lirih diantara isak tangisku.
“Ayo Mas…Lakukan apapun yang Mas inginkan pada tubuh Keke…silahkan…Keke akan membuat Mas nyaman….Hukum aja Keke Maaaas…Keke rela lakuin apapun yang Mas mau…Hiks Hiks Hiks…” Rengekku seperti anak kecil.

Tangisku terhenti ketika Aku merasakan sebuah tangan kekar memegang daguku…Kemudian daguku diangkat untuk menengadah…Saat Aku memandang ke atas, Aku melihat senyum kharismatik yang menyejukkan terukir di bibir Mas Dio. Tangan itu kemudian menghapus air mataku, Mas Dio membungkuk….Bibirku dikecupnya dengan lembut. Aku hanya memejamkan mata menikmati kecupan lembut yang diberikan oleh Mas Dio.

“Tidak sayaaaang…Kamu tidak salah…Aku yang salah, maafkan Aku…” Demikian kata Mas Dio sambil berbisik ditelingaku. Kemudian tubuh telanjangku digendong dengan mudah oleh nya. Mata Kami saling bertatapan mesra, tanganku segera melingkar mesra di lehernya, seakan Aku tak ingin berpisah lagi darinya.

“ Mas Dio…Aku mencintaimu…”
Tanpa sadar Aku mengucapkan kata kata tersebut di telinga Mas Dio…Aku malu, namun Aku tak peduli. Pokoknya Aku sudah pasrah total kepadanya. Aku merasa sudah takluk sepenuhnya kepada Mas Dio. Aku ingin kenikmatan lagi darinya…Lagi dan lagi… Tubuhku kembali bereaksi dan terangsang saat payudara dan perutku bergesekan dengan dada bidang dan tubuh telanjang Mas Dio…Aku hanya memejamkan mata menikmati setiap gerakan yang dilakukan olehnya.

“ Aku juga sangat mencintaimu sayaaang..” bisik Mas Dio berat di telingaku dengan nafas kembali memburu. Aku Tak berkata kata lagi…dan hanya memeluk Mas Dio lebih erat lagi…
Tiba-tiba Aku melihat sekelebat bayangan seseorang disamping lemari besar, apakah dia Mas Randy…?
Tapi Aku tak dapat berfikir lagi karena Aku merasakan Kontol Mas Dio kembali merangsek dan mencoba untuk menerobos memekku yang berada dalam pelukannya dalam keadaan berdiri…

“Auchhh…Mmaaaas….”
Kontol Mas Dio amblas hampir seluruhnya kedalam memekku…!
Aku menggigit dada bidang Mas Dio karena panik dan merasakan nikmat luar biasa…
Sepertinya tubuhku hanyalah beban ringan Bagi Mas Dio. Hal itu terlihat dengan mudahnya Dia mengangkat dan menurunkan tubuhku se irama dengan kocokan kontol jumbonya di memekku. Makin lama kocokan Mas Dio semakin kuat dan cepat…Aku tak dapat berkata apa apa lagi, melambung ke dunia kenikmatan tingkat dewa….
Mungkin tinggal beberapa kali kocokan lagi Aku akan kembali klimaks, namun…Tiba tiba Mas Dio kembali mencabut kontol jumbonya…
Aku melenguh dan memandang Mas Dio sayu dengan perasaan horny karena kentang…
Mas Dio kembali membaringkanku.
Kakiku kembali dikangkangkan….Dan…dan Kontol Mas Dio mulai kembali mengarah kearah selangkanganku…Aku hanya menanti dengan pasrah dengan penuh penghayatan…
Namun….
Kontol Mas Dio ternyata bukan mengarah ke memek ku, tapi…
Auuw…!
Aku menjerit kesakitan karena kepala Kontol jumbo itu menusuk dan mencoba masuk ke lubang anusku…!



KENIKMATAN DALAM KECEMBURUAN

(PART-2)​       
POV RANDY

Aku lemas, setelah mencapai klimaks yang tak dapat kutahankan saat menonton aksi Dio mendoggy Keke .Aku sekarang tidak mereka pedulikan lagi. Aku mereka abaikan…Yang Ada hanyalah lenguhan dan desahan silih berganti dari dua insan yang sama sama telanjang dan bergumul menjemput kenikmatan di depanku. Aku memaki diriku yang tak berdaya bahkan terangsang menyaksikan tubuh bugil istriku tercinta disentuh, dinikmati, dan dipermaikan sesuka hati oleh Dio yang begitu perkasa. Selama ini , lobang kenikmatan Keke hanya Aku yang menikmatinya. Rasa cemburu di dadaku berkobar dengan hebat, Tiba tiba akal sehatku kembali muncul…Ini tidak benar, ini harus dihentikan…

Dengan sedikit merangkak Aku berhasil menggapai pembaringan, namun saat akan berdiri…Aku dikejutkan oleh suara Keke yang terdengar seperti panik dan kesakitan karena percobaan anal yang dilakukan oleh Dio. Kemudian Keke mendorong, tubuh Dio meluncur seperti terjengkang dan hampir saja menimpaku.

Aku yang berencana akan menghentikan aksi mereka, akhirnya mengurungkan niat tersebut karena penasaran bercampur nafsu dan ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Keke atau Dio selanjutnya. Kemudian Aku melihat tumpukan selimut tebal dan beberapa bantal yang tergeletak di pojok kamar. Dengan cepat Aku bersembunyi di belakang tumpukan selimut itu. Sepertinya mereka memang tidak mengetahui posisiku saat ini, atau memang mereka tidak mau tahu dengan keberadaanku.

Dengan posisi saat ini, Aku dapat leluasa menyaksikan adegan percintaan mereka. Tanpa kusadari…Dadaku kembali berdegup kencang, aliran darahku menjadi cepat dan tanpa dapat kutahan, Aku kembali terangsang…! Aku melupakan niatku untuk menghentikan aksi mereka. Bukankah semua ini Aku yang menginginkannya…? Dan Aku punya andil yang sangat besar sehingga percintaan terlarang mereka terjadi. Aku tak dapat berfikir jernih lagi…Yang ada hanyalah nafsu yang teramat besar menyaksikan adegan percintaan mereka. Nafsu dan fantasi yang meledak ledak menuntut untuk dituntaskan.

Beberapa saat kemudian….

Dio menggendong Keke, namun kemudian Aku kembali marah dan cemburu mendengar Keke mangatakan cinta kepada Dio disaat berada dalam gendongan.

Namun…Semakin Keke menikmati setiap aksi percintaan mereka…Semakin besar pula gelora nafsu yang Aku rasakan. Aku makin tercekat dan menahan nafas ketika Dio dengan perkasanya memasukkan kontol jumbonya kedalam memek Keke dalam posisi berdiri.

Duhhhh….Aku tak kuasa menahan debaran dan gejolakbirahi didadaku…Aku horny tingkat tinggi…

Sambil menggoyang tubuh Keke didalam gendongannya, Mungkin karena nikmat yang dirasakan, tanpa disadari posisi Dio Bergeser sedikit demi sedikit menuju kearahku. Aku panik, dan mencoba lebih bersembunyi tapi tak bias…Akhirnya karena jarak Kami semakin dekat, terpaksa kemudian secepatnya Aku berpindah kesamping lemari besar. Aku tak tahu apakah gerakanku diketahui oleh mereka. Yang pasti Aku tak ingin mereka mengetahui keberadaanku, agar Aku dapat dengan leluasa mengintip Dio menikmati tubuh bgil istriku.

Aku kembali berdebar dan menahan nafas karena nafsu disaat Dio kembali membaringkan Keke.

Auuuw…Keke menjerit, terlihat takut dan menahan sakit. Aku kembali khawatir…Jangan-jangan…

Rupanya Dio kembali berusaha meng-anal Keke….!

Kali ini, sepertinya Dio tidak lagi mempedulikan kondisi Keke yang kesakitan…

Dio kemudian meludahi kontolnya sendiri, dan kembali mencoba menghunjamkan kontol jumbonya ke anus Keke.

Augh..Achs…Maaash… Racau Keke disaat pelan namun pasti kepala kontol jumbo Dio masuk ke dalam lubang Anus Keke yang kecil dan sempit. Sambil meringis mungkin karena sakit, terlihat tidak ada penolakan dari Keke. Bahkan Keke sedikit mengangkat pantatnya agar kontol Dio dapat masuk kedalam lobang anusnya. Dari posisiku berdiri tidak terlalu jelas terlihat apakah kontol Dio sudah masuk seluruhnya atau belum. Aku hanya dapat melihat Keke kembali mendesah bercampur jeritan kecil seperti meringis disaat Dio memaju mundurkan kontolnya dalam tempo yang lambat. Bahkan sesekali Dio mendiamkan kontolnya untuk memberikan waktu kepada Keke menyesuaikan diri. Semakain lama gerakan Dio semakin cepat…Dan….

Keke kembali melolong dan menjerit kencang disaat pantat mereka beradu dan mengeluarkan bunyi yang menggetarkan jiwaku….Artinya Anus Keke sudah diperawani oleh kontol Dio…! Dan Kontol Dio sudah masuk seluruhnya…!

Aku melongo…hanya terdiam, lemas…Aku semakin gila…semakin tidak dapat mengendalikan diri…Deru nafasku menderu…Aku kembali terangsang dan tak dapat berkata apa apa lagi….Aku terhipnotis dengan aksi mereka…Aku bahkan tak khawatir jika anus Keke sekarang mungkin sudah robek atau berdarah...! Aku Jiwaku seperti melambung kedunia Fantasiku yang lain…Fantasiku terwujud sudah. Tubuh Keke sekarang bukan hanya milikku seorang…

Dengan mantap kulihat Dio melalui tempo yang cepat terus menggempur lobang anus Keke…

Sedangkan Keke hanya pasrah… tangannya hanya terbentang keatas. Kakinya mengangkang dengan lebar, jeritan dan ringisan Keke sekarang sudah berobah menjadi desahan berat dan panjang. Hal ini menandakan mungkin Keke sudah dapat menikmati dan mulai terbiasa dengan anal seks yang diberikan oleh Dio.

Dio memang monster dalam mengobrak abrik tubuh indah Keke...Tubuh Keke hanya pasrah dan dia hanya mampu mendesah dengan lemah seiring dengan genjotan yang diberikan oleh Dio.

Setelah puas memborbardir anus Keke dalam waktu yang cukup lama, kembali Dio mencabut kontolnya. Lalu ku lihat Dio rebahan disamping Keke.

Aku perhatikan, kontol jumbo Dio tetap mengacung dengan sempurna. Dio kemudian mencumbu Keke dari samping. Saat Dio membisikkan sesuatu ketelinga Keke. Terlihat Keke hanya mengangguk dengan sendu. Dio kemudian menuntun Keke untuk menunggangi kontolnya yang tegak dengan gagah itu. Oh…Keke akan melakukan WOT…!

Walau dengan sisa sisa tenaga yang ada, dan dengan dibantu oleh Dio, terlihat Keke mulai menggoyang dan menggenjot dengan perlahan dan penuh perasaan diatas tubuh Dio. Tangan Keke terkadang hanya memegang payudaranya yang berayun, terkadang menekan dada bidang Dio, sesekali menjambak rambutnya sendiri. Matanya seperti terpejam dan terlihat sekali Keke merasa nikmat. Setelah beberapa kali goyangan dan genjotan yang dilakukan oleh Keke, tiba tiba…

Achs….Maaaas…Keke ambruk dan memeluk Dio dengan kuat. Mungkin Keke kembali orgasme…!

Dio bergeser kesamping dan membiarkan Keke tergeletak tak berdaya dalam sisa sisa orgasme yang baru saja dialaminya. Kemudian Dio bangkit dan mengambil botol minuman mineral yang ada di meja kecil dekat pembaringan. Dio meneguk minumannya cukup banyak…Mungkin Dia kehausan setelah memporak porandakan tubuh indah Keke istriku. Kemudian pada tegukan terakhir Dio terlihat tidak langsung menelan, namun dia membuka mulut Keke yang terlihat sudah sangat lemah, dan sambil menindih tubuh telanjang Keke, dengan mulutnya Dio memberikan minum kepada Keke. Aksinya di ikuti oleh ciuman yang lembut dan panjang. Tubuh Keke kembali bergoyang maju mundur seirama dengan genjotan yang dilakukan oleh Dio. Rupanya Keke kembali di entot…!

Kulihat tidak ada sama sekali gerakan penolakan yang dilakukan oleh Keke. Hanya erangan dan desahan halus yang sesekali terdengar dari mulutnya, matanya terpejam, Keke pasrah total…! Sementara diatas tubuhnya, Dio dengan gerakan yang berubah ubah, terkadang cepat, terkadang lambat tetap memompa memek atau anus Keke bergantian. Setelah hampir lima belas menit kemudian, gerakan Dio semakin cepat, dan….Kulihat kaki Keke kembali menjepit pinggang Dio, pantatnya terangkat sedikit,,,Keke melenguh kecil…Mungkin dengan tenaga yang masih tersisa, Keke kembali orgasme….!

Melihat Keke semakin melemah dan kembali mendapatkan orgasmenya, Dio semakin bersemngat dan mempercepat genjotannya,

tiba tiba…

Argh…Ah…Sssst…Dio bersuara keras tapi parau, seperti sapi yang disembelih lalu…

Dio menerkam tubuh Keke yang sedang terkangkang tak berdaya…Dio memeluk Keke dengan kuat. Dio klimaks…! Dia menembakkan spermanya didalam memek Keke…!

Selanjutnya tubuh Dio terdiam beberapa saat seakan membiarkan kontolnya tetap terbenam di dalam memek Keke.

Aku tercekat…Tak menduga akan jadi seperti ini…Dio menang banyak, Aku cemburu dan marah karena Dio dengan lancang telah mengambil keperawanan anus Keke, bahkan dia mengeluarkan spermanya didalam memek istriku tercinta. Tapi lulutku lemas dan gemetar menahan gejolak nafsu melihat adegan percintaan mereka. Akhirnya Aku hanya diam…Anehnya Aku tidak menyesal dengan kejadian ini…Hampir saja Aku juga mendapatkan klimaks menonton aksi mereka.

Apakah, apakah Keke akan hamil…?

Aku hanya menghibur diri semoga Keke tidak lupa untuk suntik KB di bidan langganan nya bulan ini.

Kulihat Dio mencabut kontolnya dari memek Keke, kontol Dio terlihat mengkerut dan mengecil serta tidak lagi besar dan panjang seperti tadi. Dio bangkit menuju kamar mandi. Saat kembali terlihat Dio memandang tubuh telanjang Keke yang tak bergerak. Mungkin Keke tertidur atau pingsan…!

Perlahan Dio memakai kembali pakaiannya.Setelah berpakaian lengkap, Dio terlihat celingukan seperti mencari sesuatu. Apakah Dio sedang mencariku…?

Kulihat Dio mengambil tisyu yang berada di meja kecil dekat pembaringan, saat tangan Dio mengambil beberapa lembar tisyu dan berencana membersihkan lelehan spermanya di memek Keke, Aku melompat dari samping lemari…

Brugh…

Aku mendorong Dio dengan keras.

“Lancang Kau Dio…! Siapa suruh Kamu keluarin didalam…?” Sergahku dengan keras

Dio terlihat gugup dan kaget.

“Maaf Friend…Semuanya terjadi begitu saja, tanpa Aku rencanakan” jawab Dio dengan gugup karena melihat Aku mendelik gusar kepadanya.

Perlahan Dio membungkuk dan menggenggam tanganku dengan erat.

“Ran…Aku bersedia lakuin apa aja, dan Akan memberikan apa aja yang Kamu minta asalkan Aku dapat memiliki Keke seutuhnya…Please,,,Aku….Aku Sangat mencintainya Ran.!” Rengek Dio memohon padaku

“Ngaco Kamu…Dia itu istriku, Dan Aku tak akan memberikan kepada siapapun..” Kataku tegas.

“Ran…Setidaknya…Izinkan Aku untuk…untuk…Mmmh…” kata Dio lirih tidak berani meneruskan kata katanya.

“Cukup…! Cepat enyah dari hadapanku…! Kamu sudah kuberikan lebih dari cukup..” Kataku dengan cepat.

“ Iy…Iya Ran…Aku tahu…Terima kasih untuk semuanya…Dan…dan Aku akan pergi…Tapi, sebelum pergi bolehkah Aku menciumnya sekali lagi…Please….” Kata Dio lembut dan memohon, mungkin Dia menyadari tidak mungkin permintaanya akan Aku kabulkan.

Aku terdiam, sebenarnya Aku tidak marah kepada Dio. Tapi Aku hanya jaga gengsi dihadapannya. Aku malu jadi pecundang seperti ini. Sejujurnya Aku memang ingin Dio lekas pergi agar Aku dapat segera menikmati tubuh polos Keke sehabis di nikmati oleh Dio.

Aku hanya diam, Tapi Dio mengartikan diam ku sebagai jawaban boleh dariku.

“Terima kasih kawan…Kamu memang teman sejatiku yang tiada duanya…” Kata Dio kegirangan.

Perlahan Dio merangkak ke atas pembaringan…dipandangnya tubuh telanjang Keke dari kepala sampai ke kaki. Kemudian diciumnya bibir Keke dengan lembut. Tangannya juga meremas payudara Keke dengan lembut. Aku hanya melongo dan terhenyak tak dapat berbuat apa apa. Cukup lama Dio mencium bibir Keke yang imut, Tapi tak ada reaksi dari Keke. Nafas Keke terdengar halus dan teratur. Sampai akhirnya Dio melepaskan ciumannya dan kembali berdiri.

“Sobat…Sekali lagi terima kasih, Aku tak akan pernah melupakan kebaikanmu ini…Ingat,…!jaga Keke baik baik…Kamu beruntung dapat memilikinya…Jika Kamu butuh bantuan apapun, Akan Aku usahan semaksimalnya untuk membantumu…Besok pengacaraku akan menjumpaimu untuk bisnis Kita. Dan untuk hari ini, Aku akan kirim mobil untuk mengantarmu pulang” Kata Dio sambil beranjak pergi.

Aku tak mempedulikan lagi kata kata yang diucapkan oleh Dio, Aku Segera menutup pintu kamar dan langsung naik ke atas pembaringan.

Aku tak dapat mengendalikan diri lagi…Nafsuku sudah diubun ubun…! Dengan tergesa gesa Aku membuka semua pakaianku. Kemudian mataku dengan tajam segera menyapu bersih semua tubuh telanjang Keke. Keke seperti mendengkur halus. Dadanya yang montok tapi sedikit kemerahan, mungkin karena remasan Dio tadi terlihat naik turun dengan teratur. Dan…Aku semakin blingsatan melihat dua buah bekas cupangan berwarna merah dileher Keke …!

Kaki Keke sedikit mengangkang, tapi Kaki kanannya sedikit tertekuk. Tangan kanannya lurus kebawah, tangan kirinya keatas sehingga ketiak nya yang putih dapat terlihat. Dan….Memek Keke terlihat lebih tembem dari biasanya. Aku jadi uring uringan…

Tanganku segera menyentuh memek Keke yang tembem itu…

Basah…!

Dari lobang Memek Keke merembes cairan putih yang tidak kental lagi…Ya, sperma Dio sebagian sudah meleleh dan meluber keluar hingga membasahi alas tempat tidur. Aku juga memeriksa lubang anus Keke…Terlihat seperti kemerahan, mungkin tadi sempat mengeluarkan darah.

Aku bukannya mengambil tisyu untuk membersihkan tubuh Keke yang kotor atau membersihkan lelehan sperma itu akan tetapi…

Dengan penuh nafsu dan nafas yang memburu, Aku cium memek Keke yang penuh dengan sperma Dio…! Aku mengguncang guncang tubuh Keke cukup kuat, namun tidak ada reaksi dari Keke. Mungkin dia tidur pulas atau setengah pingsan, namun Aku tak mempedulikan hal itu. Yang ada didalam benakku adalah menuntaskan hasrat seksualku yang berada pada level tertinggi.

Tanganku pun tak tinggal diam, meraba dan meremas hampir semua bagian tubuh Keke. Lidahku menyapu bersih semua bagian tubuh Keke dari lutut sampai ke kepala. Aku tak dapat bertahan lebih lama lagi…

Melalui sontekan yang cukup kuat, tanpa kesulitan kontolku amblas kedalam memek Keke yang masih basah…Beberapa kali genjotan kemudian Aku mencoba lobang anus Keke yang sudah diperawani oleh Dio tadi. Walau agak sulit, namun Aku berhasil memasukkan kontolku kedalam lobang anusnya. Keke terdengart sedikit mengerang dan menggeliat perlahan.

Aku diamkan sesaat, kemudian dengan mantap kontolku kembali maju mundur didalam lobang anus Keke. Aku jadi menyesal kenapa dari dulu tak pernah mencoba anal kepada Keke…Ternyata begitu nikmat. Tiba-tiba kepala kontolku seperti diremas oleh lobang anus Keke, Lobang itu seperti berkedut. Dan…Aku mencabutnya dari sana kemudian kembali melesakkan kontolku kedalam memeknya yang tembem dari biasanya itu.

Aku heran, cukup lama Aku dapat bertahan menyetubuhi Keke hingga akhirnya Aku mencapai puncak dan menembakkan sperma yang tidak begitu banyak. Aku maklum mungkin karena dari tadi sudah beberapa kali Aku mengeluarkan sperma sebelum menyetubuhi istriku.

Tubuhku sangat lemas…Aku segera menggelosor ke samping Keke, nafasku masih memburu,Aku memandang langit langit. Aku sangat puas, Hari ini semua fantasiku terwujud.

Kreeeeekk…Tiba tiba pintu kamar terbuka.

Aku kaget begitu melihat didepan pintu sudah berdiri seorang laki laki seumuran dengan Pak Bowo dan Pak Gani.

Beberapa saat orang itu dan Pak Gani hanya melongo memandang tak berkedip kearah tubuh Keke yang telanjang…

“Hei…Lancang, kalian lihat apaa…?” Sergahku dengan panik sambil memeluk tubuh Keke untuk menutupi tubuh telanjangnnya yang terekspos.

“Maaf Mas…eh Pak…Tadi…tadi saya disuruh Pak Dio untuk menjemput Bapak” kata laki laki itu sambil menutup pintu perlahan.

“Ya…tunggu sebentar” Kataku.

Akupun segera memasang kembali pakaian Keke. Karena buru-buru, Aku tak sempat memasang celana dalam dan BH Keke. Kemudian Aku mencoba membangunkan Keke, tapi dia tetap tertidur dengan pulasnya.

Aku sudah terlalu lemas dan mengantuk, sehingga tak sanggup untuk mengangkat atau menggendong Keke ke dalam mobil yang sudah menunggu.

“Maaf Pak, nama Saya Supri…Saya salah satu supir pribadinya Pak Dio. Kalau Bapak tidak keberatan, biar Saya yang gendong mbak Keke kedalam mobil” Kata Pak Pak Supri sopan sambil menatap tajam kearah Keke yang masih berbaring tapi sudah berpakaian.

Aku memperhatikan Pak Supri sesaat, terlihat perawakan dan tingginya sama denganku, tapi dia memiliki kumis yang tebal dan berkulit agak gelap. Tapi Aku tahu pasti, jakun Pak Supri terlihat naik turun dan seperti menahan nafas seperti orang yang konak.

“Baik Pak…Silahkan” Kataku yang tidak memiliki pilihan lain. Aku kemudian mengemasi tas yang berisi perlengkapanku.

Pak Supri terlihat sedikit gemetar saat menggendong Keke keluar dari Villa. Aku juga dapat melihat tangan Pak Supri beberapa kali meremas pantat Keke yang memang montok. Pak Supri agak kesulitan saat mengangkat tubuh Keke masuk kedalam mobil.

Tiba-tiba disampingku miuncul Pak Gani. Tanpa meminta ijin denganku dia langsung membantu Pak Supri. Gilanya..Karena mobil toyota fortuner yang akan dinaiki lumayan tinggi, entah mereka sengaja, Baju gamis Keke sampai tersingkap sampai ke pinggang…Dan posisi bagian Kaki Keke waktu itu adalah Pak Gani. Tentu Pak Gani akan adapat melihat dan meraba memek Keke…! Dan Aku curiga mereka sengaja membuat lama proses menaikkan dan memasukkan Keke ke dalam mobil. Namun…Aku tidak dapat berkata kata lagi…Akupun tak memikirkan hal itu…Aku sudah sangat lelah, sudah sangat mengantuk dan sangat puas. Waktu itu ternyata hari sudah tengah malam.

Perlahan…Mobil Kami melaju meninggalkan Villa.



KENIKMATAN DALAM KECEMBURUAN (Part-3)​

Sudah satu minggu berlalu semenjak kejadian Keke membagi kehangatan tubuhnya kepada orang lain di villa itu. seminggu yang lalu Keke telah menyerahkan segalanya kepada Dio sahabatku, bahkan Dio berhasil menikmati semua lobang kenikmatan yang ada di tubuh Keke di depan mata kepalaku sendiri. Aku bukannya tidak cemburu menyaksikan semua itu, sangat cemburu..! Namun fantasi yang menggebu selama ini melahirkan nafsu dan dorongan yang kuat untuk menyaksikan pergumulan terlarang mereka. Akhirnya semuanya harus terjadi…Tapi anehnya Aku merasakan seperti meminum air laut, makin diminum makin haus dan dahaga yang Aku rasakan. Aku ingin kembali menyaksikan Keke melakukan hal itu dengan orang lain, lagi dan lagi…

Semenjak kejadian itu, rasa sayangku yang berbalur nafsu kepada Keke semakin menjadi jadi. Hampir tiap waktu jika berduaan atau jika ada kesempatan Aku selalu mencium, menjilat dan menikmati memek Keke yang sudah pernah diaduk aduk oleh kontol Dio. Tak ada rasa jijik yang Aku rasakan, membayangkan saja sudah membuatku melambung ke tingkat nafsu yang menggelora. Melihat jalan Keke yang sedikit tertatih dan agak meringis, bisa jadi karena anal seks yang diberikan oleh Dio juga membuatku nafsu mengingat kejadian tersebut. Bahkan bekas cupangan di leher Keke juga selalu kucium dan kuhisap berulang ulang setiap bercinta dengannya. Seakan Aku tak mau tanda itu hilang, Aku selalu membayangkan mereka bercinta dengan penuh nafsu. Perpaduan antara nafsu dan cemburu ini dapat mengantarkanku mencapai gelombang nafsu yang penuh kejutan dan menghentak hentak.

Sementara Keke, Sambil bersimpuh dan menangis berulang kali memohon ampun dan maaf kepadaku tentang kejadian tsb. Keke takut Aku marah dan cemburu kemudian pergi meninggalkannya. Tapi dengan bijak Aku berhasil meyakinkan Keke bahwa Aku tidak marah dan benci bahkan semakin sayang dan cinta kepadanya. Setelah beberapa hari berikut, Kami sepakat untuk melupakan kejadian itu. Keke pun sudah mulai seperti dulu lagi, ceria, manja, ceroboh dan tingkah uniknya.Sejujurnya memang Aku tambah sayang dan cinta dengan Keke. Hal itu Aku buktikan dengan perhatian dan gelora nafsu ekstra yang Aku berikan kepadanya dalam seminggu ini. Dengan sugesti sugesti yang Aku cekokin kedalam fikiran Keke, pelan namun pasti Keke mulai dapat menerima dan memaklumi kejadian itu. Bahkan Aku mulai dapat menggiring Keke menjadi lebih binal dan menggoda.

Dalam seminggu ini, Keke terlihat menghindar dari Wawan dan Pak Bowo. Entah Keke malu dengan mereka atau dia mungkin memang kesal dan kecewa kepada mereka karena mereka meninggalkannya waktu di Villa tersebut. Wawan beberapa kali mencoba datang ke rumah untuk bertemu dengan Keke, tapi dicuekin. Bahkan telepon dan whatshapp mereka juga tidak ditanggapi. Aku hanya memantau dan tidak terlalu memperhatikan hal tersebut, karena dalam seminggu ini sibuk dengan urusan kantor.

Aku sekarang menjadi manager perusahaan “Elang Tekhnik” tempatku bekerja menggantikan Pak Bowo. Sedangkan Pak Bowo di pindahkan ke perusahaan Dio yang lain yang lebih besar bergerak dibidang property. Dio memenuhi janjinya untuk menjadikanku pimpinan untuk mengurusi beberapa perusahaanya, namun Aku menolak dan menyarankan Pak Bowo lah yang pantas menduduki jabatan tsb. Dan Aku lebih memilih menjadi pimpinan Elang Tekhnik karena sesuai dengan keahlianku.

Sedangkan Dio, setelah semua nya selesai langsung terbang ke Amerika untuk mengurus bisnis keluarganya serta untuk persiapan masa depan katanya.

*****​

Malam minggu selepas magrib, hujan gerimis mewarnai cuaca di kediamanku. Karena hujan yang berlangsung cukup lama, membuat udara menjadi dingin sehingga Aku dan Keke tidak ada rencana untuk pergi jalan keluar sekedar refresing atau mencari makan. Kami hanya menghabiskan waktu dengan berduaan menikmati kebersamaan sambil nonton TV di ruang tengah, karena sudah seminggu ini Aku terlalu sibuk dengan urusan kantor. Satu hal yang biasa dilakukan Keke dimalam hari adalah Dia tiduran dipangkuanku sambil bercerita tentang banyak hal. Bahkan tidak jarang Keke kemudian tertidur setelah puas bercerita. Aku sering hanya menjadi pendengar terbaik. Setelah Keke tertidur, Aku lah yang akhirnya bertugas mengangkatnya ke tempat tidur, karena Keke termasuk wanita yang sangat pulas dalam tidurnya.

Keke memang tipe wanita yang sederhana, Ini lah salah satu yang membuatku suka dan cinta dengannya.Keke suka berpakaian ringkas, walau memakai make up tapi sekedarnya saja. Kalau malam hari biasanya Keke suka memakai daster, atau baju baju yang longgar. Malam ini Keke kembali memakai baju daster warna merah kesukaanya. Waktu tidur diatas pahaku, tidak seperti biasanya malam ini Keke lebih banyak diam dan hanya mengusap lembut pahaku. Tapi Aku melihat gelagat lain, yaitu ada sesuatu persoalan dihatinya. Atau Keke ingin membicarakan sesuatu yang penting denganku. Aku jadi sedikit berdebar namun Aku bersikap biasa agar suasana tidak kaku.

“Mah…Gimana kuliah nya dalam minggu ini, lancar lancar aja kan…?” Tanyaku lembut sambil mengusap usap buah dadanya dari luar baju.
“Hmmm…” Jawab Keke sambil sedikit cemberut.
“Mah…Ayo cerita dong, jangan diam aja. Ayo…mana istriku yang biasanya bawel dan cerewet…Atau mama capek dan kurang enak badan ya..Aku pijitin ya..” kataku bertubi tubi sambil tangan kananku mulai bergerilya di selangkangannya untuk mengelus memeknya yang terbungkus celana dalam.

“ Nggak kok Pah…Adek bête aja, Papa sekarang sudah berubah, tak seperti dulu lagi…Papa sekarang sibuk aja dengan kantor, mentang mentang udah jadi manager…Adek dicuekin ” Jawab keke sambil tetap cemberut, bahkan mulutnya dimonyongkan berbentuk bulat panjang.

Oho ho hooo…Aku tersenyum geli melihat tingkah Keke. Rupanya dia ngambek dan merajuk karena seminggu ini merasa Aku abaikan.
“istriku yang cantiiiiik…Papa memang sibuk seminggu kemarin, bukankah semua yang Papa lakukan untuk masa depan Kita sayang..Papa harus banyak belajar dalam memimpin perusahaan. Tapi papa janji deh, mulai malam ini Papa akan perhatian dan sayang sama Mama…” Kataku mulai menggombal.
“Janjiii…?” Kata Keke bangkit kemudian duduk sambil menghadapkan jari kelingkingnya ke hadapanku.
“ Iya janji…” Kataku tersenyum dan memandangnya dengan mesra sambil mengait dan menggenggam jari kelingkingnya yang lentik dengan kelingkingku.

Keke tersenyum manis, kemudian mengecup bibirku dengan lembut.
Ting tiiiing…
Tiba-tiba Hp Keke bergetar sesaat dan lampu layarnya menyala, sudut mataku melihat ada notifikasi pesan Wa yang masuk. Tapi Keke tidak peduli dan tetap mencium bibirku dengan lembut.

“Mah…Ada pesan masuk tuh..tengok dulu, siapa tahu penting” kataku dengan sedikit dorongan agar ciuman Keke terlepas.
“Males ah..paling WA dari Wawan, ganggu suasana aja” Kata Keke sambil kembali tiduran di pangkuanku.
“Ayo Mah, dibuka aja” Kataku kembali sambil menyodorkan HP kepadanya. Memang kunci layar atau pola membuka HP Keke tidak Aku ketahui. Aku ingin terkesan menghargai privacy Keke, dan Aku tidak ingin dinilai kepo dan protektif berlebihan kepadanya. Walau sebenarnya aktifitas HP Keke sudah Aku sadap.

“Baik Pah, tapi janji dulu, kalau memang dari Wawan Papa tak boleh marah.” Kata Keke menatap tajam kearah mataku.
“Hmmm…Yah, Papa Janji tak akan marah” jawabku kalem.
Sebenarnya Aku sangat penasaran kenapa Keke ingin Aku berjanji untuk tidak marah kepadanya. Apakah Keke sudah selingkuh dengan Wawan dibelakangku…?

Perlahan, Juniorku menggeliat dan Aku terangsang membayangkan mereka sudah berselingkuh dibelakangku. Nafasku sedikit sesak, namun tidak Aku perlihatkan kepadanya.

Dalam minggu ini Aku memang tidak sempat melihat chat yang masuk ke WA Keke. Walaupun HP nya sudah Aku sadap,namun karena kesibukanku sebagai manager baru, Aku tidak sempat untuk melakukan hal itu.

Degh..!
Jantungku berdegup kencang saat Keke memberikan HP nya kepadaku dan membaca chat yang baru saja masuk di HP Keke.
“Hai cantik…mana janjinya, udah gak sabar… xi xi xi…Mau coli nih. Pleaseee…”
Demikian yang Aku baca dari chat yang baru saja masuk ke HP Keke.
Rupanya memang chat dari Wawan..!

Dan Wawan ternyata masih memberikan rayuan gombalnya kepada Keke. Harus ku Akui Wawan memang jago dalam memberikan rayuan SSI kepada Keke. Di awal-awal chat terlihat, Keke memang marah dan kesal dan tidak melayani setiap chat yang dikirimkan oleh Wawan.
Namun, chat mereka dalam dua hari terakhir benar benar mengejutkanku.
Terlihat chat balasan dari Keke sudah tergolong “berani” dan mulai membalas kenakalan dari Wawan dengan kata kata yang sedikit menggoda. Aku menatap Keke dengan tajam, kemudian kembali menggeser cursol chat percakapan mereka kebawah,dan….Aku menahan nafas karena nafsu dan cemburu.

Ternyata Wawan minta dikirimin foto foto Keke yang seksi bahkan telanjang. Dan yang membuatku berdebar adalah Keke menggoda Wawan dengan menyanggupi dan berjanji akan mengirimkan foto foto itu nanti. Aku terdiam, kaget, cemburu dan terangsang. Bercampur aduk perasaan yang Aku rasakan, tapi tidak tahu harus berkata apa.

“Mah…Ayo jujur sama Papa, Apa maksudnya ini…?” Kataku mulai gusar dengan intonasi suara mulai tinggi dan bergetar karena merasa dikhianati.
“Mama selingkuh ya sama Wawan…” Hardikku semakin tak sabar.
Keke Tahu Aku sedang marah, Dia hanya diam, menunduk. Hanya jari jari tangannya yang bergerak mempermainkan kuku di tangannya. Aku tahu dia gugup dan takut kepadaku. Namun…beberapa saat kemudian Aku lihat bahunya mulai berguncang…Keke terisak menangis.

Hmmm… Aku tahu, Keke menggunakan Senjata pamungkasnya untuk meluluhkan hatiku. Ya…Aku memang paling tidak tahan melihat Keke menangis. Biasanya kalau Aku gusar, marah dan berkata sedikit kasar kepadanya, Keke akan langsung ngambek, merajuk bahkan menangis. Dan memang selama ini Keke selalu berhasil menaklukkan dan meluluhkan kekerasan hatiku. Suasana hati dan tindakan Keke dapat berubah tiba-tiba. Terkadang Dia langsung marah marah saat tertawa. Atau langsung tersenyum dan tertawa saat menangis karena Aku sudah memaafkannya. Keke memang makhluk yang sulit ditebak…Dan terkadang Aku melihat tingkahnya terkesan masih seperti anak anak.

Keke masih terisak tertahan, hal ini terlihat dari pundaknya yang masih berguncang. Hal ini membuatku menjadi tidak tega dan merasa kasihan dengannya. Ku akui, Aku sebenarnya tidak benar benar marah dengannya. Malah Aku makin sayang dan cinta dengan Keke jika Dia mulai nakal, eksib atau selingkuh. Hanya saja selama ini Aku malu dan gengsi untuk mengakui hal itu kepadanya. Namun setelah berfikir sesaat, Aku merasa mungkin sekaranglah saat yang tepat untuk terbuka dan berbicara jujur tentang fantasi yang selama ini Aku rasakan. Hanya saja Aku bingung harus mulai dari mana…

Perlahan ku sentuh dagunya, lalu kuangkat agar dia tengadah. Kemudian wajah Kami menjadi begitu dekat…Keke terdiam dan tak berani menatap mataku. Dia hanya memejamkan matanya, namun Keke terlihat tidak lagi menangis. Walau isak kecil dan tertahannya dari sisa tangisan masih terjadi. Ku usap pipi Keke untuk menghapus air mata yang masih mengalir. Perlahan Keke membuka matanya, lalu Dia memandangku sayu. Aku tak tahan…langsung kukecup bibir tipisnya yang basah. Walau ada sedikit aroma asin mungkin karena rembesan air matanya.

“Mah…Maafkan Papa…karena sudah marah dan menuduh yang bukan bukan…” Kataku bergetar dan memeluknya dengan hangat.
Keke membalas pelukanku dengan erat, wajahnya disembunyikan didadaku.
“Mah…Sekarang Papa janji tak akan marah lagi. Ayo…cerita dong, Papa suka kalau mama jujur” Kataku lembut penuh kehangatan.

“Pah…Sebenarnya…sebenarnya tak ada sesuatu antara Adek dengan Wawan..”
“Tapi Mah…Chat chat itu, maksudnya apaa…?” pungkasku dengan cepat bersikap setenang mungkin.
“Hi hi hi…Papa lucu kalau lagi cemburu gitu. ..” Kata Keke tertawa geli. Bahkan lesung pipinya makin jelas terlihat membuatnya makin cantik dimataku.

“Mah…Jangan bilang kalau kalian berdua kerjasama untuk ngerjain Papa…Hayo ngaku” kataku sambil sedikit menjewer kupingnya.
“Ampun pah…ampun, Yeeee..siapa bilang kerja sama, wawan nya aja tidak tahu kalau Adek Cuma iseng…” Kata Keke lebih lanjut.
“Chat chat menggoda kek gini mama bilang iseng…?” Sergahku yang mulai sedikit kecewa karena ternyata Keke hanya iseng dan tidak selingkuh. Duh…suami macam apa Aku ini, malah berharap istriku berselingkuh…he he.

“Itu dia Pah…Adek merasa bête dalam seminggu ini karena sering Papa cuekin. Dan Wawan sering gangguin, gombalin bahkan merayu Adek..Walau dicuekin, tapi Wawan terus mendekati Adek…Akhirnya karena kasihan Adek mulai iseng menggodanya sekaligus untuk menggoda Papa juga..” Ujar Keke panjang lebar.

“Ahhh... Mama Gitu…Padahal dalam minggu ini Papa memang sibuk banget, semuanya demi masa depan kita Mah…”
“Abis kemarin Adek benci dan cemburu dengan Mbak Vina…Hari Rabu kemarin Adek main ke kantor Papa..…Waktu itu Adek lihat Mbak Vina nya kegatelan dan megang megang tangan Papa..Iiiiih…Adek cemburu sama sekretaris Papa itu..! makanya Adek gak jadi masuk nemuin Papa” Kata Keke geram.

Aku gugup sesaat hampir saja perobahan wajahku ketahuan oleh Keke. Memang dulu Vina adalah sekretaris Pak Bowo, tapi sekarang otomatis jadi sekretarisku. Dan Vina memang cantik, putih seksi dan lebih montok dari Keke. Sebenarnya Aku bukannya tak tahu, Vina memang sering memberikan perhatian lebih kepadaku. Boleh jadi Vina sudah sering dipakai Pak Bowo dulunya.

“Percayalah Sayaaang…Semua yang Mama lihat dan terjadi itu tidak seperti yang Mama bayangkan. Pokoknya cinta dan sayang Papa hanya untuk Mama seorang. Atau kalau Mama memang tidak nyaman, Papa akan ganti sekretaris Papa dengan cewek umur 52 tahun, atau Mama aja yang cariin nenek nenek yang bias computer biar Mama tak cemburu. He he he” Kataku mengeluarkan rayuan gombal sambil tertawa lepas.

“Ih…Papaaa…Nggak segitunya juga. Tapi bener ya Papa nggak boleh main hati dengan Mbak Vina. Awas kalau iya, Adek tak akan memaafkan Papa…” Kata Keke cemberut.
“Iya…ya..Papa janji tak akan pernah menduakan Mama, Karena Mama itu segalanya bagi Papa”
Untuk beberapa saat Kami sama sama terdiam, sibuk dengan fikiran masing-masing.

“Mah…”
“Hmmm..”
“Trus gimana hubungan Mama dengan Wawan sebenarnya…Bukankah kemarin kemarin Mama selalu menghindar dan cuekin Wawan. Sekarang Mama kok berani gitu janjikan akan kirim foto seksi dan telanjang kepadanya..Hati hati lho Mah, kalau tahu Mama hanya iseng tentu Dia akan marah dan tersinggung.” Kataku mencoba mengalihkan pembicaraan dan menggali hubungan Keke dengan Wawan.

Keke terlihat mulai memikirkan hal itu juga, dan terlihat wajahnya sedikit mengkerut.
“Pah…”
“Ya…”
“Sebenarnya…Sebenarnya Adek, Hmmm Adek lakuin itu untuk buat Papa cemburu aja. Dan…dan Adek terlanjur berjanji dengan Wawan untuk kirimin foto seksi Adek kepadanya. Sekarang Adek jadi takut juga karena Wawan menanggapi godaan Mama dengan serius..Jadi Mama harus gimana ya Pah…” Kata Keke dengan nafas berat.

Yesss…Hatiku bersorak, Tinggal selangkah lagi Keke akan Aku giring untuk “pacaran” dengan Wawan.
“kirimin aja Mah….Papa nggak apa apa kok, papa rela…” Kataku bergetar menahan debaran nafsu.
“ Apa…? Papa nyuruh Mama kirim gambar seksi dan telanjang kepada Wawan…?” Kata Keke sambil menatapku dengan tajam.
“Tapi Mama yang janjikan dengan Wawan…Ingat lo Mah, Janji adalah hutang” Kataku serius
“Tapi Pah…Itu, Mmmh…Papa pasti bercanda kaan…?

“Nggak Mah, Papa serius… Papa hanya kasihan dengan Wawan. Dia sudah banyak membantu Mama. Sekali kali buat dia senang” Kataku tetap dengan suara setenang mungkin.
“Papa nggak marah atau cemburu..?”
“Ya cemburu lah Mah… Tapi kalau Mama main hati lalu meninggalkan Papa…Ya jelaslah Papa tidak terima. Yang penting Mama merasa nyaman”

Keke kemudian tercenung dan menunduk, mungkin mencoba mencerna kata kataku.
“Mah…Papa nggak maksa kok. Hal ini Papa lakukan karena kasihan dengan Wawan, Dia selalu Mama janjikan dan beri harapan tentu dia akan benci dan marah dengan Mama karena merasa dipermainkan”
“Pah…”
“Ya sayaang..”
“Kalau… kalau misalnya Wawan minta lebih gimana…?” Kata Keke terlihat malu malu sambil menunduk.

“Minta lebih gimana nih maksudnya Mah…?” Kataku menggoda Keke.
“Itu Pah…Misalnya Wawan minta foto Adek telanjang bulat…Apa Papa juga akan mengizinkan….?” Kata Keke mulai terdengar berdebar dengan nafas yang agak memburu.
“Jangan kan foto telanjang, ingat…dulu tubuh Mama aja pernah dipegang pegang oleh wawan…Apa Papa marah….? Tidak kan…? Intinya Papa ingin membuat Mama nyaman, bahagia dan puas. Karena Papa sadar mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga mama sedikit terabaikan.Semua ini Papa lakukan karena Papa sangat sayang dan cinta dengan mama. Jadi, apapun yang membuat mama bahagia akan papa dukung sepenuhnya.” Kataku dengan mimik wajah penuh cinta.

Tiba tiba Keke memelukku dengan hangat, Dia hanya diam…Kurasakan degub jantungnya cukup kuat, mungkin dia berdebar tegang, gugup bercampur nafsu.
“Pah…”
“Ya sayaaang..”

“Wawan sering memuji kecantikan Adek…Sering katakan cinta dan sayang sama Adek. Bagaimana itu Pah..Dia sering memandang Adek penuh nafsu. Adek kan jadi takut…”
“Terima aja cinta nya Mah…Kalian jadian, Lalu pacaran..!” Kataku tercekat dan berdebar karena menahan nafsu.
“Papa ngaco ah…! Atau jangan jangan ini Cuma modus buat Papa untuk selingkuh…!”

Aku kembali mengangkat wajah Keke yang berada dalam pelukanku. Kedua pipinya kupegang dengan hangat, kemudian kuberikan kecupan di keningnya. Keke hanya memejamkan mata seakan menikmati kecupan hangat yang kuberikan.
“Mah..”
“Hmmm…”
“Mama pernah disentuh oleh Teja, Wisnu, dan Wawan…Bahkan Dio pernah menikmati dan bercinta dengan Mama sampai puas…Apakah Papa juga selingkuh untuk membalas itu semua….? Apakah Papa marah dan benci lalu pergi meninggalkan Mama…? Tidak kan…? Semua itu karena Papa Sayang dan cinta dengan Mama….Papa akan lakukan apapun untuk membuat Mama nyaman, puas dan bahagia. Walaupun Papa harus berbagi dengan laki laki lain..!”

Keke Kembali memelukku dengan hangat, wajahnya dibenamkan didadaku dan…Keke kembali menangis.
“Pah…”
“Hmmm…”
“Maaf kan Adek yang banyak salah…Adek percaya, Papa sayang dan cinta dengan Adek… Tapi janji ya, apapun yang terjadi Papa tak akan pernah meninggalkan Adek…Adek Cinta sama Papa” Kata Keke disela sela isak tangisnya yang tertahan.

Aku hanya tersenyum sambil mengangguk kemudian mengelus rambut Keke yang halus dan harum. Kulihat Keke sudah berhenti menangis. Keke kembali memelukku dengan erat, tapi tanpa kuduga tangan kiri Keke rupanya sudah mengelus elus kontolku dari luar celana katun yang longgar.
“Aiiiihhh…Junior Papa kok tegang begini sih…?”
“He eh he..Iya Mah…Siapa yang bisa tahan kalau berada dekat bidadari seperti Mama…” Kataku menggombal.

“Hayooo…ngaku, jangan jangan Papa terangsang ya membayangkan Adek telanjang di depan Wawan…” Kata Keke tiba tiba.
Untuk sesaat Aku gelagapan dengan kata kata Keke. Namun Aku berusaha bersikap biasa, sambil memikirkan kata kata yang tepat untuk Aku katakan.
Ting tiing…
Hp Keke bergetar dan kembali menyala sesaat, artinya ada pesan Wa yang masuk…Tiba tiba Aku kembali tegang karena nafsu…Apakah WA dari Wawan…?

Sebelum mengambil HP nya Keke memandangku, seakan minta persetujuan. Aku tersenyum sambil mengangguk, didalam hati Aku bersorak kegirangan membayangkan Keke akan mengirim foto telanjangnya kepada Wawan. Bahkan dalam imajinasiku Keke akan pacaran, selingkuh dan akan ngentot dengan Wawan…!

Ternyata memang pesan WA yang masuk dari wawan di HP Keke.
“Cantik…Ayo dong…Mana nih janjinya, Please…”
Aku hanya melihat dan tidak berkomentar ketika Keke memperlihatkan chat dari Wawan.
Saat Keke hendak mengetik balasan, Keke kembali menatapku seakan minta persetujuan. Aku mengangguk berulang ulang sambil tersenyum.
“Ya…gak sabaran baget sih, Akan Keke kirim…”
“Hehe he…Key…Amankan situasinya disana…? Mas Randy tidak ada disana kan…?”
“Ya….Aman, Kalau Dia ada disini udah ditaboknya muka lu…”
“He he…Jadi gak sabar, Ok Bos…Hamba siap menanti…”

“Pah…Yakin Papa tidak akan menyesal jika Adek memenuhi dan melayani keinginan Wawan…?
“Iy iyyaaa… Yakin Mah…Apapun yang diinginkannya Papa izinkan, yang penting Mama juga nyaman dan menikmatinya” Kataku dengan cepat tanpa peduli dengan ucapan ku karena nafasku sudah semakin memburu menahan nafsu.
“Kalau Wawan minta Adek telanjang bulat, gimana tuh Pah…”
“Terserah Mama deh…Apapun akan Papa ijinin…”
“Trus, kalau Wawan minta ketemuan dan suruh Mama telanjang juga boleh…?”
“Iy iyyyaa… Pokoknya asal mama suka Papa rela kok” Kataku sudah tidak sabar.
“Berarti Adek boleh pacaran dengan Wawan kan Pah…?”
“Iyaaa….dasar bawel…Semua terserah Mama…!”

“Baiklah Pah…Adek akan tampil seksi atau telanjang didepan Wawan. Jangan nyesel ya..”
Aku tak menghiraukan lagi kata kata dari Keke, Yang Aku rasakan hanyalah debaran nafsu bercampur penasaran. Dulu Aku telah menyaksikan Keke bercinta dengan Dio secara Live. Campur aduk perasaan yang Aku rasakan waktu itu. Ada rasa cemburu, marah, Nafsu dan perasaan tak berdaya. Namun semua itu terjadi karena skenario Dio Cs dan dukungan dariku. Sekarang…Aku akan kembali menyaksikan petualangan Keke didalam kebinalannya. Dan Aku rasakan tingkat sensasi horny dan nafsu nya tidak kalah dengan dulu. Karena kebinalan, eksib atau perselingkuhan Keke mungkin akan muncul disini

Setelah beberapa saat terdiam, kemudian dengan pelan Keke bangkit berdiri, dan…Dia membuka baju daster yang dipakainya…Pelan namun pasti, baju daster Keke tergeletak disampingnya. Artinya Sekarang yang tersisa hanyalah celana dalam putih dan BH nya yang juga berwarna putih untuk menutupi tubuh indah Keke.
Aku saja sampai menelan ludah melihat bening dan putihnya tubuh Keke yang masih terbalut celana dalam dan BH nya itu.
Tapi Aku tak dapat berkata kata lagi…Mungkin kontolku sudah mengeluarkan cairan pelumasnya karena nafsu. Aku berdebar, lemas dan hanya menahan nafas saat Keke memfoto dirinya dalam berbagai gaya. Dan Aku hanya dapat memandang dan menunggu dengan nafsu. Kemudian setelah mengambil beberapa gambar, Keke melirikku sekilas sambil tersenyum manis, tapi Aku rasakan senyumnya itu sebagai senyuman yang nakal penuh misteri.dan…

Ting tiiing…
Ada notifikasi pesan WA masuk di HP Keke.
Keke membuka pesan WA tersebut dan memperlihatkan balasan dari Wawan.
“Busyeeeet…body mu yahud benner Key…Montok, putih dan Ajib…Kirimin yang polosan nya dooong…He he he…”

Aku masih menunggu reaksi dari Keke, tapi agar tidak canggung, Aku dekap Dia dengan hangat. Kucium lembut bibirnya yang basah. Tanganku pun bergerilya di payudara dan selangkangannya.
“Mah…”
“Hmmm…”
“Memek Mama kok basah…Hayoo..Mama horny ya..” Kataku kembali menggodanya.
“Gak tau Pah…mungkin karena dari tadi Papa godain terus..” Kata Keke mencoba mengelak.
“Nggak…Papa yakin Mama horny karena tadi mama mengirimkan foto seksi ke Wawan.”
“Tapi karena Papa yang suruh…Makanya Adek lakukan..”
“Iya…ya…Tapi mama juga suka kan, kalau tubuh telanjang Mama dipuji dan diliat laki laki lain…?”

Keke diam dan tidak menjawab godaanku. Hanya matanya yang terpejam menikmati sentuhan yang Aku berikan.
Acsh…Ahhh…
Keke mendesah disaat payudaranya ku remas dan kukeluarkan sebelah lalu ku jilat dan kuhisap dengan lembut.
“Pah…Ayo dong, masukin…” Pinta Keke dengan pandangan sayu sambil mendesah, tangannya juga meremas dan mengelus kontolku yang menonjol.

Aku sebenarnya juga sudah sangat terangsang dengan pembicaraan Kami dan membaca isi chat Keke dengan Wawan. Kalau menurutkan nafsuku, ingin segera kutubruk tubuh indah Keke, namun Aku berusaha menahannya. Aku ingin melihat kebinalan Keke lebih lanjut, untuk itu Aku akan membuatnya kentang dan Aku punya rencana agar Keke bebas chatingan dengan Wawan tanpa kehadiranku.

“Mah…Papa ke kedai belakang sebentar ya, mau beli rokok. Lanjutkan lah chat dengan Wawan”
“Ih…Sebel…Papa Gitu. Nanti Papa nyesel lo..Kalau Adek kirimkan foto telanjang ke Wawan…”
“Coba aja kalo berani” Kataku memberikan tantangan sambil berlalu ke luar rumah melalui pintu belakang.

Saat sampai diluar rumah, Aku berencana kembali ke dalam untuk mengintip aktifitas Keke, namun….
Tuit tuiiiit…
HP ku bergetar dan mengeluarkan nada panggilan tanda ada telp masuk.
Rupanya panggilan telepon dari Pak Bowo. Dengan berat hati terpaksa Aku angkat tlp tersebut.

“Hallo….Ran…!”
“Hallo, Ya Pak Bowo”
“Maaf mengganggu di malam minggu nih, ada hal penting yang ingin Saya sampaikan…”
“nggak apa apa kok Pak, langsung aja…ada apa ya…” Kataku menahan sabar.
“Hmmm…Kamu masih ingat kan calon owner yang gagal kita dapatkan bulan lalu…Itu lo investor asal Malaysia. Dua tahun lalu Saya juga gagal dapatkan kerjasama dengannya. Sekarang Saya tahu masalahnya kenapa proposal Kita ditolak..”


“Oya…Kenapa ya Pak…”
“Itu Dia Ran…Invstor itu kan warga Malaysia keturunan india, namanya Raj Singh…Kami biasa memanggilnya dengan panggilan Pak Singo. Dia itu sangat kaya Ran…Perusahaanya banyak bergerak dibidang pengeboran minyak di Riau, Jambi dan Kalimantan. Kalau Kamu berhasil menjalin kerjasama dengannya, Saya pastikan karirmu akan cemerlang, keuntungan juga akan sangat besar karena Kamu berhasil membuat MOU dengan banyak perusahaan sekaligus.”
“Iya Pak, tapi…tapi kenapa proposal Kita ditolak Pak…”
“Proposal Kita ditolak karena dulu Aku tak Tahu bahwa Pak Singo itu orang nya mata keranjang dan mesum…”
“Tunggu Pak…Aku tak paham…Apa hubungannya kerjasama perusahaan dengan Pak Singo yang mesum itu…?

“He he he…Kamu memang masih polos ya…catat ini, Pak Singo itu suka main perempuan, cabul dan mata keranjang. Jadi…Kita kasih dia perempuan cantik untuk menemaninya selama di Jakarta. Kalau Dia puas dengan service yang diberikan oleh perempuan itu….He he he…Beres deh urusannya. MOU akan kita dapatkan…!”
“Tapi Pak… Kita kan tak tahu perempuan seperti apa yang disukai oleh Pak Singo itu…Apa seperti Vina misalnya…?”
“Mmmhhh…Iya juga sih…Kita tak tahu seleranya kayak apa. Jangan jangan Vina bukan tipe yang dia sukai…Tapi tak ada salahnya mencoba Ran, Nanti akan Kucoba mengorek keterangan dari bodyguard nya..”
“Baik Pak…Besok akan Saya bicarakan dengan Vina tentang hal ini.”
“Jangan besok Ran…Sekarang…! Karena Besok Pak Singo sudah berada di Jakarta”
“Iya Pak Saya Akan tlp Vina…”

Aku segera menutup tlp dengan Pak Bowo. Tiba tiba Aku teringat Keke…Apa yang dilakukannya sekarang…?
Dengan mengendap endap seperti pencuri, Aku berhasil masuk kembali kedalam rumah. Saat hapir sampai di ruang tengah Aku kaget melihat aktifitas Keke yang kutinggalkan tadi.

Keke Sekarang telanjang bulat sambil telungkup di karpet. Yang membuatku bertambah kaget, berdebar dan berbalur nafsu adalah ketika Aku menyaksikan Keke sambil tidur telungkup rupanya sedang Video Call dengan seseorang..!

Aku takut ketahuan, dan ingin tahu lebih lanjut… makanya otomatis insting intelijenku pun bekerja. Dengan cepat Aku menyelinap ke bawah tangga yang berada disampingku. Kebetulan ada sedikit ruang tempat untuk menyimpan barang dan perkakas kerjaku. Agak sulit memang posisi yang kudapatkan saat ini, namun dari sini Aku dapat mendengar dengan baik pembicaraan VC Keke dengan seseorang tersebut.

“Nggak…Nggak mau, malu lah Bang…Mana Wawan tadi Bang, awas ya…Dia ngerjain Keke udah keterlaluan banget…” Kata Keke dengan nada seolah olah marah, padahal kamera tetap di arahkan ke tubuhnya.
Kemudian Kudengar gelak tawa yang ramai dari dalam HP Keke…!
Oh My God…

Keke ternyata Vidio Call dalam keadaan bugil dengan Wawan dan teman temannya…!
Gdubraaak…!
Sial…Tanpa sadar Aku bersandar di tumpukan kotak tempatku berdiri. Aku panik, kemudian pelan-pelan langsung keluar untuk menyapa Keke.
Keke pun tak kalah kagetnya….
Vidio Call nya pun langsung diputus…

“Ehhh…Papa sudah pulang..” Kata Keke agak kikuk bercampur malu.
“Iya Mah…Eh..Mama kok bugil gitu…Lagi ngapain hayo…” Kataku berlagak tidak tahu Keke sudah Vidio Call dalam keadaan bugil dengan Wawan.
“Salah Papa sih….Adek Papa tinggalin dalam keadaan kentang…Ya…gitu deh..hi hi hi” Jawab Keke masih kikuk dan malu.
“Pah…Wawan ngajak Adek nonton malam ini…boleh nggak…” Kata Keke mencoba mengalihkan pembicaraan.

Aku masih termangu dan tidak siap dengan pertanyaan Keke seperti itu…
Tuit tuiiiit tuiiiit…
Teleponku kembali berdering pertanda ada telpon masuk.
“Ya Hallo Pak Bowo..”
“Susah Ran…Aku sudah dapat bocoran dari body guardnya pak Singo. Ternyata Pak Singo itu seorang maniak seks…Kasihan Vina nantinya. Aku jadi tidak tega”

“Maniak gimana maksudnya Pak…?” Tanyaku penasaran
“ Iya…Dia itu bruta, kriminal, suka mempermainkan dan menyakiti korbannya. Bahkan perempuan yang menjadi korbannya itu dilecehkan, dan diperkosa rame rame selama berhari hari.Dani Dia sangat selektif dengan korbannya, tidak hanya cantik tapi perempuan yang disukainya itu berbeda dan unik dibandingkan perempuan lain.Aku rasa Vina bukanlah tipe yang diinginkan oleh Pak Singo”
“Baik Pak..Akan kupikirkan nanti bagaimana baiknya…”
“Baik lah…O ya titip salam sama Keke Ran…Dan…Nanti nomor Hp Kamu akan ku berikan ke body guard nya Pak Singo ya…Nomor tlp mereka juga akan ku kirim ke Kamu. Siapa tahu mereka menelponmu kalau beruntung.”
“Ya..pak silahkan…”

“Pah… Adek pergi keluar sebentar ya” Kata Keke disampingku. Aku lihat Dia sudah berpakaian lengkap kembali.
“Mau kemana Mah…Mau pergi nonton sama Wawan ya…?”
“Iy iyaa…itupun kalau Papa ijinin…” Kata Keke tertunduk malu.
“Boleh…Tapi dengan syarat…” Kataku sengaja membuatnya penasaran

“Apa syaratnya pah…?”
“Syaratnya Mama harus temani Papa untuk berjumpa klien calon owner perusahaan Papa yang berasal dari Malaysia”
Mata Keke berbinar mendengar akan Aku ajak untuk berjumpa dengan owner dari Malaysia.
“Oke Pah…Kapan…?”
“Secepatnya…Nanti Akan papa atur jadwal dulu…”

“Iya Papa Sayang…Pasti deh…Adek bersedia, Terima kasih ya udah ijinin Adek pergi ketemuan dan nonton bareng Wawan…Adek cinta sama Papah…Mmmmuach”

Apakah Keke akan digangbang oleh Wawan dan kawan kawan…?

Atau Akan digangbang oleh Pak Singo dan anggotanya…?

Tunggu jawaban di Chapter selanjutnya



KLIMAKS…! GANGBANG MANIA (part-1)

Mmuuaaachh….

Keke menciumku dengan ganas dan sedikit tergesa gesa.Sedangkan Aku karena diperlakukan seperti itu untuk sesaat hanya melongo,pasrah, dan gelagapan . Aku terdiam dan tak dapat berbuat apa apa.

Tanpa mempedulikanku lagi, Keke setengah berlari mengambil sepatu santai dari bahan kain lembut dan langsung memakainya sambil berdiri. Keke kemudian sempat menengok kebelakang dan memberikan senyuman manis kepadaku.
Kemudian dengan terburu buru Keke keluar dari rumah melalui pintu depan.
Aku baru tersadar dari kondisi gelagapan, ketika Keke sudah berada diteras dan menutup pintu depan rumah Kami.

Sial…! Aku baru menyadari bahwa ada yang salah dengan penampilan Keke. Walau tetap memakai jilbab, tapi kenapa Dia hanya memakai daster keluar rumah…? Waduh sifat ceroboh dan tergesa gesa Keke kembali muncul. Dan Aku harus menghentikannya.
“Mah…Tunggu…!”
Tapi tidak ada jawaban. Aku menyesal, Sepertinya Aku sudah terlambat untuk mengingatkannya. Kemudian Aku hendak mengejar Keke ke depan, namun..tiba-tiba…

Brum brum bruuum…
aku mendengar ada suara motor besar yangberhenti dan berada didepan Rumahku. Terpaksa Aku menahan langkah, kemudian dengan sedikit mengendap Aku mendekat ke jendela disamping pintu untuk mengintip dan mencari tahu siapa yang datang.
Aku menggeser sedikit kain gordyn yang menghalangi pandanganku. Saat mataku sudah dapat melihat dengan jelas ke luar jendela, Tiba tiba….

Brum Bruuuuuuummmm…
Aku terperanjat begitu mengetahui bahwa Motor itu sudah pergi dan menjauh dari rumahku…Yang lebih mengejutkanku, Keke sudah berada diatas motor besar sambil memeluk erat pengendara nya…!
Siaaaaal….Aku memaki maki dalam hati.
Kenapa Keke bisa begitu bodoh..Kenapa Dia begitu nekad pergi dengan pakaian seperti itu…?

Karena pandanganku terbatas dari dalam rumah, Aku tak dapat mengetahui siapa yang datang menjemput Keke. Yang terlihat hanyalah pengendara itu memakai celana Jeans ketat dengan Kaos oblong dan memakai helm SNI yang tertutup. Aku mulai cemas bercampur gusar, Aku menggigil dan berdebar memikirkan apa yang akan terjadi dengan Keke kalau berpakaian seperti itu. Walau tak dapat kupungkiri…Ada debaran gelombang nafsu yang mendera. Namun Aku tak suka dengan situasi seperti ini.

Dengan tergesa gesa Aku membuka pintu, namun…Ternyata Keke sudah mengunci pintu itu dari Luar. Memang Keke selalu mengunci pintu depan jika keluar rumah, Aku yang pesankan demikian untuk menjaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Toh Aku masih punya kunci pintu belakang.

Tiba tiba Aku ingat, ada baiknya Aku telepon Keke sekarang…Namun,

Kletuuk…Ploght…
HP ku terbanting dan jatuh di lantai karena gemetaran dan dengan tergesa gesa mengambilnya dari dalam kantong celanaku. Dengan cepat Aku merangkak dan mencari HP ku. Akhirnya Aku menemukannya tergeletak di lantai dan berada dibawah kursi. Aku berharap tidak terjadi kerusakan yang parah, namun…rupanya layar HP ku retak akibat benturan dan jatuh tadi. Tapi Aku bersyukur HP ku masih bsa digunakan dan masih hidup walaupun agak sulit membaca tulisannya karena retak tersebut.

Tuuuut…Tuuuuut…
“Ayo Mah…Angkat teleponnya” Demikian gumamku dalam Hati.
Tuuuut….Tuuuuut…Tuuuut
Tetap tak diangkat..Aku mulai putus asa…

Kemudian sambil tetap mencoba menghubungi Keke, Aku melangkah dengan berat ke dalam. Ketika aku telah berada diruang tengah, Aku rasakan kakiku menginjak sesuatu…dan, ternyata sebuah bantal tipis lebar yang biasa Kami gunakan untuk menonton dan bersantai. Bahkan tadi telah digunakan Keke untuk VCs dengan Wawan dan kawan kawannya.

Namun yang membuat Aku jadi berfikir risau adalah.....Aku mendengar sayup sayup seperti lagu DJ Haning(dayak) yang sedang diputar. Oh tidak…!
jangan jangan HP Keke ketinggalan. …!
Karena Aku tahu nada dering panggilan telepon Keke adalah lagu DJ tersebut….!
Tanpa menunggu lagi langsung saja ku angkat bantal tersebut, dan…

Aku langsung terduduk lemas….Ternyata HP Keke memang tertinggal.
Nada deringnya memang disetel lembut, mungkin karena tertutup bantal, sehingga tadi Aku tidak dapat mendengarnya. Tapi ada hal lain yang membuatku semakin kaget yaitu, disamping HP Keke aku menemukan BH putih yang tadi dipakainya…!

Oh…Tidak..!
Keke pergi dijemput oleh laki laki lain tanpa membawa HP dan tidak menggunakan BH…!
Ini tidak mungkin…Apakah hal ini disengaja oleh Keke….? Terbayang di hatiku tadi saat Keke memeluk laki laki lain dengan mesra diatas motor. Tentu dadanya yang tidak pakai BH akan langsung berhimpitan dengan punggung laki laki itu.Atau…Jangan jangan Keke sekarang sedang bercinta dengan seseorang atau beberapa orang disuatu tempat yang tidak Aku ketahui dimana.

Oh…Key…Sungguh tega Kamu …
Berbagai macam perasaan berkecamuk didalam dadaku. Ada rasa marah, cemburu, putus asa bahkan penasaran bercampur debaran nafsu yang juga Aku rasakan.
Kalau Keke tak membawa handphone nya, Aku tentu tidak akan dapat tahu keberadaanya. Rasanya Aku ingin menangis saja atas kebodohan dan ketidakberdayaanku saat ini…Aku semakin diliputi perasaan putus asa, tak berdaya dan tak tahu apa yang harus Aku lakukan.

Aku pasrah…benar benar merasa tidak berdaya…Hanya menunggu yang dapat Aku lakukan. Kemudian dengan malas Aku berbaring di ruang tengah sambil memandang langit langit rumah dan melirik jam dinding, sekarang sudah menunjukkan jam 9 .10 malam. Haruskah Aku keluar untuk mencari Keke….? Tapi kemana….?

Terbersit fikiran untuk menelpon Vina sekretarisku, sekedar untuk melepaskan uneg uneg dan membalas perbuatan Keke. Aku yakin Vina akan memberikan kehangatan dan akan menemaniku malam ini. Namun…Aku urungkan karena perasaanku yang kacau Saat ini .Perasaanku benar benar cemas. Apakah Keke baik baik saja…? Apakah Keke sudah menerima cinta Wawan…?

Sial….!
Walau cemas namun kontolku kembali tegang membayangkan mereka sedang pacaran atau sedang bercinta sekarang. Karena hanya diam, menunggu dan membayangkan banyak hal tentang Keke, akhirnya tanpa dapat dicegah, Aku pun tertidur….
Aku tak tahu berapa lama Aku tertidur.

Kreeek….
Aku membuka mata sedikit saat pintu depan dibuka, Selanjutnya Aku tidur menyamping sambil berpura pura tetap dalam keadaan tertidur.
Rupanya Keke yang masuk….

Kenapa Aku tak mendengar suara motor saat Keke datang…?
Apakah motornya sudah dimatikan sebelum sampai dirumah, atau Keke hanya diantar sampai di pos security komplek….? Nanti akan Aku cari tahu…ucapku dalam hati.
Keke terlihat dengan sangat hati hati masuk sambil celinguk kesana kemari dan menenteng sepatu serta sebuah kotak bungkusan dikantong plastik merah.

Aku yang berpura pura tidur berdebar tegang saat Keke berada didepanku.
Keke menghentikan langkahnya…Dia terlihat kaget begitu mengetahui Aku tertidur diruang tengah.
Keke duduk dan bersimpuh dengan hati hati sambil memandangku dengan jarak yang cukup dekat. Mungkin Dia ingin memastikan apakah Aku benar benar tidur atau tidak…

Sebenarnya Aku mulai sedikit lega karena Keke sudag kembali, kemudian sambil tetap berpura pura sambil tidur Aku letakkan tanganku di pahanya. Tanganku mulai meraba, merayap dan menjangkau pangkal pahanya yang putih itu.
Keke terkejut, otomatis tanganku ditahan.
Aku tak mau kalah…Aku letakkan kepalaku di atas pahanya. Posisi Keke saat itu masih dalam keadaan sedang bersimpuh …
Begitu tanganku mencapai pangkal pahanya….
Tanganku langsung menemukan memek Keke…! Aku tak dapat menahan diri lagi…Ternyata…Keke tidak memakai celana dalam…!Jadi…Celana dalamnya kemana….?

Yang lebih membuatku kaget, saat tanganku dengan tenaga penuh menyingkirkan tangan Keke yang coba menghalangi dan…
Ternyata memek Keke basah dan berlendir….!
Apakah ini cairan sperma…..?
Aku membuka mataku dan memandang Keke dengan tajam…
Keke melengos kesamping dan tak berani menatapku. Mungkin Dia benar benar takut denganku

Perlahan Aku duduk dan kukangkangkan paha Keke lebar lebar….Keke Aku baringkan perlahan, Dia terlihat tidak lagi memberikan perlawanan, hanya pasrah….Dan nampaknya Keke mulai terisak tertahan…
Aku seperti kesetanan…Aku tak pedulikan lagi Keke yang mulai menangis. Saat baju daster merahnya kuangkat melewati pinggangnya, terpampanglah memek Keke yang ditumbuhi oleh bulu bulu halus terawat.
Tapi malam ini ada yang salah dengan bulu bulu halus itu, Terlihat awut awutan dan…Aku melihat seperti ada cairan kental yang mongering lengket disana.
Aku tak berhenti sampai disitu…

Kukorek memek Keke dengan jari tengah dan telunjukku…
Memeknya terasa hangat, licin dan basah….!
Saat ku cium jari tanganku, Aku pastikan bahwa cairan itu adalah sperma laki laki…!
Bahkan disekitar pinggang dan pusar Keke juga ada cairan putih yang sudah mongering…
Aku tak lagi dapat mengendalikan diri…Nafasku memburu, kepalaku terasa berat…
Keke sudah dientot oleh laki laki lain….!

Aku cium dengan segenap jiwa dan nafsu yang menggebu Memek Keke yang masih menyimpan sperma laki laki itu…
Ku Jilat dan kuhisap penuh nafsu…Aku tak pedulikan lagi desahan dan isak tertahan dari Keke…
Aku tak tahu sperma siapa itu…Saat ini yang ada hanyalah perasaan cemburu yang dilambari nafsu yang menggebu untuk segera Aku tuntaskan.

Dan…….



KLIMAKS…! GANGBANG MANIA (Part-2)​

Melihat Keke hanya pasrah, mendesah dan sesekali terdengar isak tertahannya, membuatku seperti berada di alam lain. Ya…Alam yang penuh nafsu aneh dan meledak ledak. Nafsu yang berada pada level tertinggi untuk dituntaskan. Aku sudah tidak tahan melihat kondisi Keke yang mengangkang pasrah dalam keadaan telanjang dari pinggang ke bawah. Sementara wajah Keke menghadap ke samping dengan mata terpejam, seakan takut dan tak berani menatapku. Keke hanya menggigit bibir bawahnya saat baju dasternya kubuka dengan agak sedikit kasar. Jadilah Keke telanjang total dihadapanku diruang tengah rumah. Dia terlihat gemetar dan semakin takut saat Aku meremas remas dan memandang tajam ke payudaranya. Dengan sedikit kasar dan penuh nafsu, kembali lidahku menyapu bersih dan mencaplok bongkahan payudara Keke yang terpampang didepanku.

Aku semakin tidak tahan, maka dengan tergesa gesa Aku segera melucuti semua pakaianku. Dalam keadaan telanjang bulat, dan tanpa menunggu lebih lama, segera saja ku tunggangi Keke yang juga dalam keadaan talanjang bulat itu. Aku segera memposisikan kontolku tepat dibibir memek Keke yang terpampang didepanku dengan dimulai dari memberikan sedikit gesekan kepala kontolku dengan memeknya.

Saat Aku bersiap dengan tenaga penuh untuk menghunjamkan kepala kontolku, Tiba tiba…

Brugh….
Keke membuka matanya, dan dengan tenaga penuh Dia mendorongku dengan kuat. Karena Aku terkejut dan dalam posisi yang tidak siap, tanpa dapat dicegah akhirnya Akupun terjengkang…

“Jangan Pah…jangan sentuh…Adek sudah ternoda…Adek sudah kotor…Hiks hiks hiks”
Aku hanya melongo dan belum lepas dari keterkejutan yang baru saja Aku alami, Keke kemudian bangkit, dan selanjutnya berlari kedalam kamar sambil tetap menangis.

“Oh tuhan…Cobaan apa lagi ini..” gumamku dalam hati.
Baru saja Aku sangat terangsang melihat kodisi Keke yang baru pulang dalam kondisi berantakan berlepotan sperma laki laki lain… Tiba tiba Keke berubah dengan memberikan kejutan kepadaku. Belum sempat Aku tuntaskan hasrat birahiku, Aku dihadapkan dengan kondisi Keke yang shock, kacau dan seperti takut denganku.

“Sayaang…Apa yang baru saja terjadi denganmu..?” gumamku kembali didalam hati.
Aku tahu sifat Keke…Dia paling takut kalau Aku memandangnya dengan tajam tanpa berkata kata. Mungkin Dia merasa sangat bersalah kepadaku karena kondisinya Aku dapati seperti itu. Padahal sejujurnya Aku sangat terangsang karena fantasiku terpenuhi. Namun aku juga sangat penasaran dan ingin tahu dengan kejadian sebenarnya, apa yang baru saja dialami oleh Keke.

Aku bangkit dan menyusul Keke kedalam kamar. Aku masih sempat melihat jam dinding, kulihat jam menunjukkan pukul 1.05 dini hari.
Kemudian dengan perlahan Aku duduk ditepi pembaringan. Keke kudapati sedang telungkup dan menangis sambil menyembunyikan wajahnya di bantal. Aku menjadi serba salah dan merasa kasihan melihat kondisinya.

Aku merasa sangat bersalah melihat Keke menangis seperti itu, karena walau bagaimanapun….Akulah penyebab dari semua ini. Tidak ada lagi nafsu yang tadi bergemuruh dihatiku…Yang ada saat ini adalah rasa penyesalan atas tindakank ….kenapa harus terjadi seperti ini….?

“Mah…Maafkan Papa….apapun yang terjadi dengan Mama, semua itu karena kesalahan Papa yang tak dapat melindungi Mama dengan Baik…” Ucapku sambil mengelus rambutnya dengan lembut.

Mendengar permohonan maafku, tangis Keke terdengar semakin menjadi jadi. bahkan Keke sampai batuk batuk beberapa Kali dan membuat pundaknya berguncang dengan hebat.

“Tidak….Adek yang salah…Adek sudah berdosa pada Papa…Adek sudah…sudah…tidak….” Ucap Keke disela sela tangisnya yang tetap kencang.
Aku yang penasaran dan khawatir melihat kondisi Keke, segera memaksa Keke untuk telentang dalam keadaan bugil, tapi dengan cepat Keke menarik selimut untuk menutup ketelanjangannya itu. Aku terpaksa dengan sabar berusaha tersenyum sambil menunggu Keke tenang. Tanganku tetap membelai rambutnya dengan hangat.

“Pah…maafkan Adek….Ampuni Adek…Karena sudah sering membuat Papa kecewa…Adek bukanlah istri yang baik…Hiks hiks…”
Tiba tiba mataku menjadi panas dan…Ada butiran air mata mengalir di pipiku. Aku sangat khawatir melihat Kondisi Keke. Akupun semakin kasihan dan merasa bersalah kepadanya.

“Tidak Mah…Tak ada yang perlu dimaafkan…Apapun yang terjadi Papa akan tetap sayang dan cinta dengan Mama…” Ucapku sambil mencium bibirnya dengan lembut.
“Tapi Pah…Adek…Adek sudah…sudah….”
“Cukup Mah…Kalau Kita sibuk dengan minta maaf begini, tak akan menyelesaikan masalah..” Kataku sambil mengusap wajah Keke yang masih lembab karena air mata.

Aku biarkan Keke menangis untuk beberapa lama, Aku tetap memberikan elusan hangat di rambut dan pipinya. Aku tahu…Dengan menangis tentunya beban psikologisnya akan berkurang.
Hampir limabelas menit kemudian…Keke terlihat mulai tenang, hanya sedu sedannya sesekali terlihat. Aku kemudian masuk kebalik selimut yang menutupi tubuh Keke. Sambil tiduran disampingnya, kukecup telinganya dengan lembut…sambil kubisikkan kata kata cinta dan sayangku padanya.

“Mah…Kalau Mama sudah tenang dan mau membuat Papa bahagia, ayo dong ceritakan apa yang Mama alami malam ini. Yakinlah Papa tak akan marah…asalkan Mama jujur dan tidak ada rahasia diantara Kita…Seberat apapun masalahnya, Kalau Kita bersama tentu akan dapat Kita atasi bersama” Kataku dengan hati hati.

Kami kemudian terdiam beberapa saat…Aku kembali telentang sambil memandang plafon, dan Keke pun melakukan hal yang sama denganku. Hanya saja tangan Kami saling memegang dengan hangat seakan takut untuk berpisah.
Aku rasakan tiba tiba Keke memelukku dengan hangat, kepalanya diletakkan didadaku..Aku rasakan tangannya mulai mengusap usap kontolku yang sedang “tidur” karena perasaanku tadi yang kaget dan galau.

“Pah…”
“Iya sayaaang…”
“Benner nih Papa tak akan marah jika Adek certain yang sebenarnya…?”

Degh…
Aku kembali berdebar, namun Aku tahan dan bersikap setenang mungkin.
“Iy iyyaaa…Papa Janji…Yang penting Mama jujur..Mama kan tahu Papa paling tidak suka kalau Mama berbohong…”
“Janjiii…”
“Iyyyaaaa…Papa Janji tak akan marah marah…Sueeer…”
“Nanti papa cemburu dan benci sama Adek…” Kata Keke sambil mencium ketekku dengan manja.

Aku yang kegelian karena ciumannya itu hanya dapat menggelinjang nikmat.
“Tak akan sayaaaang…Papa tak akan pernah meninggalkan Mama…Yakinlah, Papa bener bener cinta dan sayang sama Mama…”
“janji yaaa…”
“iyyyaaaa…bawel banget ah…cepetan dong certain…pliiiis” jawabku sambil memencet hidung Keke yang imut dan mancung itu.

“Pah…”
“Hmmm…”
“Maafkan Adek….Adek…. sudah…sudah selingkuh…!” Kata Keke hampir tak terdengar.
Walau Keke mengatakan setenang dan selembut mungkin, namun Aku merasakan seperti mendengar petir diwaktu tidak hujan dan disiang bolong.

“Apa…?...selingkuh….? dengan si…siappaaa…?”
Dengan spontan suaraku meninggi, dan lupa kalau Aku tadi telah berjanji untuk tidak marah kepada Keke. Kemudian Aku duduk dan memandang Keke dengan tajam penuh selidik. Bahkan tanganku tanpa sadar mencengkeram lengan Keke dengan kuat.
“Augh…”
Keke meringis akibat cengkeraman tanganku di lengan nya itu. Dia terlihat kesakitan, panik dan hanya menlongo dengan reaksi yang Aku perlihatkan. Kemudian Keke membuang muka sambil tiduran kesamping membelakangiku. Mulutnya dibuat monyong karena cemberut.

“Papa jahat…Katanya tadi tak akan marah…Udah deh, Adek tak mau lanjutin ceritanya…”
Aku segera tersadar dari keterkejutanku, ini tak boleh terjadi…Aku harus tenang dan sabar agar cerita Keke berlanjut. Kemudian sambil memeluknya dari samping ku usap rambutnya yang sebagian menutupi wajahnya.

“Maaf sayaang…Papa bukannya marah, tapi Papa kaget mendengar Mama ngomong selingkuh gitu…Mama pasti bercanda kaaan…?”
Sebenarnya pertanyaan konyol dan bodoh yang Aku tanyakan…Semuanya sudah jelas, Keke sudah dientot oleh laki laki lain dan sudah ada sperma laki lain di dalam memeknya…! Tapi karena debaran dihati, membuatku sulit untuk berfikir jernih lagi.

Keke kembali telentang,kemudian matanya menerawang seakan menembus plafon.
“Pah…”
“Hmmm..”

“Adek serius…Tidak bercanda..Selain Papa dan Dio, malam ini tubuh Adek sudah disentuh dan dinikmati laki laki lain..!”
Mendengar pengakuan Keke yang dengan gamblang dan tiba tiba itu, membuatku hanya terdiam tak berkutik lagi…Aku bingung, gugup dan Tidak tahu apa yang harus Aku ucapkan. Berbagai perasaan berkecamuk didalam dadaku. Ada rasa marah, kecewa, cemburu dan nafsu bercampur aduk jadi satu.

Kembali hening…
Kami sibuk dengan pikiran masing masing.
Aku kembali kaget karena tiba tiba Keke naik keatas tubuhku sambil mencium bibirku dengan hangat. Tubuhnya juga digesek gesekkan ke tubuhku.

Aku masih diam dan tak mampu menjawab pertanyaan Keke.
“Pah kok diem sih…? Katanya Adek harus jujur…”
“Mah…Papa tidak siap aja dengan pengakuan Mama yang mendadak gini... kok secepat itu sih wawan bisa menundukkan dan menikmati tubuh Mama…?”

Keke memandangku sambil tersenyum nakal..
“Papa salah. Bukan Wawan…!”
Aku semakin kaget dengan pengakuan dari Keke
“Hah…! Kalau bukan Wawan lalu siapa Mah…?”
Aku memegang pipi Keke dengan cukup kuat. Aku menuntut penjelasan lebih lanjut darinya.
“Maafkan Adek Pah…Adek khilaf, Adek sudah dijamah oleh Mas Wisnu…!”

Brugh…
Aku langsung tumbang dan kembali telentang di tempat tidur. Aku kemudian menarik nafas dalam dalam agar tidak terkena serangan jantung…Jujur, Aku shock mendengar nama Wisnu.

“Mah…Papa serius jangan main main, Wisnu kan ada di Bandung. Mama ngaco ah” kataku bergetar geram.
“Pah….Adek serius. Papa tahu kan, Mas Wisnu memiliki showroom dan bengkel juga di Jakarta. Jadi sekali seminggu Mas Wisnu ada di Jakarta. Mas Wisnu selalu berusaha menghubungi Adek. Dia selalu memohon agar dekat lagi dengan Adek seperti dulu. Puncaknya dua hari yang lalu Dia ngajak ketemuan…Malam ini adalah pertemuan Kami yang kedua” Kata Keke dengan muka gugup dan tak berani menatapku.

“Jadi Mama sudah ketemuan dan ngentot dengan Wisnu…Kenapa Mama tak bilang sama Papa…?”
“Itu dia Pah…Papa selalu sibuk dikantor. Dan lagian Adek cemburu sama mbak Vina..”
“Oooo… Jadi gitu ya…Balas dendam nih ceritanya, padahal Papa tak ada hubungan apa apa dengan Vina…” Balasku dengan sengit.

Keke tiba tiba menangis dan memelukku dengan kuat..
“Pah…Maafkan Adek…Ampuni Adek…, Bila perlu hukum saja Adek…Adek berjanji tak akan pernah lagi selingkuh dan menduakan Papa. Hiks hiks hiks..”

“Papa akan buat perhitungan dengan Wisnu…Tunggu aja, Papa akan menghajarnya…kapan perlu Papa akan laporkan ke polisi…” Kataku masih dengan nada geram sambil mengepal tinju.

Keke pucat dan bergetar…Dia hanya menggeleng berulang ulang sambil tetap menangis.
“Jangan Pah..Adek janji tak akan ada lagi hubungan Adek dengan laki laki lain…Dan..dan…Mas Wisnu juga berjanji tak akan mengganggu Kita lagi. Semua yang terjadi malam ini karena rasa kasihan Adek kepada Mas Wisnu. Adek tak tahu Pah…Semua terjadi begitu aja di apartemannya Mas Wisnu. Katanya dia akan menikah bulan depan dengan Mbak Vina..sekretaris Papa…! Dan…dan Dia mengatakan tak akan jadi menikah sebelum…sebelum….”

“Sebelum appaaa…” Sergahku tidak sabar dengan pandangan gusar.
“Sebelum…sebelum Adek bercinta dengannya…!” Kata Keke sambil tetap menangis.
Braak….!

Aku memukul meja kecil disamping tempat tidur Kami.
Keke sampai menjerit karena terkejut dan takut melihat Aku memukul meja tersebut.
“Dia yang mau menikah apa hubungannya dengan Mama….? Kenapa Mama harus peduli…? Memangnya Mama pelacur yang dengan seenaknya dapat Dia nikmati…?” Kataku dengan nafas memburu sambil menjambak rambut Keke dengan sedikit kasar.

Keke hanya diam dan pasrah sambil terisak, nampak penyesalan yang dalam dimatanya.
“Ampun Pah…Adek rasa Mas Wisnu sudah merencanakan semuanya. Adek merasakan pusing , gerah dan seperti terangsang setelah meminum minuman yang diberikan oelh Mas Wisnu.

Aku bangkit dan turun dari pembaringan, kemudian sambil berdiri telanjang mencoba untuk tenang dan mengendalikan diri. Sejujurnya Aku shock, sangat marah dan benci dengan Wisnu. Aku merasa dikhianati dan dilecehkan oleh sahabat dan istriku sendiri. Tanpa sadar Aku menyeringai dan tertawa berat menyeramkan..

“Tunggu aja Wisnu, Aku akan balas dendam…!. Aku akan buat Kamu menyesal karena telah berani main main denganku…!” Gumam dan geramku dalam hati.
Mungkin melihat kondisiku yang berantakan dan hancur, Keke terlihat semakin pucat dan ketakutan…Tiba tiba Dia juga turun dari pembaringan dan segera bersujud dan memeluk kakiku dengan kuat sambil menumpahkan tangisnya…

Sambil memeluk kakiku,…tak henti hentinya Keke memohon ampun kepadaku sambil menangis dengan suara yang lemah. Mungkin air matanya sudah mulai kering dan lelah bercampur putus asa.
“Pah…Sebenarnya tadi, Mas Wisnu tak mengizinkan Adek untuk pulang. Namun Adek mengancam akan melaporkan hal ini ke Papa. Dan Adek beralasan HP Adek ketinggalan..Maafkan Adek Pah…”

Semakin lama tangisan Keke semakin lemah…Hanya menyisakan sedu sedan dan rintihan kesedihan yang membuatnya seperti sulit untuk bernafas. Tangannya masih memeluk Kakiku dengan kuat, seakan tak mau melepaskan untuk mendapatkan maaf dariku.
Sesekali Keke menatap ke atas dengan pandangan sayu dan putus asa memandang ke wajahku.

Sebenarnya Aku tidak benar banar marah dengan Keke, karena apa yang dilakukannya merupakan keinginan dan fantasi yang selama ini Aku harapkan. Tapi sejujurnya Aku terlalu gengsi untuk mengakuinya. Bahkan boleh jadi Aku tambah sayang dan cinta dengannya…Oh…Suami macam apa Aku ini…? Istri sudah selingkuh, sudah berbagi kehangatan tubuhnya dengan laki laki lain, Aku malah tambah sayang dan cinta. Tidak…Aku hanya kaget mendengar nama Wisnu hadir menikmati tubuh istriku, ya…semua memang serba tiba tiba. Bahkan selama ini Aku tak tahu bahwa Wisnu akan menikah dengan Vina sekretarisku. Untuk Wisnu, Aku memang tidak bisa terima dia dengan mudahnya dapat menikmati tubuh Keke istriku. Aku merasa dikhianati dan dilecehkan. Berbagai rencana jahat untuk membalas Wisnu sudah menari nari di dalam fikiranku.

“Tunggu saja Wisnu” Gumamku dalam hati sambil memandang tubuh telanjang Keke yang bersimpuh dikakiku.
Melihat Keke dalam keadaan telanjang dan masih terisak tertahan sambil memeluk kakiku, membuatku menjadi iba berbalur nafsu. Hmmm…malam ini Wisnu sudah menikmati tubuh indah ini…Tentu Wisnu akan sangat puas karena telah berhasil menaklukkan Keke yang selama ini sangat sulit untuk dia taklukkan.

Perlahan dengan lembut Aku belai rambut Keke yang awut awutan…
Keke mendongak kearahku, Keke tersenyum tipis…Namun Aku tahu Keke masih sangat takut denganku. Sedangkan Aku, karena mengingat Keke telah dientot oleh wisnu, membuat gelombang nafsuku kembali menghentak hentak butuh untuk disalurkan.

Sambil tetap memasang wajah yang dingin, Aku raih kepala Keke yang bersimpuh dihadapanku. Aku tahu, sekarang Aku berada diatas angin…Keke sepenuhnya berada dalam kendaliku.
Keke sama sekali tak menolak sewaktu kontolku yang mulai tegang itu Aku gesekkan ke mulutnya yang mungil dan imut.
Keke paham apa yang Aku inginkan…Walau masih terlihat ragu, akhirnya Keke dengan sepenuh hati mulai mencium, menjilat bahkan mulai memberikan kuluman lembut kepada kontolku. Sesekali Keke mendongak untuk melihat ekspresiku.

Jujur, Aku menjadi blingsatan karena nikmat. Dalam fikiranku, Keke sekarang adalah seorang pelacur yang sedang memberikan servis dalam melayani laki laki lain. Dan memang Keke sekarang Aku rasakan sudah pintar dan pandai dalam memanjakan kontolku. Kalau dulu, Dia sering menolak dan ogah ogahan dalam melakukan blowjob. Oh…Keke kusayang…Kamu sudah sangat nakal sekarang, dan hal itu membuat Aku makin terangsang.

“Kamu memang pelacur yang sudah dinikmati oleh banyak pria…” Kataku disela kenikmatan yang Aku rasakan.
“Iya Pah…Adek memang pelacur…sekarang tubuh ini bukan hanya Papa yang dapat menikmatinya…” Kata Keke sambil mengerling manja.
Tiba tiba Keke bangkit berdiri…

Dia kemudian tersenyum nakal dengan menjilat lidahnya…
Aku jadi melongo dan nafasku menjadi sesak karena nafsu. Sambil mata Keke tetap memandang dengan sayu ke arahku, Aku rasakan Keke menuntunku ke arah pembaringan. Aku hanya menurut dan patuh kepadanya.Dan….

Keke mendorongku hingga telentang ditempat tidur.
“Arghhh…Dasar pelacur…Jangan panggil panggil Papa padaku, Aku bukan suamimu…Aku selingkuhanmu…Aku Wisnu…!”

Keke Nampak terdiam sesaat, namun kemudian Dia tersenyum manis sambil mengerling nakal kearahku.
“Ah…Mas Wisnu bisa aja…Iya Mas…Silahkan nikmati tubuh Keke malam ini…Puaskan Keke ya Maaaasssh….”
Keke kemudian mencumbuku dengan ganas. Mulut, leher, dada dan perutku tak luput dari jilatannya. Aku hanya dapat merem melek, melenguh dan menggelinjang kegelian bercampur nikmat.

Bless…
Dengan posisi Aku yang telentang saat ini, Aku rasakan kontolku masuk seluruhnya kedalam Memek Keke yang sudah basah. Ya…Keke menggoyangku dari atas. Padahal dulu Keke kurang suka posisi WOT ini.

“Kamu memang benar benar istri yang binal…Hayo, enak mana punyaku di bandingkan dengan suamimu…?”
“Hmmm…Enak punya Mas Wisnu lah… Achhh…Punya Mas lebih gede dan bengkok…hi hi hi..”
Rupanya Keke mengerti, Dia mengikuti role play yang Aku inginkan. Dalam hal ini Aku menginginkan Aku sebagai Wisnu. Hal ini membuatku melambung ke tingkat imajinasi nafsu tingkat tinggi. Jika posisi ini dilanjutkan, rasanya Aku akan mencapai puncak kenikmatan yang sulit Aku tahan. Mendengar Keke menyebut nama Wisnu, membuatku bergetar cemburu bercampur nafsu. Tapi Aku belum mau berakhir begitu cepat…Maka dengan cepat Aku dorong Keke untuk telentang di tempat tidur. Sekarang Aku yang mengambil alih permainan.

Dengan hentakan yang kasar dan kuat, kembali Aku bombardir memek Keke.
“Kalau di banding punya Dio mana yang lebih enak sayaaaang…”
“Achh…Sama…!, kon… kon… kontol Mas Dio lebih panjang…Tapi…kontol massssh lebih geddeee…Ah…ach”

“Ha ha ha…Aku akan keluarkan didalam ya…Memekmu akan Aku penuhi dengan pejuku…”
“Iya Mas….Mandikan Memek ku dengan peju Mas Wisnu.”
“Aku akan menghamilimu key….kasihan Randy…istrinya Aku jadikan pelacur. Ha ha ha…”
“Iya Mas Wisnu…Hamili Keke Mas…Ach”

“Kamu memang istri yang binal…Kamu harus digarap rame rame…Aku ajak Wawan dan Dio juga ya…Kamu harus melayani Kami bertiga…He he he”
“iya Mas….Terserah Mas Wisnu…Lakukan apapun yang Mas nginkan dari tubuhku…”
“Randy suamimu bagaimana…?”
“Dia hanya boleh ngintip Kita bercinta…Achh…Mas Wisnnnnu…Terus mas oh…Kontol Mas Wisnu ennnaaaaak…”

Aku meracau tidak karuan sambil terus memompa Memek Keke dengan tempo yang cepat dan kuat. Tangankupun dengan kasar tak henti hentinya meremas kedua payudara Keke. Sampai akhirnya…
“Mas Wisssssnuuuu….Aku sampai….Achhh…oughhhh”
Mendengar Keke menyebut nama Wisnu, membuatku tak dapat menahan lebih lama lagi. Dan akhirnya….
“Aku juga…Aku Kita keluarnya sama sama ya…Argghhhh….”
Crot crooot crooooot…!

Spermaku keluar didalam memek Keke dengan deras dan sangat banyak dibanding biasanya.
Kemudian setelah Aku rasakan kontolku mulai mengecil, Aku cabut dari memek Keke diikuti oleh rembesan sebagian spermaku dari memek Keke. Kemudian Aku berguling kesamping memandang plafon sambil mengatur nafas yang masih tersengal sengal.
Keke pun mengalami hal yang sama, yaitu tersengal sengal dan terlihat puas dengan permainan malam ini .

Kemudian hening…
Kami sibuk dengan pikiran masing masing.
Tapi Kami menyadari bahwa malam ini terasa berbeda dari biasanya. Terasa begitu penuh warna dan penuh nafsu yang meledak ledak. Nafsu yang membuat Kamisampai terkapar kepuasan.

Kemudian Aku segera mengambil inisiatif untuk menggenggam tangan Keke dengan hangat.
Keke membalas genggamanku, lalu Keke dengan cepat masuk kedalam pelukanku. Dan…Tiba tiba Keke kembali menangis…
“Maaf kan Adek Pah…Adek telah mengecewakan Papa…Hiks hiks “

Aku hanya tersenyum sambil mengusap rambut dan wajahnya. Aku hapus air mata yang memenuhi wajahnya kemudian Aku berikan isyarat dengan tangan agar Dia menghentikan tangisnya.
“Pah…”
“Hmmmm..”
“Terima kasih…Papa luar biasa malam ini..Kontol papa sangat tegang dan keras…. Adek puas…”
“Tapi kata Mama lebih enak punya Wisnu dan Dio…He he he”
“Maaf kan Adek Pah..entahlah…Kalau dengan Mas Dio dan Mas wisnu hanya nafsu dan kenikmatan yang Adek rasakan. Tapi kalau dengan Papa karena didasari oleh rasa sayang dan cinta…Jadi lebih berwarna dan nikmat…” Kata Keke sambil malu malu.

“Pah…”
“Ya..”
“Jadi Papa mau memaafkan Adek…?”
“Ya…dengan syarat…,”
“Syaratnya apa tuh Pah…” Kata Keke penasaran. Wajahnya sudah mulai nampak berbinar kembali.
“ Mama harus berjanji untuk selalu jujur dan patuh dalam segala hal kepada Papa”

“Iya Pah…Adek janji…Adek akan memperbaiki semuanya. Adek menyesal dengan kejadian malam ini. Dan Adek akan melakukan apapun yang Papa inginkan…”
“Apapun…?”
“Iya Pah….Apapun itu yang penting Papa bahagia” Kata Keke sambil matanya kembali berkaca kaca.
“Termasuk dengan sandiwara dan role play seperti tadi…?”
“Iya Pah…Apapun itu. Adek akan patuh dengan Papa…” Jawab Keke mantap

“Seandainya…Seandainya Papa suruh mama untuk selingkuh dengan Wawan, Pak Bowo atau laki laki lain bagaimana…? Atau atau…Mama harus di gangbang dan di garap oleh banyak laki laki Mama juga mau..?”
“Iya Pah…Pokoknya kalau Papa yang menginginkan hal itu, Akan Adek lakukan…Semua demi Papa..”

Yes…Hatiku bersorak.
Tinggal sentuhan sedikit lagi, Keke akan Aku giring menjadi istri setia yang binal dan dinikmati oleh banyak pria.
“Enggak kok Mah…Papa tak ingin menyakiti mama…Tapi, bagaimana dengan wawan…? Bukankah Mamasudah janji mau jalan jalan dan nonton dengannya..?

Keke memandangku penuh selidik, Dia hanya mengangkat bahu dan menyerahkan keputusan kepadaku.
“Mah…Papa kasihan dengan Wawan…Mama sudah janji malam ini untuk nonton dengannya. Namun karena Wisnu, janji itu jadi berantakan…Mama harus memperbaiki hubungan kembali dengannya.”

“Iya Pah…Habis, wawan ngeselin banget…Rupanya waktu Video Call tadi, Wawan sedang dengan teman-temannya. Adek kan jadi malu karena telanjang didepan mereka…”

“Tapi mama juga suka dan terangsang kan…?”
“Ish…Apaan…Itu…Kan Papa juga yang nyuruh…” Kata Keke pura pura sewot.
“Iya deh…Maaf..Jadi kapan rencananya Mama jalan jalan, nonton dan minta maaf sama Wawan…?
“Kalau besok boleh Pah…?” Kata Keke tiba tiba

“Iy iyyya… Boleh…Mama boleh bersenang senang besok…Tapi harus jujur dan menceritakan kegiatan Mama semuanya tanpa ada yang ditutupin he he he…”
“Loh…Pah…!..Memangnya Mama besok mau ngapain…Jangan aneh aneh deh..?

“Ya…Siapa Tahu Wawan khilaf, dan ngajak teman temannya untuk ikut bergabung menemani Mama…”
Keke hanya terdiam dan mukanya berubah kemerahan seperti memikirkan sesuatu. Sementara karena memikirkan tentang kebinalan Keke selanjutnya, membuatku kembali sange.

Aku sudah tidak sabar ingin menyaksikan perselingkuhan Keke dengan Wawan dan teman temannya. Aku yakin Wawan sudah punya rencana untuk dapat menikmati Keke dengan teman temannya. Aku juga sudah punya rencana untuk melakukan pengintaian perjalanan Keke besok…
Padahal waktu sudah menunjukkan hampir subuh. Kami kembali melakukan percintaan yang ganas penuh warna. Akhirnya Kami tertidur setelah puas dan kelelahan sambil berpelukan.

“Pah…Pah…Bangun sayang…Ayo mandi dan makan nasi goreng tuh, Udah Adek siapin”
Aku menggeliat dan mengejapkan mataku karena silau, Aku kaget karena hari sudah hampir jam 11 siang. Waduh Aku bangun kesiangan…
“Pah…Ada Wawan dan lima orang temannya di ruang tamu. Adek tunggu Papa di sana ya…”

Aku tak sempat menjawab Keke, Dia sudah berlalu dan keluar dari Kamar…Namun, Aku tersadar… dapat Aku pastikan kalau Keke hanya memakai baju daster, tapi tanpa BH…!



KLIMAKS…! GANGBANG MANIA (part-3)

Fikiranku masih belum pulih. Sisa sisa pertempuran Kami semalam masih menyisakan rasa sedikit lelah, sehingga membuatku malas untuk bangkit dari pembaringan.

Masih terbayang jelas dalam memori otakku tentang rangkaian kejadian tadi malam yang dialami oleh Keke istriku tercinta. Kejadian yang membuatku horny tingkat dewa. .. Dimana Memek Keke sudah menampung sperma laki laki lain selain diriku. Seminggu yang lalu…Dio juga telah sukses mengaduk aduk Memek Keke dan anusnya sampai puas, malam tadi…Kembali sperma lain membanjiri Memek Keke yang seharusnya Aku sendiri yang boleh menikmati dan mengisinya dengan sperma.

Fantasy dan obsesiku tercapai sudah…Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang membuatku penuh debaran nafsu dengan kenikmatan yang meletup letup. Bahkan sejauh ini Aku tak menyesali apa yang sudah terjadi. Malah Aku bertambah cinta dan sayang kepadanya, walau sulit untuk Aku ungkapkan.

Malam tadi memang Aku sempat marah, kaget dan kecewa kepada Keke. Karena dia sudah “selingkuh” dengan Wisnu tanpa sepengetahuanku. Aku belum siap dengan pengakuannya yang tiba tiba itu…Disamping itu, ego dan “harga diri” sebagai suami membuatku belum berani secara terus terang mengakui fantasiku ini kepadanya.Tetapi akhirnya nafsu mengalahkan segalanya. Sejujurnya Aku suka dan terangsang hebat melihat Keke pulang dalam keadaan berlepotan sperma laki lain. Aku memang masih labil dengan keputusanku untuk membuat Keke menjadi binal dan liar. Terkadang akal sehatku tiba tiba muncul mengalahkan nafsu setan yang ada didalam fantasiku. Dan terkadang Aku malah membayangkan sesuatu yang lebih gila dengan tubuh istriku…Yaitu Dia menjadi binal, liar dan menikmati bercinta dengan banyak pria. Tadi malam…Keke tahu betul senjata pamungkas untuk menaklukkanku…tangis….ya , Aku paling tidak tahan melihat Keke menangis. Sehingga rasa marah dan benciku berobah menjadi iba, dan pada akhirnya perasaan itu berobah serta di tutupi oleh nafsu yang menguasai alam fikiranku.

Karena beberapa kejadian yang Aku dan Keke telah alami, membuatku menginginkan petualangan lain yang lebih menantang dan lebih mendebarkan…Lagi dan lagi…Petualangan itu bermuara kepada keinginan untuk pamer dan membagi tubuh indah istriku kepada banyak pria… Bahkan kalau memungkinkan oleh banyak pria sekaligus…! Keke sekarang sudah bertransformasi menjadi seorang istri yang nakal dan binal. Hal ini membuatku semakin bersemangat dan semakin lupa daratan.

“Pah…Ini telepon dari Abah Bowo. Sudah beberapa kali panggilan tak terjawab darinya” Kata Keke tiba tiba muncul didalam kamarku.
Aku kaget karena masih tiduran sambil membayangkan kejadian tadi malam.
Memang Keke sering mengangkat teleponku disaat Aku mandi atau beraktifitas diluar rumah, apalagi telepon dari kantor atau Pak Bowo. Sedangkan kalau Vina yang telepon, Keke cenderung agak malas untuk mengangkatnya, mungkin Dia cemburu dengan sekretarisku itu, he he he.

“Hallo..Ya Pak…”
“Ran…Jadi Kamu telpon anggota nya Pak Singo tadi malam…? Nomornya kan sudah Saya kirimkan”
“Mmmmh…Anu Pak…Maaf Aku kurang enak badan jadi, ketiduran pak..He he he”
“Vina juga tak Kau telpon tadi malam kan…?”
“He eh eh iya iyya Pak…Maaf…Hmmmh”
“ Ya sudah…Vina sudah Saya telepon tadi malam untuk mencoba mengatur waktu pertemuan yang tepat dengan Pak Singo. Karena Pak Singo malam ini akan ada di Jakarta. Ingat ya, Kamu itu sudah manager sekarang…Jangan terlalu santai, tanggung jawabmu sangat besar. Saya tak dapat membantu banyak karena sekarang lagi di Kalimantan. Sebenarnya Saya tak mau ikut campur…Tapi…ya sudahlah semua tergantung Kamu bagaimana baiknya. Coba aja Kamu hubungi Vina…Apa sudah ada progress negosiasi jadwal pertemuannya..”
“Iya Pak…Akan Aku hubungi Vina sekarang.”
“Oke, Ada Keke disana…? Kalau boleh Saya mau ngomong sebentar”
“Iya Pak…Ada nih”

Aku segera memberikan HP kepada Keke, tidak lupa Aku aktifkan speakernya agar Aku dapat mendengar pembicaraan mereka.
“Ya Abah…Abah mau kesini ya…Jangan lupa roti brownis nya…Abah udah sombong sekarang tak pernah lagi bawain Keke hadiah..Hi hi”
“Nggak Key, Abah kan di Kalimantan sekarang jadi tak bisa datang kesana. Tapi minggu depan Abah udah di Jakarta lagi kok..Nanti Abah bawain oleh olehnya ya…Oya…Gimana kabar kalian..sehat aja semua kan…?”
“Iya Bah…Sehat aja kok..”
“Syukurlah…”

“ABah…”
“Ya…”
“Abah kok suruh Mas Randy telepon Mabk Vina sih…Keke tak suka Bah…Hari libur lagi..Hmmm”
“Ha ha ha…Kamu cemburu ya…Nggak gito juga Key, itu urusan kantor kok. Vina kan sekretarisnya Randy sekarang. Mereka mau bertemu dengan klien asal malaysia. Jadi bukan berduaan kok…Percayalah Randy itu suami yang baik…Kamu beruntung dapat suami kayak Dia…Yakin lah, kalau Dia macem macem…Abah yang akan menaboknya nanti…Ha ha ha…”
“Iye deh Bah…Terima kasih Keke sayang ama Abah..Mmmuuuch”

Saat Keke sudah menutup teleponnya, Aku segera menarik Keke kedalam pelukanku. Tanganku segera bergerilya di sekujur tubuhnya.Karena Keke sedang memakai baju daster , jadi dengan mudah tanganku dapat meraba raba tubuhnya. Saat meremas bongkahan kedua payudaranya, Aku pura pura kaget…
“Mah…Mama tak pakai BH ya…”
“Hi hi hi…Iya Pah..lupa tadi, habis mandi Wawan datang…karena buru buru gitu, yah…Jadi lupa deh” Kata Keke tersenyum simpul terlihat malu kepadaku.

“Loh…Ini…Celana dalam mama juga basah…Hayooo…Mama terangsang ya nengok Papa lagi telanjang gini…He he he…” Kataku sambil mengusap usap celana dalam hitam lembut yang dipakai Keke.
“Weee…Siapa juga yang terangsang sama Papa yang belom mandi gitu…Bauk lagi…Hiiiiy”
Aku yang gemes melihat ekspresi Keke yang lucu, sambil tetap meraba raba tubuhnya, segera kutarik Keke kedalam pelukanku. Kuberikan ciuman lembut dibibirnya, kemudian kubisikkan kata kata ditelinganya…

“Berarti kalau bulkan karena Papa…Hmmmm berarti Mama sengaja tidak pakai BH karena Wawan dan teman-temannya datang. Dan…Mama juga terangsang karena tidak pakai BH dipelototin banyak pria… Hayo….Mama jujur aja…Iya kan….?He he he“ Bisikku di telinga Keke dengan nafas yang mulai memburu.

“Apaan sih…malu tau…” Kata Keke terlihat seperti pura pura cemberut.
“He he he…Malu apa terangsang nih Mah…”
“Udah deh Pah…Tapi kan Papa yang suruh Adek untuk dekat dengan Wawan…”
“He ehh..Iya Mah…Papa tuh Bangga dan ingin pamer biar semua orang tahu kalau istri Papa ini cantik, montok, putih, dan enak…biar pada ngiri he he he…”

Keke hanya menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Terlihat wajahnya bersemu merah.
“Aiiiiih….Juniaor Papa kok tegang gini sih….?” Kata Keke sambil meremas lembut kontolku yang memang sedang tegak maksimal.
“Iya Mah…Papa horny ngebayangin jika Mama telanjang gitu didepan Wawan dan teman temannya..”
“Papa ngaco ah…Masak Adek telanjang didepan banyak laki laki gitu…Bisa bisa Adek diperkosa rame rame nantinya…”
“Tenang aja Mah… Kan ada Papa..” Kataku tercekat karena nafsu membayangkan Keke telanjang didepan Wawan dan kawan kawannya.

Kami sama sama terdiam…Hanya tanganku yang masih bergerilya disekujur tubuh Keke, terutama payudara dan memeknya yang memang sudah basah.
“Papa serius ingin pamer tubuh Adek sama Wawan dan teman temannya…?”
Aku gelagapan menjawab pertanyaan tiba tiba Keke yang menatapku dengan sendu.
“Iy.. iyyya Mah…iya…He eehhh…Entah kenapa Papa kok terangsang ya jika Mama di sentuh laki laki lain…” Kataku sambil menelan ludah karena semakin terangsang.
“Papa aneh…masa tubuh istri dipamerin dan dibagi bagi gitu…Adek kan jadi malu…Ntar dikira Adek cewek apaan lagi…Gak mau ah…Atau jangan jangan Papa tak sayang lagi sama Adek…!”

“Mah…Percaya sama Papa, Cinta dan sayang Papa tak akan berkurang sedikitpun…Bahkan Papa akan tambah cinta dengan Mama karena telah patuh dan membuat Papa senang. “
“Tapi Pah…Kenapa harus dengan cara seperti ini…?”
“Dengar ya Mah…Semua ini bermula saat Mama di goda oleh teman teman Papa dulu di bandung…..Entah kenapa Papa terangsang melihat Mama digoda dan disentuh oleh mereka.”
“Papa gak cemburu…?”
“Ya cemburu lah Mah…Kan sudah Papa katakan tadi malam…Papa suka aja Mama sedikit binal dan liar gitu…Tadi malam Mama kan sudah janji untuk menuruti semua keinginan Papa…”

“Tapi Pah…Adek malu dan takut…”
Aku mencium bibir Keke dengan lembut
“Ingat ya Mah…Mama kan sudah pernah bercinta dengan Dio …Papa dapat menerima hal itu.Dan Papa juga sudah memaafkan perselingkuhan Mama dengan Wisnu tersebut…Kenapa….? Karena Papa tahu Mama juga butuh yang namanya Seks yang fenomenal dan spesial…Mama sering kesepian…Karena selama ini mungkin Papa terlalu sibuk dengan pekerjaan…Sehingga Papa kurang dapat memuaskan Mama .. Dan Mama juga berhak untuk mendapatkan kepuasan Dari laki laki lai…!Asalkan…asalkan Mama harus jujur dan terbuka dengan Papa.”

“Adek puas kok oleh Papa…” Kata Keke sambil tertunduk
“Iya Mah…Tapi Papa sering merasa bersalah dengan Mama…Untuk itu, demi hubungan Kita yang lebih baik…Buat Papa cemburu ya…Pleaseeee…”
“Tapi Pah…Adek,”
Ssssst….Aku menempelkan jari telunjukku di bibir Keke yang imut dan basah itu.
“Cukup Mah…Mama tidak harus jadi wanita murahan…Tapi, buatlah Papa cemburu…Berani…?”

“Iya Pah…Adek akan coba…Tapi Adek takut nantinya kebablasan…Nanti…Nanti Papa marah, benci dan pergi tinggalin Adek”
“Tatap mata Papa…Ingat, Papa tak akan pernah ninggalin Mama..Apapun yang terjadi Papa akan selalu ada untuk mama.”
“Iya Pah…Adek percaya sama Papa…Adek juga sangat mencintai papa…”
“Nnnnnaaaah….Gitu dong…”

“Pah..”
“Iya sayang..”
“Kalau…Kalau Kebablasan…Dan…Dan Adek disentuh mereka rame rame..Bo bo booleeh..?”
Aku kembali tercekat dan menelan ludah karena nafsu mendengar pertanyaan Keke yang membuatku berdebar tegang.
“Boleh Mah…Terserah Mama mau lakuin apa aja yang membauat Mama nyaman…Yang penting buat Papa cemburu…He eh he…”

“Kalau Mereka perkosa Adek rame rame…Papa…tentu…”
“Iya Mah…Walau mereka perkosa Mama rame rame..Walau Mama main hati sekalipun…Yang penting buat Papa cemburu dan Mama juga dapat menikmatinya..”
“Weee…Apa enaknya diperkosa rame rame…Sakit tuh…Adek takut…”

“Iya…Papa tahu Mama takut ketagihan kan…? He he he….”
“Ketagihan dari hongkong…Yang Ada nanti Papa nyesel karena tubuh Adek sudah dinikmati oleh banyak laki laki…”
Aku terdiam beberapa saat sambil berusaha meyakinkan Keke.
“Mah…Papa tahu, Mama juga terangsangkan membayangkan jika tubuh telanjang Mama disentuh, diraba bahkan dientot oleh banyak laki laki sekaligus…”
Keke hanya diam, menunduk dan hanya sedikit mendesah saat jari tanganku kembali meremas gundukan memeknya dibali k celana dalamnya.

“Key…Key….” Terdengar panggilan dari Wawan dari ruang tamu.
“Mah…Pacarmu panggil tuh…Cepetan temui dia”
“Baik Pah…Tapi awas ya…Jangan marah, dan Papa harus dapat menahan cemburu seandainya Adek menggoda Wawan dan teman temannya”
“Iya Mah…Coba aja buat Papa cemburu…Semakin cemburu…makin asyik…He he he..”
“Oke Pah... Adek akan buat Papa cemburu…Jangan nyesel ya….”



KLIMAKS…! GANGBANG MANIA (Part-4)​

Keke membuka lemari pakaian, kemudian mengambil baju gamis kesukaanya. Yaitu baju gamis warna merah yang baru dibelinya. Lalu Dia juga mengganti celana dalam dan BH nya dengan warna mahron., dan tidak lupa Keke juga memakai jilbab lebar hitam.Sedangkan Aku hanya terpaku melihat Keke yang sibuk mengganti pakainnya tersebut.

“Eh…Mah, gak salah ni…Emang Mama mau pergi pengajian apa…kok pakai baju gamis dan hijab lebar gitu…”
“Kan memuliakan tamu dapat pahala besar Pah hi hi hi…Gak mungkin Adek nemuin mereka hanya pakai daster dan bau bawang lagi” Kata Keke tanpa mempedulikanku sambil berkaca memakai makeup seadanya di depan kaca rias.

Aku yang sedikit dongkol karena dicuekin walau masih dalam keadaan masih telanjang segera bangkit dan mendekati Keke. Tanganku segera meremas gundukan daging kembar dari luar baju gamisnya.
“Mah…Kalau seperti ini…yang ada Wawan dan teman-temannya tak akan berani menggoda Mama nanti…Tadi Mama sudah janji akan buat Papa cemburu…Sedangkan ini…?”

“Hi hi hi….Tenang aja Pah…Adek akan buat Papa cemburu nanti. Karena cowok lebih suka dengan cewek soleha dari pada cewek binal dan gampangan…Muuuuach..” Kata Keke dengan cepat sambil memberikanku kecupan kilat di pipi kananku.

Kekepun melangkah menuju pintu untuk keluar dari kamar…
Tapi saat hampir didepan pintu, Aku tarik Keke kedalam pelukanku…Aku sudah konak membayangkan sebentar lagi Keke akan menggoda Wawan dan teman temannya. Bisa jadi Keke akan di gangbang oleh wawan cs nantinya. Hal ini membuatku tegang dan berdebar penuh nafsu.
Aku angkat baju gamisnya tinggi tinggi sampai pangkal pahanya. Dengan kasar Aku gosok celana dalam mahron Keke, kemudian Aku jongkok didepannya dan…Aku cium celana dalam itu dengan penuh perasaan…

“Mah…Kamu memang cantik dan menggoda….Nanti jangan lupa kasih lihat celana dalam dan memek Mama ke Wawan dan teman temannya ya….Hmmmm…”
“Iya Pah…Tapi kalau kebablasan dan mereka minta lebih boleh kan Pah…?”
“Iya boleh sayang…Kan Papa yang inginkan hal itu…Dan yang terpenting Mama juga harus menikmatinya. Bilang kalau Papa kurang enak badan dan lagi tidur ya. ”
“Iya Pah…Adek keluar dulu…Papa memang suami terbaik….Adek cinta sama Papa…”

Keke pun membuka pintu kamar. Sebelum keluar Dia masih sempatkan untuk meremas kontolku yang sudah mengacung tegak dan sedikit basah itu sambil sedikit tertawa genit.
Aku hanya meringis kecil saat kontolku diremas oleh Keke…Kemudian Aku mulai galau dan horny berat membayangkan kenakalan apa yang akan dibuat oleh Keke nantinya.

Selanjutnya terdengar percakapan basa basi ringan antara Keke dengan Wawan cs di selingi dengan gelak tawa riang diantara mereka.
Aku segera memakai pakaianku, yaitu kaos oblong dan celana pendek. Aku tak mau nantinya ada momen yang terlewatkan olehku. Sebenarnya Aku bisa saja memantau aktifitas mereka melalui CCTV yang sudah Aku siapkan. Namun karena jiwa intelijenku yang Aku rasa sudah mumpuni, ditambah dengan rasa penasaran dan tuntutan fantasiku untuk melihat secara live kenakalan dari Keke, maka Aku harus melakukan sesuatu…!

Akhirnya Aku menemukan ide…
Aku mengambil kursi meja rias dikamarku, lalu dengan hati hati Aku angkat ke dekat pintu sebagai pijakan agar mendapatkan posisi yang baik untuk mengintip kearah ruang tamu.

Saat Aku sudah berdiri diatas kursi dan mencoba mengintip, Aku kecewa karena tidak dapat melihat apa apa. Memang ada fentilasi, tapi tertutup oleh plastik tebal karena ruang kamar yang ada AC.
Dengan perasaan geram, terpaksa Aku lobangi plastik yang menghalangi pandanganku itu. Dan…Walau masih terbatas, namun Aku sudah dapat melihat keruang tamu pada lobang plastik yang telah Aku buat tersebut. Suara mereka juga terdengar lebih jelas dari sebelumnya.

“Gery…Udah deh, pliiiis…hapuslah foto foto itu lagi. Keke kan jadi malu…Keke kan sudah ikutin kemauannya kalian…”
Aku terkejut mendengar kata kata Keke..Foto apa yang dimaksudkannya…Dan keinginan apa yang telah Keke kabulkan…?
”Duh…Ada beberapa adegan yang telah Aku lewatkan nih…” gumamku dalam hati sambil menahan nafsu.
“Ha ha ha…Iya neng, Akan Kita hapus kok tapi setelah Neng lakuin semua perintah Kita kita…Dan semua ini kan salah Neng juga, tadi malam Neng langsung main kabur aja…VCs nya langsung dimatiin…padahal Kita lagi konak dan kentang banget..” Kata orang didepan Keke yang dipanggil Gery oleh Keke.

Aku lihat Gery ini orangnya tinggi kurus berkulit hitam dan berambut panjang agak keriting. Mukanya terlihat banyak jerawat dan terkesan dekil. Dari posisiku mengintip terlihat Gery lagi menyamping dan Aku bergidik karena Gery terlihat seperti narapidana atau preman pasar pecandu narkoba…!

Kata kata Gery langsung disambut gelak tawa mereka…Hanya Wawan yang terlihat diam dan hanya memandang Keke dengan pandangan tajam dan misterius.
“Untung Kita screenshots…Jadi ada kenang kenangannya…Neng Keke memang cantik, montok dan menggairahkan He he heee…” Kata orang disamping Keke sambil menggenggam dan mengelus elus tangan Keke.

Oooo…Begitu rupanya, berarti Keke diancam dan diperas oleh mereka dengan screenshots foto foto telanjang Keke sewaktu VCs tadi malam.
Aku yang sudah tahu permasalahannya, bukannya marah atau takut dengan pemerasan ini, namun Aku makin semangat, tegang dan berdebar penuh nafsu membayangkan apa yang akan mereka lakukan kepada Keke istriku tercinta. Bahkan Aku merasa terbantu dengan adanya pemerasan ini, karena Keke tidak perlu susah susah untuk menggoda mereka. Keke akan terlihat bukan sebagai cewek murahan karena apapun yang terjadi semua yang dilakukan Keke karena berada didalam “tekanan” mereka.

Mataku melotot tajam penuh nafsu melihat dua laki laki, disamping kiri dan kanan Keke masih mengelus dan mengusap usap tangan Keke. Sesekali tangan mereka mencolek pipi, perut, dada bahkan paha Keke. Aku semakain tegang melihat tiga orang yang lain kemudian duduk dilantai, dan mulai meraba raba jari kaki dan betis Keke. Hanya Wawan yang terlihat masih diam dan memandang tajam…Tapi nafasnya mulai memburu, dia terlihat tegang, mungkin Wawan sedang menahan nafsu seperti yang Aku rasakan.

Keke terlihat mulai pasrah…Dia hanya menggeleng beberapa kali sambil memandang Wawan dengan tajam, Aku tak dapat melihat ekspresi Keke dengan jelas karena posisiku yang tidak leluasa untuk mengintip. Ku lihat wawan hanya diam dan menunduk seperti merasa bersalah.
Saat Keke memandang kearah kamar, mungkin Dia ingin memastikan keberadaanku…Tiba tiba laki laki disamping kanan Keke mencium bibir Keke dengan rakus. Kedua tangan Keke di bentangkan. Keke terlihat terkejut dengan serangan tiba tiba yang dilakukan oleh laki laki di samping kanannya itu. Tak ada suara yang Aku dengar selain suara beradunya bibir dan lidah mereka. Samar samar terdengar lenguhan dan rintihan dari Keke, tubuhnya terlihat meliuk liuk dan bergetar. namun karena kaki dan tangannya dipegangi sehingga Dia tak dapat mengelak saat ciuman laki laki tadi digantikan oleh yang lainnya. Sampai akhirnya kelima laki laki tersebut dengan penuh nafsu segera mencium dan menggilir mulut Keke secara kasar dan brutal. Keke terlihat kesulitan untuk bernafas. Saat satu mulut lepas langsung digantikan oleh mulut mulut yang lainnya.

Tuit tuiit tuiiiit…
Tiba tiba HP ku yang berada di meja rias dekat tempat tidur bergetar dan berbunyi pertanda ada panggilan telepon yang masuk.
Aku yang sedang konsentrasi untuk mengintip aktifitas Keke menjadi hilang kendali karena bunyi HP ku itu. Kakiku secara spontan mundur selangkah untuk melihat HP ku.

Gdebruuk…!
Aku terjatuh karena menginjak sisi belakang kursi, Akibatnya Aku terjengkang…untung kepalaku mengenai pinggiran tempat tidur. Sementara itu kursi tempatku berpijak langsung menghantam pintu dan menimbulkan bunyi yang cukup keras.

Aku segera mencoba menggapai HP ku yang masih dalam panggilan masuk. Walau dengan pinggang yang sedikit ngilu karena benturan dengan lantai, Aku paksakan untuk mengangkat panggilan telepon masuk tersebut. Rupanya dari Vina sekretarisku…!
Ya Vin….”
“Pak…Vina udah kirim ke email Bapak bahan presentasi Kita untuk Pak Singo. Silahkan Bapak koreksi jika ada yang perlu direvisi.”
“Oya…Vin, Sebentar lagi akan Ku periksa.” Kataku dengan sedikit gugup dan gelisah karena takut keributan yang Aku buat tadi mengganggu aktifitas Keke dengan teman-temannya.

“Pak…”
“Iya Vin…Apalagi…?”
“Bapak Sakit…? Maaf kalau Vina mengganggu hari libur Bapak”
“Mmm…Nggak kok, hanya sedikit lelah. O ya…Gimana dengan Pak Singo, udah dapat jadwal pertemuan Kita…?”
“Udah Pak…Nanti malam Kita ada waktu satu jam untuk presentasi di depan Pak Singo..”
“Oya…Bagus lah…Kalau begitu tolong siapkan segala sesuatunya ya Vin,,,”
“Iya Pak…mohon Bapak koreksi juga email yang Vina kirim”
“Oke….”

Aku segera mematikan sambungan telepon dengan Vina. Tiba tiba Aku teringat dengan Keke, bagaimanakah keadaannya sekarang…? Semoga Keke dan teman-temannya tidak terganggu dengan suara yang Aku timbulkan tadi.
Kemudian dengan spontan Aku mencampakkan HP yang ada digenggamanku ke atas pembaringan, dan dengan semangat menggebu Aku segera berbalik berencana untuk kembali mengintip Keke dan teman temannya.
Akan tetapi…

Brughhh…!
Aku menabrak Keke yang ternyata sudah berdiri di belakangku. Aku bahkan tidak menyadari dan tak tahu sejak kapan Dia masuk ke kamar.
Keke meringis kesakitan dan hampir saja terjengkang kebelakang, untung cepat Aku tangkap dan rangkul.
“Aiiih….Sayang…Maaf, Papa tak sengaja…Sejak kapan Mama ada di dalam kamar ini…?

“Papa kenapa sih…? Lengan Adek jadi sakit…” Rengek Keke disela ringisannya.”
“Maaf sayang, Habis… Mama masuknya tak bilang bilang dulu. Mana yang sakit, sini Papa pijitin He he he…”
Keke hanya cemberut dan hanya mengusap usap lengannya yang mungkin masih terasa sakit. Aku mencoba untuk mengelus dan memijit lengannya itu. Namun Keke menepisnya.

“Nggak usah Pah…udah nggak sakit lagi kok”
“syukurlah…Maafin Papa ya…Atau…Mama minta tolong teman teman Mama aja yang pijitin, siapa tahu ada diantara mereka yang jago mijitin tubuh Mama he he he”

“Pah…Jangan mengalihkan pembicaraan deh. Suara apa tadi itu, Papa terjatuh ya…” kata Keke dengan intonasi penuh selidik.
Aku gugup dengan pertanyaan Keke, Aku hanya diam dan berusaha setenang mungkin. Karena Aku masih malu dan gengsi jika ketahuan mengintip.

Melihat Aku diam, Kulihat mata Keke jelalatan, dan akhirnya Dia melihat kursi yang tergeletak miring disamping pintu. Keke juga melihat ada lubang pada plastik tebal di fentilasi diatas pintu.
“Pah…Apa yang Papa lakukan tadi…? Ayo, cerita dong…”
“Mmmmh…Anu, itu Mah…Hmmm…”

“Papa ingintip ya…Hayo ngaku…!”
“iyya…Eh…Ngggak…itu…Anu mah…” Jawabku semakin gugup
Keke tertawa kecil lalu memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.

“yIa Mah…Rencananya Papa memang mau ngintip, tapi sebelum Papa berhasil ada panggilan telepon dan membuat Papa buru buru untuk mengambil HP…Jadinya…Ya, Papa terjatuh deh he he he..”
“Jadi…Jadi Papa tidak sempat mengintip….?” Kata Keke sambil mengangkat wajahnya menatap mataku dengan tajam.

“Hmmm…Ya…Belum sempat lah…Emang Mama ngapain aja…?” Kataku semakin pede dengan kebohonganku.
“Nggak ngapa ngapain kok Pah…Hanya…Hanya…Hmmm” Kata Keke kembali memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.
“Nggak ngapa ngapain gimana nih maksudnya Mah…Kemana mereka…Kok sudah tak ada suaranya lagi di ruang tamu…?”

Aku mengangkat wajah Keke…Perlahan ku endus dan kucium dengan penuh nafsu mulut mungil yang menggoda itu. Keke hanya memejamkan matanya, mungkin Dia juga bertanya Tanya dalam hati kenapa Aku begitu bergairah dan meletup letup saat mencium bibirnya itu.

Aku memang terangsang hebat…Masih terbayang bagaimana mereka menggilir mulut Keke dengan ganas di ruang tamu tadi.
Kulumat dan kujilati dengan rakus mulut Keke yang sudah di kerubuti oleh teman-teman Wawan. Keke hanya mendesah pasrah dan tangannya mencengkeram punggungku dengan kuat.

Ketika sedang sibuk sibuknya melahap mulut Keke, Sebenarnya Aku sedikit terperanjat saat merasakan sedikit mencium aroma alkohol atau minuman keras yang keluar dari mulut Keke yang sudah pasrah tersebut.
“Mah…Kok mulut Mama bau alkohol…? Mama minum minuman keras tadi bersama mereka ya…”
“Nggak kok Pah…Perasaan Papa aja tuh…Papa kan tahu Adek nggak suka minum begituan..”
“Tapi bener lo Mah…Mulut Mama bau alkohol nih…” Kataku kembali mendesak Keke untuk jujur kepadaku.
“Bener pah..Adek tak ada minum tadi…Kalau mereka Adek lihat memang ada membawa minuman beberapa botol kecil…Adek tak tahu entah minuman apa itu…” Kata Keke hati hati.

“Oo..Begitu ya…kalau Mama tak ada minum tadi, berarti mulut mereka yang bau alkohol”
“Iya mungkin Pah…” Jawab Keke dengan cepat, tapi terlihat sedikit gugup.
“Hmmm jangan jangan…. Mereka… mereka mencium Mama diruang tamu tadi…makanya mulut Mama bau alkohol gini…!” Kataku seakan bergumam sambil melihat reaksi dari Keke.

Sebenarnya Aku bukannya marah, bahkan sangat terangsang melihat mulut Keke digangbang oleh banyak mulut yang bau alkohol itu. Aku hanya ingin Keke jujur dan terbuka denganku. Namun Keke hanya diam sambil tetap memelukku dengan erat. Perlahan tanganku mencari dan menelusuri pantat dan paha Keke. Saat tanganku menyentuh celana dalam Keke, Dia kembali melenguh dan mendesah perlahan. Aku tahu Dia sedang terangsang dan horny berat, hal ini Aku ketahui karena celana dalam Keke sangat basah….!

“Mah…Ayo jujur… Mama terangsang dikerubuti banyak cowok begitu kan…?”
Keke hanya menatapku sendu sambil menggigit bibir bawahnya.
“Mah…”
“Hmmm…” Jawab Keke kembali menatapku sendu disela sela desahannya karena rabaan tanganku.
“Papa nggak marah kok…Kan sudah Papa bilang, Mama boleh kok melakukan hal hal yang membuat Mama nyaman dan puas…Asalkan Mama jujur dengan Papa..” Kataku kembali mencium mulut Keke dengan lembut.

Aku memegang dagu Keke…Mata Kami saling beradu dalam jarak dekat.
“Ayo mah…Ceritakan semuanya, agar Papa tak penasaran lagi”
“Baiklah Pah…Adek akan ceritakan semuanya. Tapi janji ya Papa tak akan pergi meninggalkan Adek..”
“Ya…Papa Janji akan selalu cinta dan sayang sama Mama”

Aku kemudian menuntun Keke untuk duduk dipembaringan. Keke menarik nafas dalam dalam seakan mengumpulkan kekuatan untuk bercerita kepadaku.
“Pah..Wawan tadi sudah pulang kerumahnya, sedangkan kelima teman nya itu ternyata orang yang akan menyewa rumah disebelah Kita ini”
Aku kaget mendengar cerita Keke, semua ini kebetulan atau dirancang oleh seseorang…? Namun Aku tak mau merusak suasana hati Keke. Aku berusaha tenang dan diam untuk mendengarkan lebih lanjut.

Aku hanya manggut manggut mendengarkan cerita Keke..
“Tau nggak Pah, sebenarnya dua hari lalu Wawan kembali nembak Adek…Katanya Dia sangat mencintai dan menyayangi Adek..” Kata Keke kemudian sambil tertunduk.
“Truuus…Apa jawaban Mama…?” tanyaku penasaran.
“Ya…Waktu itu Adek tolak lah Pah…Adek bilang, bahwa Adek sudah jadi istri Papa…Adek tak mau menghianati Papa..Adek sangat mencintai Papa…Tapi Wawan tak peduli, Dia akan tetap menunggu jawaban iya dari Adek…”

Aku pura pura diam dan termenung seakan mengerti dengan jalan pikiran Keke.
“Pah…”
“Hmmm…”
“Lama lama Adek kok jadi kasihan ya sama Wawan…Dia mencintai istri orang” gumam Keke seakan menyelidiki pikiranku.
“Terima aja cintanya Mah…Kalian jadian aja,Papa gak apa apa kok…Yang penting Mama juga menikmatinya. Kan sudah sering Papa katakan hal ini…Papa juga kasihan dengan Wawan…Yang penting Mama harus jujur. Satu hal lagi, Wawan jangan sampai tahu bahwa Papa mengetahui semua ini.” Kataku dengan nafsu yang kembali berkobar.

Keke hanya memandangku sendu, seakan ingin tahu apakah Aku serius dengan ucapanku itu. Saat mataku beradu pandang dengan Keke, Aku hanya mengangguk kecil untuk meyakinkannya bahwa Aku serius dengan keputusan ini.
“Baiklah Pah…Kalau itu yang Papa inginkan….Nanti malam Wawan ngajak Adek nonton, Adek akan jawab IYA dan mau menerima cintanya Wawan. Jangan nyesel ya Pah…Adek akan selingkuh dan kencan dengannya…!..Itupun kalau Papa izinkan.”

Aku tak dapat lagi menahan debaran nafsu yang semakin mengehentak hentak didadaku..Tapi Aku tak dapat berkata kata lagi karena sesak nafasku mendengar Keke akan selingkuh dengan Wawan.
“ Iya Mah… Papa ijinin kok…Asal Mama ceritakan semuanya nanti. Dan Mama juga harus menikmatinya…Papa rencananya juga akan jumpa klien calon owner dari Malaysia nanti malam”
Keke hanya tersenyum dan mengangguk saat tubuhnya ku rangkul dengan lembut.

Tok tok tok…
“Key…Key…Keeeey…”

Mendengar ketukan di pintu dan namanya dipanggil, Keke segera bangkit dan memberi isyarat kepadaku untuk tetap didalam kamar.
“Sebentar ya Pah…Nanti akan Adek ceritakan semuanya tentang mereka…Papa tunggu aja disini dulu…Sepertinya Jojo teman Gery yang memanggil…”

“Iya Mah…pergilah temui Dia, buat Papa cemburu lagi ya…” Kataku sambil kembali menahan nafsu.
“ Iya Pah…Akan Adek coba…”
Keke segera keluar sambil menutup kembali pintu kamar.

Aku jadi berdebar menunggu apa yang akan dilakukan oleh Keke nantinya..
Key….Keeeeey…
Kembali terdengar panggilan dari teras depan rumah.
Kali ini diikuti oleh beberapa suara laki laki lain seperti sedang bercakap cakap tapi tidak dapat Aku dengar dengan jelas.

Yang dapat Aku lakukan hanyalah menunggu, namun kemudian Aku menjadi tidak sabar dan dengan hati hati kembali mendekatkan kursi ke pintu untuk mengintip.

Degh…
Aku terbelalak menyaksikan pemandangan diruang tengah tepat didepan kamar tidurku. Mungkin jarakku dengan Keke saat ini hanya sekitar 4 meter saja. Sehingga Aku dapat dengan leluasa melihat semuanya…!
Keke terlihat seperti sedang tidur hanya beralaskan karpet tebal, tapi yang membuatku berdebar tegang bercampur nafsu adalah posisi Keke yang sedang memeluk sebuah bantal tipis lebar, dan Keke masih memakai baju gamis lengkap dengan jilbabnya.

Tapi…
Ternyata baju gamis Keke sudah naik dan tarangkat sampai ke pinggang…! Sehingga celana dalam mahron yang dipakai Keke dan paha putih mulusnya jadi terekspos.

Walau Keke dalam keadaan menyamping kearah kiri atau sedang memebalakangi ku dan kaki kananya di tekuk sedikit, namun posisi ini sungguh sangat menggoda.
“Oooo…Rupanya Neng Keke sedang tidur, pantesan tak menjawab panggilanku” Kata seseorang yang tiba tiba masuk.

“Apakah orang ini yang disebut Jojo oleh Keke tadi…?”Gumamku dalam hati.
Kenapa Dia dapat masuk tanpa Aku ketahui…?

Aku coba melihat kearah ruang tamu, Mungkin pintu depan tidak ditutup sewaktu mereka keluar tadi.
Aku semakin berdebar dan sange begitu melihat empat orang lain menyusul masuk, siapa lagi kalau bukan Gery CS…!
Gery dan teman temannya terdiam dan mereka saling pandang…
Terlihat jelas beberapa kali mereka menelan ludah. Mungkin kerongkongan mereka mendadak kering melihat pemandangan seksi dari Keke yang sedang “tidur” dan dalam keadaan setengah telanjang itu.

Terlihat Gery menarik tangan Jojo untuk sedikit memberikan ruang baginya…Aku berfikir, sepertinya Gery lah pimpinan mereka.
Dengan hati hati Gery mendekatkan wajahnya ke wajah Keke..Mungkin Dia ingin memastikan apakah Keke benar benar tidur atau tidak.
Tanpa dikomando, serentak empat orang teman Gery yang lainnya pun mendekat, mereka segera duduk atau bersimpuh mengelilingi Keke.

Aku sudah tak dapat berfikir jernih lagi, nafasku sesak…Kerongkonganku juga kering…dan yang pasti Aku sangat tegang dan bernafsu menunggu aksi mereka selanjutnya terhadap istriku. Entah apa yang merasuki fikiranku…Aku bahkan ingin mereka meraba seluruh tubuh mulus istriku. Aku ingin mereka menikmati, melecehkan bahkan memperkosa Keke secara beramai ramai…!

Gery dengan hati hati terlihat menyentuh bahu Keke. Kemudian Dia menggoyang dan menepuk nepuk bahu Keke dengan lembut.
“Key…Key…Keeeey…” Panggil Gery dengan lembut dan hati hati.
Tak ada reaksi dari Keke…
Gery meletakkan tangan kanannya dipaha Keke, kemudian pegangan tangan kanan itu berubah menjadi elusan lembut dipaha putih mulus itu.

Aku semakin blingsatan…Aku mulai tak dapat menahan diri lagi dari serangan nafsu yang menggelagak. Betapa tidak…Istriku yang cantik ini, sekarang sedang dikerubungi oleh pejantan pejantan haus dan mesum…!
Mungkin karena merasa sedikit kegelian atau memang disengaja oleh Keke, Aku melihatnya menggeliat perlahan. Gery segera melepaskan tangannya dari paha Keke….Mereka berlima sedikit menjauh, bisa jadi mereka takut jika tiba tiba Keke terbangun…

Tapi Aku dapat pastikan wajah mereka terlihat penuh ketegangan dan nafsu tingkat tinggi dan tak berkedip menatap Keke. Apalagi Keke terlihat sedikit gelisah dan tangan kanannya sedikit mengusap atau menggaruk pangkal pahanya….!
Dan… Gerakan Keke menggeliat sambil mengusap pangkal pahanya itu terlihat sangat erotis…
Sampai sampai ada dua orang teman Gery kembali mencoba mendekat dan ingin menyentuh paha Keke…Namun segera dicegah oleh Gery.

Keke kembali menggeliat…Bahkan tangan Keke sekarang mencoba mengusap pusarnya yang masih tertutup oleh baju gamisnya itu. Gerakannya terlihat sangat natural seperti ciri khas orang yang sedang tidur pulas.
Dan akhirnya….tangan Keke berhasil sampai diperutnya…Namun karena gerakannya ini menyebabkan baju gamis yang dipakainya semakin terangkat hingga mencapai perut…

Kemudian…Apa yang Aku inginkanpun tercapai….
Keke tiba tiba merobah posisi tidurnya menjadi telentang…!
Aku shock, tegang dan tak dapat berkata kata lagi…Mulutku kelu, tenggorokanku kering bahkan terasa sangat sulit untuk bernafas karena melihat Keke yang telentang, tapi dengan kedaan pakaian yang lebih menggoda lagi dari tadi…!

Otomatis, mulai dari perut putih mulus Keke sampai jari kakinya sudah terbuka….Dan hanya menyisakan celana dalam mahron saja.
Bagian atas rupanya tak kalah menggoda…
Baju Keke merupakan baju gamis model kancing depan, ada tiga buah kancing besar yang dipasang zigzag untuk menutupi bagian dadanya tersebut.

Sekarang….
Ketiga kancing tersebut dalam juga dalam keadaan terbuka…!
Mungkin Keke sudah membuka ketiga kancing baju tersebut sebelum tidur.
Sehingga….
Bagian dada Keke sekarang juga terpampang jelas dihadapan Gery dan teman temannya.

Walau masih tertutup oleh BH warna mahron, kedua payudara Keke Nampak ingin melompat keluar dan membusung naik turun seirama dengan nafasnya yang halus.
Kembali Gery dan teman temannya saling pandang…
Terlihat tangan Gery gemetaran saat meraba dengan lembut celana dalam warna mahron yang dipakai oleh Keke.

Aku tak dapat lagi leluasa melihat ekspresi dari Keke, karena tubuh setengah telanjangnya telah tertutup oleh tangan tangan kasar yang ada disekelilingnya.
Gery kembali member isyarat kepada teman temannya agar menjauh dari tubuh Keke.
Sekarang terlihat nafas Keke sedikit memburu dan sesak.
Tubuh Keke sekarang tetap dalam posisi telentang, namun payudara kanannya telah keluar dari tempat persembunyiannya…Entah siapa yang mengeluarkan, Aku tak tahu…

Mataku turun ke bawah…Dan, baju Gamis keke rupanya sudah semakin terangkat melewati perut Keke…
Gery terlihat mengatur nafas sesaat…
Kemudian dengan kedua tangan yang kembali bergetar, Gery terlihat bersiap siap untuk meloloskan atau membuka celana dalam Keke…!
Teman-teman Gery mendekat…
Dan…

Cleeeps…
Karet lembut Celana dalam warna merah mahron itu akhirnya pelan namun pasti bergerak melewati gundukan memek Keke…!
Sekarang…
Terpampanglah pemandangan didepan Gery CS…

Yaitu Memek Keke yang indah… Memek yang ditumbuhi oleh bulu bulu halus yang lembut dan terawat.
Gery tetap meloloskan celana tersebut sampai melewati lulut Istriku…
Kemudian Gery dibantu oleh salah satu temannya untuk menekuk lulut Keke agar celana dalam tersebut benar benar lepas.

Celana tersebut kemudian dicampakkan begitu saja oleh Gery…
Semua kembali saling pandang dengan nafas yang memburu, seakan akan mereka ingin menelan bulat bulat tubuh istriku yang telentang menggoda didepan mereka.
Gery kemudian sedikit menekuk kedua kaki Keke, lalu kedua paha tersebut sedikit dikangkangkan..!

Sluuuurph….
Rupanya Gery tak tahan lagi…Kepala Gery terlihat berada diantara paha Keke yang terkangkang itu. Memek Keke istriku itu langsung dicaplok, dilumat dan dijilatnya dengan rakus.

Teman-temannyapun kemudian tak tinggal diam…Mereka juga sudah tak tahan…Sehingga mereka mendekat, dan mulai meraba bagian tubuh keke yang lainnya. Bahkan mulut keke sudah ada yang mencaplok dan melumatnya dengan rakus…!
Aku sudah tak dapat bertahan lagi…Aku sudah sangat terangsang…Sangat lemas bercampur gairah…Namun disaat Aku hampir mencapai klimaks…

Tiba tiba Aku lihat Keke menggeliat, bergerak gerak dan berusaha melepaskan diri dari banyak tangan dan mulut yang menggerayangi tubuhnya itu.

Rupanya Keke terbangun…!
Aku kaget, sehingga tidak jadi mencapai klimaks…
Tapi Aku tetap horny dan berdebar tegang menunggu reaksi dan aksi Keke istriku tercinta…
Apakah yang akan dilakukan Keke….?



KLIMAKS…! GANGBANG MANIA (Part-5)

Luar biasa…
Karena gigihnya usaha yang dilakukan oleh Keke untuk melepaskan diri dari kepungan lima orang itu, akhirnya tampak kelima laki laki yang mengerubunginya mulai sedikit mengendorkan pegangan mereka. Apalagi saat mulut Keke terlepas dari salah seorang dari mereka, Keke segera bersuara dan memanggil…
“Papaaa…!”

Tentu saja hal ini membuat nyali mereka menjadi ciut dan semakin ragu untuk memaksa Keke tetap telentang dalam keadaan telanjang,
Panggilan yang lumayan keras itu membuat kelima orang tersebut terpaksa memberikan sedikit ruang kepada Keke untuk duduk dan berdiri sambil menutup kembali tubuh telanjangnya dengan cepat. Terlihat jelas wajah mereka sangat kecewa dan dongkol bertcampur nafsu yang tertahan, tapi mereka tidak berani berbuat sesuatu atau menyentuh tubuh Keke. Mereka hanya melihat Keke yang kembali berpakian tertutup ditengah kepungan mereka. Walau tanpa pakaian dalam, namun dilihat sepintas Keke telah berubah menjadi wanita muslimah alim dengan jilbab hitam lebarnya berdiri diantara lima orang pria yang duduk atau bersimpuh mengelilinginya.

Setelah ketiga kancing besar di baju gamisnya dipasangkan, Keke terlihat mulai tenang, walau nafasnya masih nampak sedikit memburu, Keke memandang kelima pria disekelilingnya satu persatu. Terakhir…Keke memandang Gery cukup lama, dan Keke terlihat seperti kesal dan marah kepada Gery…
“Mas Gery…Kalian apa apaan sih…Keke lagi tidur diganggu dan dipaksa rame rame gitu..” Kata Keke cemberut.
“Maaf Key…Maafkan Kami, Saat masuk tadi Kami melihat Neng tidur dalam keadaan seksi begitu…Neng betul betul seksi, cantik, putih dan montok…Kami khilaf…He heee”
Kata orang yang pertama masuk tadi. Keke mengatakan tadi orang ini bernama Jojo.
Aku perhatikan Jojo ini orang nya putih tapi gemuk dan pendek, mungkin tingginya sekitar 158 cm dan wajahnya terkesan lucu dan kocak.

“Iya Key…Kamu udah nyiksa Kita lahir bathin…Ayo doooong…boleh lah Kita lihat dan pegang pegang lagi…pliiiiisss…” Kata yang lainnya sambil mencoba meraih kaki istriku, tapi dihindari oleh Keke. Aku tak dapat melihat wajah orang ini karena posisinya yang sedang membelakangiku.
“Kami janji hanya liat liat dan pegang pegang dikit aja…” Kata Jojo ikut menimpali.

Keke terlihat makin kesal dan Kulihat Dia berkacak pinggang..Tapi anehnya mereka tidak terlihat takut dengan aksi Keke, bahkan beberapa diantaranya tetap senyum senyum sambil meleletkan lidahnya.
Aku tak tahu apakah Keke benar benar marah atau hanya berpura pura saja.
“Udah deh Mas…Emangnya Keke cewek apaan…Kalian udah ngelecehin Keke..Dan Keke udah ikutin kemauan kalian, Keke udah pernah Video Call bugil, Keke udah Kalian cium dan grepe grepe gitu…Padahal, semua ini Keke lakuin demi Wawan…Kalau bukan Wawan yang meminta, tak akan mau Keke lakukan…Udah deh Mas…Cukup sudah, Stop…! Keke akan bilang sama Mas Randy suami Keke…” Kata Keke sambil berkacak pinggang dan sesekali menunjuk kearah Gery.

Semua diam…
Aku bahkan tak dapat berfikir jernih lagi…Bahkan nafsuku yang tadinya menggebu gebu untuk sesaat surut dan lenyap.
“Jadi semua yang dilakukan Keke tadi malam dan hari ini karena permintaan Wawan…? “ ucapan bathin ku dalam hati. Aku semakin penasaran dengan hubungan Keke dan Wawan dan kelima orang ini.
Tiba tiba Gery berdiri dan memegang kedua tangan Keke.
“Baiklah Key…Maafkan Kami, Ya…Kami telah membuatmu menjadi marah, kesal dan benci dengan segala yang Kami lakukan. Tapi Key…Sama sekali Kami tak ada niat untuk melecehkan dan merendahkanmu…Kami memang sangat tergila gila denganmu…Semenjak diperkenalkan oleh Wawan dua hari lalu, terus terang Aku suka dan ingin dekat denganmu. Tapi…karena Wawan tak mampu bayar hutangnya padaku, Dia menawarkan agar Aku dapat dekat denganmu, atau menjalin hubungan denganmu tanpa paksaan…Satu lagi, foto foto tadi malam sudah Aku hapus semuanya…Percayalah…” Kata Gery sambil tetap menggenggam tangan Keke dengan erat.

Keke terdiam, tapi sekarang tidak lagi berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Gery.
“Baiklah Mas Gery…Keke maafkan…Sekarang silahkan Mas kembal ke rumah sebelah…Bukankah kunci rumah sudah Keke berikan tadi.” Kata Keke dengan intonasi yang sudah biasa dan lunak.
“Key…Sekarang bukan urusan wawan atau karena yang lain…Tapi ini jujur, tolonglah Key…Ijinkan Kami untuk menyayangimu, untuk dekat denganmu, bahkan untuk…untuk sedikit melihat dan menyentuhmu, …Kamu udah buat Kami kentang Key…tolonglah pleaseeee…” Kata Gery mencoba membujuk Keke lagi.

“Tapi Mas…”
“Tolonglah Key…Kami akan lakukan apapun asal Kami kembali diberi kesempatan lagi untuk melihat tubuhmu yang seksi…Key…Tolonglah, sebentar aja…Kami udah gak tahan nih…Jangan siksa Kami seperti ini…Kami akan jaga rahasia kok..” Kata Jojo selanjutnya, dan diikuti oleh anggukan penuh nafsu dari teman temannya yang lain.

Keke melepaskan genggaman tangan Gery…Kulihat tampang Keke terlihat lucu, seperti anak kecil yang bingung mau beli apa di sebuah toko mainan anak anak. Telunjuk kanannya Dia letakkan di dahi, matanya memandang keatas, mulutnya sedikit monyong dan seperti sedang berfikir keras… Akhirnya setelah mengangguk kecil beberapa kali, Keke kembali berkacak pinggang dan mengedarkan pandangan kesekeliling…
“Baiklah Mas semuanya…Keke akan penuhi permintaan kalian semua..” Kata Keke sambil menunduk seperti malu.
“Yesss…Benarkah Key….? Terima kasih sayaang…” Kata Gery penuh semangat dan disambut gumaman senang dari teman temannya yang lain. Bahkan ada beberapa dari mereka saling bersalaman seakan sedang merayakan kemenangan yang besar.
“Iya Mas…Keke bersedia, tapi dengan syarat…”
“Hah…! Syaratnya apaan tuh Key…?” Tanya Jojo dengan mimik penasaran. Semua mata sekarang melotot dan fokus menantikan syarat yang akan disampaikan oleh Keke.

“ Syaratnya,…pertama, hutang hutang Wawan menjadi lunas…Karena Keke udah janji untuk membantu Wawan, Kedua…Tidak ada foto foto lagi, dan yang ketiga…Tubuh Keke hanya dilihat, tak ada pegang pagang lagi…. dan yang terakhir…hanya sekali saja …Bagaimana Mas Gery…?” Kata keke sambil meminta jalan, dan kemudian berjalan kearah dapur meninggalkan mereka yang terlihat bengong dan melongo.
Gery nampak saling pandang dengan Jojo dan teman temannya yang lain. Keke pun berlalu dan tidak lagi adai di tengah tengah mereka.
Terlihat mereka berbisik bisik serius sambil sesekali melirik kedapur. Aku tak dapat mendengar pembicaraan mereka dengan jelas karena psosisiku yang tidak memungkinkan.

Aku mengakui Keke memang cerdik dan berani , tapi Aku yakin mereka tidak akan menyerah untuk mendapatkan Keke. Mereka pasti akan melakukan berbagai cara un tuk mewujudkan itu. Sejujurnya Aku menginginkan mereka berhasil menikmati Keke bergiliran atau berarmai ramai…Duh…Aku ngaceng berat membayangkan hal itu. Aku jadi tambah penasaran bercampur nafsu menantikan babak selanjutnya.

Keke lumayan lama di dapur, entah apa yang sedang dikerjakannya sehingga membuatku bosan hanya melihat kelima orang itu berbisik bisik serius. Kakiku mulai terasa kesemutan, dan Aku berfikir daripada nanti Aku ketahuan mengintip lebih baik Aku istirahat sebentar.
Kemudian dengan hati hati Aku segera mengembalikan kursi ketempat semula sambil berbaring untuk meregangkan persedianku yang kaku. Aku coba memejamkan mata, namun sulit karena Aku rasakan debaran jantungku berdegup kencang, mungkin karena menunggu aksi Keke selanjutnya.

*****

Tuit..Tuiiit…tuiiiit
Aku kaget dan segera bangun mencari cari Hp ku, tapi belum Aku temukan karena tertutup selimut. Sampai nada deringnya pun berhenti.
Rupanya Aku tertidur…!
Sejak kapan…? Dan berapa lama…?
Aku edarkan pandangan ke pintu.
Pintu dalam keadaan terbuka sedikit, artinya tadi ada yang masuk atau mengintip kedalam kamar ini.
Tiba tiba Aku teringat Keke…!
Yah…Aku tak lagi mendengar suara di ruang tengah…Dimana kamu Key…?
Kacau…semuanya kacau…Aku memaki diri sendiri kenapa harus tertidur disaat penting begitu..
Aku jadi khawatir dengan Keke…Jangan jangan Keke sudah diperkosa rame rame oleh Gery dan teman temannya.

Dengan cepat Aku berdiri untuk mencari keberadaan Keke..Namun…
Tuit tuiiit tuiiiit…
Kembali Hp ku bergetar tanda ada panggilan telepon yang masuk.
Dengan kepala yang terasa sedikit pusing Aku raih Hp ku tanpa melihat siapa yang menelpon.

“Ya sayang…Kamu dimana…? Kamu baik baik aja kan…? ” Kataku buru buru
“Pak…Maaf ini Vina Pak…”
“Ohhh…Maaf…Maaf, Aku kira tadi yang telpon Keke istriku..”
“Mmmm…Memangnya Mbak Keke kemana… ? Bapak kok kedengarannya cemas gitu…?”
“Nggak apa apa kok Vin…Ini, Mhhhm…Anu, tadi Dia pergi saat Aku tidur..”
“Ooo.. Bapak masih sakit ya..Maaf Pak, Vina hanya mau finalisasi bahan presentasi Kita nanti malam…Tapi gimana ya, Bapak masih kurang sehat..”
“Nggak apa apa kok Vin…Sekarang udah agak baikan…Tapi Aku percaya kok, Kamu pasti bisa..Maaf ya Vin…Aku tidak banyak membantu. Maklum Aku masih baru…”
“Ah…Bapak jangan berlebihan deh…Vina kan jadi malu..Bapak aja yang terlalu merendah..”
“Benar lo Vin…Aku mengandalkanmu…Oya…Sekarang Kamu dimana…?”
“Sekarang di rumah Pak..”
“Aku kesana ya…”
“Wah…beneran nih Pak…Bapak mau kesini…? Soalnya Vina lagi sendiri nih Pak..Ibu dan Adek adekVina lagi ke Kampung”
“Oya…Kalu begitu sehabis mandi Aku akan kesana…Nanti sama sama Kita berangkat ke hotel tempat Pak Singo menginap untuk presentasi…”
“Boleh… boleh Pak…Vina tunggu ya…”
“Ya…Sampai jumpa..”
“Ya..Pak..”

Perlahan Aku bangkit kembali, mencoba untuk mencari keberadaan Keke istriku. Tapi sampai keluar rumahpun sosok Keke tidak Aku jumpai, bahkan rumah sebelah tempat Gery CS pun tidak ada. Yang Aku dapati adalah rumah sebelah dalam keadaan terkunci.

Aku teringat, kenapa harus bingung…Aku punya aplikasi relay di HP ku untuk mengetahui keberadaan Keke. Aku juga memiliki CCTV untuk melihat kejadian apa saja yang terjadi saat Aku tertidur tadi.
Karena Aku tak sabaran untuk membuka CCTV atau program Relay, maka Aku memilih untuk langsung saja menelpon istriku…

Terdengar nada sambung BCL” karena ku cinta Kau” mengalun dari HPku…
Artinya telepon ku nyambung…
Klik…Kedengarannya teleponku sudah diangkat, tapi tak ada sahutan salam dari Keke.
“Halo…Mah…Hellllooooo…” panggiku berusaha menyapa.
Aku mulai geram…
Namun…
samar samar Aku mendengar seseorang sedang berbicara di teleponku. Suara itu…suara itu seperti Aku kenal…
Yah, itu suara Wawan…!

Berarti sekarang Keke bersama Wawan…!
Keke mungkin sengaja mengangkat teleponku agar Aku dapat mendengar pembicaraan mereka.

“Ayo lah Sayang…pleaseeee…bukankah Kamu sudah janji akan membantuku..Hanya Kamu yang dapat membantu…Kalau tidak, habislah Aku…Hanya malam ini aja Key…tolong yah…” Kata Wawan yang membuatku dadaku kembali berdegup kencang.
“Tapi Wan…”
“Key…tolonglah…Aku mohon…”
“Maaf Wan, Aku tak bisa…Permintaanmu itu terlalu berat ..Bisa bisa hancur rumah tanggaku nanti… ”
“Key…Aku jamin semua akan baik baik saja…Aku akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi denganmu nanti.
“Maksud loe…?”
“Aku akan menikahi dan akan menyayangimu jika Mas Randy pergi meninggalkanmu…Key, Aku mencintaimu…”
“Maaf Wan…Aku tetap tak bisa…Maafkan Aku”

Hening…
Tut tuut tuuut…Claps…
Sial…Baterai HP ku habis, otomatis sambungan teleponku terputus.

Dengan tergesa gesa Aku mencharger HPku.
Aku berfikir ada baiknya mandi dulu sambil menunggu HP ku terisi penuh lagi. Maka dengan serba cepat, dalam hitungan limabelas menit Aku sudah selasai mandi dan berpakaian lengkap. Saat ini Aku memakai celana jeans dengan baju kemeja lembut. Dan tak lupa Aku memasukkan beberapa stel pakaian kedalam tas jika nanti malam dibutuhkan atau jika nanti malam tak sempat pulang ke rumah untuk ganti baju karena akan presentasi di depan Pak Singo.

Assalamualaikum…
Waalaikum salam..
Aku yang bersiap siap berangkat ke rumah Vina, terpaksa kembali meletakkan tasku diruang tengah karena Tiba tiba Keke muncul…
Keke mencium tanganku kemudian memelukku dengan hangat, Aku hanya terdiam tak tahu apa yang harus Aku katakan.

“Mah…Dari mana sih…? Kok main tinggal aja…Wawan dan teman temannya mana…?”
“Maaf kan Adek Pah…Gery dan teman temannya sudah lama pergi . Katanya ada urusan…Sedangkan Wawan tadi kesini sebentar dan ngajak Adek makan siang di rumah makan Padang depan kompleks..Terus, tadi Papa lagi tidur…Adek kasihan jika membangunkan Papa, makanya Adek tinggal sebentar. Nih…. Adek bungkusin nasi padang untuk Papa” Kata Keke menjelaskan semuanya.

Aku hanya diam sambil mengelus elus bahu Keke. Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan olehnya.
“Mama baik baik aja kan…? Apakah Gery dan teman temannya ngelakuin yang macam macam pada Mama…?”
“Nggak kok Pah… Tadi Adek hanya menggoda mereka dengan berpura pura tidur di sini…Semua kan Papa yang minta untuk menggoda mereka agar Papa cemburu”
“Terus…Mama diperkosa oleh mereka…?”
“Ngaco ah…Nggak kok, hanya… mereka hanya…”
“Ayo Mah, cepat ceritakan…Mereka ngapain aja…!”
“Mmmh…Itu Pah…Jangan marah ya…Tadi Papa suruh Adek untuk goda mereka, Dan Adek bingung bagaimana caranya menggoda mereka untuk buat Papa cemburu. Karena waktu Jojo masuk mendadak gitu, terpaksa Adek pura pura tidur saja dengan pakaian yang sedikit terbuka…dan dan, mereka pegang pegang Adek….”
“Hanya pegang pegang aja kan Mah…?”
“Iya Pah…Saat mereka mulai semakin berani untuk nelanjangin Adek…Adek jadi takut…Takut mereka nanti memperkosa Adek rame rame”
“Alah…Takut atau sange nih…Kan enak di entot rame rame gitu…Hayo ngaku aja Mama terangsang kan tadi…?”
“Apaan sih… Adek kan menggoda mereka dengan berpura pura tidur, tapi Adek beneran takut lo Pah…mereka jadi tidak terkendali…Iya sueeer…Eh…Emang papa tak ngintip tadi”
“Nggak kok mah…Papa ketiduran, jadi tak tahu apa apa…Eh, tapi ngomong ngomong kenapa mereka pergi gitu aja. Apa mereka tak tertarik dengan Mama…?”
“Hi hi hi…Adek ancam akan laporin mereka ke Papa…Makanya mereka takut dan langsung pergi.

Aku hanya manggut manggut mendengar penjelasan dari Keke, tapi sejujurnya Aku penasaran…sepertinya ada yang disembunyikan Keke tentang mereka. Aku hanya memendam perasaan itu…Aku akan menyelidikinya nanti.

Tuiiinggg…
Ada notifikasi pesan WA masuk di HP Keke..
Keke tidak langsung mengangkat, melainkan memandangku sesaat…
“Ada pesan WA masuk tuh Mah…Dari siapa ya..”
“Hmmm…Dari Wawan Pah”
“Apa katanya Mah…?”
“Biasa lah Pah…gombal dan rayu terus… dan ini, Dia kembali ngajakin nonton nanti malam…” Kata Keke kalem.
“Memang Mama udah jadian ya sama Wawan…”
“Nggak kok Pah…Belum Adek iya kan…”
“ Maafkan Papa ya Mah…Karena permintaan Papa, Mama jadi susah gini…Papa hanya merasa kasihan aja sama Wawan…Baiiklah, Kalau Mama memang tak mau tak apa apa…Papa pergi dulu ya, untuk mempersiapkan jumpa dengan klien calon owner perusahaan Kita.”

Keke seperti tak mendengar kata kataku, Dia terlihat asyik mengotak atik HP nya, Terkadang Dia senyum senyum sendiri. Aku mulai geram karena tak dianggap…yang pasti Aku lihat Dia sibuk chatingan dengan Wawan…
Aku kesal karena dicuekin…Tunggu aja Key, Aku akan melihat chatinganmu dari aplikasi penyadap WA di HP ku…Aku akan bongkar rahasia apa yang kau sembunyikan..!
Aku kembali mengambil tasku, dan bersiap untuk berangkat…
Namun,
“Pah…Papa nelfon tadi ya, maaf Adek tak dengar nada panggilannya tadi…”
Aku yang sudah semakain kesal hanya tersenyum tipis sambil mengangkat bahu dan berjalan menuju pintu.”

Keke terlihat kaget begitu melihat Aku sudah berada di pintu sambil menenteng sebuah tas.
“Aiiiih…Papa mau kemana…? Nggak makan dulu…?”
“Nggak kok Mah…Papa belum laper, untuk Mama aja makan nya…Ini Mah nanti malam Papa akan jumpa klien calon owner dari Malaysia yang Papa ceritakan kemarin….Jadi Papa akan mempersiapkan bahan presentasi dari sekarang. Oya…Mama mau ikut nggak…? ”

Keke mengejarku ke pintu, kemudian Dia memelukku dengan hangat.
“Pah…Sebenarnya Adek mau ikut, tapi Adek nagntuk sekali…Adek istirahat aja di rumah ya..”
“Oke Mah…Istirahatlah, jangan lupa kunci pintu. Nanti mungkin Papa akan lambat pulang “ Iya Pah…hati hati, Jangan lupa makan siangnya…”
“ Iya Mah…”

Setelah mengecup pipi Keke, Aku segera berangkat menggunakan mobilku.
Saat sampai di luar kompleks, Akupun menepikan mobil untuk melihat aplikasi penyadap WA Keke yang ada di HP ku.

Saat aplikasinya telah terbuka, Aku menjadi geram karena tidak ada chatingan yang Aku dapatkan. Berarti Keke telah menhapusnya.
Aku hampir saja menutup aplikasi tersebut, namun…
tiba tiba ada pesan masuk dari Wawan ke WA Keke…!
“Key…Jangan lupa..Nanti malam habis magrib Aku jemput ya..Tiketnya sudah Aku pesan untuk nonton jam 9 malam”

Aku tak jadi menutup aplikasi tersebut, karena penasaran menunggu balasan dari Keke.
Dan…
“ Di tempat biasa kan Wan…?”
“nggak Key…Sekarang Aku pesan di Elang Theater aja. Kata teman teman tempatnya Asyik. Ditempat biasa terlalu ketat aturannya..Hehehe”
“Ya deh terserah…Yang penting Aku tak mau aneh aneh seperti kemarin lagi…!”
“Iya Key..I love you…Mmmmuaaaach…”
Wawan kemudian mengirimkan emoticon cinta banyak banyak ke Keke.
“Ok..See you..” Balas Keke

Setelah menunggu beberapa saat kemudian tidak ada lagi chat diantara mereka, artinya chatingan mereka sudah berakhir. Setidaknya Aku sudah mendapatkan informasi penting yaitu Keke mungkin sudah beberapa kali nonton bioskop dengan Wawan. Dan yang lebih penting lagi Aku sudah tahu tempat dan waktu mereka nonton nanti malam.

Aku mendengus gusar…Berarti selama ini Keke sudah ada hubungan lebih dengan Wawan. Keke sudah selingkuh…!
Aku berfikir keras, apa yang harus Aku lakukan sekarang…? Apakah Aku akan mengehentikan rencana Wawan malam ini…Atau melabrak Keke karena tidak jujur…?
Tidak…!
Aku tak akan melakukan hal itu.
Seperti biasa, nafsu dan fantasi cuckold selalu berhasil mengalahkan akal sehatku..Membayangkan Keke digrepe grepe oleh Wawan secara Live didalam bioskop membuat aliran darahku menjadi cepat, Aku kembali terangsang dan tak ingin melewatkan momen ini…Yah…Aku akan mengintip mereka pacaran…! Namun, saat teringat dengan agenda presentasi dengan Pak Singo, Akupun menjadi ragu.

Persetan dengan Pak Singo…!.Yang penting Aku ingin kedua duanya Aku dapatkan malam ini. Nanti Aku lihat situasinya dulu dan akan Aku pikirkan caranya, yang penting Aku juga harus memesan tiket di Elang theater pada jam tersebut …Tujuannya bukan untuk menonton film, namun untuk menonton aksi Wawan menggrepe grepe Keke Istriku yang cantik…!

Aku teringat Angga, Dia adalah salah seorang security dikantorku. Biasanya disaat tidak jam dinas, Dia pun dating ke kantor dan sering bekerja merangkap sebagai kurir untuk urusan luar dikantorku. Dia orangnya memang supel, ramah dan rajin sehingga menjadi salah seorang kepercayaanku. Aku Sering minta tolong dalam banyak hal kepadanya.
Aku segera menghubungi nomor teleponnya.

“Hallo Pak…”
“Angga…Kamu lagi dimana sekarang..?”
“Di rumah Pak, Ada apa ya…?”
“Aku mau minta tolong sama Kamu. Kamu tahu Elang theater kan…?
“Iya Pak, Saya tahu bioskop itu, tidak jauh dari rumah. Memangnya kenapa Pak..?,,”
“Begini, Aku mau Kamu pesankan tiket nonton untuk jam 9 nanti malam”
“Yeee…Bapak Mau nonton Bioskop dengan Mbak Keke ya Cie cie cie…. Tapi kok tak Bapak pesankan online aja..”
“Nggak…langsung Kamu pesan aja. Nanti Akan Saya jelaskan, yang pastinya ambil barisan paling belakang untuk 2 orang”
“Oke …Tapi pak, theater 1 atau 2 nih…?”
“Dua dua nya Kamu pesankan. Harus barisan belakang…Kalau perlu bayar lebih, Jangan kecewakan Saya”
“Siap Pak…Teman Saya kan ada yang bekerja disana…Pokoknya Bapak terima beres. Nanti akan Saya pesankan yang paling pojok…Ha ha ha”
“Siiip…Eh…Uang Kamu ada kan…?”
“Ada Pak…Kalau tak cukup, uang kardus gudang kemaren kan masih sama Saya..Boleh ya Pak Saya pakai..”
“ Ya…Pakai aja”
“Siap boss …eh Pak.He he….”

Aku tersenyum puas…
“Begini lah enaknya jadi manager, bisa ngatur dan dapatkan apa aja yang Kita inginkan” ucapku dalam hati sambil membayangkan aksi Wawan selingkuh dengan Keke istriku tercinta nanti malam. Akupun kembali terangsang.
Kemudian sambil menahan nafsu, Aku kembali menjalankan mobil menuju rumah Vina.

*****

Aku sudah berada di rumah Vina…rumah ini terlihat sangat besar. Aku sudah dua kali ke rumah ini bersama Pak Bowo beberapa minggu yang lalu.
Walau model bangunannya masih model lama, namun terlihat sangat bersih dan megah dikelilingi oleh pohon dan bunga bunga yang tertata dengan apik.
Disinilah Vina tinggal dengan ibu dan dua orang adik laki lakinya. Sedangkan ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Otomatis, Vina lah yang menjadi tulang punggung keluarganya untuk menafkahi ibu dan kedua orang adik adiknya tersebut.

Tok tok tok…Vina…Viiin…
Sudah berulang kali Aku ketuk pintu nya, namun tak ada jawaban dari dalam.

Setelah sekian lama menunggu, tetap tidak ada jawaban. Akhirnya Aku berinisiatif mendorong pintu utama untuk melihat kedalam.
Kreeeek…
Pintupun dapat Aku buka dengan mudah.Kemudian dengan Pelan sambil celingukan Aku melangkah masuk..Akupun menutup kembali pintu utama itu.
Diruang tamu Akupun tak menjumpai Vina..Aku terus melangkah masuk.
Dan….

Diruang tengah, Aku menemukan Vina sedang tertidur disamping laptopnya.
Di sekelilingnya ada beberapa kertas dan gambar gambar. Setelah Aku perhatikan sekilas, ternyata dokumen dan bahan presentasi Kami nanti malam dengan Pak Singo.
Kemudian Aku memperhatikan kondisi Vina yang sedang tertidur....
Oh My God…
Aku jadi tercekat dan berdebar tegang…
Mungkin Vina kelelahan mempersiapkan bahan presentasi tersebut sehingga sampai tertidur. Bahkan HP nya masih berada didalam genggamannya.

Yang membuatku gugup dan berdebar tegang adalah…
Vina tertidur dalam pusisi telentang, Kedua tangannya dibentangkan keatas. Dia hanya memakai tank top warna biru dan rok pendek warna hitam. Namun sekarang kakinya sedikit mengangkang sehingga celana dalamnya yang berwarna putih itu langsung terekspos…! Belahan dadanya yang juga memakai BH putih itupun sedikit mengintip dan membusung naik turun seirama dengan nafasnya yang halus. Nampaknya Vina sedang tertidur pulas…boleh jadi Dia baru saja tertidur.
Aku ragu, apakah Aku harus mendekat atau keluar…
Terjadi perang bathin yang hebat di dalam dadaku…Tapi, tanpa dapat dicegah ternyata nafsuku mengalahkan akal sehatku. Dengan menahan nafas dan lutut yang bergetar, Akupun mendekat. Selanjutnya Aku jongkok didepan Vina yang sedang tertidur tersebut.

Mataku menyapu setiap inchi tubuh Vina, mulai dari rambut sampai ke lutut. Kemudian kembali menatap tajam dengan jarak yang dekat selangkangannya…! Sebenarnya ingin Aku tubruk dan kucium gundukan Memek Vina yang membayang kehitaman dibalik celana dalam putih lembutnya itu.
Namun Aku takut jika tiba tiba Dia terbangun…Terpaksa hanya Aku tatap dalam jarak lebih kurang sejengkal saja dengan nafas yang memburu.
Sebenarnya Vina tidak lah kalah cantik dari Keke istriku. Mereka seperti memiliki kelebihan masing masing. Kalau Keke tubuhnya ditumbuhi oleh bulu bulu halus di sekujur tubuhnya, sedangkan Vina lebih putih dan tidak ada bulu bulu halusnya. Vina lebih berisi atau lebih montok dari Keke istriku.
Aku perkirakan payudara Vina tentu lebih besar juga.

Aku sudah tidak tahan…
Dengan gemetaran…Tangan kananku mulai menyentuh celana dalam Vina…!
Awalnya hanya sentuhan ringan saja…Lambat laun tanganku mulai menyelinap ke bagian dalam celana dalam itu dari samping…
Saat tanganku berhasil menemukan gundukan memek Vina…
Aku tercekat…Ternyata bulu bulu yang tumbuh disana sangat lah lebat…Lebih lebat dari memek Keke…! Maklum Karena Aku tahu Keke selalu rajin memotong bulu bulu memek nya itu.
Tangan kiriku juga tak tinggal diam mengelus elus paha Vina yang putih bersih menantang itu. Vina terlihat sedikit menggeliat.
NamunAku sudah tidak peduli lagi…Tangan kananku tetap dengan gigih ingin menyentuh goa pribadi milik Vina yang sedang tertidur itu. Namun…Sebelum tanganku berhasil mencapainya, Vina tiba tiba menggeliat dan merobah posisinya menjadi menyamping. Sehingga sekarang Dia sedang memunggungiku yang menyebabkan tanganku ikut terbawa bahkan terjepit oleh kedua pahanya…!

Aku begitu panik dengan kondisi ini…Aku takut jika Vina tiba tiba bangun dan menduga Aku telah melecehkannya dan ingin memperkosanya.
Perlahan Aku coba menarik tanganku yang terjepit itu, namun usahaku sia sia karena Aku merasakan jepitan atau cengkeraman kedua paha Vina juga semakin kuat. Terpaksa Aku hanya mendiamkan beberapa saat jari tanganku disana sambil menenangkan gemuruh didadaku.
Beberapa saat kemudian samar samar Aku mendengar desahan tertahan …jari tangankupun yang berada dibalik celana dalamnya seperti merasakan hawa yang basah disana. Jangan jangan…Vina sedang mimpi dicumbu oleh seseorang…Sehingga dia terangsang!

Karena posisiku yang tak nyaman, Kakiku menjadi kebas dan rupanya lutut kananku sedikit menekan punggung Vina.
Sehingga…
Apa yang Aku takutkan itu pun terjadi…!
Vina terbangun…!
Aku tertangkap basah dan tidak dapat lagi mengelak karena jari tanganku masih terjepit dan menyentuh Memek Vina.
Bagaimana Aku harus menjelaskannya…?
“Maaf..Maafkan …Maaaf Vin…Aku…Aku…Aku tak bermaksud…Aku…” Ujarku gugup sambil memandang kesamping dan tak berani memandang wajahnya.

Vina buru buru bangkit dan membenahi pakaiannya. Akupun dengan cepat menarik tanganku sambil meliriknya sesaat dan kemudian tetap melengos kesamping. Beberapa saat Kami hanya saling diam, Aku terduduk menghempaskan pantatku di karpet ruang tengah itu sambil menyesali kebodohan yang baru saja Aku buat. Kedua tanganku memeluk lutut, Kepalaku tertunduk dan Aku sembunyikan diantara lututku tersebut. Aku tidak berani memandang Vina…Aku malu …Aku telah menghancurkan kepercayaannya… Namun..

Degh…!
Aku Kaget dan seakan tak percaya..
Tiba tiba Aku merasakan punggungku disentuh oleh seseorang…Tapi…Aku rasakan yang menyentuh punggungku sangatlah empuk dan kenyal…Makin lama benda itu semakin kuat menekan punggungku…. Punggungku terasa hangat, Aku merasa nyaman dan ingin melihat, benda apa yang sedang menekan punggungku dengan lembut itu.
Saat Aku mengangkat kepalaku…Tiba tiba sepasang tangan lembut, putih dan harum melingkar dileherku…Ternyata Vina memelukku dari belakang…! Aku merinding karena telinga kiriku juga bersentuhan dengan bibirnya yang juga berbau harum itu. Terdengar deru nafas Vina menghembus lembut ditelingaku.

Untuk sesaat Aku hanya diam dan menikmati sensasi pelukan hangat Vina dari belakang. Namun…Saat tanganku menyentuh tangannya, tiba tiba Aku merasakan ada tetesan air hangat yang jatuh membasahi pergelangan tanganku. Artinya, Vina menangis…!
Dengan cepat Aku buka pelukan Vina dileherku, Setelah lepas Aku segera berbalik dan sambil tetap dalam posisi duduk Aku pegang dagunya…Aku angkat wajahnya untuk menengadah, jarak Kami sekarang begitu dekat…
Wajah itu…Wajah Vina terlihat sendu. Matanya terpejam, mulutnya sedikit terbuka menampakkan deretan gigi seri yang putih dan kecil kecil. Pipinya terlihat agak kemerahan dengan sisa lelehan air mata. Beberapa detik Aku hanya memandang wajah cantik itu. Kalau menurutkan perasaanku, ingin segera kucaplok dan kucium bibir indah itu. Namun Aku masih ragu dan takut Vina akan marah.

“Vin…Maafkan Aku…Kamu boleh lakukan apapun terhadapku…Aku khilaf…”
Tidak ada jawaban dari Vina. Dia hanya menggeleng beberapa kali dan…
Tiba tiba Vina memelukku dengan erat… Wajahnya dibenamkan dalam dalam didadaku. Dia kembali menangis…Dan kali ini Dia tidak malu lagi untuk mengeluarkan suara tangisannya seperti anak kecil. Cukup lama Dia menangis, sehingga dadaku sekarang sudah basah oleh air matanya.
Aku bingung dan tak tahu apa yang harus Aku lakukan.
Aku hanya mengelus elus pundak dan rambutnya dengan lembut dan membiarkannya menumpahkan perasaan hatinya.Aku berharap dengan menangis mungkin akan mengurangi derita bathinnya. Walau sejujurnya Aku juga senang karena dapat memeluk tubuh sintal Vina seperti ini. Dadaku terasa nyaman dengan tekanan buah dada Vina yang lembut dan kenyal itu. Tapi Aku berusaha bersikap tenang agar Vina tidak curiga.

Setelah tangisnya berhenti…dan hanya sesegukan sesekali yang terdengar, Vina pun kemudian melepaskan pelukannya. Terlihat Dia malu melihat dadaku yang basah oleh air matanya itu. Dia mencoba mengusap usap dadaku dengan tangannya.
“Maaf Pak…Dada Bapak jadi basah dan kotor begini..Maaf Pak” Kata Vina sambil tetap mengusap bajuku, bahkan Dia juga meniup kearah dadaku. Mungkin Dia berharap agar bajuku cepat kering.

Aku segera menangkap tangan Vina yang masih mengusap usap dadaku itu.
Vina menunduk, tak berani menatap mataku yang setajam elang menghunjam ke bola matanya yang indah itu.
Tangan kiriku segera mengangkat wajahnya…Kami saling tatap…
“Vin…Kenapa Kamu menangis, Maafkan Aku…Aku telah melakukan kesalahan besar…Kamu berhak marah dan memaki maki diriku…”
Vina kembali menggeleng berulang ulang… Aku menjadi semakin salah tingkah dibuatnya.
“Vin…Kamu cantik…Kamu penuh pesona…Kamu seksi…Aku yakin siapapun yang melihat Kamu tidur seperti tadi pasti tak akan tahan…Dan akan melakukan hal yang sama kepadamu.Maafkan Aku…”

Vina Tetap diam…Tapi sekarang Dia memejamkan matanya, mulutnya sedikit terbuka dan sedikit tersenyum…
Aku blingsatan dan tak dapat menguasai diri lagi..Aku bergetar menahan nafsu yang tiba tiba muncul. Nafsu yang menuntut untuk dituntaskan…!
Perlahan…Aku kecup bibir Vina yang merekah itu dengan penuh kelembutan dan penuh perasaan.
Vina melenguh, nafasnya menjadi berat dan panas…sepertinya Vina membalas ciuman lembut yang Aku berikan. Hal ini Aku ketahui saat kedua tangannya melingkar di leherku.
Mulut Vina tak Aku lepaskan dalam waktu yang lama…Bahkan lidahku juga menari nari dan saling belit dengan lidahnya.Tangan kiriku memegang kepalanya, sedangkan tangan kananku mulai mengelus elus Dadanya yang membusung itu. Vina hanya menggeliat erotis saat dadanya kuremas lembut.

Saat ciuman Kami terlepas…Kami saling pandang,dan kemudian saling tersenyum seperti anak kecil yang sedang malu, dan…
“Vin…Aku…Aku Sayang Kamu…” Ucapku tiba tiba karena terbawa suasana.
“Pak…Maafkan Vina…Selama ini…Selama ini diam diam Vina mencintai Bapak…!” Kata Vina tiba tiba sambil berdiri dan berlari masuk kekamar depan dekat ruang tengah tersebut, tapi pintu dibiarkannya tetap terbuka. Tapi sesaat dapat Aku pastikan wajah Vina terlihat memerah mungkin karena malu kepadaku. Pantes…Di telepon tadi Vina terdengar sangat antusias dan gembira mendengar Aku akan datang kerumahnya.

Aku melongo mendengar kata kata Vina itu…
Tapi sesaat kemudian Aku teringat dengan Wisnu…
Keke mengatakan bahwa Vina dan Wisnu akan menikah sebulan lagi…
Tapi kenapa Vina tak pernah mengatakannya kepadaku…?
Terbayang olehku kejadian tadi malam, dimana Wisnu telah berselingkuh dengan Keke istriku…!
Walau Aku terangsang dengan kejadian itu, tapi Wisnu juga telah lancang menggoda dan ngentot dengan Keke istriku.
Inilah saatnya Aku membalas perbuatanmu Wisnu…!
Aku juga akan menikmati calon istrimu….He he he…

Saat Aku berdiri di pintu kamar…Aku melihat Vina sedang tiduran sambil telungkup, rok nya yang pendek itu juga terangkat sedikit menampakkan paha Vina yang potih mulus…Hal itu membuat nafasku kembali sesak karena terangsang.
Mataku tertegun menatap sederetan foto yang dipajang diatas meja rias kamar Vina…
Ada empat frame foto disana…
Yang membuatku tertegun adalah… sebagian dari foto itu merupakan foto dalam ukuran kecil yang digunting dan disusun. Foto itu adalah diriku dalam berbagai pose dikantor. Nampaknya foto foto itu diambil diam diam mungkin oleh Vina sendiri…Aku kembali melirik Vina yang masih telungkup.
“Oh…Vina…Apa Kamu memang betul betul mencintaiku…?” Gumamku dalam hati..

Aku menjadi kasihan bercampur nafsu melihat Vina saat ini…Aku jadi lupa untuk membalas perbuatan Wisnu kepadaku.
Perlahan Aku duduk di tepi pembaringan, Aku usap rambut nya dengan lembut..
“Vin…Kenapa…Kenapa harus begini Viiiin…? “ Ujarku yang tiba tiba gugup dan tak tahu apa yang harus Aku katakan.
“Pak…Maafkan Vina...Vina sadar kok, Bapak telah jadi milik Mbak Keke..Dia sangat beruntung dapat suami seperti Bapak..Lupakanlah Pak…Anggap saja ucapan Vina tadi tidak pernah ada. Vina…Vina tak mau merusak rumah tangga Bapak…Maafkan Vina ya pak…Hiks hiks hiks….”

Aku baru paham…Vina menangis tadi karena merasa tak berdaya dan terjadinya perang bathin yang hebat didalam hatinya antara cinta dan tuntutan professional tugasnya.
“Tapi…Vin…katanya Kamu akan menikah bulan depan..Kamu kok tak beritahu aku sih…?”
“Bapak sudah tahu…?”
“Ya…Keke yang mengatakan padaku…” Jawabku kalem.

Tiba tiba Vina duduk dan kembali memelukku, tangisnya kembali pecah.
“Maafkan Vina Pak…Vina belum siap mengatakan pada Bapak…Vina… Vina takut nanti Bapak marah” Kata Vina disela isak tertahannya.
“Kenapa Aku harus marah Vin….Kamu berhak untuk bahagia dan mendapatkan laki laki yang baik dan bertanggung jawab…”
“Tidak Pak…Semua telah berakhir….Tidak akan ada pernikahan Vina bulan depan…Vina benci Dia…Dia telah menghianati Vina…!” teriak Vina histeris.
“Siapa Dia Vin…?” Tanyaku pura pura tidak tahu.
“Dia Wisnu Pak…Katanya Dia teman Bapak waktu kulaih dulu…Dan dan Dia sudah selingkuh dengan Mbak Keke istri Bapak…! Hiks hiks..”
“Ya…Aku sudah tahu Vin…Keke sudah menceritakan semuanya…”
“Bapak tidak marah sama mereka….?”
“ Ya, Aku sangat marah Vin…Tapi gimana lagi, mungkin semua salahku juga yang kurang perhatian sama Keke” Jawabku sambil memeluk Vina dengan erat.
“Vina sebenarnya tidak mencintai Mas Wisnu Pak…Tapi dia selalu meyakinkan Vina…Selalu merayu Vina…Dan disaat Vina mencoba membuka hati untuknya, Vina memergoki Dia sedang bercinta dengan…. Dengan Mbak Keke…!”

Aku mencium Kening Vina…Selanjutnya ciumanku merambat turun ke bibirnya yang basah terkena airmata itu.
Setelah berciuman cukup lama, Aku kemudian melepaskan ciumanku, dan Aku hapus sisa sisa air matanya yang masih meleleh. Lalu Aku bisikkan kata kata romantis kepadanya, karena sejujurnya Aku sudah sangat tersiksa menahan nafsu dari tadi.
“Udah lah Vin… Kamu harusnya bersyukur, karena cepat tahu sifat Wisnu sebenarnya. Coba kalau Kamu tahu setelah kalian menikah…”
Vina mengangkat wajahnya..memandangku dengan sendu dan Diapun tersenyum manis…
“Yakinlah Vin…Aku akan selalu ada untukmu…Aku tak mau Kamu kenapa napa…”
“Makasih Pak…”
“Iya Vin…Jangan panggil Bapak kalau Kita lagi berdua ya…Panggil Mas aja..He he..”
“Iya Pak…Eh Mas…Hmmm…”
“Biarkan mereka selingkuh dan menghianati Kita…Toh Kita bersama disaat seperti ini…Kita harus kuat dan saling support. Iya kan Sayaaang…” Bisikku kembali terbawa suasana.
“Iya Pak…Eh Mas…Eh Sayang…”

Tak ada lagi Kata kata diantara Kami, yang ada hanyalah aktifitas melepaskan pakaian masing masing sambil tetap berciuman dan saling raba. Vina sudah Aku telanjangi secara total, sedangkan Aku masih menyisakan celana dalam. Tapi itupun tidak berlansung lama…Sesaat kemudian Aku sudah bersiap un tuk menindihnya, Aku sudah telanjang bulat seperti bayi yang lucu. Vina memang lebih montok dari Keke. Payudaranya juga lebih besar, tapi sangat kenyal , segar dan tidak kendor. Putingnya berwarna coklat dengan aerola yang sedikit lebih besar dari Keke.

Aku kaget bercampur terkejut melihat Vina yang terlihat gugup dan sangat malu. Dia bahkan selalu memejamkan mata saat setiap jengkal tubuhnya Aku raba dan jilat dengan penuh nafsu itu. Hanya lenguhan dan desahan tertahan disela sela geliat erostis tubuhnya saat lidahku menyapu bagian tubuhnya . Bahkan Vina tak mau saat Aku suruh untuk mengulum kontolku yang sudah ngaceng maksimal itu. Mungkinkah Vina sepolos itu….? Dalam bayanganku Vina adalah sosok wanita kariir yang sudah berpengalaman dalam hal seks, tentu sudah sering melakukan seks dengan beberapa orang.
Tapi Aku tak sempat untuk memikirkan hal itu lagi…Yang ada hanyalah nafsu yang harus segera Aku tuntaskan…!

Karena tubuh Vina memang putih bersih, sehingga nampak Kedua payudaranya sekarang sudah ada tanda kemerahan karena remasan dan kecupan nakal lidahku. Vina menjerit kecil dan bergetar hebat saat memeknya yang berbulu lebat itu Aku cium dan jilat dengan gemas, secara bersamaan tanganku tetap bergerilya disekujur tubuhnya. Memek yang berbulu lebat itupun sekarang sudah sangat basah…. Tangan Vina terkadang mengusap usap rambutku, terkadang terbentang lebar, bahkan kukunya Aku rasakan terkadang menekan dan mencakar punggungku.
Setelah cukup fore play yang Aku berikan, membuatku mulai tak tahan.

Saat kepala kontolku sudah mulai bergesekan dengan memeknya, Vina mencoba menolak dan berusaha mendorongku sambil kepalanya menggeleng lemah..
“Tidak…Jangan Mas…Aku takut…Sssshhhh”
Aku tidak menhiraukan penolakan Vina, Kedua tangannya Aku pegangi sehingga sekarang Dia hanya dapat pasrah sambil tetap memejamkan matanya. Terlihat wajahnya agak pucat dan menyiratkan perasaan takut.
Dengan hentakan yang cukup kuat Aku tekan kontolku untuk masuk kedalam memeknya yang berbulu lebat itu…
Jleb…
Kepala kontolku dan sebagian kecil lagi berhasil masuk, namun saat Aku tekan lebih dalam, Kontolku tak dapat menembusnya lebih dalam., karena Aku rasakan ada sesuatu yang menahan. Memeknya terasa sangat sempit… Aku merasa tertantang, penasaran dan semakin bersemangat…
Kedua Kaki Vina sekarang Aku kangkangkan lebar lebar, lututnya Aku tekuk…Vina hanya pasrah sekarang…Hanya nafasnya yang terlihat memburu…
Aku tak mau gagal lagi…Dengan sontekan yang lebih kuat dari sebelumnya kembali kontolku mencoba menghunjam dengan ganas…tapi tetap gagal…!

Aku tak menyerah…
Walaupun kontolku terasa sedikit ngilu karena harus bekerja keras, melalui hentakan yang berulang ulang, akhirnya….

Blesss…
Aughh…Mas…Sakiiit….Hiks Hiks
Vina memekik dan menjerit kencang diikuti oleh tangisannya yang kembali pecah…Tangannya mencakar punggungku sangat kuat, mungkin sekarang punggungku berdarah.
Kontolku berhasil masuk seluruhnya kedalam memek Vina…
Beberapa kali kocokan kemudian Aku diamkan kontolku didalam memeknya… Sambil memberikan waktu untuk Vina istirahat.

Degh…!
Ada bercak darah di sepanjang kontolku.
Artinya…Artinya keperawanan Vina baru saja Aku renggut….!
Aku terhenyak, dan tidak menyangka Vina masih perawan…
Saat Aku pandang wajahnya, terlihat butiran air bening mengalir masih dari matanya .

Perasaanku bercampur aduk, ada rasa nafsu, kasihan, menyesal dan bangga karena mendapatkan keperawanan Vina yang tidak Aku duga sama sekali. Kembali Aku hapus air mata Vina dengan lembut, kucium bibirnya dan kubisikkan kata kata cinta kepada nya sambil kembali menggoyang pinggulku dengan tempo yang lambat dan berat tapi penuh perasaan.
Vina kembali mendesah dan matanya terpejam menikmati hunjaman kontolku dengan ritme yang semakin tinggi. Saat hentakanku menjadi kuat dan cepat Tiba tiba Vina kembali mencakar rambutku. Dia memekik dan menjerit kencang…
“Ochhh…Maaaasssss….”
Vina klimaks…!

Vina semakin melemah…tubuhnya tetap bergoyang seirama hentakanku yang tetap memompa dengan RPM tinggi. Saat Aku merasakan akan mencapai puncak dan klimaks…Tiba tiba..
Kriiing kriiing…Kriiing
HP Vina berdering tanda ada panggilan telepon masuk.
Aku mendengus gusar karena panggilan telepon itu mengganggu aksiku yang hampir klimaks. Aku menahan tangan Vina untuk mengambil HP sampai nadanya berhenti sambil tetap menggenjotnya.

HP Vina kembali berdering tanda ada lagi panggilan masuk…Aku berfikir mungkin penting dan Aku persilahkan Vina untuk mengangkat teleponnya itu. Rupanya speakernya diaktifkan Vina.
“Hallo…Ya Mas…”
“Hallo cantik…Ada hal penting yang akan Aku sampaikan, tapi tak enak lewat telepon…Aku jemput Kamu ya…Untuk makan malam…”
“Loh Mas…Tapi malam ini Kita akan presentasi dengan Pak Singo…Kata Mas jadwal nya udah OK”
“Itu Dia Vin…Nggak jadi…Tiba tiba Pak Singo harus ke singapura siang tadi, Katanya ada urusan mendadak…”

Aku yang mendengar pembicaraan mereka menjadi kesal atas pembatalan ini. Sambil sedikit mendengus kembali Aku pompa memek Keke dengan ganas.
“Ach…Ssshhh…Auh” Desah Keke disaat HP nya masih tersambung.
“Vin…Kamu baik baik aja kan…Kamu lagi ngapain…Kamu sakit ya…”
“Nggak Mas…Nggak apa apa…” Jawab Vina sambil mendelik gusar kepadaku.
“Jadi gimana Vin…Nanti malam…?”
“Maaf Mas…Vina tak bisa, masih banyak kerjaan…Udah ya…Baaaay…”
“Vina...Vin…Vin..”
Tapi Vina telah menutup teleponnya sambil memandangku cemberut disela desahan tertahannya.

“Mas…Jadwal presentasi Kita malam ini batal..”
“Biar aja Vin…Tak professional banget. Tak usah difikirin” Jawabku sambil tetap menggenjot memek Vina dengan ganas. Akupun heran, kenapa Aku begitu kuat dan perkasa ngentot dengan Vina. Sampai beberapa kali hentakan kemudian, kembali Vina menjemput orgasmenya yang kedua kali.
Aku membiarkan Vina untuk istirahat menikmati sisa sisa orgasmenya. Tubuhnya terlihat lemah dan lunglai…Bahkan terlihat seperti ngantuk dan….Vinapun tertidur…!
Aku sedikit geram melihat Vina sudah tertidur disaat kontolku masih bercokol didalam memeknya.

Tiiinng,,,
Tiba tiba HPku bergetar…tanda ada notifikasi pesan WA yang masuk. Rupanya dari Angga karyawanku.
Aku segera tersadar dan melihat jam di HPku
Astaga…Hari sudah sangat sore, sebentar lagi gelap.Aku segera mencabut kontolku, walaupun Aku belum mencapai puncak orgasmeku. kemudian Akupun membuka pesan WA dari Angga..
“Pak…Tiket nonton nya udh OK”
“Ya…Nanti akan Aku ambil kesana sebelum jam 9 malam ini” balasku di WA.

Gimana ini…? Aku bingung harus bagaimana. Saat Aku memandang tubuh telanjang Vina yang telentang dan telanjang disampingku, Vina terlihat telah tertidur pulas. Dan Aku menjadi kasihan dengannya. Namun Aku juga teringat dengan Keke…Sebentar lagi Keke akan nonton bioskop dengan Wawan. Aku harus melihat aksi nya malam ini.
“Maafkan Aku Vin…Aku terpaksa harus meninggalkanmu” bisikku di telinga Vina.
Aku coba untuk membangunkannya, namun tidak ada reaksi. Akhirnya Aku berikan Dia selimut tebal yang ada disampingnya. Kemudian Aku kirim pesan ke WA nya.
“Maafkan Aku Vin…Aku telah merenggut kehormatanmu…Aku pulang dulu ya, karena ada urusan yang harus Aku selesaikan..Kamu istirahat lah dulu…Oya, Pintu depan Aku kunci dari luar, agar Kamu aman.karena ada dua kunci Aku lihat disana…Thanks untuk semuanya I love You… Sekali lagi Maaf…Mmuuuach…”
Sebelum keluar, kembali Aku cium bibir Vina dengan lembut..Dan Akupun melangkah keluar dari kamarnya.
Tidak lupa Aku hidupkan lampu teras, dan lampu ruang tengah.
Saat Aku meninggalkan rumah Vina…Hari sudah gelap karena malam telah merambah..

*****

Jam 20.30 Aku sudah berada di Elang theater. Tentunya Aku sudah kembali dulu kerumah untuk mengambil peralatan penyamaran, yaitu topeng kulit andalanku. Di rumah Aku tidak menjumpai Keke. Akupun tidak sempat untuk menghubunginya karena waktu yang mendesak. Setelah mandi secara kilat, Akupun berangkat kembali, mobil kemudian Aku titipkan dirumah Angga, Karena jarak dari rumah Angga ke bioskop tersebut tidaklah jauh. mungkin sekitar 300 meter saja.
Setelah memakai atribut penyamaran, Aku tetap waspada, tidak langsung masuk ke gedung bioskop tersebut karena jika Keke mangatahui kehadiranku. Tentu semuanya akan gagal.

Mataku dengan tajam menyapu setiap sudut bioskop, namun sosok Wawan atau Keke tidak Aku jumpai.
Aku menjadi tidak sabar, langsung saja Aku buka aplikasi relay diHP ku. Dan…
Ternyata Keke memang sudah berada di Elang theater ini…!
Langsung saja Aku telepon Keke untuk menyelidiki lebih lanjut…

“Ya Hallo Pah…”
“Key..Kamu dimana…?”
“Mmmmh…Anu Pah…Adek lagi diluar sekarang, mencari tugas kampus mendadak dari dosen untuk dikumpul besok”
“Sama Wawan..?”
“Mmmm…Nggak…Eh iyyyyaaa…ya tadi Adek telepon Wawan untuk menemani Adek…”
“O.. Gitu….Ya hati hati…O ya, Mama nggak jadi nonton malam ini…?”
“Nggak Pah…Nggak jadi…Mmmmh…Papa udah kelar urusannya…?”
“Belum Mah…Mungkin Papa agak malam pulangnya, Bisa jadi besok subuh”
“Ya Pah…Hati hati”

Aku tahu Keke bohong kepadaku. Bicaranya juga terdengar gugup dan hati hati. Aku makin penasaran bercampur nafsu membayangkan aksi Wawan dan Keke didalam bioskop nanti.
Pintu theater 1 dan 2 sudah mulai dibuka, Sebagian dari penonton sudah mulai berdesakan untuk masuk. Sedangkan Aku masih bingung apakah harus masuk ke theater 1 atau 2. Sekali lagi aku edarkan pandangan sekeliling, siapa tahu Aku menemukan sosok Keke ataupun Wisnu. Namun hasilnya nihil, tetap tidak dapat Aku jumpai mereka berdua.

Akhirnya Tempatku beradapun sunyi…Aku lihat waktu sudah menunjukkan jam 21.00 Wib. Artinya film mungkin sudah mulai diputar. Aku kembali membuka aplikasi Relay di HPku untuk memastikan apakah Keke masih berada di bioskop ini atau tidak.
Setelah terbuka Aku ketahui ternyata Keke masih berada di Bioskop ini…!, Aplikasi ini hanya menentukan posisi Keke secara umum sedang berada di Elang theater, dan tak dapat memastikan di ruang mana Dia berada. Aku mulai gugup, karena Aku tidak banyak pengalaman nonton dibioskop seperti ini. Kalaupun ada, dulu Aku hanya ikut nonton rame rame dengan teman temanku.
Aku harus memilih dan harus segera mengambil keputusan…Akhirnya Kakiku dengan sedikit ragu melangkah ke Theater 1.
Petugas jaga kaget dan senyum senyum memandangku datang sendirian tanpa pasangan, mungkin karena melihat posisi tempat dudukku dibarisan pojok paling belakang (K1-K2).

Saat masuk kedalam, Aku dipandu oleh petugas menuju tempat dudukku, karena lampu didalam sudah dimatikan, dan sepertinya flm sebentar lagi akan mulai diputar, sekarang baru mulai iklan flm yang akan tayang pada waktu mendatang. Aku bahkan tak sempat melihat judul Flm yang akan diputar di theater ini. Bunyi Audio yang menggelegar semakin menggetarkan hatiku. Dengan sedikit sempoyongan, akhirnya Aku berhasil mencapai tempat duduk yang di tunjukkan oleh petugas tadi.
Namun…Akupun sangat gusar bercampur rasa sedikit takut melihat tempat dudukku dua nomor kursi di pojok yang seharusnya Aku tempati ternyata telah ditempati oleh orang lain mungkin sepasang kekasih…! Aku langsung terbayang chat Keke dengan Wawan…Kata Wawan di bioskop ini tidak terlalu ketat aturannya. Mungkin penonton yang lambat datang, tempat duduknya boleh langsung diisi oleh penonton lainnya. Dengan bantuan sedikit cahaya dari layar lebar di depan, Aku dapat melihat Sepintas kalau ceweknya berada di dekat dinding atau paling pojok . Ceweknya terlihat berjilbab pendek. Namun karena gelap Aku tak dapat melihat wajah mereka dengan jelas.

Sejujurnya Aku agak ngeri melihat tubuh laki laki itu, Dia terlihat memakai baju kaos oblong putih ketat dengan celana jeans ketat pula sehingga menampakkan tubuhnya yang berotot dan lebih kekar dariku. Biasanya seorang laki laki akan tampil seperti jagoan apabila berada disamping pacarnya. Yah…Aku tak mau membuat masalah dengan orang ini. Disamping itu, sampai saat ini Aku masih belum menemukan sosok Keke dan Wawan. Bisa jadi mereka menonton di theater 2, Jika benar demikian, tentu Aku harus pindah ke theater 2 tersebut untuk mengawasi mereka. Akhirnya dengan berat hati terpaksa Aku duduk di sebelah mereka yaitu kursi K3 dan K4.

Setelah mataku mulai terbiasa dengan kondisi kegelapan didalam bioskop ini, Aku mulai memperhatikan sekelilingku dengan bantuan cahaya dari layar lebar di bioskop ini. Cahayanya terkadang cukup terang, sedikit gelap bahkan gelap sama sekali silih berganti. Aku edarkan pandangan sekeliling, terdapat sebelas deretan kursi disini. Deretan tersebut terbagi atas dua blok yaitu blok kiri dan kanan sama banyak. Dan tiap baris terdiri dari delapan kursi. Semakin kebelakang semakin tinggi. Sedangkan posisiku saat ini berada di blok kiri kalau Kita pandang dari arah belakang.

Setelah Aku perhatikan dengan seksama, ada yang aneh dengan deretan belakang di blok tempatku duduk sekarang. Terlihat sandaran kursi didepanku terasa lebih tinggi dari yang lainnya. Hmmm…Mungkin alasannya karena deretan ini selalu diburu oleh pasangan kekasih untuk berbuat mesum tanpa diketahui oleh orang depan.Selain itu Aku heran kenapa deretanku banyak yang kosong. Selain Aku yang menggunakan dua nomor beserta dua orang tersebut yang menempati kursi yang paling pojok, empat kursi disebelahku terlihat masih kosong. Padahal film nya akan segera diputar.

Saat Aku masih termangu mangu dengan situasi disekitarku, tiba tiba layar film memancarkan cahaya yang putih. Hal ini membuat ruangan menjadi sangat terang. Aku langsung dengan sigap sambil setengah berdiri mengedarkan pandangan sekeliling untuk mencari keberadaan Keke dan Wawan. Tapi hasilnya masih nihil…
Tiba tiba layar berobah menjadi gelap…
Suasanapun berobah menjadi gelap dan hening…
Duuuuaaaar…!

Film pun mulai di putar…
Bunyi speaker yang mendentum mendadak diikuti kilatan cahaya dari layar menyebabkan Aku terkejut dan langsung roboh dan terduduk kembali . Karena terkejut, menyebabkan posisiku dudukku tidak terkontrol sehingga agak miring kekiri. Otomatis mataku memandang kearah kiri atau kearah pasangan kekasih disampingku.
Aku jadi melongo melihat posisi mereka yang sedang membelakangiku….!
Aku tak dapat melihat wajah mereka. Yang pasti mereka tidak memperhatikan layar film yang sudah mulai diputar. Aku penasaran, dan mencoba mengintip untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pria ini kepada pasangannya.

Aku coba sedikit mendekat, samar samar terlihat olehku sang wanita telah berada di atas pangkuan sang pria. Karena posisiku masih belum tepat,sehingga Aku harus lebih mendekat lagi dengan mencondongkan kepalaku kea rah mereka. Dan…Aku dapat melihat…Sang pria sedang mencumbu wanita yang ada dalam pelukannya itu. Dapat Aku pastikan bahwa tangan kanan pria ini sudah masuk ke dalam baju sang wanita. Sedangkan tangan kirinya juga sudah masuk kedalam celana jeans sang wanita. Aku ingin lebih memastikan, saat ruangan agak terang karena cahaya dari layar film, Aku dapat melihat ternyata ikat pinggang dan resleting celana sang wanita sudah terlepas….!
Tapi Aku heran, kemana pembatas tempat duduk mereka…?

Gduuuk…
Aku kaget karena terlalu dekat dengan mereka menyebabkan siku kiri pria itu berbenturan dengan kepalaku. Lumayan sakit, tapi yang lebih Aku rasakan adalah perasaan malu karena ketahuan ngintip..Untuk menutupi rasa malu, Aku kemudian berpura pura tidur sambil sedikit mengintip. Pria tersebut memandangku sekilas, namun wajahnya tetap tak dapat Aku lihat karena gelap. Kemudian Dia mengabaikanku dan kembali mencumbu pasangannya.

Aku segera meraba raba pembatas kursiku, Siapa tahu bisa dilepaskan juga. Dan…Ternyata memang dapat di turunkan sampai kandas, sehingga seakan akan menjadi satu kursi saja. Aku manggut manggut menyaksikan hal ini, apakah semua kursi seperti itu atau hanya deretan belakang aja…? Entahlah.

Film masih terus diputar, Tapi Aku tak dapat konsentrasi. Aku galau…Aku benci dengan suasana ini, Keke belum Aku temukan…Dan yang lebih menyakitkan adalah disampingku ada pasangan mesum yang merasa seakan bioskop ini hanya milik mereka. Dan sekarang…Aku lirik dan dengar mereka sedang berciuman hebat..Untung suara audio ruangan ini keras, kalau tidak tentu bunyi kecupan dan ciuman mereka akan sangat jelas. Tentu saja hal ini membuatku menjadi iri. Aku merasa mereka seperti sengaja membuatku iri.…

“Huh…Kamu belum apa apa udah sombong…Aku aja memiliki istri cantik seperti Keke tak pernah sombong “ gumamku dalam hati karena geram.
Karena galau ,membuat kegeramanku pada pasangan disebelah semakin menjadi jadi…Hal ini menyebabkan meningkatnya tekadku untuk mencari keberadaan Keke istriku. Aku harus memastikan Keke berada di theater ini atau tidak, agar misiku tercapai. Dan jika memang bukan diruangan ini, maka secepatnya Aku harus pindah ke theater 2.
Akhirnya tiap kali ruangan menjadi terang karena cahaya yang memancar dari layar film, mataku dengan sigap mencari sosok Keke istriku…Namun Tetap tak Aku temukan.

Aku sudah hampir putus asa, dan berencana akan pindah ke theater 2 saja. Namun….
Tiba tiba Aku lihat Hp pria disebelahku menyala, mungkin ada panggilan telepon yang masuk.
Dan Pria itu pun berdiri, mungkin karena kerasnya suara film sehingga sulit untuk berbicara di telepon. Aku yang masih merasa kesal pada mereka, hanya melirik sekilas kesebelah…Terlihat ceweknya sibuk membenahi pakaiannya yang mungkin sudah terbuka tadi sewaktu mereka bermesraan. Naluriku mengatakan sang pria itu akan melewatiku untuk mencari ruangan yang tidak bising. Aku yang berakting seperti orang tidur sengaja mengangkat kakiku agak tinggi, Aku ingin membalas kemesraan mereka dengan membuatnya agak kesulitan melewatiku.

“He he he…Rasain lo…Emang enak dikerjain” ucapku dalam hati begitu melihat Dia kesulitan melewatiku.
Saat Pria tadi telah melewatiku, Aku pun teringat bagaimana kalau Aku coba juga menelepon Keke…Siapa tahu masuk dan kalau ada diantara penonton yang HP nya menyala dan mengangkat telponn berarti ada kemungkinan Dia adalah Keke istriku.
Segera saja Aku hubungi HP Keke….Tersambung…! Kemudian dengan cepat Aku tutup HP ku agar tidak mengeluarkan cahaya. Sehingga tidak diketahui oleh orang lain.
Mataku dengan liar menelusuri seantero bioskop, bahkan Aku sampai bergeser ketengah untuk memastikan. Ternyata teleponku tak diangkat, dan tak ada HP penonton yang menyala.

Kembali Aku putus asa…Segera kumasukkan HP ku kedalam celana dan segera berjalan menuju ketengah untuk pindah ke theater 2. Saat sudah sampai di tengah, tiba tiba HPku bergetar…Artinya ada notifikasi pesan WA yang masuk.

Aku tetap berjalan kearah pintu keluar, tapi segera masuk ke toilet untuk membaca pesan WA di HP ku.
“Pah…barusan telepon ya…Papa udah pulang…?”
“Iya Mah…Papa udah mau pulang nih…Mama dimana sekarang…Masih lama lagi…?”
“Maaf Pah…Adek lagi nonton bioskop sama Wawan…Jangan marah ya sayang…”
“Loh Bukannya tadi katanya cari tugas dan tak akan nonton, Mama kok gitu sih…Papa nggak suka Mama bohong….!”
“Iya Pah…Nanti Adek jelaskan, Habis Wawannya memohon terus….kali ini aja katanya…Adek jadi kasihan sama Dia..Tapi Papa yang nyuruh Adek untuk jalan sama Dia dan buat Papa cemburu…”
“Tapi kok bisa main HP gini…Wawan mana…?
“Dia lagi ke toilet Pah…makanya Adek bisa ngechat Papa”

Aku mulai horny membaca WA Keke yang mengatakan sedang nonton dengan Wawan.
“Mah…Wawan nggak macam macam kan…?”
“Itu Dia Pah…Maafkan Adek…Kami sudah….sudah jadian…Sudah Adek iyakan seperti yang Papa inginkan…Dan Adek sudah janji untuk membantu Wawan…bolehkan…?”
“Membantu apa Mah…?”

Aku jadi bergetar penuh nafsu membaca chat Keke kalau mereka sudah jadian. Tapi penasaran dengan bantuan apa yang dia maksud.
“Mama sudah di apain aja sama Dia…? Dan bantuan apa Mah…?”
“Nanti lah Adek ceritakan, Pokoknya Adek janji hanya mala mini aja. Tadi Adek dicium dan di sentuh sentuh Pah…Nampaknya Dia begitu bersemangat…Jangan marah ya…”
“Papa telepon sekarang ya…Nggak enak ngetik gini…”
“Jangan Pah…bising kali…”

Itulah Yang Aku suka dari Keke, Dia sulit untuk berbohong kepadaku, karena Dia terlalu polos
Saat Aku mau menanyakan posisi Keke sekarang ada dimana, tiba tiba…
Tut tuut tuuuut….
Baterai HPku lowbat….Kemudian mati total….
Sial…!
Hampir saja HP tersebut Aku banting karena kesal.

Aku kesal karena belum dapat mengorek keterangan lengkap dari Keke… Saat Aku hendak keluar dari toilet, tanpa di duga Aku melihat pria disebelahku tadi masih menelpon seserorang. Karena penasaran, akhirnya Aku putuskan untuk mencoba mencuri dengar pembicaraannya dengan bersembunyi di dinding sebelah dalam.

“Iya Bang…Pokoknya beres…Memang awalnya Dia menolak terus..Tapi tetap Aku rayu, Akhirnya Dia bersedia bang...Dia sudah janji karena kasihan denganku katanya”
Kemudian hening…Mungkin yang lagi ditelponnya sedang bicara.
“Iya Bang…”
“Iya Bang..pokoknya beres, Dia tadi sudah janji, tapi jangan terlalu rame ya Bang…Nanti Dia berobah fikiran lagi”
Kembali hening…
“Iya Bang…empat orang bolehlah. Aku janjikan tadi di bioskop ini Abang dan teman teman hanya boleh raba raba gitu…Nanti baru Abang ajak Dia minum, selanjutnya terserah Abang mau ngapain…Tapi jangan terlalu kasar ya Bang… Aku kasihan sama Dia….Tadi Aku bilang, Dia hanya nemenin Abang minum. paling telanjang didepan Abang dan teman teman malam ini.
Kembali hening…
“Deretan K1-K8 sudah Aku boking, tapi sayang ada 2 kursi yang di boking seseorang .”

Aku bagaikan tersambar petir mendengar deretan kursi yang disebutkan pria ini…Tidak salah lagi…Kursi itu adalah deretan tempat dudukku…! Aku mulai linglung dan sempoyongan…Namun Aku harus bertahan untuk mendapatkan keterangan lengkap.

Setelah Aku dengar dengan seksama, Aku baru ingat, suara pria ini adalah suara Wawan…!
Artinya pasangan disebelahku tadi adalah Keke dan Wawan…!
Dadaku kembali bergemuruh, berdebar bercampur nafsu….Haruskah Aku biarkan Wawan CS menikmati tubuh Keke malam ini…? Entahlah…Tapi sepertinya Aku terlalu bernafsu untuk menantikan momen tersebut.

“Iya Bang…Akan kucoba mengatasinya…” Kata pria itu
“Iya Bang…Aku tunggu…Kalau terlalu lama nanti film nya habis…Nanti Aku sendiri yang nikmatin Dia jadinya he he…”
“ Ya Bang…Terima kasih Bang kalau hutangku dianggap lunas…”
Kembali hening
“Siiip…Iya Bang…Aku jamin Dia tak akan berani lagi menolak….”

Percakapan mereka terputus…Aku intip sedikit, tapi pria yang Aku duga sebagai Wawan tadi sudah pergi. Akupun bergegas menyusul.

*****
Saat Aku sampai di tempat duduk…Aku semakin berdebar tegang melihat aksi sepasang kekasih disebelahku yang Aku duga adalah Keke dan wawan.
Sekarang Aku harus memastikan kalau mereka memang Keke dan Wawan. Perlahan Aku buat posisi miring seperti tadi sambil berusaha mengintip.
Terlihat sang wanita sudah di sandarkan ke dinding. Dan yang membuatku tegang menahan nafas adalah, sang pria sedang berusaha membuka celana jeans yang dipakai si wanita. Terlihat sang wanita berusaha mempertahankan agar celananya tidak dibuka…

Tiba tiba lampu layar flm kembali terang…
Dan disaat terang tersebut, walau sesaat tapi karena posisi si wanita sedang menghadap kearahku, sehingga Nampak jelas dan dapat Aku pastikan bahwa sang wanita tersebut memang benar benar KEKE….!

Aku mematung, shock dan kaget luarbiasa…Tak tahu apa yang harus Aku perbuat. Tapi yang pasti Aku terangsang hebat…Kontolku sekarang sudah mulai basah dan nafasku menjadi sesak
Aku hanya memfokuskan pendengaranku agar mengetahui pembicaraan mereka. Akupun semakin condong kea rah mereka.
“Jangan Wan…Nanti dilihat orang…Aku takut” Kata Keke sambil menahan celananya yang sudah berada di pahanya itu.
“Nggak apa apa Key…Aman kok…Semua orang fokus nonton film tuh…Tapi Kamu udah janji tadi…Nanti Bang Gery datang dan melihat Kamu masih pakai celana lengkap begitu…Dia akan marah sama Aku… Boleh ya…” Kata Wawan merayu Keke.

Beberapa kali kilatan cahaya layar film membuat ruangan menjadi cukup terang, Hal ini memudahkanku untuk mengintip aksi mereka. Keke terlihat memakai jilbab pendek, dengan baju kaos tipis lengan panjang. Sekarang Dia nampak mulai pasrah dan tidak lagi berontak sewaktu Wawan meloloskan celana jeans nya itu. Dia kini hanya meringkuk di pojok sambil berusaha menutupi ketelanjangannya dengan celana jeans nya yang sudah dilepaskan Wawan.

Kepalaku hampir saja kembali kena siku Wawan disaat tiba tiba Wawan berbalik dan menghadap kearahku. Aku terciduk sedang mengintip aksi mereka…! Keke kaget dan spontan menutup mukanya dengan kedua tangan.
Aku tak kalah kaget sambil berpaling secepatnya…
Namun kemudian Aku menjadi tenang karena menyadari bahwa sekarang Aku masih dalam penyamaran memakai topeng kulit. Jangankan didalam bioskop, siang hari saja mungkin Keke dan Wawan tak dapat mengenaliku.

“Bro…Gue mau tawarkan kerjasama nih…Ente boleh ngintip gue main ama pacar gue…Bahkan boleh pegang pegang…Asalkan, loe lindungi dan tutupin Kita dari pandangan orang disamping..Gimana…. deal…?” Bisik Wawan ditelinga kananku.
Aku tak menjawab, hanya mengangguk berulang ulang tanda deal dan setuju dengan kerjasamanya.
Kemudian Wawan kembali menyandarkan Keke ke pojok. Mulut Keke segera di ciumnya dengan ganas.
“Sayang…Sebelum dengan Mas Gery, Kamu harus siapkan mental dulu untuk eksib dan disentuh oleh laki laki asing ya..” Kata Wawan yang dapat Aku dengar dengan jelas.
Keke hanya memandangku diantara keremangan ruangan…Kemudian Dia mengangguk.

Wawan kemudian menyuruh Keke untuk pindah duduk ke dekatku, sesaat kemudian…Tanganku ditarik Wawan dan di letakkannya dipaha Keke…!
Samar samar Aku melihat Keke memejamkan matanya. Tanganku tak tinggal diam, langsung bergerak mengelus paha Keke, kemudian dengan bergetar Aku usap celana dalamnya…Ternyata celana dalam Keke sudah basah…!
Aku lihat, Wawanpun tak tinggal diam… Baju Keke diangkatnya sampai melewati payudara…!
Tersembullah sepasang payudara Keke yang membusung dengan dibungkus oleh BH warna putih…
Hal itupun tak berlangsung lama, Wawan segera menggeser BH tersebut keatas…Sehingga payudara Keke Nampak seperti berkilat dikeremangan ruangan, mencuat tampa penghalang lagi. Aku lupa diri…Aku sudah sangat terangsang maka tangan kananku tetap mengelus pangkal paha Keke, sementara tangan kiriku mulai meremas payudara kanan Keke dengan gemas.

Sedangkan Wawan, rupanya sudah mulai mencaplok payudara kiri Keke dengan mulutnya , bahkan tangan kirinya sudah berada dibalik celana dalam dan mengobok obok memek Keke…!
Aku semakin blingsatan…Aku lumat bibir seksi Keke yang mendesah tertahan itu…
Jadilah Keke sekarang berada ditengah tengah Kami menggeliat, mendesah dan meracau tak jelas karena sentuhan dan rabaan Kami.

Tapi hal itu tidaklah berlangsung lama…
Karena Aku disuruh Wawan untuk menyingkir, Keke kembali disandarkannya ke pojok.
Aku perhatikan Keke sudah horny berat dan hanya pasrah saja saat Wawan mengangkat kakinya.
Rupanya Wawan mencoba membuka celana dalam Keke…
Saat celana dalamnya sudah lolos dari pinggang, terlihat Keke menahan tangan Wawan agar berhenti melepaskan celananya tersebut.
Tapi nampaknya Wawan tak mempedulikan, saat ciuman Wawan kembali mendarat di bibir Keke, saat itulah celana dalam putih Keke juga terlepas…!

Sedangkan Aku, tak dapat dikatakan lagi bagaimana perasaanku...Aku horny berat…cemburu tapi penuh gairah meledak ledak menyaksikan istriku tercinta telanjang didepanku dan laki laki lain. Aku hanya melongo dan terdiam menyaksikan saat Wawan mencaplok, mengelus dan menjilat memek Keke yang sudah terbuka itu dengan penuh nafsu. Aku rasakan kontolku berdenyut denyut dan sudah sangat basah…!

Wawan menoleh kearahku sesaat sambil menyeringai…
“Bro…Kita telah Deal tadi kan…? Loe udah pegang pegang pacar gue…Sekarang tolong lindungi dan tutupi aksi Kami….Aku akan menggenjot pacarku…he he he…”
Aku tak sanggup menjawab…Takutnya jantungku tak kuat nanti untuk menyaksikan adegan Wawan ngentot dengan istriku. Nafasku terasa sesak, kepalaku berat dan akal sehatku hilang….Aku hanya mampu mengangguk kecil, dan dibalas dengan seringai mesum oleh Wawan.

Sekarang Wawan sudah tidak memperhatikanku lagi, Dia kembali menghadap kearah Keke yang sudah pasrah total. Entah kapan Wawan melepaskan celananya, Aku tak tahu….Tapi yang pasti Wawan sudah tidak memakai celana lagi. Aku tak dapat melihat ukuran kontolnya, tapi Aku perkirakan tentu lebih besar dan panjang dari kontolku.

Aku merasa seperti hidup di alam lain karena berdebar dan nafsu aneh yang menyebabkan aliran darahku seperti mengalir dengan cepat. Mulutku sampai melongo dikeremangan bioskop saat menyaksikan pinggang Wawan yang kekar itu mulai bergerak teratur menghentak dan memompa . Tentu memek Keke sekarang jadi menggembung menerima sodokan kontol Wawan. Gerakan Wawan itu makin lama makin cepat…Ya…Keke istriku tercinta sekarang sedang dientot secara kasar oleh Wawan di tempat umum…!
Aku tak dapat melihat ekspresi Keke karena tertutup oleh tubuh Wawan. Hanya desahan tertahannya yang samar samar Aku dengar seiring dengan hentakan yang dilakukan oleh Wawan.

Setelah cukup lama genjotan cepat yang dilakukan wawan berlangsun, akhirnya…Aku dengar teriakan kecil dari Keke, Kakinya pun Aku lihat menjepit tubuh Wawan..
“Waaaaannn…Aku sampai…”
“he ehhh…Aku jugaaaaa…Kita sama sama yaaaa….” Jawab Wawan sambil tetap memompa dengan cepat.
Kulihat Wawan menerkam tubuh Keke dengan kuat…Saat berikutnya gerakan wawan melambat dan berhenti lalu terlihat mereka terdiam, tapi tetap saling peluk dan cium cukup lama..Oooo..tidak, sperma Wawan pasti keluarnya di dalam…..! Aku tak dapat berfikir jernih lagi…yang aku rasakan tubuhku mengejang…persendianku seperti lumpuh dan…
Crot crooot crooooot….
Aku pun klimaks menyaksikan Istriku ngentot dan membagi kehangatan tubuhnya kepada laki laki lain.

*****
Kesadaranku masih belum pulih…Nafasku masih sesak, Aku hanya tertunduk lemas dikursiku. Beberapa saat kemudian Aku rasakan bahu kananku seperti ada yang menepuk…Aku melirik dengan malas…Tiba tiba…
Nyaliku langsung ciut begitu merasakan sebuah benda dingin dan terasa tajam menekan leherku.
Aku coba perhatikan dari sudut mataku, rupanya sebuah pisau kecil hitam…!
Dan pisau itu di todongkan ke leherku….!
Aku sangat takut dan menggigil…Setelah ada cahaya dari layar film, Aku mengetahui rupanya yang sedang menodongkan pisau keleherku adalah Gery…!

Yang membuatku lebih takut adalah…Gery tidak sendirian, tapi ada tiga orang lagi disampingnya. Karena gelap, Aku tidak dapat melihat wajah mereka dengan jelas.
“Kalau mau selamat, cepat menyingkir dari tempat duduk ini..” Kata Gery dingin penuh hawa membunuh.
Aku bergidik dan lidahku terasa kelu, Aku tak mampu berkata kata…Hanya anggukan kecil yang dapat Aku lakukan.

Saat Aku akan pindah tiba tiba Wawan memegang tangan Gery…
“Bang…Jangan sakiti Dia Bang…Dia hanya cowok lemah dan jomblo yang tadi telah membantuku. Mungkin Abang bisa manfaatin Dia…Mana tahu Dia mau ikutan pesta, tapi harus bayar…He he he” Kata Wawan.
Dalam hati Aku merasa berterima kasih dengan Wawan atas pembelannya, namun Aku juga geram karena Dia mengatakan Aku cowok lemah dan jomblo. Huuuh.
Gery kemudian melepaskan pisaunya, kemudian Dia mengusap rambutku sebentar..Samar samar Aku lihat Dia tersenyum.

“Kalau loe mau ikutan pesta…Loe harus bayar…Berikan Dua juta sekarang…Kalau tidak, enyahlah dari hadapanku…!”
“Pes pes..pesta a pap appaaa Bang…?” Tanyaku gugup
Gery kemudian memaksaku melirik kesamping Kiri…Terlihat Keke seperti sedang tidur bersandar di dinding, Tapi Aku lega karena Samar samar Aku perhatikan baju Keke sudah tertutup, celana dalamnya juga sudah terpasang walau tanpa celana jeans.
“ Mungkin Wawan yang memasangkannya tadi” ucapku dalam hati.

“Kamu perhatikan cewek cantik disamping…Dia itu cewek Gue, milik Gue…Nah Kalo loe punya duit, Disini Loe boleh entot Dia …Kita pake Dia rame rame..Kita hamilin Dia…Ha ha ha ha…Gimana…Loe ikutan tidak…?”
“Iy iyyya Bang…Aku ikut, Tapi duit Cash Aku tak cukup sampai segitu Bang…Duitku ada di ATM…”
“ Boleh…keluarkan semua uangmu, sisanya nanti Kita ambil di ATM ha ha ha”

Aku segera mengeluarkan dompet dan memberikan semua uang yang ada disana kepada Gery…Untung Gery tak melihat KTP ku. Setelah dihitung, ternyata jumlahnya hanya Satu juta limaratus ribu.
Gery kemudian mengangguk angguk..Sudah cukup segini aja
“Baiklah…Loe diterima, mari Kita pesta”
“Makasih Bang…” Kataku parau karena merasa bodoh dan tak berdaya serta pergolakan hatiku saat ini. Karena Aku harus membayar untuk menikmati tubuh istriku sendiri beramai ramai.

Tiga kali tepukan ringan Wawan di pipi Keke membuatnya terbangun.
Karena merasa sudah menjadi “anggota” Aku pun mendekat, ingin tahu apa yang akan diucapkan Wawan kepada Keke.
“Key…Bang Gery sudah datang,..Kamu kan sudah janji akan membantuku dengan menemani Bang Gey malam ini. Kamu pulang sama Dia aja nanti ya…Aku pulang dulu…I love you…Mmmmuuuuach..” Kata Wawan sambil mengecup bibir Keke.
Keke terlihat gelagapan , mungkin fikirannya masih belum pulih, mukanya Nampak pucat, pasti dia sangat ketakutan sekarang…!

“Wan…Tunggu…” Panggil Keke sambil menutup pahanya yang terekspos itu. Tapi sepertinya Wawan tidak mempedulikannya lagi, Dia tetap melangkah keluar dari bioskop hingga hilang.
“Jangan takut Key…Kami tak akan menyakitimu…Asal Kamu mau mengikuti perintahku” Kata Gery yang tiba tiba telah berada disamping Keke sambil memeluknya dengan mesra.
Keke hanya diam, dan mungkin karena putus asa…Kekepun menangis…!

Saat Keke menangis, terlihat Gery geram lalu Dia menjambak rambut Keke agak keras.
“Aku tidak suka melihat perempuan menangis…Jangan buat kesabaranku habis, Kamu sudah janji akan membantu Wawan kan…?”
Keke hanya mengangguk pelan sambil berusaha menahan tangisnya.
“Kalau begitu ayo lakukan tugasmu dengan baik, jangan buat Aku kecewa…!” Kata Gery tegas
“Tapi mas…Kata Wawan Keke hanya… hanya disuruh menemani Mas Gery malam ini..”
“Anak pintar, tepat sekali…Tapi menemani Kami Kamu harus telanjang kan Kata Wawan…?”
Keke tidak berani mengangguk, hanya menunduk dalam dalam…Mungkin Dia sudah putus asa dan merasa tak berdaya. Walau sorot matanya menyiratkan penyesalan karena sudah berjanji dengan Wawan.
“Hei…Loe…Buka bajunya, Sisakan saja jilbabnya…!” perintah Gery kepadaku.
Aku kaget disuruh oleh Gery untuk menelanjangi Keke didepan banyak laki laki…!
Aku kasihan melihat Keke…namun aneh nya disamping perasaan kasihan dan tak rela, Aku merasakan gejolak nafsu yang luar biasa. Inilah ultimate fantasyku…Dimana Aku akan menelanjangi istriku didepan banyak pria. Dan Akupun akan ikut menikmati tubuhnya.

Hampir tidak ada perlawanan dari Keke saat satu persatu pakaiannya Aku lepaskan. Aku berdebar tegang penuh nafsu saat melepaskan pakaiannya itu. Pakaian Keke kemudian dikumpulkan oleh seseorang disamping Gery. Pakaian tersebut kulihat dimasukkan kedalam sebuah kantong plastik hitam, termasuk HP milik Keke.

Setelah Keke telanjang bulat dan hanya menyisakan jilbab pendeknya, Ku lihat Gery dan teman temannya segera menyetel pembatas tempat duduk seperti yang dilakukan oleh Wawan tadi. Kemudian Gery dan 3 orang temannya itu duduk berjejer kearah pojok. Sedangkan Gery rupanya mengambil posisi tengah.
“Hei Loe…Tolong jaga dan tutupi Kita disini ya…Loe di sebelah sana” Kata Gery mengusirku. Aku mengerti, Gery menyuruhku menutupi pandangan penonton disamping seperti yang dilakukan oleh Wawan tadi.

Saat Aku telah berada di posisi paling luar, segera saja Gery menyuruh Keke untuk berbaring dipangkuan mereka…!
Keke pun tidak membantah…Dia langsung tiduran telentang dipangkuan mereka.
Bisa dibayangkan betapa malunya Keke saat itu, karena Dia dilecehkan dan dicabuli oleh beberapa orang ditempat umum…!
Sedangkan Aku, tanpa Aku sadari…air liurku meleleh karena nafsu melihat adegan mereka.

Tak ada lagi suara yang terdengar diantara mereka, yang ada hanyalah suara erangan dan rintihan tertahan bercampur geliat erotis dari Keke saat setiap jengkal tubuhnya diraba, dicolek, dicium dan dipermainkan oleh ke empat orang itu sesuka hati mereka. Bahkan, Gery dengan gemas sudah mengocok Memek Keke dengan jarinnya. Dia mengocoknya tidak beraturan, terkadang satu jari, dua jari bahkan empat jari sekaligus…! Sedangkan Aku hanya dapat bagian mengusap usap kaki dan betis Keke.

Sekitar limabelas menit kemudian, terlihat tubuh Keke mengejang…Dan Mulutnya mengeluarkan lengkingan yang cukup keras. Namun mulutnya cepat disumbal mulut seseorang…Memeknya Nampak mengeluarkan air yang cukup banyak.
“Mungkinkah Keke squirt…?” ucapku dalam hati.

Saat nafas Keke masih belum lancar, dan tubuhnya masih bergetar hebat Aku perhatikan Gery menyuruh teman temannya untuk menyingkir.
Keke kemudian di baringkan kearah pojok, persis seperti yang Wawan lakukan tadi.
Entah Keke sadar atau tidak, tapi yang pasti Aku melihat Gery sudah mulai menggenjot Keke dengan ganas. Tubuhnya berguncang dan terhentak hentak seirama dengan genjotan yang dilakukan oleh Gery.

Beberapa menit kemudian…
“Rasakan pejuku ini pelacuuuuurrrr…Kau Harus hamil olehku….Ohhhh…..”
Rupanya Gery telah menembakkan sepremanya didalam memek Keke…!
Gery pun menyingkir memberi kesempatan kepada teman temannya yang lain.

Saat Orang Kedua akan mulai menggenjot Keke, Aku pindah Ke pojok atau ke bagian kepala Keke untuk melihat kondisinya… Sejujurnya walaupun Aku sangat terangsang, tapi Aku juga sangat khawatir dengan kondisi Keke.
“Mau Apa Loe…” Kata orang kedua ini.
“Nggak Aku kasihan melihatnya, biar tanganku yang jadi bantalnya” jawabku sekenanya sambil merubah intonasi suaraku agar Keke tidak mengenalku.

Kemudian tanpa mempedulikannya, Aku letakkan kedua tanganku di bawah kepala Keke.
Rupanya Tidak ada yang protes dengan tindakanku itu.
Akhirnya Genjotan orang kedua inipun berlangsung dalam hentakan yang cepat.
Aku perhatikan Keke masih sadar, tangannya masih menggapai dan bergerak gerak. Aku masih sangat terangsang melihat tubuh telanjang Keke yang pasrah digenjot oleh laki laki lain. Karena tak tahan, Aku cium bibir Keke dengan ganas.
“Setan…Memek Perek ini sempit banget…Ohhh, Aku menyeraaaaahhh…”
Dan saat itu rupanya Dia sudah mencapai klimaks , tapi dengan cepat kontolnya dicabut dan…

Croot crooot…Wajah Keke, penuh dengan ceceran sperma laki laki itu….!
Bahkan sebagian mengenai pipiku.
Orang tersebut segera digantikan oleh orang ketiga…
Genjotan orang ketiga ini lebih hebat dari genjotan Gery dan orang kedua tadi…Tanganku sampai kesemutan karena menahan beban kepala Keke yang selalu bergerak maju mundur tersebut.
“Lonte jalang…Memek Kamu kok sempit dan nikmat begini…ouuugh…” racau orang ketiga

Tiba tiba saat itu, Kaki Keke kembali mengejang seperti akan menjepit….Mulutnya mengerang dan mendesah berat dan… Keke pun kembali mendapatkan orgasmenya…!
Keke terlihat makin lemah setelah orgasmenya tersebut…Bahkan saat orang ketiga ini mencapai klimaks…Keke hanya pasrah begitu mulutnya dibuka paksa oleh orang ketiga ini. Dan…Kontolnya dimasukkan kedalam mulut Keke sambil menumpahkan seluruh spermanya disana…!
Keke terlihat batuk batuk kecil, namun hidungnya segera ditutupi oleh orang ketiga ini, sehingga hampir seluruh spermanya tertelan oleh Keke…!

posisi orang ketiga sekarang segera digantikan oleh orang ke empat…!
Aku lihat Keke tidak bergerak lagi, mungkin Dia pingsan atau tertidur.
Tapi Orang ke empat tetap membombardir Memeknya dengan ganas…Sampai akhirnya orang itu menumpahkan spermanya di dada Keke.
“Hussss…hhhh…Memang gila…Memek lacur ini sempit banget huuuufff…” Kata orang ke empat sambil istrirahat

Aku lihat Keke tidak bergerak lagi, seperti orang tertidur pulas…
Nafsuku sebenarnya sudah diubun ubun melihat istriku tercinta digilir oleh banyak laki laki dihadapanku. Namun ada rasa kasihan dan rasa bersalah melihat kondisinya saat ini. Aku hanya termenung…
“Hey…Loe…Sekarang giliranmu, Buruan…Sebentar lagi Film nya akan habis.”

Aku tersentak…Seakan tersadar, tiba tiba mataku menjadi jalang, mulutku menyeringai dan dengan cepat Aku menubruk tubuh telanjang Keke…Aku lah orang terakhir menggenjot Keke. Walau Dia sudah tak bergerak lagi, tapi tetap Aku genjot dengan nafsu yang meledak ledak..Aku sudah gila…sudah tidak ada lagi akal sehat…Akupun tak mempedulikan lagi tubuhnya yang sudah berlepotan sperma laki laki lain itu…Aku cium, Aku jilat dan Aku raba seperti orang gila bagian tubuh Keke yang dapat Aku gapai…
Beberapa menit kemudian, Akupun merasakan saat saat klimaksku akan datang.
“Kekkkeeeeee……Ohhhhhssss….” Tanpa sadar mulutku berteriak memanggil nama istriku.
Sambil mencium mulut Keke, Akupun klimaks dan menyemburkan spermaku di dalam Memek nya….!
Saat ciumanku terlepas…Aku perhatikan mulut Keke seperti mengucapkan sesuatu..
Kemudian Aku dekatkan telingaku ke mulutnya…
“Papah….Maafkan Adek…”

Aku tersentak kaget, Apakah Keke mengenalku…?
Tapi Aku perhatikan mata Keke tetap terpejam, tapai sesaat kemudian…Ada lelehan air mata yang mengalir dari matanya. Ya….Keke menangis dalam tidur…!
“Oh…Mungkin Dia mengigau” Ucapku dalam Hati

Aku segera membenahi pakaianku, Dan teman teman Gery juga kulihat memakaikan Baju Keke kembali, walau tanpa BH dan celana dalam…!
Tapi ada yang aneh, celana jeans Keke tidak dipakaikan, namun tubuh Keke sekarang dibalut oleh jaket besar dan panjang.
Aku takut, nanti penyamaranku dapat terbongkar jika lampu kemudain menyala tiba tiba. Makanya Aku langsung minta ijin dengan Gery dengan alasan pergi ke toilet.
“Hei…Loe…Mau kemana…? Aku suka gayamu…Pesta belum usai bro…Mau ikut tidak…Nanti Kita buat Dia segar lagi…Dan Kita pesta lagi…Masih ada kok temen temen yang akan bergabung.. ”
“Ya Bang…Aku ikut…Tapi Aku ke toilet dulu…”

Tanpa menunggu jawabannya Aku segera pergi menjauh… Saat Aku sudah berada di depan pintu keluar…
Jreeeeng…
Tiba tiba lampu menyala terang. Artinya film telah usai. Dan 3 jam telah berlalu…3 jam tubuh Keke telah Kami gilir...

Aku bukannya pergi ke toilet, namun Aku bersembunyi didepan pot bunga besar depan theater 1 untuk mengintip dan memastikan kondisi Keke..
Ternyata mereka lah penonton terakhir yang keluar dari bioskop.
Namun, Aku lega… Karena melihat Keke sudah berjalan dengan jaket lebar dan dalamnya itu. Walau Aku tahu Keke sekarang tidak memakai celana dalam dan BH dibalik jaketnya itu. Entah bagaimana cara mereka membuat Keke sadar, Aku tak tahu..Tapi setidaknya Walau terlihat sempoyongan dan terhuyung huyung, Aku sedikit laga karena Keke tetap di jaga dan papah oleh Gery. Dan Keke terlihat memeluk lengan Gery dengan erat.

Mereka rupanya masuk ke sebuah mobil berwarna silver yang sudah menunggu di parkiran…
Aku kembali terbelalak karena rupanya dibelakang mobil silver itu ada lagi mobil lain yaitu kijang innova berwarna hitam yang terlihat penuh oleh penumpang. Mobil Innova hitam inipun terlihat mengikuti mobil silver tempat Keke berada. Apakah mobil yang lain itu adalah teman teman Gery…?
Dan apakah mereka akan menggangbang Keke istriku malam ini juga…?
Aku harus mengikuti mereka…

Pertanyaan yang mungkin belum terjawab:
Bagaimanakah nasib rumah tangga Randy dan Keke selanjutnya…?
Apakah akan ada cinta segitiga diantara Keke-Randy dan Vina..?
Apakah ada Gangbang yang lain untuk Vina atau Keke…?



KLIMAKS…GANGBANG MANIA (PART-6)…..TAMAT

Malam sudah sangat larut, Aku memandang langit yang terlihat gelap gulita…Tidak ada bintang yang bertaburan disana. Gelap, hening dan mencekam…Mungkin sebentar lagi hujan akan turun dengan derasnya. Beberapa saat kemudian angin mulai berembus dengan kencang diiringi suara gemuruh dilangit..Aku kedinginan dan menggigil saat hujan gerimis mulai mengguyur parkiran Elang Theater yang menjadi saksi betapa Aku telah menjadi seorang suami yang pecundang…! Istriku telah diperkosa dan dilecehkan ramai ramai…Dan Aku tidak dapat berbuat apa apa. Bahkan Aku menikmati dan ikut mendukung kejadian itu. Cuaca malam yang dingin dan mencekam tidak Aku rasakan lagi…Hatiku kosong…putus asa, hancur dan Perih… Tiba tiba rasa sesal itu menghunjam kedalam lubuk hatiku…Apa yang telah Aku lakukan…? Dan apa yang Aku dapatkan….? Fantasy dan kepuasan…?

Tidaaaaak….!
Kepalaku mendongak dan berteriak lantang.
Aku tak peduli lagi pada orang sekitarku yang masih bertahan di sana…Mereka memandangku dengan tatapan aneh dan heran. Mungkin mereka mengira Aku adalah orang stress … Namun, Aku tak peduli…Saat ingat Keke…Akupun menangis…! Aku tak suka dengan semua ini…Kenapa semua fantasyku terjadi dan terwujud diluar kendaliku….?
Aku harus berbuat sesuatu…Aku harus menyelamatkan Keke…!
seperti orang kesurupan segera saja Aku berlari sekencang kencangnya menuju rumah Angga untuk mengambil mobilku. Dengan niat untuk menyelamatkan Keke istriku, walau Saat itu hujan sudah turun dengan sangat derasnya…

Saat sampai di rumah Angga…Seperti kesetanan Aku pun segera menggedor rumahnya dengan keras.
Untung Aku cepat melepaskan topeng kulitku saat dari dalam Aku lihat Angga dengan tergopoh gopoh berlari menuju pintu.
Angga terkesiapdan melongo begitu membuka pintu dan melihatku dalam kondisi basah kuyup dengan tampang yang berantakan.
“Pak….Eh…Ap appa yang ter…” Sapa Angga tidak jelas.
Aku tak meghiraukan perkataannya, segera saja Aku meminta kunci mobilku.
“Terimakasih ngga, nanti lah Akan kujelaskan…” Sahutku sambil segera memacu mobilku kejalan.
Dari kaca spion, masih kulihat Angga terbengong di depan pintu bersama seorang laki lain yang tiba tiba ada disana.

Sial…
Aku baru ingat, HP ku dalam keadaan mati karena lowbat semenjak di dalam bioskop tadi. Maka, tanpa pikir panjang segera Aku putar kembali mobilku kembali kerumah Angga.
Ternyata Angga masih di teras rumahnya bersama laki laki yang tak kukenal itu.
Kulihat laki laki asing itu tersenyum tipis kepadaku sambil mengangguk.
Aku bergidik juga melihat tampangnya…pandangannya tajam dan dingin. Rambutnya panjang diikat rapai. Dia juga terlihat tinggi besar…Aku perkirakan tingginya sama dengan Dio.
“Maaf ngga…Aku mau charger HP, Atau ada power bank mu nggak…pinjam ya”
“Maaf Pak…Power bank nggak ada, silahkan masuk dulu…Biar Saya charger HP Bapak ke dalam.”
“Waduh Saya buru buru nih…” Kataku mulai kebingungan karena teringat dengan nasib Keke.
“Udah Pak…tenangkan dulu diri Bapak, ganti baju dulu dan Saya buatkan minum ya…” Kata Angga sambil berlalu dan mencharger HP ku kedalam.

Aku tak dapat mencegah Angga yang sudah masuk kedalam, Aku yang sedikit gugup dihadapan laki laki asing itu segera kembali ke mobil dan mengganti pakaianku dari dalam tas yang Aku persiapkan dari rumah tadi.
Saat Aku kembali, Aku lihat Angga telah kembali dan duduk berdua dengan laki laki asing itu. Aku segera duduk dan meminum teh hangat yang telah disiapkan Angga.

“Pak…Perkenalkan ini Om Angga…Namanya Om Jack dan ini Pak Randy om…Bos Angga” Kata Wawan memperkenalkan Kami.
Saat bersalaman, Aku rasakan tangan om Jack terasa keras, tapi hangat.
Kemudian Kami bertigapun terlibat perbincangan ringan selama beberapa menit. Om Jack memang banyak diam, hanya matanya yang tajam menghunjam seakan penuh selidik menatapku. Aku rasa Dia tahu kalau Aku sedang menghadapi masalah yang sangat besar. Tapi Aku tak mau bercerita tentang masalahku, karena Aku baru mengenal Om Jack.
Karena Aku sangat gelisah memikirkan Keke, Akhirnya Aku tak tahan dan kemudian Aku memaksa Angga untuk segera mengambil HPku walau belum penuh dicharger .

Saat mobilku mulai berjalan, tiba tiba Angga muncul disampingku dan berbisik…
“Pak…Angga tahu Bapak sedang ada masalah…Tapi Angga tak tahu masalah apa itu…Kalau Bapak perlu bantuan, hubungi Angga ya Pak…” Kata Angga
Aku hanya tersenyum mengangguk sambil bersiap untuk berangkat, namun Angga kembali menahanku dengan memegang lengan kananku..
“Pak…Om Jack adalah seorang polisi, dulu dia pernah menjabat sebagai kanit Reserse kriminal. Sekarang Dia tergabung di satuan BNN…Kalau Bapak perlu bantuan, jangan segan segan hubungi Angga ya Pak….” Kata Angga lebih lanjut.
“Ya Ngga…terima kasih, nanti kalau Aku butuh bantuan, Akan Aku hubungi kamu…sekali lagi terima kasih ya…”

Mobilku melaju dengan cepat meninggalkan rumah Angga. Saat sampai dipersimpangan jalan besar Aku tersadar, Aku bingung harus kemana mencari Keke. Hampir saja sebuah pengendara sepeda motor aku serempet karena tiba tiba Aku menepi untuk menghidupkan HP. Aku hanya memohon maaf dan diam saat pengendaramotor itu memaki maki ku dengan kata kata kasar.

Saat HP ku telah dalam kondisi siap pakai, segera saja kubuka aplikasi Relay di HP ku untuk mencari dan melacak keberadaan istriku. Aku berharap HP Keke sekarang tidak dalam keadaan mati sehingga Aku dapat mengetahui keberadaannya.
Dan….
Rupanya Aku masih bernasib baik, posisi Keke sudah Aku dapatkan….!
Walau Jaraknya lumayan jauh dari tempatku berada saat ini, Posisi Keke berada hampir di pinggiran kota. Tapi setidaknya Aku tahu daerah tersebut, dan yang pastinya hari sudah sangat larut malam jadi lalu lintas juga tidak macet.

Saat titik koordinat tempat Keke berada sudah Ku kunci, kemudian Aku gunakan GPS untuk memanduku agar cepat dapat mencapai lokasi tersebut. Selama mengemudi, pikiranku kacau dan penuh ketegangan membayangkan nasib Keke. Aku merasa sebagai seorang suami yang lemah, pecundang dan tidak dapat diandalkan karena tidak bisa melindungi istriku sendiri. Aku tak akan dapat memaafkan diriku sendiri seandainya terjadi hal hal yang buruk dengan Keke…
Mobilku terus meluncur di tengah larutnya malam dan diantara hujan gerimis yang masih mengguyur Ibukota.

Kemudian…
Setelah setengah jam lebih, Akhirnya Akupun sampai di titik lokasi yang di tunjukkan oleh GPS di HP ku. Oh tidak…tempat ini sungguh angker dan menakutkan bagiku. Terlihat tempat ini agak terpisah dari pemukiman warga. Seperti sebuah pabrik dengan pagar yang tinggi sekelilingnya.
Aku tak mau gegabah untuk langsung masuk ke lokasi tempat yang berkemungkinan Keke berada saat ini. Aku parkir mobilku beberapa meter agak jauh dari tempat yang ditunjukkan oleh GPS ku tersebut. Ternyata tempat nya merupakan sebuah pabrik besar dengan pagar tembok yang tinggi sekelilingnya. Dan Akupun tak tahu pabrik apa ini. Pintu pagar utamanya terlihat tertutup, dan tidak terlihat satpam atau petugas lainnya disana. Tempat tersebut terlihat angker dan menakutkan dimataku.
“Apakah Keke sekarang benar berada di dalam sana…?”
Perasaan ragu, khawatir dan takut mulai menyerangku.

Tuit…Tuiiiit…
Hp Ku bergetar, mungkin ada pesan WA yang masuk.
Secepat Kilat Aku membuka HP, rupanya pesan WA dari Keke…!
“Pah…Adek tidur di rumah temen malam ini ..Mungkin besok sore baru pulang…”
Kemudian Aku balas chat Keke
“ Mah…Ditempat siapa….? Dan dimana…?”
Tapi tidak ada balasan…. WA Keke juga tidak aktif lagi.

Kemudian Aku ingin memastikan sekali lagi posisi Keke saat ini dengan membuka aplikasi Relay di HP ku.
Oh tidak…! HP Keke sudah tidak dapat dilacak lagi. Ada dua kemungkinan, HP Keke dimatikan atau sudah habis baterainya. Aku semakin panik dan berfikir keras apa yang harus Aku lakukan…? Aku harus bertindak sekarang…!

Aku segera turun dari mobil…Dengan mengendap endap penuh kewaspadaan Aku berjalan mendekat ke arah pintu pagar utama yang tertutup rapat tersebut.
Aku edarkan pandangan sekeliling, terlihat pagar setinggi dua meter mengelilingi area itu. Aku membayangkan tentu sulit untuk memanjat pagar setinggi itu. Belum lagi nanti kalau ketahuan tentu akan dituduh mencuri dan digebuk warga atau security. Aku juga harus memastikan kalau Keke benar benar berada di tempat ini.

Akhirnya setelah memikirkan dengan seksama, Aku kembali ke mobil dan memasang topeng kulit penyamaranku. Saat Aku rasa penyamaranku sudah sempurna, sambil tetap dengan hati hati Aku mendekat ke pintu gerbang utama yang tertutup tersebut.Aku coba mengintip, terlihat pos security dalam keadaan kosong.

Namun saat Kuperiksa, ternyata pintu pagarnya tidak dikunci…
Aku mencoba menggeser pintu itu agar dapat melihat ke dalam dengan leluasa.
Kreeeek…
Pintu berhasil Aku geser sedikit, tapi sudah cukup bagiku untuk memasukkan kepala dan melihat kedalam.

Aku bingung…ternyata kawasan ini sangat luas dari yang Aku bayangkan, mungkin lebih dari dua hektar. Dan terdapat dua buah bangunan besar didalamnya. Dan di halamannya yang luas itu terdapat banyak tumpukan besi dan karung karung besar yang disusun rapi. Aku berfikir..Saatnya Aku harus menyusup kedalam, waktu sangat berharga bagiku. Aku tak peduli lagi…Saat terbayang keselamatan Keke, Akupun menjadi berani dan nekat.

Secepat kilat Aku menyelinap kedalam…Walau dibeberapa tempat lampu menyala dengan terang, Tapi tidak serta merta membuat kawasan ini semuanya terang. Aku masih belum terbiasa dengan penerangan dan kondisi pabrik seperti ini. Akhirnya dengan dada berdebar tegang Aku mendekat kearah tumpukan besi yang terdekat dengan gerbang utama.

Brugh…
Karena gugup sehingg tanpa kusadari, kakiku tersangkut dengan besi cor yang menyembul. Sehingga tanpa dapat dicegah tubuhku tersungkur diantara dua buah karung besar yang berada di depan tumpukan besi tersebut. Aku meringis dan merasakan sakit yang luar biasa pada kaki kanan. Namun Aku tahan dan hanya menggigit bibirku.
Aku tak berani bergerak, karena dari arah depan Aku mendengar gelak tawa dua orang yang sedang menuju kearahku. Sekarang Aku bersyukur karena posisiku jatuh terlindungi oleh dua karung besar tersebut. Tempatku berada juga agak gelap karena cahaya lampu terhalang oleh tumpukan besi didepanku. Mungkin kalau tadi tidak jatuh bisa jadi Aku akan terlihat oleh mereka.

“Yon…Pintu tak kau kunci rupanya…tuh lihat, terbuka sedikit…macam mana Kau ni…Setan….!.Jangan jangan ada yang masuk…” Ujar salah satu dari kedua orang tersebut yang berdiri persis disamping karung tempat Aku tersungkur.
“Maaf Bang…Tadi rasanya Sudah Aku tutup…Habis Bang ucok perginya lama ke dalam, Aku ditinggal sendiri di Pos” Jawab laki laki yang dipanggil Yon tadi.
“Alah…Banyak bacot aja Kau…Aku kedalam karena di panggil oleh bos tadi. Kenapa Kau ikut ikut pula lagi…Awas ya…Kalau sampai ada penyusup, Habislah Kita…Terutama Kau…!”
“Ampun Bang…Aku hanya sebentar nyusul Abang tadi…Saya jamin tak ada yang masuk kok . Aku nyusul abang karena penasaran kali dengan cewek tadi Bang…Cantik kali orangnya…He hee…”
“Ya sudah cepat periksa dan kunci kembali pintu itu…Kita ini kan keamanan disini…Jadi jangan mimpi dapat menikmati cewek cantik itu.” Kata bang ucok dengan logat bataknya.

Aku tak merasakan lagi sakit di kakiku, hal itu karena Aku terkejut dan fokus mendengar pembicaraan mereka. Jangan jangan cewek yang mereka bicarakan itu adalah istriku…!
Perlahan kemudian suara mereka makin menjauh…Artinya mereka sudah berada di Pos Security. Dengan hati hati Aku mancoba berbalik telentang dan tetap waspada memperhatikan Yon dan Bang Ucok yang memang sudah duduk di Pos. Tapi samar samar Aku masih mendengar mereka bicara mesum tentang cewek cantik dan seksi…Apakah cewek cantik yang mereka bicarakan itu adalah Keke istriku….?

Dengan tetap mengawasi Yon dan Bang Ucok, sambil mengendap hati hati Aku bergerak perlahan dari satu tumpukan besi atau karung ke tumpukan yang lainnya. Akhirnya Aku sampai di depan salah satu bangunan besar. Bangunan ini mirip dengan bengkel las atau sejenisnya yang sangat besar. Aku kembali menerobos kedalam bengkel tersebut.
Disini Aku lihat lampu tidak dinyalakan semua. Tapi sudah cukup bagiku untuk memeriksa dan mengedarkan pandangan ke seantero ruangan yang dipenuhi dengan mesin dan alat alat kerja tersebut.
Ruangan ini hanyalah bengkel kerja yang sedang kosong.
Aku terus masuk kedalam…

Tringg...Kletak…!
Karena terlalu tegang tanganku rupanya menyentuh potongan besi yang terletak diatas meja besi disampingku. Sehingga besi tersebut terjatuh mengenai mesin bubut disebelahnya.
Aku gugup dan langsung bersembunyi…Sekian lama terdiam sambil mengatur nafas Akhirnya Aku berdiri lagi, Untung tak ada yang melihatku.

Sekarang Aku kembali melangkah mendekati bangunan yang satu lagi…
Kakiku terasa bergetar karena gugup..
Hal itu karena dari tempatku berdiri Aku dapat melihat ke bangunan sebelah dengan jelas. Bangunan itu terlihat megah dan besar pula. Yang membuatku bergetar dan kembali menahan nafas adalah, Aku melihat didepan bangunan itu ada empat buah mobil yang sedang parkir.
Dan salah satu dari mobil tersebut mirip dengan mobil yang membawa Keke dari bioskop tadi…!

Aku merasa kalau Keke benar benar berada disini.
Aku mengurungkan niatku untuk langsung mendekat ke pintu masuk bangunan tersebut karena Tiba tiba Aku melihat seseorang keluar dari samping bangunan itu menuju mobil yang terparkir. Oooo…Rupanya ada pintu samping untuk akses ke dalam. Mataku yang tajam seperti elang itu langsung menangkap peluag begitu melihat pintu samping tidak dikunci oleh orang tersebut . Saat orang tersebut membuka pintu belakang mobil, saat itulah dengan penuh perhitungan Aku langsung menyelinap dan masuk melalui pintu samping itu.

Saat sampai di dalam, Rupanya Aku mendapati barisan ruangan yang tertata rapi dan bersih diantara lorong ditengahnya. Aku tak dapat berlama lama untuk memeriksa setiap ruangan yang ada. Karena semua ruangan dalam keadaan terkunci, dan Aku juga takut nantinya ketahuan oleh penjaga atau seseorang yang keluar dari pintu samping tadi. Karena posisiku sekarang kondisinya lampu menyela dengan terangnya.

Tiba tiba…
Aku mendengar langkah kaki mendekat kearahku dari arah pintu samping, tentu saja membuatku menjadi panik …Spontan saja Aku menyelinap kebalik tumpukan kardus besar yang kebetulan ada di dekatku yang terletak di dekat dinding lorong tersebut. Nasib baik kembali menghampiriku, karena orang itu tidak melihatku. Setelah aman, dengan hati hati Aku mengikuti arah orang tersebut yang menuju ke bagian belakang lorong.
Diujung lorong Aku menjumpai sebuah tangga menuju lantai dua.

Karena khawatir dengan keselamatan Keke, mengharuskan Aku untuk berpacu dengan waktu dan membuatku nekat naik kelantai dua…
Saat sampai dilantai dua, Hampir saja Aku ketahuan oleh tiga orang laki laki berbadan besar yang sedang berbincang bincang didepan sebuah ruangan yang pintunya sedang terbuka di tengah lorong. Aku dengan cepat menyelinap kesamping ruangan terdekat agar tidak ketahuan…
Aku berfikir…jangan jangan Keke ada di dalam ruangan itu. Tapi bagaimana caranya Aku dapat meMastikannya…?

Kreek…
Aku kaget setengah mati…!
Tiba tiba pintu ruangan didepanku dibuka, Aku sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bersembunyi….!
Akhirnya Aku hanya mematung diam didepan pintu dengan perasaan takut dan khawatir tingkat tinggi.
Kemudian didepanku berdiri seseorang yang tak kukenal berdiri didepan pintu ruangan tersebut. Orang ini seperti warga keturunan china dan sudah tua. Aku perkirakan umurnya sudah mencapai 65 tahun. Lebih tinggi dariku dan Agak gemuk dengan perut buncit. Pakaiannya terlihat berantakan seperti baru dipasang tergesa gesa. Rambutnya terlihat putih semuanya, tapi masih terlihat tegap dan gagah untuk orang seumuran Dia.
Dan dengan agak terhuyung Dia mengamatiku dari rambut sampai ujung kaki.

Rupanya Dia dalam keadaan mabuk, kemudian sambil menyeringai Dia menepuk pundakku.
“Busyet…Aku puas..Bagus benner ceweknya . cantik, putih. Harum. Montok, dan…Jepitannya memang yahud…Aku puas…Sempit banget….He he heee…Aku kalah lagi…He he he…. “ Kata Orang tua itu sambil memejamkan mata seakan meresapi kenikmatan yang mungkin baru saja dirasakannya di kamar tersebut.
“Mana…Mana Bos mu…? Aku mau boking lagi dan kerjasama Kita berlanjut asal Aku boleh dapatkan cewek itu lagi kapanpun Aku mau…!” Kata orang tua itu sambil mengusap usap selangkangannya.

Aku hanya tersenyum tipis dan membungkuk sedikit sambil menunjukkan arah ruangan tempat ketiga laki laki yang Aku lihat tadi.
Saat orang tua itu berlalu…
Secepat kilat Aku masuk kedalam ruangan yang tidak tertutup sempurna itu…

Dummmm….!
Kepalaku seperti di hantam dengan palu besar saat Aku masuk.
Aku melihat seorang perempuan telanjang sedang dalam posisi telungkup di pembaringan yang besar dan mewah. Ruangan ini juga sangat dingin karena adanya AC dua buah.
Tapi tidak…Perempuan itu masih menyisakan jilbabnya yang masih terpasang. Tubuhnya terlihat bergetar…Dan, Aku pastikan Dia sedang terisak tertahan dan menangis…!

Tapi…Yang membuatku tercekat adalah, tubuh itu…Suara tangis itu….
Yah…Aku pastikan Dia adalah Keke istriku tercinta…!
Dengan tangan gemetar Aku sentuh pundak Keke yang sedang telungkup itu.
Keke hanya diam…Mungkin Dia sudah pasrah dan menduga bahwa yang datang menyentuhnya adalah laki laki lain.

Aku pandangi punggung dan pantatnya yang putih bersih itu…
Seketika Aku geram karena melihat ada banyak bercak bercak putih yang sebagian bahkan sudah mengering. Aku tahu, cairan itu pasti sperma laki laki lain yang telah menodai Keke istriku.
Entah sudah berapa orang yang telah menyetubuhinya semenjak datang dari bioskop tadi.

Mengingat situasi yang genting, Tidak seperti biasanya, saat ini tidak ada nafsu yang Aku rasakan melihat kondisi Keke yang telah di setubuhi oleh orang lain atau bahkan banyak orang. Aku menjadi tidak sabar.
Segera saja Aku balikkan tubuh Keke..
“Mah…Ini Papah….Ayo Kita pergi dari tempat ini…!”
Saat Keke melihatku, Dia terlihat takut dan histeris kemudian menjerit dengan kencang, tapi segera Aku bekap mulutnya dengan kuat sambil berbisik ditelinganya.
“Mah…Ini Papah…”

Keke Masih menatapku dengan bingung dan takut sambil menggeleng berulang ulang.
Aku baru menyadari, Keke mungkin tidak mengenaliku karena saat ini Aku memakai topeng kulit untuk penyamaran.
Dengan Cepat Aku melepas topeng penyamaranku, dan mencampakkan begitu saja kesamping.
Dan….
Keke segera saja menubrukku dan memelukku dengan kuat…
“Papaaaaahhh…Ampunkan Adek…Ini benar benar Papa kan…?Hiks hiks hiks”
Tangisnya kembali pecah bahkan lebih keras dari tangisannya tadi.
“Iya …Ini Papah…Mama Harus tenang dulu. Jangan takut Ada Papa disini. Papa janji akan mengeluarkan Kita dari tempat ini” Ucapku untuk menenangkan Keke. Padahal Aku juga sangat khawatir dan tak tahu harus berbuat apa untuk kabur dari tempat ini.
Keke Akhirnya diam dan membenamkan wajahnya didadaku.

Aku tersadar dan khawatir akan ada orang melihat kehadiranku dan segera memberi isyarat kepada Keke untuk tetap diam. Kemudian dengan lembut Aku lepaskan pelukan Keke agar Aku dapat menutup dan mengunci pintu dari dalam. Karena tidak Aku jumpai kuncinya, sehingga pintu itu hanya Aku kunci dari dalam dengan gerendel yang terpasang disana.
Aku agak sedikit lega karena pintu sudah Aku kunci dari dalam. Aku pun kemudian kembali ke pembaringan.

“Papa kok tahu dan dapat menemukan Adek disini Pah…?” Tanya Keke kembali memelukku dengan erat.
“Panjang ceritanya Mah…Yang penting Kita harus memikirkan cara untuk kabur dari tempat ini. Kita tidak punya banyak waktu sebelum mereka datang kesini.” Jawabku berusaha tetap tenang.
“Papa tidak bercanda kan…? Papa tentu tidak datang sendiri kesini.” Tanya Keke kembali mulai takut.
“Iya Mah…Kekuatan cinta lah yang membuat Papa sampai disini. Dan Papa memang sendiri…Tapi, percayalah…Papa akan berusaha agar Kita dapat kabur.”

Keke melepaskan pelukannya…Kemudian menatapku dengan tajam.
“Itu namanya bunuh diri…Papa belum tahu siapa mereka. Mereka sangat kejam Pah… Mereka sindikat pengedar Narkoba. Dan Adek….Adek telah dijual oleh Gery kepada pak Pidel. Sekarang Gery bangsat itu telah pergi..Hiks hiks hiks…” Kata Keke putus asa.
Aku termangu mendengar perkataan Keke dan hanya mengelus elus kepala Keke untuk membuatnya tenang.

Aku sangat terkejut mendengar bahwa Gery telah menjual Keke ke Pak Pidel seorang Bandar narkoba.
“Bangsat….! Awas kalau sampai berjumpa dengan Gery, Akan Ku habisi Dia..” Kataku bergumam sambil mengepalkan tinju.
Untuk beberapa saat Aku hanya termenung dan berfikir keras memikirkan cara untuk kabur dari tempat ini. Tiba tiba Aku teringat Angga…Bukankah Om Jack yang tidak lain adalah paman Angga adalah seorang anggota BNN…? Aku segera bangkit, bahkan Keke juga terkejut melihat ekspresiku.

Tanpa mempedulikan Keke, segera Aku keluarkan HP dari kantong celanaku…
Tapi Aku panik, Bateray HP ku sudah merah dan hanya tersisa 4 persen saja. Tapi Aku harus mencoba…
Sambil bergetar tanganku langsung saja membuka WA di HPku dan mencari nama Angga disana.
“ Angga…Tolong Saya…Istriku diculik oleh sindikat Narkoba. Mereka banyak. Sekarang Kami terjebak disini..Tolong pliiiis…” Segera saja Aku tekan tanda kirim..
Sesaat kemudian Aku teringat, Angga tentu tidak tahu tempat ini. Maka dengan cepat Aku kirimkan GPS posisiku berada saat ini kepada Angga.
Kemudian kembali Aku kirim pesan WA untuk GPS lokasiku…
Tut tut tut….
HP ku mati karena batrenya habis.

Aku tak tahu apakah pesanku terkirim atau tidak ke Angga. Dan kalaupun terkirim, mungkin Angga sekarang sudah tidur.
Sekarang Aku harus berjuang sendiri untuk kabur membawa Keke….
Akan tetapi….
Saat Aku memasukkan HP kedalam kantong celana, tiba tiba gagang pintu bergerak gerak.
Artinya ada seseorang yang ingin membuka pintu…!
Tapi pintu tidak dapat dibuka karena tadi Aku kunci dengan gerendel dari dalam.

Keke terlihat pucat dan gemetaran…Dia kembali memelukku dengan kuat. Sedangkan Aku juga takut dan pucat, tapi sedapat mungkin Aku berusaha untuk tenang di depan Keke.
“Pah…Ayo sembunyi di belakang lemari. Mereka tidak tahu kalau Papa ada disini. Nanti begitu ada kesempatan, Papa kaburlah dan minta bantuan untuk menyelamatkan Adek”
Aku kembali memeluk Keke dengan erat. Aku menggeleng berulang ulang.
“Tidak Mah…Papa rela berjuang sampai tetes darah penghabisan… Papa rela mati….! Papa Akan lawan mereka semua” Ujarku berbisik …Aku tak dapat menahan air mataku yang mulai mengalir.
Aku kalut dan sangat khawatir sehingga pikiranku jadi tumpul.

Pintu kembali diketuk dari luar, bahkan sekarang berubah menjadi gedoran yang mulai kuat. Juga terdengar beberapa orang bercakap cakap didepan pintu.
Sepertinya mereka mencoba memanggil Keke dengan sebutan Neng berulang ulang.
“Tuh Kan Pah…Mereka mencari Adek..Kalau Kita berdua tertangkap bagaimana Kita harus keluar dari sini…? Percayalah kalau Papa dapat keluar tanpa diketahui, Adek yakin masih ada harapan…” Ujar Keke memohon.
Aku pikir ada benarnya ucapan Keke. Untung Dia masih berfikir jernih. Setidaknya kalau Aku dapat kabur, Aku akan menghubungi polisi atau siapapun untuk membantu. Sedangkan Keke mungkin akan aman bersama mereka. Tapi tentu Keke akan mengalami pelecehan dan perkosaan lagi…

Saat Aku mendengar pintu akan di dobrak dari luar, Aku cium Keke dengan hangat…Mata Kami saling pandang, pelukan Kami terasa hangat dan penuh cinta. Aku merasa seakan ini terakhir Kami bersama… …Keke kembali tersisak, namun kemudian Dia menghapus air matanya.
Keke mengangguk kepadaku untuk segera bersembunyi. Kemudian secepat kilat Aku bersembunyi di balik lemari besar diruangan itu.

Saat Keke melirik kepadaku, Dia tersenyum tipis…Namun Aku melihat seperti senyuman patah dan putus asa….Aku tak dapat berbuat apa apa selain bersembunyi dan berdebar tegang.
Keke segera mengambil dan memasangkan handuk yang ada didepan tempat tidur. Kemudian Keke merapikan jilbabnya sebelum membuka pintu…
Terlihat tiga orang pria berbadan tegap sudah berdiri didepan pintu. Seringai mesum menghiasi wajah mereka bertiga saat menatap Keke yang berbalut handuk berdiri menghadap mereka.

“Neng…Bos menyuruh Kami untuk membawa Neng ke ruang pertemuan…Ayo ikut Kami sekarang..!”
Kata seseorang yang memiliki brewok tebal. Tubuhnya juga tinggi dan besar.
“Tapi Bang…Baju Saya mana…Saya tak mungkin seperti ini kesana…” Jawab Keke sambil sedikit melirik tempatku bersembunyi. Mungkin Dia ingin memastikan Aku aman dan tetap bersembunyi.
“Taka pa apa Neng…Disana sudah disiapkan semua” Kata laki laki yang lainnya.
Aku mendengus geram melihat orang kedua ini sambil berbicara tangannya langsung mencolek dan meremas pantat Keke yang terbaluk handuk tipi situ.

Keke bahkan sampai menjerit kaget begitu pantatnya dicolek dan diremas.
Tiba tiba orang ketiga maju kehadapan Keke, dengan kurang ajar nya tangan Keke dipegang dengan kuat. Kemudian diangkat ke atas, sementara tangannya yang lain langsung memberikan sontekan ringan ke handuk yang sedang terpasang itu.
Jlebb…
Handuk Keke melorot dan jatuh ke lantai…Terpampanglah pemandangan indah didepan mereka bertiga…Yaitu tubuh bugil Keke, walau masih menyisakan sebuah jilbab pendek. Dan posisi tangan Keke sedang diangkat dan dipegangi di atas kepalanya.

Tubuh Keke menggeliat beberapa kali berusaha melepaskan cengkeraman laki laki orang ketiga ini. Namun, apalah daya, tenaga Keke tentu tidak sebanding dengan tenaga laki laki jangkung dan hitam ini.
Gerakan Keke yang berusaha melepaskan diri justru menjadikan pemandangan yang erotis didepan mata mereka. Tanpa dikomando, ketiga orang itu pun menggerayangi tubuh Keke secara kasar.
Sedangkan Aku, dalam keadaan normal mungkin Aku akan sangat terangsang melihat kejadian tersebut, namun saat ini keselamatan Kami dalam keadaan terancam sehingga yang ada adalah perasaan khawatir dan marah yang Aku rasakan. Tanganku terkepal, mataku tajam menatap aksi mereka…Akhirnya Aku nekat untuk melawan mereka…!
Namun….

Aku urung untuk keluar dari persembunyian, karena Aku mendengar Si brewok memberikan isyarat kepada kedua temannya untuk menghentikan aksi mereka.
“Sudah cukup…Bos pasti akan marah melihat Kita seperti ini…”
Kedua temannya tersadar dan buru buru menghentikan aksi mereka.
“Tanggung boss…Sebentar aja bos tak akan tahu“ kata orang ketiga tadi dan kembali mencium mulut Keke dengan kasar.

Aku tak dapat menahan diri lagi…
Aku kalap…!
Aku lupa dengan pesan Keke untuk tetap bersembunyi.
Aku melihat disampingku ada pot bunga kecil terbuat dari keramik, dan tanganku pun meraih pot bunga itu. Beberapa detik kemudian, mungkin tenaga alam bawah sadarku yang bekerja. Sehingga…
Braaaaak….!
Pot bunga keramik tersebut pecah berserakan saat menghantam kepala orang ketiga tadi.
Terdengar lenguhan kecil dari mulutnya…Sesaat kemudian pegangannya terlepas dan dia jatuh tersungkur dilantai. Aku tak tahu apakah dia sudah mati atau masih pingsan.

Keke menjerit histeris, Aku terpaku dan tidak menyangka akan memiliki keberanian seperti itu. Sedang dua orang laki laki itupun juga tak kalah terkejut dan melongo melihat seorang temannya sudah roboh olehku.
“Sis si siapppa Kamu…” Kata si brewok gemetar dan mundur selangkah.
Aku yang merasa sudah kepalang basah, dan merasa sudah tidak ada harapan lagi menjadi nekat untuk melawan mereka…Mataku beringas, tubuhku bergetar menahan amarah.
“Cepat menyingkir dari hadapanku sebelum nasib kalian sama dengan Dia” Ucapku dengan dingin sambil menunjuk laki laki yang terkapar itu.

Rupanya si brewok dan kedua temannya sudah dapat mengendalikan diri.
“Bangsat…Kamu harus membayar mahal semua ini…Hen, hajar dan tangkap Dia…” kata si brewok memerintahkan temannya untuk menghajarku.
Laki laki yang di panggil Hen tersebut mendekat kearahku, tapi Aku dapat merasakan kalau Dia mungkin ragu untuk menyerangku. Kami saling tatap, dan… Aku menjadi tidak sabar lalu menyerang duluan… Satu pukulan tangan kiriku berhasil di elakkan olehnya, tapi saat pukulan tangan kananku dengan tanaga penuh …

Bugh..tinjuku berhasil bersarang di pipinya. Dia terhuyung dan Aku merasa berada diatas angin langsung saja bersiap untuk memberikan pukulan berikutnya.
Namun…
Plakk….
Ada seseorang yang memukul kepalaku dari belakang.
Aku terhuyung, kepalaku sakit, mataku berkunang kunang dan tiba tiba semuanya gelap…!

******

Aku gelagapan dan bangun begitu merasakan kepalaku di siram dengan seember air…Aku membuka mataku sedikit demi sedikit, mataku silau dengan penerangan yang sangat terang diruangan ini. Semuanya Aku rasakan berputar, kepelaku terasa berdenyut, pusing dan masih sakit.
Tubuhkupun terasa sakit, berat dan susah untuk digerakkan. Aku masih berusaha mengingat kejadian yang terjadi…Tapi kepalaku terlalu pusing sehingga Aku masih bingung kenapa Aku ada disini…?
Saat mataku sudah dapat melihat dengan jelas…
Didepanku terpampang suatu pemandangan yang aneh….Dimana Aku sekarang…? Aku seperti berada diruangan yang belum pernah Aku jumpai. Ruangan ini sangat besar, seperti ruangan pertemuan yang sangat besar. Tapi Aku tak dapat memikirkan lebih jauh dengan ruangan ini. Hal itu karena ditengah ruangan Aku melihat ada seorang wanita dengan pakaian pengantin serba putih sedang berjalan bak seorang model diatas sebuah meja yang luas. Gaun pengantin yang dipakai wanita itu terlihat sangat bagus dengan motif dan renda yang Aku perkirakan tentu dengan harga yang sangat mahal.Tinggi meja itu hanya selutut orang dewasa. Meje tersebut sudah dilapisi dengan karpet yang sangat tebal berwarna merah. Saat itu Aku tak dapat melihat wajahnya, karena posisinya yang sedang membelakangiku menuju tepi atau ujung meja yang lain.

Wanita itu terlihat sangat anggun, bak bidadari dan berjalan pelan pelan mengitari meja itu. Ditangan wanita yang dilapisi dengan sarung tangan putih pula, Dia memegang seikat bunga segar.
Sedangkan dibawah meja duduk belasan laki laki yang memperhatikan dengan seksama setiap gerakan sang wanita itu. Aku perhatikan wajah para lelaki yang berada di lantai terlihat kasar, beringas dan banyak yang berkata kata mesum melihat aksi si wanita itu.

Suara gemuruh dari para lelaki tersebut membuatku juga sangat ingin melihat wajah sang wanita itu…
Dan….
Ketika sang wanita itu sudah berputar, Sekarang berjalan menuju bagian meja yang lebih deka, artinya Dia menghadap ke arahku sehingga semakain dekat, Akhirnya Aku dapat melihat wajahnya dengan jelas...
Ternyata Sang Wanita yang berpakaian pengantin itu itu adalah KEKE…. Istriku Tercinta,,,!

Kepalaku terasa mau pecah dan berdenyut kencang saat mengetahui bahwa wanita itu adalah Keke istriku.
Keke terlihat sangat cantik, putih dan bersih. Mulut Keke terlihat tersenyum manis menatap lelaki yang berada disekelilingnya.
Aku yang tak dapat mengendalikan diri segera saja bergerak ingin mendekati Keke…
Namun, Aku lebih kaget lagi saat mengetahui kalau saat ini tubuhku dalam keadaan telanjang, dan hanya menyisakan sebuah celana dalam saja.
Kepanikanku bertambah parah begitu mengetahui kalau saat ini Aku sedang duduk disebuah kursi kayu jati yang besar dan berat, tapi tangan dan kakiku dalam keadaan terikat. Tanganku diikatkan dengan kuat ke belakang, dan kakiku juga diikatkan pada kaki kursi. Aku berusaha meronta dan melepaskan diri, tapi gagal karena tali yang mengikatku sangatlah kuat….!

“Mah…Apa apaan ini…? Ayo Kita pulang…Tempat ini tak cocok untuk Kita…” Kataku dengan lantang, dan mengalahkan suara suara yang lainnya.
Semua tiba tiba diam…
Semua mata sekarang memandang ke arahku…
Tapi sesaat kemudian terdengar gelak tawa yang ramai dari mereka…
Tiba tiba seseorang yang rupanya berada dibelakangku menjambak rambutku dengan kuat, sehingga Aku menjadi menengadah dan meringis kesakitan.
“Bha ha ha haaaa….Rupanya sudah siuman kau bocah…Bagus bagus bagus…Semakin seru aja nih…Kau akan melihat secara langsung mantan istrimu akan menikah dengan bos Kita…Biasanya Bos juga akan memberikan istrinya kepada Kita untuk dinikmati bersama sama…Ha ha ha haaaa…”

Aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas, tapi hatiku sangat gusar mendengar Dia mengatakan kalau Keke adalah Mantan Istriku. Sedapat mungkin Aku mencoba meludahi wajahnya karena benci dengan orang itu, namun sebelum niatku tercapai…
Byuuuur….Kembali tubuhku diguyur dengan seember air oleh seseorang dari sisi kiriku.
Aku kembalii menggigil kedinginan.
Akhirnya Aku terpaksa diam dan pasrah tapi tak rela dengan perlakuan mereka.
Yang pasti, Aku berusaha mengingat wajah mereka satu persatu. “Tunggu aja jika Aku dapat bebas nanti, Aku akan membuat perhitungan…” gumamku dengan geram dalam hati.
Melihat Aku kedinginan, kembali gelak tawa yang riuh Aku dengar. Aku hanya dapat diam dan terpaksa memejamkan mata untuk menenangkan hati.

Beberapa saat kemudian, Aku merasakan kursiku seakan terangkat dan seperti melayang…..
Aku tetap memejamkan mata karena merasa putus asa…
Namun….
kemudian Aku merasakan kursiku telah diam, dan tiba tiba hidungku mencium bau yang harum…
Dan…
Terasa kedua pipiku dipegang oleh sepasang tangan yang lembut dan hangat…
Tidah hanya sampai disitu…
Bibirku…Bibirku pun dikecup dengan lembut oleh bibir yang harum dan tipis.
Ciuman itu…Ciuman lembut yang panjang…
Yah…Aku tahu, hanya Keke yang dapat melakukan ciuman seperti ini .
Akupun segera membuka mata….
Rupanya benar, Keke istriku tercinta…bidadariku… Cintaku….Dia kini sedang memberikan ciuman lembut dan panjang kepadaku.

Mata Kami beradu dalam jarak yang sangat dekat…
Kedua tangan Keke masih memegang kedua pipiku dengan lembut.
Kemudian Keke melepaskan ciumannya… Aku tak rela dan tetap ingin dicium seperti tadi oleh Keke.
Aku sampai merengek agar Keke kembali menciumku.
Aku tak pedulikan lagi orang orang disekitarku. Rupanya sekarang kursiku berada di atas meja luas tadi. Hanya Aku yang terikat dikursi dengan Keke yang berada diatas meja. Sedangkan yang lainnya berada disekeliling Kami. Menonoton adegan ciuman Kami tadi.

Tiba tiba Aku mendengar tepukan tangan dua kali dari seseorang berpakaian serba putih dipojok ruangan. Orang itu duduk disebuah kursi besar. Sekilas terlihat Dia bagai seorang raja yang diapit oleh dua pengawal berbadan besar besar. Aku berfikir, mungkin ini lah pemimpin mereka.
Saat tepukan tangannya selesai, saat itu pula tiba tiba lampu yang tadinya menyala dengan terang dimatikan …Tinggal sekarang hanya sedikit lampu yang menyala berwarna kehijauan. Sehingga suasana menjadi remang remang, syahdu dan romantis. Suasana tersebut menjadi semakin romantis ketika telingaku mendengar lantunan musik instrumental Kenny G mengalun dan menggema diseantero ruangan.
Dan Selanjutnya Keke kembali memelukku dengan hangat…Saat mulut Keke berada di telingaku, Aku mendengar bisikan Keke…

“Pah…Maafkan Adek, Papa pingsan semalaman…Sekarang Kita tidak lagi berada ditempat kemarin, tapi di sebuah tempat rahasia mereka. Adek harap Papa dapat menahan diri dan jangan nekat seperti semalam.. Sekali lagi maafkan Adek… Perlu Papa ketahui, Adek terpaksa setuju untuk menikah dengan Pak Pidel dan wajib tunduk kepada semua perintahnya.Semua ini terpaksa Adek lakukan untuk menyelamatkan Papa.…Dan dari kemarin mereka tidak mengganggu Kita. Bahkan Adek diperlakukan dengan baik. ”

Aku hanya diam dan mencoba mencerna kata kata yang diucapkan oleh Keke. Kami memang tidak punya pilihan lain, melawanpun percuma dan akan mati konyol nantinya. Aku hanya mengangguk angguk sebagai pertanda pasrah dan menyerahkan segalanya dengan keputusan yang diambil oleh Keke. Aku yakin Keke pasti sudah memiliki rencana dibalik semua ini. Aku tahu Keke adalah seorang wanita yang cerdas, berani dan sulit untuk ditebak.
Tiba tiba terdengar tepuk tangan riuh disekelilingku..
Mungkin mereka menjadi tidak sabar dan sangat horny melihat adegan yang diperagakan Keke ketika mencumbuku .

“Iya Mah…terserah Mama…Semua karena salah Papa yang berbuat nekat tadi malam. Lakukanlah apa yang menurut Mama baik untuk keselamatan Kita.” Kataku untuk meyakinkan Keke kalau Aku mendukung rencananya. Walau Aku tak tahu rencana apa yang akan dijalankannya.

“Jadi Papa ngijinin Adek untuk menikah dengan Pak Pidel…?” Tanya Keke kembali
“Iya Mah…Kita tidak punya pilihan kan…?” jawabku hampir tak terdengar karena pasrah.

“Terima kasih kalau Papa mengerti…Percayalah …Adek cinta sama Papa dan tak akan meninggalkan papa. Tapi Papa harus janji …Papa harus dapat menahan perasaan cemburu…Dan jangan berbuat nekat lagi. Apapun yang terjadi, jangan buat Pak Pidel marah…Dan jangan kacaukan rencana yang sudah Adek persiapkan. Kita dapat berbicara seperti ini juga karena Adek memohon dan merayu Pak Pidel tadi.
Ingat Pah… Pak Pidel adalah bos mereka yang sangat berbahaya dan kejam. Mungkin Dia seorang psykopat dan tak segan untuk membunuh seseorang. Tapi yang paling Adek takutkan adalah Pak Pidel ini memiliki kelainan seks Pah…Sepertinya Dia suka sekali melihat istrinya dinikmati oleh semua anak buahnya…Hiks hiks hiks…Dan itu sudah terjadi dengan istri istrinya yang lain” Kata Keke sambil menahan tangisnya.

Aku bergidik mendengar perkataan Keke…Tapi Aku kembali mengangguk kecil beberapa kali untuk meyakinkan Keke, bahwa Aku juga mencintainya dan tidak akan nekat seperti tadi malam. Sekarang Aku tak punya pilihan lain kecuali mengikuti rencana yang dirancang oleh Keke.

Jreeeeng…..
Suasana yang tadinya sendu dan romantis, dengan musik instrumental, tiba tiba berubah kembali terang dan riuh oleh tepuk tangan dari orang orang disekitar Kami.
Keke kembali mengecupku dengan lembut, kemudian Dia meninggalkanku dan turun dari meja besar itu.
Aku tak dapat berkata apa apa lagi saat Keke berjalan menuju laki laki yang duduk di kursi besar tadi.
Kemudian dengan mesranya Keke duduk dipangkuan laki laki itu…O, rupanya orang itu yang disebut Pak Pidel oleh Keke.

Aku teringat pesan Keke, apapun yang terjadi Aku tidak boleh nekat dan tak boleh membuat Pak Pidel marah. Sehingga Aku hanya diam melihat Pak Pidel menggendong Keke naik ke atas meja besar tempatku berada. Dan memang Pak Pidel terlihat mudah saja menggendong Keke yang berpakaian pengantin tertsebut.
Saat sampai dihadapanku, kursi besarnya pun sudah ada di atas meja besar, diangkat oleh dua orang pengawalnya.

Dengan jarak sekitar satu meter dihadapanku, baru Aku dapat melihat dengan jelas…
Rupanya Pak Pidel ini orangnya tinggi besar, Mungkin tingginya mencapai 190…! kepala botak, berkulit sangat hitam. Bisa jadi Dia adalah negro yang berasal daril afrika. Sehingga Keke yang duduk disampingnya menjadi terlihat imut dan kecil.

“Sayang…Apakah Dia sudah merestui hubungan Kita...?”..Kata Pak Pidel dengan bahasa Indonesia yang agak kaku.
“Iya Sayang…Mas Rendy sudah merestui hubungan Kita” Kata Keke sambil tertunduk malu malu.
Aku hanya diam dan berusaha untuk tenang saat melihat Pak Pidel dengan sumringahnya langsung mengangkat Keke ke pangkuannya. Kemudian langsung memeluk Keke yang berbalut gaun pengantin tersebut.
“He he heeee…Ok, Sayang…Kita mulai saja acara pernikahan Kita…” Kata Pak Pidel sambil bertepuk tangan dua kali.

Dari dalam ruangan terlihat seseorang membawa sebuah nampan berwarna keemasan.
Diatas nampan terlihat sebuah kotak dengan pita merah. Pak Pidel langsung mengambil kotak tersebut, dan…Rupanya didalam kotak kecil tersebut ada sebuah cincin berkilau yang Aku kira cincin bertahtakan berlian. Mungkin sangat mahal cincin tersebut.
“Baiklah…Aku tidak percaya dengan agama apapun…Jadi Kita hanya menikah dengan hati yang tulus…Disaksikan oleh semua yang hadir disini ” Kata Pak Pidel sambil tegak berdiri dan membimbing Keke untuk juga berdiri dihadapannya.
Keke terlihat gugup dan pucat, namun sebisa mungkin Dia terlihat berusaha tersenyum dan mengangguk kepada Pak Pidel.

“Maukah Kamu menjadi istriku, akan mencintai dan patuh dengan semua perintahku…?” Kata Pak Pidel sambil menatap tajam kea rah Keke.
Terlihat Keke memandangku sesaat, kemudian…
“Ya…Saya bersedia…” Kata Keke gemetar.
“Oke, terima kasih sayang…Sekarang terimalah cincin pengantin dariku” Kata Pak Pidel sambil memasukkan cincin tersebut ke jari Keke. Terlihat pas dan cantik sekali berada di jari tangan Keke.

Keke tiba tiba memekik tertahan saat melihat sebuah mangkok kecil putih diambil oleh Pak Pidel. Kemudian Dia menusuk jari manis nya sendiri dengan sebuah jarum kecil yang terletak diatas nampan.
Terlihat, dua tetes darah segar yang keluar dari jari Pak Pidel, dan langsung ditampung oleh mangkok kecil tersebut.
“Sekarang giliranmu sayang…Saat darah Kita menyatu, artinya Kita sudah resmi menikah dan sehidup semati..” Kata Pak Pidel sambil menyodorkan jarum tersebut kepada Keke.

Keke kembali pucat dan bergetar karena takut. Namun, Aku lihat Dia menggigit bibir…Dan dengan tangan yang tetap bergetar,akhirnya kembali Keke menjerit kecil saat jarum tersebut menusuk jari tengah, dan darah Keke juga menetes dua tetes ke dalam mangkok kecil tersebut.
Pak Pidel terlihat sangat puas…
Kemudian darah di mangkok tersebut diaduk…Aku terhenyak melihat saat tangan Pak Pidel yang berlumuran darah mereka di masukkannya kedalam mulutnya sendiri.
Keke pun terlihat pasrah saat tangan Pak Pidel yang berlumuran darah tersebut masuk kedalam mulut Keke.

Rupanya prosesei “Nikah” mereka belum selesai…
Aku khawatir saat melihat ada laki laki lain yang membawa nampan berisi sebuah gelas berisi penuh air berwarna kuning. Jangan jangan air itu adalah racun, bius atau obat lain yang dapat mencelakakan Keke. Tapi saat teringat pesan keke untuk tidak berbuat nekat, terpaksa Aku diamkan dengan perasaan was was melihat Keke menenggak minuman itu sampai habis.

Terdengar tepuk tangan yang meriah dari semua yang hadir….
Selamat bos…selamat…Selamat selamat…
Demikian gemuruh ucapan selamat kepada Pak Pidel karena sudah resmi menikah… Walau menurutku ini adalah pernikahan yang sangat aneh dan gila…
Banyak komentar mesum yang diberikan oleh anak buah Pak Pidel…Bahkan beberapa orang sambil minum mengatakan bahwa dari sekian banyak istri Pak Pidel, Keke lah yang paling cantik dan menggairahkan.

Pak Pidel tiba tiba mengangkat tangannya, seketika itu juga hadirin menjadi diam…Semua mata menunggu apa yang akan dikatakan oleh Pak Pidel.
“Saudaraku semua….Terima kasih atas ucapan selamatnya…Aku beruntung sekali hari ini. Karena bidadari cantik ini telah menjadi istriku. Jujur….Aku belum berani menyentuhnya sejak tadi malam. Karena Aku sangat mencintainya. Dialah istriku yang paling cantik dan seksi dari istri istriku yang lain”

Tepuk tangan dan suitan kembali bergemuruh di ruangan…
“Aku juga ucapkan terima kasih kepada saudara Randy yang telah menyerahkan istrinya kepadaku. Namun…Aku perlu pembuktian…!” Kata Pak Pidel membuatku dan Keke kembali pucat dan gemetar.

Pak Pidel segera menuntun Keke untuk berdiri semakin dekat denganku…
“Sayang....Ayo buat Dia cemburu…Aku ingin tahu apakah Dia benar benar rela melepaskanmu atau tidak…Kamu boleh pilih peluk Aku atau Dia…He he heeee” Kata Pak Pidel tersenyum licik.

Setelah Keke terlihat dapat menguasai dirinya….Dan seperti yang kuduga, Keke akhirnya melangkah kedepan Pak Pidel….Dan, Keke memeluk Pak Pidel dengan hangat. Kulihat muka Keke langsung disembunyikannya di dada bidang tersebut. Terlihat Tinggi Keke hanya sampai sedada dari Pak Pidel.

Cium…Ciumm…Ciumm…
Kembali hadirin menyoraki agar keke mencium Pak Pidel.
Sedangkan Pak Pidel segera saja berjongkok sambil memejamkan matanya, mungkin menunggu Keke untuk menciumnya.Dan….Dengan erotis sekali , Keke akhirnya mencium kening Pak Pidel… Tapi tidak sampai disitu, Keke juga melumat bibir Pak Pidel yang Tebal itu dengan lembut. Sekarang Keke tak dapat melepaskan mulutnya karena tangan Pak Pidel memegang kepala nya dengan kuat…Kepala Keke ditahan, mulut Pak Pidelpun dengan rakus mencium, menghisap dan melumat mulut Keke dengan kasar. Bahkan bunyinya sampai sangat jelas didengar oleh semua orang… Berbagai ekspresi orang yang Aku lihat…Ada yang ternganga…Ada yang mendesis desis kecil bahkan Ada yang mencoba semakin dekat agar dapat melihat dengan jelas.

Sedangkan Aku…Tidak dapat berkata apa apa lagi. Aku tak mereka pedulikan …Aku berusaha menekan perasaan horny yang mulai timbul melihat adegan ciuman mereka didepanku.
Kemudian, Saat ciuman mereka terlepas…Nafas mereka jadi memburu…Tubuh Keke bahkan sampai berguncang guncang untuk mengatur nafas. Mereka melakukan ciuman panjang didepanku yang sedang terikat.. Tapi sedapatnya Aku berusaha menekan perasaan itu…. Aku yakin, Keke masih mencintaiku. Semua ini dilakukannnya karena terpaksa agar Aku selamat. Dan Aku juga berusaha mengingat pesan Keke tadi…Bahwa apapun yang terjadi, Aku tak boleh membuat Pak Pidel marah …Karena Aku yakin Pak Pidel sengaja membuatku cemburu, mungkin permainan ini akan berlanjut dan akan segera dimulai…!

“Sayang… Aku bangga dapat memilikimu, Aku ingin semua orang yang ada disini melihat dan merasakan betapa cantik dan seksinya dirimu…” Kata Pak Pidel yang langsung membuat Keke kembali pucat sambil memandangku. Sedangkan Aku tak kalah kagetnya mendengar kata kata itu… Aku tahu Keke akan dipermalukan dan dilecehkan didepan orang banyak. Namun…Aku tak punya pilihan, terpaksa dengan sedikit mengangkat bahu dan sedikit mengerling kemudian Aku mengangguk sedikit. Hal ini Aku maksudkan bahwa semua keputusan terserah kepada Keke…Aku akan mendukung apapun yang akan dilakukan olehnya…

Mungkin Keke mengerti dengan isyarat yang Aku berikan sehingga Keke kembali menghadap ke Pak Pidel.
“ Iya sayang…Apapun yang Kau inginkan akan Aku lakukan…Bukankah tugas seorang istri adalah membuat agar suaminya senang, bangga dan bahagia….?”…Kata Keke.
“Ha ha haaaa…. Istri pintar…Ayo dong, dibuka baju pengantinnya…! Saatnya mereka melihat kalau Kamu memang benar benar cantik dan seksi He he heee…” Kata Pak Pidel sangat girang mendengar kesediaan Keke.

Buka…. Buka…. buka….
Kembali teriakan bergemuruh dari semua yang hadir member semangat agar Keke membuka baju pengantinnya. Sedangkan Pak Pidel hanya senyum senyum melihat Keke yang ketakutan dan malu.
Keke berusaha tersenyum, namun Aku tahu Dia sekarang ketakutan melihat semua mata melotot tidak sabar ingin melihatnya telanjang.


Namun…Sesaat kemudian Keke terlihat sedikit mengusap kepalanya…Aku jadi khawatir, jangan jangan hal itu karena pengaruh minuman yang diberikan kepada nya tadi. Lambat laun Keke tampak sedikit kepanasan dan sedikit berkeringat. Aku yakin…minuman yang diberikan kepadanya tadi sudah mulai bekerja.

Pelan namun pasti… Keke mulai tenang dan Dia bersiap untuk membuka gaun pengantinnya…Walau agak kesulitan terlihat Keke berusaha membuka gaun tersebut dari bagian atas terlebih dulu.
Sreeet…
Sebuah resleting di bagian dada telah dibuka, sehingga sekarang memungkinkan Keke untuk melepaskan kedua tangannya dari gaun.
Dan memang tidak berapa lama kemudian….Keke berhasil melepaskan kedua tangannya dari gaun itu. Tangan Keke sekarang menahan gaun itu di atas dadanya. Jika saja tangannya dilepaskan tentu gaun itu akan turun sampai ke pinggang….Sehingga Keke akan menjadi setengah telanjang…!
Sekarang terlihat tali BH Keke yang berwarna hitam sudah menyembul diantara kulit leher dan bahu Keke yang putih.

Buka….buka….buka….
Kembali teriakan yang bergemuruh dari hadirin disekeliling meja.
Keke melihat kearah Pak Pidel, seakan memastikan keputusan Pak Pidel untuk membuka gaun itu…
Pak Pidel terlihat sangat bersemangat dan bernafsu sekali…Sehingga Dia hanya mengangguk berulang ulang seakan menyuruh Keke untuk segera melepaskan gaun tersebut.
“Ayo sayang…Aku tahu Kamu mulai gerah dan kepananasan, Ayo dibuka aja..He he heee”

Keke tak punya pilihan lagi…Dan sepertinya Dia memang menginginkan untuk membuka gaun itu.
Sehingga,,,Plug….!
Keke melepaskan gaun pengantin yang dipegangnya…
Aku perhatikan semua orang terdiam, tapi semua mata melotot memandang ke tengah meja besar tempat Kami berada.
Sekarang…Gaun pengantin Keke sudah jatuh, tapi masih tersangkut dipinggangnya. Hal ini menyebabkan tubuh bagian atas Keke menjadi telanjang, dan hanya menyisakan BH hitam dengan tali tipis.

Terlihat payudara Keke yang putih dan montok seakan mau melompat keluar dari BH hitam itu. Keke segera menutup kedua payudaranya itu dengan tangan karena semua mata melotot tak berkedip memandang. Bahkan beberapa orang semakain dekat dengan Kami.
Semua diam dan hanya memandang kearah Keke.
Aku lihat Pak Pidel sambil terkekeh mendekat dan dan memeluk Keke dari belakang…
Tangan keke yang berusaha untuk menutupi dadaya itu, sekarang dipegang oleh Pak Pidel, lalu tangan kanan Keke diletakkan dilehernya. Kepala Keke juga di paksa untuk menghadap kesamping…Pak Pidelpun kembali mencium Keke…terlihat pemandangan yang sangat erotis…
Jadilah sekarang Keke dirangkul dan dicium oleh Pak pidel dari belakang, sementara Keke juga merangkul Pak Pidel dengan tangan kanannya.

Sekarang tidak Aku lihat lagi penolakan dari Keke. Sepertinya Dia menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Pak Pidel. Aku menghibur diri, mungkin Keke melakukan itu karena dibawah pengaruh minuman tadi.
Aku mulai lupa kalau Aku adalah suami dari Keke. Dan saat ini Keke sedang dicumbu oleh laki laki lain didepan orang banyak.Pelan namun pasti kontolku mulai menggeliat. Celana dalamkupun mulai menggembung. Sialnya Aku mulai menjadi tidak sabar menantikan Keke telanjang dan dinikmati oleh Pak Pidel.

Sekarang, didepanku suara cipokan Pak Pidel dan Keke terdengar makin jelas…
Aku lihat mulut Pak Pidel beralih menyusuri dan mencium leher dan tengkuk Keke,tangannya juga mulai meraba raba payudara Keke dari luar BH hitamnya.
Aku perhatikan Keke hanya memejamkan mata, mungkin dia malu atau memang Dia sudah menikmati dan terangsang oleh cumbuan Pak Pidel.
Achss….Ahh…
Hanya desahan dan rintihan itu yang Aku dengar dari mulut Keke saat Pak Pidel yang masih mencium leher dan tengkuknya. Sedangkan kedua tangan Pak Pidel tetap meraba dan meremas payudara Keke dengan lembut, bahkan sekarang tangannya sudah masuk kebalik BH hitam Keke.

Keke terlihat makin blingsatan, desahannya makin menjadi jadi. Aku akui, Pak Pidel memang jago dalam memberikan foreplay. Keke seperti terhipnotis dan hanya pasrah saat Pak Pidel membuka BH hitam yang menutupi kedua payudaranya itu. Padahal, saat itu mereka bercumbu dengan disaksikan oleh orang banyak.

Semua terdiam dan melotot memandang saat tangan Pak Pidel yang hitam itu bergerak lincah meraba, meremas dan memelintir payudara Keke yang sekarang sudah tidak tertutup sama sekali. Terlihat kontras sekali warna kulit mereka…Tangan Pak Pidel terlihat hitam legam dan kasar, sedangkan kulit Keke putih, halus dan bersih…
Dan payudara Keke terlihat imut dan kecil tertutup oleh gemggaman Pak Pidel yang besar dan hitam itu.
Keke masih mendesah dan memejamkan matanya…
Beberapa saat kemudian Pak Pidel menghentikan aksinya mencumbu Keke dari belakang…
Keke buru buru menutupi kedua payudaranya, namun tangannya langsung ditepis oleh Pak Pidel.

“Sayang…Biarkan mereka menikmati pemandangan ini…Aku mengijinkan kok.” Kata Pak Pidel sambil kembali mencium mulut Keke dengan rakus.
Mungkin karena takut dengan Pak Pidel atau memang Keke sudah terangsang, sehingga dengan muka yang kemerahan akhirnya Keke membiarkan payudaranya menggantung bebas dan menjadi santapan mata mesum setiap orang diruangan ini.

Pak Pidel kemudian memandangku dengan sinis…
“Sayang…Lihat, mantan suamimu juga terangsang melihat Kamu telanjang ....Itu lihat, celana nya jadi bengkak begitu He he heeee..” Kata Pak Pidel yang membuat semua mata memandang celana dalamku yang memang sedang bengkak karena terangsang. Walau gusar dan malu, Aku tak dapat berbuat apa apa…Akhirnya Aku hanya diam dengan pelecehan ini.
“Ayo sayang…Sekarang buka semua pakaianmu agar semua dapat melihat betapa cantik, mulus dan seksinya dirimu..” Kata Pak Pidel kembali membuatku dan semua orang terangsang dan tidak sabar melihat Keke telanjang.

Buka buka buka bukaaaa…..
Kembali teriakan bergemuruh dari hadirin memberikan semangat agar Keke membuka seluruh pakaiannya…!
Sesaat, Keke tampak kembali ragu, kemudian Dia memandangku dan memandang Pak Pidel bergantian…
Pak Pidel terlihat mengangguk, mungkin menyuruh Keke untuk segera membuka gaunnya.
Namun, rupanya Keke tidak langsung membuka gaunnya , tapi Dia malah menghampiriku sambil berjongkok.

“Pah…Adek cantik dan seksi kan…? Papa harus dapat menahan rasa cemburu…Hi hi hiii…Saat ini Adek merasa terbang di langit he he heeee…” Kata Keke sambil senyum senyum seperti orang yang sedang mabuk.
Aku melongo dan hanya diam mendengar perkataan Keke…

“Pah…boleh ya, Adek telanjang dan bercinta dengan Pak Pidel…? Kata Keke terlihat makin uring uringan.
“Mah…Mama mabuk ya…” Kataku ingin memastikan
“ Enggak kok Pah…He he heee…Tapi Adek sedang jatuh cinta dengan Pak Pidel…Boleh ya,,,Adek bercinta dengannya…? Kata Keke mengulangi pertanyaannya tadi.
“Mah…Sadar lah…Mama sudah diberi minuman aneh oleh Pak Pidel tadi…!” Kataku mencoba mengingatkan.
“Cie cie cie….Cemburu ya…He he heeee…Papa cemburu…Bilang aja papa cemburu….” Kata Keke dengan tubuh yang mulai berkeringat.
“Tapi Mah….”
“Sssst…Keke menempelkan telunjuknya dibibirku. Tidak Sayang…Adek hanya mulai nyaman aja dengannya. Walau Dia jahat, tapi setidaknya Dia tidak kasar dengan Adek. Sehingga Adek juga dapat menikmati setiap sentuhannya. Adek ijin ya untuk menikmati ini semua…Mmmuach” Kata Keke sambil mengecup lembut bibirku.

Aku semakin bingung…Apa yang terjadi dengan Keke…? Apakah Dia benar benar mabuk atau Akting…?
Kemudian Keke kembali ke hadapan Pak Pidel denmgan sedikit sempoyongan.
Aku tak dapat berbuat apa apa lagi. …Perasaan khawatir, Marah, cemburu, putus asa dan berbagai macam perasaan yang Aku rasakan saat ini.
Plok plok plok….
Pak Pidel bertepuk tangan melihat adegan Kami tadi.
“Ha ha haaaa….Saya suka…Saya suka…Semakin kamu cemburu, makin asyik. Tenang saja Kamu tidak akan diapa apain kok. Hanya menonton aksi istriku yang cantik ini….” Kata Pak Pidel kembali berusaha memanaskan hatiku. Tapi Aku diam saja.

“Ayo sayang…singkirkan gaun itu…Biar mereka tau kalau Kamu memang cantik he he heee”
Keke hanya tersenyum genit dan terlihat Dia akan membuka gaunnya itu.
Karena tak sabar, Pak Pidel kemudian ikut membantu Keke untuk membuka gaunnya…
Plug…Gaun pengantin putih itupun jatuh dan turun, menjadi seonggok kain dikaki Keke.
Keke menutup mukanya dengan kedua tangan, mungkin Dia malu karena harus telanjang didepan orang banyak. Tapi tak berlangsung lama….Karena kemudian Keke terlihat sudah biasa dan seakan bangga mempertontonkan tubuhnya didepan banyak orang.
Semua terdiam dan tak berkedip melihat tubuh Keke yang sekarang semakin telanjang…tubuh putih lembut dan bersih itu sekarang hanya menyisakan sebuah celana dalam hitam tipis ditubuhnya.

Pak Pidel kemudian berjongkok didepan Keke. Tangannyapun mengusap usap celana Keke dengan lembut.
‘Sayang….celanamu basah….! Artinya Kamu terangsang dengan ini semua kan…?” Kata Pak Pidel tiba tiba yang membuat Keke semakin malu. Namun Aku terperanjat dengan jawaban Keke yang mengangguk dan memandang Pak Pidel dengan pandangan sayu.
“Sayang…Apakah Kamu sayang dan cinta kepadaku…?”Kembali Pak Pidel bertanya dengan suara yang cukup kuat.
“Iya…Aku sayang dan cinta kepada mu…” Jawab Keke hampir tak terdengar. Mungkin Dia malu. Tapi jawabannya itu sudah cukup membuat semua yang hadir menjadi heboh dan bertepuk tangan memberi semangat.

“Terima kasih sayang….Kalau memang begitu, maukah Kamu membuatku bangga dan melakukan keinginanku…?” Tanya Pak Pidel lebih lanjut.
Keke hanya mengangguk sendu.
“Kalau begitu…. Aku ingin Kamu menari telanjang didepan Kami…! Kemudian Kita juga bercinta didepan mereka…! “ Kata Pak Pidel dengan nafas yang mulai memburu.
Keke kembali mengangguk…
Saat Keke dengan erotis mulai membuka celana dalamnya, saat itu pula tiba tiba lampu yang tadinya menyala dengan terang dimatikan. Sekarang lampu yang menyala hanya beberapa lampu berwarna kehijauan. Sehingga suasananya menjadi romantis kembali. Musik instrumental bernada sendu pun kembali diperdengarkan.

Aku tak dapat berkata apa apa lagi…
Kursi besar dan kursi tempatku diikat diangkat dan diturunkan ke tepi meja. Sehingga yang ada di atas meja besar tersebut sekarang hanya lah Pak Pidel yang duduk ditepi meja dengan pakaian lengkap dan Keke yang sudah telanjang total…!

Mungkin karena terpaksa atau memang Keke sudah larut dalam suasana yang dibuat oleh Pak Pidel, ditambah dengan minuman yang diberikan kepadanya, sehingga Aku perhatikan Keke mulai meliuk liukkan badannya mengikuti irama yang ada. Terkadang Keke mengusap usap payudaranya, terkadang hanya berjalan santai sekeliling sambil memamerkan tubuhnya yang sudah bugil total itu.

Semua penonton dibuat terkesima oleh tarian erotis yang diperagakan oleh Keke.
Tidak jarang ada beberapa penonton yang mencoba menyentuh, menggapai dan melihat lebih dekat tubuh polos yang sedang manari itu.
Sedangkan Aku jangan dikata lagi….Sangat terangsang melihat adegan streaptis yang dilakukan oleh Keke. Aku melihat Keke bukan lagi seperti Keke yang kukenal….Sekarang Dia sudah menjadi binal dan genit dengan pandangan sendu yang menggoda.
Tiba tiba Keke menarik tangan Pak Pidel untuk menari atau berdansa dengannya.

Pak Pidel menyambut ajakan Keke dengan sumringah…
Jadilah sekarang Pak Pidel yang tinggi besar berdansa dengan Keke. Memang Keke terlihat masih kaku dan kurang dapat mengimbangi gerakan dan langkah Kaki dari Pak Pidel yang dengan lincah berdansa dengannya. Namun…Karena tubuh keke sangat kecil dibandingkan dengan Pak Pidel, sehingga dengan gampangnya Pak Pidel memperlakukan tubuh Keke sesuka hatinya. Terkadang digendong, di bolak balik dan terkadang diletakkannya di bahu. Semua anak buah atau penonton yang ada tak henti hentinya bertepuk tangan dan memberikan semangat kepada Pak Pidel agar segera mengeksekusi Keke…

Tiba tiba Pak Pidel mengangkat tangannya…Saat itu juga penonton semuanya terdiam.
Dengan tenang Pak Pidel kemudian mulai melepaskan satu persatu pakaian putih yang dikenakkannya.
Hingga….Akhirnya Pak Pidel sekarang benar benar bugil total….
Keke terrbeliak kaget sambil menutup mulutnya saat melihat kontol Pak Pidel yang tak disunat itu mengacung sempurna. Aku juga tak kalah terkejut ….Biasanya Aku hanya melihat ukuran kontol seperti itu dalam filem bokep. Dibandingkan dengan kontol Dio, Lebih panjang dan lebih besar lagi kontol Pak Pidel ini. Kontol itu begitu mengerikan, Hitam besar dan agak bengkok ke kiri…Kalau masuk ke memek Keke yang imut, apakah memek Keke sanggup menampungnya….? Akupun bergidik membayangkan hal itu.

“ Sayang…Aku ingin saat Kita bercinta, disaksikan oleh orang banyak…Maukah Kamu bercinta denganku didepan mereka sayang….?” Kata Pak Pidel sambil menuntun tangan Keke untuk menyentuh kontol monsternya itu.
Tangan Keke terlihat bergetar saat menyentuh kepala kontol jumbo itu. Sambil malu malu, Aku lihat Keke mengangguk dan memandangku sesaat.
Rupanya Pak Pidel melihat pandangan Keke ke arahku.
“Ha ha haaa… O iya sayang..Aku hampir lupa, mantan suami mu juga harus hadir disini dalam keadaan telanjang. He he heeee..” Kata Pak Pidel sambil menyuruh anak buahnya untuk mengangkatku kembali ke atas panggung atau meja besar tersebut.

Saat Aku sudah berada di atas meja dekat dengan mereka…
Sreeett…Tanpa dapat kucegah celana dalamku telah digunting oleh seseorang…!
Walau tidak sepanjang dan sebesar kontol Pak Pidel, tapi kontolku mencuat keluar sudah tegak dan juga mengacung sempurna. Mungkin panjang dan diameter kontolku tidak sampai separuh dari kontol Pak Pidel…!
Semua hadirin tertawa melihat kontolku yang tampak imut dan kecil dibandingkan dengan kontol Pak Pidel yang super jumbo tersebut.
Pak Pidel Nampak sangat bangga dengan kontolnya itu… Kontolnya bahkan dikibas kibaskan di depan wajahku.
“Sayang…Ayo buat Aku puas…” Kata Pak Pidel sambil memaksa Keke untuk jongkok dan mengulum kontol jumbonya itu.

Keke tak punya pilihan. Diapun menurut apa yang dikatakan Pak Pidel…Dan memang Keke sekarang sudah berobah menjadi wanita yang genit dan sange.
Sambil memejamkan mata, Keke membuka mulutnya lebar lebar saat Pak Pidel berusaha menerobos mulut Keke yang mungil dengan kontol super nya. Tapi tak dapat masuk…!
Akhirnya Pak Pidel mendekatkan wajah Keke ke pangkal kontol super itu.
Aku menahan nafas melihat Keke mencium dua buah peler Pak Pidel yang juga besar besar itu dengan nafsu.
Seperti yang Aku duga, kontol Pak Pidel lebih panjang dari muka Keke....

Pak Pidel semakin tak sabar, dipaksanya mulut Keke untuk menganga lebih besar, dan…
Slurph….
Hanya kepala kontol Pak Pidel yang masuk. Hal itu sudah membuat mulut Keke penuh.
Pak Pidel mulai mendorong beberapa kali sampai dengan tempo yang agak cepat, namun Aku tahu pasti bahwa hanya kepala kontol saja yang masuk ke mulut Keke. Bahkan batang kontol Pak Pidelpun tak tergenggam oleh tangan Keke yang kecil.

Tiba tiba Keke mendorong tubuh Pak Pidel. Dan Saat kontol itu terlepas, Keke terlihat mengatur nafas. Mungkin dia jadi sulit bernafas atau mulutnya menjadi kram karena dipaksa mengulum kepala kontol sebesar itu.
Pak Pidel hanya tersenyum dan terlihat sangat bangga kalau kontolnya besar dan tidak muat dimulut Keke yang imut.

“Tak apa apa sayang… Sekarang ayo Kita mulai bulan madu Kita.” Kata Pak Pidel sambil menggendong Keke.
Sekarang Kekeyang sudah telanjang itu di baringkan diatas panggung atau meja besar.

Aku yakin Keke berada dibawah pengaruh obat perangsang atau apalah namanya…
Karena sekarang Keke hanya menggeliat geliat erotis dan tubuhnya mulai berkeringat. Mulut Keke seperti ular yang mendesis tertahan.
Desahan dan racauan Keke semakin menjadi jadi saat Pak Pidel mengangkangkan paha mulusnya itu. Kemudian dengan rakusnya Pak Pidel pun mencaplok, menjilat dan membenamkan mulutnya digundukan Memek Keke yang tampak sudah sangat basah itu.

Aku menahan nafas, cemburu dan terangsang hebat…Sekarang Aku malah memaki diri sendiri, karena tak berdaya telanjang dan diikat di kursi menyaksikan istriku dicumbu didepanku dan orang banyak.
Untung keadaanku yang terangsang hebat ini tidak menjadi perhatian siapapun…Mereka sibuk mempelototi tubuh bugil Keke dan aksi Pak Pidel yang sedang mencumbunya.

Tiba tiba Aku degar jerit dan lolongan nikmat yang keluar dari mulut Keke.
Rupanya Dia sudah mendapatkan orgasmenya yang luar biasa. Ternyata permainan lidah Pak Pidel mampu menghantarkan Keke untuk menjemput orgasmenya. Hanya sampai disitu…? Ternyata tidak…!
Sekarang Pak Pidel mengangkat Keke yang masih lemas setelah orgasme pertamanya.
Oh tidak….!
Ternyata Kekediangkat oleh Pak Pidel menuju kearahku..
Apa yang Aku takutkanpun terjadi…!
Keke sekarang didudukkan oleh Pak Pidel diatas pahaku yang sedang terikat dan telanjang…
Bahkan Aku meringis kesakitan saat kontolku yang sedang tegak terkena pantat Keke.
Aku tak dapat berbuat apa apa…Hanya diam sambil menahan sakit di pinggang dan kontolku.
Untung beberapa saat kemudian tubuh Keke ditarik sedikit oleh Pak Pidel, sehingga kontolku kembali bebas mengacung sempurna dan hanya mengenai punggung Keke.

Pak Pidel terlihat sudah tak sabar dan tak dapat menunggu lebih lama lagi.
Sehingga saat Kaki Keke dikangkangkan dengan lebar diatas pahaku, Aku lihat Pak Pidel segera mengarahkan kontol raksasanya ke memek Keke…!
Tidak…Aku sangat khawatir, memek Keke bisa robek menerima kontol monster tersebut. Tapi Aku tak punya kuasa untuk mencegahnya.
“Key…Jangan…Kamu bisa celaka oleh kontol dengan ukuran sebesar itu…” Kataku mencoba mengingatkan Keke.
Tidak ada jawaban dari Keke, bahkan sekarang Keke kembali mendesah dan tangan kanannya pun menuntun kontol raksasa itu menuju memeknya….!
Sementara tangan kiri Keke segera merangkul leherku…
“Achs….Pah…Boleh ya Adek bercinta dengan Pak Pidel…?” Kata Keke didekat telingaku dengan mata terpejam dan suara desahan yang berat.



Belum sempat Aku menjawab pertanyaan Keke, tubuhku seakan terdorong dan berguncang dengan hebat…
Rupanya Pak Pidel sudah mencoba menghentakkan kontolnya untuk menembus memek Keke yang terlihat imut itu.Namun selalu gagal…Penonton disekeliling Kami selalu memberikan teriakan penyemangat Agar Pak Pidel berhasil menjebol memek Keke yang terkangkang diatas tubuhku.
Pak Pidel mendengus gusar, dan Kaki Keke kembali dibentangkan lebih lebar lagi…
Auuugh….Keke menjerit hebat didekat leherku…
Aku Lihat Memek Keke menggembung dan bentuknya berubah aneh…Hal itu karena kepala kontol Pak Pidel berhasil masuk…!
Pak Pidel mendiamkan sesaat…Lalu, dengan hentakan yang kuat Pak Pidel mencoba untuk memasukkan seluruh bagian kontolnya itu kedalam memek Keke…
Sekarang Keke baru terlihat panik. Dengan tenaganya yang mulai lemah Keke berusaha mendorong tubuh Pak Pidel agar tidak melanjutkan aksinya. Tapi sepertinya Pak Pidel tidak peduli dan masih berusaha menerobos gundukan memek Keke.
Aku yang lebih tersiksa, kedua pahaku sekarang mulai kesemutan dan ngilu karena dalam keadaan terikat harus menahan beban tubuh Keke yang bergerak terhentak hentak oleh dorongan Pak Pidel.

Sekarang Pak Pidel melumat mulut Keke dengan rakus sambil pinggangnya tetap memberikan tekanan agar kontolnya dapat masuk.
Beberapa saat kemudian ciuman Pak Pidel terlepas, dan Pak Pidel sekarang mencaplok payudara Keke yang bergoncang goncang seirama dengan hentakan yang dilakukan Pak Pidel.
“Pah…Nikamat namun juga sakit…” Kata Keke terengah engah disela sela usaha Pak Pidel yang tak kenal lelah terus memborbardir pertahanan memek Keke.
Dan sampai saat ini kontol Pak Pidel tetap tak dapat masuk seluruhnya…Mungkin karena posisi yang kuras pas, sehingga Pak Pidel sekarang mengangkat keke kedalam gendongannya dalam posisi kepala kontolnya masih menancap di memek Keke.

Keke terlihat pasrah, tangannya memeluk leher Pak Pidel dengan mata terpejam.
Pak Pidel terlihat dengan gampangnya mengangkat tubuh Keke yang menggelendot dalam pelukannya.
Penonton kembali bersorak memberikan semangat…
Hingga akhirnya….
Melalui sebuah lolongan yang panjang, entah jeritan nikmat atau kesakitan Aku tak tahu…Tapi yang pasti Saat itu pinggang Keke dan Pak Pidel sudah menyatu…! Artinya kontol Pak Pidel sudah berhasil masuk seluruhnya kedalam memek Keke…!
Pak Pidel mendiamkan kontolnya sesaat sambil mencium dan melumat mulut Keke…Sedangkan Keke terlihat gelisah dan masih histeris. Aku rasa kontol Pak Pidel tentu mentok sampai ke dinding rahim Keke.

Setelah Keke terlihat tenang, kembali Pak Pide menggerakkan pinggang sambil mengangkat tubuh Keke berulang ulang…
Plok plok plok…Sekarang yang ada hanyalah suara beradunya pinggang dan perut mereka. Desahan erotis Keke juga semakin terdengar jelas seirama dengan kocokan kontol Pak Pidel dimemeknya.
Disela erangan dan desahannya, tiba tiba Keke membuka matanya…
“Sayang…Awas, Aku mau pipis…Achs…” Kata Keke tak dapat melanjutkan kata katanya karena Pak Pidel tidak mempedulikan. Bahkan Pak Pidel tetap menggoyang dan mengangkat tubuh Keke dengan tempo yang semakin cepat.

Keke kembali menjerit panjang….Tapi kali ini terdengar dengan jeritan penuh nikmat dan diselingi oleh desahan tertahan darinya.
Aku sampai menahan nafas begitu melihat dari pinggang mereka berdua mengalir air yang begitu banyak. Apakah Keke pipis atau squirt…?
Membayangkan hal itu tanpa dapat ditahan tiba tiba kontolkupun berkedut, Aku terangsang tingkat tinggi dan…crot crot croooot…
Akupun mencapai puncak dengan menembakkan sperma yang banyak tanpa diketahui oleh siapapun. Hal ini karena semua mata fokus memperhatikan aksi Keke dan Pak Pidel.
Aku mengatur nafas dan merasa semakin lemas. Kontolku pelan namun pasti kembali layu, mengkerut dan kecil.

Aku kembali memandang aksi Keke dengan Pak Pidel.
Aku terperangah melihat mereka sekarang tidak lagi bercinta dalam keadaan berdiri, namun Keke telah telentang pasrah di atas lantai meja yang beralaskan karpet tebal. Keke terlihat semakin lemah dan hanya terkangkang pasrah saat Pak Pidel dengan ganas menggenjotnya dengan tempo yang cepat. Pak Pidel terlihat luar biasa dan sangat perkasa. Sampai saat ini Pak Pidel belum manampakkan tanda tanda akan klimaks.

Cukup lama Pak Pidel menggenjot Keke dalam posisi ini. Sampai akhirnya Pak Pidel menghentikan genjotannya. Lalu Dia memberikan kode kepada salah seorang anak buahnya untuk mengambil sesuatu.
Aku yang dalam keadaan masih lemas kembali cemas dan khawatir begitu melihat seseorang membawa sebuah jarum suntik kecil dan menyerahkannya ke Pak Pidel.
Pak Pidel mencabut kontolnya dari memek Keke..Sedangkan Keke terlihat seperti setengah pingsan dengan nafas yang lemah dan tidak teratur.
Aku tak dapat mencegah saat jarum suntik tersebut ditusukkan Pak Pidel ke lengan kanan Keke. Tidak ada reaksi yang berlebihan Aku lihat dari Keke saat cairan dalam jarum itu masuk ke lengannya.

Selesai memberikan suntikan, Pak Pidel berdiri dan tegak menghadap kearah penonton atau anak buahnya.
“Aku tak suka saat Dia sudah lemah begitu…Sambil menunggu obatnya bereaksi dan Dia kembali jalang, Sekarang kalian boleh sentuh dan hanya boleh pegang pegang saja…Dan ingat jangan kasar he he heee” Kata Pak Pidel sambil turun dari penggung atau meja besar ini.

Mendengar perintah dari pak Pidel, Anak buahnya terlihat bagaikan singa lapar yang telah lama menunggu mangsa didepan mata mereka. Dalam Hitungan beberapa detik saja tubuh keke sudah dikerubungi oleh belasan laki laki kasar yang berebutan untuk menyentuh, meraba, mencolek, mencium dan memegangi setiap centi tubuh Keke yang telanjang itu.
Aku kembali khawatir melihat kondisi Keke saat ini…
Namun, kekhawatiranku sedikit berkurang berganti dengan rasa horny yang kembali mendera saat Aku melihat mereka begitu disiplin dan patuh dengan pesan yang disampaikan Pak Pidel Tadi. Saat ini Aku serasa sedang menonton flm bokep JAV dengan genre Gangbang…!

Untunglah tidak ada kekerasan yang Aku lihat. Mereka secara taratur bergantian meraba, mencium dan menjilat hampir seluruh bagian tubuh Keke. Makin lama desahan Keke makin terdengar jelas. Tubuh Keke bahkan sampai meliuk liuk menahan rangsangan yang diberikan oleh belasan laki laki itu. Mereka juga secara bergantian menggilir mulut, payudara dan memek keke dengan lidah lidah mereka.
Sekarang….Sambil tetap mencumbu Keke bersama sama, terlihat mereka secara bergantian juga mulai membuka pakaian masing masing…Sehingga beberapa menit kemudian semua yang menggeluti tubuh Keke sudah telanjang…Aku sempat menghitung mereka, jumlahnya ada delapan belas orang. Kalau ditambah Pak Pidel jumlahnya menjadi Sembilan belas orang….!

Tiba tiba Aku merasa pundakku ditepuk seseorang dari belakang…
Aku berusaha menoleh, dan betapa kagetnya Aku begitu mengetahui bahwa yang menepuk pundakku adalah Pak Pidel sambil menghisap rokok cerutu besarnya.
“He he heee…Mantan Istrimu memang mantap…Baru kali ini Aku menjumpai wanita yang begitu nikmat untuk di entot. Aku benar benar jatuh cinta dengannya…Hampir saja pertahananku jebol tadi….Lihat, Dia begitu cantik, seksi dan menggoda. Dan tunggu beberapa menit lagi…Dia akan kembali menjadi binal dan jalang...Aku suka Aku suka Ha ha haaa…”
Aku diam dan tak menggubris kata kata Pak Pidel. Walau Aku sedang horny melihat Keke sedang digrepe oleh banyak laki laki,tapi ketika Aku dilecehkan oleh Pak Pidel benar benar membuatku geram dan dendam…!

Melihat Aku hanya diam sambil melotot, mungkin membuat Pak Pidel menjadi hilang kesabaran. Sambil tersenyum sinis Pak PIdel membisikkan kata kata pelecehan kepadaku.
“ Bung….Aku tahu Kamu suka bahkan terangsang saat melihat mantan istrimu yang cantik itu di nikmati oleh banyak pria didepan matamu….He heeeee…Tenang saja Aku akan membuatmu lebih terangsang lagi begitu melihat Dia merengek rengek minta di entot rame rame….”
Rupanya Pak Pidel tak ingin berlama lama berbincang denganku.
Kami sekarang lebih fokus melihat aksi banyak laki laki yang sedang meraba sekujur tubuh Keke.

Aku terdiam dan melongo menyaksikan apa yang terjadi didepanku…
Sekarang Keke tidak lagi lemah dan terkapar dilantai, namun Dia sekarang terlihat segar dan membalas cumbuan dari belasan laki laki disekelilingnya.
Aku tak percaya dengan pandangan mataku… Kekesekarang bukan lagi seorang yang pemalu dan anggun. Dengan agresifnya Dia membalas setiap sentuhan yang diberikan oleh banyak tangan dan mulut itu.
Sambil tersenyum penuh kemenangan Pak Pidel menghampiri kerumunan itu…

Pak Pidel bertepuk dua kali…
Dengan spontan kerumunan laki laki yang sedang menggrepe Keke pun bubar dan kembali menjadi penonton. Tinggallah Keke yang menatap Pak Pidel dengan genit sambil mendesah dan bergerak erotis seakan minta untuk disentuh oleh Pak Pidel.
Pak Pidel pun meraih tubuh Keke, lalu Keke dituntun mendekat ke arahku…!
Oh tidak…Keke kembali akan di entot oleh Pak Pidel sambil bertumpu kepadaku.
Ternyata benar…Keke disuruh menungging oleh Pak Pidel sambil bertumpu di pahaku.

Tanpa aba aba terlebih dulu, dan diawali oleh pekikan kecil Keke…
Tubuh Keke pun terhentak dengan kuat karena dorongan yang dilakukan oleh Pak Pidel…
Keke Ku sayang sekarang telah di dogy oleh Pak Pidel…!
“Pah….Acsh….Ennakkk….Hushhh Akh…”
Hanya desahan dan erangan nikmat yang keluar dari mulut Keke saat kontol raksasa Pak Pidel memborbardir memeknya. Karena tubuh Keke berguncang hebat oleh sodokan yang diberikan Pak Pidel, sedangkan Keke bertumpu di pahaku sehingga tubuhku pun berguncang seirama dengan dorongan dan hentakan yang dilakukan oleh Pak Pidel.
Keke terlihat benar benar binal dan mesum…Saat melihat kontolku telah tegak sempurna didepannya, dengan lahap dikulum dan diemutnya dengan ganas.
Jadilah Keke sekarang di thereesome oleh Pak Pidel dan diriKu yang sedang terikat.

Hampir dua puluh menit kemudian…
“istriku lonte, pelacur jalang…rasakan pejuku setannnn….Akhhhh….” Rupanya Pak Pidel mencapai klimaksnya….!
Melalui hentakan yang cepat dan kuat Pak Pidel menjambak rambut Keke yang sedang mengulum kontolku, Diapun menembakkan spermanya didalam memek Keke…!
Saat mulut Keke terlepas dari kontolku, Akupun merasakan kedutan yang hebat dikontolku karena terangsang hebat, dan…Crot croot crooot…
Spermaku pun memuntahkan lahar putih dan sebagian mengenai muka Keke.

Pak Pidel terlihat ngos ngosan sambil mendiamkan kontolnya beberapa saat didalam Memek Keke.
Pelahan kemudian Pak Pidel mencabut kontolnya, rupanya sperma yang ditembakkan oleh kontol Pak Pidel sangatlah banyak sehingga terlihat meluber dan mengalir di kedua paha Keke.
Pak Pidel terlihat mengeruk sedikit memek Keke, dan tangannya sekarang berisi cairan putih kental.
Tangan Pak Pidel yang hitam besar itupun masuk kedalam mulut Keke…!
Keke terlihat sangat menikmati saat menghisap jari tangan Pak Pidel yang berlumur sperma , Keke pun menelan semua cairan itu…!
Tak hanya sampai disitu…Keke pun mengulum kontol Pak Pidel yang mulai mengecil dengan lahap.

“Seperti janjiku tadi, mantan instrimu ini sekarang telah resmi menjadi istriku…Kamu telah berbagi denganku…Maka saatnya Kita juga berbagi dengan yang lainnya.
Aku terkesiap dan marah…!
“Tidak….! Aku mohon jangan lakukan itu…Pak, Kamu boleh lakukan apapun terhadapku…Tapi jangan sakiti Keke…Aku mohon…” Kataku memohon karena putus asa.
“He he heee…Kamu salah, justru istriku ini yang menginginkan…Ayo manis, apakah kamu masih menginginkan mereka untuk bercinta denganmu…?” Kata Pak Pidel penuh kemenangan.
Keke terlihat sangat girang mendengar perkataan Pak Pidel…
“Iya Pah…Memek Adek rasa nya gatal…boleh ya, Adek bersenang senang dengan mereka…” Kata Keke sambil mendesah dan meremas payudaranya sendiri.

Pak Pidel terlihat kembali bertepuk tangan…
Dan seperti tadi, kembali belasan laki laki mengerubungi Keke.
Tubuh Keke kembali mereka telentangkan diatas karpet tebal itu.
Sekarang…Pertunjukkan yang terjadi lebih ganas dari sebelumnya. Keke terlihat bagai bintang porno yang liar menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh belasan laki laki itu.

Mereka memperlakukan Keke seperti mainan saja. Sudah ada empat orang yang bergantian memompa Memek Keke dengan ganas…Diantara genjotan yang mereka lakukan kudengar Keke seperti mancapai orgasmenya. Bahkan sekarang Keke mulai mereka gangbang dengan brutal….! Aku hanya memejamkan mata saat Mereka menggenjot semua lobang yang ada ditubuh Keke…!
Tangan Keke pun dipaksa untuk mengocok dua buah kontol yang berada disampingnya. Hal itu berlangsung berulang ulang…
Aku mulai tak kuat dan kesadarannku hampir habis… Tubuhku sudah terlalu lemah karena kedinginan, kelaparan dan dua kali klimaks.
Tapi saat kritis itu….
Tiba tiba terjadi kegaduhan…
Samar samar Aku masih dapat melihat banyak orang datang dengan senjata lengkap, mirip dengan anggota densus 88 dan wajah mereka tertutup seperti sebo telah memenuhi ruangan itu.
Klik…..
Ternyata lampu dimatikan….Keadaan menjadi gelap gulita…
Plak…!
Aku tak tahu…Kepalaku seperti ada yang memukul dari belakang sehingga Aku tak ingat apa apa lagi…
Dan….
Semuanya gelap…!

*****

Aku mencoba mambuka mata, terasa sangat sulit. Namun Aku paksakan…
Mataku terasa silau..Semuanya terlihat agak kabur dan keputihan. Kemudian Aku coba menggerakkan tangan dan Kaki, tapi tetap masih belum dapat Aku gerakkan. Tiba tiba kepalaku berdenyut kuat dan pandanganku berkunang kunang, terpaksa Aku kembali memejamkan mataku yang sudah dapat Aku buka perlahan tadi. Aku menjadi putus asa dengan keadaanku.Banyak pertanyaan yang terlintas di pikiranku saat ini. Siapa Aku…?. Dimana Aku sekarang….? Dan apa yang terjadi denganku….? Apakah Aku sudah meninggal dan sekarang sedang berada di alam kubur…? Aku bingung dan tak dapat menjawab pertanyaan yang begitu banyak dikepalaku. Terpaksa kembali Aku pejamkan mata untuk menenangkan diri.

Setelah cukup lama menenangkan diri, perlahan kepalaku sudah tidak terlalu pusing seperti tadi, kembali Aku coba untuk menggerakkan jari tangan kananku…dan Berhasil…!
Aku dapat menggerakkan jari telunjuk kananku secara perlahan.
Kamudian Aku coba menggerakkan jari telunjuk kiri…Tapi tak dapat Aku gerakkan, serasa ada yang menahan jari telunjukku untuk digerakkan. Aku jadi penasaran, kenapa jari telunjuk kiriku tak dapat Aku gerakkan….?

Karena penasaran, Aku mencoba kembali membuka mata…
Aku bersyukur, kepalaku tidak pusing seperti tadi. Tapi saat itu juga Aku terkaget mengetahui kenyataan bahwa saat ini Aku sedang terbaring disebuah ruangan seperti Ruangan Rumah sakit…!
Mulut dan hidungku tertutup oleh alat seperti selang oksigen. Dan ada beberapa peralatan medis lainnya yang menempel dikepala , tangan dan dadaku saat ini. Aku mencoba melirik kesamping kiri untuk mengetahui kenapa jari telunjuk kiiriku tadi tak dapat Aku gerakkan.

Dari sudut mata Aku sekarang dapat melihat dengan jelas. Oh tidak…Pantas saja jariku tidak dapat Aku gerakkan. Ternyata tangan kiriku sedang digenggam oleh sebuah tangan yang lembut. Dan tanganku juga ditempelkan ke pipinya. Aku perhatikan dia, seorang wanita cantik dan manis, berhijab lagi. Dia terlihat berpakaian seperti orang kantoran, sekretaris atau resceptionist sebuah perusahaan. Dia terlihat sedang tertidur sambil duduk dikursi samping tempat tidurku. Apakah Keke sekarang sudah berekrja sebagai sekretaris untuk biaya pengobatanku…? Berbagai pertanyaan memenuhi kepalaku saat ini. Dia menggenggam tanganku dengan erat dan hangat. Siapakah Dia….?
Ya…Dialah Keke istriku tercinta.

Kembali jari telunjuk kiri Aku gerakkan… Genggamannya terlepas…! Karena kuatnya usahaku untuk menggerakkan jari tersebut, akhirnya jari telunjukku berhasil menyentuh pipinya yang sedang tertidur itu. Terasa sekali pipi Keke sangat halus dan lembut. Aku merasa nyaman dengan menyentuh pipinya .
Perlahan namun pasti Aku mulai mengingat semua kejadian yang menimpa Aku dan Keke…Siapakah yang telah menyelamatkan Kami…? Terasa Aku baru saja mengalami mimpi buruk yang panjang.
Karena tanganku mulai terbiasa bergerak, Aku usahakan untuk selalu membelai pipi Keke yang lembut itu. Aku begitu takut Dia akan pergi meninggalku saat ini.
Disaat hampir semua anggota tubuhku mulai dapat aku kendalikan, bahkan rencananya Aku akan membelai bibir Keke yang tertidur kelelahan itu dengan tangan, Aku urungkan…
Karena saat itu pula tiba tiba pintu ruangan ini dibuka oleh seseorang…

Aku terpaksa mendiamkan kembali tanganku yang tetap menyentuh pipi Keke yang sedang tertidur itu.
Aku ingin tahu siapa yang datang…
Degh…
Ternyata yang masuk adalah Mas Gun dan Mas Aryo….!
Siapakah mereka…?
Mereka adalah kakak ipar Keke atau suami dari kedua Kakak nya.
Aku jadi terharu dengan perhatian mereka yang tetap mengunjungiku serta menjaga Keke.
Tapi karena memang karakter dan jiwa intelku muncul, Aku tetap pura pura tidur atau dalam keadaan belum sadar sambil mendengarkan dengan seksama pembicaraan penting yang mungkin akan Aku dapatkan..

Dengan hati hati, sudut mataku menangkap pergerakan mereka mendekat kea rah Kami.
Terlihat mereka memandangku sekilas, lalu mereka mulai berbisik bisik lembut sambil memandang Keke yang sedang tertidur itu.
“Mas…Aku udah gak tahan, Sange aja bawaannya…sudah berbagai cara Aku coba…Tapi selalu gagal. Nanti keburu siuman lho Randy nya..Jadi gagal deh buat nikamatin Keke…” Kata Mas Aryo
“Iya, tenang aja…Randy tuh mungkin gak bakalan siuman he he heee…Kita harus sabar dan hati hati…Ingat, Dia sedang hamil muda saat ini…!…Kita harus mendapatkan kepercayaannya dulu..Aku tak mau istri istri Kita mengetahui hal ini. Lagian, sudah lebih dari sebulan Randi tidak sadarkan diri…” Jawab Mas Gun sambil tetap berbicara dengan lembut. Mungkin takut Keke akan terbangun.

Hampir saja Aku terbatuk mendengar bahwa Aku sudah tidak sadarkan diri lebih dari satu bulan…Keke juga sedang hamil muda…! Siapakah ayah dalam kandungan Keke….Berarti sudah banyak yang terjadi selama Aku di rumah sakit…!
Mungkin karena mereka tetap mengira Aku belum sadarkan diri, sehingga luput dari perhatian mereka.
Sekarang dengan pandangan mesum Aku lihat mereka mendekati Keke.

Tidak…
Melihat pandangan mereka penuh nafsu kepada Keke, tanpa kusadari…Kontolku mulai menggeliat.
Aku tak habis pikir, dalam kondisi seperti inipun Aku masih terangsang melihat apabila ada laki laki lain yang memandang mesum istriku…
Tapi setidaknya Aku juga senang karena sparepart ku masih berfungsi…Walau sudah koma selama lebih dari sebulan.
Yah…Fantasy Cuckoldku akan tetap abadi…
Itulah resiko memiliki istri cantik…
Aku akan mengikuti permainan mereka…
Aku tak ingin terburu buru mengetahu kejadian yang terjadi selama sebulan ini…
Hmmm…Maafkan Aku Istriku…Fantasy ini sungguh kembali membuatku bergairah…Walaupun kondisiku belum pulih He he heeee…

TAMAT

0 comments:

Post a Comment